Perkembangan Arsitektur i Ok

download Perkembangan Arsitektur i Ok

of 18

Transcript of Perkembangan Arsitektur i Ok

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    1/18

    PERKEMBANGAN ARSITEKTUR IBANGUNAN PADA ZAMAN PROTO-MODERN

    NAMA KELOMPOK :

    1. NOVAL FERDYAN SANDI : 04.2013.1.02654

    2. DIDIK A.N.K : 04.2013.1.02714

    3. FARID ANWAR : 04.2013.1.026454. OCVAZIA RAGA : 04.2013.1.02669

    5. WINDA SARASWATI : 04.2013.1.02660

    ITATS - ARSITEK

    DOSEN : IBU DIAN

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    2/18

    Prinsip Kosmologi Gindu yang di sebut mandala, rancangan kompleks masjid,

    ini memiliki tiga komponen utama : sebuah Ruang terbuka , Konsentris,

    dengan titik pusat lingkaran berupa empat buah kolom struktural ( soko-guru)

    yang menompang atap utama, dilenkapi dengan sebuah titik akses utamayang meng hadap ke arah timur; Zona tiga tingkat yang memanjang dari timur

    ke barat , dari gerbang utama (gapura/gapuram), ruang beranda

    (pedapa/mendappa) hingga ke ruang utama; dan sebuah atap tiga tingkat

    dengan sebuah mahkota di puncaknya.

    KONSEP SPASISAL(MASJID AGUNG DEMAK)

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    3/18

    BENTUK BANGUNAN

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    4/18

    Masjid Agung Demak memiliki luas

    keseluruan 24x24 meter persegi,

    serambi berukuran 31x15 meter dengan

    panjang keliling 35x2,35 meter, tata

    rambat berukuran 25x3 meter dan

    ruang bedung berukuran 3,5x2,5 meter.

    Keseluruhan bangunan ditopang 128

    soko, empat di antaranya soko guru

    yang menjadi penyangga utama

    bangunan masjid. Jumlah tiang

    penyangga masjid 50 buah, sebanyak 28

    penyangga serambi dan 34 tiang

    penyangga tatak rambat, sedang tiang

    keliling sebanyak 16 buah. Bentuk

    bangunan itu lebih banyak

    memanfaatkan bahan dari kayu yang

    banyak ditemukan di sekitarnya

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    5/18

    Serambi Masjid Agung Demak berukuran 30

    17 m.Serambi berupa ruangterbuka

    dengan atap limasan yang diperkuatkonstruksi kuda-kuda dan baja. Lantai

    serambi lebih tinggi 60 cm dan halaman

    masjid terbuat dari tegel teraso warna putih

    ukuran 30 30 cm. Bangunan ini memiliki

    delapan buah tiang utama berpenampangbujur sangkar, terbuat dan kayu jati berukir,

    dan 24 buah pilar berpenampang lintang

    bujur sangkar dari pasangan bata berspesi.

    Kedelapan tiang tersebut menurut legenda

    dibawa dan Keraton Majapahit dan terkenal

    dengan nama saka majapahit. Di bawah

    tiang kayu terdapat umpak setinggi 60 cm

    dari batu andesit. Saka Majapahit dipenuhi

    dengan ukitan motif sulur, tumpal, dan daun

    yang distilir. Bangunan Serambi adalah bangunan

    terbuka di Masjid Agung Demak.

    SERAMBI/ PENDOPO

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    6/18

    Ruang utama berukuran 23,10

    22,30 m. Pintu masuk ruang utama

    ada tiga buah, yaitu di bagian tengah

    dan di sisi kiri kanan pintu- tengah.

    Pintu tengah atau pintu utamadisebut juga dengan lawang bledek,

    berkuran lebar 285 cm dan tinggi 370

    cm dan memiliki dua daun pintu

    berukir. Motif ukiran berupa tumbuh-

    tumbuhan, jambangan, sejenismahkota, dan kepala binatang mitos

    dengan mulut bergigi yang terbuka.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    7/18

    Mihrab atau tempat

    pengimaman, didalamnya

    terdapat hiasan gambar bulus

    yang merupakan prasasti

    Condro Sengkolo. Prasasti ini

    memiliki artiSariro SunyiKiblating Gusti,bermakna tahun

    1401 Saka atau 1479 M (hasil

    perumusan Ijtihad). Di depan

    Mihrab sebelah kanan terdapat

    mimbar untuk khotbah. Bendaarkeolog ini dikenal dengan

    sebutan Dampar Kencono

    warisan dari Majapahit.

    MIHRAB

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    8/18

    Bagian Dalam Masjid Demak

    Bagunan dengan bentuk persegi 4

    (empat) dengan 4 (empat) buah

    sudut serta mempunyai 4 (empat)

    buah saka guru / tatal (pilar

    tengah) sebagai tiang penyangga

    atap masjid, dimana setiap pilarterbagi menjadi 3 bagian

    sambungan kayu (atap susun tiga)

    mempunyai makna bahwa Wali

    menganut imam 4 madhzab yang

    salah satunya cenderung padamadhzab Imam Syafii.

    SAKA GURU

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    9/18

    PRSASASTI BULUS & SURYA

    MAJAPAHIT

    Raden Patah bersama Wali Songo

    mendirikan Masjid Maha karya abadi yang

    karismatik ini dengan memberi prasasti

    bergambar bulus. Ini merupakan Condro

    Sengkolo Memet, dengan arti Sariro Sunyi

    Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401

    Saka. Gambar bulus terdiri dari kepala yangberarti angka 1 (satu), kaki 4 berarti angka 4

    (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol),

    ekor bulus berarti angka 1 (satu). Bisa

    disimpulkan, Masjid Agung Demak berdiri

    pada tahun 1401 Saka.

    Surya Majapahit, merupakan

    gambar hiasan segi 8 yang

    sangat populer pada masa

    Majapahit. Para ahli purbakala

    menafsirkan gambar ini sebagai

    lambang Kerajaan Majapahit.

    Surya Majapahit di Masjid

    Agung Demak.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    10/18

    PAWESTREN & TEMPAT WUDLU

    Pawestren,merupakan bangunan yang khusus dibuat untuk sholat jamaah

    wanita. Dibuat menggunakan konstruksi kayu jati, dengan bentuk atap limasan

    berupa sirap ( genteng dari kayu ) kayu jati. Bangunan ini ditopang 8 tiang

    penyangga, di mana 4 diantaranya berhias ukiran motif Majapahit. Luas lantai

    yang membujur ke kiblat berukuran 15 x 7,30 m. Pawestren ini dibuat pada

    zaman K.R.M.A.Arya Purbaningrat, tercermin dari bentuk dan motif ukiranMaksurah atau Kholwat yang menerakan.

    Tempat wudhu, Bangunan tempat wudhu ada

    dua buah yaitu tempat wudhu pria terletak di

    sebelah utara masjid dan tempat wudhu wanita

    di selatan masjid. Ukuran bangunan masing-

    masing 5 10 m. Kedua bangunan merupakan

    bangunan terbuka yang mempunyai bak air

    untuk wudhu dan dilengkapi beberapa kamar

    kecil.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    11/18

    MAKSURAH

    Merupakan artefak bangunan

    berukir peninggalan masa lampau

    yang memiliki nilai estetika unik

    dan indah. Karya seni ini

    mendominasi keindahan ruangdalam masjid. Artefak Maksurah

    didalamnya berukirkan tulisan

    arab yang intinya memulyakan ke-

    Esa-an Tuhan Allah SWT. Prasasti

    di dalam Maksurah menyebut

    angka tahun 1287 H atau 1866 M,

    di mana saat itu Adipati Demak

    dijabat oleh K.R.M.A. Aryo

    Purbaningrat.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    12/18

    PINTU BLEDHEG

    Pintu yang konon diyakini mampumenangkal petir ini merupakan ciptaan Ki

    Ageng Selo pada zaman Wali. Peninggalan

    ini merupakan prasasti "Condro Sengkolo"

    yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani.

    1.Ornamen Pintu Bledeg dilihat dari contourTerdiri dari beberapa bagian yaitu motif tumpal,

    mahkota, kepala naga, jambangan, bunga

    tumbuhan, lung dan camara.

    2.Ornamen tersebut dilihat dari content

    Motif tumpal simbol hubungan manusia dengan

    Allah SWT, motif mahkota simbol Al-Wahid, motifkepala naga simbol kekuatan dalam berdakwah

    Islam, motif jambangan simbol agama Islam, dan

    motif bunga tumbuhan simbol kesuburan ajaran

    Islam, sedangkan warna merah, biru dan putih

    simbol keselamatan dari Allah SWT.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    13/18

    MUSEUM & MENARA

    MuseumBangunan ini berukuran 6 13 m,

    terletak di sebelah utara masjid. Dividing

    bangunan dari pasangan bata dan batu.

    Atapnya berbentuk limasan. Bangunan ini

    dipergunakan untuk menyimpan benda-

    benda lepas yang berasal dari Masjid Agung

    Demak.

    Menara adzanMenara terletak di

    halaman depan masjid sisi selatan

    dan dibuat dengan konstruksi baja

    siku. Ukuran menara bagian kaki 4

    4 m sedang tinggi menara 22 m.Atap menara berbentuk kubah

    dengan hiasan bulan sabit serta

    lengkung-lengkung pada dinding

    ruangannya. Untuk mencapai

    ruangan atas terdapat tangga naikdari papan kayu.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    14/18

    ATAP MASJID AGUNG DEMAK

    Atapnya berbentuk limasyang ditopang delapan tiang

    yang disebut Saka Majapahit.

    Atap limas Masjid terdiri dari

    tiga bagian yang

    menggambarkan ; (1) Iman,

    (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di

    Masjid ini juga terdapat

    Pintu Bledeg, mengandung

    candra sengkala, yang dapatdibaca Naga Mulat Salira

    Wani, dengan makna tahun

    1388 Saka atau 1466 M, atau

    887 H.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    15/18

    MATERIAL MASJID AGUNG DEMAK

    Sebagaian besar material yang di gunakan

    untuk membangun Masjid Agung Demakadalah Kayu jati.

    Masjid Agung Demak saat ini mengalami

    banyak renovasi,

    Tahun 1924-1926 dilakukan penggantianserambi dan sirap masjid, penambahan

    konstruksi kuda-kuda bagian atap masjid dan

    pembangunan menara dari besi

    1966-1969, penggantian instalasi lstrik dan

    pagar depan, pembogkaran gapura depan,

    pembuatan pagar keliling masjid,

    pembongkaran dan pembangunan kembali

    serambi masjid.

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    16/18

    Tahun 1973-1974pembetonan pada tembokmasjid, penggantiansebagian sirap danrehabilitasi makam sultan

    Tahun 1982/1983-1987/1988, pemugarandilakukan secaramenyeliuruh dan terpaduoleh Proyek Pembangunan

    Pemugaran DanPemeliharaan PennggalanSejarah dan PurbakalaJawa Tengah

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    17/18

    STRUKTUR DAN KONTRUKSI YANG

    DIGUNAKAN MASJID AGUNG DEMAK

    Bangunan masjid terbuat dari kayu jati berukuran 31 m x 31 m dengan bagian

    serambi berukuran 31 m x 15 m. Atap tengahnya ditopang oleh 4 buah tiang kayu

    besar (soko tatal atau soko guru) yang dibuat oleh empat wali dari Wali Songo.

    Keseluruhan bangunan ditopang 128 soko, empat di antaranya soko guru yang

    menjadi penyangga utama bangunan masjid. Jumlah tiang penyangga masjid 50

    buah, sebanyak 28 penyangga serambi dan 34 tiang penyangga tatak rambat,

    sedang tiang keliling sebanyak 16 buah

  • 8/10/2019 Perkembangan Arsitektur i Ok

    18/18

    SEKIAN DARI PRESENTASI KAMI TENTANG

    PERKEMBANGAN ARSITEKTUR INDONESIA

    (MASJID AGUNG DEMAK)

    TERIMA KASIH