PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI …...PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI INDONESIA KARYA...
Transcript of PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI …...PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI INDONESIA KARYA...
PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI INDONESIA
KARYA TULIS ILMIAH
PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM
GINTUNG, JAYANTI, TANGERANG
2010
Oleh :
Heru Fradana
NIS. 17493
(Bidang Kajian Sosial dan Keagamaan)
Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
di Program Excellent Class
Pondok Pesantren Daar el-Qolam
i
LEMBAR PENGESAHAN
PERSEBARAN JARINGAN BISNIS YAHUDI DI NDONESIA
Oleh
Heru Fradana
NIS. 17493
(Bidang Kajian Sosial dan Keagamaan )
Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam
pada tangga 4 Desember 2010
Pembimbing
Iis Afifah Aisyah S.P., M.M.
Koord.kajian sosial
dan keagamaan
Indra Jaya, M.A.
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang
saya susun sebagai syarat kelulusan dari Program Excellent Class Pondok
Pesantren Daar el-Qolam merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya tulis ilmiah yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis
ilmiah ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiarisme dalam bagian-
bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan ijazah pondok yang
saya dapatkan dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Gintung, 8 Februari 2011
Heru Fradana
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah subhanahû wa ta’âlâ yang telah memberikan
karunia dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) ini dengan judul " PERSEBARAN
JARINGAN BISNIS YAHUDI DI INDONESIA" Karya sederhana ini penulis
susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program Excellent
Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang.
Penulis menyadari bahwa KTI ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung memberikan kontribusi dalam menyelesaikan
KTI ini. Secara khusus pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Drs. K. H. Ahmad Syahiduddin, Dra. Hj. Enah Huwaenah, H.
Mohammad Mahdi, dan Drs. H. Hatim Fannany selaku
Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam.
2. Drs. H. Odhy Rosihuddin dan Drs. H. Nahrul Ilmi Arief, selaku
Pemimpin Pondok Pesantren Daar el-Qolam.
3. Seluruh jajaran direktur di Pondok Pesantren Daar el-Qolam,
khususnya H. Chamdan Widadi, S.Ag. sebagai Direktur
Pengajaran Program Excellent Class dan Indra Jaya, M.A. selaku
Direktur Bidang Human Resource Development and Quality
Insurance (HRD/QA).
4. Indra Jaya, M.A. selaku wali kelas penulis, atas dukungan dan
doanya untuk penulis.
5. Iis Afifah Aisyah S.P., M.M. selaku pembimbing penulis yang
sangat sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan juga
masukan yang dapat memberikan inspirasi bagi penulis dan juga
selalu memberikan semangan kepada penulis selama penulisan KTI
ini.
iv
6. Seluruh ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Daar el-Qolam,
khususnya mereka yang mengajar di Program Excellent Class dan
juga yang sudah memberikan ilmu, mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi penulis.
7. Dan kepada kedua orang tuaku yang selalu mendorong dari
belakang dan tanpa ridhonya semua ini tidak akan ada.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.
Demikian pula dengan penulisan karya tulis ilmiah ini. Kritik dan saran sangatlah
penulis harapkan dan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis berharap, tulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan sedikit wacana
bagi masyarakat Indonesia dan juga dapat menjadi sumber inspirasi.
Gintung, 8 Februari 2011
Heru Fradana
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
2.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
2.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
2.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
2.4. Pembatasan Masalah .................................................................................. 4
2.5. Kegunaan Penelitian................................................................................... 4
2.6. Metodologi Penelitian ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
3.1. Definisi Bisnis ............................................................................................ 6
3.2. Makna Yahudi (Yahudism) ........................................................................ 8
3.2.1. Masyarakat Yahudi ............................................................................. 9
3.2.2. Kondisi Ekonomi dan Bisnis Yahudi ............................................... 10
3.3. Negara Kesatuan Republik Indonsia (NKRI) .......................................... 12
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 15
4.1. Bisnis Yahudi di Indonesia ...................................................................... 15
4.1.1. Masuknya Bisnis Yahudi ke Indonesia ............................................ 16
4.1.2. Produk-produk yahudi yang terdapat di Indonesia ........................... 19
4.2. Cara Sukses Berbisnis Versi Yahudi ....................................................... 20
4.3. Analisis Cara dan Strategi Yahudi Dalam Berbisnis ............................... 21
4.4. Alasan Yahudi Lebih Senang Berbisnis di Indonesia .............................. 22
4.5. Dampak Bisnis atau Perdagangan Produk Yahudi Bagi Masyarakat dan
Bangsa Indonesia ..................................................................................... 23
vi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 25
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 25
5.2. Saran ......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama Produk Yahudi di Indonesia ......................................................... 3
Tabel 2.1 Bangsa Yahudi ........................................................................................ 8
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ramat Gan .............................................................................. 11
Gambar 2.2 Letak Indonesia ....................................................................... 13
Gambar 3.2 Produk Yahudi ........................................................................ 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara yang dinilai sebagai negara yang
terkaya dari sisi sumber daya alamnya di dunia, akan tetapi Indonesia ku-
rang memiliki sumber daya manusianya yang bermutu dan mempunyai skill
serta dapat mengelola semua hasil alam yang dimiliki, kekurangan itulah
yang dimanfaatkan oleh para pebisnis dari luar yaitu, dengan memanfaatkan
sisi negatif Indonesia yang lemah dalam sumber daya manusia lalu meru-
bahnya menjadi sisi positif yang menguntungkan negaranya sendiri yaitu,
dengan mengolah hasil alam Indonesia dengan tangan mereka.
Salah satunya adalah negara China yang memanfaatkan negara kita
sebagai tempat perbisnisan dikarenakan negara kita yang dapat
menghasilkan emas tetapi, kenapa mereka yang menjualnya?. Kecerdikan,
keuletan dan kecerdasan merekalah yang membuat mereka sukses dalam
bidang perekonomian dan terus melangkah maju dan terus membaik di segi
ekonomi. Disisi lain terdapat juga para pebisnis yang terkenal ke-
pandaiannya dalam permainan bisnis dan mereka adalah para pebisnis yang
berdarahkan Yahudi. Allah pun telah tersabda pada kitab-NYA ;
ر و لتجدن هم أحرص الناس على حياة و من الذين أشركوا ي ود أحدهم لو ي عم
ر بما ي عملون ر و اهلل بصي (٦٩)البقرة: ألف سنة و ما هو بمزحزحه من العذاب أن ي عم
Artinya ;“ Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia
yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari
orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu
tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari
2
pada siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Al-
Baqarah : 96).
Telah banyak bukti yang riil yang menjelaskan bahwasanya sepuluh
persen orang terkaya dan tersukses di dunia mereka adalah orang yang
beretnis yahudi. Ada orang yang berpandangan kesuksesan dan kecerdasan
bangsa yahudi itu hasil rekayasa genetika, namun Brackman dan Jaffe
berpendapat bahwa kesuksesan mereka terdapat pada kitab taurat mereka
yang diterapkan di dalam permainan bisnis mereka hingga mendarah daging
di tubuh mereka sampai sekarang.
Di Indonesia sekarang telah banyak produk – produk dan bisnis
mereka tersebar disegala penjuru nusantara, hampir semua produk yang
digunakan oleh bangsa Indonesia merupakan produk Yahudi semua itu
disebabkan karena persebaran bisnis mereka yang begitu cepat seperti kilat,
dari sabang himgga merauke kita akan mudah mendapatkannya. Misalnya,
KFC, Mc Donald, Danone dan masih banyak lagi lainnya yang Semua itu
kita akan dapatkan di Indonesia.
Kemajuan bisnis Yahudi sangat menarik untuk dikaji sebagai kaca
perbandingan dan pengetahuan dalam meningkatkan perbisnisan di
Indonesia ke sistem yang lebih baik. Tentunya mengetahui strategi mereka
dalam berbisnis dan mengkaji persebaran bisnis Yahudi di Indonesia dalam
mata rantai perekonomian Indonesia khususnya diharapkan memberikan
solusi bagi kebangkitan perekonomian Indonesia. Hal ini yang
melatarbelakangi penulis untuk membahas lebih jauh tentang persebaran
bisnis Yahudi.
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi bisnis mereka sehingga mereka dapat
membuat semua bisnis Yahudi menjadi sukses ?
2. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari bisnis Yahudi
di indonesia?
3. Kenapa Yahudi tertarik berbisnis di Indonesia?
No. Nama Produk Nama
Pembuat Asal Mula Produk
1 Dell Michael
Dell A.S
2 Carrefour
Marcell
Fournier &
Denis Def-
forey
Annecy, Prancis 1957
3 Dunkin Donuts Willian
Rosenbery A.S 1940
4 Google
Larry Page
& Surgey
Brin
A.S 1998
5 Microsoft Corp. Bill Gates Albuguerque, A.S Thn.
1957
6 Intel Corp.
Bobnoyce
& Andy
Grove
Callifornia, A.S 1968
7 Revlon Charles
Revson Montrea, Quebec 1932
8 Starbuck
Jerry Bald-
win & Gor-
don Bowk-
er
Seattle, Washington
1971
9 Danone Group Issac
Carassado Selatin 1847
10 Face Book Mark Elliot
Zuckir Berg
Universitas Harvard
2004
Tabel 1.1 Nama Produk Yahudi di Indonesia
4
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi bisnis mereka agar
membuat semua bisnisnya menjadi sukses.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari bisnis Ya-
hudi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui factor-faktor ketertarikan Yahudi berbisnis
di Indonesia.
1.4. Pembatasan Masalah
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini memiliki materi yang dibatasi hanya
menguak strategi, rahasia dan cara persebaran bisnisnya di Indonesia saja
dikarenakan bahan/materi serta waktu dan pengetahuan sang penulis yang
terbatas.
1.5. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penilitian ini yaitu ;
1. Bagi penulis untuk meluaskan pengetahuan dari segi bisnis
yang telah dilakukan oleh para pebisnis yahudi di Indonesia.
2. Bagi pembaca agar paham dan mengerti keadaan bangasa
Indonesia sekarang dalam bidang bisnis dan mereka akan
tahu bahwasanya produk Yahudi telah mendominasi
perekonomian indonesia.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam karya tulis yang dibuat ini adalah
dengan menggunakan metode kajian pustaka yang bersumberkan buku –
5
buku dan informasi yang diambil dari website pilihan yang berhubungan
dengan persebaran bisnis Yahudi di Indonesia.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. (www.wikipedia.com)
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau seke-
lompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung secukupnya
penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu
kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada
sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian". (www.wikipedia.com)
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,
definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dan bisnis menurut Brown dan Petrello (1976) adalah“Business is an
institution which produces goods and services demanded by people.”
Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat,
maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
7
Bisnis menurut Mahmud machfoedz (1976) adalah usaha
perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan
menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
(http://www.slideshare.net/beberapa-definisi-bisnis-menurut-para-
ahli)
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam
sumber daya yaitu :
1. Sumber daya materi
2. sumber daya manusia
3. sumber daya keuangan
4. sumber daya informasi
Tujuan pasti dimiliki pada setiap bisnis, perusahaan berusaha
mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen
produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk
adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan
dari penyediaan suatu produk bagi konsumen, dan terdapat 4 faktor produksi
dalam perusahaan :
1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Manusia
3. Modal dan
4. Informasi
8
2.2. Makna Yahudi (Yahudism)
Tabel 2.1 Bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi.
Albert einsten• Maimonides • Golda Meir • Emma
Lazarus
Jumlah populasi
kurang lebih 13.296.100 (2002).
Kawasan dengan jumlah penduduk yang
signifikan
Israel: 5 juta.
Amerika Serikat: 6 juta.
Bahasa
bahasa Ibrani, bahasa Yiddish, bahasa Arab, bahasa
Aram, dan lain-lain.
Agama
Agama Yahudi.
Kelompok etnis terdekat
Arab atau bangsa Semitik, terutama orang Palestina,
orang Suriah dan Libanon.
(sumber: http://www. Wikipedia .com)
9
Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk
orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang
bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah
wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan
bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan
(Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada
manusia sedunia.
Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat
perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi
rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini
kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub
berasal dari bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah
bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-
tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka
akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian
menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin
mereka, Musa. Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan
yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi mereka
yang pakar dalam hal-hal keagamaan.
2.2.1. Masyarakat Yahudi
Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi
Yahudi kepada seorang yang:
A. Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua:
1. Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut
Yahudi asli,
10
2. Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari
bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi
Kelas Dua,
B. Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum
Yahudi.
Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-
tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi
(lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian Lama). Menurut Talmud,
definisi ini dipegang semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah di
Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan
Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti
sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa definisi ini digunakan
sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.
Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika
Serikat) yang liberal dari segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi
Rekonstruksi telah membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria
tersebut untuk menyebut diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi
mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat
pemelukan tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi
jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan berayah Yahudi.
Yahudi terbagi beberapa kelompok Yahudi utama, yaitu :
1. Kaum Ashkenazim.
2. Kaum Sefardim.
3. Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur".
2.2.2. Kondisi Ekonomi dan Bisnis Yahudi
Yahudi merupakan suatu kepercayaan yang dianut oleh kaum bani
israil dan kepercayaan itu kita akan dapatkan disuatu negara yaitu negara
Israel yang terletak pada dalam negara Palestina oleh karena itu kita dapat
11
menyimpulkan kondisi dan bisnis yahudi dengan melihat dari keadaan Isra-
el.
Gambar 2.1 Ramat Gan
Salah satu distrik bisnis utama Israel di Ramat Gan Israel dianggap
sebagai salah satu negara termaju di Asia Barat Daya dalam hal
pembangunan ekonomi dan industri. Negara ini menduduki peringkat nomor
3 di kawasan tersebut menurut Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia
dan Laporan Daya Saing Global Forum Ekonomi Dunia.
Pada tahun 2007, Israel memiliki produk domestik bruto ke-44
terbesar dan pendapatan per kapita ke-22 tertinggi (berdasarkan
keseimbangan kemampuan berbelanja) di dunia sebesar AS$232,7 milyar
dan AS$33.299 secara berurutan. Pada tahun 2007, Israel diundang untuk
bergabung ke dalam Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan
Ekonomi (OECD) yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar
negara-negara yang menjunjung prinsip-prinsip demokrasi dan ekonomi
pasar bebas.
Walaupun sumber daya alam Israel terbatas, pembangunan yang
intensif pada sektor agrikultur1
dan industri selama puluhan tahun
menjadikan Israel dapat berswasembada pangan secara garis besarnya,
terkecuali pada serealia dan daging sapi. Pada tahun 2006, impor Israel
mencapai AS$47,8 milyar, yang terdiri dari bahan bakar fosil, bahan-bahan
mentah, dan peralatan militer. Komoditas ekspor utama Israel meliputi
1 Agrikultur adalahproses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak hasil-hasil
kebutuhan lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan pertambahan hewan-
hewan lokal (ternak).
12
buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan, piranti lunak, bahan-bahan kimia,
teknologi militer, dan intan; pada tahun 2006, ekspor Israel mencapai
AS$42,86 milyar. (Anton A. Ramdhan,2009)
Israel menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal konservasi
air dan penggunaan energi panas bumi. Israel juga mengembangkan
teknologi-teknologi piranti lunak, komunikasi, dan sains di Silicon Wadi2.
Sejak tahun 1970-an, Israel telah menerima bantuan ekonomi dari Amerika
Serikat, dan pinjaman dari Amerika Serikat tersebut menduduki proporsi
hutang luar negeri Israel yang cukup besar. Pada tahun 2007, Amerika
Serikat menyetujui bantuan sebesar AS$30 milyar kepada Israel untuk
sepuluh tahun ke depan.
Pariwisata, utamanya wisata religi, juga merupakan bidang industri
Israel yang penting. Permasalahan keamanan di Israel telah menghambat
perkembangan industri ini, namun belakangan jumlah turis mulai
meningkat. Pada tahun 2008, sekitar 3 juta turis berkunjung ke Israel.
(www.thepopranimation.co.tv)
2.3. Negara Kesatuan Republik Indonsia (NKRI)
Negara Indonesia adalah Negara yang berhasil merdeka dari para
komunis dengan perjuangan dan tenaganya sendiri bukan di beri begitu saja.
Tumpahan darah lah yang dijadikan sebagai taruhan, “merdeka atau mati”
merupakan pilihan yang harus mereka pilih pada waktu itu. Pada tanggal 17
agustus 1945 M merupakan hari kemerdekaannya dengan susah payah
akhirnya mereka pun dapat menyelesaikan peperangan dan dikuman-
dangkannya teks proklamasi oleh Soekarno, akan tetapi, peperangan tidak
akan berhenti begitu saja sampai disitu bahkan sampai hari ini pun negara
yang telah merdeka dalam kurun waktu yang lama masih dijajah walaupun
2 Agrikultur adalahproses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak hasil-hasil
kebutuhan lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan pertambahan hewan-
hewan lokal (ternak).
13
tidak dengan kekerasan penjajahan mereka diteruskan dengan menjajah
moral dan ilmu pengetahuan anak generasi penerus bangsa.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik,
terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000
buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483
km2. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia)
Gambar 2.2 Letak Indonesia
Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-
batas sebagai berikut :
Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan.
Selatan : Negara Australia, Samudera Hindia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik
Posisi geografis Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak
geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.
14
1. Letak Astonomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan
garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang meling-
kari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis
khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astron-
omis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT
Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu
garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian
sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lin-
tang 0o. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia)
2. Letak geografis
Letak Geografis dan Posisi Silang Indonesia terhadap negara lain Le-
tak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan
di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di
antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada
posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim
dan perekonomian.
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bisnis Yahudi di Indonesia
Tanpa disadari hingga sekarang ternyata kita telah berada dalam
lingkup dan lingkaran api bisnis yahudi dan tanpa kita ketahui produk
yahudi telah lama menguasai jajaran bisnis di tanah air kita ini. Produk –
produk yahudi yang berada pada Indonesia sekarang bagaikan gurita dengan
tentakelnya yang mencengkram kuat semua jaringan bisnis di Indonesia.
Bisnis adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Ia hadir ketika
manusia perlu untuk saling melengkapi kebutuhannya. Dimulai dengan
sistem barter, kemudian bisnis berkembang menggunakan alat tukar uang.
Hingga akhirnya bisnis terlihat begitu modern seperti sekarang ini. Ia juga
berkembang tidak hanya dalam sistemnya. Tetapi juga bisnis mengalami
perkembangan wilayah. Berawal dari satu daerah kemudian merambat ke
daerah lain. Bisnis yang berskala lokal kemudian berkembang menjadi
bisnis bilateral, lalu regional, hingga akhirnya berskala internasional seperti
sekarang ini.
Perkembangan bisnis yang semakin luas membuat persaingan
didalamnya semakin ketat. Persaingan inilah yang kemudian memunculkan
para pebisnis handal dan kuat. Para pebisnis handal dan kuat ini tersebar di
berbagai belahan dunia. Namun secara umum ada dua pebisnis handal dan
kuat di dunia ini berdasarkan pengalaman dan kepandaiannya. Pertama, para
pebisnis China yang telah puluhan abad lalu telah menjalani bisnis.
Kedua, para pebisnis Yahudi yang saat ini merajai bisnis dan
perekenomian dunia. Pebisnis China terkenal dengan kelihaiannya dalam
berbisnis yang biasanya tergambar dengan produk-produknya yang berharga
16
murah. Sedangkan pebisnis Yahudi terkenal dengan produk mahal dan
perusahaan-perusahaan besarnya yang ada di mana-mana.
Kemudian kita fokus pada bisnis Yahudi yang saat ini telah menjadi
sebuah imperium dan bisa dikatakan paling berkuasa dalam dunia bisnis di
jagad ini. Bisnisnya merasuk ke dalam semua bidang bisnis mulai dari
bisnis kebutuhan sehari-hari sampai bisnis kebutuhan berteknologi tinggi.
Bisnisnya berdiri mulai dari Amerika, Eropa, Afrika, Asia, hingga
Australia. Di wilayah Asia, negara kita Indonesia tidak luput dari hegemoni
bisnis Yahudi itu. Bahkan bisnis Yahudi tersebut telah menancap kuat di
tanah air.
3.1.1. Masuknya Bisnis Yahudi ke Indonesia
Dengan kepercayaan mereka yang menyatakan bahwa mereka
adalah bangsa pilihan Tuhan, tidak heran Yahudi selalu berusaha
memperbudak bangsa lain, menghancurkan kesejahteraan umat manusia,
termasuk kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di negara-negara
yang mereka tempati. Tentu saja dalam hal ini bangsa Indonesia tidak lepas
daripadanya. Orang-orang Yahudi memasuki Indonesia seiring zaman
kolonialisme Belanda. memang tidak mudah melacak jejak Yahudi di
negara Muslim seperti Indonesia, apalagi gerakan Yahudi ini sangat rahasia.
Peran bawah tanah yang dilakukan oleh organisasi-organisasi rahasia
Yahudi telah menjadikan gerakan mereka sulit diidentifikasi secara nyata.
Namun demikian, dalam kasus Indonesia, jejak-jejak gerakan Yahudi itu
bisa dilihat dari beberapa bukti. Misalnya eksistensi maskapai perdagangan
di Hindia Belanda yaitu VOC, Boedi Oetomo, loji-loji di beberapa kota, dan
sebagainya. Aktivitas orang-orang Yahudi juga sangat halus, umumnya
berkedok kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti yang dapat dilihat dari
perkumpulan Rotary Club dan Lions Club. Namun sasaran dan tujuannya
sangat jelas, yaitu meniadakan umat lain.
17
Pada masa sekarang, aktivitas mereka juga dilakukan melalui
sejumlah lembaga internasional, termasuk IMF. “Entah suatu negara sibuk
dengan kekacauannya sendiri, atau perselisihan internal membawanya
berada di bawah kekuasaan musuh dari luar, bagaimanapun hal itu dapat
dipandang sebagai kekalahan yang mutlak suatu negara. Dominasi kekuatan
modal, yang sepenuhnya berada di tangan kita, mengulurkan tangannya ke
negara tersebut, yang mau tidak mau, harus diambil. Jika tidak negara
tersebut akan tenggelam.”3 Tak heran jika orang-orang Yahudi sangat
berkepentingan dan menginginkan kebijakan yang merencanakan
pembangunan di Indonesia selaras dengan program besar mereka.
Komunitas yahudi di Indonesia kebanyakan Yahudi yang tinggal di Hindia
Belanda abad ke-19 adalah Yahudi Belanda yang bekerja sebagai pedagang
atau berkerja di pemerintahan dan bersekutu dengan pemerintah kolonial.
Pada tahun 1920-an, orang-orang Yahudi berdatangan dari Belanda,
Baghdad, dan Aden.
Sekitar tahun 1850-an, banyak keluarga Yahudi Jerman dan Belanda
yang menetap di Jakarta. Ada sekitar 20 keluarga Yahudi termasuk pasukan
kolonial yang tinggal disana. Pada abad ke-19 dan 20 serta menjelang
Belanda hengkang dari Indonesia, ada sejumlah orang Yahudi di Batavia
yang membuka toko-toko di kawasan elit di Noordwijk atau Jl. Juanda dan
Risjwijk atau Jl. Veteran. Mereka menjadi pedagang sukses yang menjual
permata, emas, intan, perak, kacamata, dan barang lainnya. Pusat hiburan
elit di Jakarta juga diramaikan oleh pemusik Yahudi Polandia.
Akhirnya Batavia menjadi salah satu kota Yahudi yang terpenting di
Asia. Dulu, setiap hari Sabat4, mereka berkumpul di kawasan Mangga
Besar. Mereka umumnya mengaku sebagai warga negara Belanda. Ada pula
yang menyatakan bahwa pada tahun 1930-an dan 1940-an jumlah warga
Yahudi di Jakarta sangatlah banyak hingga bisa mencapai ratusan orang.
3 Hal ini percis sekali dengan apa yang terdapat dalam The Protocols of Zion.
4 hari suci kaum Yahudi.
18
Karena pandai berbagasa Arab, mereka sering dikira keturunan Arab. Pada
tahun 1950-an, komunitas Yahudi muncul di Surabaya. Bahkan hingga
tahun 1970, masih ada sejumlah keluarga Yahudi di Indonesia. sekarang
orang-orang Yahudi Irak yang tiba di Indonesia sejak lebih dari satu abad
yang lalu untuk berdagang rempah-rempah masih menetap di Surabaya.
Bisnis yahudi di Indonesia hingga saat ini pun masih mengurita.
Bisnis Yahudi ini antara lain bisa dilacak pada kepemilikan sejumlah
perusahaan dalam berbagai bidang usaha, baik swasta maupun BUMN. Tak
heran jika sebagian besar saham di dalamnya dikuasai oleh Yahudi. Indosat
dan Sampoerna (perusahaan rokok), merupakan bukti masuknya Yahudi di
Indonesia.
Ranah bisnis Yahudi di Indonesia bisa dilihat antara lain pada media
televisi. Media massa Indonesia tidak luput dari incaran Rupert Murdoch,
raja media massa dunia. Melalui Star TV, ia masuk ke stasiun televisi
Indonesia. Murdoch sendiri sudah memiliki tiga siaran televisi terbesar
dunia, ABC, CBS dan NBC. Sementara itu, kelompok usaha swasta asal
Israel, Merhav Group, menanamkan investasinya pada pengembangan
bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel dengan perusahaan budi daya
tanaman jarak pagar di Kupang, NTT, dengan modal sekitar Rp. 6 triliun.
Demikian Yahudi berusaha mencengkeram dunia dengan segala aktivitas
politik dan ekonominya. Saat ini dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan
raksasa berada dalam genggaman mereka seolah denyut nadi dunia sudah
berhasil mereka kuasai.
Namun selama bumi masih berputar, dunia dan sejarah kemanusiaan
akan mengikuti tiada henti. Jatuh bangun peradaban manusia pun silih
berganti. Adakalanya suatu umat tertentu meraih posisi puncak di atas umat-
umat lainnya. Ia tampak mengendalikan orang-orang dan mendiktekan kea
rah kehidupannya dalam berbagai sendi. Namun, adakalanya ia terpaksa
harus mundur dan menyerahkan tongkat kejayaan kepada umat lain dengan
19
berbagai sebab yang disebabkan tangan mereka sendiri. Kini kita menanti
saat-saat keayaan itu kembali ke tangan umat Islam.
3.1.2. Produk-produk yahudi yang terdapat di Indonesia
Telah banyak tersebar varian produk-produk yahudi di Indonesia dan
bisa didapati di bidang bisnis berikut ;
Gambar 3.1 Produk Yahudi
3.1.2.1. Restoran
Terdapat banyak restoran Yahudi yang tersebar di Indonesia di an-
taranya :
KFC, Arbys , McDonalds, McBurger, Pizza Hut, Chilies , Hardees ,
Paridies, Pizza Little Sitzer, Jack in the Box, A&W, Kantez , Baskin
Robbins, Wimpy, Dominos Pizza, Texas, Slizer .
3.1.2.2. Produsen Makanan & Minuman AS
Pepsi dan anak perusahaannya: Mirinda dan 7up, Coca-Cola dan
anak perusahannya (Anda kalau membaca tulisan Cola-cola dari belakang
botol, akan tertulis: no Muhammad, no Mecca), Sprite dan Fanta,
20
Produk Hanes, and Crystal: Mayonnaise, Kecap , California Garden and
Warner & Lambert.
3.1.2.3. Pakaian Dan Peralatan Listrik
T-Shirt, Sepatu: Semua baju dan sepatu merk Nike (pernah tertulis
kata "Allah" dalam sebuah produknya), Adidas, Kate dan Calvin Klein
Peralatan Listrik : Power, Union Air, Clifinitour , Admiral, Harmony,
Alaska, Duncan, Motorola, Alcatel, Baterei: Everydy, Energizer dan
Doorsill , Mobil: Ford, Chrysler, Hammer, Chevrolet, Puck Dan
Semua produk General Elecctric.
3.1.2.4. Bahan-bahan Kimia dan pembersih
PT. Procter and Gamble (memproduksi: Oloiez, Pampers, Ferry,
Downy, Ariel, Tide, Head and Shoulder, Pantene, Camay, Zeset, Mack
Factor, Carmen), PT. Johnson & Johnson (memproduksi: Shower to
Shower, Cream Johnson), Nectar, Avon, Revlon, Gardena, Pasta gigi
Corset.
Alat Tulis: Bulpen merk Shiver, Parker dan Hear. Bank Amerika:
Bank America International, American Express, Bank of America, Bank of
New York. Lain-lain: Rokok AS seperti: Marlboro, Kant, Janstown, Lark,
Merit, Gold Cost, Carlton, LM.
3.2. Cara Sukses Berbisnis Versi Yahudi
Orang yang beretniskan Yahudi ternyata menggunakan paham
kapitalisme yang telah diutarakan oleh bapak kapitalisme dunia yaitu Adam
smith yang mengenalkan 5 teori dasar5 yaitu;
1. Adanya pengakuan hak milik individu untuk melakukan berbagai
kegiatan.
5 Teori ini adalah teori yang pertama kali disampaikan oleh bapak ekonomi dunia yaitu,
Adam Smith.
21
2. Adanya pengakuan hak individu untuk melakukan berbagai kegiatan
ekonomi untuk meningkatkan status ekonomi sosial.
3. Adanya motivasi ekonomi .
4. Terdapat kebebasan dalam melakukan perlombaan dalam berbisnis
5. Hadirnya mekanisme ekonomi pasar bebas.
3.3. Analisis Cara dan Strategi Yahudi Dalam Berbisnis
Rahasia dan strategi bisnis mereka ternyata dipelopori dengan cara
mencari relawan yang ingin diajak bekerjasama dengan cara benar maupun
curang, dan dapat memainkan lobi – lobi kotor di dalam permainan politik.
Para pejabat, pemerintah dan para pemilik perusahaan swasta telah didesak
untuk menjual saham dan asset mereka dengan jargon privatisasi, serta
melakukan monopoli yang kotor agar dapat merusak perusahaan pesaing.
Disamping itu, mereka juga menguasai media yang telah mendunia agar
dapat menyembunyikan cara – cara curang dan kotor mereka kemudian,
memfitnah dan mengkambing hitamkan negara lain yang tidak bersalah.
Dalam melakukan ekspansi bisnis di tanah air, para pebisnis Yahudi
menempuh tiga strategi yaitu;
1. Membeli bisnis, pembelian bisnis biasanya dilakukan dengan
cara menguasai seluruh saham dan asset suatu perusahaan.
2. Kerjasama bisnis, kerjasama ini dilakukan dengan caraber-
investasi atau membeli sebagian saham perusahaan.
3. Mendirikan cabang bisnis, pendirian cabang bisnis ini meru-
pakan salah satu langkah ekspansi yang bertujuan untuk
mengeksploitasi SDM dan SDA Indonesia demi keuntungan
sebanyak-banyaknya.
Membeli, kerjasama, dan mendirikan cabang dari perusahaan – per-
sahaan mereka merupakan strategi yang telah mereka lakukan selama ini.
22
3.4. Alasan Yahudi Lebih Senang Berbisnis di Indonesia
Sifat konsumen Indonesia yang memiliki berpikiran jangka pendek
(short time thinking), tidak terencana (no planning ), suka berkumpul,
canggung teknologi, sugesti merek luar negeri, senang dimanja, gengsi
(prestise), dan sentimental agama.
Dengan semua sifat itulah bangsa yahudi dengan mudah memasuki
daerah perekonomian dan perbisnisan di Indonesia. Bahan baku yang murah
di dapat, tenaga kerja yang murah dan mendapatkan pasar yang menjajikan
pula telah memberikan banyak keuntungan kepada para pebisnis yahudi di
Indonesia.
Serta letak geografis dan posisi silang Indonesia terhadap negara
lain, letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari ken-
yataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan In-
donesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada
pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan
iklim dan perekonomian. Oleh karena itu, bangsa yahudi memasuki
Indonesia untuk memudahkan pergerakan bisnis dan perdagangan mereka
ke nergara-negara lain dan menjadikan negara indonesia sebagai titik awal
menguasai konsumen muslimdi asia tenggara.
Orang Yahudi di Indonesia mendapatkan beberapa keuntungan yang
tidak mereka dapatkan di negara-negara lain. Keuntungan tersebut yaitu ;
1. Bahan baku yang murah dan mudah di dapat.
Kehadiran bahan baku yang mudah di dapat dan murah di
Indonesia dapat menekan ongkos produksi dan meningkatkan
efisiensi kerja.
2. Mendapatkan pasar yang menjanjikan.
23
Tingkat konsumsi yang tinggi merupakan bukti bahwa
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat konsumtif dan
menjadi sasaran empuk dan menjanjikan bagi pebisnis asing yang
berada di Indonesia karena mereka dapat memperoleh keuntungan
yang besar.
3. Tenaga kerja yang murah
Upah tenaga kerja yang murah dapat memberikan keun-
tungan yang lebih dan meringankan beban produksi. Apabila
dibandingkan dengan tenagakerja di tempat lain semisal eropa dan
amerika Indonesia merupakan tenaga kerja yang paling murah.
(Anton Ramdhan, 2009:51)
3.5. Dampak Bisnis atau Perdagangan Produk Yahudi Bagi Masyara-
kat dan Bangsa Indonesia
Dengan hadirnya produk Yahudi Indonesia memiliki beberapa dam-
pak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu, masyarakat Indonesia
dapat menkonsumsi produk yang tidak bisa Indonesia ciptakan dikarenakan
tekhnologi dan sumber daya yang kurang memadai di Indonesia. Serta se-
bagai perbandingan produk dalam dan luar negeri yang dijadikan tolak ukur
kemampuan bangsa indonesia dalam memproduksi suatu produk.
Dampak negatifnya yaitu, ketergantungan masyarakat Indonesia
dengan barang –barang yang telah tersedia dan telah ada sehingga membuat
mereka tidak ingin berkreatifitas untuk menghasilkan atau memproduksi
barangya sendiri yang dibutuhkan.
Yang kedua, bangsa Yahudi memakai perdagangan untuk sesuatu
yang berhubungan dengan politik, pemerintahan, atau keyakinan. Yahudi
memanfaatkan perbisnisan dan perdagangannya untuk menguasai
pemerintahan di negara yang mayoritas penduduknya muslim, itu adalah
24
tujuan awal Yahudi dengan menggunakan perdagangan lalu pemerintahan
dan negara Indonesia adalah sasaran Yahudi selanjutnya.
Adanya misi mereka dalam meyebarkan produk mereka yaitu 3G
yaitu, Gold (emas), Glory (kejayaan), Gospel (ajaran keyakinan). Awalnya
perdagangan akhirnya pemerintahan. (Anton Ramdhan,2009:229)
Tersebarnya jaringan produk yahudi di Indonesia membuat kondisi
produk dalam negeri menjadi terkucilkan dan membuat keadaan ekonomi
Indonesia kalah bersaing dengan negara lain.
Yahudi juga menggunakan bahan – bahan yang dilarang dikonsumsi
oleh masyarakat yang mayoritas agamanya islam
25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dapat ditarik sebagai berikut :
1. Faktor-faktor kesuksesan bisnis Yahudi di Indonesia, yaitu;
a. Bahan baku yang murah dan mudah di dapat.
b. Mendapatkan pasar yang menjanjikan.
c. Tenaga kerja yang murah.
d. Sifat konsumen Indonesia yang memiliki berpikiran jangka
pendek (short time thinking), tidak terencana (no planning ),
suka berkumpul, canggung teknologi, sugesti merek luar
negeri, senang dimanja, gengsi (prestise), dan sentimental
agama.
e. Letak geografis Indonesia yang dijadikan sebagai tempat
pendistribusian barang ke negara lain yang berada di sekelil-
ing negara Indonesia.
2. Awalnya perdagangan, akhirnya pemerintahan. Untuk menguasai
bangsa yang kaya akan rempah-rempah tapi rapuh dalam sumber
daya alam mereka memerlukan politik perdagangan untuk men-
guasai Indonesia.
3. Strategi Yahudi dalam melakukan perbisnisan di Indonesia dian-
taranya ;
a. Membeli bisnis, pembelian bisnis biasanya dilakukan dengan
cara menguasai sekuruh saham dan asset suatu perusahaan.
b. Kerjasama bisnis, kerjasama ini dilakukan dengan cara ber-
investasi atau membeli sebagian saham perusahaan.
c. Mendirikan cabang bisnis, pendirian cabang bisnis ini meru-
pakan salah satu langkah ekspansi yang bertujuan untuk
26
mengeksploitasi SDM dan SDA Indonesia demi keuntungan
sebanyak-banyaknya.
d. Cara licik mereka untuk menyebarkan produknya yaitu
dengan mencari relawan yang ingin bekerjasama dengan me-
raka untuk melakukan lobi – lobi perdagangan walaupun itu
dengan cara yang kotor.
4.2. Saran
Penulis menyarankan seluruh bangsa Indonesia khususnya kepada
para pembaca karya tulis ini agar :
1. Bangsa Indonesia mempelajari strategi bisnis yahudi.
Tampa mengikuti cara kotor mereka.
2. menkonsumsi produk buatan asli Indonesia yang akan
membantu memajukan pebisnis lokal.
3. Mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dan
memanfaatkan dan menjaga sumber daya alamnya supaya
tidak dikuasai oleh bangsa lain.
4. Mendirikan pabrik atau perusahaan yang dapat menghasilkan
barang-barang kebutuhan sendiri yang berkualitas agar dapat
bersaing dengan produk Yahudi dalam hal harga maupun
kualitasnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.).
Baskara, N. (2008). Mafia Bisnis Yahudi. Yogyakarta: Narasi.
Brackman, R. L., & Jaffe, S. (2008). Sukses Bisnis Cara Yahudi. Penerbit
PPM.
Jessup, Philip G.;. (2006). The Birth Of Nation. Yogyakarta: Center Of
Information Analysis Yogyakarta.
Ramdan, A. ( Oktober 2009). Membongkar Jaringan Bisnis Yahudi
Indonesia. Media Islamika (Pustaka Arafah).
Ramdhan, A. A. (2009). Rahasia Bisnis Yahudi. Zahra Publising House.
Riyanto, J. (2003, September Sabtu). Konspirasi Bisnis Yahudi. Seputar
Indonesia.
Konspirasi Bisnis Yahudi. (2003).
Ayyash, Y. (2008, Mei). Yahudi Menggenggam Dunia. Retrieved from
http://www.yahyaayayyash.wordpres.com:
http://yahyaayyash.wordpress.com/2008/05/28/yahudi-
menggenggam-dunia/
http://www.acehforum.or.id/archive/index.php/t-8656.html
http://www.id.wikipedia.org/
http://ms.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
http://www.slideshare.net/beberapa-definisi-bisnis-menurut-para-ahli