PERNAPASAN BUATAN fkg

download PERNAPASAN BUATAN fkg

of 28

Transcript of PERNAPASAN BUATAN fkg

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    1/28

    PERNAPASAN BUATAN (CPR)

    Tenangkan diri, santai, periksa napasnya, lihat pergerakan dadanya. Kalau tidak ada

    pergerakan minta seseorang memanggilkan ambulans dan:

    Untuk memberikan pernapasan buatan, letakkan badan korban secara terlentang. Cari

    alas yang datar.

    Pastikan saluran pernapasannya (mulut dan tenggorokan) bebas, bila ada sesuatu yangmenyumbat, putar badannya dan muntahkan setelah itu telentangkan lagi.

    Angkat kepalanya ke belakang, pencet hidungnya dan pegang dagunya secara lembut.

    Tutup mulutnya dengan mulut kita dan beri napas kita - dua kali tiupan napas yang

    dalam (tiupkan napas anda dan bukan setelah anda menghirupnya ke dalam paru-paru

    sehingga yang diperoleh korban adalah oksigen dan bukan karbondioksida!).

    Periksa denyut nadi - pada kedua sisi leher dan pergelangan tangannya.

    Jika ada denyut, terus berikan tiupan napas - 12 sampai 20 napas per menit.

    Jika tidak ada denyut beri dia tiupan napas - dua kali saja.

    Turunkan dadanya - buka bajunya sehingga telanjang dada.

    Tekan dadanya secara cepat sebanyak 15 kali.Kembali ke mulut dan ulangi - dua tiupan napas dan dilanjutkan dengan 15 kali tekanan

    dada.

    Ulangi terus setiap 10 detik sampai bernapas atau ambulans datang. Berhenti untuk

    beberapa menit dan bila dia sadar letakkan dia dalam posisi miring (kalau mual sebelum

    ambulans datang).

    PERHITUNGAN DENYUT NADI

    Denyut

    Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa

    titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri

    karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki.

    Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.

    Secara umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolah raga adalah 80% x (220-usia) untuk kebutuhan

    fitness.Lebih akurat, Sally Edward memberikan rumusan perhitungan denyut nadi maksimum 210-(0,5xumur)-

    (0,05xberat badan(dalam pound))+4 untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat

    badan(dalam pound)). Catatan: 1 kg = 2,2 pound.

    Dalam olahraga, diberikan 3 (tiga) tingkatan kebutuhanYaitu :

    1. Untuk sehat: 50-70% denyut nadi maksimum

    2. Untuk kebugaran (fitness): 70-80% denyut nadi maksimum

    3. Untuk atlit (performance): 80-100% denyut nadi maksimum.

    Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit, sedang denyut jantung lambat kurang dari 60 kali per

    menit dan yang cepat lebih dari 100 kali per menit.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    2/28

    Nadi

    Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole

    dari jantung.

    Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:

    1. Bayi baru lahir :140 kali per meni

    2. Umur di bawah umur 1 bulan :110 kali per menit

    3. Umur 1 - 6 bulan :130 kali per menit

    4. Umur 6 - 12 bulan :115 kali per menit

    5. Umur 1 - 2 tahun :110 kali per menit

    6. Umur 2 - 6 tahun :105 kali per menit

    7. Umur 6 - 10 tahun :95 kali per menit

    8. Umur 10 - 14 tahun :85 kali per menit

    9. Umur 14 - 18 tahun :82 kali per menit10. Umur di atas 18 tahun :60-100 kali per menit

    11. Usia Lanjut :60-70 kali per menit

    llmu Kedokteran olahraga FKUI-RSCM, mengetahui denyut nadi merupakan dasar untuk melakukan latihan fisik

    yang benar dan terukur. "Dari denyut nadi, dapat diketahui intensitas atau seberapa keras seseorang melakukan

    latihan. Atau seberapa keras jantungnya bekerja."secara umum, yang perlu Anda perhatikan dalam olahraga

    adalah frekuensi dan intensitas. Frekuensi adalah berapa kali seminggu seseorang melakukan olahraga.

    Sedangkan intensitas dilihat dari denyut nadi.

    Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur denyut nadi. Salah satu metode yang di-anggap efektif untuk

    menentukan denyut nadi adalah Formula Karvonen. Menurut metode ini, denyut nadi dapat diukur melalui pem-

    buluh arteri radialis yang ada di pergelangan tangan atau pembuluh arteri carotis yang ada di leher. Tetapi, yang

    umum digunakan adalah melalui pergelangan tangan.

    Pertama-tama yang perlu Anda ketahui adalah denyut nadi normal Anda. Hasilnya dapat diperoleh dengan

    menghitung denyut nadi saat bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas apapun. Hasil ini juga sering disebut

    denyut nadi istirahat (resting heart rate). Agar diperoleh hasil yang akurat, Sebaiknya pengukuran dilakukan tiga

    hari berturut-turut. Kemudian, ambil rata-ratanya.

    "Kalau denyutnya di atas 100, berarti ada sesuatu yang tidak beres. Mungkin Anda sedang demam, sakit

    tenggorokan, akan haid, atau ada masalah lain." Sebelum berolahraga, Anda Sebaiknya juga mengukur denyutnadi. Bila di atas 100, Sebaiknya Anda tidak berolahraga dulu. Kemudian, di tengah latihan inti, diukur lagi. Kalau

    melebihi zone latihan (li-hat boks), Sebaiknya Anda mengurangi intensitas latihan. Misalnya, mengurangi

    kecepatan lari. "Sedangkan bila denyutnya di bawah zone latihan, berarti latihan yang Anda lakukan sia-sia.

    Anda cuma dapat capeknya." Namun, pengukuran saat latihan ini hanya dapat dilakukan pada olahraga

    Cara Menghitung

    1. Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan pada

    pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah Anda mulai menghitung.

    2. Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    3/28

    Angka-angka

    Denyut nadi normal: 60 - 100/menit

    Denyut nadi maksimal: 220

    Umur Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% - 85%

    dari denyut nadi maksimal

    Cara menghitung denyut nadi seseorang adalah dengan cara letakkan jari pada pergelangan tangan (jangan

    menggunakan ibu jari), atau dapat juga meraba daerah leher disamping tenggorokan, atau dapat juga dengan

    secara langsung menempelkan telinga pada dada orang yang akan diperiksa untuk mendengar detak

    jantungnya.

    Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 6080 permenit untuk orang dewasa, 80100

    permenit untuk anak-anak, dan 100 140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika

    seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas. Umumnya denyut nadi akan

    meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita sakit panas.

    Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan

    pada jantung

    Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.

    Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

    Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:

    Untuk mengetahui kerja jantung

    Untuk menentukan diagnosa

    Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang

    Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:

    - Ateri radalis : Pada pergelangan tangan

    - Arteri temporalis : Pada tulang pelipis

    - Arteri caratis : Pada leher

    - Arteri femoralis : Pada lipatan paha

    - Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki

    - Arteri politela : Pada lipatan lutut

    - Arteri bracialis : Pada lipatan siku

    - Ictus cordis : Pada dinding iga, 57

    Denyut Jantung

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    4/28

    Jantung merupakan salah satu organ tubuh kita yang tidak bisa kita kendalikan, berdetak sejak sebelum kita

    lahir. Seringkali merupakan cerminan suasana hati, lebih cepat saat cemas, atau saat sangat bahagia. Denyut

    jantung juga merupakan gambaran kebugaran kita. Saat kita bergerak, otot yang bekerja memerlukan pasokan

    oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari makanan. Udara yang dihirup oleh paru, dihantarkan darah

    menuju jantung, kemudian oleh jantung dipompakan keseluruh tubuh, terutama pada otot yang bekerja.Otot,

    terutama anggota gerak tubuh, bisa kita kendalikan. Makin banyak otot yang bekerja, makin banyak kebutuhan

    oksigen, makin besar kekerapan denyut jantungkita perlukan. Jadi, secara tak langsung kita dapat

    mengendalikan denyut jantung. Sisi baiknya, selain dipergunakan untuk petanda kebugaran, denyut nadi bisa

    menjadi panduan dosis olahraga.

    Bagaimana menghitung denyut jantung?Tak perlu stetoskop untuk mengukur denyut jantung, cukup kita hitung

    denyut nadi pada pergelangan tangan atau arteri di leher, menggunakan jari tangan, dibantu detikan pada arloji

    kita.Menghitung nadi pergelangan tangan dilakukan dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada sisi

    luar tangan, arah terletak ibu jari. Cari urat pergelangan tangan, kemudian geser sedikit ke arah luar (seperti foto

    ilustrasi). Tekan ringan, karena bila terlalu kuat akan menghentikan aliran darah, sehingga denyut tak teraba.

    Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung:

    1. Jenis kelamin

    2. Jenis aktifitas

    3. Usia

    4. Berat badan

    5. Keadaan emosi atau psikis

    Banyak hal yang kita ketahui, kita dapat Perhitungankan Denyut Nadi, Jantung dengan menghitung Perhitungan

    Denyut Nadi, Jantung

    PERTOLONGAN PERTAMA

    Pertolongan Darurat

    Jika Terjadi Kecelakaan

    Jika Anda mendengar teriakan atau melihat darah, berarti ada suatu kecelakaan, dan kemungkinan

    ada seseorang yang terluka. Anda menyadari ia butuh pertolongan, dan Anda berada paling dekat

    dengannya. Sadarilah bahwa tindakan pertolongan Anda selama beberapa menit ke depan bisamenjadi penentu.

    Seberapa Serius Kecelakaannya?

    Jangan panik. Cobalah mengetahui seberapa serius kecelakaannya secara cepat. Ini akan

    mempermudah Anda dalam bertindak cepat untuk menolongnya, apa pun bentuk pertolongan yang

    dibutuhkannya.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    5/28

    Jangan Panik

    Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan seberapa baik Anda dapat mencegah

    cideranya bertambah parah. Yang paling penting sebelum melakukan penanganan adalah

    memindahkan korban dari tempat kecelakaan bila situasinya membahayakan. Anda harus

    mengetahui penyebab kecelakaan dan menghentikannya, apakah itu berupa penghentian crane,

    pemadaman api, atau pemindahan mesin. Maka, jangan panik, namun tetap waspada!

    Pertolongan Darurat

    Bila Anda mengetahui bahwa korban membutuhkan pertolongan secepatnya, penting bagi Anda

    untuk mengetahui keadaan sirkulasi saluran pernapasan:

    A. Saluran pernapasan korban jangan sampai terhalang.

    B. Bila korban tidak bernapas, segera lakukan pernapasan buatan.

    C. Bila tidak ada denyut nadi, lakukan Resusitasi Jantung Paru-RJP (Cardio Pulmonary Resuscitation-

    CPR).

    Untuk panduan lebih jelas, silakan lihat di Resusitasi Jantung Paru-RJP (Cardio Pulmonary

    Resuscitation-CPR).

    Cari Bantuan Bila Diperlukan

    Anda harus bisa menentukan apakahAnda bisa menangani korban sendirian. Bila Anda merasa

    memerlukan bantuan, carilah bantuan secepatnya. Bertindaklah secara tenang sambil menilai

    situasi. Jangan lupa untuk melakukan pertolongan pertama secara terus-menerus dan dampingi

    korban sampai bantuan datang.

    Selalu simpan nomor-nomor telpon penting di tempat yang mudah dilihat.

    RESUSITASI JANTUNG PARU-RJP (CARDIO PULMONARY RESUSCITATION-CPR)

    Bila penderita tidak bernapas dan nadinya teraba tidak berdenyut, mulailah lakukan ResusitasiJantung Paru (RJP) atau juga dikenal sebagai Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR). CPR adalah

    kombinasi pemijatan (masase) jantung dari luar dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan hal

    ini, sebaiknya penolong telah mengikuti pelatihan P3K untuk mengurangi kemungkinan kesalahan

    dalam melakukan tindakan agar tidak menambah cidera pada penderita.

    Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    6/28

    Jika pasien ternyata tidak menunjukkan adanya denyut dan biji mata melebar dan tampak seperti

    mati:

    gambar: http://depts.washington.edu/learncpr/pocket.html

    1. Cari bantuan.

    2. Atur Posisi korban.

    3. Tengadahkan kepala pasien ke belakang.

    4. Carilah titik tekanan yang tepat dengan terlebih dahulu menentukan letak titik ujung tulang dada

    (sternum). Titik tekanan terletak sejauh dua Lebar jari di atasnya.

    5. Letakkan telapak tangan Anda di atas titik tekanan tersebut. Angkat jari Anda menjauhi

    permukaan dada.

    6. Tekan lurus ke bawah sebanyak 80 hingga 100 kali per menit. Tekan seeara vertikal, siku pada

    posisi lurus.

    7. Tekan ke bawah ke arah dada sedalam 2 hingga 3 cm untuk orang dewasa.

    8. Ingat bahwa setelah setiap tekanan ke-30, Anda harus meniupkan udara ke dalam paru-paru dua

    kali secara berurutan.

    Keselamatan tidak dapat diabaikan

    Keselamatan adalah komoditas unik. Dia tidak seperti yang lainnya. Kita dapat menyediakan

    keamanan finansial di masa depan untuk diri sendiri dan keluarga dengan cara menabung dan

    menginvestasikan uang kita secara bijaksana. Kita dapat mengasuransikan kesehatan kita di masa

    depan sampai batas tertentu dengan membiasakan diri hidup sehat dan melakukan imunisasi.

    Namun, keselamatan tidak dapat diakumulasikan sampai jangka waktu tertentu atau disediakan

    untuk masa depan. Bila keselamatan diperhatikan, maka setiap hari akan berakhir dengan baik.

    Setiap pagi ketika kita memulai kegiatan harian, kita harus mengupayakan keselamatan. Yangpenting adalah, "Akankah kita bekerja atau bermain secara aman hari ini?" Tindakan ceroboh atau

    kurang hati-hati dapat menghancurkan masa depan kita dan menyebabkan hari-hari kemarin kita

    berakhir menyedihkan. Jawabannya adalah bekerja dan bermain secara aman setiap hari, satu demi

    satu, maka hari-hari esok akan begitu pula, dan hari-hari kemarin kita akan menjadi kenangan yang

    membahagiakan.

    Praktekkanlah keselamatan, gunakan keselamatan, dan giatkan keselamatan. Keselamatan adalah

    produk yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Keselamatan yang tidak digunakan hari ini

    akan lenyap, hilang tanpa harapan.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    7/28

    Bila kita memberi kesempatan kepada keselamatan, keselamatan dapat menyelamatkan kita.

    TINDAKAN SUCTION

    Pengertian :

    Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk

    mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang

    adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu

    mengeluarkannya sendiri.

    Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat

    via mulut, nasofaring atau trakeal.

    Tujuan :

    1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas

    2. Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk

    3. Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnosa.

    Prinsip:

    Tekhnik steril, agar mikroorganisme tidak mudah masuk ke faring, trakeal dan bronki.

    Komplikasi:

    a. Hipoksia

    b. Trauma jaringan

    c. Meningkatkan resiko infeksi

    d. Stimulasi vagal dan bronkospasm

    Kriteria :

    a. Kelengkapan alat penghisap lender dengan ukuran slang yang tepat

    b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk satu klien

    c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut

    d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan intermitten

    e. Observasi tanda-tanda vital

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    8/28

    Indikasai :

    1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan sekret dengan

    mengeluarkan atau menelan

    2. Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai terdengar suara padajalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien.

    Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas.

    3. Klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan secret oral

    Persiapan :

    a. Lingkungan

    - Penjelasan pada kleuarga

    - Pasang skerem/ tabir

    - Pencahayaan yang baik

    b. Klien

    - Penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan

    - Atur posisi klien :

    Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler dengan

    leher ekstensi (nasal suction)

    Klien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana tindakan (oral/nasal

    suction)

    c. Alatalat

    1. Regulator vakum set

    2. Kateter penghiap steril sesuai ukuran

    3. Air steril/ normal salin

    4. Hanscoon steril

    5. Pelumas larut dalam air

    6. Selimut/ handuk

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    9/28

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    10/28

    16. Buang kateter penghisap bersamaan dengn pelepasan hanscoon

    17. Cuci tangan

    II. Suction ETT

    1. Kaji adanya tanda dan gejala yang mengindikasikan gejala adanya sekresi jalan nafas bagian atas

    2. Jelaskan pada klien prosedur yang akan dilakukan

    3. Persiapkan alat dan bahan

    4. Tutup pintu atau tarik gorden

    5. Berikan pasien posisi yang benar

    6. Tempatkan handuk di atas bantal atau di bawah dagu klien

    7. Pilih tipe tekanan pengisap yang tepat untuk klien. Misalnya tekanan 110-150 mmHg untuk

    dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-anak, dan 50-95 untuk bayi.

    8. Cuci tangan

    9.1. Untuk pengisapan dengan kateter yankauer

    a. Kenakan sarung tangan bersih

    b. Hubungkan satu ujung selang penghubung dengan mesin pengisap dan ujung lain dengan kateter

    pengisap yankauer. Isi mangkuk dengna air.

    c. Periksa apakah peralatan berfungsi dengan baik dengan mengisap sejumlah air dari mangkuk

    d. Pindahkan masker oksigen jika terpasang

    e. Masukkan kateter ke dalam mulut sepanjang garis gusi ke faring. Gerakkan kateter mengelilingi

    lubang mulut sampai sekresi terangkat.

    f. Dorong klien untuk batuk. Angkat masker oksigen

    g. Bersihkan kateter dengan air di dalam mangkuk atau Waskom sampai selang penghubung bersih

    dari sekresi. Matikan pengisap.

    h. Kaji kembali status pernafasan klien

    i. Angkat handuk, letakkan di kantong kotor untuk dicuci. Lepaskan sarung tangan dan buang di

    wadah.

    j. Reposisikan klien, posisi sims mendorong drainase dan harus digunakan jika klien mengalami

    penurunan tingkat kesadaran.

    k. Buang air yang tersisa ke dalam wadah yang tersedia

    l. Tempatkan selang penghubung di daerah kering dan bersih

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    11/28

    m. Cuci tangan

    III. Suction tracheostomy

    a. Nyalakan peralatan pengisap dan atur regulator vakum pada tekanan negative yang sesuai

    b. Jika diindikasikan tingkatkan oksigen tambahan sampai 100% atau sesuai program dokter

    c. Gunakan peralatan pengisap dengan membuka bungkusan dengan tetap menjaga kesterilan

    pengisap tersebut.

    d. Buka pelumas. Tekan dalam bungkusan kateter steril yang terbuka tersebut tanpa menyentuh

    bungkusannya.

    e. Kenakan masker dan pelindung mata

    f. Kenakan sarung tangan steril pada kedua tangan atau kenakan sarung tangan bersih pada tangan

    tidak dominan dan sarung tangan steril pada tangan dominan.

    g. Angkat kateter pengisap dengan tangan dominan tanpa menyentuh permukaaan yang tidak steril.

    Angkat selang penghubung dengan tangan tidak dominan. Masukkan kateter ke dalam selang.

    h. Periksa apakah peralatan berfungi dengan baik dengan mengisap sejumlah normal saline dari

    Waskom

    i. Lumasi 6-8 cm kateter distal dengna pelumas larut air

    j. Angkat peralatan pemberian oksigen, jika terpasang dengan tangan tidak dominan. Tanpa

    melakukan pengisapan, dengan perlahan tetapi cepat, insersikan kateter dengan ibu jari dan jari

    telunjuk dominan ke dalam hidung dengan gerakan sedikit mirimg ke arah bawah atau melalui mulut

    saat klien menghirup nafas.

    k. Lakukan pengisapan secara intermitten sampai selam 10 detik dengan meletakkan dan

    mengangkat ibu jari tidak dominan dari lubang ventilasi kateter sambil memutarnya ke dalam dan

    keluar di antara ibu jari dan jari telunjuk dominan.

    l. Bilas kateter dengan selang penghubung dengan normal saline sampai bersih.\

    Fase Terminasi

    1. Evaluasi terhadap tindakan yanmg telah dilakukan

    2. Rencana tindak lanjut

    3. Kontrak yang akan datang

    MENGUKUR TEKANAN DARAH

    Sebenarnya antum bisa mengukur tekanan darah antum sendiri tanpa harus ke klinik atau ke dokter,asalkan antum punya 2 alat yang dibutuhkan untuk mengukur tekanan darah. Alat yang pertama

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    12/28

    disebut stetoskop (stethoscope), gunanya untuk mendengarkan denyut nadi. Alat yang kedua

    disebut manset tensimeter (sphygmomanometer). Untuk saat ini ada 3 jenis tensimeter yang

    beredar di pasaran. Jenis yang pertama adalah tensimeter air raksa, jenis yang kedua adalah

    tensimeter aneroid (menggunakan jarum), dan jenis yang ketiga adalah tensimeter digital. Nah,

    untuk contoh kali ini, ana menggunakan tensimeter jenis aneroid. Kebetulan pas masuk kantor

    kemarin pagi, ada yang meninggalkan tensimeter aneroid dan stetoskopnya di meja kerja ana,

    kayaknya punya dokter Sofi, nih! Melihat 2 alat itu, timbullah rasa ingin tahu ana. Akhirnya ana pake

    juga itu alat untuk nge-cek tekanan darah ana. Hmm.., 110/90, lumayan normal, hi..hi..hi... :)

    Harga tensimeter aneroid relatif lebih murah dibanding air raksa ataupun digital, lho!

    Oiya, di bawah ini ana bagikan sedikit informasi tentang Cara Mengukur Tekanan Darah dengan

    menggunakan 2 alat seperti yang terlihat di gambar, semoga saja berguna bagi antum.

    Cara Mengukur Tekanan Darah

    1. Pasang (lilitkan) manset tensimeter pada lengan atas di atas siku. Batas bagian bawah manset

    sekitar 2-3 cm dari lipatan siku. Boleh di lengan kiri atau kanan. Pemasangan manset pada bagian ini

    karena di sinilah letak pembuluh darah yang bernama Arteri Brachialis, yaitu pembuluh darah yang

    berasal langsung dari jantung. Letak pembuluh ini persis berada di bawah kulit di lipat siku (batas

    lengan bawah). Fungsi manset adalah untuk menekan pembuluh darah arteri tersebut. Perhatikan

    tanda panah yang bertuliskan "Artery" pada manset dan pastikan bagian itu antum letakkan tepat di

    tempat yang dimaksud. (Lihat Gambar)

    2. Manset tensimeter harus sejajar atau setinggi jantung. Orang yang diperiksa lebih baik dalam

    kondisi berbaring atau duduk. Kondisinya harus santai/rileks, tangan tidak boleh tegang.

    3. Pasang stetoskop di telinga antum, tempelkan bagian yang pipih-bulat di sebelah bawah lilitan

    manset pada lipatan siku tempat dimana Arteri Brachialis berada.

    4. Putar ke kanan (searah jarum jam) katup pengatur udara yang ada pada pompa karet manset

    untuk menutupnya, agar saat antum memompa manset nanti tidak ada udara yang bocor keluar.

    5. Remas-remas pompa karet agar udara masuk ke dalam manset sampai jarum aneroid

    menunjukkan tekanan 140 mmHg. Kenapa 140 mmHg? Yah, karena fungsi manset tensimeter adalah

    untuk menekan Arteri Brachialis agar aliran darah pada arteri tersebut terhenti pada tekanan

    tertentu. Dan untuk tekanan sistole yang normal pada orang dewasa adalah 120 mmHg. Maka pada

    tekanan 140 mmHG tekanan darah akan terhenti. Dari sinilah pengambilan nilai 140 mmHg

    didasarkan.

    6. Dengarkan suara yang muncul dari stetoskop yang telah terpasang di telinga antum. Jika pada

    tekanan 140 mmHg masih terdengar suara pulsasi/denyut arteri (suaranya ...duk...duk...duk...duk...,seperti ketukan jari di atas meja), berarti orang yang diperiksa adalah seorang penderita hipertensi,

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    13/28

    maka naikkan lagi tekanan dengan cara meremas pompa karet sedikit demi sedikit hingga suara

    pulsasi/denyut tidak terdengar lagi.

    7. Setelah itu putar ke kiri sedikit katup pengatur udara agar udara di dalam manset keluar sedikit

    demi sedikit dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik, hingga aliran darah di arteri Brachialis kembali

    mengalir. Perhatikan dan dengarkan suara yang timbul dari stetoskop antum ketika katup manset

    terbuka. Ketika terdengar suara denyut arteri (...duk...duk...duk...duk...) untuk yang pertama kali,

    maka itulah suara yang disebut sebagai suara Korotkoff sekaligus penanda tekanan sistole.

    Kemudian suara denyutan itu makin lama makin keras, lalu berubah menjadi bising, lalu terdengar

    jelas lagi, kemudian mulai melemah dan lalu menghilang. Nah, titik di saat suara ketukan/denyut

    arteri menghilang itulah yang dijadikan sebagai penanda tekanan diastole.

    Jadi jika ada yang mengatakan bahwa tekanan darahnya adalah 120/80, maka itu berarti nilai 120

    mmHg untuk tekanan sistole dan 80 mmHg untuk tekanan diastole. .Untuk lebih jelasnya, perhatikan

    5 Fase yang digunakan untuk menentukan tekanan sistole dan diastole di bawah ini.

    5 Fase Dalam Penentuan Sistole dan Diastole

    Fase I:

    Fase dimana antum memompa manset pada nilai tertentu (140 mHg) hingga tidak terdengar lagi

    denyut arteri dan kemudian antum berhenti memompa, lalu mulai membuka sedikit katup udara

    manset yang menjadikan tekanan udara manset berkurang setahap demi setahap. Kemudian tiba-tiba pada nilai tertentu (misal: 120 mmHg) terdengar jelas suara denyut/ketukan pendek-pendek

    yang makin lama makin keras. Suara ini disebut suara Korotkoff dan terdengar selama tekanan

    mansetnya diturunkan sekitar 10-14 mmHg/detik.

    Fase II:

    Selama penurunan tekanan menjadi sekitar 15-20 mmHg, suara bising (murmur) akan terdengar

    namun kerasnya berkurang.

    Fase III:

    Selama penurunan 5-7 mmHg berikutnya, suara ketukan menjadi jelas kembali dan terdengar lebih

    keras.

    Fase IV:

    Selama penurunan 5-6 mmHg berikutnya, suara terdengar meredup dan melemah dengan cepat .

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    14/28

    Fase V:

    Pada fase ini suara ketukan pun menghilang.

    Nah, perhatikan jarum di alat pengukur tekanan pada manset antum saat suara ketukan yang

    pertama kali terdengar pada Fase I. Angka yang ditunjuk oleh jarum itulah yang menjadi nilai untuk

    tekanan sistole.

    Kemudian perhatikan jarum di alat pengukur tekanan manset antum pada saat suara ketukan

    menghilang pada Fase V. Angka yang ditunjuk oleh jarum itulah yang menjadi nilai untuk tekanan

    diastole.

    Cobalah untuk melakukan pemeriksaan ini 2-3 kali, agar lebih yakin.

    Sebagai catatan tambahan, sebaiknya pemeriksaan tekanan darah ini dilakukan saat pasien dalam

    kondisi rileks atau tidak sedang dalam kondisi bekerja secara fisik. Karena pada orang dewasa yang

    sedang bekerja secara fisik, tekanan diastole akan terjadi pada awal fase IV. Perlu dicatat juga bahwa

    tekanan diastole pada anak-anak juga terjadi pada fase IV.

    Dan perlu diperhatikan juga bahwa pengukuran tekanan darah harus akurat agar tidak menimbulkan

    kesalahan diagnosis. Dan jika antum menangani penderita hipertensi atau darah tinggi, maka

    kesalahan diagnosis ini akan berakibat fatal.

    MENGHITUNG PERNAPASAN

    Pengertian

    1.Menghitung pernafasan adalah suatu tindakan dalam menghitung jumlah pernafasan pasien dalam

    1 menit.

    2.Pernafasan adalah peristiwa mengambil oksigen (menarik nafas / inspirasi) dan mengeluarkan

    Persiapan alat:

    Jam tangan dengan jarum penunjuk detik.

    Pena dan buku catatan.

    Jangan memberitahu klien bahwa perawat akan menghitung frekuensi pernafasan

    Pastikan Klien dalam posisi nyaman duduk lebih baik.

    Rasional : Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafas cepat.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    15/28

    Menghitung pernafasan dengan menghitung turun naiknya dada sambil memegang

    pergelangan tangan.

    Rasional : Memegang tangan pasien bisa mencegah perubahan kecepatan pernafasan, karena

    merasa diamati

    Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)

    Rasional : Menjamin hitungan mulai dengan siklus pernafasan normal.

    Hitung frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh

    Rasional : Menjamin hasil perhitungan lebih akurat

    Sambil menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan: dangkal, dalam atau normal, apakah

    irama normal

    Rasional : Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan khusus / status penyakit.

    Catat hasil pada bagan. Laporkan adanya tanda perubahan pernafasan

    Rasional : Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada kondisi pasien.

    Jumlah Pernafasan Normal permenit

    1. Bayi = 3060 permenit

    2. Bayi pada tahun pertama = 2530 permenit

    3. Bayi pada tahun kedua = 2026 permenit

    4. Anak usia 14 tahun = 2030 permenit

    5. Wanita dewasa = 1820 permenit

    6. LakiLaki dewasa = 1618 permenit

    7. Orang tua 50 tahun = 1416 permenit

    8. Orang tua 70 tahun = 1214 permenit

    CARA MENGHITUNG NADI

    1. Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan

    pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah Anda mulai

    menghitung.

    2. Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    16/28

    Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya selama

    15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit.

    Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah

    60 - 80 kali permenit untuk orang dewasa,

    80 - 100 kali permenit untuk anak-anak,

    100 - 140 kali permenit pada bayi.

    Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih

    teratur.

    Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga,

    atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu

    derajat celcius penderita demam.

    Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:

    Nadi Max = 80% x (220 - umur )

    Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantung anda adalah 80 % X 180

    = 144 kali/menit.

    . Definisi

    Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit

    b. Tujuan

    1) Mengetahui keadaan umum pasien

    2) Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam 1 menit

    3) Mengikuti perkembangan penyakit

    4) Membantu menegakkan diagnosa

    c. Persiapan alat

    1) Arloji tangan dengan jarum detik atau layar digital

    2) Buku catatan dan alat tulis

    d. Prosedur

    1) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

    2) Mendekatkan alat

    3) Mencuci tangan Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    17/28

    4) Meletakkan lengan klien pada posisi rileks menyilang abdomen atau dada bagian bawahnya, atau

    tempatkan tangan pemeriksa langsung pada abdomen atas klien.

    5) Mengobservasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)

    6) Setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan hitung frekuensinya

    7) Bila irama teratur, hitung respirasi selama 30 detik dan kalikan 2

    8) Bila respirasi tidak teratur hitung satu menit penuh

    9) Saat menghitung, catat kedalaman pernafasan

    10) Mencuci tangan

    11) Mendokumentasikan

    Diposkan oleh yipZ keReseXx di 02:36 0 komentar

    Kirimkan Ini lewat Email

    BlogThis!

    Berbagi ke Twitter

    Berbagi ke Facebook

    Link ke posting ini

    Reaksi:

    Minggu, 05 Juni 2011

    PENGUKURAN SUHU

    "Pengukuran Suhu"

    Nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan

    dan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukkan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat.

    Kondisi demikian dapat juga disebabkan oleh vasodilatasi, berkeringat, hiperventilasi dan lain-lain.

    Demikian sebaliknya, bila pembentukan panas meningkat maka nilai suhu tubuh akan menurun.

    Kondisi ini dapat dilihat pada peningkatan metabolisme dan kontraksi otot. Pengukuran suhu tubuh

    dapat dilakukan secara oral, rektal dan aksila.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    18/28

    TUJUAN TINDAKAN

    Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.

    Alat dan Bahan

    1. Termometer

    2. 3 buah botol:

    o Botol 1 berisi larutan sabun

    o Botol 2 berisi larutan desinfektan

    o Botol 3 berisi air bersih

    3. Bengkok

    4. Kertas / tissue

    5. Vaselin

    6. Buku catatan suhu

    7. Sarung tangan

    Prosedur Kerja

    PEMERIKSAAN SUHU ORAL

    1. Jelaskan prosedur kepada klien

    2. Cuci tangan

    3. Gunakan sarung tangan

    4. Atur posisi pasien

    5. Tentukan letak bawah lidah

    6. Turunkan suhu termometer dibawah anatara 340C350C.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    19/28

    7. Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi

    8. Anjurkan mulut dikatupkan selama 35 menit

    Diposkan oleh yipZ keReseXx di 20:42 0 komentar

    Kirimkan Ini lewat Email

    BlogThis!

    Berbagi ke Twitter

    Berbagi ke Facebook

    Link ke posting ini

    Reaksi:

    PEMASANGAN INFUSE

    PEMASANGAN INFUSE

    Kriteria :

    a. Kelengkapan alat-alat dan infuse set sesuai dengan umur dan kondisi klien

    b. Memeriksa ulang jenis cairan infuse yang akan diberikan

    c. Mengatur posisi

    d. Mendesinfeksi kulit pada lokasi/ tempat pemasangan infuse

    e. Membebasakan slang infuse dari udara

    f. Memeriksa ketepatan masuknya jarum dalam vena dan difiksasi

    g. Mengatur tetesan cairan sesuai dengan program pengobatan

    h. Observasi tanda-tanda vital dan respon klien

    i. Mencatat asupan cairan infuse yang diberikan.

    Pengertian :

    Memasukkan cairan kedalam tubuh melalui vena dalam jumlah besar secara menetes

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    20/28

    Tujuan :

    1. Sebagai therapy, misalnya shock

    2. Menambah makanan, menambah cairan, misalnya pada dehidrasi , melarutkan racun di dalam

    tubuh.

    3. Sebagai media untuk pemberian obat-obatan injeksi via intra vena.

    Indikasi :

    1. Klien dengan dehidrasi

    2. Sebelum dilakukan tindakan transfuse darah

    3. Klien yang akan dioperasi dengan anastesi umum

    4. Klien yang tidak dapat makan dan minum

    5. Pengobatan tertentu

    Persiapan :

    1. Lingkungan

    - Keluarga/ pengunjung diminta keluar dari kamar

    - Bila perlu pasang skerem

    2. Klien

    - Menjelasakan maksud dan tujuan terhadap prosedur yang akan dilakukan

    - Atur posisi sesuai area yang akan dipasang infuse

    - Apabila akan dilakukan dilengan, pakaian atas dibuka dan apabila di kaki pakaian bawah dibuka

    3. Alat - alat

    1. Baki yang telah dialasi

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    21/28

    2. Perlak dan pengalasnya

    3. Papan tangan k/p

    4. Bengkok

    5. Tiang infuse

    6. Sarung tangan bersih dan steril 1 pasang

    7. Tourniquet

    8. Kapas alcohol

    9. Cairan infuse (sesuaikan kebutuhan)

    10. Infuse set

    11. Abbocath ( IV cath )

    12. Plester

    13. Kassa steril

    14. Gunting plester

    15. Jam tangan

    16. Lembar catatan

    Pelaksanaan :

    A. Fase orientasi

    1. Salam terapeutik

    2. Evaluasi/ validasai

    3. Kontrak

    B. Fase kerja

    1. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan pada klien

    2. Menyiapkan alat dan mendekatkan kepada klien

    3. Memasang sampiran

    4. Mencuci tangan

    5. Memasang perlak dan pengalasnya dibawah daetrah yang akan dipasang.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    22/28

    6. Memotong plester sesuai kebutuhan

    7. Memakai sarung tangan

    8. Menggantungkan flabot pada tiang infuse

    9. Membuka kemasan infuse set

    10. Mengatur klem rol sekitar 2-4 cm dibawah bilik drip dan menutup klem yang ada pada saluran

    infuse

    11. Menusukkan pipa saluran infuse kedalam botol cairan dan mengisi tabung tetesan dengan cara

    memencet tabung tetesan infuse hingga setengahnya.

    12. Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar sehingga tidak ada udara pada slang infuse lalu

    tutup kembali klem

    13. Membuka kemasan abbocath dan meletakkan abbocath kedalam bak steril

    14. Memilih vena yang akan dipasang infuse, bila banyak rambut guntinglah

    15. Meletakkan tourniquet 1012 cm diatas tempat yang akan ditusuk, menganjurkan pasien

    menggenggam tangannya.

    16. Melakukan desinfeksi daerah penusukan dengan kapas alcohol secara sirkuler dengan diameter +

    5 cm

    17. Lepaskan handscoon dan gunakan handscoon steril

    18. Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang jarum menghadap keatas, dengan

    menggunakan tangan yang dominan

    19. Melihat apakah darah terlihat pada pipa abbocath

    20. Memasuklan abbocath secara pelanpelan serta menarik secara pelanpelan jarum yang ada

    pada abbocath, hingga plastic abbocath masuk semua dalam vena, dan jarum keluar semua.

    21. Tahan kateter dengan satu tangan, minta pasien untuk melepaskan genggamannya. Lepaskan

    tourniquet dan dengan cepat hubungkan adapter jarum dengan perangkat pemberian, jangan

    menyentuh adapter

    22. Lepaskan klem roller untuk mulai infuse pada kecepatan untuk memepertahankan patensi aliran

    IV

    23. Amankan selang IV atau selang kateter :

    - Pasang pelster kecil dibawah kateter dengan sisi lengket menghadap ke atas silangkan plester

    - Oleskan poviden iodine ditempat tusukan dan tutup dengan kassa steril

    - Pasangkan plester kedua tepat menyilang pada hubungan kateter.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    23/28

    - Amankan alat dan rapikan klien

    - Letakkan loop selang infuse pada balutan selang plester

    24. Atur kecepatan aliran infus

    25. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan

    26. Membereskan alat dan merapikan pasien

    27. Melepas sarung tangan

    28. Mencuci tangan

    MEMBANTU PASIEN BERJALAN

    MEMBANTU PASIEN BERJALAN

    A. Persiapan :

    Perawat mengkaji toleransi pasien terhadap aktivitas, kekuatan, adanya nyeri, koordinasi, dan

    keseimbangan pasien untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan pasien.

    Aktivitas ini mungkin memerlukan alat, sepertu kruk, tongkat, dan walker. Namun pada prinsipnya

    perawat dapat melakukan aktivitas ini meskipun tanpa menggunakan alat.

    B. Tujuan :

    1. Memulihkan kembali toleransi aktivitas

    2. Mencegah terjadinya kontraktur sendi dan fleksi otot

    C. Alat dan Bahan :

    Alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan kondisi pasien.

    D. Prosedur :

    1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

    2. Cuci tangan

    3. minta pasien untuk meletakkan tangan disamping badan atau memegang telapak tangan

    perawat.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    24/28

    4. Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien.

    5. Bantu pasien untuk berjalan

    6. Observasi respon pasien saat berdiri dari tempat tidur (frekuensi nadi dan tanda hipotensi

    ortostatik)

    7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

    8. Catat tindakan dan respons pasien.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    25/28

    1. TujuanPelayanan darurat medis hadir untuk memenuhi prinsip-prinsip dasar pertolonganpertama, yaitu untuk mempertahankan hidup, mencegah cedera lebih lanjut, danpemulihan.

    Ini tujuan utama kami sebagai EMS ditunjukkan oleh "bintang kehidupan". BintangKehidupan yang ditampilkan di sini, di mana masing-masing 'senjata' untuk bintangmerupakan salah satu dari 6 poin. 6 poin ini digunakan untuk mewakili enam tahapanperawatan yang berkualitas tinggi, yaitu:Deteksi Dini- Anggota masyarakat, atau lembaga lain, menemukan sebuah kejadiandan memahami masalah yang ada.Awal Pelaporan - Orang-orang pertama di tempat kejadian membuat panggilan kelayanan darurat medis dan memberikan rincian untuk memungkinkan respon yang akanditerima.Tanggapan Dini- Profesional yang pertama (EMS) penyelamat harus tiba di tempatkejadian secepat mungkin, memungkinkan untuk memulai perawatan. Disini anda, para

    kru EMS diharuskan melakukan diagnosa sedetil mungkin pada korban. Diagnosa yangdapat kita lakukan yaitu Danger- Response-Airway-Breathing-Circulation (DR-ABC).

    Quote: DangerPeriksa keadaan sekitar pasien apakah ada bahaya di sekitar. misalnya, jika mereka

    berada di jalan, apakah tidak ada kemungkinan dia akan ditabrak kendaraan-kendaraanyang melintas?, sehingga, itu penting untuk meminta bantuan pada aparat keamanansetempat untuk menjaga, baik kita maupun korban.

    ResponseApakah pasien masih dapat merespon ? Kita dapat mengetahui dengan menanyakan

    beberapa pertanyaan ataupun menyapanya, atau kita juga dapat menggoyanggoyang bahu mereka untuk mengecek apakah dia masih dapat merespon kita.

    AirwayApakah pernapasan pasien terhambat? Untuk memeriksa jalur napas korban, cukup

    letakkan tangan Anda di dagu korban, memiringkan kepalanya ke belakang dan lihat kedalam, apakah ada sesuatu yang menyubat terlihat. Jika ada benda asing terlihatmenghalanginya, miringkan kepala korban, agar benda itu jatuh dari mulut.

    BreathingApakah pasien bernapas? Pernapasan diperiksa dengan mendengarkan hembusan

    napas pasien dari mulutnya dan melihat gerakan tulang rusuk dan dadanya. Bisa jugadengan meletakkan telunjuk kita di dekat hidung pasien.

    CirculationApakah pasien memiliki denyut nadi? Sirkulasi darah pasien diperiksa dengan

    merasakan nadi pasien, gunakan jari telunjuk atau jari tengah dan tempelkan di tepipergelangan tangan mereka. Denyut jantung dan tekanan darah dapat diukurmenggunakan mesin yaitu EKG (Elektrokardiogram).

    Penanganan pasien di TKP - Pelayanan medis darurat memberikan intervensi yangsesuai dan tepat waktu untuk merawat pasien di tempat kejadian.

    Perawatan di Perjalanan - layanan darurat medis pada pasien untuk transportasi yangsesuai dan terus memberikan perawatan medis yang sesuai sepanjang perjalanan.

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    26/28

    Transportasi pasien ke rumah sakit terdekat - pasien diserahkan kepada pengaturperawatan yang tepat, seperti UGD di rumah sakit, untuk perawatan dokter.

    2. Apa yang dapat kamu

    temukan di dalam ambulance ?1. Sebuah Basic Life Support kit (BLS kit)Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawake fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah:mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan,mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapatterselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanyamengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolong pun diharuskanuntuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yangmengancam nyawa.Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-

    kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita

    Quote:Sebuah BLS kit berisi : 50 gram kapas putih 100 gram kapas gemuk 3 rol pembalut gulung lebar 2.5 cm 2 rol pembalut gulung lebar 5 cm 2 rol pembalut gulung lebar 7.5 cm 2 pembalut segitiga (triangular bandage) 2 pembalut cepat steril/snelverband

    10 buah kassa steril ukuran 55 cm 10 buah kassa steril ukuran 7.57.5 cm 1 rol plester lebar 1 cm 20 buah plester lebar 1 cm 20 buah plester cepat (mis. Tensoplast) 1 bidal 1 gunting pembalut 1 dos kertas pembersih (cleansing tissue) 1 pinset 1 lampu senter 1 buku catatan

    1 buku pedoman BLS 1 daftar isi kotak BLS

    Quote:Obat obatan di dalam BLS kit : Obat pelawan rasa sakit (mis. aspirin, Acetosai, dll) Obat sakit perut (mis. Paverin, enterovioform, dll) Norit Obat anti alergi Merculochrom Obat tetes mata

    Obat gosok Boor zalif

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    27/28

    Sofratulle Larutan rivanol 1/10 500 cc Cairan IV (Saline)

    2. Stretcher

    Stretcher adalah perangkat medis yang digunakan untuk membawa korban dari satutempat ke tempat lain. Sebuah stretcher biasanya digerakkan oleh dua orang, satu didepan dan yang lainnya di belakang. Korban ditempatkan di atas stretcher, dankemudian dapat ditransportasikan. Stretcher digunakan jika seseorang tidak dapatberjalan sendiri, atau jika kursi roda, atau perangkat yang sama tidak dapat digunakan.Gambar 1.1 Stretcher3. AED (Automated External Defibrillator)Automated external defibrillator or AED adalah alat elektronik yang digunakan untukmendiagnosa adanya gagal jantung pada seseorang dan dapat merusistasi orangtersebut dengan sebuah cara yang kita kenal sebagai defibrilasi, sehingga denyut

    jantung dapat muncul kembali. AED dapat kamu temukan di masing-masing ambulance

    baik yang berada di County General Hospital maupun All Saints General Hospital. AEDjuga dapat ditemukan di setiap ruang operasi kedua rumah sakit tersebut.Bagi kalian yang masih ragu dalam penggunaan AED, cukup ikuti langkah-langkahberikut:1) AED akan berada di belakang ambulans Anda. Anda harus mengambilnya dari sana,lalu tempatkan di samping pasien.2) Nyalakan mesin dan tunggu waktu stand by sekitar 1 menit3)Dekatkan kedua gagang AED ke dada pasien.4) Mesin akan mendeteksi dan menyala sendiri jika terdeteksi serangan jantung.5) Mesin akan memberitahu Anda untuk mengejutkan korban jika memang terdapatserangan jantung - tekan tombol berlogo petir (bolt) ketika menyala. Jika mesin tidak

    merespon, maka batalkan pemberian AED pada pasien.5) Periksa denyut jantung pasien sekali lagi dengan EKG

    Note : hanya lakukan 3 kali Defibrilasi pada pasien. Jika tidak berhasil setelah percobaanketiga, maka pasien sudah tidak dapat tertolong.

    Gambar 2.1 Simbol "Bolt" pada AED

  • 8/10/2019 PERNAPASAN BUATAN fkg

    28/28

    Gambar 2.2 Automate External Defibrilator

    4. Elektrokardiogram (EKG)

    Elektrokardiogram (EKG) adalah alat yang merekam aktivitas jantung dalam waktutertentu. Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasimenghasilkan informasi diagnostik yang penting, seperti denyut jantung, tekanan darah,dan informasi diagnosa penting lainnya.EKG ini dapat kamu temukan di setiap ambulance, ruang operasi dan ICU rumah sakit.

    Gambar 3.1Elektrokardiogram