Percobaan 9&14_ ZULVANA
-
Upload
zulvana-anggraeni-harvian -
Category
Documents
-
view
116 -
download
36
description
Transcript of Percobaan 9&14_ ZULVANA
-
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI
REAKSI RADIKAL BEBAS PADA ALKENA DAN REAKSI
SUBTITUSI ELEKTROFILIK
Oleh :
Nama : Zulvana Anggraeni Harvian
NIM : 12/327756/PA/14373
Hari, Tanggal : Jumat, 15 Mei 2015
LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
-
I. TUJUAN
1. Mendapatkan informasi tentang regioselektifitas dari reaksi subtitusi radikal bebas
dalam hal stabilisasi zat antara radikal bebas.
2. Menentukan gugus pengarah orto, para dan meta berdasarkan muatan netto atom
karbon dalam cincin
3. DASAR TEORI
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan
elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatankovalen.
Akibat pemecahan homolitik, suatu molekul akan terpecah menjadi radikal bebas yang
mempunyai elektron tak berpasangan. Elektron memerlukan pasangan untuk
menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah
sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru.
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus, atau molekul yang memiliki satu atau
lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit paling luar, termasuk atom hidrogen,
logam-logam transisi, dan molekul oksigen. Adanya elektron tidak- berpasangan ini,
menyebabkan radikal bebas secara kimiawi menjadi sangat aktif. Radikal bebas dapat
bermuatan positif (kation), negatif (anion), atau tidak bermuatan Dalam reaksi
kimia, radikal bebas sering dituliskan sebagai titik yang ditempatkan pada simbol atom
atau molekul. Contoh penulisan radikal bebas berikut sebagai hasil dari pemecahan
homolitik:
Cl2 Cl + Cl
Senyawa aromatik adalah senyawa karbon terdiri atas 6 atom karbon dan
memiliki Cincin karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi terdelokalisasi atau
terkonjugasi. Senyawa ini bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun
sintetisnya. Nama aromatik diambil berdasarkan pada aroma kuat yang
dihasilkannya.Senyawa aromatik paling sederhana adalah benzena (C6H6), senyawa
bersifat karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri
penting.Benzena merupakan termasuk dari golongan senyawa aromatis yang paling
sederhana. Benzena mempunyai rumus (C6H6) di mana merupakan dari hidrokarbon tidak
jenuh sehingga mudah bereaksi dengan senyawa atau unsur lain membentuk senyawa
-
baru. Rumus molekul benzena telah ditemukan sejak tahun 1834 yaitu C6H6. Rumus
molekul ini memperlihatkan ketidakjenuhan karena tidak memenuhi rumus CnH2n+2.
Akan tetapi benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan, benzena tidak melunturkan
warna air bromin (tidak diadisi oleh bromin).
Reaksi substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis termasuk
heteroaromatis. Substitusi elektrofilik adalah penggantian H+ dengan suatu elektrofil
(E+) /spesi yang kekurangan elektron. Elektrofil berasal dari perkataan elektron dan
philia (suka), dengan demikian elektrofilik berarti spesi yang suka elektron ( spesi yang
bermuatan positif atau suatu orbital kosong ). Sedangkan Substitusi aromatik elektrofilik
adalah reaksi organik dimana sebuah atom, biasanya hidrogen, yang terikat pada sistem
aromatis diganti dengan elektrofil. Reaksi terpenting di kelas ini adalah nitrasi aromatik,
halogenasi aromatik, sulfonasi aromatik dan asilasi dan alkilasi reaksi Friedel-Crafts.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Percobaan
Data Radikal Bebas
Radikal
bebas
Panas Pembentukan
(kkal/mol)
Perkiraan energi disosisasi
Ikatan (kkal/mol)
1 45.43054581 97.2725
2 45.29589844 97.27
3 40.70703888 92.76
4 18.88144112 70.72
5 33.11548233 84.97
-
Data Muatan netto atom C2-C6
Gugus Muatan Netto
C2 C3 C4 C5 C6
-H -0.102 -0.102 -0.102 -0.102 -0.102
-CH3 -0.074 -0.103 -0.098 -0.109 -0.097
-OH -1.099 -0.196 -0.059 -0.144 -0.063
-OCH3 -0.089 -0.183 -0.064 -0.141 -0.068
-NO2 -0.081 -0.098 -0.092 0.108 -0.092
-COOH -0.127 -0.042 -0.121 -0.066 -0.119
-COOCH3 -0.129 -0.044 -0.121 -0.068 -0.119
III.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan suatu simulasi dari reaksi radikal bebas dari suatu
alkena. Senyawa yang digunakan berupa butena dan isomernya. Dimana butena dapat
menghasilkan lima jenis radikal dalam reaksi radikalnya. Percobaan ini bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang regioselektifitas dari reaksi subtitusi radikal bebas dalam
hal stabilisasi zat antara radikal bebas.
Dari kelima reaksi radikal diatas dari percobaan yang dilakukan dengan metode
semiempiris AM1 diperoleh data dari reaksi model 1 dan model 2 menghasilkan energy
yang sama. Sehingga dari radikal 1 dan radikal 2 merupakan 2 spesies yang dapat
dipertukarkan (distinguishable). Oleh sebab itu energy disosiasi ikatannya (BDE) dari
radikal bebas 1 dan 2 mempunyai nilai yang relative sama.
-
Kemudian dari nilai energy disosiasi ikatannya dapat diketahui bahwa energy dari
radikal bebas no 4 menghasilkan energy terendah. Dari sini dapat diketahui bahwa
radikal bebas no 4 menghasilkan struktur yang lebih stabil disbanding dengan radikal
bebas lainnya. Hal ini disebabkan adanya pengaruh resonansi dari radikal bebas no 4.
Sebaliknya pada struktur yang lain posisi radikalnya cenderung membuat struktur tidak
stabil sehingga nilai BDE nya cukup besar.
Kestabilan suatu radikal dapat dilihat dari gambar diatas. Radikal tersier akan
lebih stabil dibanding dengan radikal sekunder dan radikal primer. Dari teori ini
kemudian dibandingkan dengan hasil eksperimen komputasi ternyata menghasilkan
hasil yang sama. Dimana radikal bebas no 4 merupakan radikal bebas sekunder yang
lebih stabil dibanding radikal bebas primer no 1,2 dan 5. Sebaliknya pada nomor 3
tidak stabil akibat adanya pengaruh electron pi atau ikatan pi yang mengakibatkan
electron tidak berpasangan membuat kestabilan struktur menurun.
Kemudian pada data muatan atom karbon dari benzene, dapat dilihat saat benzene
belum diserang oleh gugus fungsi lainnya, muatan atom karbon adalah sama. Hal ini
memperlihatkan bahwa setiap atom karbon mempunyai peluang yang sama untuk
diserang oleh suatu gugus fungsi. Namun terjadi perubahan muatan netto karbon
disetiap atom karbon saat gugus H telah digantikan oleh gugus lainnya.
Saat gugus CH3 , -OH dan OCH3 masuk terjadi perubahan muatan atom
karbon, dimana pada perubahan C2 ,C4 dan C6 mengalami peningkatan nilai
negative muatan karbon. Hal ini disebabkan karena ada donor electron dari subtituen
yang menggantikan H. Dan dari sini dapat dijelaskan bahwa pada subtituen diatas
menghasilkan subtituen pengarah C2 dan C6 yang dikenal sebagai pengarah orto, dan
pengarah C4 yang dikenal sebagai pengarah meta.
-
Kemudian pada gugus seperti NO2, -COOH,-COOCH3 terjadi perubahan
muatan atom karbon, dimana peningkatan nilai negative karbon terjadi pada atom
karbon C3. Hal ini diakibatkan ada tarikan electron dari gugus/subtituen terhadap
electron dari benzene. Sehingga pada atom C3 yang cukup jauh dari gugus subtituen
tidak terlalu berubah melainkan cenderung meningkat. Dari hal ini dapat dijelaskan
bahwa gugus tersebut mengarahkan subtitusi elektrofilik berikutnya kearah C3 yang
dikenal sebagai pengarah Meta.
Gugus atau subtituen yang dapat mengarahkan ke posisi orto dan para terjadi
karena gugus tersebut dapat meningkatkan laju reaksi yang dinamakan gugus
pengaktif . Sedangkan gugus atau subtituen yang mengarahkan pada posisi meta
adalah gugus yang memperlambat laju reaksi disebut gugus pendeaktif. Gugus-gugus
yang termasuk kelompok pengarah orto-para sebagian bersifat pengaktif dan sebagian
lainnya bersifat pendeaktif, sedangkan gugus-gugus pengarah meta semuanya
termasuk dalam kelompok pendeaktif.
Dari hal diatas dapat diketahui bahwa gugus yang mengaktifkan benzene adalah
gugus yang dapat mendonorkan electron kepada benzene (Donating group Electron)
contohnya adalah gugus CH3 , -OH dan OCH3. Kemudian gugus yang
mendeaktivasi benzene adalah gugus penarik electron (withdrawing group electron)
contohnya gugus seperti NO2, -COOH,-COOCH3
KESIMPULAN
1. Dari reaksi radikal bebas 1-Butena dipengaruhi oleh adanya efek resonansi dari
struktur -nya. Dimana struktur radikal bebas no 4 menghasilkan struktur yang
paling stabil dalam pembentukan radikalnya.
2. Dari hal diatas dapat diketahui bahwa gugus yang mengaktifkan benzene adalah
gugus yang dapat mendonorkan electron kepada benzene (Donating group
Electron) contohnya adalah gugus CH3 , -OH dan OCH3. Kemudian gugus
yang mendeaktivasi benzene adalah gugus penarik electron (withdrawing group
electron) contohnya gugus seperti NO2, -COOH,-COOCH3.