PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

download PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

of 16

description

labor

Transcript of PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    1/16

    A. PEMBAHASAN1. Pengertian Laboratorium

    Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995: 7),

    Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.

    Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau

    ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas

    laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan

    percobaan dan penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1)

    Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan

    praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-

    alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang

    lengkap. Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 40) pada

    konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali

    istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu

    ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan

    praktikum.1

    Menurut Koesmadji (2004), pengertian laboratorium adalah

    sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau

    penelitian. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui

    metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar

    dimana siswa berisi teraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk

    mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan

    membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratorium

    sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya

    meningkatkan mutu serta system pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    (IPA).

    2. Fungsi Laboratorium dalam Pembelajaran

    1Rufiati, Etna.Bagaimana Cara Mengelola Laboratorium.(2011: Bandung).

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    2/16

    Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar,

    sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana

    pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.

    Supry

    ono (1987) menyatakan tujuan kegiatan laboratorium dalam

    pembelajaran sains meliputi:2

    a. Membangkitkan dan memelihara daya tarik, sikap, kepuasan,keterbukaan dan rasa ingin tahu terhadap sains.

    b. Mengembangkan berpikir kritis dan kemampuan memecahkanmasalah.

    c. Meningkatkan berpikir ilmiah dan metode ilmiah.d. Mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan intelektual.e. Mengembangkan kemampuan berpraktikum.

    Melalui kegiatan laboratorium siswa dapat mempelajari fakta,

    gejala, merumuskan, konsep, prinsip, hokum dan sebagainya. Tujuan

    kegiatan praktikum selain untuk memperoleh pengetahuan yang

    bersifat kognitif juga bertujuan untuk memperoleh keterampilan/

    kinerja, dapat menetapkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada

    situasi baru/lain, serta memperoleh sikap ilmiah.

    Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium

    adalah sebagai berikut: laboratorium yang baik harus dilengkapi

    dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium

    dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa

    fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan

    fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium

    contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan

    gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja

    siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,

    2Hadiat, Moedjadi dkk, 1978, Pengelolaan Laboratorium Sekolah Dan Manual Alat Ilmu

    Pengetahuan Alam,Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    3/16

    lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,

    pemadam kebakaran dan lain-lain.3

    Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu

    ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu

    memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya

    cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya

    terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari

    terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan

    laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium,

    baik suara atau bau yang ditimbulkan.4

    3. Pengelolaan LaboraturiumUntuk mengelola laboratorium dengan baik, diperlukan strategi

    untuk mengelolanya. Pengelolaan merupakan suatu proses

    pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai

    suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan

    keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri Fayol (1996: 86) menyatakan

    bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau

    fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian,

    pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara

    Luther M. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen

    yang penting adalah perencanaan,pengorganisasian, pengadaan tenaga

    kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan

    penganggaran.

    Dalam mengelola laboratorium dengan baik, ada beberapa aspek

    yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:5

    a. Pengelolaan Perangkat Laboratoriumb. Pengelolaan Kegiatan Lab/Praktikum

    3Widyanto, Aji.Pengelolaan Laboratorium(2009: Chemistry Education).

    4

    Ibid. Hal:23.5Tim Konsultan Kimia.Pengelolaan Laboratorium Bandung(2003: FPTK UPI)

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    4/16

    c. Pengelolaan Limbah Laboratoriumd. Pengelolaan Keselamatan Kerja di Laboratorium

    Pengelolaan Laboratorium berkaitan dengan manajemen dalam

    pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan

    laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang

    dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan

    fungsinya. Untuk mengelola laboratorium, diperlukan laboran.

    Laboran sangat diperlukan agar laboratorium dapat berfungsi dengan

    sebaik baiknya. Laboran adalah petugas laboratorium yang membantu

    guru agar kegiatan di laboratorium dapat optimal.

    a. Pengelolaan Perangkat LaboratoriumUntuk mengelola laboratorium dengan baik kita harus

    mengenal perangkat-perangkat manajemen apa yang harus

    dikelola. Perangkat-perangkat laboratorium yang dimaksud

    tersebut antara lain adalah:6

    1. Tata ruang 2. Alat yang baik dan terkalibrasi

    3. Infrastruktur 4. Administrasi laboratorium

    5. Organisasi laboratorium 6. Fasilitas pendanaan

    7. Inventarisasi, keamanan 8. Pengamanan laboratorium

    9. Disiplin yang tinggi 10.Ketrampilan SDM

    11.Peraturan Dasar 12.Penanganan masalah umum

    13.Jenis-jenis pekerjaan

    Rincian Kegiatan Masing-Masing Perangkat

    a) Tata Ruang ( Lab lay out)Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa

    sehingga laboratorium dapat berfungsi dengan baik. Tata ruang

    6Djas, Fachri. Penataran Pengelolaan laboratorium (Manajemen Laboratorium). (1998:

    Medan Fakultas Kedokteran USU).

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    5/16

    yang sempurna, sejak dimulai perencanaan gedung pada waktu

    dibangun. Tata ruang yang baik (kondisi ideal) sebuah

    laboratorium harus mempunyai:

    (a)Pintu masuk (in)(b)Pintu keluar (out)(c)Pintu darurat (emergency-exit)(d) Ruang persiapan (preparation room)(e) Ruang peralatan (equipment-room)(f) Ruang penangas (fume-hood)(g)Ruang penyimpanan / gudang (storage-room)(h)Ruang staf (Staff-room)(i) Ruang teknisi/laboran(j) Ruang bekerja (activity-room)(k)Ruang istirahat / ibadah(l) Ruang prasarana kebersihan(m)Ruang peralatan keselamatan kerja(n)Lemari praktikan (locker)(o)Lemari gelas (glass-room)(p)Lemari alat-alat optik (opticals-room)(q)Pintu jendela berkassa, agar serangga dan burung tidak dapat

    masuk

    (r) Fan/ kipas angin(s) Ruang AC untuk alat-alat tertentu yang memerlukan

    persyaratan tertentu.

    a) Alat yang baik dan terkalibrasiPengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan

    kewajiban bagi setiap petugas laboratorium untuk mengetahuinya,

    terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut.

    Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam

    kondisi:

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    6/16

    (a)Siap pakai (ready for use)(b)Bersih(c)Terkalibrasi(d)Tidak rusak(e)Beroperasi dengan baik

    Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk

    pengoperasian (manual-operation). Hal ini untuk mengantisipasi

    bila terjadi kerusakan, buku manual tersebut dapat dimanfaatkan

    oleh teknisi/laboran untuk seperlunya. Teknisi laboratorium yang

    ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan

    dioperasikan kemungkinan alat tidak dapat beroperasi dengan baik

    dapat saja terjadi.

    Beberapa peralatan laboratorium yang dimiliki kiranya dapat

    disusun secara teratur pada suatu tempat tertentu, berupa rak atau

    pada meja yang disediakan. Peralatan berfungsi untuk melakukan

    suatu kegiatan pekerjaan, percobaan atau demonstrasi tertentu yang

    menghendaki adanya bantuan peralatan. Untuk itu peralatan

    laboratorium harus berada dalam kondisi yang baik. Alat-alat ini

    disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-masing.

    Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan

    penggunaannya. Setelah selesai digunakan harus segera

    dibersihkan kembali dan disusun seperti semula. Semua alat-alat

    ini sebaiknya diberi penutup (cover), misal plastik transparan,

    terutama terutama alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-

    alat yang tidak berpenutup akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya

    dapat merusak alat yang bersangkutan.

    b) Infrastruktur LaboratoriumInfrastruktur ini meliputi :

    (a)Laboratory assesment

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    7/16

    Mencakup tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium

    dan fasilitas lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis

    meja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis

    pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis

    pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat

    penyimpanan, jenis-jenis lemari bahan kimia, alat optik,

    timbangan, instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan

    sebagainya.

    (b)Fasilitas Umum (General services)Mencakup tentang kebutuhan listrik, stabilitas tegangan,

    sumber listrik, distribusi arus, jenis panel listrik, jenis sokets,

    sumber air dan pendistribusiannya cukup atau tidak, jenis kran,

    jenis bak pembuangan air, apakah tekanan air cukup atau tidak,

    instalasi air, instalasi listrik, keadaan toilet/kamar kecil, jenis

    kamar/ruang persiapan dan kamar khusus lainnya misal

    perbaikan/bengkel, penyediaan tenaga teknisi, penyediaan

    dana, dan sebagainya.

    c) Administrasi LaboratoriumAdministrasi laboratorium meliputi segala kegiatan

    administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas:

    (a) Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada(b)Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang

    rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan.

    (c) Keluar masuk surat menyurat(d)Daftar pemakaian laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan

    praktikum / percobaan yang ada.

    (e)Daftar inventarisasi bahan-bahan kimia (chemikalia) dan nonkimia (non chemikalia), bahan-bahan gelas dan sebagainya.

    (f) Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    8/16

    (g)Daftar inventaris alat alat mebelair (kursi, meja, bangku,lemari, dsb).

    (h)Sistem evaluasi dan pelaporan.

    d) Inventarisasi dan Keamanan LaboratoriumKegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:

    semua kegiatan inventarisasi (Inventory=Inventarisasi), seperti

    yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan, bahan dan

    barang-barang yang ada di laboratorium, secara detail.

    Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (dari mana asal

    barang tersebut). Misalnya : hibah, droping dari proyek, dari dana

    masyarakat lewat komite sekolah, dll.

    Keamanan yang dimaksud di sini adalah apakah peralatan

    tersebut tetap ada di laboratorium, atau ada yang meminjamnya.

    Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat atau rusak / sedang

    diperbaiki tetapi tidak dilaporkan keadaan sebenarnya. Perlu

    diingat bahwa barang-barang dan semua peralatan laboratorium

    yang ada adalah milik negara, jadi tidak boleh ada yang hilang.

    Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan ini

    adalah:

    (a)mencegah kehilangan dan penyalahgunaan(b)mengurangi biaya-biaya operasional(c)meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya(d)meningkatkan kualitas kerja(e)mengurangi resiko kehilangan(f) mencegah pemakaian berlebihan(g)meningkatkan kerjasama

    e) Penggunaan LaboratoriumPrinsip Umum

    (a)Tanggung jawab

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    9/16

    Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium

    (guru-guru pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung

    jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul.

    Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Sekolah

    Menengah dipegang oleh guru yang berpengalaman dan

    memiliki keahlian yang sesuai. Demikian juga dengan teknisi

    dan laboran.

    (b)KerapianSemua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus

    bebas dari hambatan seperti botol-botol dan kotak-kotak.

    Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain

    yang mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan

    reagent harus segera dikembalikan ke tempat semula setelah

    digunakan.

    (c)Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.(d)Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada

    pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu

    pekerjaan orang lain. Percobaan yang memerlukan perhatian

    penuh tidak boleh ditinggalkan.

    (e)Pertolongan pertama ( First-Aid)Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya harus

    segera ditangani ditempat pertolongan pertama. Bila mata

    terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah banyak. Jika

    tidak bisa segera dibawa ke dokter. Jadi setiap labotratorium

    harus memiliki kotak PPPK, dan harus selalu dikontrol isinya.

    (f) PakaianSaat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju

    longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai,

    anting besar, dan lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh

    mesin, ketika sedang bekerja dengan mesin-mesin yang

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    10/16

    bergerak/berputar. Yang paling penting rambut harus dilindung

    dari mesin-mesin yang bergerak.

    (g)Berlari di laboratoriumTidak dibenarkan berlari-lari di laboratorium atau di

    koridor, berjalanlah di tengah koridor untuk menghindari

    bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk.

    (h)Pintu-pintuPintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip

    untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya : kebakaran).

    (i) Alat-alatAlat-alat seharusnya ditempatkan di tengah meja, agar

    alat-alat tersebut tidak jatuh ke lantai. Selain itu, peralatan

    sebaiknya juga ditempatkan dengan sumber listrik, jika

    memang peralatan tersebut memerlukan listrik untuk sumber

    energinya. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan

    air diletakkan di dekat kran air. Alat-alat yang memerlukan

    pencahayaan matahari ditempatkan didekat jendela. Alat-alat

    yang memerlukan kamar gelap diletakkan di kamar gelap, dll.

    f) Organisasi LaboratoriumOrganisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi

    pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium

    tersebut. Penanggung jawab tertinggi di laboratorium tersebut

    adalah Ketua Laboratorium. Ketua Laboratorium bertanggung

    jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga

    bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para

    anggota laboratorium yang berada di bawah ketua laboratorium

    juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua

    pekerjaan yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi dsan

    laboran.

    g) Fasilitas Pendanaan

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    11/16

    Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional

    laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan

    laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak

    dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dari :

    a) Dana dari pemerintahb) Dana dari masyarakat (lewat Komite Sekolah)c) Bantuan proyek (droping dari pemerintah)d) Sumber lain.

    h) Disiplin yang tinggiDisiplin yang tinggi dari teknisi, laboran dan semua pengelola

    laboratorium akan mendukung terwujudnya efisensi kerja yang

    tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan

    perilaku dari manusianya sendiri. Oleh sebab itu mereka

    seharusnya dapat menyadari akan tugas, wewenang dan fungsinya.

    Sesama laboran, teknisi, dan guru pengelola lab harus ada kerja

    sama yang baik, sehingga setiap keslitan dapat dipecahkan

    bersama. Yang juga tidak kalh pentingnya adalah kerjasama

    pengelola lab dengan unsur pimpinan sekolah yang menangani

    sarana dan prasarana sekolah.

    i) KetrampilanKetrampilan para tenaga laboran / teknisi harus selalu

    ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan ketrampilan mungkin dapat

    diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan

    ketrampilan khusus, penataran, workshop, magang dll. Peningkatan

    ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif mereka di

    laboratorium masing-masing. Peningkatan ketrampilan dapat juga

    dilakukan melalui bimbingan dari guru pengelola lab yang

    kompeten.

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    12/16

    j) Peraturan DasarBeberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya

    kegiatan di laboratorium antara lain:

    (a)Dilarang makan/minum di dalam laboratorium(b)Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya(c)Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi(d)Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa

    dan sebagainya. Jadi harus tetap berjalan saja.

    (e)Dilarang bermain dengan peralatan laboratorium yang belumdiketahui cara penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang

    yang tahu atau pada teknisi.

    (f) Diharuskan selalu menulis label yang lengkap, terutama padabahan-bahan kimia.

    (g)Dilarang mengisap / menyedot dengan mulut segala bentukpipet. Semua alat harus menggunakan bola karet pengisap

    (pipet-pump).

    (h)Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarungtangan terutama saat menuang bahan-bahan kimia yang

    berbahaya seperti asam sulfat.

    (i) Untuk peralatan laboratorium yang spesifik yang sudah adamanual dari pabriknya, dilarang membuat sendiri peraturan

    penggunaan alat tersebut apalagi bila bertentangan dengan

    manual yang telah ada.

    k) Penanganan Masalah Umum(a)Mencampur zat-zat kimia

    Jangan mencampur zat kimia tanpa mengetahui sifat

    reaksinya. Jika belum tahu segera tanyakan pada orang yang

    mengetahuinya.

    (b)Zat-zat baru atau kurang diketahui.

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    13/16

    Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah

    sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang

    diketahui.

    (c)Membuang mnaterial berbahaya yang harus diketahui resikoyang mungkin terjadi. Pastikan cara membuangnya tidak

    menimbulkan bahaya. Demikian juga terhadap air buangan dari

    laboratorium

    (d)TumpahanTumpahan asam segera diencerkan lenih dulu dengan

    air dan netralkan dengan soda abu atau CaCO3, dan untuk basa

    dengan air dinetralisir dengan asam encer. Sebelum pengepelan

    pastikan kain yang digunakan sudah bebas dari asam atau

    alkali. Tumpahan berupa minyak harus ditaburi pasir, baru

    disapu dan dibuang ditempat sampah.

    l) Jenis PekerjaanBerbagai jenis pekerjaan yang ada di laboratorium harus

    dibicarakan bersama antara pimpinan laboratorium, anggota dan

    teknisi serta laboran. Pemahaman atas jenis pekerjaan di

    laboratorium bertujuan untuk :

    b. Pengelolaan Kegiatan/Praktikum LaboratoriumKinerja suatu lembaga biasanya ditentukan oleh frekuensi dan

    kualitas kegiatan yang dilakukannya. Kinerja lembaga yang baik

    tentu sangat ditentukan oleh seberapa jauh personel yang ada di

    dalamnya memfungsikan semaksimal mungkin prasarana dan

    sarana yang ada. Prestasi personel dan lembaga tersebut dapat

    dikenal oleh banyak orang manakala lembaga tersebut

    mempublikasikan keadaan lembaganya melalui media informasi.

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    14/16

    Publikasi tersebut tidak lain merupakan pertanggung jawaban

    (akuntabilitas) lembaga itu tehadap publik. Implikasi dari publikasi

    yang disajikan, tentunya menuntut adanya data yang tepat sesuai

    keadaan nyata. Data kegiatan nyata dapat diungkapkan, manakala

    kegiatan yang dilakukan terekam/teradministrasi dengan baik.

    Oleh karena itu pengadministrasian kegiatan lembaga

    khususnya kegiatan laboratorium merupakan salah satu bagian

    penting dari pengelolaan lembaga/laboratorium. Di suatu lembaga

    mungkin saja hanya memiliki satu laboratorium mungkin juga

    lebih. Misalnya dalam sistem persekolahan mungkin terdapat lab

    kimia, fisika, dan biologi; pada lembaga lain untuk bidang kimia

    sendiri tersedia berbagai macam lab seperti lab kimia dasar, lab

    kimia anorganik, lab kimia analitik, lab kimia fisika, lab kimia

    instrumen, lab kimia oganik, lab biokimia dll. Dengan tidak

    memandang banyak dan sedikitnya jumlah lab yang ada disuatu

    lembaga, maka pengadminstrasian kegiatan lab merupakan

    qonditio sin quanon karena diperlukan untuk kepentingan,

    kemajuan dan keberlanjutan lembaga itu.

    c. Pengelolaan Limbah LaboratoriumLimbah menurut Recycling and Waste Management Act (krW-

    /AbfG) didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh

    pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang

    sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan untuk

    melindungi lingkungan. Adanya bahan kimia di universitas di

    mulai dari pemberian bahan yang diperlukan dari gudang bahan

    kimia kepada pekerja atau mahasiswa yang mengambil mata kuliah

    praktek di laboratorium. Bahan tersebut digunakan untuk sintesis

    maupun analisis. Karena tujuan penggunaannya maka terbentuk

    bahan awal, produk samping, pelarut yang digunakan dan bahan

    kimia yang terkontaminasi, dimana bahan ini harus diurai atau

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    15/16

    dibuang jika daur ulangnya tidak mungkin dilakukan. Berlawanan

    dengan limbah industri, limbah kimia dari laboraotrium di

    universitas yang terbentuk biasanya dalam jumlah kecil dari

    campuran yang sangat kompleks. Intinya, hal ini menyatakan

    jumlah limbah yang berarti, yang harus dibuang dari universitas

    dengan menggunakan dananya sendiri.

    Untuk membuang limbah laboratorium, yang mungkin berbeda

    pada tempat yang berbeda pula, cara yang sesuai bergantung pada

    tipe percobaan yang dilakukan dan bahan kimia yang digunakan.

    Tetapi beberapa tipe limbah berbahaya yang dihasilkan tidak dapat

    dibuang dalam bentuk aslinya dan harus diolah terlebih dahulu.

    Dengan bantuan proses yang sesuai, limbah tersebut dapat

    dihilangkan sifat racunnya di tempat bahan tersebut dihasilkan.

    Keuntungan dari penghilangan sifat racun juga mengurangi resiko

    kontaminasi pada pekerja yang tidak berpengalaman dalam

    menanganinya bila terjadi kecelakaan dengan limbah ini, oleh

    karena itu hal ini juga untuk menghindari resiko terhadap

    kontaminasi lingkungan.

    d. Pengelolaan Keselamatan Kerja di LaboratoriumSelama abad yang lalu, kimia telah membuat kita semakin

    memahami dunia fisik dan biologis serta kemampuan kita untuk

    memanipulasinya. Pekerjaan yang dilakukan di laboratorium kimia

    di seluruh penjuru dunia terus memungkinkan kemajuan penting di

    dunia sains dan teknik. Laboratorium kimia menjadi pusat

    pemerolehan pengetahuan dan pengembangan materi baru untuk

    digunakan di masa depan, serta pusat pemantauan dan

    pengendalian bahan kimia yang saat ini digunakan secara rutin

    dalam ribuan proses komersial. Sebagian besar bahan kimia yang

    saat ini dihasilkan dan digunakan adalah bahan yang bermanfaat,

    tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia,

  • 5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM

    16/16

    lingkungan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan kimia.

    Lembaga harus menyadari potensi penyalahgunaan secara tidak

    sengaja dan sengaja seperti terorisme atau perdagangan obat-

    obatan ilegal. Laboratorium menghadapi sejumlah ancaman,

    termasuk pencurian informasi sensitif, peralatan bernilai tinggi, dan

    bahan kimia dengan penggunaanganda yang mungkin digunakan

    sebagai senjata. Penyelamatan dan pengamanan bahan kimia bisa

    mengurangi risiko-risiko ini. Budaya baru yang berisi kesadaran

    keselamatan dan keamanan, akuntabilitas, penataan, dan

    pendidikan telah berkembang di seluruh dunia di laboratorium

    milik industri kimia, pemerintah, dan lembaga pendidikan.

    Laboratorium telah mengembangkan prosedur dan peralatan

    khusus untuk menangani dan mengelola bahan kimia secara

    selamat dan aman. Pengembangan budaya keselamatan dan

    keamanan menghasilkan laboratorium yang aman dan sehat bagi

    lingkungan tempat kita mengajar, belajar, dan bekerja.