Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

35
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1

Transcript of Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Page 1: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2016

1

Page 2: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

1. Definisi Kingsley Davis, mengartikan : “perubahan

sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat” (Soerjono Soekanto, 2009).

Mac Iver, mengatakan : “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial” (Soerjono Soekanto, 2009:263)

2

Page 3: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

JL.Gillin dan JP.Gillin, mengatakan :“perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”(Soerjono Soekanto, 2009)

Selo Soemardjan, rumusannya adalah : “segala perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat” (Soerjono Soekanto, 2009)

3

Page 4: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Dari definisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah : “perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu bentuk masyarakat, yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya”.

4

Page 5: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

2. Karakteristik Perubahan Sosial

a. Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

b. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

c. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

5

Page 6: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

d. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan- perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

e. Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

f. Segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

6

Page 7: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

3. Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan lambat : “Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu yang lama, rentetan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan pertumbuhan masyarakat” (Soerjono Soekanto, 2009).

7

Page 8: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

ILUSTRASI8

Page 9: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

3.1.Beberapa teori tentang evolusi

1. Unilinier theories of evolution perkembangan masyarakat itu

melalui tahapan, dari tahap sederhana ke tahap yang lebih kompleks

EX : Durkheim, dari masyarakat yang bersolidaritas mekanis ke Organis Merton, dari masyarakat Tradisional

ke modern

9

Page 10: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

2. Universal theories of evolution perkembangan masyarakat tidak perlu

melalui tahap-tahap yg tetapEx : Herbert Spencer perkembangan masyarakat itu dari

kelompok Homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun susunannya.

10

Page 11: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

3. Multilined theories of evolution Lebih menekankan pada penelitian-penelitian

terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.

EX: penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata

pencaharian dari berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dst.

Perubahan yang evolusioner sering tidak dirasakan sebagai perubahan, karena masyarakat telah berhasil menyesuaikan diri secara sempurna terhadap perubahan yang terjadi.

11

Page 12: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Soerjono Soekanto (2009), mengataka bahwa : “Perubahan cepat adalah : perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat”. Ex : Revolusi Industri tahap produksi tanpa mesin menuju tahap produksi dengan mesin mengubah sistem kekeluargaan, hubungan buruh dan majikan dsb.

Secara Sosiologis agar suatu revolusi dapat terjadi, maka harus dipenuhi syarat-syarat tertentu antara lain : 1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan

suatu perubahan. 2. Adanya kelompok orang sebagai pelopor.

12

Page 13: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

3. Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.

4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat

5. Harus ada momentum/waktu yang tepat untuk melakukan gerakan.

13

Page 14: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Perubahan Kecil : “perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat”. Ex : Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh apa- apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya, karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perubahan besar adalah : “perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada masyarakat “(Soerjono Soekanto, 2009).

14

Page 15: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

EX : Industrialisasi yang terjadi pada masyarakat agraris akan membawa pangaruh besar dalam masyarakat.

Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) : “merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Dinamakan “agen of chage” yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga- lembaga kemasyarakatan.

15

Page 16: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Perencanaan perubahan masyarakat itu dapat disebut social enginering atau social planning.

Perubahan yang disengaja direncanakan itu misalnya, disebut dengan istilah pembangunan dan modernisasi.

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan : “perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki atau berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat”. (Soerjono Soekanto, 2009).

16

Page 17: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Ex : Perubahan cara bergaul orang desa ketika sudah berada di kota

17

Page 18: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

18

Page 19: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Soerjono Soekanto (2009) Secara umum penyebab dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: “Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan Perubahan yang berasal dari luar masyarakat”.

19

Page 20: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

4.1.Penyebab Perubahan Sosial dari dalam masyarakat

Bertambah atau berkurangnya penduduk : “Perubahan jumlah penduduk merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan atau berkurangnya penduduk pada suatu daerah tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama mengenai lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sementara pada daerah lain terjadi kekosongan sebagai akibat perpindahan penduduk tadi. EX : Urbanisasi.

Penemuan-penemuan baru : “Penemuan-penemuan baru akibat perkembangan ilmu pengetahuan baik berupa teknologi maupun berupa gagasan-gagasan menyebar kemasyarakat, dikenal, diakui, dan selanjutnya diterima serta menimbulkan perubahan sosial”.

20

Page 21: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Penemuan baru ini dibedakan menjadi: discovery penemuan unsur kebudayaan

yang baru, baik berupa alat atau gagasan yang diciptakan seorang/beberapa individu.

Invention suatu proses di mana masyarakat telah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.

Terutama dalam bidang tehnologi yang di antaranya diciptakannya berbagai mesin produksi, transportasi, komunikasi, farmasi dan kedokteran telah menyebabkan perubahan tatanan kehidupan yang tradisional dan kurang efisien mengarah kehidupan modern yang jauh lebih efisien

21

Page 22: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Pertentangan ( konflik )masyarakat Pertentangan bisa terjadi antara individu

kelompok atau kelompok dengan kelompok.

EX: konflik antara pemerintah orde baru dengan berbagai komponen masyarakat pada tahun 1997 telah mengakibatkan terjadinya perubahan dari tatanan pemerintahan yang cenderung otoriter ke pemerintahan yang demokratis.

22

Page 23: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Terjadinya pemberontakan atau revolusi

EX : Revolusi yang terjadi pada bulan Oktober 1917 di Rusia, menyebabkan perubahan besar dari negara yang bentuk kerajaan yang absolut menjadi negara diktator proletariat yang mendasarkan pada doktrin marxisme.

23

Page 24: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

4.2.Penyebab Perubahan Sosial dari Luar masyarakat

Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia. : “ Menurut Soerjono Soekanto sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik yang kadang-kadang disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat itu sendiri. Misalnya, penebangan hutan secara liar oleh segolongan anggota masyarakat memungkinkan untuk terjadinya tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.

Peperangan : “Peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat dahsyat karena peralatan perang sangat canggih”.

24

Page 25: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Pengaruh kebudayaan masyarakat lain : “Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya akan menyebabkan saling pengaruh”. Selain itu pengaruh dapat berlangsung melalui komunikasi satu arah yakni komunikasi masyarakat dengan media-media massa.

25

Page 26: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

1. Kontak dengan kebudayaan lain.2. Sistem pendidikan formal yang maju.3. Sikap menghargai hasil karya seseorang

dan keinginan untuk maju.4. Sistem yang terbuka pada lapisan

masyarakat.5. Penduduk yang heterogen.6. Orientasi ke masa depan.7. Sikap toleransi.

26

Page 27: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

1. Sikap masyarakat yang tradisional.2. Kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain.3. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah

tertanam kuat dalam masyarakat.4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.5. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal yang

baru.6. Adat atau kebiasaan.7. Adanya rasa takut akan adanya kegoyahan

integritas atau kesatuan bangsa.

27

Page 28: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

7. Saluran Perubahan Sosial-Budaya Merupakan saluran yang dilalui suatu

proses perubahan1. Pemerintah2. Keluarga3. Organisasi keagamaan4. Organisasi Pendidikan5. Organisasi ekonomi6. Organisasi kesenian7. Organisasi olah raga8. Organisasi politik

28

Page 29: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Saluran itu berfungsi agar perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh masyarakat atau mengalami proses pelembagaan (Institutionalization)

29

Page 30: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

8. Cultural Lag

William F. Ogburn : “Secara keseluruhan pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya, ada bagian yang tumbuh dengan cepat, ada pula yang lambat”.

Perbedaan taraf kemajuan dari berbagai bagian kebudayaan suatu masyarakat Cultural Lag EX : “Perkembangan tehnologi cepat tidak sama dengan perubahan sikap dan perilaku masyarakat”.

30

Page 31: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

9. Agar tidak terjadi Cultural Lag Pembangunan nasional hendaknya

dilaksanakan secara multidimensional, artinya berbagai aspek kehidupan itu dilaksanakan secara bersamaan.

Konsekuensinya Memerlukan dana dan tenaga ahli yang banyak serta waktu yang lama

Page 32: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

10.Arah perubahan sosial Perubahan akan bergerak meninggalkan

sesuatu yang diubah dan menuju pada sesuatu yang diharapkan.

Sesuatu yang ditinggalkan biasanya dianggap sudah tidak cocok atau tidak bermanfaat.

Di negara sedang berkembang secara umum melakukan perubahan dengan mencontoh negara maju /modern (negara2 barat) yang telah dianggap berhasil melakukan perubahan (modernisasi).

32

Page 33: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

11. Modernisasi Modernisasi merupakan salah satu bentuk

perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan yang biasa dinamakan social planning.

Modernisasi berbeda dengan westernisasi (peniruan budaya negara-negara barat) dan sekulerisasi (Hidup adalah hanya soal-soal keduniawian) dalam arti bahwa modernisasi tidak mutlak bisa disebut sebagai weternisasi atau sekulerisasi.

33

Page 34: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

Dalam perkembanganya Modernisasi lebih bersifat umum daripada westernisasi maupun sekulerisasi.

Modernisasi juga berbeda dengan reformasi, modernisasi bersifat preventif dan konstruktif, sedangkan reformasi menekankan pada faktor-faktor rehabilitasi

34

Page 35: Perubahan sosial dan kebudyaan 2016

5.Referensi Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : Sebuah bunga rampai.

Jakarta: yayasan obor indonesia. Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : lembaga penerbit FEUI.

Jakarta Koentjaraningrat, kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, PT

Gramedia Jakarta, 1984 Soerjono Soekanto, sosiologi suatu pengantar, CV Rajawali

Jakarta, 1999 Schorl. J.W. Modernisasi, Pengantar Sosiologi Pembangunan

Negara-negara sedang berkembang, (terjemahan : RG. Soekadijo), PT Gramedia Jakarta, 1999

Abdulsyani, Sosiologi Skematika, teori dan terapan, PT. Bumi Aksara, 2002

35