PERILAKU ORGANISASI

17
PERILAKU PERILAKU ORGANISASI ORGANISASI STRES KERJA STRES KERJA Disusun Oleh: Kelompok IV 1.Made Sri Nopiyani (A1B009016) 2.I Gusti Ayu Suka Wati (A1B009076) 3.Nuke Arianti (A1B009094) 4.Efin (A1B009118)

description

PERILAKU ORGANISASI. Disusun Oleh: Kelompok IV Made Sri Nopiyani(A1B009016) I Gusti Ayu Suka Wati (A1B009076) Nuke Arianti(A1B009094) Efin(A1B009118 ). STRES KERJA. Apa itu Stres ??. Apa itu Stres Kerja ??. Pengertian Stres dan Stres Kerja. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERILAKU ORGANISASI

Page 1: PERILAKU ORGANISASI

PERILAKUPERILAKU ORGANISASIORGANISASI

STRES KERJASTRES KERJADisusun Oleh:

Kelompok IV

1.Made Sri Nopiyani (A1B009016)2.I Gusti Ayu Suka Wati (A1B009076)3.Nuke Arianti (A1B009094)4.Efin (A1B009118)

Page 2: PERILAKU ORGANISASI

Apa itu Stre

s??Apa itu Stres Kerja??

Page 3: PERILAKU ORGANISASI

Pengertian Stres dan Stres KerjaPengertian Stres dan Stres Kerja

• secara formal, stress adalah “suatu respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/ atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal,situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan atau fisik khusus pada seseorang.

• stres kerja adalah stres yang dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.

Page 4: PERILAKU ORGANISASI

Jenis-Jenis StresJenis-Jenis Stres

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.

2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

Page 5: PERILAKU ORGANISASI

Model Stres Model Stres

stresor Hasil

Stres

1. Tingkat Individu

2. Tingkat Kelompok

3. Tingkat Organisasional

4. Ekstraorganisasional

1. Psikologis/ yang berkaitan dengan sikap

2. Keperilakuan

3. Kognitif

4. Kesehatan Fisik

Perbedaan Individual

Page 6: PERILAKU ORGANISASI

StressorStressor

Stressor adalah faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan stress. Dengan kata lain, stresor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon stres. Gambar di atas menunjukkan empat jenis utama stresor yaitu:1. Tingkat individual

2. Tingkat kelompok

3. Tingkat organisasi

4. Diluar organisasi(Ekstraorganisasional)

Page 7: PERILAKU ORGANISASI

Stres yang dirasakanStres yang dirasakan

Stres yang dirasakan menggambarkan persepsi keseluruhan seseorang individu mengenai bagaimana berbagai stresor mempengaruhi kehidupannya. Persepsi terhadap stresor ini merupakan suatu komponen yang penting di dalam proses stres karena orang menginterprestasikan stresor yang sama secara berlainan.

Page 8: PERILAKU ORGANISASI

HasilHasil

• Para ahli teori menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi atau hasil psikologis yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan, kognitif, dan kesehatan fisik. Sebuah badan penelitian yang besar mendukung dampak negatif dari stres yang dirasakan pada banyak aspek kehidupan kita. Stres berkaitan secara negatif dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, emosi positif, dan kinerja yang berhubungan secara positif dengan tingkat perputaran yang disebabkan oleh kepenatan.

Page 9: PERILAKU ORGANISASI

Perbedaan Individual Perbedaan Individual

Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor tertentu. Sebagai contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin. Stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih tinggi pada pekerjaan klerikal tingkat rendah daripada pekerjaan profesional, dan konflik antar pribadi merupakan suatu sumber stres yang lebih besar bagi kaum wanita daripada kaum pria. Pengendalian yang dirasakan juga merupakan suatu moderator yang signifikan dari proses stres. Orang merasakan tingkat stres yang lebih rendah dan mengalami konsekuensi yang lebih mendukung pada saat mereka percaya bahwa mereka dapat mengendalikan stresor yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Page 10: PERILAKU ORGANISASI

Moderator stresModerator stres

Tipe-tipe moderator antara lain:

1. Kepribadian

2. Perilaku tipe A

3. Dukungan sosial,

4. Penanggulangan.

Page 11: PERILAKU ORGANISASI

Gejala-Gejala StresGejala-Gejala Stres

• Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:

1. Gejala Psikologis

2. Gejala Fisiologis

3. Gejala Perilaku

Page 12: PERILAKU ORGANISASI

Gejala stres kerja yang sering Gejala stres kerja yang sering terjaditerjadi

Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering terjadi, yaitu meliputi:– Kepuasan kerja rendah– Kinerja yang menurun– Semangat dan energi menjadi hilang– Komunikasi tidak lancar– Pengambilan keputusan jelek– Kreatifitas dan inovasi kurang– Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi normal individu sebelumnya.

Page 13: PERILAKU ORGANISASI

Dampak StresDampak Stres

1. Bagi karyawanPada diri karyawan, konsekuensi tersebut dapat berupa

menurunnya gairah kerja, kecemasan yang tinggi, frustrasi dan sebagainya (Rice, 1999). Konsekuensi pada karyawan ini tidak hanya berhubungan dengan aktivitas kerja saja, tetapi dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan. Seperti tidak dapat tidur dengan tenang, selera makan berkurang, kurang mampu berkonsentrasi, dan sebagainya.

2. Bagi PerusahaanBagi perusahaan, konsekuensi yang timbul dan bersifat tidak langsung adalah meningkatnya tingkat absensi, menurunnya tingkat produktivitas, dan secara psikologis dapat menurunkan komitmen organisasi, memicu perasaan teralienasi, hingga turnover

Page 14: PERILAKU ORGANISASI

Manajemen Stres dan Teknik Manajemen Stres dan Teknik Pengurangan StresPengurangan Stres

1. Manajemen stresMaka diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu– pendekatan individu – pendekatan organisasi.

2. Teknik Pengurangan Stres– Relaksasi otot– Biofeedback– Meditasi– Restrukturesasi Kognitif

Page 15: PERILAKU ORGANISASI

KesimpulanKesimpulanKESIMPULAN

Stres kerja merupakan suatu yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan. Karena stres dalam bekerja akan mempengaruhi kinerja karyawan serta kegiatan perusahaan.

Jadi stres kerja haruslah mendapatkan perhatian penting dalam kegiatan organisasi dan termanajemen dengan baik.

Page 16: PERILAKU ORGANISASI

Sekian Materi Yang Sekian Materi Yang Kami Sampaikan…..Kami Sampaikan…..

TerimaTerima KasihKasih

Page 17: PERILAKU ORGANISASI

PENYEBAB STRESSPENYEBAB STRESS

• FAKTOR INDIVIDU

KEPERIBADIAN, KELUARGA, PRILAKU DLL

• FAKTOR ORGANISASI

JABATAN, PEKERJAAN DLL