PERTUNJUKAN TEATER DULMULUK DI TVRI SUMATERA...
Transcript of PERTUNJUKAN TEATER DULMULUK DI TVRI SUMATERA...
PERTUNJUKAN TEATER DULMULUK DI TVRI
SUMATERA SELATAN : SEBUAH PENDEKATAN
KOMUNIKASI BUDAYA
TESIS
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos)
Disusun oleh:
Anafatun Walidah
NIM. 21180510000007
MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M/ 1441 H
PERTUNJUKAN TEATER DULMULUK DI TVRI
SUMATERA SELATAN : SEBUAH PENDEKATAN
KOMUNIKASI BUDAYA
i
TESIS
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos)
Disusun oleh:
Anafatun Walidah
NIM. 21180510000007
MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M/ 1441 H
ii
KETERANGAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Tesis berjudul PERTUNJUKAN TEATER DULMULUK DI
TVRI SUMATERA SELATAN: SEBUAH PENDEKATAN
KOMUNIKASI BUDAYA disusun oleh Anafatun Walidah
NIM: 21180510000007 Program Studi Magister Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah
melalui bimbingan dan dinyatakan dengan sah sebagai karya
ilmiah dan layak untuk diujikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan fakultas.
Jakarta, 10 Juni 2020
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Dr. Ibnu Qoyim, MA
NIP : -
3
v
ABSTRAK
Anafatun Walidah, Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI
Sumatera Selatan : Sebuah pendekatan komunikasi budaya
Pertunjukan teater Dulmuluk merupakan sebuah ekspresi
komunikasi budaya karena menampilkan secara lengkap baik
pada lakon, syair, lagu-lagu, corak melayu dan lawakan-lawakan
yang sering mengangkat dan menertawakan ironi kehidupan
sehari-hari masyarakat. Sebagai Pewarisan budaya saat ini,
masyarakat palembang sangat menyadari keberagaman
kebudayaan sebagai orang Sumsel yang mewarisi budaya para
penduhulu secara turun menurun dalam bentuk sastra tutur dalam
bentuk pertunjukan.
Pertayaan dalam penelitian ini Mengapa pertunjukan teater
Dulmuluk tetap bertahan di TVRI Sumatera Selatan ? Sebagai
pertunjukan, bagaimana pesan moral islam itu disampaikan
kemasyarakat? Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap
pertunjukan teater Dulmuluk?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini penelitian
kualitatif dengan menggunakan teori dramaturgi dari Erving
Goffman.
Hasil penelitian ini pertunjukan teater Dulmuluk masih
dipertahankan dan ditampilkan diTVRI Sumatera Selatan sebagai
nilai pondasi budaya bangsa, syiar agama islam lewat seni yang
lakon sesuai dengan cerita daerah. Kerjasama peran pemerintah
terhadap kesenian daerah melalui pertunjukan yang menampilkan
pesan moral islam, seperti mengucapkan salam, menuntut ilmu
dan mengaji serta saling meminta maaf dan memafkan yang
ditayangkan melalui flatfrom media sosial dan juga tayangan
TVRI Sumsel dengan bahasa melayu khas orang palembang serta
penggunaan kostum adat istiadat sumsel yang pada zaman dulu
penampilannya dilakukan dengan disebut pentas arena namun
pada saat ini ditampilkan diatas panggung dengan prilaku sistem
kerajaan dahulu sehingga memberikan kesan tersendiri bagi
masyarakat.
Kata kunci: Dramaturgi, Pertunjukan Teater Dulmuluk,
Komunikasi Budaya.
vi
ABSTRACT
Anafatun Walidah, Dulmuluk Theater Show on TVRI South
Sumatra: an approach to cultural communication
The Dulmuluk theater performance is an expression of
cultural communication because it displays in full both the plays,
poems, songs, Malay style and jokes that often raise and laugh at
the irony of people's daily lives. As a cultural heritage at this
time, the people of Palembang are well aware of the diversity of
cultures as South Sumatran people who inherit the culture of
predecessors down and down in the form of speech literature in
the form of performances.
Enthusiasts in this study Why did Dulmuluk's theater
performance survive on TVRI South Sumatra? As a show, how is
the moral message of Islam delivered to the public? How do
people respond to the Dulmuluk theater performance?
The method used in this study is qualitative research using
the theory of dramaturgy from Erving Goffman.
The results of this research, Dulmuluk theater
performances are still maintained and displayed on TVRI South
Sumatra as the value of the nation's cultural foundation, the
spread of Islamic religion through art that plays in accordance
with local stories. Collaboration between the government's role
and regional art through performances that display Islamic moral
messages, such as greeting, studying and studying, and
apologizing and forgiving each other, aired through social media
flatfrom and also TVRI shows in South Sumatra with Malay
traditional language and the use of traditional costumes. sumsel
which in the past was performed by the so-called arena stage but
at this time displayed on the stage with the behavior of the royal
system first so as to give its own impression for the community.
Keywords: Dramaturgy, Dulmuluk Theater Show, Cultural
Communication
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar.01 Model Komunikasi teks tradisi lisan dalam
Pertunjukan (Tradisi Lisan)
Gambar 02 Pengiring Musik Pertunjukan Teater Dulmuluk
Gambar 03 Para Pemain bernyayi dan Berjoget Penutupan
Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
Selatan
Gambar. 04 Peta Adminitrasi kota Palembang
Gambar.05 Para Pemain Dulmuluk Saat mementaskan Teater
Dulmuluk
Gambar.06 Para Penyanyi Dulmuluk Saat PembukaanTeater
Dulmuluk
Gambar.07 Tokoh dibalik layar TVRI dalam Pertunjukan Teater
Dulmuluk DI TVRI Sumatera Selatan
Gambar 08. Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
Selatan kerjasama dengan Keminterian Komunikasi
dan informatika Republik Indonesia
Gambar 09. Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
Selatan Lakon Zainal Abidinsyah
Gambar 10. Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
Selatan Lakon Zubaidah Siti
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Transkip Hasil Wawancara
2. Lampiran Dokumentasi Wawancara
3. Lampiran Surat Izin Penelitian
4. Lampiran Surat Izin Penelitian TVRI Sumatera Selatan
5. Lampiran Biodata Peneliti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR JUDUL ......................................................................................... i
KETERANGAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................. ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS .................................... iii
PERYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Batasan ........................................................................................... 11
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 12
E. Metodologi Penelitian .................................................................... 13
1. Paradigma Penelitian .............................................................. 13
2. Analisis Data ........................................................................... 14
3. Metode Penelitian ................................................................... 15 4. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 16
5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 16
a. Wawancara 16
b. Observasi 17
c. Dokumentasi 18
d. Kepustakaan 18
F. Penelitian Terdahulu yang relevan ................................................ 18
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 22
BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................................. 23
A. Tinjauan Umum Dramaturgi ......................................................... 23
1. Pengertian Dramaturgi ......................................................... 23
2. Elemen Pendukung Dramaturgi ........................................... 24
3. Teori dan Model Dramaturgi ................................................ 29
xi
B. Tinjauan Tentang Pertunjukan ....................................................... 33
1. Pengertian Pertunjukan ........................................................ 33
2. Pengertian Fungsi ................................................................. 34
3. Pengertian Makna ................................................................. 36
4. Fungsi dalam Pertunjukan .................................................... 37
5. Fungsi Pertunjukan dalam Pandangan Islam ........................ 40
6. Fungsi Makna ....................................................................... 44
7. Dunia Pertunjukan dan Rakyatnya ....................................... 45
C. Tinjauan Tentang Komunikasi Budaya ............................................ 48
1. Pengertian Komunikasi Budaya ........................................... 48
2. Pengelompokan Masyarakat ................................................ 50
3. Dinamika dan Relasi dalam Komunikasi Budaya ................ 51
BAB III GAMBARAN UMUM MASYARAKAT PALEMBANG ....... 53
A. Asal Usul Pertunjukan Teater Dulmuluk ........................................ 53 1. Berdirinya Pertunjukan Teater Dulmuluk ............................ 53
2. Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat ............................... 63
3. Sosial Budaya Masyarakat ................................................... 65
B. Letak Geografis Provinsi Sumatera Selatan Kota Palembang ......... 70
C. Tokoh-Tokoh Pertunjukan Teater Dulmuluk ................................... 73
D. Tokoh Dibalik Layar Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan .............................................................................. 78
E. Teks Naskah yang didapat Pertunjukan Teater Dulmuluk. .............. 78
BAB IV TEMUAN PENELITIAN ......................................................... 79
A. Pertunjukan Teater Dulmuluk tetap
bertahan di TVRI Sumatera Selatan .............................................. 79
B. Pesan Moral Islam yang terkandung dalam
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan............. 90
C. Tanggapan Masyarakat terhadap
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan ......... 100
BABV PEMBAHASAN KOMUNIKASI BUDAYA DALAM SENI .. 106
A. Analisis bertahan di Pada
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Presfektif dramaturgi Erving Goffman ....................................... 106
B. Analisis Pesan Moral Islam yang terkandung Pada
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Presfektif dramaturgi Erving Goffman ...................................... 115
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 126
A. Kesimpulan ............................................................................... 126
xi
1. Bertahannya Pertunjukan
Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan .................. 126
2. Pesan Moral Islam yang terkandung pada Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan .................. 127
3. Pandangan Masyarakat pada Pertunjukan
Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan .................. 128
B. Saran .......................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang
terletak di bagian Selatan pulau Sumatera, dengan ibukota
Palembang. Daerah Palembang banyak memiliki aneka ragam
budaya, keanekaragaman unsur budaya itu telah melahirkan
berbagai bentuk, jenis dan corak seni budaya yang merupakan
pencerminan identitas daerah palembang.
Sejarah panjang kota Palembang menorehkan warisan
seni dan budaya, berupa tari-tarian, makanan khas „pempek‟,
hingga rumah adat berarsitektur tradisional. Jika Palembang
sudah ada sejak jaman Sriwijaya, maka tak mengherankan
menjadi kota tua yang ada di Indonesia. Usia kota Palembang
saat ini sudah mencapai 1330 tahun dan terletak pada posisi 1‟- 4‟
Lintang selatan dan antara 102‟ – 108‟ Bujur Timur.1
Sebagai kota tua di Indonesia, tentunya tidak sedikit
sumbangsih Palembang terhadap kekayaan budaya dan
kesenian. Kesatuan dan keseragaman kebudayaan dalam suku
bangsa disadari sendiri oleh warganya. Warga asli Palembang
yang sering dikenal dengan istilah 'Wong Palembang' mayoritas
beragama Islam. Unsur-unsur kesenian Islam terdapat di
kebudayaan Melayu. Bahasa pengantar yang banyak
1 Tim Penyusun Profil RI Profil Provinsi Republik indonesia:Jilid
Sumatera Selatan,( Jakarta:Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992)h. 1
2
dipergunakan antar suku yaitu Bahasa Palembang yang berakar
juga dari bahasa Melayu. Karakteristik kebudayaan Sumatera
Selatan yang melambangkan karakter bangsa khususnya melalui
pakaian adatnya. Terdapat dua jenis pakaian adat yakni Aesan
Gede dan Aesan Pasangko. Aesan Gede merupakan pakaian adat
yang memiliki lambang kebesaran. Aesan Pasangko juga
merupakan pakaian adat nuansa emas dan keemasan, tetapi aesan
pasangko justru melambangkan keanggunan.2 Pakaian adat ini
juga digunakan dalam pertunjukan atau teater.
Kesenian tradisional palembang memiliki corak dan
ragam dengan berbagai variasinya yang merupakan warisan
budaya bangsa dan oleh karenanya perlu di pelihara dan
dilestarikan. Salah satu ragam seni adalah seni daerah. Kesenian
itu sendiri bersumber dari Kearifan lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter bangsa.
Persoalan karakter bangsa diharapkan terbentuk berasal dari
kearifan lokal kita sendiri, kearifan lokal menyimpan nilai dan
norma yang penting menjadi warisan leluhur bangsa.3
Kesenian mencerminkan hasrat seni dan estetika manusia
yang diekspresikan diatas panggung dapat dinikmati dengan mata
ataupun telinga. Salah satu cabang dari kesenian itu adalah seni
2 Eka Hikmawati, Makna Simbol dalam Aesan Gede dan Pak
Sangkong Pakaian Adat Pernikahan Palembang (Jurnal Intelektualita: Volume
06, Nomor 01, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang,2017) h. 3 3 Robet sibarani, Kearifan Lokal: Hakikat peran, dan metode tradisi
lisan, (Jakarta: Asosiasi Tradisi lisan, 2012)h.
3
pertunjukan atau teater. Dari berbagai macam pertunjukan
sebagai media informasi terdapat kesenian tradisional Teater
Dulmuluk. Penayangan teater Dulmuluk dilayar Televisi TVRI
Sumatera Selatan ataupun swasta lokal palembang ini
menampilkan berbagai gambaran peristiwa dan melahirkan
berbagai acara4
Dengan ditampilkannya Teater Dulmuluk di Televisi RI
Palembang, menjadikan pendorong bagi dunia pertunjukan.
Langkah–langkah Kemajuan TVRI makin nyata sejak tahun
1970. Grup-grup teater seperti Teater Populer HI, Teater Kecil,
Teater Koma, Teater Mandiri, Sanggar Prativi dan lain-lain mulai
berkiprah lebih luas.5 TVRI memberikan ruang khusus bagi para
pelaku seni peran terutama kesenian tradisional Teater Dulmuluk
karena merupakan bagian dari nilai potensi budaya.
Membahas Konteks seni sebagai media komunikasi
mempresentasikan identitas, berbagai aspek keseniaan tentu
memiliki medianya masing-masing. Erat kaitannya dengan
komunikasi antarbudaya yang kita lakoni sehari-hari dengan
masyarakat. Seni pertunjukan sebagai media komunikasi atau
sebagai alat komunikasi massa.6 Komunikasi sebagai hubungan
4 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka ( 1995) h.100 5 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka ( 1995) h.101 6 Samidi. Masyarakat Kota dan Hiburan Teater Tradisional di
Surabaya (1950-1968). (Prodi Sejarah UGM: Tesis, 2008), hlm.16
4
yang melibatkan proses ketika informasi dan pesan dapat
tersalurkan dari satu pihak (orang/media)kepihak lain.7
Pertunjukan karya seni yang menjadi satu kesatuan yang
mempunyai hubungan yang sangat erat dan memiliki makna.
Menurut Kenny moral dapat dipandang sebagai salah suatu saran
yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat
praktis yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang
bersangkutan oleh pembaca.8
Upaya pembinaan dan pengembangan kesenian
tradisional Teater Dulmuluk dilakukan pemerintah Kota
Palembang dengan mengacu kepada tujuan Repelita Daerah
Sumatera Selatan. Dengan banyaknya penggalian dan penelitian
mengenai kesenian Teater Dulmuluk, salah satunya yang
dilakukan Margaret Kartomi, Guru Besar di Australia yang telah
mengadakan penelitian mengenai musik tradisional dan Teater
Dulmuluk di Palembang pada tahun 1968 dan Kemudian adanya
upaya pelestarian dan pendokumentasian Teater Dulmuluk, salah
satunya telah dilakukan hasil pencatatan/inventarisasi kesenian
daerah Sumatera Selatan pada tahun 1977, Teater Dulmuluk
mendapat perhatian khusus. Serta adanya upaya peningkatan
mutu dan penyebaran kesenian Teater Dulmuluk di Palembang.
Selain itu sisi uniknya hadirnya pertunjukan Teater Dulmuluk
karena banyak di ikutsertakan dalam kegiatan Festival Nasional
7 Nuraini Suyomukti, Pengantar ilmu komunikasi, (Yogyakarta: AR
Ruzz Media ,2016)h. 16 8 Kenny William, How to analyze Fiction, (Newyork: MonarchPress,
1966) h.89
5
teater tradisional Pertunjukan Teater Dulmuluk di Jakarta yang
kerjasama dengan Kementerian Jakarta tahun 20169 tepatnya di
pementasan di luar Palembang , serta khususnya tampil diTVRI
Palembang.10
Penelitian tentang teater menjadi indikasi tingginya
perhatian yang besar terhadap fungsi teater sebagai media
pewarisan budaya. Fungsi sosial Teater Dulmuluk diantaranya
sebagai sarana hiburan, pesan moral dan memberikan nilai
sejarah masyarakat palembang khususnya dalam acara-acara
keluarga dan acara adat yang telah diwariskan turun-menurun
sebagai kesenian tradisional kota palembang. Fungsi ini tidak
tergantikan oleh kesenian lain karena mengandung kolektifitas
tradisional, melibatkan berbagai cabang kesenian tradisional dan
dari segi penikmatnya kesenian ini cenderung dihadirkan oleh
anggota masyarakat yang berkeinginan melestarikan tradisi.
Kemudian sebagai sarana integrasi sosial yang dapat diterima
komunitas berbagai daerah di Sumatera Selatan sebagai kesenian
tradisional bersama dan dapat menjalankan perannya sebagai alat
promosi masyarakat atau pemerintahan.11 Kesenian menjadi
representasi dari kondisi terkini kebudayaan, aspek-aspek
9 Wawancara dengan Randi Putra Ramadha seniman Dulmuluk
tanggal 26 Februari 2020 Jam 08.54 Wib 10 Miralesi, Teater Dulmuluk ditengah strategi kebudayaanorde baru
di palembang (1967-1998)(Universitas Gajah Madah , 2017) 11 https://news.detik.com/berita/d-2089764/kesenian-sumsel-dul-
muluk-didaftarkan-ke-unesco 27 januari 2020
6
kreatifnya berpotensi menjadi pendorong terjadinya perubahan
etos dan budaya sebagai pertunjukan budaya.12
Media dan hubungan perubahan sosial pertunjukan Teater
Dulmuluk secara ekstrinsik mempunyai makna sebagai media
penyebaran agama (pesan moral) saat ini selain membawa pesan
lama unsur hiburannya pun menghiasi kemeriaahan penikmatnya.
Perubahan ini berupa kemasan dalam penambahan unsur-unsur
dalam pertunjukan sebagai kekayaan kreativitas masyarakat. Di
Sumatera Selatan, pertunjukan teater Dulmuluk sebagai media
pengembangan seni budaya yang dititik beratkan pada kesenian
tradisional yang diharapkan dapat menumbuhkan dan
mengembangkan ciri khas budaya Sumatera Selatan tanpa harus
melarutkan diri dengan budaya daerah lain, sekaligus ingin
meningkatkan harkat martabat hidup warga Sumatera Selatan.13
Sesuai dengan pendekatan petunjukan dalam Teori
Komunikasi yang membahas bagaimana berbagai pengertian,
makna, norma, peran dan aturan yang ada bekerja dan saling
berinteraksi dalam proses komunikasi.14 Dalam dramaturgi,
disebut juga dengan dramatisme, yaitu suatu pendekatan yang
digunakan untuk memahami penggunaan simbol-simbol dalam
dunia sosial. Pendekatan dramatisme sangat penting dalam teori
12 Lono Simatupang, pergelaran sebuah Mozaik Penelitian sosial-
budaya, ( Yogyakarta: Penerbit Jalasutra, 2013) h. Viii. 13 Tim. Repelita Provinsi Daerah Tingkat I Sumsel.(Repelita V,
1989), hal. 172 14Morrisan, Teori komunikasi individu hingga massa.
(Jakarta:Prenadamedia Group, 2013) h,51
7
komunikasi, menurut para ahli penggunaan simbol utamanya
terjadi melalui bahasa sebagai alat komunikasi.15 Erving
Goffman mencoba membandingkan dunia manusia dengan dunia
teater serta menggambarkan perbandingan antara manusia di
kehidupan nyata dengan para pemain atau pemeran di atas
panggung interaksi sangat berkaitan dengan nilai-nilai
komunikasi seni pertunjukan teater. Erving Goffman
menggunakan model dramaturgis untuk interaksi sosial. Perilaku
sosial adalah pertunjukan16 Goffman akhirnya mampu
menawarkan konsep baru yakni dramaturgis dalam kajian
komunikasi.17 Pendekatan dramatugis berfokus pada aspek
ekspresi dan komunikasi suatu kebudayan melalui berbagai
bentuk ucapan, tindakan, benda, dan peristiwa berdasarkan
hubungan sosial masyarakat.18
Menurut Pandangan Islam komunikasi merupakan bagian
yang tak akan terpisahkan dalam kehidupan manusia karena
segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi yang
berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak
15 Stephen W. Littlejohn, Encyclopedia of communication theory,
(Jakarta: SAGE Publications, Inc,2009)h. 320 16 Stephen W. Littlejohn, Encyclopedia of communication theory,
(Jakarta: SAGE Publications, Inc,2009)h 741 17Littlejhon,1999: 162-167, Miller, 2001:88-91, West
&Turner,2007:358-360 dalam Jaeni Bin Wastap, Teater dan Komunikasi
Menuju Kajian komunikasi Seni, Doktor bidang Komunikasi seni, Dosen Tetap
di jurusan Teater dan Program Pascasarjana STSI Bandung, Pengajar di
beberapa perguruan tinggi lain, seperti IPB, UNPAD, UNPAS, dan Universitas
Kebangsaan Bandung. 18 Lono Simatupang, Pergelaran Sebuah Mozaik Penelitian sosial-
budaya, ( Yogyakarta: Penerbit Jalasutra, 2013) h. xii
8
al-karimah berarti komunikasi yang bersumber pada Al-Quran
dan Al-Hadits (sunnah nabi). Seperti dalam ayat Alquran Q.S al
Hujurat ayat 13 yakni19:
“hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari asal
yang sama, kemudian dijadikan dalam kelompok syu‟ub dan
qabail. Seluruh manusia setara dalam kemuliaan sebagai
keturunan adam dan hawa yang tercipta dari tanah. Mereka
menjadi lebih mulia dari pada yang lain bukan hanya berdasarkan
tingkat keberagamannya. Pertunjukan teater Dulmuluk
merupakan sebuah ekspresi komunikasi budaya karena
menampilkan secara lengkap baik pada lakon, syair, lagu-lagu,
corak melayu dan lawakan-lawakan yang sering mengangkat dan
menertawakan ironi kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai
19 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung:
CV Penerbit Diponegoro, 2005 )h,515
9
Pewarisan budaya, secara internal khususnya di TVRI Sumatera
Selatan Teater Dulmuluk juga sebagai kebanggaan milik bangsa
terutama kota Palembang yang ditetapkan sebagai Warisan
budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi
UNESCO tahun 2003.20 Sebagai pewarisan budaya peran serta
seniman teater dulmuluk dalam berbagai kegiatan kesenian
sangat menjadi perhatian besar masyarakat, serta dimana adanya
konvensi dalam melindungi kreativitas dan keragaman budaya di
seluruh dunia. Salah satu konvensi yang dibentuk adalah
konvensi untuk Perlindungan Warisan Takbenda (Convention for
the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage) tahun
2003.21 Konvensi UNESCO tahun 2003 mengenai Warisan
Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) mengandung
arti berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan,
keterampilan yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok,
dan perorangan sebagai bagian warisan budaya mereka. Warisan
Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) bagi
masyarakat, kejlompok dan perorangan memberikan makna pada
kehidupan dan cara mereka hidup bermasyarakat karena warisan
ini dipraktikan dan disampaikan dari individu ke individu lain
20 http://www.sayangi.com/2013/12/14/13239/news/dulmuluk-dan –
songket-ditetapkan-sebagai-wtwb-indonesia Tanggal, 27 januari 2020 21 Standard setting in UNESCO. Volum II Conventions,
recommandation, declaration and charters. Adopted by UNESCO (1948-
2006) dalam kutipan M. Frizik Syuhad yang berjudul Peran UNESCO dalam
melindungi Intangible Cutural Heritage (ICH) Indonesia tahun 2012.
10
dari generasi ke generasi.22 yang diwariskan secara turun-
menurun, Maka dari itu, UNESCO sebagai badan yang khusus
untuk melindungi warisan budaya yang berada dalam
pengawasan upaya internasional untuk melindungi kreativitas dan
keberagaman diseluruh dunia,23 sebagai warisan budaya teater
Dulmuluk patut untuk menjadi perhatian masyarakat yang
keberadaannya hampir punah sehingga harus dikembalikan agar
dapat menarik perhatian para penikmatnya khususnya melalui
TVRI Sumatera Selatan sebagai media informasi publik ini
menarik untuk diteliti.
Oleh karena itu, pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan merupakan bangunan lakon yang telah
dirancang dan disusun agar menjadi ciri dan karakteristik dengan
tujuan mudah dikenal dan lekat dalam ingatan masyarakat
pendukungnya. Melalui proses yang panjang dari pembacaan teks
naskah hingga menjadi teater utuh seperti sekarang, dari
dibacakan, diperagakan, lalu diperankan dengan diiringi musik.
Adanya pendekatan komunikasi budaya di gunakan
sebagai aspek pendukung untuk melihat pertunjukan teater
Dulmuluk yang berjudul Syair Abdulmuluk khusus nya pada
22 UNESCO, “Convention for of the Safeguarding of the Intangible
Cultural, Paris, 17 Oktober 2003, Article 2-1 dalam kutipan M. Frizik Syuhad
yang berjudul Peran UNESCO dalam melindungi Intangible Cutural Heritage
(ICH) Indonesia tahun 2012. 23 UNESCO, 65 WAYS UNESCO: Benefits Countries All Over the
Wolrd. Paris.The Sector for External Relations and Public Information of the
United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
dalam kutipan M. Frizik Syuhad yang berjudul Peran UNESCO dalam
melindungi Intangible Cutural Heritage (ICH) Indonesia tahun 2012.
11
lakon Zainal Abidiansyah dan Zubaidah Siti yang tetap bertahan
atau bahkan bakal punah pada zamannya, serta sebagai media
perubahan satu sama lain antara pertunjukan dengan para
penonton di masyarakat atau sebaliknya hingga teater Dulmuluk
ini tetap hidup, berkembang dan dikenal oleh masyarakat kota
palembang khususya melalui TVRI Sumatera Selatan.
Penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti melalui
Pendekatan Teori dramaturgi. Sebagaimana diharapkan
penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pemuda
masyarakat Palembang yang bukan hanya pemuda yang
menyukai seni peran khususnya teater tetapi juga para pemuda
lainnya agar dapat melihat dan mempertahankan teater ini hingga
dapat terus bertahan di masyarakat. Adapun judul penelitian saya
“Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan:
Sebuah pendekatan komunikasi budaya”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan Judul dari Penelitian ini, Peneliti membatasi
masalah penelitian yang berfokus kepada Teater Dulmuluk
khususnya Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan: Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis
berusaha mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam
pembahasan Tesis ini adalah sebagai berikut:
12
1. Mengapa pertunjukan Teater Dulmuluk bertahan di
TVRI Sumatera Selatan ?
2. Sebagai pertunjukan, bagaimana pesan moral islam itu
disampaikan kemasyarakat?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pertunjukan
Teater Dulmuluk?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam bidang akademis dapat dibangun
lewat penjelajahan kepustakaan, yakni dengan melakukan review
atas hasil-hasil penelitian atau tulisan teoretis terkait dengan
objek material penelitian (cerita rakyat). Sedangkan tujuan non
akademis dapat dirumuskan dengan melakukan studi kepustakaan
terkait arti penting objek material (cerita rakyat) dalam kehidupan
masyarakat.24 Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
penelitian tersebut memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Melalui rumusan masalah peneliti memperoleh
gambaran bentuk pertunjukan (klasik) teater Dulmuluk
berdasarkan pola permainan dan fungsinya sebagai
pertunjukan sehingga bertahan, dimana teater Dulmuluk
dahulu (klasik) dan saat ini sebagai bentuk perubahan
atau adanya revitalisasi.
2. Memaknai pesan moral islam yang terkandung bagi
kehidupan sosial budaya masyarakat
24 Lono Simatupang,Pergelaran, sebuah Mozaik penelitian seni
budaya, (Jogjakarta: Penerbit Jalasutra, 2013) h. 32
13
3. Sebagai pertunjukan teater Dulmuluk di lingkungan
masyarakat dapat memberikan hiburan rakyat, pesan
moral islam dan nilai sejarah bagi masyarakat sebagai
media pewarisan budaya.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
nilai tambah yang bermanfaat serta memberikan kontribusi yang
positif bagi pengembangan keilmuan tentang nilai dan tradisi
melayu masyarakat pada umumnya. Peristiwa-peristiwa yang
luput dan hilang dalam perhatian kita, sama halnya seperti
peristiwa mengenai nilai dan tradisi melayu masyarakat.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
bagi akademis, praktisi dan pembaca pada umumnya. serta dapat
memberikan deskripsi dalam memperkaya kajian-kajian literatur
tentang nilai, tradisi dan kearifan lokal melayu yang ada di
masyarakat pada umumnya sehingga mampu memberikan
manfaat pada bagi seluruh lapisan masyarakat.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma
Konstruktivis, dalam presfektif konstruktivis realitas diskripsi
sebagai gejala yang sifatnya tidak tetap dan memiliki pertalian
hubungan dengan masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
14
Oleh karena itu pemahaman atas suatu realitas selain bersifat
relatif juga dinamis.25
Paradigma knstruktivis melihat kenyataan sebagai hal
yang ada tetapi realitas bersifat majemuk dan makna yang
berbeda, paradigma ini menjelaskan bahwa setiap cara yang
diambil setiap individu dalam memandang dunia adalah valid,
adanya rasa saling menghargai atas pandangan tersebut.
Paradigma ini sesuai dengan penelitian peneliti, bahwa
pertunjukan teater Dulmuluk berkaitan satu sama lain antara
masalalu, sekarang dan akan datang, selalu ada revitalisasi yang
terjadi dipertunjukan.
2. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan dan
analisis data yang dilakukan dengan pengumpulan data, data yang
dihimpun sebanyak mungkin secara global atau menyeluruh dan
dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sehingga
mengerucut dan merujuk pada data-data yang dibutuhkan untuk
menjawab pertayaan penlitian.
Moleong mengatakan Analisis Data Kualitatif prosesnya
berjalan yakni Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan
dengan diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
mengumpulkan, memilah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar dan membuat indeksnya, berfikir dengan jalan
membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
25 Maryaeni, Metode Penelitian kebudayaan, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2012) h. 7
15
menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-
temuan umum26 serta menganalisis data yang peneliti peroleh dari
observasi wawancara, dan dokumentasi,
Kemudian pengolahan dalam menganalisi data peneliti
mengelompokkan pengolahan keseluruhan hasil kajian
wawancara, observasi dan dokumentasi yang menggunakan teori
dramaturgi Erving Goffman Penulis menggunakan analisis data
deskriptif kualitatif agar dapat membuat deskripsi serta gambaran
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Metode kualitatif disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi alamiah disebut juga metode etnografi yang banyak
digunakan untuk bidang antropologi budaya.27 Penelitian ini
bersifat desktiptif kualitatif, artinya penelitian ini dimaksudkan
untuk memberi hasil secara jelas dengan menggunakan teori
dramaturgi presfektif komunikasi budaya dalam pertunjukan
teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan.
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer
dan sekunder. Data primer didapatkan dari narasumber adalah
Bapak Jonhar dan Randi Ramadhan. Data Sekunder diperoleh
oleh gambar foto dan dokumentasi di dapat dari Pertunjukan
26 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 248
27 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2015) h. 14
16
Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan, dan Masyarakat
Pemerhati Dulmuluk.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Pengambilan informan dalam penelitian ini subjek
penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu
penentuan sample yang di fokuskan kepada informan-informan
tentang fenomena yang diteliti dengan teknik snow ball sampling
yaitu menelusuri terus subjek yang dibutuhkan untuk menjawab
pertayaan penelitian.28
Subjek penelitian yang dibutuhkan terutama pada pelaku
seni pertunjukan teater Dulmuluk yakni Seniman Teater
Dulmuluk (Bapak Jonhar Saad dan Randi Ramdhan), Staff
Program Acara teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
(Bapak Malkon Suhaimi dan Antoni Dwi Putra) dan Masyarakat
kota Palembang.
Adapun penelusuran terhadap objek penelitianya di TVRI
Sumatera Selatan yang beralamat di kantor di Jalan. Kapten A
Rifai, Kota Palembang.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Teknik Pengumpulan data dengan wawancara dilakukan
peneliti kepada narasumber yang terlibat dalam pertunjukan
teater Dulmuluk. Wawancara adalah bentuk komunikasi dua
28 Sugiarto, dkk; “Teknik Sampling”, (Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. 2001) h. 44-45.
17
orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi
dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertayaan
berdasarkan tujuan tertentu dalam konteks ini wawancara dengan
teknik utama pengumpulan data yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh melalui
observasi. 29
Wawancara sebagai data penting untuk penulis
menganalisis pertunjukan teater Dulmuluk. Wawancara diarahkan
untuk mendapat jawaban mengenai bagaimana Pertunjukan,
fungsi serta makna yang terkandung di pertunjukan teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan.
Adapun Wawancara yang dilakukan kepada Bapak
Jonhar Saad dan Randi Ramadhan seniman pertunjukan teater
Dulmuluk serta Staff program acara Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Bapak Malkon Suhaimi dan Antoni Dwi Putra.
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data.30 Observasi
adalah dengan melakukan pengamatan langsung dan bebas
terhadap objek penelitian dan unit analisis dengan cara datang
dan mengamati langsung mencermati, mencatat dan
menganalisanya sesuai penelitian yang digunakan.
Dalam hal ini pihak yang diobservasi adalah rangkaian
pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan.
29 Dedddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma
baru komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003) h, 180 30 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, Pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2015) h, 203
18
c. Dokumentasi
Penulis menggali informasi sebanyak-banyaknya dan
serinci mungkin yang berkaitan dengan dokumentasi.
Dokumentasi digunakan dengan cara yang dilakukan seperti
menyediakan dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat
dari pencatatan sumber-sumber informasi. Track record, ratting
program acara Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan, Foto serta
Vidio yang berkaitan dengan Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera Selatan.
d. Kepustakaan
Peneliti mencari dan menggali bahan-bahan kepustakaan
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang berhubungan
dengan materi penelitian ini melalui sumber-sumber ilmiah yang
diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-
karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-
sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
F. Penelitian Terdahulu yang relevan
Dalam proses penelitian ini, peneliti mengambil hasil
penelitian yang ada perbedaan atau kesamaan dengan penelitian
yang diteliti. Adapun penelitian tersebut adalah :
1. Tesis Jaka Falah (2012) Universitas Pendidikan
Indonesia yang berjudul “Transformasi Persepsi Publik Terhadap
Pertunjukan Teater Dulmuluk di Kota Palembang- Sumatera
Selatan”. Penelitian ini menggunakan beberapa teori yang
19
berkaitan dengan judulnya yakni Teori Fenomenologi, Teori
Hegenomi, Teori, Deskonstruksi, Teori Psikoanalisa, Metode
yang digunakan Pendekatan Kualitatif yang menekankan pada
makna dan pemahaman dari dalam inner aspect, penalaran,
defenisi suatu situasi tertentu, hasil dari penelitian ini
mendapatkan nilai pencerahan terhadap transformasi peruntuhan
dan pendobrakan nilai estatis syair abdulmuluk lebih di
terposisikan didalam industri entertaiment. Adapun persamaan
dan perbedaan dengan peneliti yakni persamaannya sama-sama
meneliti tentang teater Dulmuluk sedangkan perbedaannya
peneliti lebih berfokus kepada bertahannya teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera Selatan sedangkan Jaka falah lebih berfokus
kepada respon masyarakat terhadap Teater Dulmuluk.31
2. Disertasi Suhardi (2016) Universitas Indonesia Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Susastra yang
berjudul “Guritan Upaya mempertahankan Tradisi Lisan
Basemah Sumatera Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan keberadaan khalayak guritan yakni masyarakat
Basemah dan Perkembangan guritan dan fungsinya bagi
masyarakat basemah agar guritan tetap tumbuh dan
berkembang.32 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya
31 Tesis Jaka Falah (2012) yang berjudul “Transformasi Persepsi
Publik Terhadap Pertunjukan Teater Dulmuluk di Kota Palembang- Sumatera
Selatan” Universitas Pendidikan Indonesia 32 Disertasi Suhardi, (2016) “Guritan Upaya mempertahankan
Tradisi Lisan Basemah Sumatera Selatan” Program Studi Ilmu Susastra,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
20
satu kesatuan konteks yang saling mempengaruhi antara
penggurit, penonton, penyelenggara pertunjukan, kesempatan
pertunjukan, waktu dan tempat pertunjukan, imbalan jasa
pertunjukan dan inovasi pertunjukan menjadikan guritan tetap
bertahan hidup didalam masyarakat Basemah. Guritan yang
dikhawatirkan akan mati bahkan punah itu, ternyata masih
berfungsi di kehidupan masyarakat Basemah dari masa ke masa
sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat. fungsi fungsi itu
berguna bagi pembentukan karakter masyarakat Basemah
khususnya dan bagi pembentukan karakter bangsa indonesia pada
umumnya. Adapun persamaan dan perbedaan dengan peneliti
yakni persamaannya sama-sama meneliti tentang Teater
Dulmuluk sedangkan perbedaannya peneliti lebih berfokus
kepada bertahannya Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
sedangkan Suhardi lebih berfokus pada keberadaan khalayak
guritan dengan perkembangan dan fungsi pertunjukan agar
guritan tetap bertahan hidup didalam masyarakat Basemah.33
3. Jurnal Nurhayati, Subadiyono, Didi, yang berjudul
“Seni Pertunjukan Tradisional Dulmuluk Revitalisasi dan
Apresiasi Mahasiswa” Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan kuantitatif, pengumpulan data mengunakan
observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa peningkatan apresiasi mahasiswa mencakup tiga aspek
33 Disertasi Suhardi, (2016) “Guritan Upaya mempertahankan
Tradisi Lisan Basemah Sumatera Selatan” Program Studi Ilmu Susastra,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
21
yakni, sikap, pengetahuan dan psikomotor. Pada aspek sikap dan
pengetahuan apresiasi mahasiswa terhadap seni pertunjukan
Dulmuluk semakin meningkat. Dilihat dari aspek psikomotorik,
mahasiswa mampu mementaskan seni pertunjukan Dulmuluk
secara sukses sebanyak 1050 penonton. Adapun persamaan dan
perbedaan dengan peneliti yakni persamaannya sama-sama
meneliti tentang Teater Dulmuluk, sedangkan perbedaannya
peneliti lebih berfokus kepada bertahannya Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera Selatan sedangkan perbedaannya Jurnal ini lebih
fokus kepada Apresiasi Mahasiswa terhadap seni pertunjukan
Dulmuluk.34
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini terdapat latar belakang masalah,
pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, penelitian terdahulu yang
relevan serta sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Teoritis
Dalam bab ini berisi tentang teori dramaturgi tentang
Pertunjukan teater Dulmuluk : Sebuah Pendekatan
Komunikasi budaya.
34 Jurnal Nurhayati, Subadiyono dan Didi Suhendi (2015) FKIP
Universitas Indonesia “Seni pertunjukan tradisional Dulmuluk Revitalisasi dan
Apresiasi Mahasiswa”
22
Bab III Gambaran Umum Masyarakat Palembang
Dalam bab ini berisi gambaran geografis, historis, umum
mengenai Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan
Bab IV Temuan Penelitian
bab ini memaparkan hasil penelitian terjadi di lapangan
berkaitan wawancara, observasi, dokumentasi serta data-
data yang bersumber dari kepustakaan Pertunjukan Teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Bab V Pembahasan Komunikasi dalam Seni
Bab ini berisi uraian yang berkaitan teori kemudian di
analisis berdasarkan hasil penelitian.
Bab VI Penutup
Pada bab ini penulis menyimpulkan tesis secara
keseluruhan sebagai penegasan jawaban dan saran-saran
yang dianggap penting berkaitan judul penelitian.
23
23
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Dramaturgi
Dramaturgi merupakan pandangan tentang kehidupan
sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas.
Istilah dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau
pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor
memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga
penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh
tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang
disajikan.1
Goffman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi yang
menggali segala macam perilaku interaksi yang kita lakukan
dalam pertunjukan kehidupan kita sehari-hari yang menampilkan
diri kita sendiri dalam cara yang sama dengan cara seorang aktor
menampilkan karakter orang lain dalam sebuah pertunjukan
drama.2 Tujuan Dramatisme adalah memberikan penjelasan logis
untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia
melakukan apa yang mereka lakukan. Dramatisme
1 Erving Goffman, The presentasion of self in everyday life,
Universitas of edinburgh sosial sciences reaserch center 39 george square,
edinburgh 8 , tahun 1956 h. 19 2 Erving Goffman, The presentasion of self in everyday life,
Universitas of edinburgh sosial sciences reaserch center 39 george square,
edinburgh 8 , tahun 1956 h. 10
24
memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan simbolik
ketimbang model pengetahuan
Dalam mencapai tujuannya, menurut konsep dramaturgis,
manusia akan mengembangkan perilaku-perilaku yang
mendukung perannya tersebut. Selayaknya pertunjukan drama,
seorang aktor drama kehidupan juga harus mempersiapkan
kelengkapan pertunjukan.3
2. Elemen Pendukung Dramaturgi
Terdapat lima elemen poin utama dari Pentas dramatisme
Menurut Burke yaitu:4
1. Tindakan (act)
Burke menganggap tindakan sebagai apa yang dilakukan
oleh seseorang. Tindakan merupakan aksi yang
mengambil peran dalam kisah atau pernyataan yang
diberikan oleh pembicara untuk menunjukkan apa yang
disampaikan pembicara kepada khalayaknya.
2. Adegan (scene)
Adegan merupakan konteks yang melingkupi tindakan.
Adegan juga merupakan setting atau latar belakang dari
tindakan yang dilakukan dan bagaimana setting
memberikan efek terhadap pesan termasuk dalam adegan.
3 Paul B Horton, Cheter L Hunt,Sosiologi (Jakarta:Ciralas,1984), h 89 4 Burke, 1965 halaman 5 dalam Basuki Agus Suparno, Penulis
Artikel:Pentad analysis dalam dramatisme Kenenth Burke dalam buku Mix
Metodology dalam penelitian komunikasi (Editor: Aswad, Fajar Junaedi, Setio
Budi HH, Agung Prabowo) ASPIKOM bekerjasama dengan Buku Litera dan
Perhumas, Yogyakarta, 2011.
25
3. Agen (agent)
Agen merupakan seseorang atau orang–orang yang
melakukan tindakan. Beberapa pesan dipenuhi dengan
referensi diri, pikiran, jiwa, dan tanggung jawab pribadi.
4. Agensi (agency)
Agensi merujuk pada cara–cara yang di gunakan oleh
agen untuk menyelesaikan tindakan. Bentuk–bentuk
agensi yang mungkin mencakup strategi pesan,
penceritaan kisah, permintaan maaf, pembuatan pidato,
dan seterusnya.
5. Tujuan (purpose)
Tujuan merujuk pada hasil akhir yang ada di dalam benak
agen untuk tindakan yaitu, mengapa tindakan dilakukan.
tujuan dari lakon baik tujuan yang eksplisit maupun
implisit. Tujuan merupakan alasan dibalik aksi yang
dilakukan oleh aktor komunikasi. Tujuan dalam pesan
menunjukkan keinginan yang kuat dari pihak pembicara
kesatuan atau makna utama dalam kehidupan.
Dalam dramaturgi Menurut Goffman terdiri dari Front
stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang).5
Atas panggung (front stage) dan di belakang panggung (back
stage) drama kehidupan. Kondisi akting di front stage adalah
5 Erving Goffman, The presentasion of self in everyday life,
Universitas of edinburgh sosial sciences reaserch center 39 george square,
edinburgh 8 , tahun 1956 h. 13
26
adanya penonton (yang melihat kita) dan kita sedang berada
dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha untuk
memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami
tujuan dari perilaku kita.6 Panggung depan adalah “bagian
penampilan individu yang secara teratur berfungsi di dalam mode
yang umum dan tetap untuk mendefenisikan situasi bagi mereka
yang menyaksikan penampilan itu”.7 Panggung belakang adalah
tempat dimana para tokoh peran mempersiapkan teknik-teknik
akting yang akan dipresentasikan nanti di panggung depan. Pada
panggung belakang, seorang tokoh berperilaku bebas tanpa
sebuah ekspetasi karakter.8 Dengan dramaturgis dan pemainan
peran yang dilakukan manusia, terciptalah suasana dan kondisi
interaksi yang memberikan makna tersendiri.
Saat itu kita berusaha untuk memainkan peran kita sebaik-
baiknya agar penonton memahami tujuan dari perilaku kita.
Perilaku kita dibatasi oleh oleh konsep-konsep drama yang
bertujuan untuk membuat drama yang berhasil. Sebelum
berinteraksi dengan orang lain, seseorang pasti akan
mempersiapkan perannya, atau kesan yang ingin ditangkap oleh
lawan interaksinya.
6 Duncan Mitchell, Sosiologi Suatu Analisa Sistem Sosial
(Jakarta:Bina Aksara Indah:1984)h.91 7 A.rani Usman, Etnis cina perantaaun diaceh, ( Jakarta:Yayasan
pustaka obor Indonesia,2009)h. 19 8 Michael Jibrael Rorong, the presentation of self in everday life,studi
pustaka dalam memahami realitas dalam presfektif erving goffman , Jurnal
oration directa, Vol 1 No.2 Juli 2018 E-ISSN 2615-07435. h. 5
27
Penggunaan konsep dramaturgi dan permainan peran
yang dilakukan oleh manusia, terciptalah suasana-suasana dan
kondisi interaksi yang kemudian memberikan makna tersendiri.
Munculnya pemaknaan ini sangat tergantung pada latar belakang
sosial masyarakat itu sendiri. Terbentuklah masyarakat yang
mampu beradaptasi dengan berbagai suasana dan corak
kehidupan. Masyarakat melalui konsep permainan peran adalah
realitas yang terjadi secara alamiah dan berkembang sesuai
perubahan yang berlangsung dalam diri mereka. Permainan
peran, akan berubah sesuai kondisi dan waktu keberlangsungnya.
Banyak pula faktor yang berpengaruh dalam permainan peran
ini, terutama aspek sosial psikologis yang melingkupinya.
Menurut Goffman jika kita membaca cerita maka kita
terlibat dalam pengambaran dramatis untuk menghadirkan sebuah
pandangan khusus tentang diri sendiri. Dalam menghadapi orang
lain, anda menghadirkan karakter khusus kepada pendengar,
layaknya dalam sebuah drama seseorang memainkan sebuah
peran khusus. Jika kerangka yang anda tawarkan diterima, maka
pendengar akan menerima karakterisasi yang anda berikan.9
Dalam mencapai tujuannya teori dramaturgis manusia akan
mengembangkan perilaku-perilaku yang mendukung perannya
9 Stephen W. Littlejhon, Karen A.Foss, Teori Komunikasi,
(Jakarta:Salemba Humanika,2018) h 129
28
tersebut. Selayaknya pertunjukan drama, seorang aktor drama
kehidupan juga harus mempersiapkan kelengkapan pertunjukan.10
Goffman yakin bahwa diri sendiri secara harfiah
ditentukan oleh dramatisasi berikut merupakan cara bagaimana ia
menjelaskan tentang diri sendiri “sebuah adegan yang
dipentaskan dan ditampilkan dengan benar, membawa pendengar
untuk menghubungkan diri sendiri pada sebuah karakter yang
ditampilkan, tetapi penghubungan ini diri sendiri adalah hasil dari
adegan yang lepas dan bukan merupakan penyebabnya.
Selanjutnya, diri sendiri yang ditampilkan, bukanlah hal yang
organis yang memiliki lokasi tertentu yang nasib dasarnya adalah
untuk dilahirkan, matang, dan mati hal ini merupakan sebuah
efek dramatis yang muncul secara luas dari sebuah adegan yang
dihadirkan dan isu karakteristik, perhatian utama, apakah hal
tersebutu akan dihargai atau tidak”.11
Dengan konsep dramaturgis dan permainan peran yang
dilakukan oleh manusia, terciptalah suasana-suasana dan kondisi
interaksi yang kemudian memberikan makna tersendiri
menciptakan panggung sendiri yang membuatnya bisa tampil
sebagai komunitas yang bisa bertahan hidup masyarakat melalui
konsep permainan peran adalah realitas yang terjadi secara
alamiah dan berkembang sesuai perubahan yang berlangsung
dalam diri mereka.
10 Paul, B Horton, Cheter L Hunt,Sosiologi (Jakarta:Ciralas,1984),h.
89 11 Stephen W. Littlejhon, Karen A.Foss, Teori Komunikasi,
(Jakarta:Salemba Humanika,2018) h 129
29
3. Model dan Teori dramaturgi
Analisis dalam dramaturgi disebut juga dengan
dramatisme, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk
memahami penggunaan simbol-simbol dalam dunia sosial. Dalam
teori budaya, seni pertunjukan dapat diartikan sebagai
representasi simbol-simbol budaya. Budaya juga menentukan
orang menjadi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan dan
kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan
menafsirkan pesan12 Dalam komunikasi konvensional, manusia
berbicara tentang bagaimana memaksimalkan indra verbal dan
non-verbal untuk mencapai tujuan akhir komunikasi agar orang
lain mengikuti kemauan kita.
Maka dalam dramaturgi, yang diperhitungkan adalah
konsep menyeluruh bagaimana kita menghayati peran sehingga
dapat memberikan keuntungan sesuai yang kita mau. Dramatugi
mempelajari konteks dari perilaku manusia dalam mencapai
tujuannya dan bukan untuk mempelajari hasil dari perilakunya
tersebut.
Menurut Koster melihat komposisi tersebut dengan
memberikan model komunikasi teks tradisi lisan dalam
pertunjukan sebagai berikut:
12 Ahmad, Sihabudin, Komunikasi antar budaya satu presfektif
multidimensi, (Jakarta:Bumi Aksara, 2013) h.20.
30
Dunia Nyata
Teks
Pencipta/Seniman atau Penonton /
Pelaku Seni Pertunjukan Penikmat seni
Gambar 1 : Model Komunikasi dalam Pertunjukan
(Tradisi Lisan)
Sumber: Koster dalam Pudentia13
Artinya Pertunjukan teater rakyat sebagai seni
pertunjukan yang hidup dan berkembang di tengah-tengah
masyarakat pendukungnya, pada hakekatnya adalah sebuah
media komunikasi budaya. Sebagai media komunikasi budaya,
pertunjukan teater rakyat memiliki pola interaksi dengan
masyarakat lingkungannya, dimana setiap orang atau masyarakat
ingin melibatkan dirinya dengan cara menonton, mengapresiasi,
mengamati, menginterpretasi, mengkritisi dan bahkan ingin
melibatkan diri menjadipelaku dalam peristiwa pertunjukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi di sini lebih
dipandang sebagai interaksi simbolik, yang inti dari interaksi
tersebut dengan meminjam catatan deddy mulyana adalah suatu
aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi
atau proses pertukaran simbol yang diberi makna.14 Dalam
13Koster dalam Pudentia, Edy Sudiyawati, Metodologi kajian tradisi
lisan, ( Jakarta :Yayasan Obor Indonesia,1998) h. 33 14 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya ) h. 68
31
bahasa lain simbol-simbol yang berinteraksi dalam sebuah
pertunjukan dapat disebut sebagai teks yang dikomposisikan
dalam pertunjukan. Sebagaimana Koster melihat kompos isi
tersebut dengan memberikan model komunikasi teks tradisi lisan
sebagaimana kelisanan pada pertunjukan teater rakyat sebagai
mana gambar diatas. Suatu interaksi posisi diri sangat penting
diterapkan dalam kajian komunikasi seni pertunjukan teater.
a. Teori dramaturgi Erving Goffman
Dramaturgi merupakan serapan atau pungutan dari bahasa
Belanda dramaturgie yang berarti ajaran tentang seni drama
atau dari bahasa Inggris dramaturgy yang berarti seni atau
tekhnik penulisan drama dan penyajiannya dalam bentuk teater.15
Menurut Goffman orang berinteraksi adalah ingin
menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain,
yang disebut sebagai penegeloalan pesan. Dramaturgi yang
dikemukakan oleh Erving Goffman ia menyamakan kehidupan
manusia adalah drama itu sendiri. Dalam hal ini, manusia
merupakan aktor yang menampilkan segala sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu melalui drama yang dilakukannya. Bila
seorang aktor berhasil , maka penonton akan melihat aktor dari
sudut yang memang ingin diperlihatkan oleh aktor tersebut.aktor
akan semakin mudah untuk membawa penonton untuk mencapai
tujuaanya. Identitas seorang aktor dalam berinteraksi dapat
15Harymawan,Rma. Dramaturgi. (Bandung: PT
Rosdakarya,1986)h.iii
32
berubah, tergantung dengan siapa sang aktor berinteraksi.16Hal
ini dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari komunikasi. karena
komunikasi sebenarnya adalah alat untuk mencapai tujuannya.
Maka dalam dramaturgis sebagaimana kita menghayati peran
sehingga memberikan timbal balik sesuai dengan apa yang kita
mau.
Erving Goffman melalui Teori dramaturgi mencoba untuk
membandingkan dunia manusia dengan dunia teater serta
menggambarkan perbandingan antara manusia di kehidupan
nyata dengan para pemain atau pemeran di atas panggung
interaksi sangat berkaitan dengan nilai-nilai komunikasi seni
pertunjukan teater. Erving Goffman menggunakan model
dramaturgis untuk interaksi sosial. Perilaku sosial adalah
pertunjukan 17
Erving Goffman dalam bukunya The Presentation of
Everyday Life mengatakan bahwa dramaturgi adalah sebuah teori
dasar tentang bagaimana individu tampil di dunia sosial.18
Individu dapat menyajikan suatu “pertunjukan” apapun bagi
orang lain, namun kesan yang diperoleh orang banyak terhadap
pertunjukan itu bisa berbeda-beda. Seseorang bisa sangat yakin
16 Widodo, Suko. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial.(Malang:
Aditya Media Publishing, 2010)h.167 17 Stephen W. Littlejohn, Encyclopedia of communication theory,
(Jakarta: SAGE Publications, Inc,2009)h 741 18Erving. Goffman,. The Presentation of Self in Everyday Life .
(Doubleday Anchor: Garden City, New York, 1959)
33
terhadap pertunjukan yang diperlihatkan kepadanya, tetapi bisa
juga bersikap sebaliknya.19
Manusia mampu menjalankan berbagai peran sesuai
dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Manusia sebagai aktor
yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya
adalah ruang interaksi dunia maya.20 Setiap individu mampu
menampilkan karakter diri yang berbeda ketika berada di dunia
maya dengan dunia nyata. Inilah yang kemudian disebut dengan
istilah dramaturgi atau presentasi diri (The Presentation of Self)
untuk menjelaskan bagaimana seseorang menampilkan diri pada
lingkungan atau panggung tertentu.21Goffman akhirnya mampu
menawarkan konsep baru yakni dramaturgis dalam kajian
komunikasi.
B. Tinjauan tentang Pertunjukan
1. Pengertian Pertunjukan
Dalam realitas sosial budaya yang beragam ini, ditemui
berbagai media tradisional yang didukung oleh budaya dan suku
bangsa masing-masing etnis. Media tradisional yang paling
menonjol dan mudah dikenal adalah dalam bentuk media
pertunjukan rakyat. Aktivitas komunikasi yang terjadi melalui
19 Edi. Santoso, Dkk. Teori Komunikasi. (Yogyakarta: Graha
Ilmu,2012) h.47 20 George Ritzer, & Douglas J.Goodman. Teori Sosiologi Dari Teori
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Muktahir Teori Sosial Postmodern.
Penerjemah Nurhadi( Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008.) h.617 21 Ainal Fitri, Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto Di Media
(Jurnal Sosial Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP
UNDIP Angkatan VI)
34
media pertunjukan rakyat merupakan bentuk komunikasi
langsung tatap muka. Komunikasi menjadi kebutuhan permanen
manusia yang membentuk keberlangsungan kehidupan mahluk
sosial.22
Pertunjukan teater adalah pertukaran makna simbolik
yang dalam pandangan lain terdapat arti komunikasi sebagai
suatu kontruksi makna melalui pertukaran bentuk-bentuk
simbolik.23Seni pertunjukan teater yang hidup dan berkembang di
tengah-tengah masyarakat pendukungnya, pada hakekatnya
adalah sebuah media komunikasi budaya.
Setiap orang atau masyarakat ingin melibatkan dirinya
dengan cara menonton, mengapresiasi, mengamati,
menginterprestasi, mengkritisi dan bahkan ingin melibatkan diri
menjadi pelaku peristiwa pertunjukan baik secara langsung
maupun tidak langsung.24
2. Pengertian Fungsi
Fungsi budaya adalah membuat kehidupan lebih mudah
bagi manusia dengan mengajarkan bagaimana beradaptasi dengan
sekelilingnya. Budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah
22 Onong Uchjana, Ilmu komunikasi teori dan praktik
,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2007) h. 9 23 Lull. James “Media Komunikasi Kebudayaan”. (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia,1998) h. 223 24Deddy, mulyana dan jalaludin rakhmat, komunikasi antar budaya
panduan berkomunikasi dengan orang-orang yang berbedabudaya (Bandung,
Remaja Rosdakarya, 2000) h. 68
35
budaya.25 Beragam Fungsi ini oleh R.M. Soedarsono
dikelompokkan ke dalam tiga wilayah, yaitu:26
1) sebagai sarana ritual,
2) sebagai hiburan pribadi, dan
3) sebagai presentasi estetis.
Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana ritual,
hiburan pribadi, dan presentasi estetis seperti dikemukakan oleh
Soedarsono mengajarkan bagaimana selayaknya manusia
berperilaku sosial. Aspek-aspek pembentuk sosok seni
pertunjukan mengtengahkan norma-norma dan nilai-nilai yang
dapat menjaga kesinambungan pembangunan moral bangsa.
Salam yang bermakna untuk saling menghormati dapat dilakukan
melalui musik dan gamelan beserta lirik-liriknya dan gerak-gerak
tari, terutama tari-tari tradisi. Tubuh dan anggota tubuh yang
digerakkan dan dalam sikap tertentu merupakan instrumen
penghantar berkomunikasi.27
Fungsi menurut Wiliam R.Bascom dan Alan Dundes
sastra lisan mempunyai fungsi yakni sebagai sebuah bentuk
hiburan, sebagai alat pengesahan pranata-pranata sosial dan
lembaga kebudayaan, sebagai alat pendidikan anak dan sebagai
25 Samavor .A. Larry, Porter E. Richard dan Mc.Daniel R Edwin,
Komunikasi Lintas Budaya, Communication bettween cultures, Edisi 7
(Jakarta:PT.Salembah humanika, 2010) h. 25 26 Soedarsono, seni pertunjukan indonesia, di era globalisasi,
(Yogyakarta: Gajah mada university press, 2002), h. 57 27 Soedarsono, seni pertunjukan indonesia, di era globalisasi,
(Yogyakarta: Gajah mada university press, 2002), h.
36
alat pemaksa dan alat pengawas agar norma-norma masyarakat
akan selalu di patuhi oleh anggota kolektifnya.28
Di pihak lain Alan Dundes menjelaskan ada beberapa
fungsi yang bersifat umum yaitu membantu pendidikan anak
muda, meningkatkan perasaan solidaritas suatu kelompok,
memberikan sangsi agar masyarakat berprilaku baik atau
memberikan hukuman, sebagai sarana kritik sosial, memberikan
suatu pelarian yang menyenangkan dari kenyataan mengubah
pekerjaan yang membosankan menjadi permainan.29
3. Pengertian Makna
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna
mengandung tiga hal yaitu arti, maksud pembicara atau penulis,
dan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.30
Kajian Makna dalam bahasa arab disebut juga Ilm al-dalalah
yang terdiri dari dua kata yakni ilm artinya ilmu pengetahuan dan
al-dalalah yang berarti penunjukan atau makna.31 Makna
menurut ahli semiotik menggunakan kata seperti menciptakan,
memunculkan, atau negosiasi yang mengacu pada proses ini.32
Menurut Kincaid dan Schramm makna berupa suatu jalinan,
28 S.Y Sudikan,Metode Penelitian Sastra Lisan (Lamongan:Pustaka
Ilalang Group, 2014) h. 151 29 S.Y Sudikan,Metode Penelitian Sastra Lisan (Lamongan:Pustaka
Ilalang Group, 2014) h. 152 30 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka. 1997) 31 Moh, Matsna HS, Orientasi simantik al Zamakhsyari, kajian makna
ayat-ayat kalam,(Jakarta: Anglo Media, 2006) h. 3 32 John Fiske, Pengantar Ilmu komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012) h. 76
37
asosiasi pikiran yang berkaitan serta perasaan yang melengkapi
konsep-konsep yang diterapkan.33
Menurut Ogden dan Richards makna merupakan (pikiran
atau referensi) hubungan antara lambang (simbol) dan acuan atau
referen. Hubungan antara lambang dan acuan bersifat tidak
langsung sedangkan hubungan antara lambang dengan referensi
dan referensi dengan acuan bersifat langsung.34 Moral pada
dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam
perilaku yang harus dipatuhi. Moral merupakan kaidah norma
dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya
dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan
standard baik-buruk yang ditentukan bagi individu nilai- nilai
sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial.35
4. Fungsi Pertunjukan
Keberadaan fungsi ini sebagai hal untuk dapat menilai
nilai-nilai yang ada dimasyarakat sebagai kearifan lokal dan
pengetahuan di masyarakat. cerita rakyat melayu berkembang dan
33 Alex Subur, Semiotika komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2003) h. 244 34 Yayat, Sudrayat, Makna dalam wacana( Prinsip-Prinsip Sematikdan
pragmatik),(Bandung: Yrama Widya, 2009)h. 13 35 Salman Aristo, Pesan Moral Ditengah Perilaku Masyarakat
Urban: Analisis Semiotika Film “Jakarta Maghrib”( Jurnal Ilmu sosial dan
Ilmu Politik, Unv. Sebelas Maret,2016)
38
memiliki banyak fungsi yang menyimpulkan cerita-cerita rakyat
melayu mengandung beberapa fungsi, yaitu36 :
1. Fungsi hiburan
2. Fungsi didaktis (mendidik)
3. Fungsi pengesahan adat dan nilai budaya
4. Fungsi membangkitkan sikap kstaria
5. Fungsi kekeramatan
6. Fungsi perlawanan terhadap nilai-nilai yang tidak
relevan
Seperti yang diketahui, Seni pertunjukan memiliki banyak
fungsi yang sangat kompleks bagi kehidupan manusia. Oleh
karena kompleksnya fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan
masyarakat. Menurut Alan P.Merriam yang mengeluti musik
etnis, mengatakan seni pertunjukan dari musik etnis, yaitu37:
1. Sebagai kenikmatan estetis yang bisa dinikmati oleh
penciptanya maaupun oleh penonton
2. Hiburan bagi seluruh warga masyarakat
3. Komunikasi bagi masyarakat yang memahami musik,
karena musik bukanlah bahasa universal
4. Reprentasi simbolik
5. Respons fisik
6. Memperkuat konformitas norma-norma sosial
36 Mohammad, Najib Dkk, Demokrasi dalam prespektif budaya
nusantara, (Yogyakarta:LKPSM, 1996), h. 146 37 Soedarsono, seni pertunjukan indonesia, di era globalisasi,
(Yogyakarta: Gajah mada university press, 2002), h. 121
39
7. Pengesahan institusi-institusi sosialdan ritual-ritual
keagamaan dan
8. Sumbangan pada pelestarian serta stabilitas
kebudayaan.
Dalam pertunjukan seni yang harus di perhatikan adalah
unsur pendukung yang harus ada pada waktu pertunjukan dilihat
dari kegunaannya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: tempat
pertunjukan, tempat untuk rias, dan tempat untuk penonton. Tata
panggung tempat pertunjukan disebut panggung yang dilengkapi
dengan dekorasi, tata sinar, dan tata suara serta kostum ialah
rancangan busana yang di dalam bentuk dan fungsinya,
memahami dan mengetahui nilai-nilai yang berkaitan dengan
topik seperti nilai filosofi, historis, etis, estetik busana
(kostum)/gerak dan nilai religi.38 tradisional pertunjukan selalu
memiliki sejumlah nilai-nilai sosial dan norma-norma sosial yang
digunakan sebagai patokan oleh sebagian besar anggota
masyarakat.39 Budaya memiliki elemen yang berfungsi sebagai
berikut40:
1. Sejarah semua budaya percaya pada ide-ide bahwa sejarah
adalah diagram yang memberikan arah bagaimana hidup
dimasa sekarang. Yang menarik adalah sejarah diteruskan
38Widjiningsih,, Konstruksi Pola Busana, (Yogyakarta:IKIP
Yogyakarta 1994) h. 2 39 Eko, handoyo, Studi Masyarakat indonesia, (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2015), h. 46 40 Samavor dan Porter, Komunikasi Lintas budaya (Jakarta: PT.
Salemba Humanika, 2010) h 25 -26
40
dari generasi ke generasi dan membantu melestarikan
pandangan budaya tentang dunia. Cerita dari masa lalu
memberikan anggota budaya identitas, nilai, aturan
prilaku dan kesukaan.
2. Agama menurut budaya yang di dominasi agama yang
terorganisir dengan kepercayaan dan aktivitas.
3. Nilai sebagai keseluruhan karena memprestasikan kualitas
yang orang percayai dalam melanjutkan hidupnya.
4. Organisasi sosial mencerminkan beragam unit sosial yang
terkandung dalam budaya seperti institusi termasuk di
dalamnya keluarga, pemerintah sekolah, dan kelompok
suku, menolong anggota budaya mengelolah hidupnya.
5. Bahasa bahasa yang kompleks, budaya manusia yang kita
kenal sekarang tidak akan pernah ada.
Seperti yang dikemukakan oleh Peoples dan Bailey budaya
itu bervariasi dari cara masyarakat berfikir maupun bertindak.41
5. Fungsi Pertunjukan Menurut Pandangan Islam
Pertunjukan pada dasarnya berkaitan juga dengan Islam
itu sendiri, kata Al-Islam menurut para pakar linguistik bahasa
arab dinyatakan berasal dari kata “Aslama” berarti “Patuh” dan
“menyerahkan diri” kata ini berakar pada kata “Salima” berarti
“selamat sejahtera” mengandung pengertian “Damai”. Berarti
orang yang menyatakan dirinya Islam atau berserah diri, tunduk
41 Samavor.A. Larry, Porter E. Richard dan Mc.Daniel R Edwin,
Komunikasi Lintas Budaya, Communication bettween cultures, Edisi 7
(Jakarta:PT.Salembah humanika, 2010),h.26
41
dan patuh pada penciptanya disebut “muslim”. Al-qur”an
mempergunakan kata Islam diberbagai tempat dengan pengertian
yang sama. Seperti pada surat Al-Imran ayat 19 mengatakan:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.(Q.S.Al-Imran:19)”42
Komunikasi Islam sebagai media dakwah harusnya dalam
proses penyampaian pesannya ada tiga unsur yang
mempengaruhinya, yaitu sumber primer Al-Quran dan Al-Hadits,
sumber sekunder ijma, qias, fatwa sahabat dari tulisan atau
perkataan, sumber tertier pesan-pesan atau informasi yang
memunculkan ilmu baru.43 Komunikasi Islam dalam frame
dakwah tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi ada
42 Al-Quran, Al Hikmah, Al Quran dan terjemahannya, ( Bandung:
CV.Penerbit Diponegoro,2005) Hal. 43Syukur Kholil,Komunikasi dalam presferktif islam dalam bahasa
basri&amroeni drajat (ed)Antologi kajian islam, (Bandung:Cita Pustaka
media printis, 2009)h.
42
perubahan besar terhadap komunikan untuk hidup bahagia dunia
dan akhirat.44 Komunikasi islam meliputi seluruh ajaran-ajaran
islam yakni akidah (iman), syariah (islam), dan akhlak (ihsan)
pesan-pesan keislamanyang disampaikan tersebut sebagai
dakwah islam.Dakwah adalah pekerjaan atau ucapanuntuk
mempengaruhi manusia mengikuti islam.45
Disamping menjelaskan prinsip dan tata berkomunikasi,
Al-Quran juga mempertengahkan etika berkomunikasi dari
sejumlah aspek moral dan etika komunikasi, paling tidak ada
empat prinsip etika komunikasi dalam Al-Quran meliputi
kejujuran, ketepatan atau ketelitian serta tanggung jawab. Pola
komunikasi islam didasarkan pada dua aspek yaitu Komunikasi
kepada Allah.SWT dan komunikasi terhadap manusia.46
Adapun ayat yang berkaitan dengan media terutama
media dakwah, pada umumnya para ahli dakwah merujuk pada
al-Quran surat An-Nahl ayat 125, yaitu:
44 Andi A. Muis, komunikasi islami, (Bandung: Remaja
Rosdakarya:2001).h. 45Ahmad ghulusy, ad-dawatulislamiyah, (Kairo: Darul
kijab,:1987)h.9 46 Fitri yanti, Pola komunikasi islam terhadap tradisi heterodoks(studi
kasustradisi ruwetan), Jurnal AnalisisVolume XIII Nomor 1 Juni 2013,h. 213
43
“Serulah (Manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(Q.S An-
Nahl:125)47
Metode dakwah ini digunakan untuk menyeru manusia
(kepada islam) disesuaikan dengan tiga cara yaitu dengan
hikmah, mau’izhah al hasanah dan mujadalah bil al-thariq al
hisan. Menurut Darorini ada beberapa hal yang terkandung dalam
ayat tersebut, yaitu48 :
1. Mengajak, maksudnya mengajak menuju kejalan
tuhan
2. Hikmah, maksudnya mengajak ke jalan tuhan dengan
hikmah yaitu bijaksana, sesuai dengan kondisi dan
situasi mad’u yang menjadi objek dakwah
3. Hasanah yaitu berdakwah dengan nasihat-nasihat yang
baik dan
4. Berdebat tetap dengan perdebatan yang baik dari segi
cara dan proses maupun isi diskusi itu.
Etika komunikasi dakwah harus mempertimbangkan
karakteristik mad’u dan jamaah yang berkaitan dengan budaya,
47 Al-Quran, Al Hikmah, Al Quran dan terjemahannya, ( Bandung:
CV.Penerbit Diponegoro,2005) Hal. 267 48 Ujang, Mahadi, Komunikasi antar budaya strategi membangun
komunikasi harmoni pada masyarakat multikural, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2017) h.60
44
bahasa, adat-istiadat, system simbol dan juga harus mengetahui
hal-hal yang dibolehkan dan dilarang, mengetahui pekartaan dan
perbuatan yang terpuji dan tercela di mana dakwah disampaikan.
6. Fungsi Makna
Collier dari konsep budaya sebagai suatu sistem simbol-
simbol, makna-makna dan norma-norma yang ditransmisikan
secara historis. Budaya sebagai sistem memiliki tiga komponen
utama, yang saling tergantung, yaitu simbol-simbol dan makna-
makna, norma-norma, sejarah.49 Makna dari simbol-simbol itu
dipelajari dan disebarluaskan dalam masyarakat melalui institusi.
Dalam sistem nilai budaya indonesia nilai itu
mengandung empat pemaknaan yaitu50:
1. Pertama, manusia itu tidak hidup sendiri di dunia ini,
tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat, dan
alam semesta sekitarnya.
2. Kedua dengan demikian dalam segala aspek
kehidupannya, manusia pada hakikatnya tergantung
pada semestanya.
3. Ketiga karena ia harus selalu berusaha untuk sedapat
mungkin memelihara hubungan baik dengan
sesamanya, terdorong oleh jiwa sama rata, sama rasa.
49 Dadan Iskandar, Identitas budaya dalam komunikasi antar budaya,
Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak (Jurnal Masyarakat dan Budaya,
Volume 6 No. 2 Tahun 2004)h.3 50 Eko,Handoyo, Studi Masyarakat Indonesia, (Yogyakarta :Penerbit
Ombak, 2015) h.72
45
4. Keempat selalu berusaha untuk sedapat mungkin
bersifat konform berbuat sama dan bersama dengan
sesamanya dalam komunitas, terdorong oleh jiwa
sama tinggi sama rendah.
7. Dunia Pertunjukan dan Rakyatnya
Bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan negeri
yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu kekayaan seni
budaya warisan leluhur adalah keberadaan seni pertunjukan atau
teater rakyat yang masih terjaga keberadaan sampai saat ini.
Menurut UNESCO yang merupakan badan yang memiliki tugas
khusus untuk melindungi warisan budaya yang berada dalam
pengawasan upaya internasional untuk melindungi kreativitas dan
keberagaman di seluruh dunia. Perkembangan umat manusia
terhadap pendidikan ilmu pengetahuan, pengetahuan sosial, dan
humaniora serta komunikasi guna menentukan tempat dan
mengarakan manusia dalam gerakan perubahan dunia yang
sangat cepat. Keberadaan UNESCO sesuatu yang sangat berguna
bagi Indonesia, sebagai Indonesia merupakan negara multi etnis
yang sangat kaya akan beragam budaya, disamping masih
memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. Oleh sebab itu Misi
UNESCO “to contributeto the bulding of peac, the eradicatio of
poverty, sustainable devlopment and intercultural dialogue”dapat
dikatakan sejalan dengan kepentingan Indonesia.51
51 UNESCO 65 WAYS UNESCO, Benefits Countries All Over The
wolrd . Paris The sector for external relations and public Information of the
united nations educational scientifc and cultural organization (Unesco) dalam
46
Dari sekian banyak seni pertunjukan yang ada di
Indonesia, banyak yang sudah punah karena tidak ada yang
melestarikan. Konteksnya seni pertunjukan Indonesia berangkat
dari lingkungan etnik yang berbeda-beda. Dalam lingkungan
etnik ini terdapat suatu kesepakatan yang turun temurun
mengenai perilaku, wewenang untuk menentukan rebah
bangkitnya seni pertunjukkan.52 Pertunjukan rakyat terletak pada
kemampuannya sebagai pembangunan dan pemeliharan
solidaritas kelompok, dengan pertunjukan rakyat ini masyarakat
akan memahami kembali nilai-nilai dan pola perilaku yang
berlaku dalam lingkungan sosialnya. aspek lapisan masyarakat,
dapat pula mencerminkan komunikasi terjalin dengan baik pada
pria dan wanita, antara lapisan atas dan bawah serta antara
golongan tua dan golongan muda53 Penonton yang menyaksikan
diajak lebih leluasa untuk meramu rasa dan menginterpretasikan
asumsi-asumsi liar mereka tanpa riuh. Sebagian orang, pentas
dengan nuansa pertunjukan musik merupakan cara yang tepat
untuk pengalaman seni luar biasa.
Dari masa ke masa, teater sebagai seni menjadi bagian
penting untuk menyokong ritual keagamaan khususnya
masyarakat Indonesia. Komunikasi yang begitu simbolik tersebut
kutipan M. Frizik Syuhad yang berjudul Peran UNESCO dalam melindungi
Intangible Cutural Heritage (ICH) Indonesia tahun 2012. 52 Sedyawati, E, Pertumbuhan Seni Pertunjukan. (Jakarta: Sinar
Harapan: 1981)h. 53 Umar Kayam, Seni, Tradisi, Masyarakat, ( Jakarta: Sinar Harapan,
1981)h.
47
memilki konsekuensi realitas komunikasi yang ada, seperti
komunikasi dramatik, komunikasi kinetik, komunikasi musik.54
Teater diciptakan bukan tanpa alasan, tetapi ia diciptakan
berdasarkan nilai- nilai, pandangan dunia, serta kepercayaan
seniman dan publiknya sebagai bagian dari suatu aktivitas
masyarakat. Seniman menciptakan, mengemas, dan
mengkreasikan seni pertunjukan sebagai bagian dari upaya
kreatif. Pelaku seni bertujuan untuk memberikan hiburan yang
dapat dinikmati oleh para penontonnya. Hiburan selalu bersifat
menyenangkan, karena hiburan bersifat menghibur seseorang
setelah melakukan aktifitas atau rutinitasnya sehari-hari agar bisa
menghilangkan penat dan lelah selama bekerja.
Setiap daerah atau masyarakat yang ada di Indonesia
memiliki kesenian yang khas yang berbeda satu sama lain dan
berkembang di daerah atau masyarakat tersebut. Apabila kesenian
tersebut tetap dijaga dan dilestarikan, maka kesenian tersebut
tidak akan dapat dilepaskan dari daerah atau masyarakat. Seni
pertunjukan menjadi salah satu kearifan lokal yang berbentuk
syair atau yang diperagakan diterima oleh masyarakat dalam
hikayat nya terdapat nilai-nilai islami. Seni pertunjukan berasal
dari masyarakat tingkat sosial menengah ke bawah, yakni para
pedagang kecil di rumah-rumah, pasar, dan sebagian pegawai
54 Saipudin Ikhwan, Komunikasi Pada Teater Bangsawan Dalam
Menyampaikan Pesan Sejarah Dan Budaya Melayu Di Riau, Jom FISIP
Volume 2 No. 2 Oktober 2015, h. 2
48
negeri golongan rendahan dan pegawai swasta pabrikan.
Berkaitan dengan pelestarian dan pemertahanan budaya
tradisional tidak dapat dipisahkan dari generasi muda.
C. Tinjauan Tentang Komunikasi Budaya
1. Pengertian Komunikasi Budaya
Secara etimologi (bahasa), kata “komunikasi” berasal dari
bahasa Inggris “Communication” berarti saling memberi sesuatu
sebagai hadiah, dan yang terakhir yaitu membangun pertahanan
bersama.55
Secara etimologi budaya atau kebudayaan berasal dari
bahsa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal). Berbudaya berarti mempunyai
budaya, mempunyai pikiran dan akal budi untuk memajukan diri.
Kebudayaan diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan
manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi.56
Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena
budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa,
tentang apa dan bagaimana orang menyandi pesan, makna ia
miliki untuk pesan.57 Budaya adalah komunikasi dan komunikasi
55 Muhamad Mufid, Komunikasi Dan Regulasi Penyiaran (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2005), Cet.3, h. 1 56 Mohammad Shoelhi, Komunikasi Lintas Budaya Dalam Dinamika
Komunikasi Internasional, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 34 57 Deddy, Mulyana, Jalaluddin Rakmat, komunikasi antar budaya
panduan berkomunikasi dengan orang orang berbeda budaya, (Bandung; PT
Remaja Rosdakarya,2006) h 19
49
adalah budaya.58 Percakapan yang saling berhubungan
mempengaruhi interprestasi budaya etnografi komunikasi dan
etnografi kinerja. Bentuk komunikasi dipakai oleh anggota dalam
sebuah komunitas atau budaya dapat diterima akal sehat.
Etnografi komunikasi melihat pada59:
1. Pola komunikasi yang digunakan oleh sebuah kelompok
2. Mengartikan semua kegiatan komunikasi ini ada untuk
kelompok
3. Kapan dan dimana anggota kelompok menggunakan
semua kegiatan ini
4. Bagaimana praktik komunikasi menciptakan sebuah
komunitas
5. Keragaman kode yang di gunakan oleh sebuah kelompok.
Menurut Kroeber keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan,
tata cara, gagasan dan nilai-nilai yang dipelajaridan diwariskan
dan perilaku yang ditimbulkan.60 Kehidupan teater dan budaya
sehari-hari seperti aktor, kita mengucapkan perkataan seperti
halnya kita menunjukan dengan tubuh kita. Panggung drama
sosial ini sering melibatkan kebanyakannya adalah ujian diri dan
tempat dimana makna baru tercipta atau yang lama diproduksi
58 Samavor .A. Larry, Porter E. Richard dan Mc.Daniel R Edwin,
Komunikasi Lintas Budaya, Communication bettween cultures, Edisi 7
(Jakarta:PT.Salembah humanika, 2010) h. 25 59 Stephen W. Littlejhon, Karen A.Foss, Teori Komunikasi,
(Jakarta:Salemba Humanika,2018) h. 460 60 Roger M. Keesing, Antropologi budaya suatu prespektif
kontemporer, jilid 1, (Jakarta:Penerbit Erlangga,2008) h. 68
50
kembali. 61 Ketika komunikasi dan budaya mempengaruhi dan
dipengaruhi pola komunikasi. Budaya yang dibentuk, terbentuk
dari banyak unsur yang rumit seperti sistem agama, dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya
seni.62 Budaya juga muncul dari cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sekelompok orang yang diwariskan dari
generasi ke generasi.63
2. Pengelompokan Masyarakat
Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai masyarakat
apabila memiliki perasaan, pemikiran, serta sistem atau aturan
sama. Dalam presfektif komunikasi budaya menurut Samavor dan
Porter menjelaskan bahwa komunikasi antar budaya terjadi
manakala bagian yang terlibat dalam komunikasi tersebut
membawa latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan
tersebut meliputi keyakinan, tata nilai pengetahuan dan
pengalaman yang mencerminkan sebagai suatu yang dianut oleh
kelompoknya. Nilai-nilai berguna untuk menentukan bagaimana
seseorang seharusnya bertingkah laku.64 Ketika kita melihat
sebagai seorang penonton saat kita mendengar, kita menyerap
61 Stephen W. Littlejhon, Karen A.Foss, Teori Komunikasi,
(Jakarta:Salemba Humanika,2018) h. 465 62 Sambas, Syukriadi, Antropologi Komunikasi, (Bandung: CV.
Pustaka Karya, 2016) h.14 63 Sambas, Syukriadi , Antropologi Komunikasi, (Bandung: CV.
Pustaka Karya, 2016) h. 14 64 Samavor.A. Larry, Porter E. Richard dan Mc.Daniel R Edwin,
Komunikasi Lintas Budaya, Communication bettween cultures, Edisi 7 (
Jakarta:PT.Salembah humanika, 2010),h.30
51
pengalaman orang lain dan menjadi rekan pelaku.65 Semakin
heterogen budaya anggota kelompok maka semakin sulit untuk
anggota kelompok berkomunikasi dalam empat hal yakni66:
1. Mewujudkan partisipasi yang sama
2. Mengambil keputusan berdasarkan konsensus
3. Mengelola konflik tanpa dominasi dan
4. Berkomunikasi dengan saling menghormati.
dalam konteks ini, kita bisa memahami mengapa seseorang
berbudaya atau tidak berbudaya. 67
3. Dinamika dan Relasi Komunikasi Budaya
Komunikasi meniscayakan terjadinya kesamaan dalam
memahami suatu pesan. Baik pada diri sender (pengirim) maupun
receiver (penerimanya). Dinamika komunikasi dalam komunikasi
budaya merupakan komunikasi yang berlangsung diantara
individu yang berbeda latar belakang budaya mengalami banyak
hambatan yang disadari sehingga terlihat antara peserta yang
berkomunikasi.68 terjadi dalam konteks komunikasi antarbudaya
yang kita lakoni sehari-hari. Komunikasi suatu hubungan yang
melibatkan proses ketika informasi dan pesan dapat tersalurkan
65 Stephen W. Littlejhon, Karen A.Foss, Teori Komunikasi,
(Jakarta:Salemba Humanika,2018) h.466 66 Morrisan, Teori komunikasi individu hingga massa”
(Jakarta:Prenadamedia group, 2013) h.359 67 Mudji Sutrisno & hendar putranto, Teori-teori kebudayaan
(Yogyakarta:Penerbit Kanisus,2016) h. 8 68 Lubis, lusiana andriani, Pemahaman Praktis komunikasi antar
budaya, (Medan: Usu Press, 2012) h. 45-52
52
dari satu pihak (orang/media)kepihak lain.69 Dalam hal ini
komunikasi budaya sebagai pertunjukan budaya dimana konsep
yang membangkitkan minat. Pertunjukan menceritakan cerita
tradisional pengarapannya pun secara tradisional. Pertunjukan
sebagai media komunikasi budaya sudah pasti dimiliki oleh
sekelompok masyarakat yang menanggap dan menonton
pertunjukan karena kerinduan mereka terhadap seni peran sebagai
budaya dan juga hasil dari warisan budaya yang turun menurun.
warisan budaya tak benda ini dilakukan sebagai upaya dalam
melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan melestarikan
Budaya Tak benda yang ada di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
69 Nuraini Suyomukti, Pengantar ilmu komunikasi, (Yogyakarta: AR
Ruzz Media ,2016)h. 16
53
53
BAB III
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT PALEMBANG
A. Asal Usul Pertunjukan Teater Dulmuluk
1. Berdirinya Pertunjukan Teater Dulmuluk
Muatan lokal TVRI Sumsel stasiun televisi daerah yang
didirikan oleh Televisi Republik indonesia untuk wilayah
Provinsi Sumatra Selatan. Presiden menerbitkan PP No.11 Tahun
2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Publik menyajikan berbagai gambaran peristiwa dan melahirkan
berbagai acara.1 Peraturan Pemerintah tersebut menetapkan TVRI
sebagai lembaga seluruh wilayah Indonesia melalui stasiun-
stasiun TVRI daerah. TVRI Sumsel didirikan pada tanggal 31
Januari 1974 dengan nama TVRI Palembang. TVRI Sumatera
selatan yang beralamat di kantor di Jalan. Kapten A Rifai, Kota
Palembang. TVRI Sumsel membuat program khusus Provinsi
Sumsel yang ditayangkan mulai pukul 15.00-19.00 WIB. Sejak
tahun 2017, TVRI Sumsel mulai bersiaran 24 jam khusus
untuk live streaming.2
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut kegiatan TVRI
meliputi antara lain Melakukan kegiatan di bidang penerangan,
pendidikan, ilmu pengetahuan, keagamaan, olah raga,
kesenian/kebudayaan, dan hubungan kebudayaan antar negara.
1 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdka ( 1995) h.100 2 https://id.wikipedia.org/wiki/TVRI_Sumsel Tanggal 27 Januari 2020
54
Melakukan kegiatan penyelidikan, penelitian, pendidikan dan
pelatihan.3 Dalam melakukan kegiatan khususnya acara-acara
daerah terutama dalam rangka melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan tradisional.4 Sebagai TV Publik yaitu media yang
memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa. Sejak tahun pertama sampai
dengan tahun-32, layar kaca TVRI Sejak hitam Putih hingga
berwarna telah menyajikan gambaran peristiwa.5 Acara drama
dilakukan secara siaran langsung, sehingga jika terjadi salah ucap
oleh pemain misalnya kesalahan tersebut tidak mungkin
diperbaiki. Pada kesempatan Pertunjukan disisipkan pesan-pesan
pendidikan sehingga menjadi sebuah seni drama yang sangat
tinggi mutunya.6
Pertunjukan seni tradisional Sumatera Selatan yang lahir
dan diciptakan di kotamadya palembang yakni Teater Dulmuluk.
Awal mula terbentuknya teater ini adalah berupa pembacaan syair
oleh seorang yang bernama Wan Bakar yang bertempat tinggal di
kampung tangga Takat ( sekarang 16 ulu) palembang pada tahun
1854. Wan Bakar adalah seorang pedagang keliling keturunan
arab yang sering melakukan perjalanan berdagang ke singapura,
3 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdka ( 1995) h.108 4 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka ( 1995) h.98 5 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka ( 1995) h..100 6 Departemen Penerangan RI, Direktorat Jendral Radio, Televisi dan
Film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdka ( 1995) h.118
55
Negeri Johor Malasyia, kepuluan Riau dan pulau Bangka. Pada
waktu itu transportasi dan komunikasi masih sangat sederhana,
Perjalanan berdagang dilakukan dengan perahu atau kapal kayu
tradisional, sedangkan kabar dan berita di sampaikan dari mulut
ke mulut dengan surat menyurat, yang memakan waktu cukup
lama.
Dalam perjalanan berdagang, Wan bakar membawa
dagangan berupa rempah-rempah dan hasil hutan untuk dijual
atau di tukar ke kepulauan Riau, Malasyia, dan Singapura.
Kemudian dari Singapura dan Malasyia ia membawa barang
dagangan berupa tekstil, keramik antik dan barang-barang
lainyang dapat dijual kepulauan Riau, Pulau Bangka dan
Palembang. Selain barang dagangan, ia juga membawa kitab-
kitab bacaan yang berisikan hikayat baik dalam bentuk syair
maupun cerita biasa untuk keperluan sendiri, atau untuk
dihadiakan kepada teman-temannya di Palembang sebagai Oleh-
oleh dari Perantauan. Diantara kitab yang dibawanya terdapat
kitab syair Abdulmuluk, yang dibawa dari Singapura dalam
tulisan huruf melayu yang dikenal dengan tulisan Arab Gundul.
Syair Abdulmuluk inilah yang selalu dibacakan oleh Wan Bakar
bagi para tamu dan pendengar yang datang kerumahnya di
kampung Tangga Takat Palembang.7
7 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.17
56
Pertunjukan dimulai dengan penampilan musik sebagai
tanda pertunjukan dimulai. Para pemain musik ini disebut panjak,
yang terdiri dari empat orang, yaitu: pemain biola, penabuh
jidor,bande atau tetawak (gong), gendang besar. Lagu yang
dibawakan awal pertunjukan adalah tembang kisoh atau
bekisohyang dibawakan oleh seorang penyanyi. Kisoh
merupakan persamaanstruktur yang nampak pada Teater
Bangsawan.
Setelah kisoh ditembangkan, dilanjutkan dengan
penampilan bermas memasuki arena penta suntuk menghibur
penonton. Bermas adalah salam pembuka dan penutup pada
pementasan Teater Dulmuluk. Bermas merupakan suatu bentuk
penghormatan kepada tuan rumah yang mengadakan hajatan dan
para penontonyang dilakukanoleh para pemain.8 Dalam
melakukanbermas,para pemain tampil padaposisi berdiri
berdampingan, sambil bernyanyi melangkah ke kiri dan ke kanan
berirama seperti gerak tari. Setelah selesai penampilan
bermas,para pemain memberi hormat kepada penonton dengan
cara membungkukkan badan dan tangan disilangkan sejajar
dengan perut.9
8 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.47 9 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h48
57
Demikianlah acara penghormatan kepada penonton yang
disebut dengan bermas baik dilakukan padapembukaan maupun
penutup.Adegan bermas masih dilakukan hingga sekarang, hanya
sajasyairnya berbeda, serta ada juga yang mempergunakan syair-
syair baru dan disesuaikan dengan keperluan pertunjukan.10
Setelah selesai bermas,dilanjutkan dengan penampilan Dulmuluk
yang berjudul Syair Abdulmuluk dalam Lakon Zainal Abidinsyah
dan Zubaidah siti.
Cerita Zainal Abidinsyah menceritakan tentang kisah
seorang Raja Bermansyah yang bersifat arif dan bijaksana dalam
mengambil keputusan dari Negeri Kehayat Berbari yang
memiliki Istri dan memiliki seorang anak yaitu Zainal Abidinsyah
dan dua orang pengikut setia (abdi) yaitu Hadam 1 dan Hadam 2,
dalam kisahnya raja Bermansyah sangat menyanyangi anaknya
dan menghargai sekali akan pendidikan anaknya guna bekal ilmu
pengetahuan karena anaknya sebagai pewaris tunggal Kerajaan
Kehayat Berbari dan cerita Zubaidah Siti yang menceritakan
sosok wanita yang sangat mencintai keluarga dan menjadi sosok
wanita yang kuat dan tangguh.
Adapun Tahapan awal pembentukan teater tradisional
Dulmuluk ini adalah
1. Pembacaan syair pada zaman dahulu pembaan syair
sangat digemari oleh masyarakat. pada waktu itu di
10 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h48
58
suamatera selatan telah dikenal beberapa teater.
Karena pembacaan syair ini banyak pengemarnya,
maka dibentuklah pembacaan syair yang diketuai oleh
Wan Bakar. Syair abdulmuluk ini dibawakan oleh
seorang pembaca dihadapan para pendengar dan
penontonnya. Rumah Wan Bakar berbentuk rumah
limas palembang dengan lantainnya bertingkat yang
disebut dengan “bengkilas” antara “bengkilas” yang
satu dengan yang lain dibatasi oleh sekeping papan
tebal yang dinamai “kekeejeng”. Pembacaan syair
duduk pada “bengkilas” yang lebih tinggi dari pada
pendengar dan penonton.11 Pembacaan syair ini
biasanya untuk meramaikan orang hajatan
2. Perkembangan tahap kedua pembentukan teater
Dulmuluk dilakukan dengan menambah pembaca
syair. Kalu tadinya dibawakan oleh seorang penutur.
Maka pada tahap ini pembacaan syair pun dengan
beberapa orang bergantian sesuai dengan isi dialog
pemerannya. Para pembaca syair duduk berdampingan
dan di depannya duduk para pendengar dan penonton
agar penampilan lebih menarik dan digemari
penonton. Seringkali karena kagumnya irama syair
yang dibacakan para penonton bertepuk tangan
11 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.27
59
bersorak gembira.12 Dengan sambutan penonton yang
bersemangat, membuat para pembaca lebih bergairah
3. Pada tahap ketiga Pembacaan syair pun semakin
berkembang, dialog yang biasannya di bacakan kini
diucapkan dengan cara menghapal diikuti dengan
kostum dan akting walaupun secara sederhana13.
Pertunjukan dilakukan di halaman rumah yang
dikelilingi oleh para penonton.
4. Pada tahap ke empat teater Dulmuluk mulai bermain
di tanah lapang dan tidak lagi ditas rumah. Menurut
cerita Kamaludin pada anaknya Ario Kamaudin
bahwa dia mulai bermain teater Dulmuluk sejak usia
18 Tahun yaitu pada tahun 191014 (kamaludin adalah
kakek dari bapak Johar saad, keturunan ketiga sampai
sekarang)15
Dengan ceritanya para pemain memakai kostum yang
lengkap seperti adanya sekarang. Properti sudah ada termasuk
kuda-kudaan seperti sekarang. Pertunjukan di iringi dengan
12 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.28 13 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.29 14 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h. 15 Wawancara Peneliti dengan Bapak Johar Saad diTVRI Sumatera
Selatan, Tanggal 03.07.2019 Jam 16.00Wib
60
musik dan lagu pengiringnya adalah lagu populer pada waktu itu
yang terdiri dari16:
1. Biola
2. Gendang
3. Gong
4. Jindur datau beduk
5. Mas Mirah
6. Abang tiung
7. Burung putih
8. Pinang banjar dan lain-lainnya.
Gambar.02 Pengiring MusikPertunjukan Teater Dulmuluk17
Gambar 03 Para Pemain bernyayi dan Berjoget Penutupan
Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera Selatan18
16 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.29 17 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan, tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib
61
5. Pada tahap kelima Teater Dulmuluk mengalami
perubahan dan perkembangan yang cukup berarti.
Oleh karena masyarakat sangat gemar menonton
teater, maka pada waktu itu teater Dulmuluk diajak
mengadakan pertunjukan ke daerah-daerah yang
sangat penting dalam hal itu mulai bermain diatas
pentas dan telah memakai layar sebagai latar belakang
pertunjukan, tetapi juga tempat penonton dan bagian
penerangan. Tempat duduk penonton telah memakai
kursi dan diatur berjejer baik didepan maupun
disamping pentas, serta penerangan menggunakan
listrik serta pertunjukan juga di dalam gedung
pertunjukan
6. Tahap keenam tahap dimana Teater Dulmuluk juga
sangat berkembang pesat dan menarik perhatian
banyak orang.
Perkembangan hingga saat ini pun masih banyak jadi
sorotan di masyarakat umumnya. Seperti tatkala muncul di TVRI
sumatera selatan dari banyak Teater yang pernah singgah, Teater
ini tetap bertahan eksis di masyarakat. Menurut Pengarah Acara
Program Acara TVRI Sumatera selatan Bapak Malkon Suhaimi
18 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan, tanggal. 17 Juli 2019, Jam 15.00 Wib
62
“Pertunjukan teater Dulmuluk dapat bertahan karena
sebagai nilai podansi bangsa, syiar agama lewat seni.”19
Munculnya teater Dulmuluk dengan menggunakan
Peralatan yang Modern, kemajuan teknologi membawa pengaruh
terhadap perkembangan kesenian tradisional diPalembang. Teater
Dulmuluk menempatkan dirinya diantara teater Tradisional
daerah lain seperti Ludruk di Jawa Timur, Ketoprak di Jawa
Tengah, Lenong di Jakarta, Mamadan di kalimantan Selatan,
Makyong di Riau, Randai di sumatera barat, dan sebagainya.20
Sekarang Penampilan Dulmuluk sebagai Teater
Tradisional di Sumatera selatan khususnya Palembang di layar
Televisi tidak asing lagi baik di acara Televisi Nasional maupun
Televisi Lokal begitu pula dengan Televisi swasta. Sampai
sekarang pengembangannya dan penyebarannya Teater Dulmuluk
mengikuti berbagai Kegiatan. Pada tahun 2017 kesenian
tradisional ini mendapatkan Anugerah Kebudayaan 2017 yang
diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
kategori pelestarian seni tradisi.21 Dan sebelumnya pada tahun
2013 Tepatnya tanggal 16 Desember 2013, Teater Dulmuluk
ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Bangsa oleh
19 Wawancara Peneliti dengan Bapak Malkon Suhaimi Pengarah
Acara / Program Acara TVRI Sumatera Selatan, Tanggal 1 Juli 2019 Jam
10.00 Wib 20 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.32 21https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/johar-saad-
dulmuluk-sudah-mendarah-daging/ tanggal 17 Oktober 2019
63
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.22 Kesenian
tradisional Teater Dulmuluk sebagai salah satu jenis pameran
anak negeri sebagai budaya palembang guna menampilkan
komunikasi budaya yang terlahir sebagai kesenian budaya
palembang.
2. Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat
Seperti Lazimnya daerah lain di pulau sumatera, sumatera
selatan khususnya kota palembang yang memiliki komposisi
penduduk sebagian besar suku melayu dan mendapat pengaruh
agama islam yang cukup kuat, realitas nuansa budaya tidak bisa
lepas dari nuansa ke-melayuan dan ke-islaman. Di satu sisi orang
melayu sangat bangga dengan kemelayuannya, simbol-simbol
kemelayuan menjadi sangat penting dalam seluruh rangkaian
gerak hidup sehari-hari. Budaya dan karakteristik masyarakat
agama islam yang tampak memberi corak pada sikap dan tingkah
laku masyarakat. Sebagai bekas masyarakat agraris-tradisional
yang men-dukung adat istiadat Palembang, nampaknya belum
mau melepaskan sama sekali tradisinya.
Meskipun proses interaksi antara manusia dengan
manusia atau dengan alam sekitarnya berlangsung terus, pada
dasarnya penduduk asli belum begitu banyak mempergunakan
ilmu pengetahuan dalam memecah-kan suatu permasalahan hidup
ini. Mereka masih mengikuti cara-cara lama, di mana unsur
agama dan kepercayaan setempat telah mencampuri segala aspek
22https://pesona.travel/keajaiban/3014/teater-dulmuluk-tradisi- peninggalan-wan-bakar-dari-abad-18 tanggal 17 Oktober 2019
64
kehidupan di kampung-kampung dan telah memberi-kan warna
yang jelas dalam kehidupan sosial – kultural.
Warna adat melayu dalam kalangan masyarakat dapat kita
saksikan seperti dalam berbagai upacara perkawinan, khitanan,
kematian atau pada saat menanti tamu atau para pejabat yang
datang. Dalam upacara-upacara seperti pada masyarakat melayu
senantiasa menampakkan budaya sesuai dengan adat melayu
dengan pakaian teluk belangga, kain sarung melilit dipinggang
dan kopiah di kepala.
Pengaruh adat melayu juga berkaitan dengan agama yang
dianut oleh penduduk kota dengan sebagian besar beragama
Islam, yang telah berkembang dengan pesat semenjak agama itu
diakui oleh Kesultanan Palembang sebagai agama
resmi.23Masyarakat Melayu Palembang baik di lingkungan
kerabat dan keluarga kasultanan maupun di tengah masyarakat
luas. Masyarakat melayu yang menganut agama islam menjadi
corak dalam sistem adat istiadat.24 Sistem adata kebudayaan ini
meliputi adat istiadat, kepercayaan, bahasa dan berbagai cabang
kesenian seperti wayang dan pertunjukan rakyat. Walaupun
penduduk asli palembang telah memeluk agama islam sejak lama,
23 Makmun Abdullah DKK, Kota Palembang sebagai Kota dagang
dan industri, (Departemen Pendidikan dan kebudayaan , Direktorat sejarah dan
Nilai tradisional , Proyek Inventarisasi dan dokumentasi sejarah nasional,
1984/1985) h.20 24 Faille, P. de Roo de la, Dari Zaman Kesultanan Palembang,
(Jakarta: Bhratara, 1971)h. 10
65
namun masih nampak adanya sisa-sisa sitem religi
(kepercayaan)asli.25
Fenomena budaya ini nampak jelas setelah agama islam
diakui sebagai agama resmi dalam sistem kesultanan palembang.
pengolongan masyarakat palembang asli secara lahiriah mirip
dengan sistem kasta yang berlaku dalam masyarakat hindu jona
yaitu, pangeran, raden, mas agung kiai mas dan cili.26 Tradisi
kemelayuan dimana pertunjukan teater sebagai tradisi melayu
yang mengisahkan pengalaman pola pikir berdasarkan nilai
budaya sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam
menyampaikan aspresiasi pikiran dan perasaan dalam bentuk
seni. Tradisi melayu memperlihatkan bagaimana anggota
masyarakat bertingkah laku baik dalam kehidupan duniawi
maupun dalam hal-hal yang bersifat keagamaan. Ia berkembang
menjadi suatu sistem yang memiliki norma dan aturan bagi
budaya masyarakatnya. Seperti munculnya tradisi pantun maupun
bertutur dalam pesta hiburan dalam keluarga secara umum
berkembang dan berlangsung terbuka, sebagai salah satu ekspresi
komunikasi seni bagi masyarakat lingkungannya..
3. Sosial Budaya Masyarakat
Berdasarkan letak dan keadaan lingkungan geografis kota
yang terlukis yaitu banyaknya anak-anak sungai yang melintasi
pusat perkampungan di dalam kota yang oleh penduduk dipakai
25 J.L Sevenhoven , Lukisan tentang Ibukota palembang, (
Terjemahan Soegarda Purbakawatja) Bhatara, (Jakarta: 1971) h. 54 26 D.G Stibbe, Enyclopdia van nederlansche-indie, Twedde Druk,
(Gravenhage-matinus nijhoff, Leiden, 1917)h.271
66
sebagai jalur lalu-lintas antar kampung, maka sedikit banyaknya
akan mempengaruhi perilaku pendu-duk kota yang menampilkan
budaya majemuk bertumbuh dan berkembang dengan segala
macam pemilikan tradisi masa lampaunya dan
pemelukan/penerimaan hal-hal baru yang berasal dari luar,
menunjukkan penduduk kota jauh lebih dinamis dari pada
masyarakat pedusunan.27
Kehidupan sosial-budaya masyarakat kota Palembang
Tempo Doeloe, pada awalnya sangat dominan berorientasi pada
sungai. Umumnya mereka melakukan kegiatan hidup sehari-hari
di sungai, misalnya : mandi, cuci, buang air besar/kecil. Kegiatan
perdagangan juga dilakukan masyarakat di sungai dengan perahu-
perahu sebagai pasar-warung/toko bergerak dan rumah-rumah
rakit. Begitu juga kegiatan industri juga umumnya dilakukan di
sungai, dengan jenis industri pada waktu itu, seperti : pembuatan
perahu, kerajinan tangan (tenun songket), produksi makanan
(pempek, kerupuk dan lain-lain). Pola permukiman yang
berorientasi ke sungai-air juga masih tetap dominan, terutama
bagi masyarakat pribumi. Penduduk kota ini mengadopsi budaya
melayu pesisir, kemudian jawa. Perpaduan budaya melayu dan
jawa menjadi ke-khasan yang dimiliki oleh kota palembang sejak
dulu dan diakui telah menjadi citra budaya masyrakat setempat.
Cerminan hubungan budaya melayu dengan jawa dalam
27 Makmun Abdullah DKK, Kota Palembang sebagai Kota dagang
dan industri, (Departemen Pendidikan dan kebudayaan , Direktorat sejarah dan
Nilai tradisional , Proyek Inventarisasi dan dokumentasi sejarah nasional,
1984/1985) h.20
67
kehidupan masyarakat palembang dapat dilihat dari berbagai
aspek kehidupan masyarakat palembang. pulau kemarau sebagai
basister28 tanah elit Jawa. 29 Budaya Melayu yang ada pada
masyarakat palembang dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa yang
sangat mendominas, Penduduk asli pribumi yang pada waktu
kedatatangan orang-orang jawa, telah menghuni palembang.30
Kota Palembang pun cukup pesat, dimana kota
palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap
tahunnya antara lain “Festival Sriwijaya” setiap bulan juni dalam
rangka memperingati hari jadi kota Palembang. Festival Bidar
dan Perahu Hias merayakan hari Kemerdekaan serta berbagai
Festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan
Tahun Baru Masehi.31wilayah kota pun mengalami pemekaran,
penduduk kota pun semakin bertambah cukup pesat. Pertambahan
jumlah penduduk kota mengalami peningkatan, memberikan
pengaruh pula. Berdasarkan catatan yang dikeluarkan oleh
pemerintah kota pada tahun 2012, penduduk palembang pada
28 Asister: Asas atau Dasar. Lihat Di Team Penyusun Kamus, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai Pustaka), hlm. 111 29 Maskur, “Peranan Pangeran Keramo Jayo Selama Menjadi
Pejabat Negara Palembang di Bawah Pemerintah Kolonial Belanda (1823-
1853), Skripsi, (Palembang, Jurusan SKI Fak. Adab IAIN Raden Fatah), hlm.
29-30. Tidak Diterbitkan 30 Supriyanto,Pelayaran dan Perdagangan di pelabuhan
palembang,1824-1864 (Yogyakarta:Ombak, 2013)h. 34. 31 https://ikayulisa26.wordpress.com/2014/11/07/kebudayaan-
palembang-sebagai-bagian-budaya-dari-indonesia/Tanggal 19 November
2019.
68
tahun 2011 berjumlah 1.481.814 jiwa,32 dengan kondisi
masyarakat yang sangat kompleks karena selain berlatar belakang
aneka suku agama juga dengan variasi sosial ekonomi. Perubahan
budaya sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup masyarakat
pendukungnya disamping pengaruh budaya dari luar. Ada empat
hal yang akan terpengaruh akibat adanya proses tersebut yakni
bahasa, teknologi, khususnya arsitektur, agama seni berupa seni
patung, seni bangunan, seni hias, sastra dan seni pertunjukan.33
Fenomena budaya bagi masyarakat yang sedang
berkembang dengan segala kepemilikan tradisi. Budaya yang
berkembang juga mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh
orang palembang. bahasa sehari-harinya digunakan bahasa
melayu yang mempunyai logat tertentu.34
Bahasa palembang sehari-hari merupakan bahasa melayu
yang akhirnya katanya berbunyi (o) seperti : Kemana (kemano),
Apa (apo), Tiga (tigo) dan sebagainya. Oleh karena pola dasarnya
mengambil dari struktur bahasa melayu, maka penduduk daerah
sekitarnya menggunakan bahasa palembang sebagai bahasa
penghubung dengan daerah lain yang memiliki dialek tersendiri.
32 BPS dan Bappeda kota palembang, Palembang dalam angka tahun
2012 (BPS dan Bappeda kota Palembang,2012) h. 17 33 Yulriawan Dafri, Melacak jejak artefak seni etnik melayu
palembang (Yogyakarta:Gama Media, 2011)h.15. 34 Makmum Abdullah, Kota Palembang sebagai kota dagang dan
industri, Milik Depdikbud.,(Jakarta:1984) h. 24
69
Unsur kebudayaan jawa sangat berpengaruh terhadap kebudayaan
palembang bukan hanya Baso palembang saja.35
Cara berpakaian pun menjadi salah satu yang menjadi
perhatian terutama pemakaian dodot pada pernikahan adat
palembang yaitu aesan gede. Aesan gede bersumber dari pakaian
kebesaran para raja di jawa (jawatimur) yang dikelolah oleh
„wong palembang, tanpa meninggalkan unsur jawa yang telah
disesuaikan dengan unsur budaya melayu dan islam. Aesan gede
yaitu ungkapan jawa yang berarti kiasan kebesaran.36 Hal ini
didasarkan kepada bangsawan palembang adalah keturunan raja-
raja dari jawa. Ditinjau dari segi lain, masyarakat yang
mendalami kota palembang terbagi atas dua golongan. Golongan
Priyayi dan golongan rakyat yang berasal dari berbagai jalur
keturunan sebagai kelompok besar. Pada golongan priyayi itu
sendiri terdapat tiga macam gelar yang diperoleh secara adat
yaitu pangeran, raden dan mas agus.37 Sedangkan golongan
rakyat biasa jauh lebih besar dari golongan elit (ningrat)
diharuskan ikut serta dalam pekerjaan dengan alingan raja atau
bangsawan.38
35 Yudhy syarofie, Rumah limas pengaruhnya terhadap arsitektur
indes di sumatera selatan (Palembang, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Selatan, 2012) h. 47 36 R.M. Husin Nato Dirjo, Dinas Pariwisata dan kebudayaan,
kelengkapan pakaian penganten adat palembang, (Palembang Dinas
Pariwisata dan kebudayaan kota)h. 13-14. 37 J.L Sevenhoven , Lukisan tentang Ibukota palembang, (Terjemahan
Soegarda Purbakawatja) Bhatara, (Jakarta: 1971) h 84. 38 J.L Sevenhoven , Lukisan tentang Ibukota palembang, (
Terjemahan Soegarda Purbakawatja) Bhatara, (Jakarta: 1971) h 88
70
B. Letak Geografis Provinsi Sumatera Selatan Kota
Palembang
Sumatera Selatan salah satu provinsi yang terletak di
bagian selatan pulau Sumatera dengan ibukotanya adalah
Palembang. Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu
dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya. Lambang Sumatera
Selatan berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat
lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera,
dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera
Selatan.39 Palembang (Sumatera Selatan) banyak memiliki aneka
ragam budaya, keanekaragaman unsur budaya terdiri berbagai
bentuk, jenis dan corak seni budaya yang merupakan
pencerminan identitas suatu daerah tertentu.
Berdasarkan lingkungan geografis, kota palembang
terletak dikaki Bukit Siguntang dan terbentang disebelah-
menyembelah Sungai Musi merupakan ibukota keresidenan
sampai pada masa awal Revolusi Fisik Pada tahun 1915 luas
wilayah kota diperkirakan ±137 Km2 40dan oleh karena proses
pemerkaran kota dari tahun ke tahun sebagai akibat peledakan
penduduk dan urbanisasi, dewasa ini telah mencapai luas
±224Km2.41
39http://www.bpkp.go.id/sumsel/konten/1111/Profil-Provinsi-
Sumatera-Selatan.bpkp, Tanggal 30 Oktober 2019 40 D.G. Stibbe, Encylopaedie van Nederlandsch-lndie, Jilid III
(cetakan ke-III), 's Gravenhage, Leiden, 1919, hal 270 41 Humas Kotamadya Palembang, Buku Penemuan hari jadi
kotamadya palembang , Pemerintah daerah Kodya Palembang1973 h.155
71
Letak Geografis dan Luas Wilayah ibukota Provinsi
Sumatera Selatan dan sekaligus sebagai kota terbesar serta pusat
kegiatan sosial ekonomi di wilayah Sumatera Selatan. Luas
wilayah Kota Palembang adalah sebesar 400,61 km2 atau 40.061
Ha yang secara administrasi terbagi atas 16 kecamatan dan 107
kelurahan Secara administrasi Kota Palembang berbatasan
dengan42 :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Banyuasin
2. Sebelah Timur : Kabupaten Banyuasin
3. Sebelah Barat : Kabupaten Banyuasin
4. Sebelah Selatan : Kabupaten Ogan Ilir dan Muara
Enim.
Secara geografis, posisi Kota Palembang terletak antara
20 52‟ sampai 30 5‟Lintang Selatan dan 1040 37‟ sampai 1040
52‟ Bujur Timur dengan ketinggian rata- rata 8 meter dari
permukaan laut.43 Letak Kota Palembang ini cukup strategis
karena dilalui oleh jalur jalan lintas Pulau Sumatera yang
menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu, di
Kota Palembang juga terdapat Sungai Musi yang berfungsi
sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah dan
merupakan Kota Air
42Website,BPSKotaPalembanghttps://palembangkota.bps.go.id/statict
able/2017/11/14/86/letak-geografis-dan-batas-wilayah-kota-palembang.html,
Tanggal 03.Desember 2019 43Website,BPSKotaPalembanghttps://palembangkota.bps.go.id/statict
able/2017/11/14/86/letak-geografis-dan-batas-wilayah-kota-palembang.html,
Tanggal 03.Desember 2019
72
.
Gambar. 04 Peta Adminitrasi kota Palembang44
Musim yang terdapat di Kota Palembang sama seperti
umumnya yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Penduduk Kota Palembang
berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 1.623.099
jiwa yang terdiri atas 813.708 jiwa penduduk laki-laki dan
809.391 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan Penduduk di 18
kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi
terletak di kecamatan Ilir Timur I dengan kepadatan sebesar
44 Badan Pusat Statistik kota palembang, Kota Palembang dalam
angka palembang Municipalityin figures 2018,( BPS Kota Palembang: CV
Alief media grafika, 2018) h. 7
73
11.862 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Gandus sebesar 931
jiwa/Km2.45
C. Tokoh-Tokoh Pertunjukan Teater Dulmuluk
Teater Dulmuluk mulai berkembang diberbagai daerah.
Hal ini perkembangan kesenian ini telah meningkatkan menjadi
teater yang lengkap. Teater yang kini dimainkan oleh beberapa
orang pemain dengan tata busana yang lengkap serta diiringi
musik walaupun masih secara sederhana. Keadaan teater
Dulmuluk di kotamadya palembang dan sekitarnya sebagian
besar masih hidup dan aktif mengadakan pertunjukan
Pertunjukan ini terdiri dar grup teater tradisional dimana
terdapat grup Dulmuluk anak-anak yaitu dua grup di kertapati
palembang dan satu grup di pemulutan ilir.46 Grup ini terdiri dari
anak-anak sekolah dasar dan beberapa anak SMP. Melihat
kesungguhan dan keterampilan mereka, diharapkan teater
tradisional Dulmuluk Palembang akan terus lestari
mengembangkan era globalisasi dimasa datang. Seperti Menurut
Randi Ramadhan:
45 Badan Pusat Statistik kota palembang, Kota Palembang dalam
angka palembang Municipalityin figures 2018,( BPS Kota Palembang: CV
Alief media grafika, 2018) h 70 46 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h. 36
74
Latihan Dulmuluk di kebudayaan samo latihan rejung
persirah, di dinas kebudayaan setiap jumat jam 15.30 guna
melatih pemain baru Dulmuluk”47
Seniman teater Dulmuluk terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat Kepandaian bermain teater didapat dari orang tua
paman atau teman sekarang banyak universitas yang menawarkan
kuliah seni atau teater. Pelajaran teater disampaikan secara
langsung sebagai pemeran pembantu dan dialog diajarkan secara
lisan tanpa teks atau naskah cerita, namun pada saat ini
perkembangan zaman teater Dulmuluk menggunakan teks tertulis
sehingga memudahkan para pemain seni teater Dulmuluk.
Pemain yang baik adalah pemain yang dapat memerankan tokoh
apa saja dalam cerita lakon Dulmuluk secara hafal dan
spontanitas. Keterampilan tertinggi dalam teater tradisional
adalah bila seorang pemain telah dapat melatih orang lain.48
Para Pemain Teater Dulmuluk
1. Raja Bermansyah : Rohadi
2. Permainsuri : Jeny Cintya
3. Zainal Abidinsyah : Randi Putra Ramadhan
4. Datuk Menteri Abdullah sani : Arsyad
5. Datuk Menteri Umah Bani : Darwis
6. Hadam I : Jalil
47 Wawancara Peneliti dengan Randi Ramadhan diTVRI Sumatera
Selatan, Tanggal 02.10.2019 Jam 13.46 Wib 48 Abdullah Saleh, dan Dalyono.R, Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian Tradisional
Palembang Teater DULMULUK, (1996) h.38
75
7. Hadam 2 : Joni
8. Pengawal 1 : Okta
9. Pengawal 2 : Ongki
10. Pengawal 3 : Arsyad
11. Pengawal 4 : Herwanto
12. Dayang 1 : Cytrine
13. Dayang 2 : Solehatun
14. Pemimpin beremas : Leza Lintang
15. Adapun penyayi beremas:
Nurul, Sarah, Jenny, Indah, Suci, Dedi, Wanto,
Lucretie, Aruna, Abie
Gambar.05 Para Pemain Dulmuluk Saat mementaskan Teater Dulmuluk 49
Gambar.06 Para Penyanyi Dulmuluk Saat PembukaanTeater Dulmuluk50
49 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan, tanggal. 17 Juli 2019, Jam 13.00 Wib 50 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan, tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib
76
D. Tokoh Dibalik Layar Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera Selatan
TVRI sebagai salah satu televisi tertua di Indonesia. Sebagai
media informasi publik sesuai dengan logonya TVRI sebagai
media pemersartu bangsa serta tetap menjaga konsentensi pada
nilai –nilai budaya bangsa atau nilai potensi budaya. TVRI tetap
menayangkan program-program acara yang berkaitan dengan
pelestarian nilai-nilai budaya bangsa khusunya daerah sumatera
selatan. Pertunjukan teater Dulmuluk dengan kostum daerah
sumatera selatan serta tetap bertahan eksis sampai saat ini.
Menurut Bapak Malkon Suhami kenapa TVRI tetap
mempertahankan Pertunjukan Teater Dulmuluk, yakni51 :
“salah satu budaya, lakon nya pun lakon yang sesuai
dengan cerita daerah, TVRI karena itu mengandung budaya
masih tetap, serta karena TV daerah”
Seni pertunjukan teaterikal ini, menjadi salah satu kearifan
lokal di sumatera selatan yang masih terjaga hingga sekarang
khususnya TVRI Sumatera Selatan karena sebagai cerita rakyat
yang kental dengen tradisi seni peninggalan abad 19 yang
menghibur banyak masyarakat para penontonnya. Dulmuluk
sebagai juga warisan budaya bangsa terutama pada tanggal 17
Juni 2019 Teater Dulmuluk juga meramaikan Festival Sriwijaya,
51 Wawancara Peneliti dengan Bapak Malkon Suhaimi diTVRI
Sumatera Selatan, Tanggal 03.07.2019 Jam. 10. Wib
77
pada perayaan Hari Ulang Tahun Kota Palembang di Plasa
Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.52
Tokoh dibalik Layar Pertunjukan Teater Dulmuluk
1. Kameramen 1 : Suyoto Witno
2. Kameramen 2 : Muklisin
3. Kameramen 3 : Bustomi
4. Front Derector / FD: Lydia Uli Caterin
5. Front Derector / FD: Dwi Hartati
6. Audio/ Penata Suara : Nirzawan
7. Petugas Laiting dan Petugas CTU : Indra Junaidi
8. Pengarah Acara : Antoni Dwi Putra
9. Vidio : Haris Mursal
10. Penata Suara : Aniz Zarwan
Gambar.07 Tokoh dibalik layar TVRI dalam Pertunjukan Teater Dulmuluk DI
TVRI Sumatera Selatan53
52 Dokumentasi, https;//m.liputan6.com/regional, tanggal. 01.10.2019,
Jam. 14.15 Wib. 53 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan, Tanggal 17 Juli 2019 Jm.13.30 Wib
78
79
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan hasil temuan untuk menjawab
rumusan masalah, dalam penelitian ini pengambilan informan
berdasarkan kriteria tertentu dimana penelitian ini pada
pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Sumatera selatan, dimana
informan penelitian adalah karyawan TVRI Sumatera selatan
bagian staff program Acara Dulmuluk, informan penelitian juga
bersumber dari seniman pertunjukan Dulmuluk itu sendiri serta
masyarakat yang ikut dalam perkembangan dan bertahannya
program acara Dulmuluk ini di TVRI Sumatera selatan.
Penelitian ini khususnya bertempat di TVRI Sumatera Selatan di
jalan Balap Sepeda No. 1540 Lorok pakjo, kecamatan ilir barat I
kota palembang Sumatera Selatan 30126. Pemilihan informan
tersebut berguna untuk memastikan bahwa para informan dapat
mendukung penelitian memahami keberadaan pertunjukan teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan agar dapat terus bertahan
sebagai media pewarisan budaya.
A. Pertunjukan Teater Dulmuluk tetap bertahan di
TVRI Sumatera Selatan
Tahap awal ketika seseorang memutuskan untuk
mempertahankan pertunjukan Teater Dulmuluk ialah sebagai
potensi budaya daerah atau kesenian khas daerah khususnya
Sumatera Selatan kota Palembang. sebagaimana penulis paparkan
dalam data temuan penelitian dari para informan.
79
Pertunjukan teater Dulmuluk dalam masyarakat sumatera
selatan sebagai seni tradisional budaya melayu kota palembang.
lakon-lakon yang dibawakan oleh teater Dulmuluk seperti
mengangkat cerita rakyat, dongeng atau legenda pertunjukan ini
juga menampilkan tokoh-tokoh dalam bentuk kerajaan. Asal usul
Pertunjukan teater Dulmuluk pun pada mulanya seperti dikatakan
oleh pemain dan tokoh budayawan palembang yakni Bapak
Jonhar Saad:
asal usul Dulmuluk ini sebenernyo tuh awalnya bukan
langsung bukan langsung berbentuk suatu teater awal nya
yaitu adalah salah satu orang dari pekan baru riau yaitu
wan bakar datang ke pelembang dia mengisahkan tentang
Dulmuluk itu yaitu tutur yaitu artinya sasar tutur nah
orang yang menuturkan tentang Dulmuluk itu orang lami
baru berdadang berjualan, tutur itu waktu itu yor
terpelengi sosatu cerito zaman dulu zaman bari sultan
Dulmuluk pegi bedagang ke negeri, nah lantas salah satu
ada orang palembang bernama waknaknong dia menonton
mdisitu waktu itu waknaknong ini pada tahun 1854 dia ini
apo, buta huruf zaman itu banyak orang buta huruf, nah
sudah dicatatenya melalui pemikiran dia dicatetnya cerita
itu lantas ia mengajar Dulmuluk, nah mengajar Dulmuluk
pada waktu itu pada tahun 1902di palembang tangga
panjang tujuh ulu, itu asal Dulmuluk itu. Dulmuluk itu yo
belajar Dulmuluk itu yo kakek saya yek kamaludin yek
mesir, asal usul Dulmuluk itu salah satu cerita Dulmuluk
itu bernama ada sultan abDulmuluk nah salah satu sultan
abDulmuluk itu digemari oleh penonton orang palembang
pada waktu itu sumatera selatan orangnya cakep atau
bagus ya ganteng itulah di disebut penonton orang
80
Dulmuluk asalnya dalam cerita itu ada nama tokohnya
sultan Dulmuluk.1
Pertunjukan teater Dulmuluk ini juga menampilkan hal-
hal yang berkaitan dengan keinginan para masyarakat atau
penikmatnya dalam pertunjukaannya. Seperti halnya seperti
dikatakan oleh Bapak Jonhar Saad:
Iyo, sudah masuk, warisan budaya tak benda yang salah
satunya, dari kemaren kominfo dari pusat jakarta minta
Dulmuluk tapi harus ado masuklah Pembangunan LRT ini
diminta kominfo untuk Dulmuluk main di TVRI.2
(Iya, sudah masuk warisan budaya tak benda yang salah
satunya dari kemarin KOMINFO dari pusat Jakarta minta
Dulmuluk tapi harus ada masuk Pembangunan LRT ini diminta
KOMINFO untuk Dulmuluk main di TVRI)
Dalam pertunjukan Dulmuluk para pelaku seni ini selalu
berusaha menampilkan kesenian tradisional kota palembang ini
dengan baik. Para seniman ini mengikuti keinginan para
penikmatnya salah satunya kerjasama dengan Kementrian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Pertunjukan
yang ditampilan menampilkan hal-hal yang berkaitan dengan
pembangunan LRT kota palembang tapi tetap dengan cerita
Dulmuluk yang khas dan tidak dapat diubah namun hanya
ditambah.
1 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Jonhar Saad (
Seniman dan Tokoh Budayawan Palembang), Pada tanggal 26 Desember 2019,
Jam 15.00 Wib 2 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Jonhar Saad (
Seniman dan Tokoh Budayawan Palembang), Pada tanggal 26 Desember 2019,
Jam 15.00 Wib
81
Gambar 08. Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
selatan kerjasama dengan Keminterian Komunikasi dan
informatika Republik Indonesia3
Dalam pertunjukan Dulmuluk dengan kerjasama Keminfo
dari percapakapan yang dilakukan oleh para pemain ketika raja
kerajaan bertanya kepada tuan dan hambanya yakni:
lalu oh ya mak dayang bagaimana keadaan didalam negeri
apakah kau sehat, alhamdulilah kabar baik tuanku daulat tuanku
yang bijak bestari dengan sebenar hamba berperi, Oh alang
kelembutnyo adek ini, terimakasih pengawal yang baik budiman
yang mulia terimakasih alhamdulilah hamba baru pulang dari
3 Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan via you tube
https://www.youtube.com/watch?v=LEHt6Jw4hc4&t=4389s tanggal 19
Januari 2020, Jam 15.53
82
desa dan jalan menuju desaku sudah tidak sulit lagi tuanku,
mengapa mak dayang? karena sudah dibangunnya jalan Tol
Palembang-Indralaya, bener Sekali para sahabat istana sebentar
lagi saya akan meresmikan juga Tol Kayuagung-Palembang, jadi
begitulah sekarang pemerintah lebih mengutamakan
pembangunan infrasuktur yang mana ini dapat digunakan
masyarakat semuanya. Dengan adanya jalan Tol ini kito lebih
gancang nak kedaerah bener sekali paduka apa yang dikatakan
pengawal karena dengan adanya jalan Tol kita sebagai
masyarakat kita tidak mengalami lagi kemacetan dijalan,benar
sekali tuanku saya tidak mengalami lagi kemacetan tuanku, saya
kebeneran naik LRT tuanku.4
Dari Cuplikan percakapan diatas para pemain Dulmuluk
mementaskan pertunjukan dengan menambahkan informasi
tentang pembangunan daerah sumatera selatan yang semakin
maju dan semakin baik dengan adanya transportasi umum LRT
dan pembangunan jalan Tol, tapi dengan tidak mengurangi
naskah asli pertujukan teater Dulmuluk. Pertunjukan ini
dilakukan sebagai kerjasama KOMINFO dengan TVRI sumatera
selatan serta para pemain Dulmuluk agar tetap mempertahankan
teater daerah dan sebagai hiburan informasi bagi masyarakat.
seperti yang dikatakan oleh bapak Antoni Dwi Putra bahwa
budaya masyarakat dapat mempengaruhi pertunjukan teater
4 Cuplikan Dokumentasi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan via you tube
https://www.youtube.com/watch?v=LEHt6Jw4hc4&t=4389s tanggal 19
Januari 2020, Jam 15.53
83
Dulmuluk di TVRI Sumatera selatan hingga bertahan hingga saat
ini karena :
kalo dulu teater Dulmuluk ada misi, misi dalam
menyebarkan agama islam nah dengan perkembangan
zaman karena sudah mayoritas penduduk di sumatera
selatan sudah meyoritas islam ya supaya tayangan itu tetap
eksis tetap menarik tetap ditonton makanya tema nya
kadang kala kita menyesuaikan dengan kebutuhan
sekarang, zaman-zaman milineal dan pemainnya juga
banyak pemain milineal kalo zaman dulu pemainnya rata-
rata sudah tua-tua semua laki-laki kalo itu kita pentaskan
tidak akan menarik lagi tidak akan ditonton oleh
masyarakat sumatera selatan sifat nya itu menjaga dan tetap
mengajak kaum muda untuk melestarikan itu aja.5
Sebagai TV daerah, TVRI selalu menjaga acara budaya
daerah palembang yang tetap ditampilkan hingga saat ini seperti
yang dikatakan oleh Bapak Syamsul Bahrun tokoh masyarakat
pemerhati TVRI Sumatera selatan bahwa:
TVRI Sumatera Selatan, Unggulan TVRI karena setiap
minggu dItampilkan apolagi dibawah 98 sebelum
reformasi sejak berdirinya TVRI Palembang dari tahun
74e, itu acara-acara budaya palembang semacem acara
unggulan yang ditampilkan terus setiap minggu sabtu
malam setiap acara apo namonyo penting itu
ditampilkan.6
Adapun seperti yang dikatakan oleh Bapak Dede Cahyadi
tokoh masyarakat pemerhati TVRI Sumatera selatan bahwa:
5 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan bapak Antoni Dwi Putra
Selaku Staf Bidang Program tanggal 23 Desember 2019 Jam 11.00 Wib 6 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Syamsul Bahrun
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 13 Januari 2020, Jam 18.30 Wib
84
teater mencerminkan budaya bangsa Indonesia ini
sebernernyo banyak, pertamo lebih kebudayanya melayu
karena memang bener orang melayu itu orang yang sopan
santun,terus memang caro gaya bahasanya ramah terus
santunlah untuk menjalani kehidupan sehari-hari
sedangkan teater ini mencerminkan bener budaya melayu7
Adapun menurut Bapak Jonhar Saad yang mempengaruhi
Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI sumatera Selatan hingga
dapat bertahan saat ini berpendapat karena:
Soalnya itu budaya, sudah diakui oleh menteri pendidikan
dan kebudayaan bahwa kesenian tradisional itu sumatera
selatan yaitu Dulmuluk, nah siapa Dulmuluk ini yaitu dia
berdialog dia banyak bersyair nah salah satunya yaitu kalo
rajanya bertanya kepada pedana menteri aduhai adinda
yang bijak berstari dengan sebenar saya berperi apalah
kabar didalam negeri ramai sekali kau bekabari engakau
bilangnya telepati supaya ya dapat ketahui nah itu
bersyair8
Seperti halnya diketahui bahwa pertunjukan teater
Dulmuluk sebagai potensi budaya daerah dalam menjaga dan
melestarikan budaya provinsi sumsel. TVRI sumatera selatan
sebagai TV daerah yang tetap menjaga dan mempertahankan
acara-acara budaya sumatera selatan khususnya Dulmuluk.
Seperti yang dikatakan Bapak Malkon Suhaimi selaku Staff
Bidang Program:
7 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Dede Cahyadi
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 12 juni 2020, Jam 15.45 Wib 8 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Jonhar Saad (
Seniman dan Tokoh Budayawan Palembang), Pada tanggal 26 Desember 2019,
Jam 15.00 Wib
85
“Pertunjukan teater Dulmuluk dapat bertahan karena
sebagai nilai podansi bangsa, syiar agama lewat seni.”9
Pertunjukan ini juga muncul pertamakali diTVRI serta
selalu ada menurut bapak Malkon Suhaimi selaku Staff Bidang
Program:
Sebenernya udah lama, di tahun 90an udah muncul waktu
itu malah kita bikin dua versi secara serial yang dewasa
bapak-bapak juga ada juga kami ada juga versi anak-anak,
versi anak-anak pada saat itu anak-anak seusia SD yang
kami latih hingga dapat beberapa episode untuk anak-
anak, Itu tahun 90, sekitar tahun 98lah, sampai sekarang,
eh ndak yang anak-anak ndak bertahan lama yang
bertahan sampai sekarang itu yang Dulmuluk yang
dewasa. Ehm itu tahun nya itu barangkali bisa sekitar
tahun 90, sudah ada, sampai sekarang Cuma itu
frekuensinya aja yang ini karena disitu ada, karena kalo
teater tradisional itu ada dua di sumsel ini kan, ada
bangsawan ada Dulmuluk tinggal bergantian yang mana
siap, kalopun kadang Dulmuluk ini hem ada waktunya
memang tidak siap siaran karena materinya atau
pamainnya gak lengkap kita gantikan bangsawan tapi
kedua duanya tetep jalan bangsawan juga ada Dulmuluk
juga ada, sampai sekarang.10
Sebagai media informasi serta saluran budaya daerah,
menurut bapak Malkon Suhaimi juga berkata tentang menariknya
sehingga ada di TVRI Sumatera selatan:
ehm Dulmuluk dari ehm sisi Kostum sisi kostum ialah
memakai Kostum zaman dulu ada garis budaya di situ ada
9 Wawancara Peneliti langsung dengan Bapak Malkon Suhaimi
Pengarah Acara / Program Acara TVRI Sumatera Selatan, Tanggal 1 Juli
2019 Jam 10.00 Wib 10 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan bapak Malkon Suhaimi
Selaku Staf Bidang Program tanggal 26 Desember 2019, Jam 16.17 Wib
86
perpaduan antara kostum melayu dan adat palembang
sumatera selatan khusunyo didialog dia menariknya itu
dia tidak memakai bahasa indonesia tetapi dia memakai
bahasa daerah jadi membawakan lakon itu luwes dengan
bahasanya dengan bahasa daerah bahasa sehari-hari ehm
tidak ada kekakuan jadi membuat dia menarik itu dengan
gayanya, dengan bahasanya kedaerahan jadi lebih nyaman
di tonton dan dari sisi cerita adalah hikmah yang
dibawakan dari sisi cerita, hikmah yang dibawakan tu
menginspirasi kita karena cerita di situ ada yang nilai-nilai
yang tertanam tentang kebaikan, tentang ehm keagaman
tolerasi keagamaan, tentang juga gotong royong nilai
sosialnya jadi dibalik itu ceritanya itu menurut sangat
bermanfaat.11
Pertunjukan teater Dulmuluk dari syair yang dituturkan,
kemudian pembagian peran berdasarkan tokoh didalam teks
naskah yang dibentuk dalam pertunjukannya memberikan sesuatu
yang unik serta menarik. Pertunjukan yang dilakukan dengan
pakaian khas daerah sumatera selatan pun menjadi daya tarik
tersendiri dalam pertunjukannya. Sebagai salah satu kesenian
daerah yang luar biasa pengaruhnya terhadap jejak budaya
masyarakatnya, keberadaan Dulmuluk sebenarnya senantiasa
dipertahankan oleh para penikmatnya maupun pemainnya dalam
berbagai kesempatnya tak luput pula dari campur tangan
kebijakan pemerintah pusat atau daerah dalam hal ini sumatera
selatan yang saat ini gencar melakukan upaya pelestarian
kekayaan budaya daerah seperti yang dikatakan oleh tokoh
masyarakat bapak Syamsul Bahrun:
11 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan bapak Malkon Suhaimi
Selaku Staf Bidang Program tanggal 20 Desember 2019, Jam 15.00 Wib
87
Iyolah, iyolah dah pasti Dulmuluk tuh kan, Dulmuluk itu
merupakan bagian budaya bangsa indonesia, udah jelas itu
tuh kareno ciri khas dari sumatera selatan itu yang
menonjol itu adalah Dulmuluk, Misalnyo jawa barat yo
tadi apo namonyo wayang wong untuk jawa barat,
wayang kulit untuk jawa nah itukan cerminan dari budaya,
budaya dari masing masing daerah.12
( Iyalah, Iyalah sudah pasti Dulmuluk tuh kan, Dulmuluk
itu merupakan bagian Budaya Bangsa Indonesia, udah jelas itu
karena ciri khas dari Sumatera Selatan itu yang menonjol adalah
Dulmuluk, Misalnya di Jawa Barat ada namanya Wayang Wong,
untuk Jawa ada namanya Wayang Kulit, itu kan cerminan dari
budaya, Budaya dari masing-masing daerah)
Serta menariknya Pertunjukan Dulmuluk ini sehingga
TVRI tetap menayangkannya menurut bapak Antoni Dwi Putra
yakni:
iya karena misi TVRI mengangkat tentang budaya maka
budaya yang ada di sumatera selatan ya Dulmuluk yang
kita angkat kita peduli dan kita harus siarkan dan
diketahui oleh masyarakat sumatera selatan13
Dulmuluk sebagai budaya daerah dan bangsa indonesia
juga tetap dikenal oleh masyarakat saat ini khususnya melalui
media TVRI sumatera selatan. Menurut Bapak Syamsul Bahrun:
yoo, masih kenal Dulmuluk karno apo karno tadi diacara
TVRI itu waktunyo masih semacem full time jadi acara
itu idak selalu sering diKAT, jadi memang acara acara
TVRI itu yang dikelolah oleh Jonhar itu acara itu yo
12 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Syamsul Bahrun
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 13 Januari 2020, Jam 18.30 Wib 13 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan bapak Antoni Dwi
Putra Selaku Staf Bidang Program tanggal 23 Desember 2019 Jam 11.00 Wib
88
ditunggu oleh masyarakat, misalnyo masyarakat
masyarakat yang berbau ado etnis palembangnyo14
( Iyaa, masih dikenal Dulmuluk karena diacara TVRI itu
waktunya tidak FULLTIME jadi acara tidak selalu sering di
KAT, jadi memang acara TVRI yang dikelolah oleh Jonhar itu
acara yang ditunggu oleh masyarakat, misalnya masyarakat yang
masih ada etnis palembang)
Menurut bapak Antoni Dwi Putra pengelolahan
pertunjukan ini di TVRI sebagai wadah untuk memperkenalkan
budaya telah dikelolah dengan baik menurutnya:
ya kalo yang sudah ada ya sudah cukup baik dikelolah
TVRI salah satu kenapa cukup baik itu pasti ada
pemicunya disisi lain kenapa sudah bagus karena
Dulmuluk itu tidak lagi di tayang kan di TVRI tidak juga
di kesempatan-kesempatan kecil tetapi juga meranjak di
tingkat-tingkat elit misalnya Dulmuluk di tampilkan
dihotel-hotel, ditingkat-tingkat misalkan ada ulang tahun
palembang mereka dieksiskan, misalkan ada event-event
tingkat besar, acara misalkan asiangames segala macem
itu Dulmuluk tetap di pentaskan itu untuk mengenal
budaya kita itu salah satu strategi TVRI kenapa Dulmuluk
tuh tetap kita produksi biar kita dikenal oleh masyarakat,
alhamdulilahkan Dulmuluk sudah dikenal.15
Berdasarkan peryataan diatas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa para informan diatas beranggapan bahwa
Dulmuluk adalah budaya bangsa Indonesia dan menjadi bagian
nilai budaya khususnya bagi TVRI sumatera selatan yang tetap
14 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Syamsul Bahrun
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 13 Januari 2020, Jam 18.30 Wib 15 Hasil Wawancara peneliti dengan bapak Antoni Dwi Putra Selaku
Staf Bidang Program tanggal 23 Desember 2019 Jam 11.00 Wib
89
mempertahankan Pertunjukan Dulmuluk sebagai wadah atau
sarana untuk melestarikan budaya kota palembang yakni
Pertunjukan Teater Dulmuluk.
B. Pesan Moral Islam yang terkandung dalam
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan
Pertunjukan teater Dulmuluk sebagai salah satu
kebudayaan indonesia yang dipertahankan ditengah
peerkembangan dunia seni pertunjukan saat ini. Kesenian sebagai
alat menyampaikan pesan-pesan moral dan hiburan kepada
masyarakat. Menurut Bapak Antoni Dwi Putra Pertunjukan teater
Dulmuluk menampilakn pesan moral yang terkandung dalam adat
istiadat masyarakat palembang, yakni
Nah itulah, TVRI, TVRI kan mempunyai visi dan misi
selain kita mengangkat tentang budaya kita juga membuat
pesan-pesan moral, pesan-pesan pembangunan disitu
pesan-pesan nasehat di situ, pesan-pesan yang berbuat
baik disitu makannya kita ambil dari kesenian Dulmuluk
itu kalo zaman dulu tok murni tentang kesenian islam kalo
sekarang pesan nya kita sudah ubah dalam bentuk untuk
pembangunan tentang berbuat baik yang patuh sama
masyarakat tentang hukum salah satu itu16
Adapun Menurut tokoh masyarakat Ratih Mediana safitri
bahwa dari menonton Dulmuluk kita yakni
pesan dan nilai yang kita dapat dari menonton Dulmuluk
mungkin lebih dari segi, nilai nilai budaya nilai nilai sosial
mungkin juga kita bisa ambil kayak perjuangan kayak siti
16 Hasil Wawancara peneliti dengan bapak Antoni Dwi Putra Selaku
Staf Bidang Program tanggal 23 Desember 2019 Jam 11.00 Wib
90
zubaidah atau siti ropeah itu bisa dicontoh sebagai
perempuan kita bisa contoh sifat sifat mereka seperti itu
atau dari sifat abDulmuluk sendiri seorang yang gigih
mungkin kita bisa ambil sisi baiknya dari sana.17
Pada pertunjukan Teater Dulmuluk khususnya
menampilkan lakon zainal abidinsyah dalam pertunjukan ini
yakni:
Gambar 09. Pertunjukan Teater Dulmuluk
diTVRI Sumatera selatan Lakon Zainal Abidinsyah
Datuk kalian tau tidak sangat jauh sekali menambatkan
kuda, kalo jauh jauh kagek belari dio, tapi enak disana banyak
sekali rumput-rumput hijau, jadi kuda tadi bisa makan disana,
tapi aku merasa binggung, binggung ngapa binggung, begini kita
sudah lama tidak pulang kekerajaan mungkin aku rasa kita
sebaiknya pulang saja kekerajaan karena dihutan berduri ini
sudah tidak adasama sekali rusa kijang maupun apa yang kalian
cari tadi, jadi abidin mau ngomong orang tuanyo, iya benar kita
17 Hasil Wawancara peneliti dengan tokoh masyarakat Ratih Mediana
Safitri tanggal 27 Desember 2019 Jam 15.00 Wib
91
balik dulu nak ngajak abidin ke wong tuonyo, oh yo laporan nya,
baik lah kalo demikian peri kita bertiga ini baiknya menghadap
paduka di kebaya negeri agar kiranya kita bisa istirahat istana
negeri, bagaimana kalian setuju atau tidak, ya setuju negering bae
aku din, baiklah langsung saja kita pulang.18
Asalamualaikum adindaku umar bakti dan umar sani, ya
tauanku, bilamana anakku pandang lain dahulu lain sekarang
muka tak baik hati tak tenang airmatanya jatuh berlinang, baik
tuan ku, benar sekali tuanku yang punya diri, setelah saya amati
mungkin susah hati, mungkin ini kesalahan hadam, benar sekali
tuanku ini mungkin kesalahan hadam, panggil hadam, baik
tuanku, iya tuanku, duduk makan gaji buta saja kalian apa kerja
kalian kalo tadinya kalian suruh menjaga anakku, kau liat muka
anakku, kau liat muka anakku, apa yang kalian kerjakan kalian
setiap bulan ku gaji, bilamana anakku pandang lain dahulu lain
sekarang muka tak baik hati tak tenang airmatanya jatuh
18 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib
92
berlinang, apa yang kalian lakukan pada anakku, dia anakku
satusatunya, iyo jadi tanyo anak datuk anak bener kami bener
kami boleh dihokom, awas apabila terjadi kesalahan pada anakku
kalian akan ku berhentikan saat ini juga, kalian dengerkan apa
yang dikatakan oleh paduka raja.19
Anakku abidisnyah semenjak kau masuk didalam di
istana, hatiku terlalu gelisah, apa kah badanmu terpisah,coba
jelaskan pada ayahandamu ini nak, supaya ayahandamu dapat
ketahui apa yang telah terjadi pada mereka berdua ini, ampun
ayahandaku yang bijak bestari dengan sebenar ananda berperi
semua ini tidak ada kesalahan hadam sama sekali ini masalah
persoalan hati karena ananda sudah merasa galau, berarti hadam
berdua ini baik sekali nak menjagamu,20
19 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib 20 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib
93
Baik hadam, kalo tadinya berpesangka buruk pada kalian,
tapi ternyata kalian betul betul berkeja dengan baik, aku malah
mengucapkan terima kasih mungkin bulan depan akan datang ku
naikan gajikalian dua kali lipat, sekarang anakku zainal
abidinsyah kini apa lagi coba kau terangkan nyata dan pasti
supaya ayahmu dapat mengetahui, begini ayanda yang huli
hulipan dengan bersadapkan sebenarnya kami betiga ini punya
rencana untuk berangkat ke asing negeri jikalau maksud baik
didalam hati ini direstui akan pergi, betul sekali tuanku apa yang
dikatakan umar bakki abidinsyah mempunyai keinginan untuk
berlayar ke asing negeri guna menuntut ilmu tuanku untuk
membangun negeri ini apabila seorang pemimpinan nanti tidak
punya ilmu akan hacur negeri warisanan tuanku ini abidinsyah
adlah satu satu putra tuanku yang akan meneruskan istana ini
tuanku, anakku abidinsyah berfikir terlampau susah engakau
berlayar belum biasa aku takut akan binasa ayah mu ini sudah tua
engakau lah ini penyambung nyawa laku tak baik janganlah kau
bawa takut nanti engkau kecewa kepada engkau yang empunya
diri ayah izinkan hanya taun pasti setelah itu kau pulang kembali
ke kebaya negeri, mamanda hanya berpesan mamanda berdoa
94
berpesan supaya kau selamat dalam perjalanan, mamanda
berpesan untuk bedoa petang dan pagi supaya selamat dalam
perjalanan baik pergi maupun kembali.21
Pertunjukan teater Dulmuluk disini sebagai ungkapan
berkomunikasi dengan penikmatnya meskipun bahasa yang
dibawakan secara improvisasi dengan mengolah cerita rakyat
berupa sastra lisan yang dikenal oleh masyrakat. Dialog dan
bahasa yang digunakan dalam pertunjukan adalah bahasa khas
melayu palembang pada cuplikan lakon zubaidah siti yakni :
Gambar 10. Pertunjukan Teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
selatan Lakon Zubaidah Siti
Baiklah wahai para santri tidak perlu daku berpanjang peri
hanya ingin menanyakan keadaan diri bagaimanakan kalian
mengaji di pulau perangi mohon sampaikan nyatakan dan pasti
biar nyata aku dapat mengetahui, Daulat paduka tuanku yang
bijak berstari dengan sebenar saya berperi selama saya belajar
21 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 11.00 Wib
95
ngaji di dalam negeri tidak kurang sembarang peri, daulat tuanku
huliphulipan dengan sebenarnya hamba sabdakan saya mengaji
didalam ini sangat senang sekali bahkan ilmu yang saya pelajari
makin bertambah, baiklah alhamdulilah syukur dihati, kalo
demikian peri rasa senang dihati tiada terkira lagi. Lalu
bagaimana keadan negeri pulau perangi, keadaan negeri pulau
perangi sungguh ramai sekali tidak ada kurang sekali, semenjak
guru pandita menjadi guru mengaji banyak sekali orang belajar
mengaji, lalu bagaimanakah dengan para santri apakah senang
dihati atau ada sesuatu yang menganjal didalam diri, rasanya
seluruh santri tidak ada kurang sekali bahkan dari luar negeri pun
banyak sekali berdatangkan untuk belajar mengaji, kepada tuhan
aku syukurkan memang demikian aku harapkan agar kita semua
handal dan tauland selalu bahagia sepanjang zaman.22
Wahai suadaraku yang bijak berstari tidak apa rumah kecil
yang penting hati kita besar, hadiri dan juga para santri, kalolah
22 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 13.00 Wib
96
demikian peri kalian saksikan sendiri bahwasannya anakkandaku
zubaidah siti telah resmi menjadi istri dari zainal abidinsyah
jauhari, alhamdulilah, kalo demikian alangkah suka dalam hati
suka ku sudah tak terkira lagi memiliki istri bernama zubaidah siti
cantik parasanya tiada terperi adapun dalam hati aku sabdakan
sebuah niat yang sudah tersampaikan adapun kata yang hendak
kukatakan zubaidah siti akan kubawa kembali kekerajaan, kalo
begitu anakku zubaidah siti akan kau bawa kekebaya negeri, betul
sekali datuk dikarenakan dia sudah menjadi istriku kemanapun
aku melangkah tentu saja istriku akan mengikuti langkahku,
baiklah kalau begitu, wahai anak menantu bolehlah ananda
zubaidah siti berbicara empat mata kepadaku, silakan datuk,
kemarilah anakku sayang, memandang wajahmu hatiku pilu
karena kau tiada beribu baikbaiklah engkau dinegeri orang segala
nasehat ayahanda sampaikan menjadi bekal engkau sepanjang
hidupmu agar didengar didalam hatimu, anakku zubaidah siti
engkau seperti pohon beringgin kesana kemari dibawa angin
engkau laksana sehelai kain basah pun tiada berganti yang lain
hanya kepada ananda ayahanda berpesan dengan sempurna
agar jauh dari balak bencana apabila engkau tiba disana akuilah
diri sebagai yang paling hina inilah cincin permata untuk bekal
engkau menginggat ayahanda tercinta, marilah sekarang kita
berpesta agar kita semua bisa berbahagia.23
23 Dokumentasi Asli Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan Tanggal tanggal. 17 Juli 2019, Jam 13.00 Wib
97
Tidak hanya ditampilkan dengan bahasa yang syair atau
pantun yang memiliki pesan serta nilai Dulmuluk sebagai sarana
penyampaian teater juga sangat menghibur dengan nasehat yang
sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari dalam setiap
pertunjukannya menurut bapak Jonhar Saad selaku seniman dan
toko budayawan palembang yakni:
Dulmuluk tuh lain, siti zubaidah dan zainal abidinsyah itu
sama. Ya pesan kemajuan dalam lingkungan negeri dan
budaya daerah kita lestarikan pesan-pesannyo dan juga kita
tidak boleh melakukan halhal hara maka itu kita angkat
benerbener melestarikan budaya daerah. Tapi pesan pesan
itu hanya kalo dari pariwisata kita angkat pariwisatanya
kalo dari kominfo kita angkat kominfonya, tapi ceritanya
tidak bisa berubah ubah palingpaling melalui hadam
dialog-dialog itu24
(Dulmuluk itu lain, Siti Zubaidah dan Zainal Abidiansyah
itu sama. Ya pesan kemajuan dalam lingkungan negeri dan
budaya daerah kita lestarikan pesan-pesannya dan juga kita tidak
boleh melakukan hal-hal hara yang kita angkat melestarikan
budaya daerah. Tapi pesan itu hanya kalau diminta dari
Pariwisata kita angkat pariwisatanya kalau dari KOMINFO kita
angkat tentang KOMINFO. Tapi ceritanya tidak bisa diubah
paling melalui dialog melalui Hadam)
Sedangkan Menurut pelaku seni Pertunjukan Teater
Dulmuluk Kak Randi Putra Ramadhan yakni :
kalo dari dibandingkan kesenian yang lain, mungkin
kesenian itu samo bae, memiliki keindahan tersendiri ye
kalo lakon siti zubaidah dan zainal abidinsyah itu kalo ku
24 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Jonhar Saad (
Seniman dan Tokoh Budayawan Palembang), Pada tanggal 26 Desember 2019,
Jam 15.00 Wib
98
perhatikan kayaknyo sekarang kalo untuk dipalembang itu
sudah cukup akrab lakon itu, mokonyo masih bertahan jugo
lakon itu, ibarat kato misalnyo kakak tito-tibo jalan di
tempat yang ado tempat tempel Dulmuluknyo wong masih
inget wong mano pangeran abidinsyah kirokiro cak itu uji
wong kan jadi memang-memang mereka tuh sudah akrab,
mungkin jugo diturunkan dengan bentuk cerita ke anak-
anaknyo hingga akhirnyo nah itu kakak itu kemren jadi
pangeran nah makonyo ujung-ujungnyo bertahan dari
cerito.25
(kalau dari dibandingkan kesenian yang lain, mungkin
kesenian itu saja, memiliki keindahan tersendiri pada lakon Siti
Zubaidah dan Zainal Abidinsyah itu kalau dipalembang itu sudah
cukup akrab lakon itu, sehingga masih bertahan. Misalnya kakak
berjalan di tempat yang ditempel Pertunjukan Dulmuluk sebagian
orang masih mengenal pangeran abidinsyah. Kemungkinan juga
diturunkan dengan bentuk cerita ke anaknya sehingga akhirnya
bertahan lakon tersebut)
Dari peryataan diatas bahwa informan dan dilihat dari
cuplikan serta pertunjukan teater Dulmuluk sebagai media
informasi TVRI sebagai TV daerah sudah cukup dikenal oleh
masyarakat yang menyaksikannya terutama lagi Dulmuluk sudah
tampil dari zaman dulu terlebih lagi penampilan pertunjukan
Dulmuluk sesuai dengan keinginan masyarakat terutama
pemerintah kota palembang, menambahkan pesan-pesan yang
berkaitan dengan perkembangan dan nilai-nilai islam yang
terkandung dalam pertunjukannya serta tetap melestarikan
kesenian tradisional khas kota palembang.
25 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan kak Randi Ramadhan
Seniman Pada tanggal 23 Desember 2019, Jam 16.30 Wib
100
C. Tanggapan Masyarakat terhadap Pertunjukan
Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
UNESCO sebagai badan yang khusus untuk melindungi
warisan budaya yang berada dalam pengawasan upaya
internasional untuk melindungi kreativitas dan keberagaman
diseluruh dunia,26 sebagai warisan budaya Teater Dulmuluk patut
untuk menjadi perhatian masyarakat yang keberadaannya hampir
punah sehingga harus dikembalikan agar dapat menarik perhatian
para penikmatnya khususnya melalui TVRI Sumatera Selatan
sebagai media informasi publik. Selanjutnya perlu untuk
mempertayakan tentang tanggapan masyarakat dalam
menyaksikan dan menonton pertunjukan teater Dulmuluk diTVRI
Sumatera Selatan. Salah satu instrumen yang turut menentukan
keberhasilan dalam menyebarkan perrtunjukan teater Dulmuluk
khususnya melalui TVRI Sumsel yakni menurut Bapak Malkon
Suhaimi selaku staf Program Acara yakni:
Ehm bisa bertahan itu karena pemirsa sebenarnya,
keinginan pemirsa untuk menonton itu lebih banyak, maka
kita akan mempersiapkan untuk tayangan jadi dengan
memperkenalkan supaya ehm. supaya ketahui
keberaadaan Dulmuluk kita harus banyak promosi
diantara promosi itu kalo kita membuat acara MC selalu
kita tekakan kan, tekankan disetiap acara TVRI
disampaikan bahwa Program TVRI Sumatera Selatan ada
Program ini dan program ini dan salah satunya program
26 UNESCO, 65 WAYS UNESCO: Benefits Countries All Over the
Wolrd. Paris.The Sector for External Relations and Public Information of the
United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
101
Dulmuluk yang kita masukan dan kita sampaikan ke
masyarakat.27
Sumatera selatan dengan semua kesenian khas daerahnya
khususnya kesenian pertunjukan teater Dulmuluk yang TVRI
Sumatera Selatan sebagai wadahnya kesenian daerah. Seni
budaya menentukan seperti apa kehidupan yang dijalani oleh
manusia. Pertunjukan Teater Dulmuluk ini merupakan kesenian
tradisional melayu kota palembang yang dimainkan oleh para
pelaku seni Dulmuluk, yang saat ini pertunjukan dilakukan oleh
banyak kalangan khususnya mahasiswa–mahasiswa yang
menyukai seni teater, masyarakat maupun anak-anak yang kini
diajak dalam pertunjukan teater Dulmuluk. Menurut salah satu
masyarakat Syamsul Bahrun :
ya pertamo disitukan ado lucu bahasa tadi ado eksen bahasa
wong tuh kan kadang-kadang denger bahasa palembang itu
kan ado lucu, samo dengan wong jawo denger bahasa jawo
kan, nah itu, apolagi wong palembang itu ado didalem nyo
khususnya di acara Dulmuluk itu dio bawak
sepotongsepotong, kadangkadang bahaso palembang asli
kadang kadang sepotong bahasa jawo nyo,
ehkulonkulodisini nah misalnyo iki apo misalnyo,
dipotongpotong cak itu.28
(Ya pertama disitu ditampilkan bahasa lucu dan bahasa
khas orang palembang, sehingga orang Palembang yang
mendengarnya merasa lucu, sama seperti orang Jawa
mendengarkan bahasa Jawa. Apalagi pertunjukan Dulmuluk yang
27 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan bapak Malkon Suhaimi
Selaku Staf Bidang Program tanggal 26 Desember 2019, Jam 16.17 Wib 28 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Syamsul Bahrun
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 13 Januari 2020, Jam 18.30 Wib
102
didalamnya terdapat potongan-potongan lakon dengan bahasa
palembang asli )
Masyarakat palembang sendiri yang memiliki pertunjukan
teater Dulmuluk tersebut sebagai kesenian khas tidak terlalu
banyak yang mengetahui pesan moral dan makna yang
terkandung dalam pertunjukan mereka hanya mengetahui bahwa
pertunjukan Dulmuluk adalah pertunjukan khas melayu dari
sumatera selatan dengan menampilkan pakaian adat serta sebagai
seni hiburan masyarakat kota palembang. Seperti yang dikatakan
Ratih Mediana Safitri ada banyak kelebihan dan juga kekurangan
dalam menyaksikan teater Dulmuluk diTVRI Sumatera Selatan:
mungkin dari pandangan masyarkat mungkin kalo
tontonan ini mungkin kurang di ekspost ya karena kalo
kayak dari TV sendiri penontonnya mungkin masih
kurang apalagi disiarkan di TV Nasional eh TV Daerah,
karena TV Nasional saja udah banyak kurang peminatnya
bahkan orang beralih ke flatform-flatform yang lebih
menarik kalo dari kelebihan ehm tontonan ini termasuk
tontonan yang berbobot ehm tidak merugikan untuk
ditontonan karena tontonan ini tontonan khas dari daerah
kita sendiri.29
Sedangkan sebagai media komunikasi seni pertunjukan
Dulmuluk itu mewalkili kehidupan sosial budaya masyarakat
pada umumnya dengan kelebihan dan juga kekurangannyo
menurut Bapak Syamsul Bahrun:
yo kelebihannyo yo tadi, kareno acara itu yg menampilkan
apo namonyo perilaku sistem kerajaan palembang dulu,
29 Hasil Wawancara peneliti dengan tokoh masyarakat Ratih Mediana
Safitri tanggal 27 Desember 2019 Jam 15.00 Wib
103
kerajaan sriwijaya itu yang agak menonjolnyo itu wong ni
nah, kelebihan itu tidak terlalu ditonjolkan ini jugo
kekurangan dari penampilan acara itu. Seharusnyo kan
kalo didalam apo namonyo film atau pembuatan
sandiwara, Dulmuluk itu kan hampir mirip sandiwara kalo
sandiwara itu ado klimaks dan anti klimaks, nah dalam
penampilan Dulmuluk semacem dak ado klimaks dan anti
klimaksnyo dari mano geregetnyo wong nonton itu, jadi
dari awal sampe akhir acara itu benang lurus Cuma
diwarnai pembicaraan komunikasi dan gaya gaya
komunikasi bahasa palembangnyo itu yang membuat
menariknyo,lucu-lucunyo itu.30
(Ya kelebihannya menampilkan pertunjukan dengan
sistem kerajaan palembang pada zaman dahulu yakni Kerajaan
Sriwijaya. Serta kekurangannya dalam penampilan itu sandiwara
atau film tanpa ada Klimaks dan Anti Klimaks sehingga kurang
greget sehingga cerita hanya ditampilan seperti benang lurus saja,
namun dengan pembicaraan dan gaya orang palembang itu yang
membuatnya lebih menarik)
Kesenian dari palembang ini terdapat banyak kelebihan
pasti juga kekurangan yang ditampilkan walaupun sebagai
wadahnya diTVRI Sumatera Selatan, seperti yang dikatakan oleh
masyarakat kota palembang yang juga menyaksikan Dulmuluk.
Dari keindahan pertunjukan Dulmuluk bahasa palembang yang
khas, serta TVRI sebagai media informasi menampilkan
pertunjukan dengan guna sebagai nilai podansi budaya, syiar
islam dan hiburan masyarakat kota palembang. Dengan
perkembangan zaman dan timbul kebudayaan dan kesenian yang
30 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Syamsul Bahrun
(Masyarakat kota palembang ), Pada tanggal 13 Januari 2020, Jam 18.30 Wib
104
baru dan lebih menarik, seperti yang dikatakan bapak Jonhar
Saad:
Ya pesan kemajuan dalam lingkungan negeri dan budaya
daerah kita lestarikan pesan-pesannyo dan juga kita tidak
boleh melakukan halhal hara maka itu kita angkat
benerbener melestarikan budaya daerah. Tapi pesan pesan
itu hanya kalo dari pariwisata kita angkat pariwisatanya
kalo dari kominfo kita angkat kominfonya, tapi
ceritanyatidak bisa berubah ubah palingpaling melalui
hadam dialog-dialog itu31
Berdasarkan data informan diatas maka dengan
menambahkan dialog percakapannya dalam pertunjukannya yang
sesuai dengan keinginan masyarakat dan para penikmatnya. Serta
adanya kerjasama yang dilakukan media TVRI Sumatera Selatan
dengan Pemain Dulmuluk untuk menampilkan pertunjukan sesuai
dengan kemajuan dan perubahan kota palembang maka akan
semakin menarik perhatian. Pertunjukan Dulmuluk yang kini
telah banyak diteruskan oleh anak-anak muda milineal
menjadikan Dulmuluk terus regenerasi dan lebih dikenal.
Perhatian pemerintah kebudayaan dan pariwisata serta peran dari
masyarakat yang lebih banyak telah menjadikan pertunjukan ini
lebih dikenal dimasyarakat, apalagi pertunjukan Teater Dulmuluk
ini telah menjadi warisan budaya tak benda menjadikan
Dulmuluk lebih eksis lagi dan lebih dijaga kekhasnya dari kota
plembang. Sebagai produk seni dan budaya dari berbagai suku di
31 Hasil Wawancara langsung peneliti dengan Bapak Jonhar Saad
(Seniman dan Tokoh Budayawan Palembang), Pada tanggal 26 Desember
2019, Jam 15.00 Wib
105
nusantara dapat terus tumbuh dan berkembang serta sebagai
sarana hiburan dalam acara–acara keluarga dan adat fungsinya
yang tidak dapat tergantikan oleh kesenian lain sebagai cabang
kesenian tradisional dan dari segi penikmatnya kesenian ini
sering dihadirkan oleh anggota masyarakat yang menginginkan
melestarikan tradisi.
106
BAB V
PEMBAHASAN KOMUNIKASI DALAM SENI
A. Analisis bertahannya Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera Selatan Presfektif dramaturgi Erving
Goffman
Pertunjukan Teater Dulmuluk sebagai seni teater rakyat
kesenian melayu yang saat ini masih diakui keberadaannya.
Eksistensinya yang semakin menyurut dan tergeser ke wilayah
pinggiran tidak lepas dari peran senimannya sendiri maupun
masyarakat pendukunya, terutama media TVRI Sumatera Selatan.
Bertahannya pertunjukan teater Dulmuluk diTVRI Sumatera
Selatan berdasarkan syair yang dituturkan, kemudian pembagian
peran berdasarkan tokoh didalam teks naskah yang dibentuk
dalam pertunjukannya.
Pertunjukan Dulmuluk sebagai budaya bangsa, dalam
pertunjukan ini mengisahkan cerita dalam bahasa melayu klasik
atau pantun-pantun bertutur. Seni bertutur ini akhirnya
berkembang dengan menampilkan sejumlah pemain untuk
memerankan tokoh-tokoh tertentu misalnya Raja, Pedana
Menteri, Rakyat dan Khadam (Tokoh-tokoh banyol seperti goro-
goro dalam wayang kulit). Pembacaan teks dibawakan dalam
bentuk dialog disertai gerak tubuh sesuai peran masing-masing.
Pola panggung Dulmuluk serupa dengan teater Arena yakni para
pemain berakting dengan penonton yang duduk disekelilingnya.
Pemain muncul dari ruang rias melintasi semacam jalur menuju
106
107
arena dengan musik pengiring berupa biola gendang dan gong
serta arkodio yang menempati posisi disisikiri atau kanan
panggung. Pola panggung yang mengalami perubahan Dulmuluk
melalui pertunjukan layaknya teater Modern. Pertunjukan Teater
Dulmuluk dikarenakan sangat kuat dalam membawakan
ungkapan-ungkapan dengan nada pantun (sastra) dengan
mengolah cerita-cerita rakyat berupa sastra lisan yang dikenal
oleh masyarakat merupakan modal utama bagi setiap pelaku seni
Dulmuluk. Pengunaan bahasa yang halus dan terdengar seperti
pantun ataupun syair dapat diketahui pada cuplikan percakapan
dalam pertunjukan Dulmuluk
Pertunjukan teater Dulmuluk dilihat dari sisi teori
dramaturgi Erving Goffman melalui Teori dramaturgi mencoba
untuk membandingkan dunia manusia dengan dunia teater serta
menggambarkan perbandingan antara manusia di kehidupan
nyata dengan para pemain atau pemeran di atas panggung
interaksi sangat berkaitan dengan nilai-nilai komunikasi seni
pertunjukan teater. Erving Goffman menggunakan model
dramaturgis untuk interaksi sosial. Perilaku sosial adalah
pertunjukan 1 dramaturgi memperlajari konteks prilaku manusia
dalam mencapai tujuaanya. Dimana komunikasi adalah alat untuk
mencapai tujuannya. Dari segi pertunjukan sendiri banyak hal
yang dikategorikan dalam karya budaya dapat kita lihat peran
1 Stephen W. Littlejohn, Encyclopedia of communication theory,
(Jakarta: SAGE Publications, Inc,2009)h 741
108
manusia dengan kebudayaan dalam menentukan pertunjukan itu
sendiri hingga dapat dipertahankan sampai saat ini:
1. Tradisi dan ekspresi lisan dalam pertunjukan sendiri
sebagai bahasa yang halus yang ditampilan teater
Dulmuluk. Dulmuluk pun sebagai warisan budaya tak
benda termasuk didalamnya berbagai cerita rakyat,
naksah kuno dan permainan tradisional
2. Seni pertunjukan khususnya TVRI sebagai media
informasi yang tetap menjaga keberadaann
pertunjukan yang menilai pertunjukan sebagai nilai
pondasi budaya bangsa, syiar agama lewat seni
dimana lakonnya tentang budaya disamping TVRI
adalah TV daerah yang memang harus menampilkan
kesenian daerah termasuk didalamnya seni
pertunjukan adanya seni pertunjukan visual, seni
teater, seni suara, seni tari, seni musik dan film.
3. Peran pemerintah khususnya KOMINFO dalam
kemajuan dan keberhasilan pembangunan LRT Kota
palembang, dimana Pembangunan LRT sebagai sarana
transpotasi, sarana hiburan dan objek wisata
masyarakat palembang, yang ditampilkan dalam
pertunjukan teater Dulmuluk tanpa mengurangi
naskah pertunjukan.
4. Pertunjukan sebagai adat istiadat budaya masyarakat
kota palembang dalam menjaga keberadaan kesenian
109
tradisional khas kota palembang yakni teater
Dulmuluk. Adat istiadat masyarakat, ritus dan
perayaan-perayaan, sistem ekonomi tradisional
5. Adanya pesan moral islam yang terkandung dalam
pertunjukan teater Dulmuluk yang dapat diambil
dalam prilaku sosial budaya masyarakat.
Kehidupan manusia dilihat dari kehidupan nyata dengan
para pemain atau pemeran di atas panggung interaksi sangat
berkaitan dengan nilai-nilai komunikasi seni pertunjukan teater.
Nilai-nilai yang terkandung menampilkan kesenian tradisional
yang diwariskan turun-menurun sebagai kearifan lokal melayu.
Dalam mencapai tujuannya TVRI Sumatera selatan menjadikan
pertunjukan Dulmuluk sebagai kesenian tradisional kota
palembang yang ditampilkan diatas panggung dan disebarkan
melalui media televisi daerah. Pertunjukan seni ini sesuai nilai
kearifan budaya daerah. Budaya daerah yang ditampikan melalui
media televisi yang tujuannya untuk menyebarkan agama islam,
sebagai nilai podasi bangsa, syiar agama lewat seni dimana
lakonnya adalah lakon daerah disamping TVRI merupakan TV
daerah dan sebagai acara unggulan dari TVRI Sumatera Selatan
supaya tayangan itu tetap eksis tetap menarik tetap ditonton
dimana tema nya kadang kala kita menyesuaikan dengan
kebutuhan sekarang, zaman-zaman milineal dan pemainnya juga
banyak pemain milineal. dimana kalau zaman dulu pemainnya
rata-rata sudah tua-tua semua laki-laki kalo sehingga kalau
110
dipertunjukan tidak akan menarik lagi tidak akan ditonton oleh
masyarakat sumatera selatan keberadaan pertunjukan ini yang
sifat nya itu menjaga kesenian tradisional kota palembang dan
tetap mengajak kaum muda untuk melestarikannya.
Pertunjukan teater Dulmuluk berdasarkan teori
dramaturgi dari Erving kita melihat peran manusia dan
kebudayaan dalam melakukan pertunjukan yang berkaitan dengan
nilai-nilai komunikasi seni. Adanya peran komunikasi dan seni
pertunjukan teater yang sebagai media komunikasi seni dalam
menampilkan nilai-nilai dan makna dari pertunjukan.
1. Adanya bahasa melayu klasik atau pantun-pantun bertutur
dengan syair tutur misalnya Dengan sebenar saya berperi
Apa kabar bicara negeri Ramai tiada kau khabari Engkau
bilang kan nyata dan pasti Supaya saya dapat ketahui. Isi
percakapan didasari bahasa yang halus bertutur khas
wong palembang.
2. Percakapan yang ditimbulkan dalam pertunjukan
menampilkan banyak nilai dan pesan moral islam yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai dan
pesan moral islam seperti pada percakapan bagaimanakah
dengan para santri apakah senang dihati atau ada
sesuatu yang menganjal didalam diri, rasanya seluruh
santri tidak ada kurang sekali bahkan dari luar negeri
pun banyak sekali berdatangkan untuk belajar mengaji,
kepada tuhan aku syukurkan memang demikian aku
111
harapkan agar kita semua handal dan tauland selalu
bahagia sepanjang zaman. Artinya dalam percakapan itu
dapat diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Pertunjukan yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya dengan menuntut ilmu belajar mengaji dan
terus meningkatkan ilmu yang didapat. Pertunjukann ini
pun berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan
kebutuhan para penikmatnya sesuai dengan lakon yang
ditampilkan namun tak mengurangi teks aslinya.
Analisis terhadap teori dramaturgi Erving Goffman
menjadikan dunia manusia dengan dunia teater dalam kehidupan
nyata manusia dengan pemeran di atas panggung yang saling
berinteraksi yang berkaitan dengan nilai-nilai komunikasi seni
pertunjukan teater dalam pertunjukan tersebut. Drama atau teater
dimana pertunjukan diatas panggung dan dibelakang panggung.
Dramaturgi dimana permainan peran yang dilakukan seorang
aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga
penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan terciptalah
suasana dan kondisi interaksi yang memberikan makna
tersendiri. Panggung depan yang ditampilkan dalam pertunjukan
menampilkan para pemain Dulmuluk yang memakai pakaian adat
khas sumatera selatan dan dialog khas “wong palembang” dengan
diiringi musik dan nuasa kerajaan zaman dulu. Namun panggung
belakang yang ditampilkan para pemain Dulmuluk dimana para
pemain mempersiapkan dirinya berdandan, memakai pakaian
112
adat dan membaca teks naskah yang didapat untuk masing-
masing pemain, dengan adanya tawa, canda, keceriahan dan
kebahagiaan yang ditampilkan oleh para pemain satu sama lain.
Pertunjukan yang ditampilkan sesuai dengan tokoh tersebut dan
mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan baik
berupa verbal dan non verbal, secara sederhana komunikasi
sangatlah efektif dalam penyampaian apa yang dimaksudnya.
Komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial pengunaan
bahasa yang dilakukan seperti halnya pertunjukan pun telah
dilakukan dari zaman dahulu, perkembangan zaman dari bahasa
tutur dan syair tutur yaitu artinya sasar tutur nah orang yang
menuturkan tentang Dulmuluk tutur itu waktu itu yor terpelengi
sosatu cerito zaman dulu zaman bari sultan dul muluk pegi
bedagang ke negeri, pertunjukan Dulmuluk serta dengan TVRI
juga selalu menjaga acara budaya daerah palembang sebagai
unggulan TVRI karena setiap minggu ditampilkan acara-acara
budaya palembang. Pertunjukan yang muncul sejak 90an yang
dibikin dua versi secara serial yang dewasa bapak-bapak juga ada
juga kami ada juga versi anak-anak seusia SD yang kami latih
hingga dapat beberapa episode untuk anak-anak hingga saat ini
pertunjukan tetap ada diTVRI Sumatera Selatan sebagai nilai
podansi bangsa, syiar agama lewat seni.
Kesenian tradisional khas sumatera selatan dimana TVRI
sebagai TV daerah telah menjalin kerjasamana dengan
113
Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia yang
menampilkan Dulmuluk dengan menyisipkan percakapan dengan
bahasa melayu kemajuan dari kota palembang pada
pembangunan kota palembang misalnya pada percakapan dimana
seorang Raja kerajaan bertanya kepada tuan dan hambanya lalu
oh ya mak dayang bagaimana keadaan didalam negeri apakah
kau sehat, alhamdulilah kabar baik tuanku daulat tuanku yang
bijak bestari dengan sebenar hamba berperi alhamdulilah hamba
baru pulang dari desa dan jalan menuju desaku sudah tidak sulit
lagi tuanku, mengapa mak dayang? karena sudah dibangunnya
jalan Tol Palembang-Indralaya, artinya telah dilakukan
pembangunan infrastruktur kota palembang. Kerjasama ini
dilakukan Media TVRI Sumatera Selatan sebagai usaha
mempertahankan budaya kota palembang yakni Dulmuluk
disamping bahwa pertunjukan Dulmuluk telah dijadikan Warisan
Budaya tak benda sebagai produk seni dan budaya. Pertunjukan
teater Dulmuluk yang dipentaskan diatas panggung dengan
menambahkan pesan-pesan kemajuan dan pembangunan LRT
Kota Palembang, dimana Transpotasi ini digunakan oleh
masyarakat palembang sebagai sarana hiburan maupun objek
wisata masyarakat dan juga sebagai sarana transpotasi bagi yang
bekerja. Upaya pelestarian Dulmuluk kini sebagai kekayaan
budaya daerah dengan pengadaan pertunjukan Festival-festival
budaya daerah setiap tahunnya, sebagai sarana hiburan, acara-
acara keluarga dan adat Kesenian tradisional Dulmuluk kini
114
ditampilkan di dihotel-hotel, Event besar khusunya pada ulang
tahun palembang. Pertunjukan Dulmuluk ini juga melakukan
kerjasama dengan Dewan Kesenian Kota palembang dengan
menampilkan dan melatih anak-anak muda untuk ikut bergabung
dan melestarikan kesenian tradisional kota palembang.
Pelestarian kesenian tradisional Dulmuluk juga sudah
mulai ditanamkan pada kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler
disekolah sekolah, mahasiswa-mahasiswa telah ikut bergabung
dalam perannya mementaskan pertunjukan Dulmuluk, termasuk
peran pemerintah pusat dan daerah juga terus ikut melestarikan
budaya kota palembang Dulmuluk terbukti dengan adanya
pertunjukannya kini diditampilkan dengan KEMINFO dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berkaitan dengan kemajuan
kota khususnya sumatera selatan pada pertunjukan teater
Dulmuluk pada setiap lakon yang dibawakan dan diperankan oleh
seniman Dulmuluk. Fungsi ini tidak dapat tergantikan oleh
kesenian lain sebagai cabang kesenian tradisional dan dari segi
penikmatnya kesenian ini cenderung dihadirkan oleh anggota
masyarakat yang melestarikan tradisi serta juga telah jadi bagian
budaya bangsa indonesia.
Kesenian Dulmuluk telah bertahan cukup lama dan telah
menjadi semacam ekspresi estetik masyarakat dalam tiap tiap
daerah atau suku yang tersebar disumatera selatan. Sejalan
dengan itu kesadaran sosial budaya masyarakat pun menguat,
upaya mempertahankan keberadaan berbagai gendre tradisi lisan
115
disumatera selatan khususnya pertunjukan teater Dulmuluk.
Dulmuluk salah satu bentuk semangat kolektif, sekaligus bagian
dari harga diri dan identitas masyarakat didaerah ini sampai
sekarang masih terjaga dan tetap dipertahankan.
B. Analisis Pesan Moral Islam yang terkandung Pada
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan Presfektif dramaturgi Erving Goffman
Kesenian pertunjukan teater Dulmuluk sebagai salah satu
kesenian tradisional dengan bentuk komunikasi seni yang
didalamnya tertanaam nilai-nilai dan makna simbolik yang dalam
pertunjukan yang berkaitan dengan kehidupan sosial budaya
masyarakat. Nilai –nilai dan makna yang terkandung erat kaitan
dengan pertunjukan teater Dulmuluk. Analisis pun berkaitan
Dalam dramaturgi dari Erving Goffman melalui Teori
dramaturgi mencoba untuk membandingkan dunia manusia
dengan dunia teater serta menggambarkan perbandingan antara
manusia di kehidupan nyata dengan para pemain atau pemeran di
atas panggung interaksi sangat berkaitan dengan nilai-nilai
komunikasi seni pertunjukan teater. Erving Goffman
menggunakan model dramaturgis untuk interaksi sosial. Perilaku
sosial adalah pertunjukan 2 Pertunjukan Dulmuluk baik pesan
dan nilai yang kita dapat dari menonton Dulmuluk mungkin lebih
dari segi filosofi baik vertikal dan horizontal, sebagai tradisi,
nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi
2 Stephen W. Littlejohn, Encyclopedia of communication theory,
(Jakarta: SAGE Publications, Inc,2009)h 741
116
bersama turun-menurun oleh kelompok masyarakat dalam suatu
bangasa. Nilai nilai budaya dan sosial mungkin juga kita bisa
ambil seperti perjuangan siti zubaidah atau siti ropeah itu bisa
dicontoh sebagai perempuan kita bisa contoh sifat sifat mereka
dalam menuntut ilmu dan dari sifat abdul muluk sendiri seorang
yang gigih dan pekerja keras mungkin kita bisa ambil sisi
baiknya.
Pesan moral islam yang disampaikan sangat kuat dengan
cerita-cerita yang ditampilkan, ungkapan-ungkapan dengan nada
pantun (sastra) sebagai modal utama dalam pertunjukan teater
Dulmuluk. Adanya pengunaan bahasa yang halus dan terdengar
selayaknya ungkapan pantun maupun syair dapat kita lihat pada
percakapan atau dialog yang dibawakan oleh para pemain
Dulmuluk
Contoh Dialog yang dibawakan oleh seorang Raja kepada Pedana
Menteri yakni :
Dengan sebenar saya berperi
Apa Khabar Bicara Negeri
Ramai Tiada engkau Khabari
Engkau bilangkan Nyata dan Pasti
Supaya Saya Dapat Ketahui
Adapun jawaban yang dilakukan oleh Pedana Menteri kepada
Raja yakni:
Daulat tuanku usul berstari
Dengan sebesar Patik berperi
117
Tuanku bertanya bicara negeri
Wayang dan Landak Topeng menari
Dibawah Alam Payung Negeri
Begitu saja patik berperi
Kepada tuanku empunya diri
Tidak hanya ditampilkan dengan bahasa yang halus yang
terdengar seperti layaknya pantun dan syair, penampilan ini juga
sebagai warisan bangsa melayu sesuai dengan cerita yang sedang
dipertunjukan kepada masyarakat atau penonton. Seperti dialog
atau percakapan diatas penampilan Dulmuluk juga biasanya
menampilkan kehidupan kerajaan, rakyat jelata, kadang kadang
disisipkan kritik sosial dan kadang juga dalam setiap
pertunjukannya di tampilkan dialog yang berkaitan dengan
pembangunan dan keberhasilan kota palembang kerjasama yang
dilakukan oleh media TV, TV swasta maupun daerah khususnya
TVRI Sumatera selatan juga bagian dari penampilan pertunjukan
teater Dulmuluk dalam menjaga budaya daerah.
Sebagai budaya daerah proses penyampaian nilai-nilai
luhur dalam cerita yang amat indah menjadi keberadaan
Dulmuluk sangat spesial dihati pengemarnya yang menjadi satu
kebudayaan masyarakat palembang. nilai-nilai yang disampaikan
pun dalam pertunjukan Dulmuluk ada banyak yang dapat diambil
dalam pertunjukan Lakon Zainal Abidinsyah :
Asalamualaikum adindaku umar bakti dan umar sani, ya
tauanku, bilamana anakku pandang lain dahulu lain sekarang
118
muka tak baik hati tak tenang airmatanya jatuh berlinang, baik
tuan ku, Anakku abidisnyah semenjak kau masuk didalam di
istana, hatiku terlalu gelisah, apa kah badanmu terpisah,coba
jelaskan pada ayahandamu ini nak, supaya ayahandamu dapat
ketahui apa yang telah terjadi pada mereka berdua ini, ampun
ayahandaku yang bijak bestari dengan sebenar ananda berperi
semua ini tidak ada kesalahan hadam sama sekali ini masalah
persoalan hati karena ananda sudah merasa galau, berarti hadam
berdua ini baik sekali nak menjagamu
Salam sekilas seperti ucapan yang biasa saja dalam
pengucapannya, namun sebenarnya terdapat pesan moral yang
terkandung dalam percakapan atau dialog tersebut sebagai ucapan
salam yang diajarkan Allah SWT yang artinya semoga
keselamatan, keberkahan dan kasih sayang (rahmat) dari Allah
SWT menyertai mu saat memasuki ruangan atau rumah. Salam
bisa dijadikan identitas seorang muslim dan muslimah.
Pada analisis terkait dengan percakapan dan dialog diatas
bahwasannya pesan moral islam yang terkandung berkaitan
dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. ketika orang tua
yang mencemaskan, kegelisahan dan kegundahan hati orang tua
melihat keadaaan anaknya. Ketika orang tua yang awalnya tidak
mempercayai sikap seseorang terhadap anaknya karena
kegelishan melihat anaknya, tapi tetap mengucapkan kata maaf
dan terimakasih pada orang yang menjaga anaknya dengan baik
walaupun sebelumnya sikap nya salah. Seperti yang kita ketahui
119
selayknya umat muslim dan muslimah dengan ucapan
terimakasih sebagai bentuk rasa syukur kita kepada allah SWT
Melalui prantara manusia.
Dalam hubungan manusia bahwa ucapan terimakasih
bentuk penghargaan atau bantuan dan pertolongan yang
diberikan. Demikian juga dengan ucapan maaf yang disampaikan
atas ego serta kesalahan yang dilakukan. Seperti dikatakan Nabi
SAW Orang mukmin itu bukanlah pedendam. Allah tidak
menghendaki umatnya sebagai pedendam melainkan
menghendaki hambanya menjadi pemaaf Firman Allah: jadilah
engkau pemaaf dan suruhlah orangmengerjakan yang ma’ruf
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh (Al-Araf :
199).3
Sekarang anakku zainal abidinsyah kini apa lagi coba kau
terangkan nyata dan pasti supaya ayahmu dapat mengetahui,
begini ayanda yang huli hulipan dengan bersadapkan sebenarnya
kami betiga ini punya rencana untuk berangkat ke asing negeri
jikalau maksud baik didalam hati ini direstui akan pergi, betul
sekali tuanku apa yang dikatakan umar bakki abidinsyah
mempunyai keinginan untuk berlayar ke asing negeri guna
menuntut ilmu tuanku untuk membangun negeri ini apabila
seorang pemimpinan nanti tidak punya ilmu akan hacur negeri
warisanan tuanku ini abidinsyah adlah satu satu putra tuanku
yang akan meneruskan istana ini tuanku.
3 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung:
CV Penerbit Diponegoro, 2005 )h 176
120
Pada analisis terkait dengan percakapan dan dialog diatas
bahwasannya pesan moral islam yang terkandung berkaitan
dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. berkata jujur
sebenarnya kepada orang tua dengan bersungguh-sungguh untuk
keluar dari negeri dari pada tempat yang ia dibesarkan untuk
menuntut ilmu lebih banyak lagi. Ilmu adalah perkara yang
sangat penting dalam kehidupan yang kita jalani. Kemuliaan
sesorang terletak dari ilmu yang dia miliki. Seperti yang diketahui
Allah memberikan alat untuk menuntut ilmu yaitu hati untuk
memahami, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar. Pada
firman Allah hendaklah menuntut Ilmu Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah maha
mengetahui apa yang kalian kerjakan(QS. Al Mujadillah:11.4
Proses penyampaian nilai-nilai luhur yang berkaitan
dengan kehidupan sosial masyarakat. Nilai-nilai dan pesan moral
yang disampaikan juga erat kaitannya dalam pertunjukan Lakon
Zubaidah Siti :
Bagaimanakan kalian mengaji di pulau perangi mohon
sampaikan nyatakan dan pasti biar nyata aku dapat mengetahui,
Daulat paduka tuanku yang bijak berstari dengan sebenar saya
berperi selama saya belajar ngaji di dalam negeri tidak kurang
sembarang peri, daulat tuanku huliphulipan dengan sebenarnya
hamba sabdakan saya mengaji didalam ini sangat senang sekali
4 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung:
CV Penerbit Diponegoro, 2005 )h 151
121
bahkan ilmu yang saya pelajari makin bertambah. Lalu
bagaimanakah dengan para santri apakah senang dihati atau ada
sesuatu yang menganjal didalam diri, rasanya seluruh santri tidak
ada kurang sekali bahkan dari luar negeri pun banyak sekali
berdatangkan untuk belajar mengaji, kepada tuhan aku syukurkan
memang demikian aku harapkan agar kita semua handal dan
tauland selalu bahagia sepanjang zaman.
Ucapan menayakan kabar seolah hanyalah ucapan biasa
yang ditanyakan seseorang kepada saudaranya atau keluarga nya
atau kepada orang yang dikenalnya. Pada dasarnya menanyakan
kabar mengaji khususnya kepada muslim dan muslimah seorang
muslim. Allah SWT telah menekankah dalam ayat-ayat al-Quran
bahwa akhlak ilahiyah harus di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari kedalam bagian hidup seorang mukmin. Sejak ia
membuka matanya dipagi hari hingga saat ia tertidur dimalam
hari ia harus menjaga kesuciannya.
Pada analisis terkait dengan percakapan dan dialog diatas
bahwasannya pesan moral islam yang terkandung berkaitan
dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. ketika seseorang
mengaji dan mengajarkan mengaji kepada orang sebagai
pedoman agar hidup tidak sesat. Belajar mengaji dan mengajak,
mengajarkan dan mengamalkan , menambah ilmu setiap hari nya
dari ayat Al-Quran membuat hidup mlebih berguna dan
bermafaat bagi orang sekitarnya. Rasa senang dan gembira
122
sebagai ungkapan rasa syukur terhadap apa yang dipelajari
melalui Ayat-ayat Al-Quran.
Sebagai petunjuk dan nilai dasar Al-Quran bersifat
sepanjang masa sebagai dasar pengetahuan orang-orang beriman
seperti dalam ayat Al-Quran Allah SWT berfirman Dan
sesungguhnya kami telah mendatangkan sebuah kitab (Al-Quran)
kepada mareka yang kami telah menjelaskannya atas dasar
pengetahuan kami menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman(Al-A’Araf 52.5
Kemudian pada cuplikan berikutannya dalam lakon
zubaidah siti. Dimana seorang ayah ingin berbicara kepada
anakknya.
Zubaidah siti cantik parasanya tiada terperi adapun dalam
hati aku sabdakan sebuah niat yang sudah tersampaikan adapun
kata yang hendak kukatakan zubaidah siti akan kubawa kembali
kekerajaan, kalo begitu anakku zubaidah siti akan kau bawa
kekebaya negeri, betul sekali datuk dikarenakan dia sudah
menjadi istriku kemanapun aku melangkah tentu saja istriku akan
mengikuti
Terkait analisis pada cuplikan atau dialog diatas pesan
moral yang dapat diambil bahwasanya apabila seseorang telah
menikah dia akan mengikuti jejak langkah suaminya. Kapanpun
dimana pun seorang istri harus mengikuti langkah suaminya.
Dalam bingkai rumah tangga pasangan suami istri memiliki hak
5 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung:
CV Penerbit Diponegoro, 2005 )h
123
dan kewajiban. Seperti yang dijelaskan hak suami yang menjadi
kewajiban istri yakni: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena allah telah melebihkan sebagian dari
mereka (laki-laki)atas sebagian lain (wanita) dan kerena
mereka(laki-laki)telah menafkahkan sebagian harta mereka
sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada allah
lagi memelihara diri ketika suami nya tidak ada oleh kareana
allah memelihara mereka(mereka).wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuzya. Maka nasehatilah mereka dan pisahkan
mereka ditemapt tidur mereka dan pukullah mereka kemudia jika
mereka menaatimumaka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya(QS.An.nisa:34).6
Anakku Zubaidah siti kemarilah anakku sayang,
memandang wajahmu hatiku pilu karena kau tiada beribu
baikbaiklah engkau dinegeri orang segala nasehat ayahanda
sampaikan menjadi bekal engkau sepanjang hidupmu agar
didengar didalam hatimu, anakku zubaidah siti engkau seperti
pohon beringgin kesana kemari dibawa angin engkau laksana
sehelai kain basah pun tiada berganti yang lain hanya kepada
ananda ayahanda berpesan dengan sempurna agar jauh dari
balak bencana apabila engkau tiba disana akuilah diri sebagai
yang paling hina inilah cincin permata untuk bekal engkau
menginggat ayahanda tercinta, marilah sekarang kita berpesta
agar kita semua bisa berbahagia
6 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung:
CV Penerbit Diponegoro, 2005 )h
124
Pada analisis terkait percakapan atau dialog diatas pesan
moral islam yang terkandung yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sosial budaya masyarakat. kecemasan dan kebahagian
seorang orangtua yang melepaskan anaknya menikah dengan
orang pilihan hati anaknya. Kerinduan dan kesedihan orang tua
lakilaki yang tak memiliki istri serta melepaskan anaknya
menikah dan tinggal bersama orang pilihan anaknya. Karena
seperti salah satu perintah dalam islam bagi muslim dan
muslimah hendaklah kamu menikah ketika seseorang telah
memenuhi syarat untuk menikah. Pesan-pesan dari seorang orang
tua kepada anaknya untuk tetap selalu menjaga dirinya dan selalu
mengingat orang tuanya dimana pun dia berada.
Pertunjukan Dulmuluk khususnya diTVRI Sumatera
selatan. Dulmuluk menjadi sangat lekat dengan peminatnya
walaupun masih ada kekurangan dan maupun kelebihannya
mungkin dari pandangan masyarkat mungkin tontonan ini
mungkin kurang di ekspost ya karena TV sendiri penontonnya
mungkin masih kurang apalagi disiarkan melalui siaran TV
daerah dengan keapikan cerita maupun pemeran dalam
pertunjukan yang ditampilkan. Sebagai wadahnya kesenian
daerah. Pertunjukan Teater Dul Muluk ini merupakan kesenian
tradisional melayu kota palembang yang dimainkan oleh para
pelaku seni Dulmuluk, dengan bahasa melayu yang dipergunakan
kostum dan suasana yang mendukung. Dialog yang disampaikan
juga ditambah dengan aksen lucu dari setiap pemainnya agar
125
penampilannya tidak monoton meskipun tidak mengubah naskah
aslinya karena memang acara itu yang menampilkan perilaku
sistem kerajaan palembang dulu, terkait kerajaan sriwijaya itu
yang agak menonjol.
Program acara Dulmuluk yang selalu dipertahankan ini
juga banyak melakukan perubahan melalui kerjasama yang
dilakukan misalnya melalui Kerjasama KOMINFO yang
melakukan pertunjukan dengan mengangkat kemajuan
pembangunan kota palembang dan juga melalui Menteri
pendidikan dan kebudayaan sebagai pelestarian seni dan tradisi.
Program acara yang ditampilkan juga saat ini bisa dilihat oleh
banyak orang dipenjuru daerah dan tidak harus melalui TV kabel
dirumah saja khususnya dikota palembang.
126
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bertahannya Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan
Pertunjukan taeater Dulmuluk diTVRI Sumatera selatan
masih dipertahankan dan ditampilkan karena sebagai nilai
pondasi budaya bangsa, syiar agama islam lewat seni dengan
lakon sesuai dengan cerita daerah. Cerita daerah yang
ditampilkanpun memberikan peluang bagi anak muda milineal,
mahasiswa dan anak-anak yang ikut bergabung dalam
melestarikan budaya daerah dengan penampilan pakaian adat
istiadat sumsel yang wadahnya diTVRI Sumsel dan para seniman
pertunjukan teater dulmuluk dimana pada zaman dahulu hanya
orang-orang tua yang ikut bergabung dan menampilkan kesenian
tradisional ini dengan pola panggung melingkar atau disebut
pentas arena. Namun pada saat ini pertunjukan teater Dulmuluk
sudah ditampilkan diatas panggung dan mulai ditanamkan pada
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Pertunjukan Dulmuluk
juga sebagai kesenian budaya daerah palembang yang wadahnya
diTVRI Sumatera Selatan kini bisa dikenal juga melalui Flatfrom-
flatfrom pada media sosial Instragram, Youtube dan TVRI juga
menerima kritik, saran dan telepon Interaktif bagi masyarakat.
127
Adanya peran pemerintah terkait pertunjukan teater
Dulmuluk memberikan nilai tersendiri yang menjadikan
Pertunjukan teater Dulmuluk sebagai media penyampaian pesan
melalui kerjasama pemerintah kota khususnya TVRI Sumatera
Selatan dengan pemerintah kota KOMINFO dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI yang mengakui Dulmuluk
sebagai seni tradisi. Pembangunan dan kemanjuan kota
palembang dalam pertunjukan teater Dulmuluk berkaitan dengan
perkembangan LRT Palembang sebagai sarana transportasi
masyarakat palembang, Objek wisata dan sarana hiburan bagi
wisatawan yang berkunjung kekota palembang. Kemudian
Dulmuluk kini sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang dimana
para seniman dulmuluk ikutsertakan dalam berbagai kegiatan
kesenian yang ada, serta dimana adanya namanya konvensi dalam
melindungi kreativitas dan keragaman budaya di seluruh dunia.
Salah satu konvensi yang dibentuk adalah konvensi UNESCO
untuk Perlindungan Warisan Takbenda menjadikan Dulmuluk
sebagai budaya yang harus tetap dijaga dan dilestarikan
keberadaannya saat ini ataupunnanti.
2. Pesan Moral Islam yang terkandung pada Pertunjukan
Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Pertunjukan teater sebagai media komunikasi yang
memungkinkan untuk dikaji lebih dalam bentuk komunikasi seni
karena pesan moral islam dalam pertunjukan menampilkan
kehidupan sosial masyarakat pada umumnya. Pertunjukan
128
Dulmuluk dari segi budaya dan sosial sangat erat kaitannya
dengan kehidupan masyarakat, keberadaannya pun memberikan
warna yang berbeda dalam perkembangan budaya kota
palembang. Adanya pesan moral islam seperti mengucapkan
salam yang diucapkan oleh muslim atau muslimah serta ucapan
sapa terhadap orang tua, saat memasukin rumah, kemudian
ucapan terimakasih bentuk penghargaan atau bantuan dan
pertolongan yang diberikan, ucapan maaf yang disampaikan atas
ego serta kesalahan yang dilakukan, berbicara jujur kepada orang
tua dengan bersungguh-sungguh untuk menuntut ilmu dan belajar
mengaji bagi muslim dan muslimah ketika seseorang mengaji dan
mengajarkan mengaji kepada orang sebagai pedoman agar hidup
tidak sesat, beribadah dan mengikuti jejak langka seorang suami
dikalah ia telah menikah dan tetap menjaga hubungan baik dan
selalu mengingat orang tua.
3. Pandangan Masyarakat pada Pertunjukan Teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Pertunjukan Dulmuluk sebagai seni kebudayaan dan seni
tradisional kota palembang dengan masyarakat sebagai penikmat
dan penontonnya. Dulmuluk menjadi sangat lekat dengan
peminatnya walaupun masih ada kekurangan dan maupun
kelebihannya, dimana kelebihannya sekarang banyak anak muda
milineal yang ikut bergabung, tapi kekurangannya masyarakat
mungkin tontonan ini mungkin kurang di ekspost ya karena TV
sendiri penontonnya mungkin masih kurang apalagi disiarkan
129
melalui siaran TV daerah saja sebagian dan tak sepenuhnya selalu
di upload di flatfrom media sosial. Meskipun begitu keapikan
cerita maupun pemeran dalam pertunjukan yang ditampilkan
menampilkan khasanan budaya palembang dengan wadahnya
diTVRI sebagai kesenian daerah. Pengunaan bahasa melayu yang
dipergunakan kostum dan suasana yang mendukung dengan
dialog yang menampilkan perilaku sistem kerajaan palembang
dulu, kerajaan sriwijaya itu yang agak menonjol.
B. Saran
Sebagai Media Informasi milik bangsa TVRI haruslah terus
memperbahrui pertunjukan Dulmuluk karena sebagai budaya
daerah sehingga dapat terus dikenal oleh masyarakat bukan
hanya di kota palembang tapi juga diluar kota palembang.
Pelestarian budaya tradisional ini akan juga punah jika
tidak dilakukan kegiatan atau event terus menerus untuk menjaga
pelestarian budaya kota palembang agar seiring perkembangan
zaman pertunjukan teater Dulmuluk dapat selalu diketahui oleh
seluruh masyarakat apalagi masyarakat milineal zaman sekarang
yang seakan tak ingin tau terhadap budaya daerahnya sendiri. Jika
tidak diikuti dengan kegiatan, event-event budaya, acara besar
nasional atau internasional dikhawatirkan pertunjukan ini akan
tidak dikenal oleh masyarakat. kita harus tau dan paham bahwa
untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam
setiap pertunjukan kita harus melihat dan menyaksikan
130
pertunjukan tersebut. berdasarkan hal tersebut peneliti
memberikan saran bagi penelitian berikutnya untuk terus
melestarikan budaya daerah yakni kesenian tradisional Dulmuluk
untuk kajian selanjutnya dari berbagai aspek penting dan menarik
dari segi kekuasaan karena Dulmuluk lebih kecerita tradisional
kerajaan sriwijaya palembang, juga bisa dari segi dakwah
sehingga diharapkan pengetahuan itu dapat utuh dan lengkap
1
DAFTAR PUSTAKA
Aristo, Salman. 2016. pesan moral ditengah perilaku
masyarakat urban: analisis semiotika film “Jakarta Maghrib”
Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Unv. Sebelas Maret.
Alo, Liliweri, 2014. pengantar studi kebudayaan,
Bandung: Nusa Media.
Amin, Munir Samsul, 2009, ilmu dakwah, sinar Grafika
OFFSET, Jakarta Amzah.
Andriani, lusiana Lubis, 2012, pemahaman praktis
komunikasi antar budaya, Medan: Usu Press,
Asister: asas atau dasar. Lihat Di Team Penyusun
Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka
Abdullah Makmun DKK, kota palembang sebagai kota
dagang dan industri, (Departemen Pendidikan dan kebudayaan ,
Direktorat sejarah dan Nilai tradisional , Proyek Inventarisasi dan
dokumentasi sejarah nasional, 1984/1985
BPS dan Bappeda kota palembang, 2012,Palembang
dalam angka tahun 2012 BPS dan Bappeda kota Palembang
Badan Pusat Statistik kota palembang, 2018 kota
palembang dalam angka palembang municipalityin figures 2018
BPS Kota Palembang: CV Alief media grafika
Departemen Penerangan RI, 1995. direktorat jendral radio, televisi dan film dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka
Departemen Agama RI, 2005. Al-Quran dan
Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro
1
2
Dafri, Yulriawan 2011 melacak jejak artefak seni etnik
melayu palembang Yogyakarta:Gama Media
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. kamus
besar bahasa indonesia Jakarta : Balai Pustaka
Dirjo, nato husen, Dinas Pariwisata dan kebudayaan,
kelengkapan pakaian penganten adat palembang, Palembang
Dinas Pariwisata dan kebudayaan
Fiske John, 2012. pengantar Ilmu komunikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Faille, P. de Roo de la, 1971, dari zaman kesultanan palembang, Jakarta: Bhratara,
Goffman,. Erving. 1959. The Presentation of Self in
Everyday Life . Doubleday Anchor: Garden City, New York.
Goffman, Erving, 1956 The presentasion of self in everyday
life, Universitas of edinburgh sosial sciences reaserch center 39
george square, edinburgh 8
Ghulusy, Ahmad 1987 ad-dawatulislamiyah, Kairo: Darul
kijab
Horton, B Paul & Cheter L Hunt,1984. sosiologi
Jakarta:Ciralas
Handoyo, Eko, 2015. studi masyarakat indonesia,
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Harymawan,Rma. 1986 dramaturgi. Bandung: PT
Rosdakarya.
Humas Kotamadya Palembang, 1973 Buku penemuan hari
jadi kotamadya palembang, Pemerintah daerah kodya
palembang
3
HS, Matsna Moh,2006. orientasi simantik al zamakhsyari, kajian makna ayat-ayat kalam,Jakarta: Anglo Media.
Ibrahim Subandy, Idi. 2011. Kritis budaya komunikasi,
Budaya,Media, dan gaya hidup dalam proses demokratisasi
diindonesia,Yogyakarta:Penerbit KDT.
J Danandjaja, 1994. falkor indonesia , ilmu gosip,
dongeng dan lain-lain Jakarta : Pustaka Utama Grafiti
James, Lull. 1998 “media komunikasi kebudayaan”.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
John, J Macionis, 2006 Society the Basic, eight edision.
Jakarta: New Jersey, Upper Saddle River.
Konster dalam Pudentia, Edy Sudiyawati, 1998
Metodologi kajian tradisi lisan, Jakarta :Yayasan Obor Indonesia
Kuntowijoyo, 1995. pengantar Ilmu sejarah,Yogyakarta:
Yayasan bentang budaya
Kholil, Syukur 2009. komunikasi dalam presferktif islam
dalam bahasa basri&amroeni drajat (ed)Antologi kajian islam,
Bandung:Cita Pustaka media printis.
Keesing M Roger. 2008. antropologi budaya suatu
prespektif kontemporer, jilid 1, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Khoiruddin Muchtar, 2016 Iwan Koswara, Agus
Setiaman, komunikasi antar budaya dalam presfektif antropologi
Jurnal Manajemen Komunikasi, Vol 1 No 1.
Kayam, umar, 1981, seni, tradisi, masyarakat, Jakarta:
Sinar Harapan.
4
Littlejohn, W Stephen. 2009. encyclopedia of
communication theory, Jakarta: SAGE Publications, Inc.
Larry A Samavor, Porter E. Richard dan Mc.Daniel R
Edwin, 2010. komunikasi lintas budaya, communication bettween
cultures, Edisi 7 Jakarta:PT.Salembah Humanika.
Littlejohn, W. Stephen 1999 theories of human
communication. albuquerque Ney Mexico: Wadsworth
Publishing Company.
Larry, A Samavor Porter E. Richard dan Mc.Daniel R
Edwin, 2010. komunikasi lintas budaya, communication bettween
cultures, Edisi 7. Jakarta:PT.Salembah humanika.
Littlejhon, W Stephen & Karen A.Foss, 2018 teori komunikasi, Jakarta:Salemba Humanika.
Larry, A Samavor. Porter E. Richard dan Mc.Daniel R
Edwin, 2010. komunikasi lintas budaya, communication bettween
cultures, Edisi 7. Jakarta:PT.Salembah humanika.
Littlejohn, W Stephen 1999 theories of human
communication. albuquerque. Ney Mexico: Wadsworth
Publishing Company.
Mulyana Deddy dan jalaludin rakhmat, 2000. Komunikasi
antar budaya panduan berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbedabudaya Bandung, Remaja Rosdakarya.
Morrisan,2013. teori komunikasi individu hingga massa.
Jakarta:Prenadamedia Group
Mitchell, Duncan.1984 sosiologi suatu analisa sistem
sosial Jakarta:Bina Aksara Indah
Morrisan, 2013. teori komunikasi individu hingga massa”
Jakarta:Prenadamedia Group.
5
Muis, A Andi. 2001. komunikasi islami, Bandung: Remaja Rosdakarya
Moleong, J. Lexy, 2009. metodologi penelitian kualitatif,
Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy 2003metodologi penelitian kualitatif,
paradigma baru komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Maryaeni, metode penelitian kebudayaan, 2012, Jakarta :
Bumi Aksara
Mufid, Muhamad, 2005, komunikasi dan regulasi
penyiaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Najib, Mohammad Dkk, 1996. demokrasi dalam
prespektif budaya nusantara,Yogyakarta:LKPSM.
Raho Bernard, 2007.teori sosiologi modern, Jakarta
:Prestasi Pusaka
Rachmah, Ida 2014. metode penelitian studi media dan
kajian budaya, Jakarta:Prenada Media Group.
Raco J.R, 2008 metode penelitian kualitatif, Jakarta :
Grasindo.
Repelita, Tim. 1989,provinsi daerah tingkat I sumsel.
Repelita V.
Ritzer, George & Douglas J.Goodman. 2008 Teori
sosiologi dari teori sosiologi klasik sampai perkembangan
muktahir teori sosial postmodern. penerjemah nurhadi.
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
S.Y Sudikan, 2014. metode penelitian sastra lisan
Lamongan:Pustaka Ilalang Group.
6
Suyomukti, Nuraini 2016, pengantar ilmu komunikasi,
Yogyakarta: AR Ruzz Media
Syukriadi Sambas, 2016. antropologi komunikasi,
Bandung: CV. Pustaka Karya
Subur, Alex 2003 semiotika komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Semavor A Larry dan Richard E.Potter 1976 Hal, 25
dalam alo leleweri, 2009 makna budaya dalam komunikasi antar
budaya Yogyakarta: PT.LKIS, Printing cemerlang.
Sudrayat, Yayat. 2009. makna dalam wacana. Prinsip-
prinsip sematikdan pragmatik. Bandung: Yrama Widya.
Sitti Fauziah M, 2015. faktor sosiokultural dalam
pemikiran bahasa, Zawiyah, Jurnal Pemikiran Islam, Vol.1 No. 1,
Desember
Soedarsono, 2002. seni pertunjukan indonesia, di era
globalisasi, Yogyakarta: Gajah mada university Press.
Simatupang,Lono 2013 pergelaran, sebuah Mozaik
penelitian –seni budaya, Jogjakarta: Penerbit Jalasutra.
Sugiyono, 2015. metode penelitian pendidikan,
pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Sevenhoven , J.L 1971, lukisan tentang Ibukota
palembang, (Terjemahan Soegarda Purbakawatja) Bhatara,
Jakarta
Stibbe, D.G 1917 enyclopdia van nederlansche-indie,
Twedde Druk, (Gravenhage-matinus nijhoff, Leiden,
7
Soemardjan Selo dan Soelaeman Soenardi, 1964
setangkai bunga sosiologi Jakarta :Yayasan Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugiarto, dkk; 2001 “teknik sampling”, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Supriyanto, 2013 pelayaran dan perdagangan di
pelabuhan palembang,1824-1864 Yogyakarta:Ombak.
Sibarani, Robet, 2012. Kearifan lokal: hakikat peran, dan
metode tradisi lisan, Jakarta: Asosiasi Tradisi lisan,.
Saleh, Abdullah dan Dalyono.R, 1996 proyek pembinaan
dan Pengembangan Kesenian Tradisional Palembang, Kesenian
Tradisional Palembang Teater DULMULUK
Supriyadi. 2013. teoridanapresiasidrama/teater. (Palemba
ng: Maheda Utama jaya).
Sihabudin, Ahmad, 2013. komunikasi antar budaya satu presfektif multidimensi, Jakarta:Bumi Aksara.
Santoso, Edi. Dkk. 2012. teori komunikasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Suhardi, 2016 “guritan upaya mempertahankan tradisi
lisan basemah sumatera selatan” Program Studi Ilmu Susastra,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Suko. Widodo, 2010. anatomi dan perkembangan teori
sosial. Malang: Aditya Media Publishing
Samavor dan Porter, 2010. Komunikasi lintas budaya
Jakarta: PT. Salemba Humanika .
Sutrisno Mudji & Putranto, Hendar 2016. teori-teori
kebudayaan Yogyakarta:Penerbit Kanisus.
8
Sedyawati, Edi 1981. pertumbuhan seni pertunjukan.
Jakarta: Sinar Harapan.
syarofie, Yudhy 2012, rumah limas pengaruhnya
terhadap arsitektur indes di sumatera selata Palembang, Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan
Standard setting in UNESCO. 1948-2006, Volum II
conventions, recommandation, declaration and charters. Adopted
by UNESCO
Shoelhi, Mohammad, 2015, komunikasi lintas budaya
dalam dinamika komunikasi internasional, (Bandung, Simbiosa
Rekatama Media.
Ujang, Mahadi, 2017. komunikasi antar budaya strategi
membangun komunikasi harmoni pada masyarakat multikural,
.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uchjana, Onong. 2007. Ilmu komunikasi teori dan praktik
Bandung:PT.Remaja Rosdakarya Offset.
UNESCO, 2003 “convention for of the Safeguarding of
the Intangible Cultural, Paris, 17 Oktober, Article 2-1.
UNESCO, 65 WAYS UNESCO: benefits Countries All
Over the Wolrd. Paris.The Sector for External Relations and
Public Information of the United Nations Educational Scientific
and Cultural Organization (UNESCO).
Usman, A.rani, 2009, etnis cina perantaaun diaceh,
Jakarta:Yayasan pustaka obor Indonesia.
Wiliam L Rivers. 2003. media massa dan masyarakat
modern, Jakarta:Prenadamedia group
9
William, Kenny 1966. how to analyze fiction, Newyork:
MonarchPress.
Widjiningsih, 1994. konstruksi pola busana,
Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.
Widagdho, Djoko. 2017. Ilmu budaya dasar,
Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Thesis/Skipsi/Jurnal :
Ainal Fitri, Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto
Di Media (Jurnal Sosial Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu
Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan VI)
Burke, 1965 halaman 5 dalam Basuki Agus Suparno,
Penulis Artikel:Pentad analysis dalam dramatisme Kenenth
Burke dalam buku Mix Metodology dalam penelitian komunikasi
(Editor: Aswad, Fajar Junaedi, Setio Budi HH, Agung Prabowo)
ASPIKOM bekerjasama dengan Buku Litera dan Perhumas,
Yogyakarta, 2011.
Dina Raluna Rizki, 2015 Jurnal Makna dan Nilai Filosofis
Masyarakat Palembang yang terkandung dalam bentuk dan
Arsitektur rumah limas. Program Studi Kajian Budaya dan Seni
Universitas Padjadjaran.
Fitri, Ainal, dramaturgi: pencitraan prabowo subianto Di
Media (Jurnal Sosial Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu
Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan VI)
Rorong Jibrael Michael, the presentation of self in everday
life,studi pustaka dalam memahami realitas dalam presfektif
erving goffman , Jurnal oration directa, Vol 1 No.2 Juli 2018 E-
ISSN 2615-07435
Suhardi, 2016 “guritan upaya mempertahankan tradisi
lisan basemah sumatera selatan” Disertasi Program Studi Ilmu
Susastra, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
10
Samidi. 2008, masyarakat kota dan hiburan teater tradisional di surabaya (1950-1968). (Prodi Sejarah UGM: Tesis.
Hedi Heryadi ,Hana Silvana, 2013. komunikasi antar
budaya dalam masyarakat Multikultur, (Studi Tentang Adaptasi
Masyarakat Migran Sunda di Desa Imigrasi Permu Kecamatan
Kepahiang Provinsi Bengkulu) Jurnal Kajian Komunikasi,
Volume 1, No. 1, Juni
Hikmawati, eka, 2017 Makna Simbol dalam Aesan Gede
dan Pak Sangkong Pakaian Adat Pernikahan Palembang (Jurnal
Intelektualita: Volume 06, Nomor 01, Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Iskandar, Dadan, 2004, identitas budaya dalam
komunikasi antar budaya, Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak
Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 6 No. 2 Tahun
Ikhwan, Saipudin 2015 komunikasip pada teater
bangsawan Dalam Menyampaikan Pesan Sejarah Dan Budaya
Melayu Di Riau, Jom FISIP Volume 2 No. 2 Oktober.
Jaka Falah (2012) yang Tesis berjudul “transformasi
persepsi publik terhadap pertunjukan teater dul muluk di Kota
Palembang- Sumatera Selatan” Universitas Pendidikan
Indonesia
Jaeni Bin Wastap, teater dan komunikasi menuju kajian
komunikasi Seni, Doktor bidang Komunikasi seni, Dosen Tetap di
jurusan Teater dan Program Pascasarjana STSI Bandung,
Pengajar di beberapa perguruan tinggi lain, seperti IPB, UNPAD,
UNPAS, dan Universitas Kebangsaan Bandung
Littlejhon,1999: 162-167, Miller, 2001:88-91, West
&Turner,2007:358-360 dalam Jaeni Bin Wastap, Teater dan
Komunikasi Menuju Kajian komunikasi Seni, Doktor bidang
Komunikasi seni, Dosen Tetap di jurusan Teater dan Program
11
Pascasarjana STSI Bandung, Pengajar di beberapa perguruan
tinggi lain, seperti IPB, UNPAD, UNPAS, dan Universitas
Kebangsaan Bandung.
Manalullaili. 2015 “Dulmuluk: The Traditional Drama of
South Sumatera”.(Jurnal Wardah No. XXX/Th.XVI/Desember.)
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang.
Miralesi, 2017, Tesis Teater Dul Muluk ditengah strategi
kebudayaanorde baru di palembang (1967-1998) Universitas
Gajah Madah
Nurhayati, Subadiyono dan Didi Suhendi 2015 “Seni
pertunjukan tradisional Dul Muluk Revitalisasi dan Apresiasi
Mahasiswa” Jurnal Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
Maskur, 1823-1853, “Peranan Pangeran Keramo Jayo
Selama Menjadi Pejabat Negara Palembang di Bawah
Pemerintah Kolonial Belanda Skripsi, (Palembang, Jurusan SKI
Fak. Adab IAIN Raden Fatah),
Yanti Fitri, 2013. Pola komunikasi islam terhadap tradisi
heterodoks(studi kasustradisi ruwetan), Jurnal AnalisisVolume
XIII Nomor 1 Juni
Website/Internet :
https://news.detik.com/berita/d-2089764/kesenian-sumsel- dul-muluk-didaftarkan-ke-unesco 27 januari 2020
http://www.sayangi.com/2013/12/14/13239/news/dulmulu
k-dan –songket-ditetapkan-sebagai-wtwb-indonesia Tanggal, 27
januari 2020
12
Dokumentasi, https;//m.liputan6.com/regional, tanggal.
01.Oktober .2019.
Website,BPSKotaPalembanghttps://palembangkota.bps.g
o.id/statictable/2017/11/14/86/letak-geografis-dan-batas-
wilayah-kota-palembang.html, Tanggal 03.Desember 2019
http://www.bpkp.go.id/sumsel/konten/1111/Profil-
Provinsi-Sumatera-Selatan.bpkp, Tanggal 30 Oktober 2019
https://ikayulisa26.wordpress.com/2014/11/07/kebuday aan-palembang-sebagai-bagian-budaya-dari-indonesia/Tanggal
19 November 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/TVRI_Sumsel Tanggal 27
Januari 2020
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/johar-saad- dulmuluk-sudah-mendarah-daging/ tanggal 17 Oktober 2019
https://pesona.travel/keajaiban/3014/teater-dulmuluk- tradisi-peninggalan-wan-bakar-dari-abad-18 tanggal 17 Oktober
2019
https://www.youtube.com/watch?v=LEHt6Jw4hc4&t=438
9s tanggal 19 Januari 2020,
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Bapak Malkon Suhaimi
Nama Nara Sumber : Bapak Malkon Suhaimi (MS)
Jabatan : Staff Bidang Program
Tanggal Wawancara : 20 Desember 2019
Waktu Wawancara : 15.00 Wib – 15.45 Wib
Tempat Wawancara : Ruang Siaran Program TVRI Sumatera
Selatan di Jalan Balap Sepeda No. 1540.
Lorong Pakjo. Kec. Ilir Bar I Kota
Palembang Sumatera Selatan 30126
A. Selamat siang pak, saya Anafatun Walidah dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Magister Ilmu Komunikasi dan
Penyiaran Islam. Saya ingin bertanya tentang Pertunjukan teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan sebuah pendekatan
komunikasi budaya. disini ada beberapa pertayaan yang mungkin
bisa bapak jawab. Yang pertama sebagai Media Informasi dan
pemersatu milik bangsa, Kenapa TVRI Sumatera Selatan tetap
mempertahankan pertunjukan Teater Dulmuluk?
Lampiran I
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
MS: sebelum menjawab saya akan memperkenalkan nama saya
Malkon Umur saya 57 Tahun menjelang pensiun untuk di TVRI
yang beralamatkan di jalan sei selan akbar no 182 Palembang
Pekerjaan saat ini masih karyawan TVRI di Staff Program
Jabatan sama Staff Program. Untuk Acara TVRI yang khususnya
memang Acara Dulmuluksudah terpolakan di TVRI memang
selalu konsisten TVRI menayangkan acara-acara budaya salah
satunyo lah acara Dulmuluk, Pertayaan tadi karena Media LPP
TVRI adalah media pemersatu bangsa yang selalu mendepankan
keutuhan NKRI ah budaya adalah suatu kekuatan pemersatu
bangsa jadi ingat budaya adalah salah satu kekuatan untuk
pemersatu bangsa jadi karena masyarakat akan cinta dengan
budayanya adalah masyarakat cinta dengan negaranya jadi kalo
rakyat cinta dengan budaya otomatis dia akan cinta dengan
negaranya tujuannya agar masyarakat itu sendiri ehm mengerti
dan paham sebagai rakyat indonesia yang baik dan ehm
menjujung tinggi negara kesatuan republik indonesia. Oke silakan
selanjutnya.
A: Kalo yang kedua itu, Apa sih pak menariknya Program
Dulmuluk sehingga TVRI Tetap mempertahankan acara ini ?
MS: ehm Dulmulukdari ehm sisi Kostum sisi kostum ialah
memakai Kostum zaman dulu ada garis budaya di situ ada
perpaduan antara kostum melayu dan adat palembang sumatera
selatan khusunyo di dialog dia menariknya itu dia tidak memakai
bahasa indonesia tetapi dia memakai bahasa daerah jadi
membawakan lakon itu luwes dengan bahasanya dengan bahasa
daerah bahasa sehari-hari ehm tidak ada kekakuan jadi membuat
dia menarik itu dengan gayanya, dengan bahasanya kedaerahan
jadi lebih nyaman di tonton dan dari sisi cerita adalah hikmah
yang dibawakan dari sisi cerita, hikmah yang dibawakan tu
menginspirasi kita karena cerita di situ ada yang nilai-nilai yang
tertanam tentang kebaikan, tentang ehm keagaman tolerasi
keagamaan, tentang juga gotong royong nilai sosialnya jadi
dibalik itu ceritanya itu menurut sangat bermanfaat.
A: kalo yang ketiga ini pertayaan, sebagai media informasi dan
saluran budaya daerah kenapa TVRI terus menayangkan program
acara Dulmuluk dan tetap berminat terhadap program acara ini?
disamping banyak program acara daerah lain yang lebih menarik
dari pada Dulmuluk?
MS: Oke karena TVRI adalah TV Publik karena kepublikan itu
iolah milik masyarakat dengan adanaya pertunjukan adanya
program ini untuk keinginan pemirsah juga maka program ini
TVRI selalu konsisten jadi Dulmuluk tetap ada di TVRI
A: ehm baik yang keempat, Bagaimana sih strategi yang tepat
untuk mrmpromosikan pertunjukan Teater Dulmulukdi TVRI
Sumatera Selatan?
MS: ehm tentunya, tentunya supaya diketahu program kita kita
selalu acara yang belum tayang kita selalu promosikan atau
bentuknya promo acara atau iklan diwaktu yang selang kita
tayangkan bahwa acara khusunya Dulmuluk akan tayang di hari
apa dan di jam berapa, promo itulah salah satunya
memberitahunkan supaya masyarakat atau pemirsa bisa
menonton acara itu.
A: yang kelima , Upaya apa yang dilakukan untuk menjaga
eksistensi dari Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan?
MS: Untuk menjaga kelangsungan Dulmuluk adalah program-
program ini selalu di tayangkan di media TV ataupun media
tulisan, ataupun media youtube, jadi semakin banyak yang kita
tayangkan semakin dekat rasa pemirsah itu dengan budayanya
sendiri.
A: yang keenam, apakah pertunjukan teater Dulmuluk telah
dikelolah dengan baik selama ini di TVRI Sumatera Selatan?
MS: Belum semuanya baik, belum jadi karena alasannya setiap
kegiatan atau latihan tentu mengeluarkan biaya ehm karena
pemain pada umumnya pemain teater Dulmulukini adalah
masyarakat-masyarakat biasa jadi mata pencarian nya bukan
kadang-kadang itu bukan dari situ tapi dari hal yang lain dengan
kekurangan taraf hidup yang kurang baik itu tentulah, tentulah
pada saat latihan dia akan meluangkan waktu dan tidak bisa
mencari nafkah nah berarti dia perlu pemasukan pada saat latihan
jadi itu keterbatasan nya, keterbatasannya dari pemain
A: kalo yang ketujuh, Apakah melalui Pertunjukan Teater
Dulmuluk keingintahuan masyarakat tentang adat istiadat yang
ada dikota palembang dapat terjawab?
MS: Tentu belum ya karena budaya daerah tidak hanya Dul
Muluk, Jadi perlu disamping Dulmuluk ada hal-hal daerah lain
yang perlu kita lestarikan juga, jadi budaya adalah ehm perlu
beberapa budaya itu perlu kita pikirkan cara salah satunya untuk
pelestariaannya ialah salah satu media baik itu media TV media
koran apapun kita setiap acara kita selalu masukan di tayangan-
tayangan youtube,bahkan tayangan itu bukan hanya lokal yang
bisa menerima tapi semuanya bisa menerima jadi adat kita bisa
dilihat dari beberapa daerah jadi untuk lestarian itu ehm paling
efektif lewat media, menurut saya paling efektif. Jadi terwakilin
A: kalo yang ke delapan pak, Sebagai Media Informasi TVRI
juga menjawab keingintahuan masyarakat terhadap budaya
daerah sumatera selatan, seperti yang diketahui Dulmulukadalah
warisan budaya bangsa?
MS: Dulmuluk adalah warisan budaya betul, maka TVRI merasa
berkewajiban untuk melestarikan itu, ehm jadi semakin banyak
tayang-tayangan budaya semakin bagus untuk pelestarian acara
itu.
A: yang kesembilan, Bagaimana budaya masyarakat dapat
Mempengaruhi Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
selatan hingga bertahan hingga sekarang?
MS: Ehm bisa bertahan itu karena pemirsa sebenarnya, keinginan
pemirsa untuk menonton itu lebih banyak, maka kita akan
mempersiapkan untuk tayangan jadi dengan memperkenalkan
supaya ehm. supaya ketahui keberaadaan Dulmuluk kita harus
banyak promosi diantara promosi itu kalo kita membuat acara
MC selalu kita tekakan kan, tekankan disetiap acara TVRI
disampaikan bahwa Program TVRI Sumatera Selatan ada
Program ini dan program ini dan salah satunya program
Dulmuluk yang kita masukan dan kita sampaikan ke masyarakat.
A: ya baik, yang kesepuluh, Apakah Pertunjukan Teater
Dulmuluk yang di pentaskan selama ini telah sesuai dengan
harapan masyarakat yang menyaksikan dan memenuhi kebutuhan
para penikmatnya di TVRI sumsel? Harapan nya sesuai gak sih
pak, kalo misalnya pertunjukan ini diTVRI dari harapan
masyarakat itu?
MS: Salah satunya iya, satu-satunya media memang yang bisa
diharapkan Televisi terutama TVRI inikan masih konsisten
tentang budaya jadi betul harapan masyarakatb bisa terwakili
dimedia kita tidak lupa juga ehm TVRI Juga membuka saluran
untuk Kritik dan Saran melalui email , nah tayangan-tayangan
juga supaya bisa mewakili bukan hanya media TV tapi juga kami
akan tetap menayangkan diyoutube, diyoutube itu juga bisa
dilihat jadi kapanpun dijam manapun dimanapun ehm masyarakat
bisa melihat diyoutube itu salah satunya upaya kami.
A: yang kesebelas apa sih pak, pesan dan nilai yang disampaikan
sehingga bertahan hingga sekarang?
MS: Pesannya kesannya yang tentunya ada pesan moral dari sisi
cerita ehm dari sisi cerita kadang-kadang menginspirasi tentang
persatuan dan kesatuan jadi tentang kegotongroyongan tentang
toleransi beragama nah disitulah dari sisi itulah yang membuat
kadang-kadang tertarik dan menginspirasi siapa penontonnya.
A: Apa sih kelebihan yang paling dominan dari Program
Dulmuluk ini ada dua lakon yang pertama Zainal Abidinsyah dan
Zubaidah siti, ehm dibandingkan dengan tayangan TVRI
Sumatera selatan yang laiinya, kelebihan sih pak yang paling
dominan dari dua lakon ini?
MS: kelebihannya lakon, oh tokoh-tokoh zainal abidinsayah dan
zubaidah siti, ehm zainal abidinsyah ini adalah satu tokoh yang
disegani yang ditakuti dan yang dihormati ehm dia bersikap tegas
dengan siapapun dia serius dengan siapapun dan dia adalah
konsisten selalu melindungi penduduknya dengan segala
ancaman sama dengan zubaidah siti.
A: baik pak, yang keempatbelas, sebagai media informasi mana
yang paling tinggi rattingnya dalam program acara Dulmuluk
baik lakon Zainal Abidiansyah dan Zubaidah siti?
MS: Kalo untuk ratting ya dua duanya ini berimbang hem jadi
abidinsyah dan zubaidah siti itu berimbang gak ada yang
menonjol, sama-sama menarik dari sisi ceritanya.
A: baik yang terakhir yang pak, sebagai media informasi pasti
banyak pengaruh yang ditimbulkan dari masyarakat terhadap
program acara Dulmuluk, apa sih saran yang baik buat para
pemain Dulmuluk agar dapat bertahan dan tetap diminati
masyarakat?
MS: ya baik terimakasih, saran untuk keberlangsungan Dul
Muluk yang terutama pemain-pemain yang diharapkan pemain,
pemain-pemainnya harus regenerasi nah, dengan adanya
regenerasi tentu akan mendorong perubahan-perubahan semakin
banyaknya minat untuk jadi pemain kenapa tidak jadi memang
ada pengganti, ehm banyak pemain juga disitu akan
berkompetensi akan berkompetensi yang akan lebih baik, dari sisi
kostum memang harus difikirkan kostumnya jangan hanya itu-itu
saja dari motif dari warna dari corak mungkin perlu
dipertimbangkan supaaya lebih menarik jangan seperti ehm kesan
teater tradisional ituseperti itu gak ada menariknya janganjadi
walaupun dia tradisional tapi hem dari kostum dari property itu
itu tidak tradisional nanti kesannya memang modern tapi
bentuknya tradisional, membuat nuasa yang berbeda tentu jadi
setiap tampil, setiap pertunjukan Dulmuluk itud dibuatlah
bervariasi dan berbeda dan nuasa yang berbeda-beda juga hem
kalo dia nuasa akan itu saja yang ditonton itu itu sajadia akan
monoton dia akan menjenuhkan cara yang membuatnya
berbedakalo dari sisi cerita gak bisa dirubah tetap itutapi yang
bisa merubah itu nuasanya-nuansanya itu bisa dari pemain karena
pergantian pemain, karena pemain dibutuhkan banyak bisa dari
hadam pemain hadam itu yang pilih hadam itu betul-betul orang
komedian jadi kalo betul-betul orang komedian lucunya itu lepas
jadi orang itu akan ikut disitu akan menikmati disitu kalo
memang dia bukan komedian lawaknya gak akan muncul
Mengetahui, TTD
sehingga susah untuk menarik untuk membuat suasana lebih
meriah itu susah, jadi carilah memangbetul-betul orang-orang
yang dipilih menjadi hadam ada orang komedian itu saja
mungkin.
A. Baik pak terimakasih atas waktunya dan wawancaranya pak,
selamat sore
MS: hem. Iya baik.
Malkon Suhaimi (MS)
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Bapak Malkon Suhaimi
Nama Nara Sumber : Bapak Malkon Suhaimi
Jabatan : Staff Bidang Program
Tanggal Wawancara : 26 Desember 2019
Waktu Wawancara : 16.17 Wib – 16.35 Wib
Tempat Wawancara : Depan ruang Program siaran di Jalan Balap
Sepeda No. 1540. Lorong Pakjo. Kec. Ilir
Bar I Kota Palembang Sumatera Selatan
30126.
A: Baik Pak, yang pertama bagaimana asal usul TVRI Sumatera
Selatan secara singkat?
MS: Itu SDM
A: Terus, Sejak kapan Program Acara Dulmuluk muncul pertama
kali di TVRI Sumatera Selatan?
MS: Sebenernya udah lama, di tahun 90an udah muncul waktu
itu malah kita bikin dua versi secara serial yang dewasa bapak-
bapak juga ada juga kami ada juga versi anak-anak, versi anak-
anak pada saat itu anak-anak seusia SD yang kami latih hingga
dapat beberapa episiode untuk anak-anak
Lampiran II
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
A: Itu tahun berapa pak ?
MS: Itu tahun 90, sekitar tahun 98lah,
A: Sampai Sekarang ya pak?
MS: sampai sekarang, eh ndak yang anak-anak ndak bertahan
lama yang bertahan sampai sekarang itu yang Dulmuluk yang
dewasa
A: Terus, bagaimana sejarah munculnya Program Acara
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan ? Pertama kali munculnya
Dulmuluk itu kapan Pak ?
MS: sebenernya kalo pertama kali sejarahnya, karena waktu itu
saya masuk sudah ada jadi kalo ditarik kapan siapa pemerkasanya
ide siapa yang pertama kali masuk TVRI mungkin bukan waktu
nya saya ya, Cuma saya adalah salah satu penerus yang karena
memang
A: Itu tahun berapa pak ?
MS: Ehm itu tahun nya itu barangkali bisa sekitar tahun 90,
A: Berarti sebelum tahun 90an itu sudah ada Dulmuluk ya pak?
MS: sudah ada, sampai sekarang Cuma itu frekuensinya aja yang
ini karena disitu ada, karena kalo teater tradisional itu ada dua di
sumsel ini kan, ada bangsawan ada Dulmuluk tinggal bergantian
yang mana siap, kalopun kadang Dulmuluk ini hem ada waktunya
memang tidak siap siaran karena materinya atau pamainnya gak
lengkap kita gantikan bangsawan tapi kedua duanya tetep jalan
bangsawan juga ada Dulmuluk juga ada, sampai sekarang.
A: terus, sebagai media komunikasi, Apakah pertunjukan teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan mewakili kehidupan sosial
budaya masyarakat?
MS: iya,
A: Seperti apa pak? Kenapa?
MS: Hem mewakili, salah satunya gambaran ajah ya, salah satu
memang pemain dari cerita dari pemain itu ada di cerita itu
seperti gotong royong, kehidupan beragama, hem, jadi kedua-
duanya itu sejalan, jadi cerita itu sejalan dengan masyarakat
sekarang
A: terus, Adakah data yang menunjukan Pertunjukan Dulmuluk
dari dulu hingga saat ini di TVRI sumatera selatan? Jika ada dulu
bentuknya seperti apa dan sekarang seperti apa ?
MS: oh begini, jadi TVRI Sumsel ini kan ada Dokumentasi
sebenernya ada dokumentasi dari tahun ke tahun itu ada tapi yang
membuat kesulitan dokumentasi itu mau diambil kadang-kadang
peralatannya itu, hem itu untuk fleckback itu enggak ada lagi
yang sekarang sudah komputer ya, jadi kalo sejarahnya
pendokumentasian TVRI ini pertama kali itu ada kaset , kaset itu
dari tahun ke tahun ada perubahan setiap jenis kaset format kaset
itu, peralatan untuk fleckback nya berbeda jadi dari pertama saya
tau saya masuk itu kasetnya yumatik,yumatik kaset ya yang
cukup besar sekitar ukuran nya itu 20 Cm X 70 Cm ukuran
kasetnya jadi ada yang 30 ada yang 60 kemudian ganti lagi
bentuk kasetnya lagi ganti betacem, betacem itu kurangnya agak
Mengetahui, TTD
tipis Cuma besarnya gak sama nah zaman itu zaman yumatik dan
zaman betacem nah waktu itulah saat produksi Dulmuluk, nah
barang itu ada, kasetnya juga ada lengkap tapi untuk mengambil
dokumentasi untuk mutarnya itu gak ada lagi, gak bisa, jadi
barangnya tetap ada cuman untuk fleckback itu alatnya gak ada.
A: tapi yang sekarang untuk data yang sekarang itu ada
bentuknya file gitu ya pak ?
MS: yang sekarang iya ada karena di rekam di komputer, rawan
juga sebenernya file dikomputer itu gak bisa bertahan lama,
karena setiap pedokumentasian itu numpuk berapo file berapo file
akhirnya penuh itu, harus punya file yang baru lagi, terus terus
setiap saat terus begitu, itu sebenernya gak bertahan di simpan
gak bertahan lama disimpan jadi kadang-kadang kena virus jadi
sebenarnya file yang paling baik bentuknya kaset bukan file
hadiks bukan file ap, cuma kesulitan nya tadi file nya utuh
kasetnya bagus alat untuk fleck back nya itu gak ada disini ada
cuman peralatan itu sudah digudangkan sehingga kalo digudakan
itu perlu perbaikan prosesnya agak lama kalo peralatannya
A: Berarti Dulmuluk dari dulu sudah ada ya pak ?
MS: sudah ada, sudah ada betul
A: Baik pak, terimakasih.
Malkon Suhaimi (MS)
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Bapak Antoni D.P
Nama Nara Sumber : Bapak Antoni Dwi Putra, S.Sos (AD)
Jabatan : Produser TVRI Sumsel
Tanggal Wawancara : 23 Desember 2019
Waktu Wawancara : 11.00 Wib – 11.25 Wib
Tempat Wawancara : Ruang Program TVRI Sumatera Selatan di
Jalan Balap Sepeda No. 1540. Lorong
Pakjo. Kec. Ilir Bar I Kota Palembang
Sumatera Selatan 30126
A : hem, yang pertama sebagai media informasi dan pemersatu
milik bangsa, kenapa TVRI Sumatera selatan tetap
mempertahankan pertunjukan teater Dulmuluk?
AD: iya karena misi TVRI mengangkat tentang budaya maka
budaya yang ada di sumatera selatan ya Dulmuluk yang kita
angkat kita peduli dan kita harus siarkan dan diketahui oleh
masyarakat sumatera selatan
A: strategi untuk mempromosikan itu seperti apa sih pak, kalo
untuk Dul Muluk?
Lampiran III
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
AD: ya untuk TVRI kita tetap memproduksi acara Dulmuluk
mengenalkan Dulmuluk dan alhamdulilah sekarang di tingkat
sekolah SD di perguruan tinggi itu juga mengenal hem apa
namanya Dulmuluk itu memang salah satu target kita untuk
mengenalkan Dulmuluk ini.
A: Upaya yang dilakukan untuk menjaga eksistensi itu seperti apa
pak?
AD: ya kita menggalang semua kesenian yang ada di sumatera
selatan khususnya yang mencintai komunitas Dulmuluk harus
kita rangkul kita deketi dan harus kita ajak dia untuk ikut
partisipasi untuk melestarikan budaya Dulmuluk dengan
wadahnya di TVRI
A: apakah pertunjukan Dulmuluk sudah dikelolah dengan baik
pak di TVRI Sumatera selatan ini ?
AD: ya kalo yang sudah ada ya sudah cukup baik dikelolah TVRI
salah satu kenapa cukup baik itu pasti ada pemicunya disisi lain
kenapa sudah bagus karena Dulmuluk itu tidak lagi di tayang kan
di TVRI tidak juga di kesempatan-kesempatan kecil tetapi juga
meranjak di tingkat-tingkat elit misalnya Dulmuluk di tampilkan
dihotel-hotel, ditingkat-tingkat misalkan ada ulang tahun
palembang mereka dieksiskan, misalkan ada event-event tingkat
besar, acara misalkan asiangames segala macem itu Dulmuluk
tetap di pentaskan itu untuk mengenal budaya kita itu salah satu
strategi TVRI kenapa Dulmuluk tuh tetap kita produksi biar kita
dikenal oleh masyarakat, alhamdulilahkan Dulmuluk sudah
dikenal.
A: hem kan Dulmuluk itu, teater Dulmuluk itu dari kostum segala
macem itukan ada yang mencerminkan budaya palembang pak,
kalo bagi masyarakat itu kalo TVRI melihat adat istiadat itu udah
terjawab belum pak, dari sisi masyarakatnya? Kalo TVRI
melihatnya ?
AD: kalo dari desain, desain kostum itu udah mencerminkan
kostum dari sumatera selatan ditambah lagi oleh ornamen-
ornamen dekor seperti segala macem udah mendukung bahwa itu
memang murni dari sumatera selatan itu salah satu ini kita.
A: sebagai media informasikan TVRI kan sudah menjawab
keingintauan masyarakat terhadap budaya daerah sumatera
selatan seperti yang diketahui kan Dulmuluk adalah warisan
budaya bangsa?
AD: ya jelas itu masuk dek, karena itu suatu bagian dari kita misi
kita untuk menjaga untuk budaya kita salah satu apa yang
diproduksi oleh TVRI ya karena TVRI sudah memproduksi
Dulmuluk dan dilihat oleh banyak orang dan alhamdulilah
sekarang Dulmuluk itu sudah masuk dalam muri dan ada
penghargaan dari tingkat menteri yang diberikan menteri kepada
salah satu pelaku seni yang ada di sumatera selatan
A: budaya masyarakat dapat mempengaruhi pertunjukan teater
Dulmuluk di TVRI Sumatera selatan hingga bertahan hingga saat
ini ?
AD: kalo dulu teater Dulmuluk ada misi, misi dalam
menyebarkan agama islam nah dengan perkembangan zaman
karena sudah mayoritas penduduk di sumatera selatan sudah
meyoritas islam ya supaya tayangan itu tetap eksis tetap menarik
tetap ditonton makanya tema nya kadang kala kita menyesuaikan
dengan kebutuhan sekarang, zaman-zaman milineal dan
pemainnya juga banyak pemain milineal kalo zaman dulu
pemainnya rata-rata sudah tua-tua semua laki-laki kalo itu kita
pentaskan tidak akan menarik lagi tidak akan ditonton oleh
masyarakat sumatera selatan sifat nya itu menjaga dan tetap
mengajak kaum muda untuk melestarikan itu aja.
A: terus pertunjukan teater Dulmuluk ini kan di pentaskan selama
ini sesuai gak sih dengan harapan masyarakat yang menyaksikan
dan memenuhi kebutuhan para penikmatnya atau penontonnya di
TVRI Sumatera Selatan?
AD: Kalo antara sesuai dak sesuai, seperti yang saya bicarakan
diawal tadi Dul Muluk itu sudah di kenalkan di tingkat kampus
tingkat sekolah SD SMP SMA itu sudah di pelajari sudah kita
ambil dari situ, itu berarti secara logika Dulmuluk itu sudah
masuk dalam minat masyarakat, dan masyarakat juga tau bahwa
Dulmuluk itu kepunyaan sumatera selatan mau tak mau itu
dianggap ya masuk.
A: apa sih pak, pesan sama nilai yang disampaikan dari
pertunjukan Dulmuluk itu sehingga Dulmuluk itu bertahan disini
di TVRI Sumatera selatan ?
AD: Nah itulah, TVRI, TVRI kan mempunyai visi dan misi selain
kita mengangkat tentang budaya kita juga membuat pesan-pesan
moral, pesan-pesan pembangunan disitu pesan-pesan nasehat di
situ, pesan-pesan yang berbuat baik disitu makannya kita ambil
dari kesenian Dulmuluk itu kalo zaman dulu tok murni tentang
kesenian islam kalo sekarang pesan nya kita sudah ubah dalam
bentuk untuk pembangunan tentang berbuat baik yang patuh
sama masyarakat tentang hukum salah satu itu.
A: kelebihan yang paling dominan dari program acara Dulmuluk
khususnya lakon zainal abidinsyah dan zubaidah siti di
pertunjukan teater Dulmuluk dibandingkan yang lain sehingga
ditayangkan di TVRI sumatera selatan?
AD: ya kedua lakon itu memang kita menampilkan sosok-sosok
muda, sosok milineal kalo kita menampilkan sosok-sosok
umpamanya tuh sudah tua daya tariknya agak kurang nah dengan
kita masukan tokoh-tokoh muda, tokoh-tokoh yang cantik yang
tampan, yang bisa bermain dengan oleh melibatkan mahasiswa
disitu orang juga pengen ikut juga pengen jadi pemain makanya
itu ditonton orang
A: sebagai media informasi mana yang paling tinggi rattingnya
dalam program acara Dulmuluk baik lakon zainal abidinsyah dan
zubaidah siti?
AD: nah dari tingkat ratting, kita lihat dari hasil nelson, yang kita
yang TVRI punya, nelson itu merupakan tingkat studi banding
untuk TV swasta maupun TV negeri nah dari tingkat itu antara
peran antara dua orang itu sebenernya semuanya menujang semua
enggak ada yang monopoli di peran disitu walaupun yang
abdurahman ya, maupun zainal abidinsyah lebih dominan dia
main tetapi tetap dua duanya mempunyai peran yang penting.
A: yang terakhir, sebagai media informasi pasti banyak pengaruh
yang ditimbulkan dari masyarakat terhadap program acara
Dulmuluk, apa sih pak saran yang baik buat para pemain
Dulmuluk agar dapat bertahan dan tetap diminati masyarakat?
AD: ya itu tadi, kalo bisa masyarakat sumatera selatan dalam
merayakan resepsi pernikahan ataupun ada acara-acara hajatan
tampilkanlah kesenian Dulmuluk dari pada kita menaburkan
acara orgen tunggal yang mungkin sifatnya membuat risuh kalo
dengan kita mementaskan kesenian itu, minimal kesenian itu bisa
dikenal tingkat kebisuan juga berkurang, alhamdulilah sekarang
kan untuk Dulmuluk itu sudah masuk ke tingkat event-event
nasional.
A: Baik pak terimakasih atas waktunya, atas wawancaranya pak.
Mengetahui, TTD
Antoni Dwi Putra (ADP)
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Bapak Jonhar Saad
Nama Nara Sumber : Bapak Jonhar Saad (JS)
Jabatan : Seniman dan Tokoh Budayawan
Tanggal Wawancara : 26 Desember 2019
Waktu Wawancara : 15.00 Wib – 15.30 Wib
Tempat Wawancara : Ruang Tunggu TVRI Sumatera Selatan di
Jalan Balap Sepeda No. 1540. Lorong
Pakjo. Kec. Ilir Bar I Kota Palembang
Sumatera Selatan 30126
A: Assalamualaikum wr.wb. maaf pak saya anafatun walidah dari
fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Magister Ilmu
Komunikasi dan Penyiaran Islam disini saya mewawancari bapak
dengan judul Tesis saya berjudul Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera selatan: sebuah pendekatan komunikasi budaya.
terimakasih atas waktunya bapak, disini ada beberapa pertayaan
mohon dijawab. Terimakasih. Yang pertama bagaimana sih asal
usul pertunjukan Dulmuluk pak?
Lampiran IV
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
JS: asal usul Dulmuluk ini sebenernyo tuh awalnya bukan
langsung bukan langsung berbentuk suatu teater awal nya yaitu
adalah salah satu orang dari pekan baru riau yaitu wan bakar
datang ke pelembang dia mengisahkan tentang Dulmuluk itu
yaitu tutur yaitu artinya sasar tutur nah orang yang menuturkan
tentang Dulmulukitu orang lami baru berdadang berjualan, tutur
itu waktu itu yor terpelengi sosatu cerito zaman dulu zaman bari
sultan dul muluk pegi bedagang ke negeri, nah lantas salah satu
ada orang palembang bernama waknaknong dia menonton disitu
waktu itu waknaknong ini pada tahun 1854 dia ini apo, buta huruf
zaman itu banyak orang buta huruf, nah sudah dicatatenya
melalui pemikiran dia dicatetnya cerita itu lantas ia mengajar
Dulmuluk, nah mengajar Dulmuluk pada waktu itu pada tahun
1902di palembang tangga panjang tujuh ulu, itu asal Dulmuluk
itu. Dulmuluk itu yo belajar Dulmuluk itu yo kakek saya yek
kamaludin yek mesir, asal usul Dulmuluk itu salah satu cerita
Dulmuluk itu bernama ada sultan abdul Muluk nah salah satu
sultan abdul muluk itu digemari oleh penonton orang palembang
pada waktu itu sumatera selatan orangnya cakep atau bagus ya
ganteng itulah di disebut penonton orang Dulmuluk asalnya
dalam cerita itu ada nama tokohnya sultan Dulmuluk.
A: Terus yang kedua, seperti apa pertunjukan Dulmuluk sehingga
dia dapat muncul di TVRI Sumsel ?
JS: Soalnya itu budaya, sudah diakui oleh menteri pendidikan dan
kebudayaan bahwa kesenian tradisional itu sumatera selatan yaitu
Dulmuluk, nah siapa Dulmuluk ini yaitu dia berdialog dia banyak
bersyair nah salah satunya yaitu kalo rajanya bertanya kepada
pedana menteri Dengan sebenar saya berperi Apa kabar bicara
negeri Ramai tiada kau khabari Engkau bilang kan nyata dan
pasti Supaya saya dapat ketahui nah itu bersyair.
A: nah itu sejak kapan pak Dulmuluk di TVRI?
JS: Oh Dulmuluk di TV sejak, Dulmuluk di TV sejak saya ini
berdiri pada tahun 7per 4 saya mengisi di TVRI ini pada tahun 78
A: oh udah lamo banget ya pak, dan itu masih di pertahankan di
TVRI pak?
JS: oh lamo-lamo, masih dan TVRI ini kadang-kadang suka
membawakan misi kalo seumpamanya kalo judul di Dulmuluk
itu, ada misinya tentang kebersihan atau lingkungan harus kita
masukan didalem itu yaitu melalui hadam lawaknyo gitu,
A: terus yang ketiga, apa sih pak pertunjukan Dulmuluk
merupakan kreativitas dari seniman yang diperbaruhi atau tidak?
JS: yaa ada, ada dua macem cerito Dulmuluk tuh ada yang tetep
kita mempertahankan pakemnya ada juga yang diperbaruhi kalo
cerita tidak boleh diperbaruhi, ceritanya tetap tapi isinya saja isi
dalam cerita itu apa lingkungan, masalah pendidikan, agama,
masalah apa dimasukin didalam Dulmuluk itu iya,
A: terus yang ke empat, apa cerita Dulmuluk itu menampilkan
pesan serta nilai yang ada sejak lama diperlihara atau ditambah?
JS: ditambah,
A: ditambah itu seperti apa pak? Ada perbedaan yang ditambah
dengan yang sebelumnya ?
JS: ya sebelumnya itu, ya itu tadi, kalo pakemnya tetep isinya itu
dirubah, misalnya bagaimana pembangunan didalam negeri,
bagaimana lancar atau tidak salah satu pedoman itu ya tahadop,
duli pado tuanku, doro tuanku duli hulipan dengan benar saya
sadapkan semenjak tuanku menjadi raja tiap kerajaan semua
rakyat memuja keadilan pada tuanku, begitu saya sadapkan pada
tuanku yang saya muliakan nah masuk itu
A: Itu yang ada sejak lama itu pak ?
JS: ya sejak lama, paling paling diplesetkan,
A: Berarti yang baru ditambah itu yang diplesetkanplesetkan itu ?
JS: ya, plesetkan, ya cerita tetep, sebab cerita Dulmuluk ini ada
dua ada cerita siti zubaidah ada cerita sultan abdul muluk,
kalimatan panjang itu
A: faktor apa saja yang mempengaruhi pertunjukan teater
Dulmuluk dari dulu hingga sekarang dapat bertahan?
JS: ya kita sampai sekarang ini kita masukkan yang banyak
guyon-guyan lawak-lawakan itu kan, itu penonton harus tambahi
lagu-lagu nyanyi yang bagus tari yang bagus dalam cerita Dul
Muluk nah itulah penonton senang jadi kalo kita tetep
mempertahankan pakem terus akan mononton
A: fungsi apakah sebagai pertunjukan dapat membangun karakter
bangsa saat ini? contohnya seperi apa pak?
JS: Iyaa, contohnya seumpamanya pembangunan negeri kita
bangun tentang pemerintah sekarang yang kita main kan sekarang
yang bukti bahwa pembangunan ini lancar itukan.
A:apakah ada pemain baru yang ditambah ? jika ada figur apa
saja pak?
JS: ada, malahan Dulmuluk zaman sekarang ada anak-anak
mahasiswa ada yang sudah S1 ada yang guru, bahkan ada dosen,
figurnya mereka ada pemain Dulmuluk bagian raja bagian hadam
bagian pedana menteri bagian puti nah kan Dulmuluk dulukan
lakilaki semua mainnya, nah zaman saya tahun 78 saya gunakan
perempuan memang benar perempuan kalo dulu kan lelaki.
A: Kenapa itu pak ?
JS: Soalnya dulu itu agak susah dulu tuh, cewek tuh dengen lelaki
tuh,susah saya tanyakan sama kakek saya, yek kenapalah
Dulmuluk dulu tuh pemain nyo lelaki semua, susah ujinyo zaman
ini jugo lemaknyo apo tuh cewek-ceweknya perempuan itu bisa
begabung dengan Dulmuluk itu alasannyakan
A: oh instrumen pertunjukan dalam Dulmuluk itu ada yang rubah
apo idak pak?
JS: Idak, kalo musicnyo ado yang diubah, seumpamanyo
Dulmuluk kan sebenernyo musicnyo ado biola nah, apo tuh
gendang gong jidor, empat musicnyo tuh, nah sekarang kito
robah lagi musicnyo tuh berhubung untuk mencari supaya
penonton senang ditambahi kiybot, tambahi prodi, bass, gendang.
Gong ya tetep ada seperti music-music campur sari kan itu.
A: Bagaimana Dulmuluk dapat berkembang seperti saat ini pak
kan banyak kesenian yang lain selain Dulmuluk?
JS: Dulmuluk itu tetap kita pertahankan kita pengaruh dengan
kesenian lain yang penting budaya kita sumatera selatan ini
Dulmuluk itu juga di sumatera selatan Dulmuluk ini dak banyak
paling paling palembang, OI, daerah muba muara enim, soalnyo
kito mak mano, cak mano e kito tetep pertahankan budayo kito
jangan sampe hilang itu
A: Apa sih, adakah perubahan yang terjadi di Dulmuluk hingga
seperti saat ini ?
JS: Hem, Kalo perobahan Dulmuluk tidak ado jugo perubahan
paling paling ngobah yang tadi yang music tadi berubah, kalo
cerita tidak berubah.
A: Apakah kelebihan yang paling Dominan lakon zainal
abidiansyah dan zubaidah siti dibandingkan yang lain ?
JS: tadi dua, dua cerita ada satu cerita sultan abdul muluk ada
cerita siti zubaidah iyolah abidinsyah tadi, abidinsyah dengan siti
zubaidah itu satu paket itu suami istri kalo dalam cerita kalo Dul
Muluk itu siti romlah dengan siti ropeah panjang cerita nya lagi
tapi cerita itu ada kemiripan.
A: Kalo zahara siti pak?
JS: Cerita siti zubaidah,
A: Dalam bentuk zahara siti apa gimana sih pak ?
JS: Idak lain, soalnyo itulah binggung orang cerita sultan Dul
Muluk dengan siti zubaidah orang tetep mengatakan itu
Dulmuluk itu, agak mirip, kalo siti zubaidah itu dio banyak
dialognyo banyak a kalo kupikir ku nerang membela aku baso
sekarang yaman negeri hendak kuserang banyak medan menjadi
terang malu ku ini tidak terperi hendak meminang tidak berperi
akan kuserang yaman negeri akan kurebut zahara siti itu banyak
ang ing kalo cerita zahara siti tadi, kalo Dulmuluk banyak berstari
A: Tapi tetep dalam lakon Dulmuluk kan?
JS: lain lain cerita, zahara siti dengan sultan abdul muluk dengan
romlah siti lain cerita tapi dialognya agak mirip
A: Tapi Dulmuluk itu tetep lakon nya duo kan pak tetep zainal
abidinsyah dan zubaidah siti kan pak?
JS: iyo samo, iyo samo, kalo dulu tuh bapak main, minta cerito
apo, minta cerito Dulmuluk atau zubaidah siti, minta cerito
zubaidah siti bae. Iyo cerita abidinysah tadi, kalo cerita Dul
Muluk ado kudo, abidinsyah ado kudo sikok, kalo Dulmuluk
kudo duo, kudo item kudo putih, kalo siti zubaidah dan
abidinsyah nyo,kudonyo sikok diberburu tulah.
A: Dulmuluk itu mencerminkan identitas budaya kota palembang
dak sih pak ?
JS: sebenernya berhubung sudah di akui oleh menteri pendidikan
sudah berapo ampir Dulmuluk pada tahun1902 nah sekarang
sudah berapo sudah mencerminkan budaya palembang, budaya
sumatera selatan itu.
A: Itu sudah masuk warisan budaya dak pak?
JS: Iyo, sudah masuk, warisan budaya tak benda yang salah
satunya, dari kemaren kominfo dari pusat jakarta minta Dulmuluk
tapi harus ado masuklah Pembangunan LRT ini diminta kominfo
untuk Dul Muluk main di TVRI
A: Pertunjukan Dulmuluk dari segi Komersial ada gak pak?
JS: Segi komersil, iya ada orang harus Dulmuluk, Kalo mau
Dulmuluk harus nego dulu
A: Itu biasanya orang orang yang daerah atau perkotaan pak?
JS: yah kalo itu itu netral di kota ada daerah ada, malah orang
daerahdaerah yang seneng banyak Dulmuluk itu mencerminkan
budaya negeri yang cerita Dulmuluk kalo duludulu hiburan
Dulmuluk ini rame apalagi dari orang acara ngantenkan kawinan
sunantan ngundang Dulmuluk salah satu hiburan rakyat.
A: Dulmuluk itu ada gak sih pak persaingan politik karena partai
politik dengan kesenian itu sangat erat pengaruhnya. Adakah
pengaruhnya atau tidak ?
JS: ya kita Dulmuluk itu idak diomongke berpolitik, pernah
diminta untuk partai tidak dipaksakan untuk partai itu, kan
Dulmuluk itu netral
A: Seperti apa pentingnya pertunjukan Dulmuluk di sektor Politik
dan Pariwisata karena seperti yang diketahui kesenian memiliki
hubungan yang berkaitan?
JS: Iya kalo di pariwisata kita angkat pariwisatanya kalo di partai
kita angkat partainya, soalnya yang pariwisata itu pemerintah itu,
kalo politik kalo partai hanya partai dia mementingkan partainya
jadi kita yang mana kita sajikan itu sesuai dengan permintaan
partaikan soalnya kita larutkan dalam cerita.
A: apa pak pesan moral dari pertunjukan Dulmuluk?
JS: pesan moralnya ya itu, umpamanya kita pembangunan apa
yang kita sampaikan dengan pesan pesan, seumpamnya dengan
narkoba minumminuman keras tindak kejahatan yang kita angkat
dalam pertunnjukan
A: Kalo pesan moral dari lakon zainal abidinsyah dan zubaidah
siti pak?
JS: Dulmuluk tuh lain, siti zubaidah dan zainal abidinsyah itu
sama. Ya pesan kemajuan dalam lingkungan negeri dan budaya
daerah kita lestarikan pesan-pesannyo dan juga kita tidak boleh
melakukan halhal hara maka itu kita angkat benerbener
melestarikan budaya daerah. Tapi pesan pesan itu hanya kalo dari
pariwisata kita angkat pariwisatanya kalo dari kominfo kita
angkat kominfonya, tapi ceritanyatidak bisa berubah ubah
palingpaling melalui hadam dialog-dialog itu
A: apakah nilai-nilai dan pesan moral terkadnung di pertunjukan
Dulmuluk itu mengambarkan kehidupan pemeran atau seniman
Dulmuluk?
JS: ndak
A: sebagai media komunikasi seni, apakah pertunjukan Dulmuluk
itu mewalkili kehidupan sosial budaya masyarakat pada
umumnya?
Jonhar Saad (JS)
JS: iya, seumpamanya masyarakat dengan kekurangan
masyarakat kita sampaikan kepada pemerintah mau nya
masyarakat ini seperti apa.
A: Terimakasih pak atas waktunya,
JS: iya, Abis kalo kurang,
Mengetahui, TTD
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Randi Putra Ramdhan
Nama Nara Sumber : Randi Putra Ramadhan, S.Pd (RP)
Jabatan : Seniman
Tanggal Wawancara : 26 Desember 2019
Waktu Wawancara : 16.00 Wib – 16.44 Wib
Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Gedung Guru Universitas
PGRI Palembang dijalan Jendral Ahmad
Yani No. 30 13 Ulu Kec. Seberang Ulu II
Kota Palembang Sumatera Selatan 30116
A: Selamat siang kak, saya Anafatun Walidah dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu komunikasi Magister Ilmu Komunikasi dan
Penyiaran Islam disini saya akan mewawancari kakak tentang
tesis saya berjudul Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI
Sumatera Selatan: sebuah pendekatan komunikasi budaya. yang
pertama apakah pertunjukan teater Dulmuluk merupakan
kreativitas dari seniman yang diperbaruhi atau tidak?
RP: Iyo kalo ditinjuau dari perjalanan Dulmuluk itu dewek kan
cukup panjang perjalannanya menjadi sebuah teater, kayanya itu
Lampiran V
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
memang sebuah kreativitas karena mengingat pertama kali
diawali dengan pembacaan syair sampai menjadi teater seni
pertunjukan drama sehingga ujungnya menjadi teater utuh jadi
semacam bentuk kreativitas
A: yang kedua, cerita pertunjukan teater dulmuluk menampilkan
psean serta nilai yang ada sejak lama dipelihara atau ditambah?
RP: kalo dari bentuk naskahnyo itu tidak ada penambahan tidak
ada pengurangan jadi pesan moral yang terkandung dari lakon
Dulmuluk kalo kito liat dari sudut pandang teksnyo itu tidak
dirubah dan idak ditambah, nah sedangkan yang terjadi itu
eksekusi dilapangan, nah ini ekssikusi bahasonyo ye karno
dilapangan kan tokohnyo itu aktornyo memerankan tokoh
Dulmuluk itu dengan dialog inprovisasi maksudnyo ye, sehingga
akhirnyo akan menghasilkan semacem pesan serta yang
terkandung itu, bukan berubah kadang-kadang terjadi
penyesuaian dari invormasi dari lawan main, kirokiro itu.
A:yang ketiga faktor apa sih kak, yang mempengaruhi
pertunjukan Dulmuluk dari dulu hingga sekarang dapat bertahan?
RP: jadi faktornyo itu mungkin yang pertamo, kepekaan sutradara
terhadap kebutuhan hiburan masyarakat dikota palembang,
kayaknyo ye kayaknyo, kalo aku pernah mendengarkan cerita
dari para sepuh pada masa permulaan Dulmuluk pun Dulmuluk
ini sudah banyak peminatnyo, kemudian beralih ketahun 70, 80,
tahun 90 an jugo masih banyak peeminatnyo sampai akhir tahun
20an ini faktornyo kalo kuperhatikan memang sutradara pemain
itu tidak apo namonyo e tidak menutup diri dengan kondisi
hiburan masyarakat hinggo akhirnyo bertahan lah mungkin
kirokiro itu.
A: yang keempat, sebagai pertunjukan apa fungsi nya dapat
membangun karakter bangsa saat ini atau tidak?
RP: biso iyo biso idak e kalo iya mungkin beberapo kalangan
masyarakat yang memang melihat dul muluk itu, kemudia dio
apo sih namonyo ketertarikaannyo kuat terhadap Dulmuluk
hinggo akhirnyo mempengaruhi karakter bangsa tapi untuk saat
ini yo berpengaruh diumurnyo, makonyo karena ado beberapa
masyarakat itu tertarik salah satu aktor Dulmuluk itu sampai
akhirnyo dio ikutan melucu dengan kawan dengan gaya dio tadi.
A: apa ada pemain baru yang ditambah jika ada figur apa saja
kak?
RP: nah kalo dari sanggar harapan jaya e, saat ini disanggar
kakak tempat kak belajar disitu alhamdulilah banyak hem
pemainpemain baru antara lain ado kawan dari PGRI , dari UIN
Raden Fatah, kemudian dari kawankawan SMA adek-adek SMA
jugo ado, mereka itu biasonyo untuk awal-awal pemulaan mereka
itu ikut tampil Dulmuluk Kareno kan kito idak terlalu latihan
yang diforsir atau apo, latihan yang terus menerus sampai
akhirnya bagus baru boleh tampil itu idak, jadi memang ado niat
ado minat ikut gabung tampil, biasonyo diberikan peran-peran
yang ringan-ringan terlebih dahulu kayak jadi dayang hadam, apo
pengawal ye, atau jadi batang kayu mungkin.
A: terus yang keenam, apa ada instrumen musik dari pertunjukan
Dulmuluk ditambah? Jika ada instrumen apa saja?
RP: ya kalo instrument music saat ini kito, lagi menggaet
beberapa instrument yang dianggap instrument modern ye kayak
saksovont, padahal saksovont itu kan, jadi saat ini lagi naiknaik
lagi jadi kito ajak wong saksovont, kemudian jugo ado arkodion
yang dianggap salah satu instrument masyarakat melayu, kito
ajak jugo arkodion, nah ado beberapo jugo yang cak dram,
keyboard kito jugo makek. Cuma itu tergantung format atau
formasi tampil kito yang diinginkan sutradara ye, itu jugo
kadang-kadang disesuaike dengan yang mesennyo jugo kadang-
kadang jugo cak itu.
A: terus yang ini kedelapan, apakah perubahan yang terjadi di
pertunjukan Dulmuluk hingga bisa seperti saat ini?
RP: Iyo kalo perubahan yang terjadi, yang pertamo mak uji wong
zaman sekarang tu packacing bentuknyo, kalo masa permulaan
bentuk Dulmuluk Itu kan aktornyo tokohnyo menggunakan baju
1001 malam itu pakek sorban, nah sekarang sudah kito deketke
dengan pakaian jenis palembang tanjak, apo namonyo rumpak
dengan nuasa warna merahmarron dan emas, kemudian beberapo
tampilan seperti layar kalo masih permulaan layarnyo Dulmuluk
itu dulu pakai layar sikok be cuman ye kalo sekarang sudah
cukup banyak dan dibuat menarik, hem kemudian pemainnyo
kalo masa permulaan pemain Dulmuluk itu yang cowok berperan
jadi putri jadi cewek dan sekarang kito lakukan penyesuaiaan
yang tokoh putri bener bener cewek yang cantik kalo cowoknyo
yang ganteng ye,
A: yang kesembilan, apa kelebihan yang paling dominan lakon
zainal abidinsyah dan zubaidah siti di pertunjukan teater
Dulmuluk dibandingkan yang lain?
RP: kalo dari dibandingkan kesenian yang lain, mungkin
kesenian itu samo bae, memiliki keindahan tersendiri ye kalo
lakon siti zubaidah dan zainal abidinsyah itu kalo ku perhatikan
kayaknyo sekarang kalo untuk dipalembang itu sudah cukup
akrab lakon itu, mokonyo masih bertahan jugo lakon itu, ibarat
kato misalnyo kakak titotibo jalan di tempat yanga ado tempat
tempel Dulmuluknyo wong masih inget wong mano pangeran
abidinsyah kirokiro cak itu uji wong kan jadi memang-memang
mereka tuh sudah akrab, mungkin jugo diturunkan dengan bentuk
cerita ke anak-anaknyo hingga akhirnyo nah itu kakak itu kemren
jadi pangeran nah makonyo ujung-ujungnyo bertahan dari cerito.
A: nah, kalo bedanyo samo zahara siti ?
RP: Kalo zahara siti tetep ado abidinsyah tetep dio , tetep ado
abidinsyah nyo cuman ceritonyo kan beda situasi kan, kalo di
zubaidah siti abidinsyah yang terpesona dengan kecantikan
zubaidah siti, dan zubaidah siti ini pandai mengaji sedangkan
dengan zahara siti zainal abidinsyah ini tuh menyelamatkan
zahara siti dari serangan rajo kuta yang hendak melamar zahara
siti, ditolaknyo rajo manggala tuh kan karno, karno rajo manggala
itu dak katek agama kalo uji kito tuh atheis kirokiro cak itu samo
bae cerito nyo nyangkut islam-islam jugo malah ado dialog yang
keras cak itu
A: Berarti ado nilai-nilai islam kak ye?
RP:Oh banyak
A: apo kak salah satunyo ?
RP: Kalo dari contoh yang dialog tadi tuh kan, wahai engkau raja
manggala kalau kau ingin bebini ibarat kalo kito tuh kan, kakak
lupo dialognyo waahai engkau raja manggala janganlah engkau
meminang siti zahara kayak itu bentuknyo karena kita beda
agama, kafir islam tidaklah sama kalo lamaranmu aku terima
maka derajat kami menjadi lemah, kirokiro cak itu jadi ado
kalimat kafir islam tidak lah sama nah,
A: itu maksudnya apa itu ?
RP: Ituh tuh nak nginoh raja manggala karno sudah melamar , dio
melamar siti zahara idak diterimo kemudian diperangi kerajaan
yaman tuh tadi dan ujung-ujungnyo kalah sih nah kemudian
diselamatkan oleh zainal abidinsyah kiro cak itu, nah pada waktu
itu kan pertengkaran antara mereka tuh nah itu muncullah kalimat
itu tadi, berarti pesan moral nyo di situ.
A: terus yang ke sepuluh adakah hal yang mencerminkan bahwa
pertunjukan teater Dulmuluk merupakan salah satu identitas
budaya kota palembang?
RP: Oke, mungkin untuk lux nyo bentuknyo kito pentas
Dulmuluk saat ini untuk sanggar harapan jaya menggunakan baju
pakaian khas palembang, kayak tanjak yang putri jugo pakek
teraratih, sunting kemudian pakek nuasa melati emas, songket yo
kiro-kiro cak itu, kalo segi lux nyo keliatan dari palembang, kalo
dari kalimantan baju nyo beda kan, kalo di palembang pakek
songket kalo dari bentuknyo itu ye
A: kalo yang kesebelas, apakah pertunjukan Dulmuluk dari segi
komersial? Pengaruh dari perkotaan juga atau tidak?
B. Iyo jadi memang ado beberapo kawankawan seniman
Dulmuluk itu memang mereka itu mengantungkan hidupnyo dari
pertunjukan Dulmuluk,tapi sudah tidak terlalu banyak lagi ye,
kadang-kadang mereka itu jugo sehariharinyo kalo dak katek
pertunjukan Dulmuluk, mereka tuh kadangkadang menjalo ikan
nyangkul e mancing kadang jugo jadi tukang becak ado jugo.
Sebenernyo mungkin secaro pribadi menurut kakak, mereka tuh
sudah paham bahwa menjadi seniman dipalembang itu bukan
semacem provesi tapi akhirnyo ado beberapo wong yang masih
percayo bermain Dulmuluk itu dapat menghasilkan uang untuk
menghidup anak dan bini, ada jugo yang selingan bae karno hobi
ado jugo, kalo dari asal mereka itu banyak orang daerah, kalo dari
segi sanggar harapan jaya Cuma kalo dari pentas Dulmuluk itu
akbar e tahunan yang memang acaranya ekslusif itu kadang-
kadang memang kito undang memang pemain yang bagus bagus
yang dateng yang tinggal di daerah kito bayar untuk memperkuat
formasi pentas Dulmuluk itu tadi ye,
A: Apakah pertunjukan Dulmuluk ada persaingan Partai politik?
Kan biasonyo kesenian itu sangat erat kaitan dengan partai
politik?
RP: Kalo untuk saat ini belum ado ye, dak katek karena belum
ado yang nyalek ye, kalo mungkin ado yang nyalek mungkin
terjadi, mungkin ado beberapo caleg melakukan apo orasi dio
melalui dialogdialog yang disampaikan cerito Dulmuluk
A: seperti apa pentingnya pertunjukan Dulmuluk dari sektor
politik dan pariwisata, karena seperti yang diketahui kesenian
mempunyai hubungan yang sangat berkaitan?
RP:Oke jadi kalo dikatoke penting, penting sih Dulmuluk itu, tapi
Cuma untuk saat ini sudah agak kurang dipakek untuk politik
dan pariwisata, kalo kakak inget tahun berapo ye 2006, tahun
2000 dari 2010, 2015 masih sering dipakek misalnyo penyuluhan
BKKBN dua anak lebih baik, kemudian penyuluhan bank
Indonesia sosialisasi uang palsu nah kadang-kadang disampaikan
dengan pentas Dulmuluk dan sering, dan beberapo daerah bank
indonesia pakek kito untuk sosialisasi 3D kemudian jugo dipakek
jugo BKKBN untuk masuk di kampungkampung untuk
menyampaikan bahwa 2 anak lebih baik.
A: Pesan Moral dari pertunjukan Dulmuluk baik Zahara Siti,
zubaidah siti, maupun lakon zainal abidiansyah ?
RP: ya kalo dari yang pertamo lakon zainal abidinsyah yang
kemaren kalo kito lihat keinginan zainal abidinsyah ini untuk
mencari, untuk menuntut ilmu ye ke negeri sebrang supayo
memiliki bekal ilmu pengetahuan dalam rangka persiapan
mengantikan ayahanda nyo menjadi rajo,berangkatlah dio untuk
mencari ilmu kesano ituyang lakon pertamo, sedangkan lakon
yang keduo zubaidah siti pesan moral yang diterimo kemaren
kalo dari ceritonyo sih zainal abidinsyah terdampar karno
kehabisan bahan bakar kapalnyo disambutlah dengan ramah oleh
santri-santri yang sedang mengaji di situ terpesona lah dengan
zubaidah siti dan akhirnyo dinikahke, kalo pesannyo mungkin
kalo misalke, kalo kito tuh punyo niat baik dan dak katek pikiran-
pikiran yang negatif insyaallah akan disambut dengan ramah jadi
dio tuh memang kemaren tuh sampai akhirnyo dio memutuskan
melamar siti zubaidah tuh memang niat dio tuh dak katek niat
jahat cak itu,sampai akhirnyo dio diterimo oleh bapaknyo dan
akhirnyo dinikahken sedangkan zahara siti kemaren, dikarenakan
lamaran, lamaran oleh raja manggalo tapi ditolak kareno beda
agama dan malah raja manggala tuh katek agama, raja manggala
ini mengutus anak buahnya itu dengan idak sopan nian ye, kurang
ajar di kerajaan itu,sampai akhirnya dipukul ditanyo ngpo kauu
disiniuntuk menyampaikan lamaran raja manggala kirokiro cak
itulah sudah itu diusir diperangi kalah munculah kalimat tadi
antara agama islam ini memang menjago martabatnyo, menjago
dirinyo dan keimanannyo agar tidak dirusak oleh wong semacem
raja manggala ni tadi dan akhirnyo dibantu, walaupun disitu dio
kalah perang ye samo kawankawannyo yang dak beragama itu,
alhamdulilah pada waktu itu diselamatkan oleh zainal abidinsyah
kirokiro cak itu
A: berarti dari dulu sampai sekarang dak ado perubahan
signifikan dari pertunjukan teater Dulmuluk ?
RP: Idak, idak kareno Dulmuluk , karena kalo sudah ngomong
masalah Dulmuluk itu cerittonyo memang idak pacak dirubah
sedangkan kalo kito ngomong masalah bangsawan nah banyak
ceritonyo karena legenda mitos dan lain-lain
A: oke, terimakasih kak
RP: iya, samasama
Mengetahui, TTD
Randi Putra Ramadhan, S.Pd (RP)
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Ratih Mediana Safitri
Nama Nara Sumber : Mbak Ratih Mediana Safitri (RM)
Jabatan : Tokoh Masyarakat
Tanggal Wawancara : 27 Desember 2019
Waktu Wawancara : 15.00 Wib – 15.40 Wib
Tempat Wawancara : Tempat Makan Solaria Palembang Square
diJalan Angkatan 45 Lorok Pakjo Kec.
Ilir Barat I kota Palembang 30137
A: Assalamualaikum wr.wb. maaf saya anafatun walidah dari
fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Magister Ilmu
Komunikasi dan Penyiaran Islam disini saya mewawancari
dengan judul Tesis saya berjudul Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera selatan: sebuah pendekatan komunikasi budaya.
terimakasih atas waktunya, disini ada beberapa pertayaan mohon
dijawab. Terimakasih. Yang pertama sebagai masyarakat, awal
mula tahu program acara Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
sejak kapan?
Lampiran VI
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
RM: kurang lebih dua atau tiga tahun lalu, ehm ya mana juga
karena lingkungan sekitar saya, tuh terjun didunia Dulmuluk jadi
saya juga ke, oh ini nih ada tayangan tentang Dulmuluk ada
tayangan Bangsawan di TVRI Sumsel setiap satu minggu sekali
kek itu.
A: Terus yang kedua, apakah sebagai masyarakat menyukai
program acara ini khususnya sebagai seni tradisional kota
palembang?
RM: Kalo soal menyukai tentunya kita menyukai budaya kita
sendiri ya karena kita harus sport budaya kita sendiri dan program
ini memang sudah pasti baik untuk ditonton karena memang ehm
kalo bukan kita ikut melestarikan budaya Dulmuluk ini, tentang
teater Dulmuluk ini siapa lagi, jadi memang ini menurut saya
sendiri tontonan bagus dan baik oleh masyarakat palembang
khususnya untuk saya sendiri.
A: baik yang ketiga, sebagai masyarakat sejauh mana sih
mengenal pertunjukan Teater Dulmuluk?
RM: kalo sejauh mana, mungkin tidak terlalu spesifik tau tapi
setidaknya kita tau oh Dulmuluk ini teater dari palembang,
Dulmuluk ini teater khas dari palembang, pertunjukan khas dari
palembang tapi kalo untuk lebih spesifiknya lagi belum sejauh
itu.
A: yang keempat sebagai masyarakat menyaksikan pertunjukan
Dulmuluk?
RM: Seperti yang saya sudah bilang tadi ya kalo lebih ke reaksi
kayak ini tontonan yang baik dan memang harus terus dilanjutkan
karena memang kalo bukan melalui tayangan seperti ini mungkin
kita Dulmuluk ini akan terkikis karena adanya budayabudaya lain
yang masuk indonesia lebih tepatnya tontonan lain yang
menengelamkan Dulmuluk itu sendiri jadi orang kan lebih ah,
males nonton Dulmuluk tapi kalo bukan dari situ kapan lagi kita
akan tau soal budaya dari palembang sendiri.
A: Sebagai masyarakat, adakah kekurangan dan kelebihan yang
didapat dari menyaksikan pertunjukan Dulmuluk ?
RM: ungkin dari pandangan masyarkat mungkin kalo tontonan ini
mungkin kurang di ekspost ya karena kalo kayak dari TV sendiri
penontonnya mungkin masih kurang apalagi disiarkan di TV
Nasional eh TV Daerah, karena TV Nasional saja udah banyak
kurang peminatnya bahkan orang beralih ke flatform-flatform
yang lebih menarik kalo dari kelebihan ehm tontonan ini
termasuk tontonan yang berbobot ehm tidak merugikan untuk
ditontonan karena tontonan ini tontonan khas dari daerah kita
sendiri.
A: apa sih pesan dan nilai yang didapat dari menyaksikan dan
menonton pertunjukan teater Dulmuluk?
RM: pesan dan nilai yang kita dapat dari menonton Dulmuluk
mungkin lebih dari segi, nilai nilai budaya nilai nilai sosial
mungkin juga kita bisa ambil kayak perjuangan kayak siti
zubaidah atau siti ropeah itu bisa dicontoh sebagai perempuan
kita bisa contoh sifat sifat mereka seperti itu atau dari sifat abdul
muluk sendiri seorang yang gigih mungkin kita bisa ambil sisi
baiknya dari sana.
A: apakah melalu pertunjukan teater Dulmuluk keinggintauan
masyarakat tentang adat istiadat kota palembang itu terjawab?
RM: tentang istiadat mungkin iya karena setelah, mungkin kalo
orang luar nonton setelah nonton Dulmuluk ini jadi penasaran oh
apakah palembang itu adat istiadatnya seperti ini jadi kayak
menimbulkan rasa ingin tau tentang lebih tau tentang kebudayaan
dan adat istiadat kota palembang sendiri
A: dari sisi apa ada istiadatnya ?apa dari kostum apa dari suasana
atau dari pertunjukannya atau bagaimana?
RM: ya mungkin salah satunya dari dari kostum yang digunakan
karena ada setau saya pas waktu nonton Dulmuluk itu ada adegan
pernikahan, salah satunya pernikahan itu menggunakan adat
palembang ehm adat palembang itu unik ya kalo soal dari segi
pernikahan karena kayak membawa tepak ada tari pagar
pengantin terus juga ada pakaian pakaiannya itu songket, itu jadi
mengundang perhatian dari tentang adat istiadat dan tata cara
pernikahan kurang lebih seperti itu.
A: apakah sebagai masyarakat media informasi TVRI itu
menjawab gak sih keingin tauan masyarakat terhadap budaya
tradisional kota palembang?
RM: mungkin tidak sepenuhnya terjawab tapi kalo dari sedikitnya
ada yang bisa kita ambil sedikitnya bisa kita ketahui tapi tidak
sepenuhnya terjawab
A: Bagaimana sih pertunjukan Dulmuluk itu dapat mencerminkan
budaya bangsa?
RM: mencerminkan budaya bangsa e, kalo Dulmuluk ini yang
saya tau kan Dulmuluk ini kan masuknya gak sepenuhnya dari
Indonesia kan tapi ada adat melayu juga jadi kayak lebih ke
perkembangan masuknya Dulmuluk itu, kayak kan lebih
perdagangan gitu jadi kito tuh lebih biso kebayang kalo kayak
dulu tuh kayak ini lloh, indonesia tuh lebih pedagangan nyo
dimasa itu kayak itu, jadi kito lebih tau perdagangan itu lebih
penting.
A: dari sekian banyak pertunjukan teater Dulmuluk Program
acara Dulmuluk khususnya lakon Zainal Abidinsyah dan
zubaidah siti paling mana yang paling diminati?
RM: kayak ke sultan abdul muluk deh, kalo ke zubaidah siti itu
mungkin orang belum banyak tau kalo kan zubaidah siti itu
pecahan kayak pengembangan dari abdul muluk setelah muncul
abdul muluk muncul lagi zubaidah siti, jadi orang tuh lebih kenal
ke abdul muluk tadi sih.
A: dari kedua lakon diatas manfaat dalam kehidupan sehari-hari
seperti apa, seperti yang diketahui Dulmuluk adalah gambaran
ironi kehidupan masyarakat?
RM: Kalo manfaatnyo kan kito biso contoh sifat-sifatnyo tadi kan
terus jugo lebih ke mungkin bagaimana memecahkan masalah
jugo ado disitu, yoh lebih ke kito tau sifat-sifat yang biso kito
ambil kek itulah kurang lebih.
A: Sebagai masyarakat, apa dengan menyaksikan Dulmuluk
seseorang dapat sedikit mengenal dan memahami kehidupan
masyarakat pada zaman dulu?
RM: nah iyo mungkin tadi yo kayak, kayak perkembangan
perdagangan di indonesia itu kan tentang zaman dulu, jadi kan
kito kayak punyo gambaran kayak dulu tuh kayak ini loh, rupo
nyo kayak, oh dulu tuh kayak kuat sekali apo hem pedagangan
pedagaangan kayak dulu.
A: jadi pertunjukan itu ada nilai-nilai ada tentang kehidupan
masyarakat seperti dulu itu berarti masukya ?
RM: Iyo itu termasuk kayak tadi kan, kayak perdagang kayak
kegiatan sosial karena mengambarkan, jadi kalo kito nonton oh
dulu tuh kayak ini loh, oh dulu itu,interaksi sosial nyo kayak ini
loh.
A: apakah pertunjukan teater Dulmuluk pada saat ini sudah
mengalami banyak perubahan dari pada zaman dulu, sebagai seni
tradisional kota palembang?
RM: mengalami banyak perubahan itu pasti ya, seiring
berkembang nya zaman lebih banyak perubahan ke arah
modernisasi karena juga tak selamanya kan kalo dulu itu Dul
Muluk itu diperankan oleh laki semua pemerannya itu lakilaki
baik itu, peran perempuan maupun peran lakilaki sendiri karena
Dulu itu pementasan Dulmuluk itu dilakukan semalam suntuk
jadi kalo kayak perempuan itu kan memegang erat normanorma
agama yang mana kayak perempuan dak boleh keluar malem
tidak boleh keluar larut malam tidak boleh berkumpul dengan
lakilaki itu yang membuat Dulmuluk itu diperankan oleh pemeran
lakilaki tidak ada pemeran perempuan nah tetapi pada saat ini
sudah banyak perubahan seperti pemeran perempuan diperankan
oleh perempuan sendiri jadi kalo dulu lakon-lakon perempuan itu
dimainkan oleh lakilaki dan didadani seperti perempuan tap
sekarang sudah diperankan oleh perempuan sendiri seperti itu
A: Sebagai masyarakat apa sih saran yang baik buat para pemain
Dulmuluk agar dapat bertahan dan tetap diminati dilingkungan
masyarakat saat ini?
RM: ehm mungkin dulu itu sempat ada yang namanya
pementasan arena jadi mungkin lebih mungkin kalo lebih banyak
pementasan arena mungkin lebih tertarik oleh masyarakat, karena
kayak arena itu seperti di suatu lapangan ditampilkan Dulmuluk
mungkin pada awalnya orang belum banyak tertarik tapi jika itu
dilakukan secara rutin itu lebih menarik minat masyrakat kan
karena kan dilakukan secara berkala oh ini ada apa nih apa tiap
minggu ada pementasan jadi orang tuh menimbulkan rasa
penasaran seseorang untuk menonton
A: terus bagaimana saran buat TVRI Sumatera selatan sebagai
media program acara Dulmuluk?
RM: Kalo dari segi media mungkin untuk TVRI penayangan
lewat TV saja itu tidak cukup karena sudah banyak flatfrom yang
lebih diminati oleh anak muda sekarang seperti youtube atau
facebook atau instragam atau Cuma mengandalkan tayangan di
TV mungkin agak kurang menjagkau peminat tetapi jika
dilakukan pemasaran atau penayangan terus menerus melalui
flatfrom yang diminati anak muda dan bahkan sekarang orang tua
pun juga ikut mempunyai akun seperti yang disebutkan
tadimungkin itu akan lebih menjangkau dan lebih menarik
perhatian orang-orang untuk mengetahui lagi dan tetap menonton
tayangan tayangan Dulmuluk bahkan justru lebih penasaran dan
ingin tau lebih tentang Dulmuluk jadi lebih di Uploud dimana
mana kek itu dan harus rutin.
A: terimakasih waktunya
RM: samasama
Mengetahui, TTD
Ratih Mediana Safitri (RM)
Pertunjukan Teater Dul Muluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Bapak Syamsul Bahrun
Nama Nara Sumber : Bapak Syamsul Bahrun (SB)
Jabatan : Tokoh Masyarakat
Tanggal Wawancara : 13 Januari 2020
Waktu Wawancara : 18.30 Wib – 19.00 Wib
Tempat Wawancara : Kediaman Bapak Syamsul Bahrun Jl.
Tanjung pandan No. 255 Palembang
A: Sejak tahun berapa program acara Dulmuluk itu di TVRI
Sumatera Selatan
SB: sejak bapak tau sejak masuk bapak masuk tahun 82 itu sudah
ado
A: Banyak dak wong yang menyukai acara Dulmuluk itu ?
SB: yo banyak lah, terutamalah kalo dulu kan dak ado semacam
tontonan kalo dulu, kalo sekarang ini karno sudah banyak pilihan
jadi kelihatannyo acara itu wong-wong tertentu yang memang
menyukai seni yang menontonyo atau misalnyo ado keluargo dio
yang memang main disitu yang itulah yang mungkin apo
namonyo eksis nonton dio
Lampiran VII
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
A: kalo masyarakat yang menontoninyo itu, kalo di TV?
SB: Kalo masyarakat yang nontoninyo, Kalo sekarang
kelihatannyo karenolah banyak di siarkan misalnyo di Metro
menyiarkan ya kalo dak salah di TV lain PAL TV ado yang gaya
gaya itu yang menyiarkannyo kan idak fokus lagi kan ke TVRI
wong nonton tuh kan kalo dulu memang di tunggu sebelum era
reformasi ditunggu wong acara-acara itu, acara wakya jadi sekota
palembang ini bahkan sumatera selatan dak katek wong dak kenal
wakya atau apo pemainpemain Dulmuluk pemain mereka itu
A: Kelebihan dan kekurangan Dulmuluk dari dulu sampe
sekarang pak?
SB: yo kelebihannya dan kekuranngnyo itu monotonnyo tuh,
berarti itulah berarti dio tuh setiap tampil aktingnyo tuh idak
berobah, aktingnyo tuh dak berobah, jadi aktingnyo dak berobah
jadi wong itulah main yo mungkin disitulah letak kekurangan
atau kelemahan dari acara itu sehinggo idak menarik dan yang
main itu kadang-kadang wong nyo bukan apo namonyo
kadangkadang kalo kito nih nonton, kalo pemainnyo itu cewek
kito melihat penampilannyo segalo macem itu kan itu jugo dilihat
ini kadangkdang mereka asal nampilken wong apo cewek yang
asal mau main bae kesannyo kan, karno asal mau main yo
mungkin yg nontonnyo tuh agak ngp nampilke wongwong jelek
cak ini, macam misalnya apo namonyo istilahnyo tembang jawo
kembang kulintang yang cantik, kan kalo wong nyingko kan
eksisnyo penampilannyo itu itulah menjadi perhatian wong
A: Oh berarti itu kekurangannyo, kalo kelebihannyo pak?
SB: yo kelebihannyo yo tadi, kareno acara itu yg menampilkan
apo namonyo perilaku sistem kerajaan palembang dulu, kerajaan
sriwijaya itu yang agak menonjolnyo itu wong ni nah, kelebihan
itu tidak terlalu ditonjolkan ini jugo kekurangan dari penampilan
acara itu. Seharusnyo kan kalo didalam apo namonyo film atau
pembuatan sandiwara, Dulmuluk itu kan hampir mirip sandiwara
kalo sandiwara itu ado klimaks dan anti klimaks, nah dalam
penampilan Dul Muluk semacem dak ado klimaks dan anti
klimaksnyo dari mano geregetnyo wong nonton itu, jadi dari awal
sampe akhir acara itu benang lurus Cuma diwarnai pembicaraan
komunikasi dan gaya gaya komunikasi bahasa palembangnyo itu
yang membuat menariknyo,lucu-lucunyo itu.
A: pesan-pesannyo dan nilainyo apo pak dari menonton Dul
Muluk?
SB: ya jelas pesan pesannyo pesan budaya, memperlihatkan
bahwa wong palembang itu idak mau di apo namonyo di
sepeleken walaupun di kondisi sesusah apo pun dia dak mau apo
namo nyo dikatoke wo kamu ni saro nian, misalnyo kere nian di
kato mak itu idak galak dikato mak itu, kalo diperhatikan secara
umum. Tadi dengan gaya dio, caro dio dengan caro dio ngomong
pokoknyo idak galak kalah itu budaya utama palembang itu.
A: Pesan lain dari Dulmuluk?
SB: yang jelas yang kental nyo itu bahasa palembang , idak
menggunkan bahasa melayu, itu bahasa palembang murni tapi itu
kejawajawaan ngomong kulo, sopan santun iyo, tata krama nyo
bahasa jawo di dalam ketika dio berbicara dan bahasanyo.
A: Kalo wong palembang ado adat istiadatnyo dari kito menonton
pertunjukan Dulmuluk ?
SB: yoh masuklah itukan di tampilkan adat adat palembang adat
misalnya berpakaian tadi, kalo caro palembang tadi idak galak
sembarangan nah, itu adat ado yang berkaitan dengan adat
misalnyo yo harus pakai jas, walaupun apo, harus tampilnyo
bagus necisitu maunyo wong palembang itu
A: Kalo media TVRI itu menjawab dak keinggintauan
masyarakat terhadap budaya palembang tentang Pertunjukan
Dulmuluk?
SB: iyo nyampelah, nyampe karena sesuai dengan jangkauan
luasnyo TVRI karena jangkauan TVRI itukan terbatas selamo
jangkauan TVRI itu masih dapat area apo jangkauan TVRI wong
sudah tau kalo di TVRI itu ado acara Dulmuluk, Dul Sawan
sampe sekarang tanyolah wong di daerah itu misalnyo di lahat,
apo lagiTVRI itu kan idak terlalu banyak iklan, TVRI itu kan
cuman 25 %dari total acara itu kan iklan, selebihnyo wong agak
apo lebih menikmati acara itu karena dak banyak iklan
A: Dulmuluk mencerminkan budaya bangsa jugo dak pak?
SB:Iyolah, iyolah dah pasti Dulmuluk tuh kan, Dulmuluk itu
merupakan bagian budaya bangsa indonesia, udah jelas itu tuh
kareno cirikhas dari sumatera selatan itu yang menonjol itu
adalah Dulmuluk, Misalnyo jawa barat yo tadi apo namonyo
wayang wong untuk jawa barat, wayang kulit untuk jawa nah
itukan cerminnan dari budaya, budaya dari masing masing daerah
A: kalo program Dulmuluk selain zubaidah siti dan zainal
abidinsyah mano yang paling disenangi pak?
SB: sebenernyo ketiganya itu disenangi oleh masyarakat e, ketiga
acara itu ditonton oleh masyarakat bukan cuman kota
palembang,tetapi seluruh daerah, kenapo yo pertamo wong
palembang ini kan asli palembang ini kan banyak ado ngelompok
misalnyo di lahat yang dulu asli dipalembang berlari waktu
dikejer belando dak galak dijajah berlari ke tebing tinggi kelahat
belari kemano sampe ke kepahyang itu ado wong palembang itu.
Nah wong-wong yang ini itu dio apo mengenal itu budaya nyo
palembang, acara nyo palembang jadi jelas bahwa acara-acara
yang bernuasa palembang nuasa kerajaan itu di saksikan
walaupun idak ditunggu pecak acara yang apo lain nasional
dariproduksi luar negeri katokelah upin upin untuk anaknak tapi
itu tetap di saksikan wong
A: manfaatnya apo menyaksikan acara Dulmuluk dalam
kehidupan seharihari ?
SB: ya pertamo disitukan ado lucu bahasa tadi ado eksen bahasa
wong tuh kan kadang-kadang denger bahasa palembang itu kan
ado lucu, samo dengan wong jawo denger bahasa jawo kan, nah
itu, apolagi wong palembang itu ado didalem nyo khususnya di
acara Dulmuluk itu dio bawak sepotongsepotong, kadangkadang
bahaso palembang asli kadang kadang sepotong bahasa jawo nyo,
ehkulonkulodisini nah misalnyo iki apo misalnyo, dipotongpotong
cak itu
A: tapi dari dulu Dulmuluknyo beda dak dari dulu sampe
sekarang, ado perubahan dak si pak?
SB: Kalo Dul Muluknyo kalo bapak liat, idak terlalu banyak
perubahan,
A: kan kalo zaman dulu kan banyak perubahan cak itu, kalo wong
jaman sekarang masih kenal dak samo Dulmuluk dengan program
Dul Muluk sekarang?
SB: yoo, masih kenal Dul Muluk karno apo karno tadi diacara
TVRI itu waktunyo masih semacem full time jadi acara itu idak
selalu sering diKAT, jadi memang acara acara TVRI itu yang
dikelolah oleh Jonhar itu acara itu yo ditunggu oleh masyarakat,
misalnyo masyarakat masyarakat yang berbau ado etnis
palembangnyo
A: Berarti idak terlalu banyak perubahan dari zaman dulu dengan
zaman sekarang?
SB: idaklah , Dulmuluk itukan acara kerajaan, acara kerajaan itu
seni penampilan seni didalam proses kerajaan, mengambarkan
kerajaan, oh dulu tuh cak ini kerajaan zaman dulu itu caronyo,
misalnyo apo nghadap rajo ngesek kaki.
A: Berarti wong palembang sekarang dapat mengenal Dulmuluk
dari dulu kan ?
SB: yo apo mengenal kerajaan palembang itu caro menghadap
rajo itu dari Dulmuluk, dulu tuh kalo zaman dulu tuh zamannyo
wakyaa dak katek wong dak kenal wakyaa, nah wak yaa,
gubernur pemda apo apo ditunggu wong acaraacara itu
A: Saran buat pemain Dulmuluk ?
SB: saran untuk pemain itu kalo saran untuk pemain itu idak,
sarannyo sebenernyo harus ado perhatian pemerintah, pemerintah
kota pemerintah provinsi harus apo peduli dengan seni itu,
misalnya ditampilkan di musium ado acara khusus Dulmuluk hari
apo nah,
A: Kan itu bagian pemerintahnyo, kalo untuk pemainnyo dewek
biar bertahan?
SB: Yo harus ado pembaharuan pemain nyo harus ado apo ado
usaha regenerasi kalo dio bertahan dio dewek idak katek
regenerasi akhirnyo stacknasi, kemaren itu kan sempet stcknasi
pemain pemain lamo sudah dak katek ado yang ninggal
pengantinyo belum muncul nah harusnyo dio tuh membina
generasi apa bila perlu generasi ini misalnyo buat banyak minggu
ini atau bulan ini atau tahun ini tampil generasi ini agek minggu
depan atau bulan tampil generasi ini.
A: Kalo saran untuk TVRI untuk terus bertahan terus
berkembang?
SB: sarannya untuk TVRI yo itu tadi supayo dibentuk ado
pengalaan pengantian Dulmuluk atau ado Dulmuluk dari sekayu
ado Dul Muluk dari sekayu itu baru galak kalo dari kota
palembang nilah, minimal Dul Muluk itu ado berapo grup di gilir
dio tampil nah, kalo Cuma sikok tulah, dak mungkin kalo grup ini
tampil minggu depan tampil grup ini minggu depan tampil lagi
grup ini tapi tetep honorer itu standar biso nghidupi amen dak
biso nghidupi dio mano galak dio.
Syamsul Bahrun (SB)
Mengetahui, TTD
Pertunjukan Teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan :
Sebuah Pendekatan Komunikasi Budaya
Transkip Hasil Wawancara dengan Dede Cahyadi
Nama Nara Sumber : Bapak Dede Cahyadi (DC)
Jabatan : Tokoh Masyarakat
Tanggal Wawancara : 12 Juni 2020
Waktu Wawancara : 15.30 Wib – 16.00 Wib
Tempat Wawancara : Tempat Makan Solaria Palembang Square
diJalan Angkatan 45 Lorok Pakjo Kec.
Ilir Barat I kota Palembang 30137
A: Assalamualaikum wr.wb. maaf saya anafatun walidah dari
fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Magister Ilmu
Komunikasi dan Penyiaran Islam disini saya mewawancari
dengan judul Tesis saya berjudul Pertunjukan Teater Dulmuluk di
TVRI Sumatera selatan: sebuah pendekatan komunikasi budaya.
terimakasih atas waktunya, disini ada beberapa pertayaan mohon
dijawab. Terimakasih. Yang pertama sebagai masyarakat, awal
mula tahu program acara Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
sejak kapan?
Lampiran VI
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
DC: saya tau acara dulmuluk diTVRI Sumsel sejak tahun2010
karena saya sering menonton TVRI ditahun-tahun itu.
A : Apakah sebagai masyarakat menyukai program acara ini
khususnya sebagai seni tradisional kota Palembang?
DC : Cukup menarik ya, kareno diacara Dulmuluk ini menyajikan
cerito-cerito khas sumatera selatan yang cenderung lebih dekat di
kehidupan masyarakat yang ado di sumsel.
A: sebagai masyarakat, sejauh mana mengenal pertunjukan teater
Dulmuluk?
DC: kalau setau saya ye, Dulmuluk ini menceritakan tentang
cerito-cerito masyarakat yang ado dizaman dulu.
A: sebagai masyarakat, bagaimana menyaksikan pertunjukan
Dulmuluk saat ini?
DC: Sebernarnya Dulmuluk itu dari Dulu udah ado dari tahun 90
80 an itu udah ado, sebenernyo yang bagus itu di memang di
masa di zaman 80 90an itu karena disekarang itu kurangnyo
minat masyarakat nonton sudah banyak hiburan yang ado saat ini
jadi menurut aku kalo aku sih kenal yeh,kalo masyarakat yang
lebih modern itu kurang sepedapat dengan kemajuan itu.
A: Sebagai masyarakat adakah kekurangan dan kelebihan yang
didapat dari menyaksikan pertunjukan teater Dulmuluk ?
DC: yang pertamo dikekurangannyo itu masih menedukasi cerita
lamo yang dibutuhkan anak-anak mudo sekarang ini yang terbaru
nah terus masih kekurangan terletak dizaman dulu, ya padahal
sebenernya harus modern jugo, tapi satu kelebihan dulmuluk itu
pasti menceritakan pasti ado pesan moral yang ado
disampaikannya jadidari pertunjukan itu ado hal yang biso kito
pelajari.
A: pesan dan nilai apo yang didapat dari menyaksikan dan
menonton pertunjukan Dulmuluk?
DC: Pesan moral banyak yang didapat dari menyaksikan
dulmuluk yo pertamo berbakti kepada orang tua, menjalankan
kehidupan dengan bener danjangan membuat masalah yang biso
menyesatkan terus nilai positif lah bagi masyarakat kalo
masyarakat itu menonton dengan bener itu.
A: sebagai masyarakat, melalui pertunjukan teater dulmuluk
keingintahuan masyarakat tentang adat istiadat yang ada dikota
Palembang dapat terjawab?
DC: sebenernyo banyak sih yang diangkat dari cerita dulmuluk
itu yo misalnyo dari cerito-cerito rakyatnyo, yo tentang kerajaan
sumatera selatan itu memang ado diceritoke ya walaupun dalam
dulmuluk ini kisahnyo cerito fiksi
A: terus sebagai masyarakat, apa media informasi TVRI juga
menjawab keingintahuan masyarakat tentang budaya tradisional
sumsel?
DC: sebenernyo diTVRI itu sebenernyo menjawab keingintahuan
masyarakat,tapi dengan kondisi yang apo adonyo dulmuluk tahun
90 cak ini tahun 20 jugga cak ini,sebernyo idak modern
A: pasti banyak perbedaan Pertunjukan dari zaman dulu dengan
saat ini?
DC: banyak terutama tokohnyo kan, iyo dak mungkin yang udah
gak ada jadi tokoh lagi
A:sebagai masyarakat, pertunjukan teater Dulmuluk dapat
mencerminkan budaya bangsa?
DC: teater mencerminkan budaya bangsa Indonesia ini
sebernernyo banyak, pertamo lebih kebudayanya melayu karena
memang bener orang melayu itu orang yang sopan santun,terus
memang caro gaya bahasanya ramah terus santunlah untuk
menjalani kehidupan sehari-hari sedangkan teater ini
mencerminkan bener budaya melayu.
A: dari sekian banyak pertunjukan teater dulmuluk mana yang
paling disukai?
DC: Hadam lah karno hadam kan itu lucu kan, memang peran
utaman nya zainal dar zubaidah kan tapi yang paling disuakai
orang itu saat hadam yang datang,karena hadam itu kan lucu.
A: terus dari lakon manfaat dari kehidupan sehari-hari itu seperti
apa, mengambarkan gak tentang kehidupan sehari-hari saat ini?
DC: mungkin kato kehidupan sehari-hari tokoh hadam itu itu
harus seneng walaupun dalam keadaan apapun kito tuh harus
tetep menghibur wong
A: dengan menyaksikan dulmuluk seorang dapat mengenal dan
memahami kehidupan masyarakat kota Palembang pada zaman
dulu?
DC: kalo dari pertunjukannyo sih kurang, untuk kehidupan
sekarang kareana pertamo cerito nyo itu terpotong-potong eh
beda kalo kito nonton film yeh, kalo kito liat hadam itu sekilas
bae sudah itu sdah.
A: sebagai masyarakat apakah pertunjukan teater Dulmuluk yang
pada saat ini sudah mengalami banyak perubahan dari pada
zaman dulu, sebagai seni tradisional kota Palembang?
DC: banyak perubahannyo, misalnyo mereka kan dulu kan
ngomongi masalah gerobak kan sekarang di modern in kan
walaupun dalam konteks zaman duliu.
A: saran yang baik untuk pemain dulmuluk agar ia dapat bertahan
dilingkungan masyarakat saat ini?
B: tetaplah lucu dan tetaplah menghibur, jangan menyerah bae
untuk melestarikan kesenian daerah, karena kalo bukan mereka
siapo lagi karena kesenian daerah itu tak bisa muncul lagi kareno
kan prinsip kesenian daerah itu,kesenian yang dibuat orang wong
zaman dulu pikiran wong zaman dulu yang sampe sekarang
masih ado, kalo kito biso bae sekarang buat patung kesenian,
sekarang ado biso bae besok lupo, tapi kesenian dulmuluk ini
kan masih biso bertahan yang dilestarikansecara turun menurun.
A: saran yang khusus buat TVRI Sumsel sebagai media program
acara dulmuluk ?
DC:lebih dibuat unik cerito nyoitu jangan dibuat monoton jangan
dibuat ditempat yang samo yo boleh bae dibuat film sinetron
mungkin, yo mungkin kan banyak contohnyo cerito misteri
gunung merapi biso bae dulmuluk dibuat film jadi masyarakatnyo
itu idak lupo dan ceritonyo itu lebih akurat gitu nah,
dibandingkan pentas ditempat dari tampilkan juga dioptimalkan
lebih menarik.
A:oke terimakasih kak atas waktunyo
DC:iyo samo-samo.
Mengetahui, TTD
Dede Cahyadi (DC)
LAMPIRAN
Dokumentasi foto kaset tahun 90an
pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Sumatera Selatan
Lampiran Foto Pertunjukan teater Dulmuluk
diTVRI Sumatera Selatan
LAMPIRAN FOTO WAWANCARA
Foto Wawancara bersama Bapak Antoni DP selaku
Staff Program Acara Dulmuluk diTVRI Sumatera Selatan
(Tanggal 23 Desember 2019)
Foto Wawancara bersama Bapak Malkon Suhaimi selaku
Staff Program Acara Dulmuluk diTVRI Sumatera Selatan
(Tanggal 20 Desember 2019)
Foto Wawancara bersama Jonhar Saad selaku seniman dan tokoh
budayawan kota palembang diTVRI Sumatera Selatan
(Tanggal 26 Desember 2019)
Foto Wawancara bersama Kak Randi Putra Ramadhan
selaku Seniman Dulmuluk
(Tanggal 23 Desember 2019)
Foto bersama Syamsul Bahrun Tokoh masyarakat yang juga
pemerhati Dulmuluk diTVRI Sumatera Selatan
(Tanggal 13 Januari 2020)
Foto bersama Ratih Mediana Syafitri Tokoh Masyarakat
(Tanggal 27 Desember 2019)
Foto bersama Dede Cahyadi Tokoh Masyarakat
(Tanggal 12Juni 2020 )
BIODATA PENULIS
ANAFATUN WALIDAH, anak
keempat dari empat bersaudara dari
pasangan Bapak Drs. H. Syamsul
Bahrun dan Ibu Hj. Fathiyah, S.Pd.
Lahir di Palembang, pada tanggal 11
April tahun 1994. Dan saat ini penulis
dan keluarga menetap di Palembang,
Sumatera Selatan. berikut riwayat penulis :
Tahun 1999-2005 SD Negeri 147 Palembang
Tahun 2005–2008 SMP Negeri 38 Palembang
Tahun 2008-2011 SMA YPI Tunas Bangsa Palembang
Tahun 2011-2015 Program Studi Komunikasi Penyiaran
Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi demi
membahagiakan kedua orang tua untuk belajar dan berusaha.
Penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir
tesis ini. Semoga memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur
yang sebesar-besarnya atas terselesainya tesis berjudul
“Pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Sumatera
Selatan: sebuah pendekatan komunikasi budaya”