PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · Perubahan KLHS Tahun 2016-2021, RTRW Kabupaten...
Transcript of PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · Perubahan KLHS Tahun 2016-2021, RTRW Kabupaten...
[iv]
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...........................................................................1
1.2. Landasan Hukum .......................................................................2
1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................3
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................4
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ........................5
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah .........................5
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah .............................................20
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ........................................................................................17
2.3 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ..................................................17
2.4 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ..................................................19
2.5 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ............................21
2.6 Telaahan RTRW dan KLHS .....................................................24
2.7 Telaahan KLHS .......................................................................25
2.8 Telaah SPM dan SDG’S ..........................................................25
2.9 Penentuan Isu-isu Strategis .....................................................26
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN ..............................................................27
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ..............................................33
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ..34
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ..................50
BAB VIII. PENUTUP ...................................................................................52
[v]
DAFTAR TABEL
Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel II.4
Tabel II.5
Tabel II.6
Tabel II.7
Tabel II.8
Tabel II.9
Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
Tabel III.4
Tabel III.5
Tabel III.6
Halaman
ASN Berdasarkan Jenjang Pendidikan ....................................
ASN Berdasarkan Pangkat/Gol ................................................
Non ASN Berdasarkan Jenjang Pendidikan ............................
Non ASN Berdasarkan Satuan Tugas .....................................
Jenis Kelamin ASN BPBD Kabupaten Bantul ..........................
Jenis Kelamin Non ASN BPBD Kabupaten Bantul ..................
Sarana dan Prasarana BPBD Kabupaten Bantul ....................
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul ...........
Analisa SWOT ..........................................................................
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul .......................................................................................
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul terhadap
Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati ...
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten BantulDitinjau
dariSasaran Jangka Menengah Renstra Badan Nasional
Penanggulangan Bencana .......................................................
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Ditinjau
dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah DIY....................................
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Ditinjau
dariImplikasi RTRW .................................................................
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Ditinjau
dari Implikasi KLHS ..................................................................
10
11
11
11
11
12
12
14
16
17
21
23
25
26
27
[vi]
Tabel IV. 1
Tabel V. 1
Tabel VI.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat
Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul ........................................................................................
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Perangkat
Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul ........................................................................................
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat
Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul Kabupaten Bantul ..........................................................
32
33
43
[vii]
DAFTAR GAMBAR
GambarII.1
Bagan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul ..........................................
.
7
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah bahwa Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses untuk
menentukan kebijakan masa depan, melalui urusan pilihan, yang melibatkan
berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumberdaya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
Perencanaan pembangunan daerah dilakukan terhadap rencana
pembangunan daerah dan rencana perangkat daerah. Rencana perangkat
daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat Daerah; dan (2) Renja Perangkat
Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan
wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi
setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan
bersifat indikatif. Renstra Perangkat Daerah disusun dengan tahapan:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancangan awal;
c. penyusunan rancangan;
d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. perumusan rancangan akhir; dan
f. penetapan.
Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
2
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, dinyatakan bahwa tahapan penyusunan RPJMD sebagaimana
berlaku mutatis mutandis terhadap tahapan penyusunan Perubahan RPJMD.
Dengan demikian, tahapan penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga
berlaku mutatis mutandis dengan penyusunan Perubahan Renstra Perangkat
Daerah karena penyusunan Renstra Perangkat Daerah merupakan proses
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan penyusunan RPJMD.
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam
rangka menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Perubahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 berpedoman pada Perubahan RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun
2017-2022 serta mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu
Perubahan KLHS Tahun 2016-2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun
2010-2030, Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY Tahun
2017-2022 dan Renstra Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019.
Perubahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021digunakan sebagai pedoman dalam
penyusunan Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
BantulTahun 2019, 2020, dan 2021.
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
penyusunan Perubahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem Pemerintahan
Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
3
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
5) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional
Penanggulangan Bencana;
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka
Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022
7) Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2016–2021sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018;
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul;
12) Peraturan Bupati Nomor 90 Tahun 2018 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud sebagai acuan
bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam
penyusunan Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.
4
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dengan
kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah terhadap perubahan kemampuan keuangan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1 Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4 Telaahan RTRW dan KLHS
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
5
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah 2.1.1. Struktur Perangkat Daerah Berdasarkan Perda Nomor 06 tahun
2010
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06
tahun 2010 Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
terdiri atas :
a. Kepala Badan
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul secara ex officio adalah Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Sedangkan secara operasional dipimpin oleh seorang Kepala
Pelaksana.
b. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah beranggotakan sembilan orang dengan komposisi 5
(lima) orang adalah pejabat pemerintah daerah dan 4 (empat) orang
adalah dari kalangan profesional (untuk saat ini belum terisi).
c. Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
Unsur pelaksana bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan,
membantu dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pelaksanaan
penanggulangan bencana.
Bagan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul berdasarkan Perda No 06 tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
KEPALA BPBD (Sekda)
UNSUR PENGARAH
SEKRETARIAT UNSURPELAKSANA
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA
5 (lima) pejabat daerah
4 (empat) masyarakat profesional
SEKSI PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
SEKSI KEDARURATAN DAN
LOGISTIK
SEKSI REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
6
Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
a. Kapala Badan;
b. Kepala Pelaksana;
c. Sekretariat Unsur Pelaksana;
d. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
e. Seksi Kedaruratan dan Logistik;
f. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris Pelaksana mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan
rencana program dan peraturan perundang-undangan, melaksanakan
urusan kesekretariatan yang meliputi kepegawaian, keuangan,
perpustakaan, rumah tangga, ketatausahaan, pemantauan, penilaian dan
pengumpulan data.Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris
Pelaksana mempunyai fungsi:
- Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan BPBD;
- Pengkoordinasian, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis
BPBD;
- Pemmbinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum, dan
peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, persandian, perlengkapan, dan rumah
tangga BPBD;
- Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol di
lingkungan BPBD;
- Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Unsur Pengarah
Penanggulangan Bencana;
- Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan BPBD.
b. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu
Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan
kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra
bencana serta pemberdayaan masyarakat.Untuk menyelenggarakan
tugas dimaksud, Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai
fungsi:
7
- Perumusan kebiajakan di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada bencana serta pemberdayaan masyarakat;
- Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan,
mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan
masyarakat;
- Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di
bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana
serta pemberdayaan masyarakat;
- Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan umum bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat.
c. Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu Kepala
Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan dukungan
logistik.Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Kedaruratan dan
Logistik mempunyai fungsi:
- Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
- Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik;
- Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat;
- Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan
logistik;
- Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
d. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu
Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan
di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.Untuk
menyelenggarakan tugas dimaksud, Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
mempunyai tugas:
8
- Perumusan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana;
- Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana;
- Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana
pada pasaca bencana;
- Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana
2.1.2. Struktur Perangkat Daerah Berdasarkan Perda Nomor Nomor 10
Tahun 2018
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul mengalami
perubahan kelembagaan menjadi Badan Tipe A berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebencanaan /
melaksanakan fungsi penunjang sebagai koordinator, komando dan pelaksana
dalam bidang penanggulangan bencana baik pada masa pra bencana, saat
bencana maupun pasca bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dipimpin
oleh Kepala Pelaksana yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 90 Tahun 2018
tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan bidang
kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan bidang
kebakaran;
9
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub
urusan bidang kebakaran;
d. pelaksanaan administrasi Badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun
2018 Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri
atas :
a. Kepala Badan
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul secara ex officio adalah Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Sedangkan
secara operasional dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana.
b. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah beranggotakan sembilan orang dengan komposisi 5
(lima) orang adalah pejabat pemerintah daerah dan 4 (empat) orang
adalah dari kalangan profesional.
c. Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
Unsur pelaksana bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan,
membantu dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pelaksanaan
penanggulangan bencana.
Bagan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
10
Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan organisasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan
pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
BPBD.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris Pelaksana
mempunyai fungsi:
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
- pengelolaan barang milik daerah;
KEPALA BADAN
UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA
SEKRETARIAT
Sub Bag Program
dan Pelaporan
Sub Bag Umum dan
Kepegawaian
Sub Bag Keuangan
BIDANG PENCEGAHAN
DAN KESIAPSIAGAAN
Seksi Pencegahan
Seksi Kesiapsiagaan
BIDANG KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
Seksi Tanggap
Darurat, Evakuasi dan
Kebakaran
Seksi Logistik dan
Perbekalan
BIDANG REHABILITASI
DAN REKONSTRUKSI
Seksi Rehabilitasi
Seksi Rekonstruksi
11
- pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
BPBD;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi BPBD;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat; dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari 3 sub bagian yaitu:
a) Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Program dan Pelaporan Mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
urusan perencanaan dan evaluasi. Dalam melaksanakan tugas,
Sub Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub bagian;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
perencanaan dan evaluasi;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
strategis;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
kegiatan dan anggaran;
- penyiapan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan
informasi;
- penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan.
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
urusan umum dan kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas, Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian;
12
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum
dan kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan
kearsipan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan
kehumasan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan
tata laksana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan keuangan
dan aset. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub Bagian Keuangan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
keuangan dan aset;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik
daerah;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Keuangan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana serta
pemberdayaan masyarakat
13
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan mempunyai fungsi:
- penyusunan rencana kerja Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
- perumusan kebijakan bidang pencegahan bencana, kesiapsiagaan,
dan pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana, kesiapsiagaan,
dan pemberdayaan masyarakat;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pencegahan
bencana, kesiapsiagaan, dan pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidangpencegahan
bencana, kesiapsiagaan, dan pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari 2 Seksi yaitu:
a) Seksi Pencegahan
Seksi Pencegahan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidang pengurangan risiko bencana,
mitigasi dan standarisasi. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Pencegahanmenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiPencegahan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pengkajian risiko,
pengelolaan risiko, dan mitigasi serta standarisasi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pengkajian risiko,
pengelolaan risiko, dan mitigasi serta standarisasi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengkajian risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi serta
standarisasi;
- pelaksanaan penyusunan, penetapan dan menginformasikan peta
rawan bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangpengkajian risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi serta
standarisasi;
14
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi Pencegahan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
BidangPencegahan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b) Seksi Kesiapsiagaan
Seksi Kesiapsiagaan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang peringatan dini,
perencanaan siaga dan penyiapan sumberdaya serta pemberdayaan
masyarakat.Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Kesiapsiagaanmenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiKesiapsiagaan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pemaduan sistem
jaringan, pemantaun dan pemberian peringatan dini, pelaksanaan
kebutuhan dan potensi sumber daya, penerapan rencana siaga,
penyediaan, penyiapan dan pengendalian sumber daya serta
pemberdayaan masyarakat;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pemaduan
sistem jaringan, pemantauan dan pemberian peringatan dini,
pelaksanaan kebutuhan dan potensi sumber daya, penerapan
rencana siaga, penyediaan, penyiapan dan pengendalian sumber
daya serta pemberdayaan masyarakat;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pemaduan sistem jaringan, pemantauan dan pemberian
peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan potensi sumber daya,
penerapan rencana siaga, penyediaan, penyiapan dan
pengendalian sumber daya serta pemberdayaan masyarakat;
- Pelaksanaan pemaduan sistem jaringan, pemantaun dan
pemberian peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan potensi
sumber daya, penerapan rencana siaga, penyediaan, penyiapan
dan pengendalian sumber daya serta pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pemaduan sistem jaringan dan pemantaun dan pemberian
peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan potensi sumber daya
15
dan penerapan rencana siaga serta penyediaan, penyiapan dan
pengendalian sumber daya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
SeksiKesiapsiagaan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
BidangPencehagan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Bidang Kedaruratan dan Logistik
Bidang Kedaruratan dan Logistikmempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penanganan darurat,
dukungan logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana serta sub urusan bidang kebakaran.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Kedaruratan dan Logistik
menyelenggarakan fungsi:
- penyusunan rencana kerja Bidang Kedaruratan dan Logistik;
- perumusan kebijakan bidang tanggap darurat, perbaikan darurat,
dukungan logistik dan peralatan serta penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan kebijakan bidang tanggap darurat, perbaikan darurat,
dukungan logistik dan peralatan serta penanggulangan kebakaran;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang tanggap darurat,
perbaikan darurat, dukungan logistik dan peralatan serta
penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidangtanggap
darurat, perbaikan darurat, dukungan logistik dan peralatan serta
penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang Kedaruratan dan Logistik; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 seksi, yaitu:
a) Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran
Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaranmempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
bidangtanggap darurat, perbaikan darurat serta penanggulangan
16
kebakaran. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Tanggap Darurat,
Evakuasi dan Kebakaranmenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiTanggap Darurat, Evakuasi dan
Kebakaran;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidangperencanaan
darurat, pengendalian operasi, penyelamatan dan evakuasi,
perbaikan darurat, penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan
bidang perencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan dan evakuasi, serta penanggulangan kebakaran;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang perencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan dan evakuasi, perbaikan darurat serta
penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan pendataan darurat dan perencanaan operasi;
- pelaksanaan penyusunan pedoman dan pengorganisasian
poskomando;
- pelaksanaan kebutuhan sarana dan prasarana pos komando;
- pelaksanaan penyelamatan korban bencana serta pertolongan
dan evakuasi korban bencana;
- pelaksanaan pembersihan lingkungan serta perbaikan darurat
sarana dan prasarana vital;
- pelaksanaan perlindungan dan pemberdayaan pengungsi,
kompensasi dan pengembalian hak pengungsi serta penempatan
pengungsi;
- pelaksanaan penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangperencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan, pertolongan dan evakuasi, perbaikan darurat serta
penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik sesuai dengan tugas dan fungsinya
17
b) Seksi Logistik dan Perbekalan
Seksi Logistik dan Perbekalan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidangbantuan darurat dan
dukungan logistik serta peralatan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.Dalam melaksanakan tugas, Seksi Logistik
dan Perbekalanmenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiLogistik dan Perbekalan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang bantuan sandang
pangan, bantuan kesehatan dan air bersih, bantuan hunian
sementara serta dukungan logistik dan peralatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang bantuan sandang
pangan, bantuan kesehatan dan air bersih, bantuan hunian
sementara serta dukungan logistik dan peralatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang bantuan sandang pangan, bantuan kesehatan dan air
bersih, bantuan hunian sementara serta dukungan logistik dan
peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
- pelaksanaan inventarisasi kebutuhan dan pengadaan logistik dan
peralatan;
- pelaksanaan penyimpanan dan distribusi logistik dan peralatan;
- pelaksanaan pemeliharaan dan pengerahan peralatan;
- pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
- pelaksanaan pemberian bantuan sandang pangan, bantuan
kesehatan dan air bersih;
- pelaksanaan pembangunan hunian sementara bagi korban
bencana;
- pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana hunian
sementara bagi korban bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidangbantuan
sandang pangan, bantuan kesehatan dan air bersih, bantuan
hunian sementara serta dukungan logistik dan peralatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
18
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi Logistik dan Perbekalan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
BidangKedaruratan dan Logistik sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
d. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksimempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidangrehabilitasi, rekontruksi dan
penanganan pengungsi. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Rehabilitasi
dan Rekontruksimenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja BidangRehabilitasi dan Rekontruksi;
- perumusan kebijakan bidang penilaian kerusakan, pemulihan dan
peningkatan fisik, pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi serta
penanganan pengungsi;
- pelaksanaan kebijakan bidang penilaian kerusakan, pemulihan dan
peningkatan fisik, pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi serta
penanganan pengungsi;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penilaian
kerusakan, pemulihan dan peningkatan fisik, pemulihan dan
peningkatan sosial ekonomi serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidangpenilaian
kerusakan, pemulihan dan peningkatan fisik, pemulihan dan
peningkatan sosial ekonomi serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi terdiri dari 2 Seksi yaitu:
a) Seksi Rehabilitasi
Seksi Rehabilitasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidangpenilaian kerusakan, pemulihan
fisik, sosial dan ekonomi serta penanganan pengungsi.Dalam
melaksanakan tugas, Seksi Rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiRehabilitasi;
19
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang inventarisasi
kerusakan pasca bencana dan estimasi pembiayaan, rehabilitasi
fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, pemulihan sosial
ekonomi serta penanganan pengungsi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang inventarisasi
kerusakan pasca bencana dan estimasi pembiayaan, rehabilitasi
fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, pemulihan sosial
ekonomi serta penanganan pengungsi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang inventarisasi kerusakan pasca bencana dan estimasi
pembiayaan, rehabilitasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan
perumahan, pemulihan sosial ekonomi serta penanganan
pengungsi;
- pelaksanaan inventarisasi kerusakan fisik, sosial dan ekonomi;
- pelaksanaan estimasi/perencanaan pembiayaan bangunan, sosial
dan ekonomi;
- pelaksanaan pemulihan layanan publik, kesehatan dan
lingkungan;
- pelaksanaan perlindungan dan pemberdayaan pengungsi;
- pelaksanaan kompensasi dan pengembalian hak pengungsi;
- pelaksanaan fasilitasi pemulangan, repatriasi, dan
relokasi/pengalihan pengungsi;
- pelaksanaan pemulihan bidang bantuan dan pinjaman bagi korban
bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidanginventarisasi kerusakan dan estimasi pembiayaan fisik,
sosial dan ekonomi, rehabilitasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan
perumahan serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang
Rehabilitasi dan Rekontruksi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Seksi Rekonstruksi
Seksi Rekontruksi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidangpeningkatan fisik, sosial dan
20
ekonomi.Dalam melaksanakan tugas, Seksi Rekontruksi
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Seksi Rekonstruksi ;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang rekontruksi fasilitas
umum, fasilitas sosial dan perumahan, serta peningkatan sosial
ekonomi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang rekontruksi
fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, serta peningkatan
sosial ekonomi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang rekontruksi fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan,
serta peningkatan sosial ekonomi;
- pelaksanaan peningkatan layanan publik, kesehatan dan
lingkungan;
- pelaksanaan bidang asuransi bagi korban bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
rekontruksi fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, serta
peningkatan sosial ekonomi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Seksi Rekonstruksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1. Kondisi Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul didukung dengan
sumberdaya sebagai berikut:
Sebagian besar anggota Satgas adalah non-ASN atau Tenaga Kontrak
yang bertugas 24 jam 7 hari secara bergilir (shift).Jumlah keseluruhan Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang ada di BPBD Kabupaten Bantul per 30September
2018 adalah 31 orang, dengan kualifikasi pendidikan terakhir dan
kepangkatan:
21
Tabel II.1. ASN Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. SD 4
2. SMP 4
3. SMU 8
4. D3 3
5. S1 6
6. S2 6
Jumlah 31
Tabel II.2. ASN Berdasarkan Pangkat/Gol
No. Pangkat/Gol Jumlah
1. I 3
2. II 6
3. III 16
4. IV 6
Jumlah 31
Sedangkan jumlah personil Satuan Tugas dapat dilihat pada tabel II.3.
Tabel II.3. non-ASN (Satgas) Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. SD 2
2. SMP 16
3. SMU 152
4. D3 5
5. S1 30
6. S2 0
Jumlah 205
Tabel II.4. non-ASN (Satgas) Berdasarkan Satuan Tugas
No. Satuan Tugas Jumlah
1. PBK 59
2. TRC 13
3. PUSDALOPS 14
4. SAR 96
Jumlah 182
22
Adapun berdasarkan jenis kelamin jumlah personil ASN BPBD
Kabupaten Bantul terdapat pada Tabel II.5.
Tabel II.5. Jenis Kelamin ASN BPBD Kabupaten Bantul
No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)
1 Perempuan 1
2 Laki-laki 30
Jumlah 31
Adapun berdasarkan jenis kelamin jumlah personil SATGAS non ASN
BPBD Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Tabel II.6.
Tabel II.6. Jenis Kelamin Satgas Non ASN BPBD Kabupaten Bantul
No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)
1 Perempuan 27
2 Laki-laki 178
Jumlah 205
2.2.2. Kondisi Sarana Prasarana
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantuldidukung pula dengan
sarana prasarana terdapat pada tabel II.7
Tabel II.7. Sarana dan Prasarana BPBD Kabupaten Bantul
Jenis Aset Volume Jumlah (Rp)
Gedung/Bangunan :
a. Gedung BPBD
b. Pos Pemadam Kebakaran
1 Unit
3 Unit
Rp. 2.626.952.029
Peralatan dan Mesin :
a. Mobil Pemadam Kebakaran
b. Kendaraan operasional
c. Mobil TRC
d. Mobil Toilet
e. Mobil Tangki Air
f. Kendaraan bermotor
g. Perahu karet
h. Jet sky
i. Drone
j. Perangkat EWS
k. Truk Serba Guna
l. Mobil Dapur Umum
m. Water Treatment
8 Unit
2 Unit
4 Unit
1 unit
1 Unit
4 unit
2 Unit
2 Unit
1 Unit
9 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Rp. 11.737.233.127
Jalan, Irigasi dan Jaringan :
Jaringan Telepon
2 Jaringan
Rp. 1.688.000
Aset Tetap Lainnya : Buku-buku 11 Unit Rp. 49.856.220
Jumlah Rp.14.525.729.346
23
2.2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Nilai capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantulselama kurun waktu 5 tahun periode Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
disajikan pada Tabel II.8.
14
Tabel II.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
No Indikator Kinerja
Target Renstra Tahun 2011 – 2015 Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011 – 2015 Rasio Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)= (8)/(3)
(14)= (9)/(4)
(15)= (10)/(5)
(16)= (11)/(6)
(17)= (12)/(7)
A.
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Jumlah rumah terancam longsor yang direlokasi
5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 0% 0% 0% 0% 100%
B. NSPK C. SPM
Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten
N/A
N/A 80% 80% 80% N/A 22,14% 22,14% 23,27
% 24,52% N/A 27,68%
27,68%
29,09%
30,65%
Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) Daerah Layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
100% 100% 100% 100% 100% 0% 66,67% 83,33% 100% 93,48% 0% 66,67% 83,33% 100% 93,48%
D. IKK
15
2.1.1 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang
adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman masyarakat terhadap penanggulangan bencana
b. Pemahaman lembaga usaha terhadap penanggulangan bencana
c. Perubahan cuaca extrem
Sedangkan peluang bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
a. Permintaan sosialisasi kebencanaan yang tinggi
b. Terbukanya akses dinas terkait dan pelaku usaha
c. Terbentuknya sekolah-sekolah sebagai sekolah siaga bencana
d. Terbentuknya desa sebagai desa tangguh bencana
e. Terbentuknya kabupaten sebagai kabupaten tangguh bencana
f. Berkembangnya teknologi dan inovasi di bidang kebencanaan
Tantangan dan Peluang serta Kekuatan dan Kelemahan Badan
penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tertuang dalam Analisis
SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, Treats disajikan pada tabel
berikut :
16
Tabel II.9. Analisis SWOT Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan:
- Landasan Hukum Kelembagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul - Adanya institusi formal di bidang kebencanaan yang didukung unit pelaksana teknis - Tersedianya Satgas (Satuan Tugas) terkait kebencanan
- Adanya Komitmen Pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat
Kelemahan:
- Kuantitas dan kualitas Petugas dan Satgas yang belum memadai sesuai kebutuhan - Lemahnya kemitraan dan koordinasi antar lembaga - Penerapan inovasi masih belum optimal - Sarana dan prasarana penunjang yg masih perlu ditingkatkan
Peluang:
- Modal sosial masyarakat yang tinggi. - Berkembangnya teknologi dan inovasi di bidang kebencanaan
Strategi Peluang dan Kekuatan :
- Pemantapan peran institusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya - Optimalisasi kelembagaan msyarakat di bidang kebencanaan
- Pengembangan dan optimalisasi Sosialisasi-sosialisasi kebencanaan dan Pelatihan - Pembangunan sistem kebencanaan yang terintegrasi berbasis teknologi dan informasi
Strategi Peluang dan Kelemahan:
- Peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah - Optimalisasi kemitraan dan koordinasi antar lembaga
- Peningkatan sarana dan prasarana
Ancaman:
- Perubahan cuaca ekstrim - Penurunan kualitas lingkungan
Strategi Ancaman dan Kekuatan :
- Peningkatan kapasitas deteksi dini cuaca ekstrim - Peningkatan fungsi pencegahan pra bencana - Peningkatan keterjangkauan informasi cuaca
Strategi Ancaman dan Kelemahan:
- Peningkatan kemampuan pelaku usaha dalam deteksi dini dan penanganan bencana
17
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
2.3. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul masih menghadapi beberapa
permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:
Tabel III.1. Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
IKU OPD PROGRAM
1. Wilayah Bantul rawan terhadap gempa bumi, longsor, banjir, gelombang pasang, kebakaran dan kekeringan
Belum adanya Pemetaan dan zonasi daerah rawan daerah rawan bencana dalam rangka Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana
1. Belum optimalnya Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
2. Kurangnya Peningkatan ketrampilan dan kualitas penanggulangan bencana
3. Sosialisasi mitigasi bencana alam dan sosial belum tersebar merata di daerah rawan bencana
4. Pemahaman desa siaga bencana masih kurang
5. Belum pernah diadakannya simulasi bencana gladi posko dan gladi lapang
6. Pengembangan budaya sadar bencana masih kurang
7. Belum terlatihnya satgas yang ada
8. Belum terfasilitasinya forum pengurangan risiko bencana (FPRB)
9. Belum terbentuknya sekolah siaga bencana
18
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
IKU OPD PROGRAM
10. Belum terbentuknya desa tangguh bencana
11. Belum terintegrasinya sistem informasi kebencanaan
12. Kurangnya pemahaman edukasi kebencanaan pada sekoah siaga bencana
13. Belum tersusunnya dokumen penanggulangan bencana
Masih rendahnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap penanganan darurat bencana
1. Belum terfasilitasinya pemantauan dan penyaluran bantuan bencana alam
2. Belum terselenggaranya posko pengendalian bencana jika terjadi bencana
3. Belum adanya pengelolaan gudang dan logistik bencana
4. Kurangnya bintek kedaruratan bencana
Belum optimalnya fungsi koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah daerah, masyarakat dan stakeholder dalam peningkatan kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan bencana
1. Belum terlaksananya pencegahan, pelaksanaan dan pengendalian bahaya kebakaran
2. Belum adanya pendidikan dan pelatihan bahaya kebakaran
Belum tersedianya sarana dan Prasarana yang memadai untuk upaya komprehensif dalam penanggulangan bencana, baik upaya rehabilitasi maupun rekonstruksi wilayah bencana
1. Masih banyaknya masyarakat yang harus direlokasi dari daerah rawan bencana
2. Belum siapnya lahan relokasi bagi warga yang terdampak bencana
19
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
IKU OPD PROGRAM
3. Belum tersedianya sarpras drainase di lingkungan lokasi korban bencana alam
4. Kurangnya penanganan kerusakan infrastruktur dan jalur evakuasi
5. Belum adanya rehabilitasi dan peningkatan sosial, ekonomi dan budaya pasca bencana
Belum terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan secara efektif dan berkesinambungan serta Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Kebencanaan
1. Pentingnya pengembangan sistem informasi kebencanaan
2. Kurangnya publikasi informasi kebencanaan
3. Belum tersusunnya dokumen penanggulangan bencana
2.4. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan
kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan sosial.
20
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan
oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan
bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021, maka tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul terkait erat dengan pencapaian misi ke-IV. Faktor-faktor
pendorong dan penghambat pelayanan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul terhadap pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel III.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan BadanPenanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
No Misi ke-IV Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum,
Aspek Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana: - Tahap pra bencana
- Lemahnya kesadaran masyarakat dalam kesiap-siagaan bencana
21
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana
- Tahap tanggap darurat
- Tahap pasca bencana
- Belum terbentuknya desa tangguh bencana
- Belum terbentuknya kabupaten tangguh bencana
- Kurangnyadukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang memadai untuk kesiapsiagaan
- Dukungan dana dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang fisik dan sosial ekonomi pasca bencana
- Masih rendahnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap penanganan darurat bencana
2.5. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi 3.3.1. Telaahan Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Sasaran jangka menengah Renstra Badan Nasional Penanggulangan
Bencanaadalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya kapasitas ketangguhan daerah dalam menghadapi
bencana melalui upaya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana
2) Meningkatnya kecepatan respon dan kapasitas sumber daya dalam
penanganan darurat bencana
3) Meningkatnya pelayanan terhadap korban bencana
4) Meningkatnya sosialisasi dan desiminasi penanganan darurat bencana
kepada pemangku kepentingan
5) Meningkanya kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana
melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
6) Meningkatnya dukungan logistik dan peralatan penanggulangan
bencana yang memadai untuk kesiapsiagaan
7) Meningkatnya kapasitas tata kelola logistik dan peralatan
penanggulangan bencana
8) Meningkatnya administrasi dan kualitas perencanaan, pelaksanaan
anggaran, penatakelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan
menigkatnya kualitas dan kinerja sumberdaya manusia.
9) Terwujudnya akuntabilitas dan good governance
22
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
dapat dilihat pada Tabel III.3.
Tabel III.3. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten BantulDitinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya kapasitas ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana melalui upaya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana
Terintegrasinya pembangunan dan kehidupan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
Masih lemahnya pemahaman masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
2. Meningkatnya kecepatan respon dan kapasitas sumber daya dalam penanganan darurat bencana
Adanya sarana, prasarana kebencanaan dan aplikasi yang terintegrasi
Belum optimalnya personil penanggulangan bencana yang terlatih dan kompeten
3. Meningkatnya pelayanan terhadap korban bencana
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan dan perguruan tinggi dibidang kesehatan
Masih rendahnya pemahaman daerah terhadap pelayanan korban bencana
4. Meningkatnya sosialisasi dan desiminasi penanganan darurat bencana kepada pemangku kepentingan
Adanya sosialisasi-sosialisasi dari pusat ke daerah
Masih rendahnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap penanganan darurat bencana
5. Meningkanya kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
Adanya dokumen perencanaan / kajian rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
Dukungan dana dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang fisik dan sosial ekonomi pasca bencana
6. Meningkatnya dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang memadai untuk kesiapsiagaan
Dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam pemenuhan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
Kurangnya dukungan logistik dan peralatan penanggulagan bencana yang memadai
7. Meningkatnya kapasitas tata kelola
Dukungan pemerintah pusat dan daerah
Kinerja daerah yang melaksanakan tata kelola
23
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
logistik dan peralatan penanggulangan bencana
dalam pemenuhan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
logistik dan peralatan masih sangat lemah (SOP)
8. Meningkatnya administrasi dan kualitas perencanaan, pelaksanaan anggaran, penatakelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan menigkatnya kualitas dan kinerja sumberdaya manusia
Adanya Peraturan Daerah tentang penanggulangan Bencana
- Masih lemahnya perencanaan program dan anggaran
- Kuantitas dan kualitas SDM yang belum memadai sesuai kebutuhan
9. Terwujudnya akuntabilitas dan good governance
Adanya pemeriksaan dan pelaksanaan pengawasan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
Tingkat penerapan pengendalian internal dan akuntabilitas laporan keuangan masih lemah
3.3.2. Telaahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY
Sasaran jangka menengah Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah DIY yaitu: Meningkatnya ketahanan daerah menghadapi bencana.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah DIY tersebut, faktor-faktor pendorong dan
penghambat pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dapat dilihat
pada Tabel III.4.
Tabel III.4. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten BantulDitinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah DIY
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya
ketahanan daerah
menghadapi bencana
Adanya Peraturan
Daerah tentang
penanggulangan
Bencana
Kesadaran akan risiko
bencana dan pemahaman
masyarakat terhadap
kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana
masih rendah.
24
Adanya partisipasi
masyarakat dan
badan usaha dalam
penanggulangan
bencana
Lemahnya koordinasi
antar unit/institusi
Pemerintahan, dan juga
koordinasi dengan/antar
pemangku kepentingan
lainnya seperti badan
usaha swasta, lembaga
swadaya masyarakat
(LSM), perguruan tinggi,
organisasi
kemasyarakatan, media
massa dan masyarakat
terutama dalam konteks
penanggulangan bencana
2.6. Telaahan RTRW dan KLHS 3.4.1. Telaahan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030. Tujuan
penataan ruang di Kabupaten Bantul adalah mewujudkan Kabupaten Bantul
yang maju dan mandiri dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis
ekonomi serta didukung sektor industri pengolahan, pariwisata-budaya,
perdagangan, dan jasa serta perikanan dan kelautan dengan memperhatikan
pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana. Dengan demikian,
faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi RTRW adalah
sebagai berikut:
Tabel III.5. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana DaerahDitinjau dari Implikasi RTRW
No
Telaahan RTRW terkait
Tupoksi .Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
Jalur evakuasi bencana
- Jalur evakuasi yang terdiri dari jaringan jalan arteri primer, kolektor primer, kolektor sekunder, danlokal sekunder
- Tempat evakuasi yang terdapat di lapangan olahraga yang tersebar di
- Adanya Dokumen Rencana Kontijensi
- Adanya Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
- Sudah ada jalur dan papan petunjuk evakuasi
- Masih kurangnya kesadaran
akan pentingnya rambu/petunjuk evakuasi
25
No
Telaahan RTRW terkait
Tupoksi .Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
seluruh desa di KabupatenBantul
-
Kawasan Rawan Bencana
- Kawasan rawan bencana meliputi Kawasanrawan gempa bumi, kawasan rawan longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombangpasang, dan kawasan rawan kekeringan
- Kawasan rawan gempa bumi di Kabupaten terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Bantul
- Adanya Dokumen Rencana Kontijensi
- Adanya Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
- Kurangnya sosialisasi tentang peraturan penataan ruang dan produk dokumen perencanaan,
- Belum semua wilayah kecamatan memiliki dokumen rencana detail tata ruang, minimnya sumber daya manusia yang menguasai masalah penataan ruang,
- Belum optimalnya pengendalian pelaksanaan pemanfaatan ruang, dan mutlaknya keyakinan masyarakat terhadap hak milik
- Kurangnya kesadaran masyarakat terkait wilayah yang ditempati
- Kurangnya pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam pengurangan resiko bencana
- Kurangnya sarana prasarana mitigasi bencana
2.7. Telaahan KLHS Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH),
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Telaahan terhadap KLHS
diperlukan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang direncanakan
telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul tidak ada perbaikan karena tidak ada
pengaruh negatif terhadap lingkungan.
2.8. Telaah SPM dan SDG’S SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
yangmerupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap
warganegara secara minimal sebagaimana tertuang dalam ketentuan umum
26
PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar PelayananMinimal.
PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM mulai berlaku pada 1 Januari
2019.Dengan diberlakukannya PP tersebut maka PP Nomor 65 tahun 2005
tentangPedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
dicabut dandinyatakan tidak berlaku.Terkait Kondisi tersebut maka untuk
perhitungan pembiayaan danpenentuan target daerah sebelum berlakunya PP
Nomor 2 Tahun 2018 masih menggunakan PP Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
2.9. Penentuan Isu-isu Strategis Berdasarkan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantulsebagaimana
telah dikaji pada sub-bab sebelumnya, maka diperoleh isu-isu strategis Badan
Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Bantul yang akan ditangani
pada periode Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Implementasi penataan ruang berbasis mitigasi bencana
b. Peningkatan SDM bidang kebencanaan
c. Penguatan Kelembagaan Bidang Kebencanaan
27
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan
daerah/perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program
perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul disajikan pada tabel IV 1.
32
Tabel IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Capaian Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pengurangan resiko dan dampak bencana
Mengurangi resiko dan dampak bencana
Persentase Sekolah Siaga Bencana
2,99 2,69 3,7 4,2 4,7 5,2
Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi respons time 15 menit
91 94 98 99 100 100
Persentase relokasi warga yang terdampak
N/A 9,09 45,46 63,64 81,82 100
33
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang
berisikan grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran misi pembangunan daerah yang telah
ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan merupakan pedoman untuk
menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:
Tabel V.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul MISI ke IV
Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan
Kapasitas
Pengelolaan
Bencana melalui
Pengurangan resiko
bencana
Peningkatan
Kapasitas
Pengelolaan
Bencana melalui
Pengurangan
resiko bencana
Meningkatkan kualitas
pencegahan,
kesiapsiagaan, dan
penanganan saat dan
pasca bencana
Meningkatkan kualitas
kinerja aparatur
pemerintah
yang professional.
Meningkatkan
pencegahan dan
kesiapan daerah dalam
menghadapi bencana
Melindungi masyarakat
saat terjadi bencana dan
meninimalkan dampak
lanjutan bencana
Memulihkan dan
meningkatkan kondisi
infrastruktur, dan
masyarakat pasca
bencana
34
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta
pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan
berbagai analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam bentuk
program/kegiatan. Rencana program dan kegiatan disertai pendanaan
indikator Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
disajikan pada tabel berikut:
36
Tabel VI.1. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana DaerahKabupatenBantul
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pengurangan resiko dan dampak bencana
Mengurangi resiko dan dampak bencana
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Persentase Desa Tangguh Bencana
20
1.339.442.847
29,33
2.758.031.405
-
3.646.130.000
-
3,281,900,000
-
3.428.861.462
-
3.600.304.535
Jumlah Pembentukan Sekolah Siaga Bencana
2 - - 2 2 2
Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana (%)
- - - 100 100 100
Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
Persentase penanganan bencana
100 76.639.500 100 50.220.000 100 70.000.000 100 50.000.000 - - - -
Peningkatan ketrampilan dan kualitas penanggulangan bencana alam
Jumlah desa yg dilatih
11 177.419.350 10 631.475.000 10 570.000.000 10 526.825.800 - - - -
Sosialisasi mitigasi penanggulangan bencana alam & sosial
Jumlah Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana
7 76.668.000 15 583.033.500 20 981.525.000 20 1.020.735.200 - - - -
Pemantauan dan Penyaluran Bantuan
Jumlah paket bantuan bahan makanan
200
121.147.597
-
187.825.100
-
162.550.000
-
279.025.000
-
-
-
-
Jumlah bantuan air bersih
1 - - - - -
Jumlah bantuan bahan bangunan
10 - - - - -
Jumlah bantuan bronjong
1 - - - - -
37
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Penanggulangan Bencana Kebakaran
Jumlah pelatihan gabungan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana kebakaran
- - 1 169.694.250 - - - - - - - -
Pengembangan desa siaga bencana
Jumlah desa yang mencapai indikator desa tangguh kategori madya
2 83.390.000 4 44.270.000 - 88.000.000 - 161.834.000 - - - -
Gladi posko dan gladi lapang
Jumlah peserta gladi
500 69.422.500 1 226.378.000 330.000.000 135.875.000 - - - -
Penyusunan rencana operasi kedaruratan
Jumlah dokumen rencana operasi kedaruratan bencana banjir
1 25.550.000 - - - - - - - - - -
Pengembangan budaya sadar bencana
Jumlah Pimpinan lembaga usaha yang paham perannya dalam penanganan bencana
200 25.692.500 75 26.355.000 23.500.000 24.985.000 - - - -
Pembuatan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) dan Kontijensi Plan
Jumlah Dokumen Rencana Aksi Daerah
1 56.245.000 - - - - - - - - - -
Relokasi Korban Bencana Alam
Jumlah KK terancam longsor yang direlokasi
5 134.204.500 5 128.029.500 - - - - - - - -
Penyelenggaraan Posko Pengendalian Bencana
Jumlah hari posko siaga darurat
30 16.793.500 30 11.017.000 34.950.000 67.000.000 - - - -
Penguatan kapasitas satgas BPBD
Jumlah Satgas yang terlatih
30 43.471.500 1 41.375.000 150.000.000 97.150.000 - - - -
38
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Penguatan FPRB Jumlah orang anggota FPRB yang dilatih
1 29.235.000 1 41.502.000 57.000.000 67.150.000 - - - -
Pembentukan Sekolah Siaga Bencana
Jumlah Sekolah yang dibentuk
3 98.870.000 2 136.919.000 129.000.000 204.370.000 - - - -
Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Jumlah Desa yang dibentuk sebagai desa tangguh bencana
2 - 2 268.560.000 290.000.000 447.900.000 - - - -
Pelatihan DALA Jumlah peserta pelatihan DALA
50 - - - - - - - - - - -
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kegawatdaruratan
Jumlah Cluster Kebencanaan
4 55.812.250 - - - - - - - - - -
Peringatan HUT Pemadam kebakaran
Jumlah peringatan HUT Damkar
1 85.537.000 1 95.299.450 - - - - - - - -
Bina Lingkungan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Jumlah penerima stimulan drainase korban relokasi bencana
10 13.305.000 10 86.543.605 - - - - - - - -
Pengembangan Sekolah Siaga Bencana
Jumlah sekolah yang mencapai indikator sekolah tangguh kategori madya
4 92.636.000 - - 48.305.000 72.275.000 - - - -
Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan
Jumlah Pengembangan/ Pemeliharaan Sistem Aplikasi Kebencanaan
- - 1 29.535.000 1 255.500.000 1 75.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000
Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana
Jumlah Dokumen PB yang disusun
- - - - - 455.800.000 51.775.000 - - - -
39
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pengurangan Resiko dan Pencegahan Bencana
Jumlah Penyusunan Dokumen PRB
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1,478,861,462
2
1,485,304,535
Jumlah kegiatan sosialisasi pengurangan risiko bencana
- - - - 22 25
Jumlah jenis pemasangan rambu
- - - - 3 3
Jumlah pengadaan alat bantu keamanan (EWS)
- - - - 1 1
Jumlah Peserta Aksi Pengurangan dan Pencegahan Bencana
- - - - 350 500
Peningkatan Kesiapsiagaan, Peringatan Dini Bencana
Jumlah peserta Sosialisasi Budaya Sadar Bencana
-
-
-
-
-
-
-
-
80
800.000.000
100
900.000.000
Jumlah Peserta Penguatan FBRB
- - - - 120 150
Jumlah Peserta Pembentukan Sekolah Siaga Bencana
- - - - 500 500
Jumlah Peserta Pengembangan Sekolah Siaga Bencana
- - - - 350 350
Jumlah Peserta Pembentukan
- - - - 1000 100
0
40
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Desa Tangguh Bencana
Jumlah Peserta Pengembangan Desa Tangguh Bencana
- - - - 800 800
Jumlah Peserta Peningkatan ketrampilan dan kualitas penanggulangan bencana
- - - - 500 500
Pemantauan, Evakuasi dan Penyaluran Bantuan Bencana
Jumlah jenis pendataan korban bencana
-
-
-
-
-
-
-
-
6
400.000.000
6
450.000.000
Jumlah bulan operasional penanganan bencana
- - - - 12 12
Jumlah hari penyelenggaraan posko pengendalian bencana
- - - - 60 60
Jumlah Desa peserta Bintek Kedaruratan
- - - - 14 14
Jumlah peserta gladi posko dan lapang
- - - - 600 600
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Logistik dan Perbekalan
Jumlah bulan pengelolaan Logistik
-
-
-
-
-
-
-
-
12
650.000.000
12
665.000.000 Jumlah peserta pelatihan manajemen logistik
- - - - 50 50
41
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Jumlah jenis paket penyaluran bantuan
- - - - 6 6
Jumlah peserta pelatihan pengelolaan dapur umum
- - - - 100 100
Program Peningkatan Kesiapsiagaan, pencegahan, dan Penanggulangan Kebakaran
Cakupan SDM dan Sarpras dalam Penanggulangan Kebakaran
90 95 226.000.000 98 717.100.000 99 749.211.297 100 786.671.861
Pencegahan, Pelaksanaan, Pengendalian Bahaya Kebakaran
Jumlah Bulan Operasional Satgas PBK
-
-
-
-
12
225.000.000
12
615.000.000
12
749.211.297
12
786.671.861
Jumlah Paket Pengadaan Peralatan Pemadam
- - 1 1 1
Jumlah peserta pelatihan satgas PBK
- - - - 85 90
Jumlah peserta upacara peringatan HUT Pemadam Kebakaran
- - - 400 450 500
Jumlah Pengadaan Pakaian Khusus (Jaket Pemadam Kebakaran dan Safety Shoes)
- - - - 10 20
42
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Jumlah peserta pelatihan relawan kebakaran
- - - 200 200
Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran
Jumlah Personil PBK yang terlatih
- - - - 75 146.000.000 75 102.000.000 - - - -
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana
Jumlah Penyiapan Lahan relokasi
1 - - - 2 811.959.500 2 2.797.000.000 2 2.922.247.938 2 3.068.360.335
Relokasi korban bencana alam
Jumlah KK yang direlokasi dari daerah rawan bencana
- - - - 10 254.561.500 10 254.875.000 - - - -
Penyiapan lahan relokasi korban bencana
Jumlah lahan yang disiapkan untuk relokasi
- - - - 2 467.650.000 2 521.405.000 - - - -
Bina Lingkungan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Jumlah pembangunan sarpras relokasi
- - - - 1 89.748.000 1 136.375.000 - - - -
Penanganan Kerusakan Infrastruktur dan Jalur Evakuasi
Jumlah Bulan Penanganan Kerusakan Infrstruktur
- - - - - - - - - - - -
Rehabilitasi dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Budaya Pasca Bencana
Jumlah Kecamatan rawan bencana yang di Rehabilitasi dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Budaya
- - - - - - - - - - - -
Rehabilitasi Pasca Bencana
Jumlah Peserta Pelatihan
- - - - - - - - 50 500.000.000 50 600.000.000
43
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Inventarisasi Kerugian Pasca Bencana
Jumlah Penyusunan Dokumen Inventarisasi, Pemulihan Pasca Bencana
- - - - 4 4
Jumlah Peserta Pendampingan/ Pelatihan Pasca Bencana
- - - - 50 50
Jumlah Bulan Operasional Rehabilitasi Pasca Bencana
- - - - 12 12
Rekonstruksi Pasca Bencana
Jumlah Penyiapan Lahan Relokasi
-
-
-
-
-
-
1
1.884.345.000
2
2.422.247.938
2
2,468,360,335
Jumlah Paket Peningkatan Infrastruktur pasca bencana
- - - 2 2 2
Jumlah Paket Bantuan/ Stimulan korban bencana
- - - 10 20 20
Jumlah bulan operasional rekonstruksi pasca bencana
- - - 12 12 12
Program Penanganan Kedaruratan Bencana
Persentase Ketersediaan logistik prabencana dan tanggap darurat bencana
- - - - - - - - 80 - 90 -
44
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pemantauan, Evakuasi dan Penyaluran Bantuan Bencana
Jumlah jenis pendataan korban bencana
-
-
-
-
-
-
-
-
6
-
6
-
Jumlah bulan operasional penanganan bencana
- - - - 12 12
Jumlah hari penyelenggaraan posko pengendalian bencana
- - - - 60 60
Jumlah Desa peserta Bintek Kedaruratan
- - - - 14 14
Jumlah peserta gladi posko dan lapang
- - - - 600 600
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Logistik dan Perbekalan
Jumlah bulan pengelolaan Logistik
-
-
-
-
-
-
-
-
12
-
12
-
Jumlah peserta pelatihan manajemen logistik
- - - - 50 50
Jumlah jenis paket penyaluran bantuan
- - - - 6 6
Jumlah peserta pelatihan pengelolaan dapur umum
- - - - 100 100
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Kebencanaan
Rasio Ketersediaan Data dan Informasi Kebencanaan
- - - - - - - - 80 - 90 -
45
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan
Jumlah aplikasi database kawasan rawan bencana
- - - - - - - - - -
Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana
Jumlah Dokumen PB
- - - - - - - - - - - -
Publikasi Informasi Kebencanaan
Jumlah publikasi informasi kebencanaan (pameran)
- - - - - - - - - - - -
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Capaian Nilai AKIP
75 1.855.213.314 79 2.752.019.714 80 4.334.554.500 85 4.804.815.130
87
5.019.971.794
90 5.270.970.383
Penyediaan jasa surat menyurat
Jumlah materai yg tersedia
1000 4.497.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Jumlah bulan pembayaran tagihan listrik, telp dan air
12 26.691.943 - - - - - - - - - -
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
Jumlah perpanjangan STNK kendaraan dinas/ operasional
30 14.294.100 - - - - - - - - - -
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Jumlah bulan honor tim pengelola keuangan dan barang
12 23.235.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Jumlah bulan honor petugas kebersihan dan kebutuhan
12 22.500.750 - - - - - - - - - -
46
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
peralatan dan alat-alat kebersihan
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah bulan kebutuhan ATK
12 23.307.500 - - - - - - - - - -
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Jumlah bulan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan
12 13.650.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
Jumlah bulan kebutuhan peralatan listrik
12 9.999.880 - - - - - - - - - -
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Jumlah bulan kebutuhan bahan bacaan
12 3.696.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan bahan logistik kantor
Jumlah bulan kebutuhan bahan logistik kantor
12 4.433.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan makanan dan minuman
Jumlah bulan kebutuhan makan dan minum rapat, tamu dll
12 27.170.000 - - - - - - - - - -
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Jumlah bulan SPPD luar daerah
12 157.954.141 - - - - - - - - - -
47
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
Jumlah bulan SPPD dalam daerah
12 1.670.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan jasa tenaga tehnis pendukung/ tenaga perkantoran
Jumlah bulan untk 139 personil tenaga kontrak petugas PB, TRC, SAR, Pusdalops
12 1.522.114.000 - - - - - - - - - -
Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran
Jumlah jenis kebutuhan pelayanan perkantoran
-
-
16
474.313.878
16
711.392.500
-
681.308.900
-
749.439.800
-
824.383.800
Jumlah jenis kebutuhan Alat Tulis kantor
- - - 24 24 24
Jumlah jenis kebutuhan alat-alat listrik
- - - 10 10 10
Jumlah kebutuhan materai
- - - 9000 9000 900
0
Jumlah jenis kebutuhan bahan kebersihan
- - - 15 15 15
Jumlah kebutuhan tabung gas
- - - 316 316 316
Jumlah jenis kebutuhan obat-obatan
- - - 9 9 9
Jumlah bulan kebutuhan telepon
- - - 12 12 12
Jumlah bulan kebutuhan Air
- - - 12 12 12
48
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Jumlah bulan kebutuhan Listrik
- - - 12 12 12
Jumlah jenis kebutuhan surat kabar
- - - 4 4 4
Jumlah bulan sewa frekuensi
- - - 12 12 12
Jumlah kebutuhan tambah daya
- - - 1 1 1
Jumlah jenis kebutuhan cetak
- - - 7 7 7
Jumlah jenis kebutuhan penggandaan
- - - 1000
0 1000
0 10000
Jumlah kebutuhan cindera mata
- - - 400 400 400
Jumlah jenis kebutuhan publikasi
- - - 10 10 10
Jumlah honor pengelola keuangan, barang, kepegawaian
- - - 12 12 12
Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi
Jumlah jenis kegiatan rapat-rapat, koordinasi dan konsultansi
-
-
6
220.825.836
6
297.866.000
-
250.750.000
-
275.825.000
-
303.407.500 Jumlah makan, snack dan minum harian pegawai
- - - 1000 1100 110
0
Jumlah makan, snack dan minum rapat
- - - 300 320 320
49
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Jumlah makan, snack dan minum tamu
- - - 200 200 200
Jumlah makan, snack dan minum pelaksanaan kegiatan
- - - 320 350 370
Jumlah Perjalanan dinas dalam daerah
- - - 200 220 240
Jumlah Perjalanan dinas luar daerah
- - - 120 150 150
Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
Jumlah bulan pembayaran tenaga non ASN
-
-
-
2.056.880.000
-
3.325.296.000
-
3,872,756,230
-
3,994,706,994
-
4,143,179,083
Jumlah pembayaran tenaga non ASN
- - - 231 231 231
Jumlah pembayaran asuransi kesehatan
- - - 231 231 231
Jumlah pembayaran asuransi ketenagakerjaan
- - - 231 231 231
Jumlah pembayaran instruktur/pelatih
- - - 48 60 60
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
49 721,571,771 87 5.362.131.658
90 4.251.400.000 95 3.615.898.000 100 3.777.815.686 100 3.966.706.471
Pembangunan gedung kantor
Jumlah gedung kantor/ Pos
1 570.000 3 1.356.221.874 1 452.625.000 3 983.618.000 1 882.307.686 1 781.647.671
50
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pemadam Kebakaran yang Dibangun
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Jumlah bulan pemeliharaan gedung
12 49.610.000 12 186.689.585 12 90.000.000 12 140.000.000 12 154.000.000 12 169.400.000
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Jumlah Unit kendaraan dinas/operasional yang dirawat
12 202.508.071 12 2.097.205.491 12 2.754.875.000 12 1.440.530.000 12 1.584.583.000 12 1.743.041.300
Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah bulan pemeliharaan peralatan kantor
12 76.639.400 12 65.238.000 12 331.000.000 12 183.250.000 12 201.575.000
12 221.732.500
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Jumlah Paket Pengadaan Peralatan dan perlengkapan kebencanaan
12 392.244.300 15 1.656.776.708 8 622.900.000 6 868.500.000 6 955.350.000 6 1.050.885.000
Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase pelanggaran disiplin pegawai
0 148.302.600 0 321.437.850 0 259.800.000 0 85.000.000 0 88.806.248 0 93.246.560
Pengadaan pakaian kerja lapangan
Jumlah jenis pakaian kerja lapangan bagi petugas PBK. TRC. SAR. Pusdalops dan Relawan
5 148.302.600 5 321.437.850 5 259.800.000 5 85.000.000 5 88.806.248 5 93.246.560
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
100 17.042.500 100 107.520.000 100 205.000.000 100 368.500.000 100 385.001.203 100 404.251.263
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah peserta pelatihan
30 17.042.500 - - - - - - - - - -
51
Tujuan Sasaran Urusan, Bidang
Urusan, Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pendidikan. Pelatihan. Sosialisasi. Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Aparatur
Jumlah peserta peningkatan kapasitas aparatur
- - 107.520.000 205.000.000 368.500.000 385.001.203 404.251.263
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Capaian nilai evaluasi kinerja
- - - - 80 54.175.000 81 13.650.000 82 14.261.239 83 14.974.301
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Program yang disusun
- - - - 4 10.130.000 4 5.250.000 4 5.775.000 4 5.775.000
Perencanaan dan Koordinasi Program Kegiatan
Jumlah Dokumen Perencanaan dan Program yang disusun
- - - - 5 13.238.000 5 8.400.000 5 5.605.000 5 5.199.301
Penyusunan Profil SKPD
Jumlah Dokumen Profil SKPD
- - - - 1 30.807.500 - - - - -
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) BPBD
Jumlah SOP yang disusun
- - - - - - - 1 4.000.000 1 4.000.000
50
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantuldalam 5 tahun
mendatang sebagi komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD Tahun 2016-2021. Indikator kinerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD disajikan pada tabel VII.1
Tabel VII.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
IKU Bupati
1. Persentase Desa Tangguh Bencana
20 22.66 25.34 38.66 45.33 52 52
IKU OPD
1. Persentase Sekolah Siaga Bencana
2.99 2.69 3,7 4,2 4,7 5,2 5,2
2.
Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang memenuhi respons time 15 menit
19 94 98 99 100 100 100
3. Persentase relokasi warga yang terdampak
- 9.09 45,46 63,64 81,82 100 100
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Sub Urusan Bencana
1 Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB)
33,33% 33,33% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Komunikasi, Informasi dan Edukasi rawan bencana
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Pembuatan Rencana Kontinjensi (Renkon)
33,33% 33,33% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Pelatihan pencegahan dan mitigasi
9,,33% 9,33% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana
13,33% 13,33% 100% 100% 100% 100% 100%
7
Pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
51
No Indikator Kinerja
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
8
Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
9
Respon cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit/wabah zoonosis prioritas
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
10 Respon cepat darurat bencana
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
11 Aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
12
Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana
N/A N/A 100% 100% 100% 100% 100%
Sub Urusan Kebakaran
1 Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi
19% 94% 96,5% 97,5% 98,5% 99,5% 99,5%
2
Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh relawan kebakaran (Balakar, Satlakar, dan atau komunitas masyarakat lainnya)
N/A N/A 0,5% 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)
1. Jumlah desa tangguh bencana yang terbentuk
15 17 19 29 34 39 39
2.
Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat nasional dan daerah.
1 1 3 3 4 4 4
3.
Jumlah korban meninggal, hilang dan terkena dampak bencana per 100.000 orang.
0,00059 0,00021 0 0 0 0 0
52
BAB VIII. PENUTUP
Perubahan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 merupakan perubahan dokumen
perencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
yang disusun sesui dengan tugas dan fungsi perencanaan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul serta berpedoman pada
Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021. Perubahan Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021akan
menjadi pedoman Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul dalam dalam menyusun Renja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019. 2020. dan 2021.