Percobaan II Gugus Fungsi
-
Upload
sinta-dewi-lengkas -
Category
Documents
-
view
124 -
download
11
description
Transcript of Percobaan II Gugus Fungsi
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
1. Judul : Pengenalan Gugus Fungsi
2. Tujuan :
Mengenal perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
Membandingkan sifat fisik dan kimia dari golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,
alkohol, fenol, asam karboksilat dan senyawa organik.
Menguji reaksi gugus fungsi yang penting dalam bidang kimia, biokimia dan fisiologi.
3. Dasar Teori
Gugus fungsi merupakan suatu corak bangun yang menyangkut atom karbon yang terikat pada
heteroatom dan terikat ganda pada atom karbon lain yang pada molekulnya merupakan tempat
terjadinya sebagian besar reaksi kimia.
Meskipun ikatan karbon-karbon sp3-sp3. dan ikatan karbon-hidrogen sp3-s adalah umum untuk
hampir semua senyawa organik, yang mengherankan adalah bahwa ikatan-ikatan ini biasanya tidak
memegang peranan utama dalam reaksi organik. Untuk sebagian besar adalah adanya ikatan pi
atau atom lain dalam struktur organik yang menimbulkan kereaktifan. Kedudukan kereaktifan kimia
dalam molekul disebut gugus fungsi. Ikatan pi atau suatu atom elektronegatif (atau elektropositif)
dalam molekul organik dapat menuju ke suatu reaksi kimia, salah satu dari ini dianggap sebagai
gugus fungsi atau bagian dari gugus fungsi. Senyawa dengan gugus fungsi yang sama cenderung
mengalami reaksi kimia yang sama.
3.1 Hidrokarbon
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C)
dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari
hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana)
yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat
tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
Pada dasarnya terdapat tiga jenis hidrokarbon: Hidrokarbon aromatik, mempunyai setidaknya
satu cincin aromatik. Hidrokarbon jenuh, juga disebut alkana, yang tidak memiliki ikatan rangkap
atau aromatik. Hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom-
atom karbon, yang dibagi menjadi: Alkena, Alkuna.
1
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari karbon dan hidrogen. Golongan
senyawa ini amat penting peranannya dalam abad tekhnologi ini. Karena begitu banyak produk
yang dapat diturunkannya, seperti : tekstil, plastik, bahan anti beku, obat-obatan, anestatika,
insektisida, cat, pupuk, bahan peledak dan sebagainya,Dua sumber utama hidrokarbon adalah
minyak bumi dan gas alam sserta batu bara. Minyak bumi adalah campuran senyawa yang
kompleks terutama dari hidrokarbon alifatik, hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara.
Hidrokarbon alifatik dibagi menjadi alkana, alkena dan alkuna, yang dibedakan berdasarkan
ketidakjenuhan ikatannya.Kalium permanganat, KMnO4, bereaksi dengan alkena tetapi tidak
dengan alkana aromatik. Bukti berlangsungnya reaksi adalah lenyapnya warna ungu KMnO4 dan
terbentuknya MnO2 yang coklat. Berbeda dengan hidrokarbon tak jenuh, senyawa aromatik bersifat
mantap. Pereaksi Br2, yang dapat mendeteksi ketidakjenuhan ikatan tidak bereaksi dengan
benzena, kecuali bila ada katalis Fe3+. Demikian pula benzena tidak dapat dioksidasi dengan
KMnO4. benzena mempunyai bau yang khas, mudah terbakar dan diduga bersifat karsinogenik.
Reaksi benzena umumnya berlangsung dengan suatu elektrofil, contohnya adalah alkilasi Friedel
Crafts.
Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau maksimum hanya 4 buah
atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari jenis hidrokarbonnya. Alkana: CnH2n+2,
Alkena: CnH2n, Alkuna: CnH2n-2, Hidrokarbon siklis: CnH2n 1
3.2 Benzena
Benzena, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik
yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan
merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam
produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna.
Benzena
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon
2
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Nama Sistematis Benzena (atau 1,3,5-sikloheksatriena)
Nama lain Benzol
Sifat
Rumus molekul C6H6
Massa molar 78,1121 g/mol
Penampilan Cairan tak berwarna
Densitas 0,8786 g/mL, zat cair
Titik leleh 5,5 °C (278,6 K)
Titik didih 80,1 °C (353,2 K)
Kelarutan dalam
air0,8 g/L (25 °C)
Viskositas 0,652 cP pada 20 °C
Momen dipol 0 D
Senyawa terkait
Senyawa terkaittoluena
borazina
Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh
dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi2
3.3 Alkohol
Dalam kimia oganik istilah alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa orgaanik yang
tersusun oleh unsur C, H dan O dengan struktur yang khas. Ditandai dengan adanya gugus
hidroksil (-OH) sebagai gugus fungsi golongan alkohol.
Metanol atau metil alkohol, CH3OH, adalah anggota keluarga alkohol yang paling saderhana.
Walaupun demikian, etanol, CH3CH2OH lebih sering dikenal sebagai anti septik, pelarut obat-
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Benzena
3
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
obatan, zat kimia dan pengawet. Etanol adalah cairan jernih yang bersifat menarik air, baunya khas,
warna nyalanya biru. Senyawa ini barcampur dengan air dengan segala perbandingan dan pada
pencampuran ini terjadi kontraksi (misalnya 50 ml etanol 48 ml air hanya akan menghasilkan 96,3
ml campuran). Sifat fisik lain adalah Td 78,320 C : Tl = -114 0 C ; d204 = 0,7893.
Dalam kimia oganik istilah alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa orgaanik yang
tersusun oleh unsur C, H dan O dengan struktur yang khas. Ditandai dengan adanya gugus
hidroksil (-OH) sebagai gugus fungsi golongan alkohol.
Dalam reaksi-reaksi alkohol memperlihatkan dua sifat yang berlawanan yaitu yang dapat
menerima proton, dan juga dapat melepaskan proton. Kedua sifat ini. Kedua sifat ini dapat diamati
dalam sejumlah reaksi yang terjadi pada alkohol.
Jika didasarkan pada jenis atom karbon yang menbgikat gugus (-OH) golongan alkohol dapat
dikelompokan menjadi :
Alkohol primer merupakan alkohol yang gugus (-OH) terletak pada atom karbon primer
Alkoholsekunder merupakan alkohol yang gugus (-OH) terletak pada atom karbonsekunder.
Alkohol tersier merupakan alkohol yang gugus (-OH) terletak pada atom karbon tersier
Perlu diketahui bahwa apabila dalam suatu rumus stuktur senyawa terdapat gugus (-OH) yang
langsung terikat pada cincin aromatik maka senyawa tersebut bukan termasuk golongan alkohol
melainkan fenol.
Berdasar struktur kerangka karbonnya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer,sekunder,dan
tersier. Kereaktifan ketiga jenis alkohol tersebut terhadap pereaksi sangat berbeda misalnya dalam
reaksi oksidasi,semua jenis alkohol dapat melepas air (dehidrasi) menghasilkan alkena apabila
dipanaskan dengan zat penarik air seperti H2SO4 pekat oksidasi dan dehidrasi alkohol adalah reaksi
penting dalam biokimia, misalnya dalam metabolisme karbohidrat dan lipid serta sintesis lipid.
Etilena glikol dan gliserol (gliserin) adalah contoh alkohol yang mempunyai lebih dari satu
gugus hidroksil, -OH. Etilena glikol adalah bahan pendingin dalam radiator mobil sedangtkan
gliserol dijumpai dalam pembuatan sabun dari lemak dan minyak.
Kereaktifan ketiga jenis alkohol tersebut terhadap pereaksi sangat berbeda. Misalnya dalam
reaksi oksidasi semua jenis alkohol dapat melepas air (dehidrasi) menghasilkan alkena apabila
dipanaskan dengan zat penarik air seperti H2SO4 pekat. Bila ditinjau dari jumlah gugus (-OH) ya ng
terdapat dalam masing-maing strukturnya, golongan alkohol dapat dibedakan menjadi :
4
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Alkohol monohidroksi; Mempunyai satu gugus (-OH), Alkohol dihidroksi; Mempunyai dua gugus (-
OH). Alkohol trihidroksi; Mempunyai tiga gugus (-OH) Perlu diketahui bahwa apabila dalam suatu
rumus stuktur senyawa terdapat gugus (-OH) yang langsung terikat pada cincin aromatik maka
senyawa tersebut bukan termasuk golongan alkohol melainkan fenol3.
3.4 Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion
tersebut menjadikan anionfenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan
alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol
dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik
lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-
satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin
tersebut dan menstabilkan anionnya.
Rumus struktur Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion
tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan
dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang
sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang
mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya4
3.5 Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemah, karena itu hanya sedikit mengurai dalam air
memberikan H+ dan anion karboksilat,yaitu asam asetat. Asam asetat adalah cairan jernih berbau
3 Anwar, C. (1994). 4 Dedy. 2012
5
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
sangat asam dan umumnya digunakan sebagai larutan cuka makan. Asam asetat kadarna 100%
pada suhu 16,6 0C akan membeku membentuk kristal yang menyerupai es, dalam keadaan ini
disebut juga cuka es.
Di alam dijumpai pula asam fomat, atau asam semut, HCCOH. Asam format yang murni juga
merupakan cairan tak berwarna dan berbau menyengat, serta terasa perih bila kena kulit. Senyawa
ini larut dalam air, alkohol, dan eter pada segala perbandingan. Dilaboratorium anda dapat
mensitesisnya dengan mengoksidasi metanol atau dengan menghidrolisis kloroform dengan
hidroksida encer. Asam format mudah dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, dan mudah mereduksi
kalium permanganat. Apabila raksa (II) oksida dikocok dengan asam format, maka sebagian melarut
dengan raksa (II) format. Reaksi ini dapat digunakan sebagai uji kualitatif untuk asam format (uji
Serullas).
Berlawanan dengan asam karboksilat, ester yang merupakan turunan asam karboksilat
mempunyai bau dan asa yang sedap, sering diasosiasikan dengan buah-buahan dan bunga.
Pengesteran asam karboksilat dengan suatu alkohol adalah reaksi yang dapat balik. Umumnya,
hanya 60 sampai 70% ester terbentuk pada kesetimbangan.
Reaksi baliknya, yakni reaksi antara ester dengan air memberikan asam dan alkohol, disebut
hidrolisis. Kesetimbangan bergeser kekanan, (menghasilkan lebih banyak ester). Jika terdapat
asam atau alkohol berlebihan, atau dengan memindahkan airnya. Hidrolisis berlangsung lebih baik
dalam keadaan air berlebihan. Kedua reaksi berkataliskan asam anorganik.
3.5.1 Turunan asam karboksilat
Dalam kimia organik, turunan asam karboksilat adalah kelompok senyawa organik yang
memiliki gugus karbonil dan memiliki sebuah atom elektronegatif (oksigen, nitrogen atau halogen
yang terikat pada atom karbon karbonil. Turunan senyawa karboksilat berbeda dengan keton dan
aldehida yang memiliki gugus karbonil tapi tidak terikat dengan atom elektronegatif. Keberadaan
atom elektronegatif ini menyebabkan perubahan signifikan pada reaktivitas senyawa ini.
Kelompok-kelompok senyawa yang termasuk turunan asam karboksilat adalah Asam
karboksilat, Ester, Amida, Asil halida, Anhidrida asam.
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –
COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari
kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat
6
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
(Fessenden, 1997).
Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang dan sebagainya
(juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam,
larut dalam H2O dengan sempurna. Sifat kimia: asam paling kuat dari asam-asam karboksilat,
mempunyai gugus asam dan aldehida (Riawan, 1990).
Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting
diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena
senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan
mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur
dengan air dan banyak pelarut organik 5
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:
1. Reaksi Pembentukan Garam
Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya,
NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan
tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat
berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan
alkohol. Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam
sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4. Pembentukan Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan
dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat6.
Asam karboksilat, dengan basa akan membentuk garam dan dengan alkohol menghasilkan
eter. Banyak dijumpai dalam lemak dan minyak, sehingga sering juga disebut asam lemak.
5 Fessenden. 19976 Fessenden. 1997
7
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Pembuatannya antara lain melalui oksidasi alkohol primer, sekunder atau aldehida, oksidasi alkena,
oksidasi alkuna hidrolisa alkil sianida (suatu nitril) dengan HCl encer, hidrolisa ester dengan asam,
hidroilisa asil halida, dan reagen organolitium7.
3.6 Uji Kelarutan
Kelarutan senyawa organic dalam berbagai pereaksi merupakan sifat yang penting. Senyawa
polar larut dalam pelarut polar, tetapi tdak larut dalam senyawa non polar. Hal yang sebaliknya
terjadi untuk senyawa non polar. Gugus fungsi polar akan mendominai sifat kelarutan suatu molekul
kecil, tetapi untuk molekul besar polaritas gugus fungsi menjadi tidak berarti dibandingkan dengan
molekul lain yang non polar. Uji kelarutan merupakan uji yang mudah untuk menggolongkan
senyawa organic. Penggolongan seperti ini merupakan dasr bagi beberapa uji khas untuk
mengidentifikasi gugus fungsi yang ada. Yang paling mudah ialah membagi dulu senyawa organic
menjadi dua golongan menurut kelarutannaya alam air. Setiap golongan dibagi lebih lanjut
berdasarkan kelarutanya dalam pelarut atau pereaksi-pereaksi lain8
4. Alat dan Bahan
4.1 Alat
Nama Alat Gambar Fungsi
7 Petrucci, Ralph. 19828 Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. 2014
8
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Tabung reaksi Untuk mereaksikan zat
Spatula Untuk Pengocok larutan
Neraca analitik untuk menimbang padatan
kimia.
Rak tabung reaksi Untuk Tempat tabung reaksi.
Penangas untuk memanaskan air
Pipet tetes Untuk meneteskan larutan
dengan jumlah kecil.
4.2 bahan
Nama Bahan Sifat Fisik Sifat Kimia
Sikloheksena Titik 177,30 F
Densitas 779,00 kg/m3
9
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Massa molar 84,16 gr/mol
KMnO4 Beratmolekul: 197,12 gr/mol
Titikdidih: 32,35 0C
Titikbeku: 2,83 0C
Bentuk Kristal berwarnaungu
kehitamn
Densitas: 2,7 kg/L pada 20 0C
Larut dalam methanol.
Mudah terurai oleh sinar
Dalam suasana netral dan
basa akan tereduksi
menjadi MnO2.
Kelarutan dalam basa alkali
berkurang jika volume
logam alkali berlebih.
Merupakan zat
pengoksidasi kuat.
Alkohol tidak berwarna
Sedikit larut dalam air
Larutan Brom Nomor atom : 35
Massa atom : 79,916
Isotop : 79-81
Warna : coklat kemerahan
Keadaan pada temperatur
biasa : zat cair kental dan
mudah Menguap
temperatur biasa yang
berwarna sawo tua
(sekitar 3)
pelarut non-polar seperti CS2
dan CCl4 (kuning cokelat).
CCl4 Massa molar: 153.82 g/mol
densitas: 1.59 g/cm³
titik didih: 170.1°F
(76.72°C)
titik leleh: -9.256°F (-
cairan tak berwarna
bau yang manis
10
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
22.92°C)
Aquadest Cairan tak berwarna
Titik didih 100 oC, titik leleh 0
oC
Berat jenis : 0,998 gr/cm3
Massa molar 18,0153 g/mol
Pelarut banyak jenis zat
kimia
Tidak mudah terbakar
Toluena Densitas 866,90 kg/m3
Titik didih 231,10F
Massa molar 92,14 gr/mol
HNO3 Berat molekul 90,03584
gr/mol
Berat jenis 2,408 gram/cm3
Bentuk Kristal tak berwarna
besar dalam air
pembersih logam beracun
H2SO4 Cairan bening
Titik leleh 10 0C
Titik didih 330 0C
Asam Kuat
Benzena Titik leleh 41,90 F
Massa molar 78,11 gr/mol
Titik didih 176,20 F
Densitas 876,50 kg/m3
Cairan tak berwarna
Mudah terbakar
Mempunyai bau yang manis
Nitro Benzena Titik leleh 41,90 F
Massa molar 78,11 gr/mol
Titik didih 176,20 F
Densitas 876,50 kg/m3
CH3COOH Berat molekul : 126,07
gram/mol dalam bentuk dihidr
Melarut dengan mudah da
lam air
Bersifat higroskopik dan k
11
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
at,
Massa jenis : 1,653 gram/
cm3,
Titik lebur : 101,5oC,
Bersifat beracun,
Sangat larut dalam air,
orosif
Asam asetat merupakan a
sam lemah dan
monobasic
Asam asetat merubah litm
us biru menjadi merah.
Asam asetat
membebaskan CO2 dari
karbonat.
NaOH berwarna putih atau praktis
putih,berbentuk pellet,
serpihan atau batang atau
bentuk lain
membentuk larutan
alkalin yang kuat ketika
dilarutkan ke dalam air
alcohol
FeCl3 memiliki titik lebur yang relatif
rendah
mendidih pada 315 °C
Uapnya merupakan dimer
Fe2Cl6
sedang
HCl Massa jenis : 3,21 gr/cm3.
Titik leleh : -1010C
Energi ionisasi : 1250 kj/mol
Kalor jenis : 0,115 kal/gr
Pada suhu kamar, HCl
berbentuk gas yang tak
berwarna
Berbau tajam.
HCl akan berasap tebal di
udara lembab
Gasnya berwarna kuning
kehijauan dan berbau
merangsang
Dapat larut dalam alkali
hidroksida, kloroform, dan
eter
Merupakan oksidator kuat
12
Memasukkan masing-masing dalam tabung reaksiMenambahkan 10 tetes airMengocok dan diperhatikan apakah hidrokarbon larut dalam air
10 tetes Sikloheksana 10 tetes Toluena
Sikloheksena + air = tidak larut,Toluena +air = tidak larut
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
NH4OH (Asam
Format)
Larutan tidak berwarna
Kerapatan 0,91
gr/cm3(25%0) 0,8 gr/cm3( 32% )
AgNO3 (Perak
format)
Padatan kristal tidak berwarna
titik leleh: 59°C
titik didih: 97°C
densitas: 1,82.
Larut dalam air
Merupakan Garam
Oksidator Kuat
Dapat diisolasi
Beracun
5. Prosedur Kerja
5.1 Hidrokarbon
5.1.1 Sifat fisik hidrokarbon
13
2 ml etanol
1 menit terdapat larutan berwarna bening5 menit kemudian berubah warna dari bening jadi coklat
Memasukkan dalam masing-masing tabung reaksi Menambahkan 6 tetes sikloheksana kedalam salah satu tabung reaksi lainnyaMenambahkan 2 tetes larutan KmnO4 2 %Mengamati perubahan warna dari KmnO4
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
5.1.2 Reaksi dengan KMnO4
14
1 ml larutan HNO3 pekat
Lautan bening dan minyak kental mengendap pada dasar gelas kimia
Memasukkan ke dalam tabung reaksi Menambahkan 2 ml larutan H2SO4 pekat Mendinginkan tabung reaksi di bawa air keran Menambahkan 1 ml larutan benzena Mengocok betul-betul Selama penambahan dinginkn terus dibawah keran selama ± 5 menit Menuangkan campuran ke dalam gelas piala berisi air
Air
Berbau harum
Memasukkan kedalam tabung reaksiMenambahkan beberapa tetes etanol Memperhatikan kelarutannya dalam air Menambahkan beberapa tetes larutan H2SO4 Menambahkan beberapa butir kalsium atau natrium dikromat Memanaskan, perhatikan terjadinya reduksi dikromat Mencatat bau dari asetaldehida yang terbentuk
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
5.2 Benzena
5.3 Alkohol
15
2 ml air
Memasukan ke dalam tabung reaksi Menambahkan sedikit demi sedikit kristal fenol Mengocok setiap kali penambahanMengamati kelarutannyaMemanaskan dan mengocokMembagi larutan menjadi dua
Larutan 1 Larutan 2
Menambahkan NaOH tetes demi tetes
Larutan 1 Larutan 2
Menambahkan larutan feriklorida Menambahkan HCl
Warna ungu menjadi ungu memudar
Terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa), Larut.
Percobaan tidak dilakukan
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
5.4. Fenol
Mengencerkan sampai lapisan fenol melarut semuanya
Larutan dibagi 2
16
1 ml larutan asm asetat
Menambahkan ± 0,5 ml larutan feriklorida Mencatat warna dari larutan Memanaskan betul-betul Mencatat endapan terbentuk
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
5.5. Asam Karboksilat
5.5.1 Asam Asetat (CH3COOH)
Larutan H2SO4 encer
Menambahkan beberapa tetes asam asetat Menambahkan larutan KMnO4 Memanaskan di atas penangas
Larutan berwarna ungu tua
17
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
18
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
5.6. Uji Kelarutan
5.6.1 Alcohol (senyawa etanol)
5.6.2. Asam Karboksilat (Asam Asetat)
6. Hasil pengamatan
6.1 Hdrokarbon
Alkohol
H2O NaOH NaHCO3 HCl H2SO4
Mereaksikan
Larut Tidak Larut Tidak Larut Tidak LarutTidak Larut
Asam Asetat
H2O NaOH HCl H2SO4
Mereaksikan
Larut Larut Larut Larut
19
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
6.1.1 Sifat fisik Hidrokarbon
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Menambahkan 10 tetes sikloheksana dan
toluena pada masing-masing tabung
reaksi
Kedua larutan bening
2 Meanmbahkan 10 tetes air kedalam
masing-masing larutan pada tabung reaksi
dan mengocok
Kedua larutan tidak saling larut dan terdapat
dua lapisan
3 Mengulangi percobaan diatas dengan
menganti air dengan CCl4
Kedua larutan larut dalam CCl4
6.1.2 reaksi dengan KMnO4
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
2
3
Memasukkan 2 ml etanol kedalam masing-
masing tabung reaksi
Tabung reaksi pertama ditambahkan 6
tetes sikloheksana dan untuk tabung
kedua ditambahkan 6 tetes toluena
Kedua tabung tersebut ditambahkan dua
tetes larutan KMnO4 2 %
Larutan berwarna bening
Larut
Tabung yang ditambahkan sikloheksana
dalam waktu 1 menit terdapat endapan
setelah 5 menit larutan berwarna coklat
Tabung yang ditambahkan toluene dalam
waktu 1 menit terdapat endapan setelah 5
menit larutan berwarna coklat
6.1.3 Benzena
No Perlakuan Hasil Pengamatan
20
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
1
2
3
Campurkan kedalam tabung reaksi yang
kira-kira 1 ml HNO3 (pekat) dengan 2 ml
H2SO4 (pekat) kedal tabung reaksi
Menambhakan 1 ml benzen dalam tabung
Didinginkan selama 5 menit di bawah kran
dan campuran dimasukkan kedalam gelas
kimia yang berisi air
Larutan bening dan panas
Terbentuk dua lapisan
Minyak kuning yang kental (Nitrobenzena)
akan mengendap pada dasar gelas piala
6.1.4 Alkohol
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
2
3
4
5
6
Menambahkan beberapa tetes etanol
kedalam tabung reaski yang berisi air
Menambahkan beberapa tetes H2SO4
pekat dan beberapa tetes natrium
dikromat kedalam tabung reaksi,
kemudian dipanaskan dan mencatat bau
dari asetal dehida
Manambahkan campuran 1 ml etanol
dengan asam asetat pekat kedalam
tabung reaksi, kemudian menambahkan
beberapa tetes H2SO4 pekat dan dikocok
kemudian dipanaskan
Mencatat bahwa gliserol sangat kental dan
dapat campur
Memasukan amil lakohol kedalam tabung
raksi yang berisi air
Mencampurkan 1 ml amil alkohol dan 1 ml
asam asetat kedalam tabung reaksi dan
menambahkan beberapa tetes H2SO4 dan
Terbentuk 2 lapisan pada tetesan ke-5
Larutan baunya tidak enak
Bau harum
Tercampur pada tetesan ke-20
Campuran larutan saling larut dan baunya
harum
21
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
dipanaskan dalam air mendidih selama
±10 menit dan dituangkan kedalam gelas
kimia yang berisi air
6.1.5 Fenol
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
2
3
4
Mencatat bau yang khas dari zat ini
Memasukkan 2 ml air kedalam tabung
reaksi dan ditambahkan sedikit fenol
kemudian dipanaskan dan Campuran ini
dibagi dua
Campuran pertama di tambahkan NaOH
tetes demi tetes
Larutan pada tabung reaksi diencerkan
Campuran kedua ditambahkan feriklorida dan ditambahkan HCl
Menyengat
Larutan menjadi keruh, setelah dipanaskan
Larutan berubah warna dari keruh menjadi
bening
Larutan keruh berubah menjadi bening
terdapat endapan putih
Larutan keruh berubah warna menjadi ungu
setelah ditambahkan Feriklorida dan
ditambahkan HCl menjadi bening terdapat
endapan merah
6.1.6 Asam Asetat
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
2
Menambahkan beberapa tetes asam
asetat pekat kedalam beberapa ml
larutan H2SO4 encer, dan kemudian
menambahkan larutan secukupnya
KMnO4 (sehingga larutan menjadi merah
jambu)
Menambahkan ±0,5 ml larutan feriklorida
kedalam 1 ml larutan asam asetat
Setelah pnambahan KMnO4 larutan berubah
warna menjadi ungu muda dan setelah
dipanaskan berubah warna menjadi ungu tua
(ungu gelap)
6.1.7 Uji Kelarutan
22
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1
2
Memamsukkan 2 mL pereaksi (air, NaOH,
HCl dan H2SO4) kedalam masing-masing
tabung reaksi
Menambahkan 5 tetes senyawa yaitu
alcohol dan asam karboksilat kedalam
tabung reaksi yang berisi air, NaOH, HCl
dan H2SO4
Alcohol dan air larut
Alcohol dan NaOH tidak larut
Alcohol dan HCl tidak larut
Alcohol dan H2SO4 tidak larut
Asam asetat dicampurkan dengan keempat
pereaksi saling larut
23
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
7. Pembahasan
7.1 Hidrokarbon
7.1.1 Sifat fisik hidrokarbon
Pada percobaan ini pertama menentukkan sifat fisik hidrokarbon pertama yang dilakukan yaitu
memasukkan 10 tetes sikloheksana kedalam tabung reaksi dan dan ditambah dengan 10 tetes air,
dan ternyata hidrokarbon tidak larut terjadi dual lapian, Sifat fisik hidrokarbon yaitu senyawa yang
tak berwarna dan bersifa non polar atau tidk larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic,
seperti dietil eter, karbon tetraklorida/heksana, dan sikloheksana (termasuk hidrokarbon alisiklik)
ketika ditetesi air tidak larut sama sekali dalam air. Dimana sikloheksana merupakan senyawa
alkana yang berbentuk siklik dan mempunyai ikatan sigma yang sangat kuat dan sukar untuk
diputuskan. Sikloalkana memiliki densitas yang lebih kecil dari air sehingga mengapung diatas air.
Kemudian memasukkan 10 tetes sikloheksaana dengan larutan toluene dan ditambah dengan 10
tetes air akan tetapi larutan ini tidak tercampur dan membentuk dua lapisan atu tidak larut karena
Toluena merupakan senyawa benzena yang bersifat nonpolar sehingga tidak larut dalam air yang
bersifat polar. Telah diuji secara objektif bahwa toluene (termasuk hidrokarbon aromatik)
Kemudian mengulangi percobaan yang di atas tetapi menganti air dengan CCl 4, dan
memasukkan sikloheksana 10 tetes dan ditambahkan 10 tets CCl4 dikocok sebentar, kedua larutan
tersebut saling larut karena kedua larutan tersebut sama – sama bersifat non polar sehingga saling
tercampur. Dan pada tabung reaksi yang berikutnya kita megisi dengan 10 tetes toluena dan
ditambah dengan 10 tetes CCl4 dan dikocok, kedua lapisan tersebut saling larut, karena keda
larutan ini bersifat non polar sehingga saling bercampur. Hal ini menunjukan bahwa kedua senyawa
tersebut larut dalam pelarut organik.
7.1.2 Reaksi dengan KMnO4
Pada percobaan ini pertama yang dilakukan yaitu memasukkan 6 tetes sikloheksana kedalam
24
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
tabung reaksi dan menambahkan dengan 2 mL etil alcohol dan ditambah lagi dengan 2 tetes larutan
KMnO4, dan mengocok kemudian di diamkan selama satu menit dan setelah satu menit terdapat
endapan, dan terdapat endapan ini membuktikan bahwa sikloheksana dapat bereaksi dengan
KMnO4. KMnO4 ini didiamkan selama lima menit, setelah lima menit larutan berwarna coklat.
Dengan mengulangi percobaan seperti yang diatas akan tetapi sikloheksana di ganti
menggunakan teoluena, pertama yang dilalukan ialah memasukkan 6 tetes toluena kedalam tabung
reaksi dan di tambahkan dengan 2 mL etil alcohol dan ditambah denag KMnO4, dan mengocok
kemudian mendiamkan selama satu menit setelah satu menit terdapat endapan dan yang
menyebabkan, lalu didiamkan selama lima menit, dan setelah lima menit larutan berwarna coklat.
Menurut teori, suatu cincin benzena tidak teroksidasi laboratorium. Namun perubahan warna dari
larutan toluena menunjukan adanya oksidasi oleh KMnO4. Fakta ini menunjukkan adanya oksidasi.
Karena reaktivitas posisi benzilik ini, alkil benzena dengan aton H benzilik menghasilkan produk
oksidasi yakni asam benzoat selama proses oksidasi berlangsung. Mekanisme reaksinya dapat
dituliskan sebagai berikut:
7.2 Benzene
Pada percobaan benzene pertama yang dilakukan yaitu mencampurkan 1 mL HNO3 dengan 2
mL H2SO4 kedalam tabung reaksi, pertama larutan berwarna bening dan panas, mengapa larutan
berwarna bening karena disebabkan larutan HNO3 dan larutan H2SO4 warna larutan nya bening.
Setelah itu mendinginkan tabung reaksi dibawah air kran selama 5 menit larutan tetap berwarna
bening, Ketika HNO3 dan H2SO4 dicampurkan dan dimasukan kedalam tabung reaksi, kemudian
harus diletakan dibawah keran air agar campuran tersebut dingin. Kran air ini berguna untuk
mendinginkan campuran antara HNO3 dan H2SO4. setelah dingin campuran tersebut kemudian
dicampurkan dengan benzene, yang menghasilkan endapan putih didasar tabung reaksi. Reaksi
substitusi pada benzene diperlukan pada suhu yang dingin, karena untuk memebedakan reaksi
adisi pada benzene yang hanya dapat berlangsung jika dilakukan dalam suhu tinggi / panas.
25
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
7.3 Alcohol
Pada percobaan alkohol ini pertama yang dilakukan yaitu memasukan air kedalam tabung
reaksi dan manambahkan etanol kemudian dikocok ternyata kedua larutan tersebut saling larut
karena etanol dan air sama – sama bersifat polar jadi polar dengan polar itu saling larut. Etanol
dapat larut dengan baik dalam air karena molekul C2H5OH dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air. Selanjutnya, larutan etanol ditambahkan dengan beberapa tetes H 2SO4 pekat
dan dipaaskan baunya menyengat bau tersebut akibat dari penguapan dari larutan yang sudah di
campurkan. Perlakuan ini menyebabkan terbentuk etilena dan air. Mekanisme reaksinya:
kemudian menambahkan 1 mL etanol dicampurkan denga 1 mL CH3COOH pekat dalam
tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan 3 tetes H2SO4. Campuran ini dikocok betui - betul
dan dipanaskan diatas penangas air ± 10 menit. Setelah itu, larutan dituangkan kedalam gelas
kimia yang berisi air dan tercium bau harum bau harum ini di sebabkan oleh karakteristik ester yang
memang baunya harum. Persamaan reaksinya sebagai berikut:
Asam asetat etanol etil asetat
Kemudian mencampukan gliserol dengan air dengan segala perbandingan ternyata gliserol itu
larut dalam air karena gliserol sangat kental dan dapat bercampur (larut dalam segala
perbandingan) dengan air. Amilalkohol larut dalam air dalam selang waktu 1 menit. Amilasetat yang
terbentuk mempunyai bau yang identik/harum. Mekanisme reaksi yang terjadi dalam pembuatan etil
asetat adalah 1 ml alkohol + 1 ml CH3COOH pekat, larutannya saling bercampur, kemudian
dicampurkan dengan H2SO4 pekat menghasilkan larutan yang bening kemudian ditambah dengan
air sehingga menghasilkan bau yang harum.
7.4 Fenol
26
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Pada percobaan ini pertama yang dilakukan yaitu mencatat bau yang khas dari fenol, fenol
berbau sangat menyengat disebabkan fenol adalah turunan dari alcohol. Baunya sangat menyengat
dan kelarutan fenol dalam air bersifat homogen, penambahan fenol 1 - 4 tetes pada air larut,
selanjutnya sudah tidak larut pada penambahan tetesan ke 8 dan menjadi keruh karena pada saat
penambahan fenol lebih banyak dibandingkan dengan air. Kemudian memanaskan campuran fenol
kemudian dibagi 2 dan di tambahkan NaOH fenol larut dalam NaOH. Campuran k - 2 di encerkan
dan dibagi 2, lapisan feno larut, campuran hasil pengenceran pertama di tambahkan FeCl 3 larutan
berwarna ungu. Setelah itu ditambahkan HCl ungu akan menghilang menjadi bening dan terdapat
endapan merah. Hal ini disebabkan karena sifat dari yang menyebabkan terjadinya perubahan
warna dan timbulnya endapan.
7.5 Asam Asetat, CH3COOH
Pada percobaan ini pertama yang dilakukan yaitu larutan asam asetat pekat di tambahkan ke
dalam larutan H2SO4 maka larutan tersebut akan larut dan larutan berwarna bening. Pada saat
larutan tersebut di tambahkan KMnO4, larutan berubah warna menjadi merah jambu setelah
dipanaskan warna tidak berubah tetapi warna merah jambu menjadi lebih tua. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format .Asam asetat
adalah asam asetat cairan jenuh berbau sangat asam dan umumnya digunakan sebagai larutan
cuka. Asam asetat yang yang kadarnya 100% pada suhu 16,60 C akan membeku menjadi hablur
yang menyerupai es dalam keadaan ini juga disebut cuka es. Dan H2SO4 yang bersifat pekat juga
bisa. mempengaruhi perubahan pada percobaan tersebut.setelah itu perlakuan menambahkan 0,5
ml larutan feriklorida kedalam 1ml larutan CH3COOH larutan menjadi kuning.dipanaskan di atas
penagas terbentuk endapan coklat.
7.6 Uji kelarutan
Pada percobaan Uji kelarutan ini merupakan uji yang mudah untuk menggolongkan senyawa
organik. Penggolongan seperti ini merupakan dasar bagi berberapa uji khas untuk mengidentifikasi
gugus fungsi yang ada. Atom karbon, sekalipun ada sedikit penyimpangan yang di sebabkan oleh
gugus fungsi tertentu. Dalam pengujian ini digunakan beberapa senyawa sebagai pelarut H2SO4,
H2O,NaOH, HCl, dan NaHCO3. Dalam perlakuannya dimasukkan 2 ml pelarut kedalam tabung
27
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
reaksi dan selanjutnya ditambahkan 5 tetes senyawa yang akan diuji kelarutannya. Dari hasil
pengamatan diperoleh bahwa asam asetat larut dalam H2SO4, H2O,NaOH, HCl. Dan alcohol tidak
larut dalam NaOH, HCl dan H2SO4 tetapi larut dalam H2O.
Dengan persamaan reaksi
C2H5OH + H2O →
CH3 – C = O + H2O
8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Fenol merupakan senyawa yang memiliki cincin aromatic dan terdapat gugus OH yang
terikat pada sisi cincinnya.
Sifat fisik hidrokarbon yaitu senyawa yang tak berwarna dan bersifa non polar atau tidk larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic, seperti dietil eter, karbon tetraklorida/heksana.
Adanya perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya.
Senyawa organik memiliki cirri khas tersendiri yang disebabkan oleh gugus-gugus fungsi
dari setiap senyawa
Alkohol adalah senyawa yang mengandung gugus OH yang terdiri dari oksigen dan
hidrogen dan memiliki ikatan yang mirip dengan air.
28
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Daftar Pustaka
Ana, D. (2013). Penentuan gugus fungsi.[online] tersedia:
http://www.slideshare.net/amhellasterias/laporan-praktikum-penentuan-gugus-
fungsi.com diakses : 5 april 2014. Pukul 09.00 WITA
Anwar, C. (1994). Pengantar Praktikum Kimia Organik. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Dedi, (2012). Laporan praktikum pengenalan gugus fungsi.[online] tersedia
: http://riskavangobel.blogspot.com/2012/07/laporan-gugus-fungsi-fenol.html.
diakses : 5 april 2014. Pukul 10.00 WITA
Dewi, (2013). Laporan Penentuan Gugus Fungsi. [Online] Tersedia
: http://dewinovitapido.blogspot.com Di akses 5 april 2014 09.30 WITA
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph. 1982. Kimia Dasar dan terapan. Jakarta : Erlangga.
Teaching, Team. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Laboratorium kimia: UNG
Lampiran
29
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
B. Hidrokarbon
C. Benzene
Terbentuk 2 lapisan dan terdapat minyak kuning yang kental
D. Alcohol
Etanol dalam air akan dipanaskan setelah dipanaskan
30
Praktikum Kimia OrganikTahun 2014, Tanggal 04 April, Modul II
Amil alcohol + air amil alcohol + CH3COOH kemudian
ditambahkan H2SO4
E. Fenol
Fenol + air fenol + Feriklorida fenol + NaOH
F. Asam asetat
Asam asetat + H2SO4 asam asetat + feriklorida
31