PERSEPSI NASABAH ATAS STANDARISASI PELAYANAN … · adalah sebagai berikut Tanggapan responden atas...
Transcript of PERSEPSI NASABAH ATAS STANDARISASI PELAYANAN … · adalah sebagai berikut Tanggapan responden atas...
PERSEPSI NASABAH ATAS STANDARISASI
PELAYANAN PADA BANK
Studi pada Bank BNI cab. UGM Yogyakarta
Oleh :
Helmi Effendi
NIM : 042214074
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
PERSEPSI NASABAH ATAS STANDARISASI
PELAYANAN PADA BANK
Studi pada Bank BNI cab. UGM Yogyakarta
Oleh :
Helmi Effendi
NIM : 042214074
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
Motto dan persembahan
Di kedalaman setiap jiwa manusia,
Tuhan telah menempatkan utusan-Nya
untuk menuntun dan menerangi jalan kita
menuju wujud-Nya. Namun sungguh
banyak manusia malah berjuang untuk
merengkuh kehidupan di luar dirinya,
padahal kehidupan itu sendiri bersemanyam
di kedalaman jiwanya. (Kahlil Gibran)
Hidup adalah sebuah pulau.
Karangnya harapan.
Perpohonannya mimpi, bunga-bunganya kesepian,
mata airnya semangat.
dan ia di tengah lautan sendiri dan kesendirian. (Kahlil Gibran)
Masa lalu adalah masa yang telah terlewati,
jangan pernah melupakan itu.
karena itu merupakan pelajaran bagi kita,
untuk menuju ke masa depan yang lebih baik. (Penulis)
v
Skripsi ini dipersembahkan untuk
Yuhan Yang Maha Esa
Terima kasih atas anugerah dan rahmat yang Engkau berikan,
dengan bantuanMu semua berjalan sesuai dengan kehendakMu
Bapak Bebas Priyanto dan Ibu Anik
Atas segala kasih sayang dan cinta yang tulus selama ini
Keluarga besar Eyang Alm. Ali H.P dan keluarga besar Eyang (+)
Soegiyono
Atas dukungan dan doanya
Seseorang yang jauh disana
Yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayangnya yang tulus.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
meniru atau memuat seluruh atau sebagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya
ilmiah.
Yogyakarta, 07 Desember 2009
Penulis
Helmi Effendi
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma.
Nama : Helmi Effendi
Nomor Mahasiswa : 042214074
Demi pembangunan Ilmu Pengetahuan, Saya memberikan kepada
Universitas Sanata Dharma, karya Ilmiah Saya yang berjudul:
PERSEPSI NASABAH ATAS STANDARISASI PELAYANAN PADA
BANK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian Saya
memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk data,
mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk keperluan Akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat
Yogyakarta 23 April 2010
Helmi Effendi
viii
ABSTRAK
Persepsi Nasabah Atas Standarisasi Pelayanan Pada Bank Studi pada Bank BNI 46 cab. UGM Yogyakarta
HELMI EFFENDI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah standar
pelayanan yang telah ditetapkan oleh Bank BNI 46 sudah dilakukan
sepenuhnya oleh karyawan semua divisi menurut persepsi nasabah.
Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober sampai November
2009 dengan metode sudi kasus pada Bank BNI 46 cab UGM Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Sampel dalam penelitian
ini adalah nasabah Bank BNI 46 yang sedang atau akan melakukan
transaksi adapun nasabah Bank BNI 46 di luar bank. Sampel yang diambil
sebanyak 100 responden. Untuk memperoleh responden digunakan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. teknik analisis data yang
digunakan adalah distribusi frekuensi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa standar pelayanan yang
ditetapkan oleh Bank BNI 46 telah dilakukan sepenuhnya oleh karyawan
di setiap divisi yang ada. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut Tanggapan responden atas pelayanan yang
dilakukan oleh Satpam menunjukan 7 (7%) responden menyatakan bahwa
pelayanan Satpam kurang memenuhi standar dan 93 (93%) menyatakan
bahwa pelayanan Satpam sudah memenuhi standar. Tanggapan responden
atas pelayanan yang dilakukan oleh Teller menunjukan 6 (6%) responden
menyatakan bahwa pelayanan Teller kurang memenuhi standar dan 94
(94%) menyatakan bahwa pelayanan Teller sudah memenuhi standar.
Tanggapan responden atas pelayanan yang dilakukan oleh Customer
Service menunjukan 5 (5%) responden menyatakan bahwa pelayanan
Customer Service kurang memenuhi standar dan 95 (95%) menyatakan
bahwa pelayanan Customer Service sudah memenuhi standar.
ix
ABSTRACT
The Consumers’ Perception of the Standardized Service of the Bank
Case Study: Bank BNI 46, the branch of UGM Yoyakarta
HELMI EFFENDI
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2010
This study aimed at analyzing whether, based on consumers’
perception, the standardized service of Bank BNI 46 had been applied by
employees of all divisions.
This research was conducted from October to November 2009 as a
case study Bank BNI 46, UGM Yogyakarta branch. The writer used
questionnaire in order to gather the data. The samples of this research were
100 consumers of Bank BNI 46 who were in about to do the transactions
and also the consumers outside the bank. The writer applied the purposive
sampling in order to obtain the sample. Moreover, the frequency
distribution was applied to analyze the data.
The result of the study showed that the standardized service by
Bank BNI 46 has been applied by the employees of all divisions. Based on
the result of the study, only 7 respondents (7%) stated that service of
Security Staff of below the standard while 93 respondents (93%) stated
that it already met the standard. Furthermore, there were 6 respondents
(6%) stated that the service of the Teller had not met the standard yet
whereas 94 respondents (94%) stated that the service had already fulfilled
the standard. Moreover, 5 respondents (5%) stated that the service of
Customer Service Staff was below the standard although 95 respondents
(95%) stated that the service had already met the standard.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
berkat, rahmat dan kasih karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “ Persepsi Nasabah Atas Standarisasi Pelayanan Pada
Bank “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjan Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahawa tanpa adanya bantuan, dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak,skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena
itu, melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. V. Mardi Widyatmono, S.E M.B.A selaku Ketua Program Study
Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dra. Diah Utari BR., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah sangat
baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, masukan dan kritikan yang sangat membantu dan membangun,
xi
dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Drs. Th. Sutadi., M.B.A selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan yang
sangat teliti, memberikan kritik, saran dan masukan serta masehat yang
sangat berarti sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Prodi manajemen yang
telah membantu membagikan ilmu dan informasi bagi penulis.
7. Seluruh responden atau nasabah Bank BNI 46 yang telah membantu
penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi data yang penulis
butuhkan.
8. Bapak, Ibu dan Adik serta keluarga besar yang telah mendoakan dan
memberi dukungan.
9. Seseorang yang jauh disana, yang selalu memberikan perhatian dan kasih
sayangnya yang tulus.
10. Semua pihak dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu
xii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran dari berbagai pihak. akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, Desember 2009
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Batasan Masalah ................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8
F. Sistematika Penelitian ........................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Arti Jasa ................................................................................ 11
B. Pengertian Jasa ...................................................................... 11
C. Karakteristik dan klarifikasi jasa ........................................... 13
D. Pengertian Pemasaran ............................................................ 15
E. Konsep Pemasaran ................................................................. 18
F. Nasabah ................................................................................. 23
xiv
G. Siapakah Konsumen ............................................................. 23
H. Stnadarisasi Layanan Konsumen ........................................... 25
I. Standar Layanan Yang Ada di Bank BNI 46
Pada Setiap Divisi .................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 29
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................. 29
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................ 29
D. Definisi Operasional ............................................................. 30
E. Teknik Pengukuran Data ....................................................... 36
F. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 37
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 37
H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ................................ 37
I. Uji Instrumen Penelitian ........................................................ 38
J. Alat Analisis Data .................................................................. 38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Bank BNI 46 ......................................................................... 43
B. BNI 46 cab UGM Yogyakarta ............................................... 50
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ................................................................ 52
1. Karakteristik Responden ................................................... 52
2. Deskripsi Statistik ............................................................. 57
xv
B. Analisis Data ........................................................................ 58
1. Pengujian Instrumen Penelitian ......................................... 58
2. Hasil Analisis Data ............................................................ 61
C. Pembahasan .......................................................................... 64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 66
B. Keterbatasan .......................................................................... 67
C. Saran ..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 52
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 53
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ........................... 54
Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 55
Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 55
Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ..................... 56
Tabel 5.7. Deskripsi Statistik ..................................................................... 57
Tabel 5.8. Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Satpam ................... 58
Tabel 5.9. Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Teller....................... 59
Tabel 5.10. Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Cusromer Service ... 59
Tabel 5.11. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ............................................. 61
Tabel 5.12. Pelayanan Satpam..................................................................... 63
Tabel 5.13. Pelayanan Teller ....................................................................... 63
Tabel 5.14. Pelayanan Customer Service ..................................................... 64
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Bank BNI 46
Lampiran 2. Instrumen Kuesioner Penelitian
Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Kuesioner
Lampiran 4. Frequensi Table
Lampiran 5. Descriptives
Lampiran 6. Validity dan Reliability Test
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dekade terakhir, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan
semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan
karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan
kompetitif. Dengan adanya peningkatan kualitas jasa yang baik maka dapat
menimbulkan suatu loyalitas konsumen, dan berkemungkinan besar menarik
konsumen baru. Konsumen yang telah loyal pada suatu produk jasa juga dapat
diartikan konsumen tersebut merasa terpuaskan kebutuhan sehingga
melakukan pembelian lebih dari sekali. Hal tersebut sangat menguntungkan
perusahaan, karena melalui terpuasnya kebutuhan konsumen, konsumen tidak
akan melirik perusahaan lain dan dalam proses loyalitas tersebut,
kemungkinan besar terjadi promosi gratis dalam bentuk word of mouth yang
dilakukan oleh konsumen loyal kepada konsumen lainnya.
Pelayanan pada Pelanggan merupakan dasar dari pendirian sebuah
bisnis. Pelayanan sepenuh hati pada pelanggan juga merupakan titik pembeda
antara sebuah perusahaan pemenang dan perusahaan lainnya. ”No Service No
Business”
Perusahaan kita didirikan agar barang dan jasa yang dihasilkan dibeli
1
2
oleh pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan bukanlah sebuah
masalah, mereka adalah tujuan bisnis kita. Untuk mencapai tujuan bisnis
tersebut, kita harus memberikan perhatian (care) total kepada apa yang ingin
kita capai (pelanggan), salah satu aspek penting dalam hal ini adalah
pelayanan sepenuh hati, sehingga hasilnya pun bisa optimal. Tanpa pelayanan,
produk dan jasa yang kita tawarkan menjadi hambar. Produk dan jasa yang
tidak menarik, tidak akan dibeli oleh konsumen. Tanpa konsumen, tak ada
kegiatan bisnis.
Pelanggan tidak tergantung pada kita. Banyak perusahaan yang merasa
bahwa mereka sudah sedemikian besar dan sedemikian penting di pasar,
sehingga pelanggan seharusnya mengikuti kemauan perusahaan.
Kenyataannya tidaklah demikian. Pelangganlah yang memiliki uang untuk
membeli produk dan jasa yang kita tawarkan. Mereka berhak mendapatkan
yang terbaik dari uang yang mereka belanjakan. Jika, mereka tidak senang
dengan produk ataupun pelayanan yang kita berikan, akan mudah sekali bagi
mereka untuk berpindah ke perusahaan lain. Jadi, makin banyak pemain di
pasar yang sama, makin banyak alternatif yang bisa dipilih oleh pelanggan,
makin mudah bagi mereka untuk mengambil keputusan untuk berubah ke
perusahaan lain. Dengan demikian, kitalah yang tergantung pada pelanggan,
bukan sebaliknya.
3
Pelanggan akan terus setia jika mereka merasa puas terhadap
konsumsi barang dan jasa yang kita tawarkan. Perusahaan yang sukses adalah
perusahaan yang bisa terus-menerus memberikan kepuasan kepada pelanggan
mereka. Institute of Customer Care yang berkedudukan di Inggris
mengungkapkan bahwa perusahaan pemenang umumnya adalah perusahaan
yang sangat memperhatikan kepentingan pelanggan. Mereka berhasil
memenangkan persaingan dan menjadi semakin besar karena bisa
memberikan kualitas pelayanan yang bisa melebihi kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pesaing, dan melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan oleh
pelanggan mereka. Coba saja kita amati perusahaan-perusahaan sukses di
sekitar kita. Perusahaan ini pastilah perusahaan yang sangat memperhatikan
kepentingan pelanggan. Sebuah toko kelontong di daerah perumahan yang
ramai dikunjungi pelanggan, juga menerapkan pelayanan pada pelanggan.
Pelayan yang juga pemilik toko ini kenal betul dengan tiap pelanggan setiap
yang mengunjungi toko tersebut. Pemilik toko memberi ”hadiah” kejutan bagi
pelanggan yang setia. Ia juga memberi ”bunga” sebagai tanda bela sungkawa
ketika Ibu dari seorang pelanggan setia meninggal dunia. Sang pemilik juga
sudah hafal terhadap merek-merek favorit pelanggan, dan ia tahu benar kapan
kira-kira seorang pelanggan membutuhkan sebuah produk. Perhatiannya yang
istimewa pada pelanggan membuat toko ini lebih digemari, dan lebih banyak
dikunjungi pelanggan dari pada toko serupa yang tidak jauh dari toko tersebut.
4
Pelanggan puas memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Jika
mereka puas mengkonsumsi satu jenis barang, mereka cenderung akan
kembali untuk membeli barang yang sama jika mereka membutuhkan, atau
barang lain dari perusahaan yang sama, karena mereka sudah percaya pada
perusahaan tersebut. Jika mereka mendengar ”gosip” berita buruk mengenai
perusahaan, merekalah yang akan tampil untuk membela perusahaan tersebut,
dengan menjadi saksi hidup kebaikan perusahaan. Mereka juga menjadi
sarana promosi ampuh bagi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
Pelanggan yang puas akan bercerita tentang kepuasan mereka mengkonsumsi
produk dan jasa kita pada kenalan, teman, sahabat dan sanak keluarga mereka.
Ucapan mereka merupakan sarana pemasaran yang ampuh, karena mereka
merupakan nara sumber yang dapat dipercaya oleh orang-orang yang
berhubungan dengan mereka.
Apa yang bisa membuat perhatian dan kualitas pelayanan yang kita
berikan pada pelanggan selalu prima? Dr. Patricia Patton dalam bukunya
Service With Emotional Quotient menyebutkan bahwa pelayanan sepenuh
hatilah yang bisa membedakan kualitas pelayanan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Menurut Dr. Patricia Patton diperlukan tiga paradigma
pengikat yang bisa menjadikan pelayanan biasa yang kita lakukan menjadi
istimewa.
5
Sebelum kita dapat menghargai orang lain, dalam hal ini adalah
pelanggan, kita perlu memberikan perhatian dan penghargaan pada diri
sendiri: pada kemampuan kita, pada pengetahuan kita, pada keterampilan kita,
dan pada penampilan kita. Jika kita sudah bisa menghargai diri sendiri,
sebagai pribadi yang istimewa, maka kita akan membangun motivasi dan rasa
percaya diri yang tinggi untuk menghasilkan yang terbaik bagi orang-orang di
sekitar kita, termasuk pelanggan yang kita layani. Antusiasme kita yang tinggi
akan memancarkkan kepribadian yang positif sehingga banyak orang suka
bekerja sama dengan kita. Harga diri tidak diukur dari apa yang kita miliki
dan apa pekerjaan kita. Apa pun bisnis kita, apa pun pekerjaan kita, jika kita
menghargai keberadaan kita sebagai bagian penting dalam bisnis tersebut,
maka otomatis kita akan berusaha maksimal untuk selalu tampil prima,
termasuk juga dalam memberikan pelayanan pada pelanggan.
Kita perlu melakukan hubungan yang emosional secara positif dengan
orang-orang yang berhubungan dengan bisnis kita dan dengan apa pun yang
kita kerjakan. Kita tidak boleh meremehkan ataupun menganggap mereka
rendah. Sebaliknya, kita perlu menghargai keberadaan mereka. Kita perlu
menyadari bahwa dalam hidup, kita harus saling membantu dan saling
menolong sehingga kita menganggap orang lain itu juga penting. Untuk
orang-orang yang kita anggap penting, pasti kita akan berusaha untuk
melakukan sesuatu yang terbaik untuk mereka. Sehingga orang-orang akan
6
merasa apa yang kita kerjakan istimewa karena memberi manfaat bagi
mereka. Sebaliknya, mereka pun akan menghargai usaha kita, dan percaya
bahwa apa yang kita lakukan pasti untuk tujuan kebaikan, bukan sebaliknya,
Selain menghargai diri sendiri, dan orang lain, kita juga perlu
menghargai pekerjaan ataupun bisnis yang kita lakukan. Jadi, kita perlu
memilih bisnis ataupun pekerjaan yang kita anggap penting dan khusus.
Dengan cara pandang seperti ini kita dapat menambah nilai pekerjaan kita
dengan melakukan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati dan penuh
perhatian. Kita tidak ragu menganggap pekerjaan dan bisnis kita sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Orang yang menganggap
pekerjaannya penting dan bermanfaat akan memiliki motivasi yang tinggi dan
antusiasme yang luar biasa untuk mempersembahkan yang terbaik dari
pekerjaan dan bisnis yang ditekuni, termasuk memberikan pelayanan prima
yang diberikan dengan sepenuh hati.
Setelah mengetahui paradigma pengikat untuk memberikan pelayanan
sepenuh hati (yang bisa kita terapkan tidak hanya dalam konteks bisnis, tetapi
juga dalam konteks lain dalam kehidupan kita), langkah berikutnya adalah
menanamkan sikap yang diperlukan dalam memberikan pelayanan prima.
Implementasi kualitas jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa adalah dengan memberikan kualitas pelayanan
(service) yang terbaik bagi konsumen dengan tujuan untuk menciptakan
7
kepuasan konsumen. Kualitas yang di berikan oleh perusahaan, akan
menimbulkan persepsi konsumen terhadap kualitas yang diberikan
kepadanya. Sering kali terdapat perbedaan antara harapan konsumen dengan
persepsi konsumen terhadap kualitas yang diberikan oleh perusahaan. Untuk
mengetahui apakah perusahaan telah memberikan kualitas jasa yang sesuai
dengan harapan konsumen, maka perlu dilakukan evaluasi dari konsumennya.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Negara Indonesia
(BNI) Tbk tak henti melahirkan inovasi baru. Berbagai program dan kreasi
telah dilakukan demi memuaskan nasabah. Salah satu inovasi terbaru yang
baru-baru ini dikampanyekan adalah BNI Banking. Program ini merupakan
program BNI yang terbaru, dimana para nasabah dapat membeli atau
mengirimkan pulsa pulsa lewat ATM ataupun lewat handphone-nya secara
langsung.
Fasilitas teranyar ini didesain khusus bagi nasabah yang memiliki
waktu yang sedikit atau bias disebut orang yang super sibuk dengan segala
kegiatannya, sehingga dia tidak punya waktu untuk membeli pulsa di counter
atau tempat yang menjual pulsa. Program ini sangat mudah di akses bagi para
nasabah bank BNI dimanapun, kapanpun. Tidak ada syarat yang memberatkan
uantuk program ini, jadi sangatlah mudah di akses
Dari beberapa kasus di atas tentang pelayanan konsumen atau cara
agar konsumen puas dan berniat untuk kembali lagi. Lepas dari kasus di atas
8
dan kita mengarah pada bisnis perbankan atau bank, banyak terdapat bank di
Indonesia ini dan mereka juga mempunyai potokan atau standarisasi yang
harus diterapkan kepada nasabahnya. Peneliti meneliti tentang standarisasi itu
tapi tidak di semua bank tetapi dikhususkan pada bank BNI saja dan lebih
khusus lagi pada bank BNI cab UGM Yogyakarta. Di situ akan bisa dilihat
apakah standarisasi yang ditetapkan dari manajemen atas bisa diterapkan
kepada nasabah dan dapat membuat nasabah puas dengan kebijakan
manajemen bank BNI cab UGM Yogyakarta.
Untuk mengevaluasi betapa pentingnya kualitas pelayanan pada
perusahaan jasa dan perbankan sebagai salah satu bentuk perusahaan yang
bergerak di bidang jasa dalam upaya untuk meningkatkan kepuasan bagi
nasabah yang nantinya akan berpengaruh pada kelangsungan hidup
perusahaan maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “PERSEPSI
NASABAH ATAS STANDARISASI PELAYANAN PADA BANK”. Studi
kasus pada bank BNI cab. UGM Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Semakin meningkatnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis
menuntut perusahaan untuk lebih memperhatikan nasabah agar nasabah
merasa puas atas jasa yang diterima. Sehingga nasabah yang merasa puas bisa
memberikan keuntungan bagi perusahaan yakni berupa loyalitas. Berdasarkan
dari pemikiran ini dan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang
9
diambil adalah:
Apakah pelayanan yang dilakukan oleh karyawan bank BNI cab UGM
Yogyakarta sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh bank BNI?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya akan dibahas faktor yang mempengaruhi
nilai penjualan dalam sebuah bank yaitu pelayanan yang baik dan unggul,
sehingga mengetahui apakah sebuah bank mampu meningkatkan nilai
penjualan
D. Tujuan Penelitan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah:
Untuk mengetahui apakah pelayanan yang dilakukan oleh karyawan
bank BNI cab UGM Yogyakarta sudah sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh bank BNI.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan strategi.
2. Bagi Universitas
10
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembaca.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman penulis serta dapat membandingkan pengetahuan
yang telah diperoleh penulis selama studi dengan keadaan nyata
atau riil.
4. Bagi Jurusan Manajemen
Dapat dijadikan pembanding untuk penelitian dalam tema
yang sama dan sebagai bahan informasi untuk penelitian
selanjutnya serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang
manajemen pemasaran.
5. Bagi praktisi dan pihak lain yang terkait
Hasil penelitian dapat menunjukan gambaran mengenai
pertimbangan sejauh mana layanan yang telah diterapkan sesuai
dengan apa yang dipersepsikan peserta komersial Bank BNI
Kantor Cabang UGM Yogyakarta, serta dapat dijadikan sebagai
referensi untuk dilaksanakannya penelitian selanjutnya.
11
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran dan memudahkan pembahasan dalam
skripsi ini, maka akan disajikan sistematika penulisan yang merupakan garis
besar dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang melatarbelakangi masalah
penulisan dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah penelitian, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian terdahulu yang terdiri dari
skripsi dengan terdahulu dengan tema yang sama serta jurnal. Dalam bab ini
juga disajikan tentang teori-teori relevan yang mendukung penyusunan
penulisan ini, antara lain teori tentang jasa yang meliputi pengertian jasa,
karakteristik jasa, klasifikasi jasa, kualitas pelayanan, dimensi pelayanan yaitu
pengertian, prinsip-prinsip kualitas pelayanan, dimensi kualitas pelayanan;
kemudian teori mengenai kepuasan nasabah yang mencakup pengertian
nasabah, kepuasan nasabah.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, obyek
penelitian, jenis penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan
12
sampel, teknik penarikan sampel, instrumen pengumpulan data, variabel
penelitian, instrumen penelitian, metode analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini dikemukakan tentang data yang berhubungan dengan
masalah penelitian, antara lain; gambaran umum tentang perusahaan.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini meliputi uraian tentang hasil penelitian pengolahan data,
analisis, pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan serta
saran-saran yang dapat diberikan atas masalah yang ada, yang mungkin dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menetapkan
kebijakan selanjutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Arti jasa
Karena keragamannya, jasa secara tradisional sulit didefinisikan. Yang
lebih menyulitkan lagi adalah kenyataan bahwa cara menciptakan dan
mengirim jasa kepada pelanggan sulit dipahami, karena banyak masukan dan
keluaran yang tidak nyata. Kebanyakan orang terlalu sulit mendefinisikan
manufaktur atau pertanian, tetapi mereka sangat sulit mendefinisikan jasa.
Berikut ini adalah dua pendekatan yang menangkap esensinya.
a. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada
pihak lainnya. Walaupun proses mungkin terkait dengan produk fisik,
kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya menghasilkan
kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
b. Jasa merupakan kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberi
manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil
dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau
atas nama penerima jasa tersebut. (Lovelock and Wright, 2007;5)
B. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata „jasa‟
(service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi
14
(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak
pakar pemasaran jasa yang berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Berikut
ini adalah beberapa diantaranya:
A service is an activity or a series or activity which take place in
interactions with a contact person physical machine and which provides
consumer satisfaction (Lehtinen, 1983)
A service is any activity of benefit that one party can offer to another
that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything.
Its production may or may not be tied to a physical product (Kotler, 1988)
A service is an activity or series of activity of more or less intangible
nature that normally, but not necessarily, take place in interactions between
the costumers and service employees and/or physical or good and/or system
of service provider, which are provided as solutions to costumer problem
(Gronroos, 1990)
Valarie A. Zetham dan Mary Jo Bitner (1996) memberikan batasan
tentang jasa sebagai berikut:
Service is all economic activities whose output is not a physical or
conduction is generally consumed at that time is produced, and provides
added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health)
15
Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah
(misal kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan)
Tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, Kotler (1994)
mendefinisikan sebagai berikut:
Setiap tindakkan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau
sebaliknya.
Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah
perusahaan yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau
tidak, seperti transportasi, hiburan, restoran, dan pendidikan.
Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada
pihak aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa),
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu
barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. (Rambat
Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006;5)
16
C. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk
barang (fisik). Griffin (1996) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut:
a. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu
dibeli. Nilai penting dari hal itu adalah nilai tak berwujud yang
dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau
kenyamanan.
b. Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal
persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah
dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak
dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan
dan dikonsumsi secara bersamaan.
c. Customization (kostumisasi). Jasa sering kali didesain khusus
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar mirip
antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk memahami sektor
ini ada beberapa cara pengklasifikasian produk jasa ini. Pertama, didasarkan
atas tingkat kontak konsumen dengan pemberi jasa sebagai bagian dari sistem
saat jasa tersebut dihasilkan. Kedua, jasa juga bisa diklasifikasikan
berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur (Griffin, 1996)
17
Berdasarkan tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan ke dalam
kelompok sistem kontak tinggi (high-contact system) dan sistem kontak
rendah (low-contact system). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen
menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil
dan jasa perbankan. Konsumen tidak harus dalam kontak pada saat mobilnya
yang rusak diperbaiki oleh teknisi bengkel.
Berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur jasa dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok: jasa murni, jasa semimanufaktur, dan jasa
campuran. Jasa murni (pure service) merupakan jasa yang tergolong kontak
tinggi, tanpa persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan
manufaktur. Contoh: jasa tukang cukur atau keahlian bedah yang memberikan
perlakuan khusus (unik) dan memberikan jasanya pada saat konsumen di
tempat. Sebaliknya, jasa semimanufaktur (quasimanufakturing) merupakan
jasa yang tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur,
dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa. Contoh:
jasa pengantaran, perbankan, asuransi, dan kantor pos. sedangkan jasa
campuran (mixed sevice) merupakan kelompok jasa yang tergolong kontak
menengah (moderate-contact), gabungan beberapa sifat jasa murni dan
semimanufakturing. Contoh: jasa bengkel, dry cleaning, ambulans, pemadam
kebakaran, dan lain-lain. (Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2006;7)
18
Berdasarkan klasifikasi organisasi perdagangan Dunia (WTO), sesuai
dengan GATS/WTO, ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi:
1. Jasa bisnis
2. Jasa komunikasi
3. Jasa kontruksi dan jasa teknik
4. Jasa distribusi
5. Jasa pendidikan
6. Jasa lingkungan hidup
7. Jasa keuangan
8. Jasa kesehatan dan jasa social
9. Jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan
10. Jasa rekreasi, budaya dan olahraga
11. Jasa transportasi
12. Jasa lain-lain.
D. Pengertian pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah suatu ilmu atau kegiatan bagaimana
seharusnya manusia (marketing) untuk menunjukan segala sesuatu yang
dimiliki agar seseorang mengerti tentang sesuatu yang kita miliki dan sebisa
mungkin menjadikan seseorang tertarik kepada objek yang kita tawarkan.
Manajemen Pemasaran merupakan salah satu kunci utama dalam suatu
19
perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Marketing adalah
suatu jembatan yang akan menjadikan seseorang marketing menjadi seorang
manajer yang baik 1).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah
bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri
dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang
strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran 2).
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran adalah
(1) faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat,
20
(2) faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Selain itu dalam mengambil keputusan tentang strategi pemasaran
yang akan dilakukan, seorang manajer pemasaran dipengaruhi oleh faktor-
faktor internal yang dapat dikendalikan dan faktor eksternal yang tidak dapat
dikendalikan.
1. Faktor Internal
a. Program Periklanan
b. Merk
c. Saluran Pemasaran
d. Organisasi Internal
e. Harga
f. Pola Produk
g. Media Pengangkutan
2. Faktor Eksternal
a. Persaingan
b. Perubahan ekonomi
c. Pemerintah
d. Peraturan dan Undang-undang
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual
(4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product),
21
harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan
keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to
the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (communication).
Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya (“Total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan
sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita
keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta
kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan
pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih
tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat
tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama,
sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan
manajemen mutu total (“Total Quality Management”).
1)Handoko, T Hani dan Basu Swastha. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen.
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. 2)Kolter, Renald & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
22
E. Konsep Pemasaran
1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki
kepuasan dasar. kebutuhan meliputi kebutuhan dasar akan makanan, pakaian,
kehangatan, dan keamanan; kebutuhan sosial akan kebersamaan dan
perhatian; dan kebutuhan individu akan pengetahuan dan ekspresi diri.
Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada
dan terukir dalam hayati kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan
pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh
kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan
sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.
Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan;
kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan
permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau
dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan
terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh
23
karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa
yang diberikan produk tersebut.
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu
produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan
berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih
produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap
produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat
mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi
manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat
orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan
pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing
pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan
mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut
transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
24
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara
pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan
ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi
tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal
ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk,
pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5. Pasar
Konsep pertukaran dan relasional menghasilkan ke konsep pasar.
Pasar adalah kumpulan pembeli yang aktual dan potensi dari sebuah produk.
Para pembeli tersebut mempunyai kebutuhan atau keinginan yang sama yang
dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi, ukuran pasar tergantung pada jumlah
orang yang menunjukan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk
melakukan pertukaran, dan bersedia menawarkan sumber daya dalam
pertukaran itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Semula istilah pasar berarti tempat pembeli dan penjual berkumpul
untuk mempertukarkan barang mereka. Pakar ekonomi menggunakan istilah
pasar untuk merujuk pada kumpulan pembeli dan penjual yang mentransaksi
kelas produk tertentu. (Kotler 2004;14)
25
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan
pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan
mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif
mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar
dan pihak kedua adalah calon pembeli.
Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang
mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya. (Kotler
2004;19)
a. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk
yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan
perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan
distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk
melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi.
Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
b. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan
26
perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak
memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi
pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
c. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja,
pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga
harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya
membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau
tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan
kapasitas produksi.
d. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat
pilar utama, yaitu
1. pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
27
4. keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
2. Temukan keinginan dan penuhilah
3. Cintailah pelanggan bukan produknya
4. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
5. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan
tertinggi bagi uang pelanggan.
Perbedaan antara Pemasaran berwawasan penjualan dengan pemasaran
berwawasan pemasaran adalah penjualan mempunyai prespektif dari dalam ke
luar, sedangkan pemasaran mempunyai prespektif luar ke dalam.
1. Penjualan :
Pabrik - Produk yang sudah ada - Penjualan dan Promosi - Laba
diperoleh melalui Volume Penjualan.
2 Pemasaran :
Pasar - Kebutuhan Pelanggan - Pemasaran Terpadu - Laba diperoleh
melalui Kepuasan Pelanggan.
e. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan
kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan
lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
28
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan
masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk
menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran,
yaitu:
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
F. Nasabah
Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, baik itu untuk
keperluannya sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain.
G. Siapakah konsumen
Bisnis kita tergantung pada konsumen, kita harus menyadari
kenyataan bahwa konsumen tidak peduli dan tidak mau athu tentang masalah
sehari-hari di dalam perusahaan kita. Yang mereka pikirkan adalah apa yang
mereka butuhkan harus terpenuhi. Konsumen juga tidak mau tahu apakah kita
bekerja keras ataupun tidak, mereka hanya ingin masalah mereka terpechkan.
Dengan kata lain, mereka sangat egois, mengapa kita harus memperlakukan
mereka sebaik-baiknya? Sederhana saja, karena: (Wira Sutedja, 2007;1)
1. Penghasilan kita sedikit banyak tergantung pada konsumen.
29
2. Mereka tidak tergantung pada kita, tetapi sebaliknya.
3. Konsumen adalah orang yang paling penting yang datang ke kantor
kita, maupun lewat surat.
4. Konsumen bukanlah orang yang menggangu kerja kita tapi merupakan
tujuan kita bekerja. Bukan untuk menolong konsumen tetapi melayani
mereka, dan mereka menolong kita dengan memberikan kesempatan.
5. Konsumen bukanlah orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan
bisnis kita, mereka adalah bagian dari perusahaan kita.
6. Konsumen bukanlah orang yang tepat untuk diajak berdebat karena
tidak seorang pun yang akan menang bila berdebat dengan
mereka.Konsumen adalah orang yang memberitahukan kipada kita
tentang keinginannya, dan adalah tugas kita untuk menangani
kehendaknya dengan jalan menguntungkan kedua belah pihak
7. Konsumen adalah orang yang menciptakan pandangan tentang
perusahaan kita, tentang baik atau buruknya pelayanan kita
8. Konsumen adalah penyampai berita terbaik apabila merka puas
dengan apa yang kita berikan.
Mutu pelayanan tergantung pada pemberi jasa dan kualitas pemberian
pelayanan, terutama dalam hal pelayanan yang professional. Konsumen
menilai mutu pelayanan tidak hanya dari mutu teknis saja, tpi juga dari mutu
fungsional. Oleh sebab itu, para pekrja professional tidak dapat menganggap
30
bahwa ia akan memuaskan kliennya hanya dengan menyediakan pelayanan
yang baik secara teknis saja.
Kini, seiring dengan meningkatnya persaingan dan harga, mutu
pelayanan dan produktivitas harus juga ditingkatkan dalam rangka
memperoleh keunggulan yang dapat melebihi pesaing kita. Penyedia jasa,
oleh karena itu, perlu mengidentifikasikan mutu pelayanan yang bagaimana
tang diharapkan oleh konsumen. Sayangnya, mutu pelayanan lebih sulat
ditentukan dan dinilai daripada mutu suatu barang. Sering kali konsumen
membandingkan pelayanan yang mereka peroleh dari sebuah perusahaan
dengan apa yang mereka harapkan. Jika pelayanan yang diberikan memenuhi
atau sesuai dengan apa yag diharapkan, konsumen mungkin akan kembali
lagi. (Wira Sutedja, 2007;10)
H. Standardisasi Layanan Konsumen
Untuk menciptakan tujuan dan untuk memenuhi harapan konsumen,
kita harus menerapkan standar untuk kita sendiri. Karyawan layanan
konsumen harus mengetahui standar agar dapat menerapkan dengan baik
kepada konsumen. Mengapa harus diterapkan sebuah standar?
1. Standar itu baik artinya standar menentukan apa yang diharapkan dari
kita.
31
2. Standar bersifat positif artinya standar menunjukan sejauh mana kita
telah mewujudkan apa yang diharapkan itu.
3. Standar bersifat membangun artinya standar menunjukan kepada kita
bagaiman dan di mana kita dapat meningkatkan prestasi.
4. Standar itu adil artinya standar dapat mengukur cara kerja kita dan
bawahan kita dengan criteria tertentu tanpa adanya perbedaan satu
dengan yang lain.
5. Standar bersifat relevan artinya standar didasari oleh kebutuhan tempat
pemasaran dan persaingan ekonomi.
6. Standar bersifat proaktif artinya standar memungkinkan kita
memperbaiki prestasi substandard sebelum standar itu mempengaruhi
konsumen dan keuntungan
7. Standar itu menantang artinya standar mematok tujuan dan perangsang
untuk mencapai dan melampauinya.
8. Standar mempunyai imbalan artinya standar memberikan kita rasa
keberhasilan, yang tidak terbantah dan tak menyusut sifatnya
9. Standar memberikan semangat artinya standar membangun semangat
kebersamaan yang didasari pada tujuan bersama dan saling
mendukung.
10. Standar adalah pembeda artinya standar yang ditetapkan oleh sebuah
organisasi, bereda dengan standar dari organisasi lainnya.
32
11. Standar menciptakan yang terbaik artinya standar mencerminkan mutu
produk, pelayanan, dan keunggukan karywan kita.
Apa pun standar pelayanan yang kiya sediakan, penting bagi kita
untuk menjelaskan dengan baik dan menyebarluaskan standar kita kepada
seluruh karyawan, hingga mereka semua tahu apa yang harus dikerjakan
untuk konsumen, dan konsumen tahu apa yang akan mereka dapatkan. (Wira
Sutedja, 2007;18)
Kriteria untuk Mengukur Kualitas Pelayanan (Wira Sutedja, 2007;20)
1. Pelayanan yang berkelas internasional berarti dapat memenuhi
permintaan dan harapan konsumen tepat waktu, pertam dan setiap
saat.
2. Memberikan jaminan kepuasan yang tinggi kepada konsumen
berdasarkan pada pertimbangan betapa berharganya uag yang mereka
keluarkan.
3. Memberikan citra yang baik kepada perusahaan.
4. Mampu mengatasi perubahan yang terjadi dan melakukan terobosan
dalam memberiakn layanan dengan menekan pengeluaran.
5. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan menunjukkan
terobosan dalam memberikan pelayanan, tetapi mampu menjaga
pengekuaran di bawah kendali.
33
I. Standar layanan yang ada di Bank BNI pada setiap divisi
Satpam
1. Menyambut dengan senyum yang tulus,salam dan sapa
2. Membukakan pintu untuk nasabah
3. Menawarkan bantuan atau memberikan informasi
4. Mengucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan banking hall
Teller
1. Menyambut dengan senyum yang tulus, salam dan sapa
2. Menggunakan nama nasabah
3. Melayani nasabah dengan cepat, tepat,ramah dan sopan
4. Menggunakan kata maaf bila memohon sesuatu kepada nasabah
5. Menggucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan counter
Customer service
1. Menyambut dengan senyum yang tulus, salam dan sapa
2. Menggali kebutuhan nasabah
3. Memberi informasi kepada nasabah dengan jelas, ramah dan sopan
34
4. Menawarkan bantuan kembali
5. Mengucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan counter
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus.
Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya
terbatas dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada daerah penelitian.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
Tahun 2009.
2. Lokasi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Bank BNI cab UGM
Yogyakarta
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai
keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah nasabah yang
sedang atau akan melakukan semua transaksi keuangan di Bank BNI
Yogyakarta
2. Obyek Penelitian
35
36
Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
obyek penelitiannya adalah persepsi nasabah yang sedang atau akan
melakukan semua transaksi keuangan di Bank BNI Yogyakarta tentang
pelayanan yang diberikan oleh karyawan bank BNI.
D. Definisi Operasional
1. Pengertian Standarisasi dan keuntungan standarisasi
Pengertian standarisasi menurut Porf. Mr. A.G Pringodigo, dkk adalah
proses penetuan standar-standar atas kesatuan ukuran yang kemudian dapat
membandingkan kuantitas, nilai, ataupun performance hasil kerja. Standarisasi
merupakan spesifikasi yang ditentukan dengan teliti yang meliputi produk,
material, karakteristik dan lain-lain. Standarisasi memberikan keuntungan pada
pihak konsumen (mutu barang atau jasa lebih baik), manajer (dapat membantu
dalam melakukan transaksi), buruh atau karyawan (membuat pkerjaan menjaddi
relatif lebih mudah).
Menurut Lawrence L. Bethel, standar adalah suatu kriteria yang
penting atas ukuran, kualitas, penyelenggaraan, pelaksanaan, yang terbentuk
oleh kebiasaan, kesepakatan atau kewenangan yang dipakai sebagai
pedoman/pembakuan dalam memperbandingkan dalam jangka waktu tertentu.
Dari beberapa pengertian standarisasi di atas, maka dapat diambil beberapa hal
yang pokok dalam pengertian standar yaitu:
37
a) Spesifikasi tertulis, penyederhanaan peraturan-peraturan yang harus
diikuti atau yang harus dimiliki oleh organisasi tersebut.
b) Model, representasi mini yang menjadi pertimbangan dalam
menentukan standar.
c) Peraturan yang dibuat dan disetujui oleh orang yang memiliki
kewenangan.
d) Bentuk-bentuk prosedur yang tidak tertulis.
e) Komunikasi verbal.
Standar perlu diubah terutama untuk dua alasan yaitu untuk mengembangkan
perbaikan dan untuk menyadari keterkaitan antar standar yang berlaku dengan
kantor.
Standar dapat digolongkan menjadi empat golongan standar:
a) Standar teknik, yaitu standar yang berhubungan dengan produksi,
bahan-bahan dan peralatan.
b) Standar manajemen, yaitu yang berhubungan dengan tata administrasi
atau tata kerja.
c) Standar penunjang, yaitu yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
d) Standar kerja yang berhubungan dengan perincian bagaimana sesuatu itu
dirampungkan.
38
Standar ada yang berlaku lokal pada suatu organisasi/industri dan ada juga
yang berlaku terbatas hanya dilingkungan organisasi bagian industri, oleh
karena itu ditinjau dari segi kepentingan standar dapat dibagi menjadi:
a) Pekerjaan teknik dan perlengkapan yang menyertainya, termologinya
dan penerapannya.
b) Standar hasil mengenai bentuk, ukuran, model terhadap barang.
c) Standar produksi mengenai proses, metode, spesifikasi, cara perbaikan,
sketsa teknik.
d) Standar perkantoran meliputi pencatatan laporan, pengawasan, metode
anggaran dan pekerjaan-pekerjaan administrasi lainnya.
e) Standar keselamatan kerja terhadap mesin, ruangan, udara, alat dan
perlengkapan serta sektor lingkingan.
Beberapa keuntungan atas adanya standar:
a) Memudahkan dalam perencanaan dan pengawasan, menghindari
adanya salah pengertian dari pihak-pihak yang berkepentingan.
b) Jelas tanggung jawab antara produsen, penjual dan konsumen.
c) Memungkinkan produksi secara masak baik sentral maupun desentral.
d) Efisien dalam biaya, tenaga, waktu dan pekerjaan pada produksi.
e) Efisien dalam perbaikan dan pemeliharaan.
f) Membantu proses manajerial.
g) Membantu koordinasi pengamanan.
39
h) Mengurangi hal yang sia-sia.
i) Membantu proses penyederhanaan.
j) Menyediakan pertukaran bagian mesin.
Standar kerja adalah perilaku atau hasil minimum yang diharapkan
dapat dicapai oleh seluruh karyawan kantor. Tujuan penerapan standar kerja
adalah untuk pengendalian agar pekerjaan kantor efisien, untuk pengawasan
terhadap perilaku atau hasil kerja terhadap pekerjaan kantor yang dilakukan
oleh pegawai kantor. Pengawasan yang efektif diperlukan adanya standar kerja
sebagai tolak ukur dalam evaluasi hasil kerja. Standar kerja akan digunakan
untuk pembanding dari hasil kerja yang berhasil dicapai atau dilakukan. Standar
kerja tidak boleh ditentukan berdasarkan kinerja yang dicapai oleh pegawai
yang paling produktof dan efisien juga seharusnya tidak diset pada tingkat yang
paling rendah sehingga tiap karyawan dapat mencapai standar itu dengan
mudah. Standar kerja terbaik ditetapkan dengan asumsi mampu memberikan
motivasi kepada karyawan untuk bekerja dengan baik, dan juga pada tingkat
dimana rata-rata karyawan dapat mencapainya.
Keuntungan standar kerja:
a) Membantu meningkatkan efisien tiap karyawan dalam menjalankan
pekerjaannya.
40
b) Membantu menginformasikan karyawan tentang tingkat output yang
diharapkan.
c) Membantu manajer dalam membuat keputusan SDM, karena karyawan
yang kinerjanya di bawah tingkat output yang diharapkan dapat segera
diketahui dan diberikan penanganan lebih lanjut.
d) Karena karyawan sadar akan prosedur untuk menjalankan pekerjaan
maka hanya diperlukan sedikit pengawasan dengan memberikan
kemandirian atas proses kerja yang dimungkinkan.
e) Sebagai dasar memberikan kompesensi kepada karyawan.
f) Membantu meningkatkan moral karyawan dengan membuat karyawan
sadar akan yang diharapkan dari mereka.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan standar kerja:
a) Standar kerja harus spesifik dan terukur, sehingga mudah dipahami oleh
setiap karyawan.
b) Standar kerja harus realistik dan dapat dicapai sehingga tidak
meresahkan karyawan karena takut tidak bisa mencapainya.
c) Standar kerja dikembangkan dengan mempertimbangkan masukan dari
karyawan agar standar kerja dimengerti dan diterima oleh karyawan.
d) Standar kerja harus fleksibel sehingga sewaktu-waktu bisa diadakan
penyesuaian atau perubahan sesuai dengan kondisi yang sedang
berlangsung.
41
Beberapa jenis standar yang digunakan dalam administrasi perkantoran antara
lain:
a) Standar kuantitas, standar ini digambarkan sebagai unit output perunit
waktu. Dua jenis standar kuantitas adalah subjektif dan engineered.
Standar subjektif didasarkan pada perkiraan hasil penelitian akademis
yang telah dilakukan dan tidak memerlukan proses penelitian dalam
perhitungannya. Sedangkan standar engineered berdasarkan pada hasil
pengukuran kerja yang benar-benar terjadi dan mudah diterima oleh
pegawai sebagai subjek pelaksan dikantor.
b) Standar kualitas, standar ini diterapkan apabila pekerjaan yang terdapat
dikantor merupakan salah satu bentuk aktivitas yang tak terukur.
Meskipun kesesuaian standar kualitas memerlukan analisis atas
pekerjaan secara kontinu dan dalam jangka yang lebih panjang, namun
penggunaan standar ini akan lebih efektif dalam jangka panjang.
c) Standar deskriptif, standar ini ditentukan melalui pengukuran kerja.
Standar ini juga digunakan untuk mengetahui karakteristik penerimaan
secara deskriptif dari area atau objek pada perkantoran. Sebagai contoh
standar deskriptif digunakan dalam menentukan jumlah ruangan
perkantoran yang sesuai bagaian kategori karyawan yang berbeda.
Standar ini juga bermanfaat dam membeli perlengkapan perkantoran,
peralatan dan barang yang mempunyai dampak pada lingkungan kerja.
42
2. Pengertian pelayanan
Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan juga
merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin
dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat (Munir, 2000; 17). Yang dimaksud pelayan umum adalah setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan guna memenuhi
kepentingan orang banyak.
Menurut Ahmad Batinggi (1999; 12) Pelayanan Umum dapat diartikan
sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengurus hal-hal yang diperlukan masyarakat/khalayak umum. Dengan
demikian, pelayanan yang baik dan berkualitas adalah pelayanan yang cepat,
menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan. Masih banyak pengertian pelayanan yang dikemukakan oleh
beberapa pakar, diantaranya Fandi Ciptono dan lain-lainnya.
Pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang baik yang
dilakukan oleh suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta termasuk
bidang ketata usahaan harus memuat beberapa aspek, antara lain:
a) Keterbukaan, yaitu adanya informasi pelayanan yang berupa loket
informasi yang dimilikinya dan terpampang dengan jelas.
43
b) Keserdehanan yaitu mencakup prosedur pelayanan dan persyaratan
pelayanan.
c) Kepastian yaitu menyangkut informasi waktu, biaya dan petugas
pelayanan yang jelas.
d) Keadilan yaitu memberikan perhatian yang sama terhadap pelanggan
tanpa adanya diskriminasi yang apat dilihat dari materi atau kedekatan
seseorang.
e) Keamanan dan kenyamanan hasil produk pelayanan memenuhi kulitas
teknis dan dilengkapi jaminan secara administrasi.
f) Perilaku petugas pelayanan menyenangkan pelanggan, yaitu harus
tanggap dan peduli dalam memberikan pelayanan dengan tidak
mempersulit pelanggan untuk mencari keuntungan pribadi.
E. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala Likert karena
metode ini mudah untuk dimengerti. Dengan skala likert maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan untuk keperluan kuantitatif
maka pertanyaan tersebut diberi skor, contoh :
44
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
F. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi
tanggapan konsumen mengenai suatu jasa. Data primer yang dibutuhkan
adalah seperti hasil dari kuesioner dan wawancara, meliputi bagaimana
tanggapan konsumen mengenai pelayanan yang diberikan oleh karyawan
Bank BNI cab UGM Yogyakarta kepada nasabah
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi
yang akan diteliti.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan
pernyataan dalam bentuk tertulis kepada responden.
45
2. Wawancara
Wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang
dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang
relevan dengan tujuan penelitian.
H. Populasi, Sampel dan teknik sampling
1. Populasi
Menurut Nawawi (dalam Utari 2005 :13) populasi adalah keseluruhan
obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan,
gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
nasabah Bank BNI cab UGM Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi
sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah
sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi, Nawawi (dalam Utari
2005 :13). Jadi dalam penelitian ini yang merupakan sampel adalah nasabah
Bank BNI yang sedang melakukan transaksi di Bank BNI cab UGM
Yogyakarta. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100
responden.
46
Menurut Nawawi (dalam Utari, 2005 : 15) teknik pengambilan
sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif atau benar-benar mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel yang dipilih harus
memenuhi kriteria tertentu, kriteria yang dimaksud adalah nasabah Bank BNI
cab UGM Yogyakarta.
I. Uji Instrumen Penelitian
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Pengukuran
atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari
tiap-tiap item pernyataan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat
diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pernyataan terhadap
skor total.
47
Rumus koefisien korelasi product moment (Hadi, 1991:42) :
=2222
Dimana :
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden
Y : Total butir dari jawaban responden
∑ X : Jumlah skor butir
∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
48
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji keandalan / reliabilitas yaitu tingkat kestabilan dari penggunaan
teknis belah dua dengan mengembangkan item-item kuesioner menjadi dua
kelompok (Hadi, 2001:43). Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah
dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi 2 belah antara kelompok
item bernomor genap dengan kelompok item bernomor ganjil. Rumus untuk
menghitung reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus korelasi
“Spearman Brown” (Hadi, 1991:44).
Rumusnya :
=gg
gg
1
2
Keterangan : = koefisien reliabilitas
gg = koefisien korelasi product moment taraf nyata
5%
Apabila rXY lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai alat
pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila rXY
lebih kecil dari r tabel, maka berarti kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat
reliabilitas.
49
J. Alat Analisis Data
Distribusi Frekuensi :
Berguna untuk mengorganisasikan data secara sistematik di dalam berbagai
macam klasifikasi tanpa mengurangi informasi yang ada dari data tersebut.
Jika data yang tersedia banyak, maka bisa dibagi ke dalam beberapa kelas.
Tapi kalau sedikit tidak perlu dibagi.
Langkah-langkah pembuatan distribusi frekuensi dengan metode STURGESS
1. Tentukan jumlah kelas (∑K) yang diambil dari sejumlah data (N)
2. Tentukan range (Rentangan Data)/R
Range (R) = Nilai data terbesar – nilai data terkecil
3. Tentukan selang kelas (Class Interval)/Ci
Ci = R / ∑K
4. Buat tabel frekuensi yang sesuai dengan jumlah kelas yang ada, selang
kelas/interval kelas serta jumlah frekuensi datanya
5. Tentukan batas kelas bawah dan atas
6. Tentukan nilai tengah (mid point)
50
Nilai tengah =Batas kelas bawah + batas kelas atas
2
7. Tentukan tepi kelas
8. Tentukan frekuensi kumulatif kurang dari (FKKD) dan frekuensi kumulatif
lebih dari (FKLD)
9. Membuat grafik poligon, histogram dan kurva ogive
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM BANK BNI
A. Bank BNI ‘46
1. Sejarah
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi
pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang
Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya
yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank
sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan,
dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan
akses langsung untuk transaksi luar negeri.
51
52
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha
nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah
diingat 'Bank BNI' ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas
perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan
publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada
tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
kualitas kinerja secara terus-menerus.
53
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI'
dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan
dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya,
BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta
senantiasa menjadi kebanggaan negara.
Budaya Kerja BNI”PRINSIP 46”merupakan Tuntunan Perilaku Insan
BNI, terdiri dari :
4 (Empat) Nilai Budaya Kerja
a. Profesionalisme (Professionalism)
Memiliki kompetensi handal dan berkomitmen memberikan
hasil terbaik.
b. Integritas (Integrity)
Berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan
dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan
pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki.
54
c. Orientasi Pelanggan (Customer Orientation)
Senantiasa mengutamakan kepentingan Pelanggan dengan
dilandasi sikap saling menghargai dan hubungan kemitraan
yang sinergis.
d. Perbaikan Tiada Henti (Continuous Improvement)
Senantiasa mencari peluang dan solusi untuk meningkatkan
layanan dan kinerja yang melampaui harapan Pelanggan.
6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI
a. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
b. Jujur, Tulus dan Ikhlas
c. Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
d. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis
e. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
f. Kreatif dan Inovatif
Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki Perilaku Utama yang
merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan BNI, 6 (enam) Perilaku Utama
Insan BNI adalah :
55
4 nilai budaya kerja BNI 6 nilai perilaku utama insan BNI
Profesionalisme Meningkatkan Kompetensi dan
Memberikan hasil terbaik
Integritas Jujur, Tulus dan Ikhlas
Disiplin, Konsisten dan
Bertanggungjawab
Orientasi Pelanggan Memberikan Layanan Terbaik
Melalui Kemitraan yang Sinergis
Perbaikan Tiada Henti Senantiasa Melakukan
Penyempurnaan
Kreatif dan Inovatif
2. Visi dan Misi
a. Visi BNI
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan
Terdepan dalam Layanan dan Kinerja
56
b. Pernyataan Visi
Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan
terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial
dan konsumer
c. Misi BNI
i. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tmbah kepada
seluruh nasbah dan selaku mitra pilihan utama (the bank choice).
ii. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
iii. Menciptakan kondisi terbaik sebagi tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi.
iv. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan
social.
v. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tat kelola perusahaan yang
baik.
3. Filosofi Logo Baru
a. Identitas Baru BNI dan Dasar Pembuatan Desain
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan
suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta
menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut
57
merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata
“BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.
b. Huruf BNI
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan
kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf
tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan
unik
c. Simbol “46”
Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus
mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam
logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna
jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
d. Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap
mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga.
Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat
mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru
lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.
58
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan
dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas
tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar
perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.
Struktur Organisasi Bank BNI
B. BNI ’46 cab UGM Yogyakarta
59
Jl. Persatuan Bulaksumur, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta
INDONESIA 55281
telp: +62-274-561016, 511546 fax: +62-274-565985, 555249 www.bni.co.id
Sebagai kantor cabang di Yogyakarta, BNI cabang UGM ini siap
melayani anda dengan menawarkan berbagai fasilitas dan layanannya yang
memudahkan anda melakukan transsaksi perbankan Anda.
Sejak dilakukannya pemetaan arah perjalanan yang baru di tahun
2004, BNI mengalami perubahan-perubahan besar, yang didorong oleh
kesadaran akan jati diri, semangat serta harapan baru yang timbul di
lingkungan BNI bersama belasan ribu orang karyawannya.
Proses transformasi yang tengah berlangsung di BNI menyentuh setiap
relung kesadaran kolektif serta budaya perusahaan dan membawanya ke arah
satu tujuan bersama. Melalui transformasi ini, BNI terus bergerak untuk
menjadi sebuah anchor bank nasional yang merupakan kebanggaan bangsa -
di jajaran terdepan industri perbankan dengan pemahaman intuitif akan
kebutuhan pasar yang kompetitif dan dinamis.
Sebuah semangat kebersamaan yang baru kini sangat terasa di antara
sebagian besar dari 18.603 orang karyawan BNI. Setelah melalui
restrukturisasi, revitalisasi dan reposisi, semangat baru tersebut secara kolektif
mewakili komitmen BNI untuk merebut kembali status sebagai bank utama di
60
negeri ini - sebagai anchor bank yang kokoh dan andal di jajaran terdepan
industri perbankan, yang menjadi kebanggaan seluruh karyawan dan
stakeholder lainnya.
Semangat yang lahir dari warisan sejarah yang kental dan
membanggakan sepanjang lebih dari setengah abad sejak kemerdekaan
Indonesia, terus tumbuh bersama arah dan tekad baru yang telah dicanangkan
BNI ke masa mendatang.
Dengan keunggulan pengalaman, keterampilan, persepsi, inovasi dan
sekaligus kecermatan dalam melangkah, BNI kini merupakan salah satu
perusahaan yang terkemuka di Indonesia.
61
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan yang dilakukan
oleh karyawan Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua nasabah Bank BNI Cabang UGM. Sedangkan
responden yang dijadikan sampel sebanyak 100 orang. Berdasarkan informasi
yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan
kedalam beberapa kelompok yang berdasarkan atas usia, jenis kelamin,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan uang saku.
a. Usia
Usia menunjukkan umur mereka pada saat penelitian dilakukan.
Karakteristik usia responden dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Keterangan Jumlah Persentase
1 < 25 tahun 6 6
2 20- 25 tahun 49 49
3
4
26- 30 tahun
31 – 35 tahun
19
17
19
17
5 > 35 tahun 9 9
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
61
62
Pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden
paling banyak adalah berusia antara 20-25 tahun (49%), kemudian
responden dengan usia 26- 30 tahun (19%), diikuti responden dengan usia
antara 31 – 35 tahun sebanyak 17 responden (17%, usia lebih dari 35
tahun 9% dan jumlah responden paling sedikit adalah yang berusia kurang
dari 25 tahun (6%).
b. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Perempuan 53 53
2 Laki-Laki 47 47
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah perempuan sebanyak 53 responden (53%) dan responden
laki-laki sebanyak 47 orang atau 47%.
63
c. Agama
Karakteristik responden berdasarkan agama dapat dilihat pada
tabel 5.3 dibawah ini.
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Islam 35 35
2 Protestan 21 21
3 Budha 1 1
4
5
6
Katolik
Hindu
Lain-lain
36
6
1
36
6
1
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah yang beragama Katolik sebanyak 36 responden (36%),
diikuti responden beragama Islam sebanyak 35 responden (35%),
kemudian responden yang beragama Protestan sebanyak 21 responden
(21%), responden yang beragama Hindu sebanyak 6 orang (6%) dan
responden yang berpendidikan Budha dan lain-lain masing-masing
sebanyak 1 orang atau 1%.
64
d. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada
tabel 5.4 dibawah ini.
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Keterangan Jumlah Persentase
1 SMP 3 3
2 SMA 57 57
3 PT 39 39
4 Lain-lain 1 1
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah yang berpendidikan SMA sebanyak 57 responden (57%),
diikuti responden berpendidikan PT sebanyak 39 responden (39%),
responden dengan pendidikan SMP sebanyak 3 responden (3%) dan
responden yang berpendidikan lainnya sebanyak 1 orang atau 1%.
e. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel 5.5 dibawah ini.
65
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Mahasiswa/pelajar 43 43
2 Pegawai Negeri 16 16
3 Pegawai Swasta 22 22
4
5
Wirausaha
Lain-lain
16
3
16
3
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah mahasiswa/pelajar sebanyak 43 responden (43%), diikuti
responden yang bekerja di swasta sebanyak 22 responden (22%), kemudian
responden pegawai negeri dan wirausaha masing-masing sebanyak 16
responden (16%) dan yang paling sedikit adalah responden yang bekerja
lainnya sebanyak 3 orang atau 3%.
f. Penghasilan
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan dapat dilihat
pada tabel 5.6 dibawah ini.
66
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
No Keterangan Jumlah Persentase
1
2
Tidak memiliki
< Rp. 2.000.000
25
24
25
24
3 Rp. 2.000.000 – 4.000.000 31 31
4 > Rp. 4.000.000 20 20
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah yang berpenghasilan antara Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000
(31%), kemudian responden yang tidak memiliki penghasilan sebanyak 25
(25%), diikuti responden yang berpenghasilan kurang dari Rp. 2.000.000
sebanyak 24 orang (24%) dan responden berpenghasilan lebih dari Rp.
4.000.000 sebanyak 20 orang atau 20%.
2. Deskripsi Statistik
Deskripsi data digunakan untuk memberikan gambaran mengenai data
yang diperoleh dari hasil penelitian. Deskripsi data ini melputi mean, standar
deviasi, minimum dan nilai maksimumnya. Hasil perhitungan deskripsi data
dengan komputer program SPSS 10.0 dapat dilihat pada tabel 5.7 dibawah ini.
67
Tabel 5.7
Deskripsi Statistik
Variabel Minimum Maksimum Mean Std deviasi
Pelayanan Satpam
Pelayanan Teller
Pelayanan CS
9
14
11
20
25
25
16,28
19,54
19,69
2,38
2,72
2,91
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.7 di atas diperoleh nilai rata-rata variabel pelayanan
Satpam adalah sebesar 16,28 dengan standar deviasi sebesar 2,38, sedangkan
nilai minimum sebesar 9 dan nilai maksimum sebesar 20. Nilai rata-rata
variabel pelayanan teller adalah sebesar 19,54 dengan standar deviasi sebesar
2,72, sedangkan nilai minimum sebesar 14 dan nilai maksimum sebesar 25.
Nilai rata-rata variabel pelayanan customer service adalah sebesar 19,69
dengan standar deviasi sebesar 2,91, sedangkan nilai minimum sebesar 11 dan
nilai maksimum sebesar 25.
B. Analisa Data
1. Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisis terhadap data primer maka perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesiner yang dipakai dalam
penelitian ini.
68
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
ukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Validitas
alat ukur dicari dengan menguji korelasi antar skor butir dengan skor
faktor yang diperoleh dari jawaban terhadap kuesioner. Korelasi antara
skor pertanyaan dengan skor totalnya signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh
ukuran statistik tertentu yaitu angka korelasi. Angka korelasi yang
diperoleh harus lebih besar dari critical value yang diisyaratkan. Tehnik
pengukuran yang digunakan adalah tehnik Product Moment dari Pearson.
Tabel 5.8
Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Satpam
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Pelayanan
Satpam
1
2
3
4
0.4598
0.5616
0.4056
0.4537
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Keterangan : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat
dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih
besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner pelayanan Satpam adalah valid.
69
Tabel 5.9
Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Teller
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Pelayanan
Teller
1
2
3
4
5
0.3857
0.2926
0.2916
0.3494
0.4752
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Keterangan : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat
dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih
besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang
digunakan dalam pelayanan Teller adalah valid.
Tabel 5.10
Rangkuman Hasil Uji Validitas Pelayanan Customer Service
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Promosi 1
2
3
4
5
0.3542
0.4241
0.4411
0.3239
0.4303
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Keterangan : Data primer yang diolah
70
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat
dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih
besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang
digunakan dalam pelayanan customer service adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
alat ukur dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan untuk meneliti suatu
obyek. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner
dengan mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat digunakan,
dipercaya, dan diandalkan.
Tehnik yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha
Cronbach. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien
korelasi lebih dari 0,6. Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas terhadap
kuesioner pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Alpha
Critical
Value
Keterangan
Pelayanan Satpam 0,6797 0,6 Reliabel
Pelayanan Teller 0,6030 0,6 Reliabel
Pelayanan CS 0,6414 0,6 Reliabel
Keterangan : Data primer yang diolah
71
Berdasarkan perhitungkan yang dilakukan dengan menggunakan
program SPSS, hasil perhitungan terhadap variabel pelayanan Satpam
sebesar 0,6797, variabel pelayanan teller sebesar 0,6030, variabel
pelayanan customer service sebesar 0,6414. Dari hasil tersebut terlihat
bahwa reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih
besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel.
2. Hasil Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
kualitas pelayanan yang dilakukan oleh karyawan BNI Cabang UGM
Yogyakarta, analisis data dilakukan menggunakan nilai median untuk
menentukan kategori pelayanan yang dilakukan. Bila nilai skor menunjukkan
di atas nilai median dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh
karyawan sudah memenuhi standar, namun jika skornya di bawah nilai
median, berarti pelayanan belum memenuhi standar. Pelayanan dalam
penelitian ini diukur dari pelayanan yang dilakukan oleh petugas Satpam,
Teller dan Customer Service. Hasil perhitungan distribusi frekuensi
pelayanan dapat diuraikan di bawah ini.
a. Pelayanan Satpam
Hasil distribusi frekuensi atas jawaban responden dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
72
Tabel 5.13
Pelayanan Satpam
Keterangan Frekuensi Persentase
Kurang memenuhi standar
Memenui Standar
7
93
7
93
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.13 diketahui bahwa 7 (tujuh ) responden (7%) menyatakan
bahwa pelayanan Satpam kurang memenuhi standar dan 93 responden
(93%) menyatakan bahwa pelayanan Satpam sudah memenuhi standar,
yaitu petugas Satpam telah menyambut dengan senyum yang tulus, salam
dan sapa; membukakan pintu untuk nasabah; menawarkan bantuan atau
memberikan informasi dan mengucapkan terima kasih bila nasabah
meninggalkan Banking Hall.
b. Pelayanan Teller
Hasil distribusi frekuensi jawaban responden atas pelayanan petugas
teller dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
73
Tabel 5.14
Pelayanan Teller
Keterangan Frekuensi Persentase
Kurang memenuhi standar
Memenui Standar
6
94
6
94
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.14 diketahui bahwa 6 (enam) responden (6%) menyatakan
bahwa pelayanan teller kurang memenuhi standar dan 94 responden
(94%) menyatakan bahwa pelayanan teller sudah memenuhi standar,
yaitu petugas teller telah menyambut dengan senyum yang tulus, salam
dan sapa; menggunakan nama nasabah, melayani nasabah dengan cepat,
tepat, ramah dan sopan, menggunakan kata maaf bila memohon sesuatu
kepada nasabah, dan mengucapkan terima kasih bila nasabah
meninggalkan counter.
c. Pelayanan Customer Service
Hasil distribusi frekuensi jawaban responden atas pelayanan petugas
customer service dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
74
Tabel 5.15
Pelayanan Customer Service
Keterangan Frekuensi Persentase
Kurang memenuhi standar
Memenui Standar
5
95
5
95
Jumlah 100 100
Keterangan : Data primer yang diolah
Pada tabel 5.15 diketahui bahwa 5 (lima) responden (5%) menyatakan
bahwa pelayanan customer service kurang memenuhi standar dan 95
responden (95%) menyatakan bahwa pelayanan customer service sudah
memenuhi standar, yaitu petugas customer service telah menyambut
dengan senyum yang tulus, salam dan sapa; menggali kebutuhan nasabah,
memberi informasi kepada nasabah dengan jelas, ramah dan sopan,
menawarkan bantuan kembali, dan mengucapkan terima kasih bila
nasabah meninggalkan counter.
C. Pembahasan
Implementasi kualitas jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa adalah dengan memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik bagi konsumen dengan tujuan untuk menciptakan kepuasan konsumen.
Kualitas yang diberikan oleh perusahaan, akan menimbulkan persepsi konsumen
terhadap kualitas yang diberikan kepadanya. Sering kali terdapat perbedaan antara
harapan konsumen dengan persepsi konsumen terhadap kualitas yang diberikan
75
oleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah memberikan
kualitas jasa yang sesuai dengan harapan konsumen, maka perlu dilakukan
evaluasi dari konsumennya.
Pada penelitian ini pengukuran kualitas pelayanan dilakukan berdasarkan
standar pelayanan yang digunakan Bank BNI Cabang Yogyakarta. Hasil analisis
data menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh petugas Satpam, Teller
dan Customer Service telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank BNI,
hal ini berarti pelayanan yang dilakukan ketiga petugas pada bagian tersebut
sudah baik.
76
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tanggapan responden atas pelayanan yang dilakukan petugas Satpam
menunjukkan bahwa 7 (tujuh) responden (7%) menyatakan bahwa pelayanan
Satpam kurang memenuhi standar dan 93 responden (93%) menyatakan
bahwa pelayanan Satpam sudah memenuhi standar, yaitu petugas Satpam
telah menyambut dengan senyum yang tulus, salam dan sapa; membukakan
pintu untuk nasabah; menawarkan bantuan atau memberikan informasi dan
mengucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan Banking Hall.
2. Tanggapan responden atas pelayanan yang dilakukan oleh petugas teller
menunjukkan bahwa 6 (enam) responden (6%) menyatakan bahwa pelayanan
teller kurang memenuhi standar dan 94 responden (94%) menyatakan bahwa
pelayanan teller sudah memenuhi standar, yaitu petugas teller telah
menyambut dengan senyum yang tulus, salam dan sapa; menggunakan nama
nasabah, melayani nasabah dengan cepat, tepat, ramah dan sopan,
menggunakan kata maaf bila memohon sesuatu kepada nasabah, dan
mengucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan counter.
76
77
3. Tanggapan responden atas pelayanan yang dilakukan oleh petugas customer
service menunjukkan bahwa 5 (lima) responden (5%) menyatakan bahwa
pelayanan customer service kurang memenuhi standar dan 95 responden
(95%) menyatakan bahwa pelayanan customer service sudah memenuhi
standar, yaitu petugas customer service telah menyambut dengan senyum
yang tulus, salam dan sapa; menggali kebutuhan nasabah, memberi informasi
kepada nasabah dengan jelas, ramah dan sopan, menawarkan bantuan
kembali, dan mengucapkan terima kasih bila nasabah meninggalkan counter.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai keterbatasan, oleh karena itu
keterbatasan ini perlu lebih diperhatikan untuk peneliti-peneliti berikutnya.
Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan karena penelitian ini hanya
dibatasi pada BNI Cabang Yogyakarta. Hasil penelitian ini kemungkinan
akan berbeda jika dilakukan pada kantor wilayah lain.
2. Keterbatasan yang melekat pada metode survey yaitu peneliti tidak dapat
mengontrol jawaban responden, dimana responden bisa saja tidak jujur dalam
responnya dan kemungkinan respon bias dari responden.
78
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan memperluas responden
tidak hanya pada BNI Cabang Yogyakarta saja, tetapi dapat memperluas
sampel pada instansi yang lain sehingga daya generalisasi hasil penelitian
dapat diperbesar.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang
diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian yang
mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang
lebih baik.
3. Untuk menghindari bias atas jawaban responden, peneliti selanjutnya
diharapkan dapat melakukan wawancara untuk mendukung hasil kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Boyd, Walker & Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: suatu pendekatan Strategis
dengan Orientasi Global. (alih bahasa: imam Normawan). Jakarta: Erlangga.
Cooper dan Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
------------------------. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
G. Schiffman & Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta:
PT. Indeks.
Gilarso, T. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
H. Lovelock, Christopher & Lauren K Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
2. Jakarta: Penerbit Indeks.
Handoko, T Hani dan Basu Swastha. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
In, Charlie. 2004. Mengukur Strategi Pemasaran: Untuk Meningkatkan Bisnis dan
Profit Anda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kolter, Renald & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Penerbit Salemba.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Kedua. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sunarto. 2004. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Arnus
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Meningkatkan
Pangsa Pasar. Edisi baru. Jakarta: Rineka cipta.
Sutedjo, Wira. 2007. Panduan Pelayanan Konsumen. Jakarta: Grasindo
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.
www. google. com
www. bni. co. id
Kepada
Yth. Nasabah Bank BNI
di tempat
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya pada kesempatan ini memohon
kepada Saudara/i meluangkan waktu sejenak untuk memberi pendapat atas pernyataan dan
pertanyaan dalam kuesioner mengenai persepsi nasabah terhadap pelayanan pada bank. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menyusun skripsi yang berjudul Persepsi Nasabah Terhadap
Standarisasi Pelayanan Pada Bank. Penelitian ini saya lakukan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mengakhiri Program Studi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penelitian ini sangat ditentukan oleh bantuan Saudara/I dalam menjawab
seluruh pertanyaan yang tersedia. Penelitian ini hanya untuk keperluan penulisan karya ilmiah
yaitu skripsi dan tidak untuk dipublikasikan. Saya akan menjamin dan bertanggungjawab atas
rahasia Saudara/I dalam pengisian kuesioner ini.
Atas perhatian, bantuan dan kerjasama dari Saudara/I, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Helmi Effendi
I. Identitas Responden
Petunjuk: Berilah tanda () pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda.
1. Jenis Kelamin :
Pria Wanita
2. Usia :
< 20 tahun 20 - 25 tahun 26 - 30 tahun
31 - 35 tahun > 35 tahun
3. Agama :
Islam Protestan Budha
Khatolik Hindu Lain-lain……………
4. Pendidikan Terakhir :
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi Lain – lain……………
5. Pekerjaan:
Mahasiswa/pelajar Pegawai negeri Pegawai swasta
Pedagang/wirausaha Lain – lain……………..
6. Penghasilan perbulan :
< Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000 – Rp 4.000.000
> Rp. 4.000.000
7. Uang saku perbulan :
< Rp. 500.000
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
> Rp. 1.000.000
8. Lama menjadi nasabah :
< 1 bulan 1 – 3 bulan 4 – 6 bulan
7 -12 bulan 2 – 5 tahun > 5 tahun
II. Berilah tanda () pada jawaban anda, mengenai pernyataan – pernyataan di bawah
ini
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Satpam selalu menyambut dengan senyum, salam dan sapa
2 Satpam selalu membukakan pintu saat Anda masuk dan
keluar
3 Satpam selalu menawarkan bantuan atau memberi informasi
pada saat Anda kebingungan
4 Satpam selalu mengucapkan terima kasih pada saat Anda
keluar meninggalkan banking hall
5 Teller selalu menyambut dengan senyum, salam dan sapa
6 Teller selalu menggunakan nama pada saat memanggil
Anda
7 Teller selalu melayani dengan cepat, tepat, ramah dan sopan
8 Teller selalu menggunakan kata maaf bila memohon sesuatu
kepada Anda
9 Teller selalu mengucapkan terima kasih pada saat Anda
meninggalkan counter
10 Customer service selalu menyambut dengan senyum, salam
dan sapa
11 Customer service selalu menggali kebutuhan Anda
12 Customer service selalu memberikan informasi kepada
Anda dengan jelas, ramah dan sopan
13 Customer service selalu menawarkan bantuan kembali
kepada Anda
14 Customer service selalu mengucapkan terima kasih pada
saat Anda meninggalkan counter
TABULASI DATA HASIL KUESIONER
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 Jml K 5 6 7 8 9 Jml K 10 11 12 13 14 Jml K
1 1 2 4 3 1 0 3 5 3 3 4 4 14 1 3 4 5 4 4 20 1 5 3 4 4 5 21 1
2 2 2 1 3 1 1 3 6 5 4 4 2 15 1 5 5 4 4 4 22 1 4 4 5 4 4 21 1
3 1 1 1 2 1 0 1 3 5 4 5 3 17 1 4 4 5 5 5 23 1 3 4 5 4 3 19 1
4 2 4 1 3 2 3 3 5 4 4 3 2 13 1 4 3 4 3 3 17 1 4 4 4 4 4 20 1
5 1 4 1 4 3 3 0 5 5 5 4 5 19 1 4 4 4 5 2 19 1 2 4 2 4 4 16 1
6 2 2 1 3 1 0 2 5 4 4 4 4 16 1 4 2 4 5 4 19 1 4 4 2 4 4 18 1
7 1 2 2 3 4 3 0 4 5 5 5 5 20 1 4 5 5 4 4 22 1 5 4 4 4 4 21 1
8 2 2 4 3 1 1 3 6 5 4 4 2 15 1 3 4 4 5 4 20 1 4 4 4 4 4 20 1
9 2 2 4 3 1 0 2 4 4 4 5 4 17 1 5 5 4 5 4 23 1 4 5 4 5 5 23 1
10 2 2 1 3 1 1 3 4 4 4 4 5 17 1 4 4 4 3 4 19 1 4 4 4 4 2 18 1
11 1 4 2 3 3 3 3 6 5 5 4 5 19 1 4 4 5 2 4 19 1 4 5 5 5 4 23 1
12 2 4 1 4 2 2 0 5 4 4 2 4 14 1 4 4 4 2 3 17 1 4 4 2 4 4 18 1
13 2 2 5 4 5 2 3 4 5 5 4 2 16 1 4 4 2 4 4 18 1 4 4 4 5 5 22 1
14 2 3 1 4 1 2 2 6 5 5 4 4 18 1 5 4 4 4 2 19 1 2 4 4 2 4 16 1
15 1 4 2 3 4 2 0 5 2 4 4 5 15 1 4 4 2 4 4 18 1 5 4 5 5 5 24 1
16 2 4 4 3 4 2 0 6 3 2 2 2 9 0 4 4 5 4 5 22 1 5 4 4 5 4 22 1
17 2 2 4 3 1 2 3 5 5 4 4 4 17 1 5 4 5 5 4 23 1 5 4 5 4 4 22 1
18 2 2 1 3 1 0 2 5 5 4 4 4 17 1 5 4 4 2 4 19 1 3 2 2 3 2 12 0
19 1 5 1 4 3 3 0 6 3 4 4 5 16 1 5 5 4 2 4 20 1 2 5 4 2 4 17 1
20 2 2 1 3 1 0 2 6 2 3 3 2 10 0 4 4 4 4 4 20 1 3 4 4 2 4 17 1
21 2 3 4 4 3 3 3 5 5 5 4 5 19 1 5 5 5 4 5 24 1 5 4 4 2 4 19 1
22 2 4 4 3 4 3 0 6 5 4 4 4 17 1 4 5 4 2 2 17 1 4 4 5 4 4 21 1
23 1 4 2 4 3 3 3 6 5 5 5 4 19 1 4 5 4 4 5 22 1 5 5 5 4 5 24 1
24 2 2 5 3 1 1 2 5 4 5 4 4 17 1 4 2 4 4 5 19 1 3 2 2 2 2 11 0
25 1 2 4 3 1 2 3 5 4 4 4 5 17 1 5 5 4 5 5 24 1 4 5 5 5 4 23 1
26 2 3 1 4 4 2 2 5 4 5 4 4 17 1 4 2 4 2 2 14 0 4 4 4 5 4 21 1
27 1 2 4 3 1 1 2 5 4 5 5 4 18 1 2 4 5 4 4 19 1 5 5 4 4 2 20 1
28 2 3 1 4 2 2 3 6 5 4 4 5 18 1 4 2 4 4 4 18 1 5 5 4 5 4 23 1
29 1 1 1 2 1 0 1 2 5 5 5 4 19 1 5 5 5 4 5 24 1 4 5 5 4 5 23 1
30 2 2 4 3 2 1 1 5 4 4 5 4 17 1 4 5 4 4 4 21 1 5 4 4 5 5 23 1
31 1 3 1 4 2 2 6 5 5 4 5 4 18 1 5 4 5 5 4 23 1 4 4 4 5 4 21 1
32 2 4 1 3 4 3 0 6 2 3 3 2 10 0 5 4 4 5 4 22 1 2 4 4 4 2 16 1
33 2 4 1 3 2 2 6 4 4 5 5 4 18 1 4 4 5 5 4 22 1 4 4 5 5 5 23 1
34 1 1 5 3 1 1 2 5 5 5 5 5 20 1 5 2 4 3 5 19 1 5 2 3 4 5 19 1
35 2 2 4 3 1 1 2 4 3 4 2 2 11 0 4 4 5 4 4 21 1 2 4 4 5 4 19 1
36 2 5 2 3 1 0 2 4 4 5 5 5 19 1 5 5 4 4 5 23 1 5 5 5 4 5 24 1
37 2 2 4 3 1 0 3 6 5 5 5 4 19 1 4 5 4 4 4 21 1 2 2 4 4 2 14 0
38 2 2 4 3 1 0 2 4 4 4 4 4 16 1 3 4 3 3 3 16 1 4 4 4 3 3 18 1
39 2 5 2 4 4 3 3 6 4 4 2 2 12 0 4 4 5 4 3 20 1 4 4 5 4 4 21 1
40 2 4 1 3 2 2 2 6 4 5 4 4 17 1 4 4 4 5 2 19 1 4 2 2 4 4 16 1
41 2 3 2 4 3 2 0 5 4 4 4 4 16 1 4 3 4 3 3 17 1 4 3 4 3 4 18 1
42 2 2 2 3 1 1 2 1 5 5 5 5 20 1 5 5 5 5 5 25 1 5 5 5 5 5 25 1
43 2 3 2 3 2 3 3 6 5 4 4 4 17 1 4 4 2 4 4 18 1 4 2 2 4 2 14 0
44 1 3 1 4 2 2 0 6 4 4 5 4 17 1 3 4 4 5 5 21 1 5 5 5 4 5 24 1
45 2 2 4 3 1 0 2 2 4 4 4 4 16 1 3 4 3 3 4 17 1 3 3 4 4 4 18 1
46 1 2 4 3 1 1 2 4 2 4 4 5 15 1 4 4 2 3 4 17 1 4 5 5 4 4 22 1
47 2 2 4 3 1 0 2 5 4 4 5 4 17 1 4 3 4 3 3 17 1 3 3 4 4 4 18 1
48 2 3 2 4 4 3 0 2 5 4 5 5 19 1 5 4 2 4 4 19 1 5 2 4 4 2 17 1
49 2 2 1 4 3 1 2 1 4 4 4 4 16 1 4 4 3 4 4 19 1 4 5 5 4 4 22 1
50 2 2 4 3 1 0 3 5 3 4 4 3 14 1 3 4 4 4 2 17 1 4 2 4 4 2 16 1
51 1 2 4 4 1 1 2 5 5 4 4 4 17 1 4 5 5 4 4 22 1 5 3 5 4 4 21 1
52 2 3 2 4 2 2 6 4 4 4 5 4 17 1 2 4 5 2 4 17 1 4 4 4 2 4 18 1
53 1 2 6 4 5 2 0 2 4 4 4 4 16 1 4 4 2 4 3 17 1 4 4 4 3 3 18 1
54 1 3 4 4 2 2 0 6 4 4 2 4 14 1 2 4 4 5 4 19 1 4 2 4 2 5 17 1
55 2 2 2 3 1 0 2 5 4 4 4 4 16 1 4 3 4 4 4 19 1 4 3 4 4 4 19 1
56 2 2 1 3 1 1 3 6 4 4 4 4 16 1 3 2 2 4 4 15 0 4 4 4 3 4 19 1
57 1 4 1 4 3 3 3 6 4 2 4 3 13 1 2 4 4 3 4 17 1 4 4 2 4 4 18 1
58 1 2 4 3 3 1 2 5 5 5 4 4 18 1 4 4 4 2 4 18 1 5 4 4 4 4 21 1
59 2 3 5 4 3 3 3 5 5 4 4 4 17 1 2 4 4 3 2 15 0 4 4 5 4 2 19 1
60 2 2 4 4 3 2 0 6 4 4 4 4 16 1 3 3 3 3 3 15 0 4 3 3 3 4 17 1
61 2 4 2 4 4 3 0 5 4 4 5 3 16 1 4 4 5 5 4 22 1 3 5 5 4 5 22 1
62 1 2 4 4 4 1 3 5 5 4 5 4 18 1 4 4 4 4 4 20 1 4 4 5 5 5 23 1
63 1 2 4 3 1 0 3 3 4 4 5 3 16 1 4 4 5 4 5 22 1 4 3 3 4 5 19 1
64 2 3 3 4 3 1 0 4 4 4 4 3 15 1 3 4 3 3 3 16 1 4 2 3 4 3 16 1
65 2 2 1 3 1 0 2 3 5 4 4 5 18 1 3 3 4 4 3 17 1 4 4 5 4 4 21 1
66 2 2 4 3 1 0 1 5 5 5 5 5 20 1 3 3 3 3 3 15 0 4 4 4 4 4 20 1
67 2 1 1 2 1 0 1 2 5 5 4 4 18 1 2 4 4 2 4 16 1 5 5 4 3 5 22 1
68 2 2 4 3 1 1 2 2 4 4 4 4 16 1 5 3 4 3 5 20 1 5 4 4 5 5 23 1
69 2 2 4 4 5 1 2 5 3 4 4 3 14 1 4 4 4 2 4 18 1 4 4 4 4 4 20 1
70 2 1 4 4 1 1 2 5 3 4 4 4 15 1 4 3 4 3 4 18 1 4 3 4 4 4 19 1
71 1 2 4 4 3 2 2 5 5 5 4 5 19 1 5 4 5 5 5 24 1 5 5 5 5 5 25 1
72 1 5 4 4 3 3 3 6 5 4 2 4 15 1 5 5 5 5 4 24 1 5 5 5 5 5 25 1
73 1 3 1 3 3 1 2 5 5 5 4 5 19 1 4 5 4 4 5 22 1 5 5 5 5 5 25 1
74 2 1 4 3 1 0 1 5 5 5 5 5 20 1 5 4 5 3 5 22 1 5 4 4 4 4 21 1
75 1 2 4 3 1 0 2 5 5 5 3 2 15 1 4 4 5 4 4 21 1 4 4 4 5 4 21 1
76 1 4 2 4 3 2 3 6 4 5 5 4 18 1 5 5 4 5 5 24 1 4 5 5 4 5 23 1
77 2 5 1 4 3 3 3 6 2 4 4 5 15 1 5 4 4 5 5 23 1 4 4 5 5 4 22 1
78 1 4 1 3 4 3 0 6 3 3 4 2 12 0 4 4 4 3 4 19 1 3 4 4 4 4 19 1
79 2 2 1 3 1 1 3 4 5 5 5 4 19 1 5 4 5 5 5 24 1 4 5 5 5 5 24 1
80 1 5 1 4 2 2 0 6 4 4 2 4 14 1 3 4 4 4 4 19 1 4 3 2 4 4 17 1
81 1 2 2 3 1 0 3 4 4 3 4 2 13 1 3 4 4 3 4 18 1 4 2 3 4 4 17 1
82 1 2 4 3 1 1 2 4 5 5 4 4 18 1 5 5 4 4 5 23 1 4 4 4 4 5 21 1
Teller
PERTANYAAN PELAYANAN
Customer Service
NO
IDENTITAS RESPONDEN Satpam
TABULASI DATA HASIL KUESIONER (LANJUTAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 Jml K 5 6 7 8 9 Jml K 10 11 12 13 14 Jml K
83 2 4 1 5 4 3 3 6 5 5 5 4 19 1 4 4 5 5 4 22 1 5 2 4 5 4 20 1
84 1 3 5 3 3 2 6 4 4 5 4 4 17 1 4 3 3 4 3 17 1 2 4 4 4 4 18 1
85 1 3 4 3 4 2 0 6 4 3 4 4 15 1 4 2 4 4 4 18 1 4 4 5 2 4 19 1
86 1 2 1 4 3 1 2 4 5 5 4 4 18 1 5 5 5 5 5 25 1 4 4 2 4 4 18 1
87 1 3 1 4 2 2 3 5 4 5 4 5 18 1 5 4 4 5 5 23 1 5 4 4 5 5 23 1
88 1 5 2 4 4 3 0 6 2 3 4 2 11 0 3 4 5 4 4 20 1 4 4 2 4 4 18 1
89 1 2 5 3 1 0 2 5 2 4 4 3 13 1 4 4 3 4 2 17 1 4 4 4 5 4 21 1
90 1 2 1 3 2 2 3 6 5 5 4 4 18 1 4 3 4 4 2 17 1 3 5 2 5 4 19 1
91 1 5 2 3 2 2 0 4 4 4 3 2 13 1 4 4 4 2 4 18 1 3 4 4 2 4 17 1
92 1 3 2 4 3 2 2 3 4 2 4 4 14 1 4 5 2 4 2 17 1 4 3 2 4 4 17 1
93 1 2 4 3 1 0 2 5 5 4 4 4 17 1 4 2 4 4 2 16 1 4 2 4 4 5 19 1
94 1 2 4 3 1 0 2 5 4 5 4 3 16 1 4 4 5 4 3 20 1 2 4 3 2 4 15 0
95 1 4 1 4 4 2 0 6 5 5 4 4 18 1 3 4 5 3 4 19 1 4 4 2 2 4 16 1
96 1 5 2 3 3 2 0 5 4 4 5 2 15 1 4 2 4 4 3 17 1 4 4 4 2 4 18 1
97 1 3 4 4 2 2 0 6 4 4 4 5 17 1 4 2 4 4 3 17 1 2 4 4 5 2 17 1
98 1 2 1 3 1 0 2 5 3 4 4 2 13 1 4 4 3 4 4 19 1 4 4 5 4 2 19 1
99 2 2 2 4 4 2 2 5 4 4 4 4 16 1 4 4 5 5 5 23 1 4 4 5 4 5 22 1
100 1 2 2 3 3 1 0 4 5 4 4 5 18 1 2 4 4 2 2 14 0 4 4 4 2 4 18 1
NO
IDENTITAS RESPONDEN
PERTANYAAN PELAYANAN
Satpam Teller Customer Service
Frequency Table
Jenis Ke lamin
47 47.0 47.0 47.0
53 53.0 53.0 100.0
100 100.0 100.0
Pria
Wanita
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Usia
6 6.0 6.0 6.0
49 49.0 49.0 55.0
19 19.0 19.0 74.0
17 17.0 17.0 91.0
9 9.0 9.0 100.0
100 100.0 100.0
< 20 tahun
20 - 25 tahun
26 - 30 tahun
31- 35 tahun
> 35 tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Agama
35 35.0 35.0 35.0
21 21.0 21.0 56.0
1 1.0 1.0 57.0
36 36.0 36.0 93.0
6 6.0 6.0 99.0
1 1.0 1.0 100.0
100 100.0 100.0
Is lam
Protestan
Budha
Khatolik
Hindu
Lain-lain
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Pendidikan
3 3.0 3.0 3.0
57 57.0 57.0 60.0
39 39.0 39.0 99.0
1 1.0 1.0 100.0
100 100.0 100.0
SMP
SMA
PT
Lain-lain
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Peker jaan
43 43.0 43.0 43.0
16 16.0 16.0 59.0
22 22.0 22.0 81.0
16 16.0 16.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
Mahasisw a/Pelajar
Pegaw ai Negeri
Pegaw ai Sw asta
Wirausaha
Lain-lain
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Penghasilan per bulan
25 25.0 25.0 25.0
24 24.0 24.0 49.0
31 31.0 31.0 80.0
20 20.0 20.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak ada
< Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000 -
Rp. 4.000.000
> Rp. 4.000.000
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Uang Saku Per Bulan
25 25.0 25.0 25.0
6 6.0 6.0 31.0
36 36.0 36.0 67.0
29 29.0 29.0 96.0
4 4.0 4.0 100.0
100 100.0 100.0
Tidak ada
< Rp. 500.000
Rp. 500.000 -
Rp. 1.000.000
> Rp. 1.000.000
6
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Lam a menjadi Nasabah
2 2.0 2.0 2.0
6 6.0 6.0 8.0
4 4.0 4.0 12.0
18 18.0 18.0 30.0
39 39.0 39.0 69.0
31 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
< 1 Bulan
1 - 3 bulan
4 - 6 bulan
7-12 bulan
2 - 5 tahun
> 5 tahun
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Frequency Table
Satpam
7 7.0 7.0 7.0
93 93.0 93.0 100.0
100 100.0 100.0
Kurang memenuhi
standar
Memenuhi Standar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Teller
6 6.0 6.0 6.0
94 94.0 94.0 100.0
100 100.0 100.0
Kurang memenuhi
standar
Memenuhi Standar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Customer service
5 5.0 5.0 5.0
95 95.0 95.0 100.0
100 100.0 100.0
Kurang memenuhi
standar
Memenuhi Standar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Descriptives
Descriptive Statistics
100 9 20 16.28 2.38
100 14 25 19.54 2.72
100 11 25 19.69 2.91
100
Pelayanan Satpam
Pelayanan Teller
Pelayanan
Customer Serv ice
Valid N (lis tw ise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Validity & Reliability Test: Pelayanan Satpam ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. B1 4.1800 .8690 100.0
2. B2 4.2100 .7006 100.0
3. B3 4.0700 .7688 100.0
4. B4 3.8200 .9680 100.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 16.2800 5.6582 2.3787 4
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
B1 12.1000 3.4242 .4598 .6157
B2 12.0700 3.6617 .5616 .5647
B3 12.2100 3.8443 .4056 .6483
B4 12.4600 3.1600 .4537 .6280
Reliability Coefficients
N of Cases = 100.0 N of Items = 4
Alpha = .6797
Validity & Reliability Test: Pelayanan Teller ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. B5 3.9600 .8278 100.0
2. B6 3.8900 .8396 100.0
3. B7 4.0400 .8399 100.0
4. B8 3.8100 .9395 100.0
5. B9 3.8400 .9181 100.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 19.5400 7.3822 2.7170 5
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
B5 15.5800 5.2360 .3857 .5348
B6 15.6500 5.5227 .2926 .5810
B7 15.5000 5.5253 .2916 .5815
B8 15.7300 5.0274 .3494 .5540
B9 15.7000 4.6566 .4752 .4805
Reliability Coefficients
N of Cases = 100.0 N of Items = 5
Alpha = .6030
Validity & Reliability Test: Pelayanan Customer Service ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. B10 3.9700 .8463 100.0
2. B11 3.8400 .9070 100.0
3. B12 3.9600 .9632 100.0
4. B13 3.9300 .9239 100.0
5. B14 3.9900 .8932 100.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 19.6900 8.4585 2.9083 5
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
B10 15.7200 6.2440 .3542 .6069
B11 15.8500 5.7854 .4241 .5738
B12 15.7300 5.5324 .4411 .5644
B13 15.7600 6.1236 .3239 .6225
B14 15.7000 5.8081 .4303 .5711
Reliability Coefficients
N of Cases = 100.0 N of Items = 5
Alpha = .6414