petunjuk fis1 2010

21
PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN FISIOLOGI HEWAN FISIOLOGI HEWAN FISIOLOGI HEWAN Oleh: Dra. Retno Susilowati, M.Si PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TENOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG 2010

Transcript of petunjuk fis1 2010

Page 1: petunjuk fis1 2010

PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM PETUNJUK PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWANFISIOLOGI HEWANFISIOLOGI HEWANFISIOLOGI HEWAN

Oleh:

Dra. Retno Susilowati, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TENOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

2010

Page 2: petunjuk fis1 2010

PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan praktikum dibuat untuk setiap acara percobaan dan dikumpulkan

seminggu setelah percobaan berakhir dengan ketentuan dan sistematika sbb:

1. Sampul laporan

Di halaman sampul harus dicantumkan judul percobaan yang dilakukan,

nama nomor mahasiswa yang hadir dalam kegiatan percobaan topik

tersebut.

2. Judul

Tuliskan topik percobaan sebagai judul percobaan.

3. Tujuan

Tuliskan aspek yang menjadi tujuan dilakukannya percobaan.

4. Hasil Percobaan

Laporkan semua hasil pengamatan dalam bentuk yang mudah dipahami

(sedapat mungkin dalam bentuk tabel).

5. Diskusi

Semua hasil percobaan dibahas dan diuraikan dengan tepat dan jelas alasan

munculnya gejala yang teramati dalam percobaan. Gunakan pustaka yang

tepat untuk menjelaskannya (text book, jurnal ilmiah dsb).

6. Daftar pustaka

Buatlah daftar pustaka semua sumber bacaan yang digunakan dalam

penulisan: Nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit, nomor

halaman.

7. Penjilidan

Laporan dijilid sederhana saja (cukup disteples).

Page 3: petunjuk fis1 2010

TERMOREGULASI PADA HOMOIOTERM (MANUSIA)

DAN POIKILOTERM (KATAK)

TUJUAN

Mengetahui pengaruh suhu lingkungan tehadap suhu tubuh pada hewan

homoioterm dan poikiloterm.

DASAR TEORI

Avertebrata pada umumnya tidak mampu mengatur suhu tubuhnya,

sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung kepada lingkungannya . Pada

vertebrata mekanisme pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) berjalan dengan

baik. Suhu tubuh diatur dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas

dengan kehilangan panas. Terkecuali reptilia, amfibia (katak) dan ikan,

mekanisme termoregulasi tidak berkembang. Binatang ini disebut binatang

berdarah dingin (poikiloterm) oleh karena suhu badan berubah-ubah sesui

perubahan suhu lingkungan (dalam kisaran tertentu). Dengan demikian kelompok

hewan poikiloterm bersifat conformer.

Pada burung dan mammalia (manusia), makhluk berdarah panas

(Homoiterm) memiliki sekelompok refleks respon, yang terutama terpadu di

hipothalamus, yang bekerja untuk mempertahankan suhu badan dalam kisaran

sempit walaupun ada perubahan besar pada suhu lingkungannya. Dengan

demikian kelompok hewan homoioterm bersifat regulator.

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

A. Pengukuran Suhu Katak

1. Ukurlah suhu air (pada suhu kamar) didalam bejana dahulu.

2. Ikatlah katak pada bagian bawah kayu kemudian masukkan kedalam bejana

yang berisi air.

3. Masukan termometer ke dalam mulutnya sedalam mungkin.

4. Catatlah suhu badan katak sebelum dimasukkan kedalam air dan catatlah

suhu badan setiap 2 menit.

Page 4: petunjuk fis1 2010

5. Ulangilah percobaan tersebut dengan memasukkan katak ke dalam air es

serta air hangat 35 oC dan perhatikanlah perubahan suhu badan setiap 2

menit.

B. Pengukuran Suhu Badan pada Manusia.

1. Pengukuran dilakukan didalam kamar percobaan. Hanya dilakukan satu

pengukuran saja pada satu probandus.

2. Ukurlah suhu badan dari bawah lidah selama 5 menit.

3. Berkumurlah dengan air es selama satu menit dan ukurlah lagi suhu badan

dibawah lidah.

4. Berkumurlah dengan air hangat selama 1 menit dan ukurlah lagi suhunya.

Ulangilah percobaan diatas dengan bernapas melalui mulut.

5. Buatlah grafik hubungan antara perubahan suhu lingkungan dengan

perubahan suhu tubuh hasil percobaan.

PERTANYAAN

1. Adakah perbedaan antara hasil pengukuran suhu pada manusia dengan

tubuh katak? Mengapa? Jelaskan!

2. Bagaimana perbedaan termoregulasi antara hewan konformer dan

regulator?

3. Mengapa pada kondisi lengkungan dingin, tubuh kita jarang berkeringat

tetapi sering buang air kecil?

Page 5: petunjuk fis1 2010

MENGUKUR TINGKAT KEASAMAN BERBAGAI BAGIAN SALURAN PENCERNAAN DARI BERBAGAI SPESIES

TUJUAN:

Mengukur tingkat keasaman berbagai bagian saluran alat pencernaan dalam

kaitannya dengan fungsi alat pencernaan dari berbagai spesies

DASAR TEORI:

Proses pencernaan sangat terkait dengan kerja enzim-enzim pencernaan.

Aktivitas ensim sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman (pH) saluran

pencernaan. Tiap enzim membutuhkan pH tertentu untuk mendukung aktivitas

optimalnya. Saluran pencernaan hewan tingkat tinggi dapat dibedakan dengan

jelas antara mulut, lambung, usus halus, usus besar yang tentunya memiliki pH

yang berbeda. Sekresi lambung dan sekresi kelenjar lainnya pencernaan sangat

berpengaruh terhadap pH saluran pencernaan.

ALAT DAN BAHAN:

1. Seekor hamster

2. Seekor mencit

3. Seekor ayam

4. Benang kasur

5. pH meter/ kertas laksmus

CARA KERJA:

1. Ambil kapas, tetesi ether, masukan kedalam alat fiksasi.

2. Masukan hewan coba kedalam alat fiksasi dan tutup , tunggu hingga

hewan pingsan.

3. Bedah bagian perut sampai saluran pencernaan terlihat nyata. Mulai dari

mulut, oesophagus, lambung usus halus, dan usus besar (caecum) pada

masing-masing spesies.

4. Sobek berbagai bagian saluran pencernaan tersebut diatas secukupnya.

5. Ukur pH isi cairan saluran pencernaan dengan jalan memasukan probe

pH meter atau kertas laksmus pada berbagai isi saluran pencernaan

tersebut.

Page 6: petunjuk fis1 2010

PERTANYAAN:

1. Berapa nillai pH masing-masing saluran pencernaan hewan coba.

2. Adalah perbedaan nilai pH berbagai bagian saluran pencernaan diantara

berbagai spesies yang berbeda?

3. Apa yangmenyebabkan munculnya perbedaan tingkat keasaman

berbagai bagian saluran pencernaan tersebut?

4. Jelaskan manfaat dari perbedaan pH antara lambung dan usus halus?

Page 7: petunjuk fis1 2010

KOMPOSISI DARAH, BENTUK DAN

KONSENTRASI SEL DARAH

TUJUAN:

Memahami komposisi darah, bentuk dan konsentrasi sel darah katak dan

manusia

DASAR TEORI:

Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair, etrdiri dari sel-sel darah

merah, darah putih, keping darah serta plasma darah. Sel-sel darah merah

(SDM) berjumlah 4-5 juta sel/ mm3 darah, sel darah putih (SDP) berjumlah antara

5.000 – 8.000 sel/ mm3 darad dan keping darah berjumlah 150.000 – 400.000

keping/ mm3 darah. Plasma darah mempunyai komposisi: 90% air, 7% protein,

1% garam anorganik, dan 2% kandungan lainnya.

Pemisahan komponen darah dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Yang paling sederhana adalah dengan alat sentrifuga. Bila darah segar dalam

tabung reaksi disentrifugasi, maka akan terjadi endapan merah (SDM) di dasar

tabung dan cairan kuning bening (plasma) pada bagian atasnya. Sedang pada

batas antara cairan kuning dan endapan merah akan terbentuk lapisanberwarna

bening (SDP).

ALAT DAN BAHAN:

1. Larutan NaCl 0.1%; 0.2%; 0.4%;

0.6%; 0.8%; 0.9% dan 1%

2. katak dan manusia probandus

3. seperangkat alat bedah

4. Kloroform

5. Alkohol 96%

6. Antikoagulan Na-sitrat

7. Kapas

8. Blood lancet

9. Mikroskop

10. Gelas objek dan kaca penutup

11. Syringe

12. Botol pembius

13. Kapiler-hematokrit

14. Bunsen

15. Sntrifuga

Page 8: petunjuk fis1 2010

CARA KERJA:

A. Komposisi Darah

1. Basahi kapas dengan kloroform kemudian masukan kapas kedalam botol

pembius.

2. Bius katak, kemudian rongga dada dibuka.

3. Bilas syringe dengan antikoagulan, kemudian masukan jarum syringe ke

bagian ventrikel. Isap darah sebanyak yang diperlukan (1,5 ml) dengan cara

menarik pompa syringe secara perlahan.

4. Masukan salah satu ujung pipa kapiler ke dalam darah dan tunggu hingga 80

% panjang pipa terisi darah.

5. Panaskan salah satu ujung pipa kapiler yang terisi darah sehingga pipa rapat.

6. Putar pipa-pipa yang telah terisi darah tadi selama 15 menit dengan

sentrifuga yang berkecepatan 500 putaran/ menit.

7. Tentukan perbandingan antara endapan dan cairan yang terbentuk pada pipa

kapiler tadi.

8. Bersihkan ujung jari probandus dan lanset menggunakan alkohol 96%.

Tusukan lanset pada ujung jari yang telah dibersihkan tadi.

9. Tempatkan salah satu ujung pipa kapiler pada luka tadi sehingga darah

masuk kedalam pipa.

10.Ulangi langkah 5-7 untuk darah menusia.

B. BENTUK SEL DARAH MERAH

1. Teteskan setetes darah katak pada kaca obyek, kemudian tambahkan

beberapa tetes larutan NaCl 0,6%.

2. Tutuplah kaca objek dengan kaca penutup, kemudian amati bentuk dan

diameter sel darah dibawah mikroskop (perhatikan pembesaran yang

digunakan).

3. Teteskan darah yang keluar dari ujung jari pada objek gelas dan teteskan

larutan NaCl 0,9%, kemudian amati bentuk dan diameter sel darah dibawah

mikroskop (perhatikan pembesaran yang digunakan). Bandingkan dengan

bentuk dan diameter sel darah katak.

Page 9: petunjuk fis1 2010

A. KONSENTRASI SEL DARAH

1. Sediakan 6 gelas obyek yang bersih.

2. Tambahkan pada masing-masing gelas obyrk larutan NaCl: 0.1%; 0.2%;

0.4%; 0.6%; 0.8% dan 1%

3. Teteskan 1 tetes darah segar pada masing-masing gelas obyek tadi sambil

diaduk dengan ujung jarum agar merata.

4. Amatilah perubahan yang terjadi pada sel darah untuk masing-masing

konsentrasi NaCl.

5. Tentukan pada konsentrasi NaCl mana bentuk sel darah merah tidak

mengalami perubahan.

PERTANYAAN

1. Apa fungsi antikoagulan pada percobaan ini?

2. Apa fungsi dilakukannya sentrifugasi pada percobaan ini?

3. Apa yang dimaksud dengan hematokrit?

4. Apa fungsi maksud pemberian larutan NaCl pada berbagai konsentrasi pada

percobaan ini?

Page 10: petunjuk fis1 2010

KADAR GULA DARAH

TUJUAN:

Mengukur kadar gula darah saat puasa dan setelah makan.

DASAR TEORI:

Pada pembahasan ini akan melibatkan peranan insulin dalam

mempengaruhi metabolisme yang melibatkan berbagai organ. Segera setelah

makan konsentrasi insulin tinggi sedangkan konsentrasi glukagon rendah.

Pengaruh insulin dalam metabolisme lebih dominan daripada glukagon. Dalam

hati insulin meningkatkan konversi glukosa menjadi glikogen, dengan demikian

simpanan glikogen dalam hati meningkat. Insulin juga menstimulasi sintesis

asam lemak dari glukosa dalam hati.

Dalam otot rangka insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke

dalam sel otot yang juga menstimulasi sintesis glikogen. Dengan demikian

simpanan glikogen dalam sel otot meningkat. Penyerapan asam amino kedalam

hati, otot dan jaringan adipose juga meningkat setelah makan sebagai respon

adanya insulin.

Penyakit diabetes adalah merupakan penyakit akibat gangguan kelenjar

endokrin. Diabetes muncul karena adanya gangguan keseimbangan hormon,

dimana terjadi penurunan produksi hormon insulin. Jumlah yang kurang dari

hormon insulin menyebabkan kandungan glukosa dalam plasma darah tetap

tinggi (hyperglicemia), karena sebenarnya insulin berperanan membantu proses

perubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen sebagai gula otot.

ALAT DAN BAHAN

1. Glukometer

2. Strip glukotest

3. Blood lancet

4. Kapas

5. Alkohol 70%

6. Probandus

Page 11: petunjuk fis1 2010

CARA KERJA:

Pengukuran kadar glukosa puasa

1. Lakukan puasa minimal 8 jam sebelum pengambilan darah puasa pada

probandus.

2. Siapkan glukometer dan strip glukotest

3. Bersihkan ujung jari dengan kapas beralkohol.

4. Biarkan ujung jari mengering

5. Tusuklah ujung jari dengan menggunakan lancet steril, biarkan darah

keluar

6. Masukan strip glukotest pada glukometer

7. Tunggu hingga terlihat gambar tetesan darah

8. Teteskan darah pada tempat reagen di strip glukotest

9. Tungggu gambar proses (gambar jam pasir) sampai selesai.

10. Bacalah berapa kadar glukosa darah

Pengukuran kadar glukosa tidak puasa

1. Probandus makan dalam jumlah yang cukup, tunggu selama 2 jam.

2. Siapkan glukometer dan strip glukotest

3. Bersihkan ujung jari dengan kapas beralkohol.

4. Biarkan ujung jari mengering

5. Tusuklah ujung jari dengan menggunakan lancet steril, biarkan darah

keluar

6. Masukan strip glukotest pada glukometer

7. Tunggu hingga terlihat gambar tetesan darah

8. Teteskan darah pada tempat reagen di strip glukotest

9. Tungggu gambar proses (gambar jam pasir) sampai selesai.

10. Bacalah berapa kadar glukosa darah.

PERTANYAAN

1. Mengapa kadar gula darah penderita diabetes sangat tinggi?

2. Mengapa pada air kencing penderita diabetes terdapat glukosa?

3. Mengapa tubuh penderita diabetes tidak bisa gemuk (menjadi kurus)?

4. Bagaimana cara mencegah terjangkitnya penyakit diabetes?

Page 12: petunjuk fis1 2010

JUMLAH ERITROSIT

TUJUAN

Menghitung jumlah eritrosit dalam 1 ml darah.

DASAR TEORI

Jumlah eritrosit diperinci untuk 1 mm3 darah perifer vena. Pada lelaki

dewasa terdapat 5,4 juta, wanita 4,8 juta, sedang bayi yang baru lahir dapat

sampai 6,5 juta. Kekurangan eritrosit disebut oligositemia dan kelebihan disebut

polisitemia. Selain jumlah, macam, bentuk dan besar eritrosit mempunyai arti

penting untuk diagnosis suatu penyakit.

Fungsi eritrosit ialah untuk mengangkut gas-gas pernafasan.

Pengangkutan 97% O2 dengan cara terikat pada molekul hemoglobin dan 3%

larut dalam plasma. 93% CO2 yang masuk sistem sirkulasi berdifusi ke dalam sel

darah merah kemudian 23% terikat hemoglobin dan yang 70% bereaksi dengan

air dengan bantuan enzim karbonat anhidrase membentuk H2CO3 yang

kemudian berdisosiasi membentuk HCO3- dan ion H+ . HCO3

- yang terbentuk

keluar dari eritrosit dengan cara tukar dengan ion Cl-. 7% CO2 diangkut dengan

cara larut dalam plasma darah.

ALAT DAN BAHAN

1. Blood lancet

2. Mikroskop

3. Pipet thoma untuk pengenceran eritrosit.

4. Hand counter

5. Bilik hitung

6. Kapas

7. alkohol 70%

8. Larutan Hayem ( campuran 1 g NaCl, 5 g Na2SO4, HgCl2 dilarutkan dalam

200ml akuades)

9. Kertas tissue

Page 13: petunjuk fis1 2010

CARA KERJA

1. Ambil darah dari salah satu jari (II-IV) dengan jalan menusuknya dengan

blood lancet.

2. Isaplah darah yang keluar dengan pipet thoma sampai angka 0,5 atau 1,0

3. Isaplah dengan pipet thoma tersebut larutan pengencer hayem sampai angka

101. Terjadi pengenceran 1/200 (atau 1/100):

4. Tutuplah kedua ujung pipet menggunakan ibu jari dan jari tengah, lakukan

pengocokan dengan cara membolak-balik.

5. Keluarkan 1-2 tetes cairan dalam pipet thoma dan buang, kemudian pada

tetesan selanjutnya ujung pipet mikro ditempelkan salah satu sisi bilik hitung

yang telah diberi gelas penutup dan kertas tissue pada sisi lainnya.

6. Cairan dalam pipet thoma akan mengalir memenuhi bilik hitung dan

selanjutnya bilik hitung ditaruh dibawah mikroskop.

7. Hitung ertrosit yang ada di dalam 5 bilik hitung R. Perhitungan dimulai dari

sebelah kiri secara zigzag. Untuk menghindari perhitungan yang kurang tepat

eritrosit yang ada di garis batas sebelah kiri dan atas suatu bilik kecil dihitung

sebagai eritrosit yang ada dalam bilik kecil tersebut.

8. Jumlah eritrosit sesungguhnya dapat dketahui dengan perhitungan sebagai

berikut.

Panjang sisi 1 bilik R = 0.2 mm

Dalamnya bilik hitung = 0.1 mm

Pengenceran darah (p) = 100 atau 200

Jumlah eritrosit dari 5 bilik hitung = N

Volume dari 5 bilik hitung = V mm3

Jumlah eritrosit per mm3 = N p/V

PERTANYAAN

1. Apa fungsi larutan hayem pada percobaan ini?

2. Mengapa 2-3 tetes darah yang keluar pertama kali dari pipet thoma tidak

boleh digunakan dalam pengamatan eritrosit?

3. Apa yang dimaksud “buffy coat”? adakah buffy coat pada hasil

pengamatanmu? Jelaskan mengapa?

4. Apa yang dimaksud dengan sickle cell ? Jelaskan efek fisiologis bagi dari

cicle cell tersebut!

Page 14: petunjuk fis1 2010

KADAR HEMOGLOBIN

TUJUAN

Mahasiswa dapat mengukur kadar hemoglobin dalam darah.

DASAR TEORI :

Sintesis hemoglobin dimulai dalam eritroblast dan terus berlangsung

sampai tingkat normoblast. Meskipun sel darah merah muda meninggalkan

sumsum tulang dan masuk dalam aliran darah, mereka terus dapat membentuk

hemoglobin dalam jumlah kecil selama hari berkutnya.

Kekhususan fungsi utama Hb adalah kemampuannya mengkat oksigen

dengan lemah dan secara reversibel. Oksigen ini tidak berikatan dengan besi

ferro yang bervalensi dua dalam molekul Hb, tetapi berikatan lemah dengan dua

dari enam valensi koordinasi dar atom besi. Setiap molekul Hb mengandung 4

hem, oleh karena itu 1 molekul Hb terdiri dari 4 atom besi dan dapat mengikat 4

molekul oksigen.

Zat-zat yang diperlukan dalam membantu pembentukan Hb selain asam

amino dan zat besi tembaga, piridoksin, kobalt, nikel. Apabila seseorang terjadi

defisiensi zat-zat tersebut akan terjadi anemia.

Salah satu cara penentuan kadar Hb dalam darah adalah dengan cara

membandingkan intensitas warna Hb atau derivatnya dengan suatu standar yang

telah diperinci secara kolorimetris yaitu metode Sahli dan Talquist.Pada metode

sahli dilakukan dengan cara membandingkan warna hematin-HCl dengan warna

standar. Untuk metode talquist dengan cara membandingkan warna darah

dikertas isap dengan warna standar. Apabila hasil pemeriksaan tersebut kadar

Hb-nya rendah, maka dikatakan anemia.

Penentuan jenis anemia dapat dilakukan dengan penghitungan indeks

warna yaitu membandingkan antara kadar Hb dalam eritrosit dengan kadar Hb

dalam eritrosit yang normal. Kadar Hb wanita normalnya adalh 14 g %

sedangkan laki-laki 16 g %. Jumlah eritrosit pada wanita normal adalah 4.8 juta/

mm3 dan pada laki-laki 5.4 juta/mm3. Penghitungan indeks warna tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 15: petunjuk fis1 2010

Persen (%) kadar Hb probandus

Persen (%) jumlah eritrosit probandus

Indeks warna = 1 berarti eritrosit jenuh dengan Hb, disebut normosit.

Kurang dari 1, eritrosit kekurangan Hb yang biasanya disebabkan oleh

kekurangan zat besi, yang disebut eritrosit mikrositer.

Lebih dari 1 disebut eritrosit makrositer.

Contoh perhitungan indeks warna :

ketentuan bahwa Hb normal wanita 14 gram % = 100% dan jumlah eritrosit

normal 4,8 juta = 100%.

Jika probandus wanita setelah diukur kadar Hb 11,6 gram % = 11,6/14 x 100% =

82,86%

Jumlah eritrosit 4,5 juta = 4,5/4,8 x 100% = 93,75%

Indeks warna menjadi 82,86/93,75 = 0,88. Hasil indeks warna lebih kecil dari

satu, hal ini menunjukan kekurangan Hb dalam eritrosit yang biasanya

disebabkan oleh kekurangan Fe.

ALAT DAN BAHAN

1. Blood lancet

2. Satu set Haemometer Sahli

3. Pipet kapiler

4. Kapas

5. alkohol

6. Larutan HCL 0,1 N

7. Aquadest

CARA KERJA

A.Pengambilan darah

1. Siapkan alat yang akan digunakan seperti blood lancet, kapas yang dibasahi

alkohol, mikropipet.

2. Ayunkan tangan dan pijat jari yang akan diambil darahnya untuk

memperlancar peredaran darah. Untuk membatasi penjalaran infeksi yang

mungkin timbul maka tusukan dilakukan dilakukan pada jari ke II-IV jari.

Page 16: petunjuk fis1 2010

3. Tusuklah ujung jari ke II-IV sehingga darah dapat keluar dengan spontan dan

jari tidak boleh dipijat-pijat lagi karena nanti akan ikut keluar cairan jaringan

sehingga akan mengencerkan darah.

4. Isilah tabung dengan 0,1 N HCL sampai tanda/angka 2 (1/2-1 cc), kemudian

darah diisap dengan pipet sampai tanda 20 dan sebelum menjedal segera

dihembuskan kedalam tabung. Hisaplah HCL ke dalam pipet dan hembuskan

lagi sampai 3 kali.

5. Tunggu dahulu 1-2 menit, sehingga berturut-turut akan terjadi hemolisis

eritrosit, dan Hb yang keluar akan dipecah menjadi hem dan globin.

Kemudian hem dengan HCL akan membentuk hematin-HCL merupakan

suatu senyawa yang lebih stabil diudara daripada Hb dan berwarna coklat.

6. Encerkan hematin-HCL dengan pipet tetes sampai warnanya sesuai dengan

warna standar.

7. Bacalah volume hematin HCl kemudian baca tabel kandungan hemoglobin

darah sampel pada volume tersebut.

PERTANYAAN

1. Mengapa individu yang kadar Hb-nya rendah sering pusing dan mudah

lelah? Jelaskan!

2. Mengapa penderita anemia harus banyak mengkonsumsi sayuran hijau?

Jelaskan!

3. Apa perbedaan hemoglobin antara bayi dengan manusia dewasa? Jelaskan

keuntungan dari perbedaan itu.

Page 17: petunjuk fis1 2010

MENGHITUNG FREKUENSI DENYUT JANTUNG TUJUAN:

1. Mengtahui denyut jantung normal mencit

2. Mengetahui efek bahan simpatimimetik dan parasimpatomimetik

terhadap frekuensi denyut jantung

DASAR TEORI:

Jantung merupakan organ vital tubuh ahluk hidup. Jantung berfungsi

sebagai pompa yang memompa darah keseluruh tubuh. Jantung tersusun oleh

jaringan otot sehingga bersifat kontrkatil. Jantung mencit dapat dibedakan

menjadi dua ruang antrium dan 2 ruang ventrikel. Kontraksi otot dinding antrium

jantung memompa darah masuk kebagian ventrikel, kontrkasi otot dinding

ventrukel memompa darah dari jantung keseluruhtubuh termasuk paru-paru.

Tekanan darah dalam pembuluh darah saat ventrikel berkontraksi disebut

tekanan sistol, sedangkan tekanan darah dalam pembuluh darah yang terjadi

saat ventrikel relaksasi (bersamaan dengan atrium kontrkasi) disebut dengan

tekanan diastole. Jumlah frekuensi denyut jantung permenit dikenal sebagai

frekuensi denyut jantung (heart rate). Darah yang dipompa keluar jantung setiap

kali. Jumlah darah yang dikeluarkan jantung selama satu menit dikenal dengan

keluaran jantung (cardiac output=CO). Besarnya CO sangat berpengaruh

terhadap tekanan darah.

Pada dasarnya jantung memiliki sifat automatisitas karena bekerja diluar

kesadaran. Namun demikian, Kerja jantung dapat dipengaruhi oleh beberapa

factor internal tubuh. Jantung mendapat double inervasi, simpatik dan

parasimpatik. Aktivasi saraf ini mempengaruhi frekuensi denyut jantung dan kuat

kontraksi jantung yang akhirnya mempengaruhi CO dan tekanan darah.

ALAT DAN BAHAN:

1. Seekor mencit

2. Alat fiksasi

3. Alat seksi dan papan bedah

4. Kaca pembesar

5. Ether

Page 18: petunjuk fis1 2010

6. Bahan simpatomimetik dan para simpatomimetik

7. Hand Tally counter

CARA KERJA:

Kegiatan I

1. Ambil kapas, tetesi ether, masukan kedalam alat fiksasi.

2. Masukan mencit dan tutup , tunggu hingga mencit pingsan.

3. Bedah bagian dada, buka rongga dada sampai jantung terlihat nyata.

4. Dengan bantuan kaca pembesar, hitung frekuensi denyut jantung

permenit.

5. Lakukan penghitungan sebanyak 3 kali (pada 3 menit pertama), hitung

rata-ratanya.

6. Tetesi jantung tersebut dengan bahan simpatomimetik hingga frekuensi

enyut jantung berubah.

7. Lakukan penghitungan kembali seperti langkah 5.

8. Tetesi dengan bahan parasimpatomimetik

9. Lakukan penghitungan seperti langkah 5

Kegitan II

10. Ambil kapas, tetesi ether, masukan kedalam alat fiksasi.

11. Masukan mencit dan tutup , tunggu hingga mencit pingsan.

12. Bedah bagian dada, hingga jantung terlihat nyata.

13. Dengan bantuan kaca pembesar, hitung frekuensi denyut jantung.

14. Lakukan penghitungan sebanyak 3 kali (pada 3 menit pertama), hitung

rata-ratanya.

15. Perhatikan gerak kontraksi jantung, segera tetesi dengan bahan

parasimpatomimetik.

16. Lakukan penghitungan kembali seperti langkah 5.

17. Tetesi kembali dengan bahan simpatomimetik

18. Lakukan penghitungan kembali seperti langkah 5.

Page 19: petunjuk fis1 2010

Kegiatan III

19. Ambil kapas, tetesi ether, masukan kedalam alat fiksasi.

20. Masukan mencit dan tutup , tunggu hingga mencit pingsan.

21. Bedah bagian dada, sampai jantung terlihat nyata.

22. Dengan bantuan kaca pembesar, hitung frekuensi pdenyut jantung.

23. Lakukan penghitungan sebanyak 3 kali (pada 3 menit pertama), hitung

rata-ratanya.

24. Perhatikan kontrkasi jantungnya, segera tetesi dengan campuran bahan

bahan simpatomimetik dengan parasimpatomimetik dengan

perbandingan 1:1.

25. Lakukan penghitungan kembali seperti langkah 5.

PERTANYAAN:

1. Bagaimana pengaruh aktivasi saraf simpatik dan parasimpatik terhadap

frekuensi denyut jantung.

2. Dimanakah ujung saraf simpatik dan para simpatik berada pada jarungan

jantung?

3. Jelaskan mekanisme fisiologi yang terjadi jika saraf simpatik teraktivasi?

4. Jelaskan mekanisme fisiologi yang terjadi jika saraf parasimpatik

teraktivasi?

Page 20: petunjuk fis1 2010

MENGHITUNG KADAR HCG

(Human Chorionic Gonadotropin)

Tujuan : menentukan kadar hCG pada urin

DASAR TEORI

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester

kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga

adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40)

Hormon hCG dihasilkan oleh jaringan placenta yang sedang berkembang

setelah terjadi pembuahan. Pada kehamilan normal, hCG muncul dalam urine

dan konsentrasinya meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, hCG merupakan

petunjuk yang baik untuk mendeteksi kehamilan secara dini. Ketika wanita

sedang hamil, maka hari pertama ia tidak mendapat haid, kadar hCG mencapai

100 mIU/ml, kadar hCG mencapai puncaknya kira-kira 8 minggu setelah haid

terakhir, lalu turun pada masa kehamilan berikutnya. Setelah bersalin, kadar hCG

akan turun dengan cepat dan kembali normal dalam beberapa hari.

ALAT DAN BAHAN

1. Alat tes kehamilan (test pack)

2. Urin wanita tidak hamil

3. Urin wanita hamil (5 bulan, 6 bulan dan 9 bulan)

CARA KERJA

1. Mengambil sampel urin pada waktu bangun tidur

2. Meletakan alat tes kehamilan

3. Mengamati

PERTANYAAN

1. Apa fungsi dari hormon hCG?

Page 21: petunjuk fis1 2010

2. Mengapa semakin lama usia kehamilan maka semakin sedikit kadar hcg

yang dihasilkan?