Persalinan Normal Dengan Miopia Tinggi
-
Upload
sodiqa-strida-sasi-twinz -
Category
Documents
-
view
496 -
download
42
description
Transcript of Persalinan Normal Dengan Miopia Tinggi
Persalinan Normal dengan Miopia Tinggi
Pembimbing : dr. Ronald Latuasan, SpOGOleh : Sodiqa Aksiani
Universitas TrisaktiKepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih
Pendahuluan
• Seorang wanita mengalami banyak perubahan pada saat kehamilan, sistemik maupun okular.
• Perubahan penglihatan pada kehamilan sering dihubungkan perubahan pada mata, (Sementara atau Permanen)• Suatu hal yang sering dibahas perubahan pada mata miopia
tinggi dengan persalinan normal.
Anatomi
Definisi
• suatu kelainan refraksi sinar cahaya paralel yang memasuki mata difokuskan di depan retina. (rabun dekat)
Panjang bola mata anteroposterior terlalu besar / kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat. jatuh di depan retina
Derajat myopia dapat diperkirakan dengan menghitung kebalikan dari titik jauh tersebut.
Epidemiologi
Prevalensi dan Insiden
Prevalensi myopia bervariasi dengan usia dan faktor lainnya. Prevalensi myopia meningkat pada usia sekolah dan dewasa muda.
Prevalensi myopia pada populasi Asia ± 70-90 %. Prevalensi ini berkurang pada populasi berusia di atas 45 tahun, mencapai 20 % pada usia 65 tahun, dan menurun hingga 14 % pada orang berusia 70-an.
Faktor Resiko1. Riwayat keluarga myopia (33-60 % dengan kedua orangtua , 23- 40% pada salah satu orangtua). 2. Melakukan sejumlah pekerjaan jarak dekat secara teratur. 3. Rasio panjang aksial terhadap radius kornea yang lebih dari 3,00 dapat menjadi faktor risiko. 4. Pada anak-anak, kondisi yang mengganggu pembentukan penglihatan.
Klasifikasi
• Miopia refraktif • Miopia aksial
Menurut derajat keparahan :miopia simpleks dan miopia patologis.
Derajat Miopia
1.Miopia ringan (0,25 – 3,00D) 2.Miopia sedang (3,00 – 6,00D) 3. Miopia berat / tinggi (>6,00D)
Komplikasi Miopia
Persalinan (Partus) Pervaginam
• suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
bayi lahir tunggal, hidup, dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau alat bantu serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Persalinan Normal :
3 Faktor
1. Power : (kekuatan kontraksi ibu (his), kontraksi otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan, ketegangan dan kontraksi ligament rotundum)
2. Passenger : (janin dan plasenta)3. Passage : (kondisi jalan lahir lunak dan tulang)
Fisiologi Persalinan Normal
• Kala I serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. (kala pembukaan). • Kala II (kala pengeluaran), oleh karena berkat
kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin didorong keluar sampai lahir. • Kala III (kala uri), plasenta terlepas dari dinding
uterus dan dilahirkan. • Kala IV mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya 1
jam. Dalam kala itu, diamati apakah terjadi perdarahan postpartum.
PERUBAHAN DAN GANGGUAN PENGLIHATAN PADA MATA
Perubahan fisiologis pada mata• Tekanan intra-okular:
tekanan intra-okular normal s/d berkurang pengaruh hormon dan perubahan sirkulasi.• Intoleransi contact lens:
sensitivitas kornea pada wanita hamil turun berkurang secara signifikan (retensi cairan pada jaringan okular). Trisemester III• Perubahan pada refraksi:
retensi cairan (efek pada refraksi.)• Mata kering: menetap dan menghilang setelah
melahirkan.
Efek-efek patologis kehamilan terhadap mata
1. Pasien dengan diabetes: Retinopati diabetes.2. Pregnancy Induced Hypertension (Pre- Eklampsia):
Keluhan utama : kekaburan pada mata.
Gejala-gejala lain: photopsias, skotoma, dan diplopia.
• Perubahan pada pre eklampsia induced retinopati = retinopati hipertensi.
3. Cortical blindness: berhubungan dengan pre eklampsi berat/ eklampsia sewaktu
melahirkan (partus).
Valsava Retinopati
kondisi unilateral atau bilateral apabila terjadinya peningkatan tekanan intra-toracic atau intra-abdominal terhadap mata peningkatan yang tajam terhadap tekanan intra okuler dan ruptur pada arteri retina superfisial.
Persalinan Normal dengan Miopia Tinggi
• Stafiloma sklera posterior, retina adalah permukaan yang lebih luas sehingga terjadi regangan antara badan choroid dan retina menekan fundus tigroid• Terjadinya ruptur pada pembuluh darah retina
perdarahan dapat masuk ke dalam badan kaca. (Vitreous Haemorrhage) • Ablasio retina timbul robekan akibat tarikan.
Studi oleh Socha et Al
• Studi 4895 Operasi Seksio Caesarea : • 100 (2.04 %) diantaranya karena indikasi okular yang telah
dikonsulkan ke spesialis mata dan disarankan untuk persalinan secara operasi.
• Kelainan mata yang paling sering mengarah ke operasi seksio Caesarea adalah myopia dan retina diabetikum.
Papamicheal, George, Lesley 2011
Pada ada 74 orang ahli kebidanan di Kongres Kebidanan dan Kandungan Eropa di Lisbon, Portugal.
76 % merekomendasikan persalinan yang dibantu alat (salah satu operasi seksio Caesarea atau persalinan instrumental)
24 % memberikan saran persalinan yang normal dan tidak ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan ini jika terbukti tidak ada degenerasi makula.
Klasifikasi pasien dengan myopia tinggi menjadi kategori risiko rendah, sedang atau tinggi untuk persalinan spontan.
• Miopia tinggi : tidak berisiko atau risiko rendah (59 %)• Riwayat ablasio retina :risiko sedang-tinggi (73 %)• Riwayat keluarga dengan ablasio retina : risiko rendah-
sedang (73 %)• Riwayat operasi mata sebelumnya : risiko tinggi (56 %)
• Komentar yang diberikan kebanyakannya mirip rata-rata menjelaskan persalinan spontan harus
dihindari peningkatan risiko ablasio retina akibat peningkatan tekanan intra-okular yang disebabkan oleh manuver yang mirip Valsalva pada kala 2 persalinan.
• Tidak ada bukti peningkatan tekanan intra-abdominal = meningkatkan tekanan intra-okular.
• Selain itu, peningkatan tekanan intra-okular bukanlah faktor risiko untuk terjadinya ablasio retina
Tetapi
Studi Prost• 42 pasien dengan myopia tinggi dan 4 pasien
dengan myopia tinggi + riwayat operasi ablatio retina pada salah satu mata.• Tidak terbukti adanya progresivitas dari
perubahan retina dan terjadinya robekan retina, namun pada beberapa pasien ditemukan adanya perdarahan retina dan edema makular.
• Kesimpulan bukan indikasi untuk dilakukan
operasi caesar, namun sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan oftalmologi pada pasien setelah melahirkan.
Studi Neri A et al
• 50 wanita dengan myopia (4.5 – 15.0 D) yang akan melahirkan Dilakukan pemeriksaan funduskopi sebelum dan setelah melahirkan.
• Berbagai macam tipe degenerasi retina dan kerusakan retina ditemukan pada pemeriksaan pre partum, namun tidak ditemukan adanya perburukan dari kelainan yang ada pada pemeriksaan post partum. • Dari hasil penelitian tersebut, tetap dilakukan persalinan
spontan per vaginam pada pasien dengan myopia tinggi
Loncare et. Al
• Sebuah penelitian kecenderungan yang tinggi persalinan secara seksio caesaria pada pasien dengan myopia tinggi.
30553 persalinan selama 9 tahun di antara 1993 hingga 2002.
• Tingkat persalinan secara ekstraksi vakum diamati lebih tinggi pada pasien dengan myopia sedang dan tinggi berbanding pasien dengan myopia rendah dan tidak myopia. • Di antara semua pasien, pasien dengan myopia
tinggi mempunyai kadar persalinan secara operasi yang lebih tinggi berbanding persalinan spontan. • Kesimpulannya: persalinan spontan pervaginam
tidak dianggap sebuah kontraindikasi untuk pasien dengan myopia tinggi.
Kesimpulan
Wanita hamil dengan myopia tinggi, riwayat ablatio retina atau perlubangan retina, atau diketahui memiliki degenerasi lattice umumnya
dirujuk ke spesialis mata untuk meminta saran manajemen kelahiran, apakah diperbolehkan melahirkan spontan pervaginam, atau harus dilakukan profilaksis atas indikasi resiko tinggi terjadinya kelainan retina.
• Berdasarkan kepada terjadinya peningkatan tekanan intraokuler sewaktu kala 2 persalinan, banyak ahli obstetri masih mempercayai bahwa wanita hamil dengan kelainan mata beresiko mengalami ablatio retina rhegmatogenosa harus melahirkan dengan instrumen dianjurkan untuk Sectio Caesaria. Namun rekomendasi tersebut tidak mempunyai evidance based.
• Secara umumnya, miopia masih bukan indikasi untuk melahirkan secara operasi atau menggunakan alat, namun dianjurkan dilakukan pemeriksaan mata pada setiap trimester kehamilan
Terima Kasih