Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan...

26
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) pada BPJS Kesehatan Surakarta Artikel Ilmiah Peneliti : Laxmi Chovan Septiana (682010064) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs. Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Transcript of Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan...

Page 1: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Kerangka

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) pada BPJS

Kesehatan Surakarta

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Laxmi Chovan Septiana (682010064)

Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs.

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Page 2: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

ii

Page 3: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

iii

Page 4: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

iv

Page 5: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

v

Page 6: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

vi

Page 7: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

1

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group

Architecture Framework (TOGAF)

pada BPJS Kesehatan Surakarta

Laxmi Chovan Septiana1, Andeka Rocky Tanaamah

2, Agustinus Fritz Wijaya

3

Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia

Email : [email protected], [email protected].,

[email protected].

Abstract

The best Strategic planning is one of the most important things for a company to be able

to run a good business processes. BPJS already have a good information system but in

the business process is still lacking adequate infrastructure to manage existing

information systems. So its needed the development of a good framework for planning a

return, designing and managing infrastructure / IT-called enterprise architecture (EA).

The method used in the strategic planning of information systems in BPJS Kesehatan

Surakarta is The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture

Development Method (ADM). TOGAF ADM contains steps for designing an Enterprise

Architecture (EA) for an organization.Developmentof information system was done by the

addition of a desktop applications,web applications and mobile applications for every

existing application business.The expected result form output is an blueprint of

enterprise-scale architecture as a guide for companies to realize the strategic plan of

IS/IT.

Keywords: Strategic planning, BPJS Kesehatan, Enterprise Arsitecture, TOGAF, ADM

Abstrak

Perencanaan strategis sistem informasi yang baik merupakan salah satu hal yang paling

penting bagi perusahaan untuk bisa menjalankan proses bisnis yang baik. BPJS

Kesehatan Surakarta sudah memiliki sistem informasi yang baik namun dalam proses

bisnisnya masih kurang infrastruktur yang baik dalam mengelola sistem informasi yang

sudah ada. Sehingga dibutuhkan pengembangan suatu kerangka kerja yang baik untuk

merencanakan kembali, merancang dan mengelola infrastruktur SI/TI yang disebut

enterprise architecture(EA). Metode yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem

informasi pada BPJS kesehatan Surakarta adalah The Open Group Architecture

Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM). TOGAF ADM berisi

tahap-tahap untuk merancang sebuah Enterprise Architecture (EA) bagi sebuah

organisasi. Pengembangan system informasi yang dilakukan berupa penambahan aplikasi

desktop, web dan mobile application disetiap aplikasi bisnis yang ada dan Luaran yang

dihasilkan adalah sebuah blueprint arsitektur berskala enterprise sebagai pedoman bagi

perusahaan untuk mewujudkan rencana strategis SI/TI.

Kata Kunci: Perencanaan Strategis, BPJS Kesehatan, Enterprise Arsitecture, TOGAF,

ADM

1Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacan

Page 8: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

2

1. Pendahuluan

Sistem Informasi merupakan salah satu penunjang bisnis bagi suatu

perusahaan untuk mendukung dan membantu dalam memaksimalkan proses bisnis

dan merealisasikan tujuan dari perusahaan. Peran sistem informasi disetiap

perusahaaan mempunyai peran yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi yang ada

dalam setiap perusahaan sehingga perencanaan strategi Sistem Informasi yang

tepat sangat diperlukan untuk membantu sebuah organisasi dalam pengambilan

keputusan untuk melakukan rencana bisnis dan merealisasikan pencapian tujuan

bisnisnya.

Perkembangan jasa asuransi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang

sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan jasa asuransi yang

menawarkan berbagai produk-produk asuransi untuk memberikan kemudahan

pada konsumen dalam memilih jasa asuransi. Salah satu jasa layanan asuransi

kesehatan diberikan oleh BPJS kesehatan yang dulunya lebih dikenal dengan

ASKES yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU

No.24 Tahun 2011 Tentang BPJS, PT.Askes Indonesia berubah menjadi BPJS

Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014 [1].Dalam menjalankan proses bisnisnya

Kantor Pusat BPJS kesehatan Jakarta sudah menerapkan penggunaan teknologi

informasi untuk menunjang dan memaksimalkan hasil kerja dalam perusahaan.

Penerapan SI/TI pada BPJS kesehatan sudah sangat membantu perusahaan dalam

memaksimalkan kinerja perusahaan.Dalam penelitian ini peneliti menggambil

BPJS Kesehatan Surakarta sebagi tempat Studi kasus.Proses bisnis yang ada pada

BPJS Kesehatan Surakarta ini sudah menerapkan penggunaan teknologi informasi

untuk menunjang hasil kerja dalam perusahaan.namun bukan berarti

perusahaan tidak mengalami hambatan dan masalah dalam menjalankan proses

bisnis yang ada dalam sistem kerja BPJS kesehatan surakarta.

Berdasarkan pengumpulan data awal yang dilakukan pada BPJS Kesehatan

Surakarta yang dilakukan kurang lebih 1 bulan penggunaan SI/TI pada BPJS

Kesehatan Surakarta ternyata masih sering mengalami masalah-masalah dalam

menjalankan proses bisnis dalam perusahaan seperti pada level penggunaan

aplikasi oleh user sering mengalami hilangnya data peserta klaim karena

pengarsipan data. Masalah lain adalah lemahnya keamanan sistem karena user

account yang digunakan pegawai dapat diakses melalui dua komputer sekaligus

secara bersamaan sehingga perlu dibangunnya sebuah desain kemanan jaringan

pada sisi arsitektur jaringan. Selain itu dari platform aplikasi yang ada hanya

sebatas website untuk menjalankan proses bisnisnya dan masalah lain yang

berkaitan dengan kesiapan pada level arsitektur sistem aplikasi dan teknologi yang

digunakan di BPJS. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masalah yang

ada terletak pada kurang adaptifnya BPJS dalam menyediakan layanan SI/TI

untuk melakukan proses bisnisnya. Sehingga dibutuhkan pengembangan suatu

kerangka kerja yang baik untuk merencanakan kembali, merancang dan

mengelola infrastruktur SI/TI yang disebut enterprise architecture(EA).

Pemilihan EA adalah karena EA dipandang sebagai sebuah pendekatan

logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan

sistem dan komponen sistem secara bersamaan. Dengan kata lain, EA

mengintegrasikan sistem informasi di dalam suatu arsitektur[2]. Konsep

Page 9: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

3

perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan dalam pengembangan

sistem informasi pada BPJS Kesehatan Surakarta adalah TOGAF dengan

melakukan tahapan dalam Architecture Development Method (ADM). Tahapan

yang ada pada TOGAF ADM juga memiliki perencanaan sistem informasi yang

akan diselaraskan dengan pengembangan arsitektur sistem informasi. Hasil

perencanaan strategis sistem informasi yang dicapai dengan menggunakan

kerangka TOGAF ADM adalah rencana strategis sistem informasi dan model

infrastruktur sistem informasi yang dapat dijadikan acuan dalam

mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengelola sistem informasi serta

infrastruktur sistem informasi di BPJS Kesehatan Surakarta.Tahapan yang ada

pada TOGAF ADM ini sangat sesuai untuk membangun sistem informasi dan

membangun infrastruktur yang lebih baik bagi BPJS Kesehtaan Surakarta yang

diharapkan dapat memberikan blueprint pengembangan rencana strategis sistem

informasi dan model infrastruktur yang nanti dapat dijadikan acuan bagi BPJS

Kesehatan Surakarta dalam mengembangkan,mengimplementasikan dan

mengelola sistem informasi dan infrastruktur yang ada pada BPJS Kesehatan

Surakarta serta dapat membantu perusahaan dalam memberikan panduan dan

acuan kepada masing-masing sub-bagian dalam menentukan standar

pengembangan dan implementasi sistem informasi.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai perancangan infrastruktur TI sudah pernah dilakukan

sebelumnya, yaitu dengan judul “Arsitektur Sistem Informasi Untuk Perguruan

Tinggi di Indonesia”. Penelitian tersebut membahas mengenai perencanaan

arsitektur sistem informasi organisasi yang merupakan sebuah proses yang

kompleks, karena itu proses perencanaan harus dikelola berdasarkan suatu

petunjuk yang jelas dengan tujuan menyelaraskan strategi bisnis organisasi dan

strategi teknologi untuk memberikan hasil yang maksimal bagi organisasi. The

Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development

Method (ADM) adalah metode di dalam TOGAF untuk melakukan perencanaan

arsitektur sistem informasi (SI) organisasi. Sedangkan COBIIT (Control

Objectives for Information and Related Technology) adalah suatu metodologi

yang memberikan kerangka dasar untuk menciptakan TI yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi. Selain itu COBIT dapat digunakan untuk melakukan

pengukuran (maturity level) dari TI suatu organisasi. Dengan menggunakan

perpaduan prinsip-prinsip dalam TOGAF ADM dan COBIT dapat dirancang

kerangka dasar SI untuk institusi pendidikan di indonesia yang sekaligus mampu

mengukur performansi dari hasil implementasi kerangka dasar tersebut[3].

Penelitian lainnya adalah dengan judul “Studi dan Implementasi

Framework Zachman Dalam Pembangunan Sistem Informasi, Studi Kasus:

Sistem Informasi Potensi Keramik Daerah pada Balai Besar Keramik Bandung”.

Pada penelitian tersebut, dijelaskan bagaimana memahami pembangunan sistem

informasi (SI) secara lebih dan bagaimana Framework Zachman dapat

menjembatani gap yang biasa terjadi antara pihak perencana dan pembangun

sistem serta implementasi penggunaan Framework Zachman pada pembangunan

SI Potensi Keramik Daerah di Balai Besar Keramik Bandung. Metodologi yang

Page 10: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

4

digunakan dalam penelitian tersebut adalah Framework Zachman dengan objek

penelitian pada Balai Besar Keramik Bandung [4].

Pemodelan mengenai EA dalam suatu organisasi juga pernah dilakukan

dalam penelitian yang berjudul “Pemodelan Arsitektur Enterprise Menggunakan

Enterprise Architecture Planning untuk Mendukung Sistem Informasi Akademik di

Jurusan Teknik Informatika STMIK Darmajaya Bandar Lampung”. Dalam

penelitian tersebut, dibahas bagaimana cara untuk menentukan bentuk SI yang

dapat memenuhi syarat bisnis dan selaras dengan pertumbuhan bisnis organisasi

yaitu dengan mengembangkan EA. Konsep EA menetapkan sebuah proses untuk

mengatur dan mengarahkan rencana pengembangan SI, yang terdiri dari arsitektur

data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi untuk mendapatkan komitmen

dan dukungan manajemen dalam mengintegrasikan implementasi pengembangan

SI. Metodologi yang digunakan di dalam model arsitektur ini adalah Enterprise

Achitecture Planning (EAP). EAP menentukan sebuah proses dari EA yang

menekankan pada kemampuan dan teknik individu untuk mengelola proyek EA,

yang terdiri dari komitmen pengelolaan, mendeskripsikan rencana pengelolaan

dan mengarahkan organisasi melalui transisi dari implementasi perencanaan.

Objek penelitian atau studi kasus adalah pada Jurusan Teknik Informatika STMIK

Darmajaya Bandar Lampung [5]

Berdasarkan dari penelitian di atas perbedaan dengan penelitian terdahulu

yang sudah ada penelitian ini lebih difokuskan untuk membangun sistem

informasi dan membangun infrastruktur pada BPJS Kesehatan Surakarta, maka

yang menjadi keunggulan dari penelitian ini terletak pada gaya penerapan

metodologi, kasus dan hasil penelitian yang berbeda. Metodologi yang digunakan

adalah TOGAF ADM yang menyediakan tahapan proses dalam pengembangan

arsitektur enterprise yang berbasis pada infrastruktur TI. Hasil dari penelitian ini

akan menghasilkan sebuah blueprint EA yang dapat digunakan oleh perusahaan

BPJS Kesehatan Surakarta dalam membangun suatu arsitektur SI/TI.

Strategi sistem informasi dan strategi teknologi informasi (Strategi SI/TI)

meliputi dua (2) strategi yaitu strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi

sistem informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Esensi dari strategi SI adalah

menjawab pertanyaan “apa?”. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada

pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang terkait atau guna

menjawab pertanyaan “bagaimana?” [6].

Proses membuat strategi SI/TI tidak boleh hanya berfokus pada anlisis

teknologi saja.Cara paling efektif yang dapat ditempuh adalah menganalisis

permasalahan bisnis yang ada,perubahan lingkunganya,dan menyadari bahwa

SI/TI hanya merupakan salah satu solusi yang ditawarkan [12].

Enterprise architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur

ffenterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk

informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA

adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [7]. Bagaimana implementasi dari

EA bisa digunakan oleh organisasi adalah sebaiknya organisasi mengadopsi

sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan

pengembangan arsitektur enterprise tersebut. Sehingga, dengan ada metode EA

Page 11: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

5

diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan

bisnis dan TI yang akan di investasikan [8].

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) memberikan metode

yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan EA

dan SI yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) [9].

Elemen kunci dari TOGAF adalah ADM yang memberikan gambaran spesifik

untuk proses pengembangan EA [10]. ADM adalah fitur penting yang

memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis dan membangun

arsitektur spesifik untuk memenuhi kebutuhan itu. ADM terdiri dari tahapan -

tahapan yang dibutuhkan dalam membangun EA, tahapan - tahapan ADM

ditunjukkan pada Gambar 1, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat

mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam

perancangan, karena metode ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan

kebutuhan selama perancangan dilakukan.

Gambar 1. Architecture Development Method Cycle [9]

Gambar 1 menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana

melakukan pengembangan EA, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam

menilai keberhasilan dari pengembangan EA oleh organisasi [9], prinsip-prinisip

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Prinsip Enterprise, yaitu

pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian

organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan. (2) Prinsip

Teknologi Informasi (TI) lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada

seluruh bagian organisasi, termasuk unit - unit organisasi yang akan menggunakan.

(3) Prinsip Arsitektur adalah merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan

Page 12: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

6

proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya. Langkah awal yang perlu

diperhatikan pada saat mengimplementasikan TOGAF ADM adalah

mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi kontek

arsitektur yang akan dikembangkan, kedua adalah mendefenisikan strategi dari

arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan dirancang, yaitu

mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, serta

menetapkan kemampuan dari arsitektur yang akan dirancang dan dikembangkan

[10].

Berdasarkan pada gambar 1 metode ADM dapat dijelaskan sebagai

berikut :

- Tahap persiapan (Preliminary Phase) : Konfirmasi kerangka pendukung

dan mengidentifikasi prinsip arsitektur.

- Phase A : Architecture Vision.Mendefinisikan scope,visi organisasi dan

memetakan strategi keseluruhan.

- Phase B: Business Architecture. Mendeskripsikan bisnis arsitektur saat ini,

menghindari dampak penyimpangan arsitektur.

- Phase C: Information System Architecture. Mengembangkan arsitektur

untuk data dan aplikasi.

- Phase D: Technology Architecture. Menciptakan keseluruhan infrastruktur

yang akan digunakan.

- Phase E: Opportunities and Solutions. Mengembangkan strategi

keseluruhan, mencari solusi untuk perancangan pada phase sebelumnya.

- Phase F: Migration Planning. Merencanakan persiapan migrasi kepada

perancangan yang telah dibuat.

- Phase G: Implementation Governance. Melakukan implementasi terhadap

perancangan dan penerapan yang sudah ada.

- Phase H: Architecture Change Management. Memonitor sistem yang

sedang berjalan untuk kepentingan perubahan dan menentukan apakah

untuk mengawali satu siklus baru perlu pengulangan kembali ke tahap

persiapan.

Dari metode ADM diatas tahap-tahap anlisa yang akan dilakukan yaitu :

Architecture Vision, Business Architecture,Information System

Architecture,Technology Architecture,dan Opportunities and

Solution.Hasil analisa dari 5 tahap diatas yang nanti akan menghasilkan

luaran berupa blueprint.

3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

lebih mendalam dan juga untuk memahami fenomena yang ada dilapangan secara

spesifik tanpa adanya manipulasi apapun[13]. Pada tahap penelitian ini metode

penelitian dilakukan seperti yang ditunjukan pada Gambar 2 di bawah ini yang

mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

yang merupakan kerangka kerja arsitektur di suatu organisasi yang memberikan

pendekatan secara komprehensif untuk melakukan desain, perencanaan,

Page 13: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

7

implementasi, dan tata kelola arsitektur sistem informasi dan teknologi informasi

(SI/TI).

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Berdasarkan tahapan penelitian pada Gambar 2, maka metode penelitian

secara lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahapan awal yang dilakukan adalah penentuan fokus masalah yang ada pada

BPJS Kesehatan Surakarta. Kemudian dilakukan penelitian dan memahami sistem

kerja yang ada pada BPJS Kesehatan Surakarta yang nantinya akan berkaitan

dengan kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang

merupakan kerang kerja Architecture yang akan membantu organisasai dalam

melakukan penerapan strategi sistem informasi pada BPJS Kesehatan Surakarta.

Studi Pustaka, tahap ini merupakan tahap lanjutan yang dilakukan setelah

menentukan fokus masalah pada BPJS Kesehatan Surakarta. Yang dilakukan

adalah mencari refrensi dari buku-buku yang nantinya akan membantu dalam

mempelajari TOGAF yang akan digunakan pada penelitian ini. Pada tahap ini

juga bisa dipelajari penemuan sebelumnya yang telah melakukan penelitian

dengan metode yang sama.

Pengumpulan Data, pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data

dengan melakukan wawancara dan melakuakn observasi pada masing masing

bagian yang ada pada BPJS Kesehatan Surakarta.Tahap pengumpulan data ini

dimulai dengan mewawancarai salah satu staf bagian IT pada BPJS Kesehatan

yaitu bapak Aldino yang dilakukan kurang lebih satu bulan untuk mendapaatkan

data yang diperlukan.Pengumpulan data ini dilakukan agar penulis bisa dengan

mudah mengetahui masalah apa saja yang ada pada masing-masing bagian yang

ada pada BPJS Kesehatan Surakarta.kemudian penulis memberikan kuisioner

pada setiap bagian bagian yang ada pada BPJS kesehatan dengan didiukung oleh

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Wawancara Kuisioner

Analisis & Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Blueprint / Renstra SI

Penentuan Fokus Masalah

Pengembangan Arsuktektur Development

Observasi

Page 14: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

8

hasil wawancara dan obervasi yang telah dilakukan penulis pada tahap

sebelumnya.

Tahap Selanjutnya Analisis dan Perencanaan Strategis Sistem informasi,

ditahap ini mulai melakukan analisis pada bagian-bagian yang nantinya akan

diperlukan pada tahap perencanaan strategi sistem informasi. Selanjutnya

dilakukan analisis data data yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.

Kemudian dalam tahap perencanaan dilakukan pengecekan dan mempelajari

proses bisnis dan sistem kerja pada organisasi tersebut. Dalam perencanaan

strategi sistem informasi ini digunakan kerangka The Open Group Architecture

Framework (TOGAF) yang nantinya akan membantu BPJS Kesehatan Surakarta

dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnis dan

merealisasikan pencapian bisniisnya.

Pengembangan Architecture Development, merupakan inti dari metode

TOGAF yang nantinya akan digunakan dalam membangun perencanaan strategi

sistem informasi pada BPJS Kesehtan Surakarta. ADM ini merupakan bagian

yang sangat penting dalam pembangunan strategi sistem informasi pada suatu

organisasi yang memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis dan

membangun arsitektur spesifik untuk memenuhi kebutuhan bisnis suatu

organisaisi.

BluePrint/Renstra SI yang nantinya akan dihasilkan adalah kerangka kerja

yang terperinci sebagai landasan pentetapan tujuan dan sasaran, penyusunan

strategi, pelaksanaan fokus kegiatan serta langkah – langkah yang nantiya akan

diterapkan pada masing- masing bagian yang ada pada BPJS Kesehatan Surakarta.

4. Pembahasan dan Analisis

Pada tahap pembahasan dan analisis ini,langkah awal yang akan dilakukan

adalah mempersiapkan perancangan Enterprise Architecture (EA) dengan

mengunakan TOGAF yaitu Preliminary, Architecture vision, dan Business

Architecture yang digunakan untuk melakukan proses pengenalan obek penelitian

pada BPJS Kesehatan Surakarta. Kemudian tahap selanjutnya yang akan

dilakukan untuk merancang Enterprise Architecture(EA) adalah Informasi System

Architecture,Technology Architecture dan Opportunities and Solution.

Preliminary Phase Pada tahapan ini berisi langkah-langkah persiapan

perencanaan arsitektur enterprise yaitu penentuan framework arsitektur,

metodologi, scoope enterprise organisasi, dan tools arsitektur dalam pemanfaatan

penggunaan prinsip-prinsip EA. Pendefinisian proses bisnis pada BPJS Kesehatan

Surakarta digambarkan dengan menggunakan analisis value chain pada Gambar 3

:

Gambar 3. Value Chain BPJS Kesehatan Surakarta

Page 15: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

9

Berdasarkan Gambar 3, maka aktivitas-aktivitas yang ada di BPJS

Kesehatan Surakarta dapat dibagi menjadi dua (2) jenis aktivitas yaitu : (1)

Proses utama yang merupakan aktivitas-aktivitas utama dalam mencapai

tujuan organisasi meliputi: manajemen kepesertaan, manajemen pelayanan

kesehatan rujukan,dan manajemen keuangan.(2) Proses pendukung sebagai

aktivitas-aktivitas pendukung proses utama antara lain : manajemen

pemasaran, manajemen pelayanan kesehatan primer,dan manajemen umum

dan TI.

Framework yang digunakan untuk perencanaan arsitektur enterprise sistem

informasi pada BPJS Kesehatan Surakarta adalah TOGAF dengan metodologi

yang mengacu pada 5 dari 8 tahapan TOGAF ADM, yaitu : (1)Phase A :

Architecture Vision.Mendefinisikan scope,visi organisasi dan memetakan

strategi keseluruhan, (2)Phase B : Business Arsitectur. Mendeskripsikan bisnis

arsitektur saat ini, menghindari dampak penyimpangan arsitektur, (3)Phase C

: Information System Architecture. Mengembangkan arsitektur untuk data dan

aplikasi, (4)Phase D : Technology Architecture, Menciptakan keseluruhan

infrastruktur yang akan digunakan (5)Phase E : Oppurtinities and Solution.

Mengembangkan strategi keseluruhan, mencari solusi untuk perancangan pada

phase sebelumnya.

Scoope enterprise pada penelitian ini, yang akan dianalisa dan dilakukan

permodelan arsitektur adalah 5 (lima) proses bisnis utama pada BPJS

Kesehatan Surakarta, yaitu mencakup : Manajemen Administrasi, Manajemen

Keuangan, Manajemen Proyek, dan Manajemen Pemasaran. Proses bisnis

utama tersebut akan diproses dan dikelola sedemikian rupa dengan mengacu

kepada Requirement Management yang berguna untuk memberikan gambaran

kebutuhan EA yang efektif bagi perusahaan. Tools dalam perancangan EA

merupakan hasil dari identifikasi permasalahan aktual pada proses bisnis

utama dan pendukung yang teridentifikasi dalam Requirement Management.

Prinsip-prinsip EA pada tahapan awal pengembangan EA yang dapat

digunakan adalah prinsip yang sifatnya umum namun memiliki hubungan

dengan enterprise yang dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai

berikut: (1) penyeragaman penggunaan teknologi, (2) Penerapan open source

software, (3) modularisasi komponen-komponen sistem, dan (4) penggunaan

konsep reuse dan penggunaan bersama (sharing).

Requirement management Tujuan utama dari requirement management

adalah mengidentifikasi kebutuhan proses EA yang sesuai dalam setiap proses

ADM. Skenario bisnis menjadi hal utama dalam pengembangan tahapan ini.

Skenario bisnis mencakup core business, proses bisnis, dan permasalahan

bisnis organisasi.

Phase A.Architecture Vision Tahap architecture vision akan dijelaskan

mengenai kebutuhan terkait visi dan misi perusahaan, profil organisasi,

sasaran organisasi, struktur organisasi, arsitektur dan kondisi penggunaan

SI/TI organisasi saat ini di BPJS Kesehatan Surakarta.

Phase B. Business Architecture Tahap business architecture akan

dilakukan analisa pada proses bisnis secara lebih dalam, pada tahapan ini

stakeholder pada bagian informatika akan mengidentifikasi dan menganalisa

Page 16: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

10

proses bisnis agar relevan terhadap perancangan yang akan dibuat.

Permodelan tahapan ini dikelompokkan menjadi dua yaitu manajemen utama

dan manajemen pendukung. Keterkaitan dalam proses bisnis yang ada

dipetakan melalui arsitektur bisnis pada Gambar 4 sebagai berikut :

Gambar 4. Arsitektur Bisnis BPJS Kesehatan Surakarta

Berdasarkan pemetaan arsitektur bisnis yang digambarkan pada Gambar 4,

maka dapat dilihat bahwa manajemen Kepesertaan berhubungan langsung

dengan manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan, manajemen Pelayanan

Kesehatan Rujukan berhubungan langsung lagsung dengan manajemen

keunagan. Sedangkan setiap manajemen pada proses utama didukung oleh

manajemen pada proses pendukung, antara lain adalah manajemen

Kepesertaan yang didukung oleh manajemen pemasaran dan manajemen

umum dan pengelolaan TI, manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan yang

didukung oleh manajemen Pelayanan Kesehatan Primer dan manajemen

umum dan pengelolaan TI,serta manajemen keunagan yang didukung

manajemen umum dan pengelolaan TI yang saling terkait satu sama lain

dalam proses bisnis yang ada pada BPJS Kesehatan Surakarta.

Phase C. Information System Architecture Tahapan information system

architecture dilakukan untuk membangun sistem informasi dari perancangan

arsitektur data yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan

digunakan pada arsitektur aplikasi. Tahap ini juga mengharuskan kombinasi

dari beberapa entitas data dan arsiktektur aplikasi. Dua tahapan dalam

membuat arsitektur data yaitu: (1) Pendefinisian entitas berdasarkan pada

fungsi bisnis. (2) Pembuatan model konsep dengan menggunakan Class

Diagram. Model konseptual merupakan pendefinisian sekumpulan entitas,

atribut dan relasi yang digambarkan menggunakan Class Diagram.

Mengidentifikasi arsitektur aplikasi berdasarkan : (1) Kebutuhan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan pada setiap fungsi bisnis. (2)

Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis. (3) Kebutuhan alat bantu

di tiap fungsi bisnis.

Tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang

diperlukan untuk mengelola dan mendukung fungsi bisnis. Pada tahapan ini

dilakukan pendefinisisan mengenai apa saja yang harus dilakukan aplikasi

untuk mengelola dan menyediakan informasi agar dapat mendukung fungsi

bisnis. Dari hasil identifikasi fungsi bisnis dapat ditentukan daftar kandidat

modul aplikasi yang diperlukan untuk mendukung fungsi proses utama BPJS

Kesehatan Surakarta.

Page 17: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

11

Berdasarkan observasi dan analisis, maka sistem informasi dan saran

pemodelan aplikasi yang sesuai dan dapat dibangun pada BPJS Kesehtan

Surakarta dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Daftar Sistem Informasi & dan saran model aplikasi.

NO Kelompok Sub

Nomor

Aplikasi

Yang Sudah

Ada

Saran Pemodelan

Aplikasi

1. Sistem

informasi

Kepesertaan

1.1 Pemasaran - Pemasaran via

website

- Pemasaran via

aplikasi mobile

1.2 Kepesertaan - Kepesertaan via

aplikasi

desktop

- Kepesertaan via

website

1.3 Kepesertaan

(Daftar cepat)

- Kepesertaan via

aplikasi

desktop

- Kepesertaan via

website

- Kepesertaan via

mobile apps

1.4 Kepesertaan

(Daftar via

Website)

- Kepesertaan via

website

- Kepesertaan via

mobile apps

1.5 Kepesertaan

(cetak e-ID

peserta BU)

- Aplikasi

kepesertaan via

desktop

1.6 Migrasi data

badan usaha

- Aplikasi

migrasi data via

desktop

(menggunakan

excel)

1.7 Dashboard

Pemasaran

- Aplikasi

desktop

- Aplikasi web

dashboard

- Aplikasi mobile

Page 18: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

12

dashboard

2. Sistem

informasi

pelayanan

2.1 Primary care

(PCARE)

- Aplikasi

desktop

pelayanan

- Aplikasi web

pelayanan

2.2 BPJS office

App (BOA )

- Aplikasi

desktop BPJS

office

2.3 Legalisasi

(LIPIS)

- Aplikasi

desktop

Legalisasi

- Aplikasi web

Legalisasi

2.4 Referensi

online

- Aplikasi web

Referensi

online

2.5 Lokasi PPK - Aplikasi web

Lokasi PPK

- Aplikasi mobile

Lokasi PPK

2.6 Dashboard

pcare

- Aplikasi

desktop pcare

- Aplikasi web

dashboard

pcare

- Aplikasi mobile

dashboard

pcare

3. Sistem

informasi

Keuangan

3.1 Akuntansi - Aplikasi

desktop

Akuntansi

3.2 Keuangan - Aplikasi

desktop

Keuangan

3.3 Laporan iuran

Premi

- Aplikasi

desktop

Laporan iuran

Premi

3.4 Iuran wajib

(IW)

- Aplikasi

desktop Iuran

wajib (IW)

3.5 Tools aktivitas

peserta & BU

- Aplikasi

desktop Tools

Page 19: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

13

aktivitas

peserta & BU

- Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat Kelompok aplikasi, aplikasi yang sudah

berjalan dan saran aplikasi ke depan sudah dipaparkan pada tabel di atas

yaitu pengelompokan sistem informasi yang terdiri dari Sistem informasi

kepesertaan, sistem informasi pelayanan,dan sistem informasi

keungan.dari masing-masing sistem informasi yang telah ada terdapat

beberapa kandidat aplikasi di dalamnya yaitu sistem informasi kepesertaan

terdiri dari aplikasi pemasaran, aplikasi kepesertaan, aplikasi

kepesertaan(daftar cepat), aplikasi kepesertaan (daftar via website),

aplikasi kepesertaan (cetak e-ID peserta BU), aplikasi migrasi data badan

usaha dan aplikasi dashboard pemasaran. Kemudian sistem informasi

pelayanan memiliki kandidat aplikasi di dalamnya yaitu aplikasi primary

care (PCARE), aplikasi BPJS office App(BOA), aplikasi legalisasi

(LIPIS), aplikasi refrensi online, aplikasi lokasi PPK dan aplikasi

dashboard pcare serta sistem informasi keungan terdiri dari aplikasi

akuntansi,aplikasi keuangan, aplikasi laporan iuran premi, aplikasi iuran

wajib (IW) dan aplikasi tools aktivitas peserta dan BU. Dari aplikasi yang

sudah ada maka dapat dibangun sebuah pemodelan aplikasi baru dari

masing masing sistem informasi yang nantinya akan dibangun menjadi

sebuah saran aplikasi baru bagi BPJS Kesehatan Surakarta berdasarkan

tabel 1 di atas.

Tahap berikutnya adalah penentuan arsitektur aplikasi yang

digunakan untuk mengembangkan fungsi bisnis utama dan pendukung di

BPJS Kesehatan Surakatra. Kebutuhan arsitektur baru dalam

mengembangkan proses bisnis yang ada dapat dilihat pada Application

Portfolio Tabel 2:

Tabel 2. Application Portofolio

Strategic High Potential

Pengelolaan Gaji Petugas

Pengelolaan Keuangan

Pengarsipan Data Kepesertaan

Aplikasi web dan mobile Pemasaran

Screening kesehatan pelanggan

Manajemen pelayanan dan kepesertaan

Kepesertaan

Pemasaran

Legalisasi

Referensi online

Key Operational Support

Berdasarkan application portofolio pada Tabel 2 maka bisa dilihat

penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk membantu fungsi bisnis

Page 20: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

14

utama dan pendukung sesuai dengan fungsi strategic, high potencial, key

operational dan support. Fungsi bisnis utama terdiri dari pengelolaan

keuangan dengan fungsi bisnis pendukung seperti pengelolaan gaji petugas,

pengarsipan data kepesertaan, aplikasi web dan mobile pemasaran serta

screening kesehatan pelanggan. Sedangkan fungsi bisnis utama manajemen

pelayanan dan kepesertaan memiliki fungsi bisnis pendukung seperti

kepesertaan, pemasaran, legalisasi serta referensi online.

Berikutnya untuk arsitektur sistem aplikasi dapat dimodelkan

menggunakan application landscape, dimana arsitektur sistem aplikasi

tersebut menggambarkan hubungan kedekatan antar sistem aplikasi yang

dapat terlihat pada Gambar 5 berikut :

Gambar 5. Arsitektur Sistem Aplikasi

Dari Gambar 5, dapat dilihat arsitektur sistem aplikasi yang terdiri dari

lapisan client application dimana aplikasi berupa aplikasi desktop, web dan

aplikasi mobile dan juga ada web portal. Lapisan ini memiliki aplikasi-

aplikasi seperti pengelolaan keuangan sampai pada aplikasi referensi online.

Sedangkan untuk mendukung lapisan tersebut maka ditambahkan lapisan user

profile management untuk mengatur profile penggunaan aplikasi, serta adanya

dukungan pada keamanan infrastruktur jaringan berupa lapisan network

security. Sehingga berdasarkan gambar arsitektur sistem aplikasi pada Gambar

5, maka dapat dilakukan proses pemetaan terhadap komponen sistem aplikasi

terhadap arsitektur teknologi seperti terlihat pada Gambar 6 berikut :

Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan Gaji Petugas

Pengarsipan Data Kepersetaan

Aplikasi Web dan Mobile Pemasaran

Screening Kesehatan Pelanggan

Manajemen Pelayanan dan Kepesertaan

Kepesertaan

Pemasaran

Legalisasi

Referensi Online

Web Portal

Client Application (Desktop, Web, Mobile)

Client Application

Netw

ork S

ecurity

User P

rofile M

an

ag

emen

t

Page 21: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

15

Arsitektur Sistem Aplikasi Arsitektur Teknologi

Gambar 6. Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap Arsitektur Teknologi

Dari hasil pemetaan pada gambar 6 dapat dilihat hubungan antara

arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi yang digunakan. Business

Application memiliki hubungan dengan arsitektur sistem aplikasi pada lapisan

client application. Lapisan web portal memiliki hubungan dengan

infrastructure applications, data interface dan user interface. Pada lapisan user

profile management memiliki hubungan dengan lapisan user interface pada

arsitektur teknologi. Pada lapisan network security memiliki hubungan

dengan layer security pada arsitektur teknologi. Sedangan lapisan operating

system sampai communication structure pada arsitektur teknologi merupakan

lapisan yang mendukung semua lapisan pada arsitektur sistem aplikasi.

Dari hasil pemetaan diatas Komponen infrastruktur yang dapat digunakan

dalam pemetaan arsitektur sistem aplikasi dengan arsitektur teknologi terlihat

seperti Gambar 7 berikut :

Page 22: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

16

Gambar 7. Komponen Infrastruktur Pemetaan

Berdasarkan Pemetaan arsitektur sistem aplikasi terhadap arsitektur

Teknologi yang ada pada gambar 7 dan mengacu pada komponen infrastruktur

pemetaan maka dapat dibuat arsitektr secara keseluruhan (Overall

Architecture) yang dapatdilihat pada gambar 8 berikut :

Page 23: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

17

Gambar 8. Overall Architecture

Phase D. Technology Architecture dari hasil yang didapat tahapan

technology architecture merupakan tahapan pengembangan arsitektur

teknologi yang nantinya kan diusulkan pada BPJS Kesehtan

Surakarta.Berdasarkan kondisi teknologi saat ini, maka arsitektur teknologi

yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah model yang

menggambarkan proses transformasi informasi antara sistem aplikasi yang

telah dirancang pada Gambar 5 yaitu arsitektur sistem aplikasi, aliran

informasi antara sistem aplikasi dapat dilihat pada Gambar 9 berikut:

Page 24: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

18

Gambar 9. Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi

Gambar 9 menjelaskan bahwa sistem informasi pada setiap bagian yang

ada saling berhunungan dapat dilihat bahwa sistem informasi Pelayanan

,Kepesertaan,dan Keuanagan berhubungan langsung dengan web prtal /mobile

web server dan terhubung langsung pada client application .

Phase E. Opportunities and Solution tahapan opportunities and solution

ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memilih alternatif implementasi yang

nantinya akan dilihat dari kebutuhan dari perusahaan dan kondisi saat ini. pada

fase information system architecture dan technology architecture dilakukan

pemodelan kebutuhan sistem informasi yang akan datang. Dari hasil analisis

yang telah dilakukan terdapat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan

usulan untuk mencapai kondisi yang akan datang. Analisis kesenjangan

dilakukan untuk melihat perbandingan kondisi saat ini dengan setelah

penerapan arsitektur yang akan datang..

Adapun Solusi rekomendasi untuk BPJS Kesehatan Surakarta dilihat dari

kondisi yang ada saaat ini dan permodelan sistem informasi yang akan datang,

berdasarkan tahapan TOGAF mulai dari architecture vision sampai

technology architecture dapat didefinisikan melalui renstra pembangunan

sistem informasi yang dapat dilihat pada Tabel 3 :

Tabel 3. Renstra BPJS Kesehatan Surakarta

Tahun ke- Pembangunan Sistem Informasi

1 Sistem Informasi Kepesertaan

2 Sistem Informasi Pelayanan

3 Sistem Informasi Keuangan

Page 25: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

19

Pada Tabel 3 dapat dilihat Renstra BPJS Kesehatan Surakarta pada tahun

pertama sistem informasi Kepesertaan yang nantinya akan dibangun terlebih

dahulu karena sistem informasi kepesertaan merupakan sistem informasi

utama yang akan membantu perusahaan untuk mendata jumlah peserta yang

masuk pada data perusahaan tersebut.kemudian pada tahun kedua akan

dibangun sistem informasi pelayanan dimana sistem informasi ini yang

nantinya akan menjadi pendukung dari sistem informasi kepesertaan.tahap

terakhir pada tahun ketika yaitu pembangunan sistem informasi keuangan

yang nantinya akan dibangun sesuai dengan kebutuhan perusahaan .

5. Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan di BPJS Kesehatan Surakarta dapat

disimpulkan bahwa proses bisnis perusahaan yang belum berjalan maksimal dapat

dimaksimalkan dengan mengembangkan Architecture Framework yang ada.

Selain itu sistem informasi yang ada di BPJS Kesehatan Surakarta juga dapat

lebih dimaksimalkan dalam menjalankan proses bisnis yang ada. Pengembangan

system informasi yang dilakukan berupa penambahan aplikasi desktop, web dan

mobile application disetiap aplikasi bisnis yang ada. Dari 9 tahap yang ada pada

metode ADM diatas maka diaharapkan hasil analisis yang terdiri dari 5 tahap

penelitian yaitu : Architecture Vision, Business Architecture,Information System

Architecture,Technology Architecture dan Opportunities and Solution yang

nantinya akan menghasilkan luaran berupa blueprint. Dengan metode TOGAF

tersebut maka diharapkan aplikasi yang telah ada dalam perusahaan dapat

dikembangkan dengan menambah saran aplikasi, menyesuaikan dengan arsitektur

yang ada sehingga dapat memaksimalkan proses bisnis perusahaan dan membantu

dalam merealisasikan tujuan dari BPJS Kesehatan sehingga penambahan

pemodelan saran aplikasi yang disarankan dapat mengembangkan,

mengimplementasikan, dan mengelola sistem informasi serta infrastruktur yang

lebih baik kedepannya dengan penerapan TOGAF yang sesuai dengan acuan

perancangan sistem informasipada BPJS Kesehatan Surakarta.

Page 26: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14640/2/T1_682010064_Full... · enterprise . adalah deskripsi dari misi stakeholder yang

20

6. Daftar Pustaka

[1] www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/, diakses : 14 Januari 2015.

[2] Parizeau, Y., 2002, Enterprise Architecture for Complex Government and the

Challenge of Government On-line in Canada, Canada: Dalhoussie University.

[3] Mutyarini, K., Sembiring, J., 2006, Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi

Perguruan Tinggi di Indonesia, Prosiding KNTI&K.

[4] Adhinugraha, K., 2005, Studi dan Implementasi Framework Zachman dalam

Pembangunan Sistem Informasi, Studi Kasus: Sistem Informasi Potensi Keramik

Daerah pada Balai Besar Keramik Bandung, Bandung: Institut Teknologi

Bandung.

[5] Nisar, Triloka., J., 2008, Pemodelan Arsitektur Enterprise Menggunakan

Enterprise Architecture Planning untuk Mendukung Sistem Informasi Akademik

di Jurusan Teknik Informatika STMIK Darmajaya Bandar Lampung, Bandung:

Institut Teknologi Bandung.

[6] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd

Ed., UK: John Wiley & Sons, Ltd.

[7] Osvalds, 2001, Definition of Enterprise Architecture – Centric Models for the

Systems Engineer, TASC Inc.

[8] Kourdi, H., 2007, Framework for Enterprise Architecture, IEEE: September.

[9] The Open Group, 2009, The Open Group Architecture Framework:

Architecture Development Method, https://www2.opengroup.org/ogsys, diakses:

17 Juni 2011.

[10] Lise, 2006, Comparison of Enterprise Architecture Framework, Issues in

Information Systems, Eastern Michigan University Vol. VII.

[11] Harrison, K., Varveris, L., 2006, TOGAF: Establishing Itself as the

Devenitive Method for Building Enterprise Architecture in the Commercial

World.

[12] Widyanigsih, Pipin, (2012), Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada

Institusi Pendidikan Tinggi Menggunakan Analisis Critical Success Factors,

www.Academia.edu, diakses : 01 Desember 2014.

[13] Ali, Mohamad., 1984. Penelitian Kependidikan dan Strategi, Penerbit

Angkasa Bandung.