PERKIRAAN DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL … · Perluasan Lapangan Kerja Perbaikan Iklim Investasi...

PERKIRAAN DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP SEKTOR RIIL DAN RESPON KEBIJAKANTERHADAP SEKTOR RIIL DAN RESPON KEBIJAKAN

DISAJIKAN OLEH: EDY PUTRA IRAWADY, DEPUTI MENKO PEREKONOMIAN BIDANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

DALAM ACARA PERTEMUAN PEREKONOMIAN DAERAH MENGANTISIPASI KRISIS FINANSIAL GLOBAL YANG DISELENGGARAKAN OLEH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS,FINANSIAL GLOBAL YANG DISELENGGARAKAN OLEH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS,

JAKARTA, 3 NOPEMBER 2008

1

OUTLINE PRESENTASIOUTLINE PRESENTASI1 SEKAPUR SIRIH: SKEMA KEBIJAKAN1. SEKAPUR SIRIH: SKEMA KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN EKONOMI2. SESI KESATU: KETENANGAN3. SESI KEDUA: KEJADIAN4. SESI KETIGA: PERKEMBANGAN REAKSI

PEMERINTAH5. SESI KEEMPAT: PENGAMANAN

SEKTOR RIILSEKTOR RIIL6. SESI KELIMA: HARAPAN ESKALASI

PERAN PEMERINTAH DAERAH.PERAN PEMERINTAH DAERAH.

2

Skema Kebijakan Pembangunan Ekonomi

PemberdayaanUMKM

Program KhususPerluasan

Lapangan Kerja

Perbaikan Iklim Investasi

PENGURANGAN

Ketahanan Enerji

Lapangan KerjaPeningkatan Produksi(Revitalisasi PPK,

Restrukturisasi Industri, dan Jasa)

PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGURANGANPENGANGGURAN

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

Program Kawasan Ekonomi Khusus dan

Kawasan Pelrdagangan Bebas/Pelabuhan Bebas

PENINGKATANEKSPOR &INVESTASI

PENURUNAN KEMISKINAN

Percepatan

Fiskal - MoneterBerhati-hati Konsumsi

+ BelanjaPemerintah

InfrastrukturSektor Keuangan

Program Pemenuhan

K b t h D

Program Pemberdayaan

•Subsidi pupuk• Subsidi benih•Recovery programs

•Pangan•Kesehatan•Pendidikan•Perumahan

3

Kebutuhan Dasar y•Perumahan•BLT

SESI KESATU: KETENANGAN

1. KONDISI SEKTOR RIIL

2. FOKUS PROGRAM EKONOMI 2008 - 2009

4

KONDISI SEKTOR RIIL

KOMPOSISI PDBPERKEMBANGAN INVESTASIPERKEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERILUAR NEGERIPERKEMBANGAN PERIWISATAPERKEMBANGAN UMKMPERKEMBANGAN UMKM

5

KOMPOSISI LAPANGAN USAHAKOMPOSISI LAPANGAN USAHA

PDB MENURUT LAPANGAN USAHA

Q1-08 Q2--08 Q1-08 Q2--081 Pertanian, Peternakan,

Kehutanan & Perikanan164,7 180,6 69,8 73,3

(TRILIUN RUPIAH)HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN 2000NO LAPANGAN USAHA

Kehutanan & Perikanan2 Pertambangan dan

Penggalian125,6 142,1 42,3 42,6

3 Industri Pengolahan 304,1 335,9 136,7 138,4 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 9,5 10,1 3,6 3,7 5 K t k i 87 5 97 8 31 5 32 25 Konstruksi 87,5 97,8 31,5 32,2 6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran163,2 175,8 87,2 89,6

7 Pengangkutan dan Komunikasi

73,3 73,6 39,5 41,1

8 Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan

85,1 89,1 48,4 49,2

9 Jasa-jasa 109,1 125,9 46,9 48,1 PDB 1.122,1 1.230,9 505,9 518,2 PDB TANPA MIGAS 1 001 0 1 090 9 470 4 482 8

6

PDB TANPA MIGAS 1.001,0 1.090,9 470,4 482,8 Sumber : BPS, 2008

REALISASI INVESTASI (IUT) PMDN DAN PMAPERIODE 1 JANUARI S/D 31 AGUSTUS 2008

JAN-AGS 2007 JAN-AGS 2008 TARGET TAHUN 2008 *

Net Growth(%)REALISASI INVESTASI/ REALISASI INVESTASI/ TAHUN 2008 * (%)

Investment Realization Investment Realization

1 2 3 (2 : 1)

Rp. 32,15 trilyun Rp. 12,89 trilyun Rp. 31,44 trilyunPMDN :

Rp. 32,15 trilyun(US$. 3,57 billion)



-59,9

PMA :Rp. 73,17 trilyun

(US$ 8 13 billion)Rp. 103,68 trilyun

(US$ 11 52 billion)Rp. 48,86 trilyun(US$ 5 43 billion)

41,7(US$. 8,13 billion) (US$. 11,52 billion) (US$. 5,43 billion)

,

TOTAL :Rp. 105,32 trilyun(US$. 11,70 billion)



10,7

Catatan : 1. Realisasi investasi adalah kegiatan investasi yang sudah direalisasikan oleh perusahaan dalam bentuk kegiatan nyata yang sudah menghasilkan produksi barang/jasa dan perusahaan sudah memperoleh Izin Usaha Tetap (IUT) dari Pemerintah (BKPM). Proyek-proyek PMA/PMDN yang masih dalam tahap pembangunan belum tercatat realisasi investasinya.masih dalam tahap pembangunan belum tercatat realisasi investasinya.

2. Kurs US$. 1 = Rp. 9.000,-3. *) Rencana Stratejik BKPM 2005-2009

PERINGKAT REALISASI INVESTASI (IUT) PMA MENURUT SEKTOR PERIODE 1 JANUARI S/D 31 AGUSTUS 2008

No SEKTOR / BIDANG USAHANilai Investasi /Investment Value

Proyek/Project. /

(US$. juta /million)Project

1 Transportasi, Gudang & Komunikasi / Transport, Storage & Communication 6.663,9 22

2 Ind. Logam, Mesin & Elektronika / Metal, Machinery & Electronic Industry 806,3 84

3 Ind Kendaraan Bermotor dan3 Ind. Kendaraan Bermotor dan Transportasi Lainnya / Motor Vehicles & Other Transport Equip. Industry

637,0 28

4 Ind Kimia & Farmasi / Chemical &4 Ind. Kimia & Farmasi / Chemical & Pharmaceutical Industry 557,5 23

5 Perdagangan & Reparasi / Trade & Reparation 476,6 256Reparation ,

PERINGKAT REALISASI INVESTASI (IUT) PMDN MENURUT SEKTOR PERIODE 1 JANUARI S/D 31 AGUSTUS 2008MENURUT SEKTOR PERIODE 1 JANUARI S/D 31 AGUSTUS 2008

Nilai Investasi /No. SEKTOR / BIDANG USAHA

Nilai Investasi /Investment Value(Rp. miliar /billion)

Proyek/Project

1 Ind Makanan / Food Industry 6 353 7 361 Ind. Makanan / Food Industry 6.353,7 36

2 Ind. Logam, Mesin & Elektronika / Metal, Machinery & Electronic Industry 2.060,1 23

3 T P & P k b /3 Tanaman Pangan & Perkebunan / Food Crops & Plantation 1.034,3 3

4 Perdagangan & Reparasi / Trade & 569 6 11Reparation 569,6 11

5 Listrik, Gas & Air / Electric, Gas & Water 519,8 3

REALISASI (IUT) PENYERAPAN TENAGA KERJA PERIODE 1 JANUARI S/D 31 AGUSTUS 2008

PMDN : 46.381 orang /people

PMA 181 744 / lPMA : 181.744 orang /people

TOTAL : 228.125 orang /peopleg /p p

PERKEMBANGAN PERDAGANGANPERKEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

2003 2004 2005 2006 2007 Trend % Jan-Ags 07 Jn-Ags 08 PRBH %E K S P O R 61.058,2 71.584,6 85.660,0 100.798,6 114.100,9 17,27 73.495,2 95.448,8 29,87- Migas 13.651,4 15.645,3 19.231,6 21.209,5 22.088,6 13,50 13.401,3 21.905,2 63,46- Nonmigas 47.406,8 55.939,3 66.428,4 79.589,1 92.012,3 18,28 60.093,9 73.543,6 22,38I M P O R **) 32.550,7 46.524,5 57.700,9 61.065,5 74.473,4 21,25 46.984,4 73.019,4 55,41- Migas 7.610,9 11.732,0 17.457,7 18.962,9 21.932,8 29,65 12.991,0 23.135,0 78,08- Nonmigas 24.939,8 34.792,5 40.243,2 42.102,6 52.540,6 18,30 33.993,4 49.884,4 46,75TOTAL 93.608,9 118.109,1 143.360,8 161.864,1 188.574,3 18,72 120.479,6 168.468,2 39,83- Migas 21.262,3 27.377,4 36.689,3 40.172,4 44.021,4 20,19 26.392,3 45.040,2 70,66- Nonmigas 72.346,6 90.731,8 106.671,6 121.691,7 144.552,9 18,27 94.087,3 123.428,0 31,18SELISIH 28.507,6 25.060,1 27.959,1 39.733,2 39.627,5 11,85 26.510,8 22.429,4 -15,40- Migas 6.040,5 3.913,3 1.773,9 2.246,6 155,7 -54,48 410,3 -1.229,8 -399,73- Nonmigas 22.467,0 21.146,8 26.185,1 37.486,6 39.471,7 18,53 26.100,5 23.659,2 -9,35

Sumber : BPS yang telah diolah oleh Departemen Perdagangan.Nilai juta USD

Catatan : *) Angka sementara

11

**) Impor di luar kawasan berikat.

TOP 15 EKSPOR NON MIGAS UTAMATOP 15 EKSPOR NON MIGAS UTAMA (Dalam Juta USD)

HS URAIAN TREND (%) 03-07

PERAN (%) 2007

Jan-Jun 2007

Jan-Jun 2008

PERUB(%) 08/0

15 LEMAK & MINYAK HEWAN/NABATI 31,88 11,11 3.868,6 9.168,4 170,185 MESIN/PERLATAN LISTRIK 5 50 8 26 3 644 7 3 884 9 3 085 MESIN/PERLATAN LISTRIK 5,50 8,26 3.644,7 3.884,9 -3,027 BAHAN BAKAR MINERAL 38,64 7,74 3.266,4 4.513,4 13,940 KARET DAN BARANG DARI KARET 31,88 6,79 2.953,3 3.904,2 38,326 BIJIH, KERAK,, DAN ABU LOGAM 33,47 5,55 3.196,2 2.147,1 -32,484 MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK 12,27 5,08 2.203,7 2.346,9 0,848 KERTAS/KARTON 13 83 3 62 1 582 9 1 909 2 29 048 KERTAS/KARTON 13,83 3,62 1.582,9 1.909,2 29,062 PAKAIAN JADI BUKAN RAJUTAN 6,78 3,60 1.703,0 1.719,1 -1,744 KAYU, BARANG DARI KAYU -0,08 3,40 1.635,0 1.489,8 -12,574 TEMBAGA 44,40 2,97 1.324,0 1.176,2 25,629 BAHAN KIMIA ORGANIK 18,30 2,79 1.326,6 1.044,2 -5,975 NIKEL 73 97 2 56 1 453 0 687 9 49 975 NIKEL 73,97 2,56 1.453,0 687,9 49,961 BARANG-BARANG RAJUTAN 15,41 2,52 1.099,2 1.231,8 10,087 KENDARAAN DAN BAGIANNYA 34,98 2,29 970,5 1.472,7 49,394 PERABOT, PENERANGAN RUMAH 5,90 2,17 1.076,8 1.091,9 2,0

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Departemen Perdagangan.

12

TOP 15 IMPOR KOMODITI NON MIGAS UTAMA

(Dalam Juta USD)

HS URAIAN TREND (%) 03-07

PERAN (%) 2007

Jan-Jun 2007

Jan-Jun 2008

PERUB (%08/07

84 MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK 19,13 18,12 4.280,1 8.940,2 108,85 MESIN/PERLATAN LISTRIK 22,66 8,84 2.130,8 6.818,4 220,72 BESI DAN BAJA 27,21 7,95 2.009,6 4.338,7 115,72 BESI DAN BAJA 27,21 7,95 2.009,6 4.338,7 115,29 BAHAN KIMIA ORGANIK 13,00 7,39 1.872,9 2.615,7 39,87 KENDARAAN DAN BAGIANNYA 8,12 5,29 1.161,7 3.260,9 180,39 PLASTIK & BARANG DARI PLASTIK 15,73 4,18 1.035,3 1.990,5 92,10 GANDUM-GANDUMAN 13,01 3,43 956,2 1.224,1 28,88 KAPAL TERBANG DAN BAGIANNYA 88,98 3,06 546,9 588,2 7,73 BENDA-BENDA DARI BESI & BAJA 19,20 2,61 637,0 1.553,1 143,23 AMPAS/SISA INDUSTRI MAKANAN 13,24 2,18 477,6 878,7 83,17 GULA DAN KEMBANG GULA 33,37 2,12 567,1 250,6 -55,47 BUBUR KAYU/PULP 10 31 1 95 440 8 780 4 7747 BUBUR KAYU/PULP 10,31 1,95 440,8 780,4 77,52 KAPAS 2,78 1,81 483,6 1.064,2 120,28 BAHAN KIMIA ANORGANIK 17,80 1,73 459,3 675,6 47,04 SUSU, MENTEGA, TELUR 29,28 1,67 363,3 534,3 47, TOTAL NON MIGAS 18,30 100,00 24.325,1 48.301,6 98,

13

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Departemen Perdagangan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI PER PROPINSI

Perub. % Perub. % SELISIH

2007 2008 08/07 2007 2008 08/07 08-07

1 D K I JAKARTA 15.473.443.584 17.834.294.417 15,26 16.057.058.365 31.275.892.189 94,78 -583.614.7812 R I A U 7.966.079.048 12.184.052.911 52,95 1.154.842.877 7.591.774.732 557,39 6.811.236.1713 KALTIM 7.349.565.439 12.214.711.991 66,20 1.360.783.466 2.463.639.191 81,05 5.988.781.9734 JATIM 6.081.291.530 6.149.168.881 1,12 5.704.535.108 10.286.143.031 80,32 376.756.422

EKSPOR JAN - JUN IMPOR JAN - JUNNO PROPINSI

, ,5 SUMUT 3.112.539.746 4.892.323.544 57,18 952.150.918 1.817.858.130 90,92 2.160.388.8286 PAPUA 2.439.978.017 1.420.549.527 -41,78 348.163.219 689.864.678 98,14 2.091.814.7987 JATENG 1.730.983.372 1.727.494.854 -0,20 2.736.460.979 5.133.309.603 87,59 -1.005.477.6078 SULSEL 1.565.736.644 1.017.221.436 -35,03 261.059.315 323.741.684 24,01 1.304.677.3299 KALSEL 1.386.545.897 1.792.286.320 29,26 160.014.085 93.736.081 -41,42 1.226.531.812

10 SUMSEL 1.254.247.468 1.804.670.563 43,88 72.616.317 87.827.553 20,95 1.181.631.15111 NAD 732.358.351 1.105.181.067 50,91 19.495.438 16.722.158 -14,23 712.862.91312 LAMPUNG 653.488.265 1.416.993.312 116,84 1.023.509.778 465.922.940 -54,48 -370.021.51313 SUMBAR 604.103.673 1.438.351.371 138,10 26.001.514 205.707.403 691,14 578.102.15914 BABEL 541.927.089 1.281.987.523 136,56 7.491.368 17.077.771 127,97 534.435.72115 J A M B I 525.900.876 541.724.070 3,01 84.304.804 74.425.992 -11,72 441.596.07216 NTB 427.456.745 415.348.263 -2,83 113.281.964 122.218.651 7,89 314.174.78117 JABAR 453 546 522 551 315 387 21 56 2 058 084 460 1 517 006 191 -26 29 -1 604 537 93817 JABAR 453.546.522 551.315.387 21,56 2.058.084.460 1.517.006.191 26,29 1.604.537.93818 KALBAR 352.316.162 486.236.737 38,01 52.037.347 51.112.872 -1,78 300.278.81519 SULUT 54.962.312 412.833.247 651,12 13.599.852 3.145.073 -76,87 41.362.46020 MALUT 284.684.778 266.994.436 -6,21 4.075.119 36.582 -99,10 280.609.65921 SULTRA 275.935.480 529.336.817 91,83 - - - 275.935.48022 BANTEN 170.519.487 268.241.423 57,31 1.369.654.192 2.378.221.311 73,64 -1.199.134.70523 B A L I 147.183.585 140.937.341 -4,24 94.663.445 461.572.780 387,59 52.520.14024 SULTENG 105.149.284 163.738.005 55,72 308.637 1.017.336 229,62 104.840.64725 KALTENG 88.319.653 214.784.077 143,19 21.758.959 14.567.252 -33,05 66.560.69426 M A L U K U 31.321.257 73.739.389 135,43 2.700.411 53.980.545 1.898,98 28.620.84627 BENGKULU 41.185.954 34.624.130 -15,93 3.763.544 1.237.194 -67,13 37.422.41028 GORONTALO 6.080.723 14.472.395 138,00 40.606 - -100,00 6.040.11729 NTT 2.103.125 1.288.897 -38,72 4.567.745 936.943 -79,49 -2.464.62030 YOGYA 949 037 1 475 637 55 49 53 570 314 927 487 88 895 467

14

30 YOGYA 949.037 1.475.637 55,49 53.570 314.927 487,88 895.467Sumber : BPS (Diolah oleh Pusdata Perdagangan)Nilai dalam USD

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN

O

WISATA MANCA NEGARANATIONALITY 2004 2005 2006 2007

GRAND TOTAL 5.321.165 5.022.101 4.871.351 5.055.759Malaysia 482.059 564.321 699.124 799.990Singapore 1.619.572 1.066.461 1.164.082 1.160.200Japan 652 854 511 007 432 989 517 356Japan 652.854 511.007 432.989 517.356Korea,Rep 246.545 263.356 298.228 337.246Taiwan 368.680 230.235 226.611 218.268China 39.936 128.681 182.341 269.216TOTAL ASIA 3.759.556 3.234.341 3.564.372 4.004.196TOTAL MIDDLE EAST 37.506 68.440 51.479 57.032France 97.225 120.122 108.697 114.094Germany 152.063 144.983 106.916 111.512Netherlands 107.919 105.954 93.147 111.882United Kingdom 128.578 214.515 137.655 148.756Russian 19.139 47.212 43.167 51.687United States of Amerika 162..627 169.232 129.152 138.266Autralia 444.040 356.287 208.205 287.103New Zaeland 39 550 50 533 31 508 39 635

15

New Zaeland 39.550 50.533 31.508 39.635TOTAL AFRICA 25.069 51.673 27.899 35.487

PERKEMBANGAN KUNJUNGANPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATA NUSANTARA

TahunJumlah Wisnus

Jumlah Kunjungan Perputaran Uang

(juta) Wisnus (juta) (Rp trilyun)2004 108,4 202,8 71,7 2005 113 7 213 3 77 52005 113,7 213,3 77,5 2006 115,4 216,5 78,6 2007 116,1 219,7 79,9

2008 (proyeksi) 117,7 223,0 81,1 2009 (target) 119,4 218,8 105,9

Sumber data: Press release Depbudpar

16

Sumber data: Press release Depbudpar

KRITERIA UMKMKRITERIA UMKM(berdasarkan UU No. 20 Th 2008 Ttg UMKM)

NO.

JENIS USAHA

ASSET(Juta Rp)

OMZET*)(Juta Rp/Th)

1 MIKRO s/d 50 s/d 300

2 KECIL 50 s/d 500 300 s/d 2.500

3 MENENGAH 500 s/d 10.000

2.500 s/d 50.000

*)Tidak termasuk tanah dan bangunan17

PERKEMBANGAN UMKMJenis Usaha 2004 2005 2006 2007* 2008** 2009***

43.226.980 44.690,87 48.779.151 50.400.000(99,98%) (99,98%) (99,99%) (99,99%).

Unit UMKM 49.840.489 (99,99%)

49.998.850 (99,99%)

Ekspor UMKM

Rp.91,68 T Rp.109,2 T Rp.122,3 T Rp.142,8 T Rp.155,0 T ***

-

Tenaga Kerja 79,1 juta 83,2 juta 85,4 juta 91,8 juta 94,7 juta -I t i R 253 4 T R 301 40 T R 370 63 T R 462 01 T R 506 4 TInvestasi UMKM

Rp.253,4 T Rp.301,40 T Rp.370,63 T Rp.462,01 T Rp.506,4 T -

Sumber : BPS* Angka Sementarag** Angka sangat sementara*** Angka Estimasi

18

KOMPOSISI USAHAP d k D tik B t UKM 2006 d 2007

2006* 2007** 2006* 2007**1 Pertanian 414,66 524,06 3,46 3,62

Pertamba

Produk Domestik Bruto UKM, 2006 dan 2007

Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Laju Pertumbuhan

(triliun Rp) (%)

2Pertambangan 40,48 51,79 7,27 7,83

3 Industri 219,68 225,47 4,36 3,504 LGA 2,46 2,82 3,44 3,365 Bangunan 14,74 201,77 8,20 9,26

Perdagan483 57 569 99 6 46 8 506 gan 483,57 569,99 6,46 8,50

7Pengangkutan 126,74 135,90 8,57 5,47

8 Keuangan 171,79 194,08 5,45 7,599 Jasa-jasa 161,10 185,42 7,97 7,60

1 786,22 2 121,31 5,73 6,383 339,48 3 957,40 5,51 6,32

PDB UKM PDB Nasional

* Angka Sementara** Angka Sangat Sementara

19

Angka Sangat Sementara

FOKUS PROGRAM EKONOMI FOKUS PROGRAM EKONOMI 2008 - 2009

PERBAIKAN IKLIM INVESTASIEKONOMI MAKRO DAN KEUANGANKETAHANAN ENERJIKETAHANAN ENERJISDA, LINGKUNGAN, DAN PERTANIANPEMBERDAYAAN UMKMPEMBERDAYAAN UMKMPELAKSANAAN KOMITMEN MASYARAKAT ASEAN 2015INFRASTRUKTURKETENAGA-KERJAAN DAN KEIMIGRASIAN:

20

PERBAIKAN IKLIM INVESTASI DAN PEMBERDAYAAN UMKM SEBAGAI KUNCI PEMBERDAYAAN UMKM SEBAGAI KUNCI

AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT

PEMBENAHAN IKLIM INVESTASI:PTSP, NSP PM, PENYEDERHANAAN PERIZINAN, INFROMASI DAN PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH ON-LINE, NSW, SPIPISE, KEMUDAHAN IMPOR BRG MODAL/BAHAN BAKU, INSENTIF PPH, RUU KEK, IMPLEMENTASI FTZ, PEMBENAHAN PELABUHAN, PERBAIKAN JALAN AKSES KE PELABUHAN, SINKRONISASI KEBIJAKAN LOGISTIK PENGAMANAN PASAR DSBKEBIJAKAN LOGISTIK, PENGAMANAN PASAR, DSBPEMBERDAYAAN PELAKU USAHA/UMKM:1. AKSES PEMBIAYAAN2. AKSES PASAR3. SDM DAN KEWIRAUSAHAAN4 REGULASI4. REGULASI

21

SESI KEDUA: KEJADIANKRISIS KEUANGAN GLOBALIMBAS WALL STREET KE MAIN STREETDAMPAK KE SEKTOR RIIL DIDAMPAK KE SEKTOR RIIL DI INDONESIA

22

EPICENTRUM DI WALL STREET MEN-EPICENTRUM DI WALL STREET MENTSUNAMIKAN MAIN STREET?

SOLVENCY NINJA MENGHANTAM WALL STREET IN GOD WE TRUST TERSEDOT MUDIK SECARA EXODUS KE PUSAT GEMPANYA: Contagion effects-nya masih berlangsung shg volatilitas keuangan global 6 bln – 1 tahun, dan penurunan pertumbuhan ekonomi global .GELOMBANG PASANG SAMPAI KE INDONESIA:1. PENARIKAN DANA INVESTASI: Penurunan indeks saham di BEI

sebesar 54,66%. SUN telah memasuki phase krisis krn menurun sebesar 600 basis poin dan yield SUN sudah mencapai 20%.

2. LIQUIDITY SQUEEZE: Darah sektor riil mengering krn likuiditas hanya berputar di aorta (bank, pasar uang, dan pasar modal)

3. NILAI TUKAR: Depresiasi nilai tukar IDR thd USD beradappada level 19%, dan sbg dampak depresiasi mata uang lainnya.

23

WALL STREET KE MAIN STREET

KELESUAN SEKTOR RIIL GLOBAL DIPERKIRAKAN 1 – 2 TAHUNINVESTASI BERHENTI/SELEKTIFAGGREGAT DEMAND MEROSOTAGGREGAT DEMAND MEROSOT.HARGA KOMODITI TIDAK MENENTUPASAR DUNIA AKANPASAR DUNIA AKAN PROTEKTIF/SELEKTIF

24

PERKIRAAN IMBAS NEGATIF KE PERKIRAAN IMBAS NEGATIF KE SEKTOR RIIL DI INDONESIA

PERMINTAAN EKSPOR TERUTAMA DARI AS DAN NEGARA2 SECOND ROUND-NYA AKAN MENURUNAKAN MENURUNMENURUNNYA PRODUKSI DAN MELEMAHNYA DAYA SAING PRODUK YGMELEMAHNYA DAYA SAING PRODUK YG MENGANDUNG INPUT DR IMPORMENURUNNYA PRODUKSI KARENAMENURUNNYA PRODUKSI KARENA LIKUIDITASPERLARIAN PASAR KE INDONESIAPERLARIAN PASAR KE INDONESIA

25

IMBAS NEGATIF YANG SEDANG IMBAS NEGATIF YANG SEDANG BERLANGSUNG

KEBIJAKAN PROTEKTIF NEGARA IMPORTIROBRAL BAJA, ELEKTRONIK, MAKANAN/MINUMAN DAN BARANG2MAKANAN/MINUMAN, DAN BARANG2 KEBUTUHAN NATAL/TAHUN BARU DAN MUSIM DINGIN MENGARAH KE INDONESIASUPLAI CPO DAN GULA MERINTIHSUPLAI INDUSTRI BREMODAL ASING DAN PERUSAHAAN TERBUKA MENURUNPERUSAHAAN TERBUKA MENURUN

26

PERKIRAAN PELUANG DAN PERKIRAAN PELUANG DAN SEKTOR RIIL

EKSPOR: komoditi tropis primer (karena nilai tukar dan keunggulan komparatif), makanan/minumanEKSPANSI EKSPOR: produk kreatif pasar nonEKSPANSI EKSPOR: produk kreatif, pasar non konvensional, dan mengambil pangsa yang ditinggal suplai negara lain.IMPOR MURAH: posisi tawar tinggiDAYA SAING WISATA DAN SKILL MENINGKATOBRAL PERUSAHAAN DI LUAR NEGERIOBRAL PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI

27

DOMESTIC ISSUES

LUKA KRISIS LAMARUPIAHLOGISTIK MAHALDAYA SAING UMKMDAYA SAING UMKMLEMAHNYA PENGUASAAN SALURAN DISTRIBUSI INTERNASIONALDISTRIBUSI INTERNASIONALREGULASI DAN BIROKRASI

28

SESI KETIGA: PERKEMBANGAN SESI KETIGA: PERKEMBANGAN RESPON PEMERINTAH

WATER BREAKERGERAK SEREMPAK: APBN YANG SUSTAIN, MAKE-UP BOP, DAN MONETER: Kebijakan Bertahan dan jMenyerang

29

BABAK PERTAMA (TELAH): WATER BREAKER MIGRASI KRISIS WATER BREAKER MIGRASI KRISIS KEUANGAN GLOBAL

Operasional, yaitu: (1) Penambahan Likuiditas untuk Perbankan, (2) Tidak Menambah Supply SUN di Pasar, (3) Menjaga Efisien dan Integritas Pasar Modal, (4) Penambahan Likuiditas dari Belanja APBN, (5) Pembelian Saham BUMN (6) Relaksasi Ketentuan Pembelian Kembali Saham (7) FleksibilitasBUMN, (6) Relaksasi Ketentuan Pembelian Kembali Saham, (7) Fleksibilitas dalam penilaian dan pencatatan efek bersifat utang.Regulasi, yaitu penerbitan: (1) Peraturan Pemerintah (Perppu) tentang Perubahan Undang-Undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan, (2) g g g g j p ( )Perppu tentang Jaring Pengaman Sistem keuangan (JPSK), (3) Penerbitan Perppu tentang Perubahan Undang-Undang tengang Bank Indonesia, yang beriskan perluasan agunan untuk Fasiltas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP), (4) Peraturan Pemerintah tentang Nilai Simpanan yang Dijamin (menaikan jaminanPeraturan Pemerintah tentang Nilai Simpanan yang Dijamin (menaikan jaminan simpan sampai dengan Rp. 2 milyar), (5) Penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Pencabutan batasan posisi saldo harian Pinjaman Luar Negeri, (6) PBI tentang kebijakan untuk menjaga kecukupan likuiditas valas, (7) PBI tentang Pelonggaran Likuiditas Rupiah dan Valas

30

II. SEDANG DAN AKAN: APBN YANG KHARISMATIK BOP YANG BUGAR DAN KHARISMATIK, BOP YANG BUGAR, DAN MONETARY BALANCE YANG GENIT

PRINSIP UTAMA MENJAGA SUSTAINABILITASAPBN; NERACA PEMBAYARAN (BOP); DAN NERACA MONETER DENGAN MELAKUKAN PENYESUAIANMONETER DENGAN MELAKUKAN PENYESUAIAN KEBIJAKAN DI BERBAGAI BIDANG. APBN DIJADIKAN SOURCE OF SOLUTION SEHINGGA PERLU DIJAGA LANGKAH LANGKAH TAMBAHANPERLU DIJAGA. LANGKAH-LANGKAH TAMBAHAN LAINNYA AGAR SEKTOR KEUANGAN TETAP DAPAT BERFUNGSI SEHINGGA SEKTOR RIIL DAPAT TETAP BERGERAK. KEBIJAKAN DILAKUKAN DALAM DUA BENTUK YAITU DEFENSIF DAN OFFENSIF (MENOLONG).(MENOLONG).

31

POKOK PENYESUAIAN APBN, POKOK PENYESUAIAN APBN, BOP, MENETER

• DALAM RAPBN 2009 DIBUKA ADANYA FLEKSIBILITAS ANGGARAN BILA KONDISI PEREKONOMIAN DUNIA TIDAK MEMBAIK. MENTERI KEUANGAN DIBERI KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN PENYESUAIAN (PEMOTONGAN) APBN TANPAMELAKUKAN PENYESUAIAN (PEMOTONGAN) APBN TANPA MENUNGGU DULU PERSETUJUAN DPR. PENYESUAIAN APBN DISAMPAIKAN KEPADA DPR PADA PADA PENYAMPAIAN PERUBAHAN APBN ATAU PADA PERHITUNGAN APBNPERUBAHAN APBN ATAU PADA PERHITUNGAN APBN.

• UNTUK PEMBIAYAAN DEFISIT APBN SEBESAR 1% (RP. 54 TRILIYUN) AKAN DIUPAYAKAN MELALUI PEMBIAYAAN NON MARKET UNTUK ITU SEKTOR DIMINTA MENYIAPKAN PROGRAMMARKET. UNTUK ITU SEKTOR DIMINTA MENYIAPKAN PROGRAM YANG DAPAT DIBIAYAI DARI DANA NON MARKET TERSEBUT, SEPERTI PELABUHAN.

32

POKOK PENYESUAIAN APBN, POKOK PENYESUAIAN APBN, BOP, MENETER– (lanjutan)

• ASUMSI HARGA MINYAK YANG DIGUNAKAN PADA APBN 2008• ASUMSI HARGA MINYAK YANG DIGUNAKAN PADA APBN 2008 SEBESAR US$ 95/BARREL DAN US$ 80 UNTUK APBN 2009. UNTUK ITU HARGA PENJUALAN BBM BERSUBSIDI AKAN DIBAHAS TERSENDIRI.DIBAHAS TERSENDIRI.

• PENGGUNAAN CPO UNTUK BAHAN BAKAR NABATI (BBN) SEBESAR 10% HARUSLAH DIDUKUNG DENGAN KEBIJAKAN YANG CUKUP (KREDIBEL) DAN DAPAT DIOPERASIONALYANG CUKUP (KREDIBEL) DAN DAPAT DIOPERASIONAL

• UNTUK MEMPERKUAT KETERSEDIAN VALAS MAKA DIPANDANG PERLU UNTUK MEREALISASIKAN PINJAMAN LUAR NEGERI, DENGAN MEMPERHATIKAN KONDISI DUNIA YANG SAAT INIDENGAN MEMPERHATIKAN KONDISI DUNIA YANG SAAT INI TENGAH MEMPERBUTKAN VALAS. DALAM RANGKA PERKUAT VALAS, MAKA SEKTOR DIMINTA UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI VALAS DAN MENGURANGI PENGGUNAAN (PENGELUARAN) VALAS.

33

KEBIJAKAN BERTAHAN• Pengelolaan APBN : (i) Penghematan belanja yang tidak prioritas dan• Pengelolaan APBN : (i) Penghematan belanja yang tidak prioritas dan

yang menggunakan impor, (ii) Re-alokasi belanja pusat dan daerah, (iii) Pe-redefinisi pembiayaan darurat dalam UU APBN 2009.

• Ekspor dan Impor: (i) pengurangan impor barang konsumsi yang tidakEkspor dan Impor: (i) pengurangan impor barang konsumsi yang tidak perlu, (ii) penyediaan fasilitas re-diskonto wesel ekspor with recourse, (iii) pencegahan importasi ilegal, (iv) membuat clearing house valas yang berasal dari valas hasil ekspor-impor khusus untuk BUMN, (v)yang berasal dari valas hasil ekspor impor khusus untuk BUMN, (v) pemberlakuan wajib lapor terhadap setiap pembelian USD dalam jumlah besar, (vi) Memperlambat keluarnya modal dengan mempersempit “auto rejection” Post Shipment Financing, (vi) p p j p g ( )Kewajiban ekspor L/C untuk komoditi tertentu (CPO, hasil tambang, karet), (vii) Kewajiban impor usance L/C untuk komoditi tertentu (garmen, mainan, anak, besi baja tertentu, dan buah-buahan), dan (viii) Pembenahan perizinan impor dalam rangka investasi

34

KEBIJAKAN MENYERANGP b b j k l l i UU PPH PP N 1 t h 2008 d PPPengurangan beban pajak melalui UU PPH, PP No.1 tahun 2008 dan PP No. 62 tahun 2008 dan relaksasi tarif pajak utk beberapa sektor, a.l CPOPenambahan dana risiko fiskal terhadap deviasi asumsiMengurangi jml SBN dari pasar dan mengganti dgn pinjaman luar negeriPenambahan belanja atau fokus belanja untuk sektor-sektor yang berdampak besar terhadap pertumbuhan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinanMendesign pembiayaan darurat dari pinjaman luar negeri Mendorong FDI melalui perbaikan iklim usaha secara nyatag p yMemonitor dan memfasilitasi kelancaran tender offer untuk mendorong arus modal masukMengupayakan “swap facility” dengan beberapa bank sentral negara lainMengupayakan swap facility dengan beberapa bank sentral negara lainMerealisasikan “Asian Bond Arrangement” (Chiang May + refinement)

35

SESI KEEMPAT: PROGRAM PENGAMANAN SEKTOR RIIL

TUJUANNYA:1. KEBUGARAN BOP2. TARGET PERTUMBUHAN 6%

KEATASKEATAS3. KEPENTINGAN NASIONAL

36

KERANGKA BESAR PROGRAM PENGAMANAN SEKTOR RIIL

B. Pengamanan Pasar A Penguatan Ekspor C PengamananDN dan Stimulasi Penggunaan Produk DN

A. Penguatan Ekspor Barang dan Jasa

C. Pengamanan Sektor

I. Menjaga Daya Saing• Fasilitasi Umum• Trade Financing

M i Ek i

I. Pengamanan Pasar thd Gangguan Luar•Impor Ilegal•Trade Remedy

•Industri Manufaktur•Pertanian•Perikanan dan KelautanMi d P t b• Mengurangi Ekonomi

Biaya Tinggi• Insentif KhususII. Menjaga Akses Pasar• Penaggulangan

Masalah (SOP dan

Trade Remedy•Tarif•Tata NiagaII. Stimulasi Penggunaan Produk DN•Pembelanjaan Pemerintah

•Migas dan Pertambangan•Kehutanan•Jasa Perdagangan•Jasa Pariwisata•Jasa Angkutan•UMKMMasalah (SOP dan

Daftar Dosa)• Negosiasi dan Lobi• Promosi yang Terarah

dan BUMN•Promosi Penggunaan Produk DN•Penguatan dan Pembinaan Produsen Prod k DN

•UMKM

Produk DN

HARAPAN: ESKALASI PERAN HARAPAN: ESKALASI PERAN PEMERINTAH DAERAH

STRATEGI PENGAMANAN KEPENTINGAN NASIONAL: PeningkatanSTRATEGI PENGAMANAN KEPENTINGAN NASIONAL: Peningkatan Ekspor Dan Investasi Kegiatan Manufaktur dgn Dominasi Peran UmkmPERAN DAERAH MENJAGA KETAHANAN PANGAN DAN ENERGITIM PEPIDATIM PEPIDA:1. Fokus Ekspor Dan Investasi Daerah2. Peningkatan Atraksi Wisata (Inbound) 3 Efi i i P l P blik d P b i F ilit3. Efisiensi Pelayanan Publik dan Pemberian Fasilitas4. Efisiensi Logistik5. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Termasuk Penggunaan Nilai

RupiahRupiahREORIENTASI APBDREPOSISI KOMPETENSI (KPI) DAN PERAN DINAS SERTA BPD (M i t i P d Ek I t i D Wi t D D i i P(Maintreaming Pada Ekspor, Investasi, Dan Wisata Dgn Dominasi Peran UMKM)

38

LAMPIRAN:

PROGRAM PEMBERDAYAAN UMKM BERDASARKAN INPRES 5 TAHUNBERDASARKAN INPRES 5 TAHUN 2008

39

Kebijakan Perluasan Akses Pembiayaan

1. Kredit Usaha Rakyat.yPerluasan bank penyalur KUR.Penjaminan diberikan Pemerintah sebesar 70% dari nilai kredit.Prioritas kredit diberikan kepada debitur baru.Kredit UMK dibawah Rp.5,- juta diprioritaskan.Kredit UMK dibawah Rp.5, juta diprioritaskan.

2. Percepatan program sertifikasi tanah sebagai agunan UMKM mendapatkan tambahan kredit.

Alokasi APBN untuk subsidi sertifikasi tanah diserahkan ke BPN sebagaiAlokasi APBN untuk subsidi sertifikasi tanah diserahkan ke BPN sebagai pengganti Kemeneg KUKM.Percepatan pembentukan POKJA Sertifikasi Tanah di daerah tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Interaksi antar anggota POKJA diintensifkan.diintensifkan. Melibatkan Camat dan Lurah dalam proses sosialisasi dan sertifikasi tanah. Dari tahun ke tahun target sertifikasi tanah terus ditingkatkan.

40

3. Lembaga Keuangan Mikro.Meningkatkan peran dan fungsi LKM di daerah-daerah g p gmelalui optimalisasi fungsi pemda/kelompok masyarakat/LPD/Badan Perkreditan Desa, dan sebagainya.

4. Linkage Program.Penyaluran kredit yang diberikan menjadi tanggung jawab tim kelompok.Anggota kelompok mendapatkan kemudahan akses ke pengembalian dan tanggung jawab.

5 P i k t d f i K i5. Peningkatan peran dan fungsi KoperasiMeningkatkan peran dan fungsi Koperasi melalui perbaikan kualitas pengelola koperasi jasa keuangan/simpan pinjam dan evaluasi kesehatan g p p jkoperasi dimaksud.

41

Kebijakan Peningkatan Peluang Akses Kebijakan Peningkatan Peluang Akses Pasar1 Penyediaan Informasi dan Penyempurnaan1. Penyediaan Informasi dan Penyempurnaan

prosedur pemberitahuan konsolidasi barangekspor (PKBE).

2 Perluasan ekspor produk UMKM2. Perluasan ekspor produk UMKM.Menyajikan database mitra dagang dan investasi dalammemberikan akses UMKM mendapatkan partner dagangproduk ke luar negeri. Database tersedia di www.umkm-ekon org yang diupdate terus menerusekon.org yang diupdate terus menerus.Mendorong sinergi produksi dan pasar denganmenyajikan juknis dan pedoman pengembangan OVOP. Produksi barang dan jasa berbasis sumber daya lokal, k tifit li t t SDM i t i l b lkreatifitas asli setempat, SDM, orientasi global, unggulan,

42

Peningkatan kelembagaan marketing point sebagai wahana perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan.Menyajikan akses promosi dan persyaratan bagi UMKM dalam y j p p y gkeikutsertaan promosi di website : www.umkm-ekon.org

3. Peluang UMKM dalam Kegiatan MICE.Mensinerjikan produksi UMKM dan kegiatan kepariwisataan, melalui keputusan Menbudpar tentang penggunaan jasa dan produk UMKM dalam kegiatan MICE.

43

Kebijakan Peningkatan Kapasitas SDM dan j g pKewirausahaan UMKM

1 M i k k d k ifi di ifik i d k il i b h d d1. Meningkatkan produktifitas, diversifikasi produk, nilai tambah dan daya saing produk UMKM melalui penggunaan teknologi kebutuhan UMKM.

Dengan membangun portal gateway UMKM, Intermediasi Teknologi, Innovative Findings, Lembaga Intermediasi untuk menjembatani transfer t k l i t t t i b t d UMKM I ti A dteknologi antara sentra-sentra incubator dengan UMKM, Innovative Awards, Klinik HaKI. Pembinaan terhadap UKM memanfaatkan teknologi terapan dalam upaya efisiensi.

2 Meningkatkan kapasitas pengembangan industri kreatif melalui2. Meningkatkan kapasitas pengembangan industri kreatif, melalui penetapan paket pelatihan kewirausahaan tentang produksi, keuangan dan pemasaran.

Pemberian Paket Pelatihan pengembangan industri kreatif tertentu seperti industri kerajinan barang seni batu mulia perhiasan gerabah dan keramikindustri kerajinan, barang seni, batu mulia, perhiasan, gerabah dan keramik hias, serta makanan-minuman ringan.Menyelenggarakan pelatihan casting perhiasan dan teknis desain produksi anyaman serta pelatihan teknik produksi dan desain keramik gerabah.

44

3. Sinkronisasi program pengembangan perekonomian rakyatdaerah tertentu melalui pengembangan produksi UMKM danpasar tradisional di daerah tertentu. Sebagai langkahpembangunan ekonomi daerah.

4. Pengembangan ekonomi kreatif.Mendorong pengembangan 14 industri kreatif secarasinergitas. Melalui pembentukan Cetak BiruPengembangan Ekonomi Kreatif.Melibatkan beberapa instansi terkait dalam penyusunanMelibatkan beberapa instansi terkait dalam penyusunantim gabungan pengembangan ekonomi kreatif. Kontribusianggota tim mendasarkan pada background usaha, spesialisasi, karateristik, dan kapasitas masing-masinganggotaanggota

45

Kebijakan Reformasi RegulasiKebijakan Reformasi Regulasi

Penyederhanaan perizinan UKM dan registrasi bagi usaha mikro.

Terbitnya aturan yang memudahan perizinan kegiatan UMKM melalui l t i t d i D d i d b k t f ik i b ipelayanan satu pintu dari Depdagri dan berkurangnya peraturan friksi bagi

usaha UMKM. Misalnya pembatalan 968 Perda.Penetapan SOP administrasi publik bagi UMKM. Pedoman pelayanan perizinan dibuat oleh masing-masing daerah dengan menyesuaikan ciri khas jenis dan sektor usaha serta sifat kedaerahan setempat Pedomankhas, jenis dan sektor usaha serta sifat kedaerahan setempat. Pedoman dituangkan dalam Perda masing-masing.

46

TERIMA KASIH

47

PERKIRAAN DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL … · Perluasan Lapangan Kerja Perbaikan Iklim Investasi...

Documents

Transcript of PERKIRAAN DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL … · Perluasan Lapangan Kerja Perbaikan Iklim Investasi...