PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …eprints.uns.ac.id/2856/1/165002901201206551.pdf ·...
Transcript of PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN …eprints.uns.ac.id/2856/1/165002901201206551.pdf ·...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO –
NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU
KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI
I 8207005
PROGRAM DIPLOMA III
TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO –
NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU
KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI
I 8207005
Surakarta, Juli 2010
Telah disetujui dan diterima oleh :
Dosen Pembimbing
Ir. DJOKO SARWONO, MT NIP. 19600415 199201 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KALISORO –
NGLEDOK KECAMATAN TAWANGMANGU
KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
FITRIA MUNITA SARI I 8207005
Dipertahankan didepan Tim Penguji
Ir. Djoko Sarwono , MT .……………………………………....... NIP. 19600415 199201 1 001 Ir. Agus Sumarsono, MT .…………………………………........... NIP. 19570814 198601 1 001 Ir. Djumari, MT .……………………………………....... NIP. 19571020 198702 1 001
Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
Ir. Bambang Santoso, MT NIP. 1950823 198601 1 001
Disahkan : Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS Ir. Slamet Prayitno, MT NIP. 19531227 198601 1 001
Mengetahui : a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 19561112 198403 2 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad,
hidayah serta inayahnya-Nya, sehingga Tugas Akhir dengan judul
“PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS
JALAN KALISORO – NGLEDOK, KECAMATAN TAWANGMANGU,
KABUPATEN KARANGANYAR” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar
Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan
adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir.Mukahar, MSCE, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ir.Bambang Santoso, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ir. Slamet Prayitno, MT Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Endah Safitri ST, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
5. Ir. Djoko Sarwono, MT Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
6. Ir. Agus Sumarsono, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.
7. Ir. Djumari, MT Selaku Tim Dosen Penguji Tugas Akhir.
8. Teman –teman seperjuanganku D3 Teknik Sipil Transportasi angkatan 2007
(Dyaz, Mz. Rizal, Bowo, Baktiar, Aniz, Aji, Dadang, EP, Tri, Dewa, Heri), buat
Alm. Bagus ST semoga kamu tenang disisi-Nya dan tidak lupa untuk kakak”
angkatan 2004, 2005, 2006, & adik” tingkat angkatan 2008 terima kasih atas
kerja samanya dan dukungannya.
9. Teman-teman Kost “Didini 1” terima kasih banyak atas dukungan dan
bantuannya selama ini.
Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
amin.
Surakarta, Juli 2010
Penyusun
FITRIA MUNITA SARI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Mencari ilmu adalah titik awal dan segala upaya untuk mengetahui dan
meraih kemaslahatan hidup manusia baik dalam perbuatan, ucapan,
kenyakinan, etika, agama, dan adat istiadat. (Muhammad Al Ghazali).”
PERSEMBAHAN :
Bapak dan Ibu tercinta
Terima kasih atas segala dukungan dan doanya selama ini, Fitria minta maaf
apabila selama ini sudah banyak merepotkan bapak ibu, semoga Tugas Akhir ini
dapat membuat Bapak Ibu senang, terima kasih.
Adikku yang kusayangi
Terima kasih atas do’a dan dukungannya
Dan semua pihak yang membantu dalam Tugas Akhir ini, Fitria cuma bisa
mengucapkan terima kasih semoga kebaikan semuanya dibalas oleh Allah SWT
Amien…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DESIGN INTERIOR
RIPARIAN RESTAURANT KAPUAS PONTIANAK WEST KALIMANTAN
Nugraheni a.1
Drs. Soepriyatmono, M.Sn2 Mulyadi,S.Sn,M.Ds 3
ABSTRACT
2010. City Pontianak West Kalimantan has equator monument and river kapuas that can be made landmark for this city. River Papuas and equator monument is a which are positive tour and beneficial. But in this time potential tour unworked well. Second landmark this be good fascination if is waked up a building insides the area. So that will fit once be built a restaurant because superiority batural beauty fascination will not be seen in vain, remember supporting facilities for tourism activity likes riparian restaurant not available expediently. As well as mutual will support with equator monument existence because each visitor can be made interesting for every this tour object. Restaurant is a place that prepare food menu and drink. a also must give pleasant atmosphere for the occupant. Also play important role scenery aspect, like nature factor. Restaurant usually located in down town, city hem, edge coast or river, and in tourism region. This restaurant existence is supposed later will give share in will subsidize tourism sector especially in equator monument and can fulfil society need, even less remember in this time kalbar not yet has restaurant that has recreation facilities that present in river edge. In planning and this restaurant planning, building more aim in Kalimantan tradisional building philosophy west that is Malay tradisional building and Dayaks. This tradisional philosophy use not just for gives natural atmosphere with environment context around, but also meant to overcome Kalimantan nature problems west like tall humidity factor. Air-g use in building will give a restaurant form natural. Direction will look at principal that be batural resources that be maked use River Kapuas and equator monument. By using Malay tradisional building concept and Dayaks Pontianak west Kalimantan so this restaurant aims in tradisional building and natural.
1. Student university, design direction interior with nim c0806022
2. Guide lecturer 1
3. Guide lecturer 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR NOTASI ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan Perencanaan ..................................................................... 2
1.3. Teknik Perencanaan ...................................................................... 2
1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan .............................................. 2
1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ................................. 3
1.3.3. Rencana Anggaran Biaya .................................................... 4
1.4. Lingkup Perencanaan .................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pengertian Jalan Raya .................................................................. 5
2.2. Klasifikasi Jalan ........................................................................... 5
2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya ............................................. 7
2.3.1. Alinemen Horisontal ......................................................... 7
2.3.2. Alinemen Vertikal ............................................................. 28
2.4. Alinemen Vertikal ....................................................................... 32
2.4.1. Lalu Lintas ....................................................................... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Halaman
2.4.2. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan .................. 34
2.4.3. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR) .................... 34
2.4.4. Faktor Regional (FR) ......................................................... 34
2.4.5. Koefisien Distribusi Kendaraan ......................................... 35
2.4.6. Koefisien Kekuatan Relative (a) ........................................ 35
2.4.7. Analisa Komponen Perkerasan .......................................... 37
2.5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................ 37
2.5.1. Volume Pekerjaan .............................................................. 37
2.5.2. Analisa Harga Satuan ......................................................... 38
2.5.3. Kurva S .............................................................................. 39
BAB III PERENCANAAN JALAN
3.1. Penetapan Trace Jalan ................................................................. 40
3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .................................................. 40
3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ................................................ 40
3.1.3. Penghitungan Azimuth ..................................................... 42
3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..................................................... 43
3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ............................................ 44
3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang ................................... 48
3.2. Perhitungan Alinemen Horizontal .............................................. 53
3.2.1. Tikungan PI1 ..................................................................... 54
3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................... 63
3.2.3. Hasil Perhitungan pada Tikungan PI1 s/d PI7 . .................. 69
3.3. Perhitungan Stationing ................................................................ 77
3.4. Kontrol Overlapping ................................................................... 83
3.5. Perhitungan Alinemen Vertikal .................................................. 88
3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana ............................................... 89
3.5.2. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................... 91
3.5.3. Perhitungan Lengkung Vertikal ....................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Halaman
BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .......................................... 133
4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas ............................................... 135
4.2.1. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 136
4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 136
4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET, dan LER ........................... 136
4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ......................................... 138
4.4. Penetapan Tebal Perkerasan ....................................................... 140
4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ................... 140
4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan (IP) ................................... 141
4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ....................... 142
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE
5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah ..................................................... 145
5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah ................................................. 145
5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah .............................................. 147
5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan ............................................. 156
5.2.1. Volume Lapis Permukaan ................................................ 156
5.2.2. Volume Lapis Pondasi Atas ............................................ 156
5.2.3. Volume Lapis Pondasi Bawah ........................................ 157
5.2.4. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) ................................ 157
5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru ...................................... 157
5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah ............. 157
5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase ................................................ 159
5.5.1. Volume Galian Saluran .................................................... 159
5.5.2. Volume Pasangan Batu ................................................... 159
5.5.3. Pekerjaan Plesteran ......................................................... 160
5.5.4. Pekerjaan Siaran .............................................................. 160
5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ..................... 161
5.6.1. Galian Pondasi ................................................................. 161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Halaman
5.6.2. Pasangan Batu untuk Dinding Penahan .......................... 166
5.6.3. Luas Plesteran ................................................................. 172
5.6.4. Luas Siaran ...................................................................... 173
5.7. Perhitungan Marka Jalan ............................................................ 178
5.7.1. Marka di Tengah (Putus-putus) ........................................ 178
5.7.2. Marka di Tengah (Menerus) ............................................ 178
5.7.3. Luas Total Marka Jalan ................................................... 178
5.8. Rambu Jalan ............................................................................... 179
5.9. Patok Jalan ................................................................................. 179
5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek .................... 179
5.10.1. Pekerjaan Umum ............................................................ 179
5.10.2. Pekerjaan Tanah ............................................................ 179
5.10.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan .................................. 180
5.10.4. Pekerjaan Galian Tanah ................................................ 180
5.10.5. Pekerjaan Timbunan Tanah............................................ 180
5.10.6. Pekerjaan Drainase ........................................................ 181
5.10.7. Pekerjaan Dinding Penahan .......................................... 182
5.10.8. Pekerjaan Perkerasan ..................................................... 183
5.10.9. Pekerjaan Pelengkap ...................................................... 185
5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan .......................... 186
5.11.1. Harga Satuan Pekerjaan ................................................. 186
5.11.2. Bobot Pekerjaan ............................................................ 187
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ................................................................................. 191
6.2. Saran ............................................................................................ 192
PENUTUP ......................................................................................................... 193
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 194
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lengkung Full Circle ..................................................................... 11
Gambar 2.2. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ................................................. 13
Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Spiral .............................................................. 15
Gambar 2.4. Diagram Superelevasi Full Circle .................................................. 18
Gambar 2.5. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ............................. 19
Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral ........................................... 20
Gambar 2.7. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ......... 24
Gambar 2.8. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ......... 25
Gambar 2.9. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ........................................... 26
Gambar 2.10. Kontrol Overlaping ..................................................................... 28
Gambar 2.11. Lengkung Vertikal Cembung ........................................................ 29
Gambar 2.12. Lengkung Vertikal Cekung ......................................................... 29
Gambar 2.13. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................. 32
Gambar 3.1. Sketsa Sudut Azimut, Jarak PI, dan Sudut PI ................................ 41
Gambar 3.2. Sketsa Trace Jalan ........................................................................... 49
Gambar 3.3. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 .............................................. 62
Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 .............................................. 71
Gambar 3.5. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 .............................................. 72
Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI4 .............................................. 73
Gambar 3.7. Diagram Superelevasi Tikungan PI5 .............................................. 74
Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI6 .............................................. 75
Gambar 3.9. Diagram Superelevasi Tikungan PI7 .............................................. 76
Gambar 3.10. Stasioning dan Kontrol Overlaping ............................................... 87
Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PVI1 ............................................................... 92
Gambar 3.12. Lengkung Vertikal PVI2 ................................................................ 95
Gambar 3.13. Lengkung Vertikal PVI3 ............................................................... 98
Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI4 .............................................................. 101
Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI5 .............................................................. 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Halaman
Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI6 .............................................................. 107
Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI7 .............................................................. 110
Gambar 3.18. Lengkung Vertikal PVI8 .............................................................. 113
Gambar 3.19. Lengkung Vertikal PVI9 .............................................................. 116
Gambar 3.20. Lengkung Vertikal PVI10 ............................................................. 119
Gambar 3.21. Lengkung Vertikal PVI11 ............................................................. 122
Gambar 3.22. Lengkung Vertikal PVI12 ............................................................. 125
Gambar 3.23. Lengkung Vertikal PVI13 ............................................................. 128
Gambar 4.1. Grafik Penentuan CBR Desain 90% ............................................. 139
Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR ................................................................ 140
Gambar 4.3. Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ........................... 142
Gambar 4.4. Susunan Perkerasan ........................................................................ 144
Gambar 4.5. Typical Cross Section..................................................................... 144
Gambar 5.1. Typical Cross section STA 0 + 100 .............................................. 145
Gambar 5.2. Typical Cross section STA 1 + 350 .............................................. 147
Gambar 5.3. Sket Lapis Permukaan ................................................................... 156
Gambar 5.4. Sket Lapis Pondasi Atas ................................................................ 156
Gambar 5.5. Sket Lapis Pondasi Bawah ............................................................ 157
Gambar 5.6. Sketsa Lokasi Talud dan Galian Saluran pada Dinding Penahan . 158
Gambar 5.7. Sket Volume Galian Saluran ......................................................... 159
Gambar 5.8. Sket Volume Pasangan Batu .......................................................... 159
Gambar 5.9. Detail Pot A – A pada Drainase .................................................... 160
Gambar 5.10. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan .................. 161
Gambar 5.11. Detail Potongan A – A (Volume Pasangan Batu) ....................... 172
Gambar 5.12. Sket Marka Jalan ......................................................................... 178
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR
2. LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN 3. LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS
4. LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan
Peralatan)
5. LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
6. LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUT
7. LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN
8. LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL
9. LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION
10. LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR NOTASI
a : Koefisien Relatif
a` : Daerah Tangen
A : Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %
α : Sudut Azimuth
B : Perbukitan
C : Perubahan percepatan
Ci : Koefisien Distribusi
CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral
CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus
d : Jarak
D : Datar
D` : Tebal lapis perkerasan
∆ : Sudut luar tikungan
∆h : Perbedaan tinggi
Dtjd : Derajat lengkung terjadi
Dmaks : Derajat maksimum
DDT : Daya dukung tanah
e : Superelevasi
E : Daerah kebebasan samping
Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran
Ei : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan
em : Superelevasi maksimum
en : Superelevasi normal
Eo : Derajat kebebasan samping
Es : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran
Ev : Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran
f : Koefisien gesek memanjang
fm : Koefisien gesek melintang maksimum
Fp : Faktor Penyesuaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun
G : Pegunungan
h : Elevasi titik yang dicari
i : Kelandaian melintang
I : Pertumbuhan lalu lintas
ITP : Indeks Tebal Perkerasan
Jd : Jarak pandang mendahului
Jh : Jarak pandang henti
k : Absis dari p pada garis tangen spiral
L : Panjang lengkung vertikal
Lc : Panjang busur lingkaran
LEA : Lintas Ekivalen Akhir
LEP : Lintas Ekivalen Permulaan
LER : Lintas Ekivalen Rencana
LET : Lintas Ekivalen Tengah
Ls : Panjang lengkung peralihan
Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif
Lt : Panjang tikungan
O : Titik pusat
p : Pergeseran tangen terhadap spiral
θc : Sudut busur lingkaran
θs : Sudut lengkung spiral
PI : Point of Intersection, titik potong tangen
PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)
PPV : Titik perpotongan tangen
PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)
R : Jari-jari lengkung peralihan
Rren : Jari-jari rencana
Rmin : Jari-jari tikungan minimum
SC : Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran
S-C-S : Spiral-Circle-Spiral
SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
S-S : Spiral-Spiral
ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus
T : Waktu tempuh
Tc : Panjang tangen circle
TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran
Ts : Panjang tangen spiral
TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral
Tt : Panjang tangen total
UR : Umur Rencana
Vr : Kecepatan rencana
Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan
Y : Factor penampilan kenyamanan
Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak
lurus ke titik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ........................................................ 6
Tabel 2.2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ....................................................... 6
Tabel 2.3. Panjang Bagian Lurus Maksimum ..................................................... 8
Tabel 2.4. Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emax = 10% ................ 9
Tabel 2.5. Jari – jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan . 12
Tabel 2.6. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................. 22
Tabel 2.7. Panjang Jarak Pandang Menyiap/ Mendahului ................................... 24
Tabel 2.8. Kelandaian Maksimum yang diijinkan ............................................. 31
Tabel 2.9. Panjang Kritis (m) .............................................................................. 32
Tabel 2.10. Faktor Regional (FR) ....................................................................... 34
Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ....................................................... 35
Tabel 2.12. Koefisien Kekuatan Relatif .............................................................. 36
Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang .................................................... 50
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Tikungan PI1 s/d PI7 .............................................. 70
Tabel 3.3. Elevasi Muka Tanah Asli .................................................................... 88
Tabel 3.4. Data Titik PVI .................................................................................... 91
Tabel 3.5. Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana ............................... 131
Tabel 4.1. Nilai LHRs ........................................................................................ 133
Tabel 4.2. Perhitungan Nilai LHRs .................................................................... 134
Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata LHRp & LHRA ..... 135
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Angka Ekivalen utk Masing-masing Kend. ........ 136
Tabel 4.5. Nilai LEP, LEA, LET, dan LER ....................................................... 138
Tabel 4.6. Data CBR Tanah Dasar ..................................................................... 139
Tabel 4.7. Penetuan CBR Desain 90% .............................................................. 139
Tabel 5.1. Perhitungan Volume Galian dan Timbunan ....................................... 149
Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan ............ 162
Tabel 5.3. Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan ............. 168
Tabel 5.4. Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ............................... 173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Halaman
Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan .......................................... 189
Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................. 190
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan
kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya
jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu
daerah yang ingin dicapai.
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah
yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah
semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan
bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.
Pembuatan jalan yang menghubungkan Kalisoro - Ngledok yang terletak di
Kabupaten Karanganyar bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,
menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Kalisoro -
Ngledok demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.2 Tujuan Perencanaan
Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor.
2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.
3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk
pembuatan jalan tersebut.
1.3 Teknik Perencanaan
Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan
disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan
kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :
1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan
Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Petunjuk
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini akan
membahas beberapa hal antara lain :
1. Alinemen Horisontal
Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :
• Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.
• Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a.) Circle – Circle
b.) Spiral – Circle – Spiral
c.) Spiral – Spiral
• Pelebaran perkerasan pada tikungan.
• Kebebasan samping pada tikungan
2. Alinemen Vertikal
Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau
proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi
rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.
3. Stationing
4. Overlapping
1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan
dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode
Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang
dipakai adalah sebagai berikut :
1. Lapis permukaan ( surface course ) : Laston MS 744
2. Lapis pondasi atas ( base course ) : Batu pecah CBR 100 %
3. Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1.3.3 Rencana Anggaran Biaya
Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :
1. Volume Pekerjaan
2. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan
3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.
Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan
perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.
1.4 Lingkup Perencanaan
Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak
dicapai yaitu :
1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor.
2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.
3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk
pembuatan jalan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Jalan Raya
Jalan raya adalah suatu area tanah yang digunakan untuk dibangun fasilitas, guna
melayani pergerakan angkutan darat, yang direncanakan mengikuti kaidah-kaidah
perencanaan geometrik dan perencanaan struktur perkerasan jalan, yang
memungkinkan kendaraan berjalan dengan cepat, aman dan nyaman.
Jalan raya merupakan sarana pembangunan dan pengembangan wilayah. Dengan
adanya jalan hubungan lalu lintas antara daerah , dapat dilaksanakan dengan
lancar, cepat, aman namun tetap efisien dan ekonomis . Untuk itu suatu jalan
haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
2.2. Klasifikasi Jalan
Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada
fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang
diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.
1. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas :
a. Jalan Arteri
b. Jalan Kolektor
c. Jalan Lokal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Klasifikasi menurut kelas jalan :
Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan
klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1. (Pasal
II.PP.No.43/1993)
Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
Fungsi Kelas Muatan sumbu terberat MST (ton)
Arteri
I
II
IIIA
>10
10
8
Kolektor IIIA
IIIB 8
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
3. Klasifikasi menurut medan jalan
Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan
medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi jalan menurut medan
jalan ini dapat dilihat dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Medan Jalan
No Jenis Medan Notasi Kemiringan medan
(%)
1
2
3
Datar
Perbukitan
Pegunungan
D
B
G
< 3
3 – 25
>25 Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
4. Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan
Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No. 26/1985
adalah Jalan Nasional, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan Jalan
Khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2.3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya
Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan route dari suatu ruas jalan secara
lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data
dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survey lapangan dan telah
dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Perencanaan geometrik secara umum menyangkut bagian-bagian dari jalan seperti
lebar, tikungan, landai dan kombinasi dari bagian-bagian jalan tersebut.
Perencanaan yang dibahas mengenai Alinemen Horisontal dan Alinemen Vertikal
jalan dengan acuan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK
No. 038/T/BM/1997)
2.3.1. Alinemen Horisontal
Alinemen Horisontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal.
Alinemen horisontal disebut juga situasi jalan atau trace jalan. Bagian yang
penting pada alinemen horisontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya
sentrifugal yang seolah olah melemparkan kendaraan keluar dari lajur jalannya.
Pada perencanaan alinemen horizontal, pada umumnya akan ditemui dua bagian
jalan, yaitu bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang
terdiri dari tiga jenis tikungan yang umum digunakan, yaitu :
• Full - Circle ( F – C )
• Spiral – Circle – Spiral ( S – C – S )
• Spiral – Spiral ( S – S )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.3.1.1 Bagian Lurus
Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5 menit
(sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari kelelahan.
Tabel 2.3 Panjang Bagian Lurus Maksimum
Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )
Datar Bukit Gunung
Arteri
Kolektor
3.000 2.500 2.000
2.000 1.750 1.500 Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
2.3.1.2 Bagian Lengkung / Tikungan
Jari-jari Tikungan Minimum
Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan
melintang jalan pada tikungan yang disebut dengan superelevasi (e). Pada saat
kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan
antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan
melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya normal disebut
koefisien gesekan melintang (f).
Rumus umum untuk penghitungan lengkung horizontal adalah :
Rmin = )(127
2
feV
+× (1)
D = 03602
25×
×× Rπ ............................................................................... (2)
dimana :
R = Jari-jari lengkung (m)
D = Derajat lengkung (o)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat
dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan
maksimum.
fmaks = ( ) 19,0000625,0 +×− Vr .................................................................... (3)
Rmin = )(127
2
maksmaks
r
feV
+× .......................................................................... (4)
Dmaks = 2
)(53,181913
r
maksmaks
Vfe +×
............................................................... (5)
dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (m)
VR = Kecepatan rencana (km/jam)
emaks = Superelevasi maksimum (%)
fmaks = Koefisien gesekan melintang maksimum
Dmaks = Derajat lengkung maksimum
Untuk perhitungan perencanaan, digunakan emaks = 10 % sesuai dengan tabel
panjang jari-jari minimum.
Tabel 2.4 Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%
Vr (km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20
Rmin (m) 600 370 280 210 110 80 50 30 15
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 VR + 0,192
Untuk kecepatan rencana 80 – 120 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 VR + 0,24
Lengkung Peralihan (Ls)
Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara bagian lurus jalan
dan bagian lengkung jalan berjari-jari tetap R, yang berfungsi mengantisipasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
perubahan alinemen jalan dari bentuk lurus (R tak terhingga) sampai bagian
lengkung jalan berjari-jari tetap R sehingga gaya sentrifugal yang bekerja pada
kendaraan saat berjalan di tikungan berubah secara berangsur-angsur, baik ketika
kendaraan mendekati tikungan maupun meninggalkan tikungan.
Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.
Panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan
di bawah ini :
1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung
peralihan, maka panjang lengkung
Ls = 6,3rV x T ............................................................................................. (6)
2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi Shortt
Ls = 0,022 x ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
×CRcVr
3
- 2,727 x ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ×
CeVr tjd ............................................ (7)
3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
Ls = e
nm
ree
×−
6,3)( xVr .................................................................................... (8)
4. Sedangkan Bedasar Rumus Bina Marga
Ls = meeWtjdn ×+× )(
2 ........................................................................... (9)
dimana :
T = Waktu tempuh = 3 detik
Rc = Jari-jari busur lingkaran (m)
C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2
tjde = Superelevasi terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
em = Superelevasi maksimum
en = Superelevasi normal
re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai berikut :
Untuk Vr≤ 70 km/jam, maka re mak = 0,035 m/m/det
Untuk Vr ≥ 80 km/jam, maka re mak = 0,025 m/m/det
(Sumber Tata Cara Perencaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 Hal.28)
Jenis Tikungan
1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F - C)
Gambar 2.1 Lengkung Full Circle
Keterangan Gambar :
∆ = Sudut Tikungan
O = Titik Pusat Tikungan
TC = Tangen to Circle
CT = Circle to Tangen
Rc = Jari-jari Lingkungan
Tc
TC CT
∆
∆
Rc Rc
Ec
Lc
PI
O
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Tc = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)
Lc = Panjang Busur Lingkaran
Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran
F-C (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu
lingkaran saja. Tikungan F - C hanya digunakan untuk R (jari-jari tikungan) yang
besar agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan
superelevasi yang besar.
Tabel 2.5 Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan
VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
Tc = Rc tan ½ ∆ ......................................................................................... (10)
Ec = Tc tan ¼ ∆ ......................................................................................... (11)
Lc = o
Rc3602π∆ ............................................................................................. (12)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
K
X
Y
L
L
T
T
S
E
θ
R
2. Tikungan
Keterangan
Xs = Ab
Ys = Jar
Ls = Pan
Lc = Pan
Ts = Pan
TS = Tit
SC = Tit
Es = Jar
θs = Su
Rr = Jar
Spiral-Circ
Gam
Gambar :
bsis titik SC
rak tegak lur
njang dari ti
njang busur
njang tangen
tik dari tange
tik dari spira
rak dari PI k
udut lengkun
ri-jari lingka
cle-Spiral (S-
mbar 2.2 Len
pada garis ta
rus ketitik SC
itik TS ke SC
lingkaran (p
n dari titik P
en ke spiral
al ke lingkara
ke busur lingk
ng spiral
aran
-C-S)
ngkung Spira
angen, jarak
C pada lengk
C atau CS ke
panjang dari
PI ke titik TS
an
karan
al-Circle-Spi
k dari titik ST
kung
e ST
titik SC ke C
S atau ke titik
iral
T ke SC
CS)
k ST
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
p = Pergeseran tangen terhadap spiral
k = Absis dari p pada garis tangen spiral
Rumus-rumus yang digunakan :
- Xs = Ls x ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×
− 2
2
401
RrLs
....................................................................... (13)
- Ys = Rr
Ls×6
2
........................................................................................ (14)
- θs = π90 x
RrLs …………………………………………………………....(15)
- P = Ys – Rr x ( 1 – cos θs ) ................................................................... (16)
- K = Ls – 2
3
40 RrLs×
- (Rr x sin θs) ....................................................... (17)
- Es = ( ) RrPIpRr −∆×+ 21sec ........................................................... (18)
- Ts = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ............................................................. (19)
- Lc = ( ) RrsPI××
−∆ πθ180
2 ...................................................................... (20)
- Ltot = ( )LsLc ×+ 2 ................................................................................. (21)
Jika diperoleh Lc < 25 m, maka sebaiknya tidak digunakan bentuk S–C–S tetapi
digunakan lengkung S–S, yaitu lengkung yang terdiri dari dua lengkung peralihan.
Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang
digunakan bentuk S-C-S.
P = Rr
Ls24
2
< 0,25 m .................................................................................... (22)
Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’
Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
T
K
T
X
L
T
E
θ
R
P
k
3. Tikungan
Tikungan ya
Keterangan
Tt = Pan
Xs = Ab
Ls = Pan
TS = Tit
Et = Jar
θs = Su
Rr = Jar
P = Per
k = Ab
Spiral-Spira
ang disertai l
G
gambar :
njang tangen
bsis titik SS p
njang dari ti
tik dari tange
rak dari PI k
udut lengkun
ri-jari lingka
rgeseran tan
bsis dari P pa
al (S-S)
lengkung pe
Gambar 2.3 L
n dari titik P
pada garis ta
itik TS ke SS
en ke spiral
ke busur lingk
ng spiral
aran
ngen terhadap
ada garis tan
ralihan.
Lengkung Sp
PI ke titik TS
angen, jarak
S atau SS ke
karan
p spiral
ngen spiral
piral-Spiral
S atau ke titik
dari titik TS
ST
k ST
S ke SS
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Kemiringan normal pada bagian jalan lurus
Kanan = ka - Kiri = ki -
e = - 2% h = beda tinggi e = - 2%
As Jalan
Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut :
1. θs = ½∆PI ............................................................................................. (23)
2. Ls = 90
Rrs ××πθ ................................................................................... (24)
3. Xs = Ls x ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×
− 2
2
401
RrLs
.................................................................... (25)
4. Ys = Rr
Ls×6
2
........................................................................................... (26)
5. P = Ys – ( )[ ]sRr θcos1−× .................................................................. (27)
6. K = Ls – ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛× 2
3
40 RrLs
- (Rr x sin θs) ................................................. (28)
7. Tt = ( Rr + p ) x tan ½ ∆PI + K ........................................................... (29)
8. Et = ( )
( ) RrPI
PRr−
⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡
∆×
+
21cos
................................................................. (30)
9. Ltot = 2 x Ls ............................................................................................ (31)
2.3.1.3 Diagram Superelevasi
Superelevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk
bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut
lereng normal yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah kiri maupun sebelah
kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk sistem drainase aktif. Harga elevasi
(e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap sumbu jalan di beri tanda (+)
dan yang menyebabkan penurunan elevasi terhadap jalan di beri tanda ( - ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan
As Jalan
Kanan = ka -
Kiri = ki +
emin h = beda tinggi
emaks
Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri
As Jalan Kanan = ka +
Kiri = ki -
emaks h = beda tinggi
emin
Sedangkan yang dimaksud dengan diagram superelevasi adalah suatu cara untuk
menggambarkan pencapaian superelevasi dari lereng normal ke kemiringan
melintang (superelevasi) penuh, sehingga dengan mempergunakan diagram
superelevasi dapat ditentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik di
suatu lengkung horizontal yang direncanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Sisi dalam tikungan
Bagian lengkung penuh Bagian lurus
Bagian lurus
Sisi luar tikungan
a) Diagram Superelevasi pada Full-Circle
Gambar 2.4 Diagram Superelevasi Full-Circle
en= -2%
As Jalan
As Jalan As Jalan
As Jalan
en= -2% en= -2%
e = 0 %
en= -X%
e = +X%
e min
i
iv iii
ii
e maks
TC
emax ki
Lc Ls’
e = 0% en= -2%
CT
Ls’
1/3 Ls’
2/3 Ls’ 1/3 Ls’
2/3 Ls’
i
ii
iii iv iv
iii
ii i
emax ka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Sisi dalam tikungan
Bagian lengkung penuh Bagian lurus
Bagian lurus
Sisi luar tikungan
Bagian lengkung peralihan
Bagian lengkung peralihan
Ls pada tikungan Full-Circle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan
kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau
minimum.
( )tjdn eemWLs +××=2 ............................................................................... (32)
b) Diagram Superelevasi pada Spiral-Cricle-Spiral
As Jalan As Jalan
As Jalan As Jalan
Gambar 2.5 Diagram Superelevasi Spiral-Circle-Spiral
i
TS
ii iii iv
SCemax ki
Lc Ls
e = 0% en= -2%
iv
CS
iii ii i
ST
Ls
en = -2% en = -2% en = -2%
e = 0 %
i. ii.
en = -2%
e = +2%
e min
e maks iii. iv.
emax ka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c) Diagram Superelevasi pada Spiral-Spiral
SS
As Jalan As Jalan
As Jalan As Jalan
Gambar 2.6 Diagram Superelevasi Spiral-Spiral
Ls
TS
e = 0%
en = - 2%
ST
emaks
Ls
i ii iii iii i ii
iv
Sisi dalam tikungan
Sisi luar tikugan
en = -2% en = -2% en = -2%
e = 0 %
en = -2%
e = +2%
e min
e maks
iii. iv.
i. ii.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2.3.1.4 Jarak Pandang
Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada
saat mengemudi sedemikian rupa sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan
yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi) untuk
menghindari bahaya tersebut dengan aman. Jarak pandang dibedakan menjadi
dua, yaitu jarak pandang henti (Jh) dan jarak pandang menyiap/mendahului (Jd).
1) Jarak Pandang Henti (Jh)
Jarak minimum
Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan
didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh.
Asumsi tinggi
Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm
dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan.
Rumus yang digunakan.
Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus :
⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
××
⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛
+⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛×=
2
26,3
6,3 fpg
Vr
TVrJh .................................................................. (33)
dimana : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)
T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik
g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
fp = Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan
perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.35 – 0.55 (menurut
TPGJAK 1997)
Persamaan (33) dapat disederhanakan menjadi:
• Untuk jalan datar :
fpVrTVrJh×
+××=254
278.02
................................................................. (34)
• Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :
)(254278.0
2
LfpVrTVrJh
±×+××= ........................................................ (35)
dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100
Tabel 2.6 Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum
Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20 Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
2) Jarak Pandang Menyiap/Mendahului (Jd)
Ket :
A = Kendaraan yang mendahului
B = Kendaraan yang berlawanan arah
C = Kendaraan yang didahului kendaraan A
A A C C
A B
d1 1/3 d2 2/3 d2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan
lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur
semula.
Asumsi tinggi
Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm
dan tinggi halangan 105 cm.
Rumus yang digunakan.
Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :
Jd = d1+d2+d3+d4
dimana :
d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m).
d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke
lajur semula (m).
d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang
datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai (m).
d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
Rumus yang digunakan :
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×
+−××=2
278,0 111
TamVrTd ............................................................. (36)
22 278,0 TVrd ××= .................................................................................... (37)
mantarad 100303 −= ............................................................................... (38)
Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110 d3 (m) 30 55 75 90
24 32 dd ×= ............................................................................................... (39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
garis pandangE
Lajur Dalam
Lajur Luar
Jh
Penghalang Pandangan
RR'R
Lt
dimana :
T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr
T2 = Waktu kendaraan berada di jalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr
A = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr
m = Perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan yang
disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)
Tabel 2.7 Panjang Jarak Pandang Menyiap/Mendahului
Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20
Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100 Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997
2.3.1.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan
Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah
pandangan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah
bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut:
1. Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).
Gambar 2.7. Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh < Lt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Keterangan Gambar :
Jh = Jarak pandang henti (m)
Lt = Panjang tikungan (m)
E = Daerah kebebasan samping (m)
R = Jari-jari lingkaran (m)
Maka: E = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×−×
'65,28cos1'R
JhR ................................................................. (40)
2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)
Gambar 2.8 Jarak Pandangan pada Lengkung Horizontal, untuk Jh > Lt
E = R’ ⎟⎠⎞×
×⎜⎝⎛ −
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ×−
'65,28sin
2'65,28cos1
RJhLtJh
RJh ............................. (41)
Keterangan Gambar :
Jh = Jarak pandang henti (m)
Lt = Panjang lengkung total (m)
PENGHALANG PANDANGAN
RR'
R
Lt
LAJUR DALAMJh
Lt
GARIS PANDANG
E
LAJUR LUAR
d d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2,1m 7,6 m 2,6 m A P
c/2
c/2
b'
Td
R (m
eter
)
b
b''
R = Jari-jari tikungan (m)
R’ = Jari-jari sumbu lajur dalam (m)
2.3.1.6 Pelebaran Perkerasan
Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar
kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah
disediakan. Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 2.9 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan
1. Rumus yang digunakan :
B = n (b’ + c) + (n - 1) Td + Z ............................................................ (42)
b’ = b + b” ............................................................................................ (43)
b” = Rr - 22 pRr − ............................................................................ (44)
Td = ( ) RrApARr −++ 22 ............................................................... (45)
Z = 0,105 Rr
Vr ................................................................................. (46)
ε = B - W ............................................................................................ (47)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Keterangan:
B = Lebar perkerasan pada tikungan
n = Jumlah jalur lalu lintas
b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus
b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan
p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk
A = Tonjolan depan sampai bumper
W = Lebar perkerasan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi
c = Kebebasan samping
ε = Pelebaran perkerasan
Rr = Jari-jari rencana
2.3.1.7 Kontrol Over Lapping
Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi Over
Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi tidak aman
untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak terjadi Over
Lapping : aI > 3V
dimana :
aI = Daerah tangen (meter)
V = Kecepatan rencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Contoh :
Gambar 2.10. Kontrol Over Lapping
Vr = 120 km/jam = 33,333 m/det.
Syarat over lapping a’ ≥ a, dimana a = 3 x Vr
= 3 x 33,33 = 100 m
bila aI d1 – Tc ≥ 100 m aman
aII d2 – Tc – Ts1 ≥ 100 m aman
aIII d3 – Ts1 – Ts2 ≥ 100 m aman
aIV d4 – Ts2 ≥ 100 m aman
2.3.2. Alinemen Vertikal
Alinemen vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik yang
ditinjau, berupa profil memanjang. Pada perencanaan alinemen vertikal terdapat
kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan), sehingga
a3
d1 d2
d3
d4
ST CS
SCTS
STTS
TC
CT PI‐1
PI‐2
PI‐3
A
B
a1
a2
a4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung. Disamping kedua
lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).
Bagian – bagian Lengkung Vertikal
1) Lengkung vertikal cembung
Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas
permukaan jalan
Gambar 2.11 Lengkung Vertikal Cembung
2). Lengkung vertikal cekung
Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di
bawah permukaan tanah.
Gambar 2.12 Lengkung Vertikal Cekung
a e
PVI
Ev
b d½ Lv ½ Lv
Lv
c
a e
PVI
Ev b d
½ Lv ½ Lv
Lv
c
g1 g2
g1 g2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Keterangan Gambar :
a = titik awal lengkung
c = titik tengah lengkung
e = titik akhir lengkung
PVI = titik perpotongan kelandaian g1 dan g2
g = kemiringan tg, (+) = naik dan (-) = turun
∆ = perbedanan aljabar landai (g2 – g1)
Ev = pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran meter
Lv = panjang lengkung vertikal.
V = panjang lengkung
Rumus-rumus yang Digunakan untuk Alinemen Vertikal
1. %100×−−
=awalStaakhirSta
awalelevasiakhirelevasig ……………………...(48)
2. A = g2 – g1 ........................................................................................ (49)
3. 800
LvAEv ×= ..................................................................................... (50)
4.
2
20041
Lv
LvAy
×
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛×
= ............................................................................... (51)
5. Panjang Lengkung Vertikal (PLV)
a) Berdasarkan syarat keluwesan
VLv ×= 6,0 .................................................................................... (52)
b) Berdasarkan syarat drainase
ALv ×= 40 ..................................................................................... (53)
c) Berdasarkan syarat kenyamanan
tVLv ×= ....................................................................................... (54)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
d) Berdasarkan syarat goncangan
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ×=
360
2 AVLv ................................................................................. (55)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Alinemen Vertikal
1) Kelandaian maksimum.
Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh
mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula
tanpa harus menggunakan gigi rendah.
Tabel 2.8 Kelandaian Maksimum yang Diijinkan
Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10
VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40 Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997
2) Kelandaian Minimum
Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat
kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping, karena
kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air ke samping.
3) Panjang Kritis suatu Kelandaian
Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disediakan agar
kendaran dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian sehingga penurunan
kecepatan tidak lebih dari separoh Vr. Lama perjalanan tersebut ditetapkan tidak
lebih dari satu menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 2.9 Panjang Kritis (m)
Kecepatan pada awal tanjakan (km/jam)
Kelandaian (%) 4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200 60 320 210 160 120 110 90 80
Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997
2.4. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan
Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –
2.3.26. 1987.
Surface course
Base course
Subbase course
Subgrade
Gambar 2.13 Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur
Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman istilah-istilah sebagai berikut :
2.4.1 Lalu lintas
1) Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal
umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-
masing arah pada jalan dengan median.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)
( ) 111 n
P iLHRsLHR +×= ........................................................................ (56)
- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)
( ) 221 n
PA iLHRLHR +×= ....................................................................... (57)
2) Rumus-rumus Lintas Ekivalen
- Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
jj
n
jp ECLHRLEP ××= ∑
=1 ............................................................. (58)
- Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
( ) JJUR
n
jp ECiLHRLEA ××+×=∑
=
11
............................................... (59)
- Lintas Ekivalen Tengah (LET)
( )LEALEPLET Σ+Σ=21 .................................................................... (60)
- Lintas Ekivalen Rencana (LER)
10URLETLER ×= ........................................................................... (61)
dimana:
i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi
i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan
J = jenis kendaraan
n1 = masa konstruksi
n2 = umur rencana
C = koefisien distribusi kendaraan
E = angka ekuivalen beban sumbu kendaraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2.4.2 Angka ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Angka ekuivalen (E) masing-masing golongan beban umum (setiap kendaraan)
ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:
- 4
8160. ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛=
kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE ................. (62)
- 4
8160086,0. ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×=
kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ......... (63)
2.4.3 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)
Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan
CBR.
2.4.4 Faktor Regional (FR)
Faktor regional bisa juga disebut factor koreksi sehubungan dengan perbedaan
kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan lapangan dan
iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung tanah dan
perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini Faktor
Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( kelandaian dan tikungan).
Tabel 2.10 Faktor Regional (FR)
Kelandaian 1 (<6%)
Kelandaian II (6–10%)
Kelandaian III (>10%)
% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat ≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%
Iklim I < 900 mm/tahun
0,5 1,0 – 1,5
1,0 1,5 – 2,0
1,5 2,0 – 2,5
Iklim II ≥ 900 mm/tahun
1,5 2,0 – 2,5
2,0 2,5 – 3,0
2,5 3,0 – 3,5
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen SKBI 2.3.26.1987
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2.4.5 Koefisien Distribusi Kendaraan
Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat
pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:
Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan
Jumlah lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)
1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
1 lajur
2 lajur
3 lajur
4 lajur
5 lajur
6 lajur
1,00
0,60
0,40
-
-
-
1,00
0,50
0,40
0,30
0,25
0,20
1,00
0,70
0,50
-
-
-
1,00
0,50
0,475
0,45
0,425
0,40
*) berat total < 5 ton, misalnya: mobil penumpang, pick up, mobil hantaran.
**) berat total ≥ 5 ton, misalnya: bus, truk, traktor, semi trailer, trailer. Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen SKBI 2.3.26.1987
2.4.6 Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien kekuatan relatif (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis
permukaan pondasi, bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test
(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang didistabilisasikan
dengan semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi
bawah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 2.12 Koefisien Kekuatan Relatif
Koefisien Kekuatan Relatif
Kekuatan Bahan
Jenis Bahan
a1 a2 a3 Ms (kg)
Kt kg/cm2
CBR %
0,40 744
LASTON 0,35 590 0,32 454 0,30 340 0,35 744
LASBUTAG 0,31 590 0,28 454 0,26 340 0,30 340 HRA 0,26 340 Aspal Macadam 0,25 LAPEN (mekanis) 0,20 LAPEN (manual)
0,28 590 LASTON ATAS 0,26 454
0,24 340 0,23 LAPEN (mekanis) 0,19 LAPEN (manual) 0,15 22 Stab. Tanah dengan
semen 0,13 18 0,15 22 Stab. Tanah dengan
kapur 0,13 18 0,14 100 Batu pecah (kelas A) 0,13 80 Batu pecah (kelas B) 0,12 60 Batu pecah (kelas C) 0,13 70 Sirtu/pitrun (kelas A) 0,12 50 Sirtu/pitrun (kelas B) 0,11 30 Sirtu/pitrun (kelas C)
0,10 20 Tanah / lempung
kepasiran Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen SKBI 2.3.26.1987
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2.4.7 Analisa Komponen Perkerasan
Penghitungan ini didistribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan
perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penentuan tebal perkerasan
dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan rumus:
332211 DaDaDaITP ++= ............................................................................ (64)
dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relative bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan
2.5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus
diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat
jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan
timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar long profile. Sedangkan
volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section. Selain mencari volume
galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari volume dari pekerjaan lainnya
yaitu:
2.5.1 Volume Pekerjaan
a. Volume pekerjaan tanah
- Pembersihan semak dan pengupasan tanah
- Persiapan badan jalan
- Galian dan Timbunan tanah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Volume pekerjaan drainase
- Galian saluran
- Pasangan batu dengan mortar
- Siaran
c. Volume pekerjaan dinding penahan
- Galian pondasi
- Pasangan batu dengan mortar
- Plesteran
- Siaran
d. Volume pekerjaan perkerasan
− Lapis pondasi bawah (sub base course)
− Lapis pondasi atas (base course)
− Prime Coat
− Lapis Laston
e. Volume pekerjaan pelengkap
- Pemasangan rambu-rambu
- Pengecatan marka jalan
- Pemasangan patok kilometer
- Penanaman pohon ( stabilisasi tanaman ) dan penerangan
2.5.2 Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan diambil dari Harga Satuan Dasar Upah Dan Bahan Serta
Biaya Operasi Peralatan Dinas Bina Marga Surakarta Tahun anggaran 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2.5.3 Kurva S
Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan
dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan
Kurva S. Kurva S sendiri dibuat dengan cara membagi masing-masing bobot
pekerjaan dalam (Rp) dengan jumlah bobot pekerjaan keseluruhan dikali 100%
sehingga hasilnya adalah dalam (%), kemudian bobot pekerjaan (%) tersebut
dibagi dengan lamanya waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan setelah itu hasil
perhitungan dimasukkan dalam table time schedule. Dari tabel tersebut dapat
diketahui jumlah (%) dan % komulatif tiap minggunya, yang selanjutnya
diplotkan sehingga membentuk Kurva S.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
BAB III
PERENCANAAN JALAN
3.1. Penetapan Trace Jalan
3.1.1 Gambar Perbesaran Peta
Peta topografi skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat
trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1:5.000, trace digambar
dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.
3.1.2 Penghitungan Trace Jalan
Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth,
sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3.1.3 Penghitungan Azimuth :
Diketahui koordinat :
A = ( 0 ; 0 )
PI – 1 = ( 235 ; 270 )
PI – 2 = ( 835 ; 10 )
PI – 3 = ( 1280 ; 620 )
PI – 4 = ( 1730 ; 375 )
PI – 5 = ( 2005 ; 730 )
PI – 6 = ( 2245 ; 285 )
PI – 7 = ( 2450 ; 685 )
B = ( 2860 ; -20 )
"24,724102700235
'0
1
11
=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXXArcTg
A
AAα
"2,4325113
18027010235835
180
'0
0
0
12
1221
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXXArcTgα
"81,39636106208351280
'0
23
2332
=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgα
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
"5733118
18062037512801730
180
'0
0
0
34
3443
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgα
"08,47453737573017302005
'0
45
4554
=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgα
"1,3939151
18073028520052245
180
'0
0
0
56
5665
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgα
"5,682728568522452450
'0
67
6776
=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−−
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgα
( )"9949149
18068520
24502860
180
'0
0
0
7
77
=
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−−
=
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
=−
ArcTg
YYXX
ArcTgB
BBα
3.1.4 Penghitungan Sudut PI
'''0
'0'01211
96,352372"24,7241"2,4325113
=
−=
−=∆ −− Aαα
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
"39,31977
"81,39636"2,4325113'0
'0'032212
=
−=
−=∆ −− αα
"19,172782"81,39636"5733118
'0
'0'032433
=
−=
−=∆ −− αα
"92,94880"08,474537"5733118
'0
'0'0
54434
=
−=
−=∆ −− αα
"5253113"08,474537"1,3939151
'0
'0'0
54655
=
−=
−=∆ −− αα
"6,3231124"5,6827"1,3939151
'0
'0'076656
=
−=
−=∆ −− αα
"5,3242122"5,6827"9949149
'0
'0'0
7677
=
−=
−=∆ −− αα B
3.1.5 Penghitungan Jarak Antar PI
a. Menggunakan rumus Phytagoras
m
YYXXd AAA
946,357)0270()0235(
)()(22
21
211
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd
911,653)27010()235835(
)()(22
212
21221
=
−+−=
−+−=−
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
m
YYXXd
066,755)10620()8351280(
)()(22
223
22332
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd
372,512)620375()12801730(
)()(22
234
23443
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd
055,449)375730()17302005(
)()(22
245
24554
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd
594,505)730285()20052245(
)()(22
256
25665
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd
472,449)285685()22452450(
)()(22
267
26776
=
−+−=
−+−=−
m
YYXXd BBB
552,815)685)20(()24502860(
)()(22
27
277
=
−−+−=
−+−=−
b. Menggunakan rumus Sinus
mSin
SinXX
dA
AA
975,49463,115281
0490"'0
1
11
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
mSin
SinXXd
911,6532,4325113
235835"'0
21
1221
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mSin
SinXX
d
066,75581,39636
8351280"'0
32
2332
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mSin
SinXX
d
372,5125733118
12801730"'0
43
3443
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mSin
SinXX
d
055,44908,474537
17302005"'0
54
4554
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mSin
SinXX
d
594,5051,3939151
20052245"'0
65
5665
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mSin
SinXX
d
472,4495,6827
22452450"'0
76
6776
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
mSin
SinXX
dB
BB
552,8159949149
24502860"'0
7
77
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
c. Menggunakan rumus Cosinus
mCos
CosYYd
A
AA
946,35724,7241
0270"'0
1
11
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYYd
911,6532,4325113
27010"'0
21
1221
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYY
d
066,75581,39636
10620"'0
32
2332
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYY
d
372,5125733118
620375"'0
43
3443
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYY
d
055,44908,474537
375730"'0
54
4554
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mCos
CosYY
d
594,5051,3939151
730285"'0
65
5665
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYY
d
472,4495,6827
285685"'0
76
6776
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
mCos
CosYY
dB
BB
552,8159949149
685)20("'0
7
77
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −−=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −=
−− α
∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-4 + d4-5+ d5-6 + d6-7 +d7-B
= 357,946 + 653,911 + 755,066 + 512,372 + 449,055 + 505,594 + 449,472 +
815,552
= 4498,968 m
3.1.6 Penghitungan Kelandaian Melintang
Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui
kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :
a. Kelandaian dihitung tiap 50 m
b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing
sepanjang 100 m dari as jalan
c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan
jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan :
i =Lh∆ x 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
h = ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡− tiggibedax
konturantarjaraktitikterhadapkonturjarakkonturElevasi
dimana:
i : Kelandaian melintang
L : Panjang potongan (200m)
∆h : Selisih ketinggian dua kontur terpotong
Contoh perhitungan :
Gambar 3.2. Trace Jalan
Elevasi pada titik 3
m
ba
000,1124
5,125,23,01125
5,12231125ki 3 titik Elevasi
=
×⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−=
m
ba
929,1108
5,126,02,05,1112
5,12335,1112ka 3 titik Elevasi
=
×⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛−=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−=
76
54
32
1137,5
1125
1112,5
a
b
b
a
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
No STA Elevasi Beda
Tinggi (Dh)
Lebar Pot Melintang
(L)
Kelandaian Melintang
(%)
Klasifikasi Medan Kiri Center Kanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0+000 1106.944 1112.500 1112.500 5.556 200 2.778 Datar
1 0+050 1115.760 1117.500 1112.500 3.260 200 1.630 Datar
2 0+100 1120.433 1123.106 1112.500 7.933 200 3.967 Datar
3 0+150 1124.000 1125.000 1108.929 15.071 200 7.535 Bukit
4 0+200 1128.354 1126.316 1140.278 11.924 200 5.962 Bukit
5 0+250 1132.108 1129.167 1147.222 15.114 200 7.557 Bukit
6 0+300 1137.500 1137.500 1131.250 6.250 200 3.125 Bukit
7 0+350 1141.935 1142.500 1137.500 4.435 200 2.217 Datar
8 0+400 1156.818 1149.138 1125.000 31.818 200 15.909 Bukit
9 0+450 1161.000 1154.044 1152.083 8.917 200 4.458 Bukit
10 0+500 1166.667 1159.868 1143.750 22.917 200 11.459 Bukit
11 0+550 1172.697 1164.674 1122.500 50.197 200 25.098 Datar
12 0+600 1177.604 1169.565 1137.500 40.104 200 20.052 Bukit
13 0+650 1182.031 1174.405 1165.625 16.406 200 8.203 Bukit
14 0+700 1184.593 1179.902 1177.083 7.510 200 3.755 Bukit
15 0+750 1187.500 1184.375 1181.771 5.729 200 2.865 Datar
16 0+800 1192.262 1188.859 1186.310 5.952 200 2.976 Datar
17 0+850 1199.013 1193.250 1189.015 9.998 200 4.999 Bukit
18 0+900 1203.390 1197.500 1189.453 13.937 200 6.969 Bukit
19 0+950 1206.875 1197.426 1189.464 17.411 200 8.706 Bukit
20 1+000 1206.250 1197.360 1190.789 15.461 200 7.731 Bukit
21 1+050 1202.917 1201.488 1197.292 5.625 200 2.813 Datar
22 1+100 1207.839 1207.622 1200.000 7.839 200 3.919 Bukit
23 1+150 1207.813 1212.981 1209.375 1.562 200 0.781 Datar
24 1+200 1209.439 1218.137 1211.029 1.590 200 0.795 Datar
25 1+250 1213.603 1223.039 1215.417 1.814 200 0.907 Datar
26 1+300 1219.097 1226.758 1223.333 4.236 200 2.118 Datar
27 1+350 1223.684 1230.603 1229.819 6.135 200 3.068 Bukit
28 1+400 1227.083 1234.722 1235.671 8.588 200 4.294 Bukit
29 1+450 1231.250 1238.158 1242.969 11.719 200 5.860 Bukit
30 1+500 1237.500 1241.118 1250.000 12.500 200 6.250 Bukit
31 1+550 1240.188 1243.594 1250.000 9.812 200 4.906 Bukit
32 1+600 1242.799 1245.781 1250.000 7.201 200 3.601 Bukit
33 1+650 1245.833 1248.214 1255.743 9.910 200 4.955 Bukit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
No STA Elevasi Beda
Tinggi (Dh)
Lebar Pot Melintang
(L)
Kelandaian Melintang
(%)
Klasifikasi Medan Kiri Center Kanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
34 1+700 1247.872 1250.000 1259.797 11.925 200 5.962 Bukit
35 1+750 1250.000 1255.000 1265.132 15.132 200 7.566 Bukit
36 1+800 1267.750 1260.197 1252.632 15.118 200 7.559 Bukit
37 1+850 1271.354 1265.132 1257.639 13.715 200 6.858 Bukit
38 1+900 1275.000 1270.946 1263.194 11.806 200 5.903 Bukit
39 1+950 1284.135 1275.757 1262.500 21.635 200 10.818 Bukit
40 2+000 1290.104 1280.093 1262.500 27.604 200 13.802 Bukit
41 2+050 1295.417 1281.019 1285.833 9.584 200 4.792 Bukit
42 2+100 1300.000 1288.690 1282.955 17.045 200 8.523 Bukit
43 2+150 1303.750 1291.510 1300.000 3.750 200 1.875 Datar
44 2+200 1309.524 1298.684 1305.556 3.968 200 1.984 Datar
45 2+250 1313.393 1300.000 1312.500 0.893 200 0.447 Datar
46 2+300 1298.000 1311.058 1315.179 17.179 200 8.590 Bukit
47 2+350 1307.639 1316.379 1332.292 24.653 200 12.327 Bukit
48 2+400 1315.789 1325.000 1340.217 24.428 200 12.214 Bukit
49 2+450 1320.833 1330.000 1343.182 22.349 200 11.175 Bukit
50 2+500 1323.897 1336.250 1346.970 23.073 200 11.537 Bukit
51 2+550 1321.591 1335.119 1350.000 28.409 200 14.205 Bukit
52 2+600 1322.656 1335.294 1350.000 27.344 200 13.672 Bukit
53 2+650 1321.371 1339.527 1350.000 28.629 200 14.315 Bukit
54 2+700 1321.131 1342.650 1355.769 34.638 200 17.319 Bukit
55 2+750 1363.333 1347.297 1336.742 26.591 200 13.296 Bukit
56 2+800 1368.056 1350.000 1342.647 25.409 200 12.705 Bukit
57 2+850 1371.875 1354.167 1350.000 21.875 200 10.938 Bukit
58 2+900 1375.000 1362.500 1355.147 -9.853 200 9.927 Bukit
59 2+950 1380.556 1367.391 1358.929 21.627 200 10.814 Bukit
60 3+000 1387.500 1373.750 1362.500 25.000 200 12.500 Bukit
61 3+050 1392.045 1377.885 1362.500 29.545 200 14.773 Bukit
62 3+100 1397.266 1381.250 1350.000 47.266 200 23.633 Bukit
63 3+150 1404.167 1383.654 1347.656 56.511 200 28.256 Gunung
64 3+200 1408.152 1387.500 1348.958 59.194 200 29.597 Gunung
65 3+250 1377.174 1392.279 1415.000 37.826 200 18.913 Bukit
66 3+300 1381.731 1400.000 1416.964 35.233 200 17.617 Bukit
67 3+350 1385.648 1401.705 1420.833 35.185 200 17.593 Bukit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Sambungan dari Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang
No STA Elevasi Beda
Tinggi (Dh)
Lebar Pot Melintang
(L)
Kelandaian Melintang (%)
Klasifikasi Medan Kiri Center Kanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
68 3+400 1387.500 1405.682 1423.333 35.833 200 17.917 Bukit
69 3+450 1389.583 1411.110 1427.604 38.021 200 19.011 Bukit
70 3+500 1393.500 1416.667 1433.333 39.833 200 19.917 Bukit
71 3+550 1397.727 1419.444 1436.719 38.992 200 19.496 Bukit
72 3+600 1400.000 1423.077 1442.763 42.763 200 21.382 Bukit
73 3+650 1403.676 1425.000 1450.000 46.324 200 23.162 Bukit
74 3+700 1450.359 1434.091 1416.964 33.395 200 16.698 Bukit
75 3+750 1451.349 1438.889 1423.913 27.436 200 13.718 Bukit
76 3+800 1452.037 1445.833 1428.365 23.672 200 11.836 Bukit
77 3+850 1453.049 1450.000 1431.771 21.278 200 10.639 Bukit
78 3+900 1454.006 1450.806 1433.333 20.673 200 10.337 Bukit
79 3+950 1454.167 1450.752 1438.889 15.278 200 7.639 Bukit
80 4+000 1454.433 1450.926 1438.851 15.582 200 7.791 Bukit
81 4+050 1455.896 1450.446 1438.438 17.458 200 8.729 Bukit
82 4+100 1452.232 1453.819 1438.542 13.690 200 6.845 Bukit
83 4+150 1462.500 1458.681 1438.782 23.718 200 11.859 Bukit
84 4+200 1475.000 1463.333 1440.132 34.868 200 17.434 Bukit
85 4+250 1482.212 1467.083 1441.964 40.248 200 20.124 Bukit
86 4+300 1487.500 1471.875 1453.365 34.135 200 17.068 Bukit
87 4+350 1489.167 1475.000 1461.859 27.308 200 13.654 Bukit
88 4+400 1490.972 1482.639 1457.639 33.333 200 16.667 Bukit
89 4+450 1496.094 1487.500 1450.000 46.094 200 23.047 Bukit
Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat:
Medan datar : 15 titik
Medan bukit : 73 titik
Medan gunung : 2 titik
Dari 90 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK,
Hal 11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 40 – 60
km/jam. Diambil kecepatan 40 km /jam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal
Data dan klasifikasi desain :
Vr = 40 km/jam
emax = 10 %
en = 2 %
Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m
( )166,0
4000065,0192,0)00065,0(192,0max
=−=−=
xxVf
( )
( )
0
2
2maxmax
max
243,3040
166,01,053,181913
53,181913
=
+×=
+×=
Vrfe
D
0648,2850
4,1432
4,1432
=
=
=Rd
Dd
0997,0243,30
648,2810,02243,30
648,2810,0
2
2
2
2max
max2
max
2max
=
××+
×−=
××+
×−=
DDde
DDde
ed
= 9,97 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
( )
( )m
feVrR
363,47166,010,0127
40
1272
maxmax
2
min
=+
=
+=
3.2.2 Tikungan PI 1
Diketahui :
− Vr = 40 Km/Jam
− ∆PI1 = 720 23’ 35,96”
− emax = 10 %
− en = 2 %
− Direncanakan Rd = 70 m > Rmin = 47,363 m.
3.2.1.1. Menentukan superelevasi desain:
0463,2070
4,1432
4,1432
=
=
=Rd
Dd
%95,80895,0
243,30463,2010,02
243,30463,2010,0
2
2
2
max
max2
max
2max
==
××+
×−=
××+
×−=
DDde
DDde
ed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
3.2.1.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)
a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung
peralihan, maka panjang lengkung:
m
TVrLs
33,33
36,3
406,3
=
×=
×=
b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:
m
ceVr
cRdVrLs d
879,254,00895,040727,2
4,07040022,0
727,2022,0
3
3
=
×−
××=
×−
××=
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:
( )Vr
reee
Ls nm ××−
=6,3
Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk
Vr = 40 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.
( )
m
Ls
397,25
40035,06,302,01,0
=
××−
=
d. Berdasarkan Bina Marga :
( )
( ) ( )
m
meewLs dn
99,45
1200895,002,02
5,322
=
×+××
=
×+×=
Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls yaitu 70 m.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3.2.1.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan
"71,4439287014,34
360704
360
'0=
×××
=
×××
=Rd
Lssπ
θ
( )"'0
'0'01
54,6415"71,4439282"96,352372
)2(
=
×−=
×−∆=∆ sPIc θ
m
RdcLc
400,18
7014,3180
54,6415180
"'0
=
××=
××∆
= π
Syarat tikungan S-C-S
.20400,18 <= mLc Syarat tikungan S-C-S tidak terpenuhi maka
digunakan tikungan S-S.
'''0
"''0
1
98,471136
96,3523722121
=
×=
∆×= PIsθ
m
RdsLs
400,8890
7014,398,47113690
'''0
=
××=
××=
πθ
m
RLsLsXs
875,847040
400,88400,88
40
2
3
2
3
=×
−=
×−=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
m
RdLss
606,18706
400,886
2
2
=×
=
×=Υ
( )( )
m
sRdsP
096,598,471136cos170606,18
cos1"'0
=−−=
−−Υ= θ
m
sRdXsK
536,4398,471136sin70875,84
sin"'0
=×−=
×−= θ
( )( )
m
KPIPRdTs
491,98536,4396,352372/tan096,570
/tan"'0
21
121
=+×+=
+∆×+=
m
RdPIpRdEs
056,23
70"96,35'2372/cos
096,570
/cos
02
1
121
=
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +=
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∆+
=
L total = 2 Ls
= 2 x 88,400 = 176,800 m
Kontrol perhitungan tikungan S – S
Ts > Ls
98,491 > 88,400 OK
(Tikungan S - S bisa digunakan)
3.2.1.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan
Rumus:
( ) ( ) ZTdncbnB +−++= 1'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Dimana :
B = Lebar perkerasan pada tikungan
n = Jumlah jalur Lintasan (2)
b’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan
c = Kebebasan samping (0,8m)
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Ketentuan Lain :
Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka
kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang )
b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)
p = 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)
A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)
Vr = 40 km/jam
a. Pelebaran tikungan pada PI 1
* Secara Analisis
Vr = 40 km/jam
R = 70 m
m
PRRb
414,06,77070
"22
22
=−−=
−−=
m
bbb
014,3414,06,2
"'
=+=
+=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
( )( )
m
RAPARTd
259,0701,26,721,270
22
2
=
−+×+=
−++=
m
RVZ
502,070
40105,0
105,0
=
×=
×=
( ) ( )( ) ( )
m
ZTdncbnB
389,8502,0259,0128,0014,32
1'
=+−++=
+−++=
Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m
Ternyata B > 7
8,389 > 7
8,389 – 7 = 1,389 m
Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 1,389 m
3.2.1.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1
Data-data :
Vr = 40 km/jam
R = 70 m
Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m
Lc = Ltot = 176,800 m
Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m
Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m
a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) :
Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
= 0,5 (40 – 7)
= 16,5 m
b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) :
Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)]
= 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )]
= 46,046 m ~ 47 m
c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).
Jh = 47 m
Ltot = 176,800 m
Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :
m
RJhRE
912,37014,3
9047cos170
90cos1
=
⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛××
−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
××
−=π
Nilai E < Eo (3,912 < 16,5)
Kesimpulan :
Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.1.6. Hasil penghitungan
a. Tikungan PI1 menggunakan tipe Spiral - Spiral dengan hasil penghitungan
sebagai berikut:
∆PI1 = 720 23’ 35,96”
Rd = 70 m
Ts = 98,491 m
Es = 23,056 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Ls = 88,400 m
Xs = 84,875 m
Ys = 18,606 m
emax = 10 %
ed = 8,95 %
en = 2 %
b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 1,389 m.
c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1.
Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
3.2.2 Tikungan PI 2
Diketahui :
− Vr = 40 Km/Jam
− ∆PI1 = 770 19’ 3,39”
− emax = 10 %
− en = 2 %
− Direncanakan Rd = 80 m > Rmin = 47,363 m.
3.2.2.1. Menentukan superelevasi desain:
0905,17860
4,1432
4,1432
=
=
=Rd
Dd
%34,80834,0
243,30905,1710,02
243,30905,1710,0
2
2
2
max
max2
max
2max
==
××+
×−=
××+
×−=
DDde
DDde
ed
3.2.2.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)
a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung
peralihan, maka panjang lengkung:
m
TVrLs
33,33
36,3
406,3
=
×=
×=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:
m
ceVr
cRdVrLs d
257,214,00956,040727,2
4,08040022,0
727,2022,0
3
3
=
×−
××=
×−
××=
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:
( )Vr
reee
Ls nm ××−
=6,3
Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk
Vr = 40 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.
( )
m
Ls
397,25
40035,06,302,01,0
=
××−
=
d. Berdasarkan Bina Marga :
( )
( ) ( )
m
meewLs dn
428,43
1200834,002,02
5,322
=
×+××
=
×+×=
Dipakai nilai Ls yg terbesar yaitu 43,428 m.
3.2.2.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan
( )
( )
m
RdLsLsXs
421,43
8040428,431428,43
401
2
2
2
2
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
×−=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
×−=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
m
RdLsYs
929,3806
428,436
2
2
=×
=
×=
"'0 43,5331580428,4390
90
=
×=
×=
π
πθ
RdLss
m
RdsPILc
495,64
8014,3180
"43,5'33152"39,3'1977180
2
00
1
=
×××−
=
×××−∆
= πθ
( )
( )m
sRdRd
LsP
000,1
"43,5'3315cos180806
428,43
cos16
02
2
=
−×−×
=
−×−×
= θ
m
sRdRd
LsLsK
660,21
"43,5'3315sin80)80(40)428,43(428,43
sin40
02
3
2
3
=
×−×
−=
×−×
−= θ
( )( )
m
KPIPRdTt
458,86660,21"39,3'1977/tan000,180
/tan0
21
121
=+×+=
+∆×+=
m
RdPIPRdEs
729,23
80"39,3'1977/cos
000,180
/cos
02
1
121
=
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +=
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∆+
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Ltotal = LC + (2 x LS)
= 64,495 + (2 x 43,428)
= 151,351 m
2 Tt > Ltotal
2 x 86,458 m > 151,351 m
172,916 m > 151,351 m OK
(Tikungan S-C-S bisa digunakan)
3.2.2.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan
Rumus:
( ) ( ) ZTdncbnB +−++= 1'
Dimana :
B = Lebar perkerasan pada tikungan
n = Jumlah jalur Lintasan (2)
b’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan
c = Kebebasan samping (0,8m)
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Ketentuan Lain :
Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka
kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang )
b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)
p = 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)
A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)
Vr = 40 km/jam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b. Pelebaran tikungan pada PI 2
* Secara Analisis
Vr = 40 km/jam
R = 80 m
m
PRRb
362,06,78080
"22
22
=−−=
−−=
m
bbb
962,2362,06,2
"'
=+=
+=
( )( )
m
RAPARTd
122,0801,26,721,280
22
2
=
−+×+=
−++=
m
RVZ
470,080
40105,0
105,0
=
×=
×=
( ) ( )( ) ( )
m
ZTdncbnB
116,8470,0122,0128,0962,22
1'
=+−++=
+−++=
Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m
Ternyata B > 7
8,116 > 7
8,116 – 7 = 0,116 m
Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 0,116 m
3.2.2.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Data-data :
Vr = 40 km/jam
R = 80m
Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m
Lc = Ltot = 151,351 m
Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 40 m
Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 200 m
a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) :
Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)
= 0,5 (40 – 7)
= 16,5 m
b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) :
Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ⁄(ƒp)]
= 0,694 . 40 + 0,004 . [40² ⁄ (0,35 )]
= 46,046 m ~ 47 m
c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).
Jh = 47 m
Ltot = 151,351 m
Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :
m
RJhRE
430,38014,3
9047cos180
90cos1
=
⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛××
−=
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
××
−=π
Nilai E < Eo (3,430 < 16,5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Kesimpulan :
Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.2.6. Hasil penghitungan
a. Tikungan PI2 menggunakan tipe Spiral - Circle - Spiral dengan hasil
penghitungan sebagai berikut:
∆PI2 = 770 19’ 3,39”
Rd = 80 m
Tt = 86,458 m
Es = 23,729 m
Ls = 43,428 m
Xs = 43,421 m
Ys = 3,929 m
emax = 10 %
ed = 8,34 %
en = 2 %
b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,116 m.
c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2.
Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.
3.2.2 Hasil perhitungan pada tikungan PI 3 s/d PI 7
Hasil perhitungan untuk PI 3 s/d PI 7 dapat di lihat dalam Tabel 3.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
3.3 Penghitungan Stationing
Data – data tikungan :
dA – 1 : 357,946 m
d1 – 2 : 653,911 m
d2 – 3 : 755,066 m
d3 – 4 : 512,372 m
d4 – 5 : 449,055 m
d5 – 6 : 505,594 m
d6 – 7 : 449,472 m
d7 – B : 815,552 m
1. Tikungan PI1 (S-S)
Ts1 = 98,491 m
Ls1 = 88,400 m
2. Tikungan PI2 (S-C-S)
Tt2 = 86,458 m
Ls2 = 43,428 m
Lc2 = 64,495 m
3. Tikungan PI3 (S-C-S)
Tt3 = 98,103 m
Ls3 = 40,992 m
Lc3 = 88,843 m
4. Tikungan PI4 (S-C-S)
Tt4 = 95,817 m
Ls4 = 40,992 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Lc4 = 85,889 m
5. Tikungan PI5 (S-C-S)
Tt5 = 132,477 m
Ls5 = 45,99 m
Lc5 = 93,115 m
6. Tikungan PI6 (S-C-S)
Tt6 = 175,700 m
Ls6 = 43,428 m
Lc6 = 130,377 m
7. Tikungan PI7 (S-C-S)
Tt7 = 120,543 m
Ls7 = 50,274 m
Lc7 = 56,781 m
STA A = 0 + 000
STA PI 1 = Sta A + dA – 1
= (0 + 000) + 357,946
= 0 + 357,946 m
STA TS1 = Sta PI 1 – Ts1
=(0 + 357,946) – 98,491
= 0 + 259,455 m
STA ST1 = Sta TS1 + (2 x Ls1)
= (0 + 259,455) + (2×88,400)
= 0 + 436,255 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
STA PI2 = Sta ST1 + d1-2 – Ts1
= (0 + 436,255) + 653,911 – 98,491
= 0 + 991,675 m
STA TS2 = Sta PI 2 – Tt2
=(0 + 991,675) – 86,458
= 0 + 905,217 m
STA SC2 = Sta TS2 + Ls2
= (0 + 905,217) + 43,428
= 0 + 948,645 m
STA CS2 = Sta SC2 + Lc2
= (0 + 948,645) + 64,495
= 1 + 013,140 m
STA ST2 = Sta CS2 + Ls2
= (1 + 013,140) + 43,428
= 1 + 056,568 m
STA PI3 = Sta ST2 + d2-3 – Tt2
= (1 + 056,568) + 755,066 – 86,458
= 1 + 725,176 m
STA TS3 = Sta PI 3 – Tt3
=(1 + 725,176) – 98,103
= 1 + 627,073 m
STA SC3 = Sta TS3 + Ls3
= (1 + 627,073) + 40,992
= 1 + 668,065 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
STA CS3 = Sta SC3 + Lc3
= (1 + 668,065) + 88,483
= 1 + 756,548 m
STA ST3 = Sta CS3 + Ls3
= (1 + 756,548) + 40,992
= 1 + 797,540 m
STA PI4 = Sta ST3 + d3-4 – Tt3
= (1 + 797,540) + 512,372 – 98,103
= 2 + 211,809 m
STA TS4 = Sta PI 4 – Tt4
=(2 + 211,809) – 95,817
= 2 + 115,992 m
STA SC4 = Sta TS4 + Ls4
= (2 + 115,992) + 40,992
= 2 + 156,984 m
STA CS4 = Sta SC4 + Lc4
= (2 + 156,984) + 85,889
= 2 + 242,873 m
STA ST4 = Sta CS4 + Ls4
= (2 + 242,873) + 40,992
= 2 + 283,865 m
STA PI5 = Sta ST4 + d4-5 – Tt4
= (2 + 283,865) + 449,055 – 95,817
= 2 + 637,103 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
STA TS5 = Sta PI 5 – Tt5
=(2 + 637,103) – 132,477
= 2 + 504,626 m
STA SC5 = Sta TS5 + Ls5
= (2 + 504,626) + 45,99
= 2 + 550,616 m
STA CS5 = Sta SC5 + Lc5
= (2 + 550,616) + 93,115
= 2 + 643,731 m
STA ST5 = Sta CS5 + Ls5
= (2 + 643,731) + 45,99
= 2 + 689,721 m
STA PI6 = Sta ST5 + d5-6 – Tt5
= (2 + 689,721) + 505,594 – 132,477
= 3 + 062,838 m
STA TS6 = Sta PI 6 – Tt6
=(3 + 062,838) – 175,700
= 2 + 887,138 m
STA SC6 = Sta TS6 + Ls6
= (2 + 887,138) + 43,428
= 2 + 930,566 m
STA CS6 = Sta SC6 + Lc6
= (2 + 930,566) + 130,377
= 3 + 060,943 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
STA ST6 = Sta CS6 + Ls6
= (3 + 060,943) + 43,428
= 3 + 104,371 m
STA PI7 = Sta ST6 + d6-7 – Tt6
= (3 + 104,371) + 449,472 – 175,700
= 3 + 378,143 m
STA TS7 = Sta PI 7 – Tt7
=(3 + 378,143) – 120,543
= 3 + 257,600 m
STA SC7 = Sta TS7 + Ls7
= (3 + 257,600) + 50,274
= 3 + 307,874 m
STA CS7 = Sta SC7 + Lc7
= (3 + 307,874) + 56,781
= 3 + 364,655 m
STA ST7 = Sta CS7 + Ls7
= (3 + 364,655) + 50,274
= 3 + 414,929 m
STA B = Sta ST7 + d7-B – Tt7
= (3 + 414,929) + 815,552 – 120,543
= 4 + 109,938 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
3.3 Kontrol Overlaping
Diketahui:
Diketahui :
det/11,11360040000
/40
m
jamkm
renV
=
=
=
Syarat overlapping
d ≥ 3 dt
≥ 3 × 11,11 m/dt .dt
d ≥ 33,33 m Aman
Koordinat :
A = (0 ; 0)
PI1 = (235 ; 270)
PI2 = (835 ; 10)
PI3 = (1280 ; 620)
PI4 = (1730 ; 375)
PI5 = (2005 ; 730)
PI6 = (2245 ; 285)
PI7 = (2450 ; 685)
B = (2860 ; -20)
Jembatan 1 = (1140 ; 450)
Jembatan 2 = (2675 ; 285)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Jarak PI2 – Jembatan 1 = ( ) ( ) m374,535104508351140 22 =−+−
Jarak Jembatan 1 – PI 3 = ( ) ( ) m227,22045062011401280 22 =−+−
Jarak PI7 – Jembatan 2 = ( ) ( ) m939,45868528524502675 22 =−+−
Jarak Jembatan 2 – B = ( ) ( ) m721,3562852026752860 22 =−−+−
STA Jembatan 1 = STA ST2 + (Jarak PI2 - Jembatan 1 ) – Tt2
= (1 + 056,568) + 535,374 – 86,458
= 1+ 505,484 m
STA Jembatan 2 = STA ST7 + (Jarak PI7 – Jembatan 2) – Tt7
= (3 + 414,929) + 458,939 – 120,543
= 3 + 753,325 m
Sehingga agar tidak over laping dn > 33,33 m
1. A – PI1
d 1 = da-1 – Tt1
= 357,946 – 75,082
= 282,864 m > 33,33 m Aman
2. PI1 – PI2
d 2 = STA TS2 - STA ST1
= (0 + 905,217) – (0 + 347,855)
= 557,362 m > 33,33 m Aman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
3. PI2 – Jembatan 1
d 3 = STA Jembatan 1 - (½ asumsi) – STA ST2
= (1+ 505,484) - (½ x 30) – (1 + 056,568)
= 433,916 m > 33,33 m Aman
4. Jembatan 1 – PI3
d 4 = STA TS3 – STA Jembatan 1 - (½ asumsi)
= (1 + 627,073) – (1+ 505,484) − (½ x 30)
= 106,589 m > 33,33 m Aman
5. PI3 – PI4
d 5 = STA TS4 - STA ST3
= (2 + 115,992) – (1 + 797,540)
= 318,452 m > 33,33 m Aman
6. PI4 – PI5
d 6 = STA TS5 - STA ST4
= (2 + 504,626) – (2 + 283,865)
= 220,761 m > 33,33 m Aman
7. PI5 – PI6
d 7 = STA TS6 - STA ST5
= (2 + 887,138) - (2 + 689,721)
= 197,417 m > 33,33 m Aman
8. PI6 – PI7
d 8 = STA TS7 - STA ST6
= (3 + 257,600) - (3 + 104,371)
= 153,229 m > 33,33 m Aman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
9. PI7 – Jembatan 2
d 9 = STA Jembatan 2 - (½ asumsi) – STA ST7
= (3 + 753,325) - (½ x 30) – (3 + 414,929)
= 323,396 m > 33,33 m Aman
10. Jembatan 2 – B
d 10 = STA B − STA Jembatan 2 - (½ asumsi)
= (4 + 109,938) – (3 + 753,325) - (½ x 30)
= 341,613 m > 33,33 m Aman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
3.5 Perhitungan Alinemen Vertikal
Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli
Stationing Elevasi Stationing Elevasi 0+000 1112.500 1+650 1248.214 0+050 1117.500 1+700 1250.000 0+100 1123.106 1+750 1255.000 0+150 1125.000 1+800 1260.197 0+200 1126.316 1+850 1265.132 0+250 1129.167 1+900 1270.946 0+300 1137.500 1+950 1275.757 0+350 1142.500 2+000 1280.093 0+400 1149.138 2+050 1281.019 0+450 1154.044 2+100 1288.690 0+500 1159.868 2+150 1291.510 0+550 1164.674 2+200 1298.684 0+600 1169.565 2+250 1300.000 0+650 1174.405 2+300 1311.058 0+700 1179.902 2+350 1316.379 0+750 1184.375 2+400 1325.000 0+800 1188.859 2+450 1330.000 0+850 1193.250 2+500 1336.250 0+900 1197.500 2+550 1335.119 0+950 1197.426 2+600 1335.294 1+000 1197.360 2+650 1339.527 1+050 1201.488 2+700 1342.650 1+100 1207.622 2+750 1347.297 1+150 1212.981 2+800 1350.000 1+200 1218.137 2+850 1354.167 1+250 1223.039 2+900 1362.500 1+300 1226.758 2+950 1367.391 1+350 1230.603 3+000 1373.750 1+400 1234.722 3+050 1377.885 1+450 1238.158 3+100 1381.250 1+500 1241.118 3+150 1383.654 1+550 1243.594 3+200 1387.500 1+600 1245.781 3+250 1392.279
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Sambungan dari Tabel 3.3 Elevasi Muka Tanah Asli
Stationing Elevasi Stationing Elevasi 3+300 1400.000 3+900 1450.806 3+350 1401.705 3+950 1450.752 3+400 1405.682 4+000 1450.926 3+450 1411.110 4+050 1450.446 3+500 1416.667 4+100 1453.819 3+550 1419.444 4+150 1458.681 3+600 1423.077 4+200 1463.333 3+650 1425.000 4+250 1467.083 3+700 1434.091 4+300 1471.875 3+750 1438.889 4+350 1475.000 3+800 1445.833 4+400 1482.639 3+850 1450.000 4+450 1487.500
3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana :
• Jembatan 1
Elevasi dasar sungai = +1225
Elevasi muka air sungai = +1228
Elevasi muka air sungai saat banjir = +1230
Ruang bebas = 3 m
Tebal plat jembatan = 1,5 m
Elevasi rencana jembatan minimum = +1233,5
• Jembatan 2
Elevasi dasar sungai = +1421,5
Elevasi muka air sungai = +1424
Elevasi muka air sungai saat banjir = +1426
Ruang bebas = 3 m
Tebal plat jembatan = 1,5 m
Elevasi rencana jembatan minimum = +1432,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
3.5.2. Perhitungan kelandaian memanjang
Tabel 3.4 Data Titik PVI
No Titik STA Elevasi Beda Tinggi
(m)
Jarak Datar
(m)
Kelandaian
Memanjang
(%)
1 A 0+000 1112,5
2 PVI 1 0+300 1138
3 PVI 2 0+900 1197
4 PVI 3 1+100 1208
5 PVI 4 1+375 1235
6 PVI 5 1+500 1235
7 PVI 6 2+000 1280
8 PVI 7 2+375 1317
9 PVI 8 3+000 1370
10 PVI 9 3+500 1416
11 PVI 10 3+625 1435
12 PVI 11 3+750 1435
13 PVI 12 3+950 1450
14 PVI 13 4+150 1457,6
15 B 4+450 1487
Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :
%100×∆
=jarakelevasign
Contoh Penghitungan :
% 8,5
%100300
1112,5 - 1381
100%A - 1 PVIJarak
A Elevasi1 PVI Elevasi1
=
×=
×−
=g
Perhitungan kelandaian memanjang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas
25,5 300 8,50
59
11 27 0
45 37
53 46
11,5 0
15
7,6
29,4
600
200 275 125
500 375 620 500
125 125 200
200
300
9,83
5,50 9,82 0,00
9,00 9,87 8,55
9,10
9,20 0,00 7,50
3,80
9,80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
3.5.3. Penghitungan lengkung vertikal
3.4.2.1 PVI1
Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PV1
Perhitungan Lv:
%33,1%50,8%83,912
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
2,5333,14040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
911,5360
33,140360
2
2
=×
=
∆×=
PVI1
g2=9,83%
g1=8,50 %
ab
cd
e
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Diambil Lv terbesar, yaitu = 53,2 m ~ dibulatkan 54 m
m
LvEv
196,0800
5491,2800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
022,05420054/33,1
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI1
Sta A = Sta PVI1 – 1/2 Lv
= (0 + 300) - 1/2 54
= 0 + 273 m
Sta B = Sta PVI1 – 1/4 Lv
= (0 + 300) - 1/4 54
= 0 + 286,5 m
Sta C = Sta PVI1
= 0 + 300 m
Sta D = Sta PVI1 + 1/4 Lv
= (0 + 300) + 1/4 54
= 0 + 313,5 m
Sta E = Sta PVI1 + 1/2 Lv
= (0 + 300) + 1/2 54
= 0 + 327 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI1 - ( ½Lv x g1 )
= 1038 - (½ 54 x 8,50%)
= 1035,705 m
Elevasi b = Elevasi PVI1 - ¼ Lv x g1 + y
= 1038 - ¼ 54 x 8,5% + 0,022
= 1036,831 m
Elevasi c = Elevasi PVI1 + Ev
= 1038 + 0,196
= 1038,196 m
Elevasi d = Elevasi PVI1 + ¼ Lv x g2 + y
= 1038 + ¼ 54 x 9,83% + 0,022
= 1039,349 m
Elevasi e = Elevasi PVI1 + ½Lv x g2
= 1038 + ½ 54 x 9,83%
= 1040,654
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
3.4.2.2 PVI 2
I
.
Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI2
Perhitungan Lv:
%33,4%83,9%50,523
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
2,17333,44040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
24,19360
33,440360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 173,2 m ~ dibulatkan 174 m
a
PVI2
b c
d e
g2=9,83 %
g3=5,50 %
xx Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
m
LvEv
942,0800
17433,4800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
235,0174200
174/33,4200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI2
Sta A = Sta PVI2 – 1/2 Lv
= (0+900) - 1/2 174
= 0+813 m
Sta B = Sta PVI2 – 1/4 Lv
= (0+900) - 1/4 174
= 0+856,5 m
Sta C = Sta PVI2
= 0+900m
Sta D = Sta PVI2 + 1/4 Lv
= (0+900) + 1/4 174
= 0+943,5 m
Sta E = Sta PVI2 + 1/2 Lv
= (0+900) + 1/2 174
= 0+987 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI2- ½Lv x g2
= 1197 - ½ 174 x 9,83%
= 1188,448 m
Elevasi b = Elevasi PVI2 - ¼ Lv x g2 - y
= 1197 - ¼ 174 x 9,83% - 0,235
= 1192,959 m
Elevasi c = Elevasi PVI2 - Ev
= 1197 – 0,942
= 1196,058 m
Elevasi d = Elevasi PVI2 + ¼ Lv x g3 - y
= 1197 + ¼ 174 x 5,50% - 0,235
= 1199,158 m
Elevasi e = Elevasi PVI2 + ½Lv x g3
= 1197 + ½ 174 x 5,50%
= 1201,785 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
3.4.2.3 PVI3
Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PV3
Perhitungan Lv:
%32,4%50,5%82,934
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
8,17232,44040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
2,19360
32,440360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv terbesar, yaitu = 172,8 m ~ dibulatkan 173 m
PVI3
g4=9,82%
g3=5,50 %
ab
cd
e
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
m
LvEv
934,0800
17332,4800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
234,0173200
173/32,4200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI3
Sta A = Sta PVI3 – 1/2 Lv
= (1 + 100) - 1/2 173
= 1 + 013,5 m
Sta B = Sta PVI3 – 1/4 Lv
= (1 + 100) - 1/4 173
= 1 + 056,75 m
Sta C = Sta PVI3
= 1 + 100 m
Sta D = Sta PVI3 + 1/4 Lv
= (1 + 100) + 1/4 173
= 1 + 143,25 m
Sta E = Sta PVI3 + 1/2 Lv
= (1 + 100) + 1/2 173
= 1 + 186,50 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI3 - ( ½Lv x g3 )
= 1208 - (½ 173 x 5,50%)
= 1203,243 m
Elevasi b = Elevasi PVI3 - ¼ Lv x g3 + y
= 1208 - ¼ 173 x 5,50% + 0,234
= 1205,387 m
Elevasi c = Elevasi PVI3 + Ev
= 1208 + 0,934
= 1208,934 m
Elevasi d = Elevasi PVI3 + ¼ Lv x g4 + y
= 1208 + ¼ 173 x 9,82% + 0,234
= 1212,481 m
Elevasi e = Elevasi PVI3 + ½Lv x g4
= 1208 + ½ 173 x 9,82%
= 1216,494 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
3.4.2.4 PVI 4
Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI4
Perhitungan Lv:
%82,9%82,9%045
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
8,39282,94040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
64,43360
82,940360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 43,64 m ~ dibulatkan 44 m
a b
c d e
g5 = 0 %
g4 = 9,82 %
PVI 4
x x Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
m
LvEv
540,0800
4482,9800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
135,044200
44/82,9200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI4
Sta A = Sta PVI4 – 1/2 Lv
= (1+375) - 1/2 44
= 1+353 m
Sta B = Sta PVI4 – 1/4 Lv
= (1+375) - 1/4 44
= 1+364 m
Sta C = Sta PVI4
= 1+375 m
Sta D = Sta PVI4 + 1/4 Lv
= (1+375) + 1/4 44
= 1+386 m
Sta E = Sta PVI4 + 1/2 Lv
= (1+375) + 1/2 44
= 1+397 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI4- ½Lv x g4
= 1235 - ½ 44 x 9,82%
= 1232,840 m
Elevasi b = Elevasi PVI4 - ¼ Lv x g4 - y
= 1235 - ¼ 44 x 9,82% - 0,135
= 1234,055 m
Elevasi c = Elevasi PVI4 - Ev
= 1235 – 0,540
= 1234,460 m
Elevasi d = Elevasi PVI4 − ¼ Lv x g5 - y
= 1235 − ¼ 44 x 0,00% - 0,135
= 1234,865 m
Elevasi e = Elevasi PVI4 − ½Lv x g5
= 1235 − ½ 44 x 0,00%
= 1235 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
3.4.2.5 PVI 5
PVI 5
Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI5
Perhitungan Lv:
%00,9%0%00,956
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
36000,94040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
40360
00,940360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40 m
a b c d
g5= 0 %
g6 = 9,00 %
e
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
m
LvEv
450,0800
4000,9800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
113,040200
40/00,9200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI5
Sta A = Sta PVI5 – 1/2 Lv
= (1+500) - 1/2 40
= 1+480 m
Sta B = Sta PVI5 – 1/4 Lv
= (1+500) - 1/4 40
= 1+490 m
Sta C = Sta PVI5
= 1+500 m
Sta D = Sta PVI5 + 1/4 Lv
= (1+500) + 1/4 40
= 1+510 m
Sta E = Sta PVI5 + 1/2 Lv
= (1+500) + 1/2 40
= 1+520 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI5- ½Lv x g5
= 1235 - ½ 40 x 0%
= 1235 m
Elevasi b = Elevasi PVI5 - ¼ Lv x g5 + y
= 1235 - ¼ 40x 0% + 0,113
= 1235,113 m
Elevasi c = Elevasi PVI5 + Ev
= 1235 + 0,450
= 1235,450 m
Elevasi d = Elevasi PVI5 + ¼ Lv x g6 + y
= 1235 + ¼ 40 x 9,00% + 0,113
= 1236,013 m
Elevasi e = Elevasi PVI5 + ½Lv x g6
= 1235 + ½ 40 x 9,00%
= 1236,800 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
3.4.2.6 PVI6
Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PV6
Perhitungan Lv:
%87,0%00,9%87,967
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
8,3487,04040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
867,3360
87,040360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv terbesar, yaitu = 34,8 m ~ dibulatkan 35 m
PVI6
g7=9,87%
g6=9,00 %
ab
cd
e
x x Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
m
LvEv
038,0800
3587,0800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
009,035200
35/87,0200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI6
Sta A = Sta PVI6 – 1/2 Lv
= (2 + 000) - 1/2 35
= 1 + 982,5 m
Sta B = Sta PVI6 – 1/4 Lv
= (2 + 000) - 1/4 35
= 1 + 991,25 m
Sta C = Sta PVI6
= 2 + 000 m
Sta D = Sta PVI6 + 1/4 Lv
= (2 + 000) + 1/4 35
= 2 + 008,75 m
Sta E = Sta PVI6 + 1/2 Lv
= (2 + 000) + 1/2 35
= 2 + 017,5 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI6 - ( ½Lv x g6 )
= 1280 - (½ 35 x 9,00%)
= 1278,425 m
Elevasi b = Elevasi PVI6 - ¼ Lv x g6 + y
= 1280 - ¼ 35 x 9,00% + 0,009
= 1279,204 m
Elevasi c = Elevasi PVI6 + Ev
= 1280 + 0,038
= 1280,038 m
Elevasi d = Elevasi PVI6 + ¼ Lv x g7 + y
= 1280 + ¼ 35 x 9,87% + 0,009
= 1280,873 m
Elevasi e = Elevasi PVI6 + ½Lv x g7
= 1280 + ½ 35 x 9,87%
= 1281,727 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
3.4.2.7 PVI 7
I
.
Gambar 3.12 Lengkng Vertikal PVI7
Perhitungan Lv:
%81,1%87,9%06,878
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
4,7281,14040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
04,8360
81,140360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 72,4 m ~ dibulatkan 73 m
a
PVI7
b c
d e
g7=9,87 %
g8=8,06%
x x Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
m
LvEv
165,0800
7381,1800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
041,07320073/81,1
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI7
Sta A = Sta PVI7 – 1/2 Lv
= (2+375) - 1/2 73
= 2+338,50 m
Sta B = Sta PVI7 – 1/4 Lv
= (2+375) - 1/4 73
= 2+356,75 m
Sta C = Sta PVI7
= 2+375 m
Sta D = Sta PVI7 + 1/4 Lv
= (2+375) + 1/4 73
= 2+393,25 m
Sta E = Sta PVI7 + 1/2 Lv
= (2+375) + 1/2 73
= 2+411,50 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI7- ½Lv x g7
= 1317 - ½ 73 x 9,87%
= 1313,397 m
Elevasi b = Elevasi PVI7 - ¼ Lv x g7 - y
= 1317 - ¼ 73 x 9,87% - 0,041
= 1315,240 m
Elevasi c = Elevasi PVI7 - Ev
= 1317 – 0,165
= 1316,835 m
Elevasi d = Elevasi PVI7 + ¼ Lv x g8 - y
= 1317 + ¼ 73 x 8,06% - 0,041
= 1318,430 m
Elevasi e = Elevasi PVI7 + ½Lv x g8
= 1317 + ½ 73 x 8,06%
= 1319,942 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
3.4.2.8 PVI8
Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PV8
Perhitungan Lv:
%04,1%06,8%10,989
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
6,4504,14040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
067,5360
04,140360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv terbesar, yaitu = 45,6 m ~ dibulatkan 46 m
PVI8
g9=9,10%
g8=8,06 %
ab
cd
e
x x Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
m
LvEv
060,0800
4604,1800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
016,04620046/04,1
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI8
Sta A = Sta PVI8 – 1/2 Lv
= (3 + 000) - 1/2 46
= 2 + 977 m
Sta B = Sta PVI8 – 1/4 Lv
= (3 + 000) - 1/4 46
= 2 + 988,5 m
Sta C = Sta PVI8
= 3 + 000 m
Sta D = Sta PVI8 + 1/4 Lv
= (3 + 000) + 1/4 46
= 3 + 011,5 m
Sta E = Sta PVI8 + 1/2 Lv
= (3 + 000) + 1/2 46
= 3 + 023 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI8 - ( ½Lv x g8 )
= 1370 - (½ 46 x 8,06%)
= 1368,146 m
Elevasi b = Elevasi PVI8 - ¼ Lv x g8 + y
= 1370 - ¼ 46 x 8,06% + 0,016
= 1369,057 m
Elevasi c = Elevasi PVI8 + Ev
= 1370 + 0,066
= 1370,066 m
Elevasi d = Elevasi PVI8 + ¼ Lv x g9 + y
= 1370 + ¼ 46 x 9,10% + 0,016
= 1371,074 m
Elevasi e = Elevasi PVI8 + ½Lv x g9
= 1370 + ½ 46 x 9,10%
= 1372,116 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
3.4.2.9 PVI9
Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PV9
Perhitungan Lv:
%10,0%10,9%20,9910
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
410,04040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
44,0360
10,040360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv terbesar, yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m
PVI9
g10=9,20%
g9=9,10 %
ab
cd
e
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
m
LvEv
004,0800
341,0800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
001,03420034/1,0
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI9
Sta A = Sta PVI9 – 1/2 Lv
= (3 + 500) - 1/2 34
= 3 + 483 m
Sta B = Sta PVI9 – 1/4 Lv
= (3 + 500) - 1/4 34
= 3 + 491,5 m
Sta C = Sta PVI9
= 3 + 500 m
Sta D = Sta PVI9 + 1/4 Lv
= (3 + 500) + 1/4 34
= 3 + 508,5 m
Sta E = Sta PVI9 + 1/2 Lv
= (3 + 500) + 1/2 34
= 3 + 517 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI9 - ( ½Lv x g9 )
= 1416 - (½ 34 x 9,10%)
= 1414,436 m
Elevasi b = Elevasi PVI9 - ¼ Lv x g9 + y
= 1416 - ¼ 34 x 9,10% + 0,001
= 1415,218 m
Elevasi c = Elevasi PVI9 + Ev
= 1416 + 0,004
= 1416 m
Elevasi d = Elevasi PVI9 + ¼ Lv x g10 + y
= 1416 + ¼ 34 x 9,20% + 0,001
= 1416,782 m
Elevasi e = Elevasi PVI9 + ½Lv x g10
= 1416 + ½ 34 x 9,20%
= 1417,564 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
3.4.2.10 PVI10
Gambar 3.20 Lengkung Vertikal PVI10
Perhitungan Lv:
%20,9%20,9%01011
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
36820,94040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
89,40360
20,940360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 40,89 m ~ dibulatkan 41 m
a b
c d e
g11 = 0 %
g10 = 9,20 %
PVI 10
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
m
LvEv
472,0800
4120,9800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
118,041200
41/20,9200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI10
Sta A = Sta PVI10 – 1/2 Lv
= (3+625) - 1/2 41
= 3+604,5 m
Sta B = Sta PVI10 – 1/4 Lv
= (3+625) - 1/4 41
= 3+614,75 m
Sta C = Sta PVI10
= 3+625m
Sta D = Sta PVI10 + 1/4 Lv
= (3+625) + 1/4 41
= 3+635,25 m
Sta E = Sta PVI10 + 1/2 Lv
= (3+625) + 1/2 41
= 3+645,5 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI10- ½Lv x g10
= 1435 - ½ 41 x 9,20%
= 1433,11m
Elevasi b = Elevasi PVI10 - ¼ Lv x g10 - y
= 1435 - ¼ 41 x 9,20% - 0,118
= 1434,18 m
Elevasi c = Elevasi PVI10 - Ev
= 1435 – 0,472
= 1434,53m
Elevasi d = Elevasi PVI10 − ¼ Lv x g11 - y
= 1435 − ¼ 41 x 0% - 0,118
= 1434,88 m
Elevasi e = Elevasi PVI10 − ½Lv x g11
= 1435 − ½ 41 x 0%
= 1435 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
3.4.2.11 PVI11
PVI 11
Gambar 3.21 Lengkung Vertikal PVI11
Perhitungan Lv:
%5,7%0%5,71112
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
3005,74040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
33,33360
5,740360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m ~ dibulatkan 34 m
a b c d
g11= 0 %
g12 = 7,5 %
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
m
LvEv
319,0800
345,7800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
080,03420034/5,7
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI11
Sta A = Sta PVI11 – 1/2 Lv
= (3+750) - 1/2 34
= 3+733 m
Sta B = Sta PVI11 – 1/4 Lv
= (3+750) - 1/4 34
= 3+741,5 m
Sta C = Sta PVI11
= 3+750m
Sta D = Sta PVI11 + 1/4 Lv
= (3+750) + 1/4 34
= 3+758,5 m
Sta E = Sta PVI11 + 1/2 Lv
= (3+750) + 1/234
= 3+767 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI11- ½Lv x g11
= 1435 - ½ 34 x 0%
= 1435,000 m
Elevasi b = Elevasi PVI11 - ¼ Lv x g11 + y
= 1435 - ¼ 34x 0% + 0,080
= 1434,92 m
Elevasi c = Elevasi PVI11 + Ev
= 1435 + 0,319
= 1435,319 m
Elevasi d = Elevasi PVI11 + ¼ Lv x g12 + y
= 1435 + ¼ 34 x 7,5% + 0,080
= 1441,455 m
Elevasi e = Elevasi PVI11 + ½Lv x g12
= 1435 + ½ 34 x 7,5%
= 1447,75 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
3.4.2.12 PVI12
I
.
Gambar 3.22 Lengkng Vertikal PVI12
Perhitungan Lv:
%7,3%5,7%8,31213
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
1487,34040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
Pengurangan goncangan
m
VLv
44,16360
7,340360
2
2
=×
=
∆×=
Diambil Lv yang terbesar,yaitu = 33,33 m dibulatkan = 34 m
a
PVI12
b c
d e
g12=7,5 %
g13=3,80 %
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
m
LvEv
157,0800
347,3800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
039,03420034/7,3
2002
41
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI12
Sta A = Sta PVI12 – 1/2 Lv
= (3+950) - 1/234
= 3+933 m
Sta B = Sta PVI12 – 1/4 Lv
= (3+950) - 1/4 34
= 3+941,5 m
Sta C = Sta PVI12
= 3+950 m
Sta D = Sta PVI12 + 1/4 Lv
= (3+950) + 1/4 34
= 3+958,5 m
Sta E = Sta PVI12 + 1/2 Lv
= (3+950) + 1/2 34
= 3+967 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI12- ½Lv x g12
= 1450 - ½ 34 x 7,5%
= 1437,25 m
Elevasi b = Elevasi PVI12 - ¼ Lv x g12 - y
= 1450 - ¼ 34 x 7,5% - 0,039
= 1443,664 m
Elevasi c = Elevasi PVI12 - Ev
= 1450 – 0,157
= 1449,843 m
Elevasi d = Elevasi PVI12 + ¼ Lv x g13 - y
= 1450 + ¼ 34 x 3,8% - 0,039
= 1450,004 m
Elevasi e = Elevasi PVI12 + ½Lv x g13
= 1450 + ½ 34 x 3,8%
= 1450,646 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
3.4.2.13 PVI13
Gambar 3.23 Lengkung Vertikal PV13
Perhitungan Lv:
%6%8,3%8,91314
=−=−=∆ gg
Syarat keluwesan bentuk
mVLv
24406,06,0
=×=×=
Syarat drainase
mLv
24000,64040
=×=∆×=
Syarat kenyamanan
Pengurangan goncangan
m
VLv
67,26360
00,640360
2
2
=×
=
∆×=
PVI13
g14=9,8%
g13=3,8 %
ab
cd
e
mikjamkmtVLv
33,33det340 =×=×=
x x
Lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Diambil Lv terbesar, yaitu = 26,67 m dibulatkan = 27 m
m
LvEv
203,0800
2700,6800
=
×=
×∆=
( )
m
Lvxy
051,027200
27/00,6200
24
1
2
=×
×=
××∆
=
Stationing lengkung vertikal PVI13
Sta A = Sta PVI13 – 1/2 Lv
= (4+150) - 1/2 27
= 4 + 136,5 m
Sta B = Sta PVI13 – 1/4 Lv
= (4+150) - 1/4 27
= 4 + 143,25m
Sta C = Sta PVI13
= 4+150m
Sta D = Sta PVI13 + 1/4 Lv
= (4+150) + 1/4 27
= 4 + 156,75 m
Sta E = Sta PVI13 + 1/2 Lv
= (4+150) + 1/2 27
= 4 +163,5 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Elevasi Lengkung vertikal:
Elevasi a = Elevasi PVI13 - ( ½Lv x g13 )
= 1457,6 - (½ 27 x 3,80%)
= 1457,09 m
Elevasi b = Elevasi PVI13 - ¼ Lv x g13 + y
= 1457,6 - ¼ 27 x 3,80% +0,051
= 1457,29 m
Elevasi c = Elevasi PVI13 + Ev
= 1457,6 + 0,203
= 1457,80 m
Elevasi d = Elevasi PVI13 + ¼ Lv x g14 + y
= 1457,6 + ¼ 27 x 9,80% + 0,051
= 1458,31 m
Elevasi e = Elevasi PVI13 + ½Lv x g14
= 1457,6 + ½ 27 x 9,80%
= 1458,92 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana
NO STA Elevasi Tanah
Asli
Elevasi Tanah
Rencana NO STA
Elevasi Tanah
Asli
Elevasi Tanah
Rencana1 0+000 1112.500 1112.500 b 1+364 1230.926 1234.0552 0+050 1117.500 1116.750 25 c 1+375 1229.234 1234.4603 0+100 1123.106 1121.000 d 2+398,25 1325.000 1318.4304 0+150 1125.000 1125.250 e 2+416,5 1326.665 1319.9425 0+200 1126.316 1129.500 46 2+450 1330.000 1323.3606 0+250 1129.167 1133.750 47 2+500 1336.250 1327.600
a 0+273 1133.515 1035.705 48 2+550 1335.119 1331.840b 0+286,5 1135.506 1036.831 49 2+600 1335.294 1336.080
7 c 0+300 1137.500 1038.196 50 2+650 1339.527 1340.320d 0+313,5 1137.806 1039.349 51 2+700 1342.650 1344.560e 0+327 1140.601 1040.054 52 2+750 1347.297 1348.693
8 0+350 1142.500 1142.917 53 2+800 1350.000 1353.0409 0+400 1149.138 1147.833 54 2+850 1354.167 1357.27110 0+450 1154.044 1152.750 55 2+900 1362.500 1361.52011 0+500 1159.868 1157.667 56 2+950 1367.391 1365.76012 0+550 1164.674 1162.583 a 2+977 1370.852 1368.14613 0+600 1169.565 1167.500 b 2+988,5 1372.395 1369.05714 0+650 1174.405 1172.417 57 c 3+000 1373.750 1370.06615 0+700 1179.902 1177.333 d 3+011,5 1375.000 1371.07416 0+750 1184.375 1182.250 e 3+023 1375.846 1372.11617 0+800 1188.859 1187.167 58 3+050 1377.885 1374.600
a 0+813 1190.000 1188.448 59 3+100 1381.250 1379.200b 0+856,5 1193.883 1192.959 60 3+150 1383.654 1383.800
18 c 0+900 1197.500 1196.058 61 3+200 1387.500 1388.391d 0+943,5 1197.526 1199.158 62 3+250 1392.279 1393.000e 0+987 1197.122 1201.785 63 3+300 1400.000 1397.600
19 1+000 1197.360 1202.491 64 3+350 1401.705 1402.200a 1+013,5 1197.977 1203.243 65 3+400 1405.682 1406.791b 1+056,75 1202.309 1205.387 66 3+450 1411.110 1411.382
20 c 1+100 1207.622 1208.934 a 3+483 1415.000 1414.436d 1+143,25 1212.291 1212.481 b 3+491,5 1415.630 1415.218e 1+186,5 1216.706 1216.494 67 c 3+500 1416.667 1416.000
21 1+200 1218.137 1217.818 d 3+508,5 1417.116 1416.78222 1+250 1223.039 1222.727 e 3+517 1417.297 1417.56423 1+300 1226.758 1227.636 68 3+550 1425.000 1425.21824 1+350 1230.603 1232.545 69 3+600 1431.728 1434.431
a 1+353 1231.909 1232.840 a 3+604,5 1432.551 1433.110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Sambungan Tabel 3.5 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Tanah Rencana
NO STA Elevasi Tanah
Asli
Elevasi Tanah Rencana
b 3+614,75 1430.416 1434.180 70 c 3+625 1427.958 1434.530
d 3+635,25 1425.663 1434.880 e 3+645,5 1423.970 1435.000
71 3+650 1436.176 1434.431 72 3+700 1434.091 1434.431
a 3+733 1437.450 1435.000 b 3+741,5 1437.961 1434.920
73 c 3+750 1438.889 1435.319 d 3+758,5 1440.000 1441.455 e 3+767 1440.936 1447.750
74 3+800 1445.833 1441.365 75 3+850 1450.000 1445.381 76 3+900 1450.806 1449.401
a 3+933 1450.739 1437.250 b 3+941,5 1450.736 1443.664
77 c 3+950 1450.752 1449.843 d 3+958,5 1450.804 1450.004 e 3+967 1450.869 1450.646
78 4+000 1450.926 1453.942 79 4+050 1450.446 1455.480 80 4+100 1453.819 1456.991
a 4+136,5 1457.391 1457.090 b 4+143,25 1458.253 1457.290
81 c 4+150 1458.681 1457.800 d 4+156,75 1459.395 1458.310 e 4+163,5 1459.673 1458.920
82 4+200 1463.333 1467.167 83 4+250 1467.083 1472.241 84 4+300 1471.875 1472.250 85 4+350 1475.000 1477.333 86 4+400 1482.639 1482.417 87 4+450 1487.500 1487.500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 133
BAB IV
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan
• Tebal perkerasan untuk 2 lajur dan 2 arah
• Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai pada tahun 2011
• Jalan dibuka pada tahun 2012
• Masa konstruksi (n1) = 1 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i1) = 2 %
• Umur rencana (n2) = 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas (i2) = 6 %
• Jalan yang direncanakan adakah jalan kelas II ( jalan Arteri )
• Curah hujan diperkirakan 2500 – 3000 mm/tahun
Tabel 4.1 Nilai LHRS
No Jenis kendaraan LHRS
( Kendaraan / hari / 2arah )
1 Mobil 1420
2 Mikro Bus 587
3 Pick-UP 520
4 Truk 2 As 293
(Sumber : Survey lalu lintas daerah Kalisoro Tawangmangu 24 Juni 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas
1. LHRP / LHR2012 (Awal Umur Rencana) dengan i1= 2 %
Rumus : LHR 2010 (1 + i1) n1
Mobil 2 ton (1+1) = 1420 (1+0,02)1 = 1448,400 kend
Mikro bus 6 ton (2+4) = 587 (1+0,02)1 = 598,740 kend
Pick -UP 2 ton (1+1) = 520 (1+0,02)1 = 530,400 kend
Truk 2 as 13 ton (5+8) = 293 (1+0,02)1 = 298,860 kend
2. LHRA / LHR2022 (Akhir Umur Rencana) dengan i2= 6 %
Rumus : LHR 2012 (1 + i2) n2
Mobil 2 ton (1+1) = 1448,400 (1+0,06)10 = 2593,864kend
Mikro bus 6 ton (2+4) = 598,740 (1+0,06)10 = 1072,252kend
Pick -UP 2 ton (1+1) = 530,400 (1+0,06)10 = 949,866 kend
Truk 2 as 13 ton (5+8) = 298,860 (1+0,06)10 = 535,213 kend
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHRP dan LHRA
No Jenis kendaraan
LHRP
LHRS×( 1+i1)n1
(Kendaraan)
LHRA
LHRP×(1+i2) n2
(Kendaraan)
1 Mobil 1448,400 2593,864
2 Mikro Bus 598,740 1072,252
3 Pick -UP 530,400 949,866
4 Truk 2 As 298,860 535,213
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen ( E ) Masing–Masing Kendaraan
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan
No Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E)
1 Mobil 2 ton (1+1) 0002,00002,0 + = 0,0004
2 Mikro bus 6 ton (2+4) 0577,00036,0 + = 0,0613
3 Pick -UP 2 ton (1+1) 0002,00002,0 + = 0,0004
4 Truk 2 as 13 ton (5+8) 9238,01410,0 + = 1,0648
4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )
Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar II Koefisien
Distribusi Kendaraan ( C ) dapat diketahui nilai C yaitu 0,5 .
4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER
a. LEP ( Lintas Ekivalen Permulaan )
Rumus : LEP = jj
n
jP ECLHR ××∑
=1 Contoh perhitungan untuk jenis Mobil:
LEP = ECLHRP ××
= 0004,05,01448,400 ××
= 0,2897
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
b. LEA ( Lintas Ekivalen Akhir )
Rumus : LEA = j
n
jjA ECLHR ××∑
=1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil :
LEA = ECLHRA ××
= 0004,05,02593,864 ××
= 0,5188
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4
c. LET ( Lintas Ekivalen Tengah )
Rumus : LET = 2
LEALEP ∑+∑
d. LER ( Lintas Ekivalen Rencana )
Rumus : LER = 10URLET ×
dimana :
j = Jenis Kendaraan
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata
UR = Umur Rencana
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Tabel 4.5 Nilai LEP, LEA, LET dan LER
No Jenis Kendaraan
LEP
jj
n
jP ECLHR ××∑
=1
LEA
j
n
jjA ECLHR ××∑
=1
LET
2LEALEP ∑+∑
LER
10URLET ×
1 Mobil 0,2897 0,5188
245,7947 245,7947
2 Mikro Bus 18,3514 32,8645
3 Pick -UP 0,1061 0,1899
4 Truck 2 As 154,3215 284,9474
Total 173,0687 318,5206
4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar
Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT),
berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini
adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan,
maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung (undisturb),
kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur
langsung di lapangan (musim hujan / direndam). CBR lapangan biasanya dipakai
untuk perencanaan lapis tambahan ( overlay ) sedangkan CBR laboratorium
biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan
Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR Hal.12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Tabel 4.6 Data CBR Tanah Dasar
STA 0+000 0+500 1+000 1+500
CBR (%) 6 6 6 7
STA 2+000 2+500 3+000 3+500
CBR (%) 7 9 7 8
STA 4+000 4+500 5+000
CBR (%) 8 7 10
Tabel 4.7 Penentuan CBR Desain 90 %
CBR (%)
Jumlah Yang Sama atau Lebih
BesarPersen Yang Sama atau
Lebih Besar
6 11 11/11 x 100% = 100 %
7 8 8/11 x 100% = 72,727 %
8 4 4/11 x 100% = 36,364 %
9 2 2/11 x 100% = 18,182 %
10 1 1/11 x 100% = 9,091 %
Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90%
Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90% adalah 6,3%
CBR Tanah Dasar (%)
Pers
en y
ang
Sam
a at
au L
ebih
Bes
ar (%
)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
5 6 7 8 9 10 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
4.4 Penetapan Tebal Perkerasan 4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Gambar 4.1 Korelasi DDT dan CBR
1. Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 6,3 diperoleh nilai DDT 5,1
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar Korelasi DDT dan CBR Hal. 13
2. Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan bukit.
3. Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )
CBRDDT
1009080706050
40
30
20
1098765
4
3
2
1
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
- % Kendaraan berat = %100LHR
berat kendaraan Jumlah
S
×
= %1002820
293×
= % 30 % 0,3901 ≤
- Kelandaian = %100B-A Jarak
B titik Elevasi -A titik Elevasi ×
= %1004450
1487,500 - 1112,500 ×
= 8,427 % < 10 %
- Curah hujan berkisar 2500 – 3000 mm/tahun
Sehingga dikategorikan > 900 mm/tahun . Termasuk pada iklim II
Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk
perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa
komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai
FR = 1,5.
4.4.2. Penentuan Indeks Permukaan ( IP )
1. Indeks Permukaan Awal ( IPo )
Direncanakan jenis lapisan LASTON dengan Roughness > 1000 mm/km, maka
disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada
Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 3,9 – 3,5.
2. Indeks Permukaan Akhir ( IPt )
a. Jalan Kolektor
b. LER = 245,7947~ 246 (Berdasarkan hasil perhitungan)
Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 2,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
4.4.3. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Data :
• IPo = 3,9 – 3,5
• IPt = 2,0
• LER = 245,7947~ 246
• DDT = 5,1
• FR = 1,5
Gambar 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
diperoleh nilai ITP = 7,8
Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :
1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )
D1 = 7,5 cm
a1 = 0,40 ( LASTON MS 744 )
2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )
D2 = 20 cm
a2 = 0,14 ( Batu Pecah kelas A CBR 100 % )
3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )
D3 = …
a3 = 0,13 ( Sirtu / pitrun kelas A CBR 70% )
dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
( )
( )
cm 16 ~ cm 385,15
13,08,58,7
D 0,13 5,8 ,87
13,0 2,8 38,7
13,02014,05,740,08,7
3
3
3
3
3
332211
=
−=
×+=
×++=
×+×+×=
×+×+×=
D
D
D
D
DaDaDaITP
CBR tanah dasar = 6,3%
Batu Pecah kelas A (CBR 100 %)
Sirtu/pitrun kelas A (CBR 70 %)
LASTON MS 744 7,5 cm
20 cm
16 cm
Gambar 4.2 Susunan Perkerasan
-2 %-2 % -4 %-4 %
Drainase150 cm 50 cm
Bahu JalanLebar Perkerasan Jalan2x350 cm 200 cm
Bahu Jalan200 cm
Drainase50 cm 150 cm
A
A
50 cm
20 cm
100 cm 100 cm
50 cm
20 cm
Gambar 4.3 Tipical Cross Section
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN
TIME SCHEDULE
5.1. Perhitungan Pekerjaan Tanah 5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah
Contoh penghitungan galian STA 0+100
Gambar 5.1 Tipical Cross Section STA 0+100
Elevasi Tanah Asli = 1123,106m
Elevasi Tanah Rencana = 1121,000 m
H1 = 1122,669 – 1120,850
= 1,819 m
H2 = 1122,810 – 1120,850
= 1,960 m
H3 = 1122,923 – 1120,930
= 1,993 m
H4 = 1123,106 – 1121,000
= 2,106 m
H5 = 1122,881 – 1120,930
= 1,951 m
H6 = 1122,689 – 1120,850
= 1,839 m
H7 = 1122,179 – 1120,850
= 1,329 m
-2 %-2 % -4 %-4 %
STA 0+100
1123,106
1121,000 1120,9301120,850
1120,9301120,850
1122,595
1122,045
Drainase3x0,5 m 0,5 m
Bahu JalanLebar Perkerasan Jalan2x3,5 m 2 m
Bahu Jalan2 m
Drainase0,5 m 3x0,5 m
1 2 3 4 5 6 7 8
1122,9231122,8101122,669 1122,881 1122,689
1122,179
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Perhitungan Luas
( )
2 631,0
1,819) (0,694 21
121 1 Luas
m
Halas
=
××=
××=
2 724,4
5,22
960,1819,1
5,22
21 2 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 953,3
22
993,1960,1
22
32 3 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 173,7
5,32
106,2993,1
5,32
43 4 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 100,7
5,32
951,1106,2
5,32
54 5 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 790,3
22
839,1951,1
22
65 6 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 960,3
5,22
329,1839,1
5,22
76 7 Luas
m
HH
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2 488,0
1,329) (0,735 21
H7) (alas 21 8 Luas
m=
××=
××=
Luas Total Galian STA 0+100 = 31,819 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
5.1.2. Pekerjaan Timbunan Tanah
Contoh penghitungan timbunan STA 1+350
Gambar 5.2 Tipical Cross Section STA 1+350
Elevasi Tanah Asli = 1230,603 m
Elevasi Tanah Rencana = 1232,545 m
H1 = 1232,395 – 1230,249 m
= 2,146 m2
H2 = 1232,475– 1230,354 m
= 2,121 m2
H3 = 1232,545 – 1230,603 m
= 1,942 m2
H4 = 1232,475 – 1230,636 m
= 1,839 m2
H5 = 1232,395 – 1230,642 m
= 1,753 m2
-2 %-2 % -4 %-4 %
STA 1+350
1232,5451232,4751232,395 1232,475 1232,395
1230,603
1229,911
1230,525
Drainase3x0,5 m 0,5 m
Bahu JalanLebar Perkerasan Jalan2x3,5 m 2 m
Bahu Jalan2 m
Drainase0,5 m 3x0,5 m 0,5 m
Talud0,5 m
Talud
1230,3541230,249
1230,636 1230,642
1 2 3 4 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Perhitungan Luas
( )
2m 1,188
2,146) (1,107 21
1211
=
××=
××= HalasLuas
2m 4,267
22
2,121 2,146
22
212
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=HHLuas
2m 7,110
5,32
1,942 2,121
5,32
323
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=HHLuas
2m 6,617
5,32
1,839 1,942
5,32
434
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=HHLuas
2m 3,592
22
1,753 1,839
22
545
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=HHLuas
( )
( )2
5
m 0,824
1,753 940,0 21
H alas 216
=
××=
××=Luas
Luas Total Timbunan STA 1+350 = 23,598 m2
Untuk hasil penghitungan selanjutnya disajikan dalam tabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Tabel. 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
STA LUAS (m2) VOLUME (m3)
GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN 0+000 3.775 -
416.020 - 0+050 12.866 -
1114.238 - 0+100 31.819 -
862.103 - 0+150 2.781 5.218
134.088 1010.053 0+200 2.583 35.184
126.875 2228.823 0+250 2.492 53.969
26.318 464.064 0+259,455 3.075 44.194
48.879 578.718 0+275,601 2.980 27.492
50.504 326.656 0+291,747 3.276 12.971
154.923 512.249 0+347,855 2.246 5.288
360.269 200.538 0+403,963 10.596 1.860
231.614 - 0+420,109 18.094 -
332.998 - 0+436,255 23.155 -
334.894 - 0+450 25.575 -
1527.083 - 0+500 35.508 -
1611.950 - 0+550 28.970 -
1467.218 - 0+600 29.719 -
1614.293 - 0+650 34.853 -
2034.865 - (Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
0+700 46.542 - 2113.205 -
0+750 37.986 - 1708.533 -
0+800 30.355 - 1320.190 -
0+850 22.453 - 827.028 -
0+900 10.628 - 34.425 -
0+905,217 2.569 - 23.951 -
0+913,617 3.134 2.383 24.745 40.990
0+922,017 2.758 7.377 76.490 447.923
0+948,645 2.987 26.266 176.142 2855.255
1+013,140 2.475 62.276 68.635 1510.374
1+039,768 2.680 51.595 21.851 412.587
1+048,168 2.523 46.641 21.255 375.753
1+056,568 2.538 42.825 107.592 1039.901
1+100 2.417 5.062 124.200 -
1+150 2.551 - 123.443 -
1+200 2.386 - 157.930 -
1+250 3.931 - 162.240 -
1+300 2.559 11.309 121.900 884.465
1+350 2.317 24.070 127.043 701.645
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
1+400 2.765 3.996 1484.763 -
1+450 56.626 - 4540.585 -
1+500 124.997 - 5066.015 -
1+550 77.643 - 2736.258 -
1+600 31.807 - 621.090 -
1+627,073 14.076 - 81.934 -
1+635,473 5.433 - 38.770 -
1+643,873 3.798 - 76.874 -
1+668,065 2.557 12.001 230.830 1760.243
1+756,548 2.661 27.786 61.088 630.360
1+780,740 2.390 24.327 21.051 190.227
1+789,140 2.622 20.966 21.910 180.823
1+797,540 2.594 22.088 6.293 53.194
1+800 2.522 21.159 129.180 934.375
1+850 2.645 16.216 148.915 456.488
1+900 3.311 2.044 266.165 69.660
1+950 7.335 0.743 333.935 79.835
2+000 6.022 2.451 206.515 1212.630
2+050 2.238 46.055 115.010 1469.838
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
2+100 2.362 12.739 41.193 255.722
2+115,992 2.790 19.242 22.765 171.776
2+124,392 2.631 21.657 23.016 210.011
2+132,792 2.850 28.346 66.437 704.181
2+156,984 2.643 29.870 225.081 3204.991
2+242,873 2.598 44.761 62.067 891.002
2+267,065 2.533 28.900 21.320 185.221
2+275,465 2.543 15.200 21.827 84.872
2+283,865 2.654 5.008 208.354 -
2+300 23.173 - 1472.863 -
2+350 35.742 - 3797.300 -
2+400 116.150 - 6198.280 -
2+450 131.781 - 7730.653 -
2+500 177.445 - 790.535 -
2+504,626 164.334 - 1290.978 -
2+513,026 143.042 - 1108.525 -
2+521,426 120.893 - 2611.912 -
2+550,616 58.066 - 2847.089 -
2+643,731 3.086 8.398 94.878 390.435
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
2+672,921 3.415 18.354 25.725 152.438
2+681,321 2.710 17.941 22.901 155.808
2+689,721 2.743 19.156 29.431 223.141
2+700 2.984 24.261 143.055 990.955
2+750 2.739 15.377 143.643 1257.525
2+800 3.007 34.924 150.603 1743.745
2+850 3.017 34.826 122.968 870.726
2+887,138 3.605 12.065 30.043 68.040
2+895,538 3.548 4.135 44.788 24.279
2+903,938 7.116 1.646 234.563 43.934
2+930,566 10.502 1.654 4160.415 -
3+060,943 53.319 - 1216.621 -
3+087,571 38.060 - 303.475 -
3+095,971 34.196 - 268.500 -
3+104,371 29.732 - 811.916 -
3+150 5.855 7.172 254.805 553.923
3+200 4.337 14.985 245.850 635.530
3+250 5.497 10.437 49.624 56.889
3+257,600 7.562 4.534 80.354 23.595
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
3+266,000 11.570 1.084 122.891 -
3+274,400 17.690 - 871.462 -
3+307,874 34.378 - 1069.808 -
3+364,655 3.304 5.525 105.048 268.942
3+398,129 2.973 10.544 25.112 89.199
3+406,529 3.007 10.694 25.003 88.255
3+414,929 2.947 10.319 159.001 273.405
3+450 6.121 5.272 535.260 148.615
3+500 15.290 0.673 521.578 166.290
3+550 5.574 5.979 286.273 1126.775
3+600 5.877 39.092 859.985 -
3+650 28.522 - 853.855 -
3+700 5.632 4.800 818.515 -
3+750 27.109 - 2659.205 -
3+800 79.260 - 3953.610 -
3+850 78.885 - 2499.665 -
3+900 21.102 - 600.340 -
3+950 2.912 2.739 131.930 1049.738
4+000 2.366 39.251 120.068 2714.078
(Bersambung kehalaman selanjutnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
Sambungan Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan
4+050 2.437 69.312 115.600 2820.355
4+100 2.187 43.502 119.355 2257.395
4+150 2.587 46.794 137.133 2482.833
4+200 2.898 52.519 156.103 3163.478
4+250 3.346 74.020 210.113 1987.013
4+300 5.058 5.461 209.948 834.695
4+350 3.340 27.927 276.083 764.180
4+400 7.704 2.640 324.833 230.490
4+450 5.290 6.579
Total Volume Galian = 90.719,228 m3
Total Volume Timbunan = 55.089,445 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
5.2. Perhitungan Pekerjaan Perkerasan 5.2.1 Volume Lapis Permukaan
Gambar 5.3 Sket Lapis Permukaan
05,02
34,77×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=L
= 0,359 m2
4350359,0 ×=V
= 1561,650 m3
5.2.2 Volume Lapis Pondasi Atas
Gambar 5.4 Sket Lapis Pondasi Atas
20,02
74,734,7×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=L
= 1,508 m2
4350508,1 ×=V
= 6559,800 m3
0,05m 0,05 m
0,05 m
7 m
0,20 m 0,20 m
0,20 m
7,34 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
5.2.3 Volume Lapis Pondasi Bawah
Gambar 5.5 Sket Lapis Pondasi Bawah
16,02
06,874,7×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=L
= 1,264 m2
4350264,1 ×=V
= 5498,400 m3
5.2.4 Lapis Resap Pengikat ( prime coat )
( )
2 31929 435034,7
Atas
m
JalanPanjangPondasiLapisLebarLuas
=
×=×=
5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru
( )
235061435006,8m
jalanpanjangbawahpondasilapisLebarLuas
=
×=×=
5.4. Pekerjaan Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah
( )
243500435010
10
m
jalanpanjangmLuas
=
×=×=
0,16 m 0,16 m
0,16 m
7,74 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
5.5. Perhitungan Pekerjaan Drainase 5.5.1 Volume Galian Saluran
Gambar 5.7 Sket volume galian saluran
2,4m 1
12
3,15,1 Total TrapesiumuasL
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
( )( )
2m 1,64 4,03,02,4 1 BatuPasangan Luas
=
××+=
( )
3m 14.268 4350 )64,1(2
2
=
××=××= drainasePanjangluasVolume
5.5.2 Volume Pasangan Batu
Gambar 5.8 Sket volume pasangan batu
0,5 m 0,4 m0,4 m
0,3 m
0,2 m
0,8 m
0,25 m0,25 m
1,5 m
II
0,5 m 0,4 m0,4 m
0,3 m
0,2 m
0,8 m
0,25 m0,25 m
1,5 m
II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
2m 1,4
12
3,15,1 Total TrapesiumuasL
=
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
2m 0,75
8,02
5,01 II Trapesium Luas
=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=
( )( )2m 0,89
4,03,020,75-,4 1 BatuPasangan Luas=
××+=
( )
3m 7.743 4350 0,89)(2
2
=
××=××= drainasePanjangluasVolume
5.5.3 Pekerjaan Plesteran
Gambar 5.9 Detail Pot A – A pada drainase
Luas = (0,25 + 0,1 + 0,05) x panjang drainase x 2
= 0,4 x 4350 x 2
= 3480 m2
5.5.4 Pekerjaan siaran
Luas = 2 x (0,707 x Panjang total )
= 2 x (0,707 x 4350)
= 6150,900 m2
10 cm 5 cm
Pasangan batu
25 cm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
A A
H
(H/5)+0,3
25 cm
(H/6)+0,3
5.6. Perhitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan
Gambar 5.10 Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
5.6.1 Galian Pondasi
Ruas Kiri : STA 1+100 s/d STA 1+150
STA 1+100
H = 0,256 m
m
H
351,0
3,05256,0
3,051 H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
m
H
343,0
3,06256,0
3,061H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
Luas galian pondasi = 0,351x 0,343
= 0,120 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
STA 1+150
H = 0,148 m
m
H
330,0
3,05148,0
3,05
H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
m
H
325,0
3,06148,0
3,06
H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
Luas galian pondasi = 0,330 x 0,325
= 0,107 m2
m 5,675
50 2
0,1070,120
3=
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
=Volume
Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan
STA Jarak KIRI KANAN
H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume
0+150 - - - - 1.075 0.515 0.479 0.247
50 - 18.387
0+200 2.996 0.899 0.799 0.719 2.182 0.736 0.664 0.489
50 46.367 33.265
0+250 4.189 1.138 0.998 1.136 3.378 0.976 0.863 0.842
9.455 9.789 7.337
0+259,455 3.648 1.030 0.908 0.935 2.968 0.894 0.795 0.710
16.146 11.592 9.796
0+275,601 2.230 0.746 0.672 0.501 2.239 0.748 0.673 0.503
16.146 5.990 6.252
0+291,747 1.042 0.508 0.474 0.241 1.206 0.541 0.501 0.271
56.108 10.346 12.672
0+347,855 0.315 0.363 0.352 0.128 0.683 0.437 0.414 0.181
56.108 - 11.026
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan
0+403,963 - - - - 0.879 0.476 0.446 0.212
- - -
0+913,617 - - - - 0.544 0.409 0.391 0.160
8.4 - 1.805
0+922,017 0.241 0.348 0.340 0.118 1.201 0.540 0.500 0.270
26.628 4.892 12.510
0+948,645 1.087 0.517 0.481 0.249 2.834 0.867 0.772 0.669
64.495 40.853 76.534
1+013,140 3.878 1.076 0.946 1.018 5.501 1.400 1.217 1.704
26.628 26.505 38.087
1+039,768 3.754 1.051 0.926 0.973 4.243 1.149 1.007 1.157
8.4 7.612 8.846
1+048,168 3.371 0.974 0.862 0.840 3.689 1.038 0.915 0.949
8.4 6.792 7.443
1+056,568 3.182 0.936 0.830 0.778 3.321 0.964 0.853 0.823
43.432 19.497 21.841
1+100 0.256 0.351 0.343 0.120 0.697 0.439 0.416 0.183
50 5.675 -
1+150 0.148 0.330 0.325 0.107 - - - -
50 5.271 -
1+200 0.122 0.324 0.320 0.104 - - - -
50 5.368 -
1+250 0.180 0.336 0.330 0.111 - - - -
50 8.746 -
1+300 1.032 0.506 0.472 0.239 0.918 0.484 0.453 0.219
50 18.404 16.051
1+350 2.215 0.743 0.669 0.497 1.916 0.683 0.619 0.423
50 17.060 13.343
1+400 0.712 0.442 0.419 0.185 0.178 0.336 0.330 0.111
- - -
1+668,065 0.901 0.480 0.450 0.216 1.352 0.570 0.525 0.300
88.483 30.026 34.860
1+756,548 2.078 0.716 0.646 0.463 2.180 0.736 0.663 0.488
24.192 10.176 11.693
1+780,740 1.724 0.645 0.587 0.379 2.141 0.728 0.657 0.478
8.4 3.105 4.063
1+789,140 1.643 0.629 0.574 0.361 2.184 0.737 0.664 0.489
8.4 2.901 4.300
1+797,540 1.500 0.600 0.550 0.330 2.358 0.772 0.693 0.535
2.46 0.738 1.235
1+800 1.198 0.540 0.500 0.270 2.107 0.721 0.651 0.470
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan
50 12.886 22.002
1+850 1.070 0.514 0.478 0.246 1.862 0.672 0.610 0.410
50 - 14.128
1+900 - - - - 0.509 0.402 0.385 0.155
50 - 6.988
1+950 - - - - 0.291 0.358 0.348 0.125
50 - 7.783
2+000 - - - - 0.720 0.444 0.420 0.186
50 - 26.064
2+050 3.057 0.911 0.810 0.738 3.420 0.984 0.870 0.856
50 22.195 29.632
2+100 0.477 0.395 0.379 0.150 1.496 0.599 0.549 0.329
15.992 3.122 5.700
2+115,992 1.040 0.508 0.473 0.240 1.746 0.649 0.591 0.384
8.4 2.239 3.570
2+124,392 1.318 0.564 0.520 0.293 2.093 0.719 0.649 0.466
8.4 2.799 4.364
2+132,792 1.702 0.640 0.584 0.374 2.498 0.800 0.716 0.573
24.192 9.059 14.544
2+156,984 1.708 0.642 0.585 0.375 2.699 0.840 0.750 0.630
85.889 44.390 70.180
2+242,873 2.797 0.859 0.766 0.658 3.842 1.068 0.940 1.005
24.192 14.134 18.016
2+267,065 2.264 0.753 0.677 0.510 2.167 0.733 0.661 0.485
8.4 3.401 3.127
2+275,465 1.352 0.570 0.525 0.300 1.145 0.529 0.491 0.260
8.4 2.048 1.091
2+283,865 0.730 0.446 0.422 0.188 - - - -
- -
2+643,731 1.128 0.526 0.488 0.257 0.460 0.392 0.377 0.148
29.19 11.765 5.102
2+672,921 2.413 0.783 0.702 0.550 0.816 0.463 0.436 0.202
8.4 4.655 1.718
2+681,321 2.448 0.790 0.708 0.559 0.847 0.469 0.441 0.207
8.4 5.343 1.721
2+689,721 2.978 0.896 0.796 0.713 0.821 0.464 0.437 0.203
10.279 7.775 2.321
2+700 3.250 0.950 0.842 0.800 1.087 0.517 0.481 0.249
50 23.888 15.727
2+750 0.518 0.404 0.386 0.156 1.731 0.646 0.588 0.380
50 14.458 29.970
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan
2+800 1.913 0.683 0.619 0.422 3.308 0.962 0.851 0.819
50 21.259 39.885
2+850 1.936 0.687 0.623 0.428 3.180 0.936 0.830 0.777
37.138 13.854 24.357
2+887,138 1.443 0.589 0.541 0.318 2.359 0.772 0.693 0.535
8.4 2.435 3.595
2+895,538 1.155 0.531 0.493 0.262 1.457 0.591 0.543 0.321
8.4 1.703 2.229
2+903,938 0.434 0.387 0.372 0.144 0.862 0.472 0.444 0.210
26.628 - 5.537
2+930,566 - - - - 0.842 0.468 0.440 0.206
- - -
3+150 - - - - 2.058 0.712 0.643 0.458
50 - 34.572
3+200 - - - - 3.621 1.024 0.903 0.925
50 - -
3+250 1.475 0.595 0.546 0.325 - - - -
7.6 2.208 -
3+257,600 1.127 0.525 0.488 0.256 - - - -
8.4 1.745 -
3+266,000 0.541 0.408 0.390 0.159 - - - -
98.655 22.032 -
3+364,655 1.290 0.558 0.515 0.287 - - - -
33.474 11.736 -
3+398,129 1.877 0.675 0.613 0.414 - - - -
8.4 3.614 -
3+406,529 2.013 0.703 0.636 0.447 - - - -
8.4 3.904 -
3+414,929 2.160 0.732 0.660 0.483 - - - -
35.071 13.465 -
3+450 1.277 0.555 0.513 0.285 - - - -
50 10.948 -
3+500 0.498 0.400 0.383 0.153 - - - -
50 14.254 -
3+550 1.891 0.678 0.615 0.417 - - - -
50 47.231 -
3+600 4.997 1.299 1.133 1.472 1.993 0.699 0.632 0.442
50 - 17.251
3+950 - - - - 1.084 0.517 0.481 0.248
50 - 10.625
4+000 - - - - 0.656 0.431 0.409 0.177
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Sambungan Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi pada Dinding Penahan
50 - 26.689
4+050 2.769 0.854 0.761 0.650 3.522 1.004 0.887 0.891
50 50.231 65.890
4+100 4.737 1.247 1.090 1.359 5.586 1.417 1.231 1.745
50 53.740 70.221
4+150 3.222 0.944 0.837 0.790 4.003 1.101 0.967 1.064
50 38.488 57.569
4+200 3.093 0.919 0.816 0.749 4.447 1.189 1.041 1.238
50 36.855 66.417
4+250 3.016 0.903 0.803 0.725 4.874 1.275 1.112 1.418
50 46.622 103.361
4+300 4.200 1.140 1.000 1.140 7.378 1.776 1.530 2.716
50 - 74.942
4+350 - - - - 1.259 0.552 0.510 0.281
50 - 24.306
4+400 1.544 0.609 0.557 0.339 2.905 0.881 0.784 0.691
50 - 22.760
4+450 - - - - 0.921 0.484 0.454 0.220
Jumlah 878.189 Jumlah 1285.301
Volume total dinding penahan = 878,189 + 1285,301
= 2163,490 m3
5.6.2 Pasangan Batu untuk Dinding Penahan
Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250
Sta 0+200
Lebar atas = 0,25 m
H = 2,996 m
m
H
899,0
3,05996,2
3,051 H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
m
H
799,0
3,06996,2
3,061H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
Luas pasangan batu = ( )799,0899,0996,22
799,025,0×+
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
= 2,291 m2
Sta 0+250
Lebar atas = 0,25 m
H = 4,189 m
m
H
138,1
3,05189,4
3,05
H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
m
H
998,0
3,06189,4
3,06
H
=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
Luas pasangan batu = ( )998,0138,1189,42
998,025,0×+
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
= 3,751 m2
Volume = 502
751,3291,2×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
= 151,050 m³
Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.3 di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
STA Jarak KIRI KANAN
H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume H (H/5)+0.3 (H/6)+0.3 Luas Volume
0+150 - - - - 1.075 0.515 0.479 0.639
50 - 53.105
0+200 2.996 0.899 0.799 2.291 2.182 0.736 0.664 1.485
50 151.050 105.176
0+250 4.189 1.138 0.998 3.751 3.378 0.976 0.863 2.722
9.455 32.135 23.551
0+259,455 3.648 1.030 0.908 3.047 2.968 0.894 0.795 2.260
16.146 36.941 30.653
0+275,601 2.230 0.746 0.672 1.529 2.239 0.748 0.673 1.537
16.146 17.333 18.250
0+291,747 1.042 0.508 0.474 0.618 1.206 0.541 0.501 0.724
56.108 23.588 31.729
0+347,855 0.315 0.363 0.352 0.223 0.683 0.437 0.414 0.407
56.108 - 25.965
0+403,963 - - - - 0.879 0.476 0.446 0.518
- - -
0+913,617 - - - - 0.544 0.409 0.391 0.334
8.4 - 4.429
0+922,017 0.241 0.348 0.340 0.190 1.201 0.540 0.500 0.721
26.628 11.129 37.795
0+948,645 1.087 0.517 0.481 0.646 2.834 0.867 0.772 2.118
64.495 128.473 253.358
1+013,140 3.878 1.076 0.946 3.338 5.501 1.400 1.217 5.739
26.628 86.777 127.313
1+039,768 3.754 1.051 0.926 3.180 4.243 1.149 1.007 3.824
8.4 24.754 29.070
1+048,168 3.371 0.974 0.862 2.714 3.689 1.038 0.915 3.098
8.4 21.883 24.162
1+056,568 3.182 0.936 0.830 2.496 3.321 0.964 0.853 2.655
43.432 58.466 66.670
1+100 0.256 0.351 0.343 0.196 0.697 0.439 0.416 0.415
50 8.633 -
1+150 0.148 0.330 0.325 0.149 - - - -
50 7.198 -
1+200 0.122 0.324 0.320 0.139 - - - -
50 7.538 -
1+250 0.180 0.336 0.330 0.163 - - - -
50 19.362 -
1+300 1.032 0.506 0.472 0.612 0.918 0.484 0.453 0.542
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
50 53.162 44.930
1+350 2.215 0.743 0.669 1.515 1.916 0.683 0.619 1.256
50 48.460 35.451
1+400 0.712 0.442 0.419 0.423 0.178 0.336 0.330 0.162
- - -
1+668,065 0.901 0.480 0.450 0.531 1.352 0.570 0.525 0.824
88.483 85.184 102.100
1+756,548 2.078 0.716 0.646 1.394 2.180 0.736 0.663 1.484
24.192 30.174 35.481
1+780,740 1.724 0.645 0.587 1.100 2.141 0.728 0.657 1.449
8.4 8.979 12.332
1+789,140 1.643 0.629 0.574 1.037 2.184 0.737 0.664 1.487
8.4 8.264 13.161
1+797,540 1.500 0.600 0.550 0.930 2.358 0.772 0.693 1.647
2.46 2.028 3.771
1+800 1.198 0.540 0.500 0.718 2.107 0.721 0.651 1.419
50 33.851 65.758
1+850 1.070 0.514 0.478 0.636 1.862 0.672 0.610 1.212
50 - 38.198
1+900 - - - - 0.509 0.402 0.385 0.316
50 - 13.207
1+950 - - - - 0.291 0.358 0.348 0.212
50 - 15.990
2+000 - - - - 0.720 0.444 0.420 0.428
50 - 79.975
2+050 3.057 0.911 0.810 2.357 3.420 0.984 0.870 2.771
50 66.434 92.462
2+100 0.477 0.395 0.379 0.300 1.496 0.599 0.549 0.927
15.992 7.329 16.352
2+115,992 1.040 0.508 0.473 0.616 1.746 0.649 0.591 1.118
8.4 5.948 10.604
2+124,392 1.318 0.564 0.520 0.800 2.093 0.719 0.649 1.407
8.4 7.908 13.384
2+132,792 1.702 0.640 0.584 1.083 2.498 0.800 0.716 1.780
24.192 26.264 45.459
2+156,984 1.708 0.642 0.585 1.088 2.699 0.840 0.750 1.979
85.889 136.040 226.306
2+242,873 2.797 0.859 0.766 2.080 3.842 1.068 0.940 3.291
24.192 44.024 57.614
2+267,065 2.264 0.753 0.677 1.560 2.167 0.733 0.661 1.472
8.4 10.013 9.054
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
2+275,465 1.352 0.570 0.525 0.824 1.145 0.529 0.491 0.684
8.4 5.280 -
2+283,865 0.730 0.446 0.422 0.433 - - - -
- - -
2+643,731 1.128 0.526 0.488 0.673 0.460 0.392 0.377 0.292
29.19 34.609 11.290
2+672,921 2.413 0.783 0.702 1.698 0.816 0.463 0.436 0.482
8.4 14.404 4.122
2+681,321 2.448 0.790 0.708 1.731 0.847 0.469 0.441 0.500
8.4 16.809 4.135
2+689,721 2.978 0.896 0.796 2.271 0.821 0.464 0.437 0.485
10.279 24.900 5.812
2+700 3.250 0.950 0.842 2.574 1.087 0.517 0.481 0.646
50 72.356 43.795
2+750 0.518 0.404 0.386 0.320 1.731 0.646 0.588 1.106
50 39.353 93.645
2+800 1.913 0.683 0.619 1.254 3.308 0.962 0.851 2.640
50 63.156 128.347
2+850 1.936 0.687 0.623 1.273 3.180 0.936 0.830 2.494
37.138 40.133 76.895
2+887,138 1.443 0.589 0.541 0.889 2.359 0.772 0.693 1.647
8.4 6.632 10.693
2+895,538 1.155 0.531 0.493 0.690 1.457 0.591 0.543 0.899
8.4 4.072 5.912
2+903,938 0.434 0.387 0.372 0.279 0.862 0.472 0.444 0.509
26.628 - 13.388
2+930,566 - - - - 0.842 0.468 0.440 0.497
- - -
3+150 - - - - 2.058 0.712 0.643 1.376
50 - 109.751
3+200 - - - - 3.621 1.024 0.903 3.014
50 - -
3+250 1.475 0.595 0.546 0.911 - - - -
7.6 6.016 -
3+257,600 1.127 0.525 0.488 0.672 - - - -
8.4 4.218 -
3+266,000 0.541 0.408 0.390 0.332 - - - -
98.655 54.916 -
3+364,655 1.290 0.558 0.515 0.781 - - - -
33.474 33.546 -
3+398,129 1.877 0.675 0.613 1.223 - - - -
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
Sambungan Tabel 5.3 Perhitungan Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan
8.4 10.758 -
3+406,529 2.013 0.703 0.636 1.338 - - - -
8.4 11.775 -
3+414,929 2.160 0.732 0.660 1.466 - - - -
35.071 39.238 -
3+450 1.277 0.555 0.513 0.772 - - - -
50 27.067 -
3+500 0.498 0.400 0.383 0.311 - - - -
50 38.638 -
3+550 1.891 0.678 0.615 1.235 - - - -
50 154.057 -
3+600 4.997 1.299 1.133 4.927 1.993 0.699 0.632 1.321
50 - 49.129
3+950 - - - - 1.084 0.517 0.481 0.645
50 - 25.936
4+000 - - - - 0.656 0.431 0.409 0.393
50 - 82.162
4+050 2.769 0.854 0.761 2.050 3.522 1.004 0.887 2.894
50 164.558 219.366
4+100 4.737 1.247 1.090 4.532 5.586 1.417 1.231 5.881
50 176.841 234.524
4+150 3.222 0.944 0.837 2.541 4.003 1.101 0.967 3.500
50 123.458 190.242
4+200 3.093 0.919 0.816 2.397 4.447 1.189 1.041 4.110
50 117.743 221.208
4+250 3.016 0.903 0.803 2.313 4.874 1.275 1.112 4.739
50 151.929 350.513
4+300 4.200 1.140 1.000 3.764 7.378 1.776 1.530 9.282
50 - 251.045
4+350 - - - - 1.259 0.552 0.510 0.760
50 - 73.820
4+400 1.544 0.609 0.557 0.962 2.905 0.881 0.784 2.193
50 - 68.410
4+450 - - - - 0.921 0.484 0.454 0.544
Jumlah 2645.768 Jumlah 4039.827
Volume total pasangan batu dinding penahan = 2645,768 + 4039,827
= 6685,595 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
5.6.3 Luas Plesteran
Gambar 5.11 Detail potongan A – A ( volume pasangan batu )
Ruas kiri
Luas = (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak
= 0,40 x 1901,845
= 760,738 m2
Ruas kanan
Luas = (0,05+0,1+0,25) x Total Jarak
= 0,40 x 2034,581
= 813,832 m2
Luas total plesteran = 760,738 + 813,832
= 1574,570 m2
10 cm
25 cm
5 cm
Pasangan batu
Plesteran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
5.6.4 Luas Siaran
Ruas Kiri : STA 0+200 s/d STA 0+250
Sta 0+200
H Sta 0+400 = 2,996 m
H – 0,3 = 2,996 – 0,3
= 2,696 m
Sta 0+250
H Sta 0+450 = 4,189 m
H – 0,3 = 4,189 – 0,3 m
= 3,889 m
Luas = 502
889,3696,2×⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ +
= 164,625 m2
Perhitungan selanjutnya terlampir pada tabel 5.4 di bawah ini :
Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan
STA Jarak KIRI KANAN
H H - 0,3 Luas H H - 0,3 Luas 0+150 - - 1.075 0.775
50 - 66.425 0+200 2.996 2.696 2.182 1.882
50 164.640 123.993 0+250 4.189 3.889 3.378 3.078
9.455 34.214 27.162 0+259,455 3.648 3.348 2.968 2.668
16.146 42.610 37.190 0+275,601 2.230 1.930 2.239 1.939
16.146 21.576 22.965 0+291,747 1.042 0.742 1.206 0.906
56.108 21.240 36.145 Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan
0+347,855 0.315 0.015 0.683 0.383 56.108 - 26.968
0+403,963 - - 0.879 0.579 - - -
0+913,617 - - 0.544 0.244 8.4 - 4.808
0+922,017 0.241 -0.059 1.201 0.901 26.628 9.694 45.734
0+948,645 1.087 0.787 2.834 2.534 64.495 140.757 249.438
1+013,140 3.878 3.578 5.501 5.201 26.628 93.632 121.743
1+039,768 3.754 3.454 4.243 3.943 8.4 27.408 30.793
1+048,168 3.371 3.071 3.689 3.389 8.4 25.003 26.920
1+056,568 3.182 2.882 3.321 3.021 43.432 61.619 74.223
1+100 0.256 -0.045 0.697 0.397 50 -4.925 -
1+150 0.148 -0.153 - - 50 -8.270 -
1+200 0.122 -0.178 - - 50 -7.465 -
1+250 0.180 -0.120 - - 50 15.290 -
1+300 1.032 0.732 0.918 0.618 50 66.168 55.833
1+350 2.215 1.915 1.916 1.616 50 58.178 37.350
1+400 0.712 0.412 0.178 -0.122 - - -
1+668,065 0.901 0.601 1.352 1.052 88.483 105.246 129.729
1+756,548 2.078 1.778 2.180 1.880 24.192 38.735 45.015
1+780,740 1.724 1.424 2.141 1.841 8.4 11.621 15.644
1+789,140 1.643 1.343 2.184 1.884 8.4 10.681 16.556
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan
1+797,540 1.500 1.200 2.358 2.058 2.46 2.581 4.754
1+800 1.198 0.898 2.107 1.807 50 41.695 84.220
1+850 1.070 0.770 1.862 1.562 50 - 44.290
1+900 - - 0.509 0.209 50 - 5.008
1+950 - - 0.291 -0.009 50 - 10.275
2+000 - - 0.720 0.420 50 - 88.503
2+050 3.057 2.757 3.420 3.120 50 73.348 107.905
2+100 0.477 0.177 1.496 1.196 15.992 7.329 21.126
2+115,992 1.040 0.740 1.746 1.446 8.4 7.380 13.604
2+124,392 1.318 1.018 2.093 1.793 8.4 10.161 16.763
2+132,792 1.702 1.402 2.498 2.198 24.192 33.992 55.599
2+156,984 1.708 1.408 2.699 2.399 85.889 167.715 255.112
2+242,873 2.797 2.497 3.842 3.542 24.192 53.965 65.422
2+267,065 2.264 1.964 2.167 1.867 8.4 12.670 11.390
2+275,465 1.352 1.052 1.145 0.845 8.4 6.224 -
2+283,865 0.730 0.430 - - - - -
2+643,731 1.128 0.828 0.460 0.160 29.19 42.930 9.865
2+672,921 2.413 2.113 0.816 0.516 8.4 17.895 4.463
2+681,321 2.448 2.148 0.847 0.547 8.4 20.266 4.485
2+689,721 2.978 2.678 0.821 0.521 10.279 28.925 6.721
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan
2+700 3.250 2.950 1.087 0.787 50 79.193 55.430
2+750 0.518 0.218 1.731 1.431 50 45.768 110.963
2+800 1.913 1.613 3.308 3.008 50 81.230 147.190
2+850 1.936 1.636 3.180 2.880 37.138 51.607 91.703
2+887,138 1.443 1.143 2.359 2.059 8.4 8.392 13.508
2+895,538 1.155 0.855 1.457 1.157 8.4 4.155 7.223
2+903,938 0.434 0.134 0.862 0.562 26.628 - 14.701
2+930,566 - - 0.842 0.542 - - -
3+150 - - 2.058 1.758 50 - 126.970
3+200 - - 3.621 3.321 50 - -
3+250 1.475 1.175 - - 7.6 7.605 -
3+257,600 1.127 0.827 - - 8.4 4.484 -
3+266,000 0.541 0.241 - - 98.655 60.727 -
3+364,655 1.290 0.990 - - 33.474 42.961 -
3+398,129 1.877 1.577 - - 8.4 13.818 -
3+406,529 2.013 1.713 - - 8.4 15.006 -
3+414,929 2.160 1.860 - - 35.071 49.745 -
3+450 1.277 0.977 - - 50 29.380 -
3+500 0.498 0.198 - - 50 44.715 -
3+550 1.891 1.591 - - 50 157.195 -
Bersambung ke halaman berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Sambungan Tabel 5.4 Perhitungan Luas Siaran pada dinding Penahan
3+600 4.997 4.697 1.993 1.693 50 - 61.928
3+950 - - 1.084 0.784 50 - 28.510
4+000 - - 0.656 0.356 50 - 89.463
4+050 2.769 2.469 3.522 3.222 50 172.648 212.710
4+100 4.737 4.437 5.586 5.286 50 183.980 224.713
4+150 3.222 2.922 4.003 3.703 50 142.870 196.245
4+200 3.093 2.793 4.447 4.147 50 137.735 218.043
4+250 3.016 2.716 4.874 4.574 50 165.398 291.318
4+300 4.200 3.900 7.378 7.078 50 - 200.943
4+350 - - 1.259 0.959 50 - 89.108
4+400 1.544 1.244 2.905 2.605 50 - 80.648
4+450 0.921 0.621 Jumlah 2953.337 Jumlah 4265.451
Luas total siaran = 2953,337 + 4265,451
= 7218,788 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
5.7. Perhitungan Marka Jalan
Gambar 5.12 Sket Marka Jalan
5.7.1 Marka di tengah (putus-putus)
Jumlah = Panjang jalan – Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7)
5
= 4450- (176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329)
5
= 644,770 buah
Luas = 644,770 x (0,12x 1,2)
= 92,847 m²
5.7.2 Marka di tengah (menerus)
Luas = Panjang Tikungan (PI1+PI2+PI3+PI4+PI5+PI6+PI7) x lebar marka
=(176,800+151,351+170,467+167,873+185,095+217,233+157,329) x 0,12
= 147,138 m²
5.7.3 Luas Total Marka Jalan
Luas total = (92,847+ 147,138)
= 239,985 m2
0,12 m
3,5 m 1,2 m 1,2 m
0,12 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
5.8. Rambu Jalan
Diperkirakan menggunakan 2 buah rambu kelas jalan, 4 buah rambu saat
melewati jembatan, 14 buah rambu memasuki tikungan. Jadi total rambu yang
digunakan adalah = 20 rambu jalan
5.9. Patok Jalan
Digunakan 40 buah patok hektometer (kecil).
Digunakan 5 buah patok kilometer (besar).
5.10. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek
5.10.1 Pekerjaan Umum
a. Pekerjaan pengukuran diperkirakan dikerjakan selama 3 minggu.
b. Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi diperkirakan dikerjakan selama 4
minggu
c. Pembuatan papan nama proyek diperkirakan selama 1 minggu.
d. Pembuatan Direksi Keet diperkirakan selama 1 minggu.
e. Pekerjaan administrasi dan dokumentasi selama masa proyek berlangsung.
5.10.2 Pekerjaan Tanah
Pekerjaan pembersihan semak dan pengupasan tanah
Luas = 43500 m2
Kemampuan pekerjaan perhari berdasarkan kuantitas tenaga kerja = 900 m2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 23 40056900 mharim =×
Waktu yang dibutuhkan untuk pembersihan semak dan pengupasan tanah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
906,84005
43500≈= minggu
5.10.3 Pekerjaan persiapan badan jalan
Luas = 35061 m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Vibratory Roller adalah
2217437249 mjamjam
m =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 1743 x 6 = 10458 m2
Misal digunakan 2 Vibratory Roller maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
persiapan badan jalan minggu 268,1104582
35061≈=
×=
5.10.4 Pekerjaan galian tanah
Volume galian = 90714,228 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Excavator adalah
3376,130768,18 mjamjam
m =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 56,784668,130 mharim =×
Misal digunakan 12 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan galian = minggu 1064,956,78412
90714,228≈=
×
5.10.5 Pekerjaan timbunan tanah
Volume timbunan = 55089,445 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader
diperkirakan 3321,392703,56 mjamjam
m =×
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 26,2353621,392 mharim =×
Misal digunakan 4 buah Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan timbunan = minggu 685,526,35324
445,55089≈=
×
5.10.6 Pekerjaan Drainase
a. Pekerjaan galian saluran drainase untuk timbunan
Volume galian saluran = 14268 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Excavator adalah
3376,130768,18 mjamjam
m =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 56,784676,130 mharim =×
Misal digunakan 3 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan galian = minggu 706,656,7843
14268≈=
×
b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar
Volume pasangan batu = 7743 m3
Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m3
Kemampuan pekerjaan per minggu = 39006150 m=×
Waktu yang dibutuhkan = minggu 9 60,89007743
≈=
c. Pekerjaan plesteran
Volume plesteren = 3480 m2
Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Waktu yang dibutuhkan = minggu 4 3,87 9003480
≈=
d. Pekerjaan siaran
Volume siaran = 6150,990 m2
Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 22 9006150 mm =×
Waktu yang dibutuhkan = minggu 783,6900
990,6150≈=
5.10.7 Pekerjaan Dinding Penahan
a. Pekerjaan galian pondasi
Volume galian pondasi = 2163,490 m³
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kualitas kerja Excavator adalah
18,68m³/jam x 7 jam = 130,76 m3
Kemampuan pekerjaan per minggu = 130,76 m3 x 6 hari = 784,56 m3
Misal digunakan 2 buah Excavator maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan galian = minggu 2 1,38 56,7842
490,2163≈=
×
b. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar
Volume pasangan batu = 6685,595 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasarkan kuantitas kerja Concrete Mixer
adalah 3150 m . Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 9006150 mharim =×
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortal adalah
= minggu 843,7900
6685,595≈=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
c. Pekerjaan plesteran
Luas pekerjaan plesteran = 1574,57 m2
Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 2150 m
Kemampuan pekerjaan per minggu = 22 9006150 mharim =×
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran adalah
minggu 2,751 900
570,1574 ≈==
d. Pekerjaan siaran
Luas total siaran = 7218,788 m2
Kemampuan pekerjaan per hari diperkirakan 150 m2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 150 x 6 = 900 m2
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan siaran adalah
minggu 9 8,02 900
7218,788 ≈==
5.10.8 Pekerjaan Perkerasan
a. Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah)
Volume = 5498,400 m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader
diperkirakan 33 07,112701,16 mjamm =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 42,672607,112 mharim =×
Misal digunakan 1 unit Whell Loader maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan LPB = minggu 918,842,672
5498,400≈=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
b. Pekerjaan LPA (Lapis Pondasi Atas)
Volume = 6559,800 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Whell Loader
diperkirakan 33 07,112701,16 mjamm =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 42,672607,112 mharim =×
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan LPA jika digunakan 1 unit Whell
Loader adalah = minggu 10 76,942,672
6559,800≈=
c. Pekerjaan Prime Coat ( lapis resap pengikat )
Luas volume perkerjaan untuk Prime Coat adalah 31929 m2
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Sprayer
diperkirakan 2324 m2
Kemampuan pekerjaan per minggu = 2324 x 6 = 13944 m2
Waktu yang dibutuhkan = minggu 3 29,21394431929
≈=
d. Pekerjaan LASTON
Volume = 1561,650 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas kerja Asphalt Finisher
diperkirakan 301,101743,14 mjam =×
Kemampuan pekerjaan per minggu = 33 06,6066m01,101 mhari =×
Misal digunakan 2 unit Asphalt Finisher maka waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan LASTON = minggu 2 288,106,6062
1561,650≈=
×
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
5.10.9 Pekerjaan Pelengkap
a. Pekerjaan marka jalan
Luas = 239,985 m3
Kemampuan pekerjaan per hari berdasar kuantitas tenaga kerja diperkirakan
2m33,93
Kemampuan pekerjaan per minggu = 22 98,5596m33,93 mhari =×
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan marka jalan dengan 2
orang tenaga kerja = minggu 121,098,5592 239,985
≈=×
b. Pekerjaan rambu jalan diperkirakan selama 1 minggu
c. Pembuatan patok kilometer diperkirakan selama 1 minggu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
5.11. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
5.11.1 Harga Satuan Pekerjaan
Contoh perhitungan pekerjaan persiapan badan jalan
Diketahui :
a. Tenaga
1. Pekerja (jam) ; Volume 0,0161 ; Upah Rp 5.500,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0161 x 5.500,00
= 88,55
2. Mandor (jam) ; Volume 0,004 ; Upah Rp 9.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,004 x 9.000,00
= 36,00
Total biaya tenaga = 124,55
b. Peralatan
1. Motor Grader (jam) ; Volume 0,0025 ; Harga Rp 220.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0025 x 220.000,00
= 550,00
2. Vibro Roller (jam) ; Volume 0,004 ; Harga Rp 170.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,004 x 170.000,00
= 680,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
3. Water Tanker (jam) ; Volume 0,0105 ; Harga Rp 108.000,00
Biaya = Volume x Upah
= 0,0105 x 108.000,00
= 1.134,00
4. Alat Bantu (Ls) ; Volume 1 ; Harga Rp 150,00
Biaya = Volume x Upah
= 1 x 150,00
= 150,00
Total biaya peralatan = 2514,00
Total biaya tenaga dan peralatan = 2638,55 (A)
Overhead dan Profit 10 % x (A) = 263,86 (B)
Harga Satuan Pekerjaan (A + B) = 2902,41
5.11.2 Bobot Pekerjaan
Perhitungan bobot pekerjaan dihitung dengan mengalikan volume tiap pekerjaan
dengan harga satuan tiap pekerjaan.
Bobot = Volume×Harga satuan
Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan :
Bobot pekerjaan persiapan badan jalan = Volume pekerjaan × Harga satuan
= 35061 × 2902,41
= 101.761.397,010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
5.11.3 Persen (%) Bobot Pekerjaan
Perhitungan persen (%) bobot pekerjaan dihitung dengan membandingkan bobot
tiap pekerjaan dengan bobot total pekerjaan dikalikan 100%
% Bobot pekerjaan = %100totalBobot
pekerjaanBobot ×
Contoh perhitungan untuk pekerjaan persiapan badan jalan :
% Bobot pekerjaan persiapan badan jalan = %100totalBobot
pekerjaanBobot×
= %100.386,2117.379.529
7,01101.761.39×
= 0,586 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Tabel 5.5. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan
No Nama Pekerjaan Volume Pekerjaan
Kemampuan Kerja
per hari
Kemampuan Kerja
per minggu
Waktu Pekerjaan (minggu)
1 2 3 4 5 6
1 Umum
a) Pengukuran Ls - - 3
b) Mobilisasi dan Demobilisasi Ls - - 4
c) Pembuatan papan nama proyek Ls - - 1
d) Direksi Keet Ls - - 1
e) Administrasi dan Dokumentasi Ls - - -
2 Pekerjaan Tanah
a) Pembersihan semak dan
pengupasan tanah 43500 m2 900 m2 5400 m2 9
b) Persiapan badan jalan 35061 m2 1743 m2 10458 m2 2
c) Galian tanah 90719,228 m3 130,76 m3 784,56 m3 10
d) Timbunan tanah 55089,445 m3 392,21 m3 2353,26 m3 6
3 Pekerjaan Drainase
a) Galian saluran 4263 m3 130,76 m3 784,56 m3 7
b) Pasangan batu dengan mortar 4263 m3 150 m3 900 m3 9
c) Plesteran 3480 m2 150 m2 900 m2 4
d) Siaran 6150,990 m2 150 m2 900 m2 7
4 Pekerjaan Dinding penahan
a) Galian pondasi 2163,490 m3 130,76 m3 784,56 m3 2
b) Pasangan batu dengan mortar 6685,595 m3 150 m3 900 m3 8
c) Plesteran 1574,570 m2 150 m2 900 m2 2
d) Siaran 7218,788 m2 150 m2 900 m2 9
5 Pekerjaan Perkerasan
a) Lapis Pondasi Bawah (LPB) 5498,400 m3 112,07 m3 672,42 m3 9
b) Lapis Pondasi Atas (LPA) 6559,800 m3 112,07 m3 672,42 m3 10
c) Prime Coat 31929 m3 2324 m3 13944 m3 3
d) Lapis LASTON 1561,650 m2 14,43 m2 606,06 m2 2
6 Pekerjaan Pelengkap
a) Marka jalan 239,985 m2 93,33 m2 559,98 m2 1
b) Rambu 20 - - 1
c) Patok 5 - - 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
5.12. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK : PEMBANGUNAN JALAN RAYA KALISORO – NGLEDOK PROPINSI : JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2011 PANJANG PROYEK : 4,450 Km Tabel 5.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya NO. URAIAN PEKERJAAN KODE
ANALISA VOLUME SATUAN
HARGA SATUAN
(Rp.)
JUMLAH HARGA (Rp.) BOBOT
1 2 3 4 5 6 7 = 4 x 6 (%) BAB I : UMUM 1 Pengukuran - 1 Ls 5.000.000,00 5.000.000,00 0,029 2 Mobilisasi dan demobilisasi - 1 Ls 20.000.000,00 20.000.000,00 0,115 3 Papan nama proyek - 1 Ls 500.000,00 500.000,00 0,003 4 Direksi Keet - 1 Ls 1.000.000,00 1.000.000,00 0,006 5 Administrasi dan dokumentasi - 1 Ls 2.200.000,00 2.200.000,00 0,013
JUMLAH BAB 1 : UMUM 28.700.000,00 BAB II : PEKERJAAN TANAH
1 Pembersihan semak dan pengupasan tanah K-210 43500 M2 2.025,00 88.087.500,00 0,507
2 Persiapan badan jalan EI-33 35061 M2 2.902,41 101.761.397,01 0,586 3 Galian tanah EI-331 90719,228 M3 33.042,96 2.997.631.822,03 17,248 4 Timbunan tanah EI-321 55089,445 M3 58.914,46 3.245.564.903,87 18,675
JUMLAH BAB 2 : PEKERJAAN TANAH 6.433.045.622,91 BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 1 Galian saluran EI-21 14.268 M3 33.253,11 474.455.373,48 2.712 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 7.743 M3 362.094,65 2.803.698.874,95 16,022 3 Plesteran G-501 3480 M2 14.391,43 50.082.176,40 0,286 4 Siaran EI-23 6150,990 M2 6.923,80 42.588.224,56 0,243
JUMLAH BAB 3 : PEKERJAAN DRAINASE 3.370.824.649,39 BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN
1 Galian pondasi EI-21 2163,490 M3 33.253,11 71.942.770,95 0,414 2 Pasangan batu dengan mortar EI-22 6685,595 M3 362.094,65 2.420.818.181,57 13,929 3 Plesteran G-501 1574,570 M2 14.391,43 22.660.313,94 0,130 4 Siaran EI-23 7218,788 M2 6.923,80 49.981.444,35 0,288
JUMLAH BAB 4 : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 2.565.402.710,81 BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 1 Konstruksi LPB EI-521 5498,400 M3 142.341,60 782.651.053,44 4.503 2 Konstruksi LPA EI-512 6559,800 M3 287.306,31 1.884.671.932,34 10,844 3 Pekerjaan Prime Coat EI-611 31929 M2 9.046,13 288.833.884,77 1.662 4 Pekerjaan LASTON EI-815 1561,650 M3 1.273.875,30 1.989.347.362,25 11,446
JUMLAH BAB 5 : PEKERJAAN PERKERASAN 4.945.504.232,79 BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 1 Marka jalan LI-841 239,985 M2 117.562,50 28.213.236,56 0,162 2 Pekerjaan rambu jalan LI-842 20 Buah 299.733,94 5.994.678,80 0,034 3 Patok kilometer LI-844 5 Buah 368.850,99 1.844.254,95 0,011
JUMLAH BAB 6 : PEKERJAAN PELENGKAP 36.052.170,31 REKAPITULASI BAB I : UMUM 28.700.000,00 BAB II : PEKERJAAN TANAH 6.433.045.622,91 BAB III : PEKERJAAN DRAINASE 3.370.824.649,39 BAB IV : PEKERJAAN DINDING PENAHAN 2.565.402.710,81 BAB V : PEKERJAAN PERKERASAN 4.945.504.232,79 BAB VI : PEKERJAAN PELENGKAP 36.052.170,31 JUMLAH 17.379.529.386,21 PPn 10% 1.737.952.938,62 JUMLAH TOTAL 19.117.482.324,83 DIBULATKAN = (Rp.) 19.117.482.400,00
SEMBILAN BELAS MILYAR SERATUS TUJUH BELAS JUTA EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DUA RIBU EMPAT RATUS RUPIAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Jenis jalan dari Kalisoro – Ngledok merupakan jalan kolektor dengan
spesifikasi jalan kelas III, lebar perkerasan m5,32× , dengan kecepatan
rencana JamKm40 , direncanakan 7 tikungan (1 tikungan Spiral - Spiral
dan 6 tikungan Spiral - Circle – Spiral ) .
a. Pada 1PI dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut 1PI sebesar
"'0 96,352372
b. Pada 2PI dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut 2PI sebesar
"'0 39,31977 .
c. Pada 3PI dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut 3PI sebesar
"'0 19,172782
d. Pada 4PI dengan jari-jari lengkung rencana 90 m, sudut 4PI sebesar
"'0 92,94880 .
e. Pada 5PI dengan jari-jari lengkung rencana 70 m, sudut 5PI sebesar
"'0 5253113
f. Pada 6PI dengan jari-jari lengkung rencana 80 m, sudut 6PI sebesar
"'0 6,3231124 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
g. Pada 7PI dengan jari-jari lengkung rencana 50 m, sudut 7PI sebesar
"'0 5,3242122 .
2. Pada alinemen vertikal jalan Kalisoro – Ngledok terdapat 13 PVI .
3. Perkerasan jalan Kalisoro – Ngledok menggunakan jenis perkerasan lentur
berdasarkan volume LHR yang ada dengan :
a. Jenis bahan yag dipakai adalah :
1) Surface Course : LASTON ( MS 744 )
2) Base Course : Batu Pecah Kelas A ( CBR 100% )
3) Sub Base Course : Sirtu / Pitrun Kelas A ( CBR 70% )
b. Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masing-
masing lapisan :
1) Surface Course : 7,5 cm
2) Base Course : 20 cm
3) Sub Base Course : 16 cm
4 Perencanaan jalan Kalisoro – Ngledok dengan panjang 4450 km
memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 19.247.341.900,00 dan
dikerjakan selama 10 bulan.
6.2 Saran
1. Perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey
langsung dilapangan serta menggunakan data selengkap mungkin baik data
lalu lintas maupun data lainnya agar diperoleh perencanaan yang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
2. Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah
pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.
3. Koordinasi antar unsur-unsur proyek sebaiknya ditingkatkan agar mutu
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
4. Pelaksanaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi teknik, gambar
rencana maupun dokumen kontrak.
5. Perencanaan jalan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
perekonomian di wilayah tersebut, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat
meningkat.
6. Jika pada gambar long profile dibuat jalan yang mendatar maka galian dan
timbunannya akan lebih besar.
7. Pada gambar long profile sebaiknya jalan dibuat sesekali mendatar agar
mobil bisa mengatur kestabilan mesin.
8. Gambar tanah asli pada cross section tidak dibuat putus-putus karena
diasumsikan bahwa tanah asli tersebut bergelombang.