Perspektif Mendatang Pengembangan Peternakan …pb-ispi.org/pdf/1. Prof Suyadi_Perspektif...
Transcript of Perspektif Mendatang Pengembangan Peternakan …pb-ispi.org/pdf/1. Prof Suyadi_Perspektif...
Perspektif Pengembangan PeternakanMendatang di Indonesia
(future perspective of livestock development in Indonesia)
Prof. Dr.sc.agr. Ir. Suyadi, MS., IPU.
Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Sekjen (Ketua Umum) FPPTPI
Ketua I Bidang Pendidikan PB ISPI
Sekretaris BK Tekinik Petenakan PII
1. PENDAHULUAN
• “ Land rich animal never poor, land poor animal never rich”
• Ternak berkembang sejak awalbersamaan dengan peradaban manusia
• Manusia tidak bisa dipisahkan denganternak
• Desa / negeri / land akan sangat suburdan makmur dengan ternak
• Ternak sumber ekonomi masyarakatdan negara
Lahan Tambang (atas) vs lahan ternak (bawah)
2. Filosofis pengembangan dan pemanfaatanpeternakanAmanah UUD 1945 pasal 28:
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidupdan kehidupannya. ...
Maksud isi tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warganegara indonesia, sejak ia lahir mempunyai hak yang sama dalam halhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.
3. Komponen pengembangan Peternakan
1. Pemerintah2. Sumber daya manusia
pembangun peternakan3. Ternak yang memenuhi
standar4. Kelembagaan5. Sumber pakan dan pakan6. Teknologi7. Sistem yang menggerakkan8. Pasar input dan output9. Daya saing
PengembanganPeternakan
PeranPemeri
ntah
SDM
TERNAK
Kelembagaan
Sumberpakan / Pakan
Teknologidan dayadukung
Sistemyang
menggerakkan
Pasar input dan Outpu
Peran Pemerintah terhadap petenakan dan peternak• Melindungi (semua peternak dan produknya)
• Mengatur (regulasi: system peternakan pada peternakan rakyat dan industry)
• Mengarahkan (memberikan arah peternakan di Indonesia untuk rakyat dan industry)• Perbibitan
• Usaha produksi
• Pengembangan hasil
• Pengedalian pasar
• Usaha impor dan eskpor
4. Peran Pemerintah
• Memfasilitasi (fasilitas yang mencukupi untuk pembangunan peternakan rakyatdan inudstri)
• Mendidik (yang memerlukan) – pemantauan SDM (bagi peternak kecil, agar punya daya tawar)
• Mengevaluasi – mengevaluasi kebijakan, semua kegiatan dan hasilnya – sertamenjadikan pijakan untuk pengembangan ke depan
• Mengontrol – melakukan pengontrolan dan pengendalian system peternakanyang menguntungkan untuk semua pihak (termasuk peternak kecil)
• Memberikan penghargaan atas usaha peternakan sesuai dengan kebijakan awal(misalnya ternak bibit, pakan, dll) secara proposional
• Memberikan sanksi kepada peternak (besar / industry atau peternak kecil) secaraproporsional
• Mengembangka BUDAYA BETERNAK
5. Sumber daya manusia (SDM)
• Merupakan factor utama dan paling penting dalam pengembanganpeternakan
• Memiliki kompetensi usaha beternak yang sesuai (perlu pengarahan, pembinaan dan pelatihan)
• Memiliki jiwa wirausaha
• Memili wawasan beteternak
• Memiliki daya saing dalam berternak
• Memiliki jiwa dan rasa berbudaya beternak
• Perlu kelembagaan pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM
6. Ternak dan system beternak (utamanyabibit)• Sistem pengembangan peternakan terarah dalam jangka pendek, menengah dan
Panjang (jangan sampai performans ternak berjalan di tempat)
• Tersedianya bibit yang memadai (jumlah dan kualitas)
• Pengembangan sentra-sentra bibit
• Evaluasi progres mutu bibit pada sentra-sentra bibit
• Memberikan penghargaan dan perlindungan untuk ternak bibit
• Pengembangan bibit secara terarah (breeding direction, breeding goals, breeding objectives, breeding strategy)
• VBC, BLM, SMD, SPR, GBIB, UPSUS SIWAB
• Ketersediaan bibit berkualitas merupakan modal dasar awal
• Perlu kelembagaan bibit sampai tingkat kecamatan
7. Kelembagaan Peternakan
• Sebagaimana jaturan benang untuk menghasilkan lembaran kain
• Merupakan ikatan antar peternak
• Memberikan corak/warna dari usaha peternakan
• Menunjukkan strukturisasi dan hirarki usaha peternakan
• Mengindikasikan kuat dan tidaknya peternakan yang dihasilkan
• Wadah untuk tukar menukar informasi
• Wadah untuk saling bantu dan saling menguatkan
• Membangun dan membina kelembagaan peternakan yang kokohmerupakan titik penting
8. Sumber Pakan dan Pakan
• Pakan merupakan sumber energi utama dalam pengembangan peternakan• Pakan mengambil porsi biaya terbesar selama operasional usaha• Kesetabilan ketersediaan pakan merupakan unsur terpenting mendukung
keberhasilan usaha peternakan• Pakan sebagian besar berasal dari tumbuhan dan / atau hasil samping• Perlu pengembangan lahan sumber pakan pada setiap provinsi untuk
memenuhi kebutuhannya masing pada daerah2 pengembangan• Ketersediaan dan kecukupan pakan perlu selalu dimonitor dan evaluasi• Perlu kebijakan kestabilan pakan secara nasional• Pemanfaatan hasil temuan pakan local dan teknologinya secara besar-
besaran
9. Teknologi dan Sarana daya dukung
Teknologi:
• Mendorong pengembangan teknologi yang bermanfaat langsung bagidunia usaha peternakan
• Memanfatkan teknologi yang telah ditemukan oleh para peneliti→dengan teknologi dalam negeri
• Pengembangan dan penerapan teknologi IT untuk pengembangansystem peternakan secara nasional (REVOLUSI INDUSTRI 4.0)
Sarana daya dukung
• Pengembangan dan pemanfaatan sarana daya dukung secaraberjenjang (yang sesuai dengan tingkap pengembangan peternakan)
• Pengembangan dan penyediaan saprodi secara berkecukupan
• Peningkatan peran untuk dukungan dan pengadaan saprodi
• Menggunakan saprodi yang efisien, tidak membebai peternak
Sistem yang menggerakkan
• Government driven
• Large scale farm driven
• Farmer driven
• Membangun system peternakan terintegrasi antar peternak, antarkomponen peternakan, antar pasok input dan output
• Membagung budaya beternak dengan system maju
10. Pasar Input dan Output
• Ujung dari segala usaha peternakan adalah tingkat keuntungan yang bias diperoleh
• Membangun system usaha peternakan yang efisien, optimal dan keberlanjutan
• Mengendalikan dan mengontrol pasokan dan harga input
• Mengendalikan dan mengontrol jumlah dan harga produk peternakanyang menguntungkan peternak , namun memuaskan konsumen
• Menyusun dan menstabilkan harga input yang tidak merugikanpeternak pengguna (industry dan kecil)
• Kebijakan harga
11. Penutup
• Membangun peternakan efisien dan berkelanjutan
• Menerapkan terknologi pada semua aspek dalam menyongsongRevolusi Industri 4.0
• Harmonisasi kerja antar kelembagaan horizontal dan vertical
• Kerjasama antar struktur kelembagaan peternakan yang salingmenguntungkan (tidak saling menindas)
• GOTONG ROYONG = membagi beban dan membagi peran
Terima kasih atas perhatiannya….!!