Perio Indikasi Kasus
-
Upload
nissadhania -
Category
Documents
-
view
306 -
download
0
Transcript of Perio Indikasi Kasus
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
1/19
Anatomi jaringan periodontal
Penyebab utama penyakit periodontal
Penyakit periodontal adalah suatu keadaan peradangan dan degenerasi dari jaringan
periodontal seperti gingiva, sementum, ligamen periodontal, serta tulang alveolar. Penyakit
periodontal bersifat kronis, kumulatif dan progresif yang dapat mengakibatkan penderita
kehilangan gigi. Etiologi penyakit periodontal ini sangat kompleks, dan merupakan penyebab
utama kehilangan gigi pada kelompok usia 35 tahun ke atas.
faktor etiologi penyakit gingival dan periodontal diklasifikasikan sebagai berikut : Faktor etiologi primer, berupa plak dental atau plak bakteri.
Faktor etiologi sekunder atau pendorong, yang mempengaruhi efek dari faktor primer.
erdasarkan keberadaanya:
Faktor etiologi lokal! ekstrinsik
Faktor sistemik! intrinsik
Faktor lokal adalah faktor yang berakibat langsung pada jaringan periodonsium" dapat
dibedakan dalam dua bagian yaitu faktor iritasi lokal dan fungsi lokal. #ang dimaksud dengan
faktor lokal adalah plak bakteri sebagai penyebab utama. Faktor$faktor lainnya antara lain adalah
bentuk gigi yang kurang balk dan letak gigi yang tdak teratur, maloklusi, malfungsi gigi, over
hanging restoration dan bruksisme. Faktor tersebut dinamakan faktor ekstrinsik karena berada di
luar jaringan periodonsium
Faktor sistemik sebagai penyebab penyakit periodontal antara lain adalah pengaruh
hormonal pada masa pubertas, kehamilan, menopause, defisiensi vitamin, diabetes mellitus dan
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
2/19
lain$lain. Faktor sistemik adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi umum pasien. Faktor
sistemik dinamakan juga faktor intrinsik karena berada dalam tubuh pasien.
Definisi Poket Periodontal
Poket periodontal, didefinisikan sebagai proses bertambah dalamnya sulkus gingiva,
merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. %eluruh tipe periodontitis yang
berbeda berbagai gambaran histopatologis, seperti perubahan jaringan periodontal, mekanisme
destruksi jaringan, dan mekanisme penyembuhan. &amun demikian, periodontitis tersebut
memiliki etiologi, ri'ayat alami, progresi, dan respon terhadap terapi yang berbeda.
(alaupun penyakit periodontal yang disertai dengan kerusakan tulang biasanya dialami oleh
orang tua, sebanyak )*+ $ -+ berusia diantara )-$5 tahun dilaporkan mengalami penyakit ini.
Prevalensi dan keparahannya meningkat sesuai dengan umur, dari data yang dikumpulkan dalam
&ational ealth E/amination Pada usia )0 1 2 tahun hanya )*+ yang memiliki satu atau lebih
yang memiliki poket periodontal, tetapi pada usia 5$- tahun jumlah poket periodontal
men4apai 5*+.
Poket periodontal merupakan sulkus yang mengalami sakit. rea sulkus dan poket
merupakan area pera'atan tempat kalkulus berkumpul, dan instrumentasi untuk terapi
periodontal non$bedah diaplikasikan. 6asar poket merupakan marjin koronal jaringan
periodontal yang melekat. %e4ara hisltologis, dasar sebuah sulkus sehat adalah batas koronal
perletakan jaringan konektif. Poket dibagi menjadi gingival dan periodontal untuk menegaskan
derajat keterlibatan anatomi.
Pertambahan dalam sulkus gingiva mungkin terjadi akibat pergerakan koronal dari margin
gingiva, pergeseran apikal dari perlekatan gingiva atau sebuah kombinasi kedua proses tersebut.
Poket dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1. Poket Gingiva (pseudo-poket/false poket)
7ipe poket ini dibentuk oleh pembesaran gingiva tanpa disertai destruksi jaringan
periodontal sekitar.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
3/19
%ulkus mengalami pendalaman
akibat peningkatan pembesaran
gingiva. 7ipe poket ini terjadi
bersama dengan destruksi jaringan
periodontal pendukung. ertambah
dalamnya poket se4ara progresif
menyebabkan destruksi jaringan
periodontal pendukung, dan gigi
menjadi goyang, dan tanggal.
. Poket Periodontal (!rue-poket)
7ipe poket yang terbentuk sebagai akibat proses
penyakit atau degenerasi yang menyebabkan jun4tional
epithelium bermigrasi ke apikal sepanjang sementum.
%truktur poket periodontal bartambah dalam 8tingkat
perlekatan9 terlibat berupa sementum, ligamen
periodontal, dan tulang alveolar. Poket periodontal
dibagi berdasarkan posisi poket terhadap tulang alveolardengan dasar poketsuprabonyatau infrabony.
Gambaran "linis Poket Periodontal
7anda klinis yang menunjukkan adanya poket periodontal termasuk gingiva marjinal
ber'arna merah kebiruan, dan mengalami penebalan, sebuah ona vertikal ber'arna merah
kebiruan dari marjin gingiva sampai dengan mukosa alveolar, pembentukan diastema, dan gejala
seperti rasa sakit terlokalisasi atau rasa sakit ;jauh di dalam tulang.< %atu$satunya metode
terper4aya untuk menemukan poket periodontal dan menentukan perluasannya adalah melakukan
probing se4ara perlahan pada margin gingiva di sepanjang seluruh permukaan gigi. &amun
demikian, berdasarkan pemerikasan kedalaman itu, seringkali sulit untuk membedakan sebuah
sulkus normal yang dalam dan poket periodontal yang dangkal. Pada kasus tersebut, perubahan
patologis pada gingiva membedakan kedua kondisi tersebut.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
4/19
a. #uprabony (suprakrestal atau supraalveolar)
%uprabony bagian dasar poket ini berada di koronal pada tulang alveolar.
=ambaran poket periodontal suprabony :
6asar poket berada di koronal pada tulang alveolar
Pola destruksi tulang pendukung pada arah horiontal
%e4ara interproksimal, fiber trans$septal yang direstorasi selama penyakit
periodontal progresif tersusun se4ara horiontal pada ruang antara dasar poket dan
tulang alveolar
Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal di ba'ah poket
mengikuti jalus horiontal$oblik normal antara gigi dan tulang
b. $ntrabony (infrabony% subkrestal atau intraalveolar)
>ntrabony bagian dasar poket berada di apikal dari tinggi tulang alveolar sekitar. Pada tipe
poket kedua ini, dinding poket lateral terdapat di antara permukaan gigi dan tulang
alveolar.
Poket dapat melibatkan satu, dua atau lebih permukaan gigi, dan dapat memiliki
kedalaman berbeda, dan tipe pada permukaan berbeda dari gigi yang sama, dan pada
bagian aproksimal ruang interdental yang sama. Poket juga dapat berbentuk spiral
8sebagai 4ontoh berasal dari satu permukaan gigi, dan berputar di sepanjang gigi dan
melibatkan satu atau lebih permukaan tambahan9. 7ipe poket tersebut paling umum pada
area furkasi.
=ambaran poket periodontal intrabony :
6asar poket berada di ba'ah atau apikal dari 4rest tulang alveolar. >ntra berarti
terletak di dalam tulang.
Pola destruksi tulang pendukung pada arah vertikal 8angular9.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
5/19
%e4ara interproksimal, fiber trans$septal tersusun pada arah oblik dari pada
horiontal. Fiber tersebut meluas dari sementum di ba'ah dasar poket sepanjang
tulang alveolar dan di atas 4rest alveolar terhadap sementum gigi sekitar.
Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal mengikuti polaangular tulang sekitar. ?igamen periodontal meluas dari sementum di ba'ah
dasar poket sepanjang tulang alveolar, dan di atas 4rest alveolar
dan menyatu dengan periosteum terluar.
Gejala Gingivitis
=ingivitis adalah inflamasi pada gingival tanpa adanya kerusakan perlekatan epitel
sebagai dasar sulkus, sehingga epitel tetap melekat pada permukaan gigi di tempat aslinya.=ambaran klinis gingivitis umumnya berupa jaringan gingiva ber'arna merah dan lunak, mudah
berdarah pada sentuhan ringan, ada perbedaan kontur gingiva, ada plak bahkan kalkulus, tanpa
adanya kerusakan pun4ak alveolar yang dapat diketahui se4ara radiografis. =ingivitis disebabkan
oleh faktor lokal dan sistemik.
Faktor lokal adalah plak bakteri gigi, yang menyebabkan terjadinya gingivitis kronis sedangkan
faktor sistemik adalah gingivitis yang disebakan oleh karena peyakit sistemik. =ingivitis
merupakan tahapan a'al terjadinya suatu peradangan jaringan pendukung gigi 8periodontitis9
dan terjadi karena efek jangka panjang dari penumpukan plak. =ingivitis kronis merupakan suatu
kondisi yang umum. @ika di obati, maka prognosis gingivitis adalah baik, namun jika tidak di
obati maka gingivitis dapat berlanjut menjadi periodontitis. =ingivitis kronis merupakan suatupenyakit gusi yang timbul se4ara perlahan$lahan dalam 'aktu yang lama. Penderita gingivitis
jarang merasakan nyeri atau sakit sehingga hal ini menjadi alasan utama gingivitis kronis kurang
mendapat perhatian. Aasa sakit merupakan salah satu symptom yang membedakan antara
gingivitis kronis dengan gingivitis akut.
Periodontitis
Periodontitis adalah keradangan yang mengenai jaringan pendukung gigi, disebabkan oleh
mikroorganisme spesifik dapat menyebabkan kerusakan yang progresif pada ligament
periodontal, tulang alveolar disertai pembentukan poket, resesi atau keduanya. Periodontitis
berdasarkan gejala klinis gambaran radiografis diklasifikasikan menjadi periodontitis kronis dan
periodontitis agresif.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
6/19
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
7/19
. Periodontitis agresifdikenal juga sebagai early$onset periodontitis. Periodontitis agresif
diklasifikasikan sebagai periodontitis agresif lokal dan periodontitis agresif generalis.
Periodontitis agresif biasanya mempengaruhi individu sehat yang berusia di ba'ah 3*
tahun. Periodontitis agresif berbeda dari periodontitis kronis pada usia serangan,
ke4epatan progresi penyakit, sifat, dan komposisi mikroflora subgingiva yang menyertai,
perubahan dalam respon imun host, serta agregasi familial penderita.
urkasi "eterlibatan dan Pera*atan
Perkembangan penyakit periodontal, jika tidak mereda, akhirnya akan mengakibatkan
kehilangan perlekatan yang 4ukup berpengaruh terhadap bifurkasi atau trifurkasi dari gigi
berakar lebih dari satu. Furkasi adalah daerah morfologi anatomi kompleks yang mungkin sulit
atau tidak mungkin untuk dibersihkan dengan pera'atan instrumensi periodontal rutin. Cetode
pera'atan rutin di rumah tidak dapat melindungi daerah furkasi bebas dari plak.
danya keterlibatan furkasi adalah suatu temuan klinis yang dapat menga'ali suatu
diagnosa dari periodontitis lanjut dan menunjukkan prognosis yang kurang baik dari kerusakan
gigi. Beterlibatan furkasi diperlukan untuk masalah diagnosa dan terapi pera'atan.
aktor +tiologi
Faktor etiologi primer dalam perkembangan kerusakan furkasi adalah plak bakteri dan
inflamasi yang terjadi karena terpaparnya plak dental dalam 'aktu yang lama. ?uas kehilangan
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
8/19
perlekatan yang menyebabkan kerusakan furkasi bervariasi dan berhubungan dengan faktor
anatomi lokal 8misalnya jarak furkasi akar, morfologi akar9 dan anomali perkembangan lokal
8misalnya proyeksi servikal enamel9. Faktor lokal mempengaruhi tingkat deposisi plak atau
mempersulit prosedur pelaksanaan kebersihan mulut, sehingga memi4u perkembangan
periodontitis dan kehilangan perlekatan. Penelitian menunjukkan bah'a prevalensi dan
keparahan keterlibatan furkasi meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Baries dan kematian
pulpa juga mempengaruhi gigi yang furkasinya terpapar atau bahkan daerah furkasi itu sendiri.
%emua faktor ini harus dipertimbangkan selama diagnosa, ren4ana pera'atan, dan pera'atan
pasien dengan kerusakan furkasi.
Diagnosa dan "lasifikasi "erusakan urkasi
Pemeriksaan klinis yang menyeluruh adalah kun4i untuk mendiagnosa dan menetapkan
ren4ana pera'atan. Probing se4ara hati$hati diperlukan untuk menentukan adanya keterlibatan
furkasi dan perluasannya" posisi perlekatan sehubungan dengan furkasi dan perluasannya" dan
susunan kerusakan furkasi. 7ransgingival sounding dapat menentukan anatomi kerusakan
furkasi. 7ujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan perluasan
keterlibatan furkasi, serta mengidentifikasi faktor yang mungkin mempengaruhi perkembangan
kerusakan furkasi atau mempengaruhi hasil pera'atan akhir. Faktor$faktor ini termasuk 8)9
morfologi gigi yang terlibat, 89 posisi gigi$gigi yang berdekatan, 839 anatomi lokal dari tulang
alveolar, 829 konfigurasi dari beberapa kerusakan tulang, dan 859 adanya penyakit gigi lain dan
perluasannya 8seperti karies, nekrosis pulpa9.
6imensi pemaparan furkasi bervariasi tetapi biasanya ke4il" 0)+ furkasi memiliki furkasi
H) mm, dan 50+ memiliki furkasi H*,5 mm. Pemeriksa harus mempertimbangkan dimensi ini,
berserta anatomi lokal dari daerah furkasi, ketika memilih instrumentasi probing. Probe
4ross4e4tional ke4il diperlukan jika pemeriksa ingin mendeteksi keterlibatan furkasi se4ara dini.
aktor Anatomi ,okal
Pemeriksaan klinis pasien memungkinkan pemeriksa untuk mengidentifikasi tidak hanya
kerusakan furkasi tetapi juga beberapa faktor anatomi lokal yang mungkin mempengaruhi hasil
terapi 8prognosis9. Aadiografi dental yang baik, 'alaupun tidak memberikan klasifikasi
keterlibatan furkasi yang pasti, 4ukup mendukung informasi penting tambahan untuk ren4ana
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
9/19
pera'atan. Faktor lokal penting termasuk 4iri anatomis dari gigi yang terlibat, seperti penjabaran
selanjutnya.
@arak Furkasi kar
@arak furkasi akar merupakan faktor kun4i dalam perkembangan dan pera'atan
keterlibatan furkasi. @arak dari sementoenamel jun4tion ke pintu masuk furkasi dapat berubah.
=igi mungkin memiliki akar yang sangat pendek, sedang, atau akar yang mungkin bersatu pada
titik dekat apeks gigi. Bombinasi jarak furkasi akar gigi dengan konfigurasi akar mempengaruhi
kemudahan dan keberhasilan pera'atan. %emakin pendek akar gigi, semakin sedikit perlekatan
yang dibutuhkan untuk hilang sebelum furkasi terlibat. %ebelum furkasi terbuka, gigi dengan
per4abangan akar yang pendek mungkin lebih mudah di4apai untuk prosedur pera'atan, dan
per4abangan akar yang pendek mungkin memudahkan prosedur bedah. danya pilihan, gigi
dengan panjang per4abangan akar yang tidak biasa atau akar yang bersatu tidak mungkin
menjadi kandidat yang tepat untuk pera'atan sebelum furkasi terlibat.
Panjang kar
Panjang akar se4ara langsung berhubungan level perlekatan penyangga gigi. =igi dengan
per4abangan akar yang panjang dan akar yang pendek mungkin kehilangan dukungan lebih
banyak ketika furkasi terinfeksi. =igi dengan akar yang panjang dan per4abangan akar yang
pendek hingga sedang memerlukan pera'atan yang tepat karena kurangnya perlekatan yang
tersisa untu memperoleh peran fungsional.
entuk kar
kar mesial pada kebanyakan molar satu dan dua mandibula dan akar mesiobukal dari molar
pertama maksila biasanya membengkok ke arah distal pada sepertiga apikal. %ebagai tambahan,
aspek distal akar ini biasanya sangat bergalur. ?ekukan dan galur mungkin meningkatkan potensi
untuk terjadinya perforasi akar selama pera'atan endodontik atau terjadinya komplikasi pas4a
peletakan restorasi. entuk anatomi ini mungkin juga menghasilkan peningkatan insidensi
fraktur akar vertikal. kuran radikular pada pulpa mesial mungkin mengakibatkan pembuangan
jaringan gigi yang sangat banyak se'aktu preparasi.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
10/19
6imensi >nteradikuler
7ingkat pemisahan akar juga merupakan faktor penting dalam ren4ana pera'atan. kar
gigi yang 4ukup rapat atau menyatu dapat menghalangi prosedur instrumentasi yang adekuat
selama s4alling, root planning, dan pembedahan. =igi dengan akar yang terpisah jauh memiliki
lebih banyak pilihan pera'atan dan pera'atan dapat lebih tepat.
natomi Furkasi
natomi furkasi adalah kompleks. danya pun4ak bifurkasi, bentuk konkaf pada
pun4aknya dan kemungkinan adanya kanal aksesoris merupakan komplikasi tidak hanya
s4alling, root planning, dan pembedahan, tetapi juga pemeliharaan jaringan periodontal.
Idontoplasti untuk menurunkan atau mengurangi pun4ak ini mungkin diperlukan selama
pera'atan pembedahan untuk hasil yang optimal.
Proyeksi %ervikal Enamel
Proyeksi enamel servikal 8GEP9 dilaporkan terjadi pada 0,+ sampai 0,+ dari molar.
Prevalensi tertinggi yaitu pada molar kedua maksila dan mandibula. Perluasan GEP
diklasifikasikan oleh Casters dan oskins pada tahun )-2 8tabel 0$)9" gambar 0$2
merupakan 4ontoh GEP kelas >>>. Proyeksi ini dapat mempengaruhi kontrol plak, komplikasi
s4alling, root planning, dan mungkin menjadi faktor lokal dalam perkembangan gingivitis dan
periodontitis. GEP harus dihilangkan untuk mendukung fase pemeliharaan.
Anatomi ,esi !ulang
Pola Behilangan 7ulang
entuk lesi tulang yang berhubungan dengan furkasi dapat berbeda se4ara signifikan.
Behilangan tulang horiontal dapat mengakibatkan terpaparnya furkasi dengan selapis tipis plat
tulang bagian bukal!lingual yang mungkin hilang seluruhnya selama resorpsi. lternatif lain,
daerah dengan leakage tulang yang tebal mungkin bertahan lama dan predisposisi terhadap
perkembangan furkasi dengan kehilangan tulang vertikal yang dalam. Pola kehilangan tulang
pada permukaan gigi lainnya yang terlibat dan gigi$gigi yang berdekatan juga harus
dipertimbangkan selama ren4ana pera'atan. Aespon pera'atan pada 4a4at tulang berdinding
banyak yang dalam, berbeda dengan daerah kehilangan tulang horiontal. ?esi kompleks
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
11/19
berdinding banyak dengan komponen interadikular vertikal yang dalam mungkin menjadi
kandidat untuk pera'atan regeneratif. lternatif lainnya, molar dengan kehilangan perlekatan
pada hanya satu akar mungkin dira'at dengan prosedur resektif.
asala& Gigi ,ainnya
Bondisi gigi dan jaringan periodontal dari gigi yang berdekatan harus dipertimbangkan
selama ren4ana pera'atan untuk keterlibatan furkasi. Bombinasi keterlibatan furkasi dan
prakiraan akar gigi yang berdekatan me'akili masalah yang sama dengan adanya furkasi tanpa
pemisahan akar yang adekuat. %ama halnya dengan adanya kemungkinan dilakukannya
pen4abutan gigi yang terlibat atau pemotongan satu atau lebih dari akar gigi.
danya gingival 4ekat yang adekuat dan vestibulum yang sedang sampai dalam akan
memfasilitasi hasil pera'atan bedah, jika diindikasikan.
$ndeks "eterlibatan urkasi
Perluasan dan konfigurasi kerusakan furkasi adalah faktor yang mempengaruhi diagnosa
dan ren4ana pera'atan. al ini menuntun perkembangan sejumlah indeks untuk men4atat
keterlibatan furkasi. >ndeks ini didasarkan pada pengukuran horiontal dari kehilangan
perlekatan dari kerusakan furkasi, kombinasi pengukuran horiontal dan vertikal, atau kombinasi
temuan ini dengan konfigurasi lokal dari deformitas tulang. =li4kman mengklasifikasikan
keterlibatan furkasi kedalam empat derajat.
6erajat >
Beterlibatan furkasi derajat > adalah tahap permulaan atau tahap dini dari keterlibatan
furkasi. poketnya adalah poket supraboni dan a'alnya mempengaruhi jaringan lunak.
Behilangan tulang dini mungkin terdeteksi dengan adanya peningkatan kedalaman probing,
tetapi perubahan radiografi tidak selalu ditemukan.
6erajat >>
Beterlibatan furkasi derajat >> dapat mempengaruhi satu atau lebih furkasi pada gigi yang
sama. kerusakan furkasi, pada dasarnya merupakan 4ul de sa4 8saluran buntu yang dibatasi oleh
permukaan9 dengan komponen horiontal yang nyata. @ika kerusakan multiple terjadi, kerusakan
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
12/19
tidak tergabung satu dengan yang lain karena ada satu bagian tulang alveolar yang tersisa
melekat pada gigi. 7ingkat probing horiontal dari furkasi menentukan apakah kerusakannya
merupakan kerusakan a'al atau lanjutan. Behilangan tulang vertikal mungkin terjadi dan
mengakibatkan komplikasi pera'atan. Aadiografi mungkin bisa atau tidak menggambarkan
keterlibatan furkasi, khususnya dengan molar maksila karena gambaran radiografi yang tumpang
tindih dari akar$akar gigi. 6alam beberapa hal, bagaimanapun adanya furkasi mengindikasikan
kemungkinan adanya keterlibatan furkasi.
6erajat >>>
Beterlibatan furkasi derajat >>>, tulang tidak melekat pada pun4ak furkasi. Pada a'al
keterlibatan furkasi derajat >>>, pemaparan furkasi mungkin terisi jaringan lunak dan mungkin
tidak terlihat. Blinisi bahkan mungkin tidak dapat mele'atkan probe periodontal se4ara
sempurna mele'ati furkasi karena terhalang oleh pun4ak bifurkasi atau margin tulang
fasial!lingual. agaimanapun, jika klinisi menambahkan dimensi probing bukal dan lingual dan
memperoleh pengukuran probing kumulatif yang sama atau lebih besar daripada dimensi
bukal!lingual dari orifisi furkasi gigi, klinisi harus menyimpulkan adanya furkasi derajat >>>.
7epatnya penjelasan dan sudut radiografi dari gambaran radiografi dari furkasi derajat >>> dini
menggambarkan adanya daerah radiolusen pada per4abangan akar gigi.
6erajat >J
Beterlibatan furkasi derajat >J, tulang interdental rusak, dan jaringan lunak turun ke apikal
maka pembukaan furkasi se4ara klinis dapat terlihat. =ambaran seperti tero'ongan terjadi antara
akar gigi yang terlibat. Ileh karena itu probe periodontal dapat dengan mudah le'at dari satu sisi
ke sisi lainnya.
>ndeks Blasifikasi ?ainnya.
amp dkk. memodifikasi sistem klasifikasi derajat >>> dengan pengukuran perlekatan dalam
millimeter untuk membatasi perluasan keterlibatan horiontal. Easley, 6rennan, 7arno', dan
Flet4her menggambarkan sistem klasifikasi yang mempertimbangkan keduanya, kehilangan
perlekatan horiontal dan vertikal dalam klasifikasi keterlibatan furkasi. %ubkelasnya adalah: ,
, dan G. ;< berukuran )$3mm, ;< berukuran 2$mm, dan ;G< berukuran mm atau lebih.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
13/19
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
14/19
oot planning : Proses dimana kalkulus yang berada disementum dikeluarkan dari akar
gigi untuk mengahasilkan permukaan akar gigi yang halus, keras dan
bersih.
!ujuan : ntuk memulihkan kesehatan gusi se4ara menyeluruh untuk menghapus
elemen yang dapat menyebabkan inflamasi gusi dari permukaan gigi.
$ndikasi : $ Peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh faktor lokal.
$ Bedalaman poket 3$5mm.
"onta indikasi : $ Pada dinding poket terdapat jaringan fibrotik.
$ Bedalaman poket K5mm.
$ danya ketelibatan furkasi.$ 6aerah yang sulit dijangkau.
!a&apan :
). 6engan kuret universal! gra4ey 8&o.$0,-$)*,))$),)3$)29 alat dipegang pens grap atau
modifikasi.
. Cembentuk sudut 25o. 7umpuan tangan pada gigi tetangga terdekat.
3. 7epi tajam alat ditempatkan pada api4al kalkulus.
2. =erakan s4aling pendek dan kuat kearah korona dengan arah vertikal.
5. =erakan penghalusan akar dilakukan pelan dan panjang.
. %4aling aproksimal leher gigi agar sejajar dengan sumbu panjang gigi.
. Gek dengan memakai sonde hingga mendapatkan permaukaan akar yang halus.
0. >rigasi dengan menggunakan I3+ kemudian irigasi kembali dengan aLuades steril.
Permu aan
tulang
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
15/19
!anda tanda inflamasi:
). Aubor : Cerah.
. Balor : Panas.
3. 6olor : %akit.
2. 7umor : engkak.
5. Fungsio lesa : Behilangan fungsi normal.
Alat- alat yang digunakan:
). lat standar : Ba4a mulut &o. 2 dan 5.
Pinset.
%onde half moon.Ekskavator.
. Guret universal!gra4ey:
3. Bapas.
2. Basa.
5. %yring.
. Gotton roll.
. etadine.
0. lkohol.
-. I 3+ 3 44.
)*. Luades.
)). %u4tion.
"uretase
Buretase adalah: Penyingkiran jaringan granulasi yang terinfeksi kronis yang berada pada
dinding saku periodontal.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
16/19
Buretase gingival: mengambil jaringan inflamasi pada gingiva lateral ke dinding poket dan
jun4tional epitelium.
Buretase sub gingival: pikal ke jun4. Epitelium dan memotong perlekatan jaringan ke alveolar
4rest.
>ndikasi kuretase:
). Cenghilangkan poket supraboni
. Cenghilangkan poket infraboni dengan kedalaman sedang dan mudah di4apai 83$2 mm9
3. Buretase dapat dilakukan sebagai pera'atan alternatif untuk meredakan inflamasi
sebelum penyingkiran saku dengan tehnik bedah lain, atau pada pasien kontra indikasi
flap.
2. Buretase sering juga dilakukan pada kunjungan berkala dalam fase pemeliharaan, sebagai
metode pera'atan pemeliharaan pada daerah dengan rekurensi inflamasi dan pendalaman
saku.
5. iperemi gingiva yang menetap setelah root planing.
Bontra indikasi:
). 4ute ne4rotiing ulserative gingivitis
. Belainan mu4ogingiva karena gingiva!mukosa yang rapuh dan tipis mudah sobek
3. Poket dengan dinding gingival yang fibrotik.
2. danya 4a4at tulang yang harus dikoreksi
+0A0A !+AP$
). %4alling M I>
. Evaluasi 5$ hari
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
17/19
3. >nstruksi dan motivasi pasien
2. Aoot planning dan kuretase
5. Bontrol >
. Bontrol >>
lat root planing dan kuretase:
Buret dibedakan atas dua tipe: kuret universal dan kuret khusus 8area-specific!Gracey curette).
Perbedaan antara kuret universal dengan kuret khusus!=ra4ey adalah
). Buret universal dapat digunakan pada semua daerah dan sisi!permukaan, sisi pemotong pada
kuret universal ganda. Buret melengkung ke arah atas. Permukaan mata pisau kuret
universal tegak lurus terhadap leher alat.
. Buret gra4ey hanya pada daerah dan sisi tertentu sedangkan pada kuret khusus tunggal. Buret
melengkung kearah atas dan samping. Cata pisau kuret membentuk sudut *N terhadap leher
alat.
Buret =ra4ey:
). Buret gra4ey no )$ : untuk gigi anterior.
. Buret gra4ey no 3$2 : untuk gigi anterior.
3. Buret gra4ey no 5$ : untuk gigi anterior dan premolar.
2. Buret gra4ey no $0, -$)* : untuk gigi posterior fasial dan lingual.
5. Buret gra4ey no ))$) : untuk gigi posterior mesial.
. Buret gra4ey no )3$)2 : untuk gigi posterior distal.
. Buret gra4ey no )5$): untuk daerah mesio$posterior.
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
18/19
7ahapan kuretase:
). ?ihat keadaan umum 8tensi, tekanan darah9
-
7/24/2019 Perio Indikasi Kasus
19/19
. ?akukan tindakan asepsis
3. nestesi lokal
2. Cembersihkan jaringan granulasi dan jaringan nekrotik dari dinding poket hingga
bersih,halus, sampai keluar darah segar.
5. Cembersihkan epitel dasar poket.
. >rigasi: I dan aLuades
. Permukaan gingiva ditekan selama 5 menit ke permukaan gigi.
0. ila perlu ditutup menggunakan periodontal pa4k.
-. Bontrol paska kuret kali interval 5$ hari.
Bontrol:
Pemeriksaan berkala se4ara teratur.
Bontrol plak
I> 8Cenyikat gigi, obat kumur, dental floss, kontrol rutin setiap bulan ke dokter gigi9
Iral profilaksis