PETUNJUK BELAJAR PAUD
-
Upload
mamay-mayasari -
Category
Documents
-
view
555 -
download
5
Transcript of PETUNJUK BELAJAR PAUD
PETUNJUK BELAJAR
Agar lebih efektif dan efisien dalam mempelajari modul ini,
hendaknya Anda memperhatikan petunjuk belajar berikut :
A. Bacalah dan pelajarilah setiap uraian kegiatan belajar dalam
modul ini secara runtut, cermat dan teliti.
B. Catatlah atau tandailah hal-hal yang Anda anggap penting.
C. Apabila ada yang kurang jelas, coba diskusikan dengan temanteman Anda atau tanyakan kepada fasilitator atau carilah
sumber lain yang sesuai.
D. Setelah Anda memahami uraian materi dalam setiap kegiatan
belajar, jawablah soal-soal latihan yang tersedia.
E. Cocokkan jawaban Anda dengan lembar kunci jawaban yang
tersedia diakhir modul ini.
F. Jika jawaban Anda lebih dari 75 % benar, maka Anda telah
menguasai dan memahami uraian materi ini, namun jika lebih
dari 75 % jawaban Anda salah, maka sebaiknya Anda pelajari
ulang uraian materinya.
II. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda serta dapat
menerapkan metode pembelajaran pada pendidikan anak usia
dini (PAUD)di lembaga –lembaga PAUD dimana Anda bertugas.
III. KOMPETENSI
Setelah mempelajarai modul ini, Anda diharapkan mempunyai
kompetensi untuk menjelaskan pengertian dan jenis-jenis metode
pembelajaran serta dapat menerapkan dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) di lembaga PAUD,
di temapat Anda bertugas.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 1 - IV. KEGIATAN BELAJAR
Pengertian dan Macam-macam Metode Pembelajaran Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
A. Kompetensi
Setelah mempelajarai uraian materi dalam kegiatan belajar ini,
Anda diharapkan dapat mengerti dan memahami pengertian
metode pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) dan
jenis-jenisnya serta dapat menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD)
B. Indikator
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan belajar ini,
Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian metode pembelajaran pendidikan
anak usia dini (PAUD)
2. Menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran pendidikan
anak usia dini (PAUD)
3. Menjelaskan pengaruh bermain bagi perkembangan anak
4. Menyebutkan langkah-langkah penerapan metode
beenyanyi
5. Menyebutkan manfaat dari bercerita atau mendongeng
6. Menyiapkan rancangan kegiatan karya wisata
7. Menyiapkan rancangan kegiatan demonstrasi
8. Menyebutkan manfaat dari metode bercakap-cakap
(dialog)
9. Menjelaskan rancangan pembelajaran TANDUR
10.Menjelaskan pijakan-pijakan yang ada dalam metode
sentra dan lingkaran
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 2 - C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Metode pembelajaran merupakan salah satu instrumental
input dalam setiap proses belajar mengajar yang
menggunakan pendekatan IPO (Input Proses dan Output),
termasuk dalam pembelajaran untuk anak usia dini.
Instrument ini sangat menentukan keberhasilan setiap proses
belajar mengajar, oleh karena itu pamong PAUD diharapkan
dapat memilah dan memilih metode yang tepat, dalam arti
sesuai dengan karakteristik tujuan kegiatan pembelajaran
dan karakteristik anak usia dini, dalam setiap pembelajaran
PAUD.
Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan pembelajaran
anak usia dini adalah pengembangan enam aspek, yaitu
pengembangan aspek moral dan nilai agama, fisik (motorik
halus dan kasar), , kognitif, social-emosional dan seni.
Adapun karakteristik anak usia dini meliputi : setiap anak unik,
anak bukan miniatur orang dewasa, anak berkembang
secara bertahap, anak belajar dari lingkungan, anak belajar
dari pengalaman dan dunia anak adalah dunia bermain.
Satu hal yang harus disadari oleh setiap pamong PAUD
adalah bahwa setiap metode pembelajaran selalu
mempunyai kekuatan dan sekaligus kelemahan, oleh karena
itu merupakan langkah cerdas jika dalam pembelajaran,
pamong PAUD menggabungkan beberapa metode,
pembelajaran, sehingga dapat saling melengkapi.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 3 - 2. Pengertian Metode Pembelajaran PAUD
Menurut kamus bahasa Indonesia, metode dapat diartikan
sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.
Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (UU sisdiknas, 2003).
Dari pengertian tersebut, secara sederhana dapat diartikan
bahwa metode pembelajaran adalah cara yang sistematis
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam konteks pendidikan anak usia dini,
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran anak usia
dini, yaitu mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini
sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
3. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran PAUD
Mengacu pada karakteristik tujuan pembelajaran dan
karakteristik anak usia dini, metode yang tepat untuk
pembelajaran anak usia dini diantaranya adalah :
a. Metode Bermain
"Bermain" (play) merupakan istilah yang digunakan secara
bebas, sehingga arti utamanya mungkin hilang. Menurut
Harlock (1991), arti bermain yang tepat adalah setiap
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 4 - Bermain dilakukan sukarela dan tidak ada paksaan atau
tekanan dari luar atau kewajiban.
Sementara Dworetzky (1990) dalam Moeslichatoen (1999)
memberikan batasan, bahwa setidaknya ada lima kriteria
dalam bermain, yaitu : (1) motivasi intrinsik, artinya
kegiatan bermain dimotivasi dari dalam diri anak, bukan
karena adanya tuntutan atau paksaan, (2) pengaruh
positif, artinya kegiatan bermain merupakan tingkah laku
yang menyenangkan atau menggembirakan, (3) bukan
dikerjakan sambil lalu, bermain bagi anak merupakan
kegiatan yang utama dan lebih bersifat pura-pura, (4)
cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada
tujuannya, (5) kelenturan, kelenturan ditunjukkan baik
dalam bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku
dalam setiap situasi.
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
bermain bagi anak merupakan kegiatan yang
menyenangkan, tidak ada paksaan, timbul dari dalam
dirinya, merupakan kegiatan yang utama, bersifat purapura, mengutamakan cara dari pada tujuan, tidak
mengutamakan hasil, dan bersifat lentur.
Ahli psikologi dan pendidik berpendapat, bahwa bermain
merupakan pekerjaan anak-anak dan cermin
pertumbuhan anak (Gordon & Browne, 1985). Bermain
bagi anak usia dini merupakan kegiatan yang utama
dalam kehidupannya, artinya seluruh waktu yang dimiliki
anak, di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa
saja, selalu dihabiskan untuk kegiatan bermain. Jadi
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 5 - bermain bagi anak usia dini merupakan kebutuhan, sama
seperti kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan
makan dan minum, kesehatan, kasih sayang, pakaian,
kemanan, kenyamanan dan lain-lain, sehingga ada
sinyalemen yang menyatakan bahwa dunia anak adalah
dunia bermain, anak belajar melalui bermain dan bermain
seraya belajar.
Melalui kegiatan bermain inilah seluruh potensi
kecerdasan yang dimiliki oleh anak dapat dikembangkan,
seperti kecerdasan linguistic, logic-matematik, visualspasial, interpersonal, intrapersonal, musical, kinestetik,
natural dan spiritual. Bermain bagi anak sangat
mempengaruhi perkembangannya, setidaknya ada 11
pengaruh bermain bagi perkembangan anak, yaitu : (1)
perkembangan fisik, (2) dorongan berkomunikasi, (3)
penyaluran bagi energi emosional yang terpendam, (4)
penyaluran bagi keinginan dan kebutuhan, (5) sumber
belajar, (6) rangsangan bagi kreativitas, (7)
perkembvangan wawasan diri, (8) belajar bermasyarakat,
(9) standar moral, (10) belajar bermain sesuai dengan
peran jenis kelamin dan (11) perkembangan cirri
kepribadian yang diinginkan (Harlock, 1991). Oleh karena
itu dalam pendidikan anak usia dini metode bermain
sifatnya adalah wajib adanya. Informasi apapun yang
akan diberikan kepada anak, hendaknya dikemas dalam
kegiatan bermain yang menyenangkan dan
mengasyikkan.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 6 - Untuk mencapai manfaat yang optimal, maka alat
permaianan yang digunakan sebaiknya memperhatikan
hal-hal berikut :
1. Aman atau tidak berbahaya bagi anak, misalnya
bentuk, warna dan bahan
2. Berdasarkan minat anak , jadi bukan pilihan orang lain
3. Sebaiknya beraneka ragam, sehingga anak bisa
bereksplorasi dengan berbagai jenis mainan tersebut
4. Tingkat kesulitannya hendaknya disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak, jadi tidak terlalu sulit dan
tidak telalu mudah
5. Kuat, dalam arti tidak mudah rusak, karena anak
cenderung ingin tahu sehingga mungkin akan
dibongkar, dibanting, dll.
6. Menarik, baik warna maupun bentuknya
7. Murah, mainan tidak harus membeli, namun dapat
memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di
sekitar kita
b. Metode Bernyanyi
Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat
digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat
menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan,
lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anakanak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan
tubuh yang sederhana. Melalui nyanyian atau lagu
banyak hal yang dapat kita pesankan kepada anakanak, terutama pesan-pesan moral dan nilai-nilai agama.
Melalui kegiatan bernyanyi suasana pembelajaran akan
lebih menyenangkan, menggairahkan, membuat anak
bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 7 - terhibur, dan lebih bersemangat, sehingga pesan-pesan
yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat
diterima serta diserap oleh anak-anak. Dengan bernyanyi
potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan,
sehinggga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih
lama mengendap di memori anak (ingatan jangka
panjang), dengan demikian anak akan selalu ingat
pesan-pesan yang diterimanya.
Sebagai pamong PAUD dituntut untuk lebih kreatif dan
inovatif, termasuk dalam hal bernyanyi. Pamong PAUD
sangat mungkin dapat mengganti syair lagu anak-anak
yang sudah ada menjadi syair baru yang disesuaiakan
dengan pesan-pesan yang akan diberikan, atau bahkan
mungkin dapat menciptakan lagu-lagu baru. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan, bila menciptakan lagu untuk
anak-anak, adalah : (1) mengandung nilai-nilai agama
atau pesan-pesan yang positif, (2) bahasanya indah dan
mudah dimengerti anak, (3) tidak terlalu panjang, (4)
iramanya mudah dicerna dan (5) syair dan liriknya bisa
melibatkan emosi anak (gembira, semangat, kagum, dll).
Dalam kegiatan bernyanyi ini akan lebih sempurna jika
pamong PAUD dapat mengiringinya dengan alat-alat
musik secara langsung, misalnya piano, organ, gitar, biola,
seruling, harmonika, pianika, atau alat musik yang lain,
sehingga suasana akan lebih hidup dan lebih
menyenangkan.
Berikut ini beberapa contoh lagu yang sudah diganti
syairnya, sesuai dengan pesan-pesan yang diinginkan.
1. Lagu " balonku ada lima" diubah menjadi lagu "rukun
Islam yang lima". Syairnya berubah sebagai berikut :
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 8 - Rukun Islam yang lima
Syahadat, sholat, puasa
Zakat bagi si kaya
Haji bagi yang kuasa
Siapa sudah sholat hai....
Siapa sudah zakat
Allah memberi rahmat
Kan selamat di akherat
2. Lagu " kring-kring ada sepeda" diubah menjadi lagu
"tok-tok ucap salam", syairnya menjadi :
Tok-tok-tok ucap salam
Assalamualaiakum
Bila kau masuk rumah
Tuntunan Rosulullah
Hai-hai-hai anak sholeh
Rajin-rajin belajar
Karena belajar itu
Pasti disayang Allah
Dalam menyanyikan lagu langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh seorang pamong PAUD antara lain adalah
: (1) pilihlah lagu yang cocok, dalam arti sesuai dengan
tema, situasi dan kondisi, (2) jika itu lagu baru (belum
dikenal anak), sebaiknya nyanyikan terlebih dahulu
minimal tiga kali, (3) bersama anak-anak nyanyikan lagi
secara berulang-ulang, (4) bila perlu bagilah menjadi
beberapa kelompok, dan setiap kelompok bernyanyi
bersama kelompoknya, (5) pilihlah beberapa anak yang
mungkin sudah hafal lagu itu untuk menyanyi secara
individu, (6) nyanyikan sekali lagi secara bersama-sama
dan (7) ulangi lagi lagu tersebut pada hari yang lain.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 9 -
c. Metode Bercerita (Mendongeng)
Bercerita atau mendongeng merupakan warisan budaya
yang sudah lama kita kenal, bahkan dijadikan sebagai
kebiasaan atau tradisi bagi para orangtua untuk
menidurkan anak-anaknya. Melalui cerita atau dongeng
banyak hal tentang hidup dan kehidupan yang dapat
kita informasikan kepada anak-anak. Begitu juga pesanpesan moral dan nilai-nilai agama dapat kita tanamkan
kepada anak-anak melalui tokoh-tokoh yang ada dalam
cerita atau dongeng tersebut.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan bercerita atau
mendongeng antara lain adalah : (1) mengembangkan
imajinasi anak, (2) menambah pengalaman, (3) melatih
daya konsentrasi, (4) menambah perbendaharaan kata,
(5) menciptakan suasana yang akrab, (6) melatih daya
tangkap, (7) mengembangkan perasaan sosial,
(8) mengembangkan emosi anak, (9) berlatih
mendengarkan, (10) mengenal nilai-nilai yang positif dan
negatif, (11) menambah pengetahuan, dll.
Tidak semua pamong PAUD mempunyai kemampuan
untuk menghafal secara lengkap banyak cerita atau
dongeng yang ada, oleh karena itu cerita atau dongeng
tidak harus disampaikan secara lisan, namun bisa juga
disampaikan dengan membacakan buku cerita. Yang
penting bagaimana cara mengemas cerita atau
dongeng sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan
suasana yang menyenangkan, mengasyikkan,
meningkatkan gairah belajar, memberi semangat anak,
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 10 - menarik perhatian, dinamis (tidak monoton), memberi
perasaan yang lucu, melibatkan anak baik secara emosi
atau fisik, penuh ekspresi (tidak berlebihan), menimbulkan
rasa ingin tahu, waktunya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak (tidak terlalu lama), dll. Oleh karena
itu sebagai pamong PAUD hendaknya mempunyai
inventaris buku-buku cerita yang sesuai dengan
kehidupan dan perkambangan anak sebagai sumber
cerita. Bahkan jika mungkin dapat menciptakan cerita
atau dongeng sendiri sesuai dengan tema, situasi dan
kondisi anak-anak.
Agar cerita atau dongeng yang dismpaikan dapat
dicerna dan diserap anak, maka sebaiknya tema-tema
yang diangkat adalah tema-tema yang berkaitan erat
dengan kehidupan anak-anak atau yang disukai oleh
anak-anak. Misalnya tema tentang : (1) kehidupan anak
dalam keluarga, sekolah atau masyarakat, (2) binatang,
seperti binatang ternak, binatang hidup di air, dll, (3)
tanaman, seperti aneka bunga, tanaman pertanian, dll,
(4) peristiwa dalam masyarakat, seperti pasar malam,
musim panen, idul fitri, dll, (5) profesi masyarakat, seperti
polisi, petani, nelayan, dll, dan (6) tema-tema lain yang
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Sebagai seorang pamong PAUD, sebaiknya melakukan
persiapan-persiapan sebelum bercerita atau
mendongeng kepada anak-anak. Beberapa persiapan
yang dapat dilakukan antara lain : (1) menetapkan tujuan
dan tema cerita, (2) menetapkan bentuk cerita,
(3) menyiapkan alat dan media yang digunakan, (4)
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 11 - menetapkan langkah-langkah bercerita, (5) membaca
dan memahami isi cerita. Dengan persiapan yang
matang, maka kegiatan bercerita akan lebih terarah,
fokus dan tidak melebar kemana-mana, sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Metode Karya Wisata
Karya wisata merupakan salah satu metode
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anakanak untuk mengamati atau mengobservasi, memperoleh
informasi dan mengkaji dunia secara langsung, seperti
binatang, tanaman, dan benda-benda lain yang ada
disekitar anak. Melalui kegiatan karya wisata, anak-anak
akan memperoleh pengalaman belajar secara langsung
dengan menggunakan seluruh panca indera, sehingga
apa yang diperoleh dari lapangan dapat lebih berkesan
dan pada gilirannya akan lebih lama mengendap di
memori anak.
Melalui kegiatan karya wisata diharapkan dapat
(1) merangsang minat anak terhadap sesuatu,
(2) memperluas informasi yang diperoleh di kelas, (3)
memberi pengalaman belajar secara langsung, (4)
menumbuhkan minat anak terhadap sesuatu, (5)
menambah wawasan anak, (6) menjadi sarana rekreasi,
(7) memberi perasaan yang menyenangkan, (8) sarana
mempererat hubungan antara orangtua dengan pamong
PAUD, orangtua dengan orangtua, dan anak dengan
anak.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 12 - Kegiatan karya wisata dapat dilakukan diluar lembaga
sesuai dengan tema yang sedang dibicarakan dalam
bentuk "puncak tema". Misalnya : (1) tema binatang,
anak-anak dapat diajak ke kebon binatang, (2) tema
tanaman, anak-anak diajak ke kebun raya, pasar bunga,
taman kota, dll, (3) tema profesi, anak-anak diajak
berkunjung ke kantor polisi, rumah sakit, dll, (4) tema
transportasi, dapat diajak berkunjung ke stasiun,
pelabuhan, terminal, dll, (5) tema alat komunikasi, dapat
mengunjuingi kantor pos, stasiun televisi, kantor penerbit,
dll, (6) tema negara, dapat mengunjungi tempat-tempat
bersejarah, seperti musium, taman pahlawan, tugu
pahlawan, dll, (7) tema alam, dapat berkunjung ke
pantai, pegunungan, dll, (8) dan tema-tema lain yang
sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing
lembaga.
Mengingat metode karya wisata ini selalu dilakukan di luar
lembaga, tentu akan membutuhkan dana tambahan
untuk pelaksanaanya, misalnya untuk transportasi,
dokumentasi, konsumsi, retribusi, publikasi, dll. Agar
kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan program lembaga, maka disarankan untuk
melibatkan banyak pihak untuk menanganinya,
utamanya orangtua anak. Dengan melibatkan banyak
pihak diharapkan dapat meringankan beban yang harus
dipikul oleh orang tua dan lembaga, misalnya melibatkan
perusahaan sebagai sponsor, tokoh masyarakat sebagai
donatur, lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga
lain yang terkait dengan kegiatan ini.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 13 - Sebelum pelaksanaan kegiatan karya wisata, sebaiknya
pamong PAUD membuat rancangan kegiatan, sehingga
kegiatan dapat dilakasanakan dengan baik sesuai
dengan tujuan. Secara umum rancangan kegiatan yang
dapat disiapkan oleh pamong PAUD meliputi : (1)
menetapkan sasaran dan lokasi, sesuai dengan tema, (2)
melakukan observasi lokasi dan hubungan dengan pihak
pengelola lokasi, (3) merumuskan program kegiatan, yang
meliputi : menentukan tujuan, adanya jaminan untuk
mencapai tujuan, waktu, dana dan antisipasi adanya
hambatan, (4) membentuk panitia pelaksanaan (bila
perlu), (5) menyiapkan bahan dan alat serta
perlengkapan yang diperlukan, (6) merumuskan tatatertib
kegiatan, (7) meminta ijin dan partisipasi orangtua .
e. Metode Demonstrasi
Metode ini menekan pada cara-cara mengerjakan
sesuatu dengan penjelasan, petunjuk dan peragaan
secara langsung. Melalui metode ini diharapkan anakanak dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan
dalam melakukan suatu kegiatan, yang pada gilirannya
anak-anak diharapkan dapat meniru dan melakukan apa
yang didemonstrasikan oleh pamong. Misalnya
ketrampilan melipat kertas (origami), menggambar sesuai
pola, menggulung, menggunting dan sebagainya. Melalui
kegiatan demontrasi pamong dapat memperlihatkan
secara nyata apa yang harus dilakukan anak,
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan
gagasan dan konsep, mengamati dengan cermat dan
teliti.
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 14 - Kegiatan demontrasi dapat memberi ilustrasi dalam
menjelaskan informasi kepada anak. Anak akan melihat
bagimana suatu peristiwa berlangsung, lebih menarik, dan
merangsang perhatian serta lebih menantang. Disamping
itu melalui kegiatan demontrasi dapat membantu
meningkatkan daya pikir dalam peningkatan kemampuan
mengenal, mengingat, berfikir konvergen dan berfikir
evaluatif.
Kegiatan demontrasi dapat memberi kesempatan
kepada anak untuk memperkirakan apa yang akan
terjadi, bagaimana hal itu dapat terjadi, dan mengapa
hal itu dapat terjadi. Dengan demikian akan merangsang
anak berusaha untuk memperhatikan ilustrasi dan apa
yang sedang dilakukan pamong serta mendengarkan
penjelasan pamong. Selain itu anak juga akan
menggunakan informasi untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dan berusaha untuk melakukan kegiatan
sebagaimana yang dilakukan oleh pamong, serta
merangsang anak untuk berfikir secara kritis dan
menggunakan kemampuannya untuk menalar.
Sesuai dengan tujuan metode demontrasi yaitu memberi
pengalaman belajar melalui melihat dan mendengarkan
yang diikuti dengan meniru pekerjaan yang
didemonstrasikan, maka kegiatan yang sesuai dengan
metode ini adalah : (1) kegiatan demontrasi yang dimulai
dengan penjelasan. kegiatan ini berkaitan dengan cara
membuat bentuk (bangunan0 dan cara menggunakan
alat, misalnya : menarik garis lurus dan lengkung,
menggunting pola, membentuk model, mengatur meja
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 15 - makan, mengatur tempat tidur dan cara menggunakan
alat, dan sebagainya, (2) kegiatan demonstrasi dalam
bentuk dramatisasi. Kegiatan ini pada umumnya untuk
menanamkan nilai-nilai sosial, nilai-nilai moral dan nilai-nilai
keagamaan.
Sebelum pamong PAUD menerapkan metode demontrasi,
sebaiknya membuat rancangan terlebih dahulu, sehingga
kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan. Secara umum rancangan yang
dapat dibuat meliputi : (1) menetapkan tujuan dan tema
kegiatan, (2) menetapkan bentuk demonstrasi
yang dipilih, (3) menyiapkan alat dan bahan,
(4) menetapkan langkah-langkah kegiatan dan
(5) menetapkan penilaian kegiatan.
f. Metode Bercakap-cakap (Berdialog)
Bercakap-cakap atau berdialog dapat diartikan saling
mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan kebutuhan
secara verbal, untuk mewujudkan bahasa reseptif yang
meliputi kemampuan mendengarkan dan memahami
pembicaraan orang lain dan bahasa ekspresif yang
meliputi kemampuan menyatakan pendapat, gagasan,
perasaan dan kebutuhan kepada orang lain.
Bercakap-cakap dapat dilakukan antara pamong
dengan anak, atau anak dengan anaik. Melalui kegiatan
bercakap-cakap (dialog) diharapkan dapat : (1)
meningkatkan keberanian anak untuk
mengaktualisasikan diri dengan menggunakan
kemampuan berbahasa secara ekspresif, misalnya
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 16 - menyatakan pendapat, perasaan, keinginan, bertanya,
dan sebagainya, (2) meningkatkan keberanian anak
untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan
oleh diri sendiri dan anak lain, (3) meningkatkan
keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan
orang lain, baik sesama teman atau pamong, (4) memberi
kesempatan kepada anak untuk membangun jati dirinya,
melalui kesempatan untuk berdialog, (5) memperluas
pengetahuan, wawasan dan berbendaharaan kata , (6)
meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak, seperti
mendengarkan dan memahami pembicaraan orang lain.
Dalam pembelajaran untuk anak usia dini, sebaiknya
komunikasi dua arah dalam bentuk bercakap-cakap atau
dialog hendaknya selalu dikedepankan, sementara
komunikasi yang searah (ceramah) sebaiknya
diminimalisir, sehingga suasana pembelajaran akan
tampak hidup, lebih menarik dan melibatkan banyak
anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk bercerita
apa saja yang mereka ketahui dan apa saja yang sudah
mereka lakukan, baik di rumah, di lembaga PAUD atau di
masyarakat. Bebaskan mereka untuk bertanya tentang
apa saja, dan apapun yang yang diutarakan atau
ditanyakan anak, hendaknya direspon secara positif,
meskipun celoteh anak-anak sering menyimpang dari
tema yang sedang dibicarakan.
Sebagai seorang pamong PAUD, hendaknya berupaya
untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam
berdialog. Upayakan menggunakan kata-kata yang
positif, penuh dengan penghargaan dan pujian, serta
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 17 - kata-kata yang santun dan lembut, misalnya kata "terima
kasih", "al-hamdulillah", "luar biasa", "ma'af", "permisi",
"pintar", "jempol dua", "subhanallah" dan lain-lain. Jika
anak-anak sering mendengar kata-kata tersebut, mereka
akan meniru dan membiasakan diri berkata-kata yang
baik, merasa dihargai pekerjaannya, merasa dihormati
hak-haknya, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan termotivasi untuk lebih giat lagi. Sebaliknya,
pamong PAUD hendaknya berupaya untuk menghindari
kata-kata yang negatif, kurang sopan, kasar, tidak santun,
besifat melarang, misalnya kata "jangan" , "tidak", "bodoh",
"nakal", "malas", dan sebagainya. Jika anak-anak sering
mendengar dan akrab dengan kata-kata tersebut, maka
dampaknya akan fatal terhadap perkembangan anak
nanti. Mereka akan meniru, merasa tidak dihargai, tidak
dihormati, dikecilkan, dibatasi ruang geraknya, dihalangi
kemauannya, bahkan sampai pada merasa disakiti hati
dan perasaannya, yang nantinya akan membuat anak
menjadi rendah diri, tidak percaya diri dan tidak
termotivasi dalam pembelajaran.
g. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ini diberikan kepada anak,
semata-mata hanya untuk melatih persepsi pendengaran,
meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak,
memusatkan perhatian dan membangun motivasi anak,
bukan untuk melihat hasilnya. Oleh karena itu sebaiknya
dihindari pemberian tugas yang bersifat memaksa,
mendikte, membatasi kreativitas anak, terus menerus,
dalam bentuk pekerjaan rumah, atau tugas-tugas lain
yang membuat anak justru merasa tertekan, terpaksa,
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 18 - membuat anak bosan bahkan mungkin sampai pada
tingkat frustasi. Berikan tugas-tugas yang dapat
meningkatkan kreatrivitas anak, meningkatkan imajinasi
anak, melatih motorik, membuat anak lebih bergairah,
lebih bersemangat, merasa senang, nyaman,
menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi
bel;ajar dan tugas-tugas lain yang membuat anak merasa
nyaman dan aman ketika belajar di lembaga PAUD.
Dengan demikian tugas yang diberikan dapat
mendorong anak-anak untuk lebih tertarik dan betah
berada di lembaga PAUD, bukan sebalinya. Misalnya
tugas untuk menggambar bebas, mewarnai, menempel,
meronce, menggunting, dan sebagainya.
h. Metode Quantum Teaching
Metode ini tergolong relatif masih baru dalam PAUD,
karena pada umumnya metode ini digunakan untuk
pendidikan formal. Metode ini dalam penerapannya
menekankan pada dua hal, Beberapa alasan mengapa
metode ini diterapkan dalam PAUD, antara lain : (1)
metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
semua usia, termasuk untuk anak usia dini, (2) metode ini
menekankan dua aspek, yaitu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan melejitkan
prestai anak, (3) metode ini mengorkestrasi berbagai
interaksi dalam momen belajar, seperti unsur belajar yang
efektif, unsur belajar yang mempengaruhi kesusksesan
anak dan unsur yang mengubah kemampuan dan bakat
alamiah menjadi cahaya yang bermanfaat, (4)
menunjukkan cara menjadi pendidik yang lebih baik, (5)
menguraikan cara baru yang dapat mempermudah
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 19 - pembelajaran, (6) adanya penggubahan yang meriah
dengan segala nuansanya, (7) menggabungkan
perpaduan unsur seni dan pencapaian tujuan yang
terarah dan (8) mengakomodasi berbagai metode yang
lain.
Melalui metode Quantum Teaching peran otak kanan
dan otak kiri dapat dioptimalkan, metode ini juga mampu
mengakomodasi modalitas belajar anak (visual, auditorial
dan kinestetik), selain itu metode ini juga mengoptimalkan
potensi kecerdasanmajemuk yang dimiliki anak, sehingga
dengan menggunakan metode ini suasana belajar akan
lebih bergairah, hidup, menyenangkan, tidak
membosankan, dinamis, nyaman, sehingga anak-anak
lebih betah dan krasan selama belajar.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum
Teaching mengacu pada rancangan pembelajaran yang
berbentuk TANDUR, yaitu (1) Tumbuhkan, kegiatan ini
bertujuan untuk menciptakan jalinan & kepemilikan
bersama, memanfaatkan pengalaman anak, mencari
tanggapan “yes” dari anak, saling memahami dan
mendapatkan komitmen untuk menjelajah. Melalui
kegiatan tumbuhkan ini diharapkan anak sudah terkondisi
dan siap untuk menerima informasi dari pamong, (2)
Alami. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengalaman
kepada anak, memanfaatkan pengetahuan & keinginan
anak dan memanfaatkan hasrta alami otak untuk
menjelajah, (3) Namai, melalui kegiatan ini menamai
dibangun diatas pengetahuan dan keingintahuan,
menamai diberikan saat mengajarkan konsep ketrampilan
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 20 - berfikir strategis, dan memuaskan hasrat alami otak untuk
memberi identitas, mengurutkan & mendefinisikan, (4)
Demontrasikan, bertujuan untuk memberi peluang
kepada anak untuk menterjemahkan dan menerapkan
pengetahuan mereka dalam pembelajaran lain dan
kehidupan mereka, (5) Ulangi, dapat memperkuat
koneksi syaraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa
aku tahu ini”, dilakukan dengan multi modalitas dan multi
kecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda
dengan asalnya, dan (6) Rayakan, yang dapat memberi
rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan &
kesuksesan anak, sebagai bentuk pengakuan untuk
menyelesaikan sebuah usaha.
i. Metode Sentra dan Lingkaran (Seling)
Metode ini menekankan pada pembelajaran pada
system sentra, sementara intervensi pamong dalam
pembelajaran lebih diminimalisir. Metode ini lebih memberi
keleluasaan kepada anak-anak untuk bebas bermain di
sentra-sentra yang sudah disiapkan. Pembelajaran
dengan menggunakan metode ini mengacu pada empat
pijakan yang ada, yaitu :
1. Pijakan lingkungan main. Dalam pijakan ini, kegiatan
yang dilakukan oleh pamong PAUD antara lain :
a. mengelola awal lingkungan main dengan bahanbahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap
anak)
b. merencanakan intensitas (sejumlah waktu yang
dibutuhkan untuk bermain) dan densitas (berbagai
macam cara setiap jenis main yang disediakan)
pengalaman
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 21 - c. memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga
jenis main, yaitu sensorimotor, pembangunan dan
main peran
d. memiliki berbagai bahan yang mendukung
pengalaman keaksaraan
e. menata kesempatan main untuk mendukung
hubungan social yang positif.
2. Pijakan Pengalaman Sebelum Main
Dalam pijakan ini kegiatan yang dilakukan oleh
pamong PAUD antara lain :
a. membaca buku yang berkaitan dengan
pengalaman atau mendatangkan nara sumber
b. menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan
konsep yang mendukung perolehan ketrampilan
kerja (standar kinerja)
c. memberikan gagasan bagaimana menggunakan
bahan-bahan
d. mendiskusikan aturan dan harapan untuk
pengalaman main
e. menjelaskan ranmgkaian waktu main
f. mengelola anak untuk keberhasilan hubungan
social
g. merancang dan menerapkan urutan transisi main.
3. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak
Dalam pijakan ini kegiatan yang harus dilakukan oleh
pamong PAUD meliputi :
a. memberikan anak waktu untuk mengelola dan
memperluas pengalaman main mereka
b. mencontohkan komunikasi yang tepat
c. memperkuat dan memperluas bahasa anak
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 22 - d. meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui
dukungan pada hubungan teman sebaya
e. mengamati dan mendokumentasikan
perkembangan dan kemajuan main anak
4. Pijakan Pengalaman Setelah Main
Dalam pijakan yang terakhir ini, peran pamong PAUD
adalah :
a. mendukung anak untuk mengingat kembali
pengalaman mainnya dan saling menceritakan
pengalaman mainnya
b. menggunakan waktu membereskan maianan,
sebagai pengalaman belajar positif melalui
pengelompokkan, urutan dan penataan lingkungan
main secara tepat
Empat pijakan tersebut merupakan pijakan yang bersifat
umum yang harus dilakukan oleh pamong PAUD dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan metode
sentra. Adapun uraian secara khusus dapat disesuaikan
dengan sentra yang disiapkan, misalnya sentra bermain
peran mikro, bermain peran makro, pembangunan
terstruktur, pembangunan bahan alam (sifat cair), sentra
persiapan, sentra musik dan olah tubuh, sentran imtak,
dan sebagainya.
D. Rangkuman
1. Metode pembelajaran PAUD adalah cara yang sistematis
untuk mencapai tujuan pembelajaran anak usia dini.
2. Beberapa metode pembelajaran yang cocok yang dapat
digunakan dalam pembelajaran anak usia dini antara lain
adalah metode :
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 23 - 1. Bermain
2. Bernyanyi
3. Bercerita (mendongeng)
4. Karya Wisata
5. Demonstrasi
6. Bercaka-cakap (berdialog)
7. Pemberian Tugas
8. Quantum Teaching
9. Sentra dan Lingkaran
E. Kata-Kata Kunci
1. PAUD singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini
2. Input adalah masukan
3. Output adalah keluaran
4. Quantum Teaching adalah metode pembelajaran yang
menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan dan
melejitkan prestasi anak melalui orkestrasi dengan segala
nuansanya yang ada dalam lingkungan belajar
5. TANDUR singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Uraikan dan Rayakan
6. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah salama
kegiatan belajar, dimana mitra yang lebih terampil
menyesuaikan dukungan terhadap kinerja anak pada saat ini
7. Seling singkatan dari Sentra dan Lingkaran
F. Evaluasi
Jwablah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (X)
pada jawaban yang Anda anggap benar !
1. Cara yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran
anak usia dini disebut :
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 24 - A. Program pembelajaran PAUD
B. Bahan pembelajaran PAUD
C. Metode pembelajaran PAUD
D. Media pembelajaran PAUD
E. Sarana Belajar PAUD
2. Di bawah merupakan metode yang cocok untuk
pembelajaran anak usia dini, kecuali metode :
A. Bermain
B. Ceramah
C. Bernyanyi
D. Karya Wisata
E. Bercerita
3. Menurut Harlock bermain dapat mempengaruhi
perkembangan anak, di bawah ini yang merupakan
pengaruh dari bermaian adalah :
A. Perkembangan fisik
B. Dorongan berkomunikasi
C. Rangsangan bagi kreativitas
D. Belajar bermasyarakat
E. Semua benar
4. Langkah pertama yang seharusnya dilakukan oleh pamong
PAUD, dalam menerapkan metode bernyanyi adalah :
A. Mengulang-ulang lagu bersama anak-anak
B. Menentukan lagu yang cocok
C. Meminta anak untuk bernyanyi secara individu
D. Menyanyikan lagu sendirian
E. Mengarang lagu baru
5. Di bawah ini merupakan manfaat dari penggunaan metode
cerita (mendongeng), kecuali :
A. Mengembangkan imajinasi anak dan menciptakan
suasana yang akrab
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 25 - B. Menambah pengalaman anak dan perbendaharaan
kata
C. Melatih daya konsentrasi dan daya tangkap anak
D. Melatih pendengaran dan penglihatan anak
E. Mengembangkanperasan sosial dan pengetahuan anak
6. Dalam menerapkan metode karya wisata, sebaiknya
pamong PAUD melakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali :
A. Menentukan lokasi
B. Mengobservasi lokasi
C. Melibatkan orangtua anak
D. Merumuskan program kegiatan
E. Mengharuskan setiap anak untuk mengikuti kegiatan
7. Sebelum melakukan demontrasi dalam pembelajaran,
seorang pamong PAUD sebaiknya menyiapkan rancangan,
diantaranya adalah :
A. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan
B. Menentukan bentuk demonstrasi yang dipilih
C. Menyiapkan alat dan bahan
D. Menetapkan langkah-langka kegiatan
E. Semua benar
8. Metode bercakap-cakap (dialog) digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini, karena metode ini bermanfaat
untuk
A. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan
gagasan
B. Meningkatkan keberanian anak untuk berhubungan
dengan orang lain
C. Meningkatkan kemampuan bahasa resptif anak
D. Memberi kesempatan anak membangun jati dirinya
melalui dialog
E. Semua benar
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 26 - 9. Pembelajaran dengan menggunakan metode quantum
teaching, mengacu pada rancangan pembelajaran
TANDUR, yaitu :
A. Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ucapkan dan
Rayakan
B. Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan
Ramaikan
C. Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan
Rayakan
D. Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan
Rayakan
E. Tumbuhkan, Alami, Nomeri, Demonstrasikan, Ulangi dan
Rayakan
10.Dalam metode sentra dan lingkaran, dikenal dengan 4
pijakan, yaitu :
A. Pijakan lingkungan main
B. Pijakan pengalaman sebelum main
C. Pijakan pengalaman main
D. Pijakan pengalaman setelah main
E. Semua benar
G. Umpan Balik
1. Telaah isi modul ini, apakah layak terap atau tidak, jika belum
layak terap, maka perbaikilah dan berilah masukan untuk
perbaikan modul ini
2. Agar lebih mendalami isi modul, sebaiknya Anda membaca
dan mempelajari berbagai referensi tentang metode
pembelajaran anak usia dini
3. Setiap metode pembelajaran, termasuk metode
pembelajaran PAUD, tentui mempunyai kelebihan sekaligus
kelemahan, oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak terpaku
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 27 - pada salah satu metode saja, namun lebih pada
menggabungkan beberapa metode, sehingga dapat saling
melengkapi.
H. Kunci Jawaban
1. C 6. E
2. B 7. E
3. E 8. E
4. B 9. D
5. D 10. E
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 28 - DAFTAR PUSTAKA
Bunanta, Murti, 2004, Buku Mendongeng dan Minat Baca, Jakarta,
Pustaka Tangga
Darminto, Purwa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,balai Pustaka
Dayati, Umi, 2002, Metode Pembelajaran PAUD, Surabaya, Materi
Diklat Pamong PAUD
De Porter, Boobi, 2001, Quantum Teaching, Bandung, Kaifa
Hakim, Lukman, 2003, Bermain, Cerita dan Bernyanyi, Surabaya,
Konsosrsium Pendidikan Islam
Moeslichatoen, 1999, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak,
Jakarta, Rineka Cipta
---------, 2005, Penyelenggaraan Program PAUD, Surabaya, BPPLSP
Regional IV
---------, 2004, Bermain dan Anak, Jakarta, Direktorat Pendidikan Anak
Usia Dini
---------, 2003, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bandung, Fokus Media
----------, 2002, Modul Pengembangan Aktivitas Bermain Anak Usia Dini,
Jakarta, Direktorat Anak Usia Dini
---------, 2002, Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Modul Metode Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) - 29 -