Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

14
PERSEPSI TENTANG PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT PERILAKU SAKIT

description

makul

Transcript of Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Page 1: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

PERSEPSI PERSEPSI TENTANG SEHAT-TENTANG SEHAT-

SAKIT & SAKIT & PERILAKU SAKITPERILAKU SAKIT

Page 2: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Persepsi Masyarakat Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakittentang sehat - sakit Pandangan orang tentang kriteria tubuh Pandangan orang tentang kriteria tubuh

sehat atau sakit, tidak selalu bersifat sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektifobyektif

Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial-budaya.masa lalu & unsur sosial-budaya.

Petugas kesehatan berusaha menerapkan Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individuindividu

Page 3: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

DEFINISI PENYAKIT, DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHATSAKIT & SEHAT Penyakit (Penyakit (diseasedisease) ) gangguan fungsi gangguan fungsi

fisiologis dari suatu organisme sebagai fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkunganlingkungan

Sakit (Sakit (illnessillness) ) penilaian individu penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu terhadap pengalaman menderita suatu penyakitpenyakit

Sehat Sehat WHO (1981) “a state of WHO (1981) “a state of complete physical, mental and social complete physical, mental and social wellbeing”wellbeing”

Page 4: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

PERILAKU SAKITPERILAKU SAKIT

Perilaku sakit Perilaku sakit segala bentuk tindakan segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh sedang sakit agar memperoleh kesembuhankesembuhan

Perilaku sehat Perilaku sehat tindakan yang tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, pencegahan penyakit, personal hygiene, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizimakanan bergizi

Page 5: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

PERILAKU SAKITPERILAKU SAKIT

Penilaian medis bukan merupakan Penilaian medis bukan merupakan satu-satunya kriteria yang menentukan satu-satunya kriteria yang menentukan tingkat kesehatan seseorang.tingkat kesehatan seseorang.

Penilaian individu terhadap status Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit perilaku sakit jika mereka merasa sakit & perilaku sehat jika mereka & perilaku sehat jika mereka menganggap sehatmenganggap sehat

Page 6: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

PERILAKU SAKITPERILAKU SAKIT

Perbedaan kemampuan fungsional Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush)terdiri dari 3 aspek (Bush)

Kemampuan menggerakkan tubuhKemampuan menggerakkan tubuh MobilitasMobilitas Kemampuan menjalankan kegiata-Kemampuan menjalankan kegiata-

kegiatan utamanyakegiatan utamanya

Page 7: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Teori Respons Bertahan Teori Respons Bertahan (Coping Response Theory) (Coping Response Theory) Mechanic Mechanic teori tentang perilaku sakit teori tentang perilaku sakit Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu

jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem sosialnyaditentukan oleh sistem sosialnya

Perilaku sakit erat hubungannya dengan Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasibirokrasi

2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit: Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakitPersepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakitKemampuan individu untuk melawan serangan penyakit

Page 8: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Etiologi Perilaku SakitEtiologi Perilaku Sakit

Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasayang menyimpang dari keadaan biasa

Banyak gejala serius dan diperkirakan Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahayamenimbulkan bahaya

Dampak gejala terhadap hubungan Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja & dengan keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang lainkegiatan sosial yang lain

Frekuensi dari gejala & tanda-tanda Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinyayang tampak dan persistensinya

Page 9: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Etiologi Perilaku SakitEtiologi Perilaku Sakit Kemungkinan si individu untuk diserang Kemungkinan si individu untuk diserang

penyakit tersebutpenyakit tersebut Informasi, pengetahuan & asumsi budaya Informasi, pengetahuan & asumsi budaya

tentang penyakittentang penyakit Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang

dikenalnyadikenalnya Adanya kebutuhan untuk Adanya kebutuhan untuk

bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakitbertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan

mencapai sarana, tersedianya beaya & mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)(rasa malu, takut, dsb)

Page 10: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Kategorisasi faktor Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakitpencetus perilaku sakit Faktor persepsi yang dipengaruhi Faktor persepsi yang dipengaruhi

oleh orientasi medis & sosio-budayaoleh orientasi medis & sosio-budaya Faktor intensitas gejala (menghilang Faktor intensitas gejala (menghilang

& terus menetap)& terus menetap) Faktor motivasi individu untuk Faktor motivasi individu untuk

mengatasi gejala yang adamengatasi gejala yang ada Faktor sosial psikologis yang Faktor sosial psikologis yang

mempengaruhi respons sakitmempengaruhi respons sakit

Page 11: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Batasan analisis kondisi Batasan analisis kondisi tubuh tubuh

Batasan sakit menurut orang lainBatasan sakit menurut orang lainOrang-orang disekitar individu yang sakit Orang-orang disekitar individu yang sakit

mengenali gejala sakit pada diri individu dan mengenali gejala sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada anak-anak & dewasa yang menolak bahwa anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakitdirinya sakit

Batasan sakit menurut diri sendiriBatasan sakit menurut diri sendiriIndividu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya

dan menentukan apakah dia akan mencari dan menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa individu.bertentangan dengan analisa individu.

Page 12: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

5 Macam reaksi dalam proses 5 Macam reaksi dalam proses pengobatan (Schuman)pengobatan (Schuman) ShoppingShopping proses mencari alternatif sumber proses mencari alternatif sumber

pengobatan untuk menemukan seseorang yang pengobatan untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakitdengan harapan si sakit

FragmentationFragmentation proses pengobatan oleh proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokai yang samabeberapa fasilitas kesehatan pada lokai yang sama

ProscrastinationProscrastination proses penundaan pencarian proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakandirasakan

Self medicationSelf medication pengobatan sendiri dengan pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepatyang dinilai tepat

DiscontinuityDiscontinuity penghentian proses pengobatan penghentian proses pengobatan

Page 13: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Reaksi individu terhadap Reaksi individu terhadap gejala sakit (Schuman)gejala sakit (Schuman) Tahap pengenalan gejalaTahap pengenalan gejala Tahap asumsi peranan sakitTahap asumsi peranan sakit Tahap kontak dengan pelayanan Tahap kontak dengan pelayanan

kesehatankesehatan Tahap ketergantungan si sakitTahap ketergantungan si sakit Tahap penyembuhan atau Tahap penyembuhan atau

rehabilitasirehabilitasi

Page 14: Persepsi Sehat Sakit Perilaku Sakit (IV)

Hak & Kewajiban si sakitHak & Kewajiban si sakit

HAKHAK Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial &

pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari tingkat/persepsi keparahan tergantung dari tingkat/persepsi keparahan penyakitnyapenyakitnya

Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang laindari orang lain

KEWAJIBANKEWAJIBANKewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban untuk mencapai kesembuhan.

Kewajiban ini dapat dipenuhi sendiri atau Kewajiban ini dapat dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain (petugas dengan pertolongan orang lain (petugas kesehatan)kesehatan)