PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK...

84
PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHTSkripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Sarah Meida Pratiwi NIM: 1112051000160 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016M

Transcript of PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK...

Page 1: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP

KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA

FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT”

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Sarah Meida Pratiwi

NIM: 1112051000160

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016M

Page 2: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERIIADAP

KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA

F'ILM "A THOUSAIVD TIMES GOODNIGHT"

Skripsi

Diaj ukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Sarah Meida Pratiwi

NIM: 1112051000160

JURUSAII KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437HJ2A16M

NIP: 19600720 199t03 I 001

Page 3: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

PENGESAHAN PAI\IITIAN UJIAN

Skripsi judul PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN

TERIIADAP KOIIIFT.IK SOSIAL: TELAAH SEh{IOTIKA PADA Wfr,M uA

THOUSAND TIMES GOOD NIGHT" sudah diujikan dalam sidang munaqasyah

di Fakultas Ilmu Dakwah dan llmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 September 2A16. Slaipsi ini sudah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial pada hogram Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta 20 September 2A16

Sidang Munaqasyah

Sekretaris Sidang

Dedi Fakhrudin. M.IkomNip. 19791208 201411 1 00i

Penguji II

fl-.2Helmi Rustandi. MA

Nip. 19601208 198803 I 005Nip. 19750606 200710 I 001

4Prof. Dr. Asep Usman Ismail. MA

19s80910 r98703 2 00r

Nip. 19600720199rc3 | 001

Page 4: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

LEMBAR PERJ\TYATAAIY

Dengan ini saya menyatakan:

l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah safu persyaratan memperoleh gelar

strata I (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Semua sumber yarug saya gunakan dalam penulisan skripsi ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan jiplakan dari hasil karya

orang lain, maka saya bercedia menerima sanksi yang berlaku

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 September 2016

aJ.

a

Sarah Meida Pratiwi

Page 5: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

i

ABSTRAK

Sarah Meida Pratiwi Perspektif Islam Dalam Kepedulian Terhadap Konflik Sosial: Telaah Semiotika Pada Film “A Thousand Times Good Night”

Dalam bahasa semiotik, sebuah film dapat didefiniskan sebagai sebuah teks

yang pada tingkat penanda, terdiri atas serangkaian imaji yang mempresentasikan aktifitas dalam kehidupan nyata. Salah satunya film A Thousand Times Good Night yang menjadi penelitian dalam skripsi. Dalam film menceritakan tentang konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia, namun tidak ada yang peduli dengan keadaan di sana. Hal inilah yang menggerakan hati seorang fotografer perempuan bernama Rebecca untuk menolong mereka melalui keahlian yang dimilikinya.

Pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos kepedulian terhadap konflik sosial dalam film A Thousand Times Good Night menurut teori semiotika model Roland Barthes?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan masuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai suatu fenomena secara detail. Paradigma penelitian yang digunakan ialah paradigma konstruktivisme. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika model Roland Barthes.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Roland Barthes. Dalam semiotika model Roland Barthes, sistem signifikansi terbagi menjadi dua tingkatan, dimana denotasi merupakan sistem signifikansi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan sistem signifikansi tingkat kedua. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Dalam pemahaman Barthes, mitos merupakan pengkodean makna dan nilai-nilai sosial yang dianggap alamiah.

Hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda yang muncul dari scene-scene di film ini. Peneliti mendapatkan data yang ditinjau dari denotasi, konotasi dan mitos. Makna denotasi berupa penjelasan mengenai gambar-gambar pada kelima secne yang berkaitan dengan konflik yang terjadi di Afganistan dan Kenya. Makna konotasinya yaitu menjelaskan bagaimana gambaran sikap kepedulian yang dilakukan Rebecca dan tokoh-tokoh yang lain terhadap konflik sosial yang terjadi. Sedangkan mitosnya adalah penjelasan mengenai perspektif Islam mengenai kepedulian terhadap konflik sosial yang di antaranya adalah sikap toleransi antar umat beragama, tolong-menolong terhadap sesama, arti persaudaran dalam Islam, balasan bagi orang-orang yang meringankan beban penderitaan orang lain, dan larangan berbuat aniaya terhadap orang lain. Jadi, dalam Islam selalu diajarkan untuk saling peduli antar sesama tanpa memandang status apapun dan Allah SWT menjanjikan balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan dalam menolong orang lain yang kesulitan.

Kata kunci: Semiotika, Film, Konflik, Kepedulian, Islam.

Page 6: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

karunia dan rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul: Perspektif Islam Dalam Kepedulian Terhadap Konflik

Sosial: Telaah Semiotika Pada Film “A Thousand Times Good Night”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa umat manusia kepada jalan kebenaran.

Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna memenuhi salah

satu persyaratan yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata

Satu (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunannya segala hambatan yang ada dapat teratasi berkat bantuan,

bimbingan, dorongan, do'a dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yaitu Dr. H. Arief

Subhan, M,A.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yaitu Drs. Masran,

M.A dan Fita Fathurokhmah SS, M.Si.

3. Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, M.A selaku dosen pembimbing yang telah

mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan

memberikan motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

iii

4. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan selama penulis kuliah.

5. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama, serta Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, karena telah membantu dan memberikan

kemudahan bagi penulis dalam meminjam buku.

7. Kedua orang tua tercinta, Papa dan Mama (Suprapto dan Roida) yang tiada

hentinya selalu mendo'akan, menyemangati dan memberikan dukungan baik

moral maupun finansial kepada penulis. Terima kasih atas semua yang telah

kedua orang tua berikan kepada penulis.

8. Untuk kakakku Sufi Alfida Pratiwi, terima kasih telah memberikan semangat

serta dukungannya selama penulis mengerjakan skripsi.

9. Untuk teman seperjuangan Siti Aisyah dan Mudillah yang selalu bersama-

sama mulai dari semprop hingga selesainya skirpsi ini dan teman-teman

terbaik lainnya Fitri, Thabitha, Syifa, Dityan, Bilqis serta anak KPI E yang

tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih untuk kebersamaannya dari

semester satu hingga saat ini dan seterusnya.

10. Teman-teman dari KKN BRIGHT serta warga desa Tipar Raya, terima kasih

untuk satu bulan kebersamaannya selama KKN.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

iv

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan

memberi manfaat dalam hal ilmu Komunikasi Penyiaran Islam. Amin Ya Robbal

alamin.

Tanggerang, Agustus 2016

Penulis

Page 9: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Batasan Masalah ......................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian ................................................................................. 6

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 13

A. Semiotika .................................................................................................... 13

1. Pengertian Semiotika ............................................................................ 13

2. Macam-Macam Semiotika ..................................................................... 14

3. Semiotika Roland Barthes ..................................................................... 16

B. Perspektif Islam ........................................................................................... 19

C. Konflik Sosial ............................................................................................. 21

1. Pengertian Konflik Sosial ....................................................................... 21

2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial ................................................. 22

3. Jenis-Jenis Konflik Sosial ........................................................................ 24

D. Kepedulian Sosial ........................................................................................ 27

1. Pengertian Kepedulian Sosial .................................................................. 27

2. Jenis-Jenis Kepedulian Sosial ................................................................. 28

3. Sumber Kepedulian Sosial ...................................................................... 29

Page 10: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

vi

BAB III GAMBARAN UMUM FILM A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT

.................................................................................................................... 30

A. Sinopsis ....................................................................................................... 30

B. Profil Film .................................................................................................... 31

1. Tema ....................................................................................................... 31

2. Tokoh ...................................................................................................... 32

3. Penokohan ............................................................................................... 33

4. Setting atau Latar ..................................................................................... 34

5. Plot atau Alur ........................................................................................... 34

C. Tim Produksi ................................................................................................ 35

D. Profil Sutradara ............................................................................................. 36

BAB IV TELAAH SEMIOTIKA DALAM KEPEDULIAN TERHADAP

KONFLIK SOSIAL DALAM FILM A THOUSAND TIMES GOOD

NIGHT ........................................................................................................... 38

A. Memberitahu Adanya Ancaman Bom .......................................................... 41

B. Menolong Para Korban Bom Bunuh Diri ...................................................... 46

C. Mengenang Para Korban Konflik .................................................................. 50

D. Perjuangan Menerbitkan Berita Konflik di Media ......................................... 54

E. Memberikan Bantuan Keamanan di Kenya ................................................... 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 67

A. Kesimpulan .................................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peta Tanda Roland Barthes ......................................................................... 17

Tabel 3.1 Tokoh Film A Thousand Times Good Night ................................................. 32

Tabel 3.2 Tim Produksi Film A Thousand Times Good Night ..................................... 35

Tabel 4.1 Scene 1 (00.10.49-00.11.27) ........................................................................... 41

Tabel 4.2 Scene 2 (00.13.11-00.13.44) ........................................................................... 46

Tabel 4.3 Scene 3 (00.47.53-00.47.59) ........................................................................... 51

Tabel 4.4 Scene 4 (00.56.26-00-00.57.13) ...................................................................... 55

Tabel 4.5 Scene 5 (01.14.21-01.14.41) ........................................................................... 61

Page 12: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan film memiliki perjalanan cukup panjang hingga pada

akhirnya menjadi seperti film di masa kini yang kaya dengan efek, dan sangat

mudah didapatkan sebagai media hiburan. Film memiliki kekuatan besar dari

segi estetika karena menjajarkan dialog, musik, pemandangan dan tindakan

bersama-sama secara visual dan naratif. Dalam bahasa semiotik, sebuah film

dapat didefiniskan sebagai sebuah teks yang pada tingkat penanda, terdiri atas

serangkaian imaji yang mempresentasikan aktifitas dalam kehidupan nyata.

Jelaslah bahwa topik tentang sinema adalah salah satu topik sentral dalam

semiotika karena genre-genre dalam film merupakan sistem signifikasi yang

mendapat respons sebagian besar orang saat ini dan yang dituju orang untuk

memperoleh hiburan, ilham, dan wawasan pada level interpretan.1

Salah satunya film A Thousand Times Good Night yang menjadi

penelitian dalam skripsi. Film A Thousand Times Good Night diliris pada

tanggal 16 Oktober 2013 dan telah mendapatkan penghargaan Special Grand

Prix of The Jury dalam Montreal World Film Festival di Kanada tahun 2013.

Film buatan Norwegia karya Erik Poppe ini adalah autobiografi dari Erik

1 Marcel Danesi, “Messages, Signs, and Meanings: A Basic Textbook in Semiotics and

Communication Theory”, Evi Setyarini dan Lusi Lian Piantrari, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, cet. ke-1, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 100.

Page 13: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

2

Poppe sendiri selaku penulis naskah dan sutradara. Film ini menceritakan

pengalamannya saat menjadi fotografer konflik.2

Konflik sosial yang diangkat dalam film ini mengambil latar di

Afghanistan dan Kenya. Dua negara yang mengalami konflik sosial dan

menewaskan banyak korban jiwa, namun masyarakat dunia kurang peduli

terhadap keadaan di sana. Hal inilah yang menggerakan hati seorang

fotografer perempuan bernama Rebecca untuk menolong mereka melalui

keahlian yang dimilikinya. Dalam film ini diperlihatkan bagaimana sulitnya

Rebecca untuk menerbitkan foto-fotonya di media dan usaha Rebecca untuk

meminta bantuan pada PBB. Permasalahan yang dihadapi Rebecca tidak

hanya sampai di situ. Suami dan anak Rebecca menentang dirinya melakukan

pekerjaan berbahaya tersebut dan pada akhirnya Rebecca dihadapkan pada

pilihan antara karir atau keluarganya.3

Penyebab konflik sendiri sangatlah kompleks dan tidak berdiri sendiri,

tetapi dilatarbelakangi oleh berbagai dimensi dan latar peristiwa. Konflik-

konflik yang terjadi dalam masyarakat bisa berlatar belakang ekonomi,

politik, kekuasaan, budaya, agama, dan kepentingan lainnya.1 Konflik

merupakan proses sosial yang akan terus terjadi dalam masyarakat, baik

individu maupun kelompok, dalam rangka perubahan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan, dengan cara menentang lawannya.

2 “1,000 Times Good Night,” artikel diakses pada 28 Mei 2016 dari

http://www.imdb.com/title/tt2353767/ 3 “A Thousand Times Good Night,” artikel diakses pada 28 Mei 2016 dari

http://www.thisisirishfilm.ie/trailers/a-thousand-times-goodnight 1 Bagia Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, cet. ke-1, (Bandung:

PT Setia Purna Inves, 2007), h.37.

Page 14: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

3

Adapun kekerasan, merupakan gejala yang muncul sebagai salah satu

efek dari adanya proses sosial yang biasanya ditandai oleh adanya perusakan

dan perkelahian.2 Hal ini lah yang menyebabkan banyak orang yang menjadi

korban konflik. Dan mereka yang menjadi korban konflik berkepanjangan

mengharapkan bantuan untuk penyelesaian konflik tersebut seperti yang

tergambar dalam film A Thousand Times Good Night.

Seperti yang terlihat pada saat ini, kepedulian sosial yang dimiliki

manusia semakin berkurang terhadap sesamanya. Padahal manusia sebagai

makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri, sehingga mengharuskannya hidup

bersosialisasi dan peka terhadap kesusahan orang lain di sekitarnya.4 Ada

cukup banyak orang yang sedang menanti uluran tangan kita, bahkan

barangkali dalam keluarga kita sendiri. Bentuk kepedulian tidak selalu dalam

bentuk materi, tetapi juga berupa perhatian, penerimaan, penyediaan waktu,

pikiran dan hati untuk sesama yang sedang membutuhkan hal-hal semacam

itu.5

Dalam Islam pun diajarkan untuk saling peduli terhadap sesamanya.

Salah satu ajaran Islam yang menunjukkan sikap kepedulian adalah zakat.

Allah SWT mengajarkan penunaian zakat selain untuk membersihkan harta

sekaligus untuk melatih umatnya memupuk kepekaan dan kepedulian sosial.

Hal ini karena Allah ingin benar-benar memastikan bahwa seorang Muslim

harus memiliki sebuah karakter yang tinggi berupa kepekaan dan kepedulian

2 Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, h. 35. 4 Antonius Atosokhi, Relasi Dengan Sesama, cet. ke-3, (Jakarta: Gramedia, 2005), h.269. 5 Atosokhi, Relasi Dengan Sesama, h. 273.

Page 15: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

4

kepada sesama sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi

tidak hanya kepada dirinya tetapi juga kepada sekitarnya, orang lain dan

masyarakat.6 Selain itu bentuk kepedulian juga dijelaskan dalam Surah al-

Balad [90] ayat 12-18 berikut:

ذي في یوم أو إطعم ١٣رقبة فك ١٢ ٱلعقبةوما أدرىك ما كان ثم ١٦ ا ذا متربةأو مسكین ١٥ذا مقربة ایمیت ١٤ مسغبة

أولئك أصحب ١٧ ٱلمرحمةوتواصوا ب ٱلصبرءامنوا وتواصوا ب ٱلذینمن ١٨ ٱلمیمنة

Artinya:

"Tahukah kamu apa jalan yang mendaki dan sukar itu?, (yaitu) melepaskan perbudakan, atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. atau orang miskin yang sangat fakir, dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang, mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan." Pada Surah al-Balad [90]: 12-18 di atas dijelaskan bahwa jalan yang

mendaki dan sukar adalah memberikan bantuan pada mereka-mereka yang

membutuhkan. Mereka pula termasuk penyebab masalah sosial berupa

kemiskinan yang bersumber dari kualitas sumber daya manusia yang rendah,

seperti adh-dha’îf, yakni keadaan diri seseorang yang diliputi kelemahan; al-

khauf, yakni keadaan diri seseorang yang diselimuti oleh suasana takut yang

mencekam; al-kaslân, yakni keadaan jiwa seseorang yang diliputi oleh

kemalasan; dan al-bakhîl, yakni keadaan diri seseorang yang di dominasi oleh

sifat kikir.7

6 AKH. Muwafik Saleh, Membangun Karakter dengan Hati Nurani: Pendidikan Karakter

untuk Generasi Bangsa, cet. ke-1, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 219-220. 7 Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial, cet. ke-1, (Tangerang: Lentera

Hati, 2012), h. 11.

Page 16: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti perlu untuk mengkaji

film A Thousand Times Good Night sebagai subjek penelitian. Maka dari itu,

untuk mengetahui lebih lanjut tanda-tanda komunikasi yang tersirat di

dalamnya dan makna simbolik mengenai kepedulian terhadap konflik sosial

pada film A Thousand Times Good Night penulis inigin meneliti sekaligus

dijadikan judul skripsi, yaitu: Perspektif Islam Dalam Kepedulian

Terhadap Konflik Sosial: Telaah Semiotika Pada Film “A Thousand

Times Good Night”.

B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang dibahas maka peneliti perlu

membuat batasan masalah agar hasil penelitian lebih terfokus dan mendalam.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

pengambilan adegan-adegan dalam film A Thousand Times Good Night yang

dianggap memiliki makna simbol yang mewakili kepedulian terhadap konflik

sosial.

C. Rumusan Masalah

Adapun pertanyaan mengenai penelitian, yaitu: Bagaimana makna

denotasi, konotasi, dan mitos kepedulian terhadap konflik sosial dalam film A

Thousand Times Good Night menurut teori semiotika model Roland Barthes?

Page 17: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

6

D. Tujuan dan Manfaat

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian diatas, secara spesifik

penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui makna denotasi, konotasi, dan

mitos kepedulian terhadap konflik sosial dalam film A Thousand Times Good

Night menurut teori semiotika model Roland Barthes.

Sedangkan, manfaat penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat akademis: Dalam penelitian ini semoga memberikan

sumbangsih bagi ilmu komunikasi dan dapat digunakan sebagai

panduan dan referensi dan menambah hasil penelitian khususnya yang

berhubungan dengan penelitian tentang analisis semiotika pada film.

2. Manfaat Praktis: Semoga dengan hasil penelitian ini diharapkan

memberikan informasi tambahan dan evaluasi bagi penelitian serupa

dalam melakukan analisis mengenai simbol-simbol pada film.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif berfungsi untuk

menjelaskan suatu fenomena atau objek penelitian melalui pengumpulan

data sedalam-dalamnya.8 Sedangkan menurut Denzim dan Lincoln (1987)

mengatakan bahwa,

8 Rachmat Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 56.

Page 18: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

7

“Penelitain kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.”9

Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang mengandalkan data,

tidak menjadikan populasi atau sampling sebagai prioritas. Yang

ditekankan kualitas bukan kuantitas.

Dalam proses pembentukannya, penelitian kualitatif ini dikemas

secara deskriptif. Sifat penelitian deskriptif ini bertujuan membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau objek tertentu.10 Penelitian kualitatif-deskriptif,

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Dan semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti.11

Dalam penelitian ini juga menggunakan paradigma konstruktivisme,

paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

socially meaning action melalui pengamatan langsung dan terperinci

terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan

memelihara/mengelola dunia sosial mereka.12

9 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), h. 5. 10 Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, h. 69. 11 Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 11. 12 Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik (Jakarta:

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003), h.3.

Page 19: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

8

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini ialah film A Thousand Times Good Night.

Adapun yang menjadi objek dari penelitian ini adalah potongan-potongan

gambar dari film tersebut yang dianggap mengandung tanda-tanda sesuai

batasan masalah yang akan di analisis dengan menggunakan analisis

semiotika Roland Barthes.

3. Sumber Data

Dalam memperoleh data, penulis meneliti langsung dari softfile

tayangan film A Thousand Times Good Night sebagai data primer atau

sasaran utama dalam analisis, tanpa melakukan waawancara. Selain itu,

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data dengan mengkaji

berbagai sumber yang ada, seperti majalah, internet, buku, dan sumber

lainnya yang terkait dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan antaranya:

Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan menggunakan data-data dan

dokumen yang mendukung penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan

dalam teknik ini terbagi dua, yaitu:

Page 20: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

9

a. Data Primer

Studi komunikasi yang dilakukan penulis dengan melakukan

pencarian scene-scene dalam film A Thousand Times Good Night

yang mengandung tanda-tanda yang sesuai dengan batasan masalah.

b. Data Sekunder

Selain pengumpulan data primer, penulis juga melakukan

pencarian melalui sumber-sumber tertulis untuk memperoleh

informasi mengenai objek penelitian ini sebagai data sekunder.

Mengkaji berbagai sumber yang sesuai dengan materi penelitian

melalui buku, internet, artikel.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai pertanyaan

yang terdapat di rumusan masalah. Dalam menganalisis data, penulis

menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Analisis ini

bertujuan untuk melihat bagaimana serangkaian tanda-tanda yang

terkandung dalam film A Thousand Times Good Night. Dimana Roland

Barthes mementingkan tiga aspek, yaitu makna denotasi, konotasi dan

mitos.

6. Teknik Penulisan

Penelitian ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang ditulis oleh: Hamid Nasuhi,

Page 21: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

10

dkk. Yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2007.13

F. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka yang menginspirasi peneliti dari skripsi-skripsi

terdahulu, diantaranya:

Skripsi pertama yang diajukan peneliti sebagai referensi tambahan dalam

pembuatan penelitian ini adalah Representasi Islam Dalam Film “PK” oleh

Nurleli, tahun 2015, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Persamaan skripsi yang menjadi referensi dengan

skripsi yang peneliti buat yaitu persamaan dalam hal teori yang sama-sama

menggunakan semiotika model Roland Barthes. Namun terdapat perbedaan

dalam hal objek yang digunakan yaitu skripsi yang menjadi rujukan

menggunakan film PK, sedangkan skripsi yang peneliti buat menggunakan

film A Thousand Times Goodnight.

Skripsi yang kedua yaitu, Analisis Semiotik Kepedulian Terhadap Anak

Jalanan Dalam Film Rumah Tanpa Jendela, oleh Adinda Vanda Marsista,

tahun 2015, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

analisis semiotika film dan makna yang dicari sama-sama tentang kepedulian.

Perbedaanya ada pada teori yang digunakan. Skripsi yang dijadikan bahan

rujukan menggunakan teori semiotika Charles Sander Pierce, sedangkan

13 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), cet.

ke-1, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Center for Quality Development an Assurance, 2007).

Page 22: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

11

skripsi yang peneliti buat menggunakan teori semiotika Roland Barthes.

Selain itu, skripsi yang dijadikan bahan rujukan menggunakan film Rumah

Tanpa Jendela sebagai objeknya, sedangkan skripsi yang peneliti buat

menggunakan film A Thousand Times Good Night sebagai objek penelitain.

Skripsi yang ketiga yang menjadi rujukan yaitu, Representasi Simbol

Keislaman Film Mata Tertutup Karya Garin Nugroho, oleh Siti Mawarni

Murdiati tahun 2014, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Persamaan skripsi yang dijadikan rujukan dengan

skripsi yang peneliti buat adalah dalam hal sama-sama menggunakan analisis

semiotika film. Perbedaanya ada pada objek penelitian dimana skripsi yang

digunakan sebagai rujukan menggunakan film Mata Tertutup dan

menggunakan teori semiotika Charles Sander Pierce, sedangkan skripsi yang

peneliti buat menggunakan film A Thousand Times Good Night dan

menggunakan teori semiotika Roland Barthes.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, peneliti membagi skripsi ini

menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN menyajikan pendahuluan yang meliputi latar

belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metedologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II: KERANGKA TEORI menjelaskan tentang semiotika, perspektif

Islam, konflik sosial, dan kepedulian sosial.

Page 23: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

12

BAB III: GAMBARAN UMUM FILM A THOUSAND TIMES

GOODNIGHT menguraikan gambaran umun tentang sinopsis, profil film,

tim produksi, dan profil sutradara.

BAB IV: TELAAH SEMIOTIKA TENTANG KEPEDULIAN

TERHADAP KONFLIK SOSIAL DAlam FILM A THOUSAND TIMES

GOODNIGHT merupakan hasil penelitian analisis semiotika terhadap film A

Thousand Times Goodnight. Berupa identifikasi umum makna denotasi,

konotasi dan mitos dalam film A Thousand Times Goodnight.

BAB V: PENUTUP merupakan akhir atau penutup penelitian dari

penulisan skripsi ini, berisi kesimpulan dan saran.

Page 24: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

13

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial

memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang

disebut dengan ‘tanda’. Dengan demikian, semiotik mempelajari hakikat

tentang keberadaan suatu tanda.1

Pengertian semiotika dapat dijelaskan secara etimologis dan

terminologis. Pengertian semiotika secara etimologis, yaitu istilah

semiotika yang berasal dari kata yunani Semeion yang berati tanda. Tanda

itu sendiri di definisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial

yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.

Tanda awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya

hal lain.2 Sedangkan, secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari

sederatan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan

sebagai tanda.3

Jadi, semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji

tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya

berusaha mencari jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika,

dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 87. 2 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013), h. 7. 3 Wibowo, Semiotika Komunikasi., h. 7.

Page 25: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

14

bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi,

pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity)

memaknai hal-hal (things).4

2. Macam-Macam Semiotika

Semiotika yang kita kenal sekarang sekurang-kurangnya terbagi

menjadi sembilan macam, yaitu:

a. Semiotik analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda.

Peirce menyatakan bahwa semiotik berobjekkan tanda dan

menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikatakan

sebagai lambang, sedangkan makna adalah sebagai beban yang

terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.

b. Semiotik deskriptif, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda

yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu

tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misalnya, langit yang

mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari

dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu. Namun, dengan majunya

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni telah banyak tanda yang

diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Semiotik faunal (zoosemiotic), yaitu semiotik yang khusus

memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan

biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya,

4 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 15.

Page 26: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

15

tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh

manusia.

d. Semiotik kultural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda

yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui

bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya

tertentu yang telah turun-temurun dipertahankan dan dihormati.

Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sebuah

sistem, menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakannya

dengan masyarakat yang lain.

e. Semiotik naratif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda dalam

narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore). Mitos dan

cerita lisan, ada di antaranya yang memiliki nilai kultural yang tinggi.

f. Semiotik natural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda

yang dihasilkan oleh alam. Alam yang tidak bersahabat dengan

manusia seperti banjir atau tanah longsor, sebenarnya memberikan

tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.

g. Semiotik normatif, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem

tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma,

misalnya rambu lalu lintas.

h. Semiotik sosial, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda

yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang

yang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan

Page 27: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

16

yang disebut kalimat. Dengan kata lain semiotik sosial menelah sistem

tanda yang terdapat dalam bahasa.

i. Semiotik struktural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem

tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa. 5

Dalam penelitian ini jenis semiotik yang dianalisis dapat dikatakan

termasuk ke dalam jenis semiotik deskriptif dan semiotik stuktural. Hal ini

dikarenakan tanda-tanda yang terdapat dalam film nantinya akan dianalis

berdasarkan makna tanda yang sudah ada sejak dulu namun seiring

perkembangan jaman tanda yang dihasilkan akan berubah maknanya.

Tanda-tanda yang ada di film akan dianalisis tidak hanya dalam

pekembangan masyarakat namun juga dalam pandangan Islam. Selain itu

bahasa yang ada dalam film juga akan dianalisis berupa dialog yang

mengandung makna tertentu.

3. Semiotika Roland Barthes

Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas menengah Protestan di

Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di

sebelah barat daya Prancis.6 Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang

pemikir strukturalis yang rajin mempraktikkan model lingustik dan

semiologi Saussure. Ia juga intelektual dan kritikus sastra Prancis yang

ternama; eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi

5 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika,

dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 100-102. 6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 63.

Page 28: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

17

sastra. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang

mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu

tertentu.7

Konsep pemikiran Roland Barthes merupakan terusan dari pemikiran

Ferdinand De Saussure. Jika pemikiran Saussure mengenai adanya asosiasi

antara penanda dan petanda. Maka, Barthes meneruskan pemikiran

Saussure dengan menekankan bahwa interaksi antar teks dengan

pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi

dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh

penggunanya.8

Tabel 2.1 Peta Tanda Roland Barthes

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas

penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda

denotatif adalah juga penanda konotatif (4) dengan kata lain, hal tersebut

merupakan unsur material: hanya jika Anda mengenal kata “singa”,

7 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 63 8 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 268.

Page 29: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

18

barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi

mungkin.9

Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki

makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif

yang melandasi kebenarannya.10

Pada dasarnya, ada perbedaan antara denotasi dan konotasi dalam

pengertian secara umum serta denotasi dan konotasi yang dimengerti oleh

Barthes. Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai

makna harfiah, makna yang “sesungguhnya,”. Akan tetapi, di dalam

semiologi Roland Barthes dan para pengikutnya, denotasi merupakan

sistem signifikansi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat

kedua.11

Denotasi adalah makna pada apa yang kita lihat dan pada

kenyataannya sama. Denotasi juga bisa dibilang sebagai fenomena yang

tampak dengan panca indera. Sedangkan, konotasi adalah makna-makna

yang bukan sebenarnya, tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti

(artinya terbuka terhadap berbagai kemungkinan), konotasi dapat

menghasilkan makna lapis kedua dengan berbagai aspek psikologis seperti

perasaan, emosi atau keyakinan yang bersifat implisit, tersembunyi yang

disebut makna konotatif.12 Konotasi mempunyai makna yang subjektif

atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain denotasi adalah apa yang

9 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69 10 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69 11 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70 12 Yasraf Amir Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode , Gaya dan Matinya Makna,

(Bandung: Matahari, 2010), h. 304.

Page 30: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

19

digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi

adalah bagaimana cara menggambarkanya.13

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda

bekerja melalui mitos (myth). Dalam pemahaman Barthes, mitos

merupakan pengkodean makna dan nilai-nilai sosial yang dianggap

alamiah.14 Menurut Barthes mitos adalah bagaimana kebudayaan

menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala

alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu

dominasi.15 Sebuah mitos dapat menjadi sebuah ideologi atau sebuah

paradigma ketika sudah berakar lama, digunakan sebagai acuan hidup dan

menyentuh ranah norma sosial yang berlaku di masyarakat. 16

B. Perspektif Islam

Perspektif adalah cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang

mendatar, sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang,

lebar, dan tingginya). Di samping itu pula perspektif bermakna sudut pandang

atau pandangan. Dengan demikian perspektif adalah suatu pandangan

seseorang terhadap suatu persoalan.17

13 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 22. 14 Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Kode , Gaya dan Matinya Makna, h. 305. 15 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 22. 16 Benny Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2011),

h. 59. 17 Faisol, Pendidikan Islam Perspektif, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2013), h. 49.

Page 31: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

20

Sedangkan pengertian Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya

diwahyukan kepada manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.18

Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan mengenai satu

segi, tetapi mengenai berbagai segi dari aspek kehidupan manusia yang

bersumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek yaitu Al-

Qur’an dan hadist.

Nama Islam berasal dari kata Salam yang terutama berarti “damai” dan

juga berarti “menyerahkan diri”. Tertuang dalam ayat berikut :

وإن جنحوا للسلم فاجنح لھا وتوكل على اللھ إنھۥ ھو السمیع العلیم

Artinya: “dan jika mereka condong kepada perdamian, maka condonglah kepadanya dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguuhnya Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui”.(QS. Al-anfal: 61) Maka keseluruhan pengertian yang dikandung nama ini adalah “kedamaian

sempurna yang terwujud jika hidup sudah diserahkan kepada Allah”.19 Tuhan

dalam agama Islam adalah Allah SWT, kitab yang dianut umat islam adalah

Al-Qur’an. Al-Quran merupakan mukzijat yang diberikan kepada nabi

Muhammad SAW, yang dipercayai umat Islam sebagai nabi akhir zaman

yang membawa cahaya bagi umat manusia.

Pengertian Islam menurut KH. M. Syafi’I Hadzami adalah tunduk dan

patuh terhadap apa yang diberitakan oleh Rasulullah.20 Dalam pengertian

18 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: Universitas, 1985), h. 24. 19 Huston Smith, Agama-agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 254. 20 M. Syafi’I Hadzami, Tauhid Adilah, (Jakarta: PT. Alwx Media Komputindo, 2010), h. 7.

Page 32: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

21

agama, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah,

serta taat kepada hukum-Nya.21

Dari segi bahasa, kata Islam berasal dari bahasa arab yang terambil dari

akar kata salima. Dalam bahasa Indonesia kata tersebut diartikan dengan

“selamat”. Dari akar kata salima tadi dibentuk kata aslama,yaitu salam yang

artinya keselamatan, taslim yang artinya perdamaian.22

Pengertian Islam secara umum berarti ketundukan dan ketaatan semua

makhluk terhadap hukum-hukum yang telah ditetapkan Tuhan sang pencipta.

Arah ketundukan terhadap hukum-hukum alam dan ketundukan terhadap

ketentuan-ketentuan agama.23 Jadi yang dimaksud dengan perspektif Islam

adalah suatu pandangan seseorang terhadap hukum-hukum yang telah

ditetapkan Allah SWT.

C. Konflik Sosial

1. Pengertian Konflik Sosial

Konflik merupakan proses sosial yang pasti terjadi di tengah-tengah

masyarakat yang dinamis. Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau

kesalahpahaman antara individu atau kelompok masyarakat yang satu dan

individu atau kelompok masyarakat lainnya.24

21 Abdalati hammudah, Islam Suatu Kepastian, (Jakarta: Media Dakwah, 2008), h. 13. 22 Jam’annuri, Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta: Kurnia Kalam

Semesta, 2000), h. 107-108. 23 Jam’annuri, Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama, h. 111. 24 Bagia Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: PT Setia

Purna Inves, 2007), h. 33.

Page 33: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

22

Untuk mendapatkan gambaran lebih luas tentang pengertian konflik,

beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi konflik.

“Robert M.Z. Lawang, mengatakan bahwa konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya, yang tujuan mereka berkonflik itu tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik dapat diartikan sebagai benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam proses perebutan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.” Sedangkan definisi lain mengenai konflik dijelaskan oleh Peter Harris

dan Ben Relly (1998).

Peter Harris dan Ben Relly (1998), berpendapat bahwa sifat konflik yang tajam di dunia telah berubah dalam suatu dekade terakhir, baik dalam inti permasalahan maupun dalam bentuk pengekpresiannya. Salah satu perubahan yang paling dramatis adalah pergeseran dari konflik antarnegara yang tradisional (perang antarnegara berdaulat) menuju konflik dalam negara. Konflik-konflik yang paling kejam sepanjang abad ke-20 adalah konflik antarnegara. Akan tetapi, pada tahun 1990-an hampir semua konflik besar di dunia terjadi dalam negara atau konflik internal, misalnya perang saudara, pemberontakan bersenjata, gerakan separatis dengan kekerasan, dan peperangan domestik lainnya. 25 Dalam konflik pasti ada perselisihan dan pertentangan di antara pihak-

pihak berkonflik. Konflik bisa dialami oleh siapa saja pada berbagai

lapisan masyarakat. Konflik bisa dimulai dari keluarga, masyarakat

sekitar, nasional, dan global.26

25 Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, h. 33. 26 Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, h. 33.

Page 34: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

23

2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial

karena konflik sosial tidak terjadi begitu saja dalam masyarakat.

“Menurut DuBois dan Miley sumber utama terjadinya konflik dalam masyarakat adalah adanya ketidakadilan social, adanya diskriminasi terhadap hak-hak individu dan kelompok, serta tidak adanya penghargaan terhadap keberagaman. Ketiga faktor tersebut biasanya sangat berkaitan dengan sikap-sikap dan perilaki masyarakat yang dtandai dengan rasisme, elitism, gender, usia, prasangka.”27 Namun secara umun sumber atau sebab konflik djelaskan sebagai

berikut:

a. Konflik nilai. Kebanyakan konflik terjadi karena perbedaan nilai.

Nilai merupakan sesuatu yang menjadi dasar, pedoman, tempat setiap

manusia menggantungkan pikiran, perasaan dan tindakan seseorang.

b. Kurangnya komunikasi. Konflik bisa terjadi hanya karena dua pihak

kurang berkomunikasi. Kegagalan berkomunikasi karena dua pihak

tidak dapat menyampaikan pikiran, perasaan, dan tindakan diantara

mereka (fungsi komunikasi, antara lain adalah mengurangi tingkat

ketidakpastian) dapat mengakibatkan konflik.

c. Kepemimpinan yang kurang efektif/pengambilan keputusan yang

tidak tidak adil.

d. Ketidakcocokan peran. Konflik ini bisa terjadi di mana dan kapan

saja, asal dalam sebuah organisasi (sosial maupun formal).

Ketidakcocokan peran itu terjadi karena dua pihak mempersepsikan

secara sangat berbeda peran mereka masing-masing.

27 Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, h. 38.

Page 35: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

24

e. Produktivitas rendah. Konflik acap terjadi, karena out put dan out

come dari dua pihak atau lebih yang bekerja sama tidak atau kurang

mendapat keuntungan dari kerja sama tersebut. Muncul prasangka di

antara mereka.

f. Perubahan keseimbangan. Konflik terjadi karena perubahan

keseimbangan yang dialami oleh dua pihak atau lebih. Sumber

perubahan itu boleh jadi alam (yang tidak dapat diprediksikan

sebelumnya), atau organisasi saat mengalami mutasi/rotasi dan

promosi, dan seterusnya.

g. Konflik yang belum terpecahkan. Banyak pula konflik yang terjadi

karena ada konflik di antara dua pihak yang sebelumnya tidak dapat

diselesaikan. Tidak ada proses “saling memaafkan” dan “saling

mengampuni”. 27

3. Jenis-Jenis Konflik Sosial

Konflik sebagai suatu gejala sosial akan di dapatkan dalam kehidupan

bersama. Artinya konflik merupakan gejala yang bersifat universal. Tidak

ada kehidupan bersama tanpa adanya konflik, baik pada skala besar

maupun skala kecil. Konflik bisa terjadi antarindividu, antarkelompok,

maupun antara indivu dengan kelompok.28

27 Alo Liliweri, PRASANGKA&KONFLIK: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat

Multikultural, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2009), h, 261-263. 28 Andrean Soeroso, Sosiologi 2, cet. ke-1,(Perpustakaan Nasional: Qusadra, 2008), h. 40.

Page 36: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

25

Konflik sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Berikut

adalah macam-macam konflik sosial menurut Soerjomo Soekamto, yaitu:

a. Konflik Individu

Konflik sosial ini melibatkan individu di dalamnya. Konflik ini

bisa terjadi karena adanya perbedaan, pertentangan, ataupun

ketidakcocokan antara individu satu dengan individu lain. Masing-

masing individu bersikukuh mempertahankan tujuannya atau

kepentingan masing-masing.

b. Konflik Antaretnis

Etnis atau suku bangsa, biasanya memiliki berbagai kebudayaan

yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu yang dianggap baik atau

sacral dari suku tertentu mungkin tidak demikian halnya bagi suku

lain. Perbedaan etnit tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik

antaretnis.

c. Konflik Antaragama

Keyakinan dalam agama adalah keyakinan yang bersifat mutlak,

artinya tanpa pembanding. Berbeda dengan ilmpu pengetahuan,

kebenarannta bersifat relative. Jika ditemukan teori baru dan

menyangkal teori lama, maka teori lama akan diganti denga teori baru.

Agama tidak demikian, kebenarannya bersifat mutlak, menerima

ajaran agama tersebut dengan keyakinan bahwa apa yang diajarkan

dalam agama adalah benar.

d. Konflik Antargolongan atau Kelas Sosial

Page 37: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

26

Konflik yang terjadi antarkelas sosial biasanya berupa konflik

yang bersifat vertical, yaitu konflik antara kelas atas dan kelas sosial

bawah. Konflik ini terjadi karena kepentingan yang berbeda antara

dua golongan atau kelas sosial yang ada.

e. Konflik Antarras

Ras atau warna kulit merupakan ciri yang dibawa suatu

masyarakat sejak lahir. Mereka hidup dalam suatu kkomunitas dan

mengembangkan berbagai kesadaran kelompok dan solidaritas di

antara mereka. Oleh karena itu, konflik yang terjadi karena perbedaan

warna kulit dapat meluas karena adanya solidaritas di antara mereka

yang memiliki warna kulit sama.

f. Konflik Antarnegara

Konflik antarnegara adalah konflik yang terjadi antara dua Negara

atau lebih. Mereka memiliki perbedaan tujuan dan berupaya

memaksakan kehendak negaranya kepada Negara lain. Perang dingin

antara Blok Timur (Negara Uni Soviet) bersama sekutunya dengan

negara Barat Amerika dan sekutunya merupukan konflik antarnegara

sebelum pecahnya negara Uni Soviet.29

Berdasarkan macam-macam konflik sosial yang ada, konflik sosial

yang sesuai dengan penelitian ini adalah konflik antaragama, antarnegara,

antarras dan antaetnis. Dalam film diperlihatkan bagaimana Rebecca

mendatangi penampungan di Kakuma Kenya, penampungan tersebut berisi

29 Soeroso, Sosiologi 2, h. 40-42.

Page 38: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

27

warga-warga mayoritas Sudan dan Kenya yang menjadi korban konflik.

Pada negara Kenya, konflik yang terjadi berawal dari pemilu Presiden

2007 yang dimenangkan kandidat dari suku Kikiyu yang merupakan suku

terbesar di Kenya, dan akhirnya menjadi konflik antaretnis antara suku luo

dan suku kikiyu. Lalu di Sudan konflik antaretnis juga terjadi antara Sudan

Selatan yang beragama nasrani dan ras kulit hitam sedangkan Sudan Utara

yang beragama Islam merupakan ras Arab. Konflik terjadi akibat

ketidakadilan dalam pemerintahan pusat, terhadap hak-hak warga di Sudan

Selatan.

Sedangkan di Afganistan yang terjadi adalah konflik antaragama dan

antarnegara dimana negara Uni Soviet mencoba untuk menguasai wilayah

Afghanistan melalui pengaruh komunis yang akhirnya menyebabkan

pemberontakan oleh kelompok Mujahidin dan berkembang menjadi

perang sipil antara kelompok Mujahidin dan kelompok Taliban.

D. Kepedulian Sosial

1. Pengertian Kepedulian Sosial

Peduli adalah sebuah terminologi seberapa empati kita memikirkan

kebutuhan orang lain dengan sumber daya yang kita miliki.30 Sedangkan

pengertian kepedulian adalah deskripsi kasih sayang seseorang yang

muncul akibat adanya rasa ketidaktegaan melihat keadaan atau

ketimpangan yang ada. Ada dorongan dalam diri untuk membantu orang

30 Hendrik Lim, Bridging The Gap of Perfomance: Meniti Perjalana Penuh Makna untuk

Terobosan Bisnis, Karier, dan Hidup, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), h. 55.

Page 39: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

28

lain yang sedang mengalami kesulitan. Kepedulian seseungguhnya

merupakan ungkapan ketulusan atau pengorbanan tanpa pamrih.31

Jadi dapat diartikan bahwa kepeduliann sosial adalah sikap yang

memperhatikan kehidupan bersama. Adapun sikap kepedulian yang

dimaksud yaitu yang meliputi:

a. kepekaan terhadap keadaan orang lain

b. partisipasi dalam melakukan perubahan yang positif

c. menolong tanpa pamrih

d. toleransi

e. empati terhadap penderitaan orang lain.32

2. Jenis-jenis Kepedulian Sosial

Kepedulian sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Kepedulian yang berlangsung saat suka maupun duka.

Kepedulian sosial merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada

pihak yang lain dalam turut merasakan apa yang sedang dirasakan

atau dialami oleh orang lain.

b. Kepedulian pribadi dan bersama.

Kepedulian bersifat pribadi dapat dilakukan sendiri atau bersama

keluarga. Kesempatan untuk aksi semacam ini ada banyak disekitar

kita. Ada kalanya kepedulian social dilakukan dalam bentuk

31 Sumartono, Komunikasi Kasih Sayang, cet. ke-1, ( Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,

2004), h. 11. 32 Bambang Ruksmano, dkk. Pendidikan Budi Pekerti: Membangun Karakter dan

Kepribadian Anak, cet. ke-1, (Jaarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008), h. 42.

Page 40: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

29

kepedulian bersama. Cara ini terutama penting apabila bantuan yang

dibutuhkan cukup besar atau berlangsung secara berkelanjutan.

c. Kepedulian yang sering lebih mendesak.

Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang sering

mendesak untuk kita lakukan. Caranya dengan melakukan sesuatu

atau justru menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi

kepentingan bersama.33

3. Sumber Kepedulian Sosial

Sumber kepedulian sosial berasal dari dua sumber, yakni:

a. Bersumber dari cinta

Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan

apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari

sering kita dengar istilah empati, yang dapat diartikan sebagai

kesanggupan untuk memahami dan merasakan perasaan-perasaan

orang lain seolah-olah itu perasaan diri sendiri.

b. Tidak karena macam-macam alasan

Ada beberapa alasan seseorang mengulurkan tangannya kepada

orang lain. Ada alasan politik, demi meraih simpati orang, motif

mendapatkan pengaruh, supaya dilihat dan dikagumi orang, dan

sebagainya. Hal-hal itu bisa saja terjadi, dan tidak selalu buruk.

Namun, Kepedulian sosial yang kita kembangkan adalah kepedulian

33 Antonius Atosokhi, Relasi Dengan Sesama, cet. ke-3, (Jakarta: Gramedia, 2005), h. 267-

273.

Page 41: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

30

yang timbul dari hati yang terbuka mau berbagi untuk sesamanya

tanpa didorong atau disertai oleh alasan-alasan tadi.34

34 Atosokhi, Relasi Dengan Sesama, h. 273-277.

Page 42: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

31

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT

A. Sinopsis

Cerita dalam film bermula saat Rebecca seorang fotografer konflik

perempuan yang meliput bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan dan akhirnya

dia terhempas di saat bom tersebut meledak di tengah kota. Di sisi lainnya

Rebecca adalah seorang ibu yang memiliki suami dan dua orang putri. Untuk

mengerti kondisi ibunya dan istrinya akan pekerjaannya memang sangat sulit

di keluarga tersebut. Ketika Rebecca pulang ke rumah, dia memutuskan

berhenti dari pekerjaannya karena anak dan suaminya khawatir akan

keselamatannya dan terus bersikap marah akibat dirinya yang membahayakan

nyawanya setiap kali ia melakukan pekerjaannya.1

Sampai di suatu saat putri pertama Rebecca yang bernama Steph sangat

tertarik dengan kehidupan di Afrika, lalu Rebecca mengajak anaknya ke

kantor berita agar anaknya bisa mendapatkan informasi lebih mengenai

Afrika. Dan di kantor tersebut Rebbeca mendapatkan penawaran untuk

menjadi fotografer pengungsi di Kenya, tetapi penawaran itu ditolak oleh

Rebecca. Steph sangat ingin untuk pergi ke Afrika untuk mendapatkan

infromasi yang lebih lagi tentang Afrika. Melalui pergulatan batin yang

panjang, akhirnya Rebecca diijinkan oleh suaminya Marcus untuk meliput di

1 Ridho Bustomi, “A Thousand Times Goodnight”, artikel diakses pada 25 Juni 2016 dari

https://ridhobustami.wordpress.com/2014/04/15/a-thousand-times-good-night/

Page 43: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

32

Afrika. Sesampainya di tempat pengungsian terjadi insiden penyerangan yang

menyebabkan konfilk pada alur cerita selanjutnya.2

Di saat mereka kembali dan suami mengetahui kejadian yang terjadi di

Afrika, sang suami pun marah dan sampai akhirnya mengusir istrinya dan

peralatan fotografi milik sang istri tersebut. Sampai suatu saat kantor berita

tempat sebelumnya Rebbeca bekerja, meminta beberapa foto lagi agar foto

series mengenai bom bunuh diri dapat diterbitkam. Berbagai pertimbangan

yang dipikirkan oleh Rebecca, akhirnya ia mengambil pekerjaan tersebut.3

B. Profil Film

1. Tema

Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari

drama. Tema dari film A thousand Times Goodnight yaitu kehidupan

seorang wanita dan keluarganya. Mengisahkan bagaimana wanita

tersebut menghadapi pilihan anatar keluarganya atau pekerjaannya

sebagai fotografer konflik yang mempertaruhkan hidupnya sendiri.4

2 Ridho Bustomi, “A Thousand Times Goodnight”. 3 Ridho Bustomi, “A Thousand Times Goodnight”. 4 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 21 Juni 2016.

Page 44: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

33

2. Tokoh

Tabel 3.1 Tokoh Film A Thousand Times Good Night

Juliette Binoche,sebagai Rebecca

Nikolaj Coster-Walda sebagai

Marcus

Lauryn Canny sebagai Steph

Adrianna Cramer Curtis sebagai

Lisa

Maria Doyle Kennedy sebagai

Theresa

Chloe Annett sebagai Jesicca

Page 45: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

34

Larry Muller Jr sebagai Tom

Mads Ousdal sebagai Stig5

3. Penokohan

a. Rebecca sebagai tokoh utama seorang fotografer konflik dan ibu dari

dua orang putri memiliki karakter yang keras, berjiwa sosial tinggi,

dan pemberani.

b. Marcus sebagai suami dari Rebecca memiliki karakter yang

bertanggung jawab dan tegas.

c. Steph berperan sebagai puteri pertama dari Rebecca dan Marcus. Ia

memiliki karakter yang baik hati, peduli dan pintar.

d. Lisa berperan sebagai puteri kedua Rebecca dan Marcus. Seorang

anak yang lugu, periang, dan penyayang hewan.

e. Theresa sebagai seorang sahabat dari Rebecca memiliki karakter yang

baik, selalu ada disaat temannya kesulitan dan perhatian.

f. Tom berperan sebagai sahabat Rebecca, ia sosok sahabat yang baik,

peduli terhadap Rebecca dan keluarganya.

5 “1,000 Times Goodnight Full Cast&Crew”, artikel diakses pada 20 Juni 2016 dari

http://www.imdb.com/title/tt2353767/fullcredits?ref_=tt_cl_sm#cast

Page 46: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

35

g. Jesicca sebagai teman satu kantor Rebecca, ia seorang yang

mementingkan pekerjaan dan pekerja keras.

h. Stig sebagai teman satu kantor Rebecca, ia memiliki karakter

penolong, peduli terhadap orang lain, dan bertanggung jawab.6

4. Setting atau Latar

a. Tempat

Film diambil di negara Irlandia, Afghanistan, dan Kenya. Hal ini

dapat dilihat saat di Afghanistan menunjukkan latar sebuah padang

pasir luas dan di dalam sebuah rumah saat melakukan prosesi bom

bunuh diri. Selain kedua tempat tersebut, saat bom diri dilakukan di

sebuah pasar yang dikelilingi bangunan-bangunan.

Saat di Kenya, latar tempat yang diambil diantanya yang

pertama di tempat pengungsian yang terdiri dari beberapa tenda yang

diberi pembatas disekililingnya, di jalan, di sebuah desa dan selain

itu juga tenda-tenda yang diperuntukan para relawan disana.

Sedangkan di negara Irlandia latar tempat yang diambil yaitu,

rumah sakit, rumah Rebecca, kantor media, pantai, rumah Theresa,

gedung sekolah, dan bandara.7

b. Waktu

Waktu yang diambil pagi hari, siang hari, sore hari dan malam

hari. Hal ini dapat terlihat saat Rebecca menyiapkan sarapan untuk

6 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 21 Juni 2016. 7 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 21 Juni 2016.

Page 47: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

36

anak-anaknya yang akan berangkat sekolah. Waktu siang hari dapat

dilihat saat Rebecca meliput prosesi bom bunuh diri, dimana saat itu

terlihat matahari begitu teriknya. Latar waktu sore dapat dilihat saat

sedang berada di pantai. Sedangkan, malam hari dapat dilihat saat

Rebecca meninggalkan rumah dan mendatangi rumah Theresa.8

5. Plot atau Alur

Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun

sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk

rangkaian cerita. Alur dalam film ini adalah maju (prograsif), set cerita

berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan datang.9

C. Tim Produksi

Berikut adalah orang-orang dibalik pembuatan film A Thousand Times

Goodnight, diantaranya:

Tabel 3.2 Tim Produksi Film A Thousand Times Good Night

Sutradara

Penulis Skenario

Produser

Eric Poppe

Eric Poppe

Harald Rosenløw-Eeg

Finn Gjerdrum

Stein B. Kvae

8 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 21 Juni 2016. 9 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 21 Juni 2016.

Page 48: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

37

Penata music

Sinematografer

Editor

Produksi

Distribusi

Armand Amar

John Christian Rosenlund

Sofia Lindgren

Paradoks Produksi

Nordisk Film Distribution10

D. Profil Sutradara

Erik Poppe lahir pada 24 Juni 1960 di Orlo, Norwegia. Ia adalah seorang

sutradara film Norwegia, penulis skenario, mantan sinematografer dan

jurnalis foto. Poppe memulai karirnya sebagai fotografer untuk koran

Verdens Gang dan Reuters, meliput berita domestik maupun konflik

internasional di seluruh dunia. Ia pernah mendapatkan penghargaan dari

Norwegian Perss Association dan World Press Photo. Ia lulus sebagai

sinematografer di Dramatiska Institute di Stockholm, Swedia pada tahun

1991 dan telah melakukan beberapa program penelitian artistik dan sutradara

antara 2001 dan 2010.

10 “1,000 Times Goodnight Full Cast&Crew”.

Page 49: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

38

Film pertamanya sebagai sutradara adalah Schpaaa pada tahun 1998,

diikuti oleh Hawaii, Oslo pada tahun 2004. Film deUSYNLIGE (Troubled

Water) adalah film ketiga dan film terakhirnya A Thousand Times Goodnight

pada tahun 2013. Film-filmnya telah berpartisipasi dalam festival utama, dan

penghargaan yang diterima diantaranya, Berlinale Panorama, The Vesuvio

Prize di Napoli International Film Festival, Norwegian Entry untuk Best

Foreign Languange Film, Festroia di Portugal untuk Best Directing, Silver

Dolphin di Festroia, Nordic Ministerie Councils Award untuk The Best

Nordic Feature, Ecumenical Award dan beberapa hadiah lainnya.11

Poppe mungkin satu-satunya sutradara di Norwegia yang telah

menunjukkan kemampuannya menarik perhatian kritikus serta penonton,

mendapatkan pengakuan yang tinggi dalam perilisan film-filmnya di dalam

negeri. Oslo Trilogy serta A Thousand Times Good Malam telah terjual lebih

dari lima puluh wilayah di seluruh dunia. Poppe juga direktur utama untuk

"Brigaden" (The Brigade) pada tahun 2002. Poppe salah satu sutradara

Skandinavia paling berpengalaman dan menarik. Dia membuat keahliannya

menjadi baik dalam cerita yang dibangunnya dengan kuat, penulisan yang

tajam, kerja kamera yang mengesankan dan bakat luar biasa untuk irama dan

musik dalam pengeditan.12

11 “Eric Poppe Biography”, artikel diakses pada 1 Juni 2016 dari

http://www.imdb.com/name/nm0691547/bio?ref_=nm_ov_bio_sm 12 “Eric Poppe Biography”, artikel diakses pada 20 Juli 2016 dari

http://www.imdb.com/name/nm0691547/bio

Page 50: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

39

BAB IV

TELAAH SEMIOTIKA TENTANG KEPEDULIAN TERHADAP

KONFLIK SOSIAL DALAM FILM A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT

Film A Thousand Times Good Night merupakan film yang bergenre drama.

Film tersebut menceritakan tentang seorang wanita yang berprofesi sebagai

fotografer konflik dan harus dihadapkan pada pilhan antara keluarga atau karirnya

yang membahayakan dirinya sendiri. Film ini diangkat dari pengalaman pribadi

sutradara dan penulis naskah yaitu Eric Poppe, Ia mengatakan dalam sebuah

wawancara bahwa:

“I took my own story, straight from my life, and made it as the film’s story, It was very personal, the whole film is telling a story that’s almost autobiographical. It’s almost from my diary…”.1 Artinya: “Saya mengambil cerita pribadi saya, langsung dari hidup saya, dan membuatnya menjadi cerita film, hal itu sangat pribadi, keseluruhan film memberitahukan cerita yang hampir autobiografi. Cerita tersebut dari buku harian saya…” Karena film tersebut merupakan kisahnya sendiri, bahkan Poppe

menunjukkan filmnya kepada anak dan istrinya sebelum dirilis. Ia merasa perlu

menanyakan pendapat anak dan istrinya bagian-bagian mana saja yag perlu

ditampilkan ataupun tidak.

Selain film ini merupakan autobiografi, hal lain yang menarik dalam film ini

adalah bahwa pemeran utamanya seorang wanita yang bernama Rebecca. Eric

Poppe juga menjelaskan mengapa ia memilih peran wanita dalam film yang

1 Stefan Pape, “The HeyUGuys Interview: “It’s almost from my diary” – Erik Poppe on A

Thousand Times Good Night”, artikel diakses pada 1 Agustus 2016 dari http://www.heyuguys.com/interview-erik-poppe-a-thousand-times-good-night/

Page 51: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

40

mengangkat kisahnya tersebut. Menurut Poppe, ia merubah dirinya menjadi

seorang wanita untuk menegaskan dan membuat topik cerita lebih penting dan

mudah bagi penonton memahaminya. Penonton akan sulit melihat dan

menerimanya hanya karena ia adalah seorang ibu yang memiliki pekerjaan berat

dan memiliki dua orang anak yang masih kecil.2

Poppe mengatakan:

“The female perspective in our story is all about how a woman photographer in particular is better able to portray the totality of war. She is in the same place men are, and is covering the same situations, but in the Muslim world she also had access to areas from which male journalists are excluded."3 Artinya: “Perspektif perempuan dalam cerita kita semua tentang bagaimana fotografer perempuan secara khusus lebih mampu menggambarkan keseluruhan perang. Dia berada di tempat yang sama dengan laki-laki, dan meliput keadaan yang sama, tetapi dalam dunia Muslim perempuan memiliki akses ke daerah-daerah dimana laki-laki tidak diperbolehkan.” Jadi menurutnya jurnalis wanita memiliki akses lebih dalam peliputan di

daerah perang terutama dalam dunia Muslim dimana jurnalis laki-laki tidak

diperkenankan untuk meliput.

Adapun penelitian dari penelitian ini ditemukan lima scene yang

menunjukkan kepedulian terhadap konflik sosial yang diantaranya:

a. Memberitahu adanya ancaman bom

b. Menolong para korban bom bunuh diri

c. Mengenang para korban konflik

d. Perjuangan menerbitkan berita konflik di media

e. Memberikan bantuan keamanan di Kenya

2 Pape, “The HeyUGuys Interview: “It’s almost from my diary” – Erik Poppe on A Thousand

Times Good Night”. 3 Risky, “Menjadi Fotografer Konflik”, artkel diakses pada 1 Agustus 2016 dari

http://www.terlalurisky.com/2015/01/ketika-fotografer-konflik-menghadapi.html

Page 52: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

41

Dari kelima scene yang ditemukan tersebut akan di analisis berdasarkan

model analisis semiotikan Roland Barthes yang ditinjau dari denotasi, konotasi

dan mitos.

A. Memberitahu Adanya Ancaman Bom

Pada scene pertama menceritakan Rebecca yang pergi ke Afganistan

untuk mendokumentasikan prosesi bom bunuh diri yang dilakukan seorang

wanita warga setempat. Rebecca mengikuti prosesi tersebut sampai bom

diledakkan. Bom diledakan di daerah Kabul, Afganistan, hingga pada

akhirnya Rebecca pun menjadi korban ledakan bom bunuh diri tersebut dan

harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.4

Tabel 4.1 Scene 1 (00.10.49-00.11.27)

Visual Dialog Type of Shot

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

4 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 25 Juli 2016

Page 53: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

42

Rebecca: Bom! Bom!

Bom!

Rebecca: Menyingkir!

Big Close Up

(ECU),pengambilan

gambar dari atas

hingga dagu objek.

Menonjolkan objek

untuk menimbulkan

ekspresi tertentu.

Long shot (LS),

pengambilan

gambar yang

menunjukkan objek

dengan latar

belakangnya.

Sumber gambar dan dialog berdasarkan film A Thousand Times Goodnight

1. Denotasi

Gambar pertama menampilkan Rebecca yang mengenakan hijab dan

pakaian berwarna hitam berjalan cepat sambil menoleh ke arah belakang.

Gambar kedua terlihat wajah Rebecca yang mengenakan hijab berwarna

hitam yang menutupi kepala dan sebagian wajahnya sambil merentangkan

tangannya mencoba memperingatkan warga dan berteriak

“bom..bom..bom..”. Gambar keempat menampilkan kepala Rebecca yang

mengenakan hijab dari belakang dan tangannya digerak-gerakkan sambil

mengatakan “menyingkir”.5

5 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016.

Page 54: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

43

2. Konotasi

Dalam scene ini diambil saat sedang di Afganistan, dimana Rebecca

sedang mengikuti prosesi bom bunuh diri yang dilakukan warga setempat.

Dalam scene melihatkan Rebecca yang mengenakan pakaian tertutup,

jilbab berwarna hitam dan cadar. Padahal Rebecca merupakan seorang

non-Muslim, namun ia mengenakan hijab yang merupakan pakaian wajib

perempuan Muslim. Konotasi yang ditemukan dalam scene ini adalah

bahwa tidak semua yang menggunakan pakaian tertutup, hijab dan cadar

merupakan seorang perempuan Muslim.

3. Mitos

Mitos bermula dari konotasi yang telah menetap di masyarakat,

sehingga pesan yang didapat dari mitos tersebut sudah tidak lagi

dipertanyakan oleh masyarakat.6

Semenjak kemunculan Taliban pada tahun 1994 dan pada akhir 1990-

an Taliban mampu menguasai ibu kota bahkan nyaris menguasai seluruh

Afghanistan. Para pemimpim Taliban mulai mendirikan sebuah rezim

yang tak kenal kompromi. Menurut Riduan Sayyed, mereka yang berjuang

di Afghanistan adalah anak-anak muda yang mempunyai gairah

keagamaan. Mereka membawa paham keagamaan yang keras, kaku, dan

6 Benny Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2011), h.

59.

Page 55: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

44

rigid.7 Mereka berupaya memaksakan sebuah cara hidup yang murni

berdasarkan penafsiran fundamentalis mereka terhadap Islam. Pemerintah

Taliban menerapkan syariat Islam secara khas dan amat ketat. Taliban

melarang siaran televisi, menonton di bioskop, dan mendengarkan musik

karena dianggap melalaikan orang dalam beribadah. Orang-orang yang

ditemukan tidak shalat pada waktunya akan dipenjara.8

Hukum yang ditegakkan oleh Taliban terutama berakibat terhadap

kaum perempuan yang diperintahkan untuk menutupi diri dari kepala

hingga kaki dengan burka. Mereka akan dipukuli di depan umum jika

mereka tidak berpakaian selayaknya.9 Karena hal itu pula Rebecca yang

merupakan non-Muslim harus mengenakan hijab saat berada di

Afghanistan.10

Dalam Islam perintah menutup aurat djelaskan dalam ayat berikut

yang berbunyi:

للمؤمنت یغضضن من أبصرھن ویحفظن فروجھن ولا یبدین زینتھن إلا ما ظھر وقلأو نھمنھا ولیضربن بخمرھن على جیوبھن ولا یبدین زینتھن إلا لبعولتھن أو ءابائ

و بني أخوتھن ءاباء بعولتھن أو أبنائھن أو أبناء بعولتھن أو إخونھن أو بني إخونھن أ ٱلذین ٱلطفلأو ٱلرجالمن ةٱلإربغیر أولي ٱلتبعینأو نسائھن أو ما ملكت أیمنھن أو

ولا یضربن بأرجلھن لیعلم ما یخفین من زینتھن وتوبوا ٱلنساءلم یظھروا على عورت ٣١لعلكم تفلحون ٱلمؤمنونجمیعا أیھ ٱللھإلى

Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung

7 Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme, Oase Perdamaian,

(Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), h. 96. 8 Anton Kurnia, Dari Penjara Taliban Menuju Iman, cet. ke-3, (Bandung: PT Mizan Pustaka,

2007), h. 35. 9 Kurnia, Dari Penjara Taliban Menuju Iman, h. 36. 10 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016.

Page 56: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

45

kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. Hal yang cukup krusial ialah batas-batas aurat dan bagian tubuh

perempuan yang boleh tampak. Menurut Al-Qurthubiy, dengan

berdasarkan pada kebiasaan adat dan ibadah dalam Islam, bahwa wajah

dan telapak tangan wanita yang pada umumnya selalu tampak, mendapat

pengecualian dalam Q.S. an-Nur [24]: 31 itu.11

Bagi umat agama lain, tidak ada keharusan untuk mengikuti ketentuan

busana Muslimah, kecuali atas kemauan sendiri. Khalifah Umar bin

Khatab pernah menyampaikan kepada pemerintah daerah, agar tidak

memaksa umat agama lain memakai pakaian Muslim.12

Bahkan pada era Daulah Umayah dan Daulah Abasiyah, meskipun

terkesan diskriminatif, wanita umat agama lain dilarang keras memakai

pakaian yang sama dengan wanita Muslimah. Perempuan umat agama lain

dibebaskan memakai pakaiannya sendiri meskipun memperlihatkan aurat,

sepanjang tidak mengganggu ketertiban umum.13

11 Hamka Haq, Islam Rahmah Untuk Bangsa, cet. Ke-2, (Jakarta: Baitul Muslimin Indonesia

Press, 2015), h. 198. 12 Hamka Haq, Islam Rahmah Untuk Bangsa, h. 199. 13 Hamka Haq, Islam Rahmah Untuk Bangsa, h. 302.

Page 57: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

46

B. Menolong Para Korban Bom Bunuh Diri

Pada scene kedua menceritakan setelah terjadinya ledakan bom bunuh

diri. Rebecca yang mencoba menjauh dari tempat kejadian namun pada

akhirnya terkena ledakan juga dan harus dirawat di rumah sakit. Pada scene

ini melihatkan gambaran pasca terjadinya ledakan bom bunuh diri, dimana

orang-orang yang selamat dari ledakan bom bergegas membantu para

korban.14

Tabel 4.2 Scene 2 (00.13.11-00.13.44)

Visual Dialog Type of Shot

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Close Up (CU),

pengambilan

gambar dari tepat

atas kepala sampai

bawah leher.

14 Berdasarkan pengamatan film A Thousand Times Goodnight pada 25 Juli 2016

Page 58: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

47

Full Shot (FS),

pengambilan

gambar penuh dari

atas kepala hingga

kaki.

Memperlihatkan

objek secara

keseluruhan.

Sumber gambar berdasarkan film A Thousand Times Goodnight

1. Denotasi

Gambar pertama melihatkan seorang wanita memakai pakaian serba

biru dengan hijab dan cadar sedang menggendong anak kecil yang terlihat

menangis, lalu ada seorang pria yang terlihat dari belakang sedang

membawa anak yang lainnya yang terluka. Gambar kedua menampilkan

dua wanita berpakaian Muslim biru yang sedang menolong anak

perempuan dengan hijab berwarna kuning dengan muka yang terlihat

terluka . Gambar ketiga melihatkan seorang pria yang terlentang sambil

memegang perutnya dan dua pria lainnya mencoba menolong dengan

memeganginya dari belakang, pria tersebut menggunakan sorban di

lehernya, peci dikepalanya dan baju koko.15

15 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016.

Page 59: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

48

2. Konotasi

Pada scene ini diambil setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di

Kabul, Afghanistan. Hijab, cadar, baju panjang diidentikan sebagai

pakaian Muslimah, sedangkan peci, sorban dan baju koko diidentikkan

sebagai pakaian Muslim. Walaupun pelaku bom bunuh diri merupakan

seorang Muslim, namun terdapat juga Muslim-Muslim lainnya yang

bersikap peduli terhadap sesamanya. Hal ini terlihat jelas saat warga

Muslim yang selamat dari ledakan bom bunuh diri mencoba menolong

warga yang menjadi korban bom bunuh diri.16

3. Mitos

Sebelum terjadinya perang pada era 60-an, warga Afganistan hidup

dengan harmonis, namun semua berubah saat terjadinya konflik. Pada 8

Juli 2008, sebuah ledakan bom bunuh diri yang dahsyat di Kabul menelan

korban jiwa hampir 200 orang. Dalam ledakan bom tersebut seorang anak

berusia dua tahun harus kehilangan ibunya dan sebuah keluarga yang

kehilangan lima anggotanya.17 Akibatnya banyak orang-orang kehilangan

anggota keluarganya dan harapan mereka adalah mendapatkan pertolongan

atas konflik yang terus terjadi dan menewaskan banyak orang tersebut.

16 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016. 17 Malalai Joya, A Woman Among Warlord, Rika Iffati Farihah, A Woman Among Warlord,

cet. ke-1, (Jakarta: Penerbit Qanita, 2011) h.369.

Page 60: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

49

Pandangan Islam sendiri mengenai tolong menolong terhadap sesama

yang sedang mengalami kesusahan sangat dianjurkan. Sikap tolong

menolong antar sesama juga disebutkan dalam hadits berikut:

أن عبد اللھ بن عمر رضي اللھ عنھما أخبره أن رسول اللھ صلى اللھ علیھ وسلم قال المسلم أخو المسلم لا یظلمھ ولا یسلمھ ومن كان في حاجة أخیھ كان

من فرج عن مسلم كربة فرج اللھ عنھ كربة من كربات یوم اللھ في حاجتھ و القیامة ومن ستر مسلما ستره اللھ یوم القیامة

Abdullah bin Umar, r.a meriwayat bahwa Rasullah SAW bersabda: “Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, dia tidak menganiaya dan menyerahkan saudaranya. Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebetuhannya. Siapa yang melepaskan kesusahan seorang muslim di dunia, niscaya Allah akan melepaskannya dari kesusahan Hari Kiamat. Siapa menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (Muttafaqun ‘alaih) Jika kaum Mukminin bersaudara, mereka diperintahkan mengerjakan

apa saja yang membuat hati mereka bersatu dan dilarang mengerjakan apa

saja yang membuat hati saling membenci. Selain itu, saudara harus

mendatangkan manfaat kepada saudaranya dan menahan mudharat

darinya. Di antara mudharat terbesar yang harus ditahan dari saudara

seagama ialah kezhaliman. Kezhaliman tidak saja haram dilakukan

terhadap seorang Muslim, tetapi juga haram dilakukan terhadap siapa

saja.18

Di antara hal yang paling dilarang orang Muslim ialah menelantarkan

orang Muslim lainnya. Karena, orang Mukmin diperintahkan menolong

saudaranya yang Muslim, seperti yang disabdakan Rasulullah:

18 Umi Musyarofah, Hadits Dakwah dan Komunikasi, cet. ke-2, (Pondok Gede: TASNIM,

2010), h. 159.

Page 61: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

50

انصر أخاك ظالما أو مظلوما قیل یا رسول اللھ ھذا ننصره مظلوما فكیف ننصره ظالما قال تمنعھ من الظلم

“Tolonglah saudaramu yang zhalim atau dizhalimi.” Ditanyakan, “wahai Rasulullah, kami menolongnya jika dia dizhalimi, bagaimana menolongnya jika dia menzhalimi?” nabi Saw bersabda,” Kau cegah dia dari berbuat zhalim. Itulah pertolonganmu terhadapnya.” (Diriwayatkan Ahmad)

C. Mengenang Para Korban Konflik

Pada scene yang ketiga menceritakan Steph yang memiliki tugas

mengenai Afrika. Akhirnya Rebecca mengajak Steph ke kantor berita

tempatnya bekerja untuk mendapatkan informasi lebih mengenai Afrika. Di

dalam kantor tersebut terlihat banyak foto-foto yang terpampang di sepanjang

dinding kantor.19

Tabel 4.3 Scene 3 (00.47.53-00.47.59)

GAMBAR DIALOG Type of Shot

Full Shot (FS),

pengambilan

gambar penuh dari

atas kepala hingga

kaki.

Memperlihatkan

objek secara

keseluruhan.

19 Berdasarkan pengamatan film A Thousand Times Goodnight pada 25 Juli 2016

Page 62: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

51

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Sumber gambar dan dialog berdasarkan film A Thousand Times Goodnight

1. Denotasi

Gambar pertama menampilkan sebuah ruangan yang terdiri dari

beberapa ruang yang dikotakkan dan foto-foto yang memenuhi dinding.

Gambar kedua menampilkan sebuah foto beberapa anak di dinding

berwarna biru.20

2. Konotasi

Dalam scene ini gambar diambil di dalam kantor berita, hal ini dapat

terlihat dari ruangan-ruangan yang dikotak-kotakkan sebagaimana ruang

kerja pada umumnya di sebuah kantor. Bentuk kepedulian pada konflik

dalam scene ini dapat terlihat pada foto-foto yang ditempel pada dinding-

dinding ruangan, dimana foto-foto tersebut merupakan foto-foto korban

konflik yang terjadi di belahan dunia. Warna biru pada dinding diartikan

dalam budaya Barat terkait dengan perasaan melankolis, sehingga

memunculkan kata 'Blues' ketika ada seseorang yang terlihat sedih,

sedangkan di banyak negara Timur Tengah, biru berarti keselamatan dan

perlindungan, dan merupakan simbol dari surga, spiritualitas, dan

20 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus 2016.

Page 63: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

52

keabadian.21 Sedangkan, foto merupakan gambar diam yang merekam

suatu objek, kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu. Jadi dapat

diartikan diletakkannya foto-foto konflik di dinding berwarna biru yaitu

untuk mengingat keadaan yang dialami mereka yang menjadi korban

konflik di belahan dunia, dimana mereka mengalami kesedihan tiada akhir

akibat konflik yang terjadi di negaranya dan berharap mendapatkan

perlindungan agar dapat hidup dengan tenang.22

3. Mitos

Konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia seakan-akan terus

terjadi tiada henti. Salah satunya di Afganistan, tidak terhitung warga

Afghanistan yang tewas pada tahun-tahun terakhir karena terus

berlangsungnya penyangkalan sistemik atas hak-hak perempuan. Selain

itu, ada pula kematian orang-orang tak bersalah yang sekedar lewat,

terbunuh dalam peristiwa pengeboman bunuh diri oleh Taliban serta

pihak-pihak lain. Hal ini merupakan bentuk teror atas penduduk

Afghanistan dan ancaman yang harus dihadapi setiap saat.23 Maka dari itu,

orang-orang yang menjadi korban konflik mengharapkan kepedulian dari

masyarakat luas.

Dalam Islam, Islam senantiasa mengajarkan kita untuk berempati,

baik kepada sesama manusia, dan kepada semua makhluk ciptaanNya.

21 “Makna Warna dari Beberapa Negara di Dunia,” artikel diakses pada 1 Agustus 2016 dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/makna-warna-dari-beberapa-negara-di-dunia

22 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus 2016.

23 Malalai Joya, A Woman Among Warlord, Rika Iffati Farihah, h. 369.

Page 64: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

53

Dalam Al-Quran, bentuk empati ini seperti dilukiskan dalam surat Al-

Maidah ayat 2 berikut:

وتعاونوا على البر والتقوى

”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa."

Dan dijelaskan pula dalam hadis berikut:

ة فرج اللھ من كان فى حاجة أخیھ فإن اللھ فى حاجتھ ومن فرج عن مسلم كرب

عنھبھاكربةمنكربیومالقیامة

Artinya: “Barang siapa yang mencukupi kebutuhan saudarnya, niscaya allah akan memenuhi kebutuhannya, dan barang siapa yang melepaskan satu kesusahan yang dialami oleh seorang muslim, maka allah akan meng-hindarkannya dari satu kesusahan di hari kiamat.''(HR. Muslim) Manusia perlu selalu mengasah dan mempertajam empati, simpati,

dan apresiasi terhadap sesamanya. Sebab, menurut keyakinan Nurcholis

Madjid seorang tokoh neo-modernisme Islam Indonesia, sesungguhnya

manusia tidak pernah menderita sendirian. Apa yang kita derita

sesungguhnya juga bisa dan telah di derita orang lain.24

D. Perjuangan Menerbitkan Berita Konflik Di Media

Pada scene keempat menceritakan Rebecca yang sedang melakukan

video call dengan Jesicca teman satu kantornya. Jesicca memberitahu bahwa

foto-foto yang diambil Rebecca saat di Afghanistan tidak bisa untuk

24 Mohamad Monib dan Islah Bhahrawi, Islam Dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan

Nurcholis Madjid, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 271.

Page 65: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

54

diterbitkan. Rebecca yang mendengar hal itu marah dan mencoba

meyakinkan temannya untuk menerbitkan foto-foto tersebut.25

Tabel 4.4. Scene 4 (00.56.26-00-00.57.13)

Visual Dialog Type of Shot

Rebecca: Oh ini semua

benar-benar munafik!

Menurutku ini benar-

benar ancaman!

Jess: Rebecca percayalah

padaku, ini bukan

keputusanku, tapi

menurut mereka ini

adalah keputusan akhir

dan tidak bisa

dirundingkan lagi.

Rebecca:Jadi maksudmu

foto-foto itu tidak akan

disebarkan, begitukah

maksudnya?

Jess: Maafkan aku.

Rebecca: Jess, kau harus

yakinkan mereka

pergilah ke editornya

atau apaupun, kau pernah

melakukannya. Aku

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Close Up (CU),

pengambilan

gambar dari tepat

atas kepala sampai

bawah leher.

25 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 25 Juli 2016

Page 66: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

55

memotret tentang apa

yang kulihat. Apa kau

mengerti?

Rebecca: Publiskan foto-

foto itu, kau sudah

berjanji padaku!

Jess: Aku akan

menghubungi kau lagi.

Maafkan aku.

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Sumber gambar dan dialog berdasarkan film A Thousand Times Goodnight

1. Denotasi

Gambar pertama menampilkan Jesicca dan Rebecca yang sedang

melakukan video call, saat itu Jesicca tidak dapat menerbitkan foto-foto

Rebecca saat di Afghanistan dan Rebecca terlihat kesal dengan

mengatakan “Oh ini semua benar-benar munafik! Menurutku ini benar-

benar ancaman!”. Gambar kedua dan ketiga menampilkan Rebecca yang

sedang duduk di ruang kerja menatap layar komputer dengan wajah kesal

dan mencoba memohon pada Jesicca namun Jesicca terus berkata maaf

Page 67: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

56

tidak dapat membantu. Pada gambar keempat menampilkan wajah Jesicca

dalam video call dan mengakhiri pembicaraan.26

2. Konotasi

Jesicca dan Rebecca sedang melakukan video call untuk

membicarakan foto-foto Rebecca saat di Afghanistan untuk diterbitkan,

namun Jesicca tidak dapat menerbitkannya karena ia tidak memiliki

kewenangan dalam menerbitkan berita. Kantor media tempat Jesicca

bekerja menolak menerbitkan hasil foto Rebecca karena menganggap

kejadian tersebut merupakan hal biasa. Konotasi dalam scene ini adalah

media massa Barat tidak ingin melibatkan diri dalam menerbitkan berita-

berita terkait negara-negara Islam yang berkonflik, karena menurutnya hal

tersebut bukanlah sesuatu yang perlu di sebar luaskan dan merupakan hal

yang sudah biasa.27

3. Mitos

Media mempunyai kekuatan besar dalam menyampaikan informasi.

Pemanfaatan media dalam hal menyebarkan pemberitaan konflik tidak lain

adalah untuk memberitahu khalayak keadaan di sana dan harapan agar

mendapatkan bantuan. Tetapi yang terjadi saat ini justru media-media

Barat tidak melakukannya dengan tujuan tersebut. Dalam buku Covering

26 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016. 27 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016.

Page 68: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

57

Islam: How the Media and the Experts Determine How We See the Rest of

the World? Karya Edward W Said (1981) secara tepat menggambarkan

bagaimana media dan sarjana Barat melihat Islam dan umat Islam.

Menurutnya, Islam bagi sebagian besar masyarakat Eropa dan Amerika

adalah berita (news), terutama tentang sesuatu yang tidak menyenangkan.28

Dalam pengemasan berita tentang Islam, Barat kerap mengekspos

cap-cap seperti “fundamentalisme”, “militanisme”, “ekstremisme”,

“radikalisme”, dan bahkan “terorisme” yang arahnya jelas untuk

mendiskriditkan Islam.29

Dalam kaitan ini ada sebuah studi yang mengkaji masalah

pemberitaan tentang Islam dalam kerangka konsep-konsep teori

globalisasi, yaitu dengan mengambil sampel pada majalah Times

(Amerika) dan Economis (Inggris), tentang tiga bulam pertama tahun

1997. Salah satu kesimpulan dari studi ini mengatakan bahwa reportase

berita tentang dunia Islam, bila dibandingkan dengan bagian dunia lain,

hanya merepresentasikan sekitar 22,8%. Padahal semua tahu bahwa

jumlah kaum Muslim sekitar 1,2 miliar jiwa, artinya hampir seperempat

penduduk bumi. Hal itupun kebanyakan berita bernuansa negatif, dan

difokuskan pada Negara-negara Islam yang dipandang oleh Negara poros

28 “Islam dan Media Barat,” artikel diakses pada 1 Agustus 2016 dari

http://nasional.sindonews.com/read/746767/18/islam-dan-media-barat-1370480234 29 Asep Syamsul M. Romli, Demonologi Islam: Upaya Barat Membasmi Kekuatan Islam,

cet.ke-1, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h. 9-10.

Page 69: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

58

sebagai ancaman baginya, seperti Iran, Irak, Pakistan, Afganistan,

Palestina, dan lain-lain.30

Dalam pandangan Islam, Islam mengatakan bahwa siapaun diri kita,

pasti tidak akan mampu menciptakan kehidupan damai dan aman secara

mandiri, tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Oleh karena itu, anjuran

agar saling tolong menolong, bukan sekedar untuk pemenuhan kebutuhan

yang bersifat material akan tetapi lebih dari itu, demi teciptanya tata

pergaulan masyarakat yang harmonis.31

Menurut Nurcholis Madjid seorang tokoh neo-modernisme Islam

Indonesia mengatakan bahwa Allah menyerukan kepada umat Islam untuk

menegakkan keadilan, khususnya keadilan sosial dalam bentuk pemerataan

kesejahteraan dan kepedulian akan penderitaan dan kemiskinan

masyarakat sekelilingnya. Bila hal itu diabaikan, Allah akan

membinasakan umat tersebut dan akan menggantikannya dengan umat lain

yang bermoral dan berakhlak mulia. Hal tersebut juga dipertegas dalam

surat Al Isra ayat 16.32

١٦ا فدمرنھا تدمیر ٱلقولأردنا أن نھلك قریة أمرنا مترفیھا ففسقوا فیھا فحق علیھا وإذا

Artinya: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

30 Lathifah Ibrahim Khadhar, Al-Islam fil Fikrul Gharbi, Abdul Hayyie Al Kattani, Ketika

Barat Memfitnah Islam, cet. Ke-1, (Jakarta: Grma Insani, 2005), h. 247-248. 31 Departemen Agama RI, Hubungan Antar Umat Beragama, h. 74. 32 Mohamad Monib dan Islah Bhahrawi, Islam Dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan

Nurcholis Madjid, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 200.

Page 70: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

59

Selain itu membantu meringankan beban penderitaan orang lain

merupakan hal yang mulia. Allah SWT telah menjanjikan balasan bagi

orang-orang yang meringankan beban penderitaan orang lain. Pertolongan

yang diberikan seorang Mukmin kepada saudaranya pada hakikatnya

adalah menolong dirinya sendiri. Hal ini karena Allah akan menolongnya,

baik di dunia maupun di akhirat selama dia menolong saudaranya.33

Allah SWT berfirman:

٧یأیھا ٱلذین ءامنوا إن تنصروا ٱللھ ینصركم ویثبت أقدامكم “hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah,

niscaya Allah pun akan menolong kamu…”(Muhammad [47] : 7)

Inti dari ayat di atas adalah agar umat Islam memiliki kepedulian dan

kepekaan sosial atas saudara-saudaranya seiman. Islam tidak

membenarkan sikap egois dan mementingkan diri sendiri.34

E. Memberikan Bantuan Keamanan Di Kenya

Pada scene yang terakhir menceritakan Rebecca yang mendatangi

Kakuma kamp pengungsi di Kenya, yang terletak dekat perbatasan Sudan dan

Uganda bersama anaknya Steph. Steph sedang mengerjakan tugas mengenai

pedalaman budaya di Africa. Saat berada disana, kamp pengungsian diserang

33 Musyarofah, Hadits Dakwah dan Komunikasi, h. 156. 34 Musyarofah, Hadits Dakwah dan Komunikasi, h.157.

Page 71: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

60

dan tidak ada penjagaan ditempat tersebut. Setelah kejadian tersebut Rebecca

dan Stig berdebat atas apa yang terjadi.35

Tabel 4.5 Scene 5 (01.14.21-01.14.41)

Visual Dialog Type of Shot

Rebecca: Penampungan

tidak terlindungi!

Dimana keamanan untuk

mereka?

Stig: Kami melakukan

sebisa kami.

Rebecca: Kenapa PBB

membiarkan ini terjadi?

Rebecca: Mereka tidak

dilidungi oleh

perlindungan apapaun.

Stig: Aku sudah berkata

itu kepada PBB sejak

tahun lalu, aku akan

melakukannya lagi, tapi

kita tidak harus mati

Rebecca.

Long Shot (LS),

pengambilan

gambara

menunjukkan objek

dengan latar

belakangnya.

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

35 Berdasarkan pengamatan dalam film A Thousand Times Goodnight pada 25 Juni 2016

Page 72: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

61

Rebecca: Aku akan

segera mengirim foto-

foto ini ke New York!

Medium Shot (MS),

memperlihatkan

tampilan seseorang

dari batas pinggang

keatas.

Sumber gambar dan dialog berdasarkan film A Thousand Times Goodnight

1. Denotasi

Gambar petama menampilkan Stig dan Rebecca yang sedang

menghampiri sebuah mobil berwarna putih. Gambar kedua menampilkan

Stig di luar mobil terlihat sedang berbicara. Gambar ketiga menampilkan

wajah Rebecca sambil mengatakan “Penampungan tidak terlindungi!

Dimana keamanan untuk mereka?” dan pada gambar yang keempat terlihat

ekspresi Rebecca yang marah sambil menunjukkan kotak hitam

ditangannya yang merupakan sebuah memori berisi foto-foto saat

penyerangan terjadi.36

2. Konotasi

Saat Rebecca sedang mengunjungi kamp pengungsian korban konflik

di Kakuma Kenya, kamp pengungsi tersebut diserang dan tidak ada

penjagaan di sana sehingga banyak orang-orang yang berada di

penampungan tewas akibat serangan tersebut. Rebecca juga menanyakkan

pertanggungjawaban PBB atas keamanan mereka. Kamp pengungsian

36 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus

2016.

Page 73: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

62

akan terus mendapatkan serangan akibat konflik antarsuku, antarras dan

antaragama yang terjadi di Sudan dan Kenya, maka dari itu kamp

pengungsian harus diberikan keamanan untuk menghindari hal-hal seperti

itu terjadi lagi. Korban-korban yang tinggal dipenampungan berhak

mendapatkan keamanan untuk menjamin keselamatan mereka. Akhirnya

Rebecca bertekad untuk melaporkan kejadian tersebut dengan membawa

bukti foto-foto yang ia ambil saat terjadi penyerangan kepada pihak

PBB.37

3. Mitos

Kamp pengungsi Kakuma adalah rumah dari 185 ribu pengungsi yang

sebagian besar berasal dari Sudan Selatan. Kamp pengungsi tersebut

terletak di sebelah utara Kenya, dekat perbatasan Sudan. Kekerasan di

antara para pengungsi sudah biasa terjadi di sana. Salah satunya, saat

adanya laporan pemerkosaan yang terjadi di kamp yang memicu

pertempuran antar pengungsi yang menewaskan delapan orang. 38

Orang-orang yang menjadi korban konflik di negaranya

mengharapkan keamanan dengan berlari ke kamp pengungsi, namun

disana mereka juga tidak mendapatkan keamanan. Kekhawatiran akan

keselamatnnya terancam setiap waktu. Padahal manusia memiliki hak

untuk memperoleh kehidupan yang bahagia dan menyenangkan sepanjang

37 Berdasarkan hasil pengamatan dalam film “A Thousand Times Goodnight” pada 1 Agustus 2016.

38 “PBB Perluas Tenda Pengungsi di Kenya”, artikel diakses pada 11 Agustus 2016 dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/06/22/nqb263-pbb-perluas-tenda-pengungsi-di-kenya

Page 74: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

63

tidak merugikan dan mengganggu kebahagiaan dan kesenangan hidup

orang lain.39

Dalam Al Qur’an surah Al Insaan ayat 8 yang berbunyi:

٨ا وأسیرا ا ویتیمویطعمون ٱلطعام على حبھۦ مسكین

Artinya : “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan”.

Manusia tidak diperkenankan berbuat aniaya terhadap manusia lain

dalam batas-batas kemanusiaannya. Sebab bukan termasuk orang yang

bertakwa dan mencintai Tuhannya kalau tidak mencintai fakir miskin,

anak yatim dan tawanan/tahanan dengan baik sebagaimana ditegaskan

dalam Al Qur’an surah Al Insaan ayat 8 tersebut.40 Selain itu hak

memperoleh perlindungan juga terangkum dalam pasal 5 Universal

Declaration of Human Right (UDHR). UDHR adalah sebuah pernyataan

dari seluruh umat manusia mengenai HAM.41 Pasal tersebut yang bunyi

terjemahannya sebagai berikut :

Pasal 5 UDHR Tiada seorang pun boleh dianiaya atau diperlakukan secara kejam atau dihina atau dihukum dengan tidak berperikemanusiaan. Artinya, seorang tahanan, fakir miskin, anak yatim juga harus

dilindungi dan dihormati hak-hak kemanusiannya lebih-lebih yang mereka

39 Baharudding Lopa, Al Qur’an dan Hak-Hak Asasi Manusia, cet. ke-1, (Yogyakarta: PT

Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), h. 59. 40 Lopa, Al Qur’an dan Hak-Hak Asasi Manusia, h..60. 41 “Sisi Pandang: Universal Declaration of Human Rights,” artikel diakses pada 20 Juli 2016

dari https://thepeacenow.wordpress.com/2012/03/28/sisi-pandang-universal-declaration-of-human-rights-3/

Page 75: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

64

berada dalam keadaan susah. Perlindungan mereka ini berati menjamin

hak mereka untuk lepas dari penderitaan.42

Al-Khiraqi berkata, “siapa saja orang yang diberi jaminan keamanan

dan perlindungan oleh kami, baik laki-laki, perempuan, maupun budak

sekalipun, maka ia berhak memperoleh keselamatan dan keamanan.” Ibn

Quddamah memberikan penjelasan terhadap hal ini dengan mengatakan,

“Jika ahlu harb (pihak yang memerangi) diberi jaminan keamaan, itu

berati mereka dilindungi jiwa, harta, dan kehormatannya. Siapa pun orang

yang memberikan perlindungan itu selama ia seorang Muslim baligh,

berakal sehat, dan memiliki pilihan bebas, laki-laki, maupun perempuan,

merdeka ataupun budak. Inilah pendapat yang dipilih oleh Al-Tsauri, Al-

Auza’i, Al-Syafi’i, Ishaq, Ibn Al-Qasim, dan ulama lainnya, berdasarkan

hadis yang diriwayatlan dari Umar ibn Al-Khaththab r.a.”43

Firman Allah S.W.T :

ذي في یوم أو إطعم ١٣فك رقبة ١٢وما أدرىك ما ٱلعقبة ثم كان ١٦ ا ذا متربةأو مسكین ١٥ا ذا مقربة یتیم ١٤ مسغبة

١٧من ٱلذین ءامنوا وتواصوا بٱلصبر وتواصوا بٱلمرحمة

“Tahukah kamu apa jalan yang mendaki dan sukar itu?, (yaitu) melepaskan perbudakan, atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat. atau orang miskin yang sangat fakir, dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.” (Q.S. Al Balad : 12-17)

Jelaslah bahwa di samping menghapuskan perbudakan, ternyata

memberi makan bagi orang-orang tertentu untuk melanjutkan hidupnya,

42 Lopa, Al Qur’an dan Hak-Hak Asasi Manusia, h..61. 43 Yusuf Qardhawi, Fiqih Jihad: SebuahKarya Monumental Terlengkap Tentang Jihad

Menurut Al-Qur’an dan Sunnah, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010), h. 686-687.

Page 76: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

65

bukan sekedar perbuatan baik, tetapi juga sebagai pemenuhan hak asasi

manusia. Dengan demikian mereka pun akan memperoleh kesempatan

menikmati hidup.44

44 Lopa, Al Qur’an dan Hak-Hak Asasi Manusia, h..62.

Page 77: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil temuan penelitian dan pembahasan, kesimpulan hasil pada

skripsi ini mengacu kepada permasalahan yang ada, terdapat lima scene yang

diperoleh dalam film A Thousand Times Goodnight yang menunjukkan

kepedulian terhadap konflik sosial. Maka kesimpulan peneliti terhadap hasil

analisa yang menggunakan analisis semiotika Roland Barthes adalah sebagai

berikut:

1. Makna Denotasi

Makna-makna denotasi yang ditemukan pada kelima scene film

tersebut adalah penjelasan mengenai gambar-gambar pada kelima secne

yang berkaitan dengan konflik-konflik yang terjadi di Afganistan dan

Kenya, dimana konflik yang terjadi di Afganistan lebih ditonjolkan

dibandingkan dengan konflik yang ada di Kenya. Pada scene satu sampai

dengan empat berkaitan dengan konflik yang ada di Afganistan, sedangkan

scene kelima berkaitan dengan konflik yang terjadi di Kenya.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang ditemukan pada kelima scene dalam film A

Thousand Times Goodnight yaitu menjelaskan bagaimana gambaran sikap

kepedulian yang dilakukan Rebecca dan tokoh-tokoh yang lain terhadap

konflik sosial yang terjadi. Kelima secene tersebut yang menunjukkan

Page 78: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

67

sikap kepedulian di antaranya, Rebecca yang memberitahu orang-orang

dari ancaman bom bunuh diri, suasana setelah terjadinya ledakan bom

bunuh diri yang memperlihatkan sikap saling tolong-menolong terhadap

sesama, foto-foto korban konflik Afganistan di kantor media sebagai

bentuk kepedulian, perjuangan Rebecca dalam menerbitkan berita konflik

di media, dan Rebecca yang berusaha memberikan bantuan keamanan di

penampungan Kenya.

3. Mitos

Dari hasil analisis data, mitos penelitian dalam kelima scene film A

Thousand Times Goodnight yaitu menjelaskan bagaimana gambaran

terjadinya konflik berkepanjangan di Afghanistan dan Kenya. Selain itu

penjelasan mengenai perspektif Islam mengenai kepedulian terhadap

konflik sosial yang di antaranya, perintah menutup aurat bagi seorang

Muslimah, tolong-menolong terhadap sesame Muslim, sikap empati dalam

Islam, bersikap adil dalam Islam, dan hak hidup serta mendapatkan

keselamatan bagi orang-orang yang membutuhkan.

B. Saran

Saran peneliti untuk film ini adalah agar film nya lebih disebarluaskan

lagi, karena yang peneliti tahu film ini tidak masuk ke Indonesia karena tidak

ada yang membahas film ini dalam artikel Indonesia. Selain itu

penggambaran mengenai konflik juga seharusnya ditambahkan tidak hanya

berfokus pada dua negara saja. Pada bagian awal mengenai ledakan bom

Page 79: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

68

bunuh diri juga tidak dijelaskan siapa yang melakukan bom bunuh diri

tersebut dan dengan alasan apa, sehingga menimbulkan kesan bahwa Islam

mengajarkan kekerasan dengan melakukan bom bunuh diri di tengah kota,

dimana banyak masyarakat muslim juga yang berada disana. Selebihnya film

ini sangat bagus karena memberikan insprasi dan mengajarkan kebaikan

untuk tidak melupakan saudara kita yang menjadi korban konflik di

negaranya.

Page 80: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

69

DAFTAR PUSTAKA

Atosokhi, Antonius. Relasi Dengan Sesama. Jakarta: Gramedia, 2005.

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.

Departemen Agama RI. Hubungan Antar Umat Beragama (Tafsir Al-Qu’an

Tematik). Cet. ke-1, Jakarta: Departemen Agama RI, 2008. Effendi, Djohan. Merayakan Kebebasan Beragama. Cet. ke-1. Jakarata:

Indonesian Conference on Religion and Peace, 2009. Faisol. Pendidikan Islam Perspektif. Jakarta: Ar-ruzz Media, 2013.

Hadzami, M. Syafi’I. Tauhid Adilah. Jakarta: PT. Alwx Media Komputindo, 2010.

Hammudah, Abdalati. Islam Suatu Kepastian. Jakarta: Media Dakwah, 2008.

Haq, Hamka. Islam Rahmah Untuk Bangsa. cet. Ke-2. Jakarta: Baitul Muslimin Indonesia Press, 2015.

Hidayat, Dedy N., Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik.

Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003. Hoed, Benny. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu,

2011. Ismail, Asep Usman. Al-qur’an dan Kesejahteraan Sosial. Cet. ke-1. Tanggerang:

Lentera Hati, 2012. Jam’annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama. Yogyakarta: Kurnia

Kalam Semesta, 2000. Jazuli, Ahzami Samiun, Al Hayaatu fil-Qu’an al-Karim. Sari Narulita,dkk.

Kehidupan Dalam Pandangan Al-Qur’an. Cet. ke-1. Depok: Gema Insani, 2006.

Joya, Malalai. A Woman Among Warlord. Rika Iffati Farihah. A Woman Among

Warlord. Cet. ke-1. Jakarta: Penerbit Qanita, 2011. Khadhar, Lathifah Ibrahim. Al-Islam fil Fikrul Gharbi. Abdul Hayyie Al Kattani.

Ketika Barat Memfitnah Islam. Cet. ke-1. Jakarta: Grma Insani, 2005.

Page 81: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

70

Kurnia, Anton Dari Penjara Taliban Menuju Iman. Cet. ke-3. Bandung: PT

Mizan Pustaka, 2007. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana,2007.

Liliweri, Alo. PRASANGKA&KONFLIK: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2009.

Lim, Hendrik. Bridging The Gap of Perfomance: Meniti Perjalana Penuh Makna

untuk Terobosan Bisnis, Karier, dan Hidup. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.

Lopa , Baharudding. Al Qur’an dan Hak-Hak Asasi Manusia. Cet. ke-1.

Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1996. Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002. Misrawi, Zuhairi. Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme, Oase

Perdamaian. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010. Musyarofah, Umi. Hadits Dakwah dan Komunikasi. Cet. ke-2. Pondok Gede:

TASNIM, 2010. Nasuhi, Hamid. dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi). Cet. ke-1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Center for Quality Development an Assurance, 2007.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek. Jakarta: Universitas, 1985.

Piliang, Yasraf Amir. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode , Gaya dan Matinya Makna. Bandung: Matahari, 2010.

Romli, Asep Syamsul M. Demonologi Islam: Upaya Barat Membasmi Kekuatan

Islam. Cet.ke-1. Jakarta: Gema Insani Press, 2000. Ruksmano, Bambang. dkk. Pendidikan Budi Pekerti: Membangun Karakter dan

Kepribadian Anak. Cet. ke-1. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008.

Saleh, AKH. Muwafik. Membangun Karakter dengan Hati Nurani: Pendidikan

Karakter untuk Generasi Bangsa. Cet. ke-1. Jakarta: Erlangga, 2012. Saleh, Muhammad Syukuri. dkk. Islamisasi Pembangunan. Medan: UMSU

PRESS, 2014.

Page 82: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

71

Smith, Huston. Agama-agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Cet. ke-2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009. Soeroso, Andrean. Sosiologi 2. Cet. ke-1. Perpustakaan Nasional: Qusadra, 2008.

Sumartono. Komunikasi Kasih Sayang. Cet. ke-1. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004.

Waluya, Bagia. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. PT Setia

Purna Bandung: Inves, 2007. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013. Qardhawi, Yusuf. Fiqih Jihad: SebuahKarya Monumental Terlengkap Tentang

Jihad Menurut Al-Qur’an dan Sunnah. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010.

Situs Internet

“1,000 Times Good Night.” Artikel diakses pada 28 Mei 2016 dari http://www.imdb.com/title/tt2353767/

“1,000 Times Goodnight Full Cast&Crew.” Artikel diakses pada 20 Juni 2016

dari http://www.imdb.com/title/tt2353767/fullcredits?ref_=tt_cl_sm#cast “A Thousand Times Goodnight.” Artikel diakses pada 28 Mei 2016 dari

http://www.thisisirishfilm.ie/trailers/a-thousand-times-goodnight “Eric Poppe Biography.” Artikel diakses pada 1 Juni 2016 dari

http://www.imdb.com/name/nm0691547/bio?ref_=nm_ov_bio_sm “Eric Poppe Biography.” Artikel diakses pada 20 Juli 2016 dari

http://www.imdb.com/name/nm0691547/bio Makna Warna dari Beberapa Negara di Dunia.” Artikel diakses pada 1 Agustus

2016 dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/makna-warna-dari-beberapa-negara-di-dunia

Page 83: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

72

Ridho Bustomi, “A Thousand Times Goodnight.” Artikel diakses pada 25 Juni 2016 dari https://ridhobustami.wordpress.com/2014/04/15/a-thousand-times-good-night/

Risky, “Menjadi Fotografer Konflik.” Adiakses pada 1 Agustus 2016 dari

http://www.terlalurisky.com/2015/01/ketika-fotografer-konflik-menghadapi.html

“PBB Perluas Tenda Pengungsi di Kenya.” Artikel diakses pada 11 Agustus 2016

dari http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/06/22/nqb263-pbb-perluas-tenda-pengungsi-di-kenya

“Shoaib Assadullah Diancam Dibunuh Karena Murtad.” Artikel diakses pada 9

Agustus 2016 dari http://reformata.com/news/view/5590/shoaib-assadullah-diancam-dibunuh-karena-murtad

“Sisi Pandang: Universal Declaration of Human Rights.” Artikel diakses pada 20

Juli 2016 dari https://thepeacenow.wordpress.com/2012/03/28/sisi-pandang-universal-declaration-of-human-rights-3/

Stefan Pape, “The HeyUGuys Interview: “It’s almost from my diary” – Erik

Poppe on A Thousand Times Good Night.” Artikel diakses pada 1 Agustus 2016 dari http://www.heyuguys.com/interview-erik-poppe-a-thousand-times-good-night/

Page 84: PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP ......PERSPEKTIF ISLAM DALAM KEPEDULIAN TERHADAP KONFLIK SOSIAL: TELAAH SEMIOTIKA PADA FILM “A THOUSAND TIMES GOOD NIGHT” Skripsi Diajukan

73

Gambar Film A Thousand Times Good Night