PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG...

236
PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN CONCEPT MAPPING DENGAN ARGUMENT MAPPING PADA KONSEP KINGDOM FUNGI (JAMUR) (Kuasi Eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH NURIDA OKTAFIA NIM: 109016100027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG...

Page 1: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG

MENGGUNAKAN CONCEPT MAPPING DENGAN ARGUMENT MAPPING

PADA KONSEP KINGDOM FUNGI (JAMUR)

(Kuasi Eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

OLEH

NURIDA OKTAFIA

NIM: 109016100027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 3: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 4: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 5: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

i

Page 6: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

ii

Page 7: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada

Rasullullah SAW tercinta beserta seluruh keluarga, sahabat dan para pengikutnya

sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan

jadwal yang telah disusun oleh penulis.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan Sarjana Program S-1 pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Nurlena, MA, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPA Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc

3. Dosen Pembimbing I Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd. yang telah membimbing,

mengarahkan dan membekali penulis dengan ilmu yang diberikannya dengan

penuh keikhlasan.

4. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran

dan keikhlasan membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA khususnya untuk Program Studi

Pendidikan Biologi UIN Syarif HIdayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,

semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari

Allah SWT.

6. Kepala SMAN 11 Tangerang Selatan, Bapak Drs. Rodani dan guru bidang studi

Biologi SMAN 11 Tangerang Selatan, Ibu Sukarlin S.Pd. yang telah membantu

penulis melaksankan penelitian di kelas X dalam mengumpulkan data.

Page 8: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

iv

7. Teristimewa untuk kedua orangtua, Ibu Nani Rochanah dan Bapak Achmad

Tjasmadi, serta Teteh Reni Indriyani, Kakak Anita Febiyanti, dan Adik Azri

Miftahul Akbar yang selalu penulis banggakan, tak henti-hentinya mendoakan,

memberikan dukungan, melimpahkan kasih sayang kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat penulis, Rusi, Novia, Rosita, dan Lina yang selalu membantu dan

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat asisten laboratorium biologi dan kimia yang selalu memberikan

semangat.

10. Teman-teman di Pendidikan Biologi ’09 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terima kasih atas kebersamaannya semoga persahabatan ini tetap abadi

selamanya.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, April 2014

Penulis

Page 9: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis ............................................................................................. 7

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 31

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 32

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 34

B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36

Page 10: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

vi

E. Instrumen Penelitian........................................................................................ 37

F. Kalibrasi Instrumen ......................................................................................... 39

G. Teknik Analisis data ........................................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 50

B. Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 61

C. Pembahasan ..................................................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 68

B. Saran ................................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 72

Page 11: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Membuat Peta Konsep ................................................... 20

Tabel 3.1 Desain Penelitian......................................................................................... 35

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data ....................................................................... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen ...................................................................................... 38

Tabel 3.4 Interpretasi Validitas ................................................................................... 40

Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas ............................................................................... 41

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran ................................................................... 42

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Beda ................................................................................ 44

Tabel 3.9 Kriteria Pola Argumentasi .......................................................................... 44

Tabel 4.1 Data nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen I dan II ......................... 50

Tabel 4.2 Hasil nilai N-Gain Kelas Eksperimen I dan II ........................................... 51

Tabel 4.3 Nilai Indikator soal Pretest dan posttest Kelas Eksperimen I dan II ........ 52

Tabel 4.4 Nilai Pembuatan Concept Mapping ........................................................... 55

Tabel 4.5 Nilai Pembuatan Argument Mapping ......................................................... 55

Tabel 4.6 Hasil Observasi siswa pada Kelas Eksperimen Concept Mapping ............. 56

Tabel 4.7 Hasil Observasi siswa pada Kelas Eksperimen Argument Mapping .......... 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen I dan II ............................ 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen I dan II ........................... 60

Tabel 5.0 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan II ........................ 62

Tabel 5.1 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan II ....................... 62

Tabel 5.2 Hasil Uji-t Data Pretest Kelas Eksperimen I dan II .................................... 63

Tabel 5.3 Hasil Uji-t Data Posttest Kelas Eksperimen I dan II .................................. 64

Page 12: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Peta Konsep Pohon Jaringan Komponen Ekosistem .................................................22

Gambar 2.2 Peta Konsep Rantai Kejadian Suksesi Primer............................................................23

Gambar 2.3 Peta Konsep Model Siklus Air ...................................................................................24

Gambar 2.4 Peta Konsep Laba-laba Pencemaran Lingkungan ......................................................25

Gambar 2.5 Contoh Pemetaan Argumen James Ostwald ..............................................................29

Gambar 2.6 Contoh Pemetaan Argumen Konsep Jamur ...............................................................29

Page 13: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Kingdom Fungi (Jamur) .......................................... 73

Lampiran 2 Uji Coba Istrumen ................................................................................... 92

Lampiran 3 Analisis Butir Soal ................................................................................... 95

Lampiran 4 Instrumen Penelitian .............................................................................. 106

Lampiran 5 RPP Kelas Eksperimen I........................................................................ 109

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Concept Mapping ...................................................... 136

Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen II ...................................................................... 137

Lampiran 8 Rubrik Penilaian Argument Mapping .................................................... 172

Lampiran 9 Data nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen I dan II .................... 175

Lampiran 10 Data skor Pretest dan Postest Kelas Eksperimen I dan II ................. 179

Lampiran 11 Perhitungan N-Gain Kelas Eksperimen I dan II ................................. 193

Lampiran 12 Perhitungan Per Indikator Pretest dan posttest Kelas Eksperimen I dan

II ......................................................................................................... 195

Lampiran 13 Nilai Pembuatan Concept Mapping .................................................... 199

Lampiran 14 Nilai Pembuatan Argument Mapping ................................................. 200

Lampiran 15 Lembar Observasi ............................................................................... 201

Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen I dan II

............................................................................................................ 215

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen I dan

II ........................................................................................................... 220

Lampiran 18 Perhitungan Uji t Pretest dan Postest ................................................. 222

Page 14: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Proses belajar

terjadi ketika siswa mendapatkan sesuatu yang dari lingkungan sekitarnya.

Dalam proses belajar, proses internal yang terlibat adalah seluruh mental

dalam menghadapi bahan belajar tertentu yang meliputi ranah-ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik.1 Menurut Lukman, “Ranah kognitif berkenaan

dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan

pemecahan masalah”.2

Pada pembelajaran IPA melibatkan ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Pada ranah kognitif, siswa diharapkan dapat memahami

konsep-konsep yang dipelajari sehingga aspek-aspek IPA seperti aspek sikap,

proses, produk, dan aplikasi diharapkan dapat muncul pada siswa setelah

mengalami proses belajar secara utuh dan dapat memahami pengetahuan

tertentu.3

Pada kegiatan belajar mengajar biologi, guru hendaknya melatih siswa

menyatukan konsep-konsep biologi sehingga menjadi sesuatu yang bermakna.

Pembelajaran biologi bertujuan agar siswa lebih memahami konsep-konsep

biologi dengan cara memperoleh atau memproses fakta, konsep, prinsip dan

prosedur yang dipelajari.4 Untuk menguasai konsep dalam suatu pembelajaran,

siswa diharuskan untuk memahami konsep terlebih dahulu yang selanjutnya

siswa dapat memproses atau terampil menggunakan konsep yang telah

dipahami. Adapun pemahaman konsep siswa akan terjadi jika siswa mampu

menentukan konsep-konsep penting dan mengaitkannya satu sama lain agar

1Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. IV, h. 7

2Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.101

3Zulfiani, et.al, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),

Cet. I, h. 46-47. 4 Ibid, h. 38.

Page 15: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2

siswa dapat melihat bahwa konsep-konsep tersebut tidak berdiri sendiri

melainkan mempunyai hubungan yang bermakna.5

Pembelajaran biologi yang dilaksanakan di sekolah selama ini belum

mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini diketahui karena pembelajaran yang

diterapkan masih berpusat pada guru, dan siswa yang masih menggunakan

cara hafalan tanpa mengerti arti dari konsep yang sedang dipelajari. Siswa

yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan

menghubungkan konsep-konsep yang telah dimilikinya.

Dalam pembelajaran biologi yang baik diperlukan struktur kognitif

yang baik pula oleh siswa dalam mengorganisasi informasi dan konsep yang

telah dipelajari. Pengorganisasian pemahaman konseptual yang baik akan

membantu kebermaknaan belajar siswa. Belajar bermakna merupakan suatu

proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

dalam struktur kognitif seseorang.6 Dengan Belajar bermakna, siswa akan

mampu mengaitkan antara informasi yang baru dengan konsep-konsep yang

sudah ada menjadi lebih mudah untuk dipelajari dan mempermudah

mempelajari hal-hal yang mirip.

Salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa dalam

belajar biologi adalah membuat pembelajaran biologi menjadi bermakna

menggunakan peta konsep (concept mapping). Peta konsep (concept

mapping) merupakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-

konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi ini merupakan

dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu

5Yustini Yusuf, et.al, “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi melalui Penggunaan

Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”, Jurnal

Biogenesis Vol.2(2), 2006. h.59. 6Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Erlangga, 2011), h. 95

Page 16: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3

unit semantik.7 Peta konsep memiliki struktur yang formal dan berhierarki

serta memiliki kata penghubung yang bertujuan menyatakan suatu hubungan

tertentu.8 Kelebihan peta konsep adalah peta konsep siswa dapat membuat

hubungan relasional antara konsep-konsep relevan dan juga dapat mengetahui

pengetahuan kognitif yang dikembangkan secara struktural oleh siswa.

Adapun kekurangan utama dari pemetaan konsep adalah bahwa mereka

membutuhkan beberapa keahlian untuk menentukan konsep-konsep yang

kompleks.9

Berdasarkan penelitian Yustini Yusuf, dengan digunakannya peta

konsep dalam pembelajaran, siswa bisa melihat materi pelajaran secara jelas

dan dapat memperlajarinya dengan lebih bermakna. Hal ini dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru

sehingga hasil belajar biologi menjadi lebih baik dan terjadi peningkatan

aktivitas dalam pembelajaran.10

Selain menggunakan peta konsep, pengajaran lain yang dapat

digunakan adalah dengan pemetaan argumen (argument mapping). Pemetaan

argumen merupakan pemetaan yang berfokus pada peta struktur inferensial

dan koneksi logis yang berfokus pada logika, bukti atau inferensial hubungan

antar proposisi.11

Kelebihan pemetaan argumen adalah berfokus pada sub-

kelas tertentu dalam suatu hubungan antara proposisi. Pemetaan argumen

memungkinkan siswa menjawab pertanyaan dengan benar. Adapun

kekurangan pemetaan argumen adalah dapat menyebabkan siswa berpendapat

7Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2004), h. 119. 8Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the differences

and do they matter?, High educ DOI 10.1007/s10734-010-9387-6, 2010, p.5. 9 Ibid., h. 7

10Yustini Yusuf, Op.cit., p. 63.

11Tim Van Gelder, What is Argument Mapping?, Encyclopedia of the Mind, (Thousand Oaks, CA:

Sage), Volume expected to appear in 2011, p.1.

Page 17: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4

terlalu banyak.12

Berdasarkan penelitian I wayan Redhana, pemebelajaran

dengan pemetaan argumen dapat berlangsung secara sistematis dan bermakna,

serta mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.13

Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti perbedaan penguasaan

konsep siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping

dalam pembelajaran mengenai konsep kingdom fungi (jamur). Berdasarkan

uraian di atas penulis mencoba membandingkan penggunaan concept mapping

(Eksperiman I) dan argument mapping (Eksperimen II) dalam pembelajaran

untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep biologi antara yang

diajarkan menggunakan concept mapping dan argument mapping. Terkait

permasalah di atas, penulis membahas mengenai judul: “Perbedaan

Penguasaan Konsep Antara Siswa yang Menggunakan Concept Mapping

dengan Argument Mapping pada Konsep Kingdom Fungi (Jamur).”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan siswa menentukan dan mengaitkan

konsep-konsep penting dalam biologi

2. Rendahnya penguasaan konsep siswa terhadap materi Biologi

3. Belum banyak penelitian untuk melihat perbedaan penguasaan

konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dan

argument mapping dalam pembelajaran.

12

Martin Davies, Op.cit., p. 9 13

I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Topik Laju Reaksi.” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid

43 no. 17, 2010, h. 148.

Page 18: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi

pada:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester ganjil tahun ajaran

2013/2014 di SMAN 11 Tangerang Selatan.

2. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan hasil

belajar dari tes kognitif siswa.

3. Penggunaan argument mapping dalam penelitian ini merupakan peta

argumentasi yang sederhana karena belum banyak penelitian yang

menggunakan argument mapping.

4. Penguasaan konsep yang dinilai mencakup aspek kognitif mulai dari C1

sampai dengan C4.

5. Konsep biologi dalam penelitian ini adalah Kingdom Fungi (Jamur).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah.

1. Apakah terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang

menggunakan Concept Mapping dengan Argument Mapping pada konsep

fungi (jamur)?

2. Apakah argument mapping lebih baik dari concept mapping?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan Concept

Mapping dengan Argument Mapping pada konsep Kingdom Fungi (Jamur) di

SMAN 11 Tangerang Selatan.

Page 19: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

6

F. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk:

1. Guru

Khususnya bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan

penggunaan Concept Mapping dan Argument Mapping sebagai salah satu

alternative dalam pembelajaran.

2. Siswa

Untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep,

melatih keterampilan sains, menciptakan belajar bermakna, dan

mengembangkan kemampuan kognitif yang dimiliki.

3. Pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk diadakan

penelitian lebih lanjut.

4. Peneliti

Penelitian ini dapat menyampaikan informasi tentang perbedaan

penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping

dengan argument mapping.

Page 20: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Kajian Teoretis Penguasaan Konsep

a. Pengertian Konsep

Menurut Oemar hamalik, “Suatu konsep adalah suatu kelas

atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli adalah

objek-objek atau orang. Konsep bukan stimulus khusus, melainkan

kelas stimuli”.1 Menurut Dahar, Konsep-konsep dapat berbeda

dalam tujuh dimensi, yaitu sebagai berikut.

1) Atribut. Setiap konsep mempunyai sejumlah atribut yang

berbeda. Contoh-contoh konsep harus mempunyai atribut yang

relevan, termasuk juga atribut yang tidak relevan.

2) Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau

terhubungnya atribut-atribut itu. Berikut tiga macam struktur

yang dikenal.

a) Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya

terdapat dua atau lebih sifat sehingga dapat memenuhi

syarat sebagai contoh konsep.

b) Konsep disjungtif, yaitu konsep yang didalamnya satu dari

dua atau lebih sifat harus ada.

c) Konsep relasional, yaitu konsep yang menyatakan

hubungan tertentu antara atribut konsep.

3) Keabstrakan. Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret atau

konsep itu terdiri atas konsep-konsep yang lain.

4) Keinklusifan. Ini ditunjukkan pada jumlah contoh yang terlibat

dalam konsep itu.

1Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2005), Cet. IV, h. 161.

Page 21: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

8

5) Generalisasi atau keumumuan. Bila diklasifikasikan, konsep

dapat berbeda dalam posisi superordinat atau subiordinatnya.

Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang dapat

dibuat dengan konsep lainnya.

6) Ketepatan. Ketepatan suatu konsep menyangkut apakah ada

sekumpulan aturan untuk membedakan contoh dengan

mencontoh suatu konsep.

7) Kekuatan. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana

orang setuju bahwa konsep itu penting. 2

Menurut Dahar, “Konsep adalah suatu abstraksi yang

mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang

mempunyai atribut yang sama”.3 Jadi, konsep merupakan suatu

hasil dari penyimpulan terhadap sesuatu hal yang mewakili sesuatu

hal tersebut berdasarkan ciri-ciri yang sama.

b. Ciri-ciri Konsep

Ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu konsep menurut Oemar adalah

sebagai berikut.

1) Atribut Konsep

Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara

konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Adanya

keragaman antara konsep-konsep ditandai oleh adanya atribut

yang bebeda.

2) Atribut nilai-nilai.

Adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut.

Konsep menjadi bermacam-macam karena jumlah nilai yang

berbeda. Misalnya konsep manusia mempunyai dua nilai yakni

laki-laki dan perempuan. Jika atribut konsep sangat luas, maka

2Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), Cet. 14,

h. 62-63. 3Ibid.

Page 22: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

9

konsep tersebut dapat saja diidentifikasi berdasarkan atribu-

atribut lainnya

3) Jumlah atribut

Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep

dengan konsep lainnya. Semakin kompleks suatu konsep,

semakin banyak jumlah atributnya dan semakin sulit untuk

dipelajari. Untuk kemudahan jumlah atribut itu hendaknya

diperkecil dengan cara kombinasi atau mengurai perhatian

terhadap sejumlah atribut yamh dinilai tidak begitu penting.

4) Kedominan atribut

Kedominan atribut menunjukkan pada kenyataan bahwa

beberapa atribut lebih dominan (obvisious) daripada yang

lainnya. Dominan menunjuk kepada konsep sebagaimana

atribut. Konsep dominan memiliki atribut dominan. Jika

atributnya nyata, maka lebih mudah menguasai konsep dan jika

atributnya tidak nyata, maka sulit untuk menguasai suatu

konsep. 4

c. Perolehan Konsep

Menurut Ausubel, konsep diperoleh dengan dua cara, yaitu

pembentukan konsep dan asimilasi konsep. Pembentukan konsep

dapat disamakan dengan belajar konsep konkret sebelum anak-

anak masuk sekolah, sedangkan asimilasi konsep merupakan cara

utama untuk memperoleh konsep selama dan sesudah sekolah.5

1) Pembentukan Konsep

Banyak konsep yang sudah bekembang sejak kecil, akan

tetapi konsep-konsep itu akan termodifikasi karena

pengalaman. Pembentukan konsep merupakan proses induktif.

Pembentukan konsep mengikuti pola contoh/aturan atau pola

4Oemar, Hamalik. Op.cit., h. 162-163.

5Ratna Wilis Dahar, Op.cit., 64.

Page 23: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

10

“egrule” (eg = examples = contoh). Anak yang belajar pada

sejumlah contoh dan non contoh pada konsep tertentu, melalui

proses diskriminasi dan abstraksi, ia menetapkan suatu aturan

yang menentukan kriteria untuk konsep tertentu.6

2) Asimilasi Konsep

Untuk memperoleh konsep melalui proses asimilasi, orang

yang belajar harus sudah memperoleh definisi formal konsep

itu. Suatu definisi formal suatu kata menunjukkan kesamaan

dengan konsep tertentu dan membedakan kata itu dari konsep

lainnya.7

d. Kegunaan Konsep

Belajar konsep berguna dalam rangka pendidikan siswa

atau paling tidak mempunyai pengaruh tertentu. Adapaun

kegunaan konsep, yaitu sebagai berikut:

1) Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan.

2) Konsep-konsep membantu kita untuk mengidentifikasi

objek-objek yang ada disekitar kita

3) Konsep membantu untuk mempelajari sesuatu yang baru,

lebih luas, dan lebih maju.

4) Konsep mengarahkan kegiatan instrumental.

5) Konsep memungkinkan pelaksanakan pengajaran.

6) Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang

berbeda dalam kelas yang sama. 8

e. Prosedur Pengajaran Konsep

Ada tujuh langkah yang perlu diikuti dalam mengajarkan

konsep yang dikemukakan oleh Oemar, yaitu:

6Ibid.

7Ibid., h. 65.

8Oemar Hamalik, Op.cit., 164-166.

Page 24: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

11

Langkah ke-1: Tetapkan perilaku yang diharapkan

diperoleh oleh siswa setelah mempelajari konsep.

Dalam rangka mempelajari konsep, yang dimaksud

dengan perilaku yang diharapkan adalah kemampuan

mengidentifikasi dengan tepat dan benar contoh-contoh konsep

yang baru. Untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui

suatu konsep, paling tidak ada empat hal yang dapat

diperbuatnya, yaitu sebagai berikut.

a. Ia dapat menyebutkan nama-nama contoh-contoh konsep

bila dia melihatnya.

b. Ia dapat menyatakan ciri-ciri (properties) konsep tersebut.

c. Ia dapat memilih, membedakan antara contoh-contoh dari

yang bukan contoh.

d. Ia mungkin lebih mampu memecahkan masalah yang

berkenaan dengan konsep tersebut.

Langkah ke-2: Mengurangi banyaknya atribut yang

terdapat dalam konsep yang kompleks dan menjadi atribut-

atribut penting domninan.

Guru perlu melakukan kajian terhadap konsep dan

menetapkan yang mana yang akan diajarkan kepada siswa.

Setelah itu guru mengajarkan konsep tersebut. Ada dua cara

untuk mengurangi jumlah atribut dan konsep yang kompleks.

a. Mengenali beberapa atribut dan memfokuskan pada atribut

yang dianggap paling penting.

b. Mengkodifikasi atribut-atribut menjadi beberapa

pola/bentuk.

Langkah ke-3: Menyediakan mediator verbal yang berguna

bagi siswa.

Pada langkah ini guru terlebih dahulu perlu mengetahui

sampai mana pengetahuan siswa tentang konsep. Gagasan-

gagasan yang telah dipahami oleh siswa sebenarnya merupakan

Page 25: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

12

pengetahuan prerequisite. Untuk mengetahui tingka

pemahaman siswa tentang prerequisite tersebut, guru perlu

melakukan atau memberikan tes awal kepada semua siswa. Bila

ternyata ada sejumlah siswa yang tidak mengetahui suatu

konsep yang diperlukan sebagai prerequisite, guru dapat

menggunakan salah satu atau beberapa prosedur berikut ini.

a. Bila semua siswa belum memahami konsep, maka

keseluruhan siswa perlu diadakan review.

b. Siswa yang telah mengetahui konsep bertindak sebagai tutor

terhadap siswa lainnya, terutama jika jumlah yang telah

mengetahui dan yang belum mengetahui konsep

seimbang/sama.

c. Pertanyaan-pertanyaan pada tes disertai kunci dari sumber

referensi yang dapat digunakan secara bebas oleh siswa

sendiri.

d. Memberikan review kepada siswa secara individual.

Langkah ke-4: Memberikan contoh-contoh yang positif dan

yang negatif mengenai konsep.

Contoh-contoh positif dan negatif tentang konsep adalah

kondisi yang penting dalam mempelajari konsep. Suatu konsep

contoh positif adalah sesuatu yang berisikan atribut-atribut

tentang konsep. Suatu konsep negatif adalah sesuatu yang tidak

berisikan satu atau lebih atribut.

Dalam menggunakan contoh-contoh hendaknya

mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

a. Banyaknya contoh-contoh positif dan negatif yang

dipergunakan dalam mengajarkan suatu konsep

b. Derajat kemanfaatan daripada contoh-contoh tersebut

c. Derajat kenyataan (realisme) yang terkandung dalam contoh-

contoh yang digunakan.

Page 26: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

13

Langkah ke-5: Menyajikan contoh-contoh

Ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam menyajikan

contoh-contoh kepada siswa, yaitu sebagai berikut.

a. Penyajian bertahap (succive presentation), suatu contoh

dipertunjukkan, dan setelah dua puluh detik kemudian

dipertunjukkan contoh lainnya.

b. Kondisi fokus, dua contoh disajikan bersama-sama, misalnya

dua contoh positif atau satu yang positif dan satu lagi yang

negatif.

c. Penyajian simultan, tiap contoh baru dipertunjukkan bersama

dengan contoh yang telah dipertunjukkan sebelumnya.

Langkah ke-6: Sambutan siswa dan penguatan

(reinforcement)

Dalam belajar konsep, penguatan terutama memberikan

informasi balikan agar siswa dapat memisahkan antara contoh

positif dan yang negatif, dan merumuskan hubungan antara

macam-macam atribut. Penguatan yang lebih banyak dan sering

akan lebih mempercepat belajar konsep dibandingkan dengan

melakukan penguatan secara sebagian-sebagian. Disamping itu,

penguatan yang berintensitas tinggi akan lebih efektif untuk

mempelajari konsep-konsep yang sulit, penguatan verbal kurang

efektif dibandingkan dengan penguatan auditoris.

Langkah ke-7: Menilai belajar konsep

Langkah ini menekankan pada aspek penyimpulan

(generalisasi) tentang sejauh mana siswa telah memahami

sesuatu. Langkah ini berfungsi sebagai kegiatan penilainan

terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat

berfungsi sebagai penguatan atau umpan balik untuk perbaikan

selanjutnya.9

9Ibid., h. 166-169.

Page 27: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

14

f. Penguasaan Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Penguasaan

adalah pemahaman, atau kesanggupan untuk menggunakan

pengetahuan dan kepandaian”.10

Penguasaan konsep dapat

diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan seseorang untuk

menggunakan pengetahuan dan kepandaiannya. Pemahaman

adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan siswa mampu

memahami konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam

hal ini, siswa tidak hanya hafal secara verbal tetapi memahami

konsep dari masalah atau fakta.11

Penguasaan konsep merupakan tingkat kemampuan yang

mengharapkan siswa mampu memahami konsep, situasi dan fakta

yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan menggunakan

kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya

tanpa mengubah arti.

Penguasaan konsep seseorang mampu membedakan anatara

benda yang satu dengan benda yang lain, peristiwa yang satu

dengan peristiwa yang lain. Dengan menguasai konsep, siswa

mampu menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep tertentu.

Dengan demikian konsep-konsep itu sangat penting bagi manusia

dalam berpikir.12

Penguasaan konsep sangat penting dimiliki oleh siswa yang

telah mengalami proses belajar. Penguasaan konsep yang dimiliki

siswa dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan

yang berkaitan dengan konsep yang dimiliki. Penguasaan konsep

merupakan hasil belajar yang penting pada ranah kognitif. Domain

10

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2008), h.1. 11

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 15, h. 44. 12

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2011),

cet. 4, h. 158.

Page 28: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

15

kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan

berfikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Pada domain ini

terdapat enam tingkatan dari yang paling rendah hingga yang

paling kompelks. Tingkatan kemampuan pada domain kognitif,

yaitu:

1) Mengingat (Remember)

Mengingat diartikan sebagai mengeluarkan kembali

pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang.

Mengingat terdiri atas 2 macam, yaitu mengenali (regonize)

dan mengingat kembali (recall)

2) Memahami (Understand)

Memahami artinya menyusun makna dari pesan-

pesan pembelajaran, mencakup komunikas oral, tertulis,

dan grafis. Kemampuan memahami terdiri dari hal-hal

berikut, antara lain menginterpretasikan, memberikan

contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan.

3) Menerapkan (Apply)

Menerapkan artinya menggunakan prosedur dalam

suatu situasi tertentu. kemampuan menerapkan terdiri dari

melakukan dan mengimplementasikan.

4) Menganalisis (Analyze)

Menganalisis artinya menguraikan sesuatu ke dalam

bagian-bagian dan menentukan bagaimana hubungan antara

bagian-bagian tersebut dan antara bagian-bagian tersebut

dengan struktur keseluruhan atau tujuan. Kemampuan

menganalisis antara lain memisahkan, mengorganisasikan,

dan mengatribusikan.

Page 29: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

16

5) Mengevaluasi (Evaluate)

Mengevaluasi artinya membuat penilaian

berdasarkan suatu kriteria atau standar tertentu. kriteria

yang paling sering digunakan adalah kualitas, keefektifan,

efisiensi, dan konsistensi. Kemampuan mengevaluasi terdiri

atas kemampuan mengecek, dan mengkritik.

6) Mencipta (Create)

Mencipta artinya memadukan berbagai elemen

untuk membentuk sesuatu yang koheren atau berfungsi;

mereorganisasi elemen-elemen kedalam suatu pola atau

struktur baru. Kemampuan mencipta terdiri atas

kemampuan menyusun hipotesis alternative, merencanakan,

mendesain, dan memproduksi serta membangun.13

Menurut Piaget, setiap individu sejak kecil sudah memiliki

kemampuan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Cara

mengkonstruksi pengetahuan menurut Piaget dilakukan melalui

proses asimilasi dan akomodasi terhadap skema yang sudah ada.

Skema adalah struktur kognitif yang terbentuk melalui proses

pengalaman.14

Asimilasi adalah proses penyempurnaan skema

sedangkan akomodasi adalah proses mengubah skema yang sudah

ada sehingga terbentuk skema baru. Asimilasi dan akomodasi

terbentuk berkat pengalaman siswa.15

Menurut Bell, belajar terjadi dalam empat fase yang

berurutan yaitu:

1. Apprehending phase (fase pemahaman) yaitu fase balajar

yang pertama dimana siswa menyadari adanya stimulus atau

sekumpulan yang disajikan di dalam situasi belajar. Kesadaran itu

13

Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.

101-103. 14

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:

Kencana, 2006), h. 123-124. 15

Ibid., h.257.

Page 30: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

17

akan mengantarkan siswa untuk mengerti karakteristik kumpulan

stimulus itu. Segala sesuatu yang dipahami siswa tersebut akan di

”kode” kan tersendiri oleh setiap individu dan dicatat dan disimpan

dalam ingatan.

2. Acquisition phase (fase penguasaan) merupakan fase belajar

kedua dimana siswa sedang memperoleh atau memproses fakta,

ketrampilan, konsep atau prinsip yang dipelajari.

3. Storage phase (fase ingatan) merupakan fase dimana setelah

seseorang memperoleh suatu pengetahuan baru, pengtahuan itu

harus disimpan atau diingat.

4. Retrieval phase (fase pengungkapan kembali) adalah fase belajar

dimana kemampuan siswa untuk menyebutkan kembali informasi

yang telah diperoleh dan disimpan dalam ingatan. 16

Menurut Wirsanto, ciri-ciri siswa yang sudah menguasai

konsep adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui ciri-ciri suatu konsep

b. Mengenal beberapa contoh dan bukan contoh dari konsep

tersebut

c. Mengenal sejumlah sifat-sifat dan esensinya

d. Dapat menggunakan hubungan antar konsep

e. Dapat mengenal hubungan antar konsep

f. Dapat mengenal kembali konsep itu dalam berbagai situasi

g. Dapat menggunakan konsep untuk menyelesaikan

masalah.17

Berdasarkan uraian di atas, Untuk membangun suatu konsep, siswa

harus melakukan pengamatan atau membayangkan sesuatu yang konkret

terlebih dahulu. Siswa dikatakan dapat membangun konsep jika siswa

tersebut dapat membedakan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh

16

Nuri Rokhayati, “Peningkatan Penguasaan Konsep Matematika melalui Model Pembelajaran

Guided Discovery-Inquiry pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Sleman”, Skripsi Pada Universitas

Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2010. 17

Ibid.

Page 31: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

18

dari suatu ide abstrak. Fase penguasaan konsep merupakan fase yang

berada setelah pemahaman dalam aspek kognitif. Hal ini berarti bahwa

untuk menguasai konsep dalam suatu pembelajaran, siswa diharuskan

untuk memahami konsep terlebih dahulu yang selanjutnya siswa dapat

memproses atau terampil menggunakan konsep yang telah dipahami.

2. Kajian Teoretis Peta Konsep (Concept Mapping)

a. Pengertian Concept Mapping

Menurut Martin, “Peta konsep (Concept Mapping) adalah

ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah

konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori

yang sama”.18

Menurut Dahar, Peta konsep digunakan untuk

menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam

bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua

atau lebih konsep-konsep yang digunungkan oleh kata-kata dalam

suatu unit semantik.19

Dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu peta konsep

hanya terdiri atas dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata

penghubung untuk membentuk suatu proposisi. Belajar bermakna

akan lebih mudah terjadi jika konsep-konsep yang baru dikaitkan

pada konsep yang lebih inklusif, sehingga peta konsep harus

disusun secara hierarki. Ini berarti konsep yang inklusif ada di

puncak peta, dan makin ke bawah konsep-konsep diurutkan makin

menjadi lebih khusus.20

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa peta konsep merupakan hubungan antara konsep yang satu

dengan konsep yang lainnya yang dihubungkan dengan kata-kata

penghubung sehingga membentuk sesuatu yang bermakna.

18

Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2011), Cet.4, h. 158. 19 Zulfiani, dkk., Op.cit h. 28.

20Ibid., h. 31.

Page 32: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

19

b. Ciri-ciri Concept Mapping

Menurut Dahar, ciri-ciri peta konsep adalah sebagai

berikut:

1) Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk

memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-prosposisi suatu

bidang studi. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat

melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang

studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih

bermakna.

2) Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu

bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah

yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proposional

antara konsep-konsep.

3) Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti

ada konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang

lain.

4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep

yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta

konsep tersebut. 21

Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka peta

konsep disusun secara hierarki dan teratur. Peta konsep diturunkan

dari konsep yang inklusif berada diatas, kemudian diturunkan

hingga menjadi konsep-konsep yang paling khusus.

c. Cara Membuat Concept Mapping

Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu

sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting

atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain.22

Menurut

21

Zulfiani. Op.cit., h. 31. 22

Trianto, Loc.cit., h. 159.

Page 33: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

20

Gorge Posner dan Alan Rudinitsky, “Peta konsep mirip peta jalan,

namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan antar ide-

ide, bukan hubungan antar tempat”.23

Untuk membuat suatu peta

konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang

berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut

dalam suatu pola logis.

Arandes memberikan langkah-langkah dalam membuat peta

konsep sebagai berikut:24

Tabel 2.1 Langkah-langkah Membuat Peta Konsep

Langkah 1 Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi

sejumlah konsep. Contoh, ekosistem.

Langkah 2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder

yang menunjang ide utama. Contoh, individu, populasi, dan

komunitas.

Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama di tengah atau puncak peta

tersebut.

Langkah 4 Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama

yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut

dengan ide utama.

Menurut Dahar, beberapa langkah membuat peta konsep,

yakni:

1) Pilihlah suatu bacaan dari buku pelajaran,

2) Tentukan konsep-konsep yang relevan,

3) Urutkan konsep-konsep itu dari yang paling inklusif ke yang

paling tidak inklusif atau contoh-contoh,

4) Susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan

konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling

tidak inklusif,

23

Ibid., 159-160. 24

Ibid., 160.

Page 34: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

21

5) Hubungkanlah konsep-konsep itu dengan kata atau kata-kata

penghubung. 25

d. Macam-macam Concept Mapping

Menurut Nur, peta konsep ada empat macam, yaitu pohon

jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep

siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider

concept map).26

1) Pohon jaringan (Network Tree)

Pada peta konsep pohon jaringan, konsep-konsep yang

telah ditentukan dibuat dalam bentuk persegi empat, sedangkan

beberapa kata yang lain dituliskan pada garis-garis penguhubung

pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada peta konsep

menunjukkan hubungan ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada

garis memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pohon jaringan

cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a)

menunjukkan sebab akibat, (b) suatu hierarki, (c) prosedur yang

bercabang, dan (d) istilah-istilah yang berkaitan yang dapat

digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

25

Zulfiani, Op.cit., h. 31-32. 26

Trianto, Op.cit., h. 160-165.

Page 35: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

22

Contoh peta konsep model pohon jaringan dapat dilihat

pada gambar 2.1 berikut ini.

Terdiri dari

Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan Jenis makanan

Contoh

contoh contoh

Gambar 2.1 Peta Konsep Pohon Jaringan Komponen Ekosistem

Sumber : Trianto, 2010

2) Rantai Kejadian (Events Chain)

Menurut Nur, peta konsep rantai kejadian dapat digunakan

untuk memberikan suatu urutan kejadian. Langkah-langkah dalam

suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Dalam

membuat rantai kejadian, pertama-tama temukan satu kejadian

yang mengawali rantai itu. Kejadian ini disebut kejadian awal.

Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam rantai itu dan

lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. Rantai kejadian cocok

digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a)

memberikan tahap-tahap dari suatu proses; (b) langkah-langkah

dalam suatu prosedur linier; dan (c) suatu urutan kejadian.

Komponen Ekosistem

Biotik Abiotik

Produsen

Konsumen Dekomposer

Herbivor Karnivor Omnivor

Kelinci Harimau Manusia

Air, Tanah, Cahaya

matahari

Page 36: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

23

Contoh peta konsep model rantai kejadian dapat dilihat

pada gambar 2.2 berikut ini.

Kejadian awal

Gambar 2.2 Peta Konsep Rantai Kejadian Suksesi Primer

Sumber : Trianto, 2010

3) Peta Konsep Siklus (Cycle Concept Map)

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak

menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rangkaian

itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Karena tidak ada

hasil dan kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke

kejadian awal, siklus itu berulang terus-menerus.

Batuan lava yang mendingin

Melapukkan batuan

Tumbuhan Lumut

Semak-semak

Tumbuhan perintis

Hutan

Page 37: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

24

Contoh peta konsep model siklus dapat dilihat pada gambar

2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Peta Konsep model siklus air

Sumber : Trianto, 2010

4) Peta Konsep Laba-laba (Spider Concept Map)

Peta konsep laba-laba digunakan untuk curah pendapat.

Curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga

dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Ide-

ide ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas

hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok

digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) tidak

menurut hierarki, (b) kategori yang tidak paralel; dan (c) hasil

curah pendapat. Contoh Peta konsep model laba-laba dapat dilihat

pada gambar 2.4 berikut ini.

Biologis Air

Fisik Tanah

Kimiawi Udara

Suara

Penipisan lapisan ozon Daur ulang

Hujan asam Reboisasi

Gambar 2.4 Peta Konsep Laba-laba Pencemaran Lingkungan

Sumber : Trianto, 2010

Pencemaran Lingkungan

Air

Kondensasi Evaporasi

Uap air

Page 38: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

25

e. Kegunaan Concept Mapping

Tujuan peta konsep dalam pendidikan menurut Zulfiani,

diantaranya sebagai berikut:

1) Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa

Belajar bermakna membutuhkan usaha yang sungguh-

sungguh dair pihak siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru

dengan konsep-konsep relevan yang telah dimiliki. Guru harus

mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa waktu

pelajaran baru akan dimulai, sedangkan siswa diharapkan dapat

menunjukkan konsep apa yang telah mereka miliki untuk pelajaran

baru.

Pendekatan guru dalam hal ini ialah memilih satu konsep

utama dari pokok bahasan baru yang akan dibahas. Para siswa

diminta untuk menyusun peta konsep yang memperlihatkan semua

konsep yang dapat kaitan pada konsep utama itu, serta

memperlihatkan pula hubungan-hubungan antara konsep yang

mereka gambar itu. Lalu para siswa diminta menambahkan konsep-

konsep dan mengaitkan konsep-konsep itu hingga membentuk

proposisi yang bermakna. Berdasarkan peta konsep yang

dihasilkan oleh para siswa, guru dapat mengetahui sejauh mana

pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan

diajarkan.

2) Mempelajari cara belajar

Peta konsep yang sesungguhnya harus dibuat oleh siswa

untuk menolong siswa itu belajar. Peta konsep mengungkaokan

konsep-konsep dan propsisi-proposisi yang dimiliki seseorang,

maka guru dan siswa demikian pula antara siswa dapat saling

berdiskusi untuk saling mengemukakan mengapa suatu hubungan

proposional itu baik atau sahih. Dengan cara ini dapat diketahui

kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru dapat

menyarankan agar siswa bersangkutan lebih baik dalam belajar.

Page 39: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

26

3) Mengungkapkan konsepsi salah

Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi yang salah

(misconception) yangterjadi pada siswa. Konsepsi salah biasanya

timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang

mengakibatkan proposisi yang salah.

4) Alat evaluasi

Peta konsep dapat diguanakan sebagai alat evaluasi. Novak

(1985) memperhatikan empat kriteria penilaian yaitu: (1) kesahihan

proposisi, (2) adanya hierarki, (3) adanya kaitan silang, (4) adanya

contoh-contoh. 27

3. Kajian Teoritis Peta Argumen (Argument Mapping)

a. Pengertian Argument Mapping

Sebuah peta argumen adalah diagram yang menangkap

struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks.28

Melalui pembuatan peta argumen siswa diharapkan memperoleh

pengalaman menganalisis dan mengevaluasi premis dan klaim dan

hubungan antara keduanya.29

Menurut Martin Davies, Pemetaan Argumen merupakan

pemetaan yang berfokus pada peta struktur inferensial dan koneksi

logis yang dapat memberi penjelasan struktur yang disimpulkan

dari sebuah argumen.30

Menurut Van Gelder, Peta argumen dapat meningkatkan

kemampuan siswa mengartikulasikan, memahami, dan

mengkomunikasikan penalaran sehingga dapat memacu

keterampilan berpikir kritis siswa. Peta argumen membuat

informasi lebih mudah diproses oleh pikiran dengan menggunakan

27

Zulfiani, Op.cit., h. 32-33. 28

Joe Lau & Jonathan Chan, [TUTORIAL A09] Argument mapping, 2013,

http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php.

29

I Wayan Redhana, Op.cit., h.147. 30

Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the

differences and do they matter?, High educ DOI 10.1007/s10734-010-9387-6, 2010, p.2.

Page 40: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

27

sejumlah sumber representasi yang lebih luas (seperti warna, garis,

bentuk, dan posisi).31

Pengertian lain menurut Otswald mengenai pemetaan

argument, yakni:

An argument map is a spatial representation of an

argument that allows us to visualize its logical structure. Such

maps allow us to clearly see exactly how each part of an argument

relates to every other part – how a main conclusion is supported by

reasons, which in turn are supported by their own reasons, which

in turn are supported by their own reasons, and so on. Argument

maps illustrate this logical structure in box-and-arrow form.32

Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka

Argument Mapping adalah cara visual untuk menunjukkan struktur

logis dari suatu argument, baik argument sederhana maupun

argument kompleks. Peta argumen dapat membantu siswa

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan

konseptual.

b. Cara Membuat Argument Mapping

Sebuah peta argumen biasanya adalah berupa diagram

“kotak dan anak panah” dengan kotak sesuai dengan proposisi dan

panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan bukti. Pemetaan

argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti pemetaan

pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti

yang logis atau kesimpulkan diantara proposisi.33

Pemetaan argumen dilakukan dalam berbagai cara. Setiap

pendekatan tersebut dilihat dalam membuat komitmen pada tiga

tingkat yang berbeda, yakni:

31

I wayan Redhana, Loc.cit., h.147. 32

Ostwald, Argument Mapping, Teaching Excellence, 2007, p.1. 33

Tim Van Gelder, Argument Mapping, Encyclopedia of the Mind, 2011, p.1.

Page 41: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

28

1) Argumentasi teori dan bidang terkait seperti logika informal,

berpikir kritis, dan retorika memberikan kerangka teoritis untuk

setiap gaya pemetaan argumen.

2) Pendekatan harus mengadopsi konvensi visual untuk

menampilkan argumen sesuai dengan teori. Dari berbagai

dimensi seperti bentuk, warna, dan garis, perancang skema

harus memilih cara untuk menunjukkan bahwa satu proposisi

mendukung yang lain. Konvensi harus menghasilkan peta yang

tidak hanya secara teoritis tetapi juga memadai: komunikatif

efektif, benar menyampaikan kepada pembaca struktur

argumen dan isu-isu terkait, interaksi dukungan (konstruksi dan

modifikasi), dan menyenangkan mata.

3) Membuat peta argumen membutuhkan sumber daya dan

teknologi dari beberapa jenis. Teknologi yang paling jelas dan

mudah diakses adalah pena dan kertas atau papan tulis.

Pemetaan argumen yang serius sekarang dilakukan dengan

menggunakan alat-alat komputer yang dirancang khusus. 34

Menurut Jamel Ostwald, pada bagian pertama/atas sebuah

peta argument berisi anggapan. Hal ini diikuti dalam contoh

dengan klaim pendukung (di bawah kata “karena”) dan keberatan

(di bawah kata “tapi”). Klaim dukungan atau keberatan (yang

menjadi sanggahan ketika mereka keberatan terhadap keberatan):

Dalam perangkat lunak, klaim, keberatan dan sanggahan berwarna

berbeda. Dasar kotak yang menyediakan pertahanan untuk klaim

terminal, disediakan pada akhir pohon argumen.

Keberatan dan sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan

pada setiap titik di peta (dalam warna yang berbeda untuk

identifikasi visual lebih mudah). Dasar kotak pada titik-titik

terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di tempat kurung

34

Ibid., p. 1-2.

Page 42: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

29

disediakan. Beberapa bukti telah disediakan (seperti

'”statistik”,”pendapat ahli”, dan”kutipan”).

Pemetaan argumen menurut Ostwald dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Karena Tetapi

Karena Tetapi Karena Tetapi

Gambar 2. Contoh pemetaan argument

Sumber: Jamel Ostwald, 2006

Posisi: Masalah utama: untuk

diterima atau ditolak

Alasan:Informasi yang secara langsung

mendukung posisi.

Keberatan: Informasi yang keberatan

terhadap posisi di atas

Alasan: Informasi

cadangan alasan

di atas

Alasan: Informasi

langsung

cadangan alasan di

atas

keberatan: Informasi

yang menghitung

terhadap resiko

alasan di atas

keberatan: Informasi

yang menghitung

langsung terhadap

resiko alasan di atas

Page 43: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

30

Karena Tetapi

Karena Tetapi Karena Tetapi

Gambar 2. Pemetaan Argumen (Argument Mapping)

Pada Konsep Jamur

c. Manfaat Argument Mapping

Keuntungan-keuntungan pembuatan peta argumen

diungkapkan oleh Ostwald meliputi: (1) tayangan struktur argumen

sangat efisien, yaitu peta argumen dapat meringkaskan beberapa

halaman dari debat atau isu kompleks ke dalam peta tunggal; (2)

tayangan struktur argumen dapat ditampilkan dengan jelas, yaitu

argumen ditranslasi dari bentuk teks ke dalam bentuk peta yang

merupakan praktik keterampilan berpikir kritis yang sangat baik;

dan (3) masing-masing ko-premis dapat ditunjukkan secara

eksplisit, yaitu peta argumen akan memacu siswa mengidentifikasi

asumsi yang tidak dinyata-kan dan meminta bukti untuk masing-

masing komponen dari argumen.35

Keuntungan pemetaan argumen adalah berfokus pada kelas

sub-hubungan. Pemetaan Argumen menjelaskan konsep argument

35

I wayan Redhana, Loc.cit.

Makanan yang mengandung

jamur dapat membahayakan

kesehatan tubuh.

Jamur memiliki kandungan senyawa-

senyawa kimia berbahaya yang berpotensi

menimbulkan efek toksik bagi kesehatan.

Banyak makanan mengandung jamur

yang tidak membahayakan tubuh

Mengandung

senyawa kholin,

falin, atropine, dan

asam helvet yang

sangat mematikan

Jamur memiliki

Kandungan lemak

lebih tinggi dari

daging sehingga

baik untuk

kesehatan

Tidak semua

jamur

mengandung

senyawa toksik

tersebut.

Jamur juga banyak

mengandung

fosfor, besi,

kalsium, vitamin B,

vit. C, dan

karbohidrat

Page 44: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

31

yang belum lengkap pada siswa. Pemetaan Argumen membuat

hubungan yang sangat abstrak (inferensial/bukti) eksplisit dengan

mewakili mereka sebagai hubungan spasial dalam pemetaan satu

meletakkan banyak kata-kata sehingga lebih baik dapat melihat

struktur logis.36

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Anwar dalam penelitiannya mengenai kemampuan kognitif siswa

diperoleh hasil yang mengalami peningkatan dari siklus I dengan nilai

62.7 ke siklus II dengan nilai 75.62.37

Muhaemin AD dalam penelitiannya mengenai prestasi siswa

diperoleh hasil sebesar 0,535%, hal ini berarti terdapat peningkatan

prestasi siswa pada siklus I sampai siklus III.38

Yustini Yusuf dalam penelitiannya mengenai hasil belajar dan

peningkatan altivitas biologi siswa menggunakan peta konsep pada siklus I

dan II.39

I Wayan Redhana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa model

pembelajaran berbasis peta argumen yang berlangsung secara sistematis

dan bermakna dapat efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan

berpikir kritis siswa.40

36

Yanna Rider and Neil Thomason, p. 10 37

Anwar, “Penggunaan Peta Konsep melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar, dan Respon pada Konsep Ekosistem”, Tesis pada

Universitas Negeri Malang, 2006. 38

Muhaemin AD, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi pada Siswa. Kelas II

Semester Ganjil SMA Al-Kautsar TP 2004/2005 melalui Pendekatan Peta Konsep”, Jurnal

PendidikanVol. 4, 2006, h. 85-92 39

Yustini Yusuf, et.al, “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi melalui

Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru”, Jurnal Biogenesis Vol.

2 (2), 2006. h.1. 40

I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Laju Reaksi.” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Jilid 43 no. 17, 2010.

Page 45: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

32

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA khususnya biologi merupakan pelajaran yang

erat kaitannya dengan proses penemuan dan pemahaman mengenai alam

beserta makhluk hidup didalamnya. Pembelajaran biologi bukan hanya

menghafal teori saja, tetapi juga menemukan, memahami dan menguasai

konsep secara tuntas dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran biologi

menuntut siswa untuk mampu mengaitkan konsep yang baru diperolehnya

dengan konsep-konsep yang telah dimiliki sebelumnya.

Proses pembelajaran biologi selama ini masih belum mencapai

hasil yang memuaskan, hal ini dapat dilihat penguasaan konsep biologi

siswa yang tergolong masih rendah. Penguasaan konsep yang masih

rendah ini dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga

siswa belum secara aktif dalam menemukan, memahami dan menguasai

konsep biologi. Selain itu, cara hafalan yang dilakukan siswa dalam

memahami konsep biologi juga menjadi salah satu alasan pembelajaran

biologi belum maksimal.

Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan

penguasaan konsep siswa adalah dengan melakukan belajar bermakna.

Dengan belajar bermakna, siswa terlibat secara aktif dalam pemebelajaran

sehingga mampu memperbaiki struktur kognitifnya. Belajar bermakna

dilakukan dengan mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam

struktur kognitif siswa dengan konsep-konsep yang baru dipelajari. Belajar

bermakna dapat dilakukan dengan concept mapping dan argument

mapping.

Pemetaan Konsep (concept mapping) merupakan perangkat

pemetaan yang mengaktifkan unsur-unsur belajar yang berhubungan

dengan pengembangan pengetahuan kognitif pada siswa. Konsep-konsep

dihubungkan menggunakan kata-kata penghubung sehingga membentuk

struktur yang bermakna. Pemetaan Argumen (argument mapping)

merupakan pemetaan yang berfokus pada peta dengan struktur yang logis.

Pemetaan argumen dapat mengklasifikasikan dan mengorganisasikan

Page 46: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

33

pikiran seseorang. Dengan pemetaan argumen, siswa akan memahami

keterkaitan antara premis dan klaim sehingga dapat membantu siswa

berpikir kritis dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang susunan konseptual dan memungkinkan siswa menjawab

pertanyaan dengan benar.

Melalui penggunaan concept mapping dan argument mapping ini,

siswa akan mengalami pembelajaran secara bermakna sehingga lebih

mudah dalam mengingat dan memahami konsep biologi. Dengan

demikian, siswa dapat menguasai konsep kingdom fungi secara lebih

mendalam.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka

hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berikut:

Terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang

menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep

kingdom fungi (jamur). Penguasaan konsep siswa yang menggunakan

argument mapping lebih baik daripada siswa yang menggunakan concept

mapping.

Page 47: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2013/2014 bertempat di SMAN 11 Tangerang Selatan Jl. Sumatera, Jombang,

Kota Tangerang Selatan.

B. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode eksperimen semu atau quasi eksperimen. Eksperimen ini disebut

kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni, tetapi seolah-olah murni

karena tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh

terhadap sampel penelitian.

Penelitian ini membandingkan dua kelompok yang diberi perlakuan

dengan penggunaan concept mapping (eksperimen I) dan argument mapping

(eksperimen II), kemudian membandingkan hasil dari kedua perlakuan yang

berbeda setelah dilakukan eksperimen pada kedua kelompok tersebut dengan

tujuan mengetahui perbedaan penguasaan konsep biologi siswa setelah

diadakannya perlakuan.

Desain penelitian ini menggunakan desain two group pretest-posttest

design, yakni desain yang dilakukan terhadap dua kelas subyek.1 Pada desain

penelitian ini diberikan perlakuan terhadap dua kelompok yaitu kelompok

yang menggunakan concept mapping (eksperimen I) dan argument mapping

(eksperimen II). Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok tersebut

diberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai materi yang

akan diajarkan dan kemudian setelah perlakuan diberikan posttest untuk

1Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009) ,

h.76.

Page 48: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

35

mengetahui pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa setelah proses belajar

mengajar.

Desain penelitian ini tampak pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Concept Mapping

(Eksperimen I)

O1 X1 O2

Argument Mapping

(Eksperimen II)

O1 X2 O2

Keterangan:

O1 : Pretest yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai,

diberikan kepada kedua kelompok eksperimen (Concept Mapping dan

Argument Mapping).

X1 : Proses belajar mengajar menggunakan Concept Mapping.

X2 : Proses belajar mengajar menggunakan Argument Mapping.

O2 : Posttest yang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung dan

diberikan kepada kedua kelompok (Concept Mapping dan Argument

Mapping).

C. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang yang terdiri atas:

obeyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.2

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 11

Tangerang Selatan. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas X

SMAN 11 Tangerang Selatan. Adapun sampel yang digunakan adalah dengan

2Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods),

(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.1, h. 297.

Page 49: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

36

teknik purposive sampling (sampel yang bertujuan).3 Teknik purposive

sampling ini digunakan berdasarkan nilai rata-rata kelas yang tidak jauh

berbeda di antara kedua kelas ini. Pemilihan dua kelas yang dijadikan sampel

diambil dari populasi terjangkau sebanyak 2 kelas yaitu, kelas X-7 sebagai

kelompok eksperimen I dan kelas X-8 sebagai kelompok eksperimen II.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

tes dan non tes. Untuk tes berupa tes objektif pilihan ganda (pretest dan

posttest), sedangkan nontes digunakan lembar kerja siswa dan lembar

observasi belajar siswa. Tes objektif ini digunakan untuk mengukur

penguasaan konsep biologi yang diperoleh siswa setelah digunakannya

concept mapping dan argument mapping dalam pembelajaran. Lembar kerja

siswa digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa selama

diberikan perlakuan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk menilai

aktivitas siswa selama pembelajaran

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan data

Pengetahuan awal

siswa (Pre test)

Siswa Tes obyektif

Penilaian pada Proses

Pemberian Perlakuan

Siswa Lembar Kerja Siswa dengan AM

dan Penilaian Pembuatan CM

Penilai aktivitas

siswa selama

pembelajaran

Siswa Lembar Observasi

3Ibid. h. 85.

Page 50: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

37

Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan data

Pengetahuan akhir

siswa (Post test)

Siswa Tes obyektif

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa pada kelas argument

mapping diberikan LKS argument mapping sebagai penilaian proses

pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menguasai konsep

yang sedang dipelajari. Sedangkan, untuk siswa pada kelas concept mapping

juga diminta untuk membuat concept mapping, baik secara individu maupun

kelompok sebagai penilaian untuk mengetahui penguasaan konsep pada

masing-masing indikator.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes Objektif

Tes ini merupakan tes objektif yang berbentuk pilihan ganda, dengan 5

alternatif pilihan pada setiap butir soal, yaitu a, b, c, d, dan e. Materi tes yang

diberikan adalah konsep tentang kingdom fungi (jamur). Tes tersebut disusun

disusun berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom edisi revisi pada jenjang

C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapakan) dan C4 (menganalisis).

Tes ini berjumlah 25 soal yang dilakukan dua kali terhadap siswa dari

masing-masing kelas. Tes pertama diberikan kepada siswa sebelum

dilakukannya pembelajaran (pretest) dan tes kedua diberikan kepada siswa

setelah dilakukannya pembelajaran (posttest). Soal yang digunakan pada saat

pretest dan posttest merupakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh

perbedaan kualitas soal. Soal tes objektif yang diberikan sebelumnya telah

diuji validitas dan reliabilitasnya.

Kisi-kisi instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya

disajikan pada tabel berikut.

Page 51: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Konsep Kingdom Fungi (Jamur)

NO

INDIKATOR

ASPEK KOGNITIF ∑ SOAL YANG

DIGUNAKAN C1 C2 C3 C4

1 Menjelaskan ciri-

ciri jamur

- 1, 2 - - 2

2 Mendeskripsikan

cara jamur

memperoleh

makanan

11,

12

- - - 2

3 Menjelaskan cara

reproduksi jamur

16 - - - 1

4 Mengklasifikasikan

dan

mengidentifikasi

divisi-divisi jamur

29,

34

17, 21,

32, 33

30 24 8

5 Menjelaskan

hubungan simbiotik

jamur dengan

tanaman lain

36,

39

40 38 35, 37,

41

4

6 Menyebutkan jenis

jamur dan

peranannya dalam

kehidupan

44,

45,

48,

50

43, 49 42,

46,

47

- 8

Jumlah 11 9 5 4 25

Dari 50 soal yang diajukan, terdapat 25 soal yang layak sebagai

instrumen tes untuk mengetahui penguasaan konsep siswa dengan nilai

reliabilitas sebesar 0,84.4

4Lampiran 2, h. 65

Page 52: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

39

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa pada penelitian ini berupa hasil pembuatan

concept mapping oleh siswa baik secara individu maupun kelompok pada

kelas eksperimen I yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep

siswa selama diberikan perlakuan. Pada kelas eksperimen II, siswa diberikan

lembar kerja argument mapping untuk argument mapping untuk mengetahui

penguasaan konsep siswa selama diberikan perlakuan.

3. Lembar Observasi

Observasi merupakan cara untuk mengumpulkan data yang dilakukan

dengan kegiatan pengamatan terhadap objek yang diamati.5 Suatu observasi

untuk mengamati aktivitas atau kinerja seseorang yang dijaikan objek

penelitian, dapat menggunakan lembar observasi.

Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengetahui

aktivitas siswa yang tengah diteliti. Lembar observasi akan memudahkan

observer dalam menilai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

F. Kalibrasi Instrumen

Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dengan cara menghitung

validitas, reliabitias, tingkat kesukaran dan daya beda, uji coba ini

menggunakan program Anates V.4.

1. Validitas butir soal

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu

instrument sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas

yang digunakan dalam instrumen ini adalah item dengan menggunakan

korelasi Product Moment.6 Sebuah item dikatakan valid apabila

5Ibid, h. 145.

6Suharsimi Arikunto.Op. cit., h. 252.

Page 53: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

40

mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item

menyebarkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut.

2222 )()()()(

))(()(

YYnXXn

YXXYnrxy

Dimana: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item

N = jumlah subyek

X = skor suatu butir/item

Y = skor total

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis).

Jika r hitung > r tabel maka butir tersebut valid, sebaliknya;

Jika r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak valid.

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah

dengan melihat tabel nilai interpretasi validitas dibawah ini:

Tabel 3.4 Interpretasi validitas

Koefiensi Korelasi Kriterian Validitas

0,80 < r xy = 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r xy = 0,80 Tinggi

0,40 < r xy = 0,60 Cukup

0,20 < r xy = 0,40 Rendah

0,00 < r xy = 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, dari 50 soal yang

diajukan, jumlah soal yang valid adalah sebanyak 25 soal.7

7Lampiran 4, h. 101.

Page 54: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

41

2. Reliabilitas

Tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur yang

digunakan. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat ketpercayaan suatu tes.

Suatu tes dapat mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap.

Untuk mencari reliabilitas instrument uji coba soal digunakan rumor

K-R20, rumus sebagai berikut:

2

11

tS

piqi

k

krii

Dimana: rii = Koefisien reliabilitas tes

k = jumlah butir soal

piqi = Varians skor butir

pi = Proposisi jawaban benar untuk butir nomor i

qi = Proposisi jawaban salah untuk butir nomor i

2

tS = Varian skor total

Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel nilai rii

seperti dibawah ini:

Tabel 3.5 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefiensi Korelasi Kriterian Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Page 55: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

42

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji

reliabilitas sebesar 0,84.8 Hal ini berarti soal yang sudah diujikan memiliki

reliabilitas dengan kriteria sangat tinggi.

3. Taraf Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa

menjawab benar pada buti soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

N

BP

Dimana :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel indeks

kesukaran seperti di bawah ini:

Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Interprestasi Kesukaran

0 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1 Mudah

Berdasarkan uji tingkat kesukaran yang telah dilakukan, dari 50 soal

yang diujikan terdapat sebanyak 11 soal sangat sukar, 10 soal sukar, 21 soal

sedang, 4 soal mudah, dan 4 soal sangat mudah.

8Lampiran 3, h. 90.

Page 56: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

43

4. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat

membedakan siswa yang termasuk kelompok atas, dan siswa termasuk

kelompok bawah. Angka yang menunjukan daya pembeda disebut indeks

diskriminasi.9

Untuk menentukan daya pembeda, seluruh siswa diranking dari mulai

teringgi hingga terendah. Kemudian, diambil 50% skor teratas sebagai

kelompok atas (JA) dan 50% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB).

Daya pembeda (DP) dihitung mengunakan rumus sebagai berikut.

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BDP

Dimana:

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

A

AA

J

BP = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

B

BB

J

BP = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Setelah didapat nilai kemudian diinterprtasikan terhadap tabel nilai

Daya Pembeda seperti dibawah ini:

9Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 103.

Page 57: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

44

Tabel 3.7 Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda (DP)

Nilai Daya Pembeda Interprestasi Nilai Daya Pembeda

Negatif Soal dibuang (poor)

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)

Berdasarkan hasil uji daya pembeda yang telah dilakukan, dari 50 soal

sebanyak 8 soal jelek, 8 soal cukup, 21 soal baik, dan 1 soal baik sekali.

G. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena

dengan melakukan melakukan pengolahan data, menjadikan data tersebut

bermakna dan berguna dalam pemecahan masalah penelitian.

1. Penilaian LKS

Berikut ini adalah rubrik/acuan penilaian siswa untuk membuat

concept mapping:

Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Concept Mapping

No Indikator Penilaian Skor Skor Total

1 Ketepatan proposisi 1

2 Ketepatan hierarki 5

3 Ketepatan kaitan silang 2

10

4 Ketepatan penggunaan contoh 1

Skor total peta konsep

Page 58: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

45

Keterangan :

1. Proposisi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung.

Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat.

2. Hierarki adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep

yang paling khusus.

3. Kaitan silang adalah hubungan yang bermakna antara suatu konsep pada

satu hierarki dengan konsep lain pada hierarki lainnya.

4. Contoh adalah kejadian atau objek spesifik yang sesuai dengan atribut

konsep. Contoh dikatakan sahih jika contoh tersebut tidak dituliskan di

dalam kotak karena contoh bukanlah konsep.

Berikut ini adalah acuan mengkode argument mapping berdasarkan

pola argumentasi Toulmin dan kerangka analisis menurut Dawson dan

Venville adalah sebagai berikut:10

Tabel 3.9 Kriteria Pola Argumentasi

Kriteria Argumentasi

Menurut Pola

Argumentasi Toulmin

Ciri Kriteria Argumentasi

Claim Jika argumentasi siswa merupakan sebuah

pernyataan yang terdiri dari suatu kalimat

pendapat atau kesimpulan tanpa disertai

kriteria argumentasi lainnya.

Data Merupakan fakta atau bukti yang mendukung

sebuah claim

Terdapat claim yang didukung

Warrant/Penjamin Penghubung antara data dengan claim

Berupa alasan dari pemikiran/penalaran siswa

yang menghubungkan claim dengan data

Terdapat claim dengan data

10

Lampiran 8, h. 168.

Page 59: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

46

Kriteria Argumentasi

Menurut Pola

Argumentasi Toulmin

Ciri Kriteria Argumentasi

Backing/Pendukung Merupakan sebuah pendukung/penjelasan

yang mendasari sebuah warrant

Terdapat claim, data, dan warrant

Rebuttal/Sanggahan Merupakan sanggahan/pengecualian yang

melemahkan claim, karena lemahnya

warrant/backing

Terdapat claim, data, warrant, dan/atau

backing

Qualifier/Penguatan Merupakan penguatan/keterangan

meyakinkan warrant/backing untuk

menguatkan claim.

Terdapat claim, data, warrant, dan/atau

backing

2. Pengujian Prasyarat Penelitian

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis, yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas

varians menggunakan uji Fisher.

Adapun langkah-langkah dalam penggunaan uji statistik adalah

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berasal dari populasi yang berdistribusi normat atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan yaitu Uji Liliefors.

Dengan rumus:

| ( ) ( )|

Page 60: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

47

Adapun langkah-langkah uji Liliefors sebagai berikut:

a. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar

b. Tentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus:

Zi =

S

Dengan:

Zi = Skor baku

Xi = Skor data

= Nilai rata-rata

S = Simpangan baku

Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi

berdasarkan tabel Zi dan sebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi> 0, maka F (Zi) = 0,5 + Z tabel

Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 – Z tabel

c. Hitung proposisi Z1, Z2, ……, Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi. Jika proposisi dinyatakan oleh S (Zi), maka:

S (Zi) = Banyaknya Z1, Z2, ……, Zn yang < Zi

n

d. Hitunglah selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai

ini kita namanakan Lo.

f. Memberikan interpretasi, Lo dengan membandingkannya dengan Lt.

Ltadalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

g. Tentukan kriteria pengujian: Mengambil kesimpulan berdasarkan

harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo< Lt maka Ho diterima,

yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 11

11

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.

Page 61: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

48

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher.12

Keterangan:

F = Homogenitas

S12

= Varians terbesar

S22

= Varians terkecil

Kriteria pengujian

Jika Fhitung < Ftabel = Ho diterima, yang berarti sampel homogen

Jika Fhitung > Ftabel = Ho ditolak, yang sampel tidak homogeny

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan penguasaan

konsep siswa yang diajarkan dengan concept mapping dan argument mapping

pada konsep kingdom fungi (jamur). Uji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan rumus uji-t (t–test), adapun langkah-langkah pengujian

hipotesis sebagai berikut:13

Menghitung harga thitung

t =

, dengan S = √( ) ( )

12

Sudjana, Op. cit., h. 249. 13

Ibid., h. 239.

Page 62: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

49

Keterangan:

: rata-rata penguasaan konsep biologi siswa dari kelompok

ekperimen I (Concept mapping)

: rata-rata penguasaan konsep biologi siswa dari kelompok

eksperimen II (Argument mapping)

: variansi kelas eksperimen I (Concept mapping)

: variansi kelas eksperimen II (Argument mapping)

: jumlah siswa kelas eksperimen I(Concept mapping)

: jumlah siswa kelas eksperimen II (Argument mapping)

a. Mencari harga ttabel yang tercantum dalam Tabel nilai t dengan

berpegangan pada derajat kebebasan (db) yang telah diperoleh, pada

taraf signifikansi 95%. Rumus db = N-1

b. Kriteria pengujian hipotesis jika thitung ≤ ttable maka Ho diterima dan

Ha ditolak

3. Hipotesis statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Ho : X1 = X2

Ha : X1 < X2

Keterangan:

X1: Rata-rata penguasaan konsep biologi siswa yang menggunakan

concept mapping

X2: Rata-rata penguasaan konsep biologi siswa yang menggunakan

argument mapping

Page 63: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini disajikan data

dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas X-7 sebagai kelompok

eksperimen I dan kelas X-8 sebagai kelompok eksperimen II yang diambil

dari hasil pretest dan posttest.

1. Deskripsi data pretest dan posttest kelompok eksperimen I dan

eksperimen II

Berdasarkan hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen I dan

ekperimen II diperoleh perbandingan data sebagai berikut:1

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen I dan

Eksperimen II

Deskripsi

Pretest Posttest

E1 E2 E1 E2

Nilai terkecil 12 16 44 48

Nilai terbesar 52 56 84 88

Mean 31,10 33,06 62,40 68,50

Median 30,5 33,05 61,87 66,94

Modus 30,16 31,83 58,67 65

Standar deviasi 11,35 9,13 10,61 10,52

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat pada hasil perhitungan pretest

kelompok eksperimen I mendapat nilai rata-rata sebesar 31,10. Sedangkan

hasil perhitungan pretest pada kelompok eksperimen II mendapat nilai rata-

rata sebesar 33,06.

1Lampiran 9, h. 175.

Page 64: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Pada hasil perhitungan posttest kelompok eksperimen I mendapat nilai

rata-rata sebesar 62,40. Sedangkan hasil perhitungan posttest pada kelompok

eksperimen II mendapat nilai rata-rata sebesar 68,50.

2. Deskripsi Nilai N-gain Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan penguasaan

konsep setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil

penghitungan diperoleh nilai N-gain sebagai berikut:2

Tabel 4.2 Nilai N-gain Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Deskripsi Kelas

Eksperimen I

Kelas

Eksperimen II

N 30 30

Kri

teri

a Rendah 13,33 % 10,00 %

Sedang 80,00 % 76,67 %

Tinggi 6,67 % 13,33 %

Rata-rata 0,46 0,53

Berdasarkan tabel 4.2 hasil N-gain pada kelas eksperimen I diperoleh

nilai N-gain kategori rendah sebanyak 13,33 % siswa, sedang sebanyak 80 %

siswa dan tinggi sebanyak 6,67 % siswa. Pada kelas eksperimen II diperoleh

nilai N-gain kategori rendah sebanyak 10 % siswa, sedang sebanyak 76,67 %

siswa dan tinggi sebanyak 13,33 % siswa.

3. Deskripsi Nilai Indikator Soal Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen I

dan Eksperimen II

Nilai indikator soal dari hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen I dan

eksperimen II sebagai berikut:3

2Lampiran 11, h. 193.

Page 65: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Tabel 4.3 Nilai Indikator Soal Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen I

dan Eksperimen II

No Indikator Pretest Posttest

Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Eksperimen II

X SD X SD X SD X SD

1 Menjelaskan ciri-

ciri jamur

46,67 49,01 20,00 28,16 98,33 9,31 86,67 22,49

2 Mendeskripsikan

cara jamur

memperoleh

makanan

15,00 29,80 6,67 17,29 58,33 34,95 58,33 32,39

3 Menjelaskan cara

reproduksi jamur

10,00 30,51 40,00 49,83 46,67 50,74 63,33 49,01

4 Mengklasifikasik

an dan

mengidentifikasi

divisi-divisi

jamur

33,75 17,10 33,33 19,23 67,92 21,19 69,58 16,31

5 Menjelaskan

hubungan

simbiotik jamur

dengan tanaman

lain

35,00 22,36 40,00 31,21 47,08 25,57 77,50 18,97

6 Menyebutkan

jenis jamur dan

peranannya dalam

kehidupan

31,25 19,07 36,67 18,26 59,17 18,55 60,86 19,07

Keterangan:

Eksperimen I : Kelas Concept Mapping

Eksperimen II : Kelas Argument Mapping

3Lampiran 12, h. 186.

Page 66: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Berdasarkan tabel 4.3, rata-rata nilai indikator soal pretest dan posttest

pada kelas eksperimen I dan eksperimen II mengalami peningkatan. Pada

kelas eksperimen I, rata-rata soal indikator 1, pada saat pretest diperoleh nilai

46,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 98,33. Pada indikator 2,

rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 15,00 Sedangkan pada

saat posttest diperoleh nilai 58,83. Pada indikator 3, rata-rata indikator soal

pada saat pretest diperoleh nilai 10,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh

nilai 46,67. Pada indikator 4, rata-rata indikator soal pada saat pretest

diperoleh nilai 33,75. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 67,92. Pada

indikator 5, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 35,00.

Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 47,08. Pada indikator 6, rata-rata

indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 31,25. Sedangkan pada saat

posttest diperoleh nilai 59,17.

Pada kelas eksperimen II, rata-rata nilai indikator soal pretest dan

posttest mengalami peningkatan. Pada indikator 1, rata-rata indikator soal

pada saat pretest diperoleh nilai 20,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh

nilai 86,67. Pada indikator 2, rata-rata indikator soal pada saat pretest

diperoleh nilai 6,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 58,83. Pada

indikator 3, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 40,00.

Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 69,58. Pada indikator 4, rata-rata

indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 33,33. Sedangkan pada saat

posttest diperoleh nilai 69,58. Pada indikator 5, rata-rata indikator soal pada

saat pretest diperoleh nilai 40,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai

77,50. Pada indikator 6, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh

nilai 36,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 60,86.

Page 67: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4. Deskripsi Nilai Pembuatan Concept Mapping dan Argument Mapping

Nilai rata-rata pembuatan concept mapping dan argument mapping

pada masing-masing kelas eksperimen adalah sebagai berikut:4

Tabel 4.4 Nilai Pembuatan Concept Mapping pada Kelas Eksperimen I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Rata-rata 75% 73% 77%

Berdasarkan tabel 4.4, nilai rata-rata pembuatan concept mapping

siswa kelas eksperimen I pada pertemuan pertama diperoleh nilai sebesar

75%. Pada pertemuan kedua, diperoleh nilai sebesar 73%, dan pada

pertemuan ketiga, diperoleh nilai sebesar 77%.

Tabel 4.5 Nilai Pembuatan Argument Mapping pada Kelas Eksperimen II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Rata-rata 74% 60% 65%

Berdasarkan tabel 4.5, nilai rata-rata pembuatan argument mapping

siswa kelas eksperimen I pada pertemuan pertama nilai sebesar 74%. Pada

pertemuan kedua, diperoleh nilai sebesar 60%, dan pada pertemuan ketiga,

diperoleh nilai sebesar 65%.5

5. Deskripsi Hasil Observasi Siswa

Hasil observasi siswa di setiap pertemuan pada kelas concept mapping

dan argument mapping adalah sebagai berikut:

4Lampiran 13, h. 199.

5Lampiran 14, h. 200.

Page 68: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Pada Kelas Eksperimen I

Aspek yang diamati 1 2 3 4 P

ER

TE

MU

AN

I

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

PE

RT

EM

UA

N I

I

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

PE

RT

EM

UA

N I

II

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

Skala Penilaian:

1 : tidak sama sekali

2 : kadang-kadang

3 : sebagian siswa

4 : hampir semua siswa

Page 69: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Pada Kelas Eksperimen II

Aspek yang diamati 1 2 3 4 P

ER

TE

MU

AN

I

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan

pendapat

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

PE

RT

EM

UA

N I

I

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan

pendapat

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

PE

RT

EM

UA

N I

II

Keaktifan siswa dalam bertanya √

Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

Keaktifan siswa dalam mengemukakan

pendapat

Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √

Skala Penilaian:

1 : tidak sama sekali

2 : kadang-kadang

3 : sebagian siswa

4 : hampir semua siswa

Page 70: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Berdasarkan tabel 4.6, sebagian siswa pada kelas eksperimen I aktif

bertanya mengenai concept mapping dan penggunaanya dalam pembelajaran

konsep jamur. Dalam menjawab pertanyaan, siswa juga cukup aktif walaupun

beberapa siswa lainnya ada yang tidak memperhatikan. Pembuatan concept

mapping yang dikerjakan oleh siswa, sebagian siswa masih kesulitan. Hal ini

disebabkan karena siswa sulit menentukan konsep-konsep penting yang harus

disusun menjadi sesuatu yang bermakna. Tetapi beberapa siswa ada juga

sudah mampu mengungkapkan pendapat dan menentukan konsep yang

ditemukannya untuk dibuat menjadi sebuah concept mapping.

Berdasarkan tabel 4.7, dengan pembelajaran menggunakan argument

mapping, siswa cenderung lebih aktif dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Siswa juga aktif mengerjakan lembar

kerja yang telah diberikan, walaupun ketepatan dalam menjawabnya masih

kurang baik.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dalam penelitian lapangan,

pada pengujian prasyarat analisis akan menggunakan data pretest dan posttest

dari kelas eksperimen I dan eksperimen II. Untuk melakukan uji prasyarat

analisis maka data harus dihitung normalitas, homogenitas dan pengujian

hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdasarkan hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas ini menggunakan uji Liliefors denngan kriteria

pengujian jika Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi normal dan jika Lhitung >

Ltabel maka data berdistribusi tidak normal.

Page 71: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

a. Uji normalitas prestest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II

Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II

dapat dilihat pada tabel berikut: 6

Tabel 4.8 Data Uji Normalitas Pretest pada Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

Kelas N Lhitung Ltabel α (0,05) Kesimpulan

E1 30 0,159 0,161 Distribusi normal

E2 30 0,094 0,161 Distribusi normal

Berdasarkan tabel 4.8, didapat Lhitung pretest pada kelas eksperimen I

sebesar 0,159 dan Lhitung pretest pada kelas eksperimen II sebesar 0,094.

Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30,

didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161.

Perbandingan antara Lhitung < Ltabel pretest untuk kelas eksperimen I

(0,159 < 0,161) dan untuk kelas eksperimen II (0,094 < 0,161), maka

hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua

sampel berdistribusi normal.

b. Uji normalitas Posttest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II

Hasil uji normalitas Posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II

dapat dilihat pada tabel berikut:

6Lampiran 16, h. 215.

Page 72: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Tabel 4.9 Data Uji Normalitas Posttest pada Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

Kelas N Lhitung Ltabel α (0,05) Kesimpulan

E1 30 0,109 0,161 Distribusi normal

E2 30 0,124 0,161 Distribusi normal

Berdasarkan tabel 4.9, didapat Lhitung posttest pada kelas eksperimen I

sebesar 0,109 dan Lhitung posttest pada kelas eksperimen II sebesar 0,124.

Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30,

didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161.

Perbandingan antara Lhitung < Ltabel posttest untuk kelas eksperimen I

(0,109 < 0,161) dan untuk kelas eksperimen II (0,124 < 0,161), maka

hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua

sampel berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher

dilakukan untuk mengetahui apakah data kelas eksperimen I dan eksperimen

II memiliki varians yang homogen atau tidak.7

a. Uji homogenitas prestest kelompok eksperimen I dan eksperimen II

Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II

dapat dilihat pada tabel berikut:

7Lampiran 17, h. 220.

Page 73: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Tabel 5.0 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

Kelas N S2 Fhitung Ftabel Kesimpulan

E1 30 128,92 1,54 1,84

Varians

homogen E2 30 83,30

Berdasarkan tabel 5.0, diperoleh Fhitung data pretest untuk kelas

eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,54. Pada taraf signifikan α = 0,05

dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen

II, diperoleh Ftabel sebesar 1,84.

Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (1,54 < 1,84), maka hipotesis 0

diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua

kelompok homogen.

b. Uji homogenitas posttest kelompok eksperimen I dan eksperimen II

Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

Kelas N S2 Fhitung Ftabel Kesimpulan

E1 30 112,59 1,02 1,84

Varians

homogen E2 30 110,67

Berdasarkan tabel 5.1, diperoleh Fhitung data posttest untuk kelas

eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,02. Pada taraf signifikan α = 0,05

dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen

II, diperoleh Ftabel sebesar 1,84.

Page 74: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (1,02 < 1,84), maka hipotesis 0

diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua

kelompok homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat analisis (uji normalitas dan

homogenitas), diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan

memiliki varians yang homogen. Dengan demikian, untuk melakukan uji

hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. 8

a. Uji hipotesis pretest kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

Uji-t pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal antara

siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Hasil penghitungan nilai

pretest kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dengan

menggunakan uji t, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Eksperimen I dan

Eksperimen II

Kelas N X thitung ttabel Kesimpulan

E1 30 31,10

0,739 2,042 Ho diterima

E2 30 33,06

Berdasarkan tabel 5.2, Hasil penghitungan uji-t data prestest kelompok

eksperimen I dan eksperimen II diperoleh thitung sebesar 0,739 dan pada taraf

signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,042.

Perbandingan antara thitung < ttabel (0,739 < 2,042), maka Ho diterima.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

pengetahuan awal siswa pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

8Lampiran 18, h. 222.

Page 75: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

b. Uji hipotesis posttest kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

Uji-t posttest dilakukan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa

setelah diberikan perlakuan antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.

Hasil penghitungan nilai posttest kelompok eksperimen I dan kelompok

eksperimen II dengan menggunakan uji t, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Kelas N X thitung ttabel Kesimpulan

E1 30 62,40

2,226 2,042 Ho ditolak

E2 30 68,50

Berdasarkan tabel 5.3, Hasil penghitungan uji-t data posttest kelompok

eksperimen I dan eksperimen II diperoleh thitung sebesar 2,226 dan pada taraf

signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,042.

Perbandingan antara thitung > ttabel (2,226 > 2,042), maka Ho ditolak,

artinya penguasaan konsep siswa kelas eksperimen I dan eksperimen II

berbeda nyata. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang diajarkan menggunakan

concept mapping dan argument mapping.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang diajarkan menggunakan

concept mapping dan argument mapping. Sebelum pembelajaran, siswa

memiliki kemampuan menguasai konsep yang tidak berbeda. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pretest yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, diperoleh hasil pretest pada kelas eksperimen I dan

Page 76: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

kelas eksperimen II sebesar 31,10 dan 33,06. Perbandingan antara thitung < ttabel

(0,739 < 2,042) maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak dapat terdapat

perbedaan pengetahuan awal siswa.

Setelah mengetahui bahwa tidak terdapat perbedaaan pengetahuan

awal siswa, masing-masing kelas diberikan perlakuan yang berbeda untuk

mengetahui perbedaan penguasaan konsep siswa setelah diberikan perlakuan.

Kelas eksperimen I diberikan perlakukan dengan menggunakan concept

mapping, sedangkan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan

argument mapping. Baik pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen

II, pada saat pembelajaran, siswa diberikan lembar kerja untuk menunjang

pelaksaan pembelajaran.

Pada kelas eksperimen I, siswa diajarkan menggunakan concept

mapping. Sebelumnya, siswa diajarkan terlebih dahulu membuat concept

mapping secara bertahap. Concept mapping digunakan untuk membantu

menguasai materi yang diajarkan. Pada saat pembelajaran, siswa mencari,

menemukan dan membuat sendiri concept mapping pada setiap kali

pertemuan, baik secara individu maupun secara kelompok. Dengan concept

mapping, siswa diharapkan mampu menemukan sendiri dan menghubungkan

antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya pada buku sumber

belajar yang digunakan sehingga siswa dapat belajar secara bermakna dan

mandiri. Dengan demikian, siswa akan lebih menguasai materi yang

diajarkan.

Pada pembelajaran menggunakan argument mapping, siswa diajarkan

untuk menjawab pertanyaan dengan menganalisis terlebih dahulu data yang

telah diberikan dalam lembar kerja. Siswa diminta mencari informasi

sebanyak-banyaknya untuk mendukung pendapat yang diberikan untuk

menjawab pertanyaan berdasarkan data yang diberikan. Karena materi yang

diajarkan adalah mengenai kingdom fungi (jamur), siswa dituntut untuk lebih

banyak mencari tahu mengenai kingdom fungi (jamur) sehingga dapat

Page 77: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

memperoleh informasi pendukung untuk menjabarkan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan. Informasi yang didapat untuk menjawab dan

menjabarkan pertanyaan pada pembuatan argument mapping, siswa tidak

hanya menggunakan satu buku yang ada di sekolah saja, tetapi mereka bebas

mencari informasi dari sumber manapun yang terpercaya. Dengan demikian,

siswa diharapkan lebih banyak memperoleh pengetahuan dan lebih mudah

dalam menguasai konsep pada materi kingdom fungi (jamur).

Berdasarkan data pada Tabel 4.3, terdapat perbedaan rata-rata nilai

indikator soal hasil pretest dan posttest. Pada posttest siswa kelas eksperimen

I dan kelas eksperimen II, untuk indikator soal 1, 4, dan 6, diperoleh

perbedaan rerata yang kecil. Kelas eksperimen II memiliki nilai yang sedikit

lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen II. Pada indikator soal 2,

diperoleh rerata nilai yang sama yaitu 58,33. Hal ini berarti baik siswa pada

kelas eksperimen I maupun siswa pada kelas eksperimen II sudah dapat

menguasai konsep indikator materi kingdom fungi yang telah dipelajari.

Pada indikator soal 3 dan 5 terdapat perbedaan rerata yang cukup jauh.

Kelas eksperimen II memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas eksperimen I. Salah satu penyebab perbedaan rerata yang cukup jauh ini

adalah siswa pada kelas eksperimen I kesulitan memahami materi yang lebih

kompleks dari pertemuan sebelumnya. Hal ini karena siswa kurang aktif

untuk menemukan konsep-konsep baru selain yang terdapat pada buku

sumber yang digunakan. Dengan keterbatasan materi yang disajikan dalam

buku sumber yang digunakan, hal ini pula yang menjadi kendala lain siswa

dalam memahami indikator yang dipelajari. Sebagai mana menurut Pannen,

pengetahuan konsep siswa tidak akan berkembang apabila siswa tidak aktif

mengkonstruk pengetahuannya sendiri.9

9Yustini Yusuf, et.al, “Upaya Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Biologi melalui

Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”,

Jurnal Biogenesis Vol.2(2), 2006, h.62.

Page 78: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Siswa pada kelas eksperimen II mendapatkan nilai yang lebih tinggi

dibandingkan siswa pada kelas eksperimen I. Hal ini dikarenakan pada saat

pelaksaan pembelajaran siswa diberikan lembar kerja yang berisis pertanyaan-

pertanyaan konseptual yang tidak hanya dibatasi materi yang terdapat pada

buku sumber yang digunakan, tetapi juga diberikan pertanyaan-pertanyaan

yang telah dikembangkan sehingga siswa memperoleh kesempatan

mengembangkan keterampilan berpikir untuk dapat menguasai materi yang

diajarkan.

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai rata-rata pembuatan concept mapping

siswa kelas eksperimen I pada pertemuan pertama diperoleh nilai sebesar

75%. Hasil pembuatan concept mapping siswa pada pertemuan pertama ini

dilakukan secara berkelompok dengan indikator pencapaiannya mengenai ciri-

ciri jamur dan cara jamur memperoleh makanan. Pada pertemuan kedua,

diperoleh nilai sebesar 73%, Hasil pembuatan concept mapping siswa pada

pertemuan kedua dilakukan secara individu dengan indikator pencapaiannya

menjelaskan cara reproduksi jamur dan pengklasifikasian jamur. Pada

pertemuan 3, diperoleh nilai sebesar 77%. Hasil pembuatan concept mapping

siswa ini dilakukan secara individu dengan indikator pencapaiannya

menjelaskan hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain dan

menyebutkan peranan jamur.

Siswa yang diajarkan dengan menggunakan concept mapping dalam

penelitian ini cenderung belum menguasai konsep pada materi kingdom fungi

(jamur). Hal ini dikarenakan siswa masih belum mampu mengidentifikasi

konsep-konsep penting untuk dihubungkan antara konsep yang satu dengan

konsep lainnya sehingga belum maksimal dalam membangun struktur kognitif

yang bermakna.

Selain itu, penguasaan konsep siswa yang cenderung masih kurang

menguasai ini dikarenakan dalam pembuatan concept mapping, siswa hanya

menggunakan satu buku sebagai acuan, sedangkan buku yang digunakan di

Page 79: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

sekolah kurang memenuhi kelengkapan beberapa indikator yang terdapat

dalam soal. Hal ini pada akhirnya berpengaruh pada hasil posttest yang lebih

kecil dari kelas eksperimen II.

Pada kelas eksperimen II, siswa diajarkan menggunakan argument

mapping. Argument mapping digunakan untuk membuat siswa belajar secara

kritis dalam menjawab pertanyaa-pertanyaan konseptual yang diberikan.

Siswa juga dapat mengembangkan berbagai informasi mengenai konsep yang

dipelajari berdasarkan data-data yang diberikan. Pembelajaran menggunakan

argument mapping merupakan pembelajaran yang mampu mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis pertanyaan dan

memberikan jawaban dari suatu data yang telah disajikan. Siswa diharapkan

memperoleh pengalaman menganalisis dan mengevaluasi premis dan klaim

serta hubungan antara keduanya.

Terkait dengan hasil penelitian yang diperoleh, sebuah penelitian yang

dilakukan oleh I Wayan Redhana mengenai pembelajaran berbasis peta

argumen terhadap keterampilan berpikir kritis siswa mengindikasikan bahwa

penggunaan argument mapping memiliki kemampuan dalam meningkatkan

keterampilan berpikir siswa untuk meningkatkan penguasaan konsepnya.10

Meskipun demikian, berdasarakan penelitian di lapangan yang telah

dilakukan, masih terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

memahami penggunaan argument mapping dalam pembelajaran. Namun,

siswa tetap aktif menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami sehingga

diperoleh nilai penguasaan konsep yang lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, menunjukkan

bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan argument mapping pada

konsep kingdom fungi (jamur) lebih baik jika dibandingkan dengan

10

I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Laju Reaksi.” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid

43 no. 17, 2010, h.141-148.

Page 80: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

pembelajaraan menggunakan concept mapping, meskipun hasil penguasaan

yang telah dicapai masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Belum tercapainya kriteria ketuntasan minimal ini diduga karena

beberapa siswa masih kurang menguasai penggunaan concept mapping

maupun argument mapping secara baik dalam pembelajaran sehingga

penguasaan konsepnya pun masih kurang. Selain itu, beberapa konsep yang

ada pada buku sumber belajar yang digunakan kurang lengkap sehingga

berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa. Terlepas dari hasil

penguasaan konsep siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal, dapat

dikatakan bahwa perbedaan penguasaan konsep dari kedua kelompok ini

merupakan akibat dari perlakuan yang telah diberikan.

Page 81: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang

diajarkan menggunakan concept mapping dengan siswa yang menggunakan argument

mapping. Hal ini dapat dilihat dari hasil Perbandingan antara thitung > ttabel (2,226 >

2,042), maka Ho ditolak, artinya penguasaan konsep siswa kelas eksperimen I dan

eksperimen II berbeda nyata. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang diajarkan menggunakan concept

mapping dan argument mapping. Kelompok siswa yang diajarkan menggunakan

argument mapping memberikan hasil penguasaan konsep yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan concept mapping meskipun rata-

rata kelasnya masih kurang dari kriteria ketuntasan minimal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, saran-saran yang diajukan adalah

sebagai berikut :

1. Guru perlu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan argument mapping

dan concept mapping pada konsep-konsep biologi yang lain.

2. Guru perlu melakukan pembiasaan kepada siswa menggunakan argument

mapping dalam pembelajaran.

3. Perlu optimaliasi peran guru untuk menggunakan argument mapping sehingga

dapat diketahui keefektifan penggunaanya dalam pembelajaran.

4. Peneliti selanjutnya mengungkap semua aspek kriteria penliaian mulai dari

proposisi hingga kaitan silang.

Page 82: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

69

5. Dengan segala keterbatasan dalam penelitain ini, maka diharapkan adanya

penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan argument mapping untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai materi yang

diajarkan oleh guru.

Page 83: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

70

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2006. “Penggunaan Peta Konsep melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar, dan Respon Pada

Konsep Ekosistem”, Tesis pada Universitas Negeri Malang, Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Davies, Martin. 2010. Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what

are the differences and do they matter?, dalam Springer Science + Bussiness

Media.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hakiim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Joe Lau & Jonathan Chan, [TUTORIAL A09] Argument mapping, 2013,

http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php. diakses pada tanggal 27 juni

2013.

Muhaemin. 2006. “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Pada

Siswa. Kelas II Semester Ganjil SMA Al-Kautsar TP 2004/2005 Melalui

Pendekatan Peta Konsep”, dalam Jurnal PendidikanVol. 4.

Ostwald, James. 2007. Argument Mapping dalam Teaching Excellence.

Purwanto, M. Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Page 84: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

71

Rokhayati, Nuri. 2010. “Peningkatan Penguasaan Konsep Matematika Melalui Model

Pembelajaran Guided Discovery-Inquiry pada Siswa Kelas VII SMPN 1

Sleman”, Skripsi Pada Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.

Jakarta: UIN Jakarta Press.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

-----. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Van Gelder. 2011. What is Argument Mapping? Encyclopedia of the Mind.

Tousand Oaks, CA: Sage.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Kencana.

-----. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada

Media Group.

Yamin, Martinis. 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Yanna Rider & Neil Thomson. 2008. Cognitive and pedagogical Benefits of

Argument Mapping: L.A.M.P. Guides the Way to Better dalam

Thinking,Knowledge Cartography.

Yustini Yusuf, dkk., 2006. “Upaya Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Biologi

Melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2

Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005”, dalam Jurnal Biogenesis Vol.2.

Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta.

Page 85: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN TES PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JAMUR

Kelas : X

Semester : Ganjil

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Indikator Soal Naskah soal Ranah

Kognitif

Kunci

jawaban

No.

soal

1. Siswa mampu

menjelaskan ciri-ciri

jamur.

Menyebutkan ciri-ciri

jamur

Membedakan jamur

dengan organisme

lain

1. Manakah dari pernyataan berikut ini

yang bukan merupakan ciri-ciri

jamur?

a. hidupnya di tempat lembab

b. cara hidupnya saprofit dan parasit

c. bersifat heterotrof

d. menyerap bahan organik yang

telah diuraikan

e. bersifat autotrof

2. Faktor yang membedakan antara

jamur dengan organisme lain

diantaranya adalah pada dinding

selnya.Bahan apakah yang terkandung

C2

C2

E

E

1

2

Page 86: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menentukan bagian

tubuh jamur melalui

gambar

Menyebutkan istilah

bagian tubuh jamur

yang berupa benang-

benang

pada dinding sel pada jamur?

a. lipoprotein d. zat kersik

b. lipid e. zat kitin

c. protein

3. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan struktur tubuh

jamur. Apa nama bagian tubuh jamur

yang ditunjuk oleh huruf B?

a. stolon d. spora

b. sporangiofor e. zoospore

c. sporangium

4. Jamur multiseluler memiliki sel-sel

memanjang berupa benang-benang

halus. Disebut apakah sel memanjang

pada jamur yang berupa benang-

benang halus?

a. hifa d. spora

b. miselium e. rhizom

c. kolumela

C3

C1

C

A

3

4

Page 87: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Siswa mampu

mendeskripsikan cara

jamur memperoleh

makanan

Menyebutkan istilah

jamur yang bercabang

dan menyerupai

anyaman

Menjelasakan fungsi

hifa vegetatif pada

jamur

Menyebutkan tubuh

jamur yang berfungsi

menyerap makanan

Menerangkan cara

jamur memperoleh

nutrisi

5. Sekumpulan hifa jamur yang

bercabang-cabang dapat membentuk

anyaman. Disebut apakah hifa jamur

yang membentuk anyaman?

a. hifa anyaman d. miselium

b. hifa ganda e. basidium

c. rhizoid

6. Jamur memiliki hifa vegetatif dan hifa

generatif. Apakah fungsi hifa vegetatif

pada jamur?

a. alat reproduksi

b. melekatkan diri pada substrat

c. menampung air yang diperlukan

d. pendukung alat-alat reproduksi

e. alat reproduksi dan mencari

makan

7. Apakah nama bagian tubuh jamur

yang berperan untuk menyerap

makanan di lingkungan yang lembab?

a. miselium d. basidium

b. gametangium e. konidium

c. sporangium

8. Manakah dari pernyataan berikutyang

bukan merupakan cara jamur

memperoleh nutrisi?

a. membusukan materi organik

b. bersifat parasit pada tumbuhan

c. mensekresikan enzim hingga

C1

C2

C1

C2

D

B

A

D

5

6

7

8

Page 88: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menyebutkan bentuk

cadangan energi

jamur

Memilih cara jamur

memperoleh energi

Menyebutkan istilah

cara jamur

memperoleh makanan

makanan rusak

d. menyebar toksin sehingga

makanan beracun

e. bersimbiosis dengan organisme

lain

9. Dalam bentuk apakah jamur

menyimpan cadangan energi?

a. Lemak d. Protein

b. Glikoprotein e. Karbohidrat

c. Glukosa

10. Jamur dapat memperoleh makanan

dengan berbagai cara. Manakah

berikut ini yang bukan merupakan

cara jamur memperoleh makanan?

a. saprofit d. fotosintesis

b. parasit e. simbiosis

c. heterotrof

11. Untuk memperoleh energi, Jamur

menyerap makanannya dari sisa-sisa

organisme. Dikenal dengan istilah

apakah cara jamur memperoleh energi

tersebut?

a. autotrof d. epifit

b. heterotrof e. parasit

c. saprofit

C1

C2

C1

E

D

C

9

10

11

Page 89: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3. Siswa mampu

menjelaskan cara

reproduksi jamur

Menyebutkan istilah

spora jamur yang

bergerak dan berflagel

dua

Menentukan yang

termasuk spora

seksual jamur

Menyebutkan istilah

perkawinan dua sel

talus jamur yang tidak

mengalami

diferensiasipada

jamur

Menjelaskan istilah

reproduksi jamur

dengan konjugasi

12. Pada jamur terdapat spora yang dapat

bergerak dan berflagel dua. Disebut

apakah spora pada jamur yang dapat

bergerak dan berflagel dua?

a. zoospora d. askospora

b. zigospora e. basidiospora

c. aplanospora

13. Jamur dapat membentuk sel gamet

yang terjadi akibat penyatuan plasma

dan inti yang akan membentuk spora.

Manakah dibawah ini yang

bukanmerupakan spora hasil dari

penyatuan tersebut?

a. zigospora d. konidia

b. askospora e. sporangiospora

c. basidiospora

14. Perkembangbiakan secara kawin pada

jamur dapat berlangsung dengan

berbagai cara. Disebut apakah

perkawinan dua sel talus jamur yang

tidak mengalami diferensiasi?

a. Gametangiogami

b. oogami

c. anisogami

d. somatogami

e. isogami

15. Jamur dapat berreproduksi jamur

secara generatif dengan konjugasi,

Apakah yang dimaksud dengan

konjugasi?

C1

C2

C1

C1

A

D

D

D

12

13

14

15

Page 90: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4. Siswa mampu

mengklasifikasikan

dan

mengidentifikasi

divisi-divisi jamur

Menyebutkan istilah

perkembangbiakan

generatif dengan

perleburan gamet

yang sama bentuknya

Mengklasifikasikan

divisi-divisi jamur

a. persatuan antara sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina

b. persatuan antara dua sel jamur

jantan dan jamur betina

c. persatuan antara dua sel atau dua

hifa yang belum jelas perbedaan

jantan dan betina

d. peleburan antara dua hifa jantan

dan hifa betina

e. peleburan antara spora jantan dan

spora betina

16. Disebut apakah perkembangbiakan

generatif jamur dengan cara

peleburan dua gamet yang sama

bentuknya?

a. spermatisasi d. anisogami

b. oogami e. isogami

c. somatogami

17. Para ahli mengklasifikasikan jamur

berdasarkan ciri-ciri spora seksual dan

struktur tubuhnya. Manakah

pengklasifikasian jamur yang tepat?

a. Archaemycota, Basidiomycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

b. Eumycota, Deutromycota,

Ascomycota, dan Zygomycota

c. Archaemycota, Eumycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

d. Archaemycota, Deutromycota,

Zygomycota, dan Ascomycota

C1

C2

E

E

16

17

Page 91: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Mengidentifikasi ciri-

ciri divisi

Zygomycotina

Menentukan alat

reproduksi aseksual

pada divisi

Zygomycotina

Menyebutkan nama

spora seksual divisi

Zygomycotina

Menggolongkan jenis

jamur roti dan jamur

tempe ke dalam divisi

e. Zygomycota, Ascomycota,

Deutromycota, dan

Basidiomycota

18. Manakah berikut ini yang

bukanmerupakan ciri-ciri divisi

Zygomycotina?

a. hidup di darat sebagai saprofit

b. dinding sel tersusun atas zat kitin

c. hifa bercabang tidak bersekat

d. menyebar keman-mana dengan

sporangium

e. hasil kopulasi gamtengiogami

19. Apakah yang dihasilkan oleh

sporangium pada perkembangbiakan

aseksual divisi Zygomycotina?

a. sporangiofor d. hifa

b. spora e. miselium

c. zigospora

20. Apa nama spora seksual dari jamur

divisi Zygomycotina?

a. Konidiospora

b. Askospora

c. Basidiospora

d. Sporangiofor

e. Zigospora

21. Dikelompokkan dalam divisi apakah

jamur roti dan jamur tempe?

a. Zygomycotina

C2

C1

C1

C2

D

B

E

A

18

19

20

21

Page 92: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

tertentu

Memberi nama bagian

tubuh Rhizopus

stolonifer.

Menganalisis marga

jamur yang

mengandung toksin

b. Ascomycotina

c. Deuteromycotina

d. Basidiomycotina

e. Eumycotina

22. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakangambar

jamur Rhizopus stolonifer.Apa nama

bagian yang diberi nomor 1 s.d 4?

a. Sporangium – sporangiofor –

stolon - rhizoid

b. Sporangiofor – stolon – rhizoid –

sporangium

c. Sporangium – rhizoid –

sporangiofor – stolon

d. Stolon – sporangiofor –

sporangium – rhizoid

e. Sporangium – sporangiofor –

rhizoid – stolon

23. Roti yang mengandung jamur

sebaiknya dibuang saja, karena roti

tersebut mengandung toksin.

C3

C4

A

E

22

23

Page 93: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

pada roti

Menganalisis ciri-ciri

jamur Ascomycotina

Menganalisis

perkembangbiakan

jamur divisi

Ascomycotina

Diklasifikasikan ke dalam marga

apakah jamur roti tersebut?

a. Pencillium d. Rosellina

b. Aspergillus e. Mucor

c. Fusarium

24. Berikut ini adalah ciri-ciri jamur

1) Spora dihasilkan di dalam alat

berbentuk botol

2) Spora mempunyai alat gerap

berupa bulu cambuk

3) Spora terdapat dalam tonjolan hifa

4) Hifa bersekat dan berinti banayk

5) Bersifat mikroskopis

Manakah yang merupakan ciri-ciri

jamur Ascomycotina?

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 4 e. 2 dan 5

c. 2 dan 3

25. Manakah dari pernyataan di bawah ini

yangbukan merupakan cara

perkembangbiakan divisi

Ascomycotina?

a. Perkembanganbiakan vegetatifnya

dengan konida atau konidiospora

pada jamur bersel banyak.

b. Perkembanganbiakan

generatifnya dengan askus.

c. Perkembangbiakan vegetatifnya

dengan konidia atau konidiospora

pada jamur bersel satu.

C4

C2

B

C

24

25

Page 94: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menyebutkan istilah

proses pembuatan

tapai

Mencirikan ciri-ciri

Saccharomycesyang

digunakan untuk

peragian

Menganalisis ciri-ciri

jamur

Basidiomycotina

d. Perkembangan vegetatifnya

dengan blastospora pada jamur

bersel satu

e. Perkembangan seksual pada

jamur uniseluler dihasikan empat

sel askospora haploid.

26. Saccharomyces dimanfaatkan dalam

pembuatan tapai. Disebut apakah

pemanfaatan Saccharomycesdalam

pembuatan tapai?

a. meiosis d. hidrolisis

b. fragmentasi e. konjugasi

c. fermentasi

27. Dalam proses pembuatan tapai dan

alkohol, Saccharomyces merupakan

khamir yang dapat dimanfaatkan

untuk peragian. Manakah yang bukan

merupakan ciri dari Saccharomyces?

a. Tidak mempunyai klorofil

b. Dinding sel tersusun atas kitin

c. Berukuran makroskopis

d. Organisme eukariot

e. Bersifat heterotrof

28. Berikut ini tabel ciri-ciri beberapa

jamur:

1) Hifa bersekat, tidak ada tubuh

buah, reproduksi generatif

2) Hifa bersekat, tidak ada tubuh

buah, reproduksi vegetatif dan

generatif

C1

C2

C4

C

C

E

26

27

28

Page 95: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menyebutkan tubuh

buah pada

Basidiomycotina

Menyebutkan bagian

jamur yang enak

dikonsumsi

Menyebutkan

reproduksi seksual

dan aseksual divisi

Basidiomycotina

3) Hifa bersekat, ada tubuh buah,

reproduksi vegetatif dan generatif

4) Hifa tidak bersekat, ada tubuh

buah, reproduksi vegetatif dan

konjugasi

5) Hifa tidak bersekat, tidak ada

tubuh buah, reproduksi vegetatif

Manakah yang merupakan ciri-ciri

jamur Basidimycotina?

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

29. Tubuh buah pada divisi

Basidiomycotina kebanyakan

berbentuk seperti payung. Disebut

apakah tubuh buah pada divisi ini?

a. Askocarp d. Basidiocarp

b. Sporangiocarp e. Zygocarp

c. Monocarp

30. Bagian tubuh pada jamur pada divisi

Basidiomycotina dapat dikonsumsi

oleh manusia. Bagian tubuh jamur

manakah yang dapat dikonsumsi?

a. Miselium d. Tubuh buah

b. Hifa e. Lendir

c. Rhizoid

31. Manakah dari pernyataan di bawah ini

yang merupakan cara reproduksi

seksual dan aseksual dari jamur divisi

Basidiomycotina?

C1

C3

C2

D

D

E

29

30

31

Page 96: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menjelaskan arti

Fungi Imperfecti

Menyebutkan

reproduksi seksual

dan aseksual divisi

Deuteromycotina

Menyebutkan nama

spora aseksual jamur

a. Konjugasi & Spora

b. Spora & Konjugasi

c. Konidia & Konidiapora

d. Konidiaspora & Konidia

e. Basidiospora & Konidia

32. Jamur Divisi Deuteromycota disebut

sebagai Fungi Imperfecti. Mengapa

jamur divisi ini disebut sebagai Fungi

Imperfecti?

a. belum diketahui cara hidupnya

b. belum diketahui cara reproduksi

aseksualnya

c. belum diketahui cara reproduksi

seksualnya

d. sudah diketahui cara reproduksi

seksualnya

e. sudah diketahui cara rproduksi

seksual dan aseksualnya

33. Manakah dari pernyataan di bawah ini

yang merupakan cara reproduksi

seksual dan aseksual dari jamur divisi

Deuteromycotina?

a. belum diketahui & Konidia

b. konidia & Belum diketahui

c. belum diketahui & Askospora

d. askospora & Belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

34. Apakah nama spora aseksualjamur

divisi Deutromycotina?

C2

C2

C

A

32

33

Page 97: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

5. Siswa mampu

menjelaskan

hubungan simbiotik

jamur dengan

tanaman lain

divisi

Deuteromycotina

Menganalisis simbion

pembentukan liken

(lumut kerak)

Mengidentifikasi jenis

jamur yang

membentuk liken

a. Konidiospora

b. Askospora

c. Basidiospora

d. Sporangiofor

e. Zigospora

35. Di antara pernyataan simbion

pembentuk liken berikut, Manakah

pernyataan yang benar mengenai

simbion pembentukan Liken?

a. Golongan lumut yang tidak

berklorofil

b. Lumut yang hidup saprofit pada

kayu mati

c. Lumut penyebab lapuknya kayu

dan batuan

d. Simbiosis antara alga dan fungi

tertentu

e. Simbiosis antara lumut tak

berklorofil dengan alga

36. Berasal dari divisi mana jamur yang

membentuk Liken?

a. Zygomycotina dan Ascomycotina

b. Zygomycotina dan

Basidiomycotina

c. Ascomycotina dan

Basidiomycotina

d. Ascomycotina dan

Deuteromycotina

e. Basidiomycotina dan

Deuteromycotina

C1

C4

C1

A

D

C

34

35

36

Page 98: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menguraikan

hubungan kehidupan

ganggang dan jamur

Mengaitkan

kegunaan liken

sebagai indikator

lingkungan

Menyebutkan istilah

hubungan mutualisme

37. Liken merupakan organisme yang

hidup karena bersimbiosis. Bagaimana

cara simbion agar dapat hidup?

a. Ganggang mendapat glukosa (zat

organik) dari jamur

b. Ganggang dan jamur tidak dapat

hidup jika tidak bersimbiosis

c. Jamur mendapat glukosa (zat

organik) dari ganggang

d. Jamur mendapat air dan mineral

dari ganggang

e. Ganggang mendapat air dan

mineral dari jamur

38. Liken dapat digunakan sebagai

indikator lingkungan untuk

menentukan adanya pencemaran di

suatu lingkungan.Mengapa liken dapat

digunakan sebagai indikator

pencemaran lingkungan?

a. Karena liken akan tumbuh subur

pada daerah tercemar

b. Karena iken tahan terhadap

pengaruh pencemaran

c. Karena liken peka terhadap zat

pencemar

d. Karena liken toleran terhadap zat

pencemar tertentu

e. Karena liken Adaptif terhadap

berbagai zat pencemar

39. Jamur memiliki kemampun

membentuk hubungan mutualisme

C4

C3

C1

C

C

B

37

38

39

Page 99: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

antara jamur dengan

akar tumbuhantingkat

tinggi

Menentukan fungsi

mikoriza

Mengidentifikasi

penyebab mikoriza

dapat melanjutkan

kehidupan ketika

kekeringan

dengan akar tumbuhan tingkat tinggi.

Disebut apakah hubungan mutualisme

antara jamur dengan akar tumbuhan

tingkat tinggi?

a. Liken

b. Mikoriza

c. Konidiospora

d. Miselium

e. Spora

40. Manakah dari pernyataan berikut ini

pernyataan yang tidak benar

mengenai mikoriza?

a. Mikoriza meningkatkan absorbsi

hara dari dalam tanah

b. Mikroiza menjadi penghalang

biologi terhadap infeksi pathogen

akar

c. Mikoriza meningkatkan

ketahanan terhadap kekeringan

dan kelembaban

d. Mikoriza meningkatkan produksi

hormon pertumbuhan dan zat

pengatur tumbuhan

e. Mikoriza memindahkan nutrisi

dari satu tanaman ke tanaman

yang lain

41. Meskipun dalam keadaan kekeringan,

mikoriza tetap dapat melanjutkan

pertumbuhan. Mengapa mikoriza

dapat tetap tumbuh?

a. Hifa pada jamur dapat

C2

C4

E

A

40

41

Page 100: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

6. Siswa mampu

menyebutkan jenis

jamur dan

peranannya dalam

kehidupan

Menyebutkan jenis

jamur yang digunakan

untuk membuat tempe

Memilih jenis jamur

yang dapat

menghasilkan zat

antibiotik

meningkatkan luas permukaan

untuk mengabsorbsi air

b. Tumbuhan memiliki sedikit

jaringan bunga karang

c. Akar tumbuh lebih dalam untuk

mencari air

d. Akar melakukan tranpor aktif ion

e. Akar tumbuh ke samping untuk

mencari air

42. Untuk membuat makanan tempe dari

kedelai diperlukan bantuan jamur.

Apakah nama spesies jamur yang

dimanfaatkan dalam pembuatan

tempe?

a. Rhizopus divisi Zygomycota

b. Mucor divisi Zygomycota

c. Rhizopus divisi Ascomycota

d. Mucor divisi Ascomycota

e. Neurospora divisi Basidiomycota

43. Berikut adalah beberapa jenis jamur

Ascomycota

1) Penicillium notatum

2) Penicilium roqueforti

3) Penicilium chysogenum

4) Penicillium camemberti

Manakah diantara jamur di atas yang

menghasilkan zat antibiotika?

a. 1, 2, dan 3 d. 4

b. 1 dan 3 e. semua benar

c. 2 dan 4

C3

C2

A

B

42

43

Page 101: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menyebutkan

manfaat jamur

Saccharomyces

cereviceae dan

Neurospora crassa

Menyebutkan jamur

yang berperan dalam

proses pembuatan

kecap

Meyebutkan

hubungan antara

jamur dengan

peranannya dalam

kehidupan

44. Digunakan dalam pembuatan apakah

jamur Saccharomyces cereviceae dan

Neurospora crassa?

a. Untuk membuat tempe dan

alkohol

b. Untuk membuat tape dan tempe

c. Untuk membuat tape dan oncom

d. Penelitian genetika dan oncom

e. Fermentasi alcohol dan penelitian

genetika

45. Proses pembuatan kecap

memanfaatkan bantuan jamur. Apa

nama jenis jamur yang berperan

dalam proses pembuatan kecap?

a. Aspergillus flavus

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus oryzae

d. Roselina arcuata

e. Volvariella volvaceae

46. Perhatikan tabel di bawah ini:

Nama Jamur Peranan

1. Fusarium

sp

2. Auricularia

polytricha

3. Saccharom

yces

4. Rhizopus

orizae

a. untuk

membuat kue

b. untuk

membuat

tempe

c. untuk bahan

makanan

d. sebagai parasit

C1

C1

C3

C

B

D

44

45

46

Page 102: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memilih jamur dari

divisi Basidiomycota

yang dapat

dikonsumsi?

Memilih jamur yang

dapat menghasilkan

racun alfa toksin

pada tanaman

Manakah dari tabel di atas yang benar

merupakan hubungan antara jenis

jamur dengan peranannya?

a. 1 dan c d. 4 dan b

b. 2 dan a e. 3 dan a

c. 3 dan d

47. Sebagian besar jamur dari divisi

Basidiomycota dapat dikonsumsi.

Manakah yang termasuk jenis jamur

yang dapat dikonsumsi?

a. Rhizopus oryzae dan Aspergillus

sp.

b. Neurospora sitophila dan

Volvariella volvaceae

c. Volvariella volvaceae dan

Auricularia polytricha

d. Microsporum dan Saccharomyces

e. Auriclaria polytricha dan

Aspergillus sp.

48. Salah satu jenis jamur dari divisi

Ascomyoctina dapat menghasilkan

racun Alfa toksin yang menyebabkan

penyakit kanker. Apa nama jenis

jamur tersebut?

a. Aspergillus oryzae

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus flavus

C3

C1

C

C

47

48

Page 103: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Menetukan jenis

jamur yang tidak

dapat dikonsumsi

manusia

Memilih jamur yang

dapat digunakan

sebagai obat

d. Aspergillus fumigates

e. Aspergillus niger

49. Dari jenis jamur dibawah ini,

manakah jamur yang tidak dapat

dikonsumsi manusia?

a. Auricularia polytricha

b. Rhizopus oryzae

c. Saccharomyces cereviceae

d. Volvariella volvacea

e. Pneumonia carinii

50. Apa nama jenis jamur yang dapat

digunakan sebagai obat?

a. Ganoderma lucidum

b. Rhizopus stolonifer

c. Amanita phalloides

d. Volvariella volvacea

e. Pneumonia carinii

C2

C1

E

A

49

50

Page 104: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Lampiran 2

SOAL MATERI KINGDOM FUNGI (JAMUR)

Pilihlah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap

benar!

1. Manakah dari pernyataan berikut ini yang

bukan merupakan ciri-ciri jamur?

a. hidupnya di tempat lembab

b. cara hidupnya saprofit dan parasit

c. bersifat heterotrof

d. menyerap bahan organik yang telah

diuraikan

e. bersifat autotrof

2. Faktor yang membedakan antara jamur

dengan organisme lain diantaranya adalah

pada dinding selnya.Bahan apakah yang

terkandung pada dinding sel pada jamur?

a. lipoprotein d. zat kersik

b. lipid e. zat kitin

c. protein

3. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan struktur tubuh

jamur. Apa nama bagian tubuh jamur yang

ditunjuk oleh huruf B?

a. stolon d. spora

b. sporangiofor e. zoospore

c. sporangium

4. Jamur multiseluler memiliki sel-sel

memanjang berupa benang-benang halus.

Disebut apakah sel memanjang pada jamur

yang berupa benang-benang halus?

a. hifa d. spora

b. miselium e. rhizom

c. kolumela

5. Sekumpulan hifa jamur yang bercabang-

cabang dapat membentuk anyaman.

Disebut apakah hifa jamur yang

membentuk anyaman?

a. hifa anyaman d. miselium

b. hifa ganda e. basidium

c. rhizoid

6. Jamur memiliki hifa vegetatif dan hifa

generatif. Apakah fungsi hifa vegetatif pada

jamur?

a. alat reproduksi

b. melekatkan diri pada substrat

c. menampung air yang diperlukan

d. pendukung alat-alat reproduksi

e. alat reproduksi dan mencari makan

7. Apakah nama bagian tubuh jamur yang

berperan untuk menyerap makanan di

lingkungan yang lembab?

a. miselium d. basidium

b. gametangium e. konidium

c. sporangium

8. Manakah dari pernyataan berikutyang

bukan merupakan cara jamur memperoleh

nutrisi?

a. membusukan materi organik

b. bersifat parasit pada tumbuhan

c. mensekresikan enzim hingga makanan

rusak

d. menyebar toksin sehingga makanan

beracun

e. bersimbiosis dengan organisme lain

9. Dalam bentuk apakah jamur menyimpan

cadangan energi?

a. lemak d. protein

b. glikoprotein e. karbohidrat

c. glukosa

10. Jamur dapat memperoleh makanan dengan

berbagai cara. Manakah berikut ini yang

bukan merupakan cara jamur memperoleh

makanan?

Page 105: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

a. saprofit d. fotosintesis

b. parasit e. simbiosis

c. heterotrof

11. Untuk memperoleh energi, Jamur menyerap

makanannya dari sisa-sisa organisme.

Dikenal dengan istilah apakah cara jamur

memperoleh energi tersebut?

a. autotrof d. epifit

b. heterotrof e. parasit

c. saprofit

12. Pada jamur terdapat spora yang dapat

bergerak dan berflagel dua. Disebut apakah

spora pada jamur yang dapat bergerak dan

berflagel dua?

a. zoospora d. askospora

b. zigospora e. basidiospora

c. aplanospora

13. Jamur dapat membentuk sel gamet yang

terjadi akibat penyatuan plasma dan inti

yang akan membentuk spora. Manakah

dibawah ini yang bukanmerupakan spora

hasil dari penyatuan tersebut?

a. zigospora d. konidia

b. askospora e. sporangiospora

c. basidiospora

14. Perkembangbiakan secara kawin pada

jamur dapat berlangsung dengan berbagai

cara. Disebut apakah perkawinan dua sel

talus jamur yang tidak mengalami

diferensiasi?

a. gametangiogami

b. oogami

c. anisogami

d. somatogami

e. isogami

15. Jamur dapat berreproduksi jamur secara

generatif dengan konjugasi, Apakah yang

dimaksud dengan konjugasi?

a. persatuan antara sel kelamin jantan dan

sel kelamin betina

b. persatuan antara dua sel jamur jantan

dan jamur betina

c. persatuan antara dua sel atau dua hifa

yang belum jelas perbedaan jantan dan

betina

d. peleburan antara dua hifa jantan dan hifa

betina

e. peleburan antara spora jantan dan spora

betina

16. Disebut apakah perkembangbiakan

generatif jamur dengan cara peleburan dua

gamet yang sama bentuknya?

a. spermatisasi d. anisogami

b. oogami e. isogami

c. somatogami

17. Para ahli mengklasifikasikan jamur

berdasarkan ciri-ciri spora seksual dan

struktur tubuhnya.

Manakah pengklasifikasian jamur yang

tepat?

a. Archaemycota, Basidiomycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

b. Eumycota, Deutromycota, Ascomycota,

dan Zygomycota

c. Archaemycota, Eumycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

d. Archaemycota, Deutromycota,

Zygomycota, dan Ascomycota

e. Zygomycota, Ascomycota,

Deutromycota, dan Basidiomycota

18. Manakah berikut ini yang bukan merupakan

ciri-ciri divisi Zygomycotina?

a. hidup di darat sebagai saprofit

b. dinding sel tersusun atas zat kitin

c. hifa bercabang tidak bersekat

d. menyebar keman-mana dengan

sporangium

e. hasil kopulasi gamtengiogami

19. Apakah yang dihasilkan oleh sporangium

pada perkembangbiakan aseksual divisi

Zygomycotina?

a. sporangiofor d. hifa

b. spora e. miselium

c. zigospora

20. Apa nama spora seksual dari jamur divisi

Zygomycotina?

a. konidiospora

b. askospora

c. basidiospora

d. sporangiofor

e. zigospora

Page 106: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

21. Dikelompokkan dalam divisi apakah jamur

roti dan jamur tempe?

a. Zygomycotina

b. Ascomycotina

c. Deuteromycotina

d. Basidiomycotina

e. Eumycotina

22. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakangambar jamur

Rhizopus stolonifer.Apa nama bagian yang

diberi nomor 1 s.d 4?

a. Sporangium – sporangiofor – stolon -

rhizoid

b. Sporangiofor – stolon – rhizoid –

sporangium

c. Sporangium – rhizoid – sporangiofor –

stolon

d. Stolon – sporangiofor – sporangium –

rhizoid

e. Sporangium – sporangiofor – rhizoid –

stolon

23. Roti yang mengandung jamur sebaiknya

dibuang saja, karena roti tersebut

mengandung toksin. Diklasifikasikan ke

dalam marga apakah jamur roti tersebut?

a. Pencillium d. Rosellina

b. Aspergillus e. Mucor

c. Fusarium

24. Berikut ini adalah ciri-ciri jamur

1) Spora dihasilkan di dalam alat berbentuk

botol

2) Spora mempunyai alat gerap berupa

bulu cambuk

3) Spora terdapat dalam tonjolan hifa

4) Hifa bersekat dan berinti banayk

5) Bersifat mikroskopis

Manakah yang merupakan ciri-ciri jamur

Ascomycotina?

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 4 e. 2 dan 5

c. 2 dan 3

25. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang

bukan merupakan cara perkembangbiakan

divisi Ascomycotina?

a. Perkembanganbiakan vegetatifnya

dengan konida atau konidiospora pada

jamur bersel banyak.

b. Perkembanganbiakan generatifnya

dengan askus.

c. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan

konidia atau konidiospora pada jamur

bersel satu.

d. Perkembangan vegetatifnya dengan

blastospora pada jamur bersel satu

e. Perkembangan seksual pada jamur

uniseluler dihasikan empat sel askospora

haploid.

26. Saccharomyces dimanfaatkan dalam

pembuatan tapai. Disebut apakah

pemanfaatan Saccharomycesdalam

pembuatan tapai?

a. meiosis d. hidrolisis

b. fragmentasi e. konjugasi

c. fermentasi

27. Dalam proses pembuatan tapai dan alkohol,

Saccharomyces merupakan khamir yang

dapat dimanfaatkan untuk peragian.

Manakah yang bukan merupakan ciri dari

Saccharomyces?

a. Tidak mempunyai klorofil

b. Dinding sel tersusun atas kitin

c. Berukuran makroskopis

d. Organisme eukariot

e. Bersifat heterotrof

28. Berikut ini tabel ciri-ciri beberapa jamur:

1) Hifa bersekat, tidak ada tubuh buah,

reproduksi generatif

2) Hifa bersekat, tidak ada tubuh buah,

reproduksi vegetatif dan generatif

3) Hifa bersekat, ada tubuh buah,

reproduksi vegetatif dan generatif

4) Hifa tidak bersekat, ada tubuh buah,

reproduksi vegetatif dan konjugasi

5) Hifa tidak bersekat, tidak ada tubuh

buah, reproduksi vegetatif

Page 107: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Manakah yang merupakan ciri-ciri jamur

Basidimycotina?

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

29. Tubuh buah pada divisi Basidiomycotina

kebanyakan berbentuk seperti payung.

Disebut apakah tubuh buah pada divisi ini?

a. askocarp d. basidiocarp

b. sporangiocarp e. zygocarp

c. monocarp

30. Bagian tubuh pada jamur pada divisi

Basidiomycotina dapat dikonsumsi oleh

manusia. Bagian tubuh jamur manakah

yang dapat dikonsumsi?

a. miselium d. tubuh buah

b. hifa e. lendir

c. rhizoid

31. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang

merupakan cara reproduksi seksual dan

aseksual dari jamur divisi

Basidiomycotina?

a. konjugasi & spora

b. spora & konjugasi

c. konidia & konidiapora

d. konidiaspora & konidia

e. basidiospora & konidia

32. Jamur Divisi Deuteromycota disebut

sebagai Fungi Imperfecti. Mengapa jamur

divisi ini disebut sebagai Fungi

Imperfecti?

a. belum diketahui cara hidupnya

b. belum diketahui cara reproduksi

aseksualnya

c. belum diketahui cara reproduksi

seksualnya

d. sudah diketahui cara reproduksi

seksualnya

e. sudah diketahui cara rproduksi seksual

dan aseksualnya

33. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang

merupakan cara reproduksi seksual dan

aseksual dari jamur divisi

Deuteromycotina?

a. belum diketahui & konidia

b. konidia & belum diketahui

c. belum diketahui & askospora

d. askospora & belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

34. Apakah nama spora aseksual jamur divisi

Deutromycotina?

a. konidiospora

b. askospora

c. basidiospora

d. sporangiofor

e. zigospora

35. Di antara pernyataan simbion pembentuk

liken berikut, Manakah pernyataan yang

benar mengenai simbion pembentukan

Liken?

a. golongan lumut yang tidak berklorofil

b. lumut yang hidup saprofit pada kayu

mati

c. lumut penyebab lapuknya kayu dan

batuan

d. simbiosis antara alga dan fungi tertentu

e. simbiosis antara lumut tak berklorofil

dengan alga

36. Berasal dari divisi mana jamur yang

membentuk Liken?

a. Zygomycotina dan Ascomycotina

b. Zygomycotina dan Basidiomycotina

c. Ascomycotina dan Basidiomycotina

d. Ascomycotina dan Deuteromycotina

e. Basidiomycotina dan Deuteromycotina

37. Liken merupakan organisme yang hidup

karena bersimbiosis. Bagaimana cara

simbion agar dapat hidup?

a. ganggang mendapat glukosa (zat

organik) dari jamur

b. ganggang dan jamur tidak dapat hidup

jika tidak bersimbiosis

c. jamur mendapat glukosa (zat organik)

dari ganggang

d. jamur mendapat air dan mineral dari

ganggang

e. ganggang mendapat air dan mineral dari

jamur

38. Liken dapat digunakan sebagai indikator

lingkungan untuk menentukan adanya

pencemaran di suatu lingkungan.Mengapa

Page 108: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

liken dapat digunakan sebagai indikator

pencemaran lingkungan?

a. karena liken akan tumbuh subur pada

daerah tercemar

b. karena iken tahan terhadap pengaruh

pencemaran

c. karena liken peka terhadap zat pencemar

d. karena liken toleran terhadap zat

pencemar tertentu

e. karena liken Adaptif terhadap berbagai

zat pencemar

39. Jamur memiliki kemampun membentuk

hubungan mutualisme dengan akar

tumbuhan tingkat tinggi. Disebut apakah

hubungan mutualisme antara jamur dengan

akar tumbuhan tingkat tinggi?

a. liken

b. mikoriza

c. konidiospora

d. miselium

e. spora

40. Manakah dari pernyataan berikut ini

pernyataan yang tidak benar mengenai

mikoriza?

a. mikoriza meningkatkan absorbsi hara

dari dalam tanah

b. mikroiza menjadi penghalang biologi

terhadap infeksi pathogen akar

c. mikoriza meningkatkan ketahanan

terhadap kekeringan dan kelembaban

d. mikoriza meningkatkan produksi

hormon pertumbuhan dan zat pengatur

tumbuhan

e. mikoriza memindahkan nutrisi dari satu

tanaman ke tanaman yang lain

41. Meskipun dalam keadaan kekeringan,

mikoriza tetap dapat melanjutkan

pertumbuhan. Mengapa mikoriza dapat

tetap tumbuh?

a. hifa pada jamur dapat meningkatkan

luas permukaan untuk mengabsorbsi air

b. tumbuhan memiliki sedikit jaringan

bunga karang

c. akar tumbuh lebih dalam untuk mencari

air

d. akar melakukan tranpor aktif ion

e. akar tumbuh ke samping untuk mencari

air

42. Untuk membuat makanan tempe dari

kedelai diperlukan bantuan jamur. Apakah

nama spesies jamur yang dimanfaatkan

dalam pembuatan tempe?

a. Rhizopus divisi Zygomycota

b. Mucor divisi Zygomycota

c. Rhizopus divisi Ascomycota

d. Mucor divisi Ascomycota

e. Neurospora divisi Basidiomycota

43. Berikut adalah beberapa jenis jamur

Ascomycota

1) Penicillium notatum

2) Penicilium roqueforti

3) Penicilium chysogenum

4) Penicillium camemberti

Manakah diantara jamur di atas yang

menghasilkan zat antibiotika?

a. 1, 2, dan 3 d. 4

b. 1 dan 3 e. semua benar

c. 2 dan 4

44. Digunakan dalam pembuatan apakah jamur

Saccharomyces cereviceae dan Neurospora

crassa?

a. untuk membuat tempe dan alkohol

b. untuk membuat tape dan tempe

c. untuk membuat tape dan oncom

d. penelitian genetika dan oncom

e. fermentasi alcohol dan penelitian

genetika

45. Proses pembuatan kecap memanfaatkan

bantuan jamur. Apa nama jenis jamur yang

berperan dalam proses pembuatan kecap?

a. Aspergillus flavus

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus oryzae

d. Roselina arcuata

e. Volvariella volvaceae

46. Perhatikan tabel di bawah ini:

Nama Jamur Peranan

1. Fusarium

sp

2. Auricularia

polytricha

3. Saccharom

yces

a. untuk

membuat kue

b. untuk

membuat

tempe

c. untuk bahan

Page 109: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4. Rhizopus

orizae

makanan

d. sebagai parasit

pada tanaman

Manakah dari tabel di atas yang benar

merupakan hubungan antara jenis jamur

dengan peranannya?

a. 1 dan c d. 4 dan b

b. 2 dan a e. 3 dan a

c. 3 dan d

47. Sebagian besar jamur dari divisi

Basidiomycota dapat dikonsumsi. Manakah

yang termasuk jenis jamur yang dapat

dikonsumsi?

a. Rhizopus oryzae dan Aspergillus sp.

b. Neurospora sitophila dan Volvariella

volvaceae

c. Volvariella volvaceae dan Auricularia

polytricha

d. Microsporum dan Saccharomyces

e. Auriclaria polytricha dan Aspergillus

sp.

48. Salah satu jenis jamur dari divisi

Ascomyoctina dapat menghasilkan racun

Alfa toksin yang menyebabkan penyakit

kanker. Apa nama jenis jamur tersebut?

a. Aspergillus oryzae

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus flavus

d. Aspergillus fumigates

e. Aspergillus niger

49. Dari jenis jamur dibawah ini, manakah

jamur yang tidak dapat dikonsumsi

manusia?

a. Auricularia polytricha

b. Rhizopus oryzae

c. Saccharomyces cereviceae

d. Volvariella volvacea

e. Pneumonia carinii

50. Apa nama jenis jamur yang dapat

digunakan sebagai obat?

a. Ganoderma lucidum

b. Rhizopus stolonifer

c. Amanita phalloides

d. Volvariella volvacea

e. Pneumonia carinii

Page 110: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

SKOR DATA DIBOBOT=================Jumlah Subyek = 40Butir soal = 50Bobot utk jwban benar = 1Bobot utk jwban salah = 0Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 Oti He... 33 17 0 33 33 2 2 Febby ... 33 17 0 33 33 3 3 Luthfi... 33 17 0 33 33 4 4 Leandr... 33 17 0 33 33 5 5 Dena A... 11 39 0 11 11 6 6 Anisa R.D 16 34 0 16 16 7 7 Novadh... 18 32 0 18 18 8 8 Dina S... 14 36 0 14 14 9 9 Rasyid... 19 31 0 19 19 10 10 Ardi S... 18 32 0 18 18 11 11 Eka Fa... 20 30 0 20 20 12 12 Ebenezer 19 31 0 19 19 13 13 Arini ... 19 31 0 19 19 14 14 Irma P... 18 32 0 18 18 15 15 Mirza ... 16 34 0 16 16 16 16 Siti A... 22 28 0 22 22 17 17 M. Rid... 8 42 0 8 8 18 18 Ahmad ... 18 32 0 18 18 19 19 Farhan... 11 39 0 11 11 20 20 Ninda ... 16 34 0 16 16 21 21 Aldy Y... 19 31 0 19 19 22 22 Rika A... 19 31 0 19 19 23 23 Erni R... 19 31 0 19 19 24 24 Muh. F... 18 32 0 18 18 25 25 Nakita F 17 33 0 17 17 26 26 Rifa Z... 12 38 0 12 12 27 27 Zahra ... 15 35 0 15 15 28 28 Rindi ... 12 38 0 12 12 29 29 Eko Fa... 18 32 0 18 18 30 30 Nur Fi... 23 27 0 23 23 31 31 Teguh ... 20 30 0 20 20 32 32 Ira Pu... 19 31 0 19 19 33 33 Santi ... 24 26 0 24 24 34 34 Novi Y... 23 27 0 23 23 35 35 Devi K... 27 23 0 27 27 36 36 Nabella 22 28 0 22 22 37 37 Karin ... 19 31 0 19 19 38 38 Gravia... 24 26 0 24 24 39 39 M. Riz... 20 30 0 20 20 40 40 Riza I... 25 25 0 25 25

RELIABILITAS TES================Rata2= 19.75Simpang Baku= 5.97KorelasiXY= 0.72Reliabilitas Tes= 0.84Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Oti Herayanti 14 19 33 2 2 Febby Priscilya 14 19 33 3 3 Luthfi Rizki 14 19 33 4 4 Leandro Oktav... 14 19 33 5 5 Dena Adiestia 4 7 11 6 6 Anisa R.D 7 9 16 7 7 Novadh Bargre... 6 12 18

Page 111: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

8 8 Dina Saparindah 6 8 14 9 9 Rasyid Wahyu 5 14 19 10 10 Ardi Surya 7 11 18 11 11 Eka Fauziah 10 10 20 12 12 Ebenezer 9 10 19 13 13 Arini Himmataki 8 11 19 14 14 Irma Putri An... 10 8 18 15 15 Mirza Talytha 6 10 16 16 16 Siti Aisya Putri 10 12 22 17 17 M. Ridzky Pra... 5 3 8 18 18 Ahmad Naufal ... 9 9 18 19 19 Farhan Yusuf 6 5 11 20 20 Ninda Kartika... 7 9 16 21 21 Aldy Yudha 9 10 19 22 22 Rika Aulia 6 13 19 23 23 Erni Rahayu 8 11 19 24 24 Muh. Fikri Ar... 7 11 18 25 25 Nakita F 6 11 17 26 26 Rifa Zahiya 5 7 12 27 27 Zahra Abida 5 10 15 28 28 Rindi Zumaeni 4 8 12 29 29 Eko Fahrul Umam 6 12 18 30 30 Nur Fitria 10 13 23 31 31 Teguh Iman Pe... 9 11 20 32 32 Ira Puspita 8 11 19 33 33 Santi Sabrina 10 14 24 34 34 Novi Yanti 11 12 23 35 35 Devi Khairul ... 13 14 27 36 36 Nabella 8 14 22 37 37 Karin Gusti M... 8 11 19 38 38 Gravianto Wijaya 9 15 24 39 39 M. Rizki Dwi 10 10 20 40 40 Riza Istika F... 9 16 25

KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================Kelompok UnggulNama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 1 Oti Herayanti 33 1 1 - 1 1 1 - 2 2 Febby Priscilya 33 1 1 - 1 1 1 - 3 3 Luthfi Rizki 33 1 1 - 1 1 1 - 4 4 Leandro Oktav... 33 1 1 - 1 1 1 - 5 35 Devi Khairul ... 27 1 1 1 1 1 - - 6 40 Riza Istika F... 25 1 1 1 1 1 1 - 7 33 Santi Sabrina 24 1 1 1 1 1 - - 8 38 Gravianto Wijaya 24 1 1 1 1 1 1 - 9 30 Nur Fitria 23 1 1 1 1 1 - - 10 34 Novi Yanti 23 1 1 1 1 1 - - 11 16 Siti Aisya Putri 22 - 1 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 10 11 7 11 11 6 0

8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 1 Oti Herayanti 33 1 - 1 1 1 - - 2 2 Febby Priscilya 33 1 - 1 1 1 - - 3 3 Luthfi Rizki 33 1 - 1 1 1 - - 4 4 Leandro Oktav... 33 1 - 1 1 1 - - 5 35 Devi Khairul ... 27 - - 1 1 - 1 - 6 40 Riza Istika F... 25 - 1 1 1 1 1 1 7 33 Santi Sabrina 24 1 - 1 1 1 1 - 8 38 Gravianto Wijaya 24 - - 1 1 1 - 1 9 30 Nur Fitria 23 1 - 1 1 1 1 - 10 34 Novi Yanti 23 - - 1 1 - 1 -

Page 112: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

11 16 Siti Aisya Putri 22 - - 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 6 1 11 11 8 6 3

15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 1 Oti Herayanti 33 - 1 1 - - 1 1 2 2 Febby Priscilya 33 - 1 1 - - 1 1 3 3 Luthfi Rizki 33 - 1 1 - - 1 1 4 4 Leandro Oktav... 33 - 1 1 - - 1 1 5 35 Devi Khairul ... 27 - - 1 1 - 1 1 6 40 Riza Istika F... 25 - 1 1 - - - - 7 33 Santi Sabrina 24 - 1 1 - - 1 1 8 38 Gravianto Wijaya 24 - - - - - 1 1 9 30 Nur Fitria 23 - 1 1 - - 1 1 10 34 Novi Yanti 23 - - 1 - - 1 1 11 16 Siti Aisya Putri 22 - - - - 1 1 1 Jml Jwb Benar 0 7 9 1 1 10 10

22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 1 Oti Herayanti 33 - - 1 - 1 1 - 2 2 Febby Priscilya 33 - - 1 - 1 1 - 3 3 Luthfi Rizki 33 - - 1 - 1 1 - 4 4 Leandro Oktav... 33 - - 1 - 1 1 - 5 35 Devi Khairul ... 27 1 - 1 - - 1 - 6 40 Riza Istika F... 25 1 - - - - - 1 7 33 Santi Sabrina 24 - - 1 - 1 - - 8 38 Gravianto Wijaya 24 - 1 1 - - - 1 9 30 Nur Fitria 23 - - 1 - 1 - - 10 34 Novi Yanti 23 1 - 1 - - 1 - 11 16 Siti Aisya Putri 22 1 1 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 4 2 10 0 7 6 2

29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 1 Oti Herayanti 33 1 1 - 1 1 1 - 2 2 Febby Priscilya 33 1 1 - 1 1 1 - 3 3 Luthfi Rizki 33 1 1 - 1 1 1 - 4 4 Leandro Oktav... 33 1 1 - 1 1 1 - 5 35 Devi Khairul ... 27 1 1 - - - - - 6 40 Riza Istika F... 25 - 1 - 1 1 - - 7 33 Santi Sabrina 24 - - - - - 1 - 8 38 Gravianto Wijaya 24 - - - 1 - 1 - 9 30 Nur Fitria 23 - - - - - - - 10 34 Novi Yanti 23 1 1 - - - - - 11 16 Siti Aisya Putri 22 - - - - - - - Jml Jwb Benar 6 7 0 6 5 6 0

36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 1 Oti Herayanti 33 - - 1 1 1 1 1 2 2 Febby Priscilya 33 - - 1 1 1 1 1 3 3 Luthfi Rizki 33 - - 1 1 1 1 1 4 4 Leandro Oktav... 33 - - 1 1 1 1 1 5 35 Devi Khairul ... 27 1 - - - 1 1 1 6 40 Riza Istika F... 25 1 - 1 1 - - 1 7 33 Santi Sabrina 24 - - - - 1 - - 8 38 Gravianto Wijaya 24 - 1 - 1 1 - 1 9 30 Nur Fitria 23 1 - - - - - - 10 34 Novi Yanti 23 1 - - - 1 - - 11 16 Siti Aisya Putri 22 1 1 - 1 1 - - Jml Jwb Benar 5 2 5 7 9 5 7

43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49

Page 113: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1 1 Oti Herayanti 33 1 1 1 1 1 1 1 2 2 Febby Priscilya 33 1 1 1 1 1 1 1 3 3 Luthfi Rizki 33 1 1 1 1 1 1 1 4 4 Leandro Oktav... 33 1 1 1 1 1 1 1 5 35 Devi Khairul ... 27 - 1 1 1 1 1 1 6 40 Riza Istika F... 25 - 1 - 1 - - - 7 33 Santi Sabrina 24 - 1 1 1 1 1 1 8 38 Gravianto Wijaya 24 1 1 - 1 - - - 9 30 Nur Fitria 23 - 1 1 1 1 1 1 10 34 Novi Yanti 23 - 1 1 1 1 1 - 11 16 Siti Aisya Putri 22 - 1 1 1 - - - Jml Jwb Benar 5 11 9 11 8 8 7

50 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 1 1 Oti Herayanti 33 - 2 2 Febby Priscilya 33 - 3 3 Luthfi Rizki 33 - 4 4 Leandro Oktav... 33 - 5 35 Devi Khairul ... 27 - 6 40 Riza Istika F... 25 - 7 33 Santi Sabrina 24 - 8 38 Gravianto Wijaya 24 - 9 30 Nur Fitria 23 - 10 34 Novi Yanti 23 - 11 16 Siti Aisya Putri 22 - Jml Jwb Benar 0

Kelompok AsorNama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 25 Nakita F 17 1 1 1 1 - 1 - 2 6 Anisa R.D 16 - 1 1 1 1 1 - 3 15 Mirza Talytha 16 - 1 1 1 1 1 - 4 20 Ninda Kartika... 16 1 - 1 1 1 1 - 5 27 Zahra Abida 15 1 1 - 1 1 - - 6 8 Dina Saparindah 14 1 1 1 1 - - - 7 26 Rifa Zahiya 12 1 1 - 1 1 - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 1 1 - 1 1 - - 9 5 Dena Adiestia 11 - 1 1 1 1 1 - 10 19 Farhan Yusuf 11 1 1 - 1 1 - - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - - - 1 1 - Jml Jwb Benar 7 9 6 10 9 6 0

8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 25 Nakita F 17 - - 1 1 1 - 1 2 6 Anisa R.D 16 - - - 1 - - - 3 15 Mirza Talytha 16 - - 1 1 - - - 4 20 Ninda Kartika... 16 1 - 1 1 - 1 - 5 27 Zahra Abida 15 1 - 1 - - - - 6 8 Dina Saparindah 14 - - 1 1 - - 1 7 26 Rifa Zahiya 12 1 - 1 - - - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 1 - 1 1 - - - 9 5 Dena Adiestia 11 - - 1 1 - - - 10 19 Farhan Yusuf 11 1 - - 1 - 1 - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - 1 - - - - Jml Jwb Benar 5 0 9 8 1 2 2

15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 25 Nakita F 17 - - - - - 1 1 2 6 Anisa R.D 16 - - - - 1 - -

Page 114: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3 15 Mirza Talytha 16 - - - - - - - 4 20 Ninda Kartika... 16 - - - - - - - 5 27 Zahra Abida 15 - - - - - - - 6 8 Dina Saparindah 14 - - - - - 1 1 7 26 Rifa Zahiya 12 - - 1 1 - - 1 8 28 Rindi Zumaeni 12 - - - - - - - 9 5 Dena Adiestia 11 - - - - - - - 10 19 Farhan Yusuf 11 - - - - - - - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - 1 - 1 - - Jml Jwb Benar 0 0 2 1 2 2 3

22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 25 Nakita F 17 - 1 1 - - - - 2 6 Anisa R.D 16 1 1 - - - - 1 3 15 Mirza Talytha 16 1 - - - 1 1 - 4 20 Ninda Kartika... 16 1 - - - 1 - - 5 27 Zahra Abida 15 1 - - - 1 - - 6 8 Dina Saparindah 14 - 1 1 - - - - 7 26 Rifa Zahiya 12 - - - - 1 - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 1 - - - 1 - - 9 5 Dena Adiestia 11 1 - - - 1 - - 10 19 Farhan Yusuf 11 1 - - - - 1 - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - - 1 - - - Jml Jwb Benar 7 3 2 1 6 2 1

29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 25 Nakita F 17 - - - - - - - 2 6 Anisa R.D 16 - - - - - 1 1 3 15 Mirza Talytha 16 - 1 1 - 1 - - 4 20 Ninda Kartika... 16 - - - - - - - 5 27 Zahra Abida 15 1 - - 1 - - - 6 8 Dina Saparindah 14 - - - - - 1 - 7 26 Rifa Zahiya 12 - - - - 1 - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 - - - - - - - 9 5 Dena Adiestia 11 - - - - - - - 10 19 Farhan Yusuf 11 - - - - - - - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - 1 - - - - - Jml Jwb Benar 1 2 1 1 2 2 1

36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 25 Nakita F 17 - - - - - - - 2 6 Anisa R.D 16 - - - 1 1 - - 3 15 Mirza Talytha 16 - - 1 - - - - 4 20 Ninda Kartika... 16 1 - - - - - - 5 27 Zahra Abida 15 1 - - - - - - 6 8 Dina Saparindah 14 - - - - - - - 7 26 Rifa Zahiya 12 1 - - - - - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 - - - - - - - 9 5 Dena Adiestia 11 1 - - - - - - 10 19 Farhan Yusuf 11 - - - - - 1 - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - - - - 1 - Jml Jwb Benar 4 0 1 1 1 2 0

43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 25 Nakita F 17 - 1 - 1 - 1 1 2 6 Anisa R.D 16 - 1 - 1 - - - 3 15 Mirza Talytha 16 - - - 1 - 1 - 4 20 Ninda Kartika... 16 1 1 1 1 - - - 5 27 Zahra Abida 15 1 1 1 1 - - - 6 8 Dina Saparindah 14 - 1 - - - - 1 7 26 Rifa Zahiya 12 - - - - - - - 8 28 Rindi Zumaeni 12 - 1 1 1 - - -

Page 115: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

9 5 Dena Adiestia 11 - - - - 1 - - 10 19 Farhan Yusuf 11 - - - 1 - - - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - - - - - - - Jml Jwb Benar 2 6 3 7 1 2 2

50 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 1 25 Nakita F 17 - 2 6 Anisa R.D 16 - 3 15 Mirza Talytha 16 - 4 20 Ninda Kartika... 16 - 5 27 Zahra Abida 15 - 6 8 Dina Saparindah 14 - 7 26 Rifa Zahiya 12 - 8 28 Rindi Zumaeni 12 - 9 5 Dena Adiestia 11 - 10 19 Farhan Yusuf 11 - 11 17 M. Ridzky Pra... 8 - Jml Jwb Benar 0

DAYA PEMBEDA============Jumlah Subyek= 40Klp atas/bawah(n)= 11Butir Soal= 50Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 10 7 3 27.27 2 2 11 9 2 18.18 3 3 7 6 1 9.09 4 4 11 10 1 9.09 5 5 11 9 2 18.18 6 6 6 6 0 0.00 7 7 0 0 0 0.00 8 8 6 5 1 9.09 9 9 1 0 1 9.09 10 10 11 9 2 18.18 11 11 11 8 3 27.27 12 12 8 1 7 63.64 13 13 6 2 4 36.36 14 14 3 2 1 9.09 15 15 0 0 0 0.00 16 16 7 0 7 63.64 17 17 9 2 7 63.64 18 18 1 1 0 0.00 19 19 1 2 -1 -9.09 20 20 10 2 8 72.73 21 21 10 3 7 63.64 22 22 4 7 -3 -27.27 23 23 2 3 -1 -9.09 24 24 10 2 8 72.73 25 25 0 1 -1 -9.09 26 26 7 6 1 9.09 27 27 6 2 4 36.36 28 28 2 1 1 9.09 29 29 6 1 5 45.45 30 30 7 2 5 45.45 31 31 0 1 -1 -9.09 32 32 6 1 5 45.45 33 33 5 2 3 27.27 34 34 6 2 4 36.36 35 35 0 1 -1 -9.09 36 36 5 4 1 9.09 37 37 2 0 2 18.18 38 38 5 1 4 36.36

Page 116: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

39 39 7 1 6 54.55 40 40 9 1 8 72.73 41 41 5 2 3 27.27 42 42 7 0 7 63.64 43 43 5 2 3 27.27 44 44 11 6 5 45.45 45 45 9 3 6 54.55 46 46 11 7 4 36.36 47 47 8 1 7 63.64 48 48 8 2 6 54.55 49 49 7 2 5 45.45 50 50 0 0 0 0.00

TINGKAT KESUKARAN=================Jumlah Subyek= 40Butir Soal= 50Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 34 85.00 Mudah 2 2 38 95.00 Sangat Mudah 3 3 22 55.00 Sedang 4 4 38 95.00 Sangat Mudah 5 5 32 80.00 Mudah 6 6 19 47.50 Sedang 7 7 1 2.50 Sangat Sukar 8 8 15 37.50 Sedang 9 9 1 2.50 Sangat Sukar 10 10 37 92.50 Sangat Mudah 11 11 36 90.00 Sangat Mudah 12 12 16 40.00 Sedang 13 13 20 50.00 Sedang 14 14 16 40.00 Sedang 15 15 0 0.00 Sangat Sukar 16 16 7 17.50 Sukar 17 17 13 32.50 Sedang 18 18 7 17.50 Sukar 19 19 6 15.00 Sangat Sukar 20 20 22 55.00 Sedang 21 21 25 62.50 Sedang 22 22 21 52.50 Sedang 23 23 8 20.00 Sukar 24 24 22 55.00 Sedang 25 25 3 7.50 Sangat Sukar 26 26 17 42.50 Sedang 27 27 18 45.00 Sedang 28 28 3 7.50 Sangat Sukar 29 29 12 30.00 Sukar 30 30 20 50.00 Sedang 31 31 2 5.00 Sangat Sukar 32 32 14 35.00 Sedang 33 33 9 22.50 Sukar 34 34 15 37.50 Sedang 35 35 1 2.50 Sangat Sukar 36 36 19 47.50 Sedang 37 37 5 12.50 Sangat Sukar 38 38 6 15.00 Sangat Sukar 39 39 10 25.00 Sukar 40 40 11 27.50 Sukar 41 41 10 25.00 Sukar 42 42 9 22.50 Sukar 43 43 11 27.50 Sukar 44 44 30 75.00 Mudah 45 45 20 50.00 Sedang 46 46 32 80.00 Mudah 47 47 14 35.00 Sedang

Page 117: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

48 48 24 60.00 Sedang 49 49 19 47.50 Sedang 50 50 0 0.00 Sangat Sukar

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================Jumlah Subyek= 40Butir Soal= 50Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.315 Signifikan 2 2 0.302 Signifikan 3 3 -0.038 - 4 4 0.243 - 5 5 0.170 - 6 6 0.159 - 7 7 -0.020 - 8 8 0.217 - 9 9 0.143 - 10 10 0.213 - 11 11 0.368 Sangat Signifikan 12 12 0.502 Sangat Signifikan 13 13 0.059 - 14 14 -0.035 - 15 15 NAN NAN 16 16 0.734 Sangat Signifikan 17 17 0.509 Sangat Signifikan 18 18 -0.047 - 19 19 -0.220 - 20 20 0.550 Sangat Signifikan 21 21 0.475 Sangat Signifikan 22 22 -0.227 - 23 23 -0.095 - 24 24 0.524 Sangat Signifikan 25 25 -0.229 - 26 26 0.182 - 27 27 0.414 Sangat Signifikan 28 28 0.093 - 29 29 0.500 Sangat Signifikan 30 30 0.382 Sangat Signifikan 31 31 -0.107 - 32 32 0.476 Sangat Signifikan 33 33 0.480 Sangat Signifikan 34 34 0.427 Sangat Signifikan 35 35 -0.102 - 36 36 -0.104 - 37 37 0.029 - 38 38 0.647 Sangat Signifikan 39 39 0.573 Sangat Signifikan 40 40 0.691 Sangat Signifikan 41 41 0.358 Sangat Signifikan 42 42 0.683 Sangat Signifikan 43 43 0.444 Sangat Signifikan 44 44 0.465 Sangat Signifikan 45 45 0.424 Sangat Signifikan 46 46 0.424 Sangat Signifikan 47 47 0.520 Sangat Signifikan 48 48 0.485 Sangat Signifikan 49 49 0.448 Sangat Signifikan 50 50 NAN NAN

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

Page 118: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.KUALITAS PENGECOH=================Jumlah Subyek= 40Butir Soal= 50Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 0-- 1+ 5--- 0-- 34** 0 2 2 0-- 1-- 1-- 0-- 38** 0 3 3 1-- 7- 22** 10--- 0-- 0 4 4 38** 0-- 1-- 0-- 1-- 0 5 5 0-- 0-- 0-- 32** 8--- 0 6 6 1-- 19** 9- 11--- 0-- 0 7 7 1** 21--- 13+ 5+ 0-- 0 8 8 17--- 0-- 1-- 7++ 15** 0 9 9 1-- 23--- 8++ 7+ 1** 0 10 10 0-- 2--- 1+ 37** 0-- 0 11 11 1++ 0-- 36** 2-- 1++ 0 12 12 16** 10- 2- 4+ 8+ 0 13 13 0-- 3+ 15--- 20** 2- 0 14 14 1-- 14--- 4+ 16** 5++ 0 15 15 21--- 13+ 3- 0** 3- 0 16 16 1-- 31--- 1-- 0-- 7** 0 17 17 24--- 1-- 1-- 1-- 13** 0 18 18 10++ 8++ 5+ 7** 10++ 0 19 19 10++ 6** 15-- 6+ 3- 0 20 20 6+ 6+ 3+ 3+ 22** 0 21 21 25** 5+ 2+ 6- 2+ 0 22 22 21** 12--- 0-- 0-- 7+ 0 23 23 1-- 22--- 4- 5+ 8** 0 24 24 4++ 22** 7- 5++ 2- 0 25 25 0-- 5+ 3** 24--- 8++ 0 26 26 1-- 22--- 17** 0-- 0-- 0 27 27 8+ 6++ 18** 6++ 2- 0 28 28 2-- 21--- 9++ 5+ 3** 0 29 29 22--- 3- 2- 12** 1-- 0 30 30 8- 8- 4++ 20** 0-- 0 31 31 10++ 7+ 2-- 19-- 2** 0 32 32 12-- 4+ 14** 7++ 3- 0 33 33 9** 22--- 1-- 0-- 8++ 0 34 34 15** 16--- 4+ 4+ 1-- 0 35 35 3- 4- 19-- 1** 13+ 0 36 36 6++ 11--- 19** 2- 2- 0 37 37 11+ 9++ 5** 4- 11+ 0 38 38 21--- 1-- 6** 11+ 1-- 0 39 39 29--- 10** 1-- 0-- 0-- 0 40 40 3- 13-- 10+ 3- 11** 0 41 41 10** 1-- 17--- 3- 9++ 0 42 42 9** 4+ 27--- 0-- 0-- 0 43 43 7++ 11** 3- 2- 17--- 0 44 44 1- 4- 30** 4- 1- 0 45 45 4++ 20** 10-- 5++ 1-- 0 46 46 3+ 3+ 2++ 32** 0-- 0 47 47 23--- 3- 14** 0-- 0-- 0 48 48 5++ 1-- 24** 1-- 9--- 0 49 49 2- 5++ 12--- 2- 19** 0 50 50 0** 14+ 3- 19-- 4- 0

Page 119: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat BurukREKAP ANALISIS BUTIR=====================Rata2= 19.75Simpang Baku= 5.97KorelasiXY= 0.72Reliabilitas Tes= 0.84Butir Soal= 50Jumlah Subyek= 40Nama berkas: D:\UJI ANATES DUA MEI\ANATES XI IPA 1.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 27.27 Mudah 0.315 Signifikan 2 2 18.18 Sangat Mudah 0.302 Signifikan 3 3 9.09 Sedang -0.038 - 4 4 9.09 Sangat Mudah 0.243 - 5 5 18.18 Mudah 0.170 - 6 6 0.00 Sedang 0.159 - 7 7 0.00 Sangat Sukar -0.020 - 8 8 9.09 Sedang 0.217 - 9 9 9.09 Sangat Sukar 0.143 - 10 10 18.18 Sangat Mudah 0.213 - 11 11 27.27 Sangat Mudah 0.368 Sangat Signifikan 12 12 63.64 Sedang 0.502 Sangat Signifikan 13 13 36.36 Sedang 0.059 - 14 14 9.09 Sedang -0.035 - 15 15 0.00 Sangat Sukar NAN NAN 16 16 63.64 Sukar 0.734 Sangat Signifikan 17 17 63.64 Sedang 0.509 Sangat Signifikan 18 18 0.00 Sukar -0.047 - 19 19 -9.09 Sangat Sukar -0.220 - 20 20 72.73 Sedang 0.550 Sangat Signifikan 21 21 63.64 Sedang 0.475 Sangat Signifikan 22 22 -27.27 Sedang -0.227 - 23 23 -9.09 Sukar -0.095 - 24 24 72.73 Sedang 0.524 Sangat Signifikan 25 25 -9.09 Sangat Sukar -0.229 - 26 26 9.09 Sedang 0.182 - 27 27 36.36 Sedang 0.414 Sangat Signifikan 28 28 9.09 Sangat Sukar 0.093 - 29 29 45.45 Sukar 0.500 Sangat Signifikan 30 30 45.45 Sedang 0.382 Sangat Signifikan 31 31 -9.09 Sangat Sukar -0.107 - 32 32 45.45 Sedang 0.476 Sangat Signifikan 33 33 27.27 Sukar 0.480 Sangat Signifikan 34 34 36.36 Sedang 0.427 Sangat Signifikan 35 35 -9.09 Sangat Sukar -0.102 - 36 36 9.09 Sedang -0.104 - 37 37 18.18 Sangat Sukar 0.029 - 38 38 36.36 Sangat Sukar 0.647 Sangat Signifikan 39 39 54.55 Sukar 0.573 Sangat Signifikan 40 40 72.73 Sukar 0.691 Sangat Signifikan 41 41 27.27 Sukar 0.358 Sangat Signifikan 42 42 63.64 Sukar 0.683 Sangat Signifikan 43 43 27.27 Sukar 0.444 Sangat Signifikan 44 44 45.45 Mudah 0.465 Sangat Signifikan 45 45 54.55 Sedang 0.424 Sangat Signifikan 46 46 36.36 Mudah 0.424 Sangat Signifikan 47 47 63.64 Sedang 0.520 Sangat Signifikan 48 48 54.55 Sedang 0.485 Sangat Signifikan

Page 120: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

49 49 45.45 Sedang 0.448 Sangat Signifikan 50 50 0.00 Sangat Sukar NAN NAN

Page 121: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Lampiran 4

SOAL MATERI KINGDOM FUNGI (JAMUR)

Pilihlah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap

benar!

1. Manakah dari pernyataan berikut ini yang

bukan merupakan ciri-ciri jamur?

a. hidupnya di tempat lembab

b. cara hidupnya saprofit dan parasit

c. bersifat heterotrof

d. menyerap bahan organik yang telah

diuraikan

e. bersifat autotrof

2. Faktor yang membedakan antara jamur

dengan organisme lain diantaranya adalah

pada dinding selnya.Bahan apakah yang

terkandung pada dinding sel pada jamur?

a. lipoprotein d. zat kersik

b. lipid e. zat kitin

c. protein

3. Untuk memperoleh energi, Jamur menyerap

makanannya dari sisa-sisa organisme.

Dikenal dengan istilah apakah cara jamur

memperoleh energi tersebut?

a. autotrof d. epifit

b. heterotrof e. parasit

c. saprofit

4. Pada jamur terdapat spora yang dapat

bergerak dan berflagel dua. Disebut apakah

spora pada jamur yang dapat bergerak dan

berflagel dua?

a. zoospora d. askospora

b. zigospora e. basidiospora

c. aplanospora

5. Disebut apakah perkembangbiakan

generatif jamur dengan cara peleburan dua

gamet yang sama bentuknya?

a. spermatisasi d. anisogami

b. oogami e. isogami

c. somatogami

6. Para ahli mengklasifikasikan jamur

berdasarkan ciri-ciri spora seksual dan

struktur tubuhnya.

Manakah pengklasifikasian jamur yang

tepat?

a. Archaemycota, Basidiomycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

b. Eumycota, Deutromycota, Ascomycota,

dan Zygomycota

c. Archaemycota, Eumycota,

Deutromycota, dan Ascomycota

d. Archaemycota, Deutromycota,

Zygomycota, dan Ascomycota

e. Zygomycota, Ascomycota,

Deutromycota, dan Basidiomycota

7. Dikelompokkan dalam divisi apakah jamur

roti dan jamur tempe?

a. Zygomycotina

b. Ascomycotina

c. Deuteromycotina

d. Basidiomycotina

e. Eumycotina

8. Berikut ini adalah ciri-ciri jamur

1) Spora dihasilkan di dalam alat berbentuk

botol

2) Spora mempunyai alat gerap berupa

bulu cambuk

3) Spora terdapat dalam tonjolan hifa

4) Hifa bersekat dan berinti banayk

5) Bersifat mikroskopis

Manakah yang merupakan ciri-ciri jamur

Ascomycotina?

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 4 e. 2 dan 5

c. 2 dan 3

9. Tubuh buah pada divisi Basidiomycotina

kebanyakan berbentuk seperti payung.

Disebut apakah tubuh buah pada divisi ini?

a. askocarp d. basidiocarp

b. sporangiocarp e. zygocarp

c. monocarp

Page 122: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

10. Bagian tubuh pada jamur pada divisi

Basidiomycotina dapat dikonsumsi oleh

manusia. Bagian tubuh jamur manakah

yang dapat dikonsumsi?

a. miselium d. tubuh buah

b. hifa e. lendir

c. rhizoid

11. Jamur Divisi Deuteromycota disebut

sebagai Fungi Imperfecti. Mengapa jamur

divisi ini disebut sebagai Fungi

Imperfecti?

a. belum diketahui cara hidupnya

b. belum diketahui cara reproduksi

aseksualnya

c. belum diketahui cara reproduksi

seksualnya

d. sudah diketahui cara reproduksi

seksualnya

e. sudah diketahui cara rproduksi seksual

dan aseksualnya

12. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang

merupakan cara reproduksi seksual dan

aseksual dari jamur divisi

Deuteromycotina?

a. belum diketahui & konidia

b. konidia & belum diketahui

c. belum diketahui & askospora

d. askospora & belum diketahui

e. belum diketahui keduanya

13. Apakah nama spora aseksual jamur divisi

Deutromycotina?

a. konidiospora

b. askospora

c. basidiospora

d. sporangiofor

e. zigospora

14. Liken dapat digunakan sebagai indikator

lingkungan untuk menentukan adanya

pencemaran di suatu lingkungan.Mengapa

liken dapat digunakan sebagai indikator

pencemaran lingkungan?

a. karena liken akan tumbuh subur pada

daerah tercemar

b. karena iken tahan terhadap pengaruh

pencemaran

c. karena liken peka terhadap zat pencemar

d. karena liken toleran terhadap zat

pencemar tertentu

e. karena liken Adaptif terhadap berbagai

zat pencemar

15. Jamur memiliki kemampun membentuk

hubungan mutualisme dengan akar

tumbuhan tingkat tinggi. Disebut apakah

hubungan mutualisme antara jamur dengan

akar tumbuhan tingkat tinggi?

a. liken

b. mikoriza

c. konidiospora

d. miselium

e. spora

16. Manakah dari pernyataan berikut ini

pernyataan yang tidak benar mengenai

mikoriza?

a. mikoriza meningkatkan absorbsi hara

dari dalam tanah

b. mikroiza menjadi penghalang biologi

terhadap infeksi pathogen akar

c. mikoriza meningkatkan ketahanan

terhadap kekeringan dan kelembaban

d. mikoriza meningkatkan produksi

hormon pertumbuhan dan zat pengatur

tumbuhan

e. mikoriza memindahkan nutrisi dari satu

tanaman ke tanaman yang lain

17. Meskipun dalam keadaan kekeringan,

mikoriza tetap dapat melanjutkan

pertumbuhan. Mengapa mikoriza dapat

tetap tumbuh?

a. hifa pada jamur dapat meningkatkan

luas permukaan untuk mengabsorbsi air

b. tumbuhan memiliki sedikit jaringan

bunga karang

c. akar tumbuh lebih dalam untuk mencari

air

d. akar melakukan tranpor aktif ion

e. akar tumbuh ke samping untuk mencari

air

18. Untuk membuat makanan tempe dari

kedelai diperlukan bantuan jamur. Apakah

nama spesies jamur yang dimanfaatkan

dalam pembuatan tempe?

a. Rhizopus divisi Zygomycota

b. Mucor divisi Zygomycota

Page 123: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

c. Rhizopus divisi Ascomycota

d. Mucor divisi Ascomycota

e. Neurospora divisi Basidiomycota

19. Berikut adalah beberapa jenis jamur

Ascomycota

1) Penicillium notatum

2) Penicilium roqueforti

3) Penicilium chysogenum

4) Penicillium camemberti

Manakah diantara jamur di atas yang

menghasilkan zat antibiotika?

a. 1, 2, dan 3 d. 4

b. 1 dan 3 e. semua benar

c. 2 dan 4

20. Digunakan dalam pembuatan apakah jamur

Saccharomyces cereviceae dan Neurospora

crassa?

a. untuk membuat tempe dan alkohol

b. untuk membuat tape dan tempe

c. untuk membuat tape dan oncom

d. penelitian genetika dan oncom

e. fermentasi alcohol dan penelitian

genetika

21. Proses pembuatan kecap memanfaatkan

bantuan jamur. Apa nama jenis jamur yang

berperan dalam proses pembuatan kecap?

a. Aspergillus flavus

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus oryzae

d. Roselina arcuata

e. Volvariella volvaceae

22. Perhatikan tabel di bawah ini:

Nama Jamur Peranan

1. Fusarium

sp

2. Auricularia

polytricha

a. untuk

membuat kue

b. untuk

membuat

3. Saccharom

yces

4. Rhizopus

orizae

tempe

c. untuk bahan

makanan

d. sebagai parasit

pada tanaman Manakah dari tabel di atas yang benar

merupakan hubungan antara jenis jamur

dengan peranannya?

a. 1 dan c d. 4 dan b

b. 2 dan a e. 3 dan a

c. 3 dan d

23. Sebagian besar jamur dari divisi

Basidiomycota dapat dikonsumsi. Manakah

yang termasuk jenis jamur yang dapat

dikonsumsi?

a. Rhizopus oryzae dan Aspergillus sp.

b. Neurospora sitophila dan Volvariella

volvaceae

c. Volvariella volvaceae dan Auricularia

polytricha

d. Microsporum dan Saccharomyces

e. Auriclaria polytricha dan Aspergillus

sp.

24. Salah satu jenis jamur dari divisi

Ascomyoctina dapat menghasilkan racun

Alfa toksin yang menyebabkan penyakit

kanker. Apa nama jenis jamur tersebut?

a. Aspergillus oryzae

b. Aspergillus wentii

c. Aspergillus flavus

d. Aspergillus fumigates

e. Aspergillus niger

25. Dari jenis jamur dibawah ini, manakah

jamur yang tidak dapat dikonsumsi

manusia?

a. Auricularia polytricha

b. Rhizopus oryzae

c. Saccharomyces cereviceae

d. Volvariella volvacea

e. Pneumonia carinii

Page 124: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Concept Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Pertemuan : I

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literatur

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar (Terlampir)

Ciri-ciri jamur secara umum

Cara jamur memperoleh makanan

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta konsep (Concept Mapping), praktikum, diskusi, dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam Tanggung

jawab Menjawab salam 5 menit

Page 125: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memeriksa kesiapan

siswa

2. Apersepsi Menanyakan beberapa

jenis jamur yang

dikenal siswa

1. Siapa yang pernah

kena penyakit

panu? Disebabkan

oleh apa?

Bagiamana tubuh

kita dapat terkena

penyakit panu?

2. Siapa yang pernah

makan tempe?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

5 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai ciri-ciri

umum jamur dan cara

memperoleh makanan.

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

35 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Membawa jamur dan

tumbuhan hijau,

siswa diminta

membedakan

keduanya.

Menunjukkan kepada

siswa jenis-jenis

jamur (Jamur tempe,

jamur oncom, jamur

kuping, Jamur

merang dan jamur

tiram) dan tumbuhan

(tumbuhan paku, dan

kembang sepatu)

Aktif Memperhatikan

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

Browsing mengenai

Kingdom Fungi

15 menit

Page 126: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Elaborasi Membagi siswa

menjadi 5 kelompok.

Meminta siswa

mengamati masing-

masing jenis jamur

Memfasilitasi siswa

dalam pelaksanaan

praktikum

Bekerja

sama Menempatkan diri pada

kelompoknya masing-

masing.

Melaksanakan

praktikum dan diskusi

informasi mengenai

ciri-ciri umum jamur

berdasarkan

pengamatan spesies

yang dibawa dan kajian

literature, dan juga

menjelaskan cara jamur

memperoleh makanan

45 menit

3. Konfirmasi Membimbing siswa

mengenai ciri-ciri

umum dan cara jamur

memperoleh

makanan dengan

menggunakan peta

konsep.

Menjelaskan cara

membuat peta konsep

Menugaskan siswa

membuat peta konsep

sederhana secara

individu

Tanggung

jawab Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

mengenai ciri-ciri

jamur dan cara jamur

memperoleh makanan

Memperhatikan

contoh peta konsep

Membuat peta konsep

20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai ciri-ciri

umum jamur

Menutup pelajaran

dengan salam

Aktif Menyimpulkan

pelajaran

Menjawab salam

10 menit

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Internet

e. Lembar Praktikum

Page 127: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

VI. Penilaian

a. Lembar kerja praktikum (Terlampir)

b. Uji kompetensi tertulis

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menyebutkan ciri-

ciri umum Kingdom

Jamur

1. Kingdom jamur adalah kingdom

yang anggotanya memiliki ciri

sebagai berikut: dilihat dari inti

selnya, jamur memiliki sel yang

bersifat ….. (a).

Dinding sel tubuhnya tersusun

atas…... (b). Kingdom jamur

disebut sebagai organisme

heterotrof karena ….. (c), hal ini

disebabkan karena jamur tidak

memiliki ….. (d) seperti pada

tumbuhan.

(a) Eukariotik (skor 2)

(b) Zat kitin

(skor 2)

(c) Tidak dapat

membuat makanan

sendiri

(skor 2)

(d) Klorofil

(skor 2)

8

2. Jamur ada yang bersifat uniseluler

dan multiseluler. Jamur uniseluler

tubuhnya tersusun atas benang-

benang yang disebut ….. (a).

Benang-benang tersebut akan

membentuk anyaman yang

disebut ….. (b).

(a) Hifa

(skor 2)

(b) Miselium (skor 2)

4

Menjelaskan cara

jamur memperoleh

makanan

3. Untuk mendapatkan makanan,

jamur dapat hidup dengan cara

sebagai berikut:

a) ….. (a) yaitu memperoleh

makanan dengan cara ….. (b).

b) ….. (c) yaitu memperoleh

makanan dengan cara ….. (d).

c) ….. (e) yaitu memperoleh

makanan dengan cara …….

(f).

(a) Saprofit (skor 2)

(b) Mengambil sisa-sisa

organisme yang

sudah mati (skor 4)

(c) Parasit (skor 2)

(d) Mengambil

makanan dari inang

yang ditumpanginya

(skor 4)

(e) Simbiosis (skor 2)

(f) Membentuk

simbiosis dengan

tumbuhan lain

(skor 4)

12

Jumlah Skor 20

Page 128: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

Page 129: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGAMATAN STRUKTUR TUBUH JAMUR

Nama:

Kelas:

A. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan,

dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan.

B. Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu menggambarkan struktur tubuh jamur dari beberapa jenis jamur yang

bermanfaat berdasarkan pengamatan mikroskopis dan makroskopis secara langsung.

C. Alat dan Bahan:

Alat: White board, spidol, Lup, Pinset, Kaca objek, Cover glass dan Mikroskop

Bahan: Jamur tempe, jamur oncom, jamur kuping, jamur merang dan jamur tiram.

D. Cara Kerja:

a. Pengamatan Mikroskopis

Buatlah preparat basah untuk melihat struktur mikroskopis jamur tempe dan

jamur oncom

Amati di bawah mikroskop dan gambar struktur tersebut pada lembar praktikum

b. Pengamatan Makroskopis

Amatilah dan gambar tubuh jamur secara keseluruhan dan sebutkan ciri-ciri

morfologinya.

Catat hasilnya di tabel hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Tabel Hasil Pengamatan

a. Pengamatan Mikroskopis

Gambar hasil pengamatan:

Gambar hasil refernsi:

Page 130: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Gambar hasil pengamatan:

Gambar hasil refernsi:

b. Pengamatan Makroskopis

Gambar:

Ciri-ciri

a. Nama jamur:

b. Ukuran:

c. Bentuk:

d. Warna:

e. Tekstur:

f. Lain-lain:

Gambar:

Ciri-ciri

a. Nama jamur:

b. Ukuran:

c. Bentuk:

d. Warna:

e. Tekstur:

f. Lain-lain:

Gambar:

Ciri-ciri

g. Nama jamur:

h. Ukuran:

i. Bentuk:

j. Warna:

k. Tekstur:

l. Lain-lain:

F. Analisa Data

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Page 131: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

H. Daftar Pustaka

....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Page 132: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Ciri-ciri umum Jamur

Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik karena sel-selnya

sudah memiliki membran inti sel. Dinding sel jamur terbuat dai bahan kitin, yaitu polimer

karbohidrat. Zat kitin berfungsi memberi bentuk dan menyokong sel-sel jamur. Hal tersebut

sangat berbeda dari dinding sel tumbuhan yang terbuat dari bahan selulosa.

Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), contohnya jamur

merang (Volvariella volvacea), tetapi ada juga yang merupakan organisme bersel tunggal

(uniseluler), yaitu yeast atau ragi. Jamur uniseluler berukuran mikroskopis, sedangkan jamur

multiseluler ada yang berukuran makroskopis dan mikroskopis. Tubuh jamur multiseluler

tersusun atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi

sitoplasma dan nucleus. Terdapat dua macam hifa, yaitu hifa tidak bersekat dan hifa bersekat.

Sekumpulan hifa akan membentuk anyaman yang disebut miselium.

Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur bersifat heterotroph, artinya tidak dapat

menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Jamur hidup dengan memperoleh makanan dari

organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan

makanannya, jamur hidup secara saprofit, parasit dan simbiotik.

B. Cara jamur memperoleh makanan

Kebanyakan jamur hidup secara saprofit. Jamur yang hidup secara saprofit akan

mendapatkan makanan dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Hifa jamur memiliki

enzim untuk merombak materi organik menjadi materi anorganik sehingga mudah diserap oleh

jamur. Jamur yang hidup secara parasit akan mendapatkan makanan langsung dari inangnya.

Jamur tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa

khusus yang disebut haustoria. Jamur parasit sering menimbulkan penyakit pada tanaman dan

manusia.

Beberapa jenis jamur ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar

tumbuhan. Dalam hal ini, jamur menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya

jamur memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu, beberapa jamur ada juga yang

bersimbiosi dengan ganggang hijau (Cyanophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria)

membentuk lumut kerak atau liken.

Page 133: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Concept Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Pertemuan : II

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar (Terlampir)

Cara jamur bereproduksi secara seksual maupun aseksual

Klasifikasi divisi jamur

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta konsep (Concept Mapping), diskusi, dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam

Memeriksa kesiapan

Tanggung

jawab Menjawab salam 5 menit

Page 134: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

siswa

2. Apersepsi Mengingatkan materi

yang lalu

Menanyakan tentang

pengklasifikasian

jamur

1. Tahu kah kalian,

termasuk ke dalam

anggota apa jamur

tempe dan jamur

kuping yang sering

kita makan?

2. Berdasarkan

apakah

pengelompokkan

jamur tempe dan

jamur kuping

tersebut?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Memperhatikan

Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

10 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai cara

reproduksi pada jamur

dan

pengklasifikasiannya

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

5 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Meminta siswa duduk

secara berkelompok

Membagikan hand-out

mengenai materi

Kingdom Fungi

Meminta siswa

membaca dan

mengkaji literatur

Aktif Memperhatikan tugas

yang diberikan guru

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

20 menit

2. Elaborasi Meminta siswa

membuat peta konsep

Bekerja

sama Duduk secara

berkelompok

60 menit

Page 135: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

secara berkelompok.

Meminta siswa

mendiskusikan secara

berkelompok peta

konsep yang dibuat

Memfasilitasi siswa

dalam membuat peta

konsep

Meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil peta konsep

Membuat peta konsep

secara berkelompok

Mendiskusikan peta

konsep yang dibuat

dalam kelompok

Mempresentasikan

hasil peta konsep

3. Konfirmasi Membahas hasil peta

konsep siswa dan

memberikan

penjelasan terkait

materi

Menampilkan peta

konsep yang benar

Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Tanggung

jawab Memperhatikan

penjelasan guru

Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai cara

reproduksi dan

pengklasifikasian

jamur

Mengevaluasi

pembelajaran

Memberikan apresiasi

(hadiah) kepada

kelompok dengan peta

konsep tertinggi

Menutup pelajaran

dengan salam

Aktif Menyimpulkan

Pelajaran

Mendengarkan

penjelasan guru

Menerima hadiah

Menjawab salam

15 menit

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

Page 136: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Hand-out

e. Internet

VI. Penilaian

a. Peta Konsep yang dibuat secara kelompok

b. Uji kompetensi tertulis (Teknik penilaian : Tes lisan)

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menjelaskan cara

reproduksi jamur

secara generatif

1. Bagaimanakah cara reproduksi

jamur secara generatif?

Cara reproduksi jamur

secara generatif diawali

dengan peleburan

gamet (sel-sel kelamin)

yang didahului dengan

penyatuan 2 hifa yang

berbeda, yang disebut

konjugasi.

5

Menyebutkan cara

reproduksi jamur

secara vegetatif

2. Bagaimanakah cara reproduksi

jamur secara vegetatif?

Cara reproduksi jamur

secara vegetatif dapat

dilakukan dengan

pembentukan tunas

(budding), fragmentasi

hifa, dan spora aseksual

5

Menjelaskan cara

pengklasifikasian

jamur

3. Berdasarkan apakah

pengklasifikasian jamur?

Pengklasifikasian

jamur menjadi

beberapa divisi

berdasarakan alat

reproduksi seksual dan

jenis hifa yang dimiliki

5

Page 137: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Cara Reproduksi Jamur

Cara reproduksi jamur sangat bervariasi.Mmeskipun demikian, reproduksi jamur secara

umum terjadi dalam 2 cara, yaitu secara seksual (generatif) dan secara aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan jamur secara generative adalah perkembangbiakan yang daiwali dengan

peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang

disebut konjugasi.

Berdasarkan gametnya, proses ini dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami,

gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi.

a. Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukurannya.

b. Anisogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk tetapi ukurannya tidak sama.

c. Oogami yaitu peleburan 2 gamet yang bentuk dan ukurannya berbeda.

d. Gametangiogami yaitu peleburan 2 gametangium yang berbeda jenis dan

menghasilkan zigospora.

e. Somatogami yaitu peleburan 2 hifa yang tidak berdiferensiasi.

f. Spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium

betina (hifa) yang kemudian membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan

askospora.

Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi seksual juga dapat terjadi melalui beberapa

cara. Cara reproduksi aseksual antara lain, pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada

jamur uniseluler, fragmentasi (pemotongan bagian hifa), dan spora aseksual yang dihasilkan dari

pembelahan mitosis.

Reproduksi aseksual akan dilakukan apabila nutrisi dan air melimpah, sebaliknya, reproduksi

seksual dilakukan apabila nutrisi dan air kurang. Perkembangbiakan secara seksual lebih

menguntungkan karena lebih sering dilakukan. Karena itulah, dalam siklus hidup jamur fase

haploid sangat dominan, sedangkan fase diploidnya sangat singkat. Baik reproduksi seksual

maupun aseksual, keduanya dilakukan dengan membentuk spora.

B. Klasifikasi Jamur

Anggota Kindom Fungi (Jamur) dibagi menjadi empat divisi, yaitu Zygomycotina,

Ascomycotina, Basidiomycotina merupakan divisi jamur yang sudah memiliki alat reproduksi

seskual, sedangkan Deuteromycotina belum diketahui alat reproduksi seksualnya. Klasifikasi

jamur tersebut didasarkan pada alat reproduksi seksual dan hifa yang menyusun tubuhnya.

1) Zygomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Zygomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa tidak bersekat

- Reproduksi seksual membentuk zigospora

- Reproduksi aseksual terjadi dengan cara membentuk spora di dalam sporangium

Page 138: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

- Disebut juga jamur konjugasi karena perkembangbiakan seksual jamur ini dilakukan

dengan cara konjugasi

Beberapa jenis jamur anggota divisi Zygomycotina antara lain:

Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti

Rhizophus oryzae, Jamur tempe

Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat

Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan

2) Ascomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Ascomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus, yaitu suatu tubuh yang

bentuknya menyerupai mangkuk.

- Reproduksi aseksual pada Ascomycotina bersel banyak, terjadi dengan cara

konidiospora atau konidia. Sementara pada Ascomycotina bersel satu, reproduksi

aseksual terjadi dengan cara membentuk tunas.

Beberapa jenis jamur anggota divisi Ascomycotina adalah:

Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat

mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).

Penicilium

Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.

Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.

Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)

Page 139: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Aspergillus

Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco

Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah

Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati

(hepatitis)

Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves

Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur

hidup seksualnya hanya sebentar.

Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

3) Basidiomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Basidiomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Tubuh buahnya makroskopis sehingga mudah dilihat, tubuh buah pada

Basidiomycotina disebut basidiokarp yang berbentuk seperti paying ataupun bentuk

lain.

- Reproduksi seksual membentuk basidiospora.

- Reproduksi aseksual jarang terjadi, jika ada umumnya dengan cara membentuk

konidia

Beberapa jenis jamur anggota divisi Basidiomycotina adalah:

Volvariela volvacea (jamur merang)

Auricularia polytricha (jamur kuping)

Pleurotus sp (jamur tiram)

Polyporus giganteus (jamur papan)

Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang

mematikan

Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)

Ganoderma aplanatum (jamur kayu)

Jamur Shitake

Page 140: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4) Deuteromycotina

Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum

diketahui perkembangbiakannya secara seksual.

Ciri-ciri jamur divisi Deuteromycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Tubuh berukuran mikroskopis

- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah

- Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.

- Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan

ternak, manusia, dan tanaman budidaya

Beberapa jenis jamur anggota divisi Deuteromycotina adalah:

Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.

Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.

Melazasia fur-fur, penyebab panu.

Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.

Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

Page 141: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Concept Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Pertemuan : III

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar

Hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain

Jenis-jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta konsep (Concept Mapping), dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam Tanggung Menjawab salam 5 menit

Page 142: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memeriksa kesiapan

siswa

jawab

2. Apersepsi Mengingatkan materi

yang lalu

Menanyakan tentang

hubungan simbiotik

jamur dengan tanaman

lain, dan jenis-jenis

jamur beserta

peranannya

1. Menurut kalian,

dapatkan jamur

bersimbiosis

dengan tanaman

lain? Apakah

contoh

simbiosisnya?

2. Apakah menurut

kalian semua

jamur dapat

dikonsumsi oleh

manusia? Jenis

jamur apa saja

yang dapat

dikonsumsi

manusia?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Memperhatikan

Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

10 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai hubungan

simbiotik jamur dengan

tanaman lain, dan jenis-

jenis jamur beserta

peranannya

pengklasifikasiannya

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

5 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Meminta siswa duduk

secara berkelompok

Aktif Memperhatikan tugas

yang diberikan guru

20 menit

Page 143: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Meminta siswa

membaca dan

mengkaji literature

dari berbagai sumber

bacaan

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

2. Elaborasi Memberi tugas

membuat peta konsep

secara individu

mengenai hubungan

simbiotik jamur dan

peranan jamur dalam

kehidupan

Memfasilitasi siswa

dalam membuat peta

konsep

Meminta perwakilan

dua orang siswa

untuk

mempresentasikan

hasil peta konsep

Bekerja

mandiri Membuat peta konsep

secara individu

Mendiskusikan peta

konsep yang dibuat

secara individu

Mempresentasikan

hasil peta konsep

60 menit

3. Konfirmasi Membahas hasil peta

konsep siswa dan

memberikan

penjelasan terkait

materi

Menampilkan peta

konsep yang benar

Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Tanggung

jawab Memperhatikan

penjelasan guru

Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai hubungan

simbiotik jamur dan

peranan jamur dalam

kehidupan

Memberikan

apresiasi (hadiah)

kepada siswa yang

mempresentasikan

Aktif Menyimpulkan

Pelajaran

Mendengarkan

penjelasan guru

Menerima hadiah

Menjawab salam

15 menit

Page 144: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

peta konsep dengan

baik dan jelas

Menutup pelajaran

dengan salam

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Hand-out

e. Internet

VI. Penilaian

a. Peta Konsep yang dibuat secara individu

b. Uji kompetensi (Teknik penilaian : Tes lisan)

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menjelaskan

hubungan simbiotik

jamur

1. Jelaskan hubungan simbiotik

jamur!

Ada dua bentuk

simbiosis jamur dengan

organisme lain, yaitu

mikoriza merupakan

simbiosis antara jamur

dengan akar tumbuhan,

dan liken (lumut kerak)

merupakan simbiosis

antara jamur dengan

ganggang hijau atau

ganggang hijau-biru

5

Menyebutkan

manfaat hubungan

simbiotik jamur

dengan akar

tumbuhan

2. Sebutkan manfaat dari hubungan

simbiotik jamur dengan akar

tumbuhan!

Pada mikoriza, Jamur

memperoleh

keuntungan karena

mampu menyerap

nutrisi (gula) yang

dibuat tumbuhan

selama fotosintesis.

Sebaliknya, jamur

meningkatkan

kemampuan akar

tumbuhan menyerap

nutrisi dan mineral dari

tanah.

Page 145: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

Menyebutkan jenis-

jenis jamur yang

menguntungkan dan

merugikan dalam

kehidupan

3. Sebtukan jenis-jenis jamur yang

menguntungkan dan merugikan

dalam kehidupan!

Yang

menguntungkan:

sebagi sumber

makanan bagi manusia,

contoh: Auricularia

polythrica (jamur

kuping), Volvariella

volvaceae (Jamur

merang),dan sebagai

penghasil antibiotik

Penicillium notatum.

Yang merugikan: dapat menghasilkan

racun, racun yang

dihasilkan beberapa

fungi seperti seperti

Amanita phalloides, A.

muscaria maupun

Aspergillus flavus

(menghasilkan alfa

toksin), dapat

menyebabkan penyakit

kronis seperti kanker

dan bahkan kematian.

10

Page 146: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Simbiosis Jamur

Jamur hidup di lingkungan yang sangat beragam dan memntuk hubungan simbiosis

dengan banyak organisme, antara lain tumbuhan, ganggang hijau, dan ganggang hijau biru.

Ada dua bentuk simbiosis jamur dengan organisme lain, yaitu mikoriza dan liken (lumut

kerak).

1) Mikoriza

Mikoriza merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dan akar

tumbuhan. Mikoriza biasanya terdapat pada tanaman pangan (misalnya, serealia,

kacang-kacangan, bawang-bawangan, tomat, apel, dan stroberi) serta pada komunitas

tumbuhan liar.

Dalam simbiosis ini, jamur memperoleh keuntungan karena mampu menyerap

nutrisi (gula) yang dibuat tumbuhan selama fotosintesis. Sebaliknya, jamur

memberikan dua keuntungan bagi tumbuhan. Pertama, hifa jamur bertindak sebagi

perpanjangan akar sehingga meningkatkan kemampuan akar tumbuhan menyerap air

dari tanah. Kedua, enzim-enzim pencerna yang disekresikan jamur membantu

tumbuhan memecah bahan-bahan organik dalam tanah sehingga dapat menyerap

nutrisi dan mineral.

Ada dua mikoriza yang paling umu, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

Keduanya dibedakan berdasarkan masuk tidaknya hifa jamur ke dalam dinding sel

tumbuhan. Pada ektomikoriza, hifa jamur akan menembus masuk ke korteks akar.

Jamur yang membentuk ektomikoriza terutama dari divisi Ascomycotina dan

Basidiomycotina. Sedangkan pada endomikoriza, hifa jamur hanya menembus

epidermis akar. Jamur yang membentuk endomikoriza terutama dari divisi

Zygomycotina.

2) Liken (Lumut Kerak)

Jamur divisi Ascomycotina dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis mutualisme

dengan ganggang hijau, ganggang hijau-biru atau keduanya. Dalam simbiosis

tersebut, ganggang bertugas menyerap cahaya matahari untuk membuat makanan

melalui proses fotosintesis. Hal tersebut dilakukan karena ganggang memiliki pigmen

klorofil. Adapun jamur, hifa-hifanya bertugas menyerap dan menyimpan air serta ion-

ion mineral. Meskipun ganggang dan jamur dapat hidup sendiri-sendiri, bentuk lumut

kerak lebih menguntungkan karena dapat hidup di substrat atau tempat yang

organisme lain tidak dapat tumbuh, misalnya substrat batu.

Berdasarkan struktur dan daerah penyebarannya, ada tiga macam lumut kerak,

yaitu kurstosa, frutikosa, dan foliosa. Krustosa merupakan lumut kerak yang tumbuh

sebagai lapisan kerak tipis dan pipih pada permukaan batuan dan batang pohon.

Fruktikosa merupakan lumut kerak dengan bentuk tegak bercabang seperti semak,

Page 147: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

serta mampu tumbuh hingga mencapai panjang 1,5 cm. adapun foliosa merupakan

lumut kerak yang berbentuk pipih dengan gelambir seperti daun.

Lumut kerak juga memiliki nilai penting dalam ekologi. Selain sebagai organisme

perintis yang mampu hidup di atas batu, lumut kerak juga menjadi indikator

pencemaran udara. Lumut kerak tidak dapat tumbuh di tempat-tempat yang udaranya

tercemar. Hal itu disebabkan karena lumut kerak sangat sensitif terhadap beberapa zat

pencemar (polutan) berbahaya, terutama sulfur dioksida. Jadi, untuk mengetahui

tercemar atau tidaknya suatu daerah, dapat dilihat dari pertumbuhan lumut kerak di

daerah tersebut.

B. Peranan Menguntungkan dan Merugikan Jamur dalam Kehidupan

Peranan/Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang

merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam kehidupan.

1. Peran Menguntungkan

Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang

berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organisme.

Sebagai dekomposer karena dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai

hewan dan bahan-bahan organik lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke

tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.

Berperan dalam industri fermentasi tersebut adalah fungi, terutama dari kelompok

yeast atau ragi.

Berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium

notatum

Dapat sebagai bahan baku sumber makanan baru yaitu protein sel tunggal (PST)

Sumber makanan bagi manusia, contoh: Agaricus campestris, Volvariella

volvaceae, Lentinus edodes, Pleurotes, Tuber melanosporum, Boletus sp.,

Cantharellus cibaricus dan lain-lain.

2. Peran Merugikan

Dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas makanan maupun bahan-bahan lain

yang penting bagi manusia.

Fungi dapat juga menyerang bahan-bahan lain yang bernilai ekonomi seperti

kulit, kayu, tekstil dan bahan-bahan baku pabrik lainnya.

Fungi juga dapat menjadi agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih

sering menyebabkan penyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau

manusia

Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti

seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus

(menghasilkan alfa toksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat

menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian.

Page 148: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Rubrik Assessment Tugas Peta Konsep

Acuan standar penilaian tugas peta konsep

Nama :

No. Absen :

Skor Ideal :

No Indikator Penilaian Skor Skor Total

1 Ketepatan proposisi 1

2 Ketepatan hierarki 5

3 Ketepatan kaitan silang 2

10

4 Ketepatan penggunaan contoh 1

Skor total peta konsep

Keterangan :

1. Proposisi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung. Proposisi

dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat. Untuk setiap proposisi

yang sahih diberi skor 1.

2. Hierarki adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep yang paling

khusus. Urutan penempatan konsep yang lebih umum dituliskan di atas konsep yang

lebih khusus dituliskan di bawahnya. Hierarki dikatakan sahis jika urutan penempatan

konsepnya benar. Untuk setiap hierarki yang sahih diberi skor 5.

3. Kaitan silang adalah hubungan yang bermakna antara suatu konsep pada satu hierarki

dengan konsep lain pada hierarki lainnya. Kaitan silang dikatakan sahih jika

menggunakan kata penghubung yang tepat dalam menghubungkan kedua konsep pada

hierarki yang berbeda. Sementara itu, kaitan silang dikatakan kurang sahih jika tidak

menggunakan kata penghubung yang tepat dalam menghubungkan kedua konsep

sehingga hubungan antara kedua konsep tersebut menjadi kurang jelas. Untuk setiap

kaitan silang yang sahih diberi skor 10. Sedangkan untuk setiap kaitan silang yang kurang

sahih diberi skor 2.

4. Contoh adalah kejadian atau objek spesifik yang sesuai dengan atribut konsep. Contoh

dikatakan sahih jika contoh tersebut tidak dituliskan di dalam kotak karena contoh

bukanlah konsep. Untuk setiap contoh yang sahih diberi skor 1.

Sumber : University of Minnesota and Marieke van Dijk, Published by digital media center

(DMS)

Page 149: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Argument Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Pertemuan : I

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literatur

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar (Terlampir)

Ciri-ciri jamur secara umum

Cara jamur memperoleh makanan

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta Argumentasi (Argument Mapping), praktikum, diskusi, dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam Tanggung Menjawab salam 5 menit

Page 150: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memeriksa kesiapan

siswa

jawab

2. Apersepsi Menanyakan beberapa

jenis jamur yang

dikenal siswa

1. Siapa yang pernah

kena penyakit

panu? Disebabkan

oleh apa?

Bagiamana tubuh

kita dapat terkena

penyakit panu?

2. Siapa yang pernah

makan tempe?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

5 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai ciri-ciri

umum jamur dan cara

memperoleh makanan.

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

10 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Membawa jamur dan

tumbuhan hijau,

siswa diminta

membedakan

keduanya.

Menunjukkan kepada

siswa jenis-jenis

jamur (Jamur tempe,

jamur oncom, jamur

kuping, Jamur

merang dan jamur

tiram) dan tumbuhan

(tumbuhan paku, dan

kembang sepatu)

Aktif Memperhatikan

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

Browsing mengenai

Kingdom Fungi

15 menit

Page 151: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Elaborasi Membagi siswa

menjadi 5 kelompok.

Meminta siswa

mengamati masing-

masing jenis jamur

Memfasilitasi siswa

dalam pelaksanaan

praktikum

Menjelaskan cara

membuat peta

argumentasi

Bekerja

sama Menempatkan diri

pada kelompoknya

masing-masing.

Melaksanakan

praktikum dan diskusi

informasi mengenai

ciri-ciri umum jamur

berdasarkan

pengamatan spesies

yang dibawa dan

kajian literature, dan

juga menjelaskan cara

jamur memperoleh

makanan

Memperhatikan

contoh peta

argumentasi

35 menit

3. Konfirmasi Membimbing siswa

mengenai ciri-ciri

umum dan cara jamur

memperoleh

makanan dengan

menggunakan peta

argumentasi

Tanggung

jawab Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

mengenai ciri-ciri

jamur dan cara jamur

memperoleh makanan

10 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai ciri-ciri

umum jamur

Menutup pelajaran

dengan salam

Aktif Menyimpulkan

pelajaran

Menjawab salam

10 menit

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Internet

e. Lembar Praktikum

Page 152: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

VI. Penilaian

a. Lembar kerja praktikum (Terlampir)

b. Uji kompetensi tertulis

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menyebutkan ciri-

ciri umum Kingdom

Jamur

1. Kingdom jamur adalah kingdom

yang anggotanya memiliki ciri

sebagai berikut: dilihat dari inti

selnya, jamur memiliki sel yang

bersifat ….. (a).

Dinding sel tubuhnya tersusun

atas…... (b). Kingdom jamur

disebut sebagai organisme

heterotrof karena ….. (c), hal ini

disebabkan karena jamur tidak

memiliki ….. (d) seperti pada

tumbuhan.

(a) Eukariotik (skor 2)

(b) Zat kitin

(skor 2)

(c) Tidak dapat

membuat makanan

sendiri

(skor 2)

(d) Klorofil

(skor 2)

8

2. Jamur ada yang bersifat uniseluler

dan multiseluler. Jamur uniseluler

tubuhnya tersusun atas benang-

benang yang disebut ….. (a).

Benang-benang tersebut akan

membentuk anyaman yang

disebut ….. (b).

(a) Hifa

(skor 2)

(b) Miselium (skor 2)

4

Menjelaskan cara

jamur memperoleh

makanan

3. Untuk mendapatkan makanan,

jamur dapat hidup dengan cara

sebagai berikut:

a) ….. (a) yaitu memperoleh

makanan dengan cara ….. (b).

b) ….. (c) yaitu memperoleh

makanan dengan cara ….. (d).

c) ….. (e) yaitu memperoleh

makanan dengan cara …….

(f).

(a) Saprofit (skor 2)

(b) Mengambil sisa-sisa

organisme yang

sudah mati (skor 4)

(c) Parasit (skor 2)

(d) Mengambil

makanan dari inang

yang ditumpanginya

(skor 4)

(e) Simbiosis (skor 2)

(f) Membentuk

simbiosis dengan

tumbuhan lain

(skor 4)

12

Jumlah Skor 20

Page 153: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

Page 154: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGAMATAN STRUKTUR TUBUH JAMUR

Nama:

Kelas:

A. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan,

dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan.

B. Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu menggambarkan struktur tubuh jamur dari beberapa jenis jamur yang

bermanfaat berdasarkan pengamatan mikroskopis dan makroskopis secara langsung.

C. Alat dan Bahan:

Alat: White board, spidol, Lup, Pinset, Kaca objek, Cover glass dan Mikroskop

Bahan: Jamur tempe, jamur oncom, jamur kuping, jamur merang dan jamur tiram.

D. Cara Kerja:

a. Pengamatan Mikroskopis

Buatlah preparat basah untuk melihat struktur mikroskopis jamur tempe dan

jamur oncom

Amati di bawah mikroskop dan gambar struktur tersebut pada lembar praktikum

b. Pengamatan Makroskopis

Amatilah dan gambar tubuh jamur secara keseluruhan dan sebutkan ciri-ciri

morfologinya.

Catat hasilnya di tabel hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Tabel Hasil Pengamatan

a. Pengamatan Mikroskopis

Gambar hasil pengamatan:

Gambar hasil refernsi:

Page 155: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Gambar hasil pengamatan:

Gambar hasil refernsi:

b. Pengamatan Makroskopis

Gambar:

Ciri-ciri

a. Nama jamur:

b. Ukuran:

c. Bentuk:

d. Warna:

e. Tekstur:

f. Lain-lain:

Gambar:

Ciri-ciri

a. Nama jamur:

b. Ukuran:

c. Bentuk:

d. Warna:

e. Tekstur:

f. Lain-lain:

Gambar:

Ciri-ciri

g. Nama jamur:

h. Ukuran:

i. Bentuk:

j. Warna:

k. Tekstur:

l. Lain-lain:

F. Analisa Data

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Page 156: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

G. Kesimpulan

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

H. Daftar Pustaka

....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Page 157: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR KERJA SISWA

PETA ARGUMENTASI (ARGUMENT MAPPING)

Nama:

Kelas:

1. Stand point:

Apakah dinding tumbuhan sama dengan dinding sel jamur?

Score : Level 4

Data : Jamur memiliki dinding sel.

Posisi : Tidak. Dinding sel jamur tidak

sama dengan dinding sel tumbuhan.

Karena : Dinding sel jamur terbuat

dari bahan kitin.

Pendukung alasan: Dinding sel jamur yang terbuat

dari bahan kitin merupakan polimer karbohidrat yang

berfungsi untuk memberti bentuk dan menyokong sel-

sel jamur.

Tetapi : Dinding sel tumbuhan

tersusun dari bahan selulosa.

Page 158: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Stand point:

Apakah miselium dapat berfungsi sebagai alat penyerap makanan dan juga sebagai alat

reproduksi?

Score : Level 3

Data : Tubuh jamur tersusun atas hifa.

Hifa-hifa bercabang membentuk

miselium.

Posisi : Ya. Hifa pada jamur dapat berfungsi

sebagai alat penyerap makanan dan juga sebagai

alat reproduksi

Karena : Jaringan hifa akan membentuk miselium.

Miselium inilah yang merupakan tempat pembentukan

spora dan juga sebagai alat reproduksi.

Pendukung alasan: terdapat 2 macam miselium, yaitu

miselium vegetatif (berfungsi sebagai alat penyerap

makanan) dan miselium generatif (berfungsi sebagai alat

reproduksi)

Page 159: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3. Stand Point:

Apakah jamur mampu membuat makananya sendiri?

Score : Level 4

Data : Jamur dapat hidup dengan

memperoleh energi dari organisme

lain.

Posisi : Tidak. Jamur tidak mampu

membuat makanannya sendiri.

Karena : Jamur tidak memiliki klorofil

seperti tumbuhan.

Pendukung alasan: Jamur merupakan organisme heterotrof, tidak

memiliki klorofil sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis

untuk membuat makananya sendiri.

Tetapi : Jamur menyerap nutrisi

dari lingkungan atau substratnya.

Page 160: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Ciri-ciri umum Jamur

Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik karena sel-selnya

sudah memiliki membran inti sel. Dinding sel jamur terbuat dai bahan kitin, yaitu polimer

karbohidrat. Zat kitin berfungsi memberi bentuk dan menyokong sel-sel jamur. Hal tersebut

sangat berbeda dari dinding sel tumbuhan yang terbuat dari bahan selulosa.

Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), contohnya jamur

merang (Volvariella volvacea), tetapi ada juga yang merupakan organisme bersel tunggal

(uniseluler), yaitu yeast atau ragi. Jamur uniseluler berukuran mikroskopis, sedangkan jamur

multiseluler ada yang berukuran makroskopis dan mikroskopis. Tubuh jamur multiseluler

tersusun atas benang-benang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi

sitoplasma dan nucleus. Terdapat dua macam hifa, yaitu hifa tidak bersekat dan hifa bersekat.

Sekumpulan hifa akan membentuk anyaman yang disebut miselium.

Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur bersifat heterotroph, artinya tidak dapat

menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Jamur hidup dengan memperoleh makanan dari

organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan

makanannya, jamur hidup secara saprofit, parasit dan simbiotik.

B. Cara jamur memperoleh makanan

Kebanyakan jamur hidup secara saprofit. Jamur yang hidup secara saprofit akan

mendapatkan makanan dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Hifa jamur memiliki

enzim untuk merombak materi organik menjadi materi anorganik sehingga mudah diserap oleh

jamur. Jamur yang hidup secara parasit akan mendapatkan makanan langsung dari inangnya.

Jamur tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa

khusus yang disebut haustoria. Jamur parasit sering menimbulkan penyakit pada tanaman dan

manusia.

Beberapa jenis jamur ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar

tumbuhan. Dalam hal ini, jamur menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya

jamur memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu, beberapa jamur ada juga yang

bersimbiosi dengan ganggang hijau (Cyanophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria)

membentuk lumut kerak atau liken.

Page 161: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Argument Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Pertemuan : II

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar (Terlampir)

Cara jamur bereproduksi secara seksual maupun aseksual

Klasifikasi divisi jamur

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta Argumentasi (Argument Mapping), diskusi, dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam

Memeriksa kesiapan

Tanggung

jawab Menjawab salam 5 menit

Page 162: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

siswa

2. Apersepsi Mengingatkan materi

yang lalu

Menanyakan tentang

pengklasifikasian

jamur

1. Tahu kah kalian,

termasuk ke dalam

anggota apa jamur

tempe dan jamur

kuping yang sering

kita makan?

2. Berdasarkan

apakah

pengelompokkan

jamur tempe dan

jamur kuping

tersebut?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Memperhatikan

Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

10 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai cara

reproduksi pada jamur

dan

pengklasifikasiannya

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

5 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Meminta siswa duduk

secara berkelompok

Membagikan hand-out

mengenai materi

Kingdom Fungi

Meminta siswa

membaca dan

mengkaji literatur

Aktif Memperhatikan tugas

yang diberikan guru

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

20 menit

2. Elaborasi Meminta siswa

membuat peta

argumentasi secara

Bekerja

sama Duduk secara

berkelompok

60 menit

Page 163: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

berkelompok.

Meminta siswa

mendiskusikan secara

berkelompok peta

argumentasi yang

dibuat

Memfasilitasi siswa

dalam membuat peta

argumentasi Meminta

perwakilan kelompok

untuk

mempresentasikan

hasil peta argumentasi

Membuat peta

argumentasi secara

berkelompok

Mendiskusikan peta

arguemnetasi yang

dibuat dalam kelompok

Mempresentasikan

hasil peta argumentasi

3. Konfirmasi Membahas hasil peta

argumentasi siswa

dan memberikan

penjelasan terkait

materi

Menampilkan peta

argumentasi yang

benar

Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Tanggung

jawab Memperhatikan

penjelasan guru

Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai cara

reproduksi dan

pengklasifikasian

jamur

Mengevaluasi

pembelajaran

Memberikan apresiasi

(hadiah) kepada

kelompok dengan peta

konsep tertinggi

Menutup pelajaran

dengan salam

Aktif Menyimpulkan

Pelajaran

Mendengarkan

penjelasan guru

Menerima hadiah

Menjawab salam

15 menit

Page 164: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Hand-out

e. Internet

VI. Penilaian

a. Peta argumentasi yang dibuat secara kelompok

b. Uji kompetensi tertulis (Teknik penilaian : Tes lisan)

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menjelaskan cara

reproduksi jamur

secara generatif

1. Bagaimanakah cara reproduksi

jamur secara generatif?

Cara reproduksi jamur

secara generatif diawali

dengan peleburan

gamet (sel-sel kelamin)

yang didahului dengan

penyatuan 2 hifa yang

berbeda, yang disebut

konjugasi.

5

Menyebutkan cara

reproduksi jamur

secara vegetatif

2. Bagaimanakah cara reproduksi

jamur secara vegetatif?

Cara reproduksi jamur

secara vegetatif dapat

dilakukan dengan

pembentukan tunas

(budding), fragmentasi

hifa, dan spora aseksual

5

Menjelaskan cara

pengklasifikasian

jamur

3. Berdasarkan apakah

pengklasifikasian jamur?

Pengklasifikasian

jamur menjadi

beberapa divisi

berdasarakan alat

reproduksi seksual dan

jenis hifa yang dimiliki

5

Page 165: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR KERJA SISWA

PETA ARGUMENTASI (ARGUMENT MAPPING)

Nama:

Kelas:

1. Stand point:

Apakah divisi jamur tersebut diklasifikasikan karena berdasarkan spora seksual yang

dimiliki?

Score : Level 4

Data : Anggota kingdom Fungi (jamur)

dibagi menjadi Divisi Zygomycotina,

Divisi Ascomycotina, Divisi

Basidiomycotina, dan Divisi

Deuteromycotina.

Posisi : Ya. Salah satu dasar

pengklasifikasiannya berdasarkan spora

seksual yang dimiliki.

Karena : Setiap divisi jamur memiliki

spora seksual yang berbeda-beda.

Pendukung alasan: Jamur pada divisi Zygomycotina,

Basidiomycotina, dan Ascomycotina sudah diketahui spora

seksulanya. Sedangkan pada divisi Deuteromycotina belum

diketahui spora seksualnya

Tetapi : Selain berdasarkan spora,

pengklasifikasian jamur juga

berdasarkan struktur tubuh

buahnya.

Page 166: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Stand Point:

Apakah reprdoduksi seksual pada jamur lebih menguntungkan dari reproduksi aseksual?

Score : Level 4

Data : Cara reproduksi jamur sangat

bervariasi. Pada umumnya terjadi

dalam 2 cara, yaitu reproduksi secara

seksual dan secara aseksual.

Posisi : Ya, reproduksi seksual lebih

menguntungkan daripada reproduksi

aseksual.

Karena : Siklus hidup jamur fase

haploidnya lebih dominan, sedangkan

fase diploidnya sangat singkat.

Pendukung alasan: Reproduksi seksual lebih berperan dan

dilakukan apabila nutrisi dan air kurang. Sedangkan reproduksi

aseksual dilakukan apabila nutrisi dan air melimpah.

Tetapi : Baik reproduksi

seksual maupun aseksual,

keduanya dilakukan dengan

membentuk spora.

Page 167: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3. Stand point:

Apakah spora aseksual yang dihasilkan oleh hifa tertentu dapat tumbuh menjadi individu

baru seperti spora seksual?

Score : Level 3

Data : Cara reproduksi aseksual dapat

menggunakan tunas, fragmentasi, dan juga

pembentukan spora aseksual.

Posisi : Ya, spora aseksual dari hifa tertentu

dapat tumbuh menjadi individu baru seperti

spora seksual.

Karena : Spora aseksual merupakan sebuah sel

reproduksi yang dapat tumbuh langsung

menjadi jamur.

Pendukung alasan: Pada kondisi tertentu, hifa

terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora

aseksual). Spora aseksual adalah spora yang dihasilkan

dari pembelahan secara mitosis. Spora aseksual mirip

dengan perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat

tinggi

Page 168: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4. Stand point:

Apakah jamur anggota divisi Basidiomycotina banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam

kehidupan sehari-hari?

Score : Level 4

Data : Anggota jamur dari divisi

Basidiomycotina banyak dibudidayakan

secara intensif.

Posisi : Ya, jamur dari divisi

Basidiomycotina ini merupakan jenis

yang banyak dimanfaatkan oleh manusia

dalam kehidupan sehari-hari.

Karena : Jamur anggota divisi ini

memiliki kandungan gizi yang tinggi

Pendukung alasan: Beberapa jenis divisi Basidiomycota ini banyak

dimanfaatkan sebagai bahan pangan karena memiliki kandungan gizi yang tinggi,

selain itu juga dijadikan sebagai bahan obat-obatan. Jenis jamur yang banyak

dimanfaatkan adalah jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, dan jamur ling

zhi.

Tetapi : Ada juga yang

merugikan karena mengahasilkan

racun berbahaya dan

menimbulkan penyakit.

Page 169: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Cara Reproduksi Jamur

Cara reproduksi jamur sangat bervariasi.Mmeskipun demikian, reproduksi jamur secara

umum terjadi dalam 2 cara, yaitu secara seksual (generatif) dan secara aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan jamur secara generative adalah perkembangbiakan yang daiwali dengan

peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang

disebut konjugasi.

Berdasarkan gametnya, proses ini dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami,

gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi.

a. Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukurannya.

b. Anisogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk tetapi ukurannya tidak sama.

c. Oogami yaitu peleburan 2 gamet yang bentuk dan ukurannya berbeda.

d. Gametangiogami yaitu peleburan 2 gametangium yang berbeda jenis dan

menghasilkan zigospora.

e. Somatogami yaitu peleburan 2 hifa yang tidak berdiferensiasi.

f. Spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium

betina (hifa) yang kemudian membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan

askospora.

Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi seksual juga dapat terjadi melalui beberapa

cara. Cara reproduksi aseksual antara lain, pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada

jamur uniseluler, fragmentasi (pemotongan bagian hifa), dan spora aseksual yang dihasilkan dari

pembelahan mitosis.

Reproduksi aseksual akan dilakukan apabila nutrisi dan air melimpah, sebaliknya, reproduksi

seksual dilakukan apabila nutrisi dan air kurang. Perkembangbiakan secara seksual lebih

menguntungkan karena lebih sering dilakukan. Karena itulah, dalam siklus hidup jamur fase

haploid sangat dominan, sedangkan fase diploidnya sangat singkat. Baik reproduksi seksual

maupun aseksual, keduanya dilakukan dengan membentuk spora.

B. Klasifikasi Jamur

Anggota Kindom Fungi (Jamur) dibagi menjadi empat divisi, yaitu Zygomycotina,

Ascomycotina, Basidiomycotina merupakan divisi jamur yang sudah memiliki alat reproduksi

seskual, sedangkan Deuteromycotina belum diketahui alat reproduksi seksualnya. Klasifikasi

jamur tersebut didasarkan pada alat reproduksi seksual dan hifa yang menyusun tubuhnya.

1) Zygomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Zygomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa tidak bersekat

- Reproduksi seksual membentuk zigospora

- Reproduksi aseksual terjadi dengan cara membentuk spora di dalam sporangium

Page 170: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

- Disebut juga jamur konjugasi karena perkembangbiakan seksual jamur ini dilakukan

dengan cara konjugasi

Beberapa jenis jamur anggota divisi Zygomycotina antara lain:

Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti

Rhizophus oryzae, Jamur tempe

Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat

Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan

2) Ascomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Ascomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus, yaitu suatu tubuh yang

bentuknya menyerupai mangkuk.

- Reproduksi aseksual pada Ascomycotina bersel banyak, terjadi dengan cara

konidiospora atau konidia. Sementara pada Ascomycotina bersel satu, reproduksi

aseksual terjadi dengan cara membentuk tunas.

Beberapa jenis jamur anggota divisi Ascomycotina adalah:

Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat

mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).

Penicilium

Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.

Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.

Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)

Page 171: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Aspergillus

Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco

Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah

Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati

(hepatitis)

Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves

Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur

hidup seksualnya hanya sebentar.

Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

3) Basidiomycotina

Ciri-ciri jamur divisi Basidiomycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Tubuh buahnya makroskopis sehingga mudah dilihat, tubuh buah pada

Basidiomycotina disebut basidiokarp yang berbentuk seperti paying ataupun bentuk

lain.

- Reproduksi seksual membentuk basidiospora.

- Reproduksi aseksual jarang terjadi, jika ada umumnya dengan cara membentuk

konidia

Beberapa jenis jamur anggota divisi Basidiomycotina adalah:

Volvariela volvacea (jamur merang)

Auricularia polytricha (jamur kuping)

Pleurotus sp (jamur tiram)

Polyporus giganteus (jamur papan)

Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang

mematikan

Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)

Ganoderma aplanatum (jamur kayu)

Jamur Shitake

Page 172: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4) Deuteromycotina

Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum

diketahui perkembangbiakannya secara seksual.

Ciri-ciri jamur divisi Deuteromycotina, adalah sebagai berikut:

- Hifa bersekat

- Tubuh berukuran mikroskopis

- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah

- Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.

- Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan

ternak, manusia, dan tanaman budidaya

Beberapa jenis jamur anggota divisi Deuteromycotina adalah:

Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.

Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.

Melazasia fur-fur, penyebab panu.

Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.

Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

Page 173: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Argument Mapping)

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Kingdom Fungi

Kelas / Semester : X (Sepuluh)/1

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit

Pertemuan : III

Standar Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan

kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

I. Tujuan

Siswa dapat:

Menjelaskan ciri-ciri umum jamur berdasarkan hasil pengamatan dan kajian literature

Mendeskripsikan cara jamur memperoleh makanan

Menjelaskan cara reproduksi jamur

Mengklasifikasikan dan mengidentifikasi divisi-divisi jamur

Menjelaskan hubungan jamur dengan tanaman lain

Menyebutkan jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

(Karakter siswa yang diharapkan: Berpikir kreatif, kritis, logis, bekerja teliti, jujur, rasa ingin

tahu, dan bertanggung jawab)

II. Materi Ajar

Hubungan simbiotik jamur dengan tanaman lain

Jenis-jenis jamur dan peranannya dalam kehidupan

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran Langsung

2. Metode : Peta konsep (Concept Mapping), dan ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Aktivitas belajar Guru Karakter Aktivitas belajar Siswa Alokasi

Waktu

A. KEGIATAN AWAL

1. Pembukaan Salam Tanggung Menjawab salam 5 menit

Page 174: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memeriksa kesiapan

siswa

jawab

2. Apersepsi Mengingatkan materi

yang lalu

Menanyakan tentang

hubungan simbiotik

jamur dengan tanaman

lain, dan jenis-jenis

jamur beserta

peranannya

1. Menurut kalian,

dapatkan jamur

bersimbiosis

dengan tanaman

lain? Apakah

contoh

simbiosisnya?

2. Apakah menurut

kalian semua

jamur dapat

dikonsumsi oleh

manusia? Jenis

jamur apa saja

yang dapat

dikonsumsi

manusia?

Merespon jawaban

siswa dan

mengarahkan kepada

jawaban yang benar

Aktif Memperhatikan

Salah satu siswa

menjawab pertanyaan

guru dengan singkat

dan jelas

Memperhatikan

jawaban yang tepat dari

guru

10 menit

3. Motivasi Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran

mengenai hubungan

simbiotik jamur dengan

tanaman lain, dan jenis-

jenis jamur beserta

peranannya

pengklasifikasiannya

Memotivasi siswa

untuk belajar dengan

semangat

Aktif Memperhatikan

Mendapat motivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

5 menit

B. KEGIATAN INTI

1. Eksplorasi Meminta siswa duduk Aktif Memperhatikan tugas 20 menit

Page 175: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

secara berkelompok

Meminta siswa

membaca dan

mengkaji literatur dari

berbagai sumber

bacaan

yang diberikan guru

Mengkaji literatur

mengenai Kingdom

Fungi

2. Elaborasi Memberi tugas

mengisi peta

argumentasi secara

individu mengenai

hubungan simbiotik

jamur dan peranan

jamur dalam

kehidupan

Memfasilitasi siswa

dalam membuat peta

konsep

Meminta perwakilan

dua orang siswa

untuk

mempresentasikan

hasil peta

argumentasi

Bekerja

mandiri Membuat peta konsep

secara individu

Mempresentasikan

hasil peta argumentasi

yang telah dibuat

60 menit

3. Konfirmasi Membahas hasil peta

argumentasi siswa

dan memberikan

penjelasan terkait

materi

Menampilkan

jawaban peta

argumentasi yang

benar

Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Tanggung

jawab Memperhatikan

penjelasan guru

Menanyakan hal-hal

yang belum dipahami

20 menit

C. KEGIATAN AKHIR

1. Penutup Meminta siswa untuk

menyimpulkan hasil

pembelajaran

mengenai hubungan

simbiotik jamur dan

peranan jamur dalam

kehidupan

Aktif Menyimpulkan

Pelajaran

Mendengarkan

penjelasan guru

Menerima hadiah

Menjawab salam

15 menit

Page 176: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Memberikan

apresiasi (hadiah)

kepada siswa yang

mempresentasikan

peta argumentasi

dengan tepat dan

jelas

Menutup pelajaran

dengan salam

V. Sumber/Bahan/Alat pembelajaran

a. Buku Biologi kelas X, Pusat perbukuan DepdikNas

b. Buku Biologi SMA Kelas X, Sains Biologi, Bumi Aksara

c. Menjelajah Dunia Biologi, Platinum

d. Hand-out

e. Internet

VI. Penilaian

a. Peta argumentasi yang diisi secara individu

b. Uji kompetensi (Teknik penilaian : Tes lisan)

Indikator Soal Soal Kunci Skor

Menjelaskan

hubungan simbiotik

jamur

1. Jelaskan hubungan simbiotik

jamur!

Ada dua bentuk

simbiosis jamur dengan

organisme lain, yaitu

mikoriza merupakan

simbiosis antara jamur

dengan akar tumbuhan,

dan liken (lumut kerak)

merupakan simbiosis

antara jamur dengan

ganggang hijau atau

ganggang hijau-biru

5

Menyebutkan

manfaat hubungan

simbiotik jamur

dengan akar

tumbuhan

2. Sebutkan manfaat dari hubungan

simbiotik jamur dengan akar

tumbuhan!

Pada mikoriza, Jamur

memperoleh

keuntungan karena

mampu menyerap

nutrisi (gula) yang

dibuat tumbuhan

selama fotosintesis.

Sebaliknya, jamur

meningkatkan

kemampuan akar

tumbuhan menyerap

Page 177: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Ciputat, November 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

Sukarlin, S.Pd Nurida Okatafia

nutrisi dan mineral dari

tanah.

Menyebutkan jenis-

jenis jamur yang

menguntungkan dan

merugikan dalam

kehidupan

3. Sebtukan jenis-jenis jamur yang

menguntungkan dan merugikan

dalam kehidupan!

Yang

menguntungkan:

sebagi sumber

makanan bagi manusia,

contoh: Auricularia

polythrica (jamur

kuping), Volvariella

volvaceae (Jamur

merang),dan sebagai

penghasil antibiotik

Penicillium notatum.

Yang merugikan: dapat menghasilkan

racun, racun yang

dihasilkan beberapa

fungi seperti seperti

Amanita phalloides, A.

muscaria maupun

Aspergillus flavus

(menghasilkan alfa

toksin), dapat

menyebabkan penyakit

kronis seperti kanker

dan bahkan kematian.

10

Page 178: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR KERJA SISWA

PETA ARGUMENTASI (ARGUMENT MAPPING)

1. Stand point:

Apakah jamur dapat bersimbiosis dengan semua tumbuhan?

Score : Level 4

Data : Selain sebagai parasit dan

saprofit, jamur juga dapat

bersimbiosis dengan tumbuhan lain.

Posisi : Tidak, jamur tidak dapat

bersimbiosis dengan semua tumbuhan.

Karena : Jamur dapat bersimbiosis

mutualisme dengan akar tumbuhan.

Pendukung alasan: Hubungan simbiosis mutualisme antara

jamur dan akar tumbuhan disebut dengan Mikoriza. Mikoriza

biasanya terdapat pada tanaman pangan serta komunitas

tumbuhan liar.

Tetapi : Jamur hanya dapat

bersimbiosis dengan

tumbuhan tertentu.

Page 179: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Stand point:

Apakah liken memiliki perkembangbiakan secara khusus?

Score : Level 3

Data : Liken adalah simbiosis antara

alga dengan jenis jamur tertentu.

Posisi : Tidak, liken tidak memiliki alat

perkembangbiakan khusus

Karena : Cara perkembangbiakan liken

bergantung dari jenis jamur atau alga

simbionnya.

Pendukung alasan: Jika jamurnya dari golongan

Ascomycotina, liken tersebut akan berkembangbiak seperti

ketika tidak bersimbiosis. Begitupun jika jamurnya dari

golongan Basidiomcyotina.

Page 180: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3. Stand Point :

Setujukah kamu jika liken dijadikan sebagai indikator dalam pencemaran lingkungan?

Score : Level 4

Data : Liken merupakan simbiosis antara

jamur dengan alga yang sangat peka

terhadap mempunyai sifat yang sangat peka

terhadap zat pencemar.

Posisi : Ya setuju dijadikan sebagai

indikator dalam pencemaran lingkungan.

Karena : : Lichen tidak dapat tumbuh

di tempat-tempat yang telah tercemar,

dan liken sangat sensitif terhadap

polusi udara.

Pendukung alasan: Liken sensitif terhadap sulfur dioksida dan racun

udara lainnya. Apabila suatu daerah tidak terdapat liken, maka dapat

diketahui bahwa daerah tersebut kuliatas udaranya tidak baik.

Tetapi : Selain sebagai

indikator pencemaran

lingkungan, lichen juga

memiliki nilai ekonomis, dan

ekologi.

Page 181: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4. Stand point:

Setujukah kamu jika jamur dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memperbaiki

gizi masyarakat di Negara-negara berkembang (Afrika dan Asia)?

Score : Level 4

Data : Menurut penelitian ahli, secara umum jamur

memiliki kandungan protein yang lebih tinggi

dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan lainnya.

Posisi : Ya setuju jika jamur dijadikan sebagai salah

satu alternatif untuk memperbaiki gizi masyarakat

Negara berkembang.

Karena : Jamur memiliki kandungan gizi

yang tinggi jika dibandingan dengan

tumbuhan lainnya.

Pendukung alasan: Di dalam jamur terkandung

senyawa imunomodulator yakni beta-glucan yang sangat berkhasiat

untuk kesehatan manusia.

Tetapi : Belum banyak Negara

yang membudidayakan jamur.

Page 182: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Materi Ajar

KINGDOM FUNGI (JAMUR)

A. Simbiosis Jamur

Jamur hidup di lingkungan yang sangat beragam dan memntuk hubungan simbiosis

dengan banyak organisme, antara lain tumbuhan, ganggang hijau, dan ganggang hijau biru.

Ada dua bentuk simbiosis jamur dengan organisme lain, yaitu mikoriza dan liken (lumut

kerak).

1) Mikoriza

Mikoriza merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dan akar

tumbuhan. Mikoriza biasanya terdapat pada tanaman pangan (misalnya, serealia,

kacang-kacangan, bawang-bawangan, tomat, apel, dan stroberi) serta pada komunitas

tumbuhan liar.

Dalam simbiosis ini, jamur memperoleh keuntungan karena mampu menyerap

nutrisi (gula) yang dibuat tumbuhan selama fotosintesis. Sebaliknya, jamur

memberikan dua keuntungan bagi tumbuhan. Pertama, hifa jamur bertindak sebagi

perpanjangan akar sehingga meningkatkan kemampuan akar tumbuhan menyerap air

dari tanah. Kedua, enzim-enzim pencerna yang disekresikan jamur membantu

tumbuhan memecah bahan-bahan organik dalam tanah sehingga dapat menyerap

nutrisi dan mineral.

Ada dua mikoriza yang paling umu, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

Keduanya dibedakan berdasarkan masuk tidaknya hifa jamur ke dalam dinding sel

tumbuhan. Pada ektomikoriza, hifa jamur akan menembus masuk ke korteks akar.

Jamur yang membentuk ektomikoriza terutama dari divisi Ascomycotina dan

Basidiomycotina. Sedangkan pada endomikoriza, hifa jamur hanya menembus

epidermis akar. Jamur yang membentuk endomikoriza terutama dari divisi

Zygomycotina.

2) Liken (Lumut Kerak)

Jamur divisi Ascomycotina dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis mutualisme

dengan ganggang hijau, ganggang hijau-biru atau keduanya. Dalam simbiosis

tersebut, ganggang bertugas menyerap cahaya matahari untuk membuat makanan

melalui proses fotosintesis. Hal tersebut dilakukan karena ganggang memiliki pigmen

klorofil. Adapun jamur, hifa-hifanya bertugas menyerap dan menyimpan air serta ion-

ion mineral. Meskipun ganggang dan jamur dapat hidup sendiri-sendiri, bentuk lumut

kerak lebih menguntungkan karena dapat hidup di substrat atau tempat yang

organisme lain tidak dapat tumbuh, misalnya substrat batu.

Berdasarkan struktur dan daerah penyebarannya, ada tiga macam lumut kerak,

yaitu kurstosa, frutikosa, dan foliosa. Krustosa merupakan lumut kerak yang tumbuh

sebagai lapisan kerak tipis dan pipih pada permukaan batuan dan batang pohon.

Fruktikosa merupakan lumut kerak dengan bentuk tegak bercabang seperti semak,

Page 183: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

serta mampu tumbuh hingga mencapai panjang 1,5 cm. adapun foliosa merupakan

lumut kerak yang berbentuk pipih dengan gelambir seperti daun.

Lumut kerak juga memiliki nilai penting dalam ekologi. Selain sebagai organisme

perintis yang mampu hidup di atas batu, lumut kerak juga menjadi indikator

pencemaran udara. Lumut kerak tidak dapat tumbuh di tempat-tempat yang udaranya

tercemar. Hal itu disebabkan karena lumut kerak sangat sensitif terhadap beberapa zat

pencemar (polutan) berbahaya, terutama sulfur dioksida. Jadi, untuk mengetahui

tercemar atau tidaknya suatu daerah, dapat dilihat dari pertumbuhan lumut kerak di

daerah tersebut.

B. Peranan Menguntungkan dan Merugikan Jamur dalam Kehidupan

Peranan/Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang

merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam kehidupan.

1. Peran Menguntungkan

Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang

berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organisme.

Sebagai dekomposer karena dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan,bangkai

hewan dan bahan-bahan organik lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke

tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.

Berperan dalam industri fermentasi tersebut adalah fungi, terutama dari kelompok

yeast atau ragi.

Berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium

notatum

Dapat sebagai bahan baku sumber makanan baru yaitu protein sel tunggal (PST)

Sumber makanan bagi manusia, contoh: Agaricus campestris, Volvariella

volvaceae, Lentinus edodes, Pleurotes, Tuber melanosporum, Boletus sp.,

Cantharellus cibaricus dan lain-lain.

2. Peran Merugikan

Dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas makanan maupun bahan-bahan lain

yang penting bagi manusia.

Fungi dapat juga menyerang bahan-bahan lain yang bernilai ekonomi seperti

kulit, kayu, tekstil dan bahan-bahan baku pabrik lainnya.

Fungi juga dapat menjadi agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih

sering menyebabkan penyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau

manusia

Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti

seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus

(menghasilkan alfa toksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat

menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian.

Page 184: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Lembar Penilaian Peta Argumentasi

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan

1

Rubrik penilaian

No Deskripsi Keterangan

1 1: Hanya memberikan pernyataan, atau kesimpulan saja tanpa memberikan alasan yang mendukung. 2 : Memberikan Klaim, beserta data yang mendukung klaim atau memberikan hubungan antara klaim dan data. 3: memberikan klaim, data dan juga jaminan yang mendukungan klaim tersebut benar. 4 : memberikan klaim, data, jaminan, serta dukungan dan kualifikasi yang membenarkan jawaban.

klaim (pernyataan, kesimpulan, proporsi saja)

Klaim, data (bukti yang mendukung klaim dan / atau waran (hubungan antara klaim dan data)

Klaim, data, perintah, dukungan (asumsi untuk mendukung surat perintah kualifikasi (kondisi di mana

pernyataan itu benar)

Klaim, data, waran, dukungan dan kualifikasi

Page 185: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

E E C A E E A B D D C A A C B E A A B C B D C C E

1 AHMAD 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24

2 AMALA 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 11 44

3 ANASTIO 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 8 32

4 AMIRAH 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 10 40

5 CHAERUNNISA 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 10 40

6 CHANDRA 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 6 24

7 DEA 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10 40

8 IVANKA 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16

9 M. CHANDRA 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 24

10 FAHMI 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 6 24

11 FEBBY 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 11 44

12 FIKRI 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 24

13 GITA 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 9 36

14 IMEL 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14 56

15 NABILA 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8 32

16 KHUSNUL 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 44

17 LEONITA 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 8 32

18 MEISTIIN 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 8 32

19 MIRGA 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 32

20 NADIA 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 11 44

21 NURUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 28

22 PANJI 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 10 40

23 SARAH A. 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 9 36

24 SARAH S. 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 8 32

25 SEPTA 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 16

26 SITI NUR A. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 16

27 SUSANTI 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 9 36

28 THENDY 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28

29 YUNITA 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 9 36

30 ZHIMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 16

33.06

9.13

56

16

4 12 4 77 49 88

SKOR

MEAN

STANDAR DEVIASI

NILAI MAX

NILAI MIN

NO NAMA

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

TOTAL

Page 186: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

E E C A E E A B D D C A A C B E A A B C B D C C E

1 AHMAD 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19 76

2 AMALA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88

3 ANASTIO 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 14 56

4 AMIRAH 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 72

5 CHAERUNNISA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 22 88

6 CHANDRA 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 64

7 DEA 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 16 64

8 IVANKA 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15 60

9 M. CHANDRA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 16 64

10 FAHMI 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 64

11 FEBBY 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 15 60

12 FIKRI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 18 72

13 GITA 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 17 68

14 IMEL 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 72

15 NABILA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 21 84

16 KHUSNUL 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 17 68

17 LEONITA 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 12 48

18 MEISTIIN 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 12 48

19 MIRGA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 88

20 NADIA 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17 68

21 NURUL 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 18 72

22 PANJI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22 88

23 SARAH A. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 18 72

24 SARAH S. 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 68

25 SEPTA 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 15 60

26 SITI NUR A. 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 72

27 SUSANTI 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 15 60

28 THENDY 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 15 60

29 YUNITA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19 76

30 ZHIMA 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 16 64

68.50

10.52

88

48

SKOR

MEAN

STANDAR DEVIASI

NILAI MAX

NILAI MIN

NO NAMA

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

TOTAL

Page 187: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

E E C A E E A B D D C A A C B E A A B C B D C C E

1 ALIEF 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 7 28

2 ANDINI 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 10 40

3 DANTI 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 8 32

4 BAYYU 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 9 36

5 BILLY 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 6 24

6 DEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 16

7 DINI 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 10 40

8 FABIAN 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 32

9 FAHTIMA 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20

10 HABIB 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9 36

11 FELIX 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 8 32

12 GARDA 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 4 16

13 IKKE 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20

14 IRIANI 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 13 52

15 KHAIRUL 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 40

16 LELA 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

17 MAULANA 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7 28

18 MAYA 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 32

19 NADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 12

20 NOVICAL 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 13 52

21 NUR RIZKY 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 9 36

22 RAMADITYA 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 16

23 RATU 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20

24 RIZKY A. 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 28

25 SARAH A. 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 13 52

26 SATYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 24

27 SRI 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 13 52

28 VEREN 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 9 36

29 VERONICA 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 9 36

30 YUNITA 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 9 36

31.10

11.35

52

12

24 9 3 80 41 78

SKOR

NILAI MAX

NILAI MIN

DATA NILAI PRETEST KELAS CONCEPT MAPPING

MEAN

STANDAR DEVIASI

NO NAMA

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

TOTAL

Page 188: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

E E C A E E A B D D C A A C B E A A B C B D C C E

1 ALIEF 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 18 72

2 ANDINI 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 21 84

3 DANTI 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 19 76

4 BAYYU 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 14 56

5 BILLY 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 16 64

6 DEWA 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 56

7 DINI 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15 60

8 FABIAN 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 16 64

9 FAHTIMA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 13 52

10 HABIB 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 18 72

11 FELIX 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 56

12 GARDA 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 14 56

13 IKKE 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 12 48

14 IRIANI 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 64

15 KHAIRUL 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 18 72

16 LELA 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 48

17 MAULANA 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 12 48

18 MAYA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 80

19 NADA 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 72

20 NOVICAL 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 16 64

21 NUR RIZKY 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 13 52

22 RAMADITYA 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 44

23 RATU 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 16 64

24 RIZKY A. 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 68

25 SARAH A. 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19 76

26 SATYA 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 17 68

27 SRI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 16 64

28 VEREN 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 16 64

29 VERONICA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 68

30 YUNITA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 14 56

62.40

10.61

84

44

SKOR

MEAN

STANDAR DEVIASI

NILAI MAX

NILAI MIN

DATA NILAI POSTTEST KELAS CONCEPT MAPPING

NO NAMA

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

TOTAL

Page 189: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

DATA SKOR PRETEST DAN POSTTEST

KELOMPOK EKSPERIMEN I (CONCEPT MAPPING)

SMAN 11 TANGERANG SELATAN

No Nama Skor Pretest Skor Posttest

1 ALIEF 28 72

2 ANDINI 40 84

3 DANTI 32 76

4 BAYYU 36 56

5 BILLY 24 64

6 DEWA 16 56

7 DINI 40 60

8 FABIAN 32 64

9 FAHTIMA 20 52

10 HABIB 36 72

11 FELIX 32 56

12 GARDA 16 56

13 IKKE 20 48

14 IRIANI 52 64

15 KHAIRUL 40 72

16 LELA 16 48

17 MAULANA 28 48

18 MAYA 32 80

19 NADA 12 72

20 NOVICAL 52 64

21 NUR RIZKY 36 52

22 RAMADITYA 16 44

23 RATU 20 64

24 RIZKY A. 28 68

25 SARAH A. 52 76

26 SATYA 24 68

27 SRI 52 64

28 VEREN 36 64

29 VERONICA 36 68

30 YUNITA 36 56

Page 190: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

DATA SKOR PRETEST DAN POSTTEST

KELOMPOK EKSPERIMEN II (ARGUMENT MAPPING)

SMAN 11 TANGERANG SELATAN

No Nama Skor Pretest Skor Posttest

1 AHMAD 24 76

2 AMALA 44 88

3 ANASTIO 32 56

4 AMIRAH 40 72

5 CHAERUNNISA 40 88

6 CHANDRA 24 64

7 DEA 40 64

8 IVANKA 16 60

9 M. CHANDRA 24 64

10 FAHMI 24 64

11 FEBBY 44 60

12 FIKRI 24 72

13 GITA 36 68

14 IMEL 56 72

15 NABILA 32 84

16 KHUSNUL 44 68

17 LEONITA 32 48

18 MEISTIIN 32 48

19 MIRGA 32 88

20 NADIA 44 68

21 NURUL 28 72

22 PANJI 40 88

23 SARAH A. 36 72

24 SARAH S. 32 68

25 SEPTA 16 60

26 SITI NUR A. 16 72

27 SUSANTI 36 60

28 THENDY 28 60

29 YUNITA 36 76

30 ZHIMA 16 64

Page 191: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

No Nama Pretest Posttest N-Gain Kriteria

1 ALIEF 28 72 0.61 Sedang

2 ANDINI 40 84 0.73 Tinggi

3 DANTI 32 76 0.65 Sedang

4 BAYYU 36 56 0.31 Sedang

5 BILLY 24 64 0.53 Sedang

6 DEWA 16 56 0.48 Sedang

7 DINI 40 60 0.33 Sedang

8 FABIAN 32 64 0.47 Sedang

9 FAHTIMA 20 52 0.40 Sedang

10 HABIB 36 72 0.56 Sedang

11 FELIX 32 56 0.35 Sedang

12 GARDA 16 56 0.48 Sedang

13 IKKE 20 48 0.35 Sedang

14 IRIANI 52 64 0.25 Rendah

15 KHAIRUL 40 72 0.53 Sedang

16 LELA 16 48 0.38 Sedang

17 MAULANA 28 48 0.28 Rendah

18 MAYA 32 80 0.71 Tinggi

19 NADA 12 72 0.68 Sedang

20 NOVICAL 52 64 0.25 Rendah

21 NUR RIZKY 36 52 0.25 Rendah

22 RAMADITYA 16 44 0.33 Sedang

23 RATU 20 64 0.55 Sedang

24 RIZKY A. 28 68 0.56 Sedang

25 SARAH A. 52 76 0.50 Sedang

26 SATYA 24 68 0.58 Sedang

27 SRI 52 64 0.42 Sedang

28 VEREN 36 64 0.44 Sedang

29 VERONICA 36 68 0.50 Sedang

30 YUNITA 36 56 0.31 Sedang

0.46 Sedang

N-Gain Kelas Eksperimen I

RATA-RATA

Page 192: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

No Nama Pretest Posttest N-Gain Kriteria

1 AHMAD 24 76 0.68 Sedang

2 AMALA 44 88 0.79 Tinggi

3 ANASTIO 32 56 0.35 Sedang

4 AMIRAH 40 72 0.56 Sedang

5 CHAERUNNISA 40 88 0.80 Tinggi

6 CHANDRA 24 64 0.53 Sedang

7 DEA 40 64 0.40 Sedang

8 IVANKA 16 60 0.52 Sedang

9 M. CHANDRA 24 64 0.53 Sedang

10 FAHMI 24 64 0.53 Sedang

11 FEBBY 44 60 0.17 Rendah

12 FIKRI 24 72 0.63 Sedang

13 GITA 36 68 0.50 Sedang

14 IMEL 56 72 0.36 Sedang

15 NABILA 32 84 0.76 Sedang

16 KHUSNUL 44 68 0.43 Sedang

17 LEONITA 32 48 0.24 Rendah

18 MEISTIIN 32 48 0.24 Rendah

19 MIRGA 32 88 0.82 Tinggi

20 NADIA 44 68 0.43 Sedang

21 NURUL 28 72 0.61 Sedang

22 PANJI 40 88 0.80 Tinggi

23 SARAH A. 36 72 0.56 Sedang

24 SARAH S. 32 68 0.53 Sedang

25 SEPTA 16 60 0.52 Sedang

26 SITI NUR A. 16 72 0.67 Sedang

27 SUSANTI 36 60 0.38 Sedang

28 THENDY 28 60 0.44 Sedang

29 YUNITA 36 76 0.63 Sedang

30 ZHIMA 16 64 0.57 Sedang

0.53 SedangRATA-RATA

N-Gain Kelas Eksperimen II

Page 193: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku (Standar

Deviasi) Posttest Hasil Tes Materi Kingdom Fungi (Jamur)

A. Kelompok Eksperimen I

1. Distribusi Frekuensi

Urutan data nilai posttest kelompok eksperimen I dari terkecil hingga terbesar adalah

sebagai berikut:

44 48 48 48 52 52 56 56 56 56 56

60 64 64 64 64 64 64 64 68 68 68

72 72 72 72 76 76 80 84

a. Banyaknya data (N) = 30

b. Rentang = data terbesar – data terkecil

= 84 - 44

= 40

c. Banyaknya kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 3,3 (1,48)

= 1 + 4,87

= 5,87 ≈ 6

d. Panjang interval kelas (p = Rentang/ k )

P = 40

6

= 6,67 ≈ 7

e. Menyusun interval kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Komulatif (%)

1 44 – 50 4 13,33

2 51 – 57 7 23,33

3 58 – 64 8 26,67

4 65 – 71 3 10,00

5 72 – 78 6 20,00

6 79 – 85 2 6,67

Jumlah 30 100

Page 194: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Pehitungan Mean (X) , Modus (Mo), Median (Me) dan Simpangan baku (S2) pretest

kelompok eksperimen I.

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen I

No. Kelas

interval fi fka fkb xi xi

2 fixi fixi

2

1 44 – 50 4 30 4 47 2.209 188 8.836

2 51 – 57 7 26 11 54 2.916 378 20.412

3 58 – 64 8 19 19 61 3.721 488 29.768

4 65 – 71 3 11 22 68 4.624 204 13.872

5 72 – 78 6 8 28 75 5.625 450 33.750

6 79 – 85 2 2 30 82 6.724 164 13.440

Jumlah 30

387 25.819 1.872 120.078

a. Rata-rata ( x )

= 1.872 = 62,40

30

b. Modus (Mo)

= 57,5 + 7 1

1 + 5

= 57,5 + 1,17

= 58,67

c. Median (Me)

= 57,5 + 7 30 - 11

2

8

= 57,5 + 4,37 = 61,87

Page 195: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

d. Varians (S2)

= 30 (120.078) – (1872)2

30(29)

= 3.602.340 – 3.504.384 = 112,59

870

e. Simpangan Baku

= √112,59

= 10,61

Page 196: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku (Standar

Deviasi) Posttest Hasil Tes Materi Kingdom Fungi (Jamur)

B. Kelompok Eksperimen II

1. Distribusi Frekuensi

Urutan data nilai posttest kelompok eksperimen II dari terkecil hingga terbesar adalah

sebagai berikut:

48 48 56 60 60 60 60 60 64 64 64

64 64 68 68 68 68 72 72 72 72 72

72 76 76 84 88 88 88 88

a. Banyaknya data (N) = 30

b. Rentang = data terbesar – data terkecil

= 88 - 48

= 40

c. Banyaknya kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3.3 log 30

= 1 + 3,3 (1,48)

= 1 + 4,88

= 5,88 ≈ 6

d. Panjang interval kelas (p = Rentang/ k )

p = 40

6

= 6,67 ≈ 7

e. Menyusun interval kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Komulatif (%)

1 48 – 54 2 6,67

2 55 – 61 6 20,00

3 62 – 68 9 30,00

4 69 – 75 6 20,00

5 76 – 82 2 6,67

6 83 - 89 5 16,67

Jumlah 30 100

Page 197: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Pehitungan Mean (X) , Modus (Mo), Median (Me) dan Simpangan baku (S2) pretest

kelompok eksperimen I.

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen II

No. Kelas

interval fi fka fkb xi xi

2 fixi fixi

2

1 48 – 54 2 30 2 51 2.601 102 5.202

2 55 – 61 6 28 8 58 3.364 348 20.184

3 62 – 68 9 22 17 65 4.225 585 38.025

4 69 – 75 6 13 23 72 5.184 432 31.104

5 76 – 82 2 7 25 79 6.241 158 12.482

6 83 - 89 5 5 30 86 7.396 430 36.980

Jumlah 30

411 29.011 2.055 143.977

a. Rata-rata ( x )

= 2.055 = 68,50

30

b. Modus (Mo)

= 61,5 + 7 3

3 + 3

= 61,5 + 3,5

= 65

c. Median (Me)

= 61,5 + 7 30 - 8

2

9

= 61,5 + 5,4 = 66,94

Page 198: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

d. Varians (S2)

= 30(143.977) – (2.055)2

30(29)

= 4.319.310 – 4.223.025 = 110,67

870

e. Simpangan Baku

= √110,67

= 10,52

Page 199: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku (Standar

Deviasi) Pretest Hasil Tes Materi Kingdom Fungi (Jamur)

A. Kelompok Eksperimen I

1. Distribusi Frekuensi

Urutan data nilai pretest kelompok eksperimen I dari terkecil hingga terbesar adalah

sebagai berikut:

12 16 16 16 16 20 20 20 24 24 28

28 28 32 32 32 32 36 36 36 36 36

36 40 40 40 52 52 52 52

a. Banyaknya data (N) = 30

b. Rentang = data terbesar – data terkecil

= 52 - 12

= 40

c. Banyaknya kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,48)

= 1 + 4,87

= 5,87 ≈ 6

d. Panjang interval kelas (p = Rentang/ k )

P = 40

6

= 6,67 ≈ 7

e. Menyusun interval kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Komulatif (%)

1 12 – 18 5 16,67

2 19 – 25 5 16,67

3 26 – 32 7 23,33

4 33 – 39 6 20,00

5 40 – 46 3 10,00

6 47 - 53 4 13,33

Jumlah 30 100

Page 200: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Pehitungan Mean (X) , Modus (Mo), Median (Me) dan Simpangan baku (S2) pretest

kelompok eksperimen I.

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen I

No. Kelas

interval

fi fka fkb xi xi2 fixi fixi

2

1 12 – 18 5 30 5 15 225 75 1.125

2 19 – 25 5 25 10 22 484 110 2.420

3 26 – 32 7 20 17 29 841 203 5.887

4 33 – 39 6 13 23 36 1.296 216 7.776

5 40 – 46 3 7 26 43 1.849 129 5.547

6 47 – 53 4 4 30 50 2500 200 10.000

Jumlah 195 7.195 933 32.755

a. Rata-rata ( x )

= 933 = 31,10

30

b. Modus (Mo)

= 25,5 + 7 2

2+ 1

= 25,5 + 4,67

= 30,16

c. Median (Me)

= 25,5 + 7 30 - 10

2

7

= 25,5 + 5

= 30,5

Page 201: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

d. Varians (S2)

= 30 (32.755) – (933)2

30(29)

= 982.650 – 870.489

870

= 128,92

e. Simpangan Baku

= √128,92

= 11,35

Page 202: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, dan Simpangan Baku (Standar

Deviasi) Pretest Hasil Tes Materi Kingdom Fungi (Jamur)

B. Kelompok Eksperimen II

1. Distribusi Frekuensi

Urutan data nilai pretest kelompok eksperimen II dari terkecil hingga terbesar adalah

sebagai berikut:

16 16 16 16 24 24 24 24 24 28 28

32 32 32 32 32 32 36 36 36 36 40

40 40 40 44 44 44 44 56

a. Banyaknya data (N) = 30

b. Rentang = data terbesar – data terkecil

= 56 – 16

= 40

c. Banyaknya kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,48)

= 5,87 ≈ 6

d. Panjang interval kelas (p = Rentang/ k )

P = 40

6

= 6,67 ≈ 7

e. Menyusun interval kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi

Komulatif (%)

1 16 – 22 4 13,33

2 23 – 29 7 23,33

3 30 – 36 10 33,33

4 37 – 43 4 13,33

5 44 - 50 4 13,33

6 51 - 57 1 3,33

Jumlah 30 100

Page 203: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2. Pehitungan Mean (X) , Modus (Mo), Median (Me) dan Simpangan baku (S2) pretest

kelompok eksperimen II.

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen II

No. Kelas

interval

fi fka fkb xi xi2 fixi fixi

2

1 16 – 22 4 30 4 19 361 76 1.444

2 23 – 29 7 26 11 26 676 182 4.732

3 30 – 36 10 19 21 33 1.089 330 10.890

4 37 – 43 4 9 25 40 1.600 160 6.400

5 44 – 50 4 5 29 47 2.209 188 8.836

6 51 – 57 1 1 30 54 2.916 56 2.916

Jumlah 30 219 8.851 992 35.218

a. Rata-rata ( x )

= 992 = 33,06

30

b. Modus (Mo)

= 29,5 + 7 3

3 + 6

= 29,5 + 2,33

= 31,83

c. Median (Me)

= 29,5 + 7 30 - 11

2

10

= 29,5 + 3,5 = 33,05

Page 204: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

d. Varians (S2)

= 30(35.218) – (992)2

30(29)

= 1.056.540 – 984.064

870

= 83,30

e. Simpangan Baku (S)

= √83,30

= 9,13

Page 205: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

No Nama LKS 1 LKS 2 LKS 3

1 AHMAD 0.91 0.60 0.60

2 AMALA 0.73 0.67 0.47

3 ANASTIO 0.64 0.40 0.47

4 AMIRAH 0.64 0.67 0.67

5 CHAERUNNISA 0.55 0.73 0.60

6 CHANDRA 0.73 0.67 0.67

7 DEA 0.55 0.67 0.73

8 IVANKA 0.91 0.80 0.73

9 M. CHANDRA 0.55 0.53 0.47

10 FAHMI 0.82 0.53 0.67

11 FEBBY 0.64 0.53 0.73

12 FIKRI 0.91 0.40 0.73

13 GITA 0.82 0.53 0.80

14 IMEL 0.73 0.80 0.73

15 NABILA 0.64 0.47 0.67

16 KHUSNUL 0.64 0.53 0.53

17 LEONITA 0.82 0.53 0.73

18 MEISTIIN 0.82 0.80 0.60

19 MIRGA 0.91 0.80 0.73

20 NADIA 0.91 0.60 0.67

21 NURUL 0.73 0.47 0.73

22 PANJI 0.73 0.40 0.53

23 SARAH A. 0.64 0.53 0.60

24 SARAH S. 0.64 0.53 0.60

25 SEPTA 0.91 0.40 0.60

26 SITI NUR A. 0.73 0.67 0.67

27 SUSANTI 0.64 0.73 0.67

28 THENDY 0.64 0.60 0.73

29 YUNITA 0.91 0.67 0.67

30 ZHIMA 0.82 0.67 0.67

0.74 0.60 0.65

Nilai Pembuatan LKS Argumentasi

RATA-RATA

Page 206: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

No Nama CM 1 CM 2 CM 3

1 ALIEF 0.70 0.76 0.68

2 ANDINI 0.82 0.78 0.77

3 DANTI 0.96 0.64 0.84

4 BAYYU 0.60 0.72 0.82

5 BILLY 0.86 0.76 0.77

6 DEWA 0.76 0.54 0.89

7 DINI 0.60 0.84 0.89

8 FABIAN 0.68 0.76 0.61

9 FAHTIMA 0.62 0.64 0.59

10 HABIB 0.54 0.54 0.64

11 FELIX 0.60 0.80 0.80

12 GARDA 0.70 0.76 0.61

13 IKKE 0.84 0.84 0.89

14 IRIANI 0.88 0.84 0.61

15 KHAIRUL 0.82 0.68 0.68

16 LELA 0.76 0.88 0.89

17 MAULANA 0.86 0.76 0.80

18 MAYA 0.88 0.84 0.89

19 NADA 0.86 0.66 0.68

20 NOVICAL 0.64 0.84 0.84

21 NUR RIZKY 0.70 0.76 0.61

22 RAMADITYA 0.84 0.54 0.59

23 RATU 0.88 0.68 0.89

24 RIZKY A. 0.86 0.80 0.84

25 SARAH A. 0.54 0.80 0.89

26 SATYA 0.60 0.60 0.68

27 SRI 0.58 0.74 0.89

28 VEREN 0.84 0.50 0.89

29 VERONICA 0.96 0.84 0.84

30 YUNITA 0.58 0.84 0.84

0.75 0.73 0.77

NILAI PEMBUATAN CONCEPT MAPPING

RATA-RATA

Page 207: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Concept Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 1

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (2 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Konsep (Concept Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengajukan beberapa pertanyaan

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3 Eksplorasi Guru mengeksplorasi pengetahuan awal

siswa

Elaborasi Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok dan meminta siswa mengamati

jenis-jenis jamur

Guru memfasilitasi siswa dalam

praktikum

Konfirmasi Guru menjelaskan kepada siswa mengenai

materi yang dipelajari menggunakan Peta

Konsep (Concept Mapping)

Guru menjelaskan kepada siswa cara

membuat Peta Konsep (Concept Mapping)

4 Penutup Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari

Ciputat, November 2013

Observer

(……………………………..)

Page 208: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Concept Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 2

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (3 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Konsep (Concept Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengingatkan materi pertemuan

sebelumnya

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3

Eksplorasi Guru meminta siswa menjadi duduk dalam

kelompok

Guru memberikan hand-out materi jamur

Guru meminta siswa membaca dan mengkaji

literatur

Elaborasi Guru meminta siswa membuat peta konsep

secara berkelompok

Guru meminta siswa mendiskusikan secara

berkelompok peta konsep yang dibuat

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat

peta konsep

Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil peta konsep

Konfirmasi Guru membahas hasil peta konsep siswa dan

memberikan penjelasan terkait materi

Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

4 Penutup Guru meminta siswa untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran

Page 209: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Guru mengevaluasi pembelajaran

Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada

kelompok dengan peta konsep tertinggi

Ciputat, 20 November 2013

Observer

(……………………………..)

Page 210: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Concept Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 3

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (2 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Konsep (Concept Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengingatkan materi pertemuan

sebelumnya

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3

Eksplorasi Guru meminta siswa duduk dalam kelompok

Guru meminta siswa membaca dan mengkaji

literature dari berbagai sumber bacaan

Elaborasi Guru memberi tugas membuat peta konsep

secara individu

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat

peta konsep

Guru meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil peta konsep

Konfirmasi Guru membahas hasil peta konsep siswa dan

memberikan penjelasan terkait materi

Guru menampilkan peta konsep yang benar

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

4 Penutup Guru meminta siswa untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada

siswa dengan peta konsep tertinggi

Ciputat, ……………………. 2013

Observer

(……………………………..)

Page 211: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Argument Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 1

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (2 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Argumentasi (Argument Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengajukan beberapa pertanyaan

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3 Eksplorasi Guru mengeksplorasi pengetahuan awal siswa

Elaborasi Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok dan meminta siswa mengamati

jenis-jenis jamur

Guru memfasilitasi siswa dalam praktikum

Konfirmasi Guru menjelaskan kepada siswa mengenai

materi yang dipelajari menggunakan Peta

Argumentasi (Argument Mapping)

Guru menjelaskan kepada siswa cara

membuat Peta Argumentasi (Argument

Mapping)

4 Penutup Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari

Ciputat, ……………………. 2013

Observer

(……………………………..)

Page 212: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Argument Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 2

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (2 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Argumentasi (Argument Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengingatkan materi pertemuan

sebelumnya

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3

Eksplorasi Guru meminta siswa menjadi duduk dalam

kelompok

Guru memberikan hand-out materi jamur

Guru meminta siswa membaca dan mengkaji

literatur

Elaborasi Guru meminta siswa membuat peta

argumentasi secara berkelompok

Guru meminta siswa mendiskusikan secara

berkelompok peta argumentasi yang dibuat

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat

peta argumentasi

Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil peta argumentasi

Konfirmasi Guru membahas hasil peta argumentasi siswa

dan memberikan penjelasan terkait materi

Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang sudah dipelajari

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

4 Penutup Guru meminta siswa untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru mengevaluasi pembelajaran

Page 213: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada

kelompok dengan peta argumentasi tertinggi

Ciputat, ……………………. 2013

Observer

(……………………………..)

Page 214: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

LEMBAR OBSERVASI GURU

(Kelas Argument Mapping)

Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran

Nama Sekolah : SMAN 11 Tangsel

Konsep : Kingdom Fungi (Jamur)

Pertemuan ke : 3

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 2 jam (2 x 45 menit)

Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda terhadap keterlaksanaan

penggunaan metode Peta Argumentasi (Argument Mapping) yang dilakukan oleh guru.

No Tahapan Uraian Kegiatan Guru Keterangan Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi Guru mengingatkan materi pertemuan

sebelumnya

2 Motivasi Guru mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran

Guru memotivasi siswa

3

Eksplorasi Guru meminta siswa duduk dalam kelompok

Guru meminta siswa membaca dan mengkaji

literature dari berbagai sumber bacaan

Elaborasi Guru memberi tugas membuat peta

argumentasi secara individu

Guru memfasilitasi siswa dalam membuat

peta argumentasi

Guru meminta perwakilan siswa untuk

mempresentasikan hasil peta argumentasi

Konfirmasi Guru membahas hasil peta argumentasi siswa

dan memberikan penjelasan terkait materi

Guru menampilkan peta argumentasi yang

benar

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

4 Penutup Guru meminta siswa untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada

siswa dengan peta konsep tertinggi

Ciputat, ……………………. 2013

Observer

(……………………………..)

Page 215: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

UJI NORMALITAS

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors dengan menggunakan

rumus:

| ( ) ( )|

1) Urutkan data sampel dari yang kecil ke besar.

2) Hitung nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus:

3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z dan sebut

dengan F(Zi) dengan aturan

Jika Zi > 0, maka F(Zi) = 0,5 +Ztabel

Jika Zi < 0, maka F(Zi) = 0,5 - Ztabel

4) Hitung proporsi Z1, Z2, ..... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi

dinyatakan oleh S(Zi), maka:

5) Hitung selisih absolut F(Z) – S(Z) pada masing-masing data.

6) Ambil harga Lhitung – yang paling besar kemudian dibandingkan dengan nilai Ltabel dari

tabel liliefors.

7) Tentukan kriteria pengujian.

Lhitung < Ltabel maka H0 diterima, yang berarti data sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Zi = Xi – X

S

S(Zi) = Banyaknya Z1, Z2, ..... Zn yang < Z4

n

Page 216: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

1) Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen I

Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen I

No. x f z Z tabel f(z) s(z) │f(z) - s(z)│

1 12 1 -1.6828 2.183 0.046 0.111 0.065

2 16 4 -1.3304 1.830 0.092 0.222 0.131

3 20 3 -0.9780 1.478 0.164 0.333 0.149

4 24 2 -0.6256 1.126 0.266 0.444 0.159

5 28 3 -0.2731 0.773 0.392 0.556 0.153

6 32 4 0.0793 0.579 0.532 0.667 0.135

7 36 6 0.4317 0.932 0.667 0.778 0.111

8 40 3 0.7841 1.284 0.784 0.889 0.105

9 52 4 1.8414 2.341 0.967 1.000 0.033

Jumlah 30

31,10 11,35 Lhitung = 0,159

Ltabel = 0,161

L hitung < Ltabel = 0,159 < 0,161 maka Ho diterima

Kesimpulan: Data sampel berdistribusi normal

Page 217: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

2) Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen I

Tabel Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen I

No. x f z Ztabel f(z) s(z) │f(z) - s(z)│

1 44 1 -1.734 2.234 0.041 0.091 0.049

2 48 3 -1.357 1.857 0.087 0.182 0.094

3 52 2 -0.980 1.480 0.163 0.273 0.109

4 56 5 -0.603 1.103 0.273 0.364 0.090

5 60 1 -0.226 0.726 0.411 0.455 0.044

6 64 7 0.151 0.651 0.560 0.545 0.014

7 68 3 0.528 1.028 0.701 0.636 0.065

8 72 4 0.905 1.405 0.817 0.727 0.090

9 76 2 1.282 1.782 0.900 0.818 0.082

10 80 1 1.659 2.159 0.951 0.909 0.042

11 84 1 2.036 2.536 0.979 1.000 0.021

Jumlah 30

62,40 10,61 Lhitung = 0,109

Ltabel = 0, 161

Lhitung < Ltabel = 0,109 < 0,161 maka Ho diterima

Kesimpulan: Data sampel berdistribusi normal

Page 218: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

3) Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen II

Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen II

No. x f z Ztabel f(z) s(z) │f(z) - s(z)│

1 16 4 -1.869 2.369 0.031 0.125 0.094

2 24 5 -0.992 1.492 0.161 0.250 0.089

3 28 2 -0.554 1.054 0.290 0.375 0.085

4 32 6 -0.116 0.616 0.454 0.500 0.046

5 36 4 0.322 0.822 0.626 0.625 0.001

6 40 4 0.760 1.260 0.776 0.750 0.026

7 44 4 1.198 1.698 0.885 0.875 0.010

8 56 1 2.513 3.013 0.994 1.000 0.006

Jumlah 30

33,06 9,13 Lhitung = 0,094

Ltabel = 0,161

Lhitung < Ltabel = 0,094 < 0,161 maka Ho diterima

Kesimpulan: Data sampel berdistribusi normal

Page 219: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

4) Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen II

Tabel Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen II

No. x f z Z tabel f(z) s(z) │f(z) - s(z)│

1 48 2 -1.949 2.449 0.026 0.111 0.085

2 56 1 -1.188 1.688 0.117 0.222 0.105

3 60 5 -0.808 1.308 0.210 0.333 0.124

4 64 5 -1.369 1.869 0.334 0.444 0.110

5 68 4 -0.048 0.548 0.481 0.556 0.075

6 72 6 0.333 0.833 0.630 0.667 0.036

7 76 2 0.713 1.213 0.762 0.778 0.016

8 84 1 1.473 1.973 0.930 0.889 0.041

9 88 4 1.854 2.354 0.968 1.000 0.032

Jumlah 30

68,50 10,52 Lhitung = 0,124

Ltabel = 0,161

Lhitung < Ltabel = 0,124 < 0,161 maka Ho diterima

Kesimpulan: Data sampel berdistribusi normal

Page 220: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

UJI HOMOGENITAS

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher. Dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Hipotesis

2) Bagi data menjadi dua kelompok

3) Cari masing-masing nilai simpangan bakunya.

4) Tentukan:

F =

=

, dimana S

2 = ∑ (∑ )

( )

Keterangan:

F = Homogenitas

S12 = Varians data pertama/varians terbesar

S22 = Varians data kedua/varians terkecil

5) Tentukan kriteria pengujian:

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, maka varians kedua populasi homogen.

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, maka varians kedua populasi tidak

homogen.

Page 221: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

A. Hasil Uji Homogenitas Pretest

Tabel Uji Homogenitas Pretest

Eksperimen I Eksperimen II

N 30 30

31,10 33,06

S 11,35 9,13

128,92 83,30

F =

F =

F =

F= 1,54

Karena Fhitung < Ftabel : 1,54 < 1,84 maka Ho diterima yang berarti bahwa

kedua sampel memiliki varians populasi yang homogen.

B. Hasil Uji Homogenitas Postest

Tabel Uji Homogenitas Posttest

Eksperimen I Eksperimen II

N 30 30

62,40 68,50

S 10,61 10,52

112,59 110,67

F =

F =

F =

F = 1,02

Karena Fhitung < Ftabel : 1,02 < 1,84 . Maka Ho diterima yang berarti bahwa

kedua sampel memiliki varians populasi yang homogen.

Page 222: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

UJI HIPOTESIS

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan penguasaan konsep antara siswa

yang menggunakan concept mapping dan argument mapping. Adapun uji hipotesis ini

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t =

, dengan S = √( ) ( )

Hasil perhitungan thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan

0.05 dengan kriteria: jika thitung < ttable maka Ho diterima dan Ha ditolak.

A. Hasil Uji Hipotesis (uji t) Pretest

Eksperimen I Eksperimen II

N 30 30

31,10 33,06

S 11,35 9,13

128,92 83,30

S = √( ) ( )

S = √( ) ( )

S = √( ) ( )

S = √

S = √

S = √

S = 10,30

Kemudian,

t =

t =

t =

( )

t =

t = 0,739

thitung < ttabel (0,739 < 2,042), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum

menggunakan concept mapping dan argument mapping dalam pembelajaran kingdom

fungi (jamur).

Page 223: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung

B. Hasil Uji Hipotesis (uji t) Posttest

Eksperimen I Eksperimen II

N 30 30

62,40 68,50

S 10,61 10,52

112,59 110,67

S = √( ) ( )

S = √( ) ( )

S = √( ) ( )

S = √

S = √

S = √

S = 10,56

Kemudian,

t =

t =

t =

( )

t =

t = 2,226

thitung > ttabel (2,226 > 2,042), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep menggunakan concept

mapping dan argument mapping dalam pembelajaran kingdom fungi (jamur).

Page 224: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 225: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 226: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 227: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 228: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 229: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 230: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 231: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 232: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 233: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 234: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 235: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung
Page 236: PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP ANTARA SISWA YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24584/3/NURIDA... · yang belajar dengan menghafal, kemampuan memahami materi cenderung