PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI TERHADAP … · komunikasi terhadap lawan jenis antara...
Transcript of PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI TERHADAP … · komunikasi terhadap lawan jenis antara...
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI TERHADAP LAWAN JENIS ANTARA REMAJA PUTRA DAN
REMAJA PUTRI SLEMAN YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:Sutri Astuti
NIM: 029114138
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima kasihTelah mengajariku membedakan yang benar dan yang salahMendorongku untuk mempertahankan mimpi-mimpikuMenunjukkan padaku agar tidak terpengaruh oleh rintanganDan untuk mengubah kebingunganku menjadi senyuman
Telah mengatakan bahwa kalian menyayangikuMenunjukkan bahwa betapa istimewanya cinta ituMenghapuskan air mataku kala aku sedihDan untuk menenangkan kala aku ingin marah
Telah membantu sesama dengan perbuatan baik kalianMengajariku bahwa aku pun mesti menolong sesamaMemelukku ketika aku merasa sunyiDan membisikkan padaku, “Aku sayang padamu”
Terima kasih, keluargaku, atas segala yang kalian lakukan.Entah bagaimana jadinya diriku tanpa kalian.
James Malinchak
Ada orang yang memberikan waktunya, uangnya, keterampilannya dan koneksinya. Ada juga yang memberikan darahnya ..., tapi setiap orang selalu
mempunyai sesuatu untuk diberikan.
Barbara bush
“Karya ini kupersembahkanbagi keluargaku terkasih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 April 2007
Penulis
Sutri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Sutri Astuti (2007). Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis antara Remaja Putra dan Remaja Putri Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Program Studi Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta. Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang dapat mengganggu hubungan individu dengan lawan jenisnya dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya berkaitan dengan stereotip perbedaan peran gender laki-laki dan perempuan yang ada di dalam masyarakat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Terdiri dari 50 orang laki-laki dan 50 orang perempuan, berusia 13 – 17 tahun, yang merupakan keturunan dari perkawinan antar suku Jawa, yang dilahirkan, dibesarkan dan bertempat tinggal di Sleman Yogyakarta, serta mengenal bahasa Jawa sebagai bahasa ibu.
Pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample t-Test. Dari hasil analisis diperoleh nilai t = -4,534 dengan p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti hipotesis penelitian diterima. Dari hasil analisis juga didapatkan mean empiris remaja putra sebesar 72,72 dan mean empiris remaja putri sebesar 82,16. Mean empiris remaja putra lebih rendah daripada mean empiris remaja putri. Hal ini menunjukkan bahwa remaja putra Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang lebih rendah dibandingkan remaja putri Sleman Yogyakarta. Berdasarkan kategorisasi yang menjadi analisis tambahan dalam penelitian ini juga didapatkan bahwa prosentase remaja putra yang paling dominan terdapat pada kategori rendah yaitu sebesar 64% dan prosentase yang paling dominan remaja putri terdapat pada kategori sedang yaitu sebesar 66%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum remaja putra Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang rendah dan remaja putri Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Astuti, S (2007). The Difference of Communication Anxiety Level toward The Opposite Sex between Sleman Yogyakarta Male and Female Teenagers. Yogyakarta: Departement of Psychology, Faculty of Psychology, Sanata Dharma University.
The research was aimed at investigating the defference of communication anxiety level toward the opposite sex between Sleman Yogyakarta male and female teenagers. Communication anxiety toward the opposite sex that could disturb individual and the opposite sex relationship, was under the influence of culture values hooked on defference gender rules stereotypes males and females in society. The hypothesis proposed there was defference communication anxiety level toward the opposite sex between Sleman Yogyakarta male and female teenagers.
Participant in this research were 100 persons. Consist of 50 males and 50 females, in 13 – 17 years old, were descent of the Javanese marriage, were born, stayed in Sleman Yogyakarta and knew the Javanese language as the mother tongue.
The test of hypothesis was using Independent Sample t-Test. The result of t-Test was -4,534 with p = 0,000 (p < 0,05), that meant the hypothesis was accepted. From the result of the analysis was found that empirical mean for male teenagers was 72,72 and empirical mean for female teenagers was 82,16. Empirical mean for male teenangers was lower than empirical mean for female teenagers. This indicated that Sleman Yogyakarta male teenagers was lower than Sleman Yogyakarta female teenagers in level of communication anxiety toward the opposite sex. Based in categorize as additional analysis in this research was found that dominance pesentage for male teenagers in low category was 64 % and dominance presentage for female teenagers in medium category was 66%. This indicated that generally Sleman Yogyakarta male teenagers had low in level of communication anxiety toward the opposite sex and Sleman Yogyakarta female teenagers had medium in level of communication anxiety toward the opposite sex.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis hendak berterima kasih kepada segenap pihak
yang telah memberikan dukungan, semangat, dorongan dan bantuannya dalam bentuk
waktu, pikiran, tenaga ataupun doa kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Maka sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
2. Ibu Sylvia CMYM, S. Psi., M. Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang telah
membantu dan membimbing penulis selama ini, baik di dalam maupun di luar
kelas.
3. Ibu ML. Anantasari, S. Psi., M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima
kasih atas waktu, tenaga dan sumbangan pikiran yang diberikan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu MM. Nimas Eki Suprawati, S. Psi., M. Si. selaku Dosen Pembimbing
Akademik. Terima kasih telah menjadi dosen pembimbing yang baik pada dua
semester ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Y. Agung Santoso, S. Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membantu penulis selama empat tahun terakhir.
6. Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. selaku Dosen Mata Kuliah Seminar yang telah
memberikan banyak pengetahuan kepada penulis, sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian ini dengan lancar.
7. Pegawai Sekretariat Psikologi. Mas Gandung, Mbak Nanik dan Pak Gie yang
dengan sabar membantu dan melayani kebutuhan administrasi perkuliahan
penulis.
8. Mas Muji dan Mas Doni selaku pengurus Laboratorium dan Ruang Baca
Psikologi yang dengan sabar membantu dan melayani penulis selama praktikum
psikodiagnostik dan juga peminjaman koleksi buku serta literatur.
9. Kedua orangtua penulis yang telah membesarkan dan mendidik dengan sepenuh
hati serta membantu dalam segala hal, baik dalam bentuk dukungan , semangat
ataupun doa. Suatu penghargaan bagiku memiliki kalian.
10. Adik-adikku yang bandel. Terima kasih atas semangat, doa, bantuan dan
kegembiraan yang kalian berikan di setiap hari-hariku.
11. Bude, pakde, bulik dan paklik-paklikku terima kasih atas dukungan dan
bantuannya selama ini.
12. Kakak-kakakku, Mbak Tantie, Mbak Rinie, Mbak Tutut. Terima kasih atas doa
dan nasehat-nasehat yang kalian berikan.
13. Sahabatku di rumah. Siwar, Dewok dan Imung, terima kasih atas dukungan,
pengertian dan doa kalian. Aku bahagia berteman dengan kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Sahabat-sahabatku di SMA. Indrek, Nitul dan Nety. terima kasih atas bantuan,
doa dan dukungannya.
15. Sahabatku Dina yang mau menjadi teman ngobrolku dari bangku SMA hingga di
bangku kuliah.
16. Sahabat-sahabatku di kampus. Winda, Katy, Cicil, terima kasih atas hari-hari
yang begitu mengebirakan, doa dan dukungan yang kalian berikan padaku. Aku
beruntung mengenal kalian.
17. Temen-temen KKN-ku, Nick, Rinda, Lenta, Anez, Domi dan Heri. Terima kasih
atas doa dan bantuannya, senang pernah mengenal kalian.
18. Bappeda Kabupaten Sleman, segenap Perangkat Kelurahan Sinduadi dan segenap
Perangkat Dusun terima kasih atas ijin serta bantuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
19. Teman-teman angkatan 2002, baik cewek ataupun cowok yang telah menjadi
sahabat yang baik bagiku. Terima kasih atas saran, doa dan dukungannya.
20. Segenap subjek penelitian yang telah rela meluangkan waktunya untuk membantu
penulis dalam mengisi angket penelitian.
21. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah
membantu, baik secara moril maupun materiil. Terima kasih penulis sampaikan
kepada Anda semua.
Skripsi ini telah disusun oleh penulis dengan usaha yang maksimal. Namun
demikian, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menerima segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, agar
skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi semua pihak yang
terkait.
Yogyakarta, 20 April 2007
Penulis
Sutri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Halaman Persetujuan ............................................................................................ i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Halaman Motto dan Persembahan ........................................................................ iii
Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................... iv
Abstrak ................................................................................................................. v
Abstract ................................................................................................................. vi
Kata Pengantar ...................................................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................................................... xi
Daftar Tabel .......................................................................................................... xv
Daftar Gambar ...................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ................................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ............................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja ............................................................................................. 10
1. Definisi dan batasan Remaja ..................................................... 10
2. Ciri-ciri Masa Remaja................................................................ 11
3. Tugas Perkembangan Remaja ................................................... 14
B. Jenis Kelamin .................................................................................. 16
1. Pengertian Jenis Kelamin .......................................................... 16
2. Perbedaan Karakteristik Laki-laki dan Perempuan .................. 17
C. Budaya Jawa Terkait dengan Stereotip Perbedaan
Peran Gender Laki-laki dan Perempuan .......................................... 18
D. Kecemasan Komunikasi................................................................... 19
1. Pengertian Komunikasi ............................................................. 19
2. Pengertian Kecemasan ............................................................... 20
3. Kecemasan Komunikasi ............................................................ 21
4. Ciri-ciri Kecemasan Komunikasi .............................................. 22
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Komunikasi ................................................................................ 24
E. Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis............................... 25
F. Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi terhadap
Lawan Jenis antara Remaja Putra dan Remaja Putri
Sleman Yogyakarta ......................................................................... 27
G. Hipotesis .......................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 35
B. Variabel Penelitian .......................................................................... 35
1. Variabel Bebas ........................................................................... 35
2. Variabel Tergantung .................................................................. 36
C. Definisi Operasional ........................................................................ 36
1. Jenis Kelamin ............................................................................ 36
2. Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis......................... 36
D. Subjek Penelitian ............................................................................. 38
E. Prosedur Penelitian .......................................................................... 39
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................... 40
G. Validitas, Seleksi Aitem dan Reliabilitas ........................................ 42
1. Validitas ..................................................................................... 42
2. Seleksi Aitem ............................................................................. 43
3. Reliabilitas ................................................................................. 45
H. Metode Alnalisis Data ..................................................................... 46
BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 47
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 48
1. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 48
2. Uji Asumsi ................................................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Uji Normalitas .................................................................... 48
b. Uji Homogenitas .................................................................. 49
3. Uji Perbedaan ............................................................................ 49
C. Analisis Tambahan .......................................................................... 51
D. Pembahasan ..................................................................................... 53
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skala Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis ........................... 41
Tabel 2. Blue Print Aitem Skala Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis ............................................................................ 41
Tabel 3. Distribusi Aitem Pra Uji Coba Skala Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis ............................................................................ 42
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis yang Lolos Seleksi ............................................. 44
Tabel 5. Distribusi Aitem Paska Uji Coba Skala Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis ............................................................................ 45
Tabel 6. Deskripsi Data Skor Penelitian Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis ............................................................................ 48
Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji t Skor Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis ............................................................................ 50
Tabel 8. Norma Kategori Skor ............................................................................. 51
Tabel 9. Kategori Skor Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis .............. 52
Tabel 9. 1. Kategori Skor Kecemasan Komunikasi terhadap
Lawan Jenis Remaja Putra ..................................................................... 53
Tabel 9. 2. Kategori Skor Kecemasan Komunikasi terhadap
Lawan Jenis Remaja Putri ..................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gbr 1. Skema Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi
terhadap Lawan Jenis antara Remaja Putra dan Remaja
Putri Sleman Yogyakarta .......................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN UJI COBA
Uji Daya Beda Aitem dan Estimasi Reliabilitas ................................................... 64
Slkala Uji Coba Penelitian .................................................................................... 70
Tabulasi Data Hasil Uji Coba ............................................................................... 75
LAMPIRAN PENELITIAN
Uji Normalitas ...................................................................................................... 83
Uji Homogenitas ................................................................................................... 86
Uji perbedaan / Uji t ............................................................................................. 87
Skala Penelitian .................................................................................................... 88
Tabulasi Data Penelitian ....................................................................................... 92
LAMPIRAN SURAT IJIN PENELITIAN DAN SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu
berkeinginan untuk menjalin hubungan dan berinteraksi dengan manusia yang
lain. Proses interaksi antar manusia tersebut selalu didahului dengan kontak
komunikasi. Komunikasi merupakan peristiwa sosial, yaitu peristiwa yang terjadi
ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain (Rakhmat, 2001).
Komunikasi merupakan hal yang biasa dilakukan oleh manusia.
Komunikasi dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti komunikasi antara
guru dan murid, orangtua dan anak serta komunikasi yang dilakukan remaja putra
dan remaja putri pada masa pacaran, yaitu masa untuk lebih mengenal lawan
jenis.
Komunikasi menurut Johnson (dalam Supratiknya, 2003), dinyatakan
sebagai proses penyampaian pesan baik dalam bentuk verbal ataupun nonverbal
yang dikirimkan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi juga merupakan
hal yang akrab dalam kehidupan manusia, seperti komunikasi yang dilakukan
oleh remaja putra dan remaja putri dalam pergaulan untuk lebih mengenal teman-
temannya, termasuk teman lawan jenisnya. Berdasarkan hal tersebut maka setiap
manusia, khususnya remaja diharapkan dapat melakukan komunikasi dengan
sesama dan lawan jenisnya secara baik. Namun pada kenyataannya ternyata tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
demikian, masih saja ada orang yang mengalami kegagalan dalam komunikasi
dengan sesama dan tidak semua remaja dapat berkomunikasi secara baik dengan
lawan jenisnya.
Menurut Rakhmat (2001) kecemasan adalah salah satu faktor yang dapat
menyebabkan kegagalan komunikasi dengan orang lain. Kecemasan dalam
komunikasi menurut De Vito (1995) dinyatakan sebagai perasaan malu, perasaan
takut dan keengganan untuk berkomunikasi atau terlibat dalam interaksi
komunikasi. Orang yang pencemas dalam komunikasi cenderung menarik diri
dari pergaulan, berusaha sekecil mungkin untuk tidak terlibat komunikasi dan
berbicara apabila terdesak saja (Rakhmat, 2001).
Kecemasan dalam berkomunikasi sering terjadi pada remaja dalam
hubungannya dengan lawan jenis. Kanuyoso (1986) menyatakan bahwa tidak
sedikit muda-mudi atau remaja yang kesulitan berhadapan dengan lawan
jenisnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh perasaan malu dan minder ketika
berhadapan dengan lawan jenis yang mengakibatkan kesulitan untuk
berkomunikasi, sehingga mereka hanya diam saja ketika harus berhadapan
dengan lawan jenisnya.
Masa remaja adalah masa yang penting dimana seorang individu
mengalami berbagai perubahan baik secara biologis, psikologis ataupun sosial.
Hurlock (1991) menyatakan bahwa awal masa ini berlangsung antara umur 13
tahun sampai dengan kira-kira 17 tahun dan berakhir antara umur 18 hingga kira-
kira 21 tahun. Pada masa ini seorang individu mulai mengemban tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan yang berhubungan dengan lawan jenis. Mereka harus
menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum
pernah ada. Mereka yang sebelumnya lebih berminat untuk bermain dengan
sesama jenis, pada masa remaja ini minat tersebut mulai beralih kepada
ketertarikan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Keadaan atau perasaan
tersebut adalah hal yang baru yang memerlukan penyesuaian, sehingga terkadang
dapat menimbulkan ketegangan emosi atau kecemasan.
Kecemasan komunikasi yang dialami remaja dalam hubungannya dengan
lawan jenis dapat mengganggu terpenuhinya tugas perkembangan remaja, yaitu
menjalin hubungan yang baru dengan lawan jenisnya. Kegagalan penguasaan
tugas perkembangan akan menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan
bagi seorang individu. Salah satunya adalah pertimbangan sosial yang tidak
menyenangkan dan tidak dapat dihindari sebagai seorang individu yang dianggap
belum matang. Hal ini akan mengakibatkan penilaian diri yang kurang
menyenangkan dan dapat mengakibatkan konsep diri yang negatif (Hurlock,
1991).
Kecemasan komunikasi tersebut menurut Burgoon dan Ruffner (1978)
memiliki beberapa ciri, meliputi unwillingness yaitu keengganan individu untuk
terlibat komunikasi akibat adanya rasa cemas. Remaja cenderung merasa enggan
untuk terlibat komunikasi dengan lawan jenisnya karena telah dikuasai oleh
perasaan cemas yang ada dalam dirinya. Avoiding yang merupakan komponen
kedua, yaitu individu cendrung menghindar untuk terlibat komunikasi akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adanya rasa cemas. Remaja memiliki minat untuk berkomunikasi, tetapi mereka
dikuasai oleh perasaan cemas, sehingga cenderung menghindari situasi
komunikasi dengan lawan jenis. Komponen yang terakhir adalah uncontrol, yaitu
kurangnya kontrol terhadap situasi komunikasi yang diakibatkan adanya rasa
cemas. Remaja kurang dapat mengontrol situasi komunikasi dengan lawan jenis
akibat adanya rasa cemas.
Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis tidak timbul begitu saja
Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis secara tidak langsung dapat
dipengaruhi oleh stereotip masyarakat tempat individu hidup dan dibesarkan.
Anthony (dalam Hurlock, 1991), menegaskan bahwa stereotip berfungsi sebagai
cerminan yang ditegakkan masyarakat bagi remaja, yang menggambarkan citra
diri remaja sendiri yang lambat laun akan dianggap sebagai gambaran yang asli
atau konsep diri dari remaja sendiri dan remaja membentuk perilakunya melalui
gambaran ini. Menurut Maxwell Maltz (dalam Rakhmat, 2001), konsep diri yang
positif dapat meningkatkan rasa percaya diri. Rakhmat (2001) juga
mengemukakan bahwa percaya diri adalah faktor yang paling menentukan adanya
kecemasan komunikasi. Orang yang kurang percaya diri cenderung menghindari
situasi komuniksi, lebih banyak diam dan dalam diskusi cendrung berbicara
terpatah-patah.
Masyarakat sebagai lingkungan sosial telah memberikan stereotip atau
penilaian yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan semenjak lahir. Laki-
laki lebih diharapkan untuk bersifat maskulin dan perempuan lebih diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk bersifat feminin (Uyun, 2002). Penelitian mengenai stereotip atau penilaian
perbedaan peran gender (gender rules) laki-laki dan perempuan telah banyak
dilakukan dan dapat disimpulkan bahwa stereotip atau penilaian perbedaan peran
gender tersebut ada pada semua budaya, termasuk budaya Jawa (Uyun, 2002).
Budaya Jawa hidup dan berkembang pada masyarakat Jawa atau suku
bangsa Jawa. Magnis-Suseno (2001) menyatakan bahwa masyarakat atau suku
bangsa Jawa adalah mereka yang tinggal di bagian tengah dan timur pulau Jawa
dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu. Budaya Jawa sendiri
dipelajari melalui pendidikan dalam keluarga sejak seorang individu masih kecil
dan ditekankan oleh masyarakat kepada individu sebagai anggota dari
masyarakat. Pendidikan dalam keluarga dimaksudkan untuk menghasilkan
individu yang sosial dan patuh terhadap otoritas norma dan penilaian
masyarakatnya (Mulder, 1986).
Penelitian mengenai budaya Jawa terkadang dikaitkan dengan kota
Yogyakarta dan ada beberapa peneliti yang memilih kota tersebut sebagai lokasi
penelitian. Hal ini dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan Mulder (1986) dan
penelitian yang dilakukan oleh Nurmawati (2004) yang menggunakan kota
Yogyakarta sebagai lokasi penelitian. Namun dalam penelitian ini peneliti ingin
menggunakan Sleman sebagai lokasi penelitian mengingat Sleman merupakan
salah satu daerah yang masih menjunjung budaya Jawa. Sebagian besar
masyarakat Sleman juga mengakui pentingnya nilai-nilai dan norma budaya Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai pedoman dan tuntunan berperilaku dalam masyarakat (Ariani, dkk.,
2002).
Masyarakat Kabupaten Sleman yang masih menjunjung budaya Jawa
memberikan stereotip atau penilaian bagi laki-laki pada umumnya sebagai
seorang yang superior, yaitu aktif, pemberani, mau berusaha, agresif dan realistik.
Stereotip atau penilaian superioritas tersebut membuat mereka juga mendapatkan
aturan dalam pergaulan dari masyarakat, namun tidak begitu ketat seperti halnya
kaum perempuan (Uyun, 2002). Stereotip atau penilaian superioritas dan
larangan yang tidak begitu ketat dalam hal pergaulan tersebut justru menjadi suatu
hal yang akan mendukung bagi tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa
percaya diri remaja putra ketika harus berkomunikasi dengan orang lain, yang
membuat mereka menjadi seorang yang aktif, pemberani, mau berusaha dan
agresif dalam situasi komunikasi dengan orang lain, termasuk dengan lawan
jenisnya.
Berbeda dengan kaum perempuan yang pada umumnya dipandang sebagai
seorang yang inferior, yaitu penakut, pencemas, tergantung dan pemalu. Stereotip
inferioritas tersebut membuat mereka mendapatkan aturan dalam pergaulan yang
lebih ketat dari masyarakat. Mereka selalu mengingatkan bahwa seorang remaja
putri harus menjaga kehormatan dan tidak boleh keluar malam sendirian (Uyun,
2002). Aturan dalam pergaulan yang lebih ketat dan stereotip atau penilaian
inferioritas masyarakat tersebut menjadi suatu hal yang kurang mendukung bagi
tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa percaya diri remaja putri ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus berkomunikasi dengan orang lain, yang membuat mereka menjadi seorang
yang penakut, pencemas, tergantung dan pemalu dalam situasi komunikasi
dengan orang lain, termasuk dengan lawan jenisnya.
Peran kaum perempuan dalam budaya Jawa memang cenderung ditekan
dengan stereotip atau penilaian inferioritas dan ruang gerak dalam kehidupan
serta pergaulannya cenderung dibatasi. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman kearah modernisasi, tampak peran kaum perempuan cukup besar dalam
berbagai aspek kehidupan. Ruang gerak kaum perempuan sudah semakin luas dan
mereka juga mulai mendapat kesempatan untuk bekerja di luar rumah serta
memperoleh pendidikan seperti halnya kaum laki-laki. Uyun (2002),
mengemukakan bahwa ada perempuan yang bekerja di pabrik, di kantor, di toko
ataupun bekerja sebagai tenaga kerja di negara lain. Bahkan, menurut Nurmawati
(2004), dalam kegiatan yang melibatkan kedua jenis kelamin, kaum perempuan
mulai diberi kesempatan menduduki posisi-posisi penting yang biasanya
diberikan kepada kaum laki-laki.
Peran kaum perempuan dalam kehidupan yang semakin besar tersebut,
tentu saja menunjukkan bahwa kemampuan kaum perempuan sebenarnya belum
tentu kalah bila dibandingkan dengan kemampuan kaum laki-laki, salah satunya
adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, termasuk
berkomunikasi dengan lawan jenis dalam aktivitas kehidupannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan telaah di atas maka peneliti disini ingin melihat apakah ada
perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja
putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Apabila penelitian ini terbukti ada perbedaan, diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan bukti empiris dan menambah informasi di bidang
psikologi, khususnya bagi psikologi komunikasi dan psikologi
perkembangan mengenai perbedaan tingkat kecemasan komunikasi
terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
memberikan inspirasi bagi peneliti selanjutnya untuk melaksanakan
penelitian yang akan datang.
2. Manfaat praktis
a. Bagi remaja
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai wacana reflektif
dan dasar pengembangan keterampilan sosial dalam diri remaja, terutama
keterampilan komunikasi remaja dalam pergaulan dengan lawan jenis,
sehingga remaja dapat lebih mempersiapkan diri untuk mengantisipasi
terjadinya kecemasan komunikasi dalam pergaulan mereka dengan teman
lawan jenis.
b. Bagi masyarakat dan keluarga
Apabila penelitian ini terbukti ada perbedaan, diharapkan hasil penelitian
ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi keluarga dan masyarakat
untuk lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai yang
mendukung keterampilan sosial remaja putra dan remaja putri, terutama
keterampilan komunikasi dalam pergaulan dengan lawan jenis bagi
kelompok remaja yang memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis yang lebih tinggi dan tetap menanamkan nilai-nilai yang
mendukung keterampilan komunikasi dalam pergaulan dengan lawan jenis
bagi kelompok remaja yang memiliki tingkat kecemasan komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap lawan jenis yang lebih rendah, sehingga perbedaan kecemasan
komunikasi yang terjadi pada remaja putra dan remaja putri dalam
pergaulan dengan lawan jenisnya dapat diantisipasi secara tepat dan
efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Definisi dan Batasan Remaja
Istilah remaja sering dikenal dengan istilah adolescence yang berasal
dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolescence memiliki artian yang luas, meliputi kematangan mental,
emosional, sosial dan fisik yang berawal pada usia 13 tahun hingga kurang
lebih 17 tahun dan berakhir antara usia 18 tahun hingga kurang lebih 21 tahun
(Hurlock, 1991).
Piaget (dalam Hurlock, 1991) menyatakan bahwa secara psikologis
masa remaja adalah masa dimana seorang individu mulai berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, dimana mereka sudah tidak merasakan adanya perbedaan
tingkat usia, baik merasa lebih tua ataupun merasa lebih muda.
Neidhart (dalam Gunarsa, 1981) berpendapat bahwa remaja
merupakan masa peralihan dan ketergantungan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, dimana ia sudah harus berdiri sendiri. Erikson (dalam Gunarsa,
1981) juga menyatakan definisi mengenai remaja yang dihubungkan dengan
perkembangan psikis yang berlangsung pada masa tersebut. Ia
mengemukakan bahwa remaja merupakan suatu masa dimana terbentuk
perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain, serta tetap ada walaupun
telah mengalami berbagai perubahan.
Pandangan dari segi seksualitas juga dikemukakan oleh Anna Freud
(dalam Gunarsa, 1981), menurutnya remaja merupakan suatu masa yang
meliputi proses perkembangan dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal
motivasi seksual, organisasi ego, hubungan dengan orangtua dan orang lain
serta cita-cita yang dimiliki.
Spranger (dalam Gunarsa, 1981) juga berpendapat bahwa masa
remaja merupakan masa dimana seorang individu sangat membutuhkan
pengertian dan hanya dengan pengertian yang mendalam para remaja dapat
dibantu.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa remaja adalah individu yang berada pada masa peralihan dan
perubahan berbagai aspek diri, baik fisik, seksual, emosional ataupun psikis
kearah tingkatan yang lebih matang.
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah masa yang paling menonjol dalam kehidupan
setiap individu. Pada masa ini setiap individu akan mengalami suatau situasi
yang khas yang mungkin tidak dialami pada masa kanak-kanak ataupun masa
dewasa. Ciri-ciri yang merupakan kekhasan masa remaja lebih baik diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
agar dapat diarahkan dengan baik. Zulkifli (1995) mengemukakan beberapa
ciri masa remaja, yaitu:
a. Perubahan fisik
Fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan
perubahan yang terjadi pada masa kanak-kanak dan masa dewasa. Untuk
mengimbangi perubahan yang cepat itu maka remaja memerlukan makan
dan tidur yang lebih banyak.
b. Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan
masalah. Tanda-tanda kematangan seksual mulai muncul baik pada remaja
putra ataupun remaja putri. Pada remaja putra alat reproduksi sperma
mulai diprodukasi, leher menonjol karena tumbuhnya buah jakun yang
membuat suara menjadi pecah dan tumbuh bulu-bulu (rambut) di sekitar
alat kemaluannya. Sedangkan pada remaja putri, karena produksi hormon
dalam tubuhnya mulai timbul jerawat, buah dada mulai tumbuh, pinggul
melebar dan mengalami menstruasi.
c. Cara berpikir kausalitas
Remaja akan berpikir kritis sehingga mereka akan melawan bila guru dan
orangtua tidak memahami cara berpikir remaja dan akibatnya akan muncul
masalah kenakalan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan
keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri
mereka dari pikiran yang realistis.
e. Mulai tertarik pada lawan jenis
Secara biologis manusia dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Dalam
kehidupan sosial remaja mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai
berpacaran. Jika dalam hal ini orangtua kurang mengerti dan melarang,
maka akan menimbulkan masalah dan remaja akan bersikap tertutup
terhadap orangtuanya.
f. Menarik perhatian lingkungan
Remaja mulai menarik perhatian dari lingkungannya, mereka berusaha
mendapatkan status dan peran. Bila tidak diberi peranan, ia akan menarik
perhatian masyarakat dengan malakukan perkelahian atau kenakalan
lainnya.
g. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat terikat dengan kelompok
sebayanya, sehingga tidak jarang orangtua atau keluarga dinomorduakan
dan kelompok dinomorsatukan. Orangtua biasanya akan marah dan karena
remaja di rumah kurang dimengerti oleh orangtuanya, maka mereka
bergabung dengan kelompok sebaya yang mau mengerti dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hurlock (1991) mengemukakan beberapa ciri masa remaja meliputi
perubahan fisik, keraguan akan peran dan status, nilai kausalitas, penyesuaian
terhadap standar kelompok, terlibat dalam perbuatan seks dan meningginya
emosi. Gunarsa (1981), juga mengemukakan beberapa ciri remaja meliputi
kegelisahan akan keinginan yang tak tersalurkan, kebingungan akan status,
keinginan akan hal yang berhubungan dengan fungsi ketubuhan (seks, obat-
obatan dan merokok) dan terlibat aktivitas kelompok.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perubahan fisik, perkembangan seksual, cara berpikir kausalitas, emosi yang
meluap-luap, mulai tertarik pada lawan jenis atau minat akan seks, menarik
perhatian lingkungan, keraguan akan peran dan status, serta terikat dengan
kelompok merupakan ciri-ciri yang menjadi kekhasan masa remaja.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Remaja harus belajar untuk dapat mengembangkan diri. Pada masa
remaja seorang individu akan melewati masa belajar yang cukup luas meliputi
berbagai bidang yang akan menunjang perkembangan kepribadiannya di
dalam kehidupan. Dalam rangka belajar untuk mengembangkan diri, seorang
remaja harus memenuhi beberapa tugas perkembangan. Beberapa tugas
perkembangan tersebut dikemukakan oleh Havighurst (dalam Gunarsa, 1981)
adalah sebagai berikaut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Mencapai hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa
dengan teman sebaya baik pria atau wanita.
b. Mencapai peran sosial pria atau wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
d. Memperoleh kebebasan emosionil dari orangtua dan orang dewasa lain.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi atau lapangan pekerjaan.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat nilai dan falsafah hidup.
Remaja harus berusaha untuk memenuhi tugas-tugas
perkembangannya tersebut supaya dapat lebih diterima oleh lingkungan
sosialnya. Pendapat serupa mengenai tugas perkembangan remaja juga
dikemukakan oleh Zulkifli (1995), meliputi menarik perhatian teman sebaya
dari kedua jenis kelamin, mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita,
menerima keadaan fisik sendiri, mempersiapkan lapangan kerja dan
mempersiapkan diri untuk hidup berkeluarga.
Hurlock (1991) juga mengemukakan beberapa tugas perkembangan
remaja, meliputi menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat,
mencapai kemandirian emosional, mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan nilai yang selaras dengan orang dewasa.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dikatakan bahwa mencapai
hubungan antar pribadi dengan teman sebaya pria atau wanita, mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peran sosial pria atau wanita, menerima keadaan fisik, memperoleh kebebasan
emosional, mencapai kemandirian emosional, mempersiapkan karir dan
lapangan kerja, mempersiapkan perkawinan, serta memperoleh perangkat nilai
dan falsafah hidup merupakan tugas perkembangan remaja yang harus
dipelajari oleh remaja dan diteruskan ke masa berikutnya.
B. Jenis Kelamin
1. Pengertian Jenis Kelamin
Individu ditinjau dari jenis kelamin, terdiri dari individu berjenis
kelamin laki-laki dan individu berjenis kelamin perempuan atau dengan istilah
lain disebut sebagai pria dan wanita atau putra dan putri. Pengertian jenis
kelamin menurut Gilarso (2003) dinyatakan sebagai keseluruhan ciri-ciri baik
biologis ataupun psikologis yang membedakan manusia sebagai pria dan
wanita.
Mahmud (dalam Nurmawati, 2004), memberikan pengertian mengenai
jenis kelamin sebagai suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang
dan membedakan manusia dalam dua kelompok, yaitu laki-laki dan
perempuan.
Menurut kamus psikologi (dalam Chaplin, 2002), jenis kelamin
diartikan sebagai perbedaan yang khas antara perempuan dan laki-laki atau
antara organisme yang memproduksi sel telur dan sel sperma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dikatakan bahwa jenis
kelamin adalah keseluruhan ciri atau karakteristik baik secara biologis
ataupun psikologis yang membedakan manusia sebagai laki-laki dan
perempuan.
2. Perbedaan Karakteristik Laki-laki dan perempuan
Gilarso (2003) menyatakan bahwa secara biologis laki-laki dan
perempuan memiliki karakteristik yang berbeda. Laki-laki memiliki kaki dan
tangan yang kuat, suara besar dan dada yang lapang. Sedangkan perempuan
memiliki tangan dan kaki yang runcing dan lembut, suara kecil merdu dan
dada yang agak menonjol.
Secara psikologis atau kejiwaan mernurut Gilarso (2003), laki-laki dan
perempuan juga memiliki karakteristik yang berbeda. Laki-laki cenderung
lebih terbuka dalam memandang, aktif dan lebih rasional. Sedangkan
perempuan cenderung tertutup dan dipengaruhi oleh perasaan. Sifat
keterbukaan yang dimiliki oleh laki-laki akan membuatnya lebih mudah
dalam menumbuhkan hubungan interpersonal dengan orang lain
dibandingkan dengan sifat tertutup yang dimiliki oleh perempuan, sehingga
laki-laki lebih mudah untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, karena
keterbukaan adalah salah satu faktor yang amat berpengaruh dalam
menumbuhkan komunikasi yang efektif (Rakhmat, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa baik secara
biologis ataupun psikologis, laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik
yang berbeda, dimana laki-laki memiliki karakteristik yang sifatnya lebih
superior atau kuat dan perempuan memiliki karakteristik yang sifatnya lebih
inferior atau lemah.
C. Budaya Jawa Terkait dengan Stereotip Perbedaan Peran Gender Laki-laki
dan Perempuan
Budaya Jawa menurut Magnis-Suseno (2001) adalah budaya yang hidup
dan berkembang dalam masyarakat atau suku bangsa Jawa. Budaya Jawa
dipelajari melalui pendidikan dalam keluarga sejak individu masih kecil dan
ditekankan oleh masyarakat kepada individu sebagi anggota masyarakat (Mulder,
1986).
Masyarakat atau suku bangsa Jawa sendiri menurut Magnis-Suseno (2001)
adalah mereka yang tinggal di tengah atau timur pulau Jawa, serta menggunakan
bahasa Jawa sebagi bahasa ibu. Masyarakat dalam budaya Jawa mengatur secara
otoriter keseluruhan hidup pesertanya. Orang sebagai individu dianggap tidak
penting dan bersama-sama mereka mewujudkan masyarakat. Keselarasan
masyarakat dianggap menjamin kehidupan yang baik bagi individu sebagai
anggota masyarakat (Mulder, 1986).
Penilaian atau stereotip perbedaan peran gender laki-laki dan perempuan
dalam budaya Jawa sudah diperkenalkan sejak individu masih kecil. Sosialisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai terkait stereotip perbedaan gender ini tidak hanya dilakukan oleh orangtua,
tetapi juga dilakukan oleh masyarakat secara jelas sejalan dengan pertumbuhan
mereka. Dalam budaya Jawa laki-laki dipandang sebagai kaum yang superior,
yaitu dipandang sebagai individu yang aktif, mau berusaha, pemberani, agresif
dan realistik. Sedangkan perempuan dipandang sebagai kaum yang inferior, yaitu
dipandang sebagai individu yang penakut, pencemas, tergantung dan pemalu
(Uyun, 2002).
Individu menginjak remaja dalam budaya Jawa terkait dengan perbedaan
stereotip atau penilaian terhadap laki-laki dan perempuan juga ditekan oleh
perbedaan peraturan dalam pergaulan. Aturan-aturan tersebut lebih banyak
ditujukan pada remaja putri. Uyun (2002) mengemukakan bahwa masyarakat atau
orangtua dalam budaya Jawa memberikan larangan yang lebih banyak bagi
remaja putri. Seorang pemuda dan pemudi dalam budaya Jawa tidak boleh
memperlihatkan diri bersama sendirian dan kontak yang mungkin terjadi antara
mereka hanya sebentar (Magnis-Suseno, 2001).
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dikatakan bahwa stereotip
perbeaan peran gender laki-laki dan perempuan dalam budaya Jawa ditanamkan
oleh masyarakat secara otoriter dan ditenamkan sejak kecil oleh keluarga kepada
setiap anggota mesyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kecemasan Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata commutio atau
common. Ketika mengadakan komunikasi, berarti mencoba memberikan
informasi agar si penerima atau si pengirim sepaham atas pesan tertentu
(Schramm dalam Siahaan, 2000). Effendi (dalam Siahaan, 2000) juga
menyatakan bahwa komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
Johnson (dalam Supratiknya, 2003) mendefinisikan komunikasi secara
luas sebagai setiap bentuk tingkah laku seseorang, baik verbal maupun
nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi secara sempit oleh
Johnson ( dalam Supratiknya, 2003), diartikan sebagai pesan yang dikirimkan
oleh seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk
mempengaruhi tingkah laku si penerima.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang komunikasi di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan
atau informasi yang berupa tingkah laku verbal ataupun nonverbal yang
didalamnya terkandung pikiran dan perasaan dari orang sebagai pengirim
pesan (komunikator) yang ingin disampaikan kepada orang sebagai penerima
pesan (komunikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengertian Kecemasan
Setiap orang pasti pernah merasa cemas karena dihadapkan pada suatu
peristiwa atau pengalaman yang tidak enak, menegangkan dan menekan
dalam kehidupan. Kartono (dalam Ikawati dan Astuti, 2004) mendefinisikan
kecemasan sebagai suatu kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap
sesuatu yang tidak jelas. Sulaeman (dalam Ikawati dan Astuti, 2004), juga
menambahkan bahwa kecemasan adalah ketidaktenteraman yang kabur, suatu
perasaan gugup atau perasaan-perasaan lain yang tidak menyenangkan seperti
takut, gelisah dan tertekan.
Lazarus (1969) mendefinisikan kecemasan sebagai suatu keadaan atau
kondisi yang kurang menyenangkan. Seseorang akan merasa ragu-ragu, was-
was, curiga dan tidak tenang dalam keadaan cemas, sehingga sulit untuk
melakukan aktivitas dengan baik serta sulit untuk mencapai keberhasilan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kecemasan merupakan suatu pengalaman emosional yang kurang
menyenangkan yang muncul karena situasi yang menegangkan dan menekan,
yang ditandai dengan perasaan ragu-ragu, was-was, curiga dan tidak tenang.
3. Kecemasan Komunikasi
Kecemasan komunikasi dengan orang lain merupakan suatu gejala
yang mempunyai beberapa istilah. Pada awalnya label kecemasan komunikasi
dikenal dengan istilah stage fright, yang ditekankan pada kecemasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketakutan untuk berkomunikasi di depan umum. Kemudian istilah tersebut
berkembang menjadi communication apprehension, yang merupakan label
kecemasan komunikasi dengan arti yang lebih luas dan meliputi berbagai
situasi dan konteks komunikasi (Mc Croskey, 1982).
Mc Croskey (1982) mendefinisikan communication apprehension
sebagai suatu kecemasan yang dihubungkan dengan tingkah laku yang banyak
dialami oleh individu. Individu yang mempunyai kecemasan untuk
berpartisipasi dalam komunikasi yang tinggi, tidak dapat mengantisipasi
perasaan negatifnya dan sedapat mungkin menghindari komunikasi.
De Vito (1995) mendefinisikan communication apprehension sebagai
perasaan malu, perasaan takut dan keengganan untuk berkomunikasi atau
terlibat dalam interaksi komunikasi.
Burgoon dan Ruffner (1978) menyebutkan kecemasan komunikasi
sebagai communication anxiety yang didefinisikan sebagai kondisi seseorang
yang merasa cemas dalam menghadapi situasi komunikasi.
Beatty dan Beatty (1976) juga menyebutkan kecemasan komunikasi
sebagai communication anxiety yang didefinisikan sebagai reaksi negatif
terhadap tugas untuk melakukan interaksi komunikasi dengan orang lain atau
orang-orang, dimana muncul kecenderungan penghindaran yang kuat. Orang
dengan kecemasan komunikasi yang tinggi akan memilih untuk menghindari
komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kecemasan komunikasi adalah kecemasan yang dialami individu dalam
situasi komunikasi dengan orang lain. Kecemasan komunikasi ini merupakan
reaksi negatif terhadap interaksi komunikasi dengan orang lain, yang ditandai
dengan perasaan malu, perasaan takut dan keengganan untuk berkomunikasi
ketika dihadapkan pada situasi komunikasi dengan orang lain.
4. Ciri-ciri Kecemasan Komunikasi
Burgoon dan Ruffner (1978) mengemukakan tentang ciri-ciri
kecemasan komunikasi, yaitu:
a. Keengganan atau ketidaksediaan (Unwillingness), yaitu individu
cenderung enggan dan tidak bersedia dalam komunikasi. Individu enggan
berkomunikasi yang disebabkan adanya rasa cemas dan adanya sifat
introvert, sehingga mengakibatkan rendahnya frekuensi partisipasi dalam
situasi komunikasi.
b. Penghindaran (Avoiding), yaitu individu cendrung menghindar terlibat
dalam komunikasi. Hal ini dapat disebabkan adanya kecemasan atau
kurangnya informasi mengenai situasi komunikasi yang dihadapi yang
dapat mempengaruhi intimasi dan empati terhadap orang lain.
c. Uncontrol, kurangnya kontrol dalam situasi komunikasi yang diakibatkan
oleh kecemasan. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya penyesuaikan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap perbedaan individu, reaksi lawan bicara dan faktor lingkungan
lainnya.
Orang yang mengalami kecemasan komunikasi memiliki ciri-ciri
antara lain merasa terganggu dalam interaksi sosial, cenderung menghindar
dari pergaulan, kurang berpartisipasi dalam kelompok, kurang dapat
mengekspresikan diri, merasa tertekan, takut bercakap-cakap dan kurang
dapat mengontrol diri dalam interaksi (De Vito, 1995).
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keenganan untuk berkomunikasi, penghindaran terhadap komunikasi dan
kurangnya kontrol dalam situasi komunikasi merupakan ciri-ciri yang muncul
ketika seseorang mengalami kecemasan komunikasi.
5. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Komunikasi
Kecemasan komunikasi menurut Mc Croskey (dalam De Vito, 1995)
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Lack of Communication Skills and Experience (kurangnya keterampilan
dan pengalaman komunikasi)
Kurangnya keterampilan dan pengalaman dalam komunikasi dapat
membuat seseorang mengalami kecemasan komunikasi.
b. Degree of Evaluation (derajat penilaian)
Penilaian dari lingkungan yang menekan akan mengakibatkan munculnya
kecemasan komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Subordinate Status (status yang lebih rendah)
Status orang lain yang dianggap lebih baik sebagai komunikator juga
dapat menyebabkan kecemasan komunikasi. Berpikir positif terhadap diri
sendiri dan penguatan terhadap keterampilan sendiri dapat menolong
seseorang untuk berpikir secara lebih seimbang.
d. Degree of Conspicuousness (derajat kemencolokkan)
Situasi yang membuat seseorang mencolok atau menyorot dapat
menyebabkan kecemasan komunikasi. Orang menjadi lebih cemas ketika
berbicara di hadapan banyak orang dibandingkan ketika berhadapan
dengan kelompok kecil.
e. Degree of Unpredictability (derajat ketakterprediksian)
Situasi yang tidak bisa diprediksi, seperti situasi yang kabur dan situasi
yang baru dapat memunculkan kecemasan komunikasi.
f. Degree of Dissimilarity (derajat ketidaksamaan)
Merasa tidak sama dengan lawan komunikasi dapat memunculkan
perasaan cemas. Perbedaan yang dirasakan terhadap lawan komunikasi
merupakan suatu pengalaman yang menakutkan dalam komunikasi.
g. Prior Successes and Failures (prioritas terhadap kesuksesan dan
kegagalan)
Pengalaman dalam situasi yang sama berpengaruh besar terhadap cara
merespon. Pengalaman yang lebih berprioritas terhadap kesuksesan pada
umumnya akan menurunkan kecemasan komunikasi dan pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berprioritas terhadap kegagalan akan meningkatkan kecemasan
komunikasi.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dilihat bahwa keterampilan
dan pengalaman komunikasi, penilaian lingkungan, anggapan bahwa orang
lain lebih baik dalam komunikasi, anggapan bahwa orang lain tidak sama
dalam komunikasi, situasi yang mencolok atau menyorot, situasi yang baru
dan kegagalan atau keberhasilan pengalaman komunikasi merupakan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kecemasan komunikasi terhadap
orang lain.
E. Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Remaja dalam kehidupan sosialnya, mereka mulai tertarik kepada lawan
jenisnya dan mulai berpacaran. Dalam kelompok jenis kelamin lain mereka
belajar untuk menguasai keterampilan sosial, misalnya kemahiran berbicara atau
berkomunikasi, mengorganisasi kegiatan sosial dan sebagainya. Keberhasilan
individu melaksanakan tugas perkembangan ini akan membawa penyesuaian
sosial yang lebih baik sepanjang hidupnya (Zulkifli, 1995).
Banyak remaja yang ingin memiliki teman. Mereka mau berkorban,
hormat terhadap orang lain dan sebagainya. Tetapi sayang mereka tidak tahu
bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain (Kelly, 2004).
Komunikasi dengan orang lain menurut Rakhmat (2001) dapat mengalami
kegagalan. Kegagalan tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kecemasan untuk berkomunikasi sering terjadi pada remaja dalam hubungannya
dengan lawan jenis. Kanuyoso (1986) menyatakan bahwa tidak sedikit muda-
mudi atau remaja yang mengalami kecemasan ketika berhadapan dengan lawan
jenisnya. Remaja mulai memiliki hasrat untuk mengenal lawan jenisnya, namun
tidak tahu harus menentukan sikap yang tepat ketika berhadapan dengan lawan
jenis, sehingga terkadang seorang remaja putri hanya menjawab satu dua kata saja
ketika diajak ngobrol oleh teman laki-lakinya dan remaja putra terkadang sama
sekali tidak bisa bicara ketika diajak ngobrol oleh teman perempuannya.
Kecemasan komunikasi tersebut menurut kesimpulan dari beberapa
pendapat ahli yang telah dibahas sebelumnya dinyatakan sebagai reaksi negarif
terhadap interaksi komunikasi dengan orang lain, yang ditandai dengan perasaan
malu, perasaan takut dan keengganan untuk berkomunikasi ketika dihadapkan
pada situasi komunikasi dengan orang lain.
Orang yang pencemas dalam komunikasi cendrung menarik diri dalam
pergaulan, berusaha untuk sekecil mungkin untuk terlibat komunikasi dan
berbicara apabila terdesak saja.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis adalah kecemasan yang sering dialami remaja
ketika dihadapkan pada situasi komunikasi dengan lawan jenisnya. Hal tersebut
merupakan reaksi negatif terhadap interaksi komunikasi dengan orang lain
sebagai lawan jenisnya, yang ditandai dengan perasaan malu, perasaan takut dan
keengganan untuk berkomunikasi, ketika dihadapkan pada situasi komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan lawan jenis, yang dapat mengakibatkan terganggunya hubungan
interpersonal atau penyesuaian individu terhadap lawan jenisnya.
F. Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis antara
Remaja Putra dan Remaja Putri Slaman Yogyakarta
Ariani, dkk. (2002) menyatakan dalam penelitiannya bahwa sebagian
besar masyarakat Sleman mengakui pentingnya tata karma dan norma budaya
Jawa sebagai pedoman dan tuntunan berperilaku dalam masyarakat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa masyarakat Sleman masih menjunjung nilai-nilai
kebudayaan Jawa.
Perilaku sosial dalam budaya Jawa ditentukan oleh prinsip kerukunan dan
hormat. Individu selalu berada di bawah tekanan masyarakat untuk bertindak
sesuai dengan prinsip tersebut (Magnis-Suseno, 2001). Tekanan dari masyarakat
ini didukung pula oleh rasa sungkan dan isin yang telah ditanamkan di dalam
keluarga semenjak individu masih kecil. Jadi dalam masyarakat berbudaya Jawa
individu selalu berada dalam tekanan otoritas aturan-aturan yang ditanamkan oleh
masyarakat dan keluarganya.
Seorang anak laki-laki dan perempuan pada masyarakat Jawa sudah
memiliki nilai yang berbeda semenjak kecil. Seorang anak laki-laki cendrung
memiliki arti yang berhubungan dengan martabat, perlindungan dan tumpuan
harapan keluarga dimasa depan, sehingga anak laki-laki mempunyai tanggung
jawab yang lebih besar. Lain halnya dengan anak perempuan, mereka mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
arti yang berhubungan dengan kepraktisan, kehadirannya bermanfaat untuk
memperlancar kegiatan beres-beres urusan rumah tangga dan anak laki-laki
dianggap tabu melakukan tugas-tugas tersebut. Masyarakat juga percaya bahwa
anak perempuan dan laki-laki mempunyai pembawaan sifat yang berbeda, anak
laki-laki sulit diatur, dan anak perempuan lebih mudah diatur serta memahami
keinginan orangtua (Uyun, 2001).
Perbedaan nilai tersebut menimbulkan penilaian atau stereotip masyarakat
yang berbeda dalam memandang laki-laki dan perempuan. Menurut Uyun (2002),
seorang laki-laki dalam budaya Jawa dipandang sebagai seorang yang superior,
yaitu sebagai seorang yang aktif, agresif, mau berusaha dan realistik. Sedangkan
seorang perempuan lebih dipandang sebagai seorang yang inferior, yaitu sebagai
seorang yang penakut, pemalu, pencemas dan cenderung tergantung.
Stereotip atau penilaian masyarakat yang memandang laki-laki sebagai
kaum yang superior lambat laun akan membentuk perilaku remaja putra menjadi
seperti yang mereka harapkan. Hal tersebut juga terjadi pada remaja putri.
Stereotip atau penilaian inferioritas yang diberikan masyarakat lambat laun juga
akan mereka tanamkan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat memenuhi
harapan masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat dalam budaya Jawa
merupakan sumber norma satu-satunya yang secara otoriter mengatur masyarakat
yang ada di dalamnya (Mulder, 1986).
Seorang remaja dalam budaya Jawa selain harus patuh terhadap nilai-nilai
terkait dengan stereotip perbedaan peran gender laki-laki dan perempuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditegakkan oleh masyarakat, mereka pada umumnya juga memiliki tugas
perkembangan yang harus dilakukan, yaitu menjalin hubungan yang baru dengan
lawan jenis. Penyesuaian diri remaja dengan lawan jenis pada hubungan yang
belum pernah ada sebelumnya tentunya tidak mudah, sehingga terkadang dapat
menimbulkan ketegangan emosi atau kecemasan dan mengakibatkan kegagalan
dalam penyesuaian dengan lawan jenis. Tugas perkembangan yang tidak berhasil
atau yang gagal dilaksanakan oleh remaja akan menimbulkan pertimbangan sosial
yang tidak menyenangkan dari masyarakat (Hurlock, 1991).
Bagi remaja dalam budaya Jawa untuk mewujudkan kedua hal tersebut,
yaitu harapan masyarakat terkait dengan sterotip atau penilaian laki-laki dan
perempuan, serta pemenuhan tugas perkembangan mereka untuk menjalin
hubungan dengan lawan jenis merupakan suatu hal yang tidak mudah, khususnya
bagi remaja putri.
Otoritas masyarakat dalam budaya Jawa tercermin pada perbedaan
penilaian atau strereotip peran gender dalam memandang laki-laki dan perempuan
yang menimbulkan perbedaan aturan dalam hal pergaulan bagi laki-laki dan
perempuan. Seorang remaja putra dalam budaya Jawa menurut Uyun (2002),
dipandang sebagai seorang yang superior, yaitu sebagai seorang yang aktif,
agresif mau berusaha dan realistik. Hal tersebut membuat mereka mendapatkan
larangan dari masyarakat yang tidak begitu ketat dan cenderung lebih bebas, serta
memiliki ruang gerak yang luas dalam pergaulan dengan teman-temannya,
termasuk teman lawan jenisnya. Lain halnya dengan remaja putri, menurut Uyun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2002), mereka dipandang oleh masyarakat sebagai seorang yang infereior, yaitu
sebagai seorang yang pemalu, pencemas, penakut dan cenderung tergantung. Hal
tersebut membuat mereka memiliki larangan yang lebih banyak dalam bergaul
daripada remaja putra dan memiliki ruang gerak yang terbatas, serta cenderung
ditempatkan pada sektor domestik, yaitu sektor rumah tangga, yang membuat
mereka kurang memiliki kesempatan untuk melihat dunia luar dan bergaul dengan
teman-temannya, termasuk teman lawan jenisnya.
Penilaian atau stereotip dari masyarakat tersebut menurut Hurlock (1991),
dinyatakan dapat mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya
sendiri. Maxwell Maltz (dalam Rakhmat, 2001) juga menambahkan bahwa
konsep diri yang positif dapat meningkatkan rasa percaya diri dan rasa percaya
diri sendiri menurut Rakhmat (2001), dinyatakan sebagai faktor yang menentukan
adanya kecemasan komunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara tidak
langsung stereotip dari masyarakat dapat mempemgaruhi terjadinya kecemasan
komunikasi.
Stereotip atau penilaian superioritas dan aturan dalam pergaulan yang
tidak begitu ketat dari masyarakat bagi remaja putra akan menjadi suatu hal yang
mendukung bagi tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa percaya diri mereka
untuk berkomunikasi dengan orang lain, yang akan membuat mereka menjadi
seorang yang aktif, mau berusaha, agresif, pemberani dan realistik dalam interaksi
komunikasi dengan teman-temannya, termasuk teman lawan jenisnya dan
membuat mereka memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam pergaulan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teman-temannya, termasuk dengan teman lawan jenisnya, sehingga akan menekan
kemungkinan terjadinya kecemasan komunikasi ketika mereka dihadapkan pada
situasi komunikasi dengan lawan jenisnya.
Stereotip atau penilaian inferioritas dan larangan dalam hal pergaulan
yang lebih ketat dari masyarakat bagi remaja putri akan menjadi suatu hal yang
kurang mendukung bagi tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa percaya diri
untuk berkomunikasi dengan orang lain, yang membuat mereka menjadi seorang
yang pemalu, penakut, pencemas dan cenderung tergantung dalam interaksi
komunikasi teman-temannya, termasuk teman lawan jenisnya dan membuat
mereka memiliki ruang gerak yang terbatas dalam pergaulan dengan teman-
temannya, termasuk dengan lawan jenisnya, sehingga dapat memicu
kemungkinan terjadinya kecemasan komunikasi ketika mereka dihadapkan pada
situasi komunikasi dengan lawan jenisnya.
Stereotip perbedaan peran gender yang memandang kaum laki-laki
sebagai sosok yang superior dan kaum perempuan sebagai sosok yang inferior
seiring dengan perkembangan zaman kearah modernisasi tampaknya mulai
mengalami pergeseran kearah kesetaraan. Hal ini tampak pada peran kaum
perempuan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan dan ruang gerak
mereka yang semakin luas (Uyun, 2002).
Kaum perempuan mulai diperbolehkan mendapatkan kesempatan-
kesempatan seperti kesempatan yang diberikan kepada kaum laki-laki, yaitu
seperti bekerja di luar rumah dan memperoleh pendidikan yang setara. Uyun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2002), juga menyatakan bahwa ada perempuan yang bekerja di pabrik, di kantor,
di toko ataupun bekerja sebagai tenaga kerja di negara lain. Bahkan, menurut
Nurmawati (2004), dalam kegiatan yang melibatkan kedua jenis kelamin, kaum
perempuan mulai diberi kesempatan menduduki posisi-posisi penting yang
biasanya diberikan kepada kaum laki-laki. Penelitian yang dilakukan oleh
Arkowitz et al (dalam Leary, !983), juga menemukan bahwa laki-laki lebih cemas
terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan yang lebih akrab dengan
lawan jenisnya dibandingkan perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan kaum perempuan sebenarnya belum tentu kalah bila dibandingkan
dengan kaum laki-laki, salah satunya adalah kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain, termasuk dengan lawan jenis dalam aktivitas kehidupannya.
G. Hipotesis
Berdasarkan paparan di atas maka diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja
putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gbr. 1 Skema Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis antara Remaja Putra dan Remaja Putri Sleman Yogyakarta
Budaya Jawa yang dibentuk oleh masyarakat: nilai-nilai terkait dengan stereotip perbedaan peran gender, norma, sikap hidup.
Sosialisasi secara otoriter oleh masyarakat dan keluarga.
Mendapatkan stereotip superioritas
Mendapatkan stereotip inferioritas
Mendukung tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa percaya diri.
Kurang mendukung tumbuhnya konsep diri yang positif dan rasa percaya diri.
Aktif, pemberani, agresif, mau berusaha dan realistik dalam pergaulan dengan lawan jenis.
Pemalu, pencemas, penakut dan tergantung dalam pergaulan dengan lawan jenis.
Pergaulan tidak dibatasi
Pengalaman dan keterampilan dalam pergaulan banyak.
Pergaulan dibatasi
Pengalaman dan keterampilan dalam pergaulan sedikit.
Menekan terjadinya kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis.
Memicu terjadinya kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis.
Remaja putri Jawa
Remaja putra Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman
Yogyakarta.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
atau gejala yang diteliti (Narbuko dan Achmadi, 2004). Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannnya dengan
fenomena yang diobservasi (Narbuko dan Achmadi, 2004). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah jenis kelamin. Remaja yang berjenis kelamin laki-
laki, dalam penelitian ini disebut sebagai remaja putra dan remaja yang
berjenis kelamin perempuan, dalam penelitian ini disebut sebagai remaja
putri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung adalah kondisi atau karakteristik yang berubah
atau muncul ketika penelitian mengintrodusi, menggubah atau menggganti
variabel bebas (Narbuko dan Achmadi, 2004). Variabel tergantung dalam
penelitian ini adalah kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah spesifikasi kegiatan penelitian dalam
mengukur variabel dan memanipulasinya (Kerlinger, 2002). Berikut ini adalah
definisi operasional dari jenis kelamin dan kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis:
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah keseluruhan ciri atau karakteristik baik secara
biologis ataupun psikologis yang membedakan manusia sebagai laki-laki dan
perempuan. Keterangan mengenai jenis kelamin dalam penelitian ini
diperoleh dari pernyataan subjek dalam keterangan jenis kelamin di dalam
skala mereka.
2. Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis
Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis adalah kecemasan yang
terjadi ketika individu dihadapkan pada situasi komunikasi dengan lawan
jenisnya. Kecemasan komunikasi ini berupa reaksi negatif terhadap terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
interaksi komunikasi dengan orang lain sebagai lawan jenisnya, yang ditandai
dengan perasaan malu, perasaan takut, keengganan untuk berkomunikasi
ketika dihadapkan pada situasi komunikasi dengan lawan jenisnya.
Komunikasi yang terjadi bisa dalam konteks verbal, yaitu dengan
menggunakan bahasa atau kata-kata, seperti ditunjukkan dengan diskusi,
bicara, menjawab, berdialog, berpendapat, ngobrol, serta bercakap-cakap dan
konteks nonverbal, yaitu dengan menggunakan jarak, ekspresi emosi, kontak
mata, serta gerak tubuh, seperti ditunjukkan dengan keguguban, ketegangan,
perasaan senang, keresahan, salah tingkah, kepura-puraan, kemalasan,
keengganan, menghindari pertemuan atau tempat duduk, serta menatap mata
lawan bicara.
Kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis di ukur dengan skala
kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang dibuat berdasarkan ciri-ciri
kecemasan komunikasi yang dikemukakan oleh Burgoon dan Rufnner
(1978), yaitu:
a. Keengganan atau ketidaksediaan (Unwillingness), yaitu individu
cenderung enggan dan tidak bersedia dalam komunikasi. Individu enggan
berkomunikasi yang disebabkan adanya rasa cemas karena adanya sifat
introvert, sehingga mengakibatkan rendahnya frekuensi partisipasi dalam
situasi komunikasi.
b. Penghindaran (Avoiding), yaitu individu cendrung menghindar terlibat
dalam komunikasi. Hal ini dapat disebabkan adanya kecemasan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurangnya informasi mengenai situasi komunikasi yang dihadapi yang
dapat mempengaruhi intimasi dan empati terhadap orang lain.
c. Uncontrol, kurangnya kontrol dalam situasi komunikasi yang diakibatkan
oleh kecemasan. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya penyesuaikan diri
terhadap perbedaan individu, reaksi lawan bicara dan faktor lingkungan
lainnya.
Skor skala yang diperoleh menunjukkan tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis individu. Semakin tinggi skor skala yang
diperoleh, semakin tinggi tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis
individu.
D. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik sampel purposif,
yaitu teknik sampel yang ciri-ciri dan sifat-sifatnya diperkirakan mempunyai
sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang
telah diketahui sebelumnya (Narbuko dan Achmadi, 2004).
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Remaja laki-laki ataupun remaja perempuan.
2. Remaja yang berada dalam masa remaja awal, yaitu antara usia 13 tahun
hingga kurang lebih 17 tahun. Alasan pemilihan subjek pada usia remaja awal
adalah karena pada awal usia remaja seorang individu mulai memiliki minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk lebih mengenal lawan jenisnya. Hal ini merupakan tugas perkembangan
yang harus dipenuhi oleh seorang remaja supaya dapat diterima oleh
lingkungan sosialnya dan juga merupakan hal baru yang membutuhkan
banyak penyesuaian serta proses belajar yang tidak mudah yang terkadang
dapat menimbulkan kecemasan pada diri remaja.
3. Remaja yang dilahirkan, dibesarkan dan bertempat tinggal di kabupaten
Sleman Yogyakarta.
4. Remaja yang merupakan keturunan dari perkawinan antar suku Jawa dan
mengenal bahasa Jawa sebagai bahasa ibu.
E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun alat ukur kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis, yaitu skala
Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis dan melakukan uji coba.
2. Melakukan analisis statistik terhadap data hasil uji coba untuk memperoleh
aitem-aitem yang baik dan skala yang reliabel.
3. Menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria dan melakukan
penelitian.
4. Melakukan analisis terhadap data hasil penelitian.
5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala, yaitu skala kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis. Skala ini termasuk jenis skala likert dan disusun sendiri oleh peneliti
berdasarkan ciri-ciri kecemasan komunikasi dari Burgoon dan Ruffner dengan
menggunakan metode summated rating, yaitu metode penskalaan pernyataan
sikap yang kesemuanya kira-kira dipandang sama dengan nilai sikap subjek
dalam menanggapi setiap butir aitem dengan mengungkap taraf kesetujuan atau
ketidaksetujuan (Kerlinger, 2002).
Setiap pernyataan dalam skala diberi empat alternatif jawaban, yaitu SS
(Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Skala
kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis ini terdiri dari dua rumusan, yaitu
favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel berisi pernyataan yang
mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang hendak diukur.
Sedangkan pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang isinya tidak
mendukung, tidak memihak atau tidak menunjukkan ciri adanya atribut yang
hendak diukur.
Berikut ini adalah penskoran skala kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis untuk setiap pernyataan favorabel dan unfavorabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1Skor Skala Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Jawaban PernyataanFavorabel Unfavorabel
SS 4 1S 3 2TS 2 3STS 1 4
Dalam pemberian skor, respon positif yang diberikan subjek pada
pernyataan favorabel akan mendapat skor yang lebih tinggi daripada respon
negatif dan untuk pernyataan yang unfavorabel, respon negatif akan mendapat
skor yang lebih tinggi daripada respon yang positif.
Berikut ini adalah blue print dan distribusi aitem pra-uji coba skala
kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis:
Tabel 2Blue Print Skala Kacemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Indikator AitemFavorabel Unfavorabel Total
Unwillingness 10 10 20Avoiding 10 10 20Uncontrol 10 10 20
Total 30 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3Distribusi Aitem Pra-Uji coba Skala Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Indikator AitemFavorabel Unfavorabel Total
Unwillingness 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37, 43, 49, 50
2, 8, 14, 20, 26, 32, 38, 44, 55, 56
20
Avoiding 3, 9, 15, 21, 27, 33, 39, 45, 51, 57
4, 10, 16, 22, 28, 34, 40, 46, 52, 58
20
Uncontrol 5, 6, 17, 23, 29, 35, 41, 47, 53, 59
11, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60
20
Total 30 30 60
G. Validitas, Seleksi Aitem dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan
fungsi ukurnya. Artinya adalah sejauh mana skala itu mampu mengukur
atribut yang hendak diukur (Azwar, 2000).
Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi. Validitas isi
diukur lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional dalam
proses telaah soal. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah isi skala memang
layak digunakan untuk mengungkap atribut yang hendak diukur (Azwar,
2000). Pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional dalam proses
telaah soal dilakukan oleh orang yang telah ahli, dalam hal ini dilakukan oleh
dosen pembimbing skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan guna memilih aitem-aitem yang
fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur skala (Azwar, 2000).
Uji daya beda aitem dilakukan dengan menggunakan formula
koefisien korelasi product-moment Pearson dengan bantuan komputer,
yaitu dengan menggunakan program SPSS versi 11.0 for windows.
Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total (rix) yang
dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem atau parameter daya
diskriminasi aitem.
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total,
digunakan batasan rix= 0,30. Aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan (Azwar, 2000).
Dari 60 aitem yang diujicobakan pada 75 subjek uji coba yang
terdiri dari 34 laki-laki dan 41 perempuan, maka didapatkan aitem yang
memenuhi persyaratan, yaitu yang memiliki koefisien korelasi (rix) ≥ 0,30
adalah sebanyak 50 aitem dengan perincian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4Distribusi Aitem Skala Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis yang Lolos
Seleksi
Indikator AitemFavorabel Unfavorabel
Total
Unwillingness 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37, 43, 49, 50
2*, 8, 14, 20, 26, 32, 38, 44, 55, 56
19
Avoiding 3, 9, 15, 21, 27, 33, 39, 45, 51, 57
4, 10, 16, 22, 28, 34*, 40, 46, 52*, 58
18
Uncontrol 5, 6*, 17, 23*, 29, 35*, 41, 47*, 53, 59
11*, 12, 18, 24, 30*, 36, 42*, 48, 54, 60
13
Total 26 24 50
Keterangan: * = aitem yang gugur
Penentuan aitem yang bisa dipakai untuk melakukan penelitian
selanjutnya, selain berdasarkan korelasi aitem total juga perlu
memperhatikan komposisi indikator-indikator atau aspek-aspek yang
dicakup oleh kawasan ukur yang harus diungkap oleh skala (Azwar,
2000).
Aitem-aitem yang telah lolos seleksi tersebut kemudian diseleksi
kembali untuk mendapatkan distribusi aitem yang proporsional pada
setiap indikatornya, yaitu dengan menggugurkan 6 aitem pada indikator
unwillingness dan 5 aitem pada indikator avoiding karena kedua indikator
tersebut memiliki jumlah aitem lolos seleksi yang lebih banyak dari
indikator yang lain dan diperoleh 39 aitem, sehingga distribusi aitem
paska-uji coba atau format final skala Kecemasan Komunikasi Terhadap
Lawan Jenis adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5Distribusi Aitem Paska-Uji coba Skala Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Indikator AitemFavorabel Unfavorabel
Total
Unwillingness 13, 25, 31, 37, 49, 50 8, 14, 20, 38, 44, 55, 56 13Avoiding 3, 9, 15, 21, 33, 51, 57 4, 10, 16, 22, 28, 46 13Uncontrol 5, 17, 29,41, 53, 59 12, 18, 24, 36, 48, 54, 60 13
Total 20 19 39
3. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada taraf kepercayaan atau taraf konsistensi
hasil ukur (Azwar, 2000). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
(rxx’), yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, berarti semakin tinggi taraf
kepercayaan atau taraf konsistensi hasil ukurnya. Reliabilitas telah dianggap
memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal rxx’ = 0,900.
Estimasi reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi taraf
kepercayaan atau taraf konsistensi hasil ukur (Azwar, 2000). Estimasi
reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu dengan menggunakan
metode koefisien α-Cronbach. Dari hasil analisis diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,9052. Hal ini menunjukkan bahwa skala tersebut
memiliki taraf kepercayaan yang cukup memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Metode Analisis Data
Berhubung data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah berupa
angka-angka, maka metode yang digunakan adalah metode statistik.
Untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta digunakan uji-t.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan komputer, yaitu menggunakan
Independent Sample T Test, program SPSS versi 11.0 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama dua minggu, yaitu dari hari Minggu
tanggal 28 Januari 2007 sampai dengan hari Senin tanggal 10 Februari 2007 di
tempat tinggal subjek, yang berlokasi di Kelurahan Sinduadi Mlati Sleman
Yogyakarta. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja, baik
laki-laki ataupun perempuan usia 13 tahun sampai dengan kurang lebih 17 tahun
yang merupakan keturunan dari perkawinan antar suku Jawa, yang dilahirkan,
dibesarkan dan bertempat tinggal di Sleman Yogyakarta serta mengenal bahasa
Jawa sebagai bahasa ibu. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 100
orang remaja Sleman Yogyakarta, yang terdiri dari 50 orang remaja putra dan 50
orang remaja putri.
Informasi mengenai keberadaan subjek yang memiliki karakteristik
tersebut di atas didapatkan oleh peneliti dari data Kartu Keluarga (KK) penduduk
yang didapatkan dari pemerintah setempat sebelum penelitian dilaksanakan. Di
samping itu, untuk menjaga keakuratan informasi mengenai karakteristik subjek
tersebut, peneliti juga tetap menanyakan kepada subjek yang bersangkutan, yaitu
dengan menyertakan beberapa pertanyaan ataupun pernyataan yang berkaitan
dengan karakteristik subjek tersebut dalam skala yang akan diedarkan kepada
subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Deskripasi data skor penelitian kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis yang didapatkan dengan menggunakan perhitungan statistik program
SPSS versi 11.0 for windows tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 6Deskripsi Data Skor Penelitian Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Deskripsi Data Jenis KelaminLaki-laki Perempuan
Mean 72,72 82,16SD 10,412 10,417Xmax 91 111Xmin 48 60
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji-t, penulis melakukan uji normalitas untuk
mengetahui apakah distribusi data penelitian mengikuti distribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-
Smirnov. Bila p > 0,05, berarti distribusi data penelitian mengikuti
distribusi normal. Sebaliknya, bila p < 0,05, berarti distribusi data
penelitian tidak mengikuti distribusi normal.
Dari hasil analisis didapatkan tingkat signifikasi atau nilai
probabilitas untuk kedua jenis kelamin adalah sebagai berikut: nilai p laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laki: 0,764 dan nilai p perempuan: 0,938. Nilai p > 0,05, ini berarti
distribusi data penelitian mengikuti distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian memiliki variasi yang sama. Pengujian homogenitas dilakukan
dengan menggunakan Levene’s test. Jika p > 0,05 berarti sampel-sampel
mempunyai varians yang homogen atau sama. Sebaliknya, jika p < 0,05
berarti sampel-sampel mempunyai varians yang heterogen atau berbeda.
Dari hasil analisis didapatkan nilai F sebesar 0,011 dengan
probabilitas atau p = 0,917. Nilai p > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
sampel-sampel penelitian ini memiliki varians yang homogen atau sama.
3. Uji Perbedaan
Uji perbedaan atau uji-t dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian
ini, yaitu ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis
antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu
menggunakan Independent Sample T-Test, program SPSS versi 11.0 for
windows.
Berikut ini adalah ringkasan hasil uji-t skor kecemasan komunikasi
terhadap lawan jenis yang diperoleh melalui perhitungan statistik:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7Ringkasan Hasil Uji-t Skor Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Jenis Kelamin N Mean Mean dif t p KetLaki-laki 50 72,72
Perempuan 50 82,16-9,14 -4,534 0,000 P < 0,05
Signifikan
Ho : tidak ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
Ha : ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis
antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
Pengujian hipotesis berdasarkan nilai probabilitas:
Jika p > 0,05, maka Ho diterima
Jika p < 0,05, maka Ho ditolak
Dari hasil analisis didapat nilai t = -4,534 dengan probabilitas 0,000.
Nilai p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada
perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang
signifikan antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta.
Dari hasil analisis juga didapatkan mean untuk subjek laki-laki adalah
sebesar 72,72 dan mean untuk subjek perempuan sebesar 82,16, dimana mean
subjek laki-laki lebih kecil daripada mean subjek perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Analisis Tambahan
1. Kategorisasi
Kategorisasi ini dibuat untuk mengetahui tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja putra dan remaja putri Sleman
Yogyakarta secara lebih terperinci berdasarkan kategorisasi jenjang.
Tujuan dari kategorisasi ini menurut Azwar (2000) adalah untuk
menempetkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara
berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur.
Kontinum jenjang yang digunakan terbagi atas tiga kategori, yaitu rendah,
sedang dan tinggi.
Norma kategorisasi skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 8Norma Kategorisasi Skor
Rentang Kategori Keterangan Kategori X < (μ – 1,0σ) Rendah(μ – 1,0σ) ≤ X <(μ + 1,0σ) Sedang (μ + 1,0σ) ≤ X Tinggi
Keterangan:
μ : mean teoritis
σ : satuan deviasi standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis dalam penelitian ini
terdiri dari 39 aitem, dengan penghitungan sebagai berikut:
X minimum : 39 (untuk skor jawaban sangat tidak setuju)
X maksimum : 156 (untuk skor jawaban sangat setuju)
Range / luas jarak sebaran : 156 – 39 = 117
σ / satuan deviasi standar : 117 : 6 = 19,5
μ / mean teoritis : 215639 +
= 97,5
Dari penghitungan tersebut maka diperoleh kategorisasi skor
kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis sebagai berikut:
Tabel 9Kategorisasi Skor Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis
Rentang Kategori Keterangan Kategori X < (97,5 – 1,0 . 19,5) Rendah(97,5 – 1,0 . 19,5) ≤ X <(97,5 + 1,0 . 19,5) Sedang (97,5 + 1,0 . 19,5) ≤ X Tinggi
Kategori skor kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis untuk
masing-masing jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 9.1 dan tabel 9.2,
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9.1Kategorisasi SkorKecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis Remaja Putra
Rentang Kategori Keterangan Kategori Frekuensi %X < 78 Rendah 32 64%
78 ≤ X < 117 Sedang 18 36%117 ≤ X Tinggi 0 0%
Tabel 9.2Kategorisasi Skor Kecemasan Komunikasi terhadap Lawan Jenis Remaja Putri
Rentang Kategori Keterangan Kategori Frekuensi %X < 78 Rendah 17 34%
78 ≤ X < 117 Sedang 33 66%117 ≤ X Tinggi 0 0%
D. Pembahasan
Hasil analisis data penelitian menunjukkan perolehan nilai t = -4,534
dengan probabilitas 0,000. Probabilitas < 0,05, maka Ho yang berbunyi ada
perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja
putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta diterima.
Hasil analisis data penelitian mendapatkan perolehan mean untuk remaja
putra adalah sebesar 72,72 dan mean untuk remaja putri adalah sebesar 82,16. Hal
ini menunjukkan bahwa remaja putra Sleman Yogyakarta memiliki tingkat
kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang lebih rendah dari pada remaja
putrinya. Perbedaan ini dapat terjadi karena kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis yang dimiliki oleh setiap individu berbeda. Perbedaan ini secara tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langsung dipengaruhi oleh penilaian atau stereotip dari masyarakat atau
lingkungan sosial tempat individu dilahirkan dan dibesarkan.
Penilaian atau stereotip masyarakat sangat berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri individu. Hal tersebut ditegaskan oleh Anthony (dalam
Hurlock, 1991) yang menyatakan bahwa stereotip berfungsi sebagai cerminan
yang ditegakkan masyarakat bagi remaja, yang menggambarkan citra diri remaja
sendiri, yang lambat laun akan dianggap sebagai gambaran yang asli atau konsep
diri dari remaja sendiri dan remaja membentuk perilakunya melalui gambaran ini.
Konsep diri yang positif menurut Maxwell Maltz (dalam Rakhmat, 2001) dapat
meningkatkan rasa percaya diri. Rakhmat (2001) juga menyatakan bahwa rasa
percaya diri merupakan faktor yang menentukan terjadinya kecemasan
komunikasi, sehingga orang yang memiliki konsep diri yang sehat akan lebih
percaya diri dalam komunikasi dengan orang lain.
Remaja putra sebagai anggota masyarakat Sleman Yogyakarta yang masih
menjunjung budaya Jawa, memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis yang lebih rendah. Hal ini mungkin dikarenakan adanya dukungan
untuk bergaul dengan orang lain dari nilai-nilai dan aturan dalam masyarakat
yang juga disosialisasikan oleh keluarga, terutama nilai-nilai yang berkaitan
dengan stereotip perbedaan peran gender laki-laki dan perempuan. Seorang laki-
laki dalam budaya Jawa dipandang sebagai seorang yang superior dalam
kemampuan komunikasi dengan orang lain, yaitu sebagai seorang yang aktif,
agresif, mau berusaha dan realistik (Uyun, 2002). Hal tersebut juga membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka tidak banyak memiliki aturan dalam pergaulan, sehingga dalam hal
pergaulan dengan teman-temannya cenderung lebih bebas dan memiliki ruang
gerak yang luas. Hal tersebut akan membuat mereka memiliki kesempatan yang
lebih banyak untuk berkomunikasi dengan orang lain, termasuk dengan lawan
jenisnya.
Penilaian atau stereotip superioritas masyarakat yang mendukung
pergaulan dengan orang lain dan aturan dalam pergaulan dari masyarakat yang
tidak begitu ketat seperti telah dipaparkan di atas, akan membuat mereka menjadi
seorang yang aktif, mau berusaha, agresif, pemberani dan realistik dalam interaksi
komunikasi dengan orang lain dan akan memberikan kesempatan yang lebih luas
bagi kaum laki-laki untuk dapat melihat dunia luar, bergaul dan menjalin
komunikasi dengan teman, termasuk teman lawan jenis. Hal ini tentu saja akan
mempengaruhi semakin meningkatnya konsep diri yang positif dan rasa percaya
diri remaja putra untuk berkomunikasi dengan lawan jenis, yang akan
melemahkan kemungkinan munculnya kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis menjadi lebih rendah.
Remaja putri Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi
terhadap lawan jenis yang lebih tinggi daripada remaja putra. Hal ini mungkin
dikarenakan kurang adanya dukungan untuk bergaul dengan orang lain dari nilai-
nilai dan aturan-aturan dalam masyarakat yang juga disosialisasikan dalam
keluarga, terutama nilai-nilai yang berkaitan dengan stereotip perbedaan peran
gender antara laki-laki dan perempuan. Kaum perempuan dalam budaya Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipandang sebagai seorang yang inferior dalam komunikasi dengan orang lain,
yaitu sebagai seorang yang penakut, pemalu, pencemas dan cenderung tergantung
(Uyun, 2002). Hal tersebut juga membuat mereka mendapatkan banyak aturan
dan larangan dalam pergaulan, sehingga dalam hal pergaulan dengan teman-
temannya mereka memiliki ruang gerak yang sempit dan terbatas. Hal tersebut
akan membuat mereka memiliki kesempatan yang terbatas untuk terlibat
komunikasi dengan orang lain, termasuk lawan jenisnya. Selain itu menurut Uyun
(2002), mereka juga cenderung bertanggungjawab pada sektor domestik, yaitu
sektor rumah tangga yang akrab dengan pekerjaan rumah, seperti mencuci,
merawat anak dan lain-lain.
Penilaian atau stereotip yang kurang mendukung pergaulan dengan orang
lain, aturan dalam pergaulan yang ketat seperti telah dipaparkan di atas, akan
membuat mereka menjadi seorang yang pemalu, penakut, pencemas dan
cenderung tergantung dalam interaksi komunikasi dan akan memberikan
kesempatan yang sempit bagi kaum perempuan untuk melihat dunia luar, bergaul
dan menjalin komunikasi dengan teman-temannya, termasuk dengan teman lawan
jenisnya. Lingkup pergaulan mereka juga hanya berkisar lingkungan sekitar
rumahnya, sehingga orang-orang yang dikenalnya juga tidak banyak. Hal ini tentu
saja akan mempengaruhi semakin menurunnya konsep diri yang positif dan rasa
pencaya diri remaja putri untuk berkomunikasi dengan lawan jenis, yang akan
menguatkan kemungkinan munculnya kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis menjadi lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil kategorisasi yang menjadi analisis tambahan dalam penelitian
ini didapatkan prosentase tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis
remaja putra yang paling dominan terdapat pada kategori rendah, yaitu sebesar
64% dan prosentase tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis remaja
putri yang paling dominan terdapat pada kategori sedang, yaitu sebesar 66%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa secara umum remaja putra Sleman Yogyakarta
memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang rendah dan
remaja putri Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi
terhadap lawan jenis yang sedang.
Tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis remaja putri Sleman
Yogyakarta yang sedang tersebut mungkin disebabkan karena pengalaman dan
keterampilan komunikasi remaja putri Sleman Yogyakarta terlepas dari
lingkungan keluarga dan masyarakat dalam kebudayaan Jawa sudah semakin
berkembang. Pengalaman dan keterampilan komunikasi tersebut menurut Mc
Croskey (dalam De Vito, 1995) dapat mempengaruhi timbulnya kecemasan
komunikasi dengan orang lain. Remaja putri Sleman Yogyakarta selain sebagai
anggota masyarakat, sebagian besar juga mengenyam pendidikan di sekolah. Hal
ini dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Ariani, dkk. (2002) yang
menyatakan bahwa sebagian besar penduduk Sleman Yogyakarta telah
berpendidikan.
Gilarso (1981) menyatakan bahwa para remaja di sekolah memperoleh
kesempatan untuk menambah pengalaman dengan segala aktivitasnya, yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperlancar proses berfikir dan komunikasi dengan teman-temannya. Mereka
juga dapat bertemu dengan teman yang berbeda-beda, termasuk teman yang
berlainan jenis kelamin. Hal tersebut akan membuat mereka dapat melatih
keterampilan komunikasi, serta dapat memperoleh berbagai pengalaman
komunikasi ketika bergaul dan berinteraksi dengan mereka. Pengalaman
komunikasi yang semakin beragam dan keterampilan yang semakin terlatih, yang
didapatkan remaja putri Sleman Yogyakarta di sekolah ketika bergaul dan
berinteraksi dengan teman-temannya, termasuk dengan teman lawan jenisnya
tersebut, dapat mempengaruhi semakin menurunnya tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis remaja putri Sleman Yogyakarta.
Seiring dengan semakin berkembangnya pengalaman dan keterampilan
remaja putri Sleman Yogyakarta, yang didapatkan ketika bertemu dan bergaul
dengan teman yang berbeda-beda, termasuk teman lawan jenisnya di lingkungan
sekolah, maka akan semakin menekan kemungkinan munculnya anggapan bahwa
orang lain memiliki kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi pada diri
remaja putri Sleman Yogyakarta. Anggapan bahwa orang lain memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam komunikasi ini, menurut Mc Croskey (dalam
De Vito, 1995) dapat mempengaruhi timbulnya kecemasan komunikasi.
De Vito (1995) menyatakan bahwa semakin kuatnya keterampilan
komunikasi dapat menolong seseorang untuk berfikir secara lebih seimbang.
Semakin berkembangnya keterampilan komunikasi yang didapatkan oleh remaja
putri Sleman Yogyakarta di lingkungan sekolah ketika bergaul dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkomunikasi dengan teman yang berbeda, termasuk dengan teman lawan
jenisnya akan membuatnya berfikir secara lebih seimbang, baik dalam
memandang kemampuan komunikasi teman-temannya ataupun teman lawan jenis
dalam pergaulannya. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi semakin menurunnya
tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis remaja putri Sleman
Yogyakarta. Oleh karena itu walaupun tingkat kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis remaja putri Sleman Yogyakarta lebih tinggi daripada remaja putra
Sleman Yogyakarta, namun secara umum tingkat kecemasan komunikasi terhadap
lawan jenis yang dimiliki remaja putri Sleman Yogyakarta tergolong sedang.
Berdasarkan pengamatan peneliti dari awal hingga akhir penelitian,
penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan tersebut salah satunya adalah sulitnya mengontrol pemilihan subjek
dalam penelitian ini yang masih berada dalam situasi alami. Namun disini,
peneliti mencoba untuk mengontrol pemilihan subjek berdasarkan hal-hal yang
berkaitan dengan variabel bebas, yaitu dengan membuat batasan yang jelas atau
menentukan karakteristik subjek berdasarkan sifat-sifat populasi yang berkaitan
dengan variabel bebas, yang kemudian dijadikan pedoman dalam mencari subjek
penelitian. Selain itu untuk mendapatkan informasi keberadaan subjek penelitian
yang memiliki karakteristik tersebut, peneliti menggunakan data kartu kekuarga
(KK) yang diperoleh dari pemerintah setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan
jenis yang signifikan antara remaja putra dan remaja putri Sleman Yogyakarta,
dimana tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis remaja putra lebih
rendah daripada remaja putri Sleman Yogyakarta.
Berdasarkan analisis tambahan yang berupa kategorisasi yang dibuat
untuk melihat tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis antara remaja
putra dan remaja putri secara lebih terperinci, maka dapat disimpulkan bahwa
secara umum remaja putra Sleman Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis yang rendah dan remaja putri Sleman
Yogyakarta memiliki tingkat kecemasan komunikasi yang sedang.
B. Saran
1. Bagi remaja
Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa remaja putri
ternyata memiliki tingkat kecemasan komunikasi terhadap lawan jenis yang
lebih tinggi dibandingkan remaja putra Sleman Yogyakarta, maka penulis
menyarankan kepada remaja, khususnya remaja putri agar lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan kesempatan bagi dirinya untuk dapat melatih keterampilan dan
pengalaman komunikasi dalam pergaulannya sehingga dapat menciptakan
situasi komunikasi yang efektif terhadap lawan jenis dan kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis dapat diminimalisir.
2. Bagi keluarga dan masyarakat sebagai lingkungan sosial remaja
Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa kecemasan
komunikasi terhadap lawan jenis remaja putri lebih tinggi daripada remaja
putra Sleman Yogyakarta, maka penulis menyarankan agar keluarga dan
masyarakat sebagai lingkungan sosial remaja dapat menanamkan nilai-nilai
yang mendukung dan dapat memberikan kesempatan yang lebih terbuka bagi
remaja, khususnya bagi remaja putri untuk dapat bergaul dengan banyak
orang, termasuk dengan lawan jenisnya, sehingga kecemasan komunikasi
terhadap lawan jenis dalam diri remaja dapat diminimalisir.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Kajian penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan, terutama
dalam hal sulitnya mengontrol pemilihan subjek penelitian yang masih berada
dalam situasi alami . Oleh karena itu penulis menyarankan kepada peneliti
yang lain, yang tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa agar dapat
mengontrol pemilihan subjek penelitian secara lebih tegas, sehingga kualitas
penelitian yang dilakukan menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, C. dkk. 2002.Tata Krama Suku Bangsa Jawa Di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Azwar, S. 2000.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burgoon, M & Ruffner, M. 1978. Human Communication. New York: Holt Rinehart and Watson.
Beatty, M. J & Beatty, J. J. 1976. Interpersonal Communication Anxiety. diakses pada April 2007 dari: hhtp://link.jstor.org.
Chaplin, J. P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Daradjat, Z. 1974. Problematika Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
De Vito, J. A. 1995. The Interpersonal Communication Book (7th ed.). New York: Harper Collin.
Gilarso, T. 2003. Moral Keluarga. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Gunarsa, S. D. 1981. Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Ikawati & Astuti, S. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Anak Korban Kerusuhan dan Anak Bukan Korban Kerusuhan (Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial/Vol. III, No. 10). Yogyakarta: B2P3KS.
Kanuyoso, P. 1986. Problem yang Dihadapi Muda-mudi. Yogyakarta: Kanisius.
Kelley, G. A. 2004. Panduan Hidup dan Cinta Muda-mudi Katolik. Yogyakarta: Kanisius.
Lazarus, R. S. 1969. Pattern of Adjustment an Human Effectiveness (International Student ed.). New York: Mc Graw-Hill, inc.
Leary, M. R. 1983. Understanding Social Anxiety: Social, Personality and Clinical Perspectives. Beverlly Hills: Sage Publications.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lunadi, A. G. 2004. Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Magnis-Suseno, F. 2001. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafahi Tentang Kebijakan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mc Croskey, J. C. 1982. Oral Communication Apprehension:Reconceptualization and A New Look At Meseasurement (M. Burgoon ed.), Communication Year Book 6). Beverly Hills: Sage Publications, Inc.
Mulder, N. 1986. Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nurmawati, A. G. 2004. Perbedaan Tingkat Motif Berprestasi antara Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan Etnik Jawa ( Skripsi, tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas sanata Dharma.
Rakhmat, J. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siahaan, S. M. 2000. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya.Jakarta: Gunung Mulia.
Supratiknya, A. 2003. Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius.
Uyun, Q. 2002. Peran Gender dalam Budaya Jawa (PSIKOLOGIKA: Jurnal Pemikiran Psikologi, No. 12, tahun VII). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII.
Zulkifli, L. 1995. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN UJI COBA
• Uji Daya Beda Aitem dan Estimasi Reliabilitas
• Skala Uji Coba Penelitian
• Tabulasi Data hasil Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI DAYA BEDA AITEM DAN ESTIMASI RELIABILITAS
Reliability Analysis - Scale (Alpha)
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
AITEM1 118.7067 344.5614 .3643 .9170AITEM2 118.6400 345.8822 .2839 .9176AITEM3 118.8267 342.5236 .4493 .9164AITEM4 118.7200 342.9070 .4308 .9165AITEM5 118.2667 341.9550 .3698 .9169AITEM6 117.9467 344.4295 .2483 .9182AITEM7 118.2267 342.9074 .3479 .9171AITEM8 118.7733 342.5020 .3944 .9167AITEM9 118.6133 339.7268 .4837 .9160AITEM10 118.9600 342.8768 .5081 .9162AITEM11 118.4267 348.1668 .1907 .9183AITEM12 118.2133 342.7106 .3619 .9170AITEM13 118.4800 339.1449 .5278 .9157AITEM14 118.7467 340.7323 .5323 .9159AITEM15 118.8267 341.0912 .4380 .9164AITEM16 119.0800 343.9124 .4594 .9165AITEM17 118.0800 341.3719 .3781 .9169AITEM18 118.2267 340.7723 .3443 .9173AITEM19 118.4933 343.2804 .3124 .9175AITEM20 118.7200 344.1503 .4450 .9166AITEM21 118.8133 341.7485 .4857 .9162AITEM22 118.8800 343.7827 .4165 .9167AITEM23 117.7600 342.5362 .2848 .9179AITEM24 118.1733 340.3074 .3594 .9171AITEM25 118.7600 342.1849 .3980 .9167AITEM26 118.6000 341.4865 .3829 .9168AITEM27 118.8800 342.9719 .3944 .9168AITEM28 118.8133 342.7755 .4767 .9163AITEM29 118.1200 341.9719 .3973 .9167AITEM30 118.1600 345.3795 .2277 .9183AITEM31 118.5867 342.4350 .4158 .9166AITEM32 118.8400 345.6768 .3378 .9172AITEM33 118.6533 342.5809 .4109 .9166AITEM34 118.3600 344.8281 .2603 .9179AITEM35 118.1467 343.5052 .2689 .9180AITEM36 118.4000 343.7568 .3180 .9174AITEM37 118.0133 338.1485 .4306 .9164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AITEM38 118.7467 342.3539 .5209 .9161AITEM39 118.7467 342.4620 .3904 .9168AITEM40 118.8667 345.0631 .3764 .9170AITEM41 118.0533 342.6998 .3062 .9176AITEM42 117.9467 341.3214 .2815 .9182AITEM43 118.6133 341.7539 .3544 .9171AITEM44 118.9067 342.0317 .4908 .9162AITEM45 118.6667 344.3333 .3379 .9172AITEM46 118.2000 340.3243 .3976 .9167AITEM47 117.8533 344.6674 .2797 .9177AITEM48 118.2933 344.1020 .3005 .9175AITEM49 118.5733 338.0047 .6002 .9152AITEM50 118.6133 341.8079 .4432 .9164AITEM51 118.9600 343.6335 .4498 .9165AITEM52 118.6267 346.6966 .2389 .9179AITEM53 117.9333 336.7658 .4363 .9164AITEM54 118.2267 335.4479 .5107 .9156AITEM55 118.4933 339.9831 .4517 .9163AITEM56 118.8667 344.1171 .4205 .9167AITEM57 118.7467 341.2728 .4474 .9163AITEM58 118.4400 344.0876 .3007 .9175AITEM59 118.2400 337.8065 .5187 .9157AITEM60 118.3467 339.4458 .5152 .9158
Reliability Coefficients
N of Cases = 75.0 N of Items = 60
Alpha = .9181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
AITEM1 95.5067 262.9020 .4013 .9173AITEM3 95.6267 261.1020 .4874 .9166AITEM4 95.5200 262.6043 .4116 .9172AITEM5 95.0667 261.6036 .3599 .9177AITEM7 95.0267 262.1074 .3511 .9178AITEM8 95.5733 262.1668 .3804 .9175AITEM9 95.4133 259.0025 .5014 .9164AITEM10 95.7600 262.1308 .5119 .9166AITEM12 95.0133 263.2836 .3102 .9182AITEM13 95.2800 258.3395 .5535 .9159AITEM14 95.5467 260.4674 .5247 .9163AITEM15 95.6267 259.9398 .4667 .9167AITEM16 95.8800 261.9449 .5255 .9165AITEM17 94.8800 261.2422 .3627 .9177AITEM18 95.0267 260.9993 .3205 .9184AITEM19 95.2933 261.6425 .3449 .9179AITEM20 95.5200 263.6854 .4238 .9172AITEM21 95.6133 260.2674 .5321 .9163AITEM22 95.6800 262.9232 .4194 .9172AITEM24 94.9733 261.9723 .2891 .9188AITEM25 95.5600 260.1686 .4578 .9168AITEM26 95.4000 261.9189 .3448 .9179AITEM27 95.6800 261.4368 .4318 .9170AITEM28 95.6133 261.8350 .4910 .9167AITEM29 94.9200 262.1286 .3658 .9176AITEM31 95.3867 261.5917 .4249 .9171AITEM32 95.6400 264.9362 .3222 .9179AITEM33 95.4533 261.9268 .4105 .9172AITEM36 95.2000 263.9730 .2762 .9185AITEM37 94.8133 257.8295 .4368 .9170AITEM38 95.5467 261.3323 .5436 .9164AITEM39 95.5467 260.7106 .4376 .9170AITEM40 95.6667 263.1982 .4247 .9172AITEM41 94.8533 262.2350 .2973 .9186AITEM43 95.4133 260.1106 .3938 .9174AITEM44 95.7067 260.8587 .5212 .9164AITEM45 95.4667 262.1982 .3939 .9174AITEM46 95.0000 261.0811 .3546 .9179AITEM48 95.0933 265.1398 .2254 .9191AITEM49 95.3733 257.6695 .6124 .9155AITEM50 95.4133 260.8944 .4593 .9168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AITEM51 95.7600 262.0227 .4951 .9167AITEM53 94.7333 257.3874 .4170 .9174AITEM54 95.0267 255.9993 .4988 .9163AITEM55 95.2933 259.7777 .4459 .9169AITEM56 95.6667 262.5766 .4580 .9169AITEM57 95.5467 260.3052 .4682 .9167AITEM58 95.2400 264.5092 .2499 .9188AITEM59 95.0400 257.9578 .5098 .9162AITEM60 95.1467 259.5323 .4996 .9164
Reliability Coefficients
N of Cases = 75.0 N of Items = 50
Alpha = .9187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
AITEM3 75.1333 171.5225 .4356 .9028AITEM4 75.0267 172.2155 .3915 .9034AITEM5 74.5733 170.9236 .3653 .9038AITEM8 75.0800 171.7232 .3689 .9037AITEM9 74.9200 169.2097 .4881 .9020AITEM10 75.2667 171.7928 .4928 .9024AITEM12 74.5200 170.6584 .3986 .9033AITEM13 74.7867 169.1701 .5128 .9017AITEM14 75.0533 169.9701 .5368 .9017AITEM15 75.1333 170.1171 .4452 .9026AITEM16 75.3867 171.7809 .4965 .9024AITEM17 74.3867 170.6728 .3657 .9038AITEM18 74.5333 169.7387 .3525 .9044AITEM20 75.0267 172.4858 .4441 .9029AITEM21 75.1200 170.5935 .4957 .9021AITEM22 75.1867 172.4782 .3984 .9033AITEM24 74.4800 169.7935 .3517 .9044AITEM25 75.0667 170.8468 .4072 .9031AITEM28 75.1200 171.7827 .4575 .9027AITEM29 74.4267 170.7344 .4041 .9032AITEM31 74.8933 171.8263 .3815 .9035AITEM33 74.9600 171.7146 .3886 .9034AITEM36 74.7067 171.9939 .3237 .9044AITEM37 74.3200 169.6530 .3641 .9041AITEM38 75.0533 171.0241 .5333 .9019AITEM41 74.3600 171.6659 .2907 .9052AITEM44 75.2133 170.6566 .5102 .9020AITEM46 74.5067 169.7128 .3953 .9034AITEM48 74.6000 172.8378 .2765 .9051AITEM49 74.8800 167.8097 .6179 .9005AITEM50 74.9200 170.8314 .4401 .9027AITEM51 75.2667 171.7928 .4705 .9026AITEM53 74.2400 168.1038 .3960 .9038AITEM54 74.5333 165.8468 .5270 .9013AITEM55 74.8000 169.1622 .4667 .9023AITEM56 75.1733 172.4695 .4184 .9031AITEM57 75.0533 170.3485 .4497 .9026AITEM59 74.5467 168.3863 .4958 .9019AITEM60 74.6533 168.7971 .5324 .9015Reliability Coefficients
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N of Cases = 75.0 N of Items = 39
Alpha = .9052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA UJI COBA PENELITIAN
Isilah identitas / keterangan di bawah ini dan lingkarilah jawaban Anda pada identitas / keterangan yang menggunakan pilihan jawaban!
Usia: ……. tahun Jenis Kelamin: (P / L)
Kedua orangtua Anda bersuku bangsa Jawa: (Ya / Tidak)Bahasa yang pertama kali Anda kenal adalah bahasa Jawa: (Ya / Tidak)Anda dilahirkan, dibesarkan dan bertempat tinggal di Kabupaten Sleman Yogyakarta: (Ya / Tidak)
Petunjuk:1. Anda dimohon untuk mengisi jawaban pernyataan-pernyataan berikut ini
dengan memilih salah satu jawaban yang paling cocok/sesuai dengan keadaan Anda.
2. Berilah tanda check (√ ) pada kolom yang telah tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Bila Anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.S : Bila Anda setuju dengan pernyataan tersebut.TS : Bila Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.STS : Bila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pernyataan-pernyataan tersebut ditekankan pada saat Anda berhadapan dengan situasi yang baru.
4. Dalam pernyataan-pernyataan tersebut yang dimaksud dengan lawan jenis adalah lawan dari jenis kelamin Anda, bila Anda adalah seorang laki-laki berarti lawan jenis Anda adalah kaum perempuan, begitu juga sebaliknya bila Anda adalah seorang perempuan maka lawan jenis Anda adalah kaum laki-laki.
5. Mohon semua pernyataan diisi dan usahakan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.
6. Seluruh jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah dan mohon berilah jawaban pada seluruh pernyataan sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya.
“Selamat Mengerjakan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan Pilihan JawabanSS S TS STS
1. Saya malas bila harus menjawab pertanyaan dari lawan jenis saya.
2. Saya mau untuk terlibat diskusi dengan teman lawan jenis.
3. Saya akan menghindari pertemuan dengan lawan jenis.
4. Saya menerima dengan senang hati teman lawan jenis yang datang berkunjung ke rumah.
5. Saya merasa gugup bila berbicara dengan lawan jenis di tempat yang terang.
6. Saya merasa tegang bila bertemu lawan jenis sendirian.
7. Saya enggan untuk memulai pembicaraan dengan lawan jenis.
8. Saya berminat untuk berkenalan dengan teman lawan jenis.
9. Saya akan menghindari tempat duduk yang bersebelahan dengan lawan jenis pada setiap pertemuan yang saya hadiri.
10. Saya akan memberikan masukan bila ada teman lawan jenis yang meminta pendapat saya.
11. Tempat yang terang membuat saya lebih bersemangat berdialog dengan lawan jenis.
12. Saya dapat berbicara dengan lancar terhadap lawan jenis meskipun dihadapan banyak orang.
13. Saya tidak mau berbicara terlalu lama dengan lawan jenis.
14. Saya bersedia untuk bergaul dengan lawan jenis.
15. Saya akan menghindari percakapan dengan lawan jenis dengan berbagai alasan yang saya buat.
16. Saya akan tersenyum dengan ramah terhadap lawan jenis yang menyapa saya.
17. Saya akan kehilangan kata-kata bila harus berbicara dengan lawan jenis yang baru saya kenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18. Saya dapat berbicara dengan santai terhadap lawan jenis meskipun di tempat yang sepi.
19. Saya enggan untuk bertanya kepada lawan jenis bila menemui kesulitan.
20. Saya bersedia mengungkapkan pendapat saya dihadapan lawan jenis.
21. Saya akan pura-pura sibuk bila ada rekan lawan jenis yang mengajak bicara.
22. Saya akan berkenalan jika ada teman lawan jenis yang mengajak saya berkenalan.
23. Saya menjadi resah ketika berada dengan lawan jenis di tempat yang tertutup.
24. Saya dapat mengatakan apa yang ingin saya ungkapkan kepada lawan jenis meskipun di tempat umum.
25. Saya kurang berminat untuk membangun hubungan persahabatan dengan lawan jenis.
26. Saya lebih berminat ngobrol secara terbuka dengan lawan jenis.
27. Saya akan pura-pura tidak melihat bila bertemu lawan jenis.
28. Saya akan menemani ngobrol rekan lawan jenis yang mengajak saya ngobrol.
29. Suhu yang panas membuat saya menjadi gelisah ketika ngobrol dengan lawan jenis.
30. Saya langsung akrab dengan lawan jenis meskipun saya baru saja mengenalnya.
31. Saya tidak bersedia bila harus mengungkapkan ide saya dihadapan lawan jenis.
32. Saya bersedia untuk menyapa bila bertemu lawan jenis.
33. Saya akan pura-pura tidak punya waktu bila ada lawan jenis yang mengajak berkenalan.
34. Saya akan menghampiri lawan jenis yang memanggil saya.
35. Saya merasa grogi bila ngobrol dengan lawan jenis dihadapan banyak orang.
36. Saya dapat menjawab pertanyaan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan dari lawan jenis dengan tenang walaupun sendirian.
37. Saya enggan untuk berbicara secara terbuka khususnya dengan lawan jenis saya.
38. Saya bersedia untuk menanggapi pendapat lawan jenis saya.
39. Saya akan menghindari setiap kegiatan yang melibatkan lawan jenis.
40. Saya akan mendengarkan dengan senang hati apa yang dikatakan oleh teman lawan lawan jenis saya.
41. Saya menjadi salah tingkah bila disapa oleh lawan jenis dihadapan teman-teman saya.
42. Saya merasa nyaman ngobrol dengan lawan jenis walaupun di tempat yang gelap.
43. Saya enggan untuk bertegur sapa dengan lawan jenis.
44. Saya berminat untuk bersahabat dengan lawan jenis.
45. Saya akan pura-pura tidak berada di rumah bila ada lawan jenis yang berkunjung ke rumah.
46. Saat lawan jenis berbicara kepada saya, saya akan menatap matanya.
47. Saya merasa serba salah bila bicara dengan lawan jenis yang pendiam.
48. Saya langsung dapat menangkap apa yang dimaksudkan oleh lawan jenis ketika berbicara kepada saya meskipun di tempat yang ramai.
49. Saya malas untuk menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan lawan jenis.
50. Saya kurang berminat dalam diskusi yang menlibatkan lawan jenis
51. Saya akan pura-pura tidak mendengar ketika ada teman lawan jenis yang memanggil saya.
52. Saya akan menerima ajakan lawan jenis untuk makan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53. Saya akan berbicara dengan kacau kalau berada di tempat yang gelap dengan lawan jenis.
54. Saya merasa nyaman ngobrol dengan lawan jenis dimanapun tempatnya.
55. Saya bersedia untuk menyesuaikan diri saya dalam pergaulan dengan lawan jenis.
56. Saya bersedia untuk bertanya kepada lawan jenis bila menemukan kesulitan.
57. Saya akan pura-pura tidak ada waktu ketika ada teman lawan jenis yang meminta saya untuk membantu pekerjaannya
58. Saya akan datang ke rumah teman, termasuk teman lawan jenis yang mengundang saya untuk bermain ke rumahnya.
59. Saya akan berbicara terpatah-patah dengan lawan jenis kalau berada di tempat yang sepi .
60. Saya dapat menanggapi pendapat lawan jenis saya dengan santai walaupun dalam suhu udara yang panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABULASI DATA HASIL UJI COBA
Subjek Jenis Kelamin A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A121 laki-laki 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 22 laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 laki-laki 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 14 laki-laki 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 25 laki-laki 1 1 2 2 4 4 2 2 1 1 2 36 perempuan 1 1 1 2 3 4 3 1 2 2 2 27 perempuan 1 1 1 2 4 3 3 1 2 1 2 38 laki-laki 2 2 1 1 3 3 2 1 1 1 1 29 perempuan 1 2 1 1 4 3 3 1 1 1 2 3
10 laki-laki 2 2 1 1 4 4 3 1 4 1 3 411 laki-laki 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 312 perempuan 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 313 laki-laki 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 314 laki-laki 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 315 perempuan 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 216 laki-laki 1 1 1 2 3 3 1 1 1 2 3 317 perempuan 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 218 perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 119 perempuan 2 1 3 3 2 4 3 3 2 1 1 320 perempuan 2 1 1 1 3 3 2 1 1 2 2 321 laki-laki 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 322 perempuan 2 1 2 1 3 4 2 4 2 1 1 423 perempuan 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 224 perempuan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 225 perempuan 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 226 perempuan 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 227 perempuan 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 228 perempuan 1 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2 229 laki-laki 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 230 perempuan 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 331 laki-laki 1 3 3 3 4 3 2 1 2 2 1 332 laki-laki 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 133 laki-laki 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 234 laki-laki 1 3 2 2 2 4 4 1 2 2 2 235 laki-laki 2 3 1 1 2 4 4 1 1 2 2 136 laki-laki 4 3 3 3 3 4 4 1 2 1 1 137 laki-laki 2 3 1 1 2 4 4 1 1 2 1 138 laki-laki 1 2 2 3 2 4 3 1 2 1 3 239 perempuan 4 2 3 1 3 3 3 2 3 1 1 140 perempuan 2 1 3 1 4 4 3 1 3 1 1 141 perempuan 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 142 perempuan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 243 perempuan 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 244 laki-laki 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 345 laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 346 perempuan 2 2 1 2 2 4 1 1 1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 perempuan 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 248 perempuan 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 349 laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 350 perempuan 2 2 1 2 1 1 1 3 2 1 2 351 perempuan 2 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 252 laki-laki 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 3 253 perempuan 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 254 perempuan 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 255 perempuan 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 356 perempuan 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 257 perempuan 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 4 458 perempuan 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 359 perempuan 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 260 laki-laki 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 261 laki-laki 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3
62 perempuan 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 363 laki-laki 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 264 perempuan 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 265 perempuan 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 366 laki-laki 2 2 1 1 3 2 1 1 4 1 3 367 laki-laki 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 268 laki-laki 2 2 1 1 3 3 2 1 1 1 2 369 laki-laki 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 270 perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 171 perempuan 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 372 laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 273 laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 274 perempuan 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 275 perempuan 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A282 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 12 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 3 4 2 1 2 1 1 2 1 1 1 21 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 21 2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 4 2 1 1 12 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 4 2 1 3 1 1 2 1 1 3 4 2 1 1 12 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 4 1 3 2 11 2 1 1 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 13 1 1 1 3 4 2 2 3 1 4 3 1 1 1 12 2 3 1 2 1 1 2 1 2 4 2 2 2 1 22 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 12 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 23 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 22 2 2 1 2 2 1 1 1 2 4 4 1 2 1 21 3 4 1 4 4 2 2 1 1 4 3 1 1 3 21 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 13 2 2 1 3 4 2 2 2 2 4 3 2 3 2 21 1 1 1 3 2 2 2 1 1 4 3 1 2 1 12 2 2 1 4 3 2 2 1 1 4 3 2 2 2 21 2 1 2 1 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 13 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 1 32 2 1 1 2 3 1 1 2 1 3 2 2 2 2 23 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 24 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 22 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 23 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 4 1 4 13 2 4 2 3 1 4 1 3 2 4 1 4 1 1 12 2 1 1 3 2 4 2 2 1 3 2 2 2 2 22 2 1 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 21 1 2 1 2 1 3 2 1 1 3 1 2 1 1 12 1 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 12 2 2 2 1 3 3 1 1 2 2 1 2 2 1 12 1 1 2 2 1 4 2 1 1 3 1 2 1 1 13 1 3 1 2 1 3 1 2 1 3 3 4 1 2 14 3 3 2 4 1 4 2 4 2 3 1 3 1 2 32 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 3 2 2 22 2 2 1 3 1 4 1 2 1 2 2 2 2 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 22 2 1 1 3 3 3 2 1 2 4 3 1 3 1 22 2 2 2 4 3 1 2 2 1 4 4 2 3 2 22 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 21 1 1 1 4 2 1 1 1 1 4 2 1 3 1 22 1 1 1 2 3 1 2 1 2 4 2 1 1 1 12 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 21 1 1 1 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 12 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 22 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 21 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 14 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 1 22 2 2 1 3 2 2 4 3 1 1 4 2 2 1 12 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 3 2 22 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 22 2 1 1 2 3 2 2 2 3 4 3 1 1 2 22 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2
2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 31 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 12 2 1 1 2 3 1 2 2 3 4 3 1 4 4 32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 21 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 22 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 1 2 1 22 1 1 1 2 3 1 1 2 1 3 1 2 1 2 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 12 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 12 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 33 2 2 2 2 4 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A451 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 1 11 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 42 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 21 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 13 2 1 2 1 1 3 3 2 2 1 1 3 4 2 1 13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 23 3 3 3 3 4 3 2 1 1 2 1 2 2 1 1 23 1 2 2 2 2 4 3 1 2 1 2 4 3 1 1 33 3 3 2 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 14 3 2 1 1 2 4 4 3 1 1 1 4 4 2 2 22 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 13 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 23 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 21 1 1 1 2 1 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 32 4 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 4 1 1 14 2 2 2 1 2 4 3 3 1 1 1 4 1 2 1 12 3 2 1 2 4 4 1 4 1 1 2 2 2 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 3 2 2 4 4 3 2 2 2 4 4 2 2 22 3 2 1 1 2 2 3 2 2 4 1 4 1 1 1 23 3 3 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 2 1 13 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 1 1 4 1 1 21 4 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 23 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 22 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 13 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 23 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 4 4 1 2 22 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 24 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 2 13 3 3 1 3 2 4 2 3 2 4 2 4 1 4 2 32 3 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 12 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 12 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 3 2 22 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 1 3 1 12 2 4 1 2 1 4 2 3 2 1 1 3 2 4 1 23 1 2 2 1 1 4 1 4 2 1 2 2 1 3 1 12 1 2 2 2 2 3 2 4 1 2 1 3 1 4 1 22 1 4 1 3 2 3 1 4 1 4 1 4 1 3 2 42 2 2 1 2 1 2 2 4 1 2 1 3 1 3 1 23 1 2 2 1 1 2 2 4 1 2 1 3 2 4 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 22 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 1 2 23 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 22 2 1 2 3 1 4 2 4 1 2 1 4 4 1 2 22 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 12 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 23 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 1 1 1 4 1 1 22 3 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 1 2 23 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 23 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 23 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 31 3 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 13 4 2 2 2 3 1 3 4 2 1 1 1 4 2 2 24 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 1 3 3 1 1 12 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 12 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 33 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 23 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 23 3 2 2 3 1 1 4 3 2 1 2 1 3 1 1 13 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 3 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 1 1 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 22 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 12 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 22 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 12 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 23 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 22 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 32 3 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A46 A47 A48 A49 A50 A51 A52 A53 A54 A55 A56 A57 A58 A59 A60 Total2 3 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 2 1 822 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 741 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 913 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 902 4 4 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 3 3 1212 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1252 4 2 2 2 1 2 3 1 1 2 4 1 1 2 1242 2 4 1 2 2 2 2 4 1 2 2 1 3 2 1221 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1004 3 3 1 3 2 2 4 1 2 1 1 2 4 4 1402 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1152 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1202 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 1404 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 1622 3 3 1 1 1 2 4 3 2 2 2 2 1 2 1162 4 3 4 1 1 1 3 3 2 2 1 2 2 3 1283 2 4 2 1 1 3 2 3 2 2 1 4 2 2 1211 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 633 3 2 2 1 2 3 4 3 2 1 1 2 4 2 1481 3 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 2 1102 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 2 1392 3 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 2 3 2 1162 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 1 4 1053 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1263 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1204 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1193 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1472 3 3 3 1 1 1 3 4 4 2 2 3 3 3 1354 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1233 3 1 3 2 1 1 3 3 4 3 3 1 3 4 1412 2 2 3 4 3 1 4 2 1 1 4 1 3 2 1464 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1234 3 3 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 1131 4 2 2 2 1 1 4 1 2 2 1 1 2 2 1071 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 982 1 1 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 3 2 1201 2 1 2 2 1 1 4 1 2 2 1 1 3 1 1062 3 1 2 2 1 1 4 1 1 2 2 2 2 2 1211 4 1 2 3 2 1 4 2 2 2 2 3 3 2 1442 3 2 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 4 2 1211 1 2 1 3 2 1 4 2 1 2 1 1 3 2 1192 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1243 3 2 2 1 1 2 4 3 2 2 2 3 2 3 1174 2 3 1 2 1 2 4 3 2 1 2 1 3 2 1312 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1322 4 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 1213 3 3 2 2 1 2 3 3 3 1 1 3 2 2 1063 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1163 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 3 2 2 1 3 4 3 4 2 2 3 3 2 1193 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 1 3 2 2 1181 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 3 1163 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 1433 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 1292 3 4 1 1 1 3 1 1 1 2 1 3 1 2 962 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1393 4 2 2 2 1 1 4 2 2 2 1 3 3 3 1252 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1272 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1332 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 3 1233 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 123
2 3 2 2 3 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 1383 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 913 3 3 1 2 1 2 3 3 1 1 2 2 2 2 1302 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1241 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 1 2 1082 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1132 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 1142 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 2 1 961 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 673 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 3 2 3 1 1362 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1282 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1113 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1223 1 3 3 2 3 3 3 4 4 1 2 3 1 4 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PENELITIAN
• Uji Normalitas
• Uji Homogenitas
• Uji Perbedaan / Uji-t
• Skala Penelitian
• Tabulasi Data Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS KELOMPOK SUBJEK REMAJA PUTRA DAN REMAJA
PUTRI
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum TOTAL 100 77.44 11.391 48 111
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTAL N 100
Normal Parameters Mean 77.44 Std. Deviation 11.391
Most Extreme Differences Absolute .066 Positive .051 Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .659 Asymp. Sig. (2-tailed) .778
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS KELOMPOK SUBJEK REMAJA PUTRA
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum TOTAL 50 72.72 10.412 48 91
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTAL N 50
Normal Parameters Mean 72.72 Std. Deviation 10.412
Most Extreme Differences
Absolute .094
Positive .049 Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z .667 Asymp. Sig. (2-tailed) .764
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS KELOMPOK SUBJEK REMAJA PUTRI
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum MaximumTOTAL 50 82.16 10.407 60 111
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TOTALN 50
Normal Parameters Mean 82.16Std. Deviation 10.407
Most Extreme Differences
Absolute .076
Positive .076Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .534Asymp. Sig. (2-tailed) .938
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI HOMOGENITAS
Group Statistics
GENDER N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
TOTAL Laki-laki 50 72.72 10.412 1.472 Perempuan 50 82.16 10.407 1.472 Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
TOTAL Equal variances
assumed.011 .917
Equal variances not assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI PERBEDAAN / UJI-T
Group Statistics
GENDER N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
TOTAL Laki-laki 50 72.72 10.412 1.472 Perempuan 50 82.16 10.407 1.472 IIndependent Samples Test
t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval
of the Differenc
eLower Upper
-4.534 98 .000 -9.44 2.082 -13.571 -5.309-4.534 98.000 .000 -9.44 2.082 -13.571 -5.309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Isilah identitas / keterangan di bawah ini dan lingkarilah jawaban Anda pada identitas / keterangan yang menggunakan pilihan jawaban!
Usia: ……. tahunJenis Kelamin: ( P / L )Kedua orangtua Anda bersuku bangsa Jawa: ( Ya / Tidak )Bahasa yang pertama kali Anda kenal adalah bahasa Jawa: ( Ya / Tidak )Anda dilahirkan, dibesarkan dan bertempat tinggal di Kabupaten Sleman Yogyakarta: ( Ya / Tidak )
Petunjuk:
1. Anda dimohon untuk mengisi jawaban pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling cocok/sesuai dengan keadaan Anda.
2. Berilah tanda check (√ ) pada kolom yang telah tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Bila Anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.S : Bila Anda setuju dengan pernyataan tersebut.TS : Bila Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.STS : Bila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditekankan pada saat Anda berhadapan dengan situasi baru.
4. Dalam pernyataan-pernyataan tersebut yang dimaksud dengan lawan jenis adalah lawan dari jenis kelamin Anda, bila Anda adalah seorang laki-laki berarti lawan jenis Anda adalah kaum perempuan, begitu juga sebaliknya bila Anda adalah seorang perempuan maka lawan jenis Anda adalah kaum laki-laki.
5. Mohon semua pernyataan diisi dan usahakan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.
6. Mohon semua pernyataan diisi dan usahakan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.
7. Seluruh jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah dan mohon berilah jawaban pada seluruh pernyataan sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Selamat Mengerjakan”
No. Pernyataan Pilihan JawabanSS S TS STS
1. Saya akan menghindari pertemuan dengan lawan jenis.
2. Saya menerima dengan senang hati teman lawan jenis yang datang berkunjung ke rumah.
3. Saya merasa gugup bila berbicara dengan lawan jenis di tempat yang terang.
4. Saya berminat untuk berkenalan dengan teman lawan jenis.
5. Saya akan menghindari tempat duduk yang bersebelahan dengan lawan jenis pada setiap pertemuan yang saya hadiri.
6. Saya akan memberikan masukan bila ada teman lawan jenis yang meminta pendapat saya.
7. Saya dapat berbicara dengan lancar terhadap lawan jenis meskipun dihadapan banyak orang.
8. Saya tidak mau berbicara terlalu lama dengan lawan jenis.
9. Saya bersedia untuk bergaul dengan lawan jenis.
10. Saya akan menghindari percakapan dengan lawan jenis dengan berbagai alasan yang saya buat.
11. Saya akan tersenyum dengan ramah terhadap lawan jenis yang menyapa saya.
12. Saya akan kehilangan kata-kata bila harus berbicara dengan lawan jenis yang baru saya kenal.
13. Saya dapat berbicara dengan santai terhadap lawan jenis meskipun di tempat yang sepi.
14. Saya bersedia mengungkapkan pendapat saya dihadapan lawan jenis.
15. Saya akan pura-pura sibuk bila ada rekan lawan jenis yang mengajak bicara.
16. Saya akan berkenalan jika ada teman lawan jenis yang mengajak saya berkenalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Saya dapat mengatakan apa yang ingin saya ungkapkan kepada lawan jenis meskipun di tempat umum.
18. Saya kurang berminat untuk membangun hubungan persahabatan dengan lawan jenis.
19. Saya akan menemani ngobrol rekan lawan jenis yang mengajak saya ngobrol.
20. Suhu yang panas membuat saya menjadi gelisah ketika ngobrol dengan lawan jenis.
21. Saya tidak bersedia bila harus mengungkapkan ide saya dihadapan lawan jenis.
22. Saya akan pura-pura tidak punya waktu bila ada lawan jenis yang mengajak berkenalan.
23. Saya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari lawan jenis dengan tenang walaupun sendirian.
24. Saya enggan untuk berbicara secara terbuka khususnya dengan lawan jenis saya.
25. Saya bersedia untuk menanggapi pendapat lawan jenis saya.
26. Saya menjadi salah tingkah bila disapa oleh lawan jenis dihadapan teman-teman saya.
27. Saya berminat untuk bersahabat dengan lawan jenis.
28. Saat lawan jenis berbicara kepada saya, saya akan menatap matanya.
29. Saya langsung dapat menangkap apa yang dimaksudkan oleh lawan jenis ketika berbicara kepada saya meskipun di tempat yang ramai.
30. Saya malas untuk menyesuaikan diri dalam pergaulan dengan lawan jenis.
31. Saya kurang berminat dalam diskusi yang menlibatkan lawan jenis
32. Saya akan pura-pura tidak mendengar ketika ada teman lawan jenis yang memanggil saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33. Saya akan berbicara dengan kacau kalau berada di tempat yang gelap dengan lawan jenis.
34. Saya merasa nyaman ngobrol dengan lawan jenis dimanapun tempatnya.
35. Saya bersedia untuk menyesuaikan diri saya dalam pergaulan dengan lawan jenis.
36. Saya bersedia untuk bertanya kepada lawan jenis bila menemukan kesulitan.
37. Saya akan pura-pura tidak ada waktu ketika ada teman lawan jenis yang meminta saya untuk membantu pekerjaannya
38. Saya akan berbicara terpatah-patah dengan lawan jenis kalau berada di tempat yang sepi .
39. Saya dapat menanggapi pendapat lawan jenis saya dengan santai walaupun dalam suhu udara yang panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
Subjek Jenis Kelamin A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A121 Laki-laki 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 12 Laki-laki 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 33 Laki-laki 1 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 24 Laki-laki 1 1 3 1 4 1 3 1 1 1 1 25 Laki-laki 1 1 3 1 1 1 3 2 2 1 1 16 Laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 27 Laki-laki 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 48 Laki-laki 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 29 Laki-laki 2 1 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2
10 Laki-laki 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 211 Laki-laki 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 1 212 Laki-laki 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 113 Laki-laki 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 214 Laki-laki 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 315 Laki-laki 1 1 3 1 1 1 2 2 2 3 2 316 Laki-laki 2 2 4 2 1 1 3 1 2 1 1 317 Laki-laki 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 318 Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 319 Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 220 Laki-laki 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 121 Laki-laki 2 2 3 1 3 1 3 2 1 2 1 322 Laki-laki 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 323 Laki-laki 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 224 Laki-laki 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 325 Laki-laki 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 226 Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 227 Laki-laki 3 3 3 1 4 1 1 2 2 2 2 128 Laki-laki 1 2 3 1 4 2 3 1 3 4 1 429 Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 230 Laki-laki 2 2 2 1 2 1 1 3 1 3 1 231 Laki-laki 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 332 Laki-laki 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 233 Laki-laki 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 334 Laki-laki 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 335 Laki-laki 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 236 Laki-laki 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 337 Laki-laki 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 238 Laki-laki 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 239 Laki-laki 1 2 2 2 4 1 2 2 2 4 2 240 Laki-laki 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 Laki-laki 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 1 242 Laki-laki 1 2 2 2 1 2 2 4 1 1 1 343 Laki-laki 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 144 Laki-laki 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 245 Laki-laki 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 346 Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 147 Laki-laki 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 448 Laki-laki 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 349 Laki-laki 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 250 Laki-laki 2 3 3 2 3 1 3 2 2 2 1 351 Perempuan 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 352 Perempuan 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 253 Perempuan 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 1 254 Perempuan 1 2 1 2 4 1 2 2 2 1 2 255 Perempuan 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 256 Perempuan 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 357 Perempuan 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 358 Perempuan 1 1 4 1 1 1 3 1 2 1 1 459 Perempuan 2 2 3 2 2 1 3 2 1 2 1 260 Perempuan 1 2 4 1 2 1 3 3 4 2 1 361 Perempuan 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 362 Perempuan 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 463 Perempuan 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 364 Perempuan 1 3 2 2 1 1 4 3 1 4 1 265 Perempuan 1 3 2 2 1 1 2 1 1 4 1 266 Perempuan 1 2 2 4 3 3 3 1 3 2 2 367 Perempuan 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 368 Perempuan 1 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 369 Perempuan 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 470 Perempuan 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 271 Perempuan 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 272 Perempuan 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 473 Perempuan 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 274 Perempuan 3 3 4 1 2 2 3 3 2 4 2 375 Perempuan 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 476 Perempuan 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 277 Perempuan 1 2 1 3 2 1 3 1 1 1 1 278 Perempuan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 379 Perempuan 1 1 2 1 4 1 3 1 1 3 1 480 Perempuan 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 281 Perempuan 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 382 Perempuan 1 1 4 1 4 1 4 3 1 1 1 383 Perempuan 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 284 Perempuan 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 285 Perempuan 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 386 Perempuan 2 1 3 1 3 1 4 1 2 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 Perempuan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 288 Perempuan 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 389 Perempuan 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 290 Perempuan 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 391 Perempuan 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 292 Perempuan 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 293 Perempuan 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 394 Perempuan 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 295 Perempuan 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 296 Perempuan 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 397 Perempuan 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 298 Perempuan 2 2 3 2 2 1 3 2 1 2 1 299 Perempuan 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2100 Perempuan 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A272 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 11 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 1 12 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 21 2 2 1 3 1 2 2 1 3 3 3 2 3 22 2 2 1 3 1 1 2 2 1 3 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 23 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 11 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 3 2 2 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 21 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 12 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 11 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 13 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 22 1 2 1 4 1 1 3 2 3 3 1 2 4 13 2 1 2 4 2 1 3 1 1 3 2 2 3 13 4 4 3 3 4 2 1 1 2 2 2 1 1 14 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 11 2 1 1 3 1 1 2 3 1 1 1 2 3 12 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 12 1 1 2 4 1 2 2 1 2 2 1 1 3 11 1 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 1 3 21 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 23 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 13 1 1 2 1 2 3 4 2 3 2 3 2 3 14 2 1 1 3 1 2 4 3 2 4 2 2 4 11 2 1 1 1 2 1 3 2 1 1 4 2 2 11 1 2 1 3 4 1 2 2 2 2 4 1 3 12 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 22 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 12 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 11 2 1 1 3 1 2 2 2 1 1 3 2 3 21 2 2 1 4 4 1 2 2 1 1 2 2 2 13 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 23 1 1 2 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 22 3 2 1 3 1 2 3 3 4 2 1 2 2 12 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 23 1 2 1 1 2 1 2 1 4 3 4 3 4 22 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 24 2 1 1 4 1 1 2 1 1 3 2 1 2 12 2 1 2 2 3 4 4 3 2 2 1 2 1 12 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 21 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 13 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 12 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 22 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 22 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 23 3 3 2 3 3 2 1 1 2 1 4 3 3 33 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 12 3 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 12 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 23 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 23 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 23 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 21 1 1 1 4 1 2 3 1 4 1 1 1 1 12 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 11 2 1 1 4 2 1 3 3 3 2 1 1 2 11 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 43 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 1 2 13 3 3 3 4 1 3 2 3 3 3 1 2 2 34 2 1 2 4 3 3 4 1 4 3 4 4 1 24 1 2 2 3 3 4 2 1 1 2 2 1 3 13 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 23 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 23 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 22 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 4 1 4 21 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 23 1 1 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 1 23 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 21 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 21 1 3 2 1 4 1 3 3 3 2 3 2 4 24 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 23 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 23 2 1 2 3 1 1 2 1 2 3 2 2 1 12 1 3 3 1 2 2 1 3 2 1 2 2 4 21 3 1 1 1 3 1 4 2 1 2 2 1 4 23 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 4 14 2 3 1 3 1 1 4 2 1 4 3 1 4 23 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 24 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 32 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 14 2 1 1 1 2 2 3 2 1 3 3 2 1 12 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 23 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 13 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 33 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 4 2 2 12 1 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 13 2 2 1 3 2 1 4 2 1 2 3 2 2 42 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 14 3 2 2 1 2 3 1 3 2 3 4 1 2 12 2 2 1 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 23 2 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 12 2 3 2 2 1 1 3 1 1 2 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 Total2 2 1 1 2 3 2 2 2 1 3 2 681 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 693 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 801 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 722 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 722 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 842 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 824 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 752 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 682 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 802 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 592 3 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 592 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 712 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 912 4 1 2 2 2 4 1 2 2 3 2 802 4 2 1 2 3 3 2 1 1 3 3 813 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 711 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 601 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 482 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 501 2 2 3 2 1 3 2 2 1 1 2 704 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 762 3 1 1 1 4 3 2 2 2 1 2 724 3 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 731 2 2 2 1 4 1 2 2 1 2 2 651 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 3 602 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 782 2 2 4 1 1 2 3 2 1 3 2 901 1 2 2 1 4 1 2 2 1 3 1 632 1 2 2 1 4 1 1 2 2 2 2 733 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 912 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 563 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 801 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 711 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 3 632 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 882 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 692 3 2 2 1 3 3 2 1 2 3 3 803 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 711 4 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 722 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 743 3 1 1 1 4 3 2 2 2 3 2 763 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 641 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 801 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 532 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 823 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 793 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 892 3 2 2 1 3 3 2 1 2 2 3 854 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1112 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 842 3 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 762 2 2 1 1 3 3 2 1 1 2 2 733 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 833 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 943 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 941 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 602 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 762 2 2 2 1 3 1 1 2 4 1 2 782 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 763 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 844 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 1043 1 1 4 2 3 4 1 3 4 4 3 1003 2 2 4 3 1 3 4 1 3 4 3 863 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 883 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 863 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 802 3 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 752 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 652 3 2 1 1 3 3 3 1 1 2 3 722 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 892 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 802 2 3 4 3 4 2 1 1 4 3 2 982 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 932 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 812 3 2 2 1 4 3 2 2 2 3 2 742 3 3 2 1 3 1 3 2 2 4 3 854 3 1 1 1 4 2 2 2 1 2 4 793 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 893 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 884 3 1 3 2 4 4 2 1 1 4 4 943 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 893 3 3 2 3 3 4 4 1 2 1 4 953 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 802 2 2 1 1 1 3 2 1 1 3 2 723 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 822 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 4 651 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 723 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 3 873 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 751 2 1 2 1 4 1 2 2 2 3 2 663 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 782 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 823 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 722 1 1 2 2 2 2 1 1 2 3 1 742 2 2 3 1 2 1 3 1 3 2 2 863 3 1 2 1 3 3 1 1 2 2 2 802 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN SURAT IJIN
DAN SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI