Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
Click here to load reader
-
Upload
ninetriple1 -
Category
Documents
-
view
176 -
download
1
description
Transcript of Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
1. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
ةعدبلا يف دا�تجإلا نم ريخ ةنسلا يف داصتقإلا
“Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-ungguh dalam
melaksanakan bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi)
dan beliau juga berkata:
ةلالض ةعدب لكو متيفك دقف اوعدتبت الو اوعبتا
“Ittiba’lah kalian dan jangan kalian berbuat bid’ah karena sesungguhnya kalian telah
dicukupi, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”. (Riwayat Ad-Darimi no. 211 dan
dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam ta’liq beliau terhadap Kitabul Ilmi karya
Ibnul Qoyyim)
2. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:
ةنسح سانلا ا��ر نإو ةلالض ةعدب لك
“Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-
Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah)
3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:
ةلالض عدتبا ام نإف ,عدتبي امو مكايإف
“Maka waspadalah kalian dari sesuatu yang diada-adakan, karena sesungguhnya apa-
apa yang diada-adakan adalah kesesatan”. (Riwayat Abu Daud no. 4611)
4. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma pernah berkata kepada Utsman bin Hadhir:
عدتبت الو عبتاو ,ةماقتسإلاو �للا ىوقتب كيلع
“Wajib atasmu untuk bertaqwa kepada Allah dan beristiqomah, ittiba’lah dan jangan
berbuat bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi no. 141)
5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
عرش دقف نسحتسا نم
“Barang siapa yang menganggap baik (suatu bid’ah) maka berarti dia telah membuat
syari’at”.
6. Imam Ahmad rahimahullah berkata dalam kitab beliau Ushulus Sunnah:
�للا ىلص �للا لوسر باحصأ �يلع ناك امب كسمتلا اندنع ةنسلا لوصأ ةلالض ةعدب لكو عدبلا كرتو م�ب ءادتقإلاو ملسو �ل� ىلعو �يلع
“Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa yang para shahabat
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berada di atasnya, meneladani
mereka serta meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.
7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi rahimahullah berkata:
قفاو نإف ,ةمايقلا موي �نع لئس الإ ائيش ملعلا يف دحأ ثدحأ ام الف الإو ملس ةنسلا
“Tidaklah seseorang memunculkan suatu ilmu (yang baru) sedikitpun kecuali dia akan
ditanya tentangnya pada hari Kiamat ; bila ilmunya sesuai dengan sunnah maka dia
akan selamat dan bila tidak maka tidak”. (Lihat Fathul Bari: 13/290)
8. Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:
�يبن ةنس عابتاو ,�رمأ يف داصتقإلاو �للا ىوقتب كيصوأ ,دعب امأ �ب ترج ام دعب نوثدحملا ثدحأ ام كرتو ,ملسو �ل� ىلعو �يلع �للا ىلص
�تنس
“Amma ba’du, saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan bersikap
sederhana dalam setiap perkaraNya, ikutilah sunnah NabiNya Shollallahu ‘alaihi wa
‘ala alihi wasallam dan tinggalkanlah apa-apa yang dimunculkan oleh orang-orang
yang mengada-adakan setelah tetapnya sunnah beliau Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi
wasallam”. (Riwayat Abu Daud)
9. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:
ىلع ىو�لا رمأ نمو ,ةمكحلاب قطن العفو الوق �سفن ىلع ةنسلا رمأ نم
ةعدبلاب قطن العفو الوق �سفن
“Barang siapa yang menguasakan sunnah atas dirinya baik dalam perkataan maupun
perbuatan maka dia akan berbicara dengan hikmah, dan barang siapa yang
menguasakan hawa nafsu atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka
dia akan berbicara dengan bid’ah”. (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 10/244)