Peri Urban Tembung dan Medan

17
KARAKTERISTIK MASYARAKAT DAN KEADAAN FISIK DESA, KOTA DAN PERI-URBAN Medan Denai - Desa Tembung

Transcript of Peri Urban Tembung dan Medan

Page 1: Peri Urban Tembung dan Medan

KARAKTERISTIK MASYARAKAT DAN KEADAAN FISIK DESA,

KOTA DAN PERI-URBAN

Medan Denai - Desa Tembung

Page 2: Peri Urban Tembung dan Medan

DISUSUNOLEH:

Afifah Dhaniyah3143122001Kelas: C Reg 2014

Page 3: Peri Urban Tembung dan Medan

Latar BelakangMasyarakat menurut wilayah dibagi atas dua yaitu

masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

Masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki

karakteristik yang berbeda baik fisik maupun nonfisik dan

karakteristik tersebut secara perlahan mengalami perubahan.

Perubahan tersebut dinamakan dengan dinamika.

Kota dan desa pasti selalu berkaitan sehingga unsur-unsur

yang ada dikota bisa mirip dengan unsur-unsur yang ada di

desa.

Page 4: Peri Urban Tembung dan Medan

Kota dan Masyarakat Kota

Max Weber berpendapat bahwa “suatu tempat adalah kota apabila penghuni

setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

Barang-barang itu harus dihasilkan oleh penduduk dari pedalaman dan dijualbelikan di

pasar itu. Jadi menurut Max Weber, ciri kota adalah adanya pasar, dan sebagai benteng,

serta mempunyai sistem hukum dan lain-lain tersendiri, dan bersifat kosmopolitan.

Karl Marx dan F.Engels memandang kota sebagai “persekutuan yang dibentuk guna

melindungi hak milik dan guna memperbanyak alat-alat produksi dan alat -alat yang

diperlukan agar anggota masing-masing dapat mempertahankan diri”. Perbedaan

antara kota dan pedesaan menurut mereka adalah pemisahan yang besar antara

kegiatan rohani dan materi.

Page 5: Peri Urban Tembung dan Medan

Karakteristik Masyarakat Kota Secara Umum :

1. Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di

desa.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung

pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.

3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-

batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak

diperoleh warga kota dari pada warga desa.

5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada

faktor pribadi.

6. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya

terbuka dalam menerima pengaruh.

Page 6: Peri Urban Tembung dan Medan

Karakteristik Masyarakat Medan Denai

1. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus

bergantung pada orang lain.

2. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai

batas-batas atau spesialisasi

3. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak

diperoleh warga kota dari pada warga desa.

4. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan

daripada faktor pribadi.

5. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota

biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

Page 7: Peri Urban Tembung dan Medan

Karakteristik Fisik Medan Denai

1. Topografi

Medan Denai terletak di topografi yang halus artinya di daratan rendah dan datar.

2. Tipologi permukiman

Tipologi permukiman di Medan Denai cenderung mengelompok di wilayah-wilayah tertentu.

3. Penggunaan lahan

Sebagian besar lahan digunakan untuk kawasan industri, pertokoan, permukiman dan lain lain. Hanya sedikit ruang terbuka hijau yang terdapat disana.

4. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Medan Denai bisa dikatakan lengkap baik fasilitas umum maupun milik pribadi.

Page 8: Peri Urban Tembung dan Medan

Medan Denai

Page 9: Peri Urban Tembung dan Medan

Sistem Kemasyarakatan Medan Denai

Secara umum mayoritas suku yang merupaka penduduk Medan

Denai adalah Suku Jawa. Namun ada juga suku yang lain yaitu

Batak, Melayu, Nias, dll.

Berdasarkan keadaan materi: adanya lapisan atas, menengah

dan bawah.

Berdasarkan profesi mata pencaharian: pegawai negeri,

pengusaha, pedagang, petani, buruh, nelayan dan lain-lain.

Page 10: Peri Urban Tembung dan Medan

Desa dan Masyarakat Desa

Menurut prof. Drs. Bintarto, desa merupakan perwujudan atau

kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat

di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik

dengan daerah lain.

Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya

terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan

tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti

iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat

penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung

faktor ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.

Page 11: Peri Urban Tembung dan Medan

Karakteristik Masyarakat Peri-Urban

1. Letaknya berada di pinggiran kota

2. Merupakan zona transisi dari sifat pedesaan menuju sifat perkotaan

3. Merupakan dampak dari penyebaran perkembangan kota ke daerah pinggiran yang

diakibatkan oleh keterbatasan lahan dan eksistensi aktivitas pedesaan

4. Terjadinya transformasi wilayah baik dalam:

• Aspek fisik (pemanfaatan lahan, harga lahan)

• Aspek sosial-ekonomi (kepadatan penduduk, mata pencaharian) Didalam masyarakat

pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat

bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.

5. Pergeseran mata pencaharian pertanian kearah non-pertanian dan terjadi penurunan

hasil produksi pertanian

Page 12: Peri Urban Tembung dan Medan

Peri Urban

Kawasan peri urban merupakan kawasan yang berdimensi multi, hal ini

dikarenakan pengkaburan makna sekitar perkotaan, yang berarti memiliki

makna sifat kekotaan dan sifat kedesaan. Pengidentifikasian kawasan peri

urban sangat sulit jika dilihat dari dimensi non-fisik, oleh karena itu pada

tahap pengenalan kawasan peri urban hanya didasarkan pada istilah

kedesaan maupun kekotaan dari segi fisik morfologi yang diindikasikan oleh

bentuk pemanfaatan lahan non-agrarisversus penggunaan lahan agraris.

Dari sisi ini wilayah perkotaan merupakan suatu wilayah yang didominasi

oleh bentuk pemanfaatan lahan non-agraris, sedangkan wilayah kedesaan

adalah wilayah yang didominasi oleh bentuk pemanfaatan lahan agraris.

Page 13: Peri Urban Tembung dan Medan

Analisis Karakteristik Masyarakat Desa Tembung

• Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat desa Tembung kini sudah beragam, jika biasanya sebuah desa

memiliki penduduk yang bermata pencaharian mayoritas seragam maka di Desa

Tembung pekerjaan masyarakatnya sudah sangat beragam dan menyerupai kota.

• Pendidikan

Pendidikan masyarakat Desa Tembung juga rata-rata sudah menempuh jenjang

pendidikan mengengah atas dan bahkan perguruan tinggi dengan title sarjana, master.

• Heterogenitas

Keberagaman atau heterogenitas ini dapat dilihat dari suku dan agama yang mereka

anut. Keberagaman agama disana sudah sangat kompleks, ada yang beragama Islam,

Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Suku yang ada disana seperti suku Jawa, Mandailing,

Batak ,Melayu, Bugis dan lain-lain

Page 14: Peri Urban Tembung dan Medan

Lanjutan..

• Dari segi fisik sendiri Desa Tembung termasuk telah memiliki sarana dan

prasarana yang lengkap seperti toko-toko, rumah sakit, klinik, perkantoran,

pabrik, sekolah-sekolah, dan sebagainya.

• Menurut kami daerah Tembung merupakan daerah per i-urban yang berada

di pinggir kota Medan dan memiliki karakteristik yang hamper sama dengan

kota Medan. Keduanya saling berhubungan dimana masyarakat Tembung ada

yang sekolah dan bekerja di Kota Medan begitu juga dengan masyarakat

Medan Denai ada yang sekolah dan bekerja di daerah Tembung. Akses

transportasi juga sudah lancar dari Tembung Ke Medan Denai.

Page 15: Peri Urban Tembung dan Medan

Tembung

Page 16: Peri Urban Tembung dan Medan

Kesimpulan

• Masyarakat Medan Denai termasuk masyarakat kota yang sudah

modern dan maju.

• Kawasan Desa Tembung sudah tergolong dalam kawasan peri-

urban. Karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kota

• Sistem masyarakat Medan Denai dan Desa Tembung sudah cukup

maju, cukup dapat dilihat dari perkembangan, spesialisasi, dan

kemajuan masyarakatnya

Page 17: Peri Urban Tembung dan Medan

Terima kasih