PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: HAFID DWI NURROHMAN K7407084 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN...

Page 1: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH

DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VII

SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

HAFID DWI NURROHMAN

K7407084

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH

DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VII

SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh:

HAFID DWI NURROHMAN

K7407084

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Hafid Dwi Nurrohman. “PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN EKONOMI ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

TIPE MAKE A MATCH DAN METODE CERAMAH PADA SISWA

KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2011/2012 , Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,Juli 2012

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi

belajar ekonomi antara pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dengan metode ceramah pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi

experimental research). Populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 5 kelas dengan

jumlah siswa sebanyak 156 siswa. Sampel diambil dengan Cluster Random Sampling

sejumlah 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu

kelas VII A berjumlah 32 siswa dan kelas kontrol yaitu kelas VII D berjumlah 32

siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes. Tes sebagai alat

pengumpulan data harus diuji melalui tingkat kesukaran soal, daya beda soal, validitas

soal dan reliabilitas soal. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Matched Group Designs. Teknik analisis data dengan desain penelitian Matched

Group Designs terlebih dahulu dilakukan dengan teknik pra syarat analisis yaitu

dengan teknik matching sample untuk mengetahui kedua kelas berangkat dari titik

tolak yang sama pada awal eksperimen. Setelah melakukan pra syarat analisis

kemudian melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk

mengetahui perbedaan prestasi belajar.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi antara penerapan pembelajaran tipe Make A

Match dengan penerapan metode ceramah. Hal ini ditunjukan dengan thitung > ttabel

atau 6,35 > 1,9997 pada taraf signifikan 5% dan db = 61. 2) Metode pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan

dengan menggunakan pembelajaran metode ceramah. Hal ini ditandai dengan adanya

peningkatan prestasi belajar setelah adanya perlakuan.

Kata Kunci : Pembelajaran tipe Make A Match, Prestasi belajar, Mata Pelajaran

ekonomi

Page 7: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAC

Hafid Dwi Nurrohman. “THE DIFFERENCE OF STUDENTS’

ACHIEVEMENT IN LEARNING ECONOMIC BETWEEN TEACHING

USING TIPE MAKE A MATCH AND LECTURING METHOD AT THE

SEVEN GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH I SUKOHARJO

IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012” Skripsi . Surakarta: Teacher Training

and Education Faculty of Sebelas Maret University, July 2012.

The purpose of this research is to know the different of students achievement

in learning economic between teaching using cooperative learning tipe Make A

Match and lecturing method at the seven grade students of SMP Muhammadiyah I

Sukoharjo in the Academic Year of 2011/2012

The method in this research was quasi experimental research. The population

of this research was all students of the seven grade students of SMP Muhammadiyah

I Sukoharjo in the Academic Year of 2011/2012 which contained of five classes.

There were 156 students in the seven grade. The sample of the research was taken by

using Cluster Random Sampling. There were two classes as the sample, an

experimental class and a control class. The experimental class was the seven A that

there were 32 students and the control class was the seven D that there were 32

students. The technique of data collection used in this research was taking tests. The

tests as the data collection had to be tested first through the level of questions’

difficulties, the differences of the questions, the validity of the questions, and the

reliability of the questions. Research’s design used was Matched Group Design. The

technique of analyzing data by using this kind of design was firstly conducted by

analytical prerequisite technique that was matching sample technique. After that, the

hypothesis was tested by using t test in order to know the difference of the students’

achievement.

Based of the analysis of this study concluded:1) there is the difference

between the achievement reached by the students in learning economic by using

Make A Match and lecturing method, this is indicated with tie > ttable or 6,35 >

1,9997 on significant value 5 % and db= 61. 2) Method cooperatif tipe Make A

Match to Produce the economic achievement is more better then the lecture method,

it it characterized by an incrase in academic achievement after a giving treatment

Keyword : Cooperatif learning tipe Make A Match, Academic achievement,

Learning economic

Page 8: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Tidak boleh iri, kecuali didalam dua hal yaitu terhadap orang yang diberi harta oleh

Allah, kemudian ia mempergunakannya untuk membela kebenaran, dan terhadap orang

yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah, kemudian

ia mengamalkannya dan mengajarkannya”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

“Lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuki kegelapan”

(Adlai Stevenson)

“You’ll never walk alone”

(Liverpool.F.C)

“Hal yang patut di banggakan bukanlah saat kita tidak pernah gagal, tetapi

saat kita kembali bangkit setiap kali gagal dan merubahnya

menjadi sebuah keberhasilan”

(Peneliti)

Page 9: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Peneliti Persembahkan Sebagai Wujud Rasa Sayang, Cinta Kasih Peneliti

Dan Terima Kasih Peneliti Kepada :

� Ibu dan Bapak tercinta serta kakak dan adik tersayang yang selalu ada

mengiring langkah ku dengan doa dan dukunganya.

� Sahabat-sahabat petualangku: Ida, Nisa,Fitria, Eka, Santi, Denny, Dian, Yoga,

Fajar, Gesang terimakasih untuk semua kegilaan dan bantuannya

� Rekan-rekan seperjuangan : Tyo, Adin, Supri, Sahmadi, Stefanus, Ridwan,

Doni, Fendry, liya, Terimakasih untuk semuanya

� Sahabat-sahabat terbaik ku yang selalu mengiringi langkahku

� Dek yuli terimakasih untuk dukungan dan semangatnya Selama ini

� Teman-teman PAP 2007

� Almamater.

Page 10: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

rancangannya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh

penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

penulisan skripsi;

2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial dan sekretaris jurusan yang telah memberikan persetujuan skripsi;

3. Drs. Ign. Wagimin. M.Si., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran dan sekretaris Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Dr. Djoko Santoso TH. M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan banyak sekali motivasi dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Jumiyanto Widodo. S.Sos, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Dra.Patni Ninghardjanti, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.

7. Sri Setiarso. S.Pd., Kepala Sekolah SMP Muhamamdiyah 1 Sukoharjo

yang telah memperikan ijin untuk melakukan penelitian;

8. Bapak Sriyanto, S.Pd selaku guru pamong mata pelajaran Ekonomi, yang

telah memberikan ijin dan bantuannya dalam penelitian di SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo;

Page 11: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Ibu dan bapak beserta adik, kakak serta semua keluarga ku, terimakasih

untuk doa dan dukunganya

10. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Administrasi Perkantoran Tyo,

Adin, Supri, Stefanus, Dony, Sahmadi, Liya, Tika, Fendry, Nathanael,

Wayan, Priyo, Ruly, Gesang, Ahyar dan Putra. Semoga kita menjadi orang

yang berguna bagi bangsa dan negara

11. Rekan-rekan PAP 2007 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan dalam

menyelesaikan skripsi ini;

12. Berbagai pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI .................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT ......................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 28

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 31

Page 13: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Perumusan Hipotesis ............................................................................. 32

BAB III.METODE PENELITIAN ......................................................................... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 34

B. Rancangan Penelitian ............................................................................ 35

C. Populasi & Sample Penelitian ............................................................... 35

D. Tehnik Sampling ................................................................................... 35

E. Pengumpulan Data ................................................................................ 38

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 39

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 43

BAB IV.HASIL PENELITIAN ............................................................................... 47

A. Deskripsi Data ....................................................................................... 47

B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................. 70

C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 71

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................................... 71

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................... 73

A. Simpulan ............................................................................................... 73

B. Implikasi ............................................................................................... 73

C. Saran ..................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Fase Pendekatan Pembelajaran Kooperatif ................................................ 15

2. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Konvensional............... ..... 16

3. Jadwal Rencana Penelelitian ...................................................................... 34

4. Sistematika Pembagian Kelompok Belajar Pertemuan Pertama................ 56

5. Sistematika Pembagian Kelompok Belajar Pertemuan Kedua .................. 59

6. Ringkasan Uji Beda soal ............................................................................ 62

7. Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal ........................................................... 63

8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelompok Kontrol ............ 64

9. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen ..... 66

10. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol .......................... 67

11. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen ................... 69

Page 15: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 32

2. Rancangan Penelitian............... .................................................................. 36

3. Struktur Organsisasi Sekolah ..................................................................... 50

4. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol ................. 51

5. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol ................. 53

6. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen........... 55

7. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen........... 58

8. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Siswa Kelompok Kontrol . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

9. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelompok Eksperimen ........................................................................ 66

10. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Ekonomi Siswa

Kelompok Kontrol ..................................................................................... 68

11. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Ekonomi Siswa

Kelompok eksperimen .............................................................................. 69

Page 16: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Kontrol .......... 79

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Eksperimen.... 88

3. Materi Pembelajaran ............................................................................ 98

4. Test Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi .................................... 109

5. Lembar Kerja Siswa ............................................................................. 117

6. Daftar Nama Siswa Kelas VII B (Kelas Uji Coba) .............................. 118

7. Daftar Nama Siswa VII A (Kelompok Kontrol) .................................. 119

8. Daftar Nama Siswa VII D (Kelompok Eksperimen) ........................... 120

9. Perhitungan Validitas ........................................................................... 121

10. Perhitungan Validitas Item Soal No 1 ................................................. 124

11. Perhitungan Reliabilitas ....................................................................... 125

12. Perhitungan Reliabilitas Rumus KR-20 ............................................... 129

13. Perhitungan Uji Daya Beda Soal ......................................................... 130

14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 131

15. Data Induk Penelitian ........................................................................... 132

16. Distribusi Frekuensi Data Awal Kelompok Kontrol ........................... 133

17. Distribusi Frekuensi Data Awal Kelompok Eksperimen ..................... 135

18. Distribusi Frekuensi Data Akhir Kelompok Kontrol ........................... 137

19. Distribusi Frekuensi Data Akhir Kelompok Eksperimen .................... 139

20. Data Selisih Nilai Awal Dan Akhir ..................................................... 141

Page 17: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21. Distribusi Frekuensi Perubahan Nilai Kelompok Kontrol ................... 142

22. Distribusi Frekuensi Perubahan Nilai Kelompok Eksperimen ............ 143

23. Perhitungan Uji Kesetaraan (Matching) .............................................. 144

24. Perhitungan Uji Prasyarat Analisis ...................................................... 145

25. Tabel Persiapan .................................................................................... 148

26. Perhitungan Uji t-test Pola Matched Group (MG)............................... 150

27. Contoh Kartu Dalam Pembelajaran Tipe Make A Match ................... 154

28. Dokumentasi ........................................................................................ 156

29. Tabel Dsitribusi r ................................................................................. 157

30. Table uji-t ............................................................................................. 158

31. Tabel Distribusi f ................................................................................. 159

Page 18: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pengalaman belajar dalam hidup yang mempengaruhi

pertumbuhan manusia. Dalam arti luas pendidikan didefinisikan sebagai keseluruhan

pengalaman hasil belajar individu sepanjang hidup hingga tidak mengenal batas

waktu dan usia. Sedangkan pengajaran adalah petunjuk yang diberikan kepada

orang supaya diketahui. pengajaran dapat diartikan sebagai proses perbuatan, cara

mengajar atau mengajarkan sesuatu. Dalam arti sederhana pendidikan sering

diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan

nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan

Di Indonesia pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan

tujuan nasional, sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea

4. Wujud perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pendidikan tertuang dalam

Undang-Undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang dalam Bab II pasal 3 menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berupaya mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Berdasarkan tujuan nasional untuk menghasilkan output yang berkualitas,

maka dalam bidang pendidikan diperlukan adanya sarana dan prasarana dan

fasilitas belajar yang memadai. Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar

mengajar, dapat diketahui dari prestasi belajar yang dicapai siswa. Prestasi

belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai siswa setelah

melakukan usaha belajar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian

Page 19: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prestasi dan kompetensi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh

guru di dalam kelas. model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat membantu

dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar yang kondusif sehingga

siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta tujuan belajar dapat tercapai.

Pentingnya suatu model pembelajaran yang diterapkan guru maka, seorang guru

yang baik dan kreatif akan memilih model pembelajaran yang tepat sesuai

dengan topik pembahasan, materi dan tujuan pengajaran serta jenis kegiatan

belajar siswa yang dibutuhkan.

Dalam Pembelajaran siswa lebih aktif dari pada guru dan ada hubungan

timbal balik antara siswa dengan guru. Informasi yang disampaikan guru harus

mendapat umpan balik dari siswa maksudnya siswa tidak begitu saja menerima

informasi tersebut tetapi siswa juga harus bersikap kritis. Pembelajaran yang

seperti itulah yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar

mengajar.

Menurut hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti melalui

observasi kelas menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam

proses pembelajaran ekonomi di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo yaitu: (1)

KBM berjalan monoton dan tidak menarik perhatian siswa, (2) Sarana dan

prasarana pembelajaran kurang memadai (terbukti dengan tidak semua siswa

mempunyai buku paket/pegangan), (3) Siswa kurang bisa memahami materi

pelajaran ekonomi (4) pembelajaran masih bersifat teacher centered dan (5)

kurangnya pemahaman guru yang mengembangkan pendekatan model

pengajaran yang berpusat pada siswa (student centered), sehingga pembelajaran

ekonomi masih bersifat konvensional

Pembelajaran yang dilakukan guru biasanya hanya menggunakan model

ceramah dan penugasan. Guru memberikan materi di mana siswa hanya duduk,

mendengarkan mencatat dan mengerjakan tugas jika ada. Model mengajar guru

Page 20: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang seperti ini menyebabkan proses belajar mengajar masih terfokus pada guru

dan kurang membuat siswa menjadi aktif, yang digunakan didominasi oleh

siswa-siswa tertentu saja. Partisipasi siswa belum menyeluruh sehingga

menyebabkan kesenjangan antara siswa yang aktif dengan siswa yang kurang

aktif. Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar cenderung lebih aktif

dalam bertanya dan menggali informasi dari guru maupun sumber belajar lain

sehingga cenderung memperoleh hasil belajar yang baik. Siswa yang kurang

aktif hanya menerima pengetahuan yang datang padanya dan malas untuk

mencari informasi dari guru maupun sumber lain sehingga cenderung

memperoleh hasil belajar yang rendah. Secara umum hasil belajar ekonomi di

SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo sendiri menunjukan bahwa sebantak 50 %

siswa belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bersumber

dari beberapa permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi

belajar ekonomi siswa di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo masih

perlu ditingkatkan.

Untuk mengantisipasi segala permasalahan tersebut, maka guru harus

lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran yang harus dipakai adalah model yang melibatkan peran siswa

secara menyeluruh dalam kegiatan belajar mengajar, agar tercipta suasana

belajar yang menyenangkan, aktif, kreatif, bisa berkerja sama dan membangun

daya pikir yang optimal. Alternatif model pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa dalam belajar diantaranya dengan menganjurkan siswa belajar

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran

kooperatif Make A Match. Model pembelajaran kooperatif Make A Match adalah

suatu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam

dua kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar.

Kelompok pertama merupakan kelompok soal, dan kelompok kedua merupakan

kelompok jawaban. Kedua kelompok tersebut saling mencocokkan soal dan

Page 21: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jawaban. Model pembelajaran Make A Match dipilih oleh peneliti karena dengan

model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kerjasama antar siswa dan

melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pelajaran. Sehingga dalam penerapan model tersebut dapat meningkatkan

keaktifan, penguasaan isi akademik, dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut “Perbedaan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Antara Pembelajaran Dengan Tipe Make A Match

Dan Metode Ceramah Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang tedapat pada latar belakang masalah diatas dapat

diidentifikasikan permasalahan yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo

adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran ekonomi yang kurang menarik karena masih menggunakan model

pembelajaran yang kurang variatif

2. Kemampuan guru dalam meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran masih kurang, belum menerapkan metode yang bisa

membuat siswa tertarik

3. Penggunaan model pembelajaran ceramah dalam penyampaian materi

pembelajaran ekonomi mengakibatkan siswa menjadi tidak aktif dan malu

bertanya apa bila ada kesulitan

4. Prestasi belajar Mata pelajaran ekonomi yang masih rendah dan belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Page 22: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pembatasan Masalah

Agar analisanya lebih terarah, permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini dibatasi pada :

1. Metode mengajar yang digunakan dibatasi pada metode pembelajaran kooperatif

tipe Make A Match pada kelompok eksperimen dan metode ceramah pada

kelompok kontrol.

2. Prestasi belajar ekonomi dibatasi pada sub bahasan mengidentifikasi kebutuhan

manusia

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah penulis kemukakan maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut “ Apakah ada perbedaan prestasi belajar

ekonomi antara pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Make A Match dengan metode ceramah pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi

belajar ekonomi antara pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dengan metode ceramah pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

b) Sebagai bahan referensi peneliti yang lain yang akan meneliti permasalahan

yang berhubungan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif.

c) Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam upaya peningkatan

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

Page 23: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa memiliki minat belajar

yang besar khususnya pada mata pelajaran ekonomi sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat memberdayakan guru ekonomi untuk

merancang pembelajaran dengan tipe Make A Match dan sebagai salah satu

masukan untuk menerapkan model mengajar.

c) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk menerapkan ilmu

berupa teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dan sebagai salah satu

referensi untuk mengenalkan tipe Make A Match dalam pembelajaran

ekonomi

Page 24: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini diuraikan teori-teori serta tinjauan pustaka yang dipakai pada

waktu penelitian yang bertujuan untuk medukung penelitian ini. Teori-teori ini diambil

dari buku literatur dan dari internet. Teori yang dibahas meliputi teori tentang strategi

belajar mengajar,metode pembelajaran, prestasi belajar, serta mata pelajaran ekonomi

1. Strategi Belajar Mengajar

a. Strategi

“Strategi sebagai suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber

daya untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan

lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan”. (J. Salusu dalam

Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 2001:33). Sedangkan Mulyani

Sumantri dan Johan Permana merumuskan beberapa definisi strategi antara

lain:

1) Strategi merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan

menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk

mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan

kondisi yang paling menguntungkan

2) Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan

efisien

3) Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan rencana yang

dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar

4) Strategi merupakan pola umum penguatan guru-peserta didik di dalam

perwujudan kegiatan belajar mengajar.

(Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 2001:35)

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi adalah suatu usaha menggunakan segala kemampuan dan sumber daya

pendidikan untuk dapat mencapai tujuan.

Page 25: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Belajar

“Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya”. (Sardiman, 2001 : 20). Pendapat yang hampir

sama dikemukakan oleh Hilgard dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003 :

156), mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku

muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi”.Pendapat

yang hampir sama dikemukakan oleh Gagne dalam Ngalim Purwanto

(2004:84)., menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami

situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”. Dari tiga pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku

manusia dikarenakan adanya pengalaman yang telah dialaminya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi

dua golongan antara lain :

1) Faktor individual

a) Kematangan/pertumbuhan. Mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil

jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-

potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk itu.

b) Kecerdasan/intelejensi. Disamping kematangan, dapat tidaknya

seseorang mempelajari sesuatu dengan baik ditentukan/dipengaruhi

pula oleh taraf kecerdasannya.

c) Latihan dan ulangan. Karena terlatih maka kecakapan dan pengetahuan

yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin

mendalam.

d) Motivasi. Motif intrinsik dan ekstrinsik dapat mendorong seseorang

sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu

pengetahuan tertentu.

e) Sifat-sifat pribadi seseorang. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada

seseorang itu sedikit banyak turut pula mempengaruhi sampai

manakah hasil belajar dapat dicapai.

Page 26: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Faktor sosial

a) Keadaan keluarga. Suasana dan keadaan keluarga turut menentukan

belajar yang dialami dan dicapai oleh anak-anak.

b) Guru dan cara mengajar. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya

pengetahuan guru, dan cara guru mengajarkan pengetahuan kepada

anak didiknya turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai anak

didik.

c) Alat-alat pengajaran. Ketersediaan alat-alat dan perlengkapan yang

diperlukan untuk belajar akan mempermudah dan mempercepat

belajar anak didik.

d) Motivasi sosial. Guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang

baik pada anak-anak sehingga timbul dalam diri anak dorongan dan

hasrat untuk belajar lebih baik.

e) Lingkungan dan kesempatan. Adanya lingkungan dan kesempatan

yang baik untuk belajar dapat mempermudah belajar anak didik.

(Ngalim Purwanto, 2004:102-106)

Terdapat tiga tujuan belajar, ketiga tujuan tersebut adalah :

1) Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan

berfikir. Seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa

bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya

pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan ketrampilan. Penanaman konsep atau perumusan

konsep memerlukan suatu ketrampilan. Baik ketrampilan jasmani maupun

rohani.

3) Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan

pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

c. Mengajar

Ada beberapa definisi mengajar yang dikemukakan oleh Nasution,

yaitu sebagai berikut :

1. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak.

2. Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan pada anak.

3. Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan

sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi

proses belajar

(Nasution, 2000: 4)

Page 27: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem

lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses

belajar”. (Sardiman, 2001:20). Sedangkan Slameto, mengatakan bahwa

“Mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkingkan

berlangsungnya proses belajar”. (Slameto, 1991:84). Dari tiga pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah usaha yang dilakukan oleh guru

secara sengaja untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Terdapat enam prinsip mengajar, antara lain :

1) Gunakan pengalaman yang telah dimiliki. Guru haruslah

menghubungkan antara pengalaman - pengalaman lalu yang telah

dimiliki dengan seseutu yang baru.

2) Pengetahuan dan keterampilan harus digunakan bukan saja untuk masa

yang akan datang tetapi aspek itu harus dingunakan sekarang dan disini

sebagai aspek penting dalam proses belajar.

3) Menyadari adanya perbedaan individual peserta didik.

4) Kesiapan. Kesiapan adalah suatu situasi dimana para pelajar merasakan

kebutuhan untuk bertindak atau mempelajari sebuah perilaku baru.

5) Tujuan-tujuan pengajaran harus sudah dirumuskan terlebih dahulu

sebelum kegiatan belajar-mengajar berlangsung, sehingga siswa

mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dipelajari dalam pelajaran

tertentu.

6) Mengikuti prinip-prinsip yang bersifat psikologik yang telah dikembangkan

para ahli.

(Abdul Aziz Wahab, 2009:8-10)

d. Strategi Belajar Mengajar

Strategi belajar mengajar, pada dasarnya mencakup empat hal utama

yaitu :

1. Penerapan tujuan pengajaran.

2. Pemilihan sistem pendekatan belajar mengajar.

3. Pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar.

4. Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dari evaluasi yang

dilakukan.

(Tweelker dalam Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 2001:35)

Page 28: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mulyani Sumantri dan johan permana (2001:37) menyampaikan

pemahaman tentang strategi belajar mengajar dalam dua garis besar yang

meliputi siasat dan proses kegiatan sebagaiaman sebagai berikut :

“Strategi belajar mengajar merupakan siasat guru untuk mengoptimalkan

interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen lain dari sistem

instruksional secara konsisten. Selain itu, strategi belajar mengajar merupakan

suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap

komponen pengajaran yang tidak hanya terjadi pada tahap perancangan

tetapi juga tejadi pada tahap implementasi atau pelaksanaan, bahkan pada

tahap pelaksanaan evaluasi”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi

belajar mengajar adalah suatu siasat guru dalam menetapkan prosedur belajar

mengajar agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

2. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

“Metode mengajar adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk

menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan

mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar

anak yang memuaskan”. (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001:114).

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. ( Oemar Hamalik,

2001:70)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran adalah cara yang teratur dan terpikir oleh guru dalam

menyampaikan materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan.

Page 29: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ada beberapa faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan dalam

pemilihan metode mengajar. Dasar pertimbangan tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Berpedoman pada tujuan, metode yang guru pilih tidak boleh

dipertentangkan dengan tujuan yang dirumuskan, tetapi metode mengajar

yang dipilih harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif

berproses guna mencapai tujuannya

2) Perbedaan individual anak didik, aspek-aspek perbedaan anak didik yang

perlu dipegang adalah aspek biologis, intelektual dan psikologis

3) Kemampuan guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar

akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan motode mengajar yang baik

dan benar

4) Sifat bahan pelajaran, metode tertentu barangkali cocok untuk mata

pelajaran tertentu, tetapi belum tentu pas untuk matapelajaran lain

5) Situasi kelas, kelas dari waktu ke waktu selalu berubah sesuai kondisi

psikologis anak didik

6) Kelengkapan fasilitas, fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan

karakteristik motode mengajar yang akan digunakan

7) Kelebihan dan kelemahan metode, dua sisi ini harus diperhatikan guru.

Metode yang tepat untuk pengajaran tergantung dari kecermatan guru

dalam memilihnya. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan

suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi

kelemahan tersebut.

b. Pembelajaran Kooperatif

Robert E. Slavin mengatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif

merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok untuk saling membantu satu sama lainnya untuk

mempelajari materi pelajaran”. (Robert E. Slavin, 2008:4). Sedangkan Isjoni,

mengatakan bahwa “Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan

Page 30: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya

berbeda”, (Isjoni, 2007:12). Berdasar dua pendapat di atas maka dapat

disimpulkan bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah

suatu strategi belajar dimana siswa-siswa dengan kemampuan yang berbeda

belajar bersama dalam suatu kelompok kecil.

Sama halnya dengan pendekatan pembelajaran yang lain, pembelajaran

kooperatif juga memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1) Siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan

belajar temannya.

2) Memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan

pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.

3) Dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa.

(Trianto, 2009:57-58)

Selain memiliki tujuan, pembelajaran kooperatif juga memiliki ciri.

Pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajar.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang,

dan rendah.

3) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang beragam.

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

(Arends dalam Trianto,2009: 65-66)

Siswa diharapkan mampu bekerja sama dengan baik di dalam

kelompoknya maka mereka perlu diajari ketrampilan-ketrampilan kooperatif

sebagai berikut:

1) Berada dalam tugas

Berada dalam tugas maksudnya adalah tetap berada dalam kerja kelompok,

menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya sampai selesai dan

bekerjasama dalam kelompok sesuai dengan kesepakatan kelompok, ada

kedisiplinan individu dalam kelompok.

Page 31: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Mengambil giliran dan berbagi tugas

Mengambil giliran dan berbagi tugas yaitu bersedia menerima tugas dan

membantu menyelesaikan tugas.

3) Mendorong partisipasi

Mendorong partisipasi yaitu memotivasi teman sekelompok untuk

memberikan kontribusi tugas kelompok.

4) Mendengarkan dengan aktif

Mendengarkan dengan aktif maksudnya adalah mendengarkan dan

menyerap informasi yang disampaikan teman dan menghargai pendapat

teman. Hal ini penting untuk memberikan perhatian pada yang sedang

berbicara sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan

merasa senang dan menumbuh kembangkan motivasi belajar bagi dirinya

sendiri dan yang lainnya.

5) Bertanya

Menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok

kalau perlu didiskusikan, apabila tetap tidak ada pemecahan tiap anggota

wajib mencari pustaka yang mendukung, jika tetap tidak terselesaikan baru

bertanya kepada guru.

Unsur-unsur dasar dalam cooperative learning adalah sebagai berikut :

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta

didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri

dalam mempelajari materi yang dihadapi

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang

sama

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para

anggota kelompok

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok

Page 32: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sama selama belajar 7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. (Lungdren dalam Isjoni, 2007:13)

Berikut ini fase pendekatan pembelajaran kooperatif

Tabel 1. Fase Pendekatan Pembelajaran Kooperatif

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1: Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan peserta didik

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap

belajar

Fase 2: Present information

Menyajikan informasi

Mempresentasikan informasi kepada

peserta didik secara verbal

Fase 3: Organize students into

learning teams

Mengorganisir peserta didik ke

dalam tim-tim belajar

Memberikan penjelasan kepada

peserta didik tentang tata cara

pembentukan tim belajar dan

membantu kelompok melakukan

transisi yang efisien

Fase 4: Assist team work and study

Membantu kerja tim dan belajar

Membantu tim-tim belajar selama

peserta didik mengerjakan tugasnya

Fase 5: Test on the materials

Mengevaluasi

Menguji pengetahuan peserta didik

mengenai berbagai materi

pembelajaran atau kelompok-

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya

Fase 6: Provide recognition

Memberikan pengakuan atau

penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun

kelompok

(Sumber : Agus Suprijono 2009: 65)

Kelebihan dari pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah

sebagai berikut :

Page 33: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Saling ketergantungan yang positif,

2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu,

3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas,

4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan,

5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru,

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi

yang menyenangkan.

(Jarolimek dan Parker dalam Isjoni, 2007: 24-25)

Sedangkan kekurangan dari pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) adalah sebagai berikut :

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu

memerlukan lebih banyak tenaga, pemikran dan waktu

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan

dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik

permasalahan yang sedang dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

(Jarolimek dan Parker dalam Isjoni, 2007: 24-25)

Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar

konvensional adalah sebagai berikut

Tabel 2. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Konvensional

Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Konvensional

Adanya saling ketergantungan

positif, saling membantu, dan saling

memberikan motivasi sehingga ada

interaksi promotif.

Guru sering membiarkan adanya

siswa yang mendominasi kelompok

atau menggantungkan diri pada

kelompok.

Adanya akuntabilitas individual

yang mengukur penguasaan materi

pelajaran tiap anggota kelompok,

dan kelompok diberi umpan balik

tentang hasil belajar para

Akuntabilitas individual sering

diabaikan sehingga tugas-tugas

sering diborong oleh salah seorang

anggota kelompok sedangkan

anggota kelompok lain hanya

Page 34: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

anggotanya sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang dapat

memberikan bantuan.

“mendompleng” keberhasilan

“pemborong”

Kelompok belajar heterogen, baik

dalam kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras etnik, dan sebagainya

sehingga dapat saling mengetahui

siapa yang memerlukan bantuan dan

siapa yang memberikan bantuan.

Kelompok belajar biasanya

homogen.

Pimpinan kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk

memberikan pengalaman memimpin

bagi para anggota.

Pemimpin kelompok sering

ditentukan oleh guru atau kelompok

dibiarkan untuk memilih

pemimpinnya dengan cara masing-

masing.

Keterampilan sosial yang diperlukan

dalam kerja gotong royong seperti

kepemimpinan, berkomunikasi,

memercayai orang lain, dan

mengelola konflik secara langsung

diajarkan.

Keterampilan sosial sering tidak

secara langsung diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang

berlangsung guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi

masalah dalam kerja sama antar

anggota kelompok.

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering tidak dilakukan

oleh guru pada saat belajar

kelompok sedang berlangsung.

Page 35: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Guru memperhatikan secara proses

kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar.

Guru sering tidak memperhatikan

proses kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar.

Penekanan tidak hanya pada

penyelesaian tugas tetapi juga

hubungan interpersonal.

Penekanan sering hanya pada

penyelesaian tugas.

( Sumber : Killen dalam Trianto, 2009:58-59)

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Kondisi empiris yang terjadi dilapangan saat ini tidak sesuai dengan

ketetapan yang sudah berlaku, walaupun kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) sudah diberlakukan tetapi proses pembelajaran masih konvensional

yakni terpusat pada guru (teacher oriented). Untuk mencapai keberhasilan

pembelajaran yang diharapkan, usaha yang dapat dilakukan oleh guru adalah

dengan memperhatikan siswa, menguasai materi pelajaran dan memilih metode

pembelajaran yang tepat. Salah satu model cooperative learning adalah Tipe

Make A Match (mencari pasangan), dimana model pembelajaran ini

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Make A

Match (mencari pasangan) sebagai model pembelajaran baru belum banyak

diketahui bahkan diterapkan di sekolah-sekolah. Model pembelajaran ini

ditemukan oleh Lorna Curran tahun 1994.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan

dengan Make A Match adalah kartu-kartu. Kartu tersebut terdiri dari kartu

berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik

yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian

lainnya kartu jawaban.

Page 36: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Guru membentuk menjadi 2 kelompok, satu kelompok mendapat kartu

pertanyaan, dan kelompok lainnya mendapat kartu jawaban.

3) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

4) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

5) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (soal jawaban).

6) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi

poin.

7) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang

berbeda dari sebelumnya.

8) Demikian seterusnya.

9) Kesimpulan/penutup

Kelebihan pembelajaran tipe Make A Match adalah sebagai berikut:

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun

fisik.

2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

4) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

5) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.

6) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.

Kekurangan Pembelajaran tipe Make A Match

1) Pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bisa

berpasangan dengan lawan jenisnya.

2) Jika Anda tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak

siswa yang kurang memperhatikan.

3) Anda harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa

yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.

Page 37: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Metode Ceramah

“Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara

memberikan penjelasan-penjelasan secara lisan kepada peserta didik”.

(Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001 : 116). Hampir sama dengan

pengertian di atas, metode ceramah adalah penerapan dan penuturan secara

lisan oleh guru terhadap kelasnya, yang mana dalam pelaksanaannya guru

dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang

disampaikan kepada siswa. (Suwarna Dkk, 2006:106).

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

ceramah adalah suata cara penyampaian penjelasan dari guru kepada siswanya

yang dilakukan secara lisan

Tujuan metode ceramah adalah sebagai berikut :

1) Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah

yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar

melalui bahan tulisan hasil ceramah guru.

2) Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan penting

yang terdapat dalam isi pelajaran.

3) Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa

ingin tahu melalui pemerkayaan belajar.

4) Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan secara

gamblang dan menyinggung penjelasan teori dan prakteknya.

5) Sebagai langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya memperjelas

prosedur yang harus ditempuh peserta didik.

(Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001:117)

Agar dalam penyampaian materi dengan menggunakan metode

ceramah mudah diingat dan relatif tahan lama serta dapat memberikan hasil

lebih banyak maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Rumuskan secara jelas tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai.

2) Susun bahan pelajaran sedemikian rupa, sehingga mudah dimengerti secara

jelas, dapat menarik perhatian siswa.

3) Penyampaian bahan dilakukan singkat tapi jelas, gunakan papan tulis dan

media lain, berikan ilustrasi dan contoh, serta simpulkan pokok-pokok

materi yang penting di akhir pelajaran.

Page 38: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Tunjukkan kepada siswa, kegunaan materi pelajaran tersebut bagi

kehidupan.

5) Beri pertanyaan kepada siswa di akhir pembelajaran.

(Suwarna Dkk, 2006:106)

Kelebihan metode ceramah adalah sebagai berikut :

1) Murah dalam arti efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya

pendidikan dengan seorang guru yang menghadapi banyak peserta didik.

2) Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan peralatan

dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidaktersediaan bahan-bahan

tertulis.

3) Meningkatkan daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar

dari sumber lain.

4) Memperoleh penguatan bagi guru dan peserta didik yaitu guru memperoleh

penghargaan, kepuasan dan sikap percaya diri dari peserta didik atas

perhatian yang ditunjukan peserta didik dan peserta didikpun merasa

senang dan menghargai guru bila ceramah guru meninggalkan kesan dan

berbobot

5) Ceramah memberikan wawasan yang luas dari pada sumber lain karena

guru dapat menjelaskan topik dengan mengkaitkannya dengan kehidupan

sehari-hari.

(Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001:118-119)

Sedangkan kekurangan metode ceramah adalah sebagai berikut :

1) Dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru

kurang dapat mengorganisasikannya.

2) Menimbulkan verbalisme pada peserta didik.

3) Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru.

4) Merugikan peseta didik yang lemah dalam keterampilan mendengarkan.

5) Menjejali peserta didik dengan konsep yang belum tentu diingat terus.

6) Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman.

7) Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik.

8) Terjadi proses satu arah dari guru kepada peserta didik.

(Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 2001:118-119)

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005: 467)

didefinisikan sebagai “hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut

Page 39: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud, 1996: 787) “Prestasi

adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan”.

Dari pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil

yang telah dicapai dari kegiatan yang telah dilakukan.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2008: 91) prestasi belajar adalah “taraf

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu”. Menurut Tu’u (2004: 75) “prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”.

Adapun dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah

tingkat keberhasilan peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran

tentang materi tertentu, yakni tingkat penguasaan, perubahan emosional, atau

perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan

dalam bentuk nilai atau skor.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau

usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan

alat atau tes tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2003: 2) faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar

seperti:

a) Faktor Jasmaniah, meliputi

(1) Faktor kesehatan

Page 40: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang

terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,

mudah pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat

indera.

(2) Cacat tubuh

Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah

tangan.

b) Faktor Psikologis, meliputi

(1) Intelegensi

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang

rendah. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil

dengan baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan

menerapkan metode belajar yang efisien. Sedangkan yang

mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan

khusus.

(2) Perhatian

Perhatian menurut Ghazali dalam Slameto (2003: 56) adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju

kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

(4) Bakat

Page 41: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau

berlatih.

(5) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai

penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau

pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak

sudah siap (matang).

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau

bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar

mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar

maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c) Faktor Kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai,

sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

2) Faktor Eksternal

a) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan

yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam

pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua.

b) Keadaan sekolah

Page 42: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.

c) Keadaan masyarakat

Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, lingkungan tetangga

merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu

diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.

d. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam dunia

pendidikan, karena mempunyai beberapa fungsi. Fungsi prestasi belajar

dikemukakan oleh Zainal Arifin (1991: 3) adalah:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang kepuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi

pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan)

4. Hakekat Pembelajaran Ekonomi

a. Pengertian Ekonomi

Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu eikos yang berarti

rumah tangga dan nomos berarti peraturan, sehingga secara garis besar dapat

diartikan sebagai peraturan rumah tangga.

Page 43: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Profesor Paul A Samuelson dalam Sadono Sukirno (2005-9),

Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat

dalam membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan

menggunakan sumber-sumber daya terbatas tetapi dapat digunakan dalam

berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang, jasa dan

menditribusikannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, sekarang dan masa

di masa yang akan datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Sedangkan menurut Albert L Meyers dalam Joko Suwandi (2002 : 1), “

mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan yang mempersoalkan

kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan”.

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas

manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan

konsumsi barang dan jasa. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan

dalam manajemen keluarga, bisnis, pemerintah.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya sehari-hari dengan menggunakan sumber daya terbatas sehingga

dapat digunakan untuk dapat menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan

mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi.

b. Tujuan Pembelajaran Ekonomi

Menurut Depdiknas (2001) tujuan diberikannya mata pelajaran ekonomi

di SMP adalah sebagai berikut :

a. Mengenalkan siswa pada fakta tentang peristiwa dan permasalahan

ekonomi.

b. Membekali beberapa konsep dasar ilmu ekonomi sebagai pedoman

dalam berperilaku ekonomi dan untuk mendalami mata pelajaran

ekonomi pada jenjang berikutnya.

c. Membekali nilai-nilai dan etika bisnis serta menumbuhkan jiwa wirausaha.

Page 44: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Keberadaan ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu sangat diperlukan

karena manusia selalu dihadapkan untuk membuat pilihan dalam

kehidupannya. Oleh karena itu, dalam pendidikan ekonomi harus diajarkan

pada siswa tentang bagaimana membuat pilihan-pilihan secara rasional dan

membuat siswa dapat menggunakan konsep-konsep dalam ilmu

ekonomi untuk menganalisis persoalan-persoalan ekonomi

personal dan kemasyarakatan.

c. Fungsi Pembelajaran Ekonomi

Mata pelajaran ekonomi berfungsi membekali siswa dengan

pengetahuan dan keterampilan dasar agar mampu mengambil keputusan secara

rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai pilihan dalam

kehidupan sehari-sehari. (Depdiknas 2001)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang terdahulu yang

digunakan sebagai acuan dan pembanding penelitian yang dilakukan. Ada beberapa

hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain

1. Sri Putri Ayu, Dr. Dedi Rohendi, M.T dan Drs, Waslaluddin, M.T. dalam

jurnal berjudul penerapan cooperative learning tipe make a match untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas dalam pembelajaran teknologi

informasi dan komunikasi penelitian tersebut dilakukan untuk melihat

peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP yang mengikuti pembelajaran

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan cooperative learning tipe

Make A Match, penelitian tersebut dilakukan dengan desain kelompok pretest-

postes, dengan hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe Make A Match

Page 45: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada kelas eksperimen dan kelas control dengan pembelajaran biasa terlihat

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang lebih tinggi pada kelas

eksperimen dibandingkan dengan kelas control.

Persamaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan

penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan pembelajaran tipe

Make A Match Sedangkan perbedaannya adalah desain penelitian yang

digunakan di penelitian Sri Putri Ayu adalah Pretest Posttest Control Group

Design sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunkan desain penelitian

Matched Group Designs. Selain itu tempat penelitian Sri Putri Ayu dilakukan

di SMP Negeri 15 Bandung, sedangkan peneliti melakukan penelitian di SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo

2. Sazelli Abdul Ghani dalam jurnal yang berjudul Cooperatvie learning versus

the lecture method of instruction in an introductory statistics course. Secara

garis besar penelitian tersebut dapat digambarkan sebagi berikut : This paper

describes an experimental study where the relative effect of cooperative

learning vesus lecture method of instruction in an introductory statistic course

for student teachers were examined. The experimental group was given

learning material or unit using cooperative learning method while the control

group was given none of the unit but received the same cognitive input through

the lecture metode, Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa “This

study revealed that the cooperative learning method results in higher

achievement than the lecture method for almost all students and is especially

beneficial for those students who were not enclined towards mathematics”.

Secara garis besar dapat diterjemahkan sebagai berikut : Dari penelitian ini

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif menghasilkan prestasi yang lebih

baik dari pada metode ceramah untuk sebagian besar siswa.

Persamaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan

penelitian dari Sazelli Abdul Ghani adalah sama-sama merupakan penelitian

komparasi antara pembelajaran metode kooperatif dengan metode

Page 46: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

konvensional. Sedangkan perbedaannya adalah penulis menggunakan metode

kooperatif learning tipe pembelajaran Make A Match

3. Seri Ningsih dalam tesisnya “eksperimentasi model pembelajaran kooperatif

teknik make a match ditinjau dari aktivitas belajar siswa (penelitian pada siswa

sd negeri kelas v kecamatan pontianak kota di kota pontianak tahun ajaran

2009/2010)”

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa: (1)

Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada menggunakan model

pembelajaran Direct Instruction pada materi luas bangun datar (trapesium dan

layang-layang). (2). Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas

belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah,

serta prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang

lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas

rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar

tinggi tidak terdapat perbedaan dengan prestasi belajar matematika siswa

dengan aktivitas belajar sedang pada materi luas bangun datar (trapesium dan

layang-layang). (3). Pada model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match

tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa pada semua

kategori, baik pada aktivitas belajar tinggi, sedang maupun rendah. Pada model

pembelajaran Direct Instruction tidak terdapat perbedaan prestasi belajar

matematika antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan siswa yang

memiliki aktivitas belajar sedang. Sedangkan prestasi belajar matematika siswa

yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki

aktivitas belajar rendah, dan siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang lebih

baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Pada siswa yang

memiliki aktivitas belajar tinggi, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar

matematika, baik menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A

Match maupun model pembelajaran Direct Instruction. Pada siswa yang

Page 47: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki aktivitas belajar sedang, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar

matematika, baik menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A

Match maupun model pembelajaran Direct Instruction. Pada siswa yang

memiliki aktivitas belajar rendah, prestasi belajar matematika menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada

model pembelajaran Direct Instruction.

Persamaan penelitian Seri Ningsih dengan peneliti adalah pada

penggunaan metode kooperatif tipe Make A Match, sedangkan perbedaannya

adalah penelitian dari Seri Ningsih betujuan untuk melihat efek pemebalajaran

model kooperatif learning tipe Make A Match terhadap keaktivan

siswa,sedangkan peneliti bertujuan untuk melihat efek pembalajaran model

kooperatif learning tipe Make A Match terhadap prestasi belajar siswa. Selain

itu, pengambilan populasi, waktu, dan tempat penelitian juga berbeda.

C. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru

dengan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk

mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Banyak cara yang ditempuh guru untuk

menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi

kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.

Untuk meningkatkan prestasi belajar anak supaya lebih maksimal maka diperlukan

interaksi timbal balik antara guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik berusaha

untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam setiap pembelajaran. Salah satu cara

yang dapat dilakukan guru adalah memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dan

benar.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Dengan adanya keaktifan siswa diharapkan

proses belajar mengajar dapat tercipta situasi kondusif dan menyenangkan, dan

pembelajaran tipe Make A Match merupakan salah satu alternatif dalam pendekatan

pembelajaran kooperatif. model pembelajaran Make A Match adalah suatu model

Page 48: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam dua kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar. Kelompok pertama

merupakan kelompok soal, dan kelompok kedua merupakan kelompok jawaban.

Kedua kelompok tersebut saling mencocokkan soal dan jawaban, dengan begitu akan

melatih kerjasama siswa dalam satu kelompok serta akan meningkatkan keaktivan

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

Selama ini banyak guru yang menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran. Hal ini dilakukan karena metode ceramah adalah metode pembelajaran

yang praktis, hemat biaya, waktu dan peralatan. Dengan metode ini guru menjadi

pusat dari kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa cenderung pasif. Siswa hanya

mendengarkan apa yang diterangkan guru.

Dalam penelitian ini dibuat mekanisme pembelajaran dengan dua pendekatan

pembelajaran yaitu dengan membandingkan penerapan proses belajar mengajar antara

tipe Make A Match dengan metode ceramah. Dimana hasil dari dua pendekatan

pembelajaran tersebut dibandingkan untuk melihat tingkat pencapaian prestasi belajar

di masing-masing pendekatan pembelajaran tersebut.

Adapun kerangka berfikir digambarkan dalam skema berikut :

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Siswa

Kelompok

kontrol

Prestasi

belajar

Dibandingkan

Prestasi

belajar

Kelompok

eksperimen

Pengajaran dengan

metode ceramah

Pengajaran dengan

tipe Make A Match

Page 49: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada perbedaan prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi antara pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match dan metode ceramah di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo

tahun pelajaran 2011/2012”

Page 50: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian, untuk mendapat kebenaran dari suatu pengetahuan diperlukan

tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilakukan perlu ditentukan terlebih

dahulu metode penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menetukan metode

disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang

diinginkan.

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti

melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk

mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode

adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan

Ketepatan di dalam penggunaa metode penelitian akan menentukan keberhasilan

penelitian. Penggunaan metode penelitian harus disesuaikan dengan tujuan yang akan

dicapai. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) berpendapat bahwa metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menyempurnakan data

penelitiannya. Metode penelitian merupakan suatu cara utama atau langkah- langkah

yang digunakan peneliti untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu

kebenaran, suatu pengetahuan sesuai dengan tujuan penelitian.

Menurut Neong Muhadjir, (2000: 3).Metode penelitian membahas konsep

teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahanya yang dalam karya ilmiah

dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan

Metode menurut Winarno Surachmad (1994: 131), ”metode merupakan cara

utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji

serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Dari pendapat-pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa metode penelitian

adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dalam usaha

menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik-teknik serta alat-alat

tertentu berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah.

Page 51: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Alasan peneliti

mengadakan penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo antara lain :

a. SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo memberikan ijin kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian

b. Di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo terdapat data yang digunakan untuk

penelitian ini

c. Peneliti ingin menganalisis apakah pengajaran dengan menggunakan

pembelajaran tipe Make A Match cukup efektif untuk meningkatkan prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah

1 Sukoharjo

d. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan obyek penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang

2. Waktu penelitian

Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian ini kurang lebih 6

bulan yaitu dari bulan Desember 2011 sampai dengan Mei 2012, sebagai mana

tercantum pada tabel jadwal rencana penelitian berikut

Tabel 3. Jadwal Rencana Penelitian

Jenis Kegiatan Bulan

Desember Januari Februari Maret April Mei

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan Penelitian

b. Penyusunan Instrumen

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

c. Penarikan Hasil

1. Penyusunan Laporan

Page 52: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rancangan/Desain Penelitian

Supardi (2007: 3) mengungkapkan bahwa “Penelitian eksperimen

(Experimental Research) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh

suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau

menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan

dengan tindakan lain”. Sedangkan menurut Sigit Santosa (2011: 33) bahwa penelitian

eksperimen merupakan suatu metode penelitian yang baik untuk tujuan pengujian

hipotesis. Eksperimen dilakukan untuk menimbulkan gejala-gejala tertentu melalui

perlakuan-perlakuan tertentu oleh peneliti terhadap sampel percobaan.

Hadari Nawawi dan Mimi Martini (2005; 130) mengungkapkan bahwa

“metode penelitian eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk

mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variable atau lebih, dengan

mengendalikan pengaruh variabel yang lain”. Berdasarkan pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu prosedur penelitian yang

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan memberikan

perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian

Penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi

experimental research), karena peneliti tidak mungkin menempatkan subjek secara

acak ke dalam kelompok-kelompok. Pada penelitian ini ada dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan

menggunakan tipe pembelajaran Make A Match sedangkan kelompok kontrol diberi

perlakuan menggunakan metode ceramah.

Pola/desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah seperti yang

dikemukakan oleh Sutrisno Hadi yaitu “Matched Group Designs”. (Sutrisno Hadi,

2004: 504).

Page 53: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk memperjelas teknik penelitian maka dapat digambarkan rancangan

penelitian sebagai berikut :

Ke X1 O1

M Dibandingkan

Kk X2 O2

Gambar 2. Rancangan Penelitian

Keterangan :

M : Menyamakan kedua kelas

Kk : Kelas kontrol

Ke : Kelas eksperimen

X1 : Pembelajaran dengan tipe Make A Match

X2 : Pembelajaran dengan metode ceramah

O1 : Tes akhir kelas eksperimen setelah perlakuan selesai

O2 : Tes akhir kelas kontrol setelah perlakuan selesai

Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memilih sejumlah subjek secara acak dari suatu populasi

2. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol

3. Menyamakan kemampuan awal dengan membandingkan nilai prestasi belajar

ekonomi pada pokok bahasan memahami manusia sebagai mahkluk sosial siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuannya untuk mengetahui apakah kedua

kelas telah seimbang sehingga kedua kelas berangkat dari titik tolak yang sama.

4. Melakukan eksperimen dengan memberikan perlakuan yang berbeda antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

5. Mengadakan tes terhadap kedua kelas pada akhir pengajaran. Menganalisis hasil

tes dari kedua kelas dengan statistik yang cocok dengan rancangan ini untuk

menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan

Page 54: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian ini dirancang untuk memaparkan hubungan antara dua variabel yaitu :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi dalam

rangka menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah metode Make A Match dan metode ceramah.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah kondisi yang menunjukkan pada akibat atau

pengaruh yang dikarenakan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1

Sukoharjo. Dengan data ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan

penggunaan masing-masing metode mengajar

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Arikunto (2006: 130) menyatakan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan

individu yang menjadi objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas VII semester 2 SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang

berjumlah 156 siswa.

2. Sampel Penelitian

Arikunto (2006: 131) menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Sebagai wakil dari populasi maka sampel harus

benar-benar dapat diwakili. Mengenai banyak sampel yang di ambil, Suharsimi

Arikunto meyatakan apabila objek kurang dari 100 lebih baik sampel di ambil

semua namun jika objek besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10 %

- 15% atau 20% - 25% atau lebih

D. Tehnik Sampling

Page 55: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cluster

random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random)

terhadap kelompok – kelompok yang ada dalam populasi.

Berdasarkan pengambilan sampel yang diberlakukan, kelas VII A yang

berjumlah 32 siswa sebagai kelompok kontrol dengan metode ceramah dan kelas

VII D yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan metode

pembelajaran tipe Make A Match

E. Pengumpulan Data

1. Teknik Tes

Untuk memperoleh data yang dipakai sebagai bahan analisis dalam

penelitian ini menggunakan Teknik tes. Suharsimi Arikunto (1996: 138)

berpendapat bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Metode tes

digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar ekonomi pada pokok

bahasana mengidentifikasi kebutuhan manusia. Instrumen tes berbentuk tes

obyektif. Tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban dan

masing-masing soal hanya mempunyai satu jawaban benar.

2. Teknik Observasi

Menurut Nana Syaodih (2008: 220) “pengamatan (observation) merupakan

suatu teknik atau cara menggumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dalam penelitian ini adalah

observasi non partisipatif, karena peneliti hanya berperan sebagai pengamat

pelaksanaan proses pembelajaran dan kegiatan belajar-mengajar sebelum peneliti

melakukan penelitian.

3. Tehnik Dokumentasi

Page 56: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, dan sebagainya. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data mengenai sejarah SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo, daftar

nama siswa yang menjadi sampel, data nilai ulangan siswa kelas VII dan data-data

lain yang dibutuhkan dalam penelitian.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum penelitian yang sebenarnya dilaksanakan, perlu terlebih dahulu

dilakukan uji coba untuk instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini

dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan instrumen yang lebih sahih dan dapat

diandalkan. Instrumen yang akan disebarkan kepada responden harus diuji terlebih

dahulu untuk mengetahui apakah instrumen valid dan reliabel atau tidak.

Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas

instrumen. Validitas tes diperoleh apabila tes dapat mengukur secara sahih apa yang

perlu diukur untuk mengetahui :

1. Validitas Butir

Arikunto (2002: 144) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen”. Menurut Arikunto

(2002: 58) bahwa suatu tes dikatakan valid apabila dapat memberikan gambaran

tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan/keadaan sesungguhnya. Cara

menghitung validitas soal tes dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor total dengan menggunakan rumus product moment yang

dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002: 72) yaitu:

Keterangan :

rxy : Korelasi Product Moment

})({})({

).(

2222YYNXXN

YXXYNrxy

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Page 57: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

N : Banyaknya siswa

X : Skor butir Soal

Y : Skor total

ΣXY : Jumlah (X)(Y)

Hasil perhitungan korelasi Product Moment (rxy) tersebut, kemudian

dikonsultasikan dengan tabel (rxy) pada taraf signifikansi 5%. Butir soal dikatakan

baik jika rhitung ≥ r tabel.

Validitas tes yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Suharsimi

Arikunto (2002: 67) validitas isi merupakan pengukuran tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Tercapainya validitas

isi itu sejak saat penyusunan dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi

buku pelajaran. Yang dilakukan dengan cara menyusun tes berdasarkan kisi-kisi

tes dengan tujuan pengajaran pada rancangan pembelajaran ekonomi.

2. Reliabilitas Tes Prestasi Belajar

Reliabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya pula.

Suharsimi Arikunto (2006: 187) mengemukakan untuk menguji reliabilitas

dapat digunakan rumus Kuder dan Richardson (K-R 20) sebagai berikut:

r11 � � kk � 1� Vt � Σpq

Vt �

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

vt : varians total

p : proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

Page 58: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

� � ��������� ������ ���� ������� 1�

� � ������� ������ ���� !��"���# ���� 0%� � 1 � �&

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

Angka hasil perhitungan reliabilitas (r11) tersebut, kemudian

dikonsultasikan dengan tabel (r11) pada taraf signifikansi 5%. Butir soal dikatakan

reliabel jika rhitung ≥ r tabel.

3. Analisis Butir Meliputi Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda

a. Tingkat kesukaran soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar, sehingga dapat dikerjakan semua anak dalam kelompok kelas

tersebut. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan membuat siswa malas untuk mengerjakannya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 208) untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal dapat digunakan rumus :

Dimana : P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta tes.

Suharsimi Arikunto (2002: 208) mengemukakan bahwa ketentuan

yang sering digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Soal dengan tingkat kesukaran 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

2) Soal dengan tingkat kesukaran 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

P = B

JS

Page 59: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Soal dengan tingkat kesukaran 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

b. Daya Beda

Perhitungan daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan anak yang pandai dan anak yang kurang pandai

berdasaran kriteria tertentu. Suharsimi Arikunto (2002: 211) menyatakan

bahwa “Daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat

kemampuan butir soal membedakan kelompok berprestasi tinggi (kelompok

atas) dari kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah) dari peserta

tes”. Semakin tinggi nilai daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu

membedakan anak yang berprestasi tinggi dengan anak yang berprestasi

rendah.

Untuk mengetahui daya beda tersebut dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

Di mana :

D = Daya beda

JA = Jumlah peserta kelompok atas

JB = Jumlah peserta kelompok bawah

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Suharsimi Arikunto, 2002: 213)

Suharsimi Arikunto (2002: 218) mengemukakan bahwa ketentuan

yang sering digunakan untuk menentukan daya beda sering diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) D = 0,00 – 0,20 : Jelek

2) D = 0,20 – 0,40 : Cukup

3) D = 0,40 – 0,70 : Baik

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD −=−=

Page 60: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) D = 0,70 – 1,00 : Baik Sekali

Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan berarti

persyaratan butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.

G. Teknik Analisis Data

1. Prasyarat Analisis

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

matching sample antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Matching sample

dilakukan untuk menyeimbangkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol, agar keduanya berangkat dari titik tolak yang sama dalam

eksperimen. Teknik matching sample yang digunakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Mean Matching

Sutrisno Hadi (2004: 505) mengemukakan uji ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya persamaan mean antara kedua kelompok.

Untuk menguji statistik yang digunakan adalah dengan mean matching,

rumus yang digunakan yaitu:

'� � '� � Σ(��� � Σ(�

�� '� = Mean kelompok kontrol

'� = Mean kelompok eksperimen

Σ(� = Jumlah nilai awal kelompok kontrol

�� = Jumlah siswa kelompok kontrol

Σ(� = Jumlah nilai awal kelompok eksperimen

�� = Jumlah siswa kelompok eksperimen

b. Varian Matching

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Sutrisno Hadi (2004: 505)

Page 61: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengemukakan untuk menguji kesamaan dua varian data dari kedua

kelompok rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

) � *�� �� �����*�� �� ��+ ,

Nilai F yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan F

tabel yang mempunyai taraf signifikansi = 5%. Ho diterima jika F hitung < F

tabel dan Ho ditolak jika F hitung > F tabel.

c. t - Matching

Uji ini digunakan untuk mencari perbedaan mean maupun

variabilitasnya. Sutrisno Hadi (2004: 508) mengemukakan rumus t-matching

adalah sebagai berikut :

# � -./-0123²M6723²M8

Keterangan :

t : t-matching

M. : Mean kelas kontrol

M: : Mean kelas eksperimen

SDM6= : Standar deviasi kelas kontrol yang dikuadratkan

SDM8= : Standar deviasi kelas eksperimen yang dikuadratkan

Derajat kebebasan dari t-matching adalah (n1 + n2 – 2).

Berdasarkan hasil konsultasi tabel dapat menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. th > tt, menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen.

b. th < tt, menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen, yang artinya bahwa kedua kelompok

seimbang dan dapat dilaksanakan eksperimen

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang telah dikemukakan perlu untuk diuji kebenarannya agar

dapat segera diketahui jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti, sehingga

Page 62: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat ditarik suatu kesimpulan. Hal ini dapar dilakukan dengan menganalisis

data-data yang terkumpul. Untuk pengujian hipotesis digunakan uji statistik, yaitu

dengan melakukan uji beda dua mean. Teknik ini merupakan salah satu uji

statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya

perbedaan prestasi belajar ekonomi antara kelompok yang diterapkan metode

Make A Match dan kelompok yang diterapkan ceramah.

Penilaian hasil akhir dari eksperimen menggunakan pola Matched

Groups yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan rumus t-test, seperti

yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (2004: 509) sebagai berikut:

# � '� � '�>%?@²M. A ?@²M0&B1 � r²CDE

Derajat kebebasan untuk t-test matched groups adalah (nk – 1) + (ne – 1) – 1.

Rumus untuk menjelaskan rCD adalah sebagai berikut:

r²CD � Σ(�1%Σ(²&%Σ�²&

Dimana:

Σ(� � ΣFG � %ΣF&%ΣG&�

Σ(² � ΣF² � %ΣF&²�

Σ�² � ΣF² � %ΣG&²�

Keterangan:

rxy :koefisien korelasi dari skor matching dan skor treatment (hasil

eksperimen)

Mk : mean kelompok kontrol

Me : mean kelompok eksperimen

Page 63: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SD2Mk : standar deviasi kelas kontrol yang dikuadratkan

SD2Me : standar deviasi kelas eksperimen yang dikuadratkan

Dari pengujian yang dilakukan akan diperoleh dua kemungkinan, yaitu :

a. th > tt, menunjukkan adanya perbedaan antara variabel-variabel

penelitian yang signifikan pada taraf signifikansi 5%, berarti hipotesis nol

ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

b. th <tt, menunjukkan tidak adanya perbedaan antara variabel-variabel

penelitian yang signifikansi pada taraf signifikansi 5%, berarti hipotesis nol

diterima dan hipotesis alternatif ditolak.

Page 64: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum

a. Sejarah Berdirinya S M P Muhammadiyah 1 Sukoharjo

Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang

beralamat di di Jalan Firdaus, Pokakan, Jetis, Sukoharjo, didirikan oleh

Pengurus Muhammadiyah Ranting Sukoharjo pada tanggal 26 juli tahun

1977, dengan Bapak Mohammad bakir yang menjadi kepala sekolahnya, dan

didirikan di atas tanah seluas 1686 m2,

Pada masa itu sekolah ini menjadi

satu-satunya sekolah swasta yang melayani kebutuhan pendidikan di

sukoharjo

Sampai dengan sekarang sekolah ini mengalami beberapa kali

pergantian Kepala Sekolah. Setelah Bapak Mohammad bakir berturut-turut

yang menggantikan adalah Bapak Suroso, Bapak Zaindun Basyar, Bapak

Sarwono, Bapak Mukhtar Hamroni, Bapak Taqwim S.Pd, Bapak Sukidi,

B.Sc, S.Pd dan sekarang yang menjabat kepala sekolah SMP

Muhammadiyah 1 sukoharjo adalah Bapak Sri Setiarso S.Pd

Dalam perkembangnya SMP Muhamadiyah telah banyak mengalami

perkembangan, yang semua pada awal pendirian sekolah ini masih berstatus

sebagai sekolah swasta berbantu dan saat ini sudah berstatus sebagai sekolah

swasta terakreditasi A yang di tetapkan pada tahun 2005 yang lalu,dari segi

sarana dan prasarana pun sekolah ini banyak mengalami perkembangan yang

dulu pada awal pendiriannyaa terdiri dari 6 ruang kelas serta ruang guru, dan

sekarang sudah memiliki 18 ruang kelas, ruang administrasi (Tata usaha)

ruang guru, laboratorium fisika & bahasa ,serta mushola untuk menunjang

Page 65: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kegiatan belajar siswa, dan pada saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah

ini diselenggarakan pada pagi hari mulai pukul 07.00-13.00 WIB

b. Visi, Misi

1) Visi

Visi dalam bahasa latin videre yang berarti melihat, dan dalam

bahasa Inggris vision yang berarti melihat, penglihatan, gambaran,

bayangan, atau impian. Hubungannya dengan sekolah, adalah gambaran

warga sekolah tentang kegiatan apa yang akan dilaksanakan untuk masa

depan yang lebih baik, dan sifat mana yang akan dijadikan cirri khasnya.

Dengan demikian visi berarti sekolah memiliki cara pandang untuk

menentukan langkah – langkah yang terarah untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Semua program akademik, manajemen maupun

administratasi disesuaikan dengan visi sekolah. Dalam menentukan visi

diperlukan pemahaman akan minat dan kebutuhan masyarakat, para

orang tua siswa, guru dan staf karyawan. Pendidikan Nasional di masa

depan titik berat perhatiannya pada aspek kurikulum, sarana prasarana,

tenaga kependidikan, manajemen pendidikan, dan partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan

Sehubungan dengan hal tersebut, maka visi pendidikan di SMP

Muhammadiyah 1 Sukoharjo adalah "Terciptanya Sekolah Dengan

Suasana Islami, Unggul Dalam Prestasi, Berwawasan Iptek Dan

Berbudaya Lingkungan"

2) Misi

Misi dalam bahasa latin mittere yang berarti mengirimkan, dalam

bahasa Inggris mission yang artinya pengiriman, pengutusa, penugasan,

yang ditugasi atau pengemban tugas. Hubungannya dengan sekolah, misi

adalah rumusan pernyataan dari sekolah sebagai lembaga institusi yang

ditugasi mengemban pengembangan pendidikan. Rumusan misi harus

mengacu pada rumusan visi

Page 66: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Misi SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo ;

a) Meningkatkan pengamalan ajaran Islam dan akhlaqul karimah

secara optimal

b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

efisien

c) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali

potensi dirinya

d) Meningkatkan keterampilan akademik dan nonakademik

e) Meningkatkan sumber daya peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan

f) Meningkatkan disiplin dan etos kerja yang tinggi dan pelayanan

prima

g) Menumbuhkan semangat apresiasi seni, olah raga dan iptek pada

seluruh warga sekolah

h) Menjalin kerja sama yang harmonis antarwarga sekolah dan

lingkungan terkait

i) Menumbuhkan sikap pola hidup sehat dan berbudaya lingkungan

c. Struktur Organsisasi SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo

Sekolah merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang

pendidikan. Lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap peningkatan

pendidikan dan pembentukan generasi yang berbudi luhur. Untuk memenuhi

tuntutan – tuntutan tersebut lembaga harus mempunyai strategi dalam

penanganannya.

Page 67: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh sebab itu SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo dalam

pengeloalaannya memiliki struktur organisasi yaitu :

Keterangan : Garis Komando

Garis Koordinasi

Gambar 3. Struktur Organsisasi Sekolah

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

2. Deskripsi Data Khusus

Penelitian ini dilakukan dengan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebasnya adalah metode Make A Match dan metode

ceramah. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar ekonomi siswa

kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Jumlah kelas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas VII A (kelompok eksperimen) yang

Organisasi Siswa Intra Sekolah

Kepala Sekolah

Sri Setiarso S.Pd Komite Sekolah

H. Giyatno S.E

Waka

Kesiswaan

Trenggono,

Waka Humas

Drs. Riyadi

Waka Kurikulum

Triyanto S.Pd

Koordinator TU

Suwarno, S.Pd

Wali Kelas

Guru-Guru

Koordinator BK

Rokhanah. S.Pd

Page 68: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terdiri dari 32 siswa dan kelas VII D (kelompok kontrol) yang terdiri dari 32

siswa, sehingga secara keseluruhan terdapat 64 siswa. Berdasarkan data yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dibuat deskripsi data khusus sebagai

berikut

a. Data Pelaksanaan Eksperimen

1) Data Pelaksanaan eksperimen kelas kontrol

Proses pembelajaran pada kelas kontrol yaitu Kelas VII A dengan

metode ceramah tanya jawab pada pertemuan pertama dilaksanakan

selama 2 x 45 menit. Materi yang diberikan yaitu tentang kebutuhan

manusia (Lihat lampiran 3)

Kegiatan pendahuluan yang berlangsung selama kurang lebih 5

menit, diawali dengan guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya

lalu guru memerikasa kehadiran siswa dan melakukan apersepsi dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran antara lain :

� Siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan manusia

� Siswa dapat mengidentifikasi jenis kebutuhan manusia

� Siswa dapat mengidentifikasi sebab kebutuhan manusia beragam

Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menampilkan

konsep materi dalam bentuk skema sebagai berikut

Intensitasnya

Primer

Sekunder

Tersier

Kebutuhan

Manusia

Jenis-jenis kebutuhan

Sebab kebutuhan

beragam

Waktunya Kepentingannya Sifatnya

Inidividu

kelompok

Jasmani

Rohani

Sekarang

Yang akan

datang

Page 69: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk membaca materi pada

buku paket terlebih dahulu secara singkat. Setelah itu, guru menjelaskan

tentang kebutuhan manusia serta jenis-jenisnya. Keadaan siswa saat diberi

penjelasan materi, ada yang memperhatikan dan ada juga yang bercanda

dengan teman yang lain. Setelah selesai menjelaskan materi pelajaran lalu

guru memberikan contoh kasus sebagai berikut:

1. Pada suatu hari andi pergi ke apotik untuk membeli obat di karenakan

ibunya sakit, dalam hal ini obat termasuk dalam kebutuhan apa untuk ibu

andi?

2. Sekolah dibangun untuk mencukupi kebutuhan akan pendidikan di dalam

masyarakat, dalam hal ini sekolah termasuk dalam jenis kebutuhan apa?

Selanjutnya guru menyuruh dua orang siswa untuk menyelesaikan soal

tersebut dan siswa yang lain diminta untuk memperhatikanya, lalu jawaban

dari soal tersebut dibahas bersama-sama oleh guru dengan siswa yang lain

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tes dari materi yang telah

dibahas, setelah itu guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

serta mengingatkan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya kemudian diakhiri dengan mengucapkan salam penutup.

Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan selama 2 x 45 menit.

Materi yang diberikan yaitu tentang alat pemuas kebutuhan manusia (Lihat

lampiran 3).

Kegiatan pendahuluan yang berlangsung selama kurang lebih 5 menit,

diawali dengan guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya lalu guru

melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran antara lain :

� Siswa dapat mengidentifikasi alat pemuas kebutuhan manusia

Page 70: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

� Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam alat pemuas kebutuhan

manusia

Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menampilkan konsep

materi dalam bentuk skema sebagai berikut

Gambar 4. Skema konsep Materi Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Pada kegiatan Inti, guru kembali membahas sedikit tentang materi

kebutuhan manusia serta menyakan kepada siswa apakah masih ada yang

belum jelas atau tidak, setelah itu guru meminta siswa untuk membaca materi

terlebih dahulu secara singkat lalu dilanjutkan dengan menerangkan tentang

alat pemuas kebutuhan manusia keadaan siswa saat diberi penjelasan kurang

kondusif karena siswa banyak yang bercanda satu sama lain sehingga membuat

suasana kelas menjadi gaduh penjelasan berlanjut pada jenis alat pemuas

kebutuhan manusia yaitu barang dan jasa serta klasifikasi barang sebagai alat

pemuas kebutuhan manusia

Alat Pemuas

kebutuhan manusia

Jasa

Barang

Wujudnya

Keberadaannya

Hubunganya

dengan barang

lain

Sifatnya

Tujuan

Penggunaannya

Konkret

Abstrak

Benda bebas

Benda ekonomis

Subtitusi

komplementer

Barang bergerak

Barang tetap

Barang konsumsi

Barang modal

Page 71: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah itu kegiatan pembelajaran berlanjut dengan tanya jawab, karena

siswa cenderung pasif dan malu untuk bertanya maka guru menunjuk siswa

untuk diberi pertanyan dari materi yang telah disampaikan

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tes dari materi yang telah

dibahas pada pertemuuan kali ini, setelah siswa selesai mengerjakan tes, lalu

guru bersama-sama membahas jawaban dari soal tes tersebut dan dilanjutkan

dengan guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan

mengingatkan siswa akan adanya evaluasi pada pertemuan berikutnya dari

materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua, kemudian

diakhiri dengan mengucapkan salam penutup

Pembelajaran dengan metode ceramah tanya jawab pada kelas kontrol

kurang menarik bagi siswa serta kurang membuat siswa aktif dan interaktif

satu sama lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari banyaknya siswa yang

masih bercanda bahkan tertidur saat kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung yang menyebabkan suasana kelas menjadi tidak kondusif, ketika

guru menerangkan materi pembelajaran, siswa banyak yang kurang

memperhatikan, saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan

tulis, siswa tidak ada inisiatif untuk tunjuk jari dan langsung mengerjakannya

di papan tulis, jadi guru harus memanggil nama siswa telebih dahulu, bahkan

saat dipanggil untuk maju, siswa ada yang tidak mau mengerjakan, sehingga

guru harus memaksa siswa agar mau mengerjakan soal tersebut, ketika salah

satu siswa mengerjakan soal di papan tulis, siswa lain banyak yang tidak

memperhatikan temannya sehingga pada waktu post test diberikan, nilai

mereka kurang maksimal.

2) Data Pelaksanaan eksperimen kelas eksperimen

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu Kelas VII D dengan

metode Kooperatif tipe Make A Match pada pertemuan pertama dilaksanakan

selama 2 x 45 menit dengan materi kebutuhan manusia (Lihat lampiran 3)

Page 72: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diawali dengan guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya lalu guru

melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran antara lain :

� Siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan manusia

� Siswa dapat mengidentifikasi jenis kebutuhan manusia

� Siswa dapat mengidentifikasi sebab kebutuhan manusia beragam

Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menampilkan konsep

materi dalam bentuk skema sebagai berikut

Gambar 6. Skema konsep Materi Pertemuan Pertama Kelompok Eksperimen

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Pada kegiatan Inti, guru memberikan print out tentang materi pelajaran

yang akan dibahas yaitu tentang kebutuhan manusia, hal tersebut dimaksudkan

untuk menghemat alokasi waktu dan mempermudah pemahaman siswa.

Guru melanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan

menjelaskan materi yang akan digunakan secara singkat lalu dilanjutkan

dengan menerangkan tentang metode yang akan digunakan yaitu dalam

pembelajaran Make A Match, siswa akan dibagi dalam kelompok soal dan

kelompok jawaban , dengan pembagian kelompok secara acak kemudian guru

Intensitasnya

Primer

Sekunder

Tersier

Kebutuhan

Manusia

Jenis-jenis kebutuhan

Sebab kebutuhan

beragam

Waktunya Kepentingannya Sifatnya

Inidividu

kelompok

Jasmani

rohani

Sekarang

Yang akan

datang

Page 73: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai metode

pembelajaran yang akan digunakan sampai siswa memahaminya dan setelah

siswa paham secara keseluruhan, maka guru mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok soal dan kelompok jawaban dan kelompok soal yang

nantinya akan di berikan kartu sesuai dengan kelompoknya

Sistematika pembagian kelompok soal dan kelompok jawaban dalam

pembelajaran tipe Make A Match adalah sebagai berikut

Tabel 4. Sistematika Pembagian Kelompok Belajar Pertemuan Pertama

Kelompok soal Kelompok Jawaban

Aldian Ade

Angga Ami

Arif Anisa

Arti Aprilia

Benny Chakti

Denis Danang

Eri Dian Ayu

Efriska Enggar

Juliana Halimi

Mila Ilham

Miskah Indah

Muhammad Khoirun

Nurhayati Lusi

Puji Mufidah

Ratih

Siti

Safitri

Santy

( Sumber : Data Hasil Penelitian )

Setelah kelompok soal dan kelompok jawaban terbentuk lalu guru

membagikan kartu sesuai dengan kelompok masing - masing, kelompok soal

medapat kartu yang bersisi tentang judul lagu, sedangkan kelompok jawaban

mendapatkan kartu yang bersisi nama penyanyi dan di belakang kartu tersebut

terdapat pertanyaan yang bersagkutan dengan materi yang pelajaran contoh

kartu Make A Match dapat di lihat pada lampiran 27

Setelah semua siswa mendapat kartu sesuai dengan kelompok masing-

masing siswa diminta untuk menemukan pasangan dari kartu tersebut yaitu

Page 74: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pasangan judul lagu serta nama penyanyi, hal itu di maksudkan untuk

menciptakan suasana senang dalam proses belajar mengajar (KBM) dan

memudahkan siswa dalam menemukan pasangannya yang nantinya akan

menjadi teman satu kelompok dan bersama-sama mendiskusikan soal yang

terdapat pada kartu tersebut, siswa yang sudah medapatkan pasangan di

kondisikan untuk duduk pada satu meja, setelah semua siswa mendapatkan

pasangan dan duduk di meja. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan

pertanyaan yang ada pada kartu tersebut secara bersama sama dengan teman

satu kelompok, hal tersebut bertujuan untuk menimbulkan rasa kerja sama di

antara siswa, kegiatan diskusi berlangsung selama 20 menit, dan dilanjutkan

dengan presentasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok di depan kelas

Pada kegiatan penutup guru memberikan tes evaluasi sesuai dengan

materi yang telah dibahas, dan guru kemudian menutup pertemuan tersebut

dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil selama pembelajaran hari itu dan

memberi kesempatan bertanya kepada para siswa yang belum jelas, guru

kemudian mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali materi yang

sudah didapat hari ini serta materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan

salam penutup.

Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan selama 2 x 45 menit.

Materi yang diberikan yaitu tentang alat pemuas kebutuhan manusia (Lihat

lampiran 3). Kegiatan pendahuluan yang berlangsung selama kurang lebih 5

menit, diawali dengan guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya lalu

guru memeriksa kehadiran siswa dan melakukan apersepsi dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran antara lain

� Siswa dapat mengidentifikasi alat pemuas kebutuhan manusia

� Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam alat pemuas kebutuhan

manusia

Page 75: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menampilkan konsep materi

dalam bentuk skema sebagai berikut :

Gambar 7. Skema konsep Materi Pertemuan Kedua Kelompok Eksperimen

(Sumber : Data Hasil Penelitian)

Pada kegiatan inti, guru memberikan print out tentang materi pelajaran

yang akan dibahas yaitu tentang kebutuhan manusia, hal tersebut dimaksudkan

untuk menghemat alokasi waktu dan mempermudah pemahaman siswa.

Guru melanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan

menjelaskan materi yang akan digunakan secara singkat lalu dilanjutkan

dengan sedikit kembali menerangkan tentang metode yang akan digunakan

yaitu dalam pembelajaran Make A Match, selanjutnya siswa langsung kembali

di bagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok jawaban dan kelompok soal

untuk memberikan variasi maka pembagian kelompok untuk pertemuan kedua

dibalik dari pertemuan pertama, siswa yang kemarin berada pada kelompok

soal sekarang berganti menjadi kelompok jawaban, sehingga pembagian

kelompoknya menjadi berikut

Alat Pemuas

kebutuhan manusia

Jasa

Barang

Wujudnya

Keberadaannya

Hubungannya

dengan barang

lain

Sifatnya

Tujuan

Penggunaannya

Konkret

Abstrak

Benda bebas

Benda ekonomis

Subtitusi

komplementer

Barang bergerak

Barang tetap

Barang konsumsi

Barang modal

Page 76: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Sistematika Pembagian Kelompok Belajar Pertemuan Kedua

Kelompok soal Kelompok Jawaban

Ade Aldian

Ami Angga

Anisa Arif

Aprilia Arti

Chakti Benny

Danang Denis

Dian Ayu Eri

Enggar Efriska

Halimi Juliana

Ilham Mila

Indah Miskah

Khoirun Muhammad

Lusi Nurhayati

Mufidah Puji

Safitri

Santy

Ratih

Siti

( Sumber : Data Hasil Penelitian )

Setelah kelompok soal dan kelompok jawaban terbentuk lalu guru

membagikan kartu sesuai dengan kelompok masing - masing, kelompok soal

medapat kartu yang bersisi tentang mata uang, sedangkan kelompok jawaban

mendapatkan kartu yang bersisi nama negara dan di belakang kartu tersebut

terdapat pertanyaan yang bersagkutan dengan materi yang pelajaran contoh

kartu Make A Match dapat dilihat pada lampiran 27

Setelah semua siswa mendapat kartu sesuai dengan kelompok masing-

masing siswa diminta untuk menemukan pasangan dari kartu tersebut yaitu

pasangan judul nama mata uang dan nama negara, hal itu dimaksudkan untuk

menciptakan suasana senang dalam proses belajar mengajar (KBM) dan

memudahkan siswa dalam menemukan pasanganya yang nantinya akan

menjadi teman satu kelompok dan bersama-sama mendiskusikan soal yang

terdapat pada kartu tersebut, walapun ada beberapa siswa yang sedikit

kesulitan dalam menemukan pasanganya,tetapi dengan sedikit bantuan dari

guru akirnya semua siswa dapat menemukan pasanganya, setelah semua siswa

Page 77: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendapatkan pasangan dan duduk di meja guru meminta siswa untuk

mendiskusikan pertanyaan yang ada pada kartu tersebut secara bersama sama

dengan teman satu kelompok, hal tersebut bertujuan untuk menimbulkan rasa

kerja sama di antara siswa, kegiatan diskusi berlangsung selama 20 menit, dan

dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok di

depan kelas

Pada kegiatan penutup guru memberikan tes evaluasi sesuai dengan

materi yang telah dibahas, setelah siswa selesai mengerjakan tes evaluasi lalu

guru bersama siswa membahas jawaban dari soal tersebut secara bersama-sama

dan menyimpulkan hasil selama pembelajaran hari itu kemudian guru

memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari serta mengingatkan

siswa akan adanya evaluasi pada pertemuan berikutnya dari materi yang telah

dibahas pada pertemuan pertama dan kedua, setelah itu diakhiri dengan

mengucapkan salam penutup.

Dari pertemuan pertama persoalan yang dihadapi siswa cenderung

Pada memahami metode pembelajaran yang digunakan, karena biasanya

kegiatan belajar mengajar (KBM) di lakukan dengan metode ceramah, pada

awalnya siswa memang masih bingung dalam melakukan pembelajaran dengan

menggunaakan Make A Match tapi setelah medapat penjelasan dari guru dan

langsung mempraktekkannya akhirnya siswa dapat memahami bagaimana

menjalankan pembelajaran dengan metode Make A Match, sehingga pada

pertemuan kedua kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berjalan dengan

lebih lancar

Pembelajaran dengan tipe Make A Match di kelas eksperimen

membuat siswa merasa senang dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan

oleh guru, siswa senang belajar bersama teman yang dapat menyelesaikan

permasalahan dan soal ekonomi secara bersama-sama. Partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran ekonomi meningkat. Keterlibatan siswa dalam

pemecahan masalah cukup tinggi, siswa tidak enggan bertanya pada siswa lain

Page 78: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Siswa

berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan

masalah meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam hal ini,

siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan

menggunakan kesempatan menerapkan tugas dan persoalan yang dihadapinya.

Sehingga prestasi yang dicapai siswa meningkat.

Walaupun Pembelajaran dengan tipe Make A Match memberikan hasil

belajar yang lebih baik daripada penggunaan metode ceramah akan tetapi,

peneliti yang bertindak sebagai pengajar, juga mempunyai beberapa

keterbatasan dalam penerapan pembelajaran Make A Match antara lain :

1. Pada saat siswa mencari pasanganya membuat keadaan kelas menjadi

sedikit gaduh

2. Terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam mencari pasanganya

3. Ada siswa yang awalnya tidak mau berpasangan dengan pasanganya di

karenakan malu, sehingga sedikit menggangu Kegiatan belajar Megajar

(KBM)

b. Data Hasil Uji Coba Instrumen

1) Validitas

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil

bahwa sebanyak 30 butir soal yang telah diujicobakan di kelas VII B ada 4

butir soal yang tidak valid. Sehingga soal tersebut akan diganti dan

dilakukan try out kembali agar ke semua butir soal dinyatakan valid dan

dapat diujikan di kelas kontrol dan eksperimen . Perhitungan validitas uji

coba tersebut selengkapnya akan disajikan pada lampiran 9

Page 79: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Reliabilitas

Dengan menggunakan rumus KR-20 diperoleh hasil reliabilitas

sebesar r11 = 0,74 > 0,32 sehingga reliabilitas tersebut termasuk reliabel.

Perhitungan reliabilitas selengkapnya disajikan pada lampiran 11

3) Uji Beda Soal

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh soal yang daya pembedanya

jelek sebanyak 4 soal, cukup sebanyak 23 soal, dan 3 soal dalam kategori

baik. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan

terangkum seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Ringkasan Uji Beda soal

No Kriteria No. Soal Indeks Daya Beda

1. Jelek 13,17,25,29 0.06;0.19;0.19; -0.25

2. Cukup 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11

,12,14,15,16,18,19,2

0,21,22,23,24,27,28

0.38;0.25;0.38;0.31;0.38;0.38

0.38;0.25;0,31;0.31;0.25;0.38;

0.25;0.25;0.38;0.31;0.31;0.25;

0.38; 0.38; 0.31; 0.31;

3. Baik 9,26,30 0.56; 0.56; 0.50

(Sumber : Data hasil uji coba instrument )

Untuk klasifikasi kriteria daya beda adalah sebagi berikut :

Jelek : Soal yang memiliki daya beda 0,00-0,20

Cukup : Soal yang memiliki daya beda 0,20-0,40

Baik : Soal yang memiliki daya beda 0,40-0,70

Baik sekali : Soal yang memiliki daya beda 0,70-1,00

Di karenakan butir soal nomer 13,17,25 dan 29 memiliki daya

beda yang jelek dan dinyatakan tidak valid maka sebelum diujikan ke

dalam kelas kontrol dan eksperimen soal tesebut akan diganti, sementara

soal yang mempunyai daya beda baik dan cukup dapat diterima dan bisa

diujikan ke dalam kelas kontrol dan eksperimen

4) Tingkat Kesukaran Soal

Page 80: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh soal yang tingkat

kesukarannya mudah sebanyak 7 soal dan sedang sebanyak 23 soal. Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan terangkum

seperti tabel dibawah ini:

Tabel 7. Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal

No Kriteria No. Soal Indeks kesukaran

1. Mudah 1,2,8,10,12,13,18 0.78;0.81;0.75;0.72;0.81;0.84;

0.81

2. Sedang 3,4,5,6,7,9,11,14,15,16

,17,19,20,21,22,,23,24,

25,26,27, 28,29,30

0.56;0.66;0.69;0.63;0.69;0.56;

0.56;0.69;0.59;0.59;0.47;0.41;

0.69; 0.69; 0.69

(Sumber : Data hasil uji coba instrumen )

c. Data Nilai Kemampuan Awal Sebelum Mendapat Perlakuan

Data tentang nilai kemampuan awal sebelum mendapat perlakuan

diperoleh dari data hasil pencatatan dokumentasi mengenai prestasi belajar,

yaitu berupa nilai hasil ulangan pada pokok bahasan memahami manusia

sebagai mahkluk sosial dan ekonomi, untuk siswa kelas VII A sebagai

kelompok kontrol dan siswa kelas VII D sebagai kelompok eksperimen.

Berdasarkan data tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

1) Kelompok kontrol

Nilai kemampuan awal pada kelas VII A selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 80 dan terendah 57. Sehingga dapat

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval 4. Hasil

perhitungan tersebut menunjukkan:

Rata-rata (M) = 65,38

Page 81: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Median (Me) = 64

Modus (Mo) = 61,3

Standar deviasi (s) = 6,37

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

kontrol disajikan pada tabel berikut

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelompok kontrol

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 80 dan terendah 57. Siswa

terbanyak memeperoleh nilai antara rentang 61-64 yaitu sebanyak 9 orang

siswa. Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

sebagai berikut:

Kelas interval Frekuensi kelas kontrol

xi Absolut Relatif

57-60 8 25% 58.5 61-64 9 28% 62.5 65-68 5 16% 66.5 69-72 6 19% 70.5 73-76 2 6% 74.5 77-80 2 6% 78.5

Jumlah 32 100%

Page 82: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 8.

2) Kelompok Eksperimen

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53.

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

perhitungan tersebut menunjukkan:

Rata

Median (Me)

Modus (Mo)

Standar deviasi (s)

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

k

Fre

ku

en

si

Gambar 8.Histogram Distribus

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53.

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

perhitungan tersebut menunjukkan:

Rata-rata (M)

Median (Me)

Modus (Mo)

Standar deviasi (s)

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

kontrol disajikan pada tabel berikut

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

58.5

Fre

ku

en

si

Histogram Distribus

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53.

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

perhitungan tersebut menunjukkan:

rata (M)

Median (Me)

Standar deviasi (s)

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

ontrol disajikan pada tabel berikut

62.5

Titik tengah interval

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Kelompok Kontrol

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53.

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

perhitungan tersebut menunjukkan:

= 64,5

= 64,9

= 66,5

= 6.48

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

ontrol disajikan pada tabel berikut

66.5 70.5

Titik tengah interval

i Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53.

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

70.5 75.5

Titik tengah interval

i Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

memiliki rentang nilai tertinggi 77 dan terendah 53. Sehingga dapat

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

79.5

i Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

Sehingga dapat

diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas dengan interval 4. Hasil

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

i Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Nilai kemampuan awal pada kelas VII D selaku kelompok kontrol

Sehingga dapat

4. Hasil

Distribusi frekuensi data nilai kemampuan awal siswa pada kompok

Page 83: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 9.

(Sumber : Data hasil penelitian)

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

terbanyak memperoleh nilai antara rentang 65

siswa.

sebagai berikut

Gambar 9.

Tabel 9.Distribusi Frekuens

Eksperimen

Kelas interval

53-56 57-60 61-64 65-68 69-72 73-77

Jumlah

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

terbanyak memperoleh nilai antara rentang 65

siswa. Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

sebagai berikut

Gambar 9.Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Kelompok Eksperimen

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

54.5

Fre

ku

en

si

Distribusi Frekuens

Eksperimen

Kelas interval Frekuensi kelas kontrol

Absolut

6 4 5 9 5 3

32

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

terbanyak memperoleh nilai antara rentang 65

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

sebagai berikut

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Kelompok Eksperimen

54.5 58.5

Titik tengah interval

Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelompok

Frekuensi kelas kontrol

Absolut Relatif

6 4 5 9 5 3

32

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

terbanyak memperoleh nilai antara rentang 65

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Kelompok Eksperimen

62.5 66.5

Titik tengah interval

i Nilai Kemampuan Awal Kelompok

Frekuensi kelas kontrol

Relatif

19% 13% 16% 28% 16% 9%

100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

terbanyak memperoleh nilai antara rentang 65-68 yaitu seban

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

66.5 70.5

Titik tengah interval

i Nilai Kemampuan Awal Kelompok

xi

54.5 58.5 62.5 66.5 70.5 75

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53.

68 yaitu seban

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

74.5

i Nilai Kemampuan Awal Kelompok

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 77 dan terendah 53. Siswa

68 yaitu sebanyak 9 orang

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai kemampuan awal

Siswa

yak 9 orang

Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal

Page 84: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Data Nilai Tes Prestasi Setelah Mendapat Perlakuan

Data nilai tes setelah mendapat perlakuan diperoleh dari nilai tes

berupa serangkaian soal-soal obyektif yang sudah teruji baik dari segi validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya. Tes diberikan pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah menyelesaikan

pembelajaran ekonomi pada pokok bahasan Mengidentifikasi kebutuhan

manusia. Berikut distribusi frekuensi berdasarkan hasil nilai setelah

mendapatkan perlakuan

1) Kelompok Kontrol

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII A selaku kelompok kontrol

yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran metode ceramah berupa

nilai tes yang diberikan pada akhir kegiatan menunjukan nilai tertinggi 84

dan terendah 61. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan:

Rata-rata (M) = 69.63

Median (Me) = 68,1

Modus (Mo) = 66,5

Standar deviasi (s) = 5,9

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

kontrol disajikan dalam tabel berikut

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol

Kelas interval Frekuensi kelas kontrol

xi Absolut Relatif

61-64 6 19% 62.5

65-68 11 34% 66.5

69-72 6 19% 70.5

73-76 4 13% 74.5

77-80 3 9% 78.5

81-84 2 6% 82.5

Jumlah 32 100%

(Sumber : Data hasil penelitian)

Page 85: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Kelompok Eksperimen

eksperimen

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

90 dan terendah 6

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunju

Rata-

Median (Me)

Modus (Mo)

Standar deviasi (s)

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

eksperimen disajikan dalam tabel

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

ekonomi tertinggi pada kelompok

Siswa terbanyak memperoleh nilai pada rentang 65

orang siswa

histogram sebagai berikut:

Gambar 10.

Kelompok Eksperimen

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII

eksperimen yang mendapat

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

dan terendah 6

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunju

-rata (M)

Median (Me)

Modus (Mo)

Standar deviasi (s)

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

eksperimen disajikan dalam tabel

0

2

4

6

8

10

12

62.5

Fre

ku

en

si

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok

Siswa terbanyak memperoleh nilai pada rentang 65

orang siswa. Data frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

histogram sebagai berikut:

Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi

Kontrol

Kelompok Eksperimen

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII

yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

dan terendah 66. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunju

= 78.5

= 78,94

= 79,83

Standar deviasi (s) = 6.81

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

eksperimen disajikan dalam tabel

62.5 66.5

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok

Siswa terbanyak memperoleh nilai pada rentang 65

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

histogram sebagai berikut:

Histogram Distribusi Frekuensi

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII

perlakuan dengan pembelajaran

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunju

78.5

= 78,94

= 79,83

= 6.81

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

eksperimen disajikan dalam tabel berikut

70.5 74.5

Titik tengah interval

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok kontrol adalah 86 dan terendah 63.

Siswa terbanyak memperoleh nilai pada rentang 65

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII

perlakuan dengan pembelajaran

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunju

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

74.5 78.5

Titik tengah interval

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai prestasi belajar

adalah 86 dan terendah 63.

Siswa terbanyak memperoleh nilai pada rentang 65-68 yaitu sebanyak 11

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

Nilai Tes Akhir Kelompok

Prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII D Selaku kelompok

perlakuan dengan pembelajaran tipe

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

dengan interval 4. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan:

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

82.5

nilai prestasi belajar

adalah 86 dan terendah 63.

68 yaitu sebanyak 11

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

Nilai Tes Akhir Kelompok

Selaku kelompok

tipe Make A Match

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

nilai prestasi belajar

adalah 86 dan terendah 63.

68 yaitu sebanyak 11

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk

Nilai Tes Akhir Kelompok

Selaku kelompok

Make A Match

berupa nilai tes yang diberikan pada akir kegiatan menunjukan nilai tertinggi

. Sehingga dapat diperoleh banyaknya kelas yaitu 6 kelas

Distribusi frekuensi data nilai prestasi belajar ekonomi pada kelompok

Page 86: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 11

Kelas interval

(Sumber : Data hasil penelitian)

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terend

memperoleh nilai pada rentang 79

frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

Gambar 11.

Fre

ku

en

si

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

Kelas interval

66-70

72-74

75-78

79-82

83-86

87-90

Jumlah

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terend

memperoleh nilai pada rentang 79

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

Gambar 11. Histogram Distribusi Fre

Eksperimen

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

68

. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

Frekuensi kelas kontrol

Absolut

6

3

6

8

4

5

32

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terend

memperoleh nilai pada rentang 79

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

Histogram Distribusi Fre

Eksperimen

B. Pengujian Prasyarat Analisis

73.5 76.5

Titik tengah interval

. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

Frekuensi kelas kontrol

Absolut Relatif

19%

9%

19%

25%

13%

16%

100

(Sumber : Data hasil penelitian)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terend

memperoleh nilai pada rentang 79-82 yaitu sebanyak 8 orang siswa.

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok

Pengujian Prasyarat Analisis

76.5 80.5

Titik tengah interval

. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

Frekuensi kelas kontrol

Relatif

19%

9%

19%

25%

13%

16%

%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terend

82 yaitu sebanyak 8 orang siswa.

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

kuensi Nilai Tes Akhir Kelompok

Pengujian Prasyarat Analisis

84.5 88.5

Titik tengah interval

. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

xi

68

73.5

76.5

80.5

84.5

88.5

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prestasi belajar ekonomi

tertinggi pada kelompok adalah 90 dan terendah 66. Siswa terbanyak

82 yaitu sebanyak 8 orang siswa.

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

kuensi Nilai Tes Akhir Kelompok

Pengujian Prasyarat Analisis

88.5

. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen

prestasi belajar ekonomi

ah 66. Siswa terbanyak

82 yaitu sebanyak 8 orang siswa. Data

kuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut

kuensi Nilai Tes Akhir Kelompok

prestasi belajar ekonomi

ah 66. Siswa terbanyak

Data

Page 87: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prasyarat analisis data penelitian yang harus dipenuhi dalam penelitian ini

adalah mean matching, varian matching, dan t-matching untuk menyamakan kedua

kelompok agar berangkat dari titik tolak yang sama sebelum dilakukan eksperimen.

Data yang dipergunakan adalah data prestasi pokok bahasan memahami manusia

sebagai mahkluk sosial dan ekonomi kelas VII.

1. Mean Matching

Diketahui rata-rata nilai awal kelompok kontrol 65,65 dan rata-rata nilai

kelompok eksperimen 64,14. Untuk perhitungan mean matching lebih rinci dapat

dilihat pada lampiran 24.

2. Varian Matching

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai varian dari kelompok

kontrol yaitu 36,41 dan kelompok eksperimen yaitu 38,85. Dari kedua varian

tersebut ternyata varian kelompok eksperimen lebih besar daripada varian

kelompok kontrol, sehingga dapat diperoleh nilai F sebesar 1,06 dan Ftabel

diperoleh 1,82 pada taraf signifikansi 5%. Untuk perhitungan Varian Matching

lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 24

3. t - Matching

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t sebesar 0,63 (perhitungan

di lampiran 24) sedangkan harga tabel menunjukkan t sebesar 1,9993 pada db = 62

dan taraf signifikansi 5% (perhitungan pada lampiran 24). Kedua kelompok

dikatakan mempunyai kesamaan jika t hitung < t tabel dan hasil perhitungan

menunjukkan bahwa thitung < ttabel atau 0,63 < 1,9993. Dengan demikian Ho

diterima dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama atau seimbang

Page 88: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Pengujian Hipotesis

Sebelum data diolah dengan t-test, diketahui rata-rata nilai akhir

kelompok kontrol 69,71 dan rata-rata nilai akhir kelompok eksperimen 78,37

(perhitungan lebih rinci pada lampiran 26). Berdasarkan perhitungan diperoleh

nilai t sebesar 6,35 yang dikemudian dikonsultasikan dengan nilai t tabel sebesar

1,9997 pada db = 61 dengan taraf signifikansi 5% (perhitungan lebih rinci pada

lampiran 26). Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan prestasi belajar siswa antara yang proses pembelajarannya dengan

menggunakan Pembelajaran tipe Make A Match dengan metode ceramah dan untuk

mengetahui metode mana yang lebih baik diterapkan.

Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen sebagai sampel dari populasi yang ada, dimana kelompok kontrol diberi

perlakuan pengajaran melalui metode ceramah dan kelompok eksperimen dengan

Pembelajaran tipe Make A Match Karena penelitian ini bersifat membandingkan

prestasi belajar antara dua kelas, maka sebelum penelitian dimulai harus dipastikan

terlebih dahulu bahwa kedua kelas berangkat dari titik yang sama. Untuk itu perlu

diadakan prasyarat analisis dengan menggunakan mean matching, varian matching,

dan t-matching. Berdasarkan hasil perhitungan mean matching kelompok kontrol

65,65 dan kelompok eksperimen 64,14. sedangkan perhitungan dari varian matching

diperoleh kelompok kontrol yaitu 36,41 dan kelompok eksperimen yaitu 38,85.

Perhitungan t-matching diperoleh thitung < ttabel yaitu 0,63 < 1,9993. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen atau dapat diartikan kedua kelas berawal dari titik yang

sama.

Page 89: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selanjutnya kedua kelompok diberi perlakuan dengan metode mengajar yang

berbeda kemudian diberikan post-test untuk pengambilan data. Data yang diperoleh

dianalisis dengan menggunakan t-test atau uji-t untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,35 > 1,9997. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar ekonomi siswa antara

kelompok kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran metode ceramah dengan kelas

eksperimen yang diberi perlakuan dengan pembelajaran metode tipe Make A Match

Rata-rata nilai post-test kelompok kontrol yaitu sebesar 69,71 dan rata-rata nilai post-test

kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,37 Berdasarkan nilai rata-rata kedua kelompok

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar menggunakan pembelajaran tipe

Make A Match lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah.

Perbedaan nilai rata-rata prestasi belajar ekonomi kedua kelas tersebut

membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran tipe Make A Match lebih baik

dibandingkan dengan metode ceramah. Dengan menggunakan pembelajaran tipe Make

A Match interaksi siswa dengan siswa lebih besar dibandingkan interaksi siswa dengan

guru. Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak belajar antara sesama siswa dalam

memecahkan persoalan dengan cara diskusi, sehingga siswa menjadi aktif dan paham

akan suatu materi. Sedangkan pada metode ceramah pembelajaran berpusat pada guru

sehingga interaksi siswa dengan guru lebih besar dan menyebabkan siswa menjadi pasif

serta malu untuk bertanya dengan guru.

Page 90: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil analisis data yang telah

dilakukan pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan bahwa Hipotesis

yang menyatakan “Ada perbedaan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi antara

pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan metode

ceramah di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012”

teruji kebenarannya. Terdapat perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

dengan metode ceramah. Hal ini ditunjukkan dengan thitung > ttabel yaitu 6,35 > 1,9997

pada taraf signifikansi 5%. Dan prestasi belajar siswa yang proses pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik dari

pada yang menggunkan metode ceramah hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas

eksperimen sebesar 78.37 sedangkan kelompok kontrol 69,71

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka implikasi

dari penelitian ini dapat diuraikan secara teoretis maupun praktis sebagai berikut

1. Implikasi Teoritis

Penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa melalui

penerapan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan Isjoni (2007 : 25)

bahwa model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk

mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh

dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis sehingga kualitas

pembelajaran akan diperoleh optimal. Sementara Anita Lie (2002: 54)

Page 91: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengungkapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match apabila

dilaksanakan secara maksimal dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa baik

itu dalam prosesnya dan hasil yang diujikan dalam evaluasi menjadi lebih baik.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode kooperatif tipe Make A

Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat digunakan

sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode pembelajaran ini

dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi

pembelajaran Selain itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan

untuk penelitian selanjutnya di lembaga pendidikan yang lain dengan mata

pelajaran yang lain pula

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian, maka peneliti mengajukan

saran-saran yang dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:

1. Kepada Siswa

a. Dikarenakan masih kurangnya perhatian siswa saat kegiatan belajar

mengajar, untuk itu siswa hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik saat guru menerangkan

materi maupun saat mengerjakan tugas.

b. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap materi.

Siswa diharapkan dapat lebih proaktif untuk mengikuti bimbingan baik dari

guru maupun sumber lain yang relevan selain itu juga perlu melakukan

kerjasama dengan siswa dalam memecahkan masalah yang kaitanya dalam

kegiatan pembelajaran

Page 92: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN …digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28170/NTk1Mjg=/Perbedaan-Prestasi-Belajar...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kepada Guru

Guru hendaknya menggunakan metode Make A Match sebagai alternatif

pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi, keaktifan, dan pemahaman siswa

sehingga prestasi belajar dapat dicapai dengan baik

3. Kepada Kepala Sekolah

Dikarenakan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran

yang bisa membuat siswa tertarik masih kurang, serta sarana dan prasarana

pembelajaran kurang memadai .Hendaknya kepala sekolah selalu berupaya

memberdayakan segenap potensi guru melalui berbagai seminar dan pelatihan

serta meningkatkan sarana dan fasilitas melalui pemberdayaan komite sekolah

maupun bantuan dari pemerintah yang dapat mendukung proses belajar mengajar

sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan

pengajaran dan materi yang disampaikan lebih mudah diterima oleh siswa.

Contohnya seperti : LCD,Komputer serta penambahan fasilitas di laboratorium

4. Kepada Peneliti

Bagi peneliti lain diharapkan melakukan penelitian yang sejenis dengan

penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan

optimal.