Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

18
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

Page 1: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI

PERCOBAAN I

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

OLEH:

NAMA : ISMAYANI

STAMBUK : F1 F1 10 074

KELOMPOK : III

KELAS : B

ASISTEN : RIZA AULIA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

Page 2: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN

SENYAWA ANORGANIK

A. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dalam percobaan ini dalah untuk:

1. Mempelajari tes-tes yang digunakan untuk mengindetifikasi unsur penyusun

senyawa tersebut.

2. Mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan

anorganik.

B. Landasan Teori

Sekitar tahun 1850, kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari

senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu

pengetahuan mengenai kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan

ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa

organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau

mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik (Fessenden, 1997).

Pada awalnya, perkembangan ilmu kimia sekitar tahun 1850, kimia

organik didefenisikan sebagai kimia yang datang dari benda hidup. Pada saat ini,

kimia organik dengan definisi semacam itu dianggap orang sejak sekitar tahun

1900. Ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru dan tidak mempunyai hubungan

dengan benda hidup. Sekarang ini, kimia organik adalah kimia senyawa karbon.

Definisi ini pun tak terlalu tepat, karena beberapa senyawa karbon seperti karbon

dioksida, natrium karbonat dan kalium sianida dianggap sebagai senyawa

anorganik. Namun demikian, definisi ini dapat diterima sebab semua senyawa

organik mengandung karbon (Fessenden, 1997).

Page 3: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik ialah

suatu senyawa yang unsus-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-

atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Pada awalnya

senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukan hubungannya dengan

sistem kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang

tidak mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Misalnya urea yang

merupakan senyawa organik dari makhluk hidup yang berasal dari urin. Urea

dapat dibuat dengan cara menguapkan garam amonium sianat yang merupakan

senyawa anorganik menjadi senyawa organik (Siswoyo, 2009).

Senyawa organik terutama mengandung atom karbon dan atom hidrogen,

ditambah nitrogen, oksigen belerang dan atom unsur lainnya. Senyawa induk

untuk semua senyawa organik adalah hidrokarbon-alkana (hanya mengandung

ikatan tunggal), alkena (mengandung ikatan rangkap karbon-karbon), alkena

(mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon), dan hidrokarbon aromatik

(mengandung cincin benzena) (Chang, 2004).

Gugus fungsional sebagai ciri utama suatu senyawa organik yang pada

dasarnya dapat diketahui secara jelas dengan mengelompokkan molekul-molekul

tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk membahas suatu gugus fungsional

tanpa menyinggung gugus fungsional yang lainnya. Tetapi secara sederhana dapat

dikatakan bahwa gugus fungsional adalah suatu atom-atom, gugus atom dalam

suatu senyawa organik yang boleh dikatakan paling menentukan sifat zat tersebut

(Arsyad, 2001).

Asam oganik adalah termasuk senyawa organik yang umumnya

merupakan hasil dari kegiatan jasad hidup. Umumnya, di alam, ditemukan pada,

di atas dan di dalam tanah. Bentuk senyawa organik terdiri dari senyawa yang

Page 4: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

belum terhumuskan dan telah terhumuskan. Senyawa organik yang belum

terhumuskan misalnya karbohidrat, asam amino, protein, lemak, lignin, asam

nukleat, pigment, hormon dan asam-asam organik. Asam organik yang termasuk

dalam senyawa organik belum terhumuskan selanjutnya diistilahkan asam organik

belum terhumuskan. Senyawa organik yang telah terhumuskan adalah asam humat

(AH), asam fulfat (AF), dan turunan dari hidroksi bensoat dari asam humat

(Ismangil, 2005).

Asam organik mampu mengkomplek logam dalam larutan. Derajat

kompleksasi tergantung: 1) sifat asam organik (jumlah gugus karboksil dan

hidroksil), 2) konsentrasi asam organik, 3) tipe loka permukaan, dan 4) pH dan

kekuatan ionik larutan tanah (Tamad, 2008).

Page 5: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

- Gelas Kimia

- Penangas Air

- Timbangan Analitik

- Pipet ukur

- Pipet Tetes

- Filler

- Tabung reaksi

- Pipet

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :

- Ca(OH)2

- Kloroform (CHCl3)

- Akuades

- Natrium Hidroksida (NaOH)

- Natrium klorida (NaCl)

- Perak Nitrat (AgNO3)

- Etanol

- Urea

Page 6: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

1 ml CHCL3Dalam tabung I

1 ml NaClDalam tabung II

D. Prosedur Kerja

1. Tes unsur-unsur dengan pembakaran senyawa anorganik

- Dimasukkan dalam gelas kimia - Ditiup dengan udara pernapasan (CO2)- Didiamkan - Dilihat perubahan yang terjadi

Endapan putih keruh

2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik

a. Perbedaan sifat karena Pemanasan

- Dipanaskan diatas hot plate- Diamati perubahan yang terjadi

Gelas kimia I : mendidih lebih cepatGelas kimia II : mendidih lebih lamaGelas kimia III : berbau pesing

b. Perbedaan dalam Ionisasi

- Ditambahkan dengan 1 mL AgNO3 1 %- Diamati perubahan yang terjadi

Tabung I : terbentuk dua lapisan Tabung II : endapan putih AgCl

10 ml Etanoldalam gelas kimia I

10 ml akuades dalam gelas kimia II

1 gram urea + 10 ml NaOH dalam gelas kimia III

10 ml Larutan Ca(OH)2

Page 7: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

E. Hasil Pengamatan

a. Data pengamatan

No

. PerlakuanHasil

1. 20 ml larutan Ca(OH)2 + CO2 (udara hasil

pernafasan), didiamkan

Bening menjadi keruh &

endapan putih

2.1 gram urea + 10 ml NaOH 3M,

dipanaskan Berbau pesing

3. 1 ml NaCl + 1 mL AgNO3

Larutan keruh & Terdapat

endapan putih

4.1 ml CHCl3 + 1 mL AgNO3

Larutan bening & Terbentuk

dua lapisan

5. 10 ml Etanol, dipanaskan Mudah menguap

6. 10 ml akuades, dipanaskan Sukar menguap

b. Reaksi

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O

CO(NH2)2 + 2NaOH → 2NH3 + Na2CO3

C2H5OH + 3O2 → 2CO3 + 3H2O

NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl

CHCl3 + AgNO3

Page 8: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

F. Pembahasan

Senyawa organik  adalah golongan besar senyawa kimia yang

molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara

senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan

komponen penting dalam biokimia. Sedangkan senyawa non organik adalah

senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun materi atau benda tak hidup.

Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung

unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen

(N), sulfur (S), dan posfor (P). Senyawa organik merupakan dari seluruh atau

sebagian atom yang terkandung didalam jasad hidup. Sedangkan senyawa

anorganik merupakan senyawa yang merupakan semua senyawa kimia yang jika

dipanaskan terbentuk endapan dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen.

Senyawa anorganik pada umumnya berasal dari sintesis mineral.

Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari tes-

tes yang digunakan untuk mengindetifikasi unsur penyusun senyawa tersebut serta

mengamati beberapa perbedaan sifat dasar antara senyawa organik dan anorganik.

Umumnya golongan senyawa organik dan senyawa anorganik mempunyai

karakteristik yang menandakan perbedaan pada kedua golongan senyawa tersebut

seperti dilakukan dengan cara pembakaran, pemanasan, ionisasi, dan

kelarutannya.

Pada percobaan pertama yaitu untuk mendeteksi adanya atom C yang

dilakukan dengan udara pernapasan yang dilewatkan melalui pipet kedalam

larutan Ca(OH)2. Dari perlakuan menunjukkan hasil yang positif yang ditandai

bahwa larutan tersebut yang awalnya bening menjadi keruh dan ketika didiamkan

Page 9: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

membentuk endapan putih CaCO3. Perubahan larutan menjadi endapan

merupakan bukti adanya gas CO2 yang dihasilkan dari pernapasan mengandung

atom C. CO2 yang kita keluarkan tersebut merupakan hasil metabolisme

(respirasi) seluler yang terjadi di dalam tubuh, yaitu pembakaran karbohidrat oleh

oksigen yang dihirup oleh manusia.

Percobaan selanjutnya dilakukan untuk melihat perbedaan sifat senyawa

organik dan anorganik karena pemanasan. Pada percobaan ini bertujuan untuk

mendeteksi adanya unsur nitrogen pada senyawa organik tersebut dan tes paling

sederhana untuk mendeteksinya yaitu tergantung pada kecenderungan senyawa

tersebut menghasilkan amoniak. Sampel senyawa organik yang digunakan adalah

urea yang direaksikan dengan NaOH kemudian dipanaskan guna untuk

mempercepat terjadinya reaksi. Hasil positif didapatkan dengan adanya gas

dengan bau yang khas dari larutan tersebut yaitu bau pesing. Gas tersebut

merupakan amoniak (NH3) yang bersifat basa lemah. Jadi dapat pastikan bahwa

urea merupakan senyawa organik yang mengandung unsur nitrogen.

Uji selanjutnya yaitu membandingkan senyawa organik dan anorganik dari

pemanasan. Sampel senyawa organik yang digunakan yaitu kloroform (CHCl3)

dan senyawa anorganiknya yaitu akuades. Dari perlakuan diperoleh hasil bahwa

kloroform yang memiliki titik didih yang lebih rendah lebih cepat mendidih dan

menguap dibandingkan dengan akuades. Hal ini menunjukkan bahwa senya

organik ketika dikenakan pembakaran ataupun pemanasan akan lebih mudah

terurai dibandingkan dengan senyawa anorganik yang sukar terurai ketika

dilakukan pembakaran atau pemanasan.

Uji terakhir perbedaan antara senyawa organik dan anorganik yaitu dengan

cara ionisasi. NaCl yang direaksikan dengan AgNO3 maka larutan akan keruh dan

Page 10: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

terdapat endapan putih, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan energi

ionisasi. NaCl yang memiliki ikatan ion mudah melepaskan dan membentuk ion

ion positif sehingga lebih reaktif karena energi ionisasi yang dimilikinya kecil bila

dibandingkan dengan Ag yang energi ionisasinya besar dan membentuk ion

positif. Sedangkan CHCl3 yang direaksikan dengan AgNO3 larutan terdiri dari

dua lapisan,yang menunjukkan tidak terjadinya reaksi antara dua senyawa

tersebut. Hal ini disebabkan karena CHCl3 memiliki energi ionisasi yang sangat

kuat sebab kloroform mempunyai ikatan kovalen yang menyebabkan ia tidak

dapat bereaksi dengan AgNO3 sehingga sukar untuk membentuk ion positif, sama

dengan Ag yang sukar membentuk ion positif, sehingga keduanya sukar larut.

Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa senyawa organik (CHCl3) akan

lebih sukar untuk membentuk ion positif dibandingkan dengan senyawa anorganik

(NaCl) yang lebih mudah membentuk ion positif.

Page 11: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

G. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi unsur penyusun

suatu senyawa antara lain uji dengan pembakaran senyawa anorganik,

pemanasan, dan ionisasi.

2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik dapat dilihat dari sifat fisika dan

kimia seperti keadaan saat pemanasan senyawa organik akan lebih mudah

mendidih dan menguap dibandingkan senyawa anorganik serta perbedaan

ionisasi (dissosiasi), dan kelarutan.

Page 12: Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2001. Kamus Kimia. Gramedi Pustaka: Jakarta.

Chang, R.p 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga: Jakarta.

Fessenden, R. J., dan Fessenden, J. S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara: Jakarta.

Ismangil, dan Eko H. 2005. Degradasi Mineral Batuan oleh Asam-Asam Organik. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol. 5 (1).

Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta.

Tamad, dan Eko H. 2008. Kompetisi Anion Organik dan Anorganik Dalam Membentuk Kompleks dengan Allofan Dalam Upaya Perbaikan Ketersediaan Fosfat pada Andisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol. 8 (2).