“PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA” - cegahstunting.id · VISI MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019. 9...
Transcript of “PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA” - cegahstunting.id · VISI MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019. 9...
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
“PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA”
Eko Putro Sandjojo
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
2
Negara kepulauan
terbesar di dunia
Memiliki lebih dari 17.100
pulau
Memiliki penduduk nomor 4
terbesar di dunia, lebih dari
1.128 etnis dan 746 Bahasa
beragam
Memiliki garis pantai
terpanjang ke-2 di dunia
setelah Kanada dengan
total Panjang 99.093 Km
Memiliki 8 situs budaya
warisan dunia
3
Rank Negara 2030 Rank Negara 2050
1 China 26.499 1 China 49.853
2 USA 23.475 2 USA 34.102
3 India 7.841 3 India 28.021
4 Jepang 5.468 4 Indonesia 7.275
5 Jerman 4.347 5 Jepang 6.779
6 Inggris 3.530 6 Brazil 6.532
7 Prancis 3.186 7 Jerman 6.138
8 Brazil 2.969 8 Meksiko 5.563
9 Indonesia 2.449 9 Inggris 5.369
10 Italia 2.278 10 Rusia 5.127
11 Korea Selatan 2.278 11 Prancis 4.705
12 Meksiko 2.143 12 Turki 4.087
13 Rusia 2.111 13 Korea Selatan 3.539
14 Kanada 2.030 14 Arab Saudi 3.495
15 Spanyol 1.863 15 Nigeria 3.282
16 Australia 1.717 16 Italia 3.115
Sumber: Price Waterhouse Coopers, 2017
Ranking PDB Berdasarkan Market Exchange Rate (USD Miliar)
Pada Tahun 2030, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan
perekonomian terkuat ke-9 di dunia dengan PDB mencapai
USD 2.449 Miliar. Sedangkan Tahun 2050, diprediksi
menempati peringkat ke 4 dunia.
PREDIKSI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL TAHUN 2030 DAN 2050
4
Laju Pertumbuhan PDB Indonesia 56 Tahun yang lalu (%) Peringkat Negara
1 Amerika Serikat
2 China
3 Jepang
4 Jerman
5 Inggris
6 India
7 Perancis
8 Brazil
9 Italia
10 Kanada
11 Rusia
12 Korea Selatan
13 Australia
14 Spanyol
15 INDONESIA
16 Meksiko
17 Turki
18 Belanda
Top Countries by GDP
Sumber: Worldbank & Statisticstimes.com,2017
5.74
1.08
7.55
4.97
9.88
2.46
7.24
8.22
4.92
5.966.22
4.795.02 5,07
1961 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2016 2017
Harga minyak
merosot 67% dalam
7 bulan
Ketidakstabilan politik
dalam negeri
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1961-2017
5
SD
SEKOLAH MENENGAH
SEKOLAH TINGGI
TIDAK PERNAH SEKOLAH
19,4%
5,96%
5,01%
69,63%
TANTANGAN:
MEMBALIKKAN PIRAMIDA
TENAGA KERJA DESA
YANG DIDOMINASI
PENDIDIKAN SD MENJADI
TERDIDIK DAN TERAMPIL
Sumber: BPS, 2017
69,63% Angkatan kerja desa (59,49
Juta Jiwa) adalah lulusan sekolah dasar
RENDAHNYA KUALITAS ANGKATAN KERJA PERDESAAN
6
VISI MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019
9 PROGRAM PRIORITASNAWACITA
Menghadirkan
kembali Negara
untuk melindungi
segenap bangsa
dan memberi rasa
aman pada seluruh
warga negara
Membangun tata kelola
Pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan
Memperkuat
kehadiran Negara
dalam melakukan
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang bebas
korupsi,
bermartabat, dan
terpercayaMeningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar internasional
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter
bangsa
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui tujuh MISI PEMBANGUNANyaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampumenjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirianekonomi dengan mengamankan sumber dayamaritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesiasebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan,dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif danmemperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yangtinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yangmandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingannasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalamkebudayaan.
1
2
3
4
56
7
8
9
9*) Update Data Per 26 Maret 2018
PROGRES PENYALURAN DANA DESA TAHUN 2018
Total Cair Nasional Dari
RKUN ke RKUD
Tahap I dan II
di 326 Kabupaten
(54.251 Desa)
Rp. 8,9 Triliun
14,96 %
Total Cair Nasional dari
RKUN ke RKUD
Tahap I di 326 Kabupaten
di 54.2514 Desa
Rp. 8,7 Triliun
72,99 %
Dari Pagu Tahap I
Total Cair Nasional dari
RKUN ke RKUD
Tahap II di 6 Kabupaten
di 707 Desa
Rp. 215,8 Miliar
0,90 %
Dari Pagu Tahap II
Total Cair Nasional
RKUD ke RKDesa
82 Kabupaten di 7.855
Desa
Rp. 1,2 Triliun
2,12 %
Dari 100 Desa di 10 Kabupaten Prioritas Padat
Karya dan Stunting, sebanyak 72 Desa sudah
mencairkan Dana Desa dengan total nilai
Rp 15,87 Miliar
Alokasi Nasional : Rp. 60.000.000.000.000 (100 %)
Tahap I : Rp. 12.000.000.000.000 (20 %)
Tahap II : Rp. 24.000.000.000.000 ( 40 %)
Tahap III : Rp. 24.000.000.000.000 ( 40 %)
DANA DESA UNTUK
PENURUNAN STUNTINGMenteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
11
Normal
Typical Brain Cells
Extensive Branching
Stunted
Impaired Brain Cells
Limited Branching
Abnormal, Shorter Branches
2
17
50
52
64
Singapura
Vietnam
Thailand
Malaysia
IndonesiaTingkat “kecerdasan” anak Indonesia
di urutan 64 terendah dari 65 negara
Sumber: TNP2K, 2017 (Kajian OECD 2012)
Pengalaman dan bukti internasional membuktikan
bahwa stunting:
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan pekerja
dewasa hingga 20%
Mengurangi 10% dari
total pendapatan
seumur hidup
Kemiksinan antar
generasi
Sumber: TNP2K, 2017
Stunting adalah kurang gizi kronis yang disebabkan rendahnya asupan gizi dan terjadi
pada saat janin masih dalam kandungan dan baru tampak saat anak berusia dua tahun
URGENSI MENEKAN PENINGKATAN STUNTING
12
PEMANFAATAN DANA DESA DALAM PENANGANAN STUNTING
SESUAI DENGAN PERMENDESA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2018, “DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
KEGIATAN PENANGANAN STUNTING SESUAI MUSYAWARAH DESA”
1. Pembangunan/rehabilitasi poskesdes, polindes dan Posyandu;
2. Penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita dan
anak;
3. Perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui;
4. Pembangunan sanitasi dan air bersih;
5. Pembangunan MCK;
6. Insentif kader kesehatan masyarakat;
6. Pembangunan rumah singgah;
7. Pengelolaan Balai Pengobatan Desa;
8. Pengadaan kebutuhan medis (makanan, obat-obatan,
vitamin, dan lain-lain);
9. Sosialisasi dan edukasi gerakan hidup bersih dan sehat;
10. Ambulance desa (Mobil/Kapal Motor).
CONTOH KEGIATAN:
Pemanfaatan Dana Desa untuk penanganan stunting dapat dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga
desa yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting oleh kader pemberdayaan di desa. Selanjutnya
lewat Rembuk Stunting Desa, seluruh pemangku kepentingan di desa merumuskan langkah yang diperlukan dalam upaya
penanganan stunting termasuk bekerja sama dengan dinas layanan terkait.
BERDASARKAN HASIL
PEMANTAUAN STATUS GIZI
(PSG) TAHUN 2017,
PERSENTASE STUNTING
NAIK MENJADI 29,6%
13
PERSENTASE STUNTING DI INDONESIA
28.9 % 29 %
27.5 %
29.6 %
28 %
27
27.5
28
28.5
29
29.5
30
2014 2015 2016 2017 2019
Keterangan:
Data Rekap Pemantauan Status Gizi (PSG)
Kementerian Kesehatan
Target Penurunan
Stunting
Sebagai upaya dalam penurunan
stunting, dilaksanakan program
nasional pengurangan stunting yang
mensinergikan program Kementerian
/ Lembaga di 100 Kabupaten
prioritas Stunting dan Padat Karya
14
NO NAMA KABUPATEN/KOTA NO NAMA KABUPATEN/KOTA NO NAMA KABUPATEN/KOTA NO NAMA KABUPATEN/KOTA1 Kab. Aceh Tengah 26 Kab. Cirebon 51 Kab. Bangkalan 76 Kab. Ketapang
2 Kab. Pidie 27 Kab. Sumedang 52 Kab. Sampang 77 Kab. Barito Timur
3 Kab. Langkat 28 Kab. Indramayu 53 Kab. Pamekasan 78 Kab. Hulu Sungai Utara
4 Kab. Padang Lawas 29 Kab. Subang 54 Kab. Sumenep 79 Kab. Penajam Paser Utara
5 Kab. Nias Utara 30 Kab. Karawang 55 Kab. Pandeglang 80 Kab. Malinau
6 Kota Gunungsitoli 31 Kab. Bandung Barat 56 Kab. Gianyar 81 Kab. Bolaang Mongondow Utara
7 Kab. Pasaman 32 Kab. Cilacap 57 Kab. Lombok Barat 82 Kab. Banggai
8 Kab. Pasaman Barat 33 Kab. Banyumas 58 Kab. Lombok Tengah 83 Kab. Enrekang
9 Kab. Rokan Hulu 34 Kab. Purbalingga 59 Kab. Lombok Timur 84 Kab. Buton
10 Kab. Kerinci 35 Kab. Kebumen 60 Kab. Sumbawa 85 Kab. Boalemo
11 Kab. Ogankomering Ilir 36 Kab. Wonosobo 61 Kab. Dompu 86 Kab. Gorontalo
12 Kab. Kaur 37 Kab. Klaten 62 Kab. Lombok Utara 87 Kab. Majene
13 Kab. Lampung Selatan 38 Kab. Grobogan 63 Kab. Sumba Barat 88 Kab. Polewali Mandar
14 Kab. Lampung Timur 39 Kab. Blora 64 Kab. Sumba Timur 89 Kab. Mamuju
15 Kab. Lampung Tengah 40 Kab. Demak 65 Kab. Timor Tengah Selatan 90 Kab. Maluku Tengah
16 Kab. Bangka Barat 41 Kab. Pemalang 66 Kab. Timor Tengah Utara 91 Kab. Seram Bagian Barat
17 Kab. Natuna 42 Kab. Brebes 67 Kab. Alor 92 Kab. Halmahera Selatan
18 Kepulauan Seribu 43 Kab. Kulon Progo 68 Kab. Lembata 93 Kab. Sorong Selatan
19 Kab. Bogor 44 Kab. Trenggalek 69 Kab. Ngada 94 Kab. Tambrauw
20 Kab. Sukabumi 45 Kab. Malang 70 Kab. Manggarai 95 Kab. Jayawijaya
21 Kab. Cianjur 46 Kab. Jember 71 Kab. Rote Ndao 96 Kab. Tolikara
22 Kab. Bandung 47 Kab. Bondowoso 72 Kab. Sumba Tengah 97 Kab. Nduga
23 Kab. Garut 48 Kab. Probolinggo 73 Kab. Sumba Barat Daya 98 Kab. Lanny Jaya
24 Kab. Tasikmalaya 49 Kab. Nganjuk 74 Kab. Manggarai Timur 99 Kab. Dogiyai
25 Kab. Kuningan 50 Kab. Lamongan 75 Kab. Sabu Raijua 100 Kab. Intan Jaya
Dari 100 kabupaten/kota utama sebagai lokus intervensi stunting, 34 diantaranya merupakan daerah tertinggal
100 KABUPATEN/KOTA UTAMA UNTUK INTERVENSI STUNTING
PEMBAGIAN TUGAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA DALAM PENANGANAN STUNTING
Sumber : Kesepakatan Rapat Bersama
Wakil Presiden yang membahas terkait
stunting pada 9 Agustus 2017 di
Ruang Rapat Kantor Wakil Presiden
• Selain mensinergikan kegiatan
untuk mendukung upaya
penurunan angka stunting,
Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi juga melakukan
penyusunan prioritas
kegiatan penggunaan dana
desa yang dapat mendukung
penurunan stunting;
• Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi juga mendukung
upaya penurunan angka
stunting dengan
mengoptimalkan peran
pendamping desa.
15
DUKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
DALAM UPAYA PENURUNAN STUNTING
17
Optimalisasi peran pendamping desa yang saat ini berjumlah sekitar 38.000 orang dan tersebar di 74.957
desa. Di dalamnya termasuk Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas yang turut mendampingi masyarakat dalam
upaya peningkatan akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan dan pendidikan dan memberikan
pendampingan dan sosialisasi langsung pada masyarakat dan aparatur desa mengenai pentingnya kesehatan,
peningkatan gizi dan sanitasi.
Peluang Kerjasama Balai Pelatihan Masyarakat Kemendesa PDTT dan Kemenkes dalam mengedukasi dan
melatih masyarakat desa terkait Gizi, Sanitasi dan Quality Control Micronutrient.
Peluncuran Buku Saku Penanganan Stunting di Desa yang bisa menjadi panduan dalam merumuskan
langkah-langkah terkait penanganan stunting di desa.
Pelaksanaan kerjasama dengan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan
Pelatihan Tenaga Pendidik Dasar PAUD Berjenjang. Hasilnya, berhasil diluluskan 15.000 tenaga pendidik
PAUD di tingkat desa dimana dalam materi pengajarannnya telah disisipkan materi terkait pengasuhan. Program
ini memperoleh apresiasi penghargaan dari UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum Prize 2017-2018.
18
OPTIMALISASI 7.760*PENDAMPING (DESA DI 100
KABUPATEN PRIORITAS
PENDAMPING DESA MEDIA ONLINE
WEBSITE KEMENDESA.GO.ID,
TWITTER, INSTAGRAM,
YOUTUBE, FACEBOOK
FORUM-FORUM
SOSIALISASI DI SETIAP
FORUM (SEMINAR, DIALOG
INTERAKTIF, KUNJUNGAN
KERJA, FORUM ASOSIASI)Keterangan:
527 Tenaga Ahli Kabupaten; 3.031 Pendamping
Desa Kecamatan; 4.202 Pendamping Lokal
Desa (PLD).
KAMPANYE PENURUNAN STUNTING
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
19
CONTOH BENTUK KAMPANYE
STUNTING DI WEBSITE
KEMENTERIAN DESA, PDT
DAN TRANSMIGRASI
(kemendesa.go.id) :
Publikasi Pemanfaatan Dana
Desa yang Dapat Digunakan
untuk Kegiatan Pengurangan Gizi
Buruk dan Peningkatan Kualitas
Layanan Kesehatan
NO MENU KEGIATANVOLUME ALOKASI (RP)
UNIT SATUAN TOTAL
Tahun 2018
1 Pelaksanaan Generasi Sehat Cerdas (GSC) 5,781 Desa 73,301,666,000
2 Fasilitasi Sarana Air Bersih 400 KK / Kab. 8,000,000,000
3 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih 14 Kabupaten 17,726,700,000
4 Pembangunan RTJK dan SAB 47 Kabupaten 90,163,132,000
5 Pembangunan Sistem Drainase 2.8 KM 1,004,029,000
6 Pembangunan dan Peningkatan Drainase (KPB) 1 Paket 1,941,650,000
7 Catu Pangan 39,095,607,000
8 Peningkatan Sarana Air Bersih 1,591,250,000
TOTAL 232,824,034,000
Tahun 2019
1 Memasyarakatkan Olah Raga di Desa 250 Desa 8,000,000,000
2 Pelaksanaan Penyelenggaraan Kelembagaan Rumah Desa Sehat (Community Center) 250 Desa 15,000,000,000
3 Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar dalam Penanganan Stunting 7,340 Desa 315,334,600,000
4 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Bersih 10 Kawasan 7,500,000,000
5 Pembangunan Sarana Air Bersih 20 Unit 36,700,000,000
6 Pembangunan Rumah Transmigran Dan Jamban Keluarga (RTJK) dan Sarana Air Bersih (SAB) 1,500 Unit 129,345,938,000
7 Pembangunan Bangunan Air 7 Unit 4,000,150,000
8 Peningkatan dan Pembangunan Sarana Air Bersih 4 Unit 5,148,808,000
9 Pengadaan Catu Pangan di Kawasan Transmigrasi 9,015 KK 62,754,257,000
TOTAL 583,783,753,000
Sekitar Rp. 583,78 Miliar dari anggaran Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mendukung langsung kegiatan peningkatan
kesehatan masyarakat. Anggaran tersebut naik sekitar 60,11% dibandingkan anggaran Tahun 2018 yang senilai Rp. 232,82 Miliar. 20
RENCANA KEGIATAN KEMENTERIAN DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN
MASYARAKAT DAN MENDUKUNG UPAYA PENURUNAN STUNTING TAHUN 2018 - 2019
21
Optimalisasi implementasi GSC di
31 Kabupaten prioritas
• Penyedian Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat;
• Sinergi dan kolaborasi dengan program kesehatan ibu,
anak dan PAUD;
• Fasilitasi RAD (Rencana Aksi Daerah);
• Fasilitasi optimalisasi APBDes;
• Dana Operasional Kegiatan (DOK) Peningkatan Kapasitas
untuk aparat desa dan lembaga desa untuk isu stunting;
• Pilot project penguatan kapasitas Posyandu dan PAUD.
Replikasi fasilitasi GSC di 69
Kabupaten Prioritas
• Pelatihan Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa
tentang: 1) Pengarusutamaan kegiatan Pelayanan Sosial
Dasar, 2) Koordinasi layanan lintas sektor, 3) Fasilitasi
penggunaan APBDes;
• Knowledge sharing praktek baik GSC melalui kegiatan
inovasi desa
PERAN GSC DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI 100 KABUPATEN PRIORITAS TAHUN 2018
TERIMA KASIH
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
17.3516.56
15.7215.12
14.32 14.17 14.21 13.96 13.47
10.729.87
9.23 8.78 8.39 8.34 8.297.43 7.26
5
10
15
20
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Perdesaan
Perkotaan
• Laju penurunan kemiskinan di perdesaan lebih cepat dibanding perkotaan;
• Dari tahun 2009-2017, perdesaan berhasil menurunkan kemiskinan 3,88%, sedangkan perkotaan 3,46%;
• Selama periode Maret 2017–September 2017, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebanyak 401,28 ribu orang,
sementara di perdesaan turun sebanyak 786,95 ribu orang.
Sumber: BPS, September 2017
32
PENURUNAN KEMISKINAN PERDESAAN
Sumber : BPS 2017 dan Credit Suisse 2016
Ratio Gini Penduduk Perdesaan dan Perkotaan
(per Maret) Ratio gini perkotaan dan
perdesaan pada Maret 2017
menunjukkan adanya pe-
nurunan menjadi 0,393 atau
turun 0,015 dibandingkan Maret
2015.
Khusus untuk ratio gini penduduk
perdesaan mengalami penurunan
yaitu 0,014, dari 0,334 pada Tahun
2015 menjadi 0,320 pada Tahun
2017.
33
RATIO GINI PERDESAAN DAN PERKOTAAN
5
SERAPAN TENAGA KERJA DARI KEGIATAN KEMENTERIAN DESA,
PDT DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2018
18,27% (Rp 754,55 Miliar) dari total anggaran bantuan fisik yang
mendukung cash for work
Direktorat Jenderal
PPMD
Rp. 52,4 Miliar
Menyerap 27.597 Tenaga Kerja
Direktorat Jenderal
PKP
Rp. 169,02 Miliar
Direktorat Jenderal
PDT
Rp. 139,99 Miliar
Direktorat Jenderal
PDTU
Rp. 143,87 Miliar
Direktorat Jenderal
PKTRANS
Rp.103,15 Miliar5
Direktorat Jenderal
PKP2TRANS
Rp. 146,10 Miliar64
3
2
1
MANDAT SKB 4 MENTERI PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PADAT KARYA TUNAI
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
27
1.
Penguatan pendamping
professional untuk:
• Mengawal
pelaksanaan padat
karya tunai di desa;
• Berkoordinasi dengan
pendamping lainnya
dalam program
pengentasan
kemiskinan.
2.
Refocusing
penggunaan Dana Desa
3-5 jenis kegiatan
sesuai dengan
kebutuhan prioritas
desa melalui koordinasi
dengan kementerian
terkait
3.
Fasilitasi penggunaan
Dana Desa untuk
kegiatan pembangunan
desa paling sedikit 30%
wajib untuk membayar
upah dalam rangka
penciptaan lapangan
kerja
4.
Upah kerja dibayar
secara harian atau
mingguan dalam
pelaksanaan kegiatan
yang dibiayai Dana Desa
5.
Fasilitasi kegiatan
pembangunan yang
didanai Dana Desa
dengan mekanisme
swakelola dan
diupayakan tidak
dilaksanakan pada saat
musim panen
NO KOMPONEN HOK 30% DARI DD HOK 40% DARI DDHOK 50%
DARI DD
TENAGA KERJA 30% DARI DD
(ribu orang)
TENAGA KERJA 40% DARI DD
(ribu orang)
TENAGA KERJA 50% DARI DD
(ribu orang)
30 HARI 60 HARI 90 HARI 30 HARI 60 HARI 90 HARI 30 HARI 60 HARI 90 HARI
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Jalan 163.290.000 217.720.000 272,150,000 5,443 2.722 1,814,3 7,257 3.629 2,419 9,072 4,535 3,023
2 Pasar Desa 2.010.000 2.680.000 3,350,000 67 33,5 22,3 89,3 44.6 29,7 111,6 55,8 37,2
3 Bronjong 21.960.000 29.280.000 36,600,000 732 366 244 976 488 325,3 1,220 610 406,6
4 Irigasi 11.610.000 15.480.000 19,350,000 387 193.5 129 516 258 172 645 322,5 215
5 Embung 330.000 440.000 550,000 11 5.5 3,6 14,6 7.3 4,8 18,3 9,1 6,1
6 Drainase 44.280.000 59.040.000 73,800,000 1,476 738. 492 1,968 984 6560 2,460 1,230 820
7 Jembatan 10.710.000 14.280.000 17,850,000 357 178.5 119 476 238 158,6 595 297 198,3
8 MCK 5.460.000 7.280.000 9,100,000 182 91 60,6 242,6 121.3 80,8 303,3 151,6 101,1
9 Sumur 4.350.000 5.800.000 7,250,000 145 72.500 48,3 193,3 96.6 64,4 241,6 120,8 80,5
10 Air Bersih 7.290.000 9.720.000 12,150,000 243 121.5 81 324 162 108 405 202,5 135
11 Raga Desa 9.000.000 12.000.000 15,000,000 300 150 100 400 200 133,3 500 250 166,6
12 PAUD 10.920.000 14.560.000 18,200,000 364 182 121,3 485,3 242.6 161,7 606,6 303,3 202,2
13 Posyandu 4.740.000 6.320.000 7,900,000 158 79 52,6 210,6 105.3 70,2 263,3 131,6 87,7
14 Polindes 3.030.000 4.040.000 5,050,000 101 50.5 33,6 134,6 67.3 44,9 168,3 84,1 56,1
298.980.000 398.640.000 498,300,000 9,966 4.983 3,322 13,288 6.644 4,429 16.610 8,305 5.537
LAMPIRAN PENGHITUNGAN ANALISA USULAN KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA
UNTUK UPAH TENAGA KERJA SWAKELOLA DARI KEGIATAN DANA DESA
Finalisasi SKB 4 Menteri (Menteri Keuangan, Menteri PPN, Menteri Dalam Negeri, Menteri DesaPDTT) untuk mendorong pembangunan desasecara padat karya.
Revisi Peraturan Kepala LKPP No. 13 Tahun2013 tentang pedoman tata cara pengadaanbarang/jasa di desa, untuk mempermudahswakelola desa.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa: a) Minimal 30% Dana Desa untuk upah tenagakerja; b) Tenaga kerja mencakup seluruh RumahTangga Miskin (RTM); c) Menggunakan minimal 70% material lokal.
Percepatan Pencairan Dana Desa• Tahap 1: Bulan Maret;• Tahap II: Bulan Juni.
Penetapan upah kerja kegiatan padat karya desa: a) Upah kerja 80% lebih rendah daripadaUpah Minimum Provinsi (UMP), sehingga pekerjadidominasi RTM; b) Upah dibayarkan harian ataumingguan.
Upah kerja dan model pelaporan kegiatan padat karya desa yang sederhana ditetapkanmelalui Peraturan Bupati selambat-lambatnyaMaret setiap tahunnya.
Revisi Peraturan Menteri Keuangan No. 112/PMK.07/2017 untuk mempercepatpenyaluran Dana Desa
Mendorong Gerakan Nasional PengembanganProduk Unggulan Kawasan Perdesaan(Prukades) untuk meningkatkan penciptaanlapangan kerja baru
REKOMENDASI KEBIJAKAN
DANA DESA MENGUATKAN DESA SEBAGAI SUBJEK PEMBANGUNAN
32
Gambaran Umum:
Dari hasil kajian menunjukkan praktek penggunaan Dana Desa dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta mengubah paradigma pembangunan desa, karena mendorong relasi antara negara
dan desa.
Temuan-temuan pokok:
1 2
Peningkatan Status Desa & Penurunan Kemiskinan
• Terentaskannya 9.975 desa tertinggal (IDM
2015-2016), melebihi target RPJMN 2015-
2019 sebesar 5.000 desa;
• Menurunkan rata-rata jumlah penduduk
miskin sebesar 1,33%.
• Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan (81,9%), prasarana
permukiman (27%), layanan kesehatan (43,9%), layanan Pendidikan
(27,8%), serapan tenaga kerja langsung (94,4%), modal BUMDesa
(30,8%), peningkatan partisipasi masyarakat di 91,8% desa dan
peningkatan kompetensi kepemerintahan di 89,6% desa;
• Peningkatan kesempatan kerja langsung 75%, mata pencaharian
pokok 50% dan produktivitas usaha 33,3%.
Kesejahteraan Masyarakat & Pertumbuhan Ekonomi
Temuan Meta Analisis Pusat Studi Perdesaan dan Kawasan (PSPK) Universitas Gadjah Mada:
Hasil kajian di Provinsi Kalimantan Utara dan 5 Kabupaten (Ponorogo, Bantul, Klaten, Sintang dan Sidoarjo) menunjukkan bahwa Dana Desa
berdampak pada kinerja pemerintahan desa, mendorong partisipasi masyarakat dan tumbuhnya kapital sosial.
PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI DARI
KEGIATAN KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
33
18,27% (Rp 754,55 Miliar) dari total anggaran bantuan fisik yang
mendukung cash for work
Direktorat Jenderal
PPMD
Rp. 52,4 Miliar
Menyerap 27.597 Tenaga Kerja
Direktorat Jenderal
PKP
Rp. 169,02 Miliar
Direktorat Jenderal
PDT
Rp. 139,99 Miliar
Direktorat Jenderal
PDTU
Rp. 143,87 Miliar
Direktorat Jenderal
PKTRANS
Rp.103,15 Miliar5
Direktorat Jenderal
PKP2TRANS
Rp. 146,10 Miliar64
3
2
1
PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)
36
82,77%penduduk desa bekerja di sektor pertanian
• Skala ekonomi kecil;• Akses pasar yang sangat
terbatas;
• Tidak terintegrasi vertikal;• Tidak tersedianya industri
paska panen;
• Minim permodalan;• Keterlibatan swasta yang
minim.
PROBLEMATIKA
• Klusterisasi produk unggulandesa;
• Menciptakan integrasi vertikal;
• Pelibatan swasta untukindustri paska panen.
SOLUSI
• Produktivitas ekonomiperdesaan bisa ditingkatkan;
• Pengelolaan lebih efisien;• Biaya produksi bisa ditekan
dan profit bisa maksimaluntuk masyarakat desa.
DAMPAK
DUNIA USAHA YANG TERLIBAT: KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT
37
• Prukades merupakan program yang berprinsip kepada kemitraan;
• Forum ini mempertemukan antar stakeholder, seperti Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, Perbankan,
Dunia Usaha baik BUMN maupun Swasta untuk membahas kebutuhan pengembangan produk;
• Melalui Forum Prukades, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi telah memfasilitasi kegiatan penandatanganan
nota kesepahaman sebagai penanda kerjasama yang melibatkan 102 Kabupaten, 68 dunia usaha, dan mengikat
lebih dari 200 kegiatan pengembangan Prukades dengan perkiraan nilai total investasi mencapai Rp. 47 Triliun.
PELAKSANAAN FORUM PRUKADES
PT. KRS BPD AGROMAJESTIC BUANA GROUP
PT HQ CORPORATE PUTRA
PT CPB NUANSA GROUP PT SARANA AGRO NUSANTARA
38
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN PANDEGLANG
(KOMODITAS JAGUNG)
• Luas pengembangan : 50.000 Ha
• Rata-Rata Produktivitas: 5 Ton/Ha
• Estimasi Produksi: 250.000 Ton
• Harga jagung Rp 3.000,-/kg.
• Estimasi pendapatan: Rp 750 Miliar.
• Jika bisa panen 2 kali dalam setahun dengan adanya embung,
maka dihasilkan Rp 1,5 Triliun.
• Lebih besar dibandingkan PAD Pandeglang yang
hanya Rp 120 Miliar dan pendapatan APBD yang
mencapai Rp 800 Miliar;
• Jumlah desa tertinggal berkurang, dari
sebelumnya 156 desa menjadi 74 desa.
DUKUNGAN K/L, BUMN dan swasta :
Kementerian Pertanian:
Bibit Jagung, pupuk dan
peralatan pasca panen
Kementerian PUPR:
Membangun 11 Jembatan untuk askesibilitas hasil pertanian
Kemen. BUMN:
Pemberian kredit (Himbara),
asuransi petani (Jasindo)
Artha Graha, Japfa Comfeed, PT Seger Agro Nusantara, PT Sierad Produce
Carrefour dan Indofood: Pembangunan sarana paska panen
39
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT
(KOMODITAS JAGUNG)
Luas: 20.000 Ha
Lokasi: Desa Kuripasai Kecamatan Jailolo
Target Produksi: 80.000 Ton
DUKUNGAN PROGRAM:
Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi:
Memfasilitasi pembiayaan dari perbankan
BULOG:
Pembangunan Gudang penyimpanan
Pemerintah Daerah:
Lahan seluas 4 Ha
40
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
(BUDIDAYA UDANG)
Luas pengembangan: 22.548 Hektar
Off Taker potensial untuk memenuhi permintaan
pasar Asia dan Amerika:
• PT Central Pertiwi Bahari (CPB);
• PT Centra Proteina Prima (CP Prima);
• PT Indokom Samudra Persada.
Dukungan Program:
▪ Pemerintah Kabupaten membangun Dermaga Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pengolahan Pasca
panen, pemasaran produk, pemberian kredit lunak petani ikan dan nelayan dan Cold Storage;
▪ Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi membantu pembangunan jalan akses antar desa dan pabrik es mini dan
memfasilitasi partnership pihak swasta, serta kerjasama dengan Bulog dan Himpunan Bank Milik Negara.
PRUKADES DI KAWASAN TRANSMIGRASI SUMBA TIMUR
(KOMODITAS TEBU)
1. Kawasan Transmigrasi diberikan untuk lahan plasma;
2. Masyarakat transmigran menjadi anggota koperasi yang merupakan plasma dari
HPI Agro;
3. Penyertaan lahan plasma menjadi 33%, lebih besar dari ketentuan minimum
pertanian;
4. Sustainable suply untuk sugar factory.
TUJUAN: Optimalisasi Lahan HPL
Tranmigrasi untuk reforma agraria dan
Prukades
Kerjasama dengan PT Muria Sumba
Manis (Djarum Group) dalam
pengembangan tebu
1. Potensi Pengembangan HPL: 4.525,22 Ha menjadi plasma
HPI Agro;
2. Lahan HPL menjadi sertifikat milik masy. transmigrasi;
3. Perkiraan produksi: Rp 80-120 Ton/Ha;
4. Pendapatan yang diterima petani: Harga jual gula Rp
9.100/kg (Rp 21 Juta), tetes Rp 1.680/kg (Rp 9,28 Juta);
5. Jika dilakukan tumpang sari dengan castor, perkiraan
produksi 3 Ton/Ha/4 bulan dengan harga jual Rp 5.000/kg,
maka pendapatan mencapai Rp 16,89 Juta;
6. Warga transmigrasi yang menjadi plasama HPI Agro
diprediksi akan menerima pendapatan KK/Tahun mencapai
Rp 80,15 Juta (dengan asumsi pemilik lahan bekerja, istri
bekerja sambilan dan memelihara ternak, serta 1 KK memiliki
lahan plasma 2 Ha). 41
PRUKADES DI KAWASAN TRANSMIGRASI KOTA TERPADU
MANDIRI (KTM) MESUJI
POTENSI PADI KTM MESUJI
Total Luas Tanam: 27.569 Ha
Produktivitas: 5,1 Ton/Ha
Total Produksi: 140.602 Ton
Musim Tanam: Okt-Maret dan Apr-Sept
Harga GKP: 4.700/Kg
Harga GKG: 5.800/Kg
POTENSI JAGUNG KTM MESUJI
Total Luas Tanam: 3.480,5 Ha
Produktivitas: 6 Ton/Ha
Total Produksi: 20.883 Ton
Musim Tanam: Jan-Des
Harga Jagung Kering Pipi;: 3.700/Kg
POTENSI SAWIT KTM MESUJI
Total Luas Tanam: 22.029 Ha
Produktivitas: 1.532 Kg/Ha
Harga TBS: 1.300/Kg
Mitra: PT. Prima Alungga, PT. BNCW,
PT.BTLA
POTENSI KARET KTM MESUJI
Total Luas Tanam: 27.853 Ha
Produktivitas: 921 Kg/Ha
Harga Getah Karet: Rp 5.000/Kg
Dengan sawah seluas 41.354 (dalam 1,5 masa tanam), produksi 210.903 ton (dalam 1,5
masa tanam) dapat dihitung pendapatan petani di KTM Mesuji dari on farm
pengembangan budidaya tanaman pangan dalam satu tahun (padi-jagung-padi) rata-rata
sebesar Rp 2.996.000,-/bulan
(Upah Minimum Kabupaten Mesuji Rp 1.908.447,-)Sumber: DinasPertanian KabupatenMesuji, Januari 2018
42
GAPOKTAN KTM MESUJI
Kec. Mesuji: 7 Gapoktan/140 Poktan/3.500 KK
Kec. Mesuji Timur: 20 Gapoktan/400 Poktan/10.000 KK
Kec. Rawajitu Utara: 13 Gapoktan/208 Poktan/5.200 KK
TOTAL: 40 Gapoktan/748 Poktan
PROPINSILuas Potensi
(Ha)
Ketinggian
Tempat
(mdpL)
Temperatur
(°C) Jenis Tanah
Bulan Tanam
Castor
Bulan Tanam
Citronela
1 Tas ik Malaya 1,500 100 - 750 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
2 Garut 1,500 100 - 700 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
3 Sumedang 500 400 - 800 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
4 Bandung 500 600 - 1100 25 - 28 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
5 Cianjur 1,500 50 - 700 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
6 Sukabumi 2,000 50 -700 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Apri l Desember
7,500
Jawa Barat
Kabupaten
JUMLAH
22
POTENSI JAWA BARAT
PROPINSILuas Potensi
(Ha)
Ketinggian
Tempat
(mdpL)
Temperatur
(°C) Jenis Tanah
Bulan Tanam
Castor
Bulan Tanam
Citronela
1 Tulung Agung 500 100 - 400 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Mei Desember
2 Bl i tar 1,000 100 - 650 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Mei Desember
3 Malang 500 150 - 700 22 -29 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Mei Desember
4 Lumajang 1,000 100 - 500 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Mei Desember
5 Jember 1,500 50 - 350 25 - 30 Latosol ,Enthisol , Inceptisol Desember, Mei Desember
4,000 JUMLAH
Jawa Timur
Kabupaten
23
POTENSI JAWA TIMUR
PEMBANGUNAN EMBUNG DESA
46
SELAMA INI PANEN
HANYA BISA DILAKUKAN
1-1,5 KALI DALAM SATU
TAHUN
DENGAN ADANYA EMBUNG,
PANEN BISA DILAKUKAN 2
HINGGA 3 KALI DALAM SETAHUN
MANFAAT LAIN
ADANYA EMBUNG:
KEGIATAN
WISATA
BUDIDAYA
PERIKANAN
DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBANGUN EMBUNG
SEBESAR RP 200-500 JUTA/UNIT
DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN:
KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN
PERIKANAN:
BANTUAN BIBIT IKAN
KEMENTERIAN
PERTANIAN:
POMPA DISTRIBUSI DAN
BIBIT POHON
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUM DESA PONGGOK-KLATEN
48
Destinasi Wisata Air
Jumlah laba BUM Desa Tirta Mandiri setiap tahun mengalami
peningkatan signifikan. Laba BUM Desa digunakan untuk membiayai
beberapa kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian dana
pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu Kesehatan
Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa.
VIDEO PRUKADESKLIK
REKOR MURI PENANDATANGANAN NASKAH
POLA KEMITRAAN PROGRAM PRUKADES
ANTARA KEMENDESA PDTT, BUPATI DAN MITRA USAHA
54
1 2
3
Nilai Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB)
2015
CC
2016
B
Laporan Keuangan (BPK)
2015Wajar Dengan
Pengecualian (WDP)
2016Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)
Tata Kelola Arsip (ANRI)
Tahun 2016 menjadi 3 kementerian
terburuk (dari total 34 kementerian) dan
Tahun 2017 menjadi Juara Harapan III
CAPAIAN KINERJA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
4 Tunjangan Kinerja
5 Standar Pelayanan Publik (Ombudsman)
Tahun 2016 masuk zona merah (standar
pelayanan publik rendah), namun Tahun
2017 sudah masuk zona kuning
47% 60%
66.08
66.16
66
66.02
66.04
66.06
66.08
66.1
66.12
66.14
66.16
66.18
66.2
2016 2017
• Penyerapan tenagakerja perdesaanmeningkat 0,08 persen;
• Hal ini menunjukkanbahwa kemampuanekonomi untukmenciptakan lapangankerja di desa juga meningkat.
Sumber: BPS, 2017
56.93
57.1
56.8
56.85
56.9
56.95
57
57.05
57.1
57.15
2016 2017
Juta Jiwa
Penduduk Desa yang bekerja sebanyak 57,1 juta jiwa, meningkat 170 ribu jiwa
dibandingkan tahun sebelumnya.
Penduduk Perdesaan yang Bekerja
34
SERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN
KERJASAMA POLRI, KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
DAN KEMENDAGRI DALAM PENGAWASAN DANA DESA
58
• Klik Video Kunjungan Kemendesa ke Sumba
• Klik Video Lampung Timur – Budidaya Udang
• Klik Video Pandeglang – kunjungan Presiden
• Klik Video Pandeglang - Prukades
• Klik Video Ponggok
• Klik Video Halmahera Barat
• Klik Video Desa Wisata Pujon Kidul
VIDEO