PESAN DAKWAH DALAM NOVEL (Analisis Isi Pesan Dakwah...
Transcript of PESAN DAKWAH DALAM NOVEL (Analisis Isi Pesan Dakwah...
“ PESAN DAKWAH DALAM NOVEL “
(Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Haji
Backpacker Karya Aguk Irawan MN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
PUJI MULYONO
NIM 11713017
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
“ PESAN DAKWAH DALAM NOVEL “
(Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Novel Haji
Backpacker Karya Aguk Irawan Mn)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
PUJI MULYONO
NIM 11713017
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Belajar, Berbicara dan Menulis
Persembahan
Syukur Alhamdulilah terurai dari sanubari yang paling dalam atas
segala nikmat dan kuasa Nya, di kala kami ( manusia ) telah hilang arah
dalam segala bentuk kebingungan dan kerugian. Dengan segala kuasa
Mu, engkau kirimkan sang Petunjuk, sang Pemimpin dan sang
Revolusioner ( Muhammad Saw ) yang membimbing kami menuju
sebuah jalan yang Engkau ridloi. Dan berkat itulah pada hari ini penulis
mampu menyelesaikan segala bentuk apa yang menjadi tanggung
jawabnya. Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang- orang yang
telah memberikan hitam dan putihnya tentang makna hidup serta langkah
bijak dalam berjuang menghadapi lika liku kehidupan.
Kepada…….
Kakek Nenek (Ahmadadi (alm) Salmi (alm) dan Suminah
(alm))
Bapak dan Ibuku tercinta atas segala bentuk cinta, kasih
dan sayangnya yang begitu dalam tak akan pernah mampu
untuk kulukiskan ( Kasri dan Romzanah (alm))
Kakak-kakak ku tercinta yang sangat menyayangi saya
(Slamet Untung, Wahyudi, Rumiyati, Mudrikah, Sri
Wahyuni dan Harry yanto )
viii
Segenap Keluarga dan saudara – saudara yang telah
membantu ( Didik Setyawan dan Dedy Candra )
Ibu Dr. Muna Erawati, S. Psi., M.Si atas segala kesabaran
dan ketekunan dalam membimbing
Uswatun khasanah atas kesetiaan cinta yang selalu
mendampingi, menemani hingga apa yang selalu kita
harapkan tercapai
Bapak Muhammad Fahrudin Yusuf , Mas Saifudin Zuhri
dan Bapak Yusuf Khumaini yang selalu memberikan
arahan selama proses pembuatan skripsi ini.
Ka. Bag. Akademik Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang
sudah banyak membantu.
Teman – teman seperjuangan jurusan KPI angkatan 2013, (
Al Husna Fadhila, Achmad Wasi‟ uzzulfa, M. Rifngani )
yang selalu menemani setiap saat.
Bapak,Ibu, dan saudara – saudara yang telah memberikan
dukungan moril dan materiil serta do‟a yang tiada henti –
hentinya hingga terselesaikanya skripsi ini.
Keluarga besar PMII Kota Salatiga, yang telah memberikan
banyak ilmu dan makna kehidupan ( Rayon, Komisariat,
Cabang dan Alumni PMII Kota Salatiga )
Semua pihak yang tiada henti memberikan bantuan moril
maupun materiil dalam penulisan skripsi ini.
ix
Sahabat – sahabat keluarga besar PMII Kota Salatiga dan
sekaligus keluarga baru ( Husna, Wasi‟, Gendut, Rois,
Demong, Aldi, Kambing, Ompong, Darju, Farid,Wahyudi
dan yang lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu )
atas segala kisah dan kasihnya dalam mengarungi
perjalanan hidup.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat, taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PESAN
DAKWAH DALAM NOVEL “Analisis isi pesan dakwah dalam
novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN„. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Sosial Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis sadar bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah
terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak
sangatlah membantu terselesainya skripsi ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT atas berkah, rahmat serta ridho –Nya skripsi ini bisa
terselesaikan.
2. Bp Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rector IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Mukti Ali, S.Ag., M.Hum Selaku Dekan Fakultas
Dakwah IAIN Salatiga
4. Bapak Dr. Sa‟adi,M.Ag selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah
IAIN Salatiga
xi
5. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd Selaku Wakil Dekan II Fakultas
Dakwah IAIN Salatiga
6. Bapak Rasimin, S.PdI. M..Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas
Dakwah IAIN Salatiga
7. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam
8. Ibu Dr. Muna Erawati, S. Psi., M.Si. selaku Dosen pembimbing
skripsi yang dengan sabar dan penuh perhatian telah
meluangkan waktu, untuk memberikan pengarahan serta
bimbingan sejak awal penulisan ini sampai dapat terselesaikan
dengan baik.
9. Para dosen Fakultas Dakwah, terima kasih untuk ilmu yang
telah diberikan
Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan,
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis, skripsi ini sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi
ini.
Salatiga 13 April 2017
Penulis
xii
ABSTRAK
Mulyono,Puji.PESAN DAKWAH DALAM NOVEL“Analisis isi pesan
dakwah dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN “.Skripsi.
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Muna
Erawati,M.Si
Kata Kunci : Analisis, Isi Pesan Dakwah, Novel Haji Backpaker
Dalam sebuah karya sastra, nilai-nilai dakwah selalu bisa
dikemas oleh sang pengarang. Novel haji backpacker ini merupakan
salah satu novel best seller yang mengisahkan tentang kekecewaan
seorang pemuda (Mada berumur 27 tahun) ketika ia kehilangan harta
berharga yang dimilikinya. Ia memberontak kepada Tuhan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menjawab
permasalahan: Bagaimana isi pesan dakwah tentang aqidah yang
terkandung dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN ?
Bagaimana isi pesan dakwah tentang syariah yang terkandung dalam
novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN? Bagaimana isi pesan
dakwah tentang akhlak yan terkandung dalam novel haji backpacker
karya Aguk Irawan MN.? Apa isi pesan yang paling dominan dari novel
haji backpacker karya Aguk Irawan MN?
Metodologi yang digunakan adalah metode analisis isi (contens
analysis) kuantitatif. Pada skripsi ini karakteristik pesan dakwah dan
pesan dakwah yang paling dominan. Dalam penghitungan data
menggunakan lembar koding yang diisi juri berjumlah tiga orang yang
ditentukan sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan dalam novel haji backpacker
terdapat pesan-pesan dakwah seperti aqidah, syari‟ah, dan akhlak.
Setelah dilakukan perhitungan data menggunakan lembar koding yang
telah diisi oleh ketiga juri maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
pada novel ada pesan dakwah dan pesan dakwah yang paling dominan
dalam novel haji backpacker adalah pesan Aqidah dengan prosentase
49,2% Yang diikuti oleh pesan Akhlak dengan prosentase 41,4% dan
terakhir pesan Syariah Dengan prosentase 9,4%
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL… ............................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... vi
MOTTO ....................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
ABSTRAK .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8
E. Metodologi Penelitian ................................................................... 9
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 15
xiv
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Isi ................................................................. 16
B. Konsep Dakwah ........................................................................... 18
1. Pengertian Dakwah .................................................................. 18
2. Unsur- unsur Dakwah ............................................................... 20
3. Pesan Dakwah .......................................................................... 21
C. Ruang Lingkup Novel .................................................................. 27
1. Pengertian Novel ...................................................................... 27
2. Novel Sebagai Media Dakwah ................................................. 30
BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL HAJI BACKPACKER
A. Biografi Aguk Irawan MN ............................................................ 33
B. Karya-karya Aguk Irawan MN ..................................................... 36
C. Sinopsis Novel Haji Backpaker .................................................... 37
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA
A. Pesan Dakwah Tentang Aqidah dalam Novel Haji Backpaker ..... 42
B. Pesan Dakwah Tentang Syari‟ah dalam Novel Haji Backpaker ... 55
C. Pesan Dakwah Tentang Akhlak dalam Novel Haji Backpaker ..... 57
D. Pesan yang Paling Dominan dalam Novel Haji Backpaker .......... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 68
B. Saran ............................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rincian Kategorisasi Aqidah .............................................................. 47
Tabel 2 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah ................................ 54
Tabel 3 Rincian Kategorisasi Syari‟ah ............................................................. 56
Tabel 4 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syari‟ah .............................. 56
Tabel 5 Rincian Kategorisasi Akhlak .............................................................. 58
Tabel 6 Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak ................................ 64
Tabel 7 Kalkulasi dari Akumulasi Kesepakatan Juri ....................................... 65
Tabel 8 Prosentase Pesan ................................................................................. 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi adalah masa di mana dunia semakin menyempit,
seolah–olah tidak ada batas geografis bahkan budaya/kultur. Tidak
terkecuali teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini bermanfaat
sebagai sebuah sarana yang menghubungkan masyarakat dari tempat satu
ketempat lain. Kecanggihan teknologi ini mempengaruhi juga pada aspek
kehidupan manusia. “Da‟wah Bil Qolam” mungkin masih terasa asing di
telinga banyak orang, tidak seperti istilah “Da‟wah Bil Lisan” dan
“Da‟wah Bil Hal”. Penggunaan nama “Qolam” merujuk kepada firman
Allah SWT,
(Q.S. Al-Qolam:1).
Artinya: “Nun, perhatikanlah Al-Qalam dan apa yang dituliskannya”
Maka, jadilah Dakwah Bil Qolam sebagai konsep “dakwah melalui
pena”, yaitu dengan membuat tulisan di media massa.
Salah satu hasil teknologi komunikasi yang saat ini amat berperan
dalam kegiatan komunikasi adalah novel. Novel merupakan media
komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam
2
menyampaikan pean-pesanya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan
pun dibuat secara halus dan menyentuh hati tanpa harus digurui. 1
Karya sastra adalah refleksi masyarakat dari renungan mendalam
serta pengolahan serius penciptanya (sastrawan). Karya sastra harus
mengandung kebenaran, sastra yang baik adalah yang mengandung
kebenaran. Akan tetapi, kebenaran dalam karya sastra bukanlah
kebenaran factual, melainkan lebih kepada kebenaran ideal. Banyak ide
dalam karya sastra, ide-ide itu bisa berwujud hal-hal tentang hubungan
sesame manusia, tentang hubungan manusia dengan tuhanya, hubungan
manusia dengan makhluk lainya, tentang pendidikan agama, dan lain-
lain.2
Seni menulis memberikan kesenangan, hiburan, dan kebahagiaan
pada manusia, karena seni adalah keindahan. Keindahan itu adalah segala
pikiran manusia yang berguna untuk memanusiakan manusia, karena
disana juga terdapat pesan-pesan yang dapat diambil hikmahnya.3
Saat ini masih banyak orang yang membaca sebuah karya sastra
sekedar menikmatinya sebagai hiburan saja, tanpa berusaha untuk
merenungkan apa pesan yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini
penulis berusaha untuk menggali isi pesan yang terdapat dalam novel
atau karya satra.
1 Jakob Subarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen (Bandung: Pustaka Latifah,
204)h.24 2 Nguruh Persua, Peranan Kasusastraan dalam Pendidikan, (Suara Guru XII,1980),h.5.
3 Jakob Subarjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen(Bandung:Pustaka Latifah,
2004),h.11.
3
Dalam hal ini, karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan
yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Dalam karya sastra yang
menceritakan suatu kisah baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat
pesan-pesan yang bermuatan dakwah dan moral. Selain itu, memberikan
pengetahuan yang memuat aspek-aspek yang lebih kompleks (seperti
social, politik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi).
Pengetahuan dan pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui
novelnya tersebut diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan setiap orang yang membacanya.
Pada setiap novel terkandung sebuah tema dasar yaitu pemikiran
penulis yang diampaikan lewat karya-karyanya. Apabila sebuah novel
dimuat dengan tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam
bentuk sebuah cerita yang imajinatif, maka pesan dakwah yang ingin
disampaikan oleh penulis dapat diterima dan dipahami oleh
pembacanya.4
Dalam sebuah karya sastra, nilai-nilai dakwah selalu bisa dikemas
oleh sang penulis. Karena menyangkut tulisan, dakwah melalui karya
satra termasuk didalamnya cerpen, cerbung, dan novel adlah bagian dari
dakwah bil qolam. Maka, jadilah dakwah bil qolam sebagai konsep
d”dakwah melaui pena” yaitu dengan membuat tulisan di media.
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini telah jauh dan
semakin beragam, namun teknologi penulisan merupakan tahapan yang
4 Ariswendo Atmowiholo, Mengarang Itu Gampang, (Jakarta:PT Suberta Citra Pustaka,
1995),h.69-70
4
tidak pernah lekang, malahan terus berkembang. Apalagi saat ini, ketika
“kran” kebebasan membuka penerbitan dibuka lebar setelah reformasi.
Kini semakin banyak media surat kabar dan majalah. Masyarakatpun
dengan leluasa bisa memilah dan memilih media yang dikuasainya.5
Novel memberikan peranan penting bagi kehidupan masyarakat.
Boleh jadi keberadaanya turut membantu perubahan social, karena novel
tidak hanya ajaran serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan
masyarakat. Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya
terdapat proses komunikasi, banyak mengandung pesan, baik itu pesan
social, pesan moral, ataupun pesan keagamaan.
Salah satu sifat yang sangat dominan dari sebuah novel ialah
mampu merubah pandangan hidup ataupun cara berfikir pembacanya.
Oleh karena itu novel merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif
dalam proses mengubah perilaku seseorang untuk menjadi lebih baik.
Tatkala seorang pembaca menikmati isi novel tersebut, kemudian ia
menagis maka tangisanya itu adalah hasil dari pemikiranya yang panjang,
dan inilah salah satu bentuk novel yang berkualitas.6
Dari sudut pandang sastra, karya novel juga sudah menjamah dan
memuat pesan-pesan keagamaan. Sedangkan dari sudut pandang dakwah,
perlu diadakan kajian-kajian yang mendalam terhadap novel tersebut,
baik kajian mengenai media ataupun mengenai pesan-pesan yang
terkandung di dalamnya.
5 Asep Kusnawan. Berdakwah Lewat Tulisan(Bandung:Mujahid Press, 2004), h.24
6 Taringn, Hendry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. ( Bandung;Angkasa.1993)h.54.
5
Berdakwah melalui satra membutuhkan setidaknya idealism yang
jelas serta kekayaan bahasa, agar karya kita mampu menggerakan
seseorang. Novel sangat berpotensi sebagai media dakwah untuk
mengenalkan keindahan islam yang dikemas melalui bahasa yang khas,
halus, indah, komunikatif, dengan menggunakan metode dakwah yang
khas dari seorang pengarang atau penulisnya untuk disampaikan kepada
para pembaca dan pecinta novel.
Karya tulisnya bukan bermaksud untuk menggurui para pembaca
tetapi hanya sekedar member tahu tentang tentang ajaran islam dan
perjuangan hidup secara sederhana tapi amat sangat mengena di hati
mereka yang membacanya. Salah satu contohnya adalah novel haji
backpacker karya Aguk Irawan MN yang menjadikan karya tulisanya
menjadi pelajaran yang patut dicontoh oleh pembacanya.
Novel haji backpacker ini mengisahkan tentang kekecawaan
seorang pemuda (Mada berumur 27 tahun) ketika ia kehilangan harta
berharga yang dimilikinya. Ia memberontak kepada Tuhan, karena sudah
merenggut ayah, ibunya, dan ia juga kehilangan cinta yang membuatnya
patah hati. Ia marah pada kenyataan, dan memutuskan menjadi
backpacker dan hidup bebas. Bahkan ia juga meninggalkan Tuhan,
keluarga, dan karibnya di kampung.
Pada dunia luar yang luas, ia menemukan kebahagiaan ragawi,
namun merasa kosong secara rohani. Di saat yang penuh kerapuhan
inilah, tangan Tuhan mengajaknya untuk kembali melalui serangkaian
6
peristiwa. Berkelana dari satu negara ke negara lainnya, menyikap
kesadaran demi kesadaran, sehingga ia sadar ternyata tuhan sebenarnya
mencintai dan selalu menjaganya dengan aturan yang sempurna. Novel
“Haji Backpacker” bercerita tentang perjalanan spiritual sang tokoh
utama melintasi sembilan negara melalui darat untuk menuju Arab.
Lebih lanjut dalam novelnya, Aguk Irawan MN banyak
menyampaikan pesan arti penting ketaqwaan kepada sang pencipta
melalui sebuah pengalaman atau kisah pahit dan manisnya kehidupan
yang menggiring pembacanya ke arah yang lebih baik, dalam hal ini
mengingatkan kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan makna
seluk-beluk kehidupan, khususnya pengalaman masa lalu tentang pahit
dan manisnya kehidupan. Kisah pahit dan manisnya kehidupan tersebut
telah ditetapkan oleh sang pencipta sebagai suatu bentuk ujian dalam
meraih ketaqwaan yang sesungguhnya.
Novel ini juga sarat akan pesan dakwah yang sangat menggugah
para pembaca untuk mengambil banyak hikmah yang terkandung dalam
tulisanya. Dari sinilah penulis termotivasi untuk menulis skripsi yang
dilatar belakangi dari permasalahan diatas dengan mengangkat sebuah
judul “PESAN DAKWAH DALAM NOVEL“ (Analisis isi pesan
dakwah dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN )
7
B. Pembatasan dan perumusan masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka pada
penelitian ini permasalahanya hanya dibatasi pada pesan-pesan dakwah
yang terdapat dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN, yang
akan diteliti yaitu mengenai kalimat-kalimat di dalam novel haji
backpacker karya Aguk Irawan MN yang mengandung unsur-unsur pesan
dakwah akidah, syariah dan akhlak.
Sedangkan rumusan masalah yang diangkat pada penelitian skripsi
kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana isi pesan dakwah tentang aqidah yang terkandung dalam
novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN ?
2. Bagaimana isi pesan dakwah tentang syariah yang terkandung dalam
novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN?
3. Bagaimana isi pesan dakwah tentang akhlak yan terkandung dalam
novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN?
4. Apa isi pesan yang paling dominan dari novel haji backpacker karya
Aguk Irawan MN?
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan diadakanya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pesan dakwah tentang aqidah yang terkandung
dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN.
2. Untuk mengetahui pesan dakwah tentang syariah yang terkandung
dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN.
8
3. Untuk mengetahui isi pesan dakwah tentang akhlak yan terkandung
dalam novel haji backpacker karya Aguk Irawan MN.
4. Untuk mengetahui pesan dakwah yang paling dominan dari novel haji
backpacker karya Aguk Irawan MN.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretik
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam studi tentang
analisis teks media massa, khususnya studi tentang kajian analisis isi
dengan berfokus pada karya sastra. Penelitian ini juga diharapkan
dapat memperkaya khazanah intelektual, wawasan, dan gambaran
secara utuh tentang dunia karya sastra islam.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal
bagi penelitian serupa dimasa mendatang, dapat memberi masukan dan
menambah wawasan bagi mahasisa dan elemen masyarakat luas serta
para praktisi dakwah islam dan menunjukan bahwa setiap muslim
dapat berperan aktif dalam mengembangkan tugas dakwah melalui
tulisan, salah satunya dengan karya sastra seperti novel.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis isi atau disebut juga dengan content analysis yang bersifat
kuantitatif. Metode tersebut adalah untuk mengkaji pesan-pesan dalam
9
novel yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan
isi, tema, dan lain sebagainya. Menurut Berelson dan Kerlinger, analisis
isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis
komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan
yang nampak.7
R Hostly mendefinisikan analisis isi sebagai metode analisis isi
pesan dalam suatu yang sistematis menjadi penunjuk untuk mengamati
dan menganalisis pesan-pesan tatanan yang disampaikan oleh
komunikator.
Metode yang digunakan analisis yakni membaca novel Haji
Backpaker karya Aguk Irawan MN dan unit pengamatnya adalah tiap
paragraph dan dialog yang mengandung pesan dakwah dalam novel
tersebut.
1. Subjek dan Objek Penilitian
Subjek dalam penelitian ini adalah novel Haji Backpaker karya
Aguk Irawan MN, sedangkan objek dari penelitan ini adalah pesan
dan kandungan pesan dalam novel Haji Backpaker karya Aguk Irawan
MN.
7 Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktik Riset Komunikasi,(Jakarta:Perdana Media Group,2007),cet
Ke-2, h.228
10
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu dengan cara membaca atau mengamati setiap
paragraph dalam novel.
b. Dokumentasi, ialah dengan mengumpulkan variable berupa
catatan, buku-buku penelitian dakwah, komunikasi, artikel, serta
data lainnya tentang novel tersebut.
3. Teknik Analisa Isi
Analisis dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap paragraph
yang masuk kedalam tiga kategori pesan dakwah, kemudian di analisis
untuk mencari isi pesan dakwah apa yang terkandung di dalamnya.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menganalisa data:
a. Melakukan kategorisasi terhadap paragraph-paragraf dalam novel
“haji backpaker”. Menurut Moch. Ali Aziz dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Dakwah, pesan dakwah terdiri tiga aspek yaitu
akidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan tiga kategori tersebut ,
maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:
1. Pesan aqidah: yang bermaksud dengan aqidah adalah hal-hal
yang membahas tentang keyakinan yang termasuk dalam
rukun iman.
2. Pesan syariah: yang dimaksud dengan syariah adalah hal-hal
yang memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang
berasal dari Allah SWT yang diajarkan kepada utusannya yaitu
Rosulullah SAW dalam hal ibadah yang meliputi shalat, puasa,
11
zakat, dan haji.Sedangkan muamalah berkenaan dengan
pergaulan hidup antar sesama manusia seperti perkawinan,
kewarisan, pidana, dan peradilan.
3. Pesan akhlak: yang dimaksud dengan akhlak adalah hal-hal
yang membahas tentang etika, moral, budi pekerti manusia
dalam hubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia dan
dengan alam sekitar.
b. Memasukan data ke dalam lembar koding sesuai dengan kategori
yang telah ditentukan.
c. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori-kategori isi
novel dimintakan pengujian kategori yang telah ditentukan.
d. Hasil dari kesepakatan tim juri/koder tersebut dijadikan sebagai
koefisien reabilitas dihitung dengan rumus hostly8, yaitu: koefisien
reabilitas:
Keterangan:
2M = nomor keputusan yang sama antar juri
N1,N2 = jumlah item yang dibuat tim juri
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri/koder
(komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:
Komposit Reabilitas:
Keterangan :
N = Jumlah juri
8 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:UIN Press, 2006), h.76
12
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
e. Kemudian dilakukan penghitungan prosentase menegenai pesan
dakwah yang dominan yang terdapat dalam novel ini, selanjutnya
menganalisa data. Presentase pesan dakwah yang dominan dihitung
dengan rumus:
P =
x 100%
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merujuk pada penelitiuan-penelitian terdahulu dan
buku-buku serta artikel yang membahas tentang novel. Pada penelitian ini
akan disampaikan analisi isi pesan dakwah yang terkandung dalam novel
Haji Backpaker karya Aguk Irawan MN. Adapun merujuk penelitian
terdahulu seperti penelitian:
1. Analisis isi pesan dakwah dalam novel Di Atas Sajadah Cinta karya
Habiburarahman El-Shirazy oleh Zakiyah Fidiin, 2008. Skripsi ini
membahas tentang novel karya Habiburrahman El-Shirazy yaitu Di
Atas Sajadah Cinta yang terdapat 38 pembahasan, namun yang diteliti
hanya 19 pembahasan. Ia menganilisinya per bab dan per dialog.
Dalam kategori pesan, Zakiyyah Fiddin membagi tiga kategori yaitu
13
akidah, akhlak, dan syariah. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif. Dalam skripsi ini ia membahas pesan dakwah yang paling
dominan dalam novel Di Atas sajadah Cinta yaitu akidah dengan
perolehan data sebanyak 52,63%, akhlak 26,31%, dan syariah 5,26%.
2. Analisis isi pesan dakwah novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy
Tiana Rosa oleh Dian Kusumaniangrum tahun 2009. Pada penelitian
ini hanya dibatasi pada salah satu novel karya Healvy Tiana Rosa dan
membatasi penelitiannya hanya 12 bab. Metode yang digunakan sama,
dengan menggunakan tiga kode/juri. Dengan menganalisis secara bab
per bab, dan membahas pesan dakwah yang paling dominan antara
ketiga kategori tersebut.
3. Analisi isi pesan dakwah dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya
Ananta Toer ditulis oleh Toni Sultoni tahun 2007. Secara garis besar ia
membahas tentang pesan dakwah dan moral yang terdapat dalam novel
Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Ia juga
menggunakan tiga koder atau juri dengan kategori akidah, syariah, dan
akhlak. Selain itu, Toni Sultoni juga membahas yang tertinggi dengan
perolehan data sebanyak 38,1% akhlak 28,6%, dan syariah 13,2%.
Beberapa penelitian diatas telah lebih dulu mengupas analisis
isi pesan dakwah. Serupa tapi tak sama, kelebihan dari skripsi yang
akan penulis teliti adalah novel Haji Backpaker merupakan novel
yang sengaja diceritakan perjalanan pemuda yang menemukan
jatidirinya setelah berpetualang di 9 negara (Indonesia, Thailan,
14
Vietnam, China, India, Tibet, Nepal, Iran, Saudi Arabia). Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pelengkap dan sebagai bahan perbandingan
dari penelitian serupa yang telah ada serta menambah khazanah
penelitian di bidang novel dalam Fakultas Dakwah.
G. Sistematika Penelitian
Bab I Pendahuluan, mencakup Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan
Sitematika Penulisan.
Bab II Landasan Teoritis, yang mencakup pengertian analisis isi,
Konsep dakwah yang terdiri dari Pengertian Dakwah,
Unsur-unsur dakwah, Pesan Dakwah yang terdiri dari
Aqidah, Syariah, dan Akhlak, Pengertian Novel serta
Novel sebagai Media Dakwah.
Bab III Gambaran Umum, merupakan bab mengenai Biografi
Aguk Irawan MN, Karya-karya Aguk Irawan MN, serta
Sinopsis Novel Haji Backpaker karya Aguk Irawan MN.
Bab IV Merupakan bab Temuan Data dan Pembatasan yang
mencakup
Bab V Merupakan bab Penutup yang mencakup kesimpulan dan
saran
15
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk meneliti isi pesan yang di sampaikan dalam suatu proses
komunikasi.9 Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa. Analisis isi secara umum diartikan metode yang meliputi semua
analisis yang mengenai isi teks.
Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu penelitian terhadap
isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia
untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian
untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi masa yang dilakukan
secara objektif, sistematik, dan relevan secara sosiologis,10
uraian dan
analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan
kuantitatif ataupun kedua-duanya.
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi
komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambing. Tidak hanya itu,
analisis ini juga dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
9 Drs. Jumroni, M.Si.Metode-metode Penelitian Komunikasi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 206), cet
ke-1 h.66 10
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta:Pusat Penelitian Universitas
Terbuka,2001 Cet Ke-2 h.32
16
komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan,
pidato, surat, teater, hingga novel dan lain sebagainya.11
Dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh
keterangan dari komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk
lambing tersebut, maka unit analisis yang digunakan adalah materi
dakwah yang berisi tentang pesan aqidah, akhlak, dan syariah (ibadah
dan muamalah).
Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu
komunikasi karena yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah isi
pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja
metode ini hampir sama dengan metode survey yang membedakan
hanyalah objek penelitiannya.12
Analisis isi dapat digunakan untuk menganilisis semua bentuk
komunikasi. Baik surat kabar, berita, radio, televise, iklan, maupun
semua bahan- bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disipilin ilmu
sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik metodologi
penelitian.
Sejarah analisis isi diperkenalkan sebagai sebuah metode sistematik
untuk mempelajari media massa oleh Harold D. Laswell pada tahun
1927. Metode ini mulai popular sebagai metodologi riset selama tahun
1920-an dan 1930 untuk menyelidiki isi komunikasi dalam film-film
11
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi,(Bandung:PT. Rosdakarya, 2002), cet. Ke-II,
h.89 12
Drs. Jumroni, M.Si Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006),
cet Ke-1h.68
17
yang mengalami perkembangan sangat cepat pada waktu itu. Pada fase
berikutnya perkembangan metode analisis isi sangat dipengaruhi oleh
pendekatan kuantitatif yang ditawarkan Bernard Berelson.13
Berelson mendefisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk
keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif
tentang manivestasi komunikasi. Weber menyatakan bahwa kajian ini
adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur
untuk menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku atau dokumen.
Holsty memberikan definisi yang lainnya dan menyatakan bahwa kajian
isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan
melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara
objektif dan sistematis.
B. Konsep Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa arab, da‟watan yang
merupakan bentuk masdar dari kata kerja doa yadu yang artinya menyeru,
memanggil, mengajak, dan menjamu.
Dakwah Islam dapat dipahami sebagai ajakan, seruan, serta,
panggilan kepada umat Islam untuk mengajak orang lain masuk ke dalam
Sabilillah (Jalan Allah) secara menyeluruh (Kaffah), baik melalui lisan,
tulisan, maupun perbuatan.14
13
Drs. Jumroni, M.Si. Metode-metode Penelitian Komunikasi,(Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006),
cet ke-1h.68 14
Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal Komunikasi,h2 vol.6 no 1
18
Menurut Nasarudin Latif, “Dakwah artinya setiap usaha atau
aktifitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,
serta memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah
SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah. Syariah, dan akhlak Islamiah”.15
Secara terminologi atau istilah, dakwah menurut M. Natsir adalah
usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia
dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan
hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi amar ma‟ruf nahi munkar
dengan bebagai macam cara dan media yang duperbolehkan akhlak dan
membimbing pengalamannya dalam perikehidupan bermasyarakat dan
perikehidupan bernegara.16
Sedangkan menurut Toha Yahya Omar, dakwah adalah mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan, yaitu keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.17
Dakwah juga bisa diartikan sebagai proses penyampaian ajaran
agama Islam kepada umat manusia. Sebagai suatu proses, dakwah tidak
hanya merupakan usaha penyampaian saja, tetapi juga merupakan usaha
untuk mengubah way of thinking, way of feeling, dan way of life manusia
sebagai sasaran dakwah kea rah kualitas kehidupan yang lebih baik.18
15
Rafi‟udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, ( Bandung:Pustaka Setia,
2001), cet. Ke-2. 16
Drs. Samsul Munir Amin,M.a.,Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta:Amzah,2008),
cet Ke-1 h.8 17
Prof. Toha Yahya Omar, M.A., Ilmu Dakwah, (Jakarta Wijaya, 1984), H.1 18
Drs. Samsul Munir Amin, M.A, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta:AMZAH, 2008)
CET. Ke-1 h.5
19
Dakwah merupakan kewajiban individu (fardhu „ain) seorang
muslim, akan tetapi dalam tertentu juga merupakan kewajiban kolektif
(fardhu kifayah).
2. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah faktor atau muatan-muatan yang
mendukung aktifitas dakwah itu sendiri, artinya satu kesatuan yang
saling mendukung dan mempengaruhi antara unsur satu dengan yang
lainnya, antara lain:
a. Da‟i
Da‟I adalah orang yang menyampaikan dakwah, artinya orang yang
dengan sengaja menyampaikan atau mengajak orang, baik individu
ataupun bersifat kelompok ke jalan Allah, yakni Al-Qur‟an dan hadits.
Da‟i ini ada yang melaksanakan dakwahnya secara individu, namun ada
juga yang berdakwah secara kolektif melalui organisasi.19
Yang dimaksud da‟I di sini bukan hanya sekedar seseorang khatib
yang berbicara dan memengaruhi manusia dengan nasihat-nasihatnya,
suaranya, serta kisah yang diucapkannya, walaupun hal ini merupakan
bagian darinya. Yang dimaksud dengan da‟I adalah seseorang yang
mengerti hakikat islam, dan dia juga tahu apa yang sedang berkembang
dalam kehidupan sekitarnya serta semua problema yang ada.20
19
Drs. Wahidin Saputra, M.A., Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta:Rajawali Pers,2011), cet Ke-1,
h.8 20
Drs. Wahidin Saputra, M.A., Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta:Rajawali Pers,2011), cet Ke-1
h.8
20
b. Mad‟u
Mad‟u (objek dakwah) adalah isim maf‟ul dari kata do‟a, berarti
orang yang di ajak, atau yang dikenakan perbuatan dakwah. Mad‟u
adalah objek sekaligus subjek dakwah.
c. Materi Dakwah
Materi dakwah atau yang biasa disebut juga dengan isi pesan
dakwah yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh da‟i kepada mad‟u
yang sesuai dengan Al-Qur‟an dan hadits. Materi dakwah meliputi
bidang akidah, syariah (ibadah dan mu‟amalah), dan akhlak.
3. Pesan Dakwah
Pesan dakwah mengandung arti “Perintah, nasihat, permintaan,
amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain”.21
Pesan dakwah menurut Toto Tasmara adalah “semua pernyataan
yang bersumber dari Al-Qur‟an dan sunah baik tertulis maupun lisan
dengan pesan-pesan (risalah) tersebut”22
. Islam sendiri sebagai ajaran
yang universa, mengatur kehidupan manusia dari seluruh aspeknya yang
berasal dari tauhid mutlak. Aspek-aspek hidup dan kehidupan manusia
tersebut ialah aspek ekonomi politik, hukum, pendidikan, social,
keluarga, kebudayaan, dan lain sebagainya.
Sedangkan Drs. Wahidin Saputra dalam bukuya Pengantar Ilmu
Dakwah, menjelaskan materi atau pesan dakwah yang harus
disampaiakan adalah mencakup akidah, syariah, dan akhlak, dan
21
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam,(Surabaya:AL-Ikhlas, 1983), h.19 22
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah,( Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet. Ke-2, h.43
21
kemudian syariah dibagi menjadi dua cabang pokok, yaitu ibadah dan
mu‟amalah.23
Titik singgung mengenai materi atau pesan dakwah yang harus
disampaikan oleh seorang da‟I kepada mad‟u berdasarkan keterangan di
atas adalah : aqidah dengan pokok-pokok keimananya (arkan al-iman),
syari‟ah yang menjadi dua cabang pokok yaitu ibadah dan muamalah,
serta akhlak, yaitu akhlak sang Khalik, kepada manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwan pesan-pesan atau
materi-materi dakwah yang disampaiakan kepada mad‟u atau dakwah
adalah berkaitan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
a. Pesan Aqidah
Aqidah secara etimologi berarti ikatan atau sangkutan. Sedangkan
secara praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan, atau iman.24
Sedangkan secara tertimologis, menurut Hasbi dan telah dikutip oleh
Hasan Salej adalah “keyakinan akan kebenaran sesuatu, yang terhujam
dalam-dalam pada lubuk hati seseorang sehingga mengikat hidupnya,
baik dalam sikap, ucapan, dan tindakannya.
Pembahasan aqidah islam umumnya pada arkanul iman (rukun
iman yang enam) antara lain:
1. Iman kepada Allah
23
Drs.Wahidin Saputra, M.A., Pengantar Ilmu Dakwah, ( Jakarta:Rajawali Pers,2011) cet. Ke-1
h.8 24
E. Hasan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan
Wawasan, (Jakarta: Penerbit ISTN, 2000) cet Ke-2 h.55
22
2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
5. Iman kepada Hari kiamat
6. Iman kepada Qadho dan Qodar Allah
Aqidah ini merupakan pondasi bagi setiap muslim yang menjadi
dasar dan memberikan arah bagi hidup dan kehidupannya. Aqidah
merupakan tema bagi dakwah Nabi Muhammad SAW ketika beliau
pertama kali dakwah di Mekkah.
Aqidah merupakan tiang penyangga atau pondasi pada keimanan
seseorang dalam meyakini suatu keyakinan. Ibarat gedung yang
mempunyai tiang yang berdiri tegak, dia tidak akan mudah roboh bila
pondasinya kuat. Sama halnya dengan manusia, jika aqidah sebagai
pondasi imannya lemah, maka imannya pun akan lemah dan rapuh
sehingga mudah roboh keyakinannya.
b. Pesan Syariah
Secara bahasa (etimologi) kata syariah berasal dari bahasa arab
yang berate peraturan atau undang-undang. Yaitu peraturan-peraturan
mengenai tiongkah laku yang meningkat, harus dipatuhi dan dilakukan
sebagaimana mestinya.25
Syariah hal yang sifatnya pokok (dasar), maka
Islam juga mengatur manusia melalui praktek. Juka aqidah posisinya
25
M.Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, ( Jakarta:PT. Pustaka Firdaus, 1994), cet. Ke-1, h.343
23
menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina suatu perundang-undangan
(syariat) sebagai cabangnya.
Syariah dalam Islam adalah hubungan erat dengan amal lahir
(nyata) dalam rangka menaati semua peraturan/hukum Allah guna
mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur
pergaulan hidup antara sesame manusia.26
Ketetapan ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan disebut ibadah, dan ketetapan ilahi
yang mengatur hubungan manusia dengan sesame disebut muamalah.
Syariah terdapat dalam Al-Quran dan kitab-kitab hadits. Kalau kita
berbicara tentang Syariah yang dimaksud ialah firman Tuhan dan sunnah
Nabi Muhammad SAW. Syariah bersifat fundamental, mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dari fiqih. Ia juga merupakan ketetapan Allah dan
kertentuan Rasul-Nya, karna itu berlaku abadi.
Dalam pesan syariah yang dianalisis adalah ibadah dan muamalah.
Ibadah memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua
ibadah ada dalam Islam meliputi : Shalat, puasa, zakat, haji yang
bertujuan membuat roh manusia senantiasa tidak lupa kepada Tuhannya
dan bahkan menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhannya.
Kita telah mengetahui, bahwa misi manusia di alam ini adalah
beribadah kepada Allah. Kita juga telah mengetahui bahwa ibadah adalah
mengoptimalkan kecintaan kepada Allah Ibadah di dalam islam
26
Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Iklas, 1983), h 61
24
mencangkup agama secara keseluruhan dan meliputi seluruh kehidupan
dengan berbagai macam isinya.27
Dalam muamalah yang berasal dari fiil madi “amala” berati bergaul
dengannya, berurusan (dagang). Muamalah merupakan ketetapan ilahi
yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya (alam sekitarnya).
Dalam muamalah membahas tentang hubungan dalam keluarga
yang merupakan satuan terkecil masyarakat yang anggota-anggotanya
terikat secara bathiniah dan hukum karena pertalian darah dan pertalian
pernikahan. Ikatan itu, memberikan kedudukan tertentu kepada masing-
masing anggota keluarga, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab
bersama.
c. Pesan Akhlak
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jama
dari khuia, yang berati budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Akhlak dari segi istilah (terminologi) adalah budi pekerti, yang berati
perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan
tingkah laku.
Menurut Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu
dhammah dan dengan dua dhammah) berati budi pekerti, dan agama.
27
Yusuf al-Qardhawi, Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005), cet. Ke-1,
h.118
25
Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak
terdapat di dalam fitrahnya (dibuat-buat).28
Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai
tingkah laku, atau tabiat. Di dalam da‟iratul Ma‟arif dikatakan akhlak
adalah sifat-sifat manusia yang terdidik.29
Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut
akhlak mulia (akhlak mahmudah), atau perbuatan buruk, yang disebut
tercela (akhlak madzmumah) sesuai dengan pembinaannya.
Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara
kehendak Khalik dengan perilaku manusianya. Dengan kata lain, dalam
pengertian ini, tata perilaku seorang terhadap orang lain dan
lingkungannya, baru menggambarkan nilai akhlak hakiki, manakala suatu
tindakan atau perilaku tersebut berdasarkan kepada kehendak Khalik
(Tuhan).30
Sedang akhlak kepada Allah diartikan sebagai sikap atau perbuatan
yang seharusnya dilakukan dengan cara tidak menyekutukan-Nya, dan
bertaubat serta mensyukuri nikmat-Nya, selalu berdoa dan memohon
kepada-Nya dan selalu mencari keridhoan-Nya.31
28
Asma Umar Hasan Fad‟aq, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta: Penerbit
Lentera, 1999) h.16 29
Asmara As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 1992), cet. Ke-2, h 1 30
Harun Nasution, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar Studi Akhlak,
(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-1 h.71 31
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet. Ke-1,h 147
26
Sedang akhlak terhadap sesama manusia berkaitan dengan
perlakuan seseorang terhadap sesame manusia. Tidak melakukan hal-hal
negatif seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta tanpa
alasan yang benar. Kemudian jika bertemu mengucapkan salam, dan
ucapan yang baik, tidak berprasangka buruk, saling memaafkan, dan
ucapan yang baik, mendoakan dan saling membantu.
Kemudian akhlak terhadap lingkungan yaitu berkaitan dengan
perlakuan seseorang terhadap hewan dan tumbuhan atau benda-benda tak
bernyawa lain.
Untuk itu, salah satu materi dakwah islam dalam rangka
memanifestasikan penyempurnaan martabat manusia serta membuat
harmonis tatanan hidup bermasyarakat, disamping aturan formal yang
terkandung dalam syariah, salah satu ajaran etis Islam adalah akhlak.
Materi akhlak ini sangat luas sekali, yang tidak hanya bersifat lahiriah,
tetapi juga sangat melibatkan pikiran.
C. Ruang Lingkup Novel
1. Pengertian Novel
Kata novel berasal dari kata latin novellus yang diturunkan pula
dari kata noveis yang berati “baru”.32
Dikatakan baru karena kalaudi
bandingkan dengan jenis-jenis secara lainnya seperti puisi, drama, dan
lain-lain, maka jenis novel muncul kemudian novel sebagai salah satu
bentuk dari prosa fiksi, mempunyai arti sebagai sebuah karangan prosa
32
Taringan, Hendry Guntur, Prinsip-prinsip Dasar Sastra,(Bandung, Angkasa, 1993), h.164
27
yang panjang mengandung rangkaian kehidupan seorang disekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Novel lebih panjang dan kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi
keterbatasan struktural dan sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel
bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan
sehari-hari.
Novel merupakan sebuah teks naratif. Novel biasanya
menceritakan kisah yang mempresentasikan suatu situasi yang dianggap
mencerminkan kehidupan nyata atau untuk merangsang imajinasi.33
Novel memberikan peranan penting bagi kehidupan masyarakat.
Boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan social, karena
novel tidak hanya ajaran serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan
masyarakat. Novel sebagai sebuah media berkomunikasi yang di
dalamnya terdapat proses komunikasi, banyak mengandung pesa, baik itu
pesan sosial, pesan moral, ataupun pesan keagamaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah karangan
prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap
pelaku.
33
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media,(Yogjakarta:Jalasutra,2010), cet. Ke-1,
h. 75
28
Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana sastra
adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesastraan. Standar
kesastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan daya
bahasa serta gaya cerita yang menarik.34
Karya sastra adalah refleksi masyarakat dari renungan mendalam
serta pengolahan serius penciptanya (sastrawan). Karya sastra harus
mengandung kebenaran, sastra yang baik adalah yang mengandung
kebenaran. Akan tetapi, kebenaran dalam karya sastra bukanlah
kebenaran faktual, melainkan lebih kepada kebenaran ideal. Banyak ide
dalam karya sastra, ide-ide itu bisa terwujud hal-hal tentang hubungan
sesama manusia, tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan
manusia dengan makhluk lainnya, tentang pendidikan, agama, dan lain-
lain. 35
Novel menjadi cerita rekaan yang lebih banyak menyoroti segala
macam-macam persoalan dalam kehidupan manusia, segala persoalan
bukan lagi merupakan cita-cita khayalan, akan tetapi seolah-olah
kejadian itu benar-benar dirasakan, seperti kesengsaraan, penderitaan,
kematian, dan percintaan. Bentuk semacam inilah yang dinamakan novel.
Novel menceritakan sebagian kehidupan seorang tokoh, yaitu sesuatu
yang luar biasa dalam hidupnya yang menimbulkan konflik sehingga
menjurus kepada perubahan nasib si tokoh.
34
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta:PT. Rineko Cipta, 1992), cet.
Ke-1 h.99 35
Nguruh Persua, Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan,(Suara Guru. XII, 1980), h.5.
29
2. Novel Sebagai Media Dakwah
Media dakwah adalah media atau instrument yang digunakan
sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada
mad‟u. Media ini bisa dimanfaatkan oleh da‟I untuk menyampaikan
dakwahnya baik dalam bentuk lisan atau tulisan.36
Jadi, media dakwah merupakan perantara atau sarana komunikasi
yang menjadi wadah atau wahana untuk merealisasikan ajaran-ajaran
islam. Di antara berbagai media dakwah yang ada, salah satu media yang
banyak digunakan oleh para da‟I dalam menyebarkan dakwahnya adalah
media cetak.
Tidak dapat dibantah bahwa media cetak merupakan media
komunikasi massa yang mempunyai pengaruh cukup besar bagi
penyebaran pesan-pesan atau informasi. Media cetak pada umumnya
merupakan suatu komunikasi massa yang mampu mengadakan
perubahan dalam masyarakat, baik pola piker maupun perilakunya.
Oleh karena itu, efektifitas dan efisiensi dari media cetak dalam
menyebarkan informasi seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
para da‟I dalam menyampaikan pesan-pesan agama islam melalui media
cetak, salah satunya dengan menggunakan karya sastra atau novel.
Meskipun berdakwah menggunakan sarana media cetak memang
memerlukan bakat mengarang karena media cetak merupakan sarana
komunikasi tulisan.
36
Drs. Wahidin Saputra,M.A, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), cet Ke-1
h.9
30
Dalam penyampaian materi-materi dakwah, karya sastra
mempunyai kekhususan tersendiri yaitu tidak melakukannya secara
langsung. Melainkan sengaja memadukan keseluruhan unsur yang
membentuk teks sastra, terutama unsur keindahan dan daya angan. Sebab
karya sastra merupakan salah satu wujud karya seni yang notabene
mengemban tujuan estetik, dan bukan semata-mata alat propaganda atau
informasi.37
Dakwah bisa dilakukan melalui sebuah tulisan seperti cerpen,
cerbung, cergam, dan bahkan novel bisa disisipkan nilai-nilai dakwah
didalamnya. Dakwah yang dikemas dalam bentuk tulisan jauh lebih awet
dibandingkan dilakukan secara lisan. Daya jangkaunya juga lebih luas,
menembus batas ruang dan waktu.
Dakwah yang dilakukan melalui tulisan, akan dapat dinikmati oleh
banyak generasi. Tidak hanya generasi yang hidup pada masa kini, akan
tetapi juga akan dapat dinikmati dan dirasakan oleh generasi mendatang,
sehingga senantiasa dapat mengambil manfaat darinya.
Tidak sedikit orang yang kaya akan ilmu pengetahuan, tetapi tidak
mengikatnya dengan tulisan. Saat itu, ia akan hilang seiring dengan
hilangnya usia. Gagasan-gagasannya akan hilang seiring dengan
berjalannya waktu. Namanya pun akan berakhir dimakan zaman. 38
Setiap manusia suatu saat nanti pasti akan mati. Ini suatu
keniscayaan, siapapun tak mungkin dapat mengelak. Maka, sebelum ajal
37
Rahmat Djoko Darmono, Prinsip-prinsip Kritik Sastra, (Yogjakarta:Gajah Mada University
Press, 1994), h.34 38
Asep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid, 2004), cet. Ke-1, h.11
31
menjemput, alangkah eloknya jika kita dapat meninggalkan karya
berharga. Jasad penulis boleh terkudur, tapi tilisannya akan senantiasa
bermanfaat bagi orang lain.
Berdakwah melalui sastra membutuhkan setidaknya idealism yang
jelas serta kekayaan bahasa, agar karya kita mampu menggerakan
seseorang. Novel sangat berpotensi sebagai media dakwah untuk
mengenalkan keindahan islam yang dikemas melalui bahasa yang khas,
halus, indah, komunikatif, dengan menggunakan metode dakwah yang
khas dari seorang pengarang atau penulisnya untuk disampaikan kepada
para pembaca dan pecinta novel.
Dengan kelebihan dan kekurangan sebuah novel, perlu diketahui
bahwa dengan novel, pembaca (mad‟u) tidak merasa digurui, artinya
novel bisa memberikan waktu lebih panjang untuk berpikir sehingga
orang bisa bercermin lewat novel yang dibacanya.
32
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Biografi Aguk Irawan MN
Aguk Irawan MN, lahir di Lamongan 1 April 1979. Sekolah di MA
Negeri Babat sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Darul
Ulum, Langitan, Widang, Tuban. Selama di MAN ini, ia belajar teater dan
menulis puisi pada guru bahasa Indonesianya, yaitu seorang penyair yang
cukup terkenal di Lamongan, Pringgo. Kemudian ia melanjutkan kuliah di
Al-Azhar University Cairo, jurusa Aqidah dan Filsafat, atas beasiswa
Majlis A‟la Al-Islamiyah sampai tafsiriyah. Kemudian melanjutkan
belajarnya di Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta, dan sekarang
tercatat sebagai penerima beasiswa Depag (diktis) pada program doctoral
(S3) UIN Sunan Kalijaga Jurusan Studi Islam (S1).
Selama Kairo, ia banyaj menulis karya sastra di berbagai lembaran
pers Mahasiswa, terutama di bulletin Kinanag, dan berproses kreatif teater
di sanggar yang ia turut dirikan Kinanah. Sanggar ini, atasdukungan Gus
Mus kemudian menerbitkan Jurnal Kinanah di Indonesia, berkerjasama
dengan LkiS Yogyakarta, dan ia dipercaya sebagai Pimrednya. Selama di
Kairo, ia juga menjadi aktivis di banyak organisasi, seperti PCINU-
Mesir,KSW (Kelompok Studi Walisongo), dan pernah menjabat sebagai
ketua umum Senat Fakultas Ushuludin Univ. Al Azhar Mesir (PPMI
2001-2003), sebelum akhirnya,ia sering dipercaya sebagai juri dalam
berbagai apresiasi seni mahasiswa, terlebih dahulu ia kerap memenangkan
33
lomb karya tulus tingkat Mahasiswa di Kairo, baik yang diadakan KBRI
atau pers semisal Terobosan.
Menerjemahkan karya sastra Arab, di antaranya karya Drama
Taufiq El-Hakiem Tahta Dailaili Syams (Di Bawah Bayangan Matahari),
karya klasik Abu A‟la El-Ma‟ary, Komedi Al-ilahiyah (Komedi Langit),
Dunya Allah, Najib Mahfudz dan atas dukungan dari majlis Tsaqafa
Mesir, bersama Mahmud Hamzawie ia menerjemahkan sastra Indonesia
ke Arab, di anataranya puisi-puisi Sutradji Calzoum Bakrie, O Amuk
Kapak (Ath-Tholasim). Karya Soni Farid Maulana, Anak Kabut (Abna
Dhobab).
Di Yogyakarta, ia turut mendirikan sanggar SABDA (Learning
Center For Rural Society), dan bergabung di sanggar NUN-IAIN
Yogyakarta, pernah juga memimpin bulletin Jum‟at Al-Ikhtilaf di tempat
ia bekerja dan menjadi aktifis., LkiS (Lembaga Kajian Islam dan Sosial).
Keikut sertaannya dalam berbagai komunitas seni di Tanah Air, sering
mengubndangnya dalam hajatan sastra penting, misalnya di TIM untuk
membacakan puisi-puisinya bersama Sitor Situmurang, “Menongok ke
Belakang, Mengintip ke Depan” (2004), Mimbar dalam Abad yang
Berlari (2006), Pertemuan Sastra se-Jawa (2007), Temu Sastrawan
Indonesia (TSI III, Tanjung Pinang 2010), juga kerap di Taman Budaya
Yogyakarta.
Selain itu, beberapa komunitas seni sering memberinya kesempatan
dan kepercayaan menjadi Dewan Juri bertaraf Nasional, di antaranya
34
adalah salah seorang Dewan Juri Khatulistiwa Literary Award (2007),
bersama Qory Izzatul Muna dan Joni ariadinata dipercaya menjadi juri
karya kaya fiksi se-JAwa yang diadakan Ponpes, Pandanaran, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta. Majalah sastraHorison Edison XXXXI, no 12/2006,
memuat tulisan edisi pengarang muda Yogyakarta, dan ia salahsatu dari
tujuh sastrawan yang dipilih majalah tersebut.
Ada puluhan buku yang menghimpun tulisannya, di antaranya
“Tragedi 1965, antologi cerpen, esai, puisi dn curhat” (Malaka,2005), “Ini
Sirkus Senyum” (Bumi Manusia,2003), “Negeri Pantai” (Kostela, 2001),
“Angin Sahara” (KSI Kairo, 2003), Maha Duka Aceh (PDS HB Jassin,
2005), “Aku Telah Dikutuk Jadi Laut” (Syarikat, 2007), Seorang Gadis
dan Sesobek Indonesia (L. Aksara, 2007), “Antariksa Dada” (Penyair
Tiga Kota, 2008), “Sang Pemberani” (2008), “Ta‟bir Hujan” (2010) dan
lain-lain.
Tulisannya baik fiksi maupun nonfiksi di berbagai situs internet dan
surat kabar, baik local maupun Nasional. Kini ia tergabung di Lesbumi,
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DI. Yogyakarta dan
dipercaya sebagai pemimpin redaksi Majalah Kalimah, jugab pengurus
Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP-LKKNU)
Jakarta, bidang riset dan pengembangan.
35
B. Karya-karya Aguk Irawan MN
1. Karya Fiksi Aguk Irawan MN
a. Dari Lembah Sungai Nil (Kinanah, 1998)
b. Hadiah Seribu Menara (Kinanah, 1999)
c. Kado Milenium (Kinanah, 2000)
d. Negeri Sarang Laba-laba (Galah Press, 2002)
e. Binatang Piaraan Tuhan (Kinanah, 2003)
f. Liku Luka Kau Kaku (Ombak, 2004)
g. Sungai yang Memerah (Ombak, 2005)
h. Penantian perempuan (Ombak, 2005)
i. Trilogi Risalah Para Pendusta (Pilar Media, 2007)
j. Aku, Lelaki Asing, dan Kota Kairo (Grafindo, 2008)
k. Balada Cinta Majnun (Cinta Risalah, 2008)
l. Sepercik Cinta dari Surga (Grafindo, 2007)
m. Memoar Luka Seorang TKW (Grafindo, 2007)
n. Sekuntum Mawar dari Gaza (Grafindo, 2008)
o. Hasrat Waktu (Ati Bumi Intaran, 2009)
p. Lorong Kematian (Globa Media, 2010)
q. Sinar Mandar (Globa Media, 2010)
r. Jalan Pulang (Azhar Risalah, 2011)
s. Bait-bait Cinta (Grafindo, 2008)
t. Penakluk Badai, Novel Biografi KH. Hasyim Asy‟ari (Global
Media, 2011)
36
2. Karya Non Fiksi Aguk Irawan MN
a. Kiat Asyik Menulis (Arti Bumi Intaran)
b. Kisah-kisah Inspiratif Pembuka Surga (Grafindo)
c. Di Balik Fatwa Jihad Imam Samudera (Sajadah Press)
d. Haji Back-Packer 1 (Edelwes)
e. Haji Back-Packer 2 (Edelwes)
f. Ensiklopedia Haji (Qultum Media)
g. Islam-Negara-Agama (LkiS)
h. Menyingkap Rahasia Rukuk dan Sujud (Sajadah Press)
i. 100 Wasiat Nabi (Grafindo
j. Spirit Al-Qur‟an (Ar-Amuz Media)
k. Samudera Hakikat (Sajadah press)
l. Ashabul Kahfi (Arti Bumi Lantaran)
m. Ensiklopedia Sains Al-Qur-an (Arti Bumi Lantaran)
n. Menjadi Murid Sejati (Lentera Sufi)
o. Tafsir Al-Jilani (Serambi)
C. Sinopsis Novel Haji Backpaker
Novel yang diterbitkan pada Juli 2014 oleh MBooks dengan
ketebalan 309 halaman karya Aguk Irawan MN ini merupakan sebuah
novel inspiratif penggambaran spiritual – religius yang merupakan salah
satu buku best seller . Dari namanya saja, kita pasti beropini bahwa novel
ini adalah cerita seseorang yang naik haji dari perjalanan darat. Tidak,
jawabannya salah. Karena sepanjang perjalanan novel ini. tidak ada satu
37
pun yang menjelaskan si aktor berniat untuk haji. Haji Backpacker Bukan
„Haji‟ dan „Backpacker‟ Judul terkadang membuat penasaran. Dari
judullah orang bisa terhanyut akan kekayaan penasaran itu. Seperti sebuah
berita tepatnya, yang menentukan si pembaca akan membaca jika judul
yang dimuat terbaca unik atau dengan kata yang membuat bertanya-tanya.
Mungkin seperti itulah dengan novel ini. Seperti disebutkan di atas, tidak
ada hubungannya novel ini dengan niat haji dari si aktor.
Di novel ini, kalimat haji ada di akhir novel. Itupun niat dari si
aktor. novel ini adalah novel kekesalan Mada, yang yang sakit hati setelah
Sofia, orang yang sangat dicintai oleh Mada lari meninggalkan Mada di
hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia, yaitu hari pernikahan
mereka. Di novel ini, kepergian Sofia dijelaskan di mimpinya Mada.
Karena insiden melarikan diri itu, Mada jadi stres berat kemudian
meninggalkan tanah air dan pergi ke Bangkok, Thailand. Di novel ini tidak
dijelaskan awal perginya Mada, mengapa memilih Thailand, tidak
dijelaskan. Bahkan alasan lainnya, yakni kekecewaannya dengan sang
Ayah, juga tidak dituliskan.
Membuat penasaran dan bertanya-tanya. Atau memang ini trik si
penulis agar pembaca yang menentukan bagaimana kisah itu. Kekesalan
itu juga membuatnya berhenti untuk bermunajah kepada sang Khalik. Ia
frustasi karena ibadah yang selama ini ia kerjakan, tidak menghasilkan
apa-apa. Bahkan merenggut kebahagiaanya. Karena itulah, ia semakin jauh
dari Tuhannya dan malah terjerumus ke lembah gelap menuju dunia
38
malam yang penuh dengan maksiat. Sepulang dari have funnya, Mada dan
teman bulenya oyong berjalan pulang melewati sebuah jembatan sekitaran
tempat preman Bangkok hidup.
Berawal dari dompet yang jatuh ke meja para preman yang sedang
berjudi, dari sinilah awal perjalanan ke 9 negara berbeda setelah Thailand.
Mada membunuh petinggi preman dan kemudian menjadi buronan preman
Bangkok yang beringas. Ia pun lari ke Vietnam. Dari pelariannya saja
tidak ada hubungannya dengan Haji dan Backpacker. Perjalanan ke
Vietnam pun dikarenakan kesalahan yang ia buat.
Di novel tersebut justru ia kekeuh ingin tetap di Thailand. Mungkin
karena Backpacker adalah perjalanannya yang menapaki medan-medan
berat dan cuaca yang beranekaragam. Bagaimana bertahan hidup dalam
perbedaan yang mencolok.. Namun sejatinya, Backpacker sejati adalah
orang yang berani menapaki daerah jauh satu persatu untuk mempelajari
kebudayaan sekitar tempat yang akan dikunjungi nanti. Dihantui mimpi
yang berulang Awal novel ini dikatakan religius adalah saat Mada
diganggu oleh mimpi-mimpinya.
Ada beberapa kali adegan Mada bermimpi. Mulai dari
pertemuannya dengan ayahnya yang memakai pakaian ihram. Kemudian
mimpinya menaiki sebuah balon gas besar, kemudian balon gas itu
tertusuk menara mesjid dan Mada jatuh beserta balon gasnya. Dari mimpi
itulah, ia sampai ke India, ke tempat seorang guru sufi yang bisa
menafsirkan mimpi yang dialami Mada. Beberapa kelompok sufisme
39
memang mempercayai bahwa mimpi itu datangnya dari Allah. Salah
satunya dari novel ini. Perjalanannya ke India diawali perjumpaannya
dengan pedangan India di Tiongkok, yang melihat Mada tidur dan agak
aneh. Kemudian Mada menjelaskan kepada orang itu. dialah yang
menginstruksikan Mada mencari kebenaran ke Gurunya yang berada di
India sekaligus mengartikan mimpi yang menghantuinya berhari-hari itu.
Perjalanan ke 9 Negara Salah satu kelebihan novel ini yaitu,
Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Tibet, Nepal, India, Iran, dan
Arab Saudi.. Perjalanan dimulai dari Thailand, kemudian ke Vietnam,
menyasar sampai ke Tiongkok, berlabuh ke Tibet, menjejaki Nepal,
Berguru sejenak di India, tertangkap dan diinterogasi oleh kelompok garis
keras di Iran, dan akhirnya sampai di kuburan masal jemaah haji di
Mekah, Arab Saudi menjemput maaf. Novel ini mengambil tema besar
“menjemput maaf” sang anak karena telah bersalah meninggalkan
ayahnya.
Mada lebih memilih pergi dan menuju tempat yang lebih buruk
hanya karena nasehat ayahnya selama ini membuatnya kecewa karena
terlalu banyak berharap. Batalnya pernikahannya dengan Sofia menjadi
puncak kemarahan batinnya dalam melakukan ibadah kepada Tuhan. Ia
menyalahkan ayahnya yang membohonginya selama ini. Ayah yang selalu
menjadi penasehat terbaiknya dianggapnya pembohong besar yang
menawarkan benih-benih harapan yang tidak kunjung didapatnya.
Diputuskanlah ia pergi meninggalkan Indonesia dan pergi ke Thailand.
40
Kisah hidupnya di Thailand merubahnya menjadi sosok yang tidak
takut Tuhan. Sampai akhirnya ia mendapat kabar bahwa kakaknya sudah
sampai di negeri gajah putih itu. Perjumpaan di sebuah masjid membuat
hatinya bergetar. Kakaknya membawa kabar yang membuatnya makin
terpuruk. Ayahnya telah meninggal dunia saat melaksanakan haji di
Mekkah. Hatinya hancur. Masalah makin bertambah. Menjadi buronan
preman dan kabar buruk membuatnya semakin kacau. Pikirannya makin
tak menentu. Begitu berdosanya ia telah meninggalkan ayah yang sejak
kecil membesarkannya tanpa adanya sang Ibu yang telah dahulu
meninggalkannya ketika dia kecil.
Ayahnya yang selalu menjadi kunci kebahagiaanya dalam
beribadah harus sakit karena tindakan bodoh Mada yang pergi jauh dari
pandangannya. Setelah melarikan diri dari Thailand karena insiden
pembunuhan, ia menetap di Hanoi, Vietnam untuk bertahan hidup. Setiap
hari bayangan ayahnya datang. Ia terpukul dan ingin meminta maaf. Di
setiap mimpipun tak ayal selalu digerogoti ketakutan itu.
Dari Vietnam ia kesasar ke Tiongkok. Berjumpa dengan seorang
tabib muslim. Tak tahan melihatnya yang terbujur sakit di dalam box
kulkas. Pertemuannya dengan seorang wanita muslim Tiongkok sedikit
demi sedikit merubah pikirannya. Dan dia hijrah ke India untuk bertaubat
dan mencari kebenaran. Saat sang tabib memberikannya buku tasawuf.
Dari situlah ia berniat untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Mencari
makam ayahnya dan meminta maaf.
41
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Pesan Dakwah dalam Novel Haji Backpaker
Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data dalam
memperoleh validalitas dan reliabilitas tentang isi pesan dalam novel
Haji Backpaker. Data diolah berupa paragraph atau dialog yang
mengandung pesan dakwah. Pengolahan data dalam novel Haji
Backpaker sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan, yaitu kategori
aqidah, syariah, dan akhlak. Kemudian ditampilkan dalam data dan
jumlah frekuensi.
Untuk memperoleh relibilitas dan validalitas kategori isi pesan
dalam novel Haji Backpacker, Peneliti mengadakan pengujian kategori
kepada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang
kredibel. Koder terdiri dari:
1. Ustadzun, S.Pd.i
2. Ahmad Khozin, S.Pd.i
3. M Najmudin, S.Sy
Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai
koefisien.
Untuk Mencari Koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti
meguraikan rumus dari Hostly39
, yaitu:
39
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:UIN Press, 2006), h.76
42
Koefisien reabilitas:
Keterangan:
2M = nomor keputusan yang sama antar juri
N1,N2 = jumlah item yang dibuat tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri (komposit
reabilitas), dengan menggunakan rumus:
Komposit Reabilitas:
Keterangan :
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri
Pesan dakwah yang mengandung Aqidah diantaranya adalah :
1. Iman kepada Allah
Yang dimaksud iman kepada Allah SWT. Ialah meyakini dengan
sepenuh hati, baik dengan lisan maupun perbuatan. Meyakini bahwa
Allah itu ada dengan segala sifat kesempurnaan-Nya serta tunduk dan
patuh terhadap perintah-Nya. Iman kepada Allah merupakan fondasi
dasar dalam ajaran islam.
Adapun paragraph ataupun dialog dalam novel yang mengandung
iman kepada Allah dapat dibaca sebagai berikut :
43
“Tujuan hidupku adalah engkau ya Allah. Segala takdir Mu yang
terjadi padaku adalah demi mendekatkan diriku kembali kepadamu,
kembali kepadaMu. Sekarang aku menyerah pada aturanmu”
Kutipan paragraph dia atas, diambil ketika mada mulai
memasrahkan diri kepada yang maha segalanya Allah SWT,. Di sini,
pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa Allah SWT, itu maha
kuasa atas apa yang dikehendaki- Nya.
2. Iman kepada Malaikat Allah
Iman kepada Malaikat yaitu meyakini tanpa ragu dalam hati dan
pikiran bahwa selain menciptakan manusia Allah juga menciptakan
malaikat dari cahaya, dan bahwa malaikat adalah mahluk yang paling taat
dan tidak sekalipun berbuat maksiat. Akan tetapi didalam novel tidak
ditemukan adanya pesan aqidah Iman Kepada Malaikat yang disepakati
ketiga juri.
3. Iman kepada Kitab Allah
Pengertian iman kepada kitab Allah adalah mempercayai dan
meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-
kitabnya kepada para Nabi atau Rosul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Akan tetapi didalam novel
tidak ditemukan adanya pesan aqidah Iman Kepada Kitab yang
disepakati ketiga juri.
44
4. Iman kepada Rosul Allah
Yang dimaksud iman kepada rosul Allah ialah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa para rosul adalah orang – orang yang telah dipilih
oleh Allah SWT. Untuk menerima wahyu dari –Nya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia agar menjadi pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Adapun paragraph
ataupun dialog dalam novel yang mengandung iman kepada Allah dapat
dibaca sebagai berikut :
“ya Allah kami tak pernah bersyukur dengan memiliki Nabi
Muhammad tak pernah besyukur menjadi umat Nabi Muhammad”
Kutipan paragraph di atas, diambil ketika mada menyesal tidak
mensyukuri bahwa dia mempunyai Nabi Muhammad yang selalu
menjadi panutan ,. Di sini, pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa
kita semua adalah umat dari Nabi Muhammad SAW. Dan diminta untuk
selalu bersyukur. Karena Nabi Muhammad SAW adalah Nabi Yang akan
memberikan syafaat kelak
5. Iman kepada hari Akhir
Yamg dimaksud iman kepada hari akhir adalah meyakini dengan
sepenuh ahati bahwa Allah telah menciptakan hari akhir sebagai tanda
akhir dari kehidupan didunia dan awal dari kehidupan di akhirat, Allah
menjelaskan mengenai hari akhir di dalam Al Quran bertujuan agar
manusia dapat beriman kepada Allah dan hari akhir. Karena pada
45
dasarnya semua yang hidup pasti akan merasakan kematian. Karena itu,
manusia janganlah lengah, lupa diri, ataupun terpesona dengan
kehidupan di dunia yang sifatnya hanya sementara.
Akan tetapi didalam novel tidak ditemukan adanya pesan aqidah
Iman Kepada Hari Akhir yang disepakati ketiga juri.
6. Iman kepada Qadha dan Qodar
Iman kepada Qadha dan Qodar artinya percaya dan yakin dengan
sepenuh hati bahwa Alllah SWT, Telah menentukan tentang segala
sesuatu bagi mahluk-Nya. Adapun paragraph ataupun dialog dalam novel
yang mengandung iman kepada Allah dapat dibaca sebagai berikut :
“Berdo‟alah, maka do‟amu akan dikabulkan”
Kutipan paragraph di atas, diambil ketika mada diberikan nasihat
oleh ayahnya ,. Di sini, pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa
dengan berdo‟a kepada Allah SWT maka akan dikabulkan do‟a kita.
46
Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori Aqidah
menurut kesepakatan 3 juri.
Tabel 1
Rincian Kategori Aqidah
No Bab/Halaman/Paragraf Kutipan Keterangan
1 (B1 H 4 P3)
Mada hanya berjalan dengan
intuisi….Saat ia lari dari
tuhan….Dirinya malah seakan
memburu Tuhan….Dirinya
malah seolah mendekat….
Iman Kepada
Allah
2 (B1 H6 P2)
“politik?….” gumam Mada di
antara rombongan orang-orang
yang hendak melintas
perbatasan Iran-pakistan. Politik
begitu kejam. Benar apa yang
dikatakan Fuzhi. Agama
seringkali menjadi korban
kekejaman politik.
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
3 (B2 H8 P2)
Pulau Ko Pan Nghan untuk
sekalian kali telah memberikan
nilai tersendiri bagi Mada untuk
ia sematkan dalam jiwa.
Semenjak ia oergi dari rumah
orang tuanya, Mada memang
sudah memutuskan bahwa
dirinya harus lari dari kehidupan
sebelumnya, lari dari angan-
angan, dan lari dari cinta yang
semakin beku dibawah sadar.
Dan…. Ia memang sengaja utuk
melarikan diri dari Tuhannya.
Iman Kepada
Allah
4 (B3 H17 P2)
Seperti gerak hati Mada yang
menepis semua kenyataan hidup
yang selama ini hinggap dalam
diri.
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
5 (B6 H35 P4)
Dahulu Marbel atau tepatnya
Mariani itu, adalah mantan
Mahasiswi di kota sudang,
Iman Kepada
47
mahasiswi program D2
perhotelan di suatu kampus
swasta yang cukup terkenal di
daerah itu. Karena keterdesakan
ekonomi keluarganya, ia
memutuskan untuk tidak
melanjutkan kuliahnya dan
menjadi TKW di negeri Sakura
itu, dengan mimpi yang tinggi
karena Marbel memiliki
penampilan yang menawan dan
cerdas, dan yang terpenting ia
rela berbuat apapun demi
mimpinya itu.
Qodho dan
Qodar
6 (B8 HAL 59 PAR 11)
“Berdo‟alah, maka do‟amu akan
dikabulkan”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
7 (B10 H72 P4)
“kalau ia jodohmu pasti akan
kembali. Pasrahkan semua
kepada Allah yang meiliki
segalanya. Jodohmu tidak akan
mungkin tertukar dengan orang
lain.”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
8 (B 11 H84 P61)
(Namun mala percaya bahwa
Tuhan akan menuntun dirinya
untuk menemukan adiknya)
Iman Kepada
Allah
9 (B 11 H87 P78)
(kakak, tidak merasakan
bagaimana Tuhan
mempermalukan aku di depan
semua orang. Tuhan telah
menusuk hatiku...Tuhan telah
menjebak cintaku..!)
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
10 (B18, H137, P23 )
(siapapun orangnya, jika ia
terlalu bergantung pada
usahanya sendiri, suatu saat ia
akan kecewa. Sebab, ia
melupakan kekuatan yang
Kuasa. Kekuatan yang telah
mengatur jalannya hidup ini.)
Iman Kepada
Allah
11 ( B19, H150, P15 )
(aku memohon petunjuk dari
Tuhan.)
Iman Kepada
48
Allah
12 ( B20, H157, P7)
(Allah adalah tempat
bergantung. Tempat memohon.
Tempat memasrahkan diri.)
Iman Kepada
Allah
13 (B21 H164, P2)
“Pada pertemuan berikutnya
Mada mencoba untuk
memberanikan diri untuk
mengungkapkan gelora
cintanya. Sudah Sholat? Tanya
Mada pada Sofia. Sudah, jawab
Sofia. Sholatlah dulu, baru
ngobrol. Suruh Sofia sembari
bangit dari duduk”
Iman Kepada
Allah
14 (B24 H193, P3)
“pertama-tama, kebebasan
kepercayaan agama bagi massa
muslim telah dijamin, dengan
dilaksanakannya kebijakan
partai dan pemerintah mengenai
agama etnis dan berbagai etnis
dapat hidup berdampingan
secara sama derajat”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
15 (B24 H194, P2)
“puji bagi Allah, ujar suchun.
Sebab Dia telah member cahaya
hidayah di dada kami. Warga di
sini. Maha besar Allah, yang
member petunjuk kepada siapa
yang diberi petunjuk, dan
menyesatkan pada siapa yang
disesatkan-Nya”
Iman Kepada
Allah
16 (B24 H194, P3)
“lantas ia berkata, God infinite
justice, Mada. His justice is not
likely to cause Him wrong.
Tuhan Maha adil, Mada.
KeadilanNya tidak mungkin
menyebabkan Dia berbuat
Zalim”
Iman Kepada
Allah
17 (B24 H194, P4)
“Suchun melanjutkan, He‟s
edicts are perfect. Nothing is
given to chance. Your
disappointment is simply a
reflection of you not wanting to
be ruled by him, titah Tuhan itu
sempurna. Tidak ada yang tidak
diberikan kesempatan untuk
Iman Kepada
Allah
49
berubah”
18 (B 25 H205, P2)
“sekiranya Tuhan yang Maha
Bijak memang benar-benar
bijaksana, aku dan kalian pasti
akan bertemu lagi suatu saat
nanti. Kalaupun suatu saat nanti
kita tidak bisa bertemu kembali,
mugkin Tuhan memang Maha
Bijak..!”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
19 (B26,H214,P2)
Tuhanku puaskan aku dengan
aturanmu, daripada aturanku.
Dengan pilihanmu, daripada
pilihanku
Iman Kepada
Allah
20 (B27,H217,P6)
Kemarilah. Tuhan
memanggilmu. Dia yang
mahakasih-dia mengasihimu
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
21 (B27,H222,P4)
Allah telah merencanakannya
dengan cara ini. Dia bisa
mendapatkan harga yang rendah
karena allah telah mengatur
seperti itu
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
22 (B28,H226,P4)
Tidak sembarang orang yang
bisa mendappatkan bimbingan
langsung darinya melalui mimpi,
selamat
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
23 (B28,H227,P3)
Mimpi bisa menjadi petunjuk
dari penyelenggara ilahi
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
24 (B30,H242,P1)
Mereka tau tuhan ada dimana-
mana, mahakuasa, semua
member dan peduli untuk mata
pelajarannya. Tetapi pada sedikit
masalah, mereka menjadi
bingung, meragukan bahwa
tuhan akan menyelamatkan
mereka. Beberapa bahkan
memprotes, sementara dia
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
50
adalah tak tertandingi juru
selamat. Itulah yang saya sebut
iman tanpa keyakinan
25 (B30,H243,P5)
Semakin keras dan dalam dzikir
yang di lantunkan mereka itu,
semakin membuat mada
menunduk
Iman Kepada
Allah
26 (B30,H244,P5)
Engkaulah yang kucari, wahai
kekasihku. Kemanapun
kuedarkan pandangan, yang
kucari hanya dirimu! Mataku
bermaksud mencarimu semata,
doa ungkapkan dirimu
kepadaku, siapapun yang
kulihat! Seribu jendela terbuka
untuk melihatmu. Jendela mana
saja yang kubuka, tujuanku
hanya dirimu! Kematianlah jika
aku tak melihatmu, jauh lebih
baik aku memandangmu
daripada mati!
Iman Kepada
Allah
27 (B30,H246,P1)
Cinta yang telah membuat
hatinya menjadi buta. Buta dari
keraguan ayahnya. Buta dari
nasihat dan peringatan
kakaknya. Padahal, ia merasa
bahwa semua ini telah diatur
oleh allah yang maha kuasa
Iman Kepada
Allah
28 (B30,H247,P1)
Dosaku menggunung, ucapnya
lirih
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
29 (B31H249 P 3)
Semua terarur, pemandangan
yang dilihatnya itu bukan
kebetulan, semuanya bergerak
semua, bertasbih memuji
kebesaran tuhan mengharap
belas dan kasih tuhan
Iman Kepada
Allah
30 ( B31 H250 P3)
Mada merasa semakin kotor
semakin busuk. Mada meras aia
tidak bisa kembali kepada Allah
Nya
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
51
31 (B31 H251 P1)
Ampunan Allah jauh lebih dari
itu, ini beragam
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
32 (B31 H251 P2)
Hingga mada mulai merasa
bahwa tuhan masih mau
menerimanya
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
33 (B31 H255 P3)
Dia yang maha kasih selalu
menantimu kembali, dia tidak
pernah letih menyebut namamu”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
34 (B33 H266 P5)
Bahkan ketika engkau
meninggalkannya dia
mendekatiMu! Seru sang guru “
Iman Kepada
Allah
35 (B33 H267 P5)
“ mimpimu itu mada, ikutilah
mimpimu. Mimpimu bukan
sekedar mimpi, tetapi itu adalah
anugerah tuhan dalam
membimbingmu “
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
36 (B33 H267 P8)
Jadikanlah sholat dan sabar
sebagai penolongmu
Iman Kepada
Allah
37 (B34 H272 P 1)
sholat, sabar, dan iklas, itulah
tiga kunci yang diterima dari
ibunya.
Iman Kepada
Allah
38 (B34 H276 P2)
ya Allah kami tak pernah
bersyukur dengan memiliki Nabi
Muhammad tak pernah besyukur
menjadi umat Nabi Muhammad
Iman Kepada
Rosul Allah
39 (B36 H288 P3)
“Allah memang maha adil”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
52
40 (B36 H289 P5)
“semoga Allah bersamamu,
saudaraku! Ucap interrogator
bengis itu.”Allah pasti
bersamamu”
Iman Kepada
Qodho dan
Qodar
41 (B37 H298 P3)
Kembalilah iklaskanlah
sholatlah bersabarlah semuanya
milik Allah dan akan kembali
kepadanya dengan satu-satu
berguguran seperti daun
Iman Kepada
Allah
42 (B37 H300,301 P5)
Lukaku tak kan tersembuhkan
kecuali dengan karunia Mu.
Kekafiranku tak akan
terkayakan kecuali dengan cinta
kebaikan Mu . ketakutanku tak
kan tertenangkan kecuali dengan
kepercayaan Mu. Keinginanku
tak kan tertenangkan kecuali
dengan kepercayaanMu.
Keinginanku tak akan terpenuhi
kecuali dengan anugerah Mu.
Kebutuhanku tak akan tertutupi
kecuali dengan karuniaMu.
Kebutuhanku tak kan tercapai
oleh selainMu . kesulitan ku tak
kan teratasi kecuali dengan
rahmat Mu. Kesengsaraanku tak
kan terhilangkan kecuali dengan
kasih Mu kehausan ku tak kan
terpuaskan kecuali dengan
pertemuanMu kerinduanku tak
kan teredakan kecuali dengan
memandang wajh Mu
ketentramanku tak kan tenang
kecuali dengan mendekatiMu
deritaku dapat ditolak hanya
dengan karunia Mu penyakitku
dapat disembuhkan hanya
dengan obat Mu. Dukaku dapat
dihilangkan hanya dengan
kedekatan Mu lukaku dapat
ditutupi hanya amounan Mu
noda ku dapat dilenyapkan
hanya dengan perintahMU.
Iman Kepada
Allah
53
Demi kemuliaan dan kebesaran
Mu maksiatku tidaklah untuk
menentangMu
43 (B37 H301 P6)
Tujuan hidupku adalah engkau
ya Allah. Segala takdir Mu yang
terjadi padaku adalah demi
mendekatkan diriku kembali
kepadamu, kembali kepadaMu.
Sekarang aku menyerah pada
aturanmu
Iman Kepada
Allah
TABEL 2
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 190 54 136 0,28
1dan 3 190 58 132 0,3
2 dan 3 190 59 131 0,31
Total 0,89
Komposit Reliabilitas = N(x antar juri)
1+(N-1) (xantar juri)
Nilai rata-rata = 0,89 : 3 = 0,3
Komposit Reliabilitas = 3x(0,3 ) = 0,9 = 0,56
1+2(0,3) 1,6
Dengan demikian, pesan aqidah yang terkandung dalam novel haji
backpacker berjumlah 0,56 berdasarkan kesepakatan juri. Hal ini berarti,
terjadi kesepakatan antara ketiga juri atau koder tentang pesan aqidah
54
B. Pesan Dakwah Tentang Syariah dalam novel Haji Backpaker
1. Syariat Ibadah
Syariah ibadah adalah sebutan yang mencakup segala apa yang
dicintai dan diridhoi ALLAH Azza wa Jalla, baik berupa ucapan, atau
perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Akan tetapi didalam novel
tidak ditemukan adanya pesan syariat ibadah yang disepakati ketiga juri.
2. Syariat Muamalah
Muamalah adalah istilah yang dipergunakan untuk permasalahan
selain ibadah. Muamalah merupakan ketetapan ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkunganya ( alam
sekitarnya ). Adapun dialog atau paragraph dalam novel yang
mengandung syariat muamalah dapat dibaca dari cuplikan novel sebagai
berikut :
“kewajiban bagi orang tua untuk meningkahkan anak gadisnya. Ini
perintah agama. Bukan hanya hak. Tapi kewajiban, kak! Camkan itu dan
aku telah melamar Sofia. Lamaranku diterima. Apa yang mesti aku
ragukan.Tidak ada kan?”
Kutipan paragraph di atas, diambil ketika mada memohon ijin
untuk melamar sofia. Di sini, pengarang ingin menyampaikan pesan
bahwa Pernikahan adalah perintah agama, dan wajib bagi orang tua untuk
menikahkan anaknya.
55
Tabel 3
Rincian Kategorisasi Syariah
No Bab/Halaman/Paragraf Kutipan Keterangan
1 ( B21 h167, p3)
“kewajiban bagi orang tua untuk
meningkahkan anak gadisnya.
Ini perintah agama. Bukan
hanya hak. Tapi kewajiban, kak!
Camkan itu dan aku telah
melamar Sofia. Lamaranku
diterima. Apa yang mesti aku
ragukan.Tidak ada kan?”
Syariat
Muamalah
TABEL 4
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 190 5 185 0,03
1dan 3 190 2 188 0,01
2 dan 3 190 8 182 0,04
Total 0,17
Komposit Reliabilitas = N(x antar juri)
1+(N-1) (xantar juri)
Nilai rata-rata = 0,17:3= 0,05
Komposit Reliabilitas = 3x(0,05 ) = 0,15 = 0,14
1+2(0,05) 1,1
56
Dengan demikian, pesan syariah yang terkandung dalam novel haji
backpacker berjumlah 0,14 berdasarkan kesepakatan juri. Hal ini berarti,
terjadi kesepakatan antara ketiga juri atau koder tentang pesan syariah.
C. Pesan Dakwah Tentang Akhlak dalam Novel Haji Backpaker
1. Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah merupakan sifat-sifat baik ( terpuji ) yang
dibawa manusia sejak lahir, yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada
padanya. Adapun dialog atau paragraph yang mengandung akhlak
mahmudah dapat dibaca dari cuplikan novel sebagai berikut :
“(Siapapun Dia, Kita Harus Menolongnya, Suchun. Tak Perlulah
Kita Mempersoalkan Latar belakang Seseorang .)”
Kutipan paragraph di atas, diambil ketika ayah suchun menolong
mada yang sedang sakit Di sini, pengarang ingin menyampaikan pesan
bahwa menolong seseorang tidak perlu mempersoalkan latar belakang
seseorang.
2. Akhlak Madzmumah
Jika akhlak madzmumah merupakan akhlak baik yang terdapat
dalam diri manusia, maka akhlak madzmumah merupakan kebalikan dari
akhlak mahmudah, yaitu akhlak buruk ( tercela ) yang terdapat dalam diri
seseorang. Adapun dialog atau paragraph dalam novel yang mengandung
akhlak madzmumah dapat dibaca dari cuplikan novel sebagai berikut :
“Dibalik Setiap Perkara “Terang Sang Guru Selanjutnya “ Selalu
Ada Hikmah, Hanya Saja Seringkali Manusia Terburu-Buru Berkeluh
Kesah “
57
Kutipan paragraph di atas, diambil ketika mada diberikan nasihat
oleh Gurunya ,. Di sini, pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa
setiap perbuatan pasti ada hikmah dari perbuatan tersebut. Hanya saja
banyak manusia yang sering terburu – buru berkeluh kesah dan tidak
mempercayai bahwa Tuhan akan membalas semua perbuatan yang
dilakukan.
Tabel 5
Rincian Kategori Akhlak
No Bab/Halaman/Paragraf Kutipan Keterangan
1 (B2 H10 P1)
Riuh Tawa Keras Salah Satu
Kelompok Anak Muda Itu
Seakan Hendak Menyaingi
Hentakan Musik Dari Para (DJ)
Yang Sambil Goyang Meramu
Ulang Beberapa Mixing Lagu.
Mada Mengajak Para Goers Itu
Bersama-Sama Mengangkat
Botol Mereka. Masalah Party
Goers, Selama Ini Mada Sudah
Sedikit Banyak Terbiasa
Menegak Puluhan Botol
Minuman Agar Bisa Bertahan
Tidak Teller Berat. Hal Itulah
Yang Membuat Kawan-Kawan
Pesta Memberikan Anugerah
Jempol Salut Pada Mada.
Akhlak
Madzmumah
2 (B2 H10 P3)
Malam Semakin Larut, Pun
Mereka Larut Dalam Gerakan
Ritmis Yang Makin Tak
Terkendali. Tak Jarang Mereka
Tidur Di Pantainya Karena
Mabuk Berat. (B2 H10 P3)
Akhlak
Madzmumah
3 (B2 H11 P4)
Dan Hasil Dari Rampasan Itu Ia
Kumpulkan Untuk Ia
Kumpulkan Untuk Dijual Pasar
Akhlak
58
Loak Distrik Don So, Lalu
Dengan Leluasa Ia Pergi Ke
Bangkok Untuk Menikmati
Suasana Malam Yang Lain.
Madzmumah
4 (B2 H14 P3)
Rupanya Mada Kini Tak Peduli
Pada Glen Yang Sebenarnya
Tak Betah Dengan Suasana
Relasi Yang Beku Seperti Ini,
Apalagi Sudah Lebih Dari Satu
Jam Tanpa Tegur Sapa.
Akhlak
Madzmumah
5 (B2 H15 P3)
Namun Keributran Pun
Meledak, Karena Ada Seseorang
Yang Tidak Mau Uangnya
Terkuras Habis Lantaran Kalah
Taruhan, Seorang Lelaki
Thailand, Berbadan Kekar Dan
Pendek Langsung Menodongkan
Pistol Kea Rah Mada.
Akhlak
Madzmumah
6 (B2 H16 P3)
Tetapi Tak Idangka, Glen Yang
Dianggap Karibnya Itu Tiba –
Tiba Menghantamkan Kepalan
Tanganya Yang Kekar Itu Ke
Kepala Mada.
Akhlak
Madzmumah
7 (B2 H16 P4)
Beberapa Saat Kemudianh Mada
Jatuh Dan Ia Tersungkur Di
Bawah Meja Bar Itu. Darah
Merembes Dari Arah Dekat
Kuping Kirinya. Ia Pun
Terhuyung Jatuh. Glen Lalu
Membawa Mada Yang Sudah
Minim Dan Keseimbangan
Keluar Dari Bar Itu.
Akhlak
Mahmudah
8 (B3 H18 P4)
Glen.. Why Are You Just Now
Suddenly Hugged Me, Hah!!
Ngapain Tadi Tiba – Tiba
Menonjokku!? Sembari
Mengucap Darah Segar Yang
Masih Tersisa.
Akhlak
Madzmumah
9 (B3 H19 P1)
Mada Mulai Bisa Memahami
Perlakuan Glen. Sesaat
Kemudian Mereka Pun Beradu
Pandangan. Mada Merasa
Akhlak
Mahmudah
59
Berhutang Budi, Dan Banyak
Terimakasih Kepada Glen. Ia
Terpaku Senyap.Tetapi
Kedatangan Pelayan Restoran
Itu Membawa Dua Gelas Bir
Bloody Mery Dan Daging
Panggang Carpacio, Mencairkan
Kebekuan Dua Sahabat Itu.
10 ( B3 H20 P9)
Tiba – Tiba Saja Glen Merogoh
Dompet Dari Saku Celana Mada
Dan Membawa Lari Dompet Itu
Seperti Anak Kecil Sambil
Membuka Dan Meneliti Isinya.
Mada Mengejarnya, Glen
Berputar Putar Menghindar.
Akhlak
Madzmumah
11 (B3 H23 P9)
Gerombolan Itu Pada Kaget Dan
Ramai Ramai Menolong Klahan.
Mereka Tak Lagi
Memperhatikan Mada
Dengantenang Meraup Uang Di
Meja Judi Dan Membawanya
Pergi.
Akhlak
Madzmumah
12 (B4 H26 P2)
Rupanya Tiga Teman Klahan
Mencari Tempat Mereka Dan
Salah-Satu Lebih Dulu Melihat.
Tiga Orang Inipun Segera Lari
Kearah Mada Dan Glen. Mada
Dan Glen Bangkit Berdiri
Menghadang Mereka. Kilatan
Belati Rupanya Sudah
Dipersiapkan Oleh Para
Anggota Geng Itu. Membuat
Mada Agak Terjepit, Sembari
Lari Menghindar Ia
Melemparkan Apa Saja Yang
Ada Di Dekatnya.
Akhlak
Madzmumah
13 (B6 H34 P4)
Sebenarnya Luka Itu Tidak
Seberapa Parah, Tetapi
Darahnya Yang Belum
Mongering Inilah Yang Menjadi
Perhatian Marbel. Ia Pun
Mengambil Kapas Lebih
Akhlak
Mahmudah
60
Banyak Lagi Untuk
Membersihkan Dan
Mengeringkan Luka Itu. Dengan
Cermat Dan Sepenuh Hati.
14 (B17, H135, P28 )
(Siapapun Dia, Kita Harus
Menolongnya, Suchun. Tak
Perlulah Kita Mempersoalkan
Latar belakang Seseorang .)
Akhlak
Mahmudah
15 (B17, H135, P29 )
(...Kita Hanya Ingin
Memberikan Yang Terbaik
Baginya. Kita Hanya
Memberikan Yang Terbaik
Baginya.)
Akhlak
Mahmudah
16 (B22 H179, P2)
“Menurut Ceritanya, Ia
Semenjak Kecil Tak Mau
Meminta-Minta Di Jalanan.
Lebih Baik Kerja Jasa
Menyemir Sepatu Atau Jual
Barang Hasil Jampretan Anak-
Anak Lain, Atau
Apalah…Katanya”
Akhlak
Mahmudah
17 (B23 H186, P5)
“Mada Jadi Ingat Waktu Kecil
Dulu Bagaimana Ibu
Mengajarinya Denga Kasih
Agar Mada Bisa Membawakan
Air Teh Untuk Ayah. Lalu
Setiap Pagi Ia Ditugaskan
Ngepel Lantai Rumah Serta
Nyapu Halaman Depan”
Akhlak
Mahmudah
18 ( B23 H190, P1)
“Kamu Ke Bagian Administrasi
Dulu..Ada Apa Memang?. Dua
Minggu Kamu Kerja, Harus
Dibayar..Ah Sudahlah Kapten.
Aku Malah Berterimakasih Bisa
Menumpang Kapal Anda. Tidak
Ini Prinsip…, Kata Kapten”
Akhlak
Mahmudah
19 (B25 H202, P1)
“Aku Tidak Tahu, Kau Mau Ke
Mana. Namun, Apa Yang Telah
Kau Ceritakan Padaku Tadi
Malam, Membautku Yakin
Bahwa Aku Tak Mungkin
Menahanmu Di Sini. Aku
Bahagia Mengenalmu. Kau
Akhlak
Mahmudah
61
Orang Asing. Orang Indonesia,
Tetapi Di Atas Bumi Allag Ini,
Kita Bersaudara. Kau
Saudaraku, Mada..”
20 (B28,H230,P7)
Mada Menerima Uang
Pemberian Dari Fuzhi Seraya
Mengucapkan Banyak
Terimakasih
Akhlak
Mahmudah
21 (B29,H235,P4)
Mada Tidak Melihat Orang-
Orang Yang Tampak Marah
Atau Melontarkan Sumpah
Serapah. Semua Orang Terlihat
Santai Saja Dan Saling
Memaklumi Dan Memahami
Akhlak
Mahmudah
22 (B32 H257 P7)
„Mada Aku Menyayangimu,
Mada Sangat Sayang Padamu
Tapi Hanya Sebatas Itu “
Akhlak
Mahmudah
23 (B32 H258 P6)
Percayalah Mada, Aku Hanya
Ingin Yang Terbaik Buat Masa
Depan Kita
Akhlak
Mahmudah
24 (B32 H258 P7)
Cinta Merupakan Anugerah
Bagi Mereka Yang Saling
Mencintai, Tapi Bisa Manjadi
Malapetaka Bila Tidak Saling
Berbalas. Seperti Mata Pisau
Yang Mengiris Diri Kita
Sendiri.
Akhlak
Mahmudah
25 (B33 H266 P 4)
Dibalik Setiap Perkara “Terang
Sang Guru Selanjutnya “ Selalu
Ada Hikmah, Hanya Saja
Seringkali Manusia Terburu-
Buru Berkeluh Kesah “
Akhlak
Madzmumah
26 (B35 H279 P4)
Sebuah Tamparan Mendarat
Kembali Diwajah Mada
Madzmumah
27 (B35 H280 P2)
Braakk!! Tendangan Keras
Mendorong Kursi Yang
Diduduki Mada Hingga
Terpelanting/Terjengkang Dan
Jatuh Dilantai
Akhlak
Madzmumah
28 (B35 H280 P3)
Seorang Petugas Mengguyur
Wajah Mada
Akhlak
Madzmumah
62
29 (B35 H284 P1)
Mendadak Ia Memeluk Mada
Memeluk Seerat-Eratnya
Sembari Meminta Maaf
Akhlak
Mahmudah
30 (B35 H284 P6)
Akhirnya Mada Diperlakukan
Sebaik- Baiknya Ia Dilayani
Bagai Seorang Saudara Muslim
Yang Saling Mengasihi
Akhlak
Mahmudah
31 (B35 H285 P6)
“So”Maafkan Kami Sebab Telah
Memperlakukan Kamu Seperti
Itu.
Akhlak
Mahmudah
32 (B35 H286 P1)
Orang-Orang Muda
Menghormati Orang Orang Tua
Akhlak
Mahmudah
33 (B36 H292 P1)
Sebab Menjadi Kru Kapal Pesiar
Walaupun Sementara Tetap
Dibutuhkan Kerja Keras Dan
Professional.
Akhlak
Mahmudah
34 (B37 H299 P8)
Maafkan Aku Ayah, Maafkan
Aku
Akhlak
Mahmudah
TABEL 6
Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
1 dan 2 190 36 154 0,19
1dan 3 190 61 129 0,32
2 dan 3 190 46 144 0,24
Total 0,75
Komposit Reliabilitas = N(x antar juri)
1+(N-1) (xantar juri)
63
Nilai rata-rata = 0,75:3= 0,25
Komposit Reliabilitas = 3x(0,25 ) = 0,75 = 0,5
1+2(0,25) 1,5
Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam novel haji
backpacker berjumlah 0,5 berdasarkan kesepakatan juri. Hal ini berarti,
terjadi kesepakatan antara ketiga juri atau koder tentang pesan akhlak.
TABEL 7
Kalkulasi jika Ketiga Pesan Berikut Diakumulasikan Berdasarkan
Kesepakatan Antar Juri
No Item
Kesepakatan
Ketidaksepakatan Total
Kesepakatan Aqidah Syariah Akhlak
1 dan 2 190 54 5 36 95 95
1 dan 3 190 58 2 61 69 121
2 dan 3 190 59 8 46 77 113
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa kesepakatan yang
terjadi antar juri 1 dan 2 sebanyak 95 item, dari total 190 item yang
diteliti, itu berarti terdapat kesepakatan yang tinggi antar juri.kesepakatan
antar juri 1 dan 3 sebesar 121 item, itu menunjukan kesepakatan yang
cukup tinggi juga antar kedua juri, sedangkan kesepakatan antar juri 2
dan 3 sebanyak 113 item. Itu juga berarti menunjukan kesepakatan yang
sangat tinggi antar juri.
64
D. Pesan yang paling dominan dalam novel Haji Backpaker
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga juri pada tiap –tiap bab dalam
novel Haji Backpaker yang dianalisis ini memiliki nilai pesan dakwah
yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan diatas, secara keseluruhan,
pesan dakwah yang terdapat dalam novel Haji Backpaker karya Aguk
Irawan MN ini dengan total komposit reliabelitas adalah nilai aqidah 0,89
Nilai syariah 0,17 dan nilai akhlak berjumlah 0,75
Untuk mengetahui pesan dakwah yang dominan dalam novel Haji
Backpaker dengan prosentase pesan,maka nilai komposit reabilitas diata
sihitung dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :
P =
x 100%
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi
1. Aqidah
0,89 x 100%
1,81
= 49,2%
2. Akhlak
0,75 x 100%
1,81
= 41,4%
3. Syariah
0,17 x 100 %
1,81
= 9,4%
65
TABEL 8
Prosentase Pesan N=1,81
No Kategorisasi Koefisien Reliabilitas Prosentase
1 Aqidah 0,89 49,2%
2 Syariah 0,17 9,4%
3 Akhlak 0,75 41,4%
Total 1,81 100%
Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang
terdapat pada novel Haji Backpaker adalah pesan aqidah Dengan hasi
prosentase 49,2% berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga
orang juri.
Adapun hasil prosentae pesan membuktikan bahwa pesan aqidah
adalah pesan yang dominan, hal ini disebabkan oleh begitu banyaknya
dialog ataupun paragraph yag mempengaruhi pada nilai – nilai aqidah.
Dari hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri pula,
didapatkan bahwa pesan akhlak memnempati urutan ke dua dengan
prosentase 41,4% Dan pesan syariah menempati peringkat ke tiga dengan
prosentase 9,4%
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan – pembahasan
yang telah dikemukakan diatas, maka penulis memperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pesan – pesan aqidah yang terdapat dalam novel haji
backpacker sebanyak 49,2% adapun kategori dari pesan aqidah
meliputi iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman
kepada Kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada
hari Akhir, dan juga iman kepada Qodho dan Qodar,
2. Pesan – pesan Syariah yang terdapat dalam novel haji
backpacker sebanyak 9,4% adapun kategori dari pesan syariah
meliputi ibadah dan muamalah
3. Pesan – pesan akhlak yang terkandung dalam novel haji
backpacker sebanyak. 41,4% adapun kategori dari pesan akhlak
yang terkandung dalam novel haji backpacker meliputi akhlak
mahmudah dan akhlak madzmumah.
4. Berdasarkan pengolahan data secara analisis, maka dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan isi pesan dakwah dalam
novel haji backpacker ini adalah pesan aqidah dengan
prosentase 49,2% Diikuti oleh akhlak dengan prosentase 41,4%
Yang kemudian pesan syariah dengan prosentase paling rendah
67
yakni 9,4% Dilihat dari data yang ada,m maka dapat
disimpulkan bahwa isi pesan yang paling dominan adalah
pesan aqidah Dengan prosentase 49,2%
B. Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan
beberapa saran antara lain :
1. Kepada praktisi atau ilmuan dakwah yang bergerak dibidang
dakwah agar lebih memperhatikan dunia sastra atau media
cetak sebagai sarana dakwah. Karena pada saat ini sarana
media cetak sangat efektif dan juga efisien dalm
menyampaikan pesan – pesan dakwah.
2. Bagi pengarang, diharapkan dapat meningkatkan kreatifitasnya
dan terus menunjukan eksistensinya dalam hasil karya
sastranya bukan hanya novel saja, namun bisa dibidang sastra
lainya, agar dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
3. Bagi pembaca novel, hendaknya tidak hanya sekedar
menikmati novel sebagai sarana hiburan atau kesenangan saja,
namun pelajarilah nilai – nilai apa saja yang terkandung di
dalamnya. Jika terdapat nilai – nilai yang baik, maka itu
merupakan ajakan ke jalan yang baik dan benar maka
sepatutnya dapat diikuti dan dipraktekan dalam kehidupan
nyata.
68
4. Bagi para pejabat structural, dekanat, dan dosen fakultas
dakwah hendaknya lebih memperdalam diskusi atau kajian
tentang sastra, terutama hasil karya dari sastrawan dan penulis
muslim, karena mereka dapat memberikan kontribusinya
sehingga minat baca dan ketertarikan mahasiswa fakultas
dakwah pada sastra menjadi bertambah.
5. Bagi mahsiswa fakultas dakwah, khususnya mahasiswa jurusan
KPI agar lebih meningkatkan rasa ketertarikan dalam bidang
sastra yang selama ini dianggap sulit dan membosankan tapi
sebenarnya tidak demikian.
6. Penerbit novel – novel islami agar lebih konsisten dan memiliki
komitmen dalam menentukan novel – novel baik fiksi maupun
nonfiksi yang banyak menyampaikan ajaran islam.
69
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardhawi, Yusuf. 2005. Ibadah dalam Islam. Jakarta: Akbar Media
Eka Sarana
Amin, Samsul Munir. 2008. Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam.
Jakarta: Amzah
Asmara As. 1992. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Atmowiholo, Ariswendo. 1995 Mengarang Itu Gampang. Jakarta: PT
Suberta Citra Pustaka
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media.
Yogjakarta: Jalasutra
Darmono, Rahmat Djoko. 1994. Prinsip-prinsip Kritik Sastra.
Yogjakarta: Gajah Mada University Press
Fad‟aq, Asma Umar Hasan. 1999. Mengungkapkan Makna dan Hikmah
Sabar. Jakarta: Penerbit Lentera
Jumroni. 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN
Press
Jumroni. 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN
Press
Kriyantono, Rachmat. 2007. Tehnik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta:
Perdana Media Group
Kusnawan, Asep. 2004. Berdakwah Lewat Tulisan. Bandung: Mujahid
Press
Mujieb, M.Abdul.1994. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: PT. Pustaka
Firdaus
Nasution, Harun, dkk. 2004. Ensiklopedia Media Islam Indonesia
Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Nasution, Zulkarnaen. 2001 Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Pusat
Penelitian Universitas Terbuka
70
Nata, Abudin. 1996. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Omar, Toha Yahya. 1984. Ilmu Dakwah. Jakarta: Wijaya
Persua, Nguruh. 1980. Peranan Kasusastraan dalam Pendidikan. Suara
Guru XII.
Persua, Nguruh. 1980.Peranan Kesusastraan dalam Pendidikan. Suara
Guru
Rafi‟udi dan Maman Abdul Djaliel. 2001. Prinsip dan Strategi Dakwah.
Bandung: Pustaka Setia
Rahmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.
Rosdakarya
Saleh, Hasan. 2000. Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ
dan Pengembangan Wawasan. Jakarta: Penerbit ISTN
Salmah, Ismah. Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal
Komunikasi
Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali
Subarjo, Jakob. 2004. Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan
Cerpen. Bandung: Pustaka Latifah
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Islam. Surabaya: AL-Ikhlas
Syukri, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya:
Al-Iklas
Taringn, Hendry Guntur. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:
Angkasa
Tasmara,Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama
Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:
PT. Rineko Cipta
Lampiran 1 Cover Novel Haji Backpacker
Lampiran 2
Petunjuk Umum
Pengisian Kuisioner Juri/Koder
1. Isilah surat keterangan yang sudah disediakan
2. Periksa dan bacalah setiap kutipan cerita dari novel haji
backpacker yang sudah tersedia di kuisioner
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sudah tersedia dengan cara
melingkari salah satu jawaban yang sesuai dengan pengetahuan
anda
4. Boleh tidak memilih apabila jawaban tidak sesuai dengan pilihan
jawaban yang tersedia
5. Adapun batasan – batasan ketika pengisisan kuisioner sebagai
berikut
a. Aqidah
Pesan dakwah yang mengandung Aqidah diantaranya
adalah :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allah
4. Iman kepada Rosul Allah
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qodho dan Qodar
b. Syariah
Pesan Dakwah Tentang Syariah dalam novel Haji
Backpaker
1. Syariah Ibadah
2. Syariah Muamalah
c. Akhlak
Pesan Dakwah Tentang Akhlak dalam Novel Haji
Backpaker
1. Akhlak Mahmudah
2. Akhlak Madzmumah
Lampiran 3
Pesan Dakwah dalam Novel “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Haji
Backpaker Karya Aguk Irawan MN”
A. Apakah ada pesan dakwah tentang aqidah , syariah, dan akhlak dalam
kutipan novel haji backpacker tersebut ?
1. Suara sepatu boot Tentara terdengar menjauh dari Mada yang
terkait itu. Ia menuju rak yang berada di pojokan ruangan untuk
mengambil mushaf Al-Qur‟an. Ketukan seoatu mendekat ke
tempat semula, lalu tentara tersebut meletakkan mushaf yang ia
bawa ke hadapan Mada. (B1 H2 P5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
2. Mada hanya berjalan dengan intuisi….Saat ia lari dari
tuhan….Dirinya malah seakan memburu Tuhan….Dirinya malah
seolah mendekat…. (B1 H 4 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
3. “politik?….” gumam Mada di antara rombongan orang-orang yang
hendak melintas perbatasan Iran-pakistan. Politik begitu kejam.
Benar apa yang dikatakan Fuzhi. Agama seringkali menjadi korban
kekejaman politik. (B1 H6 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
4. Pulau Ko Pan Nghan untuk sekalian kali telah memberikan nilai
tersendiri bagi Mada untuk ia sematkan dalam jiwa. Semenjak ia
oergi dari rumah orang tuanya, Mada memang sudah memutuskan
bahwa dirinya harus lari dari kehidupan sebelumnya, lari dari
angan-angan, dan lari dari cinta yang semakin beku dibawah sadar.
Dan…. Ia memang sengaja utuk melarikan diri dari Tuhannya. (B2
H8 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
5. Riuh tawa keras salah satu kelompok anak muda itu seakan hendak
menyaingi hentakan musik dari para (DJ) yang sambil goyang
meramu ulang beberapa mixing lagu. Mada mengajak para goers
itu bersama-sama mengangkat botol mereka. Masalah party goers,
selama ini Mada sudah sedikit banyak terbiasa menegak puluhan
botol minuman agar bisa bertahan tidak teller berat. Hal itulah yang
membuat kawan-kawan pesta memberikan anugerah jempol salut
pada Mada. (B2 H10 P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
6. Di sisi yangt lain tak jauh dari Mada, beberapa orang sidah mabuk
berat lantaran nyimeng dari bong yang sudah di persiapkan
sebelumnya. Ramuan ekstasi bersma sedikit serbuk heroin menjadi
surge tersendiri bagi para penikmatnya. Mada sudah merasakan
surga itu, meski dirinya tetap bertahan agar tak begitu larut pada
zat addiktif yang mahal tersebut. (B2 H10 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
7. Malam semakin larut, pun mereka larut dalam gerakan ritmis yang
makin tak terkendali. Tak jarang mereka tidur di pantainya karena
mabuk berat. (B2 H10 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
8. Sepengertahuan mada, tradisi Fullmoon Party ini kono berasal dari
sekelompok hippies yang merayakan ulang tahun sahabatnya, kala
itu bertepatan dengan bulan purnama. Dan malam itu mereka
saling berjanju untuk berpesta kembali di bulan purnama
mendatang. (B2 H10 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
9. Raungan wanita yang hanya memakai bra dan tubuhnya dilukis
dengan bubuk glow in the dark seakan menambah liar suasana.
Mada tak peduli raung wanita mabuk itu saat barang – barang
bawaaanya ia sambar dengan tenang.Bahkan kawan kawan
kelompok mada seakan menyoraki keberhasilan Mada merampas
barang tersebut. Teler dan liar adalah titik nikmat yang ia rasakan.
(B2 H11 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
10. Dan hasil dari rampasan itu ia kumpulkan untuk ia kumpulkan
untuk dijual pasar loak Distrik Don So, lalu dengan leluasa ia pergi
ke Bangkok untuk menikmati suasana malam yang lain. (B2 H11
P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
11. Merampas dan mabuk, sesekali judi di kawasan pat pong,
Bangkok. Bahkan Glen sangat memahami siapa yang dituju ketika
hendak melampiaskan limbidonya di kawasan pat pong tersebut.
Mada mengencani beberapa perempuan pekerja seks di beberapa
panti pijat. Namun mada lebih sering mengencani perempuan
kulit sawo matang satu bangsa denganya,bernama marbel. (B2 H12
P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
12. Sebab ia kini sedang menunggu sdeorang teman. Glen namanya,
teman senasib pengembaraanya di negeri ini. Perkenalan
denganpemuda bule dari Australia itu memang unik dalamm
menambah titik balik dari kehampaan untuk semakin menantang
tuhan. ( B2 H13 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
13. Rupanya mada kini tak peduli pada glen yang sebenarnya tak
betah dengan suasana relasi yang beku seperti ini, apalagi sudah
lebih dari satu jam tanpa tegur sapa. (B2 H14 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
14. Glen jadi menikmati suasana sementara mada tetap diam acuh.
Para pengunjung saling bertegur sapa dan duduk memesan
minuman. Hard Drink dengan camilan kacang khas Thailand
menjadi pemicu nikmat untuk berbincang bincang. (B2 H14 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
15. Asap rokok merupakan kepenatan lain yang tak begitu dihiraukan
oleh pelanggan. Mereka tetap melewati malam dengan hura – hura.
Beberapa orang seperti menikmati ganja sebagaimana dilakukan
backpackers lain. Para couple muda yang lain ada yang lebih suka
melipatkan lidahnya untuk menggulung butiran kecil ekstasi. (B2
H14 P5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
16. Tak jauh dari mada dan Glen, ada yang tertawa terbahak bahak,
menyimeng bareng, berdansa dengan music sekenanya. Malam
semakin beranjak. Irama music semakin menghentak menggugah
libido maupun adrenalin para pengunjung. Di sisi lain, pesta
minuman dan penjudi menjadi hiruk pikuk. (B2 H15 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
17. Namun keributran pun meledak, karena ada seseorang yang tidak
mau uangnya terkuras habis lantaran kalah taruhan, seorang lelaki
Thailand, berbadan kekar dan pendek langsung menodongkan
pistol kea rah mada. (B2 H15 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
18. Mada kemudian menampar pipi pria itu, lalu menggiringnya ke
dekat pintu masuk bar. Dan pria itu dengan rasa takut yang amat
sangat, wajahnya pucat pasi, tak sedikitpun mengeluarkan kata.(B2
H16 P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
19. Sekali kamu menodongkan pistol ke tempat ini. Aku kirim kamu
ke neraka! (B2 H16 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
20. Tetapi tak idangka, glen yang dianggap karibnya itu tiba – tiba
menghantamkan kepalan tanganya yang kekar itu ke kepala mada.
(B2 H16 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
21. Beberapa saat kemudianh mada jatuh dan ia tersungkur di bawah
meja bar itu. Darah merembes dari arah dekat kuping kirinya. Ia
pun terhuyung jatuh. Glen lalu membawa mada yang sudah minim
dan keseimbangan keluar dari bar itu. (B2 H16 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
22. Seperti gerak hati Mada yang menepis semua kenyataan hidup
yangselama ini hinggap dalam diri. (B3 H17 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
23. Dan entah bagaimana pula kaitanya, ia yang dulu pernah nyantri di
pesantren, kini lebih banyak mengangkat botol minuman bersama
teman – temanya backpacker lain. (B3 H18 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
24. Glen.. why are you just now suddenly hugged me, hah!! Ngapain
tadi tiba – tiba menonjokku!? Sembari mengucap darah segar yang
masih tersisa. (B3 H18 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
25. It‟s because I want to protect you, friend! karena aku ingin melindungimu kawan katanya dengan tanpa sedikitpun ragu. (B3
H18 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
26. Kamu ini kaya belom tahu bagaimana kehidupan di dermaga.
Begitu kamu sudah berani mengusir orang, nyawamu jadi taruhan
atas teman – teman mereka. Dengan memukulmu aku perlu merasa
menyelamatkanmu. Agar keributan bisa berhenti sampai disitu!
(B3 H18 P6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
27. Mada mulai bisa memahami perlakuan glen. Sesaat kemudian
mereka pun beradu pandangan. Mada merasa berhutang budi, dan
banyak terimakasih kepada glen. Ia terpaku senyap.Tetapi
kedatangan pelayan restoran itu membawa dua gelas bir Bloody
Mery dan daging panggang Carpacio, mencairkan kebekuan dua
sahabat itu. (B3 H19 P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
28. I do not think with you glen, you are so genius to protect me …!
Thank you friend!!! Aku tiada menyangka padamu Glen, caramu
begitu genius untuk melindungiku…! Terimakasih kawan! ( B3
H19 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
29. Tiba – tiba saja Glen merogoh dompet dari saku celana mada dan
membawa lari dompet itu seperti anak kecil sambil membuka dan
meneliti isinya. Mada mengejarnya, glen berputar putar
menghindar. ( B3 H20 P9)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
30. Pemandangan dari atas terlihat, betapa banyak, orang – orang
menggerombol, sedang asik berjudi sambil minum-minum, dan
serentak menoleh ke arah jatuhnya dompet. Salah satu, pemuda
berbadan besar bernama klahan, yang sedang teller mengambilnya.
( B3 H21 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
31. Hey yo,yo! That‟s mine!yo, yo! Itu milikku! Mada berteriak dari
atas jembatan, sambil lari ke tangga pedestrian untuk turun. Glen
bertahan di tempat tertentu, khawatir melihat tampang-tampang
seram para okem ini. Tiba di bawah, Mada seketika tertarik melihat
banyaknya uang berserakan di meja judi. (B3 H21 P5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
32. Here‟s how I see it. If I beat you, I‟ll take my wallet and everything you‟ve got there. Sini aku pingin lihat. Kalau aku mengalahkanmu,
aku akan mengambil dompet itu sekaligus semua yang kamu punya
disana (B3 H23 P7)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
33. Semua bengong, saling pandang, lalu tertawa terbahak-bahak,Para
okem ini- yang yakin mada pasti kalah- mengiyakan syarat yang di
ajukan Mada. Mada pun bertarung mati matian melawan klahan.
Sampai Mada berhasil meng KO pemuda raksasa ini. (B3 H23 P8)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
34. Gerombolan itu pada kaget dan ramai ramai menolong klahan.
Mereka tak lagi memperhatikan mada dengantenang meraup uang
di meja judi dan membawanya pergi. (B3 H23 P9)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
35. For crying out loud! You‟ve really got it, man. The way you knackered a stickup man like that! Menangislah sekerasnya! Kamu
benar benar mendapatkanya. Usaha kita berjibaku seperti ini
terbayar!”katanya agak mengagetkan. (B4 H25 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
36. Nah. I was being robbed, remember? I just took what was mine.
And everything else theirs, now mine. It was the deal. Aku sedang
dirampok ingat? Aku hanya mengambil apa yang menjadi miliku.
Dan apapun milik mereka, sekarang jadi miliku. Itu sudah
kesepakatan!” jawab mada sedikit filosofis. (B4 H25 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
37. Rupanya tiga teman klahan mencari tempat mereka dan salah-satu
lebih dulu melihat. Tiga orang inipun segera lari kearah Mada dan
Glen. Mada dan Glen bangkit berdiri menghadang mereka. Kilatan
belati rupanya sudah dipersiapkan oleh para anggota geng itu.
Membuat mada agak terjepit, sembari lari menghindar ia
melemparkan apa saja yang ada di dekatnya. (B4 H26 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
38. Glen apa kabarmu?” ia mendesis dan Nampak sedikit cemas,
karena teringat nasib sahabatnya itu kini, apakah ia tertangkap oleh
kelompok klahan dan menjadi bulan-bulanan mereka. Tetapi saat
matanya menangkap sebuah gedung panti pijat yang begitu banyak
berjejeran di depanya, dan kini hatinya sedang berlawanan dengan
hatinya yang sedang mencemaskan nasib Glen. (B4 H27 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
39. Setelah dirasa cukup aman, mada kembali berjalan mengenang
peristiwa yang aneh yang barusaja terjadi pada dua malah terakhir
ini. Ya, ia sering bermain main dengannyawanya. Nyawa yang
dimiliki hanya satu untuk seumur hidup. Sebuah pistol menodong
ke mudaknya, dan keributan pecah, tapi jalanselamat masih
berpihak kepadanya. (B4 H27 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
40. Hey apa yang ingin kamu lakukan disini!”, serunya dengan
membuang muka sedikit kepada Mada. Tapi suara keras ini hamper
tak terdengar oleh Mada, karena banyak suara lain yang lebih
menderu-nderu, tertawa dan cengingisan para pelanggan dan
penghibur disitu. Mada hanya diam dan tak menggubris apa yang
dibicarakan bodyguard dan panti pijat itu. Ya. Apalagi kalau bukan
uang. Uang bagi mereka adalah jaminan pada apa yang ingin di
kehendaki di tempat itu.(B4 H28 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
41. Karena itu, Mada ingat dengan “ hasil rampokan”nya dan mengeluarkan sebagian, dengan memamerkanya kepada si
bodyguard, tanpa kata-kata. Si bodyguard mendengus dan
membiarkan Mada masuk. Tak lama berselang, Mada langsung
ngloyor ke resepsionis. Si resepsionis memandang masam pada
mada, seperti sudah kenal. Mada lalu seperti biasanya, menunjuk
foto bernama MARBEL, diantara deretan foto-foto para terapis di
meja resepsionis. Resepsionis pun berseru dengan nada kesal. (B4
H28 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
42. Tanpa menunggu aba-aba lagi Mada langsung saja memasuki bilik
yang biasa di tempati marbel. Langsung saja ia merebahkan diri di
kasur dan memajamkan mata. Entah darimana si pemijat atau
terapis bernama marbel, itupun kemudian masuk bilik, menemui
mada yang sudah berbaring terlentang dengan mata tertutup,
seperti siap tidur. (B4 H29 P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
43. Model dan bentuk sejumlah rumah bar tak ubah seperti kawasan di
daerah Dolly Surabaya atau perkampungan Pasar Kembang di
Yogyakarta. Sikap keseharian penduduk setempat juga normal
seperti yang lainya. Mereka tak berangan angan panjang akan masa
depanya. Hidup mengalir dengan kenyataan yang sudah
diterimanya sejadk dari kecil. Bergelimangnya syahwat di lokasi
itu tak membuat mereka menyingkir dan menjauh. Justru
sebaliknya mereka menggantukan hidup dari tempat itu. (B5 H32
P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
44. Begitu terkutuknya kampong itu, orang-orang yang punya kuasa
seperti pemilik panti pijat, bisa berbuat sewenang weanng dapa
kehidupan pribadi seseorang. Ia membuat larangan. Tiap pekerja
tidak boleh jatuh hati dan terbuai oleh cinta lawan jenis. ( B5 H34
P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
45. Mereka selalu saja menghalangi pekerjaanya untuk mencicipi rasa
itu meski hanya sekejap saja, ia hanya boleh melayani laki-laki
hidung belang yang iseng, sekedar untuk menikmati kesintalan
tubuhnya, tetapi meski begitu, ternyata uang lebih berkuasa dari
segalanya. Buktinya pemilik tak berkutik ketika sudah menerima
uang. (B5 H34 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
46. Sebenarnya luka itu tidak seberapa parah, tetapi darahnya yang
belum mongering inilah yang menjadi perhjatian Marbel. Ia pun
mengambil kapas lebih banyak lagi untuk membersihkan dan
mengeringkan luka itu. Dengan cermat dan sepenuh hati. (B6 H34
P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
47. Sementara itu Mada tidur cukup pulas, bahkan kali ini
mendengkur. Dengan ketulusan yang murni Marbel membelai belai
wajah Mada, kemudian dilanjutkan mencium keningnya. (B6 H34
P5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
48. Namun malam iyu, kegelapan rasanya lebih panjang dari biasanya.
Setidaknya demikianlah yang dialami oleh Mada dan Marbel.
Karena pada malam yang hamper selesai itu Marbel dan Mada
sedang menikmati privasinya berdua pada sebuah kamar yang diisi
oleh mereka berdua. (B6 H35 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
49. Dahulu Marbel atau tepatnya Mariani itu, adalah mantan
Mahasiswi di kota sudang, mahasiswi program D2 perhotelan di
suatu kampus swasta yang cukup terkenal di daerah itu. Karena
keterdesakan ekonomi keluarganya, ia memutuskan untuk tidak
melanjutkan kuliahnya dan menjadi TKW di negeri Sakura itu,
dengan mimpi yang tinggi karena Marbel memiliki penampilan
yang menawan dan cerdas, dan yang terpenting ia rela berbuat
apapun demi mimpinya itu. (B6 H35 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
50. Kini Marbel sudah menjadi asset berharga bagi panti pijat itu, dan
yang paling hebat adalah Marbel bekerja di panti pijat itu terpaksa
menerima tanpa dibayar, tapi uang tips dari pelanggan-
pelangganya sudah dirasa sangat cukup untuk keperluan dirinya
dan keluarganya yang ada di sudabg sana. Dan ini dia yang
dirasakan Marbel. (B6 H36 P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
51. Bahkan menurutnya, hanya Mada lah yang bisa, tidak saja sangat
memuaskan nafsu seksualnya saat ia begitu butuh, bergairah dan
berhasrat, tetapi kehadiran Mada juga memberikan warna lain dari
hatinya. Pada pria ini, Marbel merasakan rasa yang istimewa, yaitu
semacam perasaan suka atau cinta. (B6 H36 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
52. Entahlah mana yang benar dua kata itu untuk mewakili perasaanya
yang terkadang sering berdesir desir, kangen dan merasa dunia
sekejap menjadi berubah. Ia tak tahu apa yang tepat untuk
mendefinisikan perasaan macam itu. Yang jelas kehadiran Mada
baginya telah memberikan kebahagiaan dan kekayaan batinya. (B6
H37 P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
53. “Kapan perjalananmu ini akan berakhir,nak?‟‟ suara itu tampak berat tapi begitu mengesankan. “ sampai luka hatiku sembuh
,ayah” “luka hati tak bisa tersembuhkan dengan melarikan diri,
anaku..” mendengar ini mada Nampak tergetar hebat, pikiranya
jadi menerobos pada apa masa lalu yang sudah lama ia
tinggalkan.(B6 H39 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
54. “Begini, Nak, siapapun dari kita, harus memiliki kesadaran untuk belajar dengan masa lalunya. Setiap perih dan luka memberikan
makna yang sangat indah, karena dari situlah kita menjadi mengerti
bagaimana rasanya saat-saat hati bergetar membalut luka, dan
nikmatnya sembuh.” (B6 H39 P3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
55. “lihatlah alam yang terhampar ini, pohon-pohon yang meliuk-liuk
sempoyongan karena terpaan angin, ombak yang mengelar karena
badai, semua tetap tegak berdiri, meski jatuh-bangun, ini semua
memberi pelajaran agar kita lebih kuat dalam menghadapi apapun
musibah.”(B6 H39 P4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
56. “Dalam cinta tidak ada kapan, sofia.., itu karena usia cinta lebih lama dari usia waktu. Cinta itu milik Tuhan, ia menebarkan biji itu
kemana saja atas kehendakNya dan akan tumbuh kembali
kepadaNya tak mengenal waktu....” (B7 H50 P14)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
57. “Berdo‟alah, maka do‟amu akan dikabulkan” (B8 Hal 59 Par 11)
“Merokok membunuhmu!”(B9 H65 P8)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
58. “kalau ia jodohmu pasti akan kembali. Pasrahkan semua kepada Allah yang meiliki segalanya. Jodohmu tidak akan mungkin
tertukar dengan orang lain.”(B10 H72 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
59. (“kenapa tadi dia tidak ikut balik ke masjid? Tadi sepertinya dia ikut shalat di masjid? Terus kemana orang itu?” kata mala.) (B 11
H82 p33)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
60. (Doakan aku ayah...) (B 11 H84 p56)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
61. (Ayah selalu berdoa buat kamu dan mada) (B 11 H82 p57)
d. Aqidah
e. Syariah
f. Akhlak
62. (Namun mala percaya bahwa Tuhan akan menuntun dirinya untuk
menemukan adiknya) (B 11 H84 p61)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
63. (Aku tudak benci ayah, aku bahkan sayang ayah tapi Tuhanlah
yang membenciku!) (B 11 H87 p76)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
64. (Astagfirullah mada....!)( B 11 H87 p77)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
65. (kakak, tidak merasakan bagaimana Tuhan mempermalukan aku di
depan semua orang. Tuhan telah menusuk hatiku...Tuhan telah
menjebak cintaku..!) (B 11 H87 p78)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
66. (ia bahkan tak peduli apakah tenaganya hari itu dihargai si mandor
atau tidak, yang penting bagi dirinya adalah bisa makan untuk saat
itu. Dan yang lebih penting adalah dengan cara ia bergabung untuk
bekerja seperti itu ia akan menemukan kawan baru) (B14 H109 p
28)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
67. (sepertinya hidup tak perlu arus. Cukup mengikuti arus dan pandai-
pandai memanfaatkannya, hidup pun akan membawa
keberhasilan) (B16, h127 p38)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
68. (Masjid Gucheng memang menjadi saksi bisu, bahwa sebagian
anak manusia tidak melulu sibuk dengan pasar, bergelut dengan
ladang, ataupun urusan duniawi lainnya.) (B17, h131, p11)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
69. (siapapun dia, lita harus menolongnya, Suchun. Tak perlulah kita
mempersoalkan latarbelakang seseorang .) (B17, h135, p28 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
70. (...kita hanya ingin memberikan yang terbaik baginya. Kita hanya
memberikan yang terbaik baginya.) (B17, h135, p29 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
71. (siapapun orangnya, jika ia terlalu bergantung pada usahanya
sendiri, suatu saat ia akan kecewa. Sebab, ia melupakan kekuatan
yang Kuasa. Kekuatan yang telah mengatur jalannya hidup ini.)
(B18, h137, p23 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
72. (kewajiban untuk membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan
yang setimpai.) (B18, h143-144, p27 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
73. (kebaikan yang kita berikan tidak butuh pamrih.. )( B19, h145, p4 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
74. (aku memohon petunjuk dari Tuhan.) ( B19, h150, p15 )
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
75. (kau ingin aku berbuat baik kepada orang lain tanpa harus
mengharapkan imbalan. Dan memaafkan kesalahan yang orang
lakukan. Kau juga ingin aku membalas kebaikan orang lain dengan
balasan yang setimpal.) (B19, h151, p16.)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
76. (Allah adalah tempat bergantung. Tempat memohon. Tempat
memasrahkan diri.) ( B20, h157, p7)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
77. “Dan seiring berjalannya waktu, cinta Mada kepada Sofia semakin menggebu-gebu. Disertakannya Sofia dalam doa-doa yang ia
panjatkan di hadapan Tuhannya” (B21 H164, P1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
78. “Pada pertemuan berikutnya Mada mencoba untuk memberanikan diri untuk mengungkapkan gelora cintanya. Sudah Sholat? Tanya
Mada pada Sofia. Sudah, jawab Sofia. Sholatlah dulu, baru
ngobrol. Suruh Sofia sembari bangit dari duduk” (B21 H164, P2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
79. “Kamu tau isi hatiku. Kamu tahu diriku. Kamu tau cintaku. Kamu wanita satu-satunya yang aku cintai. Aku akan menikahimu” (B21
h165, P5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
80. “Kita diajari utnuk saling mencintai. Ketika cinta telah hadir, rumah tangga harus segera dilalui” (B21 h165, p7)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
81. “Dan ketika ayahnya telah memberika restu yang diharap-
harapkannya, Mada seakan berubah menjadi pria dewasa yang
sejati: ia dating membawa segenap jiwanya ke hadapan kedua
orang tua Sofia, mengungkapkan keinginan untuk melamar Sofia”
(B21 h166, p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
82. “kewajiban bagi orang tua untuk meningkahkan anak gadisnya. Ini perintah agama. Bukan hanya hak. Tapi kewajiban, kak! Camkan
itu dan aku telah melamar Sofia. Lamaranku diterima. Apa yang
mesti aku ragukan.Tidak ada kan?” ( B21 h167, p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
83. “Menurut ceritanya, ia semenjak kecil tak mau meminta-minta di
jalanan. Lebih baik kerja jasa menyemir sepatu atau jual barang
hasil jampretan anak-anak lain, atau apalah…katanya” (B22 h179,
p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
84. “Mada jadi ingat waktu kecil dulu bagaimana ibu mengajarinya
denga kasih agar Mada bisa membawakan air teh untuk ayah. Lalu
setiap pagi ia ditugaskan ngepel lantai rumah serta nyapu halaman
depan” (B23 h186, p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
85. “Setiap menghuni kapal ini, menambatkan jangkarnya pada prinsip…, ya…, prinsip mereka masing-masing…, mereka saling
menghormati prinsip itu…, karena itu kunci keselamatan…” (B23
h188, p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
86. “ada juga yang begitu hobi mengoleksi minuman keras dari
berbagai merek, karena memang peminum berat tapi sangat khusu‟
jika melaksanakan sholat. Ada juga anti perempuan karena takut
karma terjadi pada anak perempuannya, tapi suka membuat onar
dengan para kuli angkut di dermaga. Ada yang suka olah semedi
tapi penjudi ulung” (B23 h189, p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
87. “Kamu ke bagian administrasi dulu..ada apa memang?. Dua
minggu kamu kerja, harus dibayar..Ah sudahlah kapten. Aku
malah berterimakasih bisa menumpang kapal Anda. Tidak ini
prinsip…, kata kapten” ( B23 h190, p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
88. “pertama-tama, kebebasan kepercayaan agama bagi massa muslim
telah dijamin, dengan dilaksanakannya kebijakan partai dan
pemerintah mengenai agama etnis dan berbagai etnis dapat hidup
berdampingan secara sama derajat” (B24 h193, p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
89. “puji bagi Allah, ujar suchun. Sebab Dia telah member cahaya
hidayah di dada kami. Warga di sini. Maha besar Allah, yang
member petunjuk kepada siapa yang diberi petunjuk, dan
menyesatkan pada siapa yang disesatkan-Nya” (B24 h194, p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
90. “lantas ia berkata, God infinite justice, Mada. His justice is not
likely to cause Him wrong. Tuhan Maha adil, Mada. KeadilanNya
tidak mungkin menyebabkan Dia berbuat Zalim” (B24 h194, p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
91. “Suchun melanjutkan, He‟s edicts are perfect. Nothing is given to
chance. Your disappointment is simply a reflection of you not
wanting to be ruled by him, titah Tuhan itu sempurna. Tidak ada
yang tidak diberikan kesempatan untuk berubah” (B24 h194, p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
92. “dari dalam rumah ini, suara sholawatan dari arah masjid jelas terdengar. Perpaduan antara bahasa Arab dan Bahasa Tiongkok itu
begitu indah dan menyentuh. Terlebih, sejak subuh tadi para
jamaah masih tetap duduk di tempatnya masing-masing, berdzikir
dan bersenandung, sebelum kemudian turun dari dalam masjid
untuk kembali beraktifitas seperti sehari-hari.sebagian besar laki-
laki mengenakan jas warna hijau tua, celana panjang, dan kopiah
warna putih, merah, atau kuning” ( B24 h196, p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
93. “Aku tidak tahu, kau mau ke mana. Namun, apa yang telah kau ceritakan padaku tadi malam, membautku yakin bahwa aku tak
mungkin menahanmu di sini. Aku bahagia mengenalmu. Kau
orang asing. Orang Indonesia, tetapi di atas bumi Allag ini, kita
bersaudara. Kau saudaraku, Mada..” (B25 h202, p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
94. “sekiranya Tuhan yang Maha Bijak memang benar-benar
bijaksana, aku dan kalian pasti akan bertemu lagi suatu saat nanti.
Kalaupun suatu saat nanti kita tidak bisa bertemu kembali, mugkin
Tuhan memang Maha Bijak..!” (B 25 h205, p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
95. Aku pikir, menjadi manusia merdeka dan beragama itu hak setiap
orang (B26,h210,p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
96. Kita belum sholat asar, ucapnya. Sholatnya (B26,h211,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
97. Kau jagalah kios ini dulu. Aku akan pergi ke masjid (B26,
h211,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
98. Ia jarang membaca baca kitab-kitab yang di jualnya. Padahal, ia
fasih dalam berbahasa arab maupun berbahasa inggris
(B26,h214,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
99. Tuhanku puaskan aku dengan aturanmu, daripada aturanku.
Dengan pilihanmu, daripada pilihanku (B26,h214,p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
100. Tuhan punya aturan-tetapi ia berusaha melawan aturan itu.
Tuhan punya kuasa-terapi ia berusaha menunjukkan kuasanya yang
sama sekali tak berarti, selama ini. Tuhan maha adil-tetapi ia
berusaha menolak keadilannya dan berusaha menipu dirinya
sendiri dengan cara menyatakan bahwa dirinya telah menzaliminya
(B26,h215,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
101. Kemarilah. Tuhan memanggilmu. Dia yang mahakasih-dia
mengasihimu (B27,h217,p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
102. Allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha illallahu akbar, allahu
akbar wa lillahil hamd. Mada takjub (B27,h218,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
103. Sholatnsubuhlah, mumpung masih ada waktu
(B27,h220,p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
104. Allah telah merencanakannya dengan cara ini. Dia bisa
mendapatkan harga yang rendah karena allah telah mengatur
seperti itu (B27,h222,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
105. Tidak sembarang orang yang bisa mendappatkan
bimbingan langsung darinya melalui mimpi, selamat
(B28,h226,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
106. Mimpi bisa menjadi petunjuk dari penyelenggara ilahi
(B28,h227,p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
107. Mada menerima uang pemberian dari fuzhi seraya
mengucapkan banyak terimakasih (B28,h230,p7)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
108. Dilihatnya belasan orang sedang melakukan ritual tertentu
dengan cara merebahkan badan di lantai (B29,h234,p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
109. Beginikah cara mereka mendekatkan diri pada
tuhan.?beginikah cara mereka menjalin dialog dengan tuhan?
Betapa mereka begitu khusyuk menjalani ritual itu. (B29,h234,p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
110. Alangkah bodohnya seseorang yang menghendaki sesuatu
yang terjadi pada waktu yang tidak di kehendaki oleh nya
(B29,h234,p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
111. Mada tidak melihat orang-orang yang tampak marah atau
melontarkan sumpah serapah. Semua orang terlihat santai saja dan
saling memaklumi dan memahami (B29,h235,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
112. Kitab ini telah mempengaruhi hatinya, dan telah
menyebabkan sering sekali tenggelam dalam mimpi-mimpi yang
sama (B39,h236,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
113. Mereka tau tuhan ada dimana-mana, mahakuasa, semua
member dan peduli untuk mata pelajarannya. Tetapi pada sedikit
masalah, mereka menjadi bingung, meragukan bahwa tuhan akan
menyelamatkan mereka. Beberapa bahkan memprotes, sementara
dia adalah tak tertandingi juru selamat. Itulah yang saya sebut iman
tanpa keyakinan (B30,h242,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
114. Suara dzikir itu membangunkan mada (B30,h242,p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
115. Ia menyesal kenapa tak sholat magrib tadi (B30,h242,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
116. Mereka duduk dengan tegak, menutup kedua matanya, dan
meletakkan kedua tangannya diatas lututnya. Tampak jari kaki
kanan mereka menahan kima(nadi)kaki kirinya (B30,h243,p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
117. Semakin keras dan dalam dzikir yang di lantunkan mereka
itu, semakin membuat mada menunduk (B30,h243,p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
118. Tetapi sang guru masih asyik melantunkan dzikir bersama
murid-muridnya (B30,h244,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
119. Engkaulah yang kucari, wahai kekasihku. Kemanapun
kuedarkan pandangan, yang kucari hanya dirimu! Mataku
bermaksud mencarimu semata, doa ungkapkan dirimu kepadaku,
siapapun yang kulihat! Seribu jendela terbuka untuk melihatmu.
Jendela mana saja yang kubuka, tujuanku hanya dirimu!
Kematianlah jika aku tak melihatmu, jauh lebih baik aku
memandangmu daripada mati! (B30,h244,p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
120. Di beberapa tempat, tampak kaum laki-laki tengah berdoa.
Tak jauh darinya, beberapa ibu besera anak-anak kecil pun tengah
duduk bersimpuh, memohon pada keagungannya. (B30,h245,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
121. Cinta yang telah membuat hatinya menjadi buta. Buta dari
keraguan ayahnya. Buta dari nasihat dan peringatan kakaknya.
Padahal, ia merasa bahwa semua ini telah diatur oleh allah yang
maha kuasa (B30,h246,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
122. Dulu, sebelum kehancuran jiwanya terjadi, ia adalah orang
yang rajin dan tekun beribadah. Puasa dan sholat tak henti-henti.
Ibadah wajib dan sunnah ia kerjakan dengan sebaikbaiknya. Ketika
siang, ia bekerja. Ketika malam, ia menyerahkan diri di hadapan
tuhannya. (B30,h246,p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
123. Ketekunan dan kesungguhan ibadahnya di balasnya dengan
kematian ibunya yang mengerikan. Ketekukan dankesungguhan
berpasrah epadanya dibalasnya dengan penghianatan. Ketekunan
dan kepasrahan kepadanya dibalasnya dengan kematian sang ayah.
Dia mempersembahkan cinta dan kerinduannya kepadanya, tetapui
dia membalasnya dengan penderitaan dan penghianatan
(B30,h246,p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
124. Dosaku menggunung, ucapnya lirih (B30,h247,p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
125. Mada pun segera terlibat berbagai kegiatan ritual di ajmer
syarif (b31,h248 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
126. Ajmer syarif, siapakah yang tidak mengenal tempat ini?
Bahkan, para artis popular india seringkali dating ke tempat ini
untuk berdoa (b31 h248 p 2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
127. Madapun membaur tidak hanya ritual ritual seperti bacaan
dzikir dan doa saja yang ia ikuti, tetapi ia juga mempelajari semua
yang dilihatnya (b31 h249 p 2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
128. Semua terarur, pemandangan yang dilihatnya itu bukan
kebetulan, semuanya bergerak semua, bertasbih memuji kebesaran
tuhan mengharap belas dan kasih tuhan (b31h249 p 3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
129. Suatu senja, ia duduk bersama murid-murid lain sedang
mendengarkan pengajaran sang guru. Apa yang diajarkan sang
guru kali sebenarnya adalah apa yang telah ia baca. Ialah bagian-
bagian awal dari awal kitab al hikam yang ia punya. Sang guru
berkata:”tanda orang yang masih bergantung pada amal kebaikan
atau keburukanya (bukan bergantung pada tuhan), adalah ketika dia
merasa tidak pantas mendekat kepada tuhan, ketika dia melakukan
kesalahan dosa” (b31 h 249,250 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
130. Mada merasa semakin kotor semakin busuk. Mada meras
aia tidak bisa kembali kepada Allah Nya ( b31 h250 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
131. Mungkinkah tobat saya bisa diterima? Aku sudah
meninggalkan dia keluar dari pikiran saya selama satu tahun. Aku
bahkan telah membunuh seorang pria. Dan mungkin tidak sengaja
menyebabkan kematian ayahnya. Keberangkatan saya mungkin
telah menyebabkan penyakit dan kematian akhirnya” b31 h250 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
132. Ampunan Allah jauh lebih dari itu, ini beragam (b31 h251
p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
133. Hingga mada mulai merasa bahwa tuhan masih mau
menerimanya (b31 h251 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
134. “ andai saja wujudMu nyata, pastilah aku mudah percaya
kalau memang Ada, andai saja suaraMu bisa kudengar,pastilah aku
mudah tahu apa yang jadi kehendakMu, Tapi aku sadar aku tak
bisa menjadikan Mu sesuatu yang aku inginkan. (karena) mungkin
begitulah cara Mu menguji seberapa tebalmanusia beriman. Lalu
aku harus bagaimana menjadi hambaMu?” (b31 h 251 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
135. Hari ini hari jumat kliwon : hari dimana mereka baru saja
pulang dari tempat pengajian (b 31 h252 p 6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
136. Sofia senang dengan cintanya, sedangkan Allah senang
dengan cintamu. Kau ditinggalkan sofia, tetapi kenapa kau justru
meninggalkan cinta sejatimu (Allah)?” (b31 h255 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
137. Kembalilah, iklaskanlah, sholatlah bersabarlah (b31 h255 p
2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
138. Dia yang maha kasih selalu menantimu kembali, dia tidak
pernah letih menyebut namamu” (b31 h255 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
139. Berilah aku sedikit petunjuk kemana aku harus berjalan
agar aku bisa kembali kepada Mu tanpa keragu-raguan wahai
Tuhan pelepas duka, lepaskanlah semua duka dihatiku semua duka
ku (b32 h256 p 2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
140. Ibu sedang membawa sesaji untuk para dewa mereka (b32
h256 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
141. „mada aku menyayangimu, mada sangat sayang padamu
tapi hanya sebatas itu “ (b32 h257 p7)”
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
142. Tapi tolong jangan pertanyakan perasaan cintaku padamu,
mada karena aku tak kunjung menemukanya tak kunjung tumbuh
dihatiku aku juga ragu apakah aku bisa mencintaimu setelah kita
menikah nanti” (b32 h258 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
143. “ itulah kesalahanku, mada aku tak tega menghancurkan
keyakinanmu, aku Cuma merasa ngeri setiap kamu dengar itu
berasal dari tuhan? Jangan –jangan itu Cuma keinginanmu
seendiri? Hawa nafsumu sendiri? (b32 h 258 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
144. Ketika kamu berharap sesuatu kamu menganggap tuhan
mendukungmu, tapi ketika harapanmu tak tercapai, kamu
menganggap tuhan meninggalkanmu, dan kau merasa berhak
membalas dengan meninggalkaNya (b31 h258 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
145. Percayalah mada, aku hanya ingin yang terbaik buat masa
depan kita (b32 h258 p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
146. Cinta merupakan anugerah bagi mereka yang saling
mencintai, tapi bisa manjadi malapetaka bila tidak saling berbalas.
Seperti mata pisau yang mengiris diri kita sendiri. (b32 h258 p7)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
147. “ kamu jangan marah-marah lagi ya. Jangan salahkan
kakakmu, ayahmu, apalagi tuhan, aku yang salah (b32 h238 p8)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
148. “alaa bidzikrillahi radma‟innul qulub, hati akan menjadi
tenang ketika kamu selalu mengingatNya, kapanpun dan
dimanapun” (b32 h259 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
149. Sang ayah mencium keningnya, dengan lembut, dengan
sepenuh kasih. Mada kecilpun merasa hangat. Sentuhan dan
kecupan lembut dikeningnya itu membuat kedua matanya yang
masih mengantuk terbuka lebar . ia balas senyum sang ayah. Lalu
sang ayah menuntunya bangkit dari tempat tidur. (b32 h262 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
150. Ayahnya lantas membimbingnya ke kamar mandi. Di sana
sang ayah mengulangi pelajaran tentang wudlu. Belajar sekalian
praktik. Mada menirukan ayah membasuh kedua tanganya,
membasuh wajah, lengan, rambut, dan kakinya. Setelah itu sang
ayah menggendongnya, hingga membuat mad akecil tertidur
kembali sebab merasa nyaman berada di gendongan ayah. (b32
h262 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
151. “ ya Allah, aku bermohon pada Mu dengan rahmat Mu
yang meliputi segala sesuatu. Dan dengan kekuatan Mu yang
denganya Engkau tahlukkan segala sesuatu. Dan merunduk segala
sesuatu dan merendah segala sesuatu. Dan dengan keagunganMu
yang mengalahkan segala sesuatu. Dadan dengan kemuliaanMu
yang tak tertahankan oleh segala sesuatu. Dan dengan
kebesaranMu yang memenuhi segala sesuatu. Dan dengan
kekuasaanMu yang mengatasi segala sesuatu. Dan dengan
wajahMu yang kekal setaelah fana segala sesuatu. Dan dengan
asmamu yang memenuhi tonggak segala sesuatu. Dan dengan
ilmuMu yang mencakup segala sesuatu. Dan dengan cahaya wajah
Mu yang menyinari segala sesuatu .
Wahai nur wahai yang maha suci. Wahai yang awal dari segala
yang awal dan wahai yang akhir dari segala khir, ya Allah
ampunilah dosa-dosa ku penyebab hukum karma, ampunilah dosa-
dosa ku yang merusak nikmat, ampunilah dosa-dosaku yang
merintangi doa. Ampunilah dosa dosa ku yang memutuskan tali
harapan. Ampunilah segala dosa yang telah kulakukan. Dan segala
kesalahan yang kukerjakan. (b32 h263,264 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
152. Ya Allah aku dating menghampiriMu dengan berdzikir
kepadaMu. Kumohon pertolongan pada diri Mu. Aku bermohon
kepada Mu dengan kemurahanMu agar kau dekatkan daku ke
haribaan Mu. Sempatkan daku untuk bersyukur kepada
Mu.bimbinglah daku untuk selalu mengingatMu. Ya Allah aku
bermohon kepada Mu dengan pennuh kerendahan hina dan
kekhusyuan. Agar engkau maafkan dan sayangi daku. Dan jadikan
daku rela dan puas akan pemberianmu. Dan dalam segala keadaan
tunduk dan patuh kepadamu. (b32 h264 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
153. “ Allah mengizinkan kita disakiti agar esok kita tahu cara
mengobati orang yang terluka, membuat kita menangis agar esok
kita mampu menghibur orang yang bersedih, menjadikan kita
manusia yang dikaruniaai kelebihan dan kekurangan agar kita
bersyukur dan berdoa, serta saling membutuhkan sesame manusia
“ kata sang guru (b33 h265 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
154. “ setiap ujian yang melanda adalah pembelajaran agar kita
semakin bijak dan dewasa “ lanjut sang guru “ sesungguhnya
nikmat yang terbaik adalah segala kejadian yang membawa kit
asemakin dekat kepada Nya, betapapun itu sangat menyakitkan
hati” (b33 h265 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
155. Cinta dating dari yang mahacinta, mengendap di kedalaman
jiwanya, dan meminta agar tetap terjaga kesucian dan fitrahnya,
hingga ketika dating, suatu masa dimana dua hati saling terikat
dalam janji suci prkawinan suci, cinta akan meminta dengan cara
yang lainya lagi (b33 h266 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
156. Dibalik setiap perkara “terang sang guru selanjutnya “
selalu ada hikmah, hanya saja seringkali manusia terburu-buru
berkeluh kesah “ (b33 h266 p 4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
157. Bahkan ketika engkau meninggalkannya dia mendekatiMu!
Seru sang guru “ (b33 h266 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
158. “ mimpimu itu mada, ikutilah mimpimu. Mimpimu bukan
sekedar mimpi, tetapi itu adalah anugerah tuhan dalam
membimbingmu “ (b33 h267 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
159. Jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu (b33 h267
p8)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
160. Maka mau tidak mau mada pun bangkit ia salami sang guru
ia cium tangan sang guru ia meminta agar sang guru mendoakanya
“ mohon doanya guru kemana saya akan pergi “ (b33 h268 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
161. Wajah wajah mereka menunjukan kepastian dan
kepasrahan bukan kepada siapa-siapa melainkan kepada Tuhanya
(b33 h269 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
162. Beberapa saat kemudian, mada telah sampai di bilik –
biliknya itu memang tidak jauh dari aula terbuka, dimana para
murid sedang khusuk memnundukan diri, berdoa dan berpasrah
kepada Allah ta‟ala (b33 h269 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
163. ketika mada tengah sibuk bebenah prakash mengucapkan
salam (b33 h269 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
164. tak lama lagi musim haji”ucap prakash”dan kau telah
berjalan sejauh ini tidaklah kau hendak bertemu dengan ayahmu
ditanah suci, minimal kau berdoa untuknya disana, sekaligus
menunaikan ibadah haji?” (b33 h271 p 3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
165. terimakasih sahabat ku”serunya”doakan aku, aku selalu” “
kita saling berdoa”ujar prakash “ kau benar, aku akan pergi ke
tanah suci “ (b33 h 271 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
166. sholat, sabar, dan iklas, itulah tiga kunci yang diterima dari
ibunya. (b34 h272 p 1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
167. inilah kami yang senantiasa lupa bahwa hidup kami adalah
milik Mu, mata kami adalah milik Mu teliga kami adalah milik
Mu, Jiwa kami adalah miliki Mu (b34 h275 p 4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
168. ya Allah kami tak pernah bersyukur dengan memiliki Nabi
Muhammad tak pernah besyukur menjadi umat Nabi Muhammad
(b34 h276 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
169. sebuah tamparan mendarat kembali diwajah mada (b35
h279 p4)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
170. braakk!! Tendangan keras mendorong kursi yang diduduki
mada hingga terpelanting/terjengkang dan jatuh dilantai (b35 h280
p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
171. seorang petugas mengguyur wajah mada (b35 h280 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
172. mada kecil diajar mengaji oleh ibunya, membaca surat
yasin (b35 h282 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
173. mendadak ia memeluk mada memeluk seerat-eratnya
sembari meminta maaf (b35 h284 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
174. hati yang keras membatu, ketika berada dalam jiwa yang
bersih, akan berubah menjadi lembut mendengar lantunan kalam –
kalam suci (b35 h284 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
175. akhirnya mada diperlakukan sebaik- baiknya ia dilayani
bagai seorang saudara muslim yang saling mengasihi (b35 h284
p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
176. “so”maafkan kami sebab telah memperlakukan kamu
seperti itu. (b35 h285 p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
177. Orang-orang muda menghormati orang orang tua (b35 h286
p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
178. “Allah memang maha adil” (b36 h288 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
179. “semoga Allah bersamamu, saudaraku! Ucap interrogator
bengis itu.”Allah pasti bersamamu” (b36 h289 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
180. Kawasan teluk Persia memang dianugerahi pesona alam
yang elok.(b36 h289 p9)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
181. Sebab menjadi kru kapal pesiar walaupun sementara tetap
dibutuhkan kerja keras dan professional. (b36 h292 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
182. Lalu ia mengawali bacaanya al qur‟anya dengan sholawat
nabi dan ahlul bayt nya yang suci bertawasul kepad mereka untuk
ibu dan ayahnya, lalu membaca suratul fatihah lalu diteruskan
dengan surat yaasin. (b36 h293 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
183. Zaher lalu mengangkat kedua tanganya, memohon kepada
sang penguasa langit untuk keberkahan, kemudahan dan
keselamatan dirinya kaum mukmin dan mada (b36 h294 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
184. Kembalilah iklaskanlah sholatlah bersabarlah semuanya
milik Allah dan akan kembali kepadanya dengan satu-satu
berguguran seperti daun (b37 h298 p3)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
185. Maafkan aku ayah, maafkan aku (b37 h299 p8)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
186. Lukaku tak kan tersembuhkan kecuali dengan karunia Mu.
Kekafiranku tak akan terkayakan kecuali dengan cinta kebaikan
Mu . ketakutanku tak kan tertenangkan kecuali dengan
kepercayaan Mu. Keinginanku tak kan tertenangkan kecuali
dengan kepercayaanMu. Keinginanku tak akan terpenuhi kecuali
dengan anugerah Mu. Kebutuhanku tak akan tertutupi kecuali
dengan karuniaMu. Kebutuhanku tak kan tercapai oleh selainMu .
kesulitan ku tak kan teratasi kecuali dengan rahmat Mu.
Kesengsaraanku tak kan terhilangkan kecuali dengan kasih Mu
kehausan ku tak kan terpuaskan kecuali dengan pertemuanMu
kerinduanku tak kan teredakan kecuali dengan memandang wajh
Mu ketentramanku tak kan tenang kecuali dengan mendekatiMu
deritaku dapat ditolak hanya dengan karunia Mu penyakitku dapat
disembuhkan hanya dengan obat Mu. Dukaku dapat dihilangkan
hanya dengan kedekatan Mu lukaku dapat ditutupi hanya amounan
Mu noda ku dapat dilenyapkan hanya dengan perintahMU. Demi
kemuliaan dan kebesaran Mu maksiatku tidaklah untuk
menentangMu (b37 h300,301 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
187. Tujuan hidupku adalah engkau ya Allah. Segala takdir Mu
yang terjadi padaku adalah demi mendekatkan diriku kembali
kepadamu, kembali kepadaMu. Sekarang aku menyerah pada
aturanmu(b37 h301 p6)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
188. Apa yang akan dilakukan oleh orang yang hatinya telah
bersera? Telah berpasrah? Tak ada asebaik-baiknya tempat
bergantung kecuali kepada yang maha kasih. Dan tak ada sebaik-
baiknya tempat memohon kecuali kepad yang maha menolong.
(b38 h305 p1)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
189. “alhamdulilah aku sudah bisa dekat dengan ayah. Aku
selalu berziarah . aku juga alhamdulilah bisa berziarah ke makam
rosul, semoga Allah mengampuni dosa-dosaku “ (b38 h308 p5)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
190. Dua orang asing itu telah berjalan bersam mada menuju
baitullah dam meninggalkan tempat itu (b38 h309 p2)
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlak
Lampiran 4
TABEL
Rincian Intercorder Reliability
Paragraf/
dialog
Kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Juri
I
Juri
II
Juri
III
Juri
I
Juri
II
Juri
III
Juri
I
Juri
II
Juri
III
1 - - V - - - V V -
2 V V V - - - - - -
3 V V - - - V - - -
4 V V V - - - - - -
5 - - - - - - V V V
6 - - - v V - - - V
7 - - - - - - V V V
8 - - V V V - - - -
9 V - - - - - - V V
10 - - - - - - V V V
11 - - - - V - V - V
12 - V V - - - V - -
13 - - - - - - V V V
14 - - - - V - V - V
15 - - - - V - V - V
16 - - - - V - V - V
17 - - - - - - V V V
18 - - - V - - - V V
19 - V - V - - - - V
20 - - - - - - V V V
21 - - - - - - V V V
22 V V V - - - - - -
23 - V - - - - V - V
24 - - - - - - V V V
25 V - - - - - - V V
26 - - - V - V - V -
27 - - - - - - V V V
28 V - - - - - - V V
29 - - - - - - V V V
30 V - V - V - - - -
31 V - - - V - - - V
32 - - - V - - - V V
33 V - - - - - - V V
34 - - - - - - V V V
35 - - V - - - V V -
36 V - V - V - - - -
37 - - - - - - V V V
38 V - - - - - - V V
39 - V V - - - V - -
40 V - V - - - - V -
41 - - - - V - V - V
42 - - - - V V V - -
43 V - - - V V - - -
44 - - V V V - - - -
45 V - V - V - - - -
46 - - - - - - V V V
47 - - - - V V V - -
48 - - - - V V V - -
49 V V V - - - - - -
50 - - - - V - V - V
51 V - - - V V - - -
52 V - V - V - - - -
53 - V V - - - V - -
54 V - V - - - - V -
55 - - V V - - - V -
56 - V - V - - - - V
57 V V V - - - - - -
58 V V V - - - - - -
59 - V - - - - V - V
60 - V V - - - V - -
61 V V - - - - - - V
62 V V V - - - - - -
63 - V V - - - V - -
64 V V - - - V - - -
65 V V V - - - - - -
66 V - V - - - - V -
67 V V - - - - - - V
68 V - - - V V - - -
69 - - - - - - V V V
70 - - - - - - V V V
71 V V V - - - - - -
72 - - - V - - - V V
73 - - - V - - - V V
74 V V V - - - - - -
75 - - - V - - - V V
76 V V V - - - - - -
77 V V V - - - - - -
78 - V - - - V V - -
79 V - V - V - - - -
80 V - - - V - - - V
81 - - - - - V V V -
82 - - - V V V - - -
83 - - - - - - V V V
84 - - - - - - V V V
85 V - V - - - - V -
86 - - - - V - V - V
87 - - - - - - V V V
88 V V V - - - - - -
89 V V V - - - - - -
90 V V V - - - - - -
91 V V V - - - - - -
92 - V - V - - - - V
93 - - - - - - V V V
94 V V V - - - - - -
95 V V - - - V - - -
96 - V - - - - V - V
97 - V - - - - V - V
98 - V - - - - V - V
99 V V V - - - - - -
100 V V - - - - - - V
101 V V V - - - - - -
102 - V - V - - - - V
103 - V - - - V V - -
104 V V V - - - - - -
105 V V V - - - - - -
106 V V V - - - - - -
107 - - - - - - V V V
108 V V - - - - - - V
109 - V V V - - - - -
110 - - V - V - V - -
111 - - - - - - V V V
112 V V - - - - - - V
113 V V V - - - - - -
114 V V - - - - - - V
115 - V - - - - V - V
116 V - V V - -- - - V
117 V V V - - - - - -
118 - V - - - - V - V
119 V V V - - - - - -
120 V V - - - - - - V
121 V V V - - - - - -
122 - V - - - - V - V
123 V V - - - - - - V
124 V V V - - - - - -
125 - - - - V - V - V
126 V - - - V - - - V
127 - - - - V - V - V
128 V V V - - - - - -
129 - V V - - - V - -
130 V V V - - - - - -
131 - V V - - - V - -
132 V V V - - - - - -
133 V V V - - - - - -
134 - V V V - - - - -
135 - - - - V - V - V
136 - V V - - - V - -
137 - V - - - - V - V
138 V V V - - - - - -
139 - V V - - - V - -
140 - V - - - - V - V
141 - - - - - - V V V
142 V - - - - - - V V
143 V V - - - - - - V
144 - V - - - - V - V
145 - - - - - - V V V
146 - - - - - - V V V
147 V - - - - - - V V
148 - V - - - - V - V
149 V - - - - - - V V
150 - - - - V - V - V
151 - V V V - - - - -
152 - V V - - - V - -
153 V - V - - - - V -
154 - V V - - - V - -
155 V - - - - - - V -
156 - - - - - - V V V
157 V V V - - - - - -
158 V V V - - - - - -
159 V V V - - - - - -
160 - - - - V - V - V
161 - V V - - - V - -
162 - V V - - - V - -
163 - - - - V - V - V
164 - - - V V - - - V
165 - V - V - - - - V
166 V V V - - - - - -
167 - V V V - - - - -
168 V V V - - - - - -
169 - - - - - - V V V
170 - - - - - - V V V
171 - - - - - - V V V
172 - - - - V - V - V
173 - - - - - - V V V
174 V - V V - - - -
175 - - - - - - V V V
176 - - - - - - V V V
177 - - - - - - V V V
178 V V V - - - - - -
179 V V V - - - - - -
180 V - V - - - - V -
181 - - - - V - V V V
182 - - - - V V V - -
183 V - V - - - - - -
184 V V V - - - - - -
185 - - - - - - V V V
186 V V V - - - - - -
187 V V V - - - - - -
188 V - V - V - - - -
189 V - V - V - - - -
190 - V - - - - V - V
Jumlah 84 92 81 22 39 15 84 59 94
Lampiran 5
CURICULUM VITAE
No KTP : 332206030591001
Nama Lengkap : Puji Mulyono
Tempat Tanggal Lahir : Kab Semarang, 03 Mei 1991
Tlp/HP : 089604076335
Email : [email protected]
Alamat Lengkap :
a. Desa / Kelurahan : Praguman Tuntang
b. Kecamatan : Tuntang
c. Kabupaten/Kota : Semarang
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Kode Pos : 50773
Riwayat Pendidikan
1. SDN Tuntang III Tahun 2003/2004
Nomor Ijazah DN 03 Ma 0515341
2. SMP Islam Sudirman Ambarawa Tahun 2006/2007
Nomor Ijazah DN 03 Ma 0227951
3. SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun 2009/2010
Nomor Ijazah DN 03 Ma 0045939
Pengalaman Organisasi
HMJ TARBIYAH Tahun 2013-2014
UKM DINAMIKA Tahun 2013-2014
HMPS KPI Tahun 2014-2015
SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH Tahun 2015-2016
DEWAN MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH Tahun 2016-2017
DEWAN MAHASISWA INSTITUT Tahun 2017
PMII KOTA SALATIGA
IPNU KABUPATEN SEMARANG
LASKAR SANTRI NUSANTARA KABUPATEN SEMARANG
Tuntang, September 2017
( Puji Mulyono )