PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih...

132
Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010. PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN METODE STORAGE/RETRIEVAL PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh SARIHATI RAHMA SYAHFITRI SITOMPUL 080423088 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Transcript of PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih...

Page 1: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI

DENGAN METODE STORAGE/RETRIEVAL PADA

PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

SARIHATI RAHMA SYAHFITRI SITOMPUL

080423088

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 2: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas

Sarjana ini.

Tugas Sarjana ini merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian

studi pada Program Ekstensi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara. Dalam hal ini penulis mengangkat judul yaitu “Perencanaan

Tata Letak Gudang Produk Jadi dengan Metode Storage/ Retrieval pada PT.

Charoen Pokphand Indonesia diharapkan mampu memberikan perbaikan kualitas

produk dan mengurangi terjadinya kesalahan proses.

Akhir kata dengan segala rendah hati, penulis menyadari Tugas Sarjana

ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang

membangun dari para dosen dan teman-teman mahasiswa. Saya berharap tulisan

ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan umumnya dan bagi perusahaan

khususnya.

Medan, Juni 2009

Penulis,

Sarihati Sitompul 080423088

Page 3: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan Tugas Sarjana ini, penulisan berusaha sebaik mungkin

sesuai dengan kemampuan, waktu dan fasilitas yang ada. Penulis yang

mendapatkan banyak bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku ketua departemen Teknik Industri,

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Parsaoran Parapat, M.si, sebagai dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, MT sebagai dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Ukurta Tarigan, MT sebagai pembanding I.

5. Bapak Aulia Ishak, ST, MT sebagai pembanding II.

6. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT sebagai pembanding III.

7. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri, Universitas

Sumatera Utara Medan yang selalu sabar memberikan ilmu-ilmu nya kepada

saya selama menjadi mahasiswa.

8. Keluarga Tercinta: Ayah ku Abdul Karim Sitompul, SH (Alm) dan Mama ku

Dra. Jongguran Misnawati Siahaan, Spd yang selalu memberikan motivasi

dan dukungan moral maupun material serta doa kepada saya selaku anaknya.

Page 4: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Dan kepada semua kakak-kakak ku, Kak Ida, Kak Sri, Kak Dani, Kak Icha,

Kak dedek dan Ponakan-Ponakan.

9. Kepada Ibu Yani di bagian personalia, Bang Bowo, Bang Tumidjo, Bang

Nurmansyah, Bang Udin, Bang Kumis, Kak Dina, Kak Rahma dan Bapak

Hanib, Bapak Wahono, Bapak Udin selaku pembimbing saya di PT. Charoen

Pokhpand Indonesia di Jln. Pulau Sumbawa No. 5 KIM II Medan.

10. Kepada Bang Rabun Karina Sebayang, SE yang tak pernah lelah selalu

mengigatkan saya untuk serius menyelesaikan tugas sarjana ini dan rekan-

rekan mahasiswa Nirwana Dwi Surbakti, ST sebagai teman seperjuangan

saya, Ozi, Jhoni, Joy, Dina, David, Wandy, Wanjun, Piqih, Elly, Metha, Bang

Benny dan teman-teman saya angkatan 2003 di D-4 dulu yang telah

membantu saya dalam penyusunan laporan ini.

11. Dan semua pihak yang ikut membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Semoga dengan dibuatnya Tugas Sarjana ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak yang memerlukan. Saya mengucapkan terima kasih dan mohon

maaf yang sebesar besarnya jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam

penulisan Tugas Sarjana ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga

Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2009

Penulis

Sarihati Sitompul

Page 5: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................. ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL............................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi

ABSTRAK .......................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... I-1

1.1. Latar Belakang Permasalahan ..................................................... I-1

1.2. Perumusan Masalah . ................................................................... I-2

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. I-3

1.3.1. Tujuan Umum .................................................................. I-3

1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................. I-3

1.3.3. Manfaat Penelitian ........................................................... I-4

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi yang Digunakan ........................... I-4

1.4.1. Batasan Masalah ................................................................ I-4

1.4.2. Asumsi yang digunakan ..................................................... I-5

1.5. Sistematika Penulisan .................................................................. I-5

II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ II-1

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... II-1

Page 6: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ...................................................... II-3

2.3. Organisasi Dan Manajemen ........................................................ II-4

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... II-4

2.3.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.......................... II-7

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ........................ II-20

2.3.3.1. Jumlah Tenaga Kerja ........................................ II-20

2.3.4. Sistem Pengupahan ......................................................... II-23

2.3.5. Insentif dan Fasilitas Perusahaan .................................... II-25

2.4. Proses Produksi .......................................................................... II-26

2.4.1. Bahan Baku,Bahan Tambahan dan Bahan Penolong ......... II-26

2.4.1.1. Bahan Baku ........................................................ II-26

2.4.1.2. Bahan Tambahan ................................................ II-27

2.4.1.3. Bahan Penolong.................................................. II-28

2.4.2. Uraian Proses Produksi ..................................................... II-29

2.4.3. Mesin dan Peralatan ......................................................... II-37

2.4.3.1. Mesin Produksi ................................................... II-37

2.4.3.2. Peralatan............................................................. II-44

2.4.3.3. Utilitas................................................................ II-45

III. LANDASAN TEORI ....................................................................... III-1

3.1. Gudang ........................................................................................ III-1

3.1.1. Fungsi Gudang ................................................................... III-3

Page 7: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.1.1.1. Fungsi yang ada dalam Pergudangan ................... III-4

3.2. Tipe-tipe Gudang .......................................................................... III-6

3.3. Penyimpanan/ Storage .................................................................. III-7

3.4. Gudang Produk Jadi ..................................................................... III-8

3.5. Perencanaan Gudang .................................................................... III-8

3.6. Pengembangan Kebutuhan Ruang................................................. III-9

3.7. Space Requirement (Kebutuhan Ruang) ........................................ III-9

3.8. Troughput (Aktivitas Penyimpanan) ............................................. III-10

3.9. Penempatan Produk pada Lokasi Storage/Retrieval ..................... III-10

3.10. Pemindahan Bahan ..................................................................... III-14

3.10.1. Rectilinier Distance......................................................... III-15

3.10.2. Euclidien Distance .......................................................... III-15

3.10.3. Squared Euclidien Distance ............................................ III-15

3.11. Defenisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas .................................. III-16

3.12. Tata Letak Sistem Penyimpanan ................................................. III-17

IV. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... IV-1

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... IV-2

4.2. Identifikasi Objek Penelitian . ...................................................... IV-2

4.3. Jenis Penelitian ........................................................................... IV-2

4.4. Variabel Penelitian ..................................................................... IV-3

Page 8: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.5. Tahapan Penelitian ..................................................................... IV-3

4.5.1. Penelitian Pendahuluan ..................................................... IV-5

4.5.2. Identifikasi Masalah ........................................................... IV-5

4.5.3. Pengumpulan Data ............................................................. IV-6

4.5.4. Pengolahan Data ................................................................ IV-7

4.5.5. Analisa Pemecahan Masalah .............................................. IV-7

4.5.6. Kesimpulan dan Saran ....................................................... IV-8

4.6. Pengumpulan Data....................................................................... IV-8

4.7. Pengolahan Data ......................................................................... IV-8

4.7.1. Penyajian data ................................................................... IV-8

4.7.2. Perhitungan space requirement untuk tiap produk ............. IV-10

4.7.3. Perhitungan Troughput tiap produk ................................... IV-10

4.7.4. Penempatan Produk .......................................................... IV-11

4.8. Analisa Pemecahan Masalah ....................................................... IV-13

4.9. Kesimpulan dan Saran ................................................................. IV-13

V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................. V-1

5.1. Pengumpulan Data....................................................................... V-1

5.1.1. Data Jenis Produk ............................................................. V-1

Page 9: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.1.2. Data Penyimpanan, Penerimaan dan Pengiriman

tiap produk ....................................................................... V-4

5.1.3. Gudang Produk Jadi yang Sekarang .................................. V-4

5.1.4. Layout Gudang.................................................................. V-4

5.2. Pengolahan Data .......................................................................... V-5

5.2.1. Space Requirement ........................................................... V-5

5.2.2. Perhitungan Troughput ..................................................... V-10

5.2.3. Penempatan Produk (Assignment) .................................... V-12

VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH .......................................... VI-1

6.1. Hasil Penempatan Produk pada Blok ........................................... VI-1

6.2. Jarak Perjalanan Total .................................................................. VI-5

6.3. Layout Gudang ............................................................................. VI-5

6.4. Evaluasi Penggunaan Metode S/R ................................................ VI-5

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... VII-1

7.1. Kesimpulan .................................................................................. VII-1

7.2. Saran ............................................................................................ VII-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap pada PT. Charoen Pokphand Indonesia..II-20

5.1. Data Jenis Produk .......................................................................... V-1

5.2. Kebutuhan Ruang (Space Requirement) Tiap Poduk ........................ V-8

5.3. Troughput Tiap Jenis Produk ........................................................ V-11

5.4. Perbandingan Troughput dan Storage tiap produk .......................... V-13

5.5. Jarak Perjalanan antara Tiap Blok dengan I/O point ........................ V-15

5.6. Penempatan Produk pada Blok ...................................................... V-18

6.1. Penempatan Produk ........................................................................ VI-1

Page 11: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN 2.1. Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia ................... II-6

2.2. Block Diagram Proses Produksi .................................................... II-30

4.1. Block Diagram Tahapan Penelitian ................................................ IV-4

4.2. Block Diagram Tahapan Pengolahan Data ..................................... IV-9

5.1. Gambar Layout Awal .................................................................... V-6

5.2. Area Template Gudang Produk Jadi ............................................... V-7

5.3. Jarak Perjalanan dengan Metode Rectilinier Distance .................... V-17

5.4. Tata Letak Penyimpanan dengan Metode Storage/Retrieval ....... V-22

6.1. Tata Letak Penyimpanan dengan Metode Storage/Retrieval ....... VI-7

6.2. Layout Usulan ............................................................................... VI-8

Page 12: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Data Penerimaan Produk bulan Januari

2. Tabel Data Penyimpanan Produk bulan Januari

3. Tabel Data Pengiriman Produk bulan Januari

4. Surat Keputusan Tugas Sarjana

5. Surat Permohonan Tugas Sarjana

6. Surat Balasan Tugas Sarjana

7. Form lembar Asistensi

Page 13: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

ABSTRAK

PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak (animal feed), memproduksi berbagai jenis pakan ternak, yaitu: Pakan ayam, pakan bebek, pakan puyuh dan pakan babi. Jenis pakan yang diproduksi berupa : komplit tepung, butiran (pellet) dan konsentrat tepung. Perusahaan ini juga menyediakan dan melayani permintaan bibit-bibit ternak ayam bagi para peternak.

Permasalahan yang dihadapi PT. Charoen Pokphand Indonesia saat ini adalah ketidaksesuaian pada saat pengangkutan produk digudang, waktu angkut yang lebih lama, jarak angkut total (distance traveled) menjadi lebih panjang dan bagaimana memperpendek jarak perpindahan material digudang dengan menggunakan luas lantai gudang yang ada.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan tata letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang produk jadi (gudang penyimpanan) masing-masing item produk jadi yang efektif, meminimalkan jarak transportasi (distance traveled) pada gudang, menghemat biaya operasional forklift dan memudahkan pengaturan barang dalam gudang produk jadi.

Metode yang digunakan dalam pengelolaan pergudangan adalah Storage and Retrieval atau Dedicated storage yang juga disebut sebagai petak penyimpanan yang tetap (fixed slot storage), menggunakan penempatan lokasi atau alamat simpanan yang spesifik untuk tiap barang yang disimpan. Hal ini dikarenakan satu lokasi simpanan diberikan pada satu produk yang spesifik.

Pada metode ini penempatan produk didasarkan pada perbandingan throughput dan storage (T/S) dengan T/S terbesar ditempatkan pada slot dengan jarak antara tiap slot dan I/O point terkecil, dan seterusnya. Penempatan tiap produk dapat dilihat pada Tabel 6.1.Dari Tabel 6.1 terlihat bahwa slot yang memiliki jarak tempuh ke I/O point terkecil adalah blok nomor 72 dan 54. Blok ini ditempati produk yang memiliki T/S terbesar yaitu produk nomor 512, 550K, 511 dan 514, 520S, 353, 3241S. Susunan blok di atas dapat diubah selama tetap mengikuti aturan T/S terbesar menempati blok dengan I/O point terkecil. Hasil yang diperoleh untuk jarak perjalanan per harinya akan tetap sama. Setelah produk ditempatkan pada blok, maka diperoleh jarak perjalanan total yang diharapkan terjadi per harinya yaitu: f(x) = 75541,1 m. Jarak perjalanan ini menunjukkan total perjalanan yang diperlukan di dalam gudang produk jadi untuk memasukkan dan memindahkan seluruh produk yang ada pada gudang produk jadi. Jika dilihat pada keadaan saat ini jarak perjalanan total per harinya tidak menentu karena tidak adanya penentuan tempat yang tetap untuk tiap produk yang masuk ke gudang.

Dari perhitungan maka luasan yang dibutuhkan untuk lokasi penyimpanan pada layout usulan ini adalah : 108 x (7 x 1,5) m2 = 1134 m2. Jika dilihat pada layout yang ada sekarang, luasan yang dibutuhkan untuk lokasi penyimpanan adalah 812 x (1,5 x 1)m2 = 1218 m2. Ternyata luasan pada layout usulan lebih menghemat 6,9% kebutuhan ruang pada produk jadi ini. Luasan tersebut dapat digunakan untuk hal lain yang menguntungkan perusahaan.

Page 14: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Persaingan yang terjadi disektor industri semakin maju pesat, maka hal

tersebut memicu para pengusaha untuk memperoleh strategi baru yang lebih

efektif agar setiap sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan dan diharapkan

memberikan hasil yang optimal. Untuk menghadapi kondisi tersebut, maka

perusahaan harus mampu meningkatkan daya saing dan meningkatkan kepuasan

konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen adalah

harga produk yang murah, mutu produk yang tinggi dan waktu pengiriman yang

tepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar faktor tersebut dapat terpenuhi

adalah melakukan perbaikan tata letak. Salah satu ciri tata letak yang baik adalah

memiliki jarak pemindahan bahan yang minimum. Jarak pemidahan bahan

minimum akan memperkecil waktu penyelesaian produk dan mengurangi biaya

pemindahan bahan yang pada akhirnya akan mengurangi biaya produksi.

PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah perusahaan yang bergerak

dibidang pakan ternak (animal feed), memproduksi berbagai jenis pakan ternak,

yaitu: Pakan ayam, pakan bebek, pakan puyuh dan pakan babi. Jenis pakan yang

diproduksi berupa : komplit tepung, butiran (pellet) dan konsentrat tepung.

Perusahaan ini juga menyediakan dan melayani permintaan bibit-bibit ternak

ayam bagi para peternak.

Page 15: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Yang terjadi saat ini pada PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah

penempatan produk di gudang yang tidak memiliki pengaturan dalam penyusunan

barang. Sehingga terjadinya penumpukan barang di satu tempat di gudang dan

juga ada areal tempat penyimpanan yang kosong. Perusahaan tidak

memperhitungkan kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat tidak adanya aturan

dalam penempatan produk yang masuk kegudang. Kerugian-kerugian yang

ditimbulkan adalah :

1. Pemborosan operasional forklift.

2. Memungkinkan terjadinya kerusakan produk.

3. Memperbesar biaya pemindahan barang.

4. Memperbesar total biaya produksi.

5. Pemborosan waktu produksi dan pemindahan barang.

6. Memperbesar waktu penyelesaian produk.

Akibat yang ditimbulkan diatas, maka perusahaan perlu melakukan suatu

penelitian ulang untuk mengidentifikasi masalah dalam tata letak digudang produk

jadi sehingga memperoleh jarak pemindahan material yang terpendek dan dapat

meminimumkan total biaya produksi dan biaya-biaya lain yang merugikan

perusahaan. Jika gudang dibuat sesuai dengan kebutuhan maka perusahaan akan

mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan karyawan yang bekerja didalamnya

merasa nyaman melaksanakan kegiatannya.

Page 16: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Masalah yang dihadapi PT. Charoen Pokphand Indonesia saat ini adalah

Penempatan barang yang tidak sesuai mengakibatkan waktu angkut pada saat

pengangkutan produk digudang menjadi lebih lama dan bervariasi sehingga

mengakibatkan jarak angkut total (distance traveled) menjadi lebih panjang.

Salah satu upaya yang harus dilakukan PT. Charoen Pokphand Indonesia

adalah menyusun ulang tata letak penempatan produk di gudang produk jadi

menjadi lebih teratur dan terencana.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum

Penelitian yang dilakukan untuk memberikan usulan perbaikan tata letak

gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang.

1.3.2.Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan rancangan tata letak gudang produk jadi (gudang

penyimpanan) masing-masing item produk jadi yang efektif untuk

meminimalkan jarak transportasi (distance traveled) pada gudang.

2. Untuk menghemat biaya operasional forklift.

3. Untuk memudahkan pengaturan barang dalam gudang produk jadi.

Page 17: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1.3.3. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak, yaitu :

1. Bagi Mahasiswa

a. Mendapat pengalaman dalam mengaplikasikan Ilmu-ilmu Teknik Industri.

b. Menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja khususnya pada

perusahaan manufaktur.

2. Bagi Perusahaan

a. Sebagai masukan bagi perusahaan bilamana akan diadakan perubahan tata

letak layout pada areal penyimpanan/ gudangnya.

3. Bagi Lembaga Penelitian

Sebagai salah satu bahan bacaan dalam bidang tata letak fasilitas pabrik.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi yang digunakan

1.4.1. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian, dilakukan beberapa pembatasan masalah,

seperti :

1. Analisis tata letak hanya untuk menata letak penyimpanan pada gudang

produk jadi.

2. Penelitian ini mempertimbangkan pergerakan material handling digudang.

3. Mengevaluasi jarak transportasi (distance traveled).

4. Penelitian ini tidak membahas biaya akibat perubahan tata letak seperti yang

direncanakan.

Page 18: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

5. Pengukuran hanya dilakukan pada gudang produk jadi.

6. Pengukuran dilakukan pada penyimpanan produk jadi, jalan forklift dan

peralatan pengangkatan produk jadi.

7. Pengukuran jumlah hasil produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

1.4.2. Asumsi yang digunakan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tidak terjadi penambahan jenis produk baru.

2. Proses produksi berjalan normal dan tidak ada gangguan.

3. Tidak terjadi perubahan ukuran dan jenis material handling yang digunakan.

4. Produk jadi sesuai dengan jumlah produksi perusahaan dihitung berdasarkan

data masa lalu.

5. Kondisi lingkungan kerja dianggap baik.

6. Produk yang disimpan dalam bentuk bags (karung).

7. Pemindahan produk dengan menggunakan forklift.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian Tugas sarjana

ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan

sistematika sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMAKASIH

DAFTAR ISI

Page 19: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

Agar lebih mudah ditelusuri dan dipahami, maka sistematika penulisan

Tugas Sarjana ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang

permasalahan, rumusan masalah, pentingnya pemecahan masalah,

batasan dan asumsi yang digunakan, metode pendekatan

pemecahan masalah dan sistematika penulisan tugas sarjana.

2. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari

perusahaan yang menjadi objek studi : struktur organisasi dan

manajemen perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan

baku dan bahan penolong, proses produksi serta mesin dan

peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi.

3. BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang

berisi tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang

digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan

permasalahan. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan

Page 20: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan

permasalahan di perusahaan.

4. BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan

penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap

tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya.

5. BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer

maupun data sekunder, yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan

metode pengumpulan data. Data primer pada umumnya

dikumpulkan melalui observasi, wawancara, ataupun dengan

metode sampling. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat

data dari laporan yang ada. Juga dikemukan pengolahan data yang

telah dkumpulkan dalam pemecahan masalah.

6. BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk

pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode

pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam

pemecahan masalah.

7. BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini kesimpulam berisikan butir-butir penting dari masing-

masing bab, mulai dari rumusan masalah hingga hasil-hasil

analisa dan diskusi secara ringkas dan padat. Bagian saran

Page 21: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

berisikan tentang usulan mengenai berbagai hak tentang

kemungkinan aplikasi hasil studi ini dalam dunia nyata.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada Tahun 1970 usaha peternakan ayam rasionalisasi mulai berkembang

pesat di Indonesia dan walaupun demikian produksi daging dan telur ayam

kampung belum dapat memenuhi konsumsi masyarakat. Ditinjau dari segi

peternakan ayam ras yang semakin berkembang, usaha ini berkaitan erat dengan

perkembangan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan penemuan alat yang mampu

menetaskan telur ayam dalam waktu yang relatif singkat. Penerapan teknologi ini

didukung oleh program pemerintah untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat

dalam hal kebutuhan protein hewani.

Melihat Indonesia cukup potensial bagi industri makanan ternak, maka

salah satu perusahaan asing yaitu PT. Charoen Pokphand yang berpusat di

Thailand mewujudkan minatnya untuk menanamkan modalnya dalam jumlah

yang besar secara patungan dengan pengusaha Indonesia. Berdasarkan persetujuan

Presiden No.B-32/Pres/1971, didirikan perusahaan patungan tersebut dengan

nama PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. PT.

Charoen Pokphand Indonesia yang didirikan tahun 1971 ini merupakan anak

perusahaan dari CHAROEN POKPHAND OVERSEAS INVESTMENT CO.

LTD. HONGKONG.

Sebagai akibat dari peningkatan konsumsi dan pertambahan jumlah

penduduk Indonesia yang demikian pesat, maka kebutuhan pakan ternak pun juga

Page 23: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

meningkat. Menanggapi perkembangan tersebut, PT. Charoen Pokphand

Indonesia memperluas usaha dan juga pasarnya dengan mendirikan pabrik baru,

masing-masing di Surabaya pada tahun 1976 dan di Medan pada tahun 1979.

PT. Charoen Pokphand Indonesia Cabang Medan didirikan di atas tanah

seluas + 2 Ha, berlokasi di Jln. Medan –Tj. Morawa Km. 8.5 Kelurahan Timbang

Deli Kecamatan Medan Johor.

Pada Tahun 1988, didorong oleh semakin meningkatnya pasar ekspor

udang, perusahaan menambahkan pakan udang ke dalam rangkaian produksi

pakan unggasnya yang sudah semakin berkembang, dengan membuka pabrik baru

di Medan dengan kapasitas 40.000 ton pakan udang setiap tahunnya. Sebagai

kontribusi atas semakin berkembangnya pasaran ayam ras baik yang pedaging dan

petelur, maka PT. Charoen Pokphand Indonesia mengadakan ekspansi usaha lagi

di Medan dengan mendirikan cabang perusahaan yang berlokasi di Jln. Pulau

Sumbawa No.5 Kawasan Industri Medan (KIM-Mabar) dengan seluas + 4,6 Ha.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan ini pada umumnya dapat

diklasifikasikan sebagai berikut ;

1. Memberi bahan baku dalam negeri berupa jagung, dedak, tepung ikan

loka, tepung daun turi, tepung sagu, bungkil kacang kedelai, minyak sawit,

obat-obatan dan lain-lain.

2. Membeli Supplied berupa karung plastik dan lain-lain.

3. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi berbagai jenis makanan ternak.

Page 24: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4. Menjual bahan baku lokal yang dibeli sebelumnya seperti jagung, tepung

daun turi dan sebagainya kepada perusahaan induk yaitu PT. CHAROEN

POKPHAND INDONESIA di Jakarta.

5. Menjual makanan ternak kepada distribusi atau kepada peternak secara

langsung, baik dalam daerah maupun luar daerah.

Dewasa ini PT. Charoen Pokphand Indonesia merupakan produsen pakan

unggas terkemuka di Indonesia dengan suatu jaringan pabrik produksi, fasilitas

penelitian dan pengembangan, serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar

di Jakarta, Surabaya, dan Medan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak (animal feed),

PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar memproduksi berbagai jenis pakan

ternak, yaitu:

1. Pakan Ayam

2. Pakan Bebek

3. Pakan Puyuh

4. Pakan Babi

Pakan yang diproduksi terbagi atas tiga jenis, yaitu :

1. Komplit Tepung,

Adalah makanan ternak dalam bentuk tepung dan dapat langsung diberikan

kepada ternak tanpa bahan makanan lainnya.

Page 25: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

2. Butiran (pellet),

Adalah makanan dalam bentukbutiran yang dapat lanngsung diberikan kepada

ternak tanpa bahan tambahan lain.

3. Konsentrat Tepung,

Adalah jenis makanan ternak dalam bentuk tepung yang pemakaiannya harus

dicampur dengan bahan-bahan yang lain sesuai dengan kebutuhan.

Selain memproduksi diatas, perusahaan juga menyediakan dan melayani

permintaan bibit-bibit ternak ayam bagi para peternak.

Seluruh produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar

dipasarkan di dalam negeri, dengan daerah pemasaran mencakup Aceh, Sumatera

Utara, Riau dan Sumatera Barat.

2.3. Organisasi dan Manajemen

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan diperlukan suatu struktur

organisasi yang menggambarkan jaringan hubungan kerja yang sifatnya formal

dan tergambar dalam kotak-kotak kedudukan dan jabatan yang menggambarkan

secara jelas tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai keseluruhan kegiatan

serta proses yang terjadi dalam suatu organisasi. Hubungan dan kerjasama dalam

organisasi dituangkan dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi adalah

Page 26: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

merupakan bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan

dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi

secara jelas dan terperinci. Suatu bentuk kerjasama yang efektif dengan demikian

akan dapat diperoleh untuk mencapai tujuan yang diharapkan suatu perusahaan.

Struktur yang digunakan oleh PT. Charoen Pokhpand Indonesia KIM

Mabar adalah bentuk struktur organisasi bentuk lini dan fungsional. Pimpinan

sebagai penyalur wewenang kepada kepala bagian. Kepala bagian

bertanggungjawab atas bidangnya masing-masing dan mempunyai wewenang

secara luas untuk mengatur bawahannya sesuai dengan fungsinya.

Dengan adanya seorang pimpinan yang bertanggungjawab atas suatu

aktivitas dimana para bawahannya memberikan pertanggungjawaban kepadanya,

maka tercapailah prinsip Unity of Command, selanjutnya spesialisasi tidak

diabaikan, dengan adanya spesialisasi yang terdiri dari beberapa ahli di bidangnya

masing-masing.

Dalam pelaksanaan sehari-hari, prinsip-prinsip organisasi seperti

pembagian tugas, pendelegasian wewenang, tingkat-tingkat pengawasan, kesatuan

perintah, dan koordinasi dapat berjalan dengan baik dan luwes. Tidak sampai

terjadi tumpang tindih pekerjaan.

Bagi PT. Charoen Pokhpand Indonesia, pengoperasian ini juga berfungsi

untuk:

- Penempatan personil pada posisi yang tepat, sesuai dengan kondisi dan

keahliannya.

Page 27: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

- Penempatan batasan-batasan wewenang dan tanggungjawab dari setiap

personil.

- Penarikan tenaga kerja.

Bagan struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

General Manager

Deputy Quality Control

Deputy Purchasing

General Administrasi

Manager

Finance Accounting Manager

Production Manager

Marketing Manager

Kepala Bagian Legal Permit

Kepala Bagian Personalia

Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Akuntansi

Kepala Bagian Pabrik

Kepala Bagian Engineering

Kepala Bagian Feed DOC

Sales

Administrasi Penjualan

Sales DOC

Sales Food

Staff Legal Permit

Staff Personalia

Staff Akuntansi

Staff Engineering

Kasir Credit Control

Supervisor Administration

Supervisor Mixer

Supervisor Processing

Supervisor Bahan Baku

Sumber : PT. Charoen Pokhpand Indonesia KIM Medan

Keterangan = ------ Fugsional

Lini

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM

Mabar

Page 28: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

2.3.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan personil yang

memegang jabatan tertentu dalam organisasi, masing-masing personil diberi

tanggung jawab sesuai dengan jabatannya, dengan demikian akan mempermudah

pengarahan serta mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dari suatu pekerjaan.

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap unit dalam

struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar adalah sebagai

berikut :

1. General Manager

General manager adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen

Pokphand Indonesia KIM Mabar yang bertugas untuk :

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.

b. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

c. Menyebarkan dan menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan

produksi serta mengawasi pelaksanaannya.

d. Merencanakan dan mengatur anggaran modal kerja dan modal investasi

perusahaan.

e. Melaksanakan kontrak-kontrak perusahaan dengan pihak luar.

f. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas

jalannya perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, general manger dibantu oleh dua deputy

yaitu deputy quality control dan deputy purchassing serta membawahi empat

Page 29: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

manager yaitu general administration manager, finance dan accounting manager,

production manager dan marketing manager.

2. Deputy Quality Control

Deputy quality control bertanggung jawab kepada general manager.

Bagian ini adalah staff dari general manager yang bukan merupakan bagian dari

operasional.

Deputy manager mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas penelitian mutu bahan baku dari produk jadi.

b. Mengkoordinir kegiatan laboratorium dan bertanggungjawab atas

pengembangan serta kelangsungan kegiatan laboratorium.

c. Mengkontrol pemakaian formula.

d. Mengkontrol first in first out (FIFO) pengeluaran feed dan mengkontrol

kualitas feed di gudang.

e. Melakukan inspeksi area timbang dan intake hand add.

f. Mengkontrol particle size feed dan RM (sesuai SOP dan standart FT) dan

check pelleting process.

g. Mengkontrol pengambilan sample oleh packing operator.

h. Mengechek ketepatan dan kalibrasi scale # 1, 2, 3 dan 4.

i. Transfer posting feed di SAP sistem (user SAP).

j. Mengetest PDI, analisa sodium dan NIR.

k. Mengecek batching report.

l. Mengecek kebenaran pelaksanaan SOP FT dalam proses produksi feed.

Page 30: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

m. Inspeksi kebersihan intake dan underground gudang/feed mill.

n. Menginput data daily, weekly dan monthly QCP report.

3. Deputy Purchassing

Deputy purchassing bertanggung jawab kepada general manager, bagian

ini bertugas membantu general manager dalam bidang kegiatan pembelian.

Rincian tugas dari deputy purchassing adalah sebagai berikut :

a. Membantu general manager dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh

pengolahan yang berhubungan dengan pembelian, penyimpanan dan

pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Menentukan standart harga bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang.

4. General Adminiatration Manager

General administration manager bertanggung jawab langsung kepada

general manager. Dalam melaksanakan tugasnya general administration manager

membawahi dua kepala bagian yaitu kepala bagian legal permit dan kepala bagian

personalia. General administration manager mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perencanaan pegawai.

b. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program peningkatan mutu

pegawai.

c. Mengkoordinasi dan mengawawasi kegiatan pengamanan perusahaan.

Page 31: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

5. Finance and Accounting Manager

Finance and accounting manager bertanggung jawab langsung kepada

general manager dalam melaksanakan tugasnya finance and accounting manager

membawahi kapala bagian keuangan dan kepala bagian akuntansi. Finance and

accounting manager mempunyai tugas sebagai berikut :

a. merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan

perusahaan.

b. Membantu general manager dalam melaksanakan anggaran perusahaan.

c. Memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan dengan benar.

d. Memeriksa dan menganalisa data dan laporan aliran dana dan biaya

perusahaan.

e. Bertanggung jawab atas dana dokumen-dokumen penting yang disimpan

dalam perusahaan.

6. Production Manager

Production manager bertanggung jawab langsung kepada bagian general

manager. Dalam melaksanakan tugasnya production manager membawahi dua

kepala bagian yaitu kepada bagian publik dan kepala bagian enggineering. Tugas-

tugas dari production manager adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dalam bagian produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahan agar sesuai dengan

spesifikasi dan standart mutu yang telah ditentukan.

Page 32: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan

jumlah produksi.

d. Merencanakan dan meneliti metode kerja dalam usaha meningkatkan

produktifitas kerja.

e. Mengawasi dan mengevaluasi kgiatan produksi untuk mengetahui kekurangan

dan penyimpanan, sehingga dapat dilakukan perbaikan.

7. Marketing Manager

Marketing manager bertanggung jawab kepada general manager.

Marketing manager bertugas untuk hal-hal berikut :

a. Merencanakan, mengkordinir dan mengawasi kegiatan dibidang pemasaran.

b. Merencanakan kegiatan penelitian pasar guna mendapatkan data tentang

tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan, sehingga dapat

ditentukan rencana volume penjualan kepada target market.

c. Menentukan kebijaksanaan serta strategi pemasaran perusahaan yang

mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian dan

promosi.

d. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

e. Mengkordinir tenaga ahli yang memberikan pelayanan teknis kepada

masyarakat.

Page 33: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

8. Kepala bagian Legal Permit

Kepala bagian legal permit bertanggung jawab kepada general

administration manager. Dalam melaksanakan fungsinya, legal permit bertugas

untuk hal - hal berikut :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengamanan perusahaan.

b. Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang berhubungan

dengan masyarakat.

c. Bekerja sama dengan bagian personalia dalam mengatur masalah yang

berhubungan dengan karyawan.

9. Kepala bagian Personalia

Kepala bagian personalia bertanggung jawab langsung kepada general

administration manager. Bagian ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menerapkan sistem penerimaan pegawai yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.

c. Mengadakan penlitian kepegawaian seperti masalah pengembangan organisasi

perusahaan, evaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.

d. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur mengenai persediaan

dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi

perusahaan.

Page 34: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

10. Kepala bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada finance and

accounting manager dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian keuangan

membidangi credit control dan kasir. Kepala bagian keuangan mempunyai tugas-

tugas sebagai berikut :

a. Mengelola penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Mengkoordinir pemberian potongan penjualan kepada langganan melalui kerja

sama dengan kepala bagian feed dan DOC (daily old chicken) sales.

c. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dibagikan keuangan.

11. Kepala bagian Akuntansi

Kepala bagian akuntansi bertanggung jawab kepada finance and

accounting manager. Kepala bagian akuntansi bertugas untuk hal-hal berikut :

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan.

b. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan.

c. Memperhitungkan besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

12. Kepala bagian Pabrik

Kepala bagian pabrik bertanggung jawab langsung kepada production

manager. Kepala bagian pabrik membawahi supervisor yaitu supervisor

administraion, supervisor mixer, supervisor processing dan supervisor bahan

baku kepala bagian pabrik mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

Page 35: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

a. Mengkoordinir dan mengawasi bagian mixer, bahan baku dan pengolahan agar

pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan rencana.

b. Bekerjasama dengan bagian engineering untuk memeriksa bagian yang

mengalami kerusakan sehingga dapat diatur perbaikannya.

c. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada manager produksi.

13. Kepala bagian Engineering

Kepala bagian engineering bertanggung jawab langsung kepada

production manager. Kepala bagian ini bertugas sebagai berikut :

d. Merencanakan jadwal kerja mesin, kegiatan, service, kebutuhan akan suku

cadang, mesin dan peralatan.

e. Bekerjasama dengan manager produksi untuk menyusun prosedur keselamatan

dan keamanan kerja.

f. Memberikan pegarahan tentang penggunaan peralatan pabrik sebaik-baiknya

g. Merencanakan sistem pengawasan mesin dan peralatan pabrik.

h. Bertanggungjawab atas perbaikan peraatan, mesin dan fasilitas prusahaan.

14. Kepala bagian Feed and DOC Sales

Kepala bagian feed and DOC (daily old chicken) bertanggung jawab

kepada marketing manager. Bagian feed and DOC sales terdiri atas tiga sub

bagian yaitu : Administrasi penjualan, sales DOC dan sales feed. Kepala bagian

feed and DOC sales mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

Page 36: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan penjualan sesuai dengan

program pemasaran yang telah ditentukan.

b. Mengawasi kegiatan administrasi penjualan, sales dan sales DOC.

15. Staff Legal Permit

Staff Legal Permit bertanggung jawab kepada kepala bagian Legal Permit.

Dalam melaksanakan fungsinya, Staff Legal Permit bertugas untuk hal –hal

berikut :

a. Bertangung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengamanan perusahaan.

b. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.

c. Bekerja sama dengan bagian lain personalia dalam mengatur masalah yang

berhubungan dengan karyawan.

16. Staff Personalia

Staff Personalia bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian

personalia. Bagian ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan sistem penerimaan pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.

c. Mengawasi kepegawaian seperti masalah pengembangan organisasi

perusahaan, mengevaluasi kerja, gaji dan upah karyawan.

d. Menerapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur mengenai persediaan

dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi

perusahaan.

Page 37: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

17. Staff Akuntansi

Staff Akuntansi bertanggung jawab kepada kepala bagian akuntansi. Staff

Akuntansi bertugas untuk hal-hal berikut :

a. Melaksanakan kegiatan pembukuan perusahaan.

b. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan.

c. Memperhitungkan besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

18. Staff Engineering

Staff Engineering bertanggung jawab kepada kepala bagian Engineering.

Staff Engineering bertugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan jadwal kerja mesin, kegiatan, service, kebutuhan akan suku

cadang, mesin dan peralatan.

b. Bekerja sama dengan manajer produksi dan kepala bagian Engineering untuk

menyusun prosedur keselamatan dan keamanan kerja.

c. setiap Staff Engineering harus mengetahui tentang penggunaan peralatan

pabrik sebaik-baiknya.

d. Melaksanakan sistem pengawasan mesin dan peralatan pabrik.

e. Bertanggung jawab atas perbaikan peralatan, mesin dan fasilitas perusahaan.

19. Administrasi Penjualan

Administrasi penjualan bertanggung jawab kepada kepala bagian Feed

DOC Sales. Administrasi Penjualan ini bertugas sebagai berikut :

a. Menyusun laporan jumlah penjualan produk ke konsumen.

Page 38: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

b. Menyusun laporan anggaran biaya pemasaran.

c. Menentukan strategi pemasaran perusahaan menyangkut produk yang akan

dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

20. Sales DOC

Sales DOC bertanggung jawab kepada administrasi penjualan. Sales DOC ini

bertugas seperti :

a. Mengatur penjualan produk ke konsumen, jumlah dan harga produk.

b. Menentukan jumlah produk yang dapat diterima di pasaran.

21. Sales Feed

Sales Feed bertanggung jawab kepada administrasi penjualan. Sales Feed

ini bertugas seperti :

a. Mengatur penjualan produk ke konsumen, jumlah dan harga produk.

b. Menentukan jumlah produk yang dapat diterima di pasaran.

22. Sales DOC

Sales DOC bertanggung jawab kepada administrasi penjualan. Sales DOC

ini bertugas seperti :

a. Mengatur penjualan produk ke konsumen, jumlah dan harga produk.

b. Menentukan jumlah produk yang dapat diterima di pasaran.

Page 39: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

23. Kasir

Kasir bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan. Kasir ini

bertugas sebagai berikut :

a. Mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan perusahaan

dengan mencatat di bon tiap pembelian/pengeluaran.

b. Menyusun laporan pengeluaran harian, bulanan maupun tahunan untuk

dipertanggung jawabkan ke manajer keuangan.

c. Memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan dengan benar.

d. Bertanggung jawab atas dokumen-dokumen pengeluaran dana yang disimpan

dalam perusahaan.

24. Credit Control

Credit Control bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan. Credit

Control ini bertugas sebagai berikut :

a. Mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan perusahaan

dengan mencatat di bon tiap pembelian/pengeluaran.

b. Menyusun laporan pengeluaran harian, bulanan maupun tahunan untuk

dipertanggung jawabkan ke manajer keuangan.

25. Supervisor Administration

Supervisor Administration bertanggung jawab kepada kepala bagian

pabrik. Supervisor Administration ini bertugas sebagai berikut :

a. Mengawasi penyusunan laporan jumlah penjualan produk ke konsumen.

Page 40: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

b. Mengawasi penyusunan laporan anggaran biaya pemasaran.

c. Menentukan strategi pemasaran perusahaan menyangkut produk yang akan

dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

26. Supervisor Mixer

Supervisor Mixer betanggung jawab kepada kepala bagian pabrik.

Supervisor Mixer ini bertugas sebagai berikut :

a. Mengawasi mesin mixer yang dipergunakan di lantai produksi.

b. Dapat mengetahui kerusakan-kerusakan mesin dan cara penanggulangannya.

27. Supervisor Processing

Supervisor Processing bertanggung jawab kepada kepala bagian pabrik.

Supervisor Processing tersebut bertugas sebagai berikut :

a. Mengetahui tentang proses produksi secara detail, agar jika proses mengalami

kendala dapat ditanggulangi dengan cepat dan tepat.

b. Mengawasi proses produksi secara langsung.

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dalam bagian produksi.

d. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan

spesifikasi dan standart mutu yang telah ditentukan.

e. Membuat laporan produksi secara periodic mengenai pemakaian bahan dan

jumlah produksi.

Page 41: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

28. Supervisor Bahan Baku

Supervisor bahan baku bertanggung jawab kepada kepala bagian pabrik.

Supervisor bahan baku tersebut bertugas sebagai berikut :

a. Mengawasi gudang bahan baku..

b. Dapat mengetahui jumlah bahan baku yang dipergunakan perhari, bulanan dan

pertahun untuk semua bahan baku.

c. Dapat memilah bahan baku yang akan diambil sebagai sample untuk diteliti di

quality control.

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

2.3.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga Kerja yang bekerja pada perusahaan ini mayoritas didominasi oleh

para pekerja pria dibandingkan dengan pekerja wanita. Dalam melaksanakan

aktifitas perusahaan terdapat tenaga kerja sekitar 167 orang. Jumlah tenaga kerja

untuk tiap jabatan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap pada PT. Charoen Pokphand

Indonesia

No. Jabatan Jumlah

(orang)

1 General Manager 1

2 Deputy Quality control 1

3 Deputy Purchasing 1

4 General Administrasi Manager 1

Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia

Page 42: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap.....(Lanjutan)

No. Jabatan Jumlah

(orang)

5 Finance Accounting manager 1

6 Production Manager 2

7 Marketing Manager 2

8 Kepala Bagian Legal Permit 1

9 Kepala bagian Personalia 1

10 Kepala bagian keuangan 2

11 Kepala bagian Akuntansi 2

12 Kepala bagian Pabrik 2

13 Kepala bagian Engineering 2

14 Kepala Bagian Feed DOC Sales 2

15 Staff Legal Permit 25

16 Staff Personalia 15

17 Staff Akuntansi 10

18 Staff Engeenering 25

19 Kasir 4

20 Credit Control 3

21 Supervisor Processing 4

22 Supervisor Administration 3

23 Supervisor Mixer 3

Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia

Page 43: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap.....(Lanjutan)

No. Jabatan Jumlah

(orang)

24 Supervisor Bahan Baku 4

25 Administrasi Penjualan 10

26 Sales DOC 20

27 Sales Food 20

Jumlah Total 167

Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia

Dalam memelihara ketertiban dan kedisiplinan kerja setiap perusahaan

mengeluarkan tata tertib/ peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap

karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja.

PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Medan mengatur waktu kerja

sesuai dengan perundang-undangan tenaga kerja (dari Depnaker), yaitu: 49 jam

seminggu (7 hari seminggu). Setiap harinya rata-rata karyawan yang bekerja 7

jam. Apabila keadaan mendesak dan memerlukan jam kerja yang melebihi jam

kerja normal, maka perusahaan memberikan upah lembur.

Ketentuan jam kerja di PT. Charoen Pokhpand Indonesia diatur menurut

aturan shift yang diuraikan dibawah ini.

a. Jam Kerja pada bagian Administrasi dan Kantor

Sistem Pembagian Jam Kerja pada bagian administrasi dan kantor mulai

dari hari Senin sampai dengan Jum’at, dan jam kerja yang di gunakan mulai dari

08.00 – 17.00, dengan waktu istirahat mulai dari jam 12.00 – 13.00.

b. Jam Kerja pada bagian Produksi

Page 44: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Sistem pembagian jam kerja pada bagian produksi mulai dari hari Senin

sampai dengan hari Jum’at dan pada bagian produksi ini terbagi atas 3 shift yaitu

Shift I jam kerjanya mulai dari jam 08.00 – 17.00 dengan waktu istirahat mulai

dari jam 12.00 – 13.00, Shift II jam kerjanya mulai dari jam 17.00 – 24.00 dengan

waktu istirahat mulai dari jam 20.00 – 21.00, Shift III jam kerjanya mulai dari jam

24.00 – 07.00, dengan waktu istirahat mulai dari jam 04.00 – 05.00.

c. Jam Kerja pada bagian Keamanan

Untuk bagian keamanan, dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 5

orang dan melakukan penjagaan bergantian setiap 12 jam sekali dimulai dari :

- Pukul 08.00 – 20.00 WIB

- Pukul 20.00 – 07.00 WIB

2.3.4. Sistem Pengupahan

Upah adalah suatu penerimaan sebagai sebuah imbalan dari pemberian

kerja kepada penerima kerja untuk pekerjaan atas jasa yang telah dan akan

dilakukan. Gaji adalah upah dasar yang diberikan dari pemberi kerja kepada

penerima kerja dalam ukuran waktu tertentu misalnya ukuran 1 (satu) hari dan 1

(satu) bulan, dan kadang disebut dengan gaji pokok, yang jumlahnya tetap dan

akan mengalami kenaikan pada periode tertentu sesuai dengan jabatan dan

prestasi pihak penerima.

Page 45: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Sistem pengupahan pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia KIM Mabar

adalah sebagai berikut:

1. Upah diberikan sesuai dengan UMR yang berlaku.

2. Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja lembur,

dan berdasarkan golongan.

3. Sistem pengupahan karyawan perusahaan di bagi atas :

a. Gaji tetap untuk karyawan tetap.

b. Gaji harian untuk karyawan harian.

c. Gaji borongan untuk karyawan borongan.

4. Upah Pokok

Pengupahan pada perusahaan ini adalah berdasarkan upah bulanan. Besarnya

upah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan,

serta latar belakang pendidikan dan pengalaman. Upah tersebut diberikan

untuk masa 30 hari kerja rata-rata dalam sebulan dengan waktu kerja rata-rata

7 jam dalam sehari.

5. Untuk pekerja lembur, dibagi dalam 2 golongan yaitu :

a. Golongan pekerja yang levelnya dibawah level supervisor, akan mendapat

kompensasi kerja lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Golongan pekerja yang levelnya setaraf atau diatas supervisor, tidak akan

memperoleh pembayaran uang lembur lagi, karena sudah termasuk di

dalam gaji pokok.

- Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa maka untuk jam lembur,

peraturannya adalah sebesar 1 ½ x upah sejam.

Page 46: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

- Untuk jam kerja lembur yang dilakukan pada hari bukan hari biasa, untuk

jam lembur peraturannya adalah sebesar 2 x upah sejam.

Disamping pemberian gaji pokok dan upah lembur, juga diberikan uang

makan, uang pengobatan, dan asuransi tenaga kerja.

2.3.5. Insentif dan Fasilitas Perusahaan

Selain pemberian kompensasi/upah, perusahaan juga memberikan berbagai

insentif bagi karyawan, seperti:

1. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk pekerja yang mempunyai

masa kerja 1 tahun penuh secara terus menerus biasanya dalam 1 bulan upah.

2. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk pekerja yang mempunyai

masa kerja belum mencapai satu tahun, maka biasanya tunjangan ditetapkan

menurut perhitungan banyaknya bulan selama yang bersangkutan bekerja

dibagi 12 dan dikalikan upah perbulan.

3. Bonus tahunan akan diberikan berdasarkan kemampuan perusahaan dan

sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja

masing-masing karyawan.

4. Tunjangan makan diberikan kepada pekerja perbulan, sesuai dengan

kemampuan perusahaan, dan dibayar bersama-sama dengan pembayaran upah

pekerja.

5. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan.

6. Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan kepada

karyawan untuk melaksanakan ibadah.

Page 47: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

7. Adanya jaminan kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

Jaminan kesehatan antara lain :

1. Cuti sakit.

2. Cuti khusus, karena perkawinan atau musibah.

3. Mewajibkan karyawan masuk ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja).

4. Tunjangan Proyek.

5. Tunjangan Kemalangan.

Perusahaan memberikan fasilitas kerja kepada karyawan, seperti:

1. Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja dalam setahun.

2. Memberikan fasilitas pengobatan cuma-cuma kepada setiap tenaga kerja.

3. Menyediakan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja yang

diperlukan para karyawan, seperti sarung tangan, masker dan penyumbat

telinga.

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong

2.4.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase

komposisi terbesar yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan

baku untuk pembuatan pakan ternak ini antara lain :

1. Jagung kuning ; merupakan bahan baku utama dalam proses pengolahan

pakan ternak, karena banyak mengandung karbohidrat yang merupakan

sumber energi untuk metabolisme terbesar. Disamping itu juga mengandung

Page 48: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

pro vitamin A dan serat kasarnya rendah sehingga mudah dicerna oleh ternak.

Agar memenuhi standard mutu yang ditetapkan, maka kadar air dari jagung

harus <16 %, dan kadar toksin yang juga rendah. Jagung yang digunakan alam

proses produksi ini sebanyak 60 % dari semua bahan yang digunakan.

2. Bungkil kacang kedelai (BKK) ; merupakan bahan baku utama kedua dalam

proses pengolahan pakan ternak. Bungkil kacang kedelai (BKK) yang

umumnya digunakan adalah impor dari luar negeri yang berkualitas baik serta

banyak mengandung protein. Bungkil kacang kedelai yang digunakan dalam

proses produksi ini sebanyak 30 % dari semua bahan yang digunakan.

3. Palm kernel mill.

4. Tepung ikan.

5. Tepung batu (L. S. Fine) dan biji batu (L. S. Rough) ; sebagai alat bantu bagi

pencernaan ayam dan sumber kalsium utama bagi hewan ternak.

6. Dedak padi ; merupakan sumber protein dan karbohidrat. Dedak padi yang

baik adalah yang sedikit mengandung serat.

2.4.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung

dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai

pelengkap produk dan membantu kelancaran proses produksi. Adapun bahan

tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Liquid

a. CPO

Page 49: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

b. Fish Oil

c. CC – Clorit

2. Aditif

a. Premix + vitamin

b. Garam

c. Monocalsium

d. L – lysine

e. Calsium sulfat

f. Sodium bicarbonat

3. Karung/bags

Produk jadi dikemas dalam karung yang bermuatan 50 kg.

4. Benang jahit

Besarnya kebutuhan masing-masing bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong dalam kondisi proses produksi yang berjalan normal disesuaikan

dengan jenis dan banyaknya pesanan.

2.4.1.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam memperlancar

proses pembuatan suatu produk dan meningkatkan kualitas suatu produk, dan

bahan ini bukan bagian dari produk. Adapun yang menjadi bahan penolong antara

lain :

1. Air

2. Oil mesh

Page 50: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Produksi rata-rata yang dapat dikerjakan oleh PT. Charoen Pokphand

Indonesia yaitu 1800 ton/ hari dengan waktu kerja tiap bulannya rata-rata 30 hari,

yang terdiri dari beberapa jenis pakan ternak. Produk pakan ternak ayam dengan

kode 324-2 yang paling banyak diproduksi setiap harinya. Maksimal dalam satu

kali pengambilan pada pencampuran (mixing) menghasilkan 5 ton, yang terdiri

dari 100 bags/ karung, dan tiap bags/ karung terdiri dari 50 kg. Dalam hal mutu/

kualitas produk, perusahaan sangat mengutamakannya, seperti seluruh jenis bahan

baku dan hasil produksi yang sangat dijaga ukuran serta takarannya, dimana setiap

waktu petugas bagian Quality Control selalu mengadakan pemeriksaan.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana mengubah sumber daya

(material, tenaga kerja, mesin, dana dan metode) yang ada untuk memperoleh

hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa

bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan

baku, bahan penolong dan dana yang ada.

Diagram blok dapat diperlihatkan pada Gambar 2.2.

Page 51: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Sumber : PT. Charoen Pokphand Indonesia

Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Produksi

Penimbangan

Penimbunan

Penuangan

Pengeringan

Penyaringan

Penggilingan

Penimbangan dan penuangan obat

Pengadukan/Mixing

Pelletizing

Crumbeling

Pengayakan

Packing

Repro/Reject

Page 52: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Dari tahapan-tahapan proses produksi pada pakan ternak diatas dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Penimbangan

Pengangkutan bahan baku seperti jagung, dedak padi, tepung batu, dll dari

lokasi pengambilan ke pabrik dilakukan dengan truk. Setiap truk yang sampai ke

pabrik harus ditimbang dengan jembatan Toledo sewaktu berisi (bruto) dan

setelah dibongkar (tarra). Selisih timbangan berisi dengan timbangan kosong

adalah berat bersih bahan baku.

2. Penimbunan

Material yang telah selesai ditimbang dibongkar ke tempat penumpukan

material (warehouse), yang dilakukan dengan forklift. Dimana tumpukan bahan

baku disusun berdasarkan jenis materialnya.

3. Penuangan

Yang pertama kali dilakukan untuk proses produksi adalah menghidupkan

mesin-mesin yang ada dipabrik melalui ruang control power. Secara otomatis

tombol-tombol yang ada di mesin difungsikan. Bahan baku yang akan dituang

diangkut oleh forklift dari bagian penumpukan ke atas intake.

4. Pengeringan

Jagung merupakan bahan baku yang cepat mengalami penurunan kualitas,

oleh karena itu jagung harus dikeringkan agar terhindar dari mikroorganisme

sehingga jagung ini dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Sebelum

masuk ke drayer, jagung dimasukkan melalui intake kemudian diangkat ke wet

corn silo dengan chain conveyor dan bucket elevator.

Page 53: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Untuk jagung yang kadar airnya >16 %, dilakukan proses pengeringan.

Proses pengeringan ini dilakukan dengan drayer yang dapat bekerja secara

otomatis, suhu maksimum di dalam drayer 265 0C, dan suhu minimumnya 70 0C.

Dalam keadaan normal, dimana kadar air dari jagung berkisar antara 20 – 25 %,

maka suhu pengeringan yang digunakan adalah 70 – 100 0C dan jumlah kadar air

berkurang 5 % setiap kali pengeringan. Setelah proses pengeringan, maka jagung

dengan kadar air yang lebih kecil dari 15 % dibawa ke silo melalui penimbangan

dengan conveyor, elevator dan pipa. Sedangkan jagung yang kadar airnya masih

>16 % akan dikirim kembali ke penumpukan wet corn untuk dikeringkan kembali.

Didalam silo, jagung yang telah dikeringkan dijaga kondisinya dengan

mengalirkan uap yang bertujuan untuk menjaga kelembaban dari jagung tersebut.

5. Penyaringan

Semua bahan baku yang digunakan akan masuk ke bin bahan baku. Bahan

baku yang akan masuk ke bin akan dituang melalui intake yang akan dibawa

dengan chain conveyor dan bucket elevator serta pipa gravitasi. Sebelum masuk

ke bin, bahan baku akan melalui drum pengayak untuk membersihkan bahan dari

kotoran seperti plastik, kayu dan benda keras lainnya. Lalu masuk ke dalam

sistem magnet untuk memisahkan kotoran besi dan logam-logam dari bahan baku.

Kemudian masuk ke rotary distributor yaitu sistem penyaringan dengan

menghisap kotoran debu yang cara kerjanya sama dengan vacum cleaner. Lalu

bahan baku diangkut dengan chain conveyor dan bucket elevator ke bin bahan

baku. Dari bin bahan baku, bahan akan ditimbang 1 batch (3 ton) lalu dibawa

Page 54: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

dengan screw conveyor dan bucket elevator ke bin roller mill untuk menunggu

proses penggilingan.

6. Penggilingan

Sebelum masuk ke proses penggilingan, bahan baku dari bin akan melalui

sifter yang memisahkan bahan baku kasar dan halus dengan ukuran 8 – 10 mash.

Sifter ini terdiri dari tiga lapisan yaitu :

- Saringan pertama berukuran 17,75 mm x 6,25 mm

- Saringan kedua berukuran 12,25 mm x 3 mm

- Saringan ketiga berukuran 6,75 mm x 2 mm

Dalam proses produksi, seluruh bahan baku dihaluskan terlebih dahulu,

karena hasil produksi yang diinginkan berupa tepung dan butiran (crumble).

Bahan baku kasar seperti jagung, bungkil kacang kedelai, dll yang masuk melalui

intake mengalami proses penggilingan. Begitu operator mixer (Hammer mill,

kapasitas 15 – 20 ton/jam) menekan tombol untuk melakukan penggilingan, maka

secara otomatis pintu tong setiap material kasar yang berada di bagian bawah

terbuka dan masuk ke mesin penggiling (hammer mill) diangkat melalui elevator

hammer mill untuk dimasukkan ke tong-tong bahan baku yang telah ditentukan

dengan menggunakan rotary distributor dan telah disesuaikan berdasarkan

jenisnya. Untuk hasil produksi yang membutuhkan jagung berupa butiran

(crumble) akan diolah atau di crumb menggunakan roller mill.

Page 55: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

7. Penimbangan dan Penuangan Obat (Hand Add).

Bahan tambahan yang berupa zat aditif terlebih dahulu ditimbang sesuai

dengan formula feed/pakan yang akan di proses, kemudian zat-zat aditif tersebut

dituang ke dalam bin bahan tambahan.

8. Pengadukan/Mixing

Bahan baku hasil dari bin mixer masuk ke proses pencampuran untuk

dicampur hingga merata. Dan pada proses ini bahan tambahan aditif yang sudah

ditimbang dengan dosing wager-3 yang berasal dari bin bahan tambahan beserta

zat liquid yang berasal dari main tank (CPO, Alimet, Fish Oil, CC-Cloride)

dicampur dengan semua bahan. Hasil pencampuran mesin mixer horizontal

berupa tepung langsung dibawa ke bin produk jadi. Bila yang diinginkan adalah

produk jenis tepung. Sedangkan untuk menghasilkan produk berupa butiran pellet

dan crumble, hasil pencampuran akan dibawa ke bin sementara (bin press) untuk

menunggu proses selanjutnya. Untuk produk berbentuk pellet, bahan campuran

tadi akan melalui proses pelletizing dan untuk produk crumble akan melalui

proses pelletizing dan crumbeling.

9. Pelletizing

Dari bin sementara, campuran tadi akan dibawa ke mesin pelletizing.

Tetapi sebelumnya akan terjadi pemanasan mixer conditioner dengan tujuan untuk

memudahkan pemelletan. Pada proses pemanasan ini akan terjadi proses

gelatinisasi (proses yang berfungsi untuk meningkatkan daya ikat antara bahan).

Bahan dipanaskan dengan steam yang berasal dari boiler steam yang dimasukkan

ke dalam conditioner bersuhu 70 – 90 0C. Steam yang masuk digunakan sampai

Page 56: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

bahan memenuhi kekerasan (hardness) yang dibutuhkan yang diatur melalui alat

pengontrol. Untuk mengetahui kekerasan dilakukan pemeriksaan oleh operator.

Setelah pemanasan dilakukan proses pemelletan.

Setelah proses pemelletan dalam ring die press selesai, butiran dibawa ke

cooler untuk didinginkan. Setelah didinginkan hasil pellet dibawa ke bin produk

jadi dengan alat pengangkutan chain conveyor dan bucket elevator, bila yang

diinginkan produk pellet. Sedangkan untuk produk crumble, hasil pemelletan

dibawa dengan chain conveyor dan pipa gravitasi sementara untuk menunggu

proses crumbeling.

10. Crumbeling

Dalam bin sementara, bahan masuk ke mesin crumble. Pada mesin

crumble ini terjadi proses pemotongan pellet menjadi lebih kecil/pendek yang

ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Setelah proses crumble selesai, bahan

dibawa dengan alat angkut chain conveyor dan bucket elevator ke pengayakan

(shifter separator).

11. Pengayakan

Butiran-butiran yang telah dihasilkan oleh mesin crumble diayak dengan

menggunakan ayakan 8 dan 12 mesh. Hasil dari pengayakan dibawa ke bin

produk jadi dengan pipa gravitasi, sedangkan untuk butiran yang lebih kecil dari

12 mesh dibawa kembali ke bin press untuk dilakukan proses pembutiran/

pemelletan kembali.

Page 57: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

12. Packing

Produk jadi berupa tepung, pellet dan crumble dari bin produk jadi untuk

masing-masing produk akan dibawa ke proses pengarungan dengan pipa gravitasi.

Bags/karung penjepit dengan alat khusus pada pintu yang berada dibagian

bawah tong bahan jadi dan berfungsi sebagai timbangan. Timbangan distel

terlebih dahulu sesuai dengan kapasitas per bags yaitu 50 kg/bags dengan batas

toleransi 0,2 kg/bags. Begitu handel yang berada di samping pintu tong ditarik

kebawah, maka pintu tong akan terbuka dan bahan jadi tertuang ke dalam bags.

Setelah memenuhi kapasitas per bags, bags dilepas dari penjepit dan jauh diatas

conveyor yang berada dibawahnya. Secara bersamaan handel naik dan pintu tong

tertutup. Setelah pengarungan kemudian dijahit dengan sewing machine.

Kemudian diletakkan di atas pallet, yang dapat diisi 40 bags, untuk kemudian

diangkut ke bagian gudang produk jadi (finish good) dengan forklift.

13. Repro

Produk jadi yang tidak sesuai dengan standard mutu produk yang diijinkan

akan di repro/reject. Dalam melakukan repro atau reject terlebih dahulu

menganalisa feed atau pakan apakah dapat dituang langsung ke dalam

pengadukan/ mixer atau apakah disimpan terlebih dahulu kedalam bin

penampungan melalui intake.

Page 58: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

2.4.3. Mesin dan Peralatan

Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya maka PT.

Charoen Pokhpand Indonesia KIM Mabar menggunakan sarana produksi yang

berupa mesin dan peralatan untuk mengolah bahan baku menjadi pakan ternak.

2.4.3.1. Mesin Produksi

Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana

prinsip kerja dari setiap mesin masing-masing berbeda dalam sistem kerja dan

hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang

digunakan PT. Charoen Pokhpand Indonesia KIM Mabar dalam kegiatan produksi

pengolahan makanan sebagai berikut :

1. Nama alat : Mesin Penuangan (Intake)

Intake yang digunakan terbagi atas 2 macam, yaitu :

a. Intake I, untuk bahan yang halus

b. Intake II, untuk bahan yang kasar

Merk : TECO AWV – BEV

Daya : 7.5 Hp

Putaran : 1460 rpm

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 12 A

Kapasitas (ton/jam) : 14

Page 59: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Fungsi : Sebagai tempat penuangan bahan baku ke bin

penampungan bahan baku, yang terlebih dahulu

mengalami pembersihan dari kotoran-kotoran yang ikut

didalamnya.

Jumlah : 2 unit

2. Nama alat : Chain Conveyor

Merk/Type : Van Aarsen 280.330.70

Daya : 5.5 Hp

Putaran : 27 rpm

Kapasitas : 80 m3/jam

Fungsi : Membawa bahan baku ke elevator dan produk

jadi ke gudang

3. Nama alat : Bucket Elevator

Merk/Type : Van Aarsen 260 x 260

Daya : 5.5 Hp

Putaran : 92 rpm

Kapasitas : 70 m3/jam

Fungsi : Membawa material yang diangkut oleh chain ke setiap

mesin maupun tong dalam proses produksi

4. Nama alat : Screw Conveyor

Page 60: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Merk/Type : Van Aarsen

Daya : 4.5 Hp

Putaran : 25 rpm

Kapasitas : 50 m3/jam

5. Nama alat : Mesin pengering (Driyer Machine)

Merk/Type : Berico/1570 Ceo

Kapasitas (ton/jam) : 73

Daya : 25 Hp

Tegangan : 380 Volt

Putaran : 1445 rpm

Kuat arus : 16.2 A

Fungsi : Menurunkan kadar air jagung dengan menggunakan

steam atau uap

Jumlah : 1 unit

6. Nama alat : Mesin penggiling (Hammer Mill Machine)

Merk/Type : Van Aarsen 1400-2D

Daya : 270 Hp

Putaran : 3000 rpm

Tegangan : 380 Volt

Page 61: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Kuat arus : 209.8 A

Kapasitas (ton/jam) : 15

Fungsi : Menghancurkan atau menggiling bahan baku yang masih

kasar

Jumlah : 1 unit

7. Nama alat : Mesin pencampur (Mixer Machine)

Merk/Type : Van Aarsen Horizontal

Daya : 40 Hp

Putaran : 1500 rpm

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 23.6 A

Kapasitas (ton/jam) : 5

Fungsi : Mencampur bahan-bahan menjadi homogen

Jumlah : 2 unit

8. Nama alat : Mesin pembutiran (Pellet Mill Machine)

Merk/Type : Van Aarsen Compact 900

Daya : 340 Hp

Putaran : 1450 rpm

Kuat arus : 168.6 A

Page 62: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Kapasitas (ton/jam) : 18 – 20

Fungsi : Membentuk pellet dari adonan campuran bahan.

Jumlah : 1 unit

9. Nama alat : Mesin pendingin (Cooler Mill Machine)

Merk/Type : Van Aarsen

Kapasitas (ton/jam) : 20

Jumlah : 1 unit

Daya : 75 Hp

Putaran : 1450 rpm

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 168.6 A

Fungsi : Mendinginkan bahan hasil mesin pellet

10. Nama alat : Mesin penghancur (Crumbler Machine)

Merk/Type : Van Aarsen KR 16.2

Putaran : Vertical Roll Speed (1000 rpm) dan Horizontal Roll

Speed (1500 rpm)

Daya : 75 Hp

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 168.6 A

Page 63: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Kapasitas (ton/jam) : 15

Fungsi : Memecahkan bahan output mesin pendingin menjadi

bentuk butiran yang lebih kecil dari pellet

Jumlah : 2 unit

11. Nama alat : Automatic Dusting Cleaner

Merk/Type : CAE 215

Fungsi : Menyaring debu bahan baku

Jumlah : 1 unit

Filter area : 30 m3

12. Nama alat : Ayakan (Sieve)

Merk/Type : Mogensen Invica/ E 1534

Daya : 5 Hp

Putaran : 1490 rpm

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 2.9 A

Kapasitas (ton/jam) : 20

Fungsi : Memisahkan kotoran

Jumlah : 15 unit

13. Nama alat : Mesin pengemasan (bagging scale)

Merk/Type : Chronos Richardson/ UK 38686/95

Page 64: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Daya : 3 Hp

Putaran : 1400 rpm

Tegangan : 380 Volt

Kuat arus : 0.6 A

Kapasitas (ton/jam) : 50 Kg/Bags

Fungsi : Sebagai timbangan sekaligus penuangan produk hasil

berbentuk pellet ke dalam karung.

Jumlah : 5 unit

14. Nama alat : Fill Bags Clossing Machine

Merk/Type : New long D – 52, super line SF - E

Daya : 5 Hp

Tegangan : 220 Volt

Kuat arus : 1 A

Fungsi : Menjahit bags (pengepakan)

Jumlah : 5 unit

15. Nama alat : Blower

Merk/Type : IDF (induce draft fan)

Daya : 20 Hp

Putaran : 960 rpm

Kapasitas : 4300 ft3/ minute

Page 65: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Fungsi : Menghisap debu hasil penggilingan jagung

16. Nama alat : Spout Magnet

Merk/Type : IDF (induce draft fan)

Daya : 20 Hp

Putaran : 960 rpm

Kapasitas : 90m3/jam

Fungsi : Memisahkan partikel logam yang terdapat pada bahan

baku.

17. Nama alat : Drum Sieve

Merk/Type : E 6534

Daya : 20 Hp

Putaran : 960 rpm

Kapasitas : 60 – 70 ton

Fungsi : Memisahkan tungkul dari jagung

2.4.3.2. Peralatan

Untuk mendukung kegiatan proses produksi diperlukan adanya Material

Handling yang berperan sebagai sarana transportasi dari satu mesin ke mesin

lainnya. Pada umumnya di PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar semua

lintasan Produksi menggunakan alat angkut Conveyor. Disamping itu alat

Material Handling yang lain yang digunakan dalam proses produksi seperti:

Page 66: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1. Wet Corn Silo

Fungsi : Tempat penyimpanan jagung basah sementara sebelum di dryer.

Jumlah : 3 unit

Kapasitas : 250 – 350 ton

2. Dry Corn Silo

Fungsi :Tempat penyimpanan jagung kering sementara sebelum di proses

bersama bahan baku yang lainnya.

Jumlah : 8 unit

Kapasitas : 2400 ton

3. Forklift

Merk/Type : Toyota

Kapasitas : 2500 kg

2.4.3.3. Utilitas

Untuk kelancaran kegiatan produksi, diperlukan unit pendukung seperti:

1. Genset

Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan

peralatan jika arus listrik PLN terputus.

Jumlah genset yang digunakan sebanyak 1 unit dengan spesifikasi sebagai

berikut:

Merk/ Type : Caterpillar, SAKS 3512

Power : 1150 KVA, 920 KW, 1500 rpm

Page 67: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

2. Boiler

Fungsi : Penghasil uap untuk didistribusikan ke pellet mill dan pemanasan

liquid

3. Trafo

Fungsi : Alat pendistribusian listrik dari PLN ke pabrik

Page 68: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB III

LANDASAN TEORI

Gudang atau storage merupakan tempat menyimpan barang baik bahan

baku yang akan menjalani proses manufacturing, maupun barang jadi yang siap

dipasarkan. Sedangkan pergudangan tidak hanya merupakan kegiatan

penyimpanan barang saja, melainkan proses penanganan barang mulai dari

penerimaan barang, pencatatan, penyimpanan, pemilihan, pelabelan, sampai

dengan proses pengiriman barang. Melalui manajemen pergudangan maka akan

dapat memperpendek jarak transportasi dalam pendistribusian barang. dan juga

dapat meningkatkan frekuensi pengambilan item dan pengiriman ke pelanggan.

Tujuan dari sistem pergudangan adalah untuk mengurus dan menyimpan

barang-barang yang siap untuk didistribusikan dan disalurkan. Melalui

perancangan gudang yang baik dapat meminimalkan biaya pengadaan dan

pengoperasian sebuah gudang serta tercapai kelancaran pada proses

pendistribusian barang dari gudang kekonsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen adalah

harga produk yang murah, mutu produk yang tinggi dan waktu pengiriman yang

tepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar faktor tersebut dapat terpenuhi

adalah melakukan perbaikan tata letak. Salah satu ciri tata letak yang baik adalah

memiliki jarak pemindahan bahan yang minimum. Jarak pemidahan bahan

minimum akan memperkecil waktu penyelesaian produk dan mengurangi biaya

pemindahan bahan yang pada akhirnya akan mengurangi biaya produksi.

Page 69: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3.1. Gudang

Masalah penyimpanan menembus keseluruh perusahaan, sejak

penerimaan, melewati produksi sampai pengiriman. 1

1. Penerimaan – selama proses penerimaan dan sebelum penyauran.

Untuk perencanaan,

persoalan penyimpanan menyeluruh dapat dipecah kedalam kategori-kategori

berikut ;

2. Gudang – penyimpanan bahan baku dan barang yang dibeli jadi sampai

diperlukan pada produksi.

3. Perlengkapan – barang bukan produkrif yang digunakan untuk mendukung

fungsi produktif.

4. Ditengah proses - barang setengah jadi dan sedang menunggu operasi

selanjutnya.

5. Komponen jadi - yang sedang menunggu perakitan (dapat juga disimpan pada

daerah ditengah proses atau daerah perakitan).

6. Sisa - bahan, bagian, produk dsb, yang akan diproses kembali menjadi bentuk

yang beruguna lagi.

7. Buangan, sekrap dsb - penumpukan, pemilihan, dan penyaluran barang yang

tidak berguna lagi.

8. Macam-macam - peralatan, perlengkapan, petikemas, dsb yang tidak berguna

untuk digunakan kembali pada masa yang akan datang.

9. Produk jadi - (diliput digudang produk jadi pada bagian lain)

1 James M.Apple; terjemahan Nurhayati M. T. Mardiono Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,bandung,1990, p 241

Page 70: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3.1.1. Fungsi Gudang

Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari pergudangan

secara umum adalah memaksimalkan penggunaan sumber-sumber yang ada

disamping memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan dengan sumber yang

terbatas. Sumber daya gudang dan pergudangan adalah ruangan, peralatan dan

personil. Pelanggan mebutuhkan gudang dan fungsi pergudangan untuk dapat

memperoleh barang yang diinginkan secara tepat dan dalam kondisi yang baik.

2

1. Memaksimalkan penggunaan ruang.

Maka dalam perancangan gudang dan sistem pergudangan diperlukan untuk hal-

hal berikut ini :

2. Memaksimalkan penggunaan peralatan.

3 Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja.

4 Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan

pengiriman barang.

5 Memaksimalkan perlindungan terhadap material.

Perencanaan gudang dan fasilitas pergudangan secara langsung harus

mengikuti tujuan di atas. Perencanaan penggunaan ruangan terkait dengan

peramalan produksi. Jadwal penerimaan dan jadwal pengiriman. Perencanaan

untuk memaksimalkan penggunaan peralatan membutuhkan proses seleksi

peralatan yang tepat. Untuk memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dibtuhkan

personil dibidang pelayanan dan kantor. Perencanaan untuk memaksimalkan

kemudahan dalam proses penerimaan dan pengiriman adalah persoalan tata letak.

2 Hari Purnomo: Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004, p 293

Page 71: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Perencanaan untuk memaksimalkan perlindungan terhadap barang mengikuti

secara langsung dari penyimpanan barang didalam ruang yang cukup memadai

dengan peralatan yang sesuai.

3.1.1.1. Fungsi yang ada dalam Pergudangan

Sebagian orang beranggapan bahwa pergudangan hanya berfungsi sebagai

tempat penyimpanan barang, padahal banyak aktivitas yang ada pada

pergudangan bukan hanya sekedar menaruh material ke dalam dan

mengeluarkannya dari dalam gudang tersebut. Pergudangan dapat dibedakan

menjadi 3 fungsi dasar, yaitu3

A. Movement (perpindahan) material yang terdiri dari :

:

a. Receiving (penerimaan).

b. Transfer (perpindahan).

c. Order Selection (melakukan penyeleksian barang-barang).

d. Shipping (pengiriman).

B. Storage (penyimpanan).

a. Temporare (sementara).

b. Semi-Permanen.

c. Transfer informasi.

3 Hari Purnomo: Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004, p.284-285

Page 72: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Menurut aliran kerja dari pergudangan, fungsi pergudangan merupakan

rangkaian dari aktivitas-aktivitas berikut ini (Frazelle,E)

1. Receiving, yaitu melakukan penerimaan bahan dari pemasok.

2. Prepackaging. Setiap bahan yang diterima setelah dilakukan aktivitas

administrasi (pencatatan material masuk) selanjutnya dilakukan pengepakan.

Pengepakan bisa dilakukan satu per satu dari suatu komponen, bisa juga

dikombinasikan dengan komponen lainnya.

3. Put-away. Material yang sudah dilakukan pengepakan (kemasan) ditempatkan

pada tempat penyimpanan sebelum dilakukan proses selanjutnya.

4. Storage/gudang, merupakan proses penahanan barang sambil menunggu

permintaan. Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas item di dalam

persediaan dan karakter dari proses pemindahan/ penanganan produk.

5. Order Picking, merupakan proses pemindahan/ pengambilan komponen dari

tempat penyimpanan (misal dari pallet rak), memilih dan mengetahui sejauh

mana barang sesuai dengan permintaan.

6. Pengepakan dan atau pemberian harga. Proses ini dilakukan setelah proses

pemungutan/ pengambilan barang dari tempat penyimpanan. Sama hal nya

dalam aktivitas prepacking, item-item barang baik secara individu maupun

kombinasi dari beberapa item barang dilakukan pengepakan. Kemudian

dilakukan penetapan daftar harga barang.

7. Sortation, merupakan proses penyortiran barang yang tidak sesuai dengan

spesifikasi peasanan.

Page 73: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

8. Proses pemuatan dan pengiriman. Sebelum dilakukan pengepakan dan

pengiriman ke pelanggan, maka terlebih dahulu dilakukan pengecekan barang

yang akan dilempar ke pasar. Kemudian di pak ke dalam kontainer yang

sesuai, dengan meneliti dokumen-dokumen pengiriman termasuk packing list,

pelabelan alamat dan bill of loading. Tugas ini adalah menimbang berat untuk

menentukan biaya pengiriman, dan memuatnya ke dalam alat angkut.

3.2. Tipe-tipe Gudang

1. Gudang pabrik ; gudang ini mempertemukan produksi dengan whosaler.

Gudang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Termasuk dalam jumlah pesanan yang kecil yang dipilih pada basis harian.

b. Untuk gudang pabrik, informasi lanjutan tentang komposisi pesanan sangat

dibutuhkan.

c. Fokus pada biaya dan akurasi pesanan sangat tinggi.

d. Respon sangat bergantung pada jadwal produksi.

2. Gudang distribusi eceran ; melayani sejumlah unit eceran yang ditahan. Ciri-

ciri utama gudang distribusi eceran adalah sebagai berikut :

a. Membutuhkan info lanjutan tentang komposisi pesanan.

b. Pemilihan karton dan item dilakukan dari area depan.

c. Lebih banyak pesanan per shift daripada jalur gabungan/ pengiriman.

d. Berfokus pada biaya, akurasi dan nilai pengisian pengepakan.

e. Respon lebih bergantung pada jadwal perjalanan truk.

Page 74: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

f. Poin kritis yang ada hanyalah jika unit-unit eceran tidak untuk ditahan, maka

respon yang ada menjadi persoalan yang penting sekali.

3. Gudang katalog eceran; tipe gudang ini berkaitan dengan pengisian pesanan

dari katalog penjualan. Ciri-ciri utamanya adalah sebagai berikut :

a. Pesanan kecil dalam jumlah besar; sering kali pesanan jalur tunggal dipilih.

b. Dalam bentuk item dan kadang dalam bentuk karton.

c. Tidak mengenal pesanan dalam komposisi harian.

d. Hanya tersedia informasi statistik.

e. Menekankan pada biaya dan respon waktu.

4. Gudang pendukung operasi manufaktur; gudang tipe ini melayani tujuan dari

ruangan stock yang menyediakan bahan baku dan barang work in process ke

operasi manufaktur. Ciri-ciri utama gudang ini adalah :

a. Berisi banyak pesanan kecil.

b. Hanya tersedia informasi statistik tentang pesanan.

c. Kebutuhan waktu yang keras untuk respon waktu.

d. Berfokus pada respon waktu tapi juga pada akurasi dan biaya.

3.3. Penyimpanan/ Storage

Penyimpanan merupakan proses penahanan barang sewaktu menunggu

permintaan untuk dikeluarkan. Proses penahanan barang tersebut dilakukan disatu

tempat yang berupa gudang. Jadi gudang/storage merupakan tempat untuk

menyimpan barang baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi

yang siap dikirim kepelanggan. Sebagian besar gudang yang digunakan untuk

Page 75: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

menyimpan barang ditempatkan pada lokasi tertentu sampai barang tadi

diperlukan di dalam proses produksi. Bentuk gudang akan tergantung ukuran dan

kuantitas dari komponen didalam persediaandan karakter sistem penanganan.

3.4. Gudang produk jadi

Gudang produk jadi berhubungan dengan penyimpanan yang rapi dan

pengeluaran produk jadi. 4

1. Penerimaan produk jadi dari produksi.

Gudang bertanggung jawab atas :

2. Menyimpan barang dengan aman dan rapi.

3. Pengambilan peasanan untuk pengirim.

4. Pengepakan untuk pengirim.

5. Menyimpan catatan yang rapi.

3.5. Perencanaan Gudang

Setelah mengenali beberapa penyimpanan yang potensial dalam

perusahaan, kemudian perlu dipertimbangkan prosedur perancangan yang

dibutuhkan. Dalam hal ini, semua gudang akan dikelompokan sebagai gudang saja

karena pengumpulan data, analisis dan proses perencanaan sama untuk semua

kategori.

4 James M.Apple; terjemahan Nurhayati M. T. Mardiono Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,bandung,1990, p 249

Page 76: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

5

3.7. Space Requrement (Kebutuhan Ruang)

Tujuan umum dari metode penyimpanan barang adalah :

1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.

2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.

3. Kemudahan pencapaian bahan.

4. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.

5. Identifikasi barang yang baik.

6. Pemeliharaan barang yang maksimum.

7. Penampilan yang rapi dan tersusun.

3.6. Pengembangan Kebutuhan Gudang

Sebelum dapat menenetukan kebutuhan gudang sejumlah faktor yang

berhubungan dengan kebutuhan ruangan perlu dipertimbangkan. Hal ini penting

bagi pembuatan keputusan dari segi pandang fakto-faktor tadi, sebagai

pengembangan proses perencanaan. Harus ditentukan lagi bahwa sebagian besar

faktor berikut menyangkut semua kategori gudang, termasuk gudang produk jadi.

Space Requirement adalah produk yang ditempatkan pada lokasi yang

lebih spesifik dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi

penyimpanan tersebut dan metode ini merupakan bagian dari dedicated storage.

5 James M.Apple; terjemahan Nurhayati M. T. Mardiono Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,bandung,1990, p 245

Page 77: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Kebutuhan ruang pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk dapat

dihitung dari kebutuhan pennyimpanan maksimum produk tersebut.

3.8. Troughput (Aktivitas Penyimpanan)

Throughput adalah pengukuran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya

dinamis, yang menunjukkan aliran dalam penyimpanan. Istilah troughput

digunakan sebagai ukuran jumlah akivitas storage dan retrieval yang terjadi per

periode waktu. Jadi perhitungan didasarkan atas pengukuran aktivitas penerimaan

dan pengiriman dalam gudang produk jadi rata-rata per hari. Perhitungan

troughput terjadi dari jumlah aktivitas penerimaan dan pengiriman produk.

3.9. Penempatan Produk pada Lokasi Storage/Retrieval

Agar dedicated storage mungkin didapatkan, maka diperlukan jumlah slot

penyimpanan yang cukup diberikan “dedicated’ untuk tiap produk. Dalam suatu

saat masalah penempatan menjadi penting pada saat menempatkan produk-produk

pada slot (blok) yang disesuaikan dengan kriteria tertentu. Dalam kasus ini kriteria

yang diberikan adalah meminimisasi fungsi jarak perjalanan yang ditempuh pada

saat menyimpan dan retrieve produk-produk yang telah ditempatkan. Masalah

penempatan produk menurut dedicated storage diformulasikan sebagai berikut :

s = jumlah slot (blok) penyimpanan atau lokasi.

n = jenis produk yang akan disimpan.

m = jumlah input/output (I/O) point.

jS = Kebutuhan penyimpanan untuk produk j, dalam bentuk jumlah blok.

Page 78: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

jT = Kebutuhan throughput atau level aktivitas untuk produk j, dalam

bentuk jumlah aktivitas storage/retrieval per satuan waktu.

jip , = Persentase perjalanan storage/retrieval untuk produk j dari/ ke I/O

point i.

kid , = jarak perjalanan (distance traveled) yang dibutuhkan dari I/O point i

ke lokasi storage/retrieval k.

kjx , = 1, jika produk j dimasukkan ke lokasi storage/retrieval k.

= 0, sebaliknya

f(x) = kebutuhan jarak perjalanan yang diharapakan untuk memenuhi

kebutuhan throughput pada sistem.

Formulasi penyusunan produk dengan dedicated storage adalah :

Min [ ]kjkijij

js

k

n

lj

m

ixdp

ST

xf ,,,)(11∑∑∑===

= (2.1)

Subject to

∑=

=n

jkjx

1, ,1 k = 1,…..,s (2.2)

∑=

=s

kjkj Sx

1, , k = 1,…..,s (2.3)

kjx , = (0,1) untuk semua j dan k

Rumus (2.1) memberikan kebutuhan jarak perjalanan yang diharapakan

dalam melakukan penyimpanan dan retrieval yang diperlukan selama suatu

periode waktu. Secara khusus, jika produk j ditempatkan pada lokasi

storage/retrieval k ( kjx , = 1), maka akan memerlukan jarak tempuh kid , unit

Page 79: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

jarak dalam perjalanan dari input point I ke lokasi penyimpanan k dan kid , unit

jarak dalam perjalanan dari lokasi retrieval k ke output point i. Karena jumlah

total lokasi storage/retrieval produk j adalah jS probalitas perjalanan

storage/retrieval yang terjadi dari/ ke lokasi storage/retrieval k sama dengan 1/ jS

untuk lokasi yang diberikan untuk produk j. Jumlah total perjalanan

storage/retrieval yang terjadi per satuan waktu untuk produk j sama dengan jT ,

tapi jip , hanya menyatakan persentase dari total perjalanan untuk produk j dari/

ke I/O point i. Maka kebutuhan jarak perjalanan yang diharapkan antara lokasi

storage/retrieval k dan I/O point i untuk produk j dinyatakan dengan jT jS dan

kjkiji xdp ,,, . Penjumlahan untuk keseluruhan I/O point, produk, dan lokasi

penyimpanan menghasilkan f(x). Rumus (2.2) menjamin bahwa hanya satu produk

yang ditempatkan pada lokasi storage/retrieval k. Rumus (2.3) menjamin bahwa

jumlah lokasi storage/retrieval yang diberikan untuk produk j sama dengan jS .

Pada pengujian rumus (2.1) rumus ini ekuivalen dengan:

( ) ( )∑∑∑===

=m

ikiji

s

kkj

j

jn

jdpx

ST

xf11

,1

,, (2,4)

Istilah bertanda kurung melambangkan rata-rata kebutuhan jarak untuk produk j

yang dilalui antara lokasi storage/retrieval k dan m I/O point. Maka :

∑=

=m

ikijikj dPc

1, ,, (2.5)

Page 80: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Fungsi objektifnya dapat dinyatakan sebagai:

kjkj

s

k

n

ljxCxf ,

,1)( ∑∑

−=

= (2.6)

Maka, masalah penempatan lokasi dengan dedicated storage dapat diformulasikan

sebagai masalah transportasi.

Jika persentase perjalanan antara salah satu I/O point dan lokasi

penyimpanan adalah sama untuk tiap produk, maka prosedur berikut dapat

memberikan solusi optimum dalam masalah penyusunan produk pada dedicated

storage6

1. Urutkan produk berdasarkan ratio kebutuhan throughput (

:

jT ) dan storage

( jS ) produk tersebut, seperti berikut :

n

n

sT

sT

sT

≥≥≥ ....2

2

1

1 (2.7)

2. Hitung nilai jarak perjalanan ( kd ) dari tiap lokasi penyimpanan, dimana:

∑=

m

ikiik dpd

1, (2.8)

3. Tempatkan produk 1 pada lokasi penyimpanan S1 yang memiliki nilai kd

terkecil; tempatkan produk 2 pada lokasi penyimpanan, yang belum

ditempati, S2 yang memiliki nilai kd terendah berikutnya, dan seterusnya.

Tujuan prosedur meranking ini adalah untuk meletakan produk dengan rasio

Tj dan Sj terbesar pada lokasi penyimpanan dengan nilai jarak perjalanan (distance

traveled) rata-rata terkecil (nilai kd ), meletakan produk dengan ratio terbesar

6 Francis, R.L “FacilityLayout and Location: An Analytical Approach”, Second Edition, Prentice Hall Inc ,New Jersey, 1992, p 273-274

Page 81: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

berikutnya pada lokasi penyimpanan dengan jarak nilai perjalanan yang terkecil

berikutnya, dan seterusnya. Seperti ditegaskan sebelumnya, prosedur ini

didasarkan pada asumsi kritis, yaitu semua produk yang disimpan memiliki

persentase perpindahan yang sama antar lokasi penyimpanan dan I/O point. Sama

halnya dengan diasumsikan semua operasi penyimpanan dan pengambilan

(retrieval) adalah operasi “single command (satu perintah)” (yaitu satu operasi

penyimpanan penyimpananatau pun satu operasi retrieval dilakukan per

perjalanan (trip) antara lokasi penyimpanan dan I/O point).

3.10. Pemindahan Bahan

Material dapat dipindahkan secara manual (oleh tangan) maupun dengan

mengunakan metode otomatis, material dapat dipindahkan satu kali ataupun

beribu kali, material dapat dialokasikan pada lokasi yang tetap maupun secara

acak, atau material dapat ditempatkan pada lantai maupun di atas.

7

ijd

Apabila terdapat dua buah stasiun kerja/departemen i dan j yang

koordinatnya ditujukan sebagai (x,y) dan (a,b), maka untuk menghitung jarak

antar dua titik tengah dapat dilakukan beberapa metode , yaitu:

1. Rectilinear Distance

2. Euclidean Distance

3. Squared Euclidean Distance

7 Hari Purnomo: Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004, p.80-83

Page 82: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3.10.1. Rectilinear Distance

Jarak diukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus

(orthogonal) satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah material yang

berpindah sepanjang gang (aisle) rectiliear di pabrik.

ijd = |b-y||a-x| +

3.10.2. Euclidean Distance

Jarak ukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak

euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua buah

stasiun kerja.

( ) ][ 22 byaxd ij −+−=

3.10.3. Squared Euclidean Distance

Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antara dua buah

titik. Sebagai contoh, pada sistem kendaraan terkendali (guided vehicle system),

kendaraan dalam perjalannya harus mengikuti arah-arah yang sudah ditentukan

pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu, jarak lintasan aliran bisa lebih

panjang dbandingkan dengan rectiliear atau euclidean.

( ) ( )22ij b-ya-xd +=

Page 83: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3.11. Defenisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Perencanaan tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefenisikan

sebagai perancangan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna

menunjang kelancaran proses produksi, dimana dalam pengaturan tersebut akan

dilakukan pemanfaatan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas

penunjang lainnya, kelancaran gerakan pemindahan bahan (material handling),

penyimpanan bahan (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanent,

personel kerja dan sebagainya. Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala

proses perencanaan dan pengaturan tata letak dari mesin, peralatan, aliran bahan,

dan orang-orang yang bekerja di masing-masing stasiun yang ada.

Tahap-tahap dalam perencanaan fasilitas secara tradisional dikemukakan

sebagai berikut 8

1. Definisikan masalah (Define the problem).

:

2. Lakukan analisis terhadap masalah tersebut (Analyze the problem).

3. Buat beberapa alternative rancangan (Generate elternative design).

4. Lakukan evaluasi terhadap alternative yang dikemukakan (Evaluate the

alternatives).

5. Pilih rancangan terbaik (Select the preferred design).

6. Implementasikan rancangan tersebut (Implement the design).

8 James A. Tompkins: Facilities Planning, John Willey & Sons Inc, New York, 1996, p. 9

Page 84: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3.12. Tata Letak Sistem Penyimpanan

Dari sub bab sebelumnya dibahas tentang aktivitas yang terdapat di dalam

gudang. Salah satu aktivitas itu adalah penyimpanan. Penataan penyimpanan

dalam gudang sangat penting agar dapat mencapai efisiensi transportasi

pemindahan barang.

Beberapa masalah tata letak dan lokasi timbul dalam proses perancangan

sistem penyimpanan. Selanjutnya, sistem penyimpanan terdapat dalam bermacam

konteks, termasuk manufaktur, pergudangan, dan sektor pelayanan.

Beberapa persoalan perancangan yang dihadapi oleh desainer sistem

penyimpanan adalah yang berkaitan dengan ukuran (size) sistem penyimpanan,

metode penyimpanan yang akan digunakan, dan tata letak sistem

penyimpanannya. Beberapa ketentuan yang harus dibuat adalah jumlah lokasi

penyimpanan yang dibutuhkan, metode storing/retrieving produk, dan

penempatan barang pada lokasinya.

Pertukaran yang tidak terelakan terjadi antara ruang throughput dan

storage dalam merancang sistem penyimpanan. Istilah throughput digunakan

sebagai ukuran jumlah storage dan retrieval yang terjadi per periode waktu yang

dapat dinyatakan secara langsung sebagai rate (misalnya 320 storages per 8 jam-

hari).Alternatif lainnya dapat diberikan sebagai kebalikannya dalam istilah

kebutuhan waktu dalam melakukan penyimpanan (misalnya 15 minutes/storages).

Ruang (space) merupakan pengukuran penyimpanan yang sifatnya statis. Tapi

throughput adalah pengukuran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya dinamis

yang menunjukkan aliran dalam penyimpanan.

Page 85: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Ukuran dalam sistem penyimpanan bergantung pada jumlah parameter dan

variabelnya. Sebagai contoh, ukuran sistem penyimpanan dipengaruhi oleh

parameter penyimpanan (storage), throughput, dan harga. Variabel keputusan

yang mempengaruhi ukuran dari penyimpanan termasuk metode penyimpanan

dan tata letak penyimpanan.

Karakteristik material dan profil inventory menentukan parameter

penyimpanan dan throughput. Yang termasuk di dalamnya adalah karakteristik

yang mempengaruhi cara material disimpan, diangkut, dan dikontrol.

Karakteristik material yang diperhatikan termasuk ukuran, berat, bentuk, nilai,

umur rak, kemampuan tumpukan (Stackability), kandungan racun, mudah terbakar

atau tidak, mengandung bahan peledak atau tidak, dan kebutuhan lingkungan

merupakan diantaranya. Profil inventory meliputi jumlah dari tiap produk yang

disimpan dan fungsi input/output yang mengembangkan kebutuhan aktivitas

dalam storing dan retrieving material.

Tata letak sistem penyimpanan meliputi tinggi, panjang, dan lebar

penyimpanan, lokasi tiap-tiap barang dalam penyimpanan, dan lokasi serta

konfigurasi dari beberapa fungsi pendukung yang dibutuhkan. Kapasitas

penyimpanan dan kapasitas throughput dari sistem penyimpanan akan

dipengaruhi oleh tata letak yang digunakan.

Jika ingin memperhatikan tata letak dari sistem penyimpanan maka

penting untuk menentukan ukuran dari kebutuhan simpanan. Kebutuhan simpanan

tergantung pada jumlah kebutuhan lokasi penyimpanan dan selanjutnya jumlah

lokasi penyimpanan bergantung pada aturan lokasi penyimpanan yang digunakan.

Page 86: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Beberapa alternative aturan lokasi penyimpanan yang ada digunakan

untuk menentukan penempatan tiap barang pada lokasi penyimpanannya. Aturan

lokasi penyimpanan dapat dibagi dalam tiga kategori utama yaitu dedicated

storage, randomized storage, dan class-based storage.

1. Dedicated Storage Location

Dedicated storage yang juga disebut sebagai petak penyimpanan yang tetap

(fixed slot storage), menggunakan penempatan lokasi atau alamat simpanan yang

spesifik untuk tiap barang yang disimpan. Hal ini dikarenakan satu lokasi

simpanan diberikan pada satu produk yang spesifik.

Dua variasi dari dedicated storage yang secara umum digunakan adalah part

number sequence storage dan throughput-based dedicated storage. Part number

sequence adalah yang sering digunakan karena lebih sederhana. Lokasi simpanan

suatu produk didasarkan pada hanya pada nomor part yang diberikan padanya.

Nomor part yang rendah diberikan lokasi “terbaik” pada daerah simpanan; nomor

part yang lebih tinggi diberikan tempat yang lebih tidak “baik”. Secara khusus,

pemberian nomor part dibuat secara random tanpa memperhatikan aktivitas yang

ada. Oleh karena itu, jika satu part dengan nomor part yang sangat besar dengan

aktivitas permintaan yang tinggi, perjalanan berkali-kali akan terjadi pada lokasi

penyimpanan yang sangat buruk.

Throughput-based dedicated storage merupakan suatu alternative dari part

number sequence. Ini adalah suatu metode yang menggunakan pertimbangan pada

perbedaan level aktivitas dan kebutuhan simpanan diantara produk yang akan

disimpan. Throughput-based dedicated storage lebih kepada part number

Page 87: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

sequencing storage pada saat dijumpai perbedaan yang signifikan pada level

aktivitas ataupun level inventori barang yang disimpan. Karena lebih sering

digunakan maka Throughput-based dedicated storage saat ini sering disebut

dedicated storage.

Dengan dedicated storage, jumlah lokasi penyimpanan yang diberikan pada

produk harus mampu memenuhi kebutuhan penyimpanan maksimum produk.

Dengan penyimpanan multi produk, daerah penyimpanan yang dibutuhkan adalah

jumlah kebutuhan penyimpanan maksimum untuk tiap produk.

Aturan ini memperhatikan level aktivitas storage dan retrieval (S/R) yang

dikembangkan untuk item yang berbeda.

2. Randomized Storage Location

Randomized storage yang juga disebut sebagai petak penyimpanan yang

tersebar (floating slot storage), membuat lokasi penyimpanan untuk produk

tertentu berubah atau “mengambang” setiap waktu. Dalam prakteknya,

randomized storage didefinisikan seperti berikut. Saat barang datang untuk

disimpan barang itu ditempatkan di loksi memungkinkan yang terdekat retrieval

dilakukan berbasis first- in, first-out. Jika ada lebih dari satu point, lokasi yang

dipilih adalah yang terdekat dengan input point yang dilalui barang untuk masuk

ke fasilitas penyimpanan.

Melihat adanya aturan yang diberikan dalam metode ini rasanya tidaklah

tepat jika dikatakan penentuan lokasi penyimpanan dilakukan secara random

karena istilah random dapat diartikan tanpa ada aturan atau bebas.

Page 88: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Dalam permodelannya, diasumsikan tiap slot (blok) penyimpanan yang

kosong menjadi pilihan yang sama untuk penyimpanan saat operasi penyimpanan

dilakukan sama halnya, diasumsikan tiap unit produk tertentu dianggap sama

dalam hal pengambilan saat beberapa lokasi penyimpanan telah diisi produk dan

operasi pengambilan terjadi. Pada saat gudang relatif penuh, tidak ada perbedaan

yang signifikan dalam jarak perjalanan yang berlaku melalui asumsi “kesamaan”

dan yang dihasilkan dari praktek “slot terbuka yang terdekat”. Tapi untuk “gudang

yang jarang” akan ada perbedaan yang jarak perjalanan yang berlaku.

3. Class-based Dedicated Storage Location

Aturan lokasi penyimpanan ini berada di antara aturan dedicated storage dan

randomized storage. Class-based storage ini didasarkan pada hukum Pareto

dengan memperhatikan level aktivitas storage dan retrieval (S/R) yang

dikembangkan untuk item berbeda. Dalam gudang 80 % aktivitas S/R diberikan

pada 20 % dari item, 15 % pada 30 % darfi item, dan yang terakhir 5 % aktivitas

S/R pada 50 % dari item. Item yang masuk diklasifikasikan pada tiga kelas

sebagai A,B, dan C, berdasarkan level aktivitas S/R (dari tinggi ke rendah)

dikembangkan. Untuk meminimumkan waktu/ jarak yang dihabiskan dalam

storage dan retrieval, kelas A diletakkan terdekat dengan input/output point,

selanjutnya kelas B, dan kelas C yang terjatuh.

Dari ketiga aturan di atas penelitian yang difokuskan pada dedicated

storage location. Pada dedicated storage, produk ditempatkan berdasarkan lokasi

storage/retrieval dalam usaha untuk meminimisasi waktu yang dibutuhkan untuk

melakukan operasi penyimpanan dan retrieval.

Page 89: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Proses penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang tersusun secara

sistematis. Sebuah prosedur penelitian yang berisi tahapan-tahapan yang disusun

dalam suatu rangkaian dan setiap tahapan adalah bagian yang menentukan untuk

melakukan tahapan selanjutnya.

Dalam melakukan penelitian ilmiah dibutuhkan dua syarat mutlak, yaitu

memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan penguasaan metode penelitian.

Dari kedua syarat mutlak tersebut akan melahirkan penelitian teknik secara

ilmiah. Metode yang dipilih sudah tentu berhubungan erat dengan prosedur, alat

serta penelitian yang digunakan. Prosedur tersebut memberikan urutan pekerjaan

yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Teknik penelitian

mengatakan alat-alat pengukur apa yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu

penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan

bagaimana penelitian dilakukan.

Hasil yang diperoleh dalam melakukan suatu penelitian memungkinkan

untuk dikembangkan kembali dan menjadi dasar dari suatu proses belajar yang

kritis terhadap permasalahan yang ada disekitarnya. Penelitian adalah suatu

tahapan-tahapan proses yang dilakukan sehingga tahapan proses yang dijalani

tersebut dilakukan dengan teliti dan cermat.

Page 90: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.1. Lokasi dan Waktu Penyelesaian

Lokasi penelitian dilakukan pada bagian produksi sampai masuk ke

gudang penyimpanan produk jadi di PT. Charoen Pokphand Indonesia di Jalan

Pulau Sumbawa No. 5 (KIM II Mabar Medan). Waktu penelitian dilakukan mulai

tanggal 17 februari 2009 hingga 31 juli 2009.

4.2. Identifikasi Objek Penelitian

Titik perhatian suatu penelitian adalah objek penelitian. Dalam hal ini

yang menjadi objek penelitian adalah tata letak gudang produk jadi yang kurang

sesuai dan menyebabkan kerugian waktu pada saat pengangkutan produk jadi

dengan forklift ke gudang produk jadi (finish good) pada PT. Charoen Pokhpand

Indonesia.

4.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan pada tipe penelitian (deskriptif research),

yaitu penelitian yang berusaha untuk memberikan rekomendasi untuk keperluan

pada masa yang akan datang dan juga memaparkan pemecahan masalah terhadap

suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-

data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan pengolahan

data, serta analisis dan interprestasi pada PT. Charoen Pokphand Indonesia.

Page 91: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.4. Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian dilakukan berdasarkan studi pendahuluan

terhadap objek penelitian dan studi literatur tentang permasalahan yang dihadapi.

Adapun variabel-variabel dari penelitian ini dibagi atas dua variabel, yaitu;

1. Variabel Independen (variabel bebas).

Variabel bebas merupakan variabel penelitian yang mempengaruhi dan

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Adapun

variabel bebas dalam penelitian ini adalah banyaknya produk yang masuk ke

gudang sehingga gudang mengalami over load.

2. Variabel Dependen (variabel terikat).

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian

ini adalah tata letak gudang produk jadi yang menyebabkan kerugian jarak

angkut.

4.5. Tahapan Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari awal, yaitu

perumusan masalah dan penetapan tujuan sampai tahap akhir yaitu kesimpulan

dan saran. Adapun tahapan proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Page 92: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Gambar 4.1. Block Diagram Tahapan Proses Penelitian

Penelitian Pendahuluan

Identifikasi Masalah Identifikasi penyebab ketidaksesuaian tata letak digudang produk jadi yang menyebabkan waktu yang lebih lama dan jarak angkut total (distance traveled) menjadi lebih panjang dan memilih produk jadi dengan expired date tersingkat.

Pengumpulan Data - Data Primer - Data Sekunder

Pengolahan Data : - Penyajian data luas gudang. - Penggambaran template penyimpanan - Penyajian data penerimaan, penyimpanan, pengiriman per hari. - Perhitungan Space Requirement untuk tiap produk.. - Perhitungan Troughput tiap gudang (Tj). - Perankingan nilai T/S terbesar ke terkecil - Perhitungan jarak perjalanan tiap slot keI/O point - Menempatkan produk dengan T/S terbesar ke slot dengan jarak

perjalanan terkecil.

Analisa Pemecahan Masalah Interpretasi dari hasil storage/retrieval yang menyebabkan jarak angkut total panjang.

Kesimpulan dan Saran Menyimpulkan pencegahan kerugian jarak angkut produk ke gudang finishing goods. Memberikan saran perbaikan.

Page 93: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.5.1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian adalah suatu tahapan-tahapan proses yang dilakukan sehingga

tahapan proses yang dijalani tersebut dilakukan dengan teliti dan cermat. Jenis

penelitian pada metode ini digolongkan pada tipe penelitian (deskriptif research),

yaitu penelitian yang berusaha untuk memberikan rekomendasi untuk keperluan

pada masa yang akan datang dan juga memaparkan pemecahan masalah terhadap

suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-

data.

Adapun variabel-variabel dari penelitian ini dibagi atas dua variabel, yaitu;

1. Variabel Independen (variabel bebas).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah banyaknya produk yang masuk

ke gudang sehingga gudang mengalami over load.

2. Variabel Dependen (variabel terikat).

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah tata letak gudang

produk jadi yang menyebabkan kerugian jarak angkut.

4.5.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi penyebab ketidaksesuaian tata letak digudang produk jadi

yang menyebabkan waktu yang lebih lama dan jarak angkut total (distance

traveled) menjadi lebih panjang dan memilih produk jadi dengan expired date

tersingkat.

Page 94: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.5.3. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam Tugas Sarjana diperoleh dari data primer dan

data sekunder, yaitu :

a. Data primer

Data primer diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung

terhadap objek penelitian di lapangan. Adapun data primer yang diperlukan

antara lain:

- Ukuran pallet yang digunakan dan kapasitasnya untuk tiap produk.

- Banyaknya jenis produk yang akan dimasukkan ke areal penyimpanan/

gudang.

- Luas areal penyimpanan/gudang yang digunakan.

- Data produk jadi yang masuk dan keluar dari dan ke gudang.

b. Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari sumber kedua dengan kata lain, data tersebut

tidak diperoleh melalui pengamatan atau pengukuran langsung terhadap objek

yang diteliti misalnya dokumen-dokumen diperusahaan yang berkenaan

dengan masalah yang dibahas. Adapun data sekunder yang dibutuhkan antara

lain :

- Data penjualan masa lalu

- Data proses produksi

c. Data lain yang mendukung penulisan laporan tugas akhir ini.

Page 95: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.5.4. Pengolahan Data

Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah :

- Penyajian data luas gudang

- Penggambaran template penyimpanan

Penyajian Data :

- Penerimaan produk per hari.

- Penyimpanan produk per hari.

- Pengiriman produk per hari.

- Perhitungan space requirement untuk tiap produk (Sj).

- Perhitungan througput tiap produk (Tj).

- Penempatan Produk (Assignment) yaitu :

- Perankingan produk berdasarkan perbandingan troughput dan storage ( jS ).

- Perankingan nilai T/S terbesar ke terkecil.

- Perhitungan jarak perjalanan (distance traveled) tiap blok ke I/O point.

- Menempatkan produk dengan T/S terbesar ke blok dengan jarak

perjalanan terkecil.

4.5.5. Analisa Pemecahan Masalah

Data yang telah selesai diolah kemudian dianalisa. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan metode storage/retrieval kemudian

menginterpretasikan hasil pengolahan data tersebut.

Page 96: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.5.6. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap akhir ini dihasilkan suatu kesimpulan dari hasil pengolahan

data dan analisis yang telah dilakukan. Sedangkan saran yang diberikan diarahkan

pada usulan kepada pihak perusahaan dan kemungkinan dilakukan penelitian lebih

lanjut.

4.6. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam Tugas Sarjana diperoleh dari :

Data primer dan data sekunder yang sudah dijelaskan pada sub bab 4.5.3.

4.7. Pengolahan Data

Adapun tahapan proses pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.2.

4.7.1. Penyajian Data

Penyajian data pada metode ini :

- Penerimaan produk per hari.

Data penerimaan adalah data dari jumlah produk yang masuk kedalam gudang

dalam bentuk kemasan karung (bags).

- Penyimpanan produk per hari.

Data penyimpanan adalah data dari jumlah produk yang ada di dalam gudang

setelah dilakukan aktivitas penerimaan dan pengiriman harian.

- Pengiriman produk per hari.

Page 97: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Data pengiriman merupakan data produk harian yang keluar dari gudang

penyimpanan untuk dikirim ke distributor.

Tahapan proses pengolahan data dalam blok diagram:

Gambar 4.2. Block Diagram Tahapan Pengolahan Data

Perhitungan space requirement untuk tiap produk (Sj).

Perhitungan througput tiap produk (Tj).

Penyajian Data

Penempatan Produk (Assignment)

Perankingan nilai T/S terbesar ke terkecil.

Perhitungan jarak perjalanan tiap blok ke I/O point

Menempatkan produk dengan T/S terbesar ke slot (blok) dengan jarak

perjalanan terkecil.

Jarak Perjalanan Total (Total Distance Traveled)

Perangkingan produk berdasarkan perbandingan troughput dan storage ( jS ).

Page 98: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

4.7.2. Perhitungan space requirement untuk tiap produk (Sj).

Space Requirement adalah produk yang ditempatkan pada lokasi yang

lebih spesifik dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi

penyimpanan tersebut dan metode ini merupakan bagian dari dedicated storage.

Maka kebutuhan ruang pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk dapat

dihitung dari kebutuhan penyimpanan maksimum produk tersebut.

Untuk mendapatkan Space Requirement (kebutuhan ruang), secara teoritis

rumus nya adalah :

itumpukanblokxtinggalamyakpalletdpalletxbansandalamjumlahkemapananrataPenyimRataS

11−

=

4.7.3. Perhitungan Troughput tiap produk (Tj).

Throughput adalah pengukuran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya

dinamis; yang menunjukkan aliran dalam penyimpanan. Istilah troughput

digunakan sebagai ukuran jumlah akivitas storage dan retrieval yang terjadi per

periode waktu. Jadi perhitungan didasarkan atas pengukuran aktivitas penerimaan

dan pengiriman dalam gudang produk jadi rata-rata per hari.

Aktivitas untuk aliran material handling dari penerimaan dan pengiriman

menggunakan forklift. Setiap aktivitas forklift hanya dapat mengangkut satu pallet

saja. Maka rata-rata aktivitas penerimaan dan pengiriman produk dikonversikan

kedalam satuan pallet. Perhitungan troughput terjadi dari jumlah aktivitas

penerimaan dan pengiriman produk.

Page 99: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Untuk mendapatkan Troughput tiap produk (Tj), rumus nya adalah :

n

n

sT

sT

sT

≥≥≥ ....2

2

1

1

Rumus disempurnakan untuk mendapatkan aktivitas digudang per produk

menjadi :

+

=

palletsandalamJumlahkemapalletsandalamJumlahkemaT

1Penerimaan rata-Rata

1Pengiriman rata-Rata

4.7.4. Penempatan Produk (Assignment)

1. Perankingan produk berdasarkan perbandingan troughput dan storage ( jS ).

Perbandingan antara troughput( jT ) dan storage( jS ) untuk tiap produk

telah dapat dihitung. Produk-produk yang digabung dalam satu blok,

perhitungan troughput nya akan dijumlahkan baru kemudian dibandingkan

dengan storage nya. Rumus perhitungan T/S nya adalah :

quirementSpaceTroughput

ST

Re=

2. Perankingan nilai T/S terbesar ke terkecil.

Hasil dari perhitungan T/S diurutkan mulai dari yang terbesar sampai yang

terkecil.

3. Perhitungan jarak perjalanan (distance traveled) tiap blok ke I/O point.

Jarak perjalanan antara tiap blok dengan I/O point diukur dengan

menggunakan metode rectilinear distance, dimana jarak diukur sepanjang

lintasan dengan menggunakan garis tegak satu dengan yang lainnya. Tiap blok

Page 100: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

akan dihitung jarak perjalanannya dengan menggunakan garis tegak lurus

terhadap I/O point.

Rumus jarak perjalanan dengan menggunakan metode rectilinear distance:

ijd = |b-y||a-x| +

4. Menempatkan produk dengan T/S terbesar ke slot (blok) dengan jarak

perjalanan terkecil.

5. Jarak Perjalanan Total (Total Distance Traveled).

Meminimisasi fungsi jarak perjalanan per hari yang ditempuh pada saat

menyimpan dan retrieve produk-produk yang telah ditempatkan. Masalah

penempatan produk menurut dedicated storage diformulasikan sebagai

berikut:

Min [ ]kjkijij

js

k

n

lj

m

ixdp

ST

xf ,,,)(11∑∑∑===

=

s = jumlah slot (blok) penyimpanan atau lokasi.

n = jenis produk yang akan disimpan.

m = jumlah input/output (I/O) point.

jS = Kebutuhan penyimpanan untuk produk j, dalam bentuk jumlah blok.

jT = Kebutuhan throughput atau level aktivitas untuk produk j, dalam

bentuk jumlah aktivitas storage/retrieval per satuan waktu.

jip , = Persentase perjalanan storage/retrieval untuk produk j dari/ ke I/O

point i.

Page 101: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

kid , = jarak perjalanan (distance traveled) yang dibutuhkan dari I/O point i

ke lokasi storage/retrieval k.

kjx , = 1, jika produk j dimasukkan ke lokasi storage/retrieval k.

= 0, sebaliknya

f(x) = kebutuhan jarak perjalanan yang diharapakan untuk memenuhi

kebutuhan throughput pada sistem.

4.8. Analisa Pemecahan Masalah

Data yang telah selesai diolah kemudian dianalisa. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan metode storage/retrieval kemudian

menginterpretasikan hasil pengolahan data tersebut.

4.9. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap akhir ini dihasilkan suatu kesimpulan dari hasil pengolahan

data dan analisis yang telah dilakukan. Sedangkan saran yang diberikan diarahkan

pada usulan kepada pihak perusahaan dan kemungkinan dilakukan penelitian lebih

lanjut.

Page 102: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengamatan

langsung dan pengukuran langsung pada gudang produk jadi dengan bantuan alat

dan panduan dari pembimbing lapangan.

5.1.1. Data Jenis Produk

Hasil produksi PT. Charoen Pokhpand Indonesia ditampung pada gudang

produk jadi atau finishing goods dan didistribusikan keseluruh wilayah Medan dan

sekitarnya. Jumlah produk yang akan disimpan dalam gudang tersebut ada sekitar

48 jenis produk yang berupa komplit tepung, konsentrat tepung dan butiran

(pellet). Data jenis produk yang akan disimpan didalam gudang ini dapat dilihat

pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Data Jenis Produk

No Kode Produk Nama Produk

1 122 Makanan konsentrat untuk ayam petelur yang baru menetas

2 124 Makanan konsentrat untuk ayam petelur dewasa umur 3 bulan (masa produktif)

3 126 Makanan konsentrat untuk ayam pedaging dewasa umur 3 bulan (masa produktif)

4 144 Makanan konsentrat untuk bebek petelur, dari mulai menetas sampai dewasa (masa produktif)

5 152 Makanan konsentrat untuk babi dewasa 6 157 Makanan konsentrat untuk babi dewasa

7 311 Makanan komplit untuk ayam pedaging (broiler) yang baru menetas, umur 1 minggu

Page 103: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.1. Data Jenis …(Lanjutan)

No Kode Produk Nama Produk

8 321 Makanan komplit untuk ayam petelur yang baru menetas, umur 1 hari s/d 2 minggu

9 322 Makanan komplit untuk anak ayam petelur yang berumur 2 minggu s/d 4 minggu

10 353 Makanan komplit untuk babi yang baru lahir s/d umur 1 tahun

11 511 Makanan komplit tepung untuk ayam pedaging (broiler) yang baru menetas, umur 1 minggu

12 512 Makanan komplit konsentrat tepung untuk ayam pedaging dewasa dimana makanan ini diberikan untuk mempertahankan bobot tubuhnya

13 514 Makanan komplit konsentrat tepung untuk ayam pedaging jantan

14 520 Makanan komplit konsentrat tepung untuk anak babi yang baru lahir (makanan pertama)

15 521 Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging yang baru menetas

16 551 Makanan komplit untuk babi yang baru lahir s/d umur 1 tahun

17 552 Makanan komplit untuk anak babi yang baru lahir s/d umur 2 tahun

18 324-1 Makanan komplit untuk ayam petelur dewasa umur 1 bulan s/d tidak mampu bertelur, namun produk ini hanya dijual dikalangan tertentu

19 324-1S Makanan komplit untuk ayam petelur dewasa yang produktif

20 324-2 Makanan komplit untuk ayam petelur umur 1 bulan s/d tidak mampu bertelur (tidak produktif)

21 423-2L Makanan komplit butiran untuk ayam petelur dewasa yang tidak mampu bertelur

22 324-2R Makanan komplit butiran untuk burung puyuh petelur dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

23 324K Makanan komplit butiran untuk burung puyuh dewasa yang siap bertelur

24 520S Makanan komplit butiran untuk anak babi yang baru lahir s/d 1 bulan

25 550K Makanan komplit butiran untuk anak babi umur 1 bulan s/d 4 bulan

26 550SK Makanan komplit butiran untuk anak babi umur 4 bulan s/d dewasa

27 B124 Makanan konsentrat untuk ayam petelur dewasa dimana makanan ini diberikan untuk mempertahankan bobot tubuh ayam

Page 104: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

No Kode Produk Nama Produk

28 B311 Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging dimana makanan ini diberikan untuk mempertahankan bobot tubuh ayam

29 B511 Makanan komplit untuk ayam pedaging dimana makanan ini diberikan untuk mempertahankan bobot tubuh ayam

30 B512 Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

31 H10 Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging dewasa yang baru menetas

32 H11 Makanan komplit untuk ayam pedaging (broiler) yang baru menetas

33 H12 Makanan komplit untuk ayam pedaging dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

34 H12L Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

35 N311 Makanan konsentrat untuk ayam pedaging umur 1 minggu

36 N511 Makanan komplit untuk ayam pedaging (broiler) yang baru menetas

37 N512 Makanan komplit untuk ayam pedaging dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

38 N524 Makanan komplit butiran untuk anak babi yang baru lahir s/d umur 1 bulan

39 N544 Makanan komplit butiran untuk bebek petelur yang baru lahir s/d umur 1 minggu

40 N582 Makanan komplit butiran untuk burung puyuh umur 1 minggu s/d dewasa

41 N582P Makanan komplit butiran untuk burung puyuh dewasa

42 OB11 Makanan komplit butiran untuk ayam pedaging yang baru menetas

43 OB12 Makanan komplit untuk ayam pedaging dewasa untuk mempertahankan bobot ayam tersebut

44 P304 Makanan komplit untuk jenis burung puyuh petelur mulai umur 1 minggu (mulai bisa makan) sampai dewasa (masa produktif)

45 P50K Makanan komplit tepung untuk anak burung puyuh petelur yang baru menetas

46 V311 Makanan komplit untuk ayam pedaging dewasa (masa produktif)

47 V511 Makanan komplit untuk ayam pedaging (broiler) yang baru menetas

48 V512 Makanan komplit untuk ayam pedaging dewasa yang bobot tubuhnya kurang memenuhi syarat

Tabel 5.1. Data Jenis …(Lanjutan)

Page 105: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

5.1.2. Data Penyimpanan, Penerimaan dan Pengiriman Tiap Produk

Data penyimpanan adalah data dari jumlah produk yang ada di dalam

gudang setelah dilakukan aktivitas penerimaan dan pengiriman harian. Data

penerimaan adalah data dari jumlah produk yang masuk kedalam gudang dalam

bentuk kemasan karung (bags). Data pengiriman merupakan data produk harian

yang keluar dari gudang penyimpanan untuk dikirim ke distributor. Data yang di

olah adalah data penyimpanan, penerimaan dan pengiriman produk selama 1

bulan untuk bulan Januari adalah 31 hari. Data tersebut dapat dilihat pada

Lampiran 1, 2 dan 3.

5.1.3. Gudang Produk Jadi yang Sekarang.

PT. Charoen Pokphand indonesia yang berlokasi di jln. Pulau Sumbawa

No. 5 KIM Mabar pada saat ini memiliki 812 pallet yang berukuran (1,5x1) m2.

Susunan produk digudang tidak teratur karena tidak ada tempat pesifik untuk

menyimpan 1 (satu) jenis produk. Luas gudang sekitar 812x(1,5x1)m2 = 1218 m2.

Material handling yang digunakan dalam gudang ini adalah forklift. Semua

barang yang masuk ke gudang disusun diatas pallet yang berukuran (1,5x1) m2.

Forklift digunakan untuk memudahkan pemindahan barang digudang. Tata letak

gudang produk jadi yang sekarang dapat dilihat pada Gambar 5.1.

5.1.4. Layout Gudang

PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berlokasi di jln. Pulau Sumbawa

No.5 KIM Mabar ini memiliki luas gudang produk jadi keseluruhan sekitar

Page 106: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1920m 2 dengan ukuran 60 x 32 meter. Didalam gudang penyimpanan produk

akan ditentukan tempat untuk penyimpanan produk jadi yang disebut slot tetapi

PT. Charoen Pokphand Indonesia menyebutnya dengan blok. Batas-batas blok ini

dibatasi dengan garis pada prakteknya.

Ukuran tiap blok nya sudah ditentukan yaitu (7 x 1,5) m2 yang dapat

menampung 7 pallet. Ukuran ini dipilih agar memudahkan pengambilan barang

dengan forklift dari depan dan belakang karena tidak ada blok yang berada di

sudut ruang gudang.

Lokasi penyimpanan digambarkan dalam bentuk Area template yang

menggambarkan setiap lokasi penyimpanan (blok) di gudang sesuai dengan

ukuran dan letaknya. Pada gambar Area Template tidak digambarkan gang pada

gudang. Area Template untuk gudang produk jadi PT. Charoen Pokphand

Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5.2.

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Space Requirement

Space Requirement adalah produk yang ditempatkan pada lokasi yang

lebih spesifik dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi

penyimpanan tersebut dan metode ini merupakan bagian dari dedicated storage.

Maka kebutuhan ruang pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk dapat

dihitung dari kebutuhan pennyimpanan maksimum produk tersebut yang dapat

dilihat pada lampiran 2 yaitu data penyimpanan produk.

Page 107: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Page 108: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14

15 16 17 18

19

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

37

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

55

56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

73

74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90

91

92 93 94

95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108

Keterangan :

= Batas blok

Gambar 5.2. Area Template Gudang Produk Jadi

IO 1

IO 2

IO 3

IO 4

0,16

0,16

0,16

0,5

Page 109: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Produk yang sudah jadi disimpan dalam gudang dan diletakkan diatas

pallet. Satu blok dapat menampung 7 pallet. Tiap pallet dapat ditumpuk sebanyak

(3) tiga tingkat ke atas. Maka dalam blok dapat menampung (7 x 3) pallet. Tiap

produk yang disusun di atas pallet berjumlah sama karena produknya hanya terdiri

dari satu kemasan saja yaitu karung (bags) yang setiap karungnya dapat di isi

seberat 50 kg. Batas tinggi pallet sudah ditentukan dan tidak dapat dilebihkan

karena sangat berpengaruh pada ketahanan produk.

Sebagai contoh, perhitungan kebutuhan blok untuk produk PT. Charoen

Pokphand Indonesia dengan kode produk 124. Dari lampiran 2, Kebutuhan rata-

rata untuk penyimpanan kode produk 124 adalah 8226,45 bags.

Dalam satu pallet maksimal menampung 40 bags dan dalam tiap blok

dapat menampung 7 pallet dengan 3 tumpuk keatas. Maka kebutuhan Space

Requirement untuk produk 124 adalah :

blokxx

S 1155,103740

10,8862===

Kebutuhan ruang untuk tiap jenis produk dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Kebutuhan Ruang (Space Requirement) Tiap Produk

No. Kode Produk

Kemasan Rata-rata Space Requirement

Space Requirement

Simpan Penyimpanan Teoritis (blok) (blok) 1 124 Bags 8862,10 10,55 11 2 126 Bags 8570,10 10,20 11 3 324-2 Bags 7150,52 8,51 9 4 324K Bags 4177,84 4,97 5 5 B512 Bags 3069,35 3,65 4 6 324-1 Bags 2995,39 3,57 4 7 H12 Bags 2939,23 3,50 4 8 311 Bags 2723,71 3,24 4 9 N311 Bags 2631,23 3,13 4

Page 110: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.2. Kebutuhan Ruang….(Lanjutan)

No. Kode Produk

Kemasan Rata-rata Space Requirement

Space Requirement

Simpan Penyimpanan Teoritis (blok) (blok) 10 V311 Bags 2630,94 3,13 4 11 322 Bags 2591,06 3,08 4 12 V512 Bags 1473,94 1,75 2 13 122 Bags 1367,90 1,63 2 14 321 Bags 1362,68 1,62 2 15 H10 Bags 1354,45 1,61 2 16 B311 Bags 1335,81 1,59 2 17 N512 Bags 1316,42 1,57 2 18 V511 Bags 1238,58 1,47 2 19 B511 Bags 1230,45 1,46 2 20 H12L Bags 1221,65 1,45 2 21 OB11 Bags 1204,29 1,43 2 22 324-2L Bags 1080,42 1,29 2 23 152 Bags 913,45 1,09 2 24 OB12 Bags 912,39 1,09 2 25 N582P Bags 666,94 0,79 1 26 P304 Bags 650,00 0,77 1 27 N511 Bags 621,61 0,74 1 28 H11 Bags 586,87 0,70 1 29 N524 Bags 563,48 0,67 1 30 521 Bags 512,16 0,61 1 31 552 Bags 383,52 0,46 1 32 N582 Bags 366,55 0,44 33 B124 Bags 365,39 0,43 1 34 324-2R Bags 354,90 0,42 35 520 Bags 341,77 0,41 1 36 157 Bags 311,84 0,37 37 512 Bags 281,81 0,34

1 38 550K Bags 247,10 0,29 39 511 Bags 227,39 0,27 40 514 Bags 203,52 0,24

1 41 520S Bags 177,06 0,21 42 353 Bags 163,97 0,20 43 324-1S Bags 160,81 0,19 44 N544 Bags 156,71 0,19

1 45 550SK Bags 148,03 0,18 46 144 Bags 145,94 0,17 47 P50K Bags 48,90 0,06 48 551 Bags 11,74 0,01

Page 111: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Pada tabel 5.2 produk yang jumlah unit penyimpanannya sangat kecil

digabungkan dalam satu blok. Satu blok dapat menampung tujuh tumpukan pallet,

maka satu blok maksimal menampung tujuh jenis produk berbeda, dalam artian

tiap produk minimal memiliki space satu tumpukan pallet.

5.2.2. Perhitungan Troughput

Throughput adalah pengukuran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya

dinamis; yang menunjukkan aliran dalam penyimpanan. Istilah troughput

digunakan sebagai ukuran jumlah akivitas storage dan retrieval yang terjadi per

periode waktu. Jadi perhitungan didasarkan atas pengukuran aktivitas penerimaan

dan pengiriman dalam gudang produk jadi rata-rata per hari.

Aktivitas untuk aliran material handling dari penerimaan dan pengiriman

menggunakan forklift. Setiap aktivitas forklift hanya dapat mengangkut satu pallet

saja. Maka rata-rata aktivitas penerimaan dan pengiriman produk dikonversikan

kedalam satuan pallet. Perhitungan troughput terjadi dari jumlah aktivitas

penerimaan dan pengiriman produk. Sebagai contoh, perhitungan troughput untuk

produk PT. Charoen Pokphand Indonesia dengan kode produk 122. Dari lampiran

1 dan lampiran 2 penerimaan dan pengiriman per hari rata-rata untuk produk 122

adalah :

aktivitasT 6940

90,136840

1354,71=

+

=

Perhitungan troughput untuk tiap jenis produk dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Page 112: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.3. Throghput Tiap Jenis Produk

Kode Rata-rata Pengiriman Rata-rata Penerimaan Troughput (aktivitas) Produk (unit simpan) (pallet) (unit simpan) (pallet)

122 1354,71 34 1368,90 35 69 124 8845,55 222 8850,35 222 444 126 8562,81 214 8616,48 216 430 144 141,00 4 297,32 8 12 152 903,77 23 917,19 23 46 157 280,81 8 325,48 9 17 311 2716,48 68 2992,13 75 143 321 1353,52 34 1591,06 40 74 322 2573,71 65 2608,55 66 131 353 159,26 4 213,97 6 10 511 221,16 6 322,45 9 15 512 279,90 7 333,32 9 16 514 199,06 5 217,06 6 11 520 337,13 9 403,10 11 20 521 507,74 13 807,45 21 34 551 10,58 1 69,58 2 3 552 374,23 10 398,71 10 20

324-1 2984,94 75 3021,32 76 151 324-1S 153,03 4 178,35 5 9 324-2 7139,74 179 7840,03 197 376

324-2L 1067,68 27 1098,55 28 55 324-2R 342,39 9 437,81 11 20 324K 4161,42 105 4150,77 104 209 520S 173,26 5 247,16 7 12 550K 242,48 7 407,77 11 18

550SK 144,19 4 157,74 4 8 B124 367,13 10 386,39 10 20 B311 1329,81 34 1425,10 36 70 B511 1220,65 31 1302,97 33 64 B512 3093,32 78 3127,10 79 157 H10 1347,29 34 1618,84 41 75 H11 582,39 15 682,71 18 33 H12 2936,68 74 2990,58 75 149

H12L 1216,87 31 1579,52 40 71 N311 2626,10 66 2783,52 70 136 N511 617,26 16 760,48 20 36 N512 1312,26 33 1694,94 43 77 N524 559,26 14 714,81 18 32 N544 149,00 4 226,00 6 10 N582 358,26 9 416,52 11 20

Page 113: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.3. Throghput Tiap ...(Lanjutan)

Kode Rata-rata Pengiriman Rata-rata Penerimaan Troughput (aktivitas) Produk (unit simpan) (pallet) (unit simpan) (pallet)

N582P 660,68 17 790,84 28 37 OB11 1227,00 31 1265,55 32 63 OB12 905,71 23 928,52 24 47 P304 645,06 17 700,42 18 35 P50K 45,23 2 97,65 3 5 V311 2624,10 66 2978,61 75 141 V511 1232,42 31 1292,84 33 64 V512 1469,55 37 1484,45 38 75

5.2.3. Penempatan Produk (Assignment)

1. Perankingan produk berdasarkan perbandingan troughput dan storage ( jS ).

Pada tabel 5.2. telah terlihat kebutuhan blok ( jS ) untuk tiap produk dan

pada tabel 5.3 telah terlihat jumlah aktivitas storege/retrieval rata-rata perhari

(troughput jT ) untuk tiap produk. Maka perbandingan antara troughput( jT ) dan

storage( jS ) untuk tiap produk telah dapat dihitung. Produk-produk yang

digabung dalam satu blok, perhitungan troughput nya akan dijumlahkan baru

kemudian dibandingkan dengan storage nya. Sebagai contoh untuk produk kode

124 produk ini dtempatkan pada satu blok. Maka perhitungan T/S nya adalah :

37,4011444

==ST

Perbandingan troughput dan storage untuk setiap produk dapat dilihat pada Tabel

5.4.

Page 114: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.4. Perbandingan Troughput dan Storage Tiap Produk

No. Kode Produk

Space Requirement Troughput T/S (bags) 1 124 11 444 40,37 2 126 11 430 39,09 3 324-2 9 376 41,78 4 324K 5 209 41,8 5 B512 4 157 39,25 6 324-1 4 151 37,75 7 H12 4 149 37,25 8 311 4 143 35,75 9 N311 4 136 34

10 V311 4 141 35,25 11 322 4 131 32,75 12 V512 2 75 37,5 13 122 2 69 34,5 14 321 2 74 37 15 H10 2 75 37,5 16 B311 2 70 35 17 N512 2 77 38,5 18 V511 2 64 32 19 B511 2 64 32 20 H12L 2 71 30,5 21 OB11 2 63 31,5 22 324-2L 2 55 27,5 23 152 2 46 23 24 OB12 2 47 23,5 25 N582P 1 37 37 26 P304 1 35 35 27 N511 1 36 36 28 H11 1 33 33 29 N524 1 32 32 30 521 1 34 34 31 552 1 20 40 32 N582 20 33 B124 1 20 40 34 324-2R 20 35 520 1 20 37 36 157 17 37 512

1 16

49 38 550K 18 39 511 15

Page 115: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.4. Perbandingan Troughput ...(Lanjutan)

No. Kode Produk

Space Requirement (bags) Troughput T/S

40 514

1

11

42 41 520S 12 42 353 10 43 324-1S 9 44 N544

1

10

38 45 550SK 8 46 144 12 47 P50K 5 48 551 3

2. Perhitungan jarak perjalanan (distance traveled) antara tiap blok penyimpanan

dengan I/O point.

Jarak perjalanan antara tiap blok dengan I/O point diukur dengan

menggunakan metode rectilinear distance, dimana jarak diukur sepanjang lintasan

dengan menggunakan garis tegak satu dengan yang lainnya. Jumlah blok yang ada

adalah 108 blok. Tiap blok akan dihitung jarak perjalanannya dengan

menggunakan garis tegak lurus terhadap I/O point. Sebagai contoh untuk blok 1,

jarak perjalanannya adalah :

( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ] [ ][ ] 47,26)72()5,117(5,0

)74()5,10(16,0725,1016,0705,1016,01

=+++++++=

xxxxxxxxd

Jarak perjalanan antara tiap blok dengan I/O point diperlihatkan pada Tabel 5.5.

dan Gambar 5.3.

3. Penempatan produk dengan nilai T/S tertinggi pada blok dengan jarak terkecil.

Penempatan produk dilakukan dengan cara menempatkan produk dengan

nilai T/S tertinggi pada blok dengan jarak terkecil, lalu produk tertinggi kedua

pada blok terkecil kedua, dan seterusnya. Pada Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa

Page 116: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

produk dengan kode 124 yang menempati 11 (sebelas) blok dan memiliki nilai

T/S tertinggi. Maka ditentukan produk dengan kode 124 ditempatkan pada blok

yang memiliki jarak paling kecil yaitu blok 42, 43, 44, 45, 46, 59, 60, 61, 72, 73,

64. Penempatan produk pada blok masing-masing dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan

Gambar 5.4

Tabel 5.5. Jarak Perjalanan Antara Tiap Blok dengan I/O Point

Blok Distance (m) Blok Distance (m) 1 26,47 41 15,99 2 26,44 42 15,96 3 26,41 43 15,93 4 26,38 44 15,90 5 26,35 45 15,87 6 26,32 46 15,84 7 26,29 47 15,81 8 26,26 48 15,78 9 26,23 49 15,75 10 26,20 50 15,72 11 26,17 51 15,69 12 26,14 52 15,66 13 26,11 53 15,63 14 26,08 54 15,60 15 26,05 55 16,11 16 26,02 56 16,08 17 25,99 57 16,05 18 25,96 58 16,02 19 20,73 59 15,99 20 20,70 60 15,96 21 20,67 61 15,93 22 20,64 62 15,90 23 20,61 63 15,87 24 20,58 64 15,84 25 20,55 65 15,81 26 20,52 66 15,78 27 20,49 67 15,75 28 20,46 68 15,72 29 20,43 69 15,69 30 20,40 70 15,66 31 20,37 71 15,63

Page 117: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.5. Jarak Perjalanan ...(Lanjutan)

Blok Distance (m) Blok Distance (m) 32 20,34 72 15,60 33 20,31 73 20,73 34 20,28 74 20,70 35 20,25 75 20,67 36 20,22 76 20,64 37 16,11 77 20,61 38 16,08 78 20,58 39 16,05 79 20,55 40 16,02 80 20,52 81 20,49 95 26,35 82 20,46 96 26,32 83 20,43 97 26,29 84 20,40 98 26,26 85 20,37 99 26,23 86 20,34 100 26,20 87 20,31 101 26,17 88 20,28 102 26,14 89 20,25 103 26,11 90 20,22 104 26,08 91 26,47 105 26,05 92 26,44 106 26,02 93 26,41 107 25,99 94 26,38 108 25,96

Page 118: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

1

26,47

2

26,44

3

26,41

4

26,38

5

26,35

6

26,32

7

26,29

8

26,26

9

26,23

10

26,20

11

26,17

12

26,14

13

26,11

14

26,08

15

26,05

16

26,02

17

25,99

18

25,96

19

20,73

20

20,70

21

20,67

22

20,64

23

20,61

24

20,58

25

20,55

26

20,52

27

20,49

28

20,46

29

20,43

30

20,40

31

20,37

32

20,34

33

20,31

34

20,28

35

20,25

36

20,22

37

16,11

38

16,08

39

16,05

40

16,02

41

15,99

42

15,96

43

15,93

44

15,90

45

15,87

46

15,84

47

15,81

48

15,78

49

15,75

50

15,72

51

15,69

52

15,66

53

15,63

54

15,60

55

16,11

56

16,08

57

16,05

58

16,02

59

15,99

60

15,96

61

15,93

62

15,90

63

15,87

64

15,84

65

15,81

66

15,78

67

15,75

68

15,72

69

15,69

70

15,66

71

15,63

72

15,60

73

20,73

74

20,70

75

20,67

76

20,64

77

20,61

78

20,58

79

20,55

80

20,52

81

20,49

82

20,46

83

20,43

84

20,40

85

20,37

86

20,34

87

20,31

88

20,28

89

20,25

90

20,22

91

26,47

92

26,44

93

26,41

94

26,38

95

26,35

96

26,32

97

26,29

98

26,26

99

26,23

100

26,20

101

26,17

102

26,14

103

26,11

104

26.08

105

26,05

106

26,02

107

25,99

108

25,96

Keterangan :

= Batas blok

Gambar 5.3. Jarak Perjalanan dengan Metode Rectilinear Distance

IO 1

IO 2

IO 3

IO 4

0,16

0,16

0,16

0,5

IO 1

Page 119: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.6. Penempatan Produk pada Blok

No No Blok Distance (m)

Kode Produk

1 72 15,60 512

550K 511

2 54 15,60

514 520S 353

3241S

3

71 15,63

324K 53 15,63 70 15,66 52 15,66 69 15,69

4

51 15,69

324-2

68 15,72 50 15,72 67 15,75 49 15,75 66 15,78 48 15,78 65 15,81 47 15,81

5

64 15,84

124

46 15,84 63 15,87 45 15,87 62 15,90 44 15,90 61 15,93 43 15,93 60 15,96 42 15,96 59 15,99

6 41 15,99 552 N582

7 58 16,02 B124 324-2R

Page 120: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.6. Penempatan ...(Lanjutan)

No No Blok Distance (m)

Kode Produk

8

40 16,02

B512 57 16,05 39 16,05 56 16,08

9

38 16,08

126

55 16,11 37 16,11 90 20,22 36 20,22 89 20,25 35 20,25 88 20,28 34 20,28 87 20,31 33 20,31

10 86 20,34

N512 32 20,34

11 85 20,37

N544 550SK

144 P50K 551

12

31 20,37

324-1 84 20,4 30 20,4 83 20,43

13 29 20,43

V512 82 20,46

14 28 20,46

H10 81 20,49

15

27 20,49

H12 80 20,52 26 20,52 79 20,55

16 25 20,55 520

Page 121: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.6. Penempatan ... (Lanjutan)

No No Blok Distance (m)

Kode Produk

157

17 78 20,58

321 24 20,58

18 77 20,61 N582P 19 23 20,61 N511

20

76 20,64

311 22 20,64 75 20,67 21 20,67

21

74 20,7

V311 20 20,7 73 20,73 19 20,73

22 108 25,96

B311 18 25,96

23 107 25,99 P304

24 17 25,99

122 106 26,02

25

16 26,02

N311 105 26,05 15 26,05

104 26,08 26 14 26,08 521 27 103 26,11 H11

28

13 26,11

322 102 26,14 12 26,14

101 26,17

29 11 26,17

V511 100 26,2

30 10 26,2

B511 99 26,23

31 9 26,23 N524 32 98 26,26 OB11

Page 122: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 5.6. Penempatan ...(Lanjutan)

No No Blok Distance (m)

Kode Produk

8 26,26

33 97 26,29

H12L 7 26,29

34 96 26,32

324-2L 6 26,32

35 95 26,35

OB12 5 26,35

36 94 26,38

152 4 26,38

Page 123: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Maka jarak perjalanan total (total distance traveled) yang diharapkan per

hari adalah : Min [ ]kjkijij

js

k

n

lj

m

ixdp

ST

xf ,,,)(11∑∑∑===

=

( )

( )

( )

=

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

=

m

xf

1,75541276,52)23(2

270,52)5,23(2

264,52)5,27(2

258,52)5,30(2

252,52)5,31(2

123,26)32(1

243,52)32(2

237,52)32(2

45,104)75,32(4

111,26)33(1

108,26)34(1

42,104344

291,52)5,34(2

199,25)35(1

292,51352

486,82)25,35(4

462,82)75,35(4

161,20)36(1

161,20)37(1

216,41)37(2

155,20)37(1

408,82)35,37(4

298,40)5,37(2

289,40)5,37(2

46,81)75,37(4

137,20)38(1

268,40)5,38(2

1142,21009,3911

42,64)25,39(4

102,16)40(1

199,15)40(1

1199,174)37,40(11

981,141)78,41(9

527,78)8,41(5

160,15)42(1

160,15)49(1)(

Jarak perjalanan ini menunjukkan total perjalanan yang diperlukan di

dalam gudang produk jadi untuk memasukkan dan memindahkan seluruh produk

yang ada pada gudang produk jadi dalam satu hari.

Page 124: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB VI

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Hasil Penempatan Produk pada Blok

Pada metode ini penempatan produk didasarkan pada perbandingan

throughput dan storage (T/S) dengan T/S terbesar ditempatkan pada slot dengan

jarak antara tiap slot dan I/O point terkecil, dan seterusnya. Penempatan tiap

produk dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Penempatan Produk

NO Space Requirement T/S No Blok Distance

(m) Kode

Produk

1 1 49 72 15,60 512

550K 511

2 1 42 54 15,60

514 520S 353

3241S

3 5 41,8

71 15,63

324K 53 15,63 70 15,66 52 15,66 69 15,69

4 9 41,78

51 15,69

324-2

68 15,72 50 15,72 67 15,75 49 15,75 66 15,78 48 15,78 65 15,81 47 15,81

Page 125: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 6.1. Penempatan … (Lanjutan)

NO Space Requirement T/S No Blok Distance

(m) Kode

Produk

5 11 40,37

64 15,84

124

46 15,84 63 15,87 45 15,87 62 15,90 44 15,90 61 15,93 43 15,93 60 15,96 42 15,96 59 15,99

6 1 40 41 15,99 552 N582

7 1 40 58 16,02 B124 324-2R

8 4 39,25

40 16,02

B512 57 16,05 39 16,05 56 16,08

9 11 39,09

38 16,08

126

55 16,11 37 16,11 90 20,22 36 20,22 89 20,25 35 20,25 88 20,28 34 20,28 87 20,31 33 20,31

10 2 38,5 86 20,34

N512 32 20,34

11 1 38 85 20,37 N544

550SK 144

Page 126: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 6.1. Penempatan … (Lanjutan)

NO Space Requirement T/S No Blok Distance

(m) Kode

Produk

P50K 551

12 4 37,75

31 20,37

324-1 84 20,4 30 20,4 83 20,43

13 2 37,5 29 20,43

V512 82 20,46

14 2 37,5 28 20,46

H10 81 20,49

15 4 37,25

27 20,49

H12 80 20,52 26 20,52 79 20,55

16 1 37 25 20,55 520 157

25 2 37 78 20,58

321 24 20,58

26 1 37 77 20,61 N582P 27 1 36 23 20,61 N511

17 4 35,75

76 20,64

311 22 20,64 75 20,67 21 20,67

18 4 35,25

74 20,7

V311 20 20,7 73 20,73 19 20,73

28 2 35 108 25,96

B311 18 25,96

29 1 35 107 25,99 P304

19 2 34,5 17 25,99

122 106 26,02

30 4 34 16 26,02

N311 105 26,05

Page 127: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

Tabel 6.1. Penempatan … (Lanjutan)

NO Space Requirement T/S No Blok Distance

(m) Kode

Produk

15 26,05

104 26,08

31 1 34 14 26,08 521 32 1 33 103 26,11 H11

20 4 32,75

13 26,11

322 102 26,14 12 26,14

101 26,17

33 2 32 11 26,17

V511 100 26,2

34 2 32 10 26,2

B511 99 26,23

35 1 32 9 26,23 N524

21 2 31,5 98 26,26

OB11 8 26,26

22 2 30,5 97 26,29

H12L 7 26,29

23 2 27,5 96 26,32

324-2L 6 26,32

24 2 23,5 95 26,35

OB12 5 26,35

36 2 23 94 26,38

152 4 26,38

Jumlah 102

Dari Tabel 6.1 terlihat bahwa slot yang memiliki jarak tempuh ke I/O

point terkecil adalah blok nomor 72 dan 54. Blok ini ditempati produk yang

memiliki T/S terbesar yaitu produk nomor 512, 550K, 511 dan 514, 520S, 353,

3241S. Susunan blok di atas dapat diubah selama tetap mengikuti aturan T/S

Page 128: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

terbesar menempati blok dengan I/O point terkecil. Hasil yang diperoleh untuk

jarak perjalanan per harinya akan tetap sama.

6.2. Jarak Perjalanan Total

Setelah produk ditempatkan pada blok, maka diperoleh jarak perjalanan

total yang diharapkan terjadi per harinya yaitu: f(x) = 75541,1 m. Jarak perjalanan

ini menunjukkan total perjalanan yang diperlukan di dalam gudang produk jadi

untuk memasukkan dan memindahkan seluruh produk yang ada pada gudang

produk jadi. Jika dilihat pada keadaan saat ini jarak perjalanan total per harinya

tidak menentu karena tidak adanya penentuan tempat yang tetap untuk tiap produk

yang masuk ke gudang.

6.3. Layout Gudang

Hasil rancangan layout yang diperoleh pada Tabel 6.1, selanjutnya

digambarkan dalam bentuk Template pada Gambar 6.1.

Kemudian template pada Gambar 6.1 dimasukkan ke dalam gudang yang

dilengkapi dengan gang dan batas bangunan gudang serta pintu masuk/keluar

gudang. Layout usulan gudang dapat dilihat pada Gambar 6.2.

6.4. Evaluasi Penggunaan Metode S/R

Dengan Penerapan metode S/R pada gudang dapat mempermudah

operator dalam mengangkut material yang akan disimpan dan dikirim karena letak

Page 129: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

material pada lantai produksi sudah tertentu pada blok-blok yang ada. Selain itu

jarak yang akan ditempuh sudah tertentu bukan lagi tidak menentu.

Pada Gambar 6.1 terlihat ada terdapat 108 blok dengan 102 blok yang

sudah mempunyai produk yang akan menempatinya, dan ada 6 blok yang masih

kosong dan dapat ditempati jika ada ledakan permintaan atau situasi lainnya.

Tata letak dengan metode S/R ini akan lebih maksimal jika diterapkan

pada gudang produk jadi yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri, dan dengan

memiliki sistem automated storage retrieval. Dari penelitian ini terdapat beberapa

kelemahan. Berdasarkan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

perancangan tata letak fasilitas tidak hanya melibatkan perhitungan secara

matematis, tetapi juga harus melibatkan logika dalam hal pengaturannya.

Page 130: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan data dan pengolahan data dengan metode

Storage/Retrieval (S/R) di PT. Charoen Pokhpand Indonesia pada gudang produk

jadi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Jumlah blok pada gudang produk jadi pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia

adalah 108 blok dengan 102 blok yang telah ditempati produk dan 6 blok yang

masih kosong.

2. Jarak perjalanan minimum yang diperoleh pada penelitian ini adalah 75541,1

m per harinya.

3. Hasil metode S/R ini akan lebih maksimal jika digunakan pada gudang produk

jadi yang dihasilkan PT. Charoen Pokhpand Indonesia dan juga yang memiliki

sistem automated storage-retrieval.

7.2. Saran

1. Untuk memudahkan pengaturan barang dalam gudang perusahaan dapat

memisahkan gudang produk jadi dengan gudang distribusi dengan

membagi dua gudang yang ada.

2. Perusahaan dapat mengaplikasikan layout usulan ini pada gudang produk

jadinya atau gudang lain yang ada di perusahaan ini jika ingin melakukan

pengaturan ulang.

Page 131: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

3. Perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan pallet beroda untuk

menghemat biaya operasional forklift.

4. perusahaan dapat menentukan jumlah peralatan material handling pada

gudang produk jadi dengan mempertimbangkan total jarak perjalanan

pemasukan dan pemindahan produk pada gudang produk jadi.

5. Perusahaan dapat memaksimal penggunaan luas lantai gudang dengan

penggunaan rak fleksibel yang dapat bergerak untuk produk yang sangat

sedikit disimpan di gudang; produk yang pemindahannya tidak

memerlukan forklift.

Page 132: PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DENGAN … · letak gudang produk jadi yang lebih fleksibel terhadap pemindahan material digudang, mendapatkan rancangan tata letak gudang

Sarihati Rahma Syahfitri Sitompul : Perencanaan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Storage/Retrieval Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, James, Tata Letak dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, Terjemahan

Nurhayati M. T. Mardiono, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

1990.

Francis, Richard L, Leon F. McGinnis, Jr. John A, Facility Layout and Location

An Analytical Approach, Prentice Hall Incoporation, New Jersey,

1992.

Tompkins, J. A., Facilities Planning, Second Edition, John Willey and Sons, Inc.,

New York, 1996.

Pornomo Hari, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama, Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.