Percobaan1 Analisis Butana

8
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI ANALISIS BUTANA Oleh : Nama : Zulvana Anggraeni Harvian NIM : 12/327756/PA/14373 Hari, Tanggal : Jum’at, 6 Maret 2015 LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

description

laporan

Transcript of Percobaan1 Analisis Butana

  • LAPORAN RESMI

    PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI

    ANALISIS BUTANA

    Oleh :

    Nama : Zulvana Anggraeni Harvian

    NIM : 12/327756/PA/14373

    Hari, Tanggal : Jumat, 6 Maret 2015

    LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI

    FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • PERCOBAAN 1

    ANALISIS BUTANA

    I.) Tujuan:

    Minimisasi energy konformasi dengan butane menggunakan medan gaya (Force

    Field) MM+.

    II.) Latar Belakang

    Dalam proses optimasi, satu struktur akan diubah dari satu geometri ke geometri

    lain yang memiliki energi yang lebih rendah hingga tercapai sebuah konformasi

    yang stabil. Konformasi adalah bentuk-bentuk molekul pada ruang 3D akibat

    putaran poros ikatan tunggal (golongan alkane atau molekul yang memiliki gugus

    alkil). Dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada dua

    karbon pusat. Dipandang dari kadua karbon pusat, hadirnya gugus-gugus metil ini

    menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang, yang berbeda dalam hal

    posisi gugus-gugus metil ini satu terhadap yang lain. Konformasi goyang dimana

    gugus-gugus metil terpisah sejauh mungkin disebut konformer anti. Konformasi

    goyang ini dimana gugus-gugus lebih berdekatan disebut konformer gauche.

    Minimasi energi mengubah geometri dari molekul ke energy yang lebih rendah

    dari suatu system dan untuk menghasilkan konformasi yang lebih stabil. Selama

    berlangsungnya minimasi, akan dicari suatu struktur butane yang tidak mengalami

    perubahan energi jika geometri molekul diubah dengan besaran tertentu. Hal ini

    berarti bahwa turunan dari energi sebagai fungsi koordinat kartesian yang sering

  • disebut gradient berharga nol. Keadaan ini disebut sebagai titik stasioner pada

    permukaan energi potensial.

    III.) Prosedur

    a. Pemilihan Medan Gaya

    Memilih medan gaya mekanika molecular yang tersedia pada program

    HyperChem. Medan gaya berisi jenis atom dan parameter yang harus

    ditandakan pada molekul sebelum kita menjalankan perhitungan mekanika

    molecular dengan mimilih MM+.

    b. Menggambar butane

    Mengatur default element pada atom karbon dan pilih model draw.

    Kemudian atur level pilihan pada atoms. Yakinkan bahwa Explicit

    Hydrogens dalam keadaan tidak aktif (pada menu Build). Gambarkan

    struktur 2D dengan mengeklik dan menggeser sedemikian hingga keempat

    karbon terhubungkan. Kemudian pilih pengaturan Bond Torsion pada

    menu Build dan atur Bond Torsion pada 0o dan tekan OK (lakukan dengan

    perlakuan yang sama pada sudut 60o,120

    o,180

    o,240

    o,300

    o). Kemudian R-

    klik pada medan yang kosong dan klik double selection dan HyperChem

    akan menentukan struktur baru dengan Bond Torsion sesuai yang telah

    ditentukan.

    c. Optimasi Struktur

    Langkah-langkah yang dilakukan yaitu memilih mode Compute kemudian

    pilih Single Point. Perhitungan dimulai dan informasi terkait akan muncul

    di baris status. Setelah beberapa detik, program akan selesai. Catat energy

    dengan melakukan perhitungan single point pada struktur yang telah

    tergambar. Kemudian optimasi dilanjutkan dengan memilih Compute dan

    kemduian Geometry Optimization dan catat energy teroptimasi dan sudut

    ikat tetrahedral teroptimasi.

    IV.) Hasil dan Pembahasan

    Konformasi Butana

    Sudut Dihedral

    (o)

    Energi Single

    Point

    (kkal/mol)

    Energi

    Teroptimasi

    (kkal/mol)

    Sudut Dihedral

    Teroptimasi (o)

    0 18.8236 6.900258 2.49606 x 10-8

    60 8.332891 3.037378 65.1612

    120 8.72965 3.034780 65.1818

    180 4.947651 2.171380 180

    240 8.729651 3.034780 -65.1835

    300 8.332972 3.037376 -65.1611

  • Pembahasan

    Percobaan analisis butana yang bertujuan dalam minimisasi energi

    konformasi dengan butana menggunakan medan gaya (Force Field) MM+.

    Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu single point dan geometry

    optimization. Energi single point merupakan energi molekul dari struktur yang

    telah ditentukan tanpa mengalami proses optimasi yaitu energi dari struktur

    semula, sedangkan geometry optimazation merupakan minimisasi energi untuk

    mendapatkan struktur paling stabil. Perbadaan perhitungan dalam keduanya

    mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan pada sudut dihedral yang

    berguna untuk mendapatkan energi yang paling optimal dari struktur tersebut.

    Dalam tabel hasil dapat dilihat bahwa energy dari single point lebih besar

    dibandingkan energy yang diperoleh dari geometry optimization hal ini

    dikarenakan karena secara teoritis yaitu struktur yang telah teroptimasi akan

    memiliki energi yang lebih rendah dibanding energi struktur awalnya. Dari segi

    sudut dihedralnya juga terjadi perubahan, hal ini menandakan terjadi pergeseran

    untuk mencapai struktur optimal dari n-Butana. Secara teoritis Ada dua energi

    minimal yang bisa ditemukan pada berbagai konformasi butana yaitu bentuk

    gauche dan anti yang mana keduanya staggered dan tidak memiliki torsional

    strain. Dari keduanya, bentuk anti merupakan bentuk yang paling minimum

    energinya sebab pada bentuk gauche terdapat sterik dari sedikit interaksi antar

    kedua gugus metil. Pada tingkat energi rendah, molekul butana berada dalam

    bentuk konformasi anti, dan dalam bentuk konformasi eklips metil pada tingkat

    energi tinggi.

    Adanya data teoritis akan menghasilkan data eksperimen yang tertera pada

    tabel dibawah ini :

    Konformasi Butana

    No Sudut

    Dihedral Energi Single

    Point Sudut

    Dihedral Energi

    Teroptimasi Sudut

    Diredral Eksperimen kkal/mol kkal/mol

    1 0 18.823595 0 6.900258 -

    2.07109179 4.6

    2 60 8.332891 60 3.04779 65.1612 0.9

    3 120 8.72965 120 3.03478 65.1818 3.8

    4 180 4.947651 180 2.17138 180 0

    5 240 8.729651 240 3.03478 -65.1835 3.8

    6 300 8.332972 300 3.034779 -65.1611 0.9

  • Dari data tabel diatas menghasilak grafik energi optimasi versus sudut tetrahedral.

    Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa tidak terlihat perbedaan yang

    sangat signifikan antara energy optimasi dengan data eksperimen, Pada sudut 60o

    dan 240o merupakan energi maksimum sedangkan sudut 180

    o merupakan sudut

    dengan energi paling minimum dan diperoleh sturuktu butana yang paling stabil.

    Berhubungan dengan sudut-sudut dihedral pada struktur butana

    sebenarnya dapat dijelaskan melalui penjelasan dari jenis tarikan (sterik dan torsi)

    yang tergabung dengan setiap tarikan dari butane. Rotasi ikatan C2C3 dari 0

    360

    akan menghasilkan perubahan konformasi dari anti-eklips-gauce-eklips-

    gauce-eklips-anti diikuti dengan perubahan energi mekanik molekul.

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    0 50 100 150 200 250 300 350

    Optimasi Single Point Eksperimen

  • V.) KESIMPULAN

    Dari percobaan analisis butane yang bertujuan minimisasi energi

    konformasi pada struktur buatana menggunakan medan gaya (Force

    Field) MM+ maka didapatkan sudut dihedral 180

    o memiliki energi

    yang paling rendah sehingga menghasilkan struktur butane yang paling

    stabil.

    VI.) DAFTAR PUSTAKA

    McMurry, John, 2011, Fundamental Of Organic Chemistry

    Seventh Edition , Cornell University, United States

    Pranowo, Harno Dwi, 2013, Panduan Praktikum Kimia Komputasi,

    Jurusan Kimia FMIPA UGM, Yogyakarta

    VII.) LAMPIRAN

    0o

    60o

  • 120o

    180o

    240o

  • 300o