perontok padi

download perontok padi

of 16

Transcript of perontok padi

TEKNOLOGI TEPAT GUNATEKNOLOGI BIDANG PERTANIAN

PERONTOK PADI SISTEM PEDAL

DEPARTEMEN DALAM NEGERIDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

2009

Buku Teknologi Tepat Guna

KATA PENGANTARTTG memiliki peran penting dalam pembangunan. TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Masyarakat akan memanfaatkan TTG secara optimal bila ada alih teknologi kepada masyarakat pengguna melalui pemasyarakatan TTG. Pemasyarakatan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan merupakan upaya yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat guna peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya pemasyarakatan TTG adalah melalui penyebarluasan Buku TTG. Buku TTG ini merupakan bacaan praktis dan mudah dipahami dan diterapkan. Buku ini mencakup pengetahuan mengenai teknologi sederhana yang terdiri dari prinsip cara kerja, konstruksi, bahan dan alat dan proses pembuatannya. Diharapkan buku ini dapat digunakan masyarakat sebagai acuan dalam mendayagunakan TTG secara optimal sehingga dapat meningkatkan dayaguna dan nilai tambah usaha masyarakat dan sekaligus meningkatkan kesejateraan masyarakat. Jakarta, ............. 2009

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Ditjen PMD Depdagri

ii

Buku Teknologi Tepat Guna

DAFTAR ISIHalaman KATA PENGANTAR ................... ii DAFTAR ISI BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN ........................ PRINSIP DAN CARA KERJA . SPESIFIKASI ..................................... KONSTRUKSI ............................ BAHAN DAN ALAT ... PEMBUATAN DAN PERAKITAN ... A. Persiapan Awal . B. Pembuatan Sub Rakitan Silinder Perontok .. C. Pembuatan Sub Rakitan Rangka .................... D. Pembuatan Tuas Pedal ................................... E. Pembuatan Tutup Atas .................................... F. Perakitan Total ................................................. G. Pengoperasian dan Perawatan ....................... DAFTAR PUSTAKA . iii 1 1 2 2 3 3 3 4 4 7 7 8 11 13

BAB VII

Ditjen PMD Depdagri iii

Buku Teknologi Tepat Guna

PERONTOK PADI SISTEM PEDALI. PENDAHULUAN

Dalam upaya untuk meningkatkan swasembada beras yang telah dicapai sejak tahun 1984, pemerintah terus menggalakkan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi padi. Usaha-usaha tersebut tidak akan tercapai apabila petani sebagai pelaku utama tidak dibantu dan dilengkapi dengan sarana produksi misalnya alat dan mesin pertanian. Perontok padi adalah alat mesin pertanian yang tidak asing lagi penggunaanya dalam penanganan pasca panen padi. Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengurangi kehilangan hasil pertanian akibat susut jumlah maupun susut mutu. Kegiatan perontokan padi adalah kegiatan untuk melepaskan bulir-bulir gabah dari malainya. Cara lain yang dikenal dan dilakukan secara tradisional oleh masyarakat Indonesia antara lain dengan cara diiles (diinjek-injek), dipukul dengan tongkat kayu, dihempas pada batu atau bumbu, dan sebagainya. Salah satu tipe alat perontok padi yang cukup populer penggunaannya adalah perontok padi sistem pedal. Keuntungankeuntungan menggunakan alat ini antara lain adalah dapat meningkatkan produktivitas manusia dan mutu hasil perontokan, bentuk alat sederhana sehingga mudah dibuat, ringan, mudah dipindah-pindahkan dan murah biaya pembuatannya.

II.

PRINSIP DAN CARA KERJA

Prinsip perontokan padi adalah melepas butir-butir gabah dari tangkai atau malai dengan cara mengumpankan segenggam padi hasil panen ke dalam putaran silinder yang mempunyai sejumlah gigi-gigi perontok. Pelepasan butir gabah dari tangkai, atas dasar tarikan, pukulan dan gesekan, serta kombinasi dari prinsip-prinsip perontokan tersebut.Ditjen PMD Depdagri 1

Buku Teknologi Tepat Guna

Untuk menggerakkan atau memutar silinder perontok, as silinder dihubungkan dengan pedal menggunakan transmisi rantai dan gir sepeda. Pegas yang digunakan dapat berupa karet ban sepeda (ban dalam). III.

SPESIFIKASI

Untuk mempermudah perawatan dan pemeliharaan, diperlukan kejelasan tentang spisifikasi alat dengan penjelasan sebagai berikut: Ukuran utama : Panjang 140 cm. Lebar 80 cm. Tinggi 110 cm. Berat Penggerak utama Kapasitas produksi Jumlah operator : Relatif murah 25 kg. : Pedal injak. : 60 80 kg gabah/jam. : 1-2 orang.

IV.

KONSTRUKSI

Bagian-bagian utama yang merupakan sub rakitan perontokan padi sistem pedal meliputi : 1. Silinder perontok adalah bagian penting dari alat, dimana proses perontokan dilakukan oleh gigi yang terpasang pada silinder ini. 2. Rangka berfungsi sebagai penumpu dan rumah silinder. Bagian dalam rangka dipasang papan pengarah untuk mengalirkan gabah ke penampungan. 3. Tutup atas berfungsi untuk menahan gabah agar tidak terlempar keluar. Disamping itu juga untuk melindungi agar tangan atau benda lain tidak masuk ke dalam ruang silinder pada saat pengoperasian.Ditjen PMD Depdagri 2

Buku Teknologi Tepat Guna

4. Tuas pedal yang dihubungkan dengan transmisi rantai dan gir adalah untuk meneruskan gerakan pedal yang merupakan gerak bolak-balik menjadi gerak putar pada silinder perontok.

V.

BAHAN DAN ALAT

Peralatan yang digunakan sebagian besar peralatan tukang kayu antara lain : sugu kayu/ketam, gergaji kayu, meteran, penyiku, pahat, palu, golok, bor, kunci dan lain-lain. Sedangkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu unit perontok padi sistem pedal tertera didalam daftar berikut : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JENIS BAHAN Kayu 5 x 7 cm Kayu 2 x 4 cm Kayu 5 x 10 cm Triplek/seng Gir sepeda belakang (free wheel) Rantai sepeda Bantalan/lager 10 cm Baut & mur M 10 x 170 Engsel pintu Karet Ban Sepeda (dalam) Paku Kawat tali JUMLAH 3 lente @ 4 m 5 lente @ 4 m 1 lente @ 4 m 1 lembar 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1m secukupnya secukupnya

VI.A.

PEMBUATAN DAN PERAKITANPersiapan Awal

Siapkan bahan yang diperlukan sesuai daftar di atas.Untuk bahan tripleks dapat diganti dengan seng atau papan kayu, pertimbangan pemilihannya berdasarkan kemudahan pengadaan atau harga bahan. Siapkan juga peralatan yang akan digunakan, periksa ketajamannya, bila tumpul asah dulu.Ditjen PMD Depdagri 3

Buku Teknologi Tepat Guna

B.

Pembuatan Sub Rakitan Silinder Perontok

Ambil papan tebal 2 cm dan bentuklah menjadi lingkaran diameter 20 cm sebanyak 2 buah dan diameter 16 cm sebanyak 3 buah. Pada pusat lingkaran dibuat lubang berdiameter 2 cm. Sudut perontok dibuat dari kayu 2 x 4 cm panjang 60 cm sebanyak 6 buah. Pasang paku 9 cm berjajar lurus ditengah dengan jarak antara paku 5 cm. Pemasangan paku sampai menembus kayu tersebut. Agar kayu jangan pecah, pada tempat pemasangan paku perlu dibor dulu dengan bor diameter lebih kecil dari diameter paku. As silinder dibuat dari pipa galvanis in dengan bentuk dan ukuran seperti gambar terlampir. Rakitlah bagian-bagian tersebut: antara as dengan flens harus mempunyai suaian sesak. Sambungan flens dengan sudut perontok dengan menggunakan paku 5 cm. C. Pembuatan Sub Rakitan Rangka

Bahan-bahan kayu yang diperlukan untuk pembuatan rangka adalah ukuran 5 x 7 cm. Potonglah menurut petunjuk gambar dengan bentuk dan ukuran yang telah ditentukan. Sambungan dengan menggunakan sistem purus. Sesuai ukuran purus dengan lubang pasangannya agar sambungan masuk sesak.

Ditjen PMD Depdagri

4

Buku Teknologi Tepat Guna

Ditjen PMD Depdagri

5

Buku Teknologi Tepat Guna

Ditjen PMD Depdagri

6

Buku Teknologi Tepat Guna

Untuk penutup dan pengarah gabah digunakan bahan triplek dan seng. Bentuklah triplek dengan ukuran seperti pada gambar. Rakitlah antara bagian-bagian tersebut. Untuk menguatkan dinding penutup dan pengarah gabah perlu diberi penjepit kayu 2 x 4 cm. Pada bagian palang kiri dan kanan berilah coakan tempat bantalan yang akan dipasang dengan ukuran yang sesuai dengan lingkaran bantalan tersebut. D. Pembuatan Tuas Pedal

Potonglah kayu ukuran 5 x 10 cm dengan panjang sesuai pada gambar. Pasanglah pedal pada tuasnya dengan jarak tertentu. Pada ujung belakang tuas diberi lubang berdiameter 10 cm. E. Pembuatan Tutup Atas

Tutup atas dibuat dari bahan triplek atau seng. Selain itu dapat pula diganti dengan papan kayu. Bentuklah triplek dengan ukuran seperti gambar dan rakitlah. Bila perlu, pada tiap sambungan bagian dipasang bingkai yang terbuat dari kayu 2 x 4 cm.Ditjen PMD Depdagri 7

Buku Teknologi Tepat Guna

F.

Perakitan Total

Masukkan bantalan 20 mm ke dua ujung as silinder, pada ujung kanan masukkan pula gir sepeda yang telah disiapkan sebelumnya. Dudukkan kedua bantalan tersebut pada coakan rangka yang telah dibuat. Agar bantalan tidak mudah lepas, perlu diklem dengan pelat pada palang rangka tersebut. Pasanglah tutup atas pada rangka, pada bagian belakang tutup dipasang 2 buah engsel. Dengan pemasangan tutup yang mudah dibuka dimaksudkan agar pada waktu memeriksa dan membersihkan bagian dalam silinder dapat dengan cepat dilaksanakan.

Ditjen PMD Depdagri

8

Buku Teknologi Tepat Guna

Ditjen PMD Depdagri

9

Buku Teknologi Tepat Guna

Ditjen PMD Depdagri 10

Buku Teknologi Tepat Guna

Tuas pedal dipasang pada ujung kaki rangka dengan menggunakan baut dan mur diameter 10 mm. Pasanglah karet ban pada ujung tersebut dengan menggunakan paku atau tali kawat atau kombinasi keduanya. Ujung karet yang lain disambungkan dengan rantai yang lain hingga dapat tersambung dengan ujung tuas pedal bagian depan. Sesuaikan panjang rantai yang lain hingga dapat tersambung dengan ujung tuas pedal dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Dengan demikian perontok padi sistem pedal telah siap dioperasikan. G. Pengoperasian dan Perawatan

Tahap pengopersian meliputi pelaksanaan persiapan pelaksanaan pada waktu pengoperasian dan pekerjaan setelah selesai pengoperasian, meliputi : 1. Siapkan hamparan (plastik/terpal), wadah penampungan dsb. 2. Letakkan perontok padi pada hamparan tersebut 3. Operasikan pada putaran tanpa beban selama 5 menit sambil memeriksa apakah ada bagian-bagian yang bekerja kurang sempurna. 4. Letakkan batang-batang padi yang akan dirontokkan pada jarak jangkauan tangan. 5. Ambil segenggam batang padi, gesekkan butir-butir padi pada silinder perontok, sementara kaki terus menginjak pedal berulang-ulang. Dengan demikian butir-butir padi berangsurangsur akan rontok oleh paku-paku perontok. Hal ini dilakukan berulang-ulang. 6. Letakkan tangkai padi yang sudah bersih dari butir-butir pada tempat yang disediakan. 7. Gabah hasil perontokkan mengalir lewat pengarah gabah keluar lewat pintu pengeluaran pada bagian belakang dan siap untuk proses selanjutnya.

Ditjen PMD Depdagri 11

Buku Teknologi Tepat Guna

8. Perontokan juga dapat dilakukan oleh dua orang, dimana orang pertama bertugas mengayuh pedal dan mengumpulkan gabah, orang kedua bertugas menyiapkan/mendekatkan potongan batang padi yang akan diproses dan ikut mengumpankan pada alat tersebut. 9. Setelah gabah terkumpul, masukkan dalam wadah dan dibawa ke tempat penjemuran. 10. Seperti halnya alat dan mesin yang lain, perontok padi ini memerlukan perawatan untuk menjaga keawetan dan kelancaran pada saat bekerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan yang perlu pengoperasian dan perawatan adalah sebagai berikut: 1. Alat jangan sampai terlalu lama kena hujan dan panas yang mengakibatkan cepat lapuk. 2. Berilah pelumas pada bagian-bagian yang bergesekan dan berputar misalnya : bantalan, gir. 3. Penyimpanan alat hendaknya pada tempat yang aman jauh dari gangguan anak-anak, karena alat tersebut dapat membahayakan mereka. Sebaiknya bagian silinder perontok ditutup rapat. 4. Pada saat akan dan setelah dioperasikan harus diperiksa apakah adanya kelainan pada bagian-bagian tertentu, apabila ada betulkan terlebih dahulu.

Ditjen PMD Depdagri 12

Buku Teknologi Tepat Guna

VII. DAFTAR PUSTAKAAkhmadi Abbas. Subang. Pembuatan Perontok Padi Sistem Pedal. LIPI.

Indro Purnomo. 1992. Mesin Perontok Padi. Kanisius. Yogyakarta. Moerdiyono. 1981. Teknologi Tepat Guna. Kantor Menteri Muda UPW. Jakarta. Supriadi, dkk. Jakarta. 1991. Profil Teknologi Padat Karya. Depnaker.

Ditjen PMD Depdagri 13