Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Ward ......Perencanaan Strategis menggunakan...
Transcript of Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Ward ......Perencanaan Strategis menggunakan...
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Ward and
Peppard (Studi kasus: Gereja Kristen Jawa Plengkung)
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Peneliti :
Yohanes Ardy Setyono (682014056)
Agustinus Friz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
Melkior N.N Sitokdana, S.Kom., M.Eng.
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
1. Pendahuluan
Seiring perkembangan globalisasi, kebutuhan organisasi tidak akan
terlepas dari Sistem Informasi (SI). Penggunaan teknologi pada setiap
organisasi tentunya digunakan dari aktivitas sederhana hingga rumit. Setiap
organisasi akan menerapkan Sistem Infornasi (SI) karena Sistem Informasi
(SI) memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional, menunjang manajemen dalam pengembilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategis kompetitif. Dalam penerapan Sistem
Informasi diperlukan rencana strategis yang tepat sehingga dapat membantu
suatu organisasi untuk mencapai sasaran, mengatasi masalah-masalah yang
ada serta dapat menempatkan organisasi pada posisi yang optimal di dalam
lingkungan yang kompetitif. [1]
Gereja Kristen Jawa Plengkung merupakan sebuah organisasi non-profit
yang melayani masyarakat di bidang keagamaan. Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Plengkung beralamatkan di jl. P. Tendean, No. 4, Magelang berdiri pada tahun
1970 dengan disetujui sidang klasis dan dikeluarkannya Surat Keputusan no.
02/III/K1/70 pada tanggal 6 Maret 1970. Saat ini GKJ Plengkung memiliki
jemaat kurang lebih 1000 jemaat. Gereja plengkung juga mempunyai beberapa
bidang dalam proses pengelolaan dan pelayanannya 1)Bidang ibadah,
2)Bidang pembinaan warga gereja, 3)Bidang kesaksian dan pelayanan,
4)Bidang penatalayanan.
Sebagai gereja yang telah lama berdiri, pertumbuhan GKJ Plengkung dari
tahun ke tahun berkembang sangat cepat dengan menerapkan sistem informasi
baik dalam pengelolaannya maupun proses kinerja yang berjalan, akan tetapi
perencanaan strategis belum digunakan dalam pengembangan sistem
informasi. Dalam menjalankan proses pelayanannya, GKJ Plengkung masih
terkendala oleh beberapa bagian yang belum optimal, dengan banyaknya
jemaat yang ikut serta dalam kegiatan pelayan gereja disertai banyaknya
bidang pelayanan yang ada menyebabkan kesulitan terhadap pembuatan
laporan rincian kegiatan gereja. Pengembangan sistem informasi dan
teknologi informasi yang belum terarah juga menjadi permasalahan lainnya.
Seperti contohnya belum terintegrasinya laporan kegiatan beberapa kegiatan
pelayanan gereja dengan aplikasi Sinode data diri warga jemaat yang
dikembangkan di gereja. Aplikasi tersebut seharusnya dapat menghasilkan
rincian data warga jemaat yang mengikuti kegiatan pelayanan yang berbeda-
beda. Untuk aplikasi yang digunakan dalam pembuatan laporan kegiatan
pelayanan masih bersifat sederhana hanya sebatas menggunakan aplikasi Ms.
Office. Hal tersebut tentu menyebabkan proses bisnis yang berjalan tidak
optimal, karena harus melakukan pencarian data yang banyak serta kesalahan
pengguna yang sering terjadi. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi akan
mendukung keberhasilan apabila dimanfaatkan dengan benar. Salah satu
manfaat yang didapat dari pengunaan teknologi informasi adalah pengelolaan
data yang cepat, teknologi basis data, dan penerimaan informasi yang singkat.
Oleh karena itu GKJ Plengkung perlu menerapkan perencanaan strategis
sistem informasi yang akan dirasa bermanfaat untuk menunjang keberhasilan
visi, misi dan tujuan dari GKJ Plengkung.
Pada penelitian ini digunakan metode Ward and Peppard dengan
menggunakan teknik analisis PEST, SWOT, analisa kondisi SI/TI, Value
chain, dan Mc Farlan Strategic Grid sehingga dapat meningkatkan dan
membantu kinerja dari GKJ Plengkung. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi di GKJ
Plengkung. Perencanaan Strategis menggunakan metode Ward and Peppard
dapat dijadikan dasar untuk membuat rencana pemanfaatan SI/TI yang dapat
mengembangkan organisasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
ada.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian terdahulu
Penggunaan Metode Ward and Peppard dalam penelitian Perencanaan
Strategis Sistem Infromasi telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti
anntara lain;
Penelitian yang dilakukan oleh Thomas dan Krista dengan judul
Perencanaan Strategis SI studi kasus di SMK Diponegoro Salatiga
mengunakan metode Ward and Peppard. Didapatkan bahwa
penelitimerumuskan perencanaan strategis SI dapat diharapkan mampu untuk
diterapsebagai alat untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan
tujuan, visi dan misi organisasinya. Penelitian tersebut menghasilkan
perumusan strategi yang diharapkan mampu diterapkan secara SI/TI dan
manajemen informasi dalam memajukan pelayanan sekolah baik dari sisi
sistem informasinya dan manajemennya, serta solusi SI/TI yang dihasilkan
lebih diarahkan untuk mendukung aktivitas utama sekolah dalam promosi dan
penerimaan siswa baru, peningkatan SDM, dan peningkatan lulusan.
Penelitian dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dan
Teknologi Informasi Pendidik Dan Ketenaga Pendidikan (Studi Kasus: Pada
Disdikbudpora Metro) dengan penulis Irfan Nur Arifani dan Abdi Darmawan
mendeskripsikan rencana strategis SI/TI menggunakan metode ward and
peppard. Peneliti menggunakan Analisa SWOT, value chain, Mc Farlan
Strategic Grid, CSF, dan PEST dalam menganalisa lingkungan bisnis. Hasil
dari rencana strategis ini mengetahui kondisi lingkungan bisnis internal dan
eksternal serta penyusunan portofolio SI/TI mendatang, penyusunan renstra
SI/TI sesuai portofolio SI/TI yang dihasilkan dapat memberikan prioritas pada
aktivitas yang dibutuhkan serta Hasil dari Rancangan Portofolio SI/TI
mendatang.
Penelitian dengan judul Perencanaan Strategi Sistem, Teknologi dan
Manajemen Informasi dalam Meningkatkan Daya Saing Sekolah dan
Kompetensi Lulusan (Studi Kasus: SMK Hutama Bekasi) dengan peneliti
Rahmawati dan Fauzi Amri. Peneliti mendeskripsikan rencana strategis SI/TI
dan Manajemen Informasi untuk meningkatkan kualitas lulusan dan
menghadapi persaingan global. Teknik/tools dalam Ward and Peppard yang
digunakan berupa SWOT, PEST, Value Chain., Five Forces; CSF dengan
Balance Scorecard. Penelitian tersebut bertujuan untuk memberikan informasi
strategis kepada kepala sekolah dan pihak Yayasan. Hasil dari penelitian
tersebut adalah aplikasi portofolio masa mendatang, perumusan strategi yang
diharapkan mampu untuk diterapkan baik dari sisi sistem informasi, teknologi
informasi dan manajemen informasi.
Pada Perencanaan Strategis SI ini peneliti menggunaan metode Ward and
Peppard karena memiliki keterkaitan terhadap penelitian yang akan dilakukan.
Dengan menggunakan teknik-teknik yang terdapat pada metode Ward and
Peppard mencakup analisis PEST digunakan sebagai identifikasi lingkungan
bisnis umum, SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal, Value Chain digunakan untuk analisa lingkungan internal bisnis,
dan Mc Farlan Strategic Grid sebagai alat analisa lingkungan SI/TI. Hasil
dari penelitian ini berupa rancangan strategis SI/TI dari analisis bisnis yang
menghasilkan Perencanaan SI/TI guna bermanfaat untuk tujuan GKJ
Plengkung.
2.2 Landasan Teori
MenurutO’Brien dan Marakas, Sistem informasi adalah kombinasi dari
people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data,
prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Menurut Alter dalam Effendy, sistem informasi adalah
kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi, jadi
Sistem Informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling
berhubungan dan melakukan kegiatan untuk susatu tujuan tertentu. [2]
Menurut Ward and Peppard (2002), teknologi informasi menunjuk pada
spesifikasi mengenai teknologi, khusunya hardware, software dan jaringan
telekomunikasi yang memfasilitasi dan mendukung proses pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan pertukaran informasi. Menurut
O’Brien (2005), teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama,
pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu
hardware, software, jaringan, manajemen data dan banyak teknologi berbasis
internet, jadi Teknologi Informasi merupakan suatu konsep utama yang
berhubungan dengan teknologi yang nantinya akan mendukung suatu sistem.
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan terhadap suatu perusahaan/organisasi
mengenai araha dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai
tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan
lingkungan. Menurut Umar (2002:31), mendefinisikan strategi sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Kemudian menurut McLeod,
seperti yang ikutip Nurjaya (2008:16), menyebutkan bahwa perencanaan
strategi adalah proses yang partisipatif, sistematis, berkelanjutan yang
membantu sebuah organisas untuk memusatkan semua kegiatan untuk
pencapaian misinya dan memastikan bahwa semua staff nya bekerja untuk
pencapaian sasaran yang sama. Perencanaan mengarahkan antisipasi tindakan
yang harus diambil untuk menciptakan kondisi yang diinginkan. Definisi
kondisi yang diinginkan, demikian pula pemilihan arah serta tindakan-tindaka
yang akan dicapai secara sistematis dan terorganisir. [3]
Perencanaan Strategis SI merupakan perencanaan jangka panjang
karena mengidentifikasi organisasi poisisi yang menguntungkan dalam
lingkungannya, serta menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan
tersebut (McLeod, 2001). Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh
SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih
langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga
menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari
kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard,
2002) [4].
Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis SI/TI antara lain adalah
adanyamisi utama: Keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan
strategi bisnis adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan
pengguna; serta pendekatanutama berupa inovasi pengguna dan kombinasi
pengembangan bottom up dan analisa top down.
2.3 Ward and Peppard
Metodologi ini dimulai dari proses identifikasi kondisi investasi SI/TI di
masa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan
menangkap peluang bisnis, serta fenomena guna meningkatkan keunggulan
kompetitif suatu organisasi karena mampu memanfaatkan SI/TI dengan
maksimal. Kurang bermanfaatnya investasi SI/TI bagi organisasi disebabkan
karena perencanaan strategis SI/TI yang lebih fokus ke teknologi, bukan
berdasarkan kebutuhan bisnis. Gambar 2, menunjukkan skema metodologi
perencanaan strategis SI/TI menurut Ward and Peppard.
Gambar 1. Model Strategis SI/TI [Ward and Peppard 2002[1]
Dilihat dari lingkungan bisnis dan kondisi SI/TI pada GKJ Plengkung,
penelitian ini akan menggunakan metode ward and peppard. Ada 4 langkah
awal dalam menggunakan metode ini 1). Analisis lingkungan bisnis internal
(internal Business Analysis), mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini,
sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai organisasi, 2). Analisis
lingkungan bisnis eksternal (Eksternal Business Analysis), yang mencakup
aspek ekonomi dan industri, 3). Analisis lingkungan SI/TI internal (internal
IS/IT Analysis), yang mencakup kondisi SI/TI organisasi saat ini, 4). Analisis
lingkungan SI/TI eksternal (External IS/IT Analysis), yang mencakup tren
teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI.Metode ini
memberikan dua sasaran utama dalam penerapan SI/TI, diantaranya: 1).
Memperbaiki kinerja dalam proses pengelolaan informasi; 2). Meningkatkan
efektivitas manajemen dalam kebutuhan informasi. Sasaran inilah yang
menjadi permasalahan pada GKJ Plengkung dan akan digunakan dalam
menghasilkan solusi strategi SI/TI yang selaran dengan strategi bisnis GKJ
Plengkung.
Faktor penting dalam proses perencanaan strategis SI/TI adalah
penggunaanmetodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode,
teknik, dan tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Tujuan dari
penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI/TI adalah untuk
meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang
berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih
menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan.
Pendekatan metodologi versi Ward and Peppard ini dimulai dari kondisi
investasi SI dimasa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi
dan menangkappeluang bisnis, serta fenomena meningkatkan keunggulan
kompetitif suatu organisasikarena mampu memanfaatkan SI dengan maksimal.
Kurang bermanfaatnya investasi SI bagi organisasi disebabkan karena
perencanaan strategis SI yang lebih fokus keteknologi, bukan berdasarkan
kebutuhan bisnis.
3. Metode Penelitian
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Pada gambar 2 tahap penelitian dijelaskan sebagai berikut;
Penentuan Objek studi kasus
Pada penelitian ini objek studi kasus dilakukan di Gereja Kristen Jawa
Plengkung Magelang.
Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mencari referensi teori Penelitian
terdahulu tentang Perencanaan Strategis dari jurnal-jurnal Strategi Sistem
Informasi/Teknologi Informasi.
Pengumpulan data dan wawancara
Pengumpulan data dan wawancara awal dilakukan pada bulan Mei 2018
dengan sumber Pnt. Sigit Adi Kusuma sebagai majelis pendamping ketua
komisi IT, Sdr. Ade Aliska Krisanto sebagai ketua komisi IT. Pengumpulan
data dan wawancara awal dilakukan guna menentukan permasalahan-
permasalahan yang ditemui GKJ Plengkung, kondisi sistem informasi dan
teknologi informasi yang ada di GKJ Plengkung serta struktur organisasi GKJ
Plengkung.
Analisis dan perencanaan SI/TI Ward and Peppard
Melakukan Analisis Lingkungan bisnis Internal dan Eksternal dengan
menggunakan metode Ward and Peppard. Analisis dilakukan dengan alat
analisis Ward and Peppard yaitu: PEST, SWOT, Value Chain.
Penyusunan kebutuhan dan solusi SI/TI
Penyusunan kebutuhan dan solusi SI/TI menggunakan McFarlan Strategic
grid dengan hasil Future Aplication.
Kesimpulan dan saran dari penelitian.
Memberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil yang sudah di dapatkan
4. Pembahasan
4.1 Profil Organisasi
Gereja Kristen Jawa Plengkung Magelang merupakan organisasi non-
profit yang melayani masyarakat di bidang keagamaan. Gereja Kristen Jawa
Plengkung mempunyai beberapa aktivitas pelayanan ibadah yang ditujukan
bagi jemaatnya. Visi dan Misi Gereja Kristen Jawa Plengkung adalah sebagai
berikut:
1. Visi Gereja Kristen Jawa Plengkung:
Terwujudnya GKJ yang mandiri sebagai satu kesatuan tubuh, dan
menjadi saluran berkat.
2. Misi Gereja Kristen Jawa Plengkung:
a) Membangun sistem organisasi Gereja yang matang.
b) Mengembangkan interaksi/hubungan yang intens antarjemaat.
c) Mewujudkan gereja sebagai pusat dan sumber informasi.
d) Mewujudkan kemandirian gereja dalam teologi, daya dan dana.
e) Meningkatkan kualitas iman sehingga siap menghadapi tantangan
zaman.
f) Mengembangkan program peningkatan ekonomi jemaat.
g) Melakukan tindakan yang nyata sebagai pengejawantahan kasih
Allah.
Struktur Organisasi Gereja Plengkung dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Struktur Organisasi GKJ Plengkung
4.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal menggunakan PEST
Analysis
PEST analisis terkait dengan pengaruh lingkungan bisnis. Analisis PEST
dilakukan guna mengidentifikasi kebutuhan bisnis organisasi untuk menjadi
perbandingan faktor lingkungan luar yang berpengaruh terhadap organisasi.
PEST membagi lingkungan dalam 4 (empat) area. Area tersebut adalah
politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Berikut hasil analisis PEST pada
Gereja Kristen Jawa Plengkung.
a) Aspek Politik
Kebijakan pemerintah berupa peraturan undang-undang tentang
organisasi masyarakat yang menjadi pedoman Gereja memberikan pengaruh
langsung pada pelayanan yang dijalankan GKJ Plengkung.
b) Aspek Ekonomi
Dari sisi segi ekonomi, laju perkembangan perekonomian di GKJ
Plengkung mengalami perbaikan dengan adanya pertumbuhan warga jemaat
yang semakin tinggi disertai adanya kerjasama gereja dengan organisasi lain
dan bidang usaha luar yang dijalankan gereja.
c) Aspek Sosial
Sikap masyarakat dan warga jemaat yang terbuka terhadap bidang usaha
dan kegiatan yang dijalankan gereja dapat menjadikan pelayanan yang
berkualitas bagi masyarakat luar dan warga jemaat.
d) Aspek Teknologi
Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin canggih. Selain sebagai
alat bantu kegiatan operasional, teknologi juga dapat diterapkan pada setiap
bidang pelayanan gereja. Adanya pemanfaatan teknologi informasi di dalam
gereja diharapkan dapat meningkatkan kualitas akan pelayanan dan kinerja
organisasi gereja.
4.3 Analisis Lingkungan Bisnis Internal dan Eksternal menggunakan
SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan kesempatan-
kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Analisis SWOT
akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan pada GKJ Plengkung, kemudian
melakukan identifikasi dengan tujuan memahami bagaimana kekuatan
(strength) organisasi mampu mengambil keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana mengatasi kelemahan (weaknesses)
organisasi yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana kekuatan (strength) mampu mengatasi ancaman (threats)
organisasi, selanjutnya bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menadi nyata. Berikut Gambar 3
menunjukan analisa SWOT dari GKJ Plengkung Magelang.
Tabel 2. Hasil Analisa dari Matriks SWOT GKJ Plengkung Magelang
Internal
Eksternal
Kekuatan
STRENGTHS (S)
1) Manajemen pendataan
jemaat yang memadai.
2) Tempat yang strategis.
3) Jemaat yang banyak
dengan tingkat ekonomi
tinggi.
4) Partisipasi dalam
kegiatan cukup tinggi.
5) Banyak jemaat yang
bekerja di
pemerintahan.
Kelemahan
WEAKNESSES (W)
1) Sistem Informasi yang
minim.
2) SDM dalam bidang IT
yang masih terbatas.
3) Penggunaan aplikasi
TI yang masih minim.
4) Infrastruktur TI
kurang memadai.
5) Komisi tertentu tidak
berjalan dengan
maksimal.
Peluang
OPPORTUNITIES
(O)
1) Adanya
kerjasama dengan
sekolah, sinode,
bidang usaha dan
lembaga lain.
2) Dukungan dari
jemaat cukup
tinggi
3) Banyaknya warga
gereja yang
menjadi tenaga
ahli.
4) Perkembangan
ilmu pengetahuan
dan teknologi
informasi yang
sangat canggih.
STRATEGI SO
(STRENGTHS -
OPPORTUNITIES)
1) Meningkatkan
manajemen dengan
memanfaatkan
kecanggihan TI. (S1,
S4, O3)
2) Meningkatkan
kerjasama dengan lintas
agama atau jemaat. (S2,
S5, O2, O3)
3) Meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas
karyawan atau jemaat
dalam memanfaatkan
SI/TI. (S3, S4, O3,02)
4) Meningkatkan layanan
berbasis SI/TI. (S4,02,
O4)
STRATEGI WO
(WEAKNESSES -
OPPORTUNITIES)
1) Membangun Sistem
Informasi yang baru
sesuai kebutuhan
gereja. (W1, O3)
2) Memberikan
kesempatan pelayanan
dari warga gereja
yang mempunyai
keahlian yang
dibutuhkan. (W2, W3,
W4, S4)
3) Investasi struktur
SI/TI. (W4, O1, O4)
Ancaman
TREATHS (T)
1) Munculnya
teknologi baru
yang belum
dikuasai oleh
gereja.
2) Pengambilan
keputusan
terhadap pihak
tertentu karena
menjadi
penyumbang
besar.
STRATEGI ST
(STRENGTHS –
TREATHS)
1) Melakukan
peningkatan
penggunaan Teknologi
degan mengikuti
perkembangan yang
sedang terjadi. (T1)
2) Mengelola ekonomi
dengan kebijakan yang
lebih baik. (S5, T2)
STRETGI WT
(WEAKNESSES -
TREATHS)
1) Peningkatan
kompetensi SDM TI.
(W1, T1)
2) Mengikuti
perkembangan
Teknologi dengan
menjalin relasi dengan
gereja lain. (W5, T1)
4.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
Perkembangan teknpologi informasi yang begitu pesat diikuti dengan
peningkatan kebutuhan GKJ Plengkung terhadap teknologi informasi dalam
menjalankan proses bisnisnya. Beberapa perkembangan Teknologi
Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh GKJ Plengkung dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 3. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan Teknologi informasi Manfaat
Aplikasi Web Mempermudah pengolahan data dan
penyampaian pelayanan serta dokumentasi
kegiatan dengan memanfaatkan aplikasi
web
Aplikasi Sinode Pengolahan data
jemaat
Mempermudah pengolahan data jemaat
dengan memanfaatkan aplikasi Sinode
4.5 Analisis Lingkungan SI/TI internal
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi portofolio aplikasi sistem
informasi yang sudah berjalan di GKJ Plengkung. Analisis dilakukan dengan
menggunakan pendekatan mcFarlan Strategic Grid yang memetakan
berdasarkan empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and
support).
Tabel 4. Current Aplication Portofolio GKJ Plengkung Magelang
Strategic High Potential
Aplikasi Sinode pengolahan
data jemaat
Website Gereja Plengkung
Aplikasi Inventaris
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Arsip
Data Jemaat
Key Operational Support
Keterangan:
1. Strategic merupakan aplikasi-aplikasi yang memiliki pengaruh
kritis terhadap proses bisnis yang berada di GKJ Plengkung
Magelang.
2. Key Operational merupakan aplikasi yang menunjang keberhasilan
pelayanan GKJ Plengkung Magelang.
3. Suport merupakan aplikasi yang mendukung pelayanan namun
tidak menjadikan bergantungnya kesuksesan GKJ Plengkung
Magelang.
4. High Potential merupakan aplikasi-aplikasi yang menjadi potensial
dalam meningkatkan peluang GKJ Plengkung Magelang.yang akan
datang.
4.6 Analisis Lingkungan Bisnis Internal menggunakan Value Chain
Analysis
Dalam tahap ini akan di definisikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam
suatu organisasi yang mempunyai nilai-nilai guna tercapainya tujuan
organisasi. Pemetaan lingkungan bisnis internal menggunakan porter’s Value
Chain (Rantai Nilai Porter). Di dalam rantai nilai, proses bisnis di bagi
menjadi dua aktivitas yaitu aktivitas utama dan pendukung antara lain yaitu:
Gambar 3. Aktivitas Value Chain Gereja Plengkung Magelang
Berdasarkan gambar 3, dijabarkan sebagai berikut
1. Aktivitas Utama (Main Activity) terdiri dari:
a) Pelayanan Diakonia.
b) Pelayanan Beasiswa.
c) Pelayanan Pengembangan Ekonomi Jemaat.
d) Pelayanan Pemerhati.
2. Aktivitas Pendukung (Support Activity) terdiri dari:
a) Administrasi Umum dan Keuangan.
b) Perpustakaan.
c) Sarana dan Prasarana.
d) Kegiatan Jemaat Gereja.
Tabel 1. Hasil Analisa dari Value Chain
Aktivitas Utama
Rantai Aktifitas Kebutuhan SI/TI
Pelayanan Diakonia Sistem Informasi Pelayanan Diakonia
yang dapat mempermudah Komisi
Diakonia dalam mengelola Pemberian
santunan bagi warga yang tidak
produktif dan Bakti kemanusiaan
(tanggap bencana dan upaya
penanganan bencana) serta
mempermudah bagian administrasi
umum dalam mengelola pemberian
bantuan dari jemaat secara pribadi.
Pelayanan Beasiswa Sistem Informasi Pelayanan Beasiswa
yang dapat mempermudah komisi
Beasiswa dalam pengadministrasian
laporan serta mempermudah jemaat
dalam pengambilan beasiswa yang
telah ditentukan.
Pelayanan Pengembangan
Ekonomi Jemaat
Sistem Informasi yang mempunyai
fitur dalam pendataan pelatihan,
penyaluran dana dan pendamping
usaha oleh warga jemaat.
Pelayanan Pemerhati Sistem informasi layanan pemerhati
yang mempermudah komisi pemerhati
untuk mendata warga jemaat dalam
pelayanan kesehatan dan pendataan
inventaris yang digunakan.
Aktivitas Pendukung
Administrasi Umum dan
Keuangan
Sistem Informasi Kepegawaian yang
mengelola data majelis. Sistem
Informasi Keuangan yang mencakup
pengelolaan keuangan gereja dan
bidang-bidang usaha lain.
Perpustakaan Sistem Informasi Perpustakaan yang
mengelola administrasi dan koleksi
perpustakaan. Perlu adanya akses ke
Digital Library yang ada di Internet
yang dapat dimanfaatkan majelis dan
warga jemaat terhadap pelayanan
gereja.
Sarana dan Prasarana Sistem Informasi Sarana dan
Prasarana untuk pengelolaan aset
gereja.
Kegiatan Jemaat Gereja Sistem Informasi yang menyajikan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
warga jemaat
4.7 Rencana Implementasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Tahap penyusunan rencana implementasi di GKJ Plengkung Magelang
Dengan mengacu pada analisis mcFarlan Strategic Grid dapat ditentukan
prioritas sistem informasi yang harus dikembangkan dengan urutan key
operasional, support, strategic dan high potential.
Tabel 5. Rencana Portofolio Aplikasi
Strategic High Potential
Aplikasi Sinode pengolahan
data jemaat
Sistem Informasi pelayanan
Diakonia
Sistem Informasi pelayanan
Beasiswa
Sistem Informasi
Pengembangan Ekonomi
Jemaat
Sistem Informasi Pemerhati
4
Website Gereja
Plengkung
Aplikasi Inventaris
Sistem Informasi
Administrasi dan Keuangan
Sistem Informasi
Kepegawaian
Sistem Informasi
Perpustakaan
Sistem Informasi Arsip
Data Jemaat
Digital Library
Sistem Informasi Sarana
dan Prasarana
Key Operational Support
Prioritas sistem informasi dan jadwal implementasi perencanaan strategis
sistem informasi yang akan disusun secara bertahap dalam kurun waktu 3
tahun dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rencana Implementasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
No Sistem Informasi
St
at
us
Tahun
2019 2020 2021
Bulan
1 -6
Bulan
7-12
Bulan
1-6
Bulan
7-12
Bulan
1-6
Bulan
7-12
1
Sistem Informasi
Administrasi dan
Keuangan
B
X
2 Sistem Informasi
pelayanan Diakonia
B X
3 Sistem Informasi
pelayanan Beasiswa
B X
4 Sistem Informasi
Pemerhati
B X
5 Aplikasi Inventaris P X
6 Sistem Informasi
Sarana dan Prasarana
X
7 Website Gereja
Plengkung
P X
8
Aplikasi Sinode
pengolahan data
jemaat
P
X
9 Sistem Informasi
Arsip Data Jemaat
P X
10 Sistem Informasi
Kepegawaian
B X
11 Sistem Informasi
Perpustakaan
B X
12 Digital Library B X
Catatan:
B = Baru
P = Pengembangan
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di GKJ Plengkung Magelang
mengenai perencanaan strategis, maka disimpulkan bahwa:
1. Menghasilkan perencanaan Strategis yang sesuai dengan visi, misi dan
tujan dari GKJ Plengkung.
2. Penggunaan Teknologi Informasi masih masih minim untuk itu dengan
adanya dukungan, partisipasi dari jemaat, serta adanya jemaat yang
mempunyai ekonomi tinggi akan menjadi bantuan dalam
pengembangan Teknologi Informasi kedepanya.
3. Adanya jalinan kerjasama dengan organisasi atau gereja lain akan
sangat membantu ketertinggalan Teknologi Informasi yang digunakan.
4. Menghasilkan usulan Pengembangan Aplikasi Pengelolaan data
menggunakan aplikasi basis data yang terstruktur sehingga membantu
organisasi GKJ dalam pengelolaan data jemaat secara terstruktur.
5. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan metode
Ward and Peppard dapat dilakukan di organisasi Gereja Kristen Jawa
Plengkung Magelang dengan dihasilkanya rencana implementasi atau
Future Aplication. Rencana implementasi dalam kurun waktu 5 tahun
yang dihasilkan antara lain Sistem Informasi Administrasi dan
Keuangan, Sistem Informasi pelayanan Diakonia, Sistem Informasi
pelayanan Beasiswa, Sistem Informasi Pemerhati, Aplikasi Inventaris,
Sistem Informasi Sarana dan Prasarana, Website Gereja Plengkung,
Aplikasi Sinode pengolahan data jemaat, Sistem Informasi Arsip Data
Jemaat, Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem Informasi Perpustakaan
dan Digital Library
6. Proses bisnis yang dilakukan di GKJ Plengkung dapat diketahui dan
diformulasikan dengan lebih terstruktur.
7. Sistem dan teknologi informasi di GKJ Plengkung dapat diidentifikasi
5.2 Saran
Saran yang diusulkan dalam Perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi pada GKJ Plengkung adalah kedepanya dapat menemukan
kelemahan-kelemahan atau ancaman dari luar agar gereja siap mengikuti
perkembangan teknologi yang digunakan.
Daftar pustaka
[1] Sanjaya, Yoga Arief, 2014, ‘Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) pada
Perusahaan Properti: studi kasus PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung’,
Universitas Kristen Satya Wacana.
[2] Sri Dewi Anggadini, ‘Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis
Komputer Dalam Proses Pengambilan Keputusan’, Universitas
Padjadjaran Bandung.
[3] Septiana, Yosep, 2017, ‘Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan
Pendekatan Ward and Peppard Model (Studi Kasus: Klinik INTI Garut)’,
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer, Sekolah Tinggi
Teknologi Garut.
[4] Nur Irfan, Abdi Darmawan, ‘Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi SI/TI Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( Studi
kasus : Pada Disdikbudpora Metro)’, Universitas Darmajaya, 2016.
[5] Widiatmo, R, 2012, ‘Perencanaan Strategis Ssistem Informasi/Teknologi
Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture
Framework (TOGAF)(Studi Kasus : Pemerintah Daerah Kabupaten
Sumba Barat')’, Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.
[6] Thomas, Krista, ‘Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam
Meningkatkan Keunggulan Kompetitig Mnggunakan Metode Ward &
Peppard (studi Kasus SMK Diponegoro Salatiga)’, Universitas Kristen
Satya Wacana, 2014.
[7] Rahmawati, Fauzi, ‘Perencanaan Strategis Sistem, Teknologi dan
Manajemen Informasi dalam Meningkatkan Daya Saing Sekolah dan
Kompetensi Lulusan ( Studi Kasus : SMK Hutama Bekasi)’, Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), Yogyakarta, 2013.
[8] Ari Wedhasmara, ‘Langkah-langkah Perencanaan Strategis Sistem
Informasi dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard’, Fakultas
Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya, 2009.
[9] J. Ward, and J. Peppard, 2002, Strategic Planning for Information Systems
Third Edition, England: John Wiley and Sons Ltd.