Perpustakaan Nasionalrepository.unair.ac.id/86406/2/Update On The Treatment of...Perpustakaan...
Transcript of Perpustakaan Nasionalrepository.unair.ac.id/86406/2/Update On The Treatment of...Perpustakaan...
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Pertemuan llmiah Tahunan XIXENDOKRINOLOGI JOGLOSEMAR 201 8Proceeding Book Pertemuan llmiah rahunan XIX Endokrinologi Joglosemar2018"The Newest Update of Practical prevention and Management in Endocrinologyand Metabolic Disease".Cetakan 1 . Surakarta . FK UNS. 2O1g
PROCEEDING BOOKPertemuan llmiah Tahunan XIX ENDOKRINOLOGIJOGLOSEMAR 2018"The Newest Update of practicar prevention and Management in Endocrinorogyand Metabolic Disease',.Hak cipta@ Panitia pertemuan ilmiah rahunan XrX Endokrinorogi Jogrosemar2018.
Editor
1 Dr. Sugiarto, dr., Sp.pD_KEMD-F|NAS|M
? Supriyanto Kartodarsono, dr., Sp.pD_KEMD_FINASIM3. Eva Niamuzisilawati, dr., Sp.pD, M.Kes_FINASIM
Penerbit & PercetakanFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET'Jl. lr. Sutami 364 Kentingan Jebres SurakartaTetp./Fax. : (02t1) 664178,63t4OOwebsite : http//:fk.uns. ac.ide-mail : [email protected]
Cetakan pertama, Februari 201g
Hak Cipta Dilindungi Undanq_undanoAll Right Reserved
iSBN 978・ 602Ⅲ5458‐39‐2
Sanksi Pelanggaran pasal 72Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002Perubahan atai Undang-unOang Nomor 7 Tahun 19g7I-eruDahan atas Undano_Lrndang Nomor 6 Tahun 1 982Tentang Hak Cipta1. Barang siapa dengan
lelOaia dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimanadimaksud daram pasar 21yat (t) "i;;
p;;i ;-e.J;t i1ft;il;iiiiXio,o"""dengan pidana peniara mdsing-#asing'pliilg singkat 1 (satu) butan dan/ataudenda pa,ng sedikit Rp. t.OOo.OOO,OO'tlrir]rt" rupiah), atau pidana penjara
ffi:'"]i,HJr(tujuh) tahun oanratau'olni;';"1irs banvak np. s.boo.ooolooo,oo
2' Barang siapa dengan sengaja. menyiarkan, memamerkan, mengedarkan ataumenjual kepada umum suaiu-ciptaan atau narang ha.srt peranggaran Hak ciptaatau Hak Terkait sebagaimana dlmaksuJ O"f"r'"V"t (1), dipidana dengan pidanapenjara pating lama 5 (tima) tanun Olniatau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (tima rarus juta rlpiany.
メ
■■■
7̈
DAFTAR iSl
SAMBUTAN KETUA PANITIA.… ……………………………………………・
DAFTAR ISl.…………
:!ll
V
SUSUNAN ACARA.....
1. Update on the treatment of type 2 Diabetes Melitus:
Focus on oral theraPY(Agung Pranoto) ....'...'..."':"""r":" " " "
2. ife"pat6 Pancreitic Endocrine Axis Scientific and Clinical
vi"* (n.prtic dysfunction in type-2 diabetes mellitus)
(Darmono)3. in" u"n"fit of Vitdagliptin in Early optimal Treatment for
T2DM to Cardiovascular Risks factors(Ketut S uastika) ........ -...'..... ::'. :r " " : " " "
4. fhe importance of Vildabliptin in managing glucose
variabiliiy in T2DM patient to prevent risk of
complications T2DM(Robikhul lkhsan)
5. basat insulin concept : How to treat abd target T2DM
patients with basal insulin(Supriyanto Kaftodarsono) .... - - - -' - -
6. inovation . of Basal insulin Theraphy : The Role of
Glargine u 300 in Diabetes patients
7. Wfr|, wnen and how to add prandial insulin after basal
optimization(Tony Suhartono)
8. bral'Agents For Diabetes Therapy (an Update) Focused
on A New Concept Of SGLT2 INHIBITORS (Based on
renal glucose reabsorPtion)(Darmono)
g. i.tew Rpproach in Type 2 Diabetes Treatment . the role of
kidney in Glucose Regulation(Bambang Purwanto)
tO. Tnerapeutic Effect, potential benefit, and safety of
depaglifozin : What we learned from CVD real result ?
(Bowo Pramono)11. T2DM and cardiovascular Disease the lnner Needs
1 /
18
41
45
52
57
66
72
94
0
3
0
0
βOWO PramOnり …….…………………・………………………
V
12.The New SGLT2i : Empaglifozin Linking T2DM withCardiovasculer Outcome(K Hery Nugroho) 108
13. The Hypo Triad(Sugiafto) 111
14. Peripheral arterial disease: pathogensis ,diagnosis andtreatment
_lSugiarto)...... 11g15. Deteksi Dini dan Manajemen Kaki Diabetes_ ^ F?ryi synorita) B416. Painful Diabetic Neuropatthy, how we fought ugiin tn"
pain?
. _ (lugual ...,.............17' oxydative stress-Rerated Mechanism ,ro nni,o*yoant
Therapy in Diabetic Chronic Complication(Vina Yanti Susanti) ........
18- Gigantism diagnosis and its management(Eva Niamuzisilawati)
19' Addison Disaese: Earry detection and treatmen piin"ipre.(Tania Tedjo Minuljo) : .. ........_....
20. Manasement or eiettire dysf;;;il;;, ,; Uil;i;lviytoie
pangkahita) .......:..... ..21. Diabetic Artropathy : prevention and Management
Update
- (ZainalArifin A)22..tmpact of UKpbs tuniieJ r<rng;o'n pi;rp".tiuu oiu;;i;;-9IuOV)
an Overvierir of The roiE oJ naeuormin
-- (Darmono) ..........23. When to Use and Titrare M;ih;";;i;' i. p;;;;t,
Hyperthyroid(Robikhut tkhsan)
24.Where do Dpp4i fit within tooiv;, iiu;il;;i ;;;;i.q,r;;patient with tvpe 2 Diabetes?the t_atesi-oaii-"anoimplications for our patients
^ _ lS u priya nto Ka rtod arso.no)25. Patient Focus ApproacheO in f niriin tnitiation^ (K Hery Nugroho) .... ....................26. ls glycemic controt sti, at *r"
"oi" oi iril;;;;;;;;i i;the era of CV outcome
^_ (Supriyanto Kaftodarsono)27' Long-term benefits of intensive' grucose contror forpreventing end-stage (Advance 6rv sirovl"'k-ion"vDisease
142
1s0
164
171
179
182
192
204
211
216
223
”
綸
‐VI
(Bowo Pramono)228
ir,
t
28. Diabetes and IHD: can we improve the treatment by--'
O"it"t understanding the heart,?. 232
lEamOang lrawan Martohusodo) " " " " "'2g. Testosteron ,"prrl"r"nt therapy in elderly, Risk an
Benefit ,(?(Wimpie Pangkahila) "':' ."'.."'^".,.""""""' 'ev
30. Erectyl Disfunction in Diabetic Patient
(Tony SuharTono) """':"""'."""'.:""""' 258
St. bbeiity Treament and Longterm Weight Maintenance
(Robikhul lkhsan) ""':"""-"'- 266
32. Nutrigenomic iest tor A Personalized Body Weight
Management Program(Cindiawati Josito Pudiiadi)
33. behavior TheraPY for ObesitY
(Debree Septiawan) .""""""'. ""'. """"""'g+. Vitamin D deficiency in tropical country: is lew"
;;',d;;icproblem- Do we need Vit D suplementation?
(K Hery Nugroho) -..""""':"""":""""""35. byslipidemi-a, Cunent Therapies and Guidelines for
272
274
280
TreatmentiNiiiu MurtiPanseStr) .-......' 288
∨‖
・L
寧
I
UPDATE ON THE TREATMENT-gF TYPE 2 DIABETES
TVIEUIITIJS: FOGUS ON ORAL THERAPY
,,"0i"1t'*L',Xil'"tt"",,Division of Endocrin-e Uel"Ootism' Department of lnternal Medicine
Dr Soetomo Hfrp'tri, M"aical Faculty of Airlangga University
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan masalah di
seluruh dunia yung [,"'ulensiny'a terus bertambah' Diperkirakan
pada tahu n 2017 J"ftttf'n qis iuta pasien di .seluruh dunia
terdiagnosisdengand'iabetes,danpadatahun2045diperkirakanakan menjadi 629
- jut; orang '(http://www.diabetesatlas.org/
Lsourceslioll-uttu".himl). Hipergtit<emia kronis akibat diabetes
tlinrnrngrn dengan baik komptikasi mikrovaskular maupun
makrovaskular Oan'pada akhirnya dapat menyebabkan kematian
(American Diabetes Association, 2014; Mathers dan Loncar'
[#i. w;r.rprn J.ngan adanya pengetahuan. ini'.banyak pasien
tidak dapat mereguLsl kontrol guti Oaian mereka dengan optimal.
Hanya sekitar t"purrn dari pasien dengan DMT2. d.a.pat mencapai
i;;#iglik;rnit , t"t rnrn daiah (TD), atau kadar lipid mereka' dan
iluirndorti 2oiP/" yang dapat mencapai ketiganya sekaligus (Stark
a;rd;d e et al-, ioisl.'et"k samping dari pengobatan' interaksi
,r't"iinrt, penyakit lainnya yang diderita' dan perawatan rumah
sakit,kesemuanyadapat.menyebabkanhiperglikemiadanrnenyeuaor<an sutitnya menjaga kontrol glikemik (Fow.ler, 2011).
Pedoman yung tart ini berlaku menganjurkan u1!y\ memulai
rniOiiif.rii firyj f iOrp dan metformin sebagai terapi lini pertama'
namun di ruai itu, manajemen anii hiperglikemia menjadi sangat
spe"iiir. terhadap pasigl '
_(American Diabetes Association,
)'gq;lnzucchi et al.,'2012). Bahkan pada pasien. y3!9 berhasil
,Ln"upui target hemoglobin A1c (HbAlc) kurang dari 53 rymol/ml
f.iu.l'mengilami keiulitan untuk mempertahankannya dalam
pngx'a panlang siering Oglqrl berjalannya- -qtogl::l penvakit
meiet<a'pk irosp"rtiw oiibetes study, 1995a; 1995b). Agen
,nii-r,ip"rglikemik' dengan mekanisme yang inovatif dan efek
,in"rgii fJtifa diperguriakan secara. kombinasi bersama dengan
agen" anti hiperglikJmik lainnya dibutuhkan untuk menambah
fuiniuf' opsi teiapiyang tersedia untuk pasien dengan DIVT2'
Ginjal ,".pu,iyri peranan penting. pada hemostasis
gluko; melalui proses penggunaan' glukoneogenesis' dan
ieabsorbsi melalui sodium' gluiose cotransporters (SGLTs) dan
g/ucose transpoii.er. padJ pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
[oMrzl, nilai ambang ginjai terhadap pengeluaran glukosa
"帥UttlLMIAH ttMMX END∝ 則
…
Ю ∝ OSFM-8
meningkat, diduga terkait dengan peningkatan ekspresi SGLT2dan SGLT1. Pasien DMT2 dengan hiperglikemia'akan terjadipeningkatan reabsorpsi glukosa pada ginjai. pasien DMT2 akanter1a.o1 peningkatan grukosuria jika oitit<ut<an penghambatanselektif dari sGLT2 yang akan mehurunkan nilai amoarig ekskresiglukosuria, dan bukti menunjukkan bahwa SGLT2 inrrinitor dapatdigunakan secara efektif dan aman pada DMTz yang *orr, tio"tbisa terkontror dengan diet, orahhraga, dan dengari pengobatanpenurun glukosa rainnya. Mekaniime pengrrJmbaian SGLT2bersifat independen dari sekresi insurin aiaufirn
""n.itiritrrnyr,obat ini bosa dikombinasikan dengan obai orar DM rainnya,termasuk insulin ,"-[sog"r,_:g!,_ngg,
-bisa berpotensi untuf< terapibaru terhadap DMT1 aiau DMT2.-
Penghambat . sodium-grucose cotransporter 2 (SGLT2)merupakan keras baru...dari agen terapeutii< orar untuk terapiDMT2. Keras terapeutik ini iaat ini terdiri uir,
-iigu agen:canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin. 'rr
The fate of filtered glucose in kidneyGinjar mempunyai peran utama untuk menjamin vorumeintravaskurer, keseimbangan
"ru, basa, orn ["""imbanganelektrolit merarui proses firtrasi, sekresi dan reabsorbsi serektifyang sangat vitar. .dari minerar, natrium, *afium, -klorioa,
ionhidrogen maupun bikarbonat. uniu[-menjamin reuutunan energifisiologis waktu antar mak"n, ,rk" gtui<osa ;rgu-dr:iiltrasi danreabsorbsi' Dengan kapasitas iaju filtrasi glomerular harial sebesar180 L, maka diperkirakan grukosa rrarus diabsorbsi dengan jumrahkurang tebih 162 gram (18b L/hari x o0 mg/otl, ,rir[0i.1'menjagakadar grukosa darah puasa sekitai 101-mjlor proi;;; transporyang_bertanggung jawab ada 2 yaitu sGLTl dan SGLT2. proteinSGLT1 terletak pr9r. bagian 'tuOrfrr. proximalis (S3), yang
lgflan-ggung jawab tefrada-p pro..i-r"ubsorbsi grukosa sebesar10%. Sedangkan SGLT? Oehanggung jawab i.rr,rJrp ,etakukanptosg. filtrasi grukosa sebesar 0d7", ying terretak padi,a cinvotutedtubulus proximalis (Sl). t r -
Jumlah glukosa yang di reabsorbsj oleh ginjal jumtahnyasebanding dengan jumrah ying ,"ngrrami sistem firtraii. prosesreabsorbsi akan meningkai ,uirg dengan peningkatankonsentrasi grukosa mencapai 19g mg/dr. paoi nitar-#oang inimaka sistem keseimba.ngan menla-Oi jenuh Oin - r"n.rpuireabsorbsi yang maksimar, -dan
tranpoi gtukosa mat<simaitercapai(Tmc). Ginjat mutai,mens"rurrkun iiuklsa, ;"di;;;iiidak adalagi glukosa yang di abiorbsi rigi"r"turri ,rin." 'il-p"individu
,____]-,ERTEMUAN TLMTAH TAHUNAN xrx END.KRTNoL.GT Jool8seMen zors
ts
It
mempunyai TmG yang O""ariasi' tetapi untuk individu sehat
dioerkirakan 375 mg/menit'
iH#;;;i i;c sansat bervariasr tergantung heterosenitas
nefron ginjal yang;;; membentuk kurva dimana ekskresi
dimulai pada angtia Lonr"ntruri gtukosa diatas 180 mg/dl yang
meningkat secara-bertahap. Jik; .reabsorbsi mencapai batas
maksimal TmG ,rk, - loitsentrasi ambang glukosa menjadi
paralel. Perbedaan';;;" i;G teori dan aktual membentuk sp/ay
(Gambar 1).
ican;* i6os; Abdul-Ghani 2008; DeFronzo etat2012)
T一Eb二番事88つ0
10 nrmol/t
Plasrna Glucos'e ton(entration ( mnro UtJ
Gambar 1. TmG, transpor glukosa maksimal' N' konsentrasi
plasma glukosa normal, T nilai ambang plasma renal
SGLT2terletakpadaawaldaritubulusproximalissegmens1. Absorbsi Natrium melalui sel membran akan menciptakan
["iu"Jrrn gradien energi yang memungkinkan g.lukosa di
aOiornsi. paJa sisiyang laii Oari set, natrium di reabsorbsi melalui
sodium-potasslumATPasepumpmenujualirandarah.Perbedaankon""ntir"i gradien didalam sel, mengakibatkan glukosa di
reabsorbsi kedatam aliran darah melalui Glut 2 (Gambar 2).
ProteinGLUT2banyakberadadiberbagaitempattermasukseldarah merah, otak, dan jaringan lainnya sehingga kurang ideal
'ERTEMUAN TLMTAH TAHUNAN xtx ENDoKRtNoLoGI JoGLosEMAR 201t'\--
'
Tms'375mglntin
曜
1__1-.ERTEMUAN TLMTAH TAHUNAN xrx ENDoKRrNoLoG, rto.o..** r0.,,
dijadikan target untuk terapi farmakologi. SGLT2 sangat spesifikberada pada tubulus proximalis, sehingga inhibisi farmakologisakan mempengaruhi reabsorbsi glukosa di ginjal dan tidak padajaringan lainnya (Gambal 2, Tabel 1). (Chao & Henry 2010)
Nu'and6lucose at Il
stoichiornetry
Sl proximaltubule
Gambar 2. Sodium-glucose co-transponer 2 (SGLT2)mengkatalisa transpor aktif glukosa (terhadap konsentrasi gradien)melalui membran luminal dengan mengadakan proses iouplingpada alur transpor Natrium. (Chao & Henry 2O1O).
Model inhibisi SGLT2 ditunjukkan pada penyakit Famitiatrenal glycosuria, yang merupakan penyakit gangguan genetikringan. Pasien tersebut biasanya asimptomatik tetapimenunjukkan gangguan fungsi dari protein SGLT2 danmengekskresikan glukosa sekitar 100 gram per hari, dan individutersebut tetap dalam keadaan sehat. elukosa darah umumnyadalam batas'normal, volumedarah juga tetap normal mengingatreabsorbsi natrium tetap normal pada channe'ls lainnya. oinlit olnlqlduno senl tetap normar, dan pasien tidak jatuh [ada keadaanDM, sakit ginjal ataupun infeksi saruran kencing (wright elal2007;Santer et al 2003).
Renal Glucose handling in diabetesProses reabsobsi grukosa di ginjar pada DM menjadi
maladaptif, dimana glukosuria menjadi tidak'tampak bermaknamanakala glukosa darah diatas 19g mg/dl, yang merupakan nilaiambang konsentrasi
.grukosa pada pasibn non on,l. rmc menjadimeningkat sekitar 20% (Farber et al 1951 ; Mogensen 1gT1).
Ekspresi tuburus proximalis marker aniara lain sGLT2 bisadipelajari daei sel sel Human exfotiated proximal tubular epithelialgels (HEPTECs), merupakan sel sel yang bisa diisolasi dari urine.Pada penelitian eksperimental sel- sel HEPTEC diisolasi dari
-.v
masing masing kelompok nolma.l. glucose tolerance (NGT) dan
DMT2, ditakukan [rrt'i" puJ, linlkungan VanO .hiqgrglikemik'protein SGLT2 Oan'OiUf'Z tamplk berekspresi rc.n.[ dominan
dibandingkan dengan ketompok sei sel berasal dari NGT. Dengan
menggunakan g/rt,""' ana,logue methyl-a-D-[U14C]-
gi";ivrunoside, Juui, nonmetabolizabte glucose analogue'
ditemukan prru ,rlirun gtuLora di ginjal lebih.besar pada sel sel
oi,rii ilx" dibandingkai dengan. sei sel NGT' Pada Pada
J.""fitii. efsperimeitat menullukkan hiperglikemia kronik akan
["ningkrtt an aktifitas dan ekspresi transpor SGLT2/GLUT2
(Rahmoune et al 2005).
PharmacologY of DaPagllifozinDapagliflozin ,""itu kompetitif, reversibel' dan sangat
selektif meighambat SGLT2. Tipe 2 SGLT diekspresikan pada
ginj"f Oun llpisan epitelial dari segmen S1 tubulus kontodus
[rofsimat. . Secara fisiologis, transporter ini bertanggung jawab
untuk sekitar 90% Oaii absorbsi glukosa ginjal tWtiglti.oo1;wright dan Turk, 2OO4). Dengan memblokade SGLT2
,LnggrnJkan dapagliflozin, reabsorbsi dari glukosa ke dalam
p"r6ftrn da16h tJrhenti. Dapagliflozin meningkatkan filtrasi
ltrto", melalui ginjal menuju urin .untuk dieliminasi dari tubuh.
[Jntuk menilai deiajat ekiresi glukosa yang terjadi akibat
dapagliflozin, penelitian telah mempelajari jumlah ekskresi glukosa
seiama 24 jam pada subjek sehat dan pasien dengan DMT2 pada
iuatu rentang dosis dapagliflozin. Dapagliflozin dengan dosis 20-
100 mg me-nlebabkan ekikresi glukosa urin sekitar 60 g selama
24 jaipada relawan sehat (Komoroski et a1.,2009)..Pada subjek
dengan DMT2 yang menerima dapagliflozin dengan.dosis antard
Z.S lingga 20 mg, ekskresi glukosa setelah t hari berada pada
rentang-5g hinggJ 77 g dan setelah 14 hari menjadi 42 hingga 73
g lXaiictraya^rta et -at.,2011a). Sebagai pemb-anding, pasien
ir;g memiliki mutasi pada gen SGLT2 SLCsA2 dapat
meriget<st<resikan hingga 125 g glukosa per hari tanpa adanya
efek samping yang relevan secara klinis (van den Heuvel ef
atl.,2OO2).' - penetitian-penelitian yang ad.u telah
mendemonstrasikan bahwa ekskresi glukosa urin 24 jam dengan
dapagliflozin merepresentasikan hanya sekitar 40-50a/o dari beban
gl1.;koi, yang difiltiasi pada manusia. Salah satu alasan potensial
Intuk efet< tingit-tangit ini adalah ketika SGLT2 dihambat, SGLTl
akan berkompensasi dengan meningkatkan reabsorbsi dari
glukosa (Defronzo et a1.,2013).
"酬昧 MLM AH TAHIJM… Ю ∝ 酬
…
m“ EMAR知 8
Clinical Efficacy of DapaglifOzine as rnOnotherapy
Ferrannini dan rekan― rekan melakukan penelitian selama 24rlninggu, pada ke10mpOk paralel, do17ゎ ′e‐brilnd, ρ′acebO_cο r7fro〃eddi mana 485 pasien yang belurn pernah rnendapatkan pengobatandengan HbAlc awal berkisar p:FЪ
l乳|「 II」1:l烹 :・
)強
な」:::g:t:8mmoνmOI(lo%)dirandOmisas
理偏 嘲予雌道鷺童鞘捕:
lMsttW:」際d∬:紹
Lttgi明研‐F]Ⅷ錦需
i麟]柵働羽慧硫榊腱峰鮮健[
認。胤lη野:翻)]1・鷲な|ふ」
獅騨器辮嶋:1[甜mお mゴ鴫。d
釧me』「l:Fb:躙t期ザT跳 1編]口 恩ぷ∬驚ξT鰍:酬 131:ff:ngyl:借][R_da HbAlc, GDP, dan berat badan
Sebagai tambahan dari
‖灘li哺讀態軋Wi馴讐糧椰量静i勝務税i舟6 ___“
``1'フ
アZ`フアP[RTEMUANJLMAH TAHUNAN渕 x ENDOKRINOLOざ
11)cLOsEMAR 2018
1111哺壌堪輝壌理燿燿爆哺嗜埋瑠欄咽媚罐糧壕曜蜃吻厄橿理優綴い一一〕躍鱚
●
■
mmol/mol tU.',r't"lt' Pasien-pasien , ini dirandomisasi untuk
menerima plasebo'It,u O'p'gtittozin .Z'S mg' 5 mg' atau 10 mg
per hari. Pada ,i;gg;-k;-i4' ketiga keiompok danaotijt^o1,1
L"no"*onstrasikan "f,erbaikan pada HbAlc yang superlor
terhadap plasebo. i"tlpi o"ngun dapagliflozin y.?19, ditambahkan
pada metformin menyebabkan -
penurunan HbAl c tambahan
sebesar 4-6 *r"r)r6i to'+-o'ss7") (p < I001 dibandinokan
il;;; metformin saja). Sebagai tambahan' pasien yang
menerima dapaglifloiin 'seUagai tambahan pada metformin
mengalami p"nrtunun GDP 1itz,e b -23'4 mg/dl) dan berat
;.;;; a_r.2' to _3.0 rsl yang' tebih besar dibandingkan dengan
metformin saja (-S.g ,ig/df Jnd -0.9 kg)' dan hal .ini signifikan
secara statistik 1pi O OoI untuk GDP dan p < 0'0-0-01 untuk berat
nrOunl (Bailey ei at.,2010)' Pada p.erluasan penelitian.yang sama'
11.2i,' dari poputa.iprti"i' awal diikuti hingga 102 minggu' Pada
,ingg, ["'tciz, retompok pasien yang menerima dapagliflozin
.ditair"bah dengan metformin terus mengalam! p-enurunan yang-r"tin
ornvak -pada HbAlc [-5 mmot/mot (-0.487o). hingga -9
mmoymor'(-0.i87")1, GDP (-i9.3 hingga '24'5 mg/dl)' dan berat
badan(_2.21o-e.+kgldibandingkandenganmetforminsajaiHnnrc +0.2 mmol/mol"(+o'02%), Gpp -to'4 mg/dl' dan berat'U"Jrn -0.7 kg; nilai p tidak dilaporkanl (Bailey et al'' 2011)'
Use of Dapaglifozine in patients receiving insulinDapagl'f,lozin juga telah dievaluasi pada pasien ' yang
menerima o5at ini- 6ersama insulin. Suatu penelitian yang
Oitrt rt rn oleh Zang dan rekan-rekan memeriksa 58 orang pasien
J"ngrn DMT2 ,tloi6 lanjut (didefinisikan sebagai-.. kontrol
gtit ;;it yang tidak adekuat, HbAl c 2 59 mmol/mol (> 7 .5To) dan s
86 *rotlrnlt (s 1)o/o), walaupun dengan terapi agresif
mlnggunat<an insulin dan agen pensensitisasi insulin selama
prfin"g"tidrt 6 bulan) yang dirandomisasi untuk menerima plasebo,
brprititto=in 10 mg, atau dapagliflozin 20 mg selama 1.2 minggu'
Ag";pun.ensitisali insulin adaiah dosis stabil metformin sebesar
te-nin oari 1000 mg per hari atau pioglitazon lebih.dari 30 mg per
hari atau rosiglitaion 4 mg per hari. pasien pada kelompok ini
menerima Oolis insulin - awal hanya sebesar 50Yo untuk
*"ngutungiresikohipoglikemia,namundengandosistetapdariobat-obatan lainnya. PaJa awal penelitian, pasien pada kelompok
t-ahrp lanjut telah mengalami DMT2 antara 11'1 dan 19'3 tahun
dan HbAlc dari 64 irmol/mol (8.00%) sampai 68 mmol/mol
(8.35%). Pada minggu ke 12, pasien pada kelompok tahap lanjut
l"ngu; dapagliflol'ri mengalami penurunan HbAlc sebesar -7
PERT酬い MLMIAHttШ MMれ m∝ 酬…
Ю QOSEM-8
mmol/mol (-0.6%) hingga -9 mmol/mol (-0.8%) dibandingkandengan kelompok yang tidak menerima dapagliflozin (tidak adaperubahan pada HbAl c). Pasien pada kelompok tahap lanjut yangmenerima dapagliiflozin juga mengalami penurunan berat badanyang lebih banyak (-4.3 hingga -5.05 kg) dibandingkan merekayang tidak menerima dapagliflozin (-1.55 kg) (Zhang et a\.,2010).
Clinical Safety of hypoglycemia related to DapaglifozineSelama penelitian fase lll, dapagliflozin jarang menyebabkan
hipoglikemia, dan ketika hal ini muncul, sebagian besar adalahepisode minor. Tidak ada satupun penelitian yang melaporkanhipoglikemia pada kelompok terapi dapagliflozin menyebabkanpenghentian penelitian. lnformasi yang dicantumkan pada obatmerekomendasikan agar kewaspadaan diberikan ketikadapagliflozin digunakan bersama dengan insulin sekretogague(seperti sulfonylurea), dan penggunaannya sebagai kombinasidengan insulin dapat menyebabkan hipoglikemia (Bristol-MyersSquibb Company, 2014). Rekomendasi ini berasal dari penelitianyang dilakukan oleh Strojek dan Wilding di mana dapagliflozinditambahkan pada terapi glimepiride dan insulin. Ketikadapagliflozin ditambahkan pada terapi glimepiride, terdapat insidenhipoglikemia yang lebih besar daripada kelompok kontrol (6.9-7.9o/o versus 4.8%), namun tidak ada satupun dari kejadian iniyang menyebabkan penghentian penelitian (Strojek et a\.2011).Pada tahun 2009, penelitian yang dilakukan oleh Wilding danrekan-rekan di mana dapagliflozin ditambahkan pada pengobatanpasien bersama dengan 50% dari total dosis insulin harianmereka, lebih banyak pasien.pbda kelompok dapagliflozin (tujuhpada kelompok 10 mg'dan enam pada kelompok 20 mg)dibandingkan dengan plasebo (tiga pasien) yang mengalamihipoglikemia (Wilding et a1.,2009). Pada tahun 2014, penelitianyang dilakukan oleh Wilding dan rekan-rekan di mana dapagliflozinditambahkan pada dosis stabil insulin, kejadian hipoglikemiaadalah rata di antara semua kelompok terapi dan hanya terjadi tigaepisode yang masuk dalam kategori serius (dua pada pasien yangmenerima terapi dapagliflozin dan satu pada pasien yangmenerima plasebo) (Wilding et a\.,2014). Serupa denganpenelitian Wilding pada tahun 2009, penelitian yang dilakukan olehZang dan kawan-kawan secara preemptif mengurangi dosis harianinsulin tiap pasien hingga 50% sebelum penambahandapagliflozin, namun dampak hal ini pada hipoglikemia tidakdiketahui karena penelitian ini tidak melaporkan adanya efeksamping (Zhang et al.,2O1O).
旺 RTEMЩ MLMIAH TAHUMMⅨ 酬 ¨ Ю Ю ぎゃ
GLOSEMAR細 8
Clinical safety of Dapaglifozine on hypotensionSecara umum, pisien yang memulai terapi dapagliflozin
harus dievaluasi dengan keiat baik gula darah maupun TD
mereka. pasien perlu Jinilai secara rutin mengenai status volume
Jan gejala serta tanda hipotensi untuk menghindari hipotensi yang
tidak diinginkan.Wiaupun demikian, tidak semua penurunan TD yang
disebabkan oleh dapagliflozin adalah sesuatu yang negatif.
Beberapa penelitian telah mengevaluasi efek penurunan tekanan
darah oleh dapagliflozin dan telah mendemonstrasikan penurunan
yang signifikan pada TD dalam keadaan duduk dibandingkan
O"nlrn -ptasebo.
Pada penelitian pertama, pasien dengan DMT2
dan hipertensi (HT) yang belum terkontrol secara adekuat
walaupun telah menerima terapi angiotensin-converting enzyme
inhibitor (ACEi) alau angiotensin receptor blocker (ARB), atau
obat-obatan anti hipertensi lainnya dirandomisasi untuk menerima
dapagliflozin 10 mg atau plasebo. Mereka yang berada pada
keiompok yang diterapi dengan dapagliflozin mengalamipenurunan TD sistolik sebesar *4.3 mmHg (95% Cl -6.5 to -2.0)dibandingkan dengan plasebo (p < 0.0002)- Pada penelitian yang
serupa yang mengevaluasi pasien dengan DMT2 dan HT yang
tidak terkontrol walaupun telah mendapatkan terapi ACEi atauARB, dapagliflozin 10 mg dibandingkan dengan plasebo
menurunkan TD sistolik sebesar -3.1 mmHg (95% Cl -4.9 to
-1.2,p= 0.001). Walaupun efek penurunan tekanan darah ini
hanya sedikit, namun hal ini dapat bermanfaat pada pasien yangmengalami baik DMT2 maupun HT yang telah mendekati, namunbelum mencapai, target TD mereka {Weber et ali 2A13a, 2013b).
Clinical safety of Dapaglifozine on renal functionPenelitian klinis dapagliflozin telah gagal mendemonstrasi-
kan efek merugikan pada fungsi ginjal. Namun demikian, karenalokasi kerja dari dapagliflozin ini berada pada ginjal, efeknya padafungsi ginjal dan efikasinya pada keadaan gangguan ginjalmenjadi hal yang penting. Dua penelitian mengenai farmakokinetikdan farmakodinamik dari dapagliflozin telah mendemonstraikanbahwa farmakokinetik dari dapagliflozin secara langsungdipengaruhi oleh fungsi ginjal. Pasien dengan gangguan fungsiginjal akan terpapar pada sejumlah besar obat dibandingkandengan mereka yang memiliki fungsi ginjal normal; walaupun'demikian, paparan sistemik yang lebih luas tidak berhubungandengan efek farmakologis yang lebih menguntungkan. Faktanya,saat fungsi ginjal menurun, hal serupa terjadi pada efek obat ini.
田 帥 い MLMIAH TAHUM駆Ⅸ印 ¨ Ю Ю G」OGL∝EMAR細 8
CIni:認lFfety of Dapag‖
fozine on urinary tract and genital
懸:R:1鮮贈渇31型:]譜7:出f器°b・
lhね雫 pend面an而
C:inical Safety of Dapaglifozine on B:adder Cancer
10 ,f ,.*TEMUAN TLMTAH TAHUNAN xrx .roono,ro.oo, .i&,o"aro" ,o,u
■■■■■■■■■■■■■――――――――――IElロローーーーーーーーーーー
rヽい
「ν
tidak ada pada pasien yang menerima plasebo atau agen
komparasinya. Badan keamanan pangan Amerika telah
memutuskan bahwa terdapat terlalu sedikit kasus untuk
mendukung hubungan sebab akibat; namun dapagliflozin tidakdianjurkan dipergunakan pada pasien dengan kanker kandung
kemih yang aktif dan harus diberikan secara hati-hati pada pasien
yang memiliki riwayat kanker kandung kemih (Bristol-MyersSquibb Company,2014).
Clinical Safety of Dapaglifozine on Laboratory test alterationsDapagliflozin telah ditunjukkan meningkatkan kolesterol low-
density lipoprotein (LDL), hematokrit, dan fosfat serum- Pada
analisis gabungan dari 13 penelitian klinis, pasien yang menerimaterapi dapagliflozin 10 mg per hari mengalami peningkatan LDL
(2.9% versus -1.0o/o), hematokrit (2.3% versus -0.33%) dan fosfatserum (0.13 mg/dl versus-O.O4 mg/dl) pada minggu ke 24
dibandingkan dengan plasebo (Bristol'Myers Squrbb Company,2014). Nauck dan rekan-rekan mengobservasi adanya sedikitpeningkatan BUN (blood urea nitrogen) pada pasien yang
menerima terapi dapagliflozin; mereka yang menerimadapagliflozin mengalami peningkatan sebesar 0.5 t 0.08 mmol/literdibandingkan dengan dengan peningkatan sebesar 0.1 t 0.07
mmol/titer pada mereka yang tidak menerima dapagliflozin. Karenapeningkatan pada parameter [aboratorium ini dapat memilikikonsekwensi negatif, pasien perlu dimonitor untuk nilai-nilai iniketika memulai atau mentitrasi dosis dapagliflozin.
Cardiovascular Safety of Dapagtifo2ine and Benefits in Type 2Diabetes Mellitus
Penghambat Sodium-glucose co-transporter 2 (SGLT2)seperti dapagliflozin, canagliflozin, dan empagliflozin, merupakanterapi baru yang menjanjikan pada terapi DMT2. PengharnbatSGLT2 dapat secara efektif mengurangi hiperglikemia, sehinggamemperbaiki kontrol glikemik, dan mereka juga menawarkanbeberapa efek menguntungkan pada sistem kardiovaskular yangdapat memberi manfaat pada pasien dengan gagal jantung danDMT2. Badan pangan dan obat Amerika mengharuskan obat-obatan diabetes melitus yang baru untuk mencantumkan profilkeamanan kardiovaskular. Empagliflozin merupakan penghambatSGLT2 pertama yang, ketika ditambahkan pada terapi standaruntuk pasien dengan DMT2 yang memiliki resiko tinggi untukkejadian kardiovaskular, menunjukkan keluaran kardiovaskularyang lebih baik, termasuk di antaranya kematian dengan peyebab
"鋼い MLMAHttMMⅨ 出 ∞ 鯛 Ю Ю α Ю α ∝ EMAR劉 8
kardiovaskular. Bukti-bukti yang ada juga mendukung penggunaandapagliflozin pada pasien DMT2 dengan faktor resikokardlovaskular dan gagal jantung. Telaah ini fokus pada efek,keamanan, dan keuntungan dapagliflozin pada sistemkardiovaskular. Penelitian klinis telah menunjukkan bahwadapagliflozin memperbaiki kontrol glikemik tanpa variasl. Obat iniaman dan ditoleransi dengan baik pada populasi umum termasukdi antaranya pasien usia lanjut dan mereka dengan faktor resikotinggi kardiovaskular ataupun penyakit kardiovaskular yang sudahada. Ada kemungkinan terdapat peran proteksi ginjal denganmekanisme yang belum diketahui. Dapagliflozin juga menurunkantekanan darah akibat dari efek natriuresisnya. Hal ini memperbaikikadar lemak viseral dan menurunkan berat badan, sehinggameringankan sindroma metabolik. Dapagliflozin menurunkan stresoksidatif dan dapat menghambat aterosklerosis. Temuan terbarumengindikasikan bahwa penghambat SGLT2 juga dapatmengurangi kadar peptida natnuretik atrium. Penelitian tambahandibutuhkan untuk memvalidasi keuntungan ini dan mengevaluasilebih lanjut keluaran kardiovaskular dari dapagliflozin. Penelitianlebih banyak lagi diperlukan untuk mendesain regimen antihiperglikemik yang lebih baik dengan keuntungan klinis lainnyaselain kontrol glikemik (Saleem, 2017). Penelitian DECLARE-TIMt58 (Dapagliflozin Effect on CardiovascuLAR Events) adalahpenelitian multi nasional, randomized, double-blind, placebo-controlled Phase lllBtrial, adalah penelitian oleh TlMl Study Groupand Hadassah Medical Center, disponsori oleh AstraZeneca andBristol-Myers Squibb, dengan studi yang dirancang untuk testsuperioritas, untuk menjawab hipoiesis apakah pasien DMT2 yangmendapatkan SGLT2 lnhibitor Dapaglipfozine, bisa menurunkaninsidens kematian kardiovaskuler, infark miokard, dan strokeiskhemik. Penelitian ini diharapkan bisa ada laporan hasilnyadalam waktu dekat (http://www.timi.org/index.php?page=declare-timi-58)
Clinical Experiences in lndonesiaTjokroprawiro (2017), melaporkan penambahan terapi
dengan forxiga' (SGLT-2i) dilakukan pada 55 orang (30 pria,25wanita, usia 46-79 tahun dengan rata-rata 62.68 + SD 8.46)pasien rawat jalan DMT2 yang tidak terkontrol dengan insulin padasuatu klinlk privat, atau 1-3 OHO, atau kombinasinya. DosisFoniga'adalah 10 mg/hari, dan diberikan sebelum makan padasaat sarapan atau makan siang, dengan waktu penelitian 3 bulan.9 parameter yang dipergunakan pada penelitian ini adalah:
撃
圧 RTELlttMШ ttTAHUMMⅨ 圏 ¨ Ю Ю d樋 ∝ EM…
1.
2.
3.
4.
GDP (mg/dL, target: 80-130)ljPP (mg/dl, target:5 180)Alc (%, target: < 7)TDS (mmHg, target: <140)TDD (mmHg, target: <90)Perubahan BB (kg)lnsulin puasa (normal:4-20 mU/mL)HOMA-B (normal: 7 0-1 50%)HOMA-R (normal: <2.0)
5
6
7
8
9
Hasil dari penelitian ini menunjukkan I (sembilan)
keuntungan metabolik dan klinis yang dirangkum dalam Tabel 2
(Tjokoproawiro, Hermawan, Murtiwi, Zaky, Dana, Ganjar, Danial,
Rosyid, 2016). Perbaikan kadar gula darah, tekanan darah, dan
berat badan dapat dianggap sebagai faktor kardiovaskular yang
menguntungkan. Sebagai tambahan, peningkatan kadar insulinpuasa (+ g.OZ mU/mL, sebagaimana yang tampak pada Tabel 2)
terjadi dengan penurunan kadar HOMA-R (-0.62, Tabel 2)
menunjukkan peningkatan pada sensitivitasinsulin dan'penurunanpada resistensi insulin. Peningkatan HOMA-B (+19'o4Yo, Tabel 2)
menunjukkan perbaikan pada fungsi sel B. Sebagai kesimpulan,perbaikan dari A1c, tekanan darah, berat badan, dan fungsi sel B
dengan penurunan pada resistensi insulin dapat mendukung efekprotektif kardiovaskular dari forxig a' (SG LT-2i )Hasil dari 9 keuntungan .metabolik dan klinis dirangkum dalamTabel 1.
TABLE‐1.RESULTS,Add‐ on Therapy with Forxiga● :3 Month‐ Study Period
mokroprawiro,Hermawan,MurtiwL Zaky,Dana,Caniar,Decsa,DaniaL Rosyid 2016)
PARAMETER BEFORE AFTER CHANGE p
E FPG (ms/dL) 18876+6915 14480+5131 -4396 く0001
睡ヨlhPPC(mgノ dL) 291 15+7850 23862■ 6064 -5253 く0001
E]AlC(0/o) 9 61+205 811+119 150 く0001
巨]SBP(mmHg) 130_73± 1690 12418+975 ‐655 く0001
DBP(mmHg) 8209+1097 8073+634 く0001
BW Change(Kg) 71.19■ 1226 6900+1020 -196 0005
□ FAS■NG INSuttN
(Norlnal:26-24 9 uυ ′mL)1243+754 1545+761 +302 く0001
□ HOMA‐ B(Normal:70‐ 150%)
3962+1889 5866+3230 +1904 く0001
回 HOMA‐R(Normal:く 20)
416+258 354+235 -062 く0001
FPG : Fasting Plasma Glucose, thPPG : t hour Prandial Plasma Glucose,SBP : Systotic Blood Pressure, DBP : Diastolic Blood Pressure
…印 Uぶ
…出 岬 M… Ю ∝ 酬
…Ю ∝ ∝ EMAR知 8
Sebagaimana yang tampak pada Tabel 1, tiap parametermenunjukkan perubahan yang signifikan secara statistik. Untukperubahan pada GDP, 1jPP, A1c, TDS, insulin puasa, HOMA-B,dan HOMA-R, tiaptiap hasil menunjukkan p<0.001, di mana untukperubahan berat badan, p adalah 0.005.
Sebagai kesimpulan, hasil dari p_enelitian 3 bulan gliflozin(SGLT-2i) Surabaya dengan forxiga@ sesuai dengan efekkardioprotektif dari SGLT-2i pada penggunaan terapeutikal klinis.
SummaryGinjal merupakan organ utama yang turut dalam
pengaturan kontrol homeostasis glukosa darah. pada DMT2terjadi peningkatan pengingkatan reabsorbsi glukosa darahmelalui SGLT2 upregulation. lnhibisi SGLT2 merupakanpendekatan baru terapi DM yang bersifat independen dari jalurinsulin. Temuan obat dengan pendekatan terapi yang baru inimemungkinkan melengkapi pengobatan DM khususnya sebagaikombinasi terhadap obat obatan yang telah tersedia saat ini.
Dewasa ini telah dilakukan uji klinik berbagai obat SGLT2inhibitors.Penghambat SGLT2 dapat secara efektif mengurangihiperglikemia, sehingga memperbaiki kontrol glikemik, dan merekajuga menawarkan beberapa efek menguntungkan pada sistemkardiovaskular yang dapat memberi manfaat pada pasien dengangagaljantung dan DMT2.
Hasil dari penelitian 3 bulan gliflozin (SGLT-2i) Surabayadengan forxiga@ sesuai dengan efeklardioprotektif dari sGLT-2ipada penggunaan terapeutikal klinis.
References1. http:/iwww.diabetesatlas.oro/resources/2017-ailas.html. gth
IDF Diabets Atlas 2017.2. Bailey C., Gross J., Pieters A., Bastien A., List J. (2010) Effect
of dapagliflozin in patients with type 2 diabetes who haveinadequate g.lycaemic control with metformin. a randomised,double-blind, placebo-control led trial. Lancet 37s: 2223-223g.3. Bristol-Myers Squibb Company (2O14)Faxiga [packageinsertl. Princeton, NJ: Bristol-Myers Squibb Compiny.-
4. Danaei G., Finucane M., Lu y., Singh G., Cowan M., paciorekc., et al- (2011)Nationar, regional and global trends in fastingplasma glucose and diabetes prevalence since 1gg0:systematic analysis of health examination surveys and
!_]-,ERTEMUAN TLMTAH TAHUNAN xrx ENooKRrNoLoci6oroseuen zora
epidemiorogicat 'stuoies with 370 country-years and 2.T million
participants. Lancet 378: 31-40.5. befronzo R., Hompesch M., Kasichayanula S., et al'
(2013) Characterization of renal glucose reabsorption in
iesponse to dapagliflozin in healthy subjects and subjects with
type 2 diabetes. Diabetes Care 36: 3169-3176.6. Ferrannini E., Ramos S., Salsali A-, Tang W., List J'
(2010) Dapagliflozin monotherapy in type 2 diabetic patients
with inadequate glycemic control by diet and
exercise. Diabetes Care 33: 2217-2224.7. Fowler M. (2011) Pitfalls in outpatient diabetes management
and inpatient glycemic control. Clinical Diabetes 29 79-85.8. lnzucchi S., Bergenstal R., Buse J., Diamant M., Ferrannini E.,
Nauck M., et al. (2012) Management of hyperglycemia in type2 diabetes: a patient-centered approach. Position statement ofthe American Diabetes Association (ADA) and the EuropeanAssociation for the Study of Diabetes (EASD). Diabetologia55:1577-1596.
9. Johnsson K., Ptaszynska A., Schmitz B., Sugg J', Parikh S.,
List J. (2013a) Urinary tract infections in patients with diabetestreated with dapagliflozin. J Diabetes Complications2T: 473-478.
10. Kasichayanula S., Liu X., Shyu W., et al. (2011b) Lack ofpharmacokinetic interaction between dapagliflozin, a novelsodium-glucose transporter 2 inhibitor, and metformin,pioglitazone, glimepiride or sitagliptinsubjects. Diabetes Obes Metab 13:47-54.
in healthy
11. Kohan D., Fioretto P., Tan W., List J. (2014) Long-term studyof patients with type 2 diabetes and moderate renal impairmentshows that dapagliflozin reduces weight and blood pressurebut does not improve glycemic control. Kidney lnt 85: 962-971.
l2.Komoroski 8., Vachharajani N., Boulton D., Kornhauser D-,
Geraldes M., Li L., et al. (2009) Dapagliflozin, a novel SGLT2inhibitor, induces dose-dependent glucosuria in healthysubjects. Clin Pharmacol Ther 85: 520-526.
13. Mathers C., Loncar D. (2006) Projections of global mortalityand burden of disease from 2002 to 2030. PLoS Med 3: e442.
14. Nauck M., Del Prato S., Meier J., Duran-Garcia S., RohwedderK.,Elze M., et al. (2011) Dapagliflozin versus glipizide as add-on therapy in patients with type 2 diabetes who haveinadequate glycemic control with metformin. Diabetes Care 34:2015-2022.
田 帥 い MLMAH ttM… Ю Ⅸ 帥
…
m∝ EN4AR劉 8
15. Stark Casagrande S., Fradkin J., Saydah S., Rust K., Cowie C.(2013)The prevalence of meeting A1C, blood pressure, andLDL goals among people with diabetes, 1988-2010. DiabetesCare 36: 2271-2279.
16. Strojek K., Yoon K., Hruba V., Elze M., Langkilde A., parikh S.(2011) Effect of dapagtiflozin in patients with type 2 diabeteswho have inadequate glycaemic control with glimepiride: arandomized, 24-week, double-blind, placebo_controlledtrial. Diabetes Obes Metab 13: 928-93g.
17. uK Prospective Diabetes study (1995) Relative efficacy ofrandomly allocated diet, sulphonylurea, insulin, or metformin inpatients with newly diagnosed non-insulin dependent diabetesfollowed for three years. BMJ 310: g3-gg.
18. uK Prospective Diabetes study (1ggs) overview of 6 years,therapy of type il diabetes: a progressive disease. uKProspective Diabetes study (uKpDS) Group. Diabetes 44:1249-1258.
19. wright EM, Hirayama BA, Loo DF. Active sugar transport inhealth and disease. J tntern Med.2007;2615243.
20' chao EC, Henry RR. SGLT2 inhibition: A nover strategy fordiabetes treatment. Nat Rev Drug Discov. 2010;9:551_g.
21. Ganong wF. Renar function and micturition. rn: Ganong wF,editor. Review of medicar physiorogy. 21st ed. New york:McGraw-Hill Companies; 2003. pp. 702_30.
22. Abdul-Ghani MA. rnhibition of renar glucose absorption: Anovel strategy fol achieving glucose control in type 2 diabetesmellitus. Endocr pract. 2OOB;14:7g2_g}.
23. DeFronzo RA, Davidson JA, Der prato S. The rore of thekidneys in glucose homeostasis: A new path towards^ . normalizinggrycaemia. Diabetes obes Metab. 2012;14:s*14.24. chao EC, Henry RR. SGLT2 inhibition: A nover strategy for
diabetes treatment. Nat Rev Drug Discov. 2010;9:5st-g.25. Santer R, Kinner M, Lassen CL, Schneppenneim R, Eggert p,
Bald M, et ar. Morecurar anarysis of the sburz gene'in patients_ with renar grucosuria. J Am soc Nephror. zoog;iq:2aig-az.
26. Farber sJ, Berger Ey, Earle Dp. Effect of diabetes and insulinof the maximum capacity of the renar tubures to reabsorbglucose. J Ctin lnvest. 1951;30:125_9.
27' Mogensen cE. Maximum tuburar reabsorption capacity forglucose and renar hemodynamics during rapio nypertonicglucose infusion in normar and diabetic sudjects. scaio J crinLab lnvest. 197 1;28:101-9.
mEMuAMLMAH Ш M隊 Ⅸ 印 ¨ Ю Ю olGLOSEMAR神 8
硝翻翻堀
¶¶瑠
禰豊劇
28. Rahmoune H, Tiorp.on PW, Ward JM, Smith CD, Hong G,
Brown J. Glucose transporters in human renal proximal tubular
cells isolated from the urine of patients with non-insulin-
d e pe nd ent d ia betes. D i a betes. 2005;54:3427 -34'29. Weber M., Mansfield T., Alessi F., Ptaszynska A'
(2013a) Effects of dapagliflozin on blood pressure in diabetic
patients with hypertension inadequately controlled by. a renin-angiotensin system blocker. Presented at the Annual Meeting
of tne American Heart Association (AHA); 16-20 November
2013; Dallas, TX. Poster 2095.30. Weber M., Mansfield T., T'joen C., et al. (2013b) Dapagliflozin
for reduction of blood pressure in diabetic patients
inadequately controlled with combination antihypertensive
regimen. Piesented at the Annual Meeting of the American
Heart Association (AHA); 16-20 November 2013; Dallas, TX'
Poster 2097.31. Wilding J., Nonryood P., T'joen C., Bastien A., List J', Fiedorek
F. (2009) A study of dapagliflozin in patients with type 2diabetes receiving high doses of insulin plus insulin
sensitizers. Diabetes Care 32: 1656-1662-32. Wilding J., Woo V., Rohwedder K., Sugg J., Parikh S. for the
Dapagliflozin 006 Study Group (2014) Dapagliflozin in patients
with type 2 diabetes receiving high doses of insulin: efficacyand safety over 2 years. Diabetes Obes Metab 16 124-136.
33. Wright E. (2001) Renal \a+-glucose cotransporters- Am J
Physiol Renal Physiol 280. F10-F18-34. Wright E., Turk E. (2004)The sodium/glucose
. family SLCS. Eur J Physiol 447:510-518.35. Zhang L., Feng Y., List J., Kasichayanula S.,
(2010) Dapagliflozin treatment in patients with different stagesof type 2 diabetes mellitus: effects on glycaemic control and
body weight. Diabetes Obes Metab 12: 510-516.36. Saleem F. Dapagliflozin: cardiovascular safety and Benefits in
fype 2 Diabetes Mellitus. Cureus. 2017 Oct 5;9(10):e1751'37. http://www.tim i. orqlindex. php? paqe=declare-ti m i-58.
DECLARE-TIMI 5838. Tjokroprawiro (2017). Forxiga, The First cGlT2-inhibitor with
multiple Clinical Benefits for Pts with T2DM- ProceedingSymposium. The 1Oth National Persadia Congress. SheratonHotel Surabaya, 28-29 Oktober 2017, Editor: Tjokroprawiro A,
Pranoto A, Sutjahjo A, Murtiwi S, Adi S, Wibisono S' P 40 - 54.
cotransport
Pfister M.
pERTEMUAN TLMTAH TAHUNAN xrx ENDoKRTN.L.GI JoGLosEMAR 2018t\_ I '