PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU...

51
Perkembangan santri – konsep dasar perilaku Page 1 Modul 1 PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU A. PENDAHULUAN Memahami perilaku santri merupakan hal yang penting bagi guru. Proses pendidikan dan pembelajaran menuntut guru untuk berinteraksi dengan santri. Interaksi yang terjalin haruslah interaksi yang mendidik. Pemahaman terhadap apa, mengapa, bagaimana santri berperilaku membantu guru menetapkan stimulasi yang dilakukan agar santri menampilkan perilaku diharapkan sebagai indikator terjadi proses belajar dan tercapainya hasil belajar. Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana memahami santri. Pada modul 1 (satu) ini dipaparkan konsep dasar perilaku dimulai dari definisi perilaku sampai dengan bagaimana santri menyesuaikan diri. Pembahasan diurutkan secara konseptual dan praksis sehingga diahir modul anda diharapkan memahami secara utuh apa, mengapa, dan bagaimana santri berperilaku.sehingga anda dapat merancang stimulasi yang mendorong santri menunjukkan perilaku tertentu sesuai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda mampu menganalisa perilaku santri dan perilaku anda sendiri sebagai calon pendidik sehingga pada akhirnya anda dapat meningkatkan kualitas perilaku anda sebagai pendidik yang professional dan kualitas perilaku siswa sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai sebagai hasil belajar dan pendidikan. Secara khusus anda diharapkan dapat : a. mengidentifkasi faktor-faktor pencetus perilaku b. mengidentifikasi motif santri berperilaku c. menganalisa mekanisme perilaku santri d. mengidentifikasi perilaku pertahanan diri santri

Transcript of PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU...

Page 1: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 1

Modul 1

PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU

A. PENDAHULUAN

Memahami perilaku santri merupakan hal yang penting bagi guru. Proses

pendidikan dan pembelajaran menuntut guru untuk berinteraksi dengan santri.

Interaksi yang terjalin haruslah interaksi yang mendidik. Pemahaman terhadap

apa, mengapa, bagaimana santri berperilaku membantu guru menetapkan

stimulasi yang dilakukan agar santri menampilkan perilaku diharapkan sebagai

indikator terjadi proses belajar dan tercapainya hasil belajar.

Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal

bagaimana memahami santri. Pada modul 1 (satu) ini dipaparkan konsep dasar

perilaku dimulai dari definisi perilaku sampai dengan bagaimana santri

menyesuaikan diri. Pembahasan diurutkan secara konseptual dan praksis

sehingga diahir modul anda diharapkan memahami secara utuh apa, mengapa,

dan bagaimana santri berperilaku.sehingga anda dapat merancang stimulasi yang

mendorong santri menunjukkan perilaku tertentu sesuai tujuan pembelajaran dan

pendidikan.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda mampu menganalisa

perilaku santri dan perilaku anda sendiri sebagai calon pendidik sehingga pada

akhirnya anda dapat meningkatkan kualitas perilaku anda sebagai pendidik yang

professional dan kualitas perilaku siswa sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai sebagai hasil belajar dan pendidikan. Secara khusus anda diharapkan

dapat :

a. mengidentifkasi faktor-faktor pencetus perilaku

b. mengidentifikasi motif santri berperilaku

c. menganalisa mekanisme perilaku santri

d. mengidentifikasi perilaku pertahanan diri santri

Page 2: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 2

Pencapaian kemampuan yang diharapkan memerlukan dukungan

pemahaman anda terhadap konsep dasar dan pemahaman tentang santri (cara

pandang terhadap santri) dari materi perkuliahan/ modul landasan pendidikan

serta menguasai konsep dasar dan pemahaman tentang pendidikan serta proses

pendidikan dan pembelajaran (cara pandang tentang pendidikan dan

pembelajaran) dari materi perkuliahan/ modul paedagogik

Modul terdiri dari dua kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 (satu)

disajikan secara berurutan mulai dari definisi perilaku, factor-faktor pencetus

perilaku, motif sebagai penggerak perilaku, dan motivasi berperilaku. Pada

bagian 2 (dua) dipaparkan : jenis-jenis perilaku, mekanisme perilaku, pencapaian

tujuan perilaku, dan bagaimana santri menyesuaikan diri penyesuaian diri pada

pencapaian tujuan perilaku. Hubungan antar bahasan divisualisasikan dalam peta

konsep sebagai berikut :

perilaku

faktor

motif-motivasi

mekanisme

Tujuan perilaku

Page 3: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 3

Pemahaman terhadap paparan modul ini dapat dicapai bila anda mempelajari

modul ini dengan memperhatikan petunjuk belajar sebagai berikut :

a. Bacalah paparan modul dengan seksama dari mulai bagian pendahuluan

hingga rangkuman.

b. Pergunakan glosarium untuk memahami arti kata atau konsep yang

diarasakan belum dikenal atau sulit dipahami.

c. Bila diperlukan cari sumber bacaan tambahan yang ada dalam daftar

rujukan untuk memperoleh pengayaaan pemahaman

d. Kerjakan tugas-tugas yang ada dalam modul sehingga anda secara

praksis paham konsep yang disajikan

e. Setelah selesai membaca paparan dan mengerjakan tugas, kerjakan tes

formatif

f. Periksa hasil pekerjaan anda berdasarkan kunci, hitung berapa nilai anda.

Jika nilai anda kurang dari standar, lihat pada bagian mana anda kurang,

lalu baca kembali paparan modul, dan cobalah mengulang menjawab

pertanyaan tes formatif kembali. Pafahami penjelasan jawaban yang

benar pada kunci jawaban.

Page 4: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 4

B.I. KEGIATAN BELAJAR I

KONSEP DASAR PERILAKU

Apakah anda seseorang yang memikirkan dengan serius pakaian apa

yang akan anda kenakan besok hari, atau anda mengenakan pakaian yang

menurut anda nyaman untuk dikenakan saat tersebut, atau anda hanya

mengambil pakaian yang berada paling atas`dari tumpukan pakaian dalam

lemari, atau anda mengenakan pakaian yang tersedia karena hanya pakaian itu

yang masih bersih untuk digunakan. Jawaban anda menunjukkan perilaku anda

dalam berpakaian.

Apakah anda pernah memperhatikan bagaimana santri-santri bermain.

Ada santri yang asik dengan mainannya sendiri, ada santri yang berusaha

mengajak teman-temannya bermain bersama, ada santri yang mengikuti

kemanapuan dan apapun yang dikerjakan oleh temannya. Mengapa mereka

menunjukkan perilaku yang berbeda ?, apa yang menyebabkan perilaku mereka

berbeda padahal berada dalam kegiatan yang sama bermain.

Pada saat anda mengajar, anda mungkin pernah menghadapi beragam

situasi dan beragam tampilan perilaku santri. Keributan pada saat masuk kelas,

karena ada santri yang berlari masuk ke kelas, santri yang menyapa temannya,

santri yang memperlihatkan mainan pada temannya, santri yang menceritakan

pengalamannya, santri yang mengerjakan pr karena lupa mengerjakan di rumah

atau santri yang duduk sendiri dibangkunya menunggu kegiatan pembelajaran

dimulai. Mengapa para siswa melakukan aktivitas-aktivitas tersebut?. Faktor-

faktor apa yang membuat perilaku para siswa berbeda?. Secara konseptual

bagaimana hal tersebut dijelaskan.

1. Definisi Perilaku

Perilaku adalah manifestasi hayati makhluk hidup, hidup.

Apapun yang menunjukkan makhluk hidup, hidup itulah adalah perilaku.

Pada dasarnya yang berperilaku tidak hanya manusia tetapi semua makhluk

Page 5: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 5

hidup. Kualitas perilaku yang ditampilkan Pada paparan modul ini kita tidak

akan membahas perilaku makhluk hidup. Kita adalah manusia dan yang

menjadi sasaran layanan pendidikan dan pembelajaran adalah manusia

khusus santri. Pembahasan kita spesifik pada perilaku santri dalam proses

pendidikan dan kegiatan pembelajaran..

Perhatikan gambar 1.1 dibawah ini, gambar-gambar tersebut

menunjukkan manusia sedang berperilaku.

Gambar 1,1 beragam perilaku manusia

Manusia dalam perspektif psikologi dipandang sebagai individu. Individu

yang memiliki karakteristik dan keunikan tertentu, ciri-ciri yang spesifik dan

khas baik yang bersifat fisik maupun psikis. Secara garis besar manusia

terdiri atas aspek jasmani atau fisik dan rohani psikis, walaupun disebut

terpisah dalam kenyataanya kedua tidak dapat dipisahkan, merupakan satu

kesatuan yang utuh (undivided – tidak terpisahkan). Keutuhan ini akan

terpisah msantriala manusia mati. Pada saat itu individu tidak lagi

berperilaku. Sebagai individu manusia memiliki ciri yang esensial yaitu

selalu berperilaku atau melakukan kegiatan. Perilaku meliputi perilaku yang

nampak maupun perilaku yang tidak nampak (Nana Syaodih, 2004).

Perilaku yang nampak adalah perilaku yang dapat dilihat seperti

berkedip, berlari, dan menulis. Perilaku yang tidak nampak adalah perilaku

yang tidak dapat dilihat oleh mata tetapi menunjukkan sisi kehidupan

Page 6: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 6

manusia, seperti berpikir, dan berperasaan. Kita tidak dapat melihat

bagaimana individu berpikir, yang dapat kita lihat perilaku berikutnya

sebagai keputusan hasil berpikir, mungkin bergerak atau mungkin diam.

Individu berperilaku dalam interaksinya dengan lingkungan. Perilaku

individu memiliki arti/ makna yang berbeda dalam konteks lingkungan yang

berbeda.

Santri sebagai individu akan terus menerus berperilaku selama mengikuti

kegiatan pembelajaran dan proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan

paparan yang telah anda baca, coba identifikasi perilaku yang ditampilkan

santri dalam kegiatan pembelajaran. Tuliskan pada tabel berikut

Perilaku santri dalam proses pembelajaran adalah :

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11 12

13 14

15 16

Apakah kolom pada tabel diatas masih kurang, ya pasti, karena banyak

sekali perilaku yang ditampilkan santri. Santri adalah individu yang selalu

berperilaku.

Apakah perilaku yang ditampilkan santri terjadi karena apa yang ingin

mereka lakukan atau karena ada faktor-faktor lain yang menyebabkan

mereka berperilaku. Apakah anda mungkin menjadi penyebab mereka

melakukan suatu perilaku tertentu, ataukah apakah memang anda secara

sengaja menginginkan mereka menunjukkan suatu perilaku ?

Page 7: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 7

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Para ahli berbeda pendapat tentang apa yang menyebabkan individu

berperilaku.Pendekatan yang berbeda menunjukkan pandangan yang berbeda

tentang penyebab individu berperilaku. Berdasarkan pandangan tentang

penyebab perilaku dapat didentifikasi jenis-jenis perilaku yang ditampilkan

oleh individu. Pendekatan dan pandangannya terhadap penyebab perilaku

dapat diidentifikasi sebagai berikut .

a. Pendekatan psikoanalisa

kesadaran

ambang sadar

ketidaksadaran

gambar 1.2 kesadaran dan ketidaksadaran

Psikoanalisa memandang perilaku individu dipengaruhi oleh

kesadaran individu. Tokoh Psikoanalisa Sigmund Freud menggambarkan

kehidupan individu ibarat gunung es. Sebagian gunung es tampak

dipermukaan air, bagian ini disebut kesadaran, perilaku sepenuhnya

dilakukan atas dasar kesadaran atau perilaku yang sepenuhnya dalam

kontrol individu. Contoh santri berangkat dan mengikuti proses

pembelajaran dikelas dan menyadari keberadaannya di sekolah dan di

dalam kelas.

Sebagian gunung es tenggelam, bagian ini disebut ketidaksadaran

dan merupakan bagian yang lebih besar. Individu melakukan aktivitas-

aktivitas secara tidak sadar atau di luar kontrol dirinya. Contoh, kita

melihat siswa yang meyangga kepalanya pada saat mendengarkan

penjelasan guru, padahal kepalanya tiak berat dan kalau kita tanyakan

Page 8: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 8

pada mereka kenapa mereka menyangga kepalanya, mereka menjawab

tidak tahu.

Diantara kesadaran dan ketidaksadaran terdapat bagian ambang

sadar. Ambang sadar bersifat fluktuatif sejalan dengan kondisi kesadaran

dan ketidaksadaran individu. Contoh, melamun pada saat anda sedang

menunggu seseorang, anda sadar menunggu, apa yang terjadi dalam

lamunan adalah hal-hal yang terjadi dalam alam bawah sadar atau

ketidaksadaran, melamun menjadi wilayah ambang sadar. Pada saat anda

masih mengontrol diri anda, walaupun anda sedang melamun anda

mudah tersadarkan atau dapat merespon dengan cepat sapaan teman

anda, tetapi pada saat lamunan anda sangat mendalam anda menjadi

terkaget-kaget atau malah kebingungan terhadap sapaan teman anda,

karena sejenak anda tidak ada dalam dunia nyata tetapi masuk pada

dunia yang anda ciptakan. Pada budaya Jawa Barat orang tua sering

mengingatkan untuk tidak berlama-lama melamun agar mudah kembali

pada dunia nyata atau dalam kesadaran.

Pada konteks islam, kesadaran dan ketidaksadaran memperoleh

perhatian. Melakssantrian ibadah dilakukan dalam kesadaran. Contoh

shalat dilakssantrian dalam kesadaran pada waktu tertentu, gerakan

tertentu dan surat, ayat atau bacaan tertentu. Sebagaimana Qs An-Nisa

(4) ayat 103 : “……….. Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang

ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. Pada saat

seseorang tertidur diantara waktu shalat, individu diwajibkan untuk

berwudhu kembali, karena tidak tahu apa yang terjadi pada saat tidur

mungkin saja terjadi sesuatu yang membatalkan wudhu contoh kentut,

tidur adalah kondisi ketidaksadaran

b. Pendekatan behavioral

Pendekatan behavioral memandang perilaku manusia merupakan

proses stimulus respon.

Page 9: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 9

atensi

S R

sensasi

Bagan 1.1 proses stimulus respon

Individu akan berperilaku (merespon) msantriala terstimulasi. Stimulus

datang dari lingkungan mengenai alat-alat dria manusia. Alat dria adalah

panca indra, meliputi pendengaran – telinga, penciuman – hidung,

pengecap – lidah, penglihatan – mata, peraba – kulit; serta hati dan

pikiran. Stimulasi yang mengenai alat-alat dria menjadi sensasi. Sensasi

membuat individu memberikan respon. Perilaku sebagai respon individu

terhadap stimulasi yang dirasakan disebut atensi (perhatian). Perilaku

individu dapat menjadi stimulasi bagi orang lain. Perilaku yang

mengudang respon yang sangat intens pada orang lain kita sebut

sensasional.

Santri memperhatikan guru didalam kelas karena sensasi suara,

gerakan maupun kemenarikan materi yang disampaikan oleh guru.

Mari kita ingat-ingat perilaku-perilaku apa yang dilakukan oleh guru

yang membuat para santri memberikan perhatian pada pembelajaran

yang kita lakukan atau memberikan perhatian secara pribadi pada guru.

Cobalah tuliskan dalam tabel dibawah ini

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11 12

13 14

Page 10: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 10

Jawaban anda menunjukkan bahwa perilaku guru menstimulasi

perilaku santri. Perilaku santri dipengaruhi oleh stimulasi yang datang

dari lingkungan. Salah satu teori dalam pendekatan behavioristik yaitu

teori Tabularasa menyatakan santri ibarat pualam putih, perilaku yang

ditampilkan santri tergantung coretan-coretan yang dilakukan orang

dewasa terhadapnya. Salah satu jargon para ahli behavioristik adalah “

berikan pada sepuluh orang santri, akan kujadikan sepuluh orang yang

berbeda (menjadi apa yang dinginkan)”.

Lingkungan yang dipersiapkan/ dirancang membentuk perilaku

tertentu pada individu. Contoh dalam kegiatan pendidikan secara utuh

dapat kita lihat pada pendidikan yang dilakukan di lingkungan ABRI dan

kepolisian serta sekolah-sekolah kedinasan lain. Bagaimana berbagai

aturan dan penciptaan kondisi dipersipkan dengan harapan tertampilkan

perilaku tertentu yang diharapkan.

Gambar 1.3 Lingkungan yang nyaman

Apa yang anda bayangkan pada saat melihat gambar diatas ?,

Bagaimana perilaku santri-santri yang tinggal dalam rumah yang asri

seperti tampak pada gambar?. Santri-santri akan merasa aman, nyaman

dan berbahagia, sehingga perilaku yang tertampilkan adalah perilaku

Page 11: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 11

penuh kegembiraan. Mungkinkah kita menciptakan lingkungan sekolah

kita seperti itu?. Jawabannya “harus”, kalau kita ingin santri kita merasa

betah, nyaman dan ingin berada disekolah.

Islam mengajarkan, santri terlahir fitrah, yang menjadikannya

islam, majusi, atau nasrani adalah orang tuanya. Kepatuhan santri pada

Yang Maha Kuasa Allah SWA akan terbentuk bilamana orang tua

mengajarkan santri untuk tidak mempersekutukan Allah, sebagaimana

Qs Lukman (31) ayat 12 -19. “Dan ingatlah ketika luqman berkata pada

santrinya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, : Wahai santriku!

Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar” (Qs 31:13).

c. Pendekatan Humanistik

Pendekatan humanistik memandang individu berperilaku karena

merasakan kebutuhan. Kebutuhan yang dirasakan menjadi niat yang

mendorong individu berperilaku untuk mencapai tujuan. Kebutuhan

merupakan penggerak perilaku disebut juga sebagai motif. Paparan

tentang motif akan dibahas lebih spesifik pada bagian selanjutnya.

Kelompok humanistik sangat percaya niat merupakan energi psikologis

yang sangat kuat yang membuat individu mampu melakukan apapun.

Jargon kelompok humanistik “ Berikan padaku dunia, akan ku ubah

dunia”.

Mari kita renungkan, apa yang dapat kita lakukan pada saat kita

merasakan keinginan untuk memperoleh atau mencapai sesuatu, berapa

banyak usaha yang dapat kita lakukan, betapa kuat tenaga yang kita

miliki.

Anda sudah memperoleh hasil perenungan ?. Jika ya, coba tuliskan apa

yang telah anda lakukan karena merasakan kebutuhan (niat) yang

membuat anda memiliki keinginan (tujuan).

Page 12: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 12

Niat dalam islam berarti juga ikhlas, menerima dengan penuh

kesadaran.dan akan memperoleh balasan yang setimpal atas amal

ibadahnya. Sebagaimana Qs 2: 272 “……..apapun harta yang kamu

infakkan, maka kebaikannya untuk dirimu sendiri.Dan janganlah kamu

berinfak melainkan karena mencari rida Allah ……….”

Niat dalam islam disandarkan semata-sama untuk mencapai rida Allah.

Semua tujuan perilaku untuk mencari rida Allah.

d. Pendekatan ekologis lintas budaya

Pendekatan ekologis lintas budaya memandang perilaku terjadi

karena individu adalah makhluk sosial yang menciptakan/

mengembangkan cita, rasa dan karsa untuk memenuhi kebutuhan

kehidupan yang sehat. Pengembangan cita, rasa dan karsa untuk

memenuhi kebutuhan kehidupan menciptakan tatanan kehidupan

komunitas atau kita sebut sebagai peradaban.

Contoh, perubahan penggunaan kapur tulis dan papan tulis hitam,

menjadi spidol dan papan tulis putih, sehingga menjadi peralatan menulis

elektronik karena kebutuhan untuk memaparkan materi atau menuliskan

informasi secara lebih mudah, cepat, bersih dan dapat disimpan sebagai

dokumen yang dihasilkan.

Pada konteks islam kita mengenal istilah kesolehan sosial.

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Muslim itu ibarat

Page 13: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 13

satu tubuh.Hubungan sosial harus dijaga agar tercipta masyarakat

muslim yang madani. Salah satu bentuk kesalehan sosial adalah

menyampaikan amanah dan berlaku adil sebagaimana dijelaskan pada Qs

4: 58 “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara

manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. …….”

Coba berikan ilustrasi keinginan-keinginan anda untuk

memperoleh kehidupan yang lebih baik yang membuat anda melakukan

suatu perbuatan dengan cara memperbaiki diri dan lingkungan. Ilustrasi

boleh dalam kehidupan secara umum, akan lebih baik jika anda dapat

mengidentifikasi dalam kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

e. Pendekatan spiritual

Pendekatan spiritual memandang individu berperilaku karena

kesadaran sebagai makhluk yang diciptakan oleh Maha Pencipta Tuhan

Yang Maha Kuasa. Individu berperilaku untuk menjalankan tugas hidup

dan kehidupan atas dasar keyakinan pada Tuhan. Perilaku adalah ibadah

untuk menjalankan perintah yang maha kuasa.

Contoh, individu makan minum (berperilaku) karena kesadaran untuk

hidup, guna dapat beribadah pada yang maha kuasa. Makan dan minum

yang dilakukan adalah ibadah karena diniatkan semata-mata karena

Allah.

Page 14: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 14

Islam memandang sebagai keimanan, sebagaimana Qs. 2: 21,

“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu

dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.

Sudahkah kita berperilaku karena alasan kesadaran kita sebagai makhluk

Allah, karenanya kita harus mengisi hidup dan kehidupan sesuai dengan

aturanNya.

f. Pendekatan konvergensi

Kelima pendekatan yang telah dipaparkan menunjukkan faktor

pencetus atau yang membuat individu berperilaku dapat dikelompokkan

sebagai faktor dari dalam dan faktor dari luar diri individu. Pertanyaanya,

pada saat kita berperilaku apakah perilaku kita lakukan karena dorongan

dari dalam diri kita baik itu karena kebutuhan, kesadaran, maupun posisi

ataukah kita melakukan sesuatu karena hal-hal diluar diri kita yang

mendorong kita untuk berperilaku. Mana yang lebih dominan faktor di

dari dalam diri kita atau faktor dari luar diri kita. Apakah kedua faktor

secara bersamaan mencetuskan perilaku. Pertanyaan-pertanyaan tadi

mungkin berkembang pada benak anda.

Pendekatan yang menjembatani perbedaan pandangan-pandangan

sebelumnya adalah pendekatan konvergensi. Pendekatan konvergensi

memandang perilaku individu dipengaruhi oleh kedua, baik faktor-faktor

dari dalam diri maupun faktor-faktor di luar diri individu. Secara spesifik

faktor yang mempengaruhi perilaku adalah : faktor bawaan (herediter),

lingkungan (enveromental) dan kematangan (time).

Biasanya ditunjukkan dalam rumus :

P = F (H.E.T)

P, person atau perilaku individu. F, fungsi atau totalitas utuh dari faktor-

faktor. H atau herediter atau faktor bawaan baik yang diturunkan oleh

orang tua, maupun yang terjadi selama dalam kandungan yang dibawa

pada saat kelahiran. Faktor herediter merupakan potensi yang dimiliki

Page 15: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 15

individu. E atau enveromental yaitu faktor lingkungan. Lingkungan

dalam konteks psikologis adalah segala hal yang berada diluar diri

individu. Lingkungan dapat dikelompokkan dalam lingkungan yang

berpengaruh atau disebut lingkungan efektif dalam bahasa jerman

disebut umwelt. Kedua adalah lingkungan yang ada disekitar individu,

apapun yang ada di luar diri individu, antara lain udara, fisik, material,

kondisi geografis, maupun suasana dalam bahasa jerman disebut

umgebung. Individu dalam konteks pribadi diartikan sebagai self, atau

sering disebut diri dalam individu. Pada konteks self tubuh individu

menjadi lingkungan bagi self. T atau time, adalah kematangan. Perilaku

tidak dapat tertampilkan atau terwujudkan secara fungsional bilamana

tidak didukung kematangan. Seorang santri tidak dapat berjalan dengan

baik walaupun individu ingin berjalan, dan orang tua membantu untuk

berjalan, jika kakinya belum siap dan kuat untuk menompang tubuhnya

dan belum menguasai koordinasi gerakan kaki.

Faktor mana yang lebih dominan akan sangat tergantung konteks

peristiwa perilaku terjadi. Bisa jadi faktor internal atau faktor dalam diri

individu lebih dominan, misalnya individu makan karena tubuhnya

menuntut untuk memperoleh asupan makanan sehingga individu merasa

lapar. Bisa jadi faktor eksternal atau faktor di luar diri lebih dominan,

individu makan bukan karena lapar tapi karena melihat penampilan

makanan yang menarik dan melihat orang lain sangat menikmati

makanan, padahal individu baru saja makan. Bisa jadi salah satu menjadi

pencetus awal, melalui proses berpikir individu memanipulasi informasi,

data, maupun fakta baik yang ada dalam memori maupun tersedia pada

berbagai sumber informasi, hingga ahirnya individu membuat keputusan

berperilaku. Individu makan karena merasa lapar dan memikirkan

makanan apa yang paling memungkinkan untuk dimakan sesuai dengan

makanan yang tersedia di toko atau restoran dimana individu sedang

Page 16: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 16

berada. Individu dapat menyantap makanan dengan nyaman msantriala

giginya sudah dapat mengunyah makanan padat.

Islam memandang individu terlahir dalam fitrah keislamanan,

dibekali oleh potensi sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna.

Orang tua yang mendidik dan lingkungan dimana individu dibesarkan

mempengaruhi perilaku individu. Individu yang mampu melihat dan

belajar dari berbagai kejadian alam serta menyakini akan keesaan Allah

akan mampu membuat keputusan berperilaku yang menjadi kebaikan

bagi dirinya, bagi lingkungannya dengan mengharapkan barokah dan

magfiroh dari Allah SWA. Sebaik-baiknya manusia dalam hubungannya

dengan Allah adalah manusia yang berserah diri pada Allah. Sebaik-

baiknya manusia dalam hubungan dengan manusia dan makhluk lain

adalah yang paling banyak dapat memberi manfaat bagi orang lain.

Sebaik-baiknya manusia dalam hubungannya dengan diri sendiri adalah

manusia yang dapat mentafakuri semua potensi yang dimilikinya dan

semua yang terjadi atasnya adalah nikmat yang diberikan Allah padanya

sehingga dia belajar untuk menjadi orang yang senantiasa mampu

mensyukuri nikmat Allah. Pelajari Qs. Ar-Rahman, maka kita akan

menemukan islam secara lengkap menggambarkan perilaku manusia dan

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku.

3. Motif

Energi psikologis yang menggerakkan perilaku disebut dengan motif.

Menurut Maslow motif individu untuk melakukan perilaku merupakan

kebutuhan yang dirasakan individu yang memerlukan pemenuhan.

Kebutuhan yang dirasakan dapat terstimuasi baik dari diri sendiri (instrinsik)

maupun dari luar individu (ekstrinsik). Kebutuhan yang dirasakan individu

bersifat hirarki. Pemenuhan kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah

mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih

tinggi. Tingkatkan pemenuhan kebutuhan juga menunjukkan tingkat perilaku

Page 17: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 17

individu. Tingkatan kebutuhan dapat digambarkan pada piramida dibawah

ini.

Bagan 1.2 Hirarki kebutuhan Maslow

Tingkatan kebutuhan yang dirasakan individu akan menunjukkan bentuk

piramida yang berbeda atau malah mungkin tidak lagi berbentuk piramida.

Kebutuhan-kebutuhan berkembang, bilamana individu ingin kehidupannya

lebih baik, individu dituntut untuk menunjukkan kualitas perilaku yang lebih

tinggi. Dengan kata lain individu harus meningkatkan apa kebutuhan yang

harus dipenuhi dan menetapkan tujuan perilaku, sehingga pada ahirnya

mencapai tujuan kehidupan yang lebih tinggi.

Bagan 1.3 Hirarki kebutuhan individu

Kebutuhan paling dasar yang dirasakan individu adalah kebutuhan

fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia yang

transendental

keilmuan/ keindahan

aktualisasi diri

harga diri

kasih sayang

rasa aman

fisilogis

Page 18: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 18

berhubungan dengan pemenuhan fisik dan insting, antara lain kebutuhan

untuk bernafas, makan minum, sex, dan tempat berlindung. Berkenaan

dengan kebutuhan santri akan pendidikan dan pembelajaran pada tahap ini

adalah santri datang kesekolah karena merasa harus kesekolah. Santri tidak

faham untuk apa bersekolah, hanya mengikuti instif karena semua orang

pergi sekolah.

Kebutuhan yang kedua adalah pemenuhan kebutuhan rasa aman baik

secara fisik maupun psikologis. Setiap individu membutuhkan jaminan

diterima dan terlindung dari berbagai hal yang dirasakan mengancam

individu baik secara fisik maupun psikologis. Santri dengan kebutuhan rasa

aman datang kesekolah karena ingin memperoleh pujian atau tidak ingin

memperoleh hukuman. Santri datang kesekolah atau mengerjakan tugas-

tugas sekolah karena ingin memperoleh pujian dari orang tua atau guru.

Sebaliknya santri datang tepat waktu ke sekolah karena takut di hukum.

Kebutuhan yang ketiga adalah kebutuhan akan kasih sayang. Individu

membutuhkan untuk disayangi dan diakui sebagai bagian dari anggota

keluarga, teman, maupun komunitas sosial. Individu membutuhkan memiliki

ikatan-ikatan emosional psikologis dengan individu lain dalam berbagai

bentuk relasi sosial. Santri mengikuti proses pembelajaran karena merasa

senang pada mata pelajaran, memiliki teman, guru yang dianggap baik hati

dan menyenangkan, aktivitas-aktivitas sekolah yang membuat dirinya

menjadi bagian dari warga sekolah.

Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan yang keempat. Individu

membutuhkan untuk dihargai keberdaannya, didengar pendapatnya,

diapresiasi tindakannya. Individu membutuhkan posisi dan peran yang

menunjukkan atau pengakuan terhadap keberadaan baik secara struktural

formal maupun secara sosial emosional non formal. Santri mengikuti

pendidikan dan proses pembelajaran karena merasa memperoleh pengakuan

dari lingkungan sebagai santri pintar, santri popular, ketua kelas, memiliki

prestasi akademik maupun non akademik, ketua kelompok bermain, striker

tim sepakbola, dan apapun yang menunjukkan dan menuntut peran individu.

Page 19: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 19

Kebutuhan kesatu juga disebut motif dasar, motif selanjutnya menjadi

motif sosial karena untuk memenuhinya individu harus berinteraksi,

mempertimbangkan orang lain dan norma/ aturan dan keyakinan.

Kebutuhan ke satu hingga ke empat menurut maslow bersifat menghilangkan

kekurangan. Kebutuhan aktualisasi diri sebagai kebutuhan yang kelima

merupakan kebutuhan yang bersifat pengembangan. Seseorang yang telah

mencapai tahap aktualisasi diri atau orang yang dirinya telah teraktualisasi

memiliki pribadi yang utuh, sehat, seimbang dan matang (Nana Syaodih,

2004: 69). Santri yang sudah sampai pada kebutuhan aktualisasi diri,

mengikuti pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah karena memiliki

tujuan masa depan, merasa memperoleh manfaat dari mata pelajaran,

memiliki target hasil belajar, serta berkompetisi dengan diri sendiri dan

orang lain secara sehat untuk mencapai prestasi.

Kebutuhan yang selanjutnya adalah kebutuhan keilmuan. Individu butuh

belajar bagaimana cara belajar sehingga menjadi pebelajar sejati sepanjang

hayat. Pada dasarnya setiap hari dari setiap peristiwa kita dapat memperoleh

pengalaman belajar yang bermakna bagikehidupan. Ilmu berkembang begitu

banyak dan begitu kompleks. Makin banyak kita tahu, semakin kita merasa

banyak yang tidak kita ketahui. Santri belajar mempergunakan berbagai

sumber belajar, memperhatikan berbagai kejadian untuk memperoleh

pembelajaran, dan dengan senang hati berbagi ilmu yang dimilikinya untuk

kebaikan semua orang.

Kebutuhan yang tertinggi adalah kebutuhan transendental. Kebutuhan

untuk memiliki hubungan psikologis religius dengan Tuhan. Setiap individu

membutuhkan merasa memiliki hubungan dengan yang Maha Kuasa.

Individu berperilaku untuk memperoleh keterdekatan dengan Yang Maha

Pencipta, untuk memperoleh Rida Allah. Semua yang dilakukan ikhlas

hanya karena Allah. Santri mengikuti pendidikan dan proses pembelajaran

semata-mata untuk beribadah padaNYA. Mencapai hasil belajar dan

menunjukkan prestasi karena rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan

Page 20: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 20

Allah padanya. Alangkah indahnya jika para santri kita belajar atas dasar

kesadaran sebagai ibadah pada Allah SWA.

Berdasarkan pengalaman anda berhubungan dengan santri di sekolah/

madrasah, pada tingkat kebutuhan mana perilaku belajar mereka ?. Apa

perilaku yang nampak atau dapat anda amati ?

Kebutuhan Prosentasi Perilaku yang nampak

Transendental

Keilmuan

Aktualisasi diri

Harga diri

Kasih sayang

Rasa aman

Fisiologis

Kebutuhan dasar manusia dalam islam disampaikan setiap muslim pada

waktu shalat, yaitu pada saat duduk diantara dua sujud. Setiap muslim

mengharapkan : pengampunan, kasih sayang, perlindungan, kesejahteraan,

petunjuk/ dipimpin, kesehatan dan rizki. “Ya Allah, Ampunilah aku,

kasihinilah aku, lindungilah aku, angkatlah derajatku/ sejahterakanlah aku,

berilah aku petunjuk/ pimpinlah aku, jadikanlah aku sehat, dan berilah aku

rizki.

4. Motivasi

Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan/ perilaku

individu. Menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong

atau menggerakkan individu melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar

individu. Motivasi memiliki dua fungsi yaitu pertama pengarahkan perilaku,

dan kedua mengaktifkan dan meningkatkan perilaku (Nana Syaodih, 2004 :

61-62).

Page 21: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 21

Hubungan antara motif dan motivasi adalah motif merupakan energi

psikologis atau kita sebut sebagai sumber energi. Energi dari motif-motif

yang dirasakan individu membentuk kekuatan psikologis (motivasi) dalam

diri individu yang mengarahkan perilaku dan mengaktifkan perilaku.

Analogi yang diharapkan memudahkan anda memahami kita akan

membandingkan motif dan motivasi dengan aliran listrik. Energi listrik dari

alam maupun buatan (motif) kemudian diolah dan ditampung dalam

generator disalurkan melalui peralatan elektronik untuk menyalurkan energi,

menyala menjadi cahaya dengan fasilitas lampu dan saklar lampu (motivasi).

Semakin kuat seseorang menggantungkan sumber motivasinya pada

kebutuhan fisiologis berarti semakin rendah motivasinya. Sebaliknya,

semakin kuat seseorangmenggantungkan sumber motivasinya pada kebuthan

psikologis berarti semakin tinggi motivasinya. Agamapun punya ukuran

yang sama. Semakin kuat seseorang mengandalkan dirinya sebagai bekal

untuk menuju Tuhan (beriman), semakin tinggilah motivasinya. Inilah yang

sering disebut keikhlasan dalam beribadah (pengabdian). Sebaliknya,

semakin kuat seseorang mengandalkan Tuhan dan nasib, sampai-sampai

“kapsitas dirinya” hilang, justru sxemakin rendah mitivasinya A.N Ubaedy :

41)

Kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan santri harus dapat dikenali dan

diolah sehingga menjadi motivasi. Motivasi yang berkembang baik instrinsik

maupun ekstrinsik membuat santri siap dan mampu belajar. Kesiapan dan

kemampuan santri belajar diharapkan mendukung perolehan hasil belajar

yang maksimal sehingga pada akhirnya mencapai perkembangan yang

optimal.

Kekuatan motivasi seseorang dapat didentifikasi dari : (1) tujuan, apakah

individu memiliki tujuan yang jelas dan tegas yang ingin dicapai. Apakah

tujuan diturunkan dalam rencana aktivitas dan target-target hasil yang tegas ;

(2) frekwensi, seberapa sering individu melakukan aktivitas. Makin kuat

motivasi makin sering individu melakukan aktivitas; (3) durasi, seberapa

lama individu tahan melakukan aktivitas. Berapa lama waktu yang

Page 22: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 22

digunakan/ diluangkan individu untuk beraktivitas; (4) ketahanmalangan,

seberapa kuat individu menghadapi dan menyelesaikan berbagai tantangan,

hambatan. dan kesulitan dalam beraktivitas; (5) Hasil, bagaimana kualitas

perilaku. Ketepatan pengambilan keputusan, kecepatan mengerjakan,

harmonisasi keterampilan yang ditampilkan, dan kreativitas.

Memiliki tujuan yang jelas dan tegas dingatkan oleh Allah dalam Qs Al-

Isra (17) : 36 “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu

ketahui. Karena pendengaranmu, penglihatanmu dan hati nurani, semua itu

akan dimintai pertangungjawaban”.

Latihan

Untuk memperoleh masukan atas sebagian pemahaman anda terhadap paparan konsep

dasar perilaku cobalah kerjakan latihan sebagai berikut :

1. Deskpripsikan persamaan dan perbedaan antara motif dan motivasi

Untuk memudahkan anda mengerjakan tugas, silahkan baca rambu-rambu pengerjaan

latihan sebagai berikut :

Pahami terlebih dahulu paparan tentang kebutuhan manusia, motif dan motivasi.

Lakukan analisa. Lalu tuliskan hasil analisa sebagai jawaban anda pada tabel sebagai

berikut :

Persamaan motif dan

motivasi

Perbedaan motif dan

motivasi

1. 1.

2. 2.

3. 3.

Page 23: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 23

C.I. RANGKUMAN

Manusia sebagai individu adalah makhluk yang tidak pernah berhenti

berperilaku sebagai manifestasi individu hidup. Perilaku individu secara umum

terjadi karena faktor yang datang dari dalam diri individu atau disebut dengan

faktor internal, faktor yang datang dari luar individu atau juga disebut faktor

ekternal, serta dipengaruhi oleh kematangan baik fisik maupun psikologis.

Kualitas perilaku tergantung pada energi psikologis yang menggerakkan

perilaku. Energi psikologis terbangun atas`dasar kebutuhan-kebutuhan yang

dirasakan individu, sehingga menjadi arah dan kekuatan berperilaku untuk

mencapai tujuan. Pemahaman pendidik terhadap motif dan motivasi santri

membantu pendidik menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat

menstimulasi santri mencapai hasil belajar yang optimal.

D.I. TES FORMATIF

1. Perilaku adalah

a. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia

b. Tingkah laku makhluk hidup

c. Akivitas yang menunjukkan makhluk hidup, hidup

d. Aktivitas yang menunjukkan manusia hidup

2. Aktivitas tidak dapat dikontrol oleh individu karena individu berada dalam

kondisi.

a. Sadar

b. Tidak sadar

c. Menyadari

d. Tidak menyadari

3. Pendidik harus sensasional, sehingga memperoleh perhatian dari santri,

maksudnya

a. Melakukan aktivitas yang menstimulasi alat-alat dria individu

b. Melakukan aktivitas yang menarik perhatian

Page 24: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 24

c. Melakukan aktivitas yang mengagetkan atau tidak biasa

d. Melakukan aktivitas yang dibutuhkan oleh santri

4. Lingkungan efektif adalah

a. Segala sesuatu yang berada di luar individu

b. Segala sesuatu yang berada disekitar individu

c. Segala sesuatu yang menstimulasi perilaku individu

d. Segala sesuatu diluar individu yang bermakna bagi individu

5. Individu berperilaku karena individu menginginkan sesuatu. Keinginan

individu disebut juga

a. Kebutuhan

b. Niat

c. Tujuan

d. harapan

6. Keinginan individu berperilaku sehingga memperoleh manfaat baik bagi diri

sendiri maupun orang lain dapat kita sebut dalam istilah

a. Kesalehan sosial

b. Kebutuhan bersama

c. Ekologis

d. Kepekaan sosial

7. Kesadaran sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa membuat individu

berperilaku.

a. Individu memeluk agama

b. Individu berperilaku sebagai ibadah pada Tuhan Yang Maha Esa

c. Individu berperilaku beragama

d. Individu menjalakan perintah agama

8. Pendekatan yang memandang perilaku dipengruhi baik oleh faktor internal

maupun eksternal adalah :

a. humanistik

b. behavioral

c. konvergensi

d. religius

Page 25: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 25

9. Hubungan motif dengan perilaku adalah

a. Motif menggerakkan perilaku

b. Motif energi untuk berperilaku

c. Motif kekuatan yang mendorong perilaku

d. Motif energi psikologis yang menggerakkan perilaku

10. Kuat rendahnya motivasi seseorang dapat didentifikasi dari :

a. Motif yang melatarbelakanginya

b. Banyaknya jumlah orang yang menyukai

c. Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan

d. Kejelasan tujuan berperilaku

Page 26: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 26

B.II. KEGIATAN BELAJAR 2

MEKANISME PERILAKU

Berapa banyak kebutuhan yang kita rasakan setiap hari. Mari kita hitung, sejak

bangun tidur hingga tidur lagi. Bangun tidur individu butuh kesegaran, ada yang

memenuhi dengan mandi, berolah raga ringan, minum kopi, maupun berbaring. Setelah

segar individu butuh merapihkan diri, setelah itu butuh makan, butuh memperoleh ilmu,

bertemu teman, mencari barang, beristirahat, dan seterusnya. Banyak sekali tak

terhitung. Apa saja perilaku individu ?, bagaimana mekanisme perilaku dari dirasakan

kebutuhan hingga tercapai tujuan, apa yang terjadi pada individu msantriala tujuan tidak

tercapai.

1. Jenis-Jenis Perilaku

Jika kita tahu jenis perilaku yang dilakukan oleh orang lain atau perilaku yang

ingin ditampilkan oleh orang lain, maka kita dapat menciptakan stimulus yang

tepat. Perilaku dapat dibedakan dalam beberapa kelompok sebagai berikut.

a. Perilaku kasat mata dan perilaku tidak kasat mata

Perilaku kasat mata yaitu perilaku yang dapat dilihat oleh mata, seperti

berbicara, berlari, melukis, berkedip, menggergaji dan diam. Perilaku tidak

kasat mata adalah perilaku yang tidak nampak oleh mata, seperti sistem

respirasi, berpikir, dan berperasaan.

Perilaku kasat mata dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat

diidentifikasi sebagai indikator atau fenomena suatu peristiwa. Perilaku tidak

kasat mata hanya dapat diidentifikasi dari hasil perilaku.

Pepatah berikut dapat menggambarkan perilaku tidak kasat mata “ dalamnya

laut dapat diduga dalamnya hati siapa yang tahu”. Apa yang dipikirkan dan

dirasakan seseorang sulit diduga. Pernyataan berikut menggambarkan

perbedaan perilaku kasat mata dan perilaku tidak kasat mata. “Badan dapat

terpenjara tetapi pikiran tidak dapat dipenjara”. Walaupun berada dibalik

Page 27: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 27

tembok penjara dapat dihasilkan banyak karya sebagai hasil berpikir, belajar

dan berperasaan.

b. Perilaku sadar dan perilaku yang tidak sadar

Perilaku sadar adalah perilaku yang dilakukan dalam kontrol otak atau

dalam system neuromuscular. Stimulasi dari lingkungan diterima oleh ujung

syaraf efektor diteruskan melalui sel-sel syaraf menunju sel syaraf pusat

yang ada pada otak, kemudian atas perintah otak terhadap sel-sel syaraf

memberikan respon melalui ujung syaraf reflektor.Individu melakukan

perilaku perilaku secara sadar. Individu tahu menjadi bagian dari lingkungan

di sekitarya.

Perilaku tidak sadar individu sama sekali tidak tahu apa yang terjadi

pada dirinya, kehilangan kontrol atas dirinya. Perilaku tidak sadar pada saat

individu masuk pada kondisi ketidaksadaran. Kondisi ketidaksadaran dapat

bersifat fisik seperti tidur, pingsan, koma, sakau (dalam pengaruh obat yang

mengandung napza/atau pengguna napza) atau mabuk. Dapat juga bersifat

psikologis seperti trance (kesurupan) atau psizhoprenia (orang yang

mengalami sakit jiwa dalam bahasa awam orang menyebut sebagai orang

gila. Individu yang mengalami psizhoprenia secara psikologis berada dalam

alam bawah sadar, lingkungannya adalah lingkungan pada alam bawah sadar

bukan lingkungan nyata, lingkungan yang ada pada pikiran dan perasaannya.

Secara nyata kita melihat orang yang psizhoprenia aneh karena berbicara

sendiri, padahal menurut individu yangmenderita psizhoprenia dia sedang

berbicara dengan dengan banyak orang yang ada pada alam bawah sadar.

Bantuan bagi orang yang berada dalam kondisi tidak sadar adalah

mengembalikan pada kesadaran. Bantuan secara fisik memberikan stimulasi

yang dapat membuat sadar misalnya membangunkan dengan kata-kata,

membangunkan dengan menggoyang-goyangkan badan atau menepuk-nepuk

bagian badan tertentu, memijat bagian ujung saraf kaki atau tangan,

mencubit, menampar, mengguyur dengan air, memandikan, memberikan

oksigen, menghirupkan amoniak atau cairan lain yang menyengat. Stimulasi

Page 28: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 28

yang diberikan tentu harus dengan mempertimbangkan kuat lemahnya

sehingga tidak menjadikan individu mengalami cedera. Bantuan secara

medis dan psikologis diberikan oleh individu yang professional mengampu

yaitu dokter ahli psikiatri. Bantuan berupa obat, detoksinasi dan bentuk-

bentuk intervensi terapetis. Pada saat ini juga dikenal metode rukyah,

dimaksudkan untuk menghilangkan gangguan-gangguan yang

mempengaruhi keyakinan seseorang.

Pendidik mendorong setiap santrinya untuk berada pada kondisi

kesadaran. Pengenalan kondisi ketidaksadaran dimaksudkan untuk

memberikan upaya/ bantuan awal jika terdapat santri yang mengalami

kondisi ketidaksadaran dan pada tahap selanjutnya mereferal atau merujuk

penangan pada ahli.

c. Perilaku yang disadari dan perilaku yang tidak disadari

Perilaku yang disadari adalah perilaku yang dilakukan dalam kondisi

sadar dan diinginkan atau disengaja untuk dilakukan. Stimulasi yang datang

dari lingkungan maupun diri sendiri baik dalam bentuk informasi, data atau

fakta diolah/ dimanipulasi/ dikoordinasikan dalam otak (melalui proses

berpikir) menjadi keputusan berperilaku. Misalnya menulis, individu

menulis atau membuat catatan berdasarkan apa yang dirasakan perlu untuk

dicatat atau karena memiliki tujuan tertentu. Individu berperilaku atas dasar

pertimbangan-pertimbangan pikiran atau perasaan individu terhadap

stimulasi. Kuat lemahnya perilaku disadari tergantung pada kuat lemahnya

perhatian yang diberikan individu terhadap stimulasi.

Perilaku tidak disadari adalah perilaku yang dilakukan oleh individu

karena tujuan yang datang dari alam bawah sadar pada kondisi sadar.

Perilaku tersebut sadar dilakukan oleh individu tetapi tidak disadari

dilakukan. Pada saat individu ditanya tentang hal tersebut individu tidak

dapat menjelaskan dengan pasti kenapa melakukan perilaku tersebut. Contoh

individu menahan kepalanya pada saat mendengar penjelasan guru, atau

menggoyang-goyangkan kaki pada saat berbicara, atau memegang ujung

Page 29: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 29

hidung secara berkala. Pada saat kita tanyakan apakah kepalanya berat, atau

apakah ada menggoyangkan kaki karena mengikuti irama musik, atau

apakah ada sesuatu diujung hidung yang ingin dibuang/ dihilangkan, pasti

jawabannya tidak dan individu tidak dapat menjelaskan kenapa. Individu

menyangga kepalanya karena alam bawah sadar memerintahkan untuk

memperhatikan dengan sepenuhnya atau merasa nosan terhadap apa yang

disampaikan. Individu menggoyangkan kepalanya karena secara tidak

disadari merasa sangat nyaman atau merasa kakinya pegal. Individu

memegang ujung hidungnya karena secara tidak sadar berpikir tentang

hidungnya mungkin merasa sangat bagus atau merasa terganggu. Contoh lain

individu menuliskan nama seseorang diantara tulisan yang sedang ditulisnya

karena memang pikiran bawah sadarnya teringat atau mengenang peristiwa

manis yang dialami bersama orang yang namanya ditulis.

Pada kegiatan pembelajaran kita berharap respon individu adalah

perilaku sadar dan disadari karena kita mengharapkan perilaku hasil belajar

adalah perilaku yang diharapkan ditampilkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran serta memberikan pengaruh pada individu sehingga individu

melakukan perubahan perilaku secara menetap. Proses pembelajaran juga

kita harapkan mengembangkan perilaku sadar dan tidak disadari sebagai

perilaku sampingan yang kita harapkan terjadi pada individu yang secara

tidak disadari mempengaruhi individu tetapi secara sengaja mengintervensi

alam bawah sadar individu. Kita menyebutnya sebagai “nurturance efec”

atau dampak perilaku. Contoh kita mengajar santri mata pelajaran

matematika, perhitungan matematika adalah perhitungan yang pasti dengan

mempergunakan rumus tertentu. Perilaku sadar dan disadari yang kita

harapkan adalah santri mampu mengerjakan soal matematika sesuai rumus

dengan benar. Perilaku sadar dan tidak disadari atau “nurturance efec” nya

yang kita harapkan adalah untuk dapat menyelesaikan permasalahan harus

dipahami apa permasalahanya, apa strategi/ cara yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah dan hasil yang benar sebagai pencapaian tujuan akan

kita peroleh apabila dilakukan dengan cara yang benar juga. Kita tidak

Page 30: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 30

berharap individu melakukan perilaku tidak disadari dalam kondisi tidak

sadar karena kita tidak dapat meminta pertanggung jawaban atas perilaku

yang dilakukan. Pemahaman dan kemampuan mengerjakan matematika tidak

terampilkan jika individu mempelajari dan mengerjakan matematika dalam

mimpi.

d. Perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor

Bloom mengkarifikasi perilaku menjadi perilaku kognitif, afektif,

psikomotor dan konatif dalam konteks pendidikan dan ranah hasil belajar.

Bloom menyebutnya sebagai taxonomy karena menunjukkan tingkatan

perilaku yang ditampilkan sebagia hasil pendidikan. Perilaku kognitif atau

ranah kognitif adalah perilaku yang berkenaan dengan pikiran, nalar individu

dan hasil berpikir baik berupa kemampuan/ keterampilan berpikir, persepsi,

pengetahuan, pemahaman, gagasan/ ide, dan kemampuan memecahkan

masalah. Menurut Bloom terdapat enam tingkatan perilaku kognitif yaitu

knowledge atau pengetahuan, Comprehension atau pemahaman, application

atau aplikasi, analysis atau analisis, synthesis atau sintesis dan evaluation

atau evaluasi.

Deskripsi perilaku untuk masing-masing ranah kognitif sebagai berikut.

1) Pengetahuan adalah kemampuan individu untuk mengingat kembali

materi yang telah dipelajari, meliputi kemampuan individu menyebutkan

kembali konten materi, menyampaikan data/ fakta dari suatu teori secara

lengkap, dan memaparkan informasi secara tepat. Secara operasional

misalnya santri diminta untuk menyebutkan kembali suatu definisi,

tanggal, peristiwa, atau informasi tertentu. Contoh : Sebut rukun iman

……… (Iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada rasul,

iman kepada hari ahirat, dan iman kepada takdir baik dan takdir buruk)

2) Pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan materi dari materi

yang dipelajari, meliputi mentranslasi/ mengartikan satu materi pada

materi lain atau pada bentuk paparan lain, menginterprestasi materi baik

dalam bentuk penjelasan atau kesimpulan, memperkirakan kemungkinan

peristiwa yang akan terjadi baik dampak maupun konsekwensi.Secara

Page 31: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 31

operasional misalnya santri diminta memberikan contoh dari suatu

konsep. Contoh : Berilah contoh perilaku orang yang musrik ………

(meminta pertolongan pada dukun, mempercayai ramalan bintang,

menyakini pertolongan dari benda-benda yang dianggap pusaka,

meminta pertolongan dari orang-orang yang telah meninggal yang

dianggap memiliki kekuatan)

3) Aplikasi adalah kemampuan individu mempergunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi nyata atau baru, meliputi mempergunakan

mengapliaksi pikiran dalam aturan, metoda, konsep, prinsip, hukum

maupun teori. Secara operasional misalnya individu diminta menjelaskan

suatu perilaku dalam situasi yang berbeda. Contoh : setiap individu

diwajibkan untuk melakssantrian sholat. Jelaskan bagaimana individu

tetap sholat msantriala individu berada dalam keadaan terbaring sakit dan

tidak boleh bangun dari tempat tidur. ……. (sholat sambil tidur,

tayamum dengan debu dari tempat tidur atau tembok kamar yang dapat

dijangkau, meniatkan sholat tidak perlu memutar tempat tidur

menghadap kiblat, takbir, membaca iftitah, membaca alfatihah, membaca

surat pendek, takbir, ruku dengan isyarat mata (menutup mata), i’tidal,

sujud juga dengan isyarat mata (menutup mata), duduk diantara dua

sujud (membuka mata), sujud (menutup mata kembali)).

4) analisis adalah kemampuan untuk menguraikan materi pada bagian-

bagian/ komponen dan mengorganisasikan/ menstrukturisasi kembali

atas`dasar pemahaman, meliputi mengidentifikasi bagian, menganalisis

hubungan antar bagian, menyusun kembali konsep berdasarkan kerangka

berpikir secara terstruktur. Secara operasional misalnya santri diminta

untuk mengidentifikasi potensi, persamaan, sisi positif, kekurangan,

perbedaan, sisi negatif. Contoh, Jelaskan perbedaan dan persamaan

antara sholat Tahajud dan sholat tarawih……… ( persamaannya

keduanya termasuk sholat malam karena dilakukan dimalam hari,

perbedaanya sholat tarawih hanya pada bulan ramadhan, sholat tahajud

tidak terbatas bulan)

Page 32: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 32

5) sintesis adalah kemampuan individu untuk mengambil bagian dari

beberapa konsep atau system menjadi suatu konsep atau system

baru,meliputi mengembangkan suatu komunikasi yang unik berdasarkan

suatu tema bahasan, merencsantrian suatu tindakan / menyusun suatu

prososal kegiatan, menyusun skema/ diagram/ abstrak tentang suatu

informasi. Secara operasional misalnya individu menyusun rencana

kegiatan untuk mengembangkan kesadaran terhadap suatu peristiwa.

Contoh mendorong santri-santri membuat kegiatan yang menjelaskan

tidak perlu peringatan hari valentine karena kasih sayang terjadi setiap

hari setiap saat tidak perlu momen khusus dan kasih sayang bukan hanya

dengan kekasih. Santri merancang aktivitas utnuk menyayangi diri

sendiri dengan memperoleh informasi yang diperlukan, menyayangi

sesame dengan menyisihkan uang jajan untuk infak bagi teman-teman

yang tidak mampu membayar atau tidak memiliki biaya pendidikan,

menyayangi masyarakat dengan mengadakan kerja bakti disekitar

sekolah sehingga lingkungan menjadi sehat.

6) evaluasi adalah kemampuan untuk mengukur dan menilai suatu materi

baik dalam bentuk pernyataan, paparan baru, tindakan, puisi, laporan

penelitian atas dasar pertimbangan atau standar tertentu baik standar

internal maupun standar eksternal. Secara operasional misalnya individu

diminat memberikan pertimbangan/ pendapat atau penilaian atas suatu

ceita atau film. Contoh murid-murid diajak untuk menonton film tentang

wali sngo, kemudian diminta memberikan komentar tentang perilaku

wali songo apakah mencerminkan seorang wali dan komentar tentang

orang-orang dalam memperlakukan wali songo…….. (komentar santri

dinilai berdasarkan criteria karakteristik wali dan bagaimana sebagai

seorang muslim memperlakukan seorang wali hingga tidak tergolong

dalam perilaku yang musrik)

Islam mewajibkan setiap muslim untuk memiliki pengetahuan,

menguasai informasi dan memiliki keterampilan berpikir untuk

Page 33: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 33

menjalani kehidupan. Qs Al-Alaq (96) : 1 “Bacalah dengan menyebut

nama Tuhanmu yang telah menciptakan”

Perilaku afektif adalah perilaku yang berkenaan dengan perasaan dan

emosi individu, meliputi minat, sikap, apresiasi, keterlibatan emosional,

kemampuan mengekspersikan perasaan dan mengendalikan emosi, kepatuhan

dan keyakinan secara psikologis, metode-metode atau cara untuk menyesuaikan

diri, hingga hasil pengolahan rasa dalam berbagai bentuk hasil cipta, karya dan

karsa. Tingkatan perilaku afektif adalah receiving atau menerima responding

atau merespon/ menanggapi, valuing atau menilai/ menghargai , organization

atau mengorganisasi, characterization by a value or value complex atau menjadi

karakteristik diri berdasarkan suatu nilai atau terinternalisasi dalam diri menjadi

system nilai.

Deskripsi perilaku untuk masing-masing tingkatan ranah afektif sebagai

berikut.

1) Menerima adalah kesedian individu untuk menerima stimulasi,

meliputi : mendengarkan, memperhatikan, membantu, menyimpan,

mengikuti perintah, mengikuti proses pembelajaran, peka terhadap

kebutuhan dan permasalasahan sosial, menerima perbedaan, dan

melakssantrian aktivitas yang dirancang. Contoh, santri mengajukan

pertanyaan setelah guru selesai memberikan paparan.

2) Merespon adalah berpartisipasi secara aktif menjadi bagian dari

proses pembelajaran. Meliputi mengerjakan tugas sekolah secara

lengkap, mengikuti aturan sekolah, berpartisipasi dalam diskusi

kelas, bekerja hingga selesai, secara sukarela mengerjakan tugas-

tugas kelas secara khusus, menunjukkkan minat terhadap suatu

subjek dan senang membantu orang lain. Contoh siswa membantu

teman-teman lain yang belum paham dalam keelompok belajar.

3) Menilai adalah menunjukkan suatu keyakinan atau penilaian terhadap

suatu objek, fenomena atau perilaku. Meliputi menunjukkan

Page 34: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 34

keyakinan dalam proses demokrasi, mengapresiasi bacaan, hasil

karya seni secara baik, mengapresiasi peran ilmu pengetahuan atau

berbagai materi pelajaran dalam kehidupan keseharian, menunjukkan

perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, menunjukkan sikap

menyelesaikan masalah dan menunjukkan komitmen terhadap

perubahan sosial. Contoh santri menghargai pendapat teman dalam

diskusi, membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas

umum.

4) Mengorganisasi adalah mentolerasi kegiatan-kegiatan yang berbeda

keyakinan, menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi karena adanya

perbedaan, dan memulai membangunsistem nilai internal secara

konsisten. Meliputi mengembangkan keebutuhan keseimbangan

antara kebebasan dan tanggung jawab (seimbang dalam memenuhi

hak dan kewajina), mengembangkan peran pada perencanaan yang

sistematik untuk menyelesaikan masalah, menerima tanggungjwab

atau perikaku yang dilakukan (menerima konsekwensi atas

perbuatan), memehami dan menerima kekuatan dan kelemahan diri

dan orang lain (mengetahui batasan-batasan kemampuan diri dan

menghargai kemampuan orang lain), memformulasikan atau

mengembangkan perencanaan kehidupan berdasarkan harmonisasi

kemampuan, minat dan keyakinan. Contoh santri mengambil peran

membersihkan kaca pada saat membrsihkan kelas karena bagian

tersebut belum ada yang bertanggungjawab.

5) Karakteristik diri adalah individu memiliki system nilai yang

mengontrol perilaku dalam jangka waktu yang lama dan

mengembangkan karakteristik sebagai gaya hidup. Meliputi

menunjukkan keteguhan diri dalam bekerja secara independen,

berpartisipasi secara kooperatif dalam aktivitas kelompok,

menggunakan pendekatan secara objektif dalam menyelesaikan

masalah, menunjukkan sikap membangun, disiplin diri dan tepat

waktu, memiliki kebiasaan menjaga kesehatan serta menunjukkan

Page 35: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 35

rasa aman dan percaya diri. Contoh : santri tidak mau menyontek

pada saat ulangan, jujur pada saat jajan dikantin, mengembalikan

barang milik orang lain yang dipinjam.

Perilaku psikomotorik adalah bentuk-bentuk tindakan/ gerakan motorik

yang terkoordinasi melalui system neuromuscular. Gerakan meliputi motorik

halus maupun motorik kasar yang sederhana hingga yang kompleks dengan

harmonisasi.Tingkatan perilaku pada ranah psikomotorik adalah: perception

atau persepsi, set atau kelengkapan, guided respons atau respon terbimbing

atau resp[ons terstruktur, mechanism atau mekanistis, complekx overt

response atau respon tindakan secara kompleks, adaptation atau adaptasi,

dan origination atau pengembang gagasan.

Deskripsi perilaku untuk masing-masing tingkatan ranah psikomotorik

sebagai berikut.

1) Persepsi adalah menggunakan kepekaan organ untuk melakukan

aktivitas motorik. Meliputi menggerakkan badan mengikuti musik

secara spontan, memilih musik untuk mengiringi gerakan, memilih

makanan berdasarkan rasa, berjalan perlahan dijalan yang licin.

Contoh santri menggambar berdasarkan apa yang dilihat dari benda.

2) Set adalah kesiapan untuk melakukan berbagai tindakan. Kesiapan

baik secara mental, fisik maupun emosional. Meliputi mengetahui

tahapan gerakan secara simulatan dan berkesimbungan dalam suatu

aktivitas, menunjukkan kemampuan untuk menerima atau menangani

lemparan bola atau benda, menunjukkan gerakan yang efisien dalam

mengerjakan suatu aktivitas baik menggunakan alat atau tanpa

menggunakan alat. Contoh : santri menari mengikuti irama dan

contoh guru.

3) Respons terbimbing adalah kemampuan untuk mempelajari

keterampilan secara kompleks. Meliputi imitasi (mengikuti contoh

dari nstruktur), berlatih dan mencoba (menggunakan berbagai

pendekatan untuk merespon secara tepat), menunjukkan keterampilan

melakukan permainan, mendemonstrasikan tindakan pertama

Page 36: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 36

menangani kecelakan atau kondisi krisis, membedakan secara jelas

tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada suatu aktivitas secara

harmonis. Contoh santri menari dalam kelompok, bermain menjadi

anggota tim sepakbola atau permainan olah raga lainnya.

4) Mekanisme adalah keterampilan melakukan gerakan sebagai erakan

yang sangat dipahami, dikuasai sehingga ditampilkan dengan ahli

dan percaya diri. Meliputi menulis dengan cepat, rapih dan terbaca,

menata keperluan labolatorium, mengoperasikan suatu

benda,mendemosntrasikan keterampilan menari. Contoh santri

menulis dengan rapih dan cepat, menggunting bagian-bagian gambar

secara detail tanpa kesalahan, mempergunakan computer dengan

trampil.

5) Gerakan kompleks atau unjuk perilaku dari gerakan-gerakan motorik

dengan keterampilan penuh atau keahlian penuh. Indikator keahlian

adalah cepat, lembut, tindakan akurat, menggunakan energi yang

minimum. Meliputi keterampilan mengendarai kendaraan,

keterampilan melakukan permainan, keterampilan mempergunakan

peralatan elektronik, keterampilan menggunakan peralatan musik,

keterampilan akademik yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Contoh : santri dapat memasukkan bola dengan akurat ke jarring

pada permainan bola basket, atau memakul bola pingpong dengan

kecepatan tertentu sehingga tidak dapat dijangkau oleh lawan.

6) Adaptasi adalah mempergunakan berbagai gerakan secara terampil

untuk menyelesaikan berbagai situasi permasalahan. Contoh

memodifikasi gerakan berenang untuk menjaga kesehatan, bergerak

untuk berenang dengan pakaian lengkap untuk menolong orang yang

hamper tenggelam disungai, melakukan gerakan dalam permainan

dalam gaya tertentu/ gaya khusus yang menjadi ciri khas,

mempergunakan ujung gunting untuk membuka baut karena tidak

ada obeng.

Page 37: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 37

7) Keaslian adalah mengkreasi gerakan untuk kesehatan, menyelesaikan

suatu permasalahan atau menghasilakna suatu karya seni. Contoh

mengkreasi gerakan tarian, mengkreasi komposisi musik, mendesain

pakaian, mendesain suasana kelas untuk keperluan pesta 17

agustusan.

Penguasaan pendidik terhadap ranah perilaku sangat bermanfaat

dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Penetapan indikator perilaku yang diharapkan sebagai hasil belajar harus

meliputi ketiga ranah dan memperhatikan tingkatan ranah. Penetapan

tingkatan ranah menunjukkan kualifikasi kualitas perilaku santri terhadap

materi dan proses pembelajaran. Penetapan tingkatan ranah berimplikasi

pada penetapaan dan pelaksanaan strategi pembelajaran hingga tercapai hasil

belajar yang diharapkan. Instrumen evaluasi untuk mengukur dan

memperoleh timbal balik keberhasilan proses dan hasil pembelajaran disusun

utuk mengukur pencapaian tingkat ranah yang ditetapkan.

e. Perilaku instingtif adalah perilaku yang dilakukan secara spontan oleh

individu karena individu merasa berada dalam kondisi terancam atau harus

mempertahankan diri. Perilaku instingtif juga sering disebut sebagai perilaku

refleks karena dilakukan secara spontan. Contoh kita secara spontan

menggosok mata kita pada saat dirasakan ada benda yang masuk ke mata,

secara spontan berteriak pada saat tangan kita terjepit atau tertusuk sesuatu,

segera kita menarik buku pada saat ada air yang tumpah dekat buku yang

sedang kita tulis.

f. Perilaku bertujuan

Perilaku yang dilakukan karena suatu tujuan tertentu. Contoh santri menyapa

dan bersikap sopan pada guru karena ingin memperoleh nilai baik dan

setelah memperoleh nilai tidak lagi menyapa atau bersikap sopan. Perilaku

bertujuan juga disebut perilaku mekanistis karena perilaku yang dilakukan

merupakan pengulangan dari perilaku yang menghasilkan kesenangan atau

ketercapaian tujuan. Contoh santri mengulang berbohong mencari alasan

Page 38: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 38

pada saat lupa tidak mengerjakan tugas sekolah karena sebelumnya daoat

terhindar dari hukuman guru dengan mempergunakan alasan yang sama.

Pada suatu peristiwa individu tidak hanya menunjukkan atau melakukan

satu perilaku tetapi berbagai jenis perilaku secara bersamaan atau secara

simultan. Pada saat santri berada didalam kelas mengikuti pembelajaran hampir

semua jenis perilaku terjadi. Coba identifikasi berbagai jenis perilaku dan bentuk

perilaku yang dilakukan oleh santri di dalam kelas. Tuliskan jawaban anda

dalam tabel berikut.

No Jenis Perilaku Deskripsi perilaku

Contoh Perilaku tidak kasat mata Mengingat seseorang

(indikasi yang nampak mengerutkan

kening, termenung, sebentar-bentar

mengamati orang yang dirasa pernah

dikenal)

1

2

3

4

5

6

7

Jawaban anda menunjukkan pemahaman anda terhadap paparan tentang

jenis-jenis perilaku.

Page 39: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri

2. Mekanisme Perilaku

Apa yang membuat individu berperilaku telah dipaparkan pada kegiatan 1,

bagaimana proses berperilaku hingga mencapai tujuan, di

diagram 1.1 berikut.

Diagram 1.1 Mekanisme perilaku

Diagram 1.1 menunjukkan perilaku terjadi karena individu merasakan adanya

stimulasi atau kebutuhan baik yang dari diri sendiri (internal) maupun dari luar

diri (eksternal). Kebutuhan yang dirasakan merupakan motif atau energi

psikologis yang menggerakan perilaku

melakukan perilaku (motivasi). Kebutuhan yang dirasakan individu pada suatu

saat mungkin lebih dari satu hingga menimbulkan konflik dalam diri diri

individu. Perilaku bermakna da

dilakukan untuk mencapai tujuan. Individu menghadapi peluang dan hambatan

pada saat berperilaku.

nampak apakah tujuan tercapai atau gagal. Ketercapaian

individu merasa puas. Individu pada dasarnya harus selalu berada dalam kondisi

homoestatis sehingga m

•stimulasi/ kebutuhan internal

•stimulasi / kebutuhan eksternal

motif/ motivasi

konflik

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Mekanisme Perilaku

Apa yang membuat individu berperilaku telah dipaparkan pada kegiatan 1,

bagaimana proses berperilaku hingga mencapai tujuan, di

diagram 1.1 berikut.

iagram 1.1 Mekanisme perilaku

Diagram 1.1 menunjukkan perilaku terjadi karena individu merasakan adanya

stimulasi atau kebutuhan baik yang dari diri sendiri (internal) maupun dari luar

diri (eksternal). Kebutuhan yang dirasakan merupakan motif atau energi

psikologis yang menggerakan perilaku. Energi menjadi kekuatan individu untuk

melakukan perilaku (motivasi). Kebutuhan yang dirasakan individu pada suatu

saat mungkin lebih dari satu hingga menimbulkan konflik dalam diri diri

individu. Perilaku bermakna dalam interaksi dengan lingkungan. Perilaku

dilakukan untuk mencapai tujuan. Individu menghadapi peluang dan hambatan

pada saat berperilaku. Setelah perilaku/ aktivitas atau kegiatan dilakukan akan

nampak apakah tujuan tercapai atau gagal. Ketercapaian

individu merasa puas. Individu pada dasarnya harus selalu berada dalam kondisi

homoestatis sehingga msantriala individu memperoleh kepuasan karena tujuan

stimulasi/ kebutuhan

stimulasi / kebutuhan

motif/ motivasi

konflik

•perilaku

•lingkungan dimana individu berperilaku

peluang, hambatan • tujuan tercapai

•gagal

Page 39

Apa yang membuat individu berperilaku telah dipaparkan pada kegiatan 1,

bagaimana proses berperilaku hingga mencapai tujuan, divisualisasikan pada

Diagram 1.1 menunjukkan perilaku terjadi karena individu merasakan adanya

stimulasi atau kebutuhan baik yang dari diri sendiri (internal) maupun dari luar

diri (eksternal). Kebutuhan yang dirasakan merupakan motif atau energi

. Energi menjadi kekuatan individu untuk

melakukan perilaku (motivasi). Kebutuhan yang dirasakan individu pada suatu

saat mungkin lebih dari satu hingga menimbulkan konflik dalam diri diri

lam interaksi dengan lingkungan. Perilaku

dilakukan untuk mencapai tujuan. Individu menghadapi peluang dan hambatan

Setelah perilaku/ aktivitas atau kegiatan dilakukan akan

nampak apakah tujuan tercapai atau gagal. Ketercapaian tujuan membuat

individu merasa puas. Individu pada dasarnya harus selalu berada dalam kondisi

ala individu memperoleh kepuasan karena tujuan

tujuan tercapai

gagal

homoestatis -kepuasan

penyesuaian diri

Page 40: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 40

tercapai individu akan merasakan kebutuhan yang baru. Upaya pemenuhan

kebutuhan, perfilaku yang dilakukan dan kepuasaan yang dirasakan bilamana

dilakukan secara berulang oleh individu menjadi gaya hidup individu. Bilamana

tujuan tidak tercapai atau gagal individu harus melakukan penyesuaian diri agar

tetap berada pada kondisi homoestatis (seimbang secara fisik dan psikologis/

psikhis).. Individu yang dapat menyesuaikan diri dengan merubah tujuan,

memperbaiki perilaku dan mentoleransi kegagalan adalah individu yang sehat

secara psikologis. Individu yang tidak mampu mengatasi hambatan untuk

mencapai tujuan, tidak dapat menerima kegagalan pencapaian tujuan, atau tidak

dapat menyesuaikan diri akan mengalami frustrasi.

Pemahaman terhadap mekanisme perilaku menuntun anda untuk menganalisa

perilaku individu khususnya santri anda.

Contoh. Ani seorang murib ibtidaiyah kelas 2 diantar ke ruang guru oleh teman-

temanya dalam kondisi habis menangis. Menurut teman-teman yang

mengantarnya Ani terjatuh di halaman karena terdorong oleh Ali yang sedang

mengejar bola sepak. Ani menceritakan peristiwanya, setelah memperoleh

minum dan kakinya yang terluka diberi obat merah, ani terseyum kembali dan

minta ijin untuk kembali bermain bersama teman-teman.

Kebutuhan yang dirasakan ani adalah kebutuhan kasih sayang karena merasa

sakit, perilaku yang ditampilkannya menangis, tujuannya agar memperoleh

dukungan atau perhatian dan penggobatan dari orang lain untuk menghilangkan

rasa sakitnya. Peroleh pengobatan dan ketenangan membuat ani merasa

kebutuhan baru yaitu bermain kembali bersama teman-teman.

Coba sekarang anda analisis kasus berikut :

Andi murid kelas 4 ibtidaiyah sedang mengikuti pelajaran menggambar . Andi bersemangat menggambar. Ali temannya mendekat dan menanyakan gambar andi. Andi menjawab sambil tetap menggambar. Ali tertarik dengan gambar Andi , mendekatkan diri dan secara tidak sadar pensil yang dibawanya mencoret gambar Andi. Andi berteriak marah dan merobek kertas gambarnya

Analisa perilaku Andi :

Page 41: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 41

3. Tujuan perilaku

Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas/ perilaku dilakukan untuk mencapai tujuan.

Pencapaian tujuan membuat individu merasakan kepuasan / kebahagiaan.

Peningkatan kebutuhan dan kualitas perilaku membuat tujuan perilaku juga

meningkat. Peningkatan tujuan perilaku sesuai peningkatan hirarki kebutuhan

membuat kualitas individu menjadi lebih baik dan sehat.

Individu harus belajar merencsantrian kehidupannya dengan menetapkan tujuan

hidup yang jelas. Di implementasikan menjadi tujuan-tujuan antara, dan target-

target perilaku secara khusus. Tujuan yang jelas mendorong persepsi positif

terhadap kebutuhan. Secara psikologis tujuan yang menjelas mengembangkan

persepsi diri, penghargaan diri dan konsep diri yang positif. Pencapaian tujuan

meningkatkan penghargaan diri.

Santri seyogyanya memperoleh pengalaman belajar untuk : 1) mengembangkan

persepsi yang positif terhadap pendidikan, sekolah, mata pelajaran, pendidik dan

santri yang lain; 2) menetapkan target pencapaian hasil belajar khususnya nilai

ingin dicapai berdasarkan harapan diri terhadap penguasaanmateri pembelajaran;

3) memperoleh model pebelajar dari guru (guru sebagai model individu yang

senang belajar dan selalu belajar); 4) mengembangkan keterampilan belajar

sesuai tuntutan akademik sekolah; 5) mengembankan cita-cita dan harapan

untuk meraih cita-cita.

4. Penyesuaian diri

Perilaku individu memiliki arti dalam interaksi dengan lingkungan.

Perilaku individu selalu berada dalam konteks lingkungan. Ketidaktercapaian

tujuan membuat individu harus melakukan perilaku untuk yang membuat

individu mendekat terhadap tujuan sehingga memperoleh manfaat atau makna

bagi dirinya. Interaksi yang didasari oleh adanya penerimaan atau saling

mendekatkan diri terhadap hal-hal yang disenangi, diharapkan atau

Page 42: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 42

menguntungkan bagi individu (tujuan) disebut dengan penyesuaian diri (Nana

Syaodih, 2004: 57).

Pada saat individu berperilaku dan tidak dapat mencapai tujuan perilaku

individu harus melakukan penyesuaian diri sehingga kembali mendekatkan diri

individu terhadap tujuan. Penyesuaian diri dapat dilakukan secara autoplastic

yaitu dengan mengubah diri sendiri baik itu mengubah tujuan, cara atau bentuk

perilaku, dan kepribadian serta menerima kegagalan secara realistis. Contoh

santri memperoleh nilai kurang dalam suatu mata pelajaran. Santri mengubah

cara belajar sehingga dapat memahami semua materi pelajaran. Cara lain untuk

menyesuaikan diri adalah alloplastic atau mengubah lingkungan. Hal–hal yang

ada dalam lingkungan di ubah sehingga dapat menstimulasi atau sesuai dengan

kebutuhan individu. Contoh Santri mengusulkan adanya perpustakaan agar dapat

memperoleh sumber belajar yang lebih banyak untuk memperoleh nilai yang

lebih baik, atau santri meminta guru untuk memberikan pelajaran tambahan agar

lebih memahami materi pelajaran.

Individu yang sehat secara psikologis adalah individu yang mampu

menyesuaikan diri. Pada kenyatatanyaan banyak individu yang tidak mampu

menyesuaikan diri secara sehat karena tidak mampu mentoleransi frustasi dan

membuat pertahanan diri sebagai upaya mencapai kondisi homostatis atau

keseimbangan. Individu tampil dalam perilaku yang salah suai. Perilaku salah

suai meliputi:

1) marah, individu mempertahankan diri dengan kemarahan dari mulai

mendelik, mengomel, mengatai-ngatai, berteriak-teriak, mengancam, memusuhi,

memukul atau tindakan fisik yang lain menyakiti sampai dengan merusak

2) tidak berdaya, individu mempertahankan diri dengan perilaku

ketidakberdayaan, dari mulai bersedih, melamun, cemberut, menangis, merajuk,

psikosomatis (merasa sakit secara fisik karena permasalahan psikologis),

pingsan, kejang, trance hingga berusaha bunuh diri

Page 43: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 43

3) kompensasi, individu mempertahanan diri dengan mengalihkan kegiatan atau

perilaku pada perilaku lain yang dianggap dapat menyalurkan kebutuhan atau

memenuhi kepuasan, dari mulai mengalihkan perhatian misalnya ngobrol karena

merasa bosan atau makan pada saat merasa marah atau sedih, ikut sasana tinju

untuk menyalurkan energi ingin berkelahi, menjahili teman agar menjadi orang

popular, bersikap berkuasa untuk menutupi ketakutan atau kelemahan karena

tidak mampu dalam mata pelajaran hingga mengambil barang orang lain atau

merampas kemerdekaan orang lain untuk memperoleh keutungan dari orang

yang dianggap telah mennyakiti.

4) proyeksi, individu mempertahankan diri menyalahkan lingkungan diluar

dirinya baik orang benda, keadaan atau situasi yang membuat diri tidak dapat

memenuhi tuntutan lingkungan dari mulai menyalahkan keadaan yang biasa

atau mungkin terjadi misalnya mengatakan macet pada saat kesiangan,

mengatakan orang menyakiti atau tidak menyukai pada saat tidak lulus, hingga

mencari kambing hitam yang dapat dipersalahkan atas apa yangmenimpa diri

baik dari mulai yang mempunyai hubungan langsung rasional hingga tidak

memiliki hubungan apa-apa dan tidak rasional, misalnya memukul meja pada

saat terjatuh karena tidak memperhatikan ada meja

5) sublimasi, individu mempertahankan diri dengan mengalihkan kegiatan

dengan mngubah tujuan yang masih dekat dengan tujuan semula, sperti menjadi

perawat pada saat tidak dapat menjadi dokter, menjadi pacara dokter karena

tidak dapat menjadi dokter

6) regresi, individu mempertahankan diri dengan berperilaku seperti santri-

santri agar orang lain memaklumi atau terpaksa memenuhi keinginan individu.

Misalnya menangis berguling-guling yang membuat orang tua akhirnya

membolehkan membeli barang yang diinginkan.

9) rasionalisasi, individu mmpertahankan diri dengan mencari alasan atau

berdalih yang rasional untuk menutupi kesalahan atau ketidakmampuan.

Misalnya mengatakan sakit pada saat tidak dapat memenuhi janji.

Page 44: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 44

Islam mengajarkan untuk bertawakal pada Allah msantriala kita

memperoleh hambatan atau kegagalan, sebagai mana Qs Ali-Imran (3) : 160

“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu,

tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak member pertolongan), maka siapa

yang dapat menolongmu setelah itu?, karena itu hendaklah kepada Allah saja

orang-orang mukmin bertawakal.

Latihan

Untuk mengetahui pemahaman anda tentang paparan mekanisme perilaku, kerjakan

latihan sebagai berikut :

Deskpripsikan perilaku peserta didik anda pada saat mengikuti proses pembelajaran di

dalam kelas. Kemudian identifikasi mekanisme perilaku yang terjadi

Untuk memudahkan anda mengerjakan tugas, ikuti rambu-rambu pengerjaan latihan

sebagai berikut : (1) deskripsikan perilaku yang ditampilkan santri anda di kelas yang

menarik perhatian anda; (2) baca kembali paparan jenis-jenis perilaku dan mekanisme

perilaku; (3) lakukan analisa dan kemudian masukkan dalam diagram mekanisme

perilaku dibawah ini :

Stimulasi

motif

perilaku

Tujuan

Hasil

Page 45: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 45

C.II. RANGKUMAN

Perilaku individu dapat diidentifikasi dari jenis-jenis perilaku. Jenis-jenis

perilaku berhubungan dengan pengkatagorian dan latar belakang atau faktor yang

mempengaruhi terjadinya perilaku. Proses individu berperilaku hingga mencapai

tujuan disebut dengan mekanisme perilaku. Mekanisme perilaku yang terus menerus

dilakukan oleh individu sehingga menjadi cirri khas individu disebut dengan gaya

hidup dari individu. Kebutuhan berperilaku terpenuhi msantriala tercapai tujuan

perilaku. Pada saat tujuan tercapai individu akan merasakan kepuasan atau

kebahagiaan. Perilaku berada dalam interaksinya dengan lingkungan, individu harus

menyesuaikan diri agar dapat mencapai tujuan perilaku baik dengan cara mengubah

diri maupun mengubah lingkungan. Individu yang mengalami kegagalan pencapaian

tujuan seringkali melakukan penyesuaian diri secara tidak sehat atau berperilaku

salah suai.

D.II TES FORMATIF

1. Perilaku disadari adalah

a. perilaku yang dilakukan dalam kondisi sadar

b. perilaku yang diinginkan oleh individu

c. perilaku yang ditampilkan berdasarkan pikiran individu

d. perilaku yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Page 46: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 46

2. Nurturance efec

a. dampak perilaku

b. perilaku positif yang tidak disadari individu sebagai sebagai dampak stimulasi

c. konsekwensi perilaku individu

d. kebiasaan karena perilaku dilakukan berulang-ulang

3. Contoh perilaku kognitif adalah

a. menulis cerita fiksi

b. mengagumi gambar

c. beribadah secara teratur

d. menari mengikuti irama musik

4. perilaku instingtif

a. perilaku tidak sengaja

b. perilaku spontan

c. perilaku tidak terkendali

d. perilaku tidak sadar

5. konflik

a. pertentangan dengan orang lain

b. ketidaksepahaman pendapat yang mengakibatkan ketidaknyamanan

c. kesulitan berperilaku karena kebutuhan yang dirasakan secara bersamaan

d. hambatan yang dirasakan individu untuk berperilaku

Page 47: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 47

6. frustrasi

a. kondisi psikologis karena tujuan berperilaku tidak tercapai

b. perasaan tertekan pada diri individu

c. pertentangan batin untuk memutuskan perilaku

d. rasa kehilangan, ketakutan dan rasa sakit karena peristiwa yang dialami

7. gaya hidup adalah

a. trend berperilaku

b. cara individu menampilkan diri

c. kebutuhan yang menetap

d. mekanisme perilaku individu yang menjadi ciri pribadi

8. penyesuan diri

a. kemampuan individu berinteraksi dengan lingkungan

b. kemampuan individu mengubah lingkungan

c. kemampuan individu mengubah diri sesuai tuntutan lingkungan

d. kemampuan individu beradaptasi dengan kondisi lingkungan

9. salah suai

a. kesalahan berperilaku

b. ketidaknyamanan individu untuk mengikuti tuntutan lingkungan

c. frustrasi yang berkepanjangan

d. upaya individu mempertahankan diri karena tidak mampu menyesuaikan diri

Page 48: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 48

10. rasionalisasi

a. berperilaku dengan rasional

b. mencari alasan dengan menyalahkan lingkungan

c. merasionalkan alasan sehingga perilaku dimaklumi benar

d. merubah tujuan agar memperoleh kepuasan

B. GLOSARIUM

Atensi : perilaku individu dalam bentuk perhatian sebagai respon terhadap

stimulus

Frustrasi ; kondisi ketidaknyamanan secara psikologis yang dirasakan individu

karena individu mengalami konflik yang berkepanjangan, hambatan untuk

berperilaku atau mencapai tujuan perilaku, dan kegagalan mencapai tujuan.

Homeostatis : kondisi keseimbangan psikologis yang diharapkan individu

Kesadaran : dunia nyata realiastis yang disadari dan dalamkontrol individu

berdasarkan pandangan psikoanalisa

Nurturance effect : dampak pengiring, perilaku yang tidak disadari yang

dirancang dapat ditampilkan oleh individu sebagai dampak dari penciptaan

stimulasi karena mengintervensi alam bawah sadar

Perilaku : manifestasi hayati kehidupan makhluk hidup

Sensasi : Stimulasi yang ditangkap atau member pengaruh pada alat dria

individu

Stimulus : perilaku, keadaan, situasi, peristiwa yang memberikan pengaruh pada

individu secara langusng maupun tidak langsung

C. DAFTAR PUSTAKA

Abbeduto Leonard, 2004. Taking Sides, Clashing views on controversial issues

in educational psychology, USA : McGraw-Hill/Duskhin

Albani Muhammad Nashiruddin, Alih bahasa Muhamad Thalib, 2005, Sifat

Page 49: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 49

Shalat Nabi, Yogyakarta : media Hidayah

Bloom Benjamin S., 1976, Human Characterictics and school Learning, New

York ; McGrawm-Hill Book company

Franndsen Arden N., 1957, How Children learn, New York : McGraw-Hill Book

Company, Inc

Gronlund Norman E, 1978, Stating Objectives for Classroom Instruction, second

edition, New York : Macmillan Pblishing Co., Inc.

Syaodih Nana, 2004, landasan Psikologis Proses Pendidikan, Bandung: Rosda

Karya

Ubaaedy A.N, 2008, Ubah sikap meraih sukses, Jakarta : PT Perspektif Media

Komunika Vision3

D. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kegiatan Belajar 1

1. C. Perilaku adalah manisfestasi kehidupan makhluk hidup. Bukan hanya

manusia yang berperilaku, tetapi semua makhluk hidup. Pada konteks modul

pembahasan perilaku dibatasi hanya pada manusia

2. B. Individu tidak menyadari perilaku yang dilakukan karena individu berada

dalam kondisi tidak sadar atau ketidaksadaran

3. A. Perilaku manusia terjadi dalam konteks stimulus respon. Stimulasi yang

membuat individu merespon disebut sensasi. Respon yang diberikan

individu terhadap stimulus merupakan atensi atau perhatian. Stimulasi yang

dapat menarik perhatian yang sangat kuat dari individu merupakan sensasi

yang sangat kuat disebut juga sebagai sensasional.

4. D. Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar individu/ Lingkungan

yang paling berpengaruh atau bermakna pada perilaku individu disebut

lingkungan yang efektif.

5. B. Kelompok humanistik berpendapat faktor yang membuat individu

berperilaku adalah kebutuhan yang dirasakan individu dari dalam dirinya

(internal). Kebutuhan yang dirasakan menjadi mendorong individu

Page 50: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 50

menginginkan melakukan perilaku untuk mencapai tujuan. Keinginan

individu untuk berperilaku disebut niat.

6. A. Pandangan ekologis faktor yang membuat individu berperilaku karena

individu adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya menjadi bagian

dari lingkungan sosialnya. Perilaku yang dilakukan individu-individu dalam

kesatuan lingkungan sosial menciptakan peradaban. Pada saat individu

memperhatikan kebaikan dan kebermanfaatan bagi orang lain dalam islam

disebut dengan kesalehan sosial.

7. B. Perilaku menurut pandangan religius adalah ibadah sebagai perwujudan

kesadaran diri adalah makhluk dari Yang Maha pencipta Tuhan Yang Maha

Esa.

8. C. Pandangan konvergensi memandang individu berperilaku karena faktor

herediter (internal), lingkungan (eksternal) dan kematangan (time).

9. D. Motif adalah energi psikologis yang menggerakkan perilaku

10. D. Kuat rendahnya motivasi seseorang dapat diidentifikasi dari : 1).

Kejelasan tujuan, 2) frekwensi melakukan aktivitas, 3) lamanya waktu

terlibat dalam melakukan aktivitas, 4) ketahanmalangan dalam mengerjakan

aktivitas, 5) kualitas hasil atau perilaku yang ditampilkan.

Kegiatan belajar 2

1. C. perilaku disadari adalah perilaku yang dihasilkan melalui proses berpikir,

stimulasi atau kebutuhan yang dirasakan individu diolah dalam pikiran

individu sehingga diputuskan perilaku berdasarkan pertimbangan rasional,

logis dan peka

2. B nurturance efek adalah perilaku positif yang dilakukan individu karena

stimulasi yang diciptkan menginterfensi alam bawah sadar individu

3. A, perilaku kogitif adalah perilaku yang berhubungan dengan daya nalar atau

pikiran individu. Menulis cerita fiksi berkenaan dengan kemampuan

menuangkan pikiran dan kreativitas dalam bentuk tulisan.

4. B, perilaku instingtif adalah perilaku yang dilakukan secara spontan oleh

individu untuk mempertahankan diri.

Page 51: PERILAKU DAN MEKANISME PERILAKU PENDAHULUANfile.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN... · Materi perilaku dan mekanisme perilaku merupakan materi awal bagaimana

Perkembangan santri – konsep dasar perilaku

Page 51

5. C Pada suatu peristiwa individu dapat merasakan lebih dari satu kebutuhan,

msantriala individu merasakan kebimbingan atau kesulitan untuk

memutuskan memilih perilaku individu mengalami konflik

6. A, frustrasi adalah kondisi psikologis yang dirasakan oleh individu

msantriala inidividu mengalami konflik yang berkepanjangan, tidak dapat

mengatasi hambatan untuk mencapai tujuan dan kegagalan mencapai tujuan

setelah berperilaku

7. D, gaya hidup adalah mekanisme perilaku yang secara berulang-ulang

dilakukan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

sehingga menjadi cirri khas perilaku individu

8. A, individu berperilaku dalam interaksinya dengan lingkungan. Interaksi

individu dengan lingkungan dapat dengan cara menerima lingkungan atau

menolak lingkungan. Penerimaan individu terhadap lingkungan disebut

dengan penyesuaian diri. Indiividu menyesuaikan diri dengan cara

mengubah lingkungan atau mengubah diri.

9. D, Ketidakmampuan psikologis individu untuk menerima kegagalan,

mentoleransi frustrasi, dan memenuhi tuntutan lingkungan secara sehat

membuat individu melakukan upaya pertahanan diri agar tetap berada dalam

kondisi homoestatis disebut dengan perilaku salah suai

10. C, rasionalisasi adalah upaya pertahanan diri individu dari menerima

konsekwensi atas perilaku dengan cara mencari alasan yang rasional

sehingga perilaku tersebut dirasakan benar