PERBEDAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA SISWA YANG...
-
Upload
duongtuong -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PERBEDAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA SISWA YANG...
PERBEDAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA
SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN SISWA YANG
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING PADA KONSEP FOTOSINTESIS
(Kuasi Eksperimen di MTs. Nurul Falah Sangiang Kota Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Annis Novitsania
NIM 108016100037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
i
ABSTRAK
Annis Novitsania, 108016100037, “Perbedaan Keterampilan Proses Sains
Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pada Konsep Fotosintesis”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses
sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur
dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuri terbimbing pada
konsep fotosintesis. Penelitian ini di MTs. Nurul Falah Tangerang pada bulan
Februari 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment
dengan desain pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian
masing-masing berjumlah 31 siswa untuk kelompok eksperimen I dan kelompok
II. Pengambilan data menggunakan instrumen berupa tes keterampilan proses
sains dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t, data hasil
perhitungan perbedaan rata-rata kedua kelompok diperoleh nilai t-hitung sebesar
3,05, sedangkan t-tabel sebesar 2,00. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) yang
menyatakan bahwa keterampilan proses sains pada siswa yang menggunakan
model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, diterima.
Kata kunci : Keterampilan Proses Sains, Inkuiri Terstruktur, Inkuiri Terbimbing
ii
ABSTRACT
Annis Novitsania, 108016100037, “The Differences Between Students Who Use
Structured Inquiry Learning Model and Who Use Guided Inquiry Learning
Model on Science Process Skill”, Skripsi, Program Study of Biology, Science
Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teaching Science of State
Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.
The research aims to know are there any differences between students who
use structured inquiry learning model and who use guided inquiry learning model
on science process skill. This research has been made at MTs. Nurul Falah
Tangerang in February 2013. The writer used quasi experiment as the method
with pretest-posttest control group design. The sample was taken by using random
sampling technique. The amount of the research sample was 31 students for the
experiment group I and experiment group II. The writer took the data by using
instrument which was science process skill test and observation sheets. The writer
used t-test as data analysis, from the result of calculating differentiation mean
data between the two group, obtained the value of t-count was equal to 3,05,
while t-table is equal 2,00. It means that alternative hyphotesis (Ha), which told
the students who use structured inquiry model learning higher than who use
guided inquiry model learning on science process skill has been accepted.
Keyword : Science Process Skill, Structured Inquiry Learning Model, Guided
Inquiry Learning Model
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan, kesabaran dan ketabahan hingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Perbedaan
Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis”. Skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)
pada Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan segala daya dan upaya, penulis berusaha menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis tidak menutup diri untuk
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahawa penyusunan skripsi ini tidak mungkin
terlaksana jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu:
1. Nurlena Rifa’I, M.A. Ph.D., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan sebagai
dosen pembimbing I, serta Nengsih Juanengsih, M.Pd., sebagai dosen
pembimbing II, yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi
dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Hj. Nashriyah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs. Nurul Falah Sangiang
Kec.Priuk Kota Tangerang, Puji Astuti, S.Si selaku guru Biologi, Dini
Ulfayanti, S.Pd.I, dan para guru MTs. Nurul Falah Sangiang Kec.Priuk Kota
iv
Tangerang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
5. Kedua orang tua, Achmad Sofyan dan Lili Soliha, kakak Dhiny, adik Alfi, dan
seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis.
6. Teman-teman tercinta, Lya, Oca, Eva, Tifa, Ait, Uwi, Santi, Muti, dan Aufa
yang telah memberikan motivasi dan kenangan terindah selama menjalankan
perkuliahan sampai terselesainya skripsi ini..
7. Teman-teman mahasiswa Progran Studi Pendidikan Biologi 2008, irfan, tika,
affan, indar, udin, nurma, iha, dll., yang telah memberikan ide dan motivasi
selama penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulisan
skripsi ini.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dalam perbendaharaan pengetahuan dan bagi para pembaca.
Jakarta, Juni 2013
Annis Novitsania
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Kegunaan Penelitian.................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ....................................................................... 6
1. Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ....................................... 6
2. Model Pembelajaran Inkuiri ................................................. 14
3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur ............................... 21
4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ............................. 24
5. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ................................................ 26
6. Konsep Fotosintesis ............................................................. 32
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 35
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 38
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 39
vi
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39
E. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................... 42
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................... 47
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 53
1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................. 53
2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS ) ................ 54
3. Hasil N-gain Keterampilan Proses Sains (KPS) ................... 56
4. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) ....................... 57
5. Hasil Observasi ..................................................................... 58
B. Analisis Data ............................................................................... 59
1. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................... 59
a. Uji Normalitas Data ........................................................ 59
b. Uji Homogenitas 60
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 60
C. Pembahasan ................................................................................. 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur .......................... 23
Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ......................... 25
Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design ........................................... 39
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Keterampilan Proses Sains ................................................ 40
Tabel 3.4 Kriteria Validitas butir Soal ............................................................. 43
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrument ......................................................... 44
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas butir Soal ......................................................... 44
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 45
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran .............................................................. 46
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen .............................................. 46
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda ........................................................................... 47
Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains ................................................ 52
Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ......................................... 53
Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian Pretest Aspek KPS ................................... 54
Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ........................................ 54
Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Proses Sains ............................................. 55
Tabel 4.5 N-gain Keterampilan Proses Sains ................................................... 56
Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa ......................................................... 57
Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa............................................ 58
Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest ................................................. 59
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest.............................................. 60
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Prettest ....................................................................... 61
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Posttest ....................................................................... 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen I ........ 69
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen II ....... 81
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen I ................................. 93
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Kelompok Eksperimen II ............................... 101
Lampiran 5 Lembar Observasi ............................................................................ 109
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes KPS ........................................................... 113
Lampiran 7 Uji Validasi Instrumen Tes KPS ...................................................... 119
Lampiran 8 Hasil Anates Uji Validasi Instrumen Tes KPS ................................. 124
Lampiran 9 Instrumen Tes KPS ........................................................................... 127
Lampiran 10 Jawaban dan Pedoman Penilaian Instrumen Tes KPS ..................... 132
Lampiran 11 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen I ..................................... 143
Lampiran 12 Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II .................................... 147
Lampiran 13 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I .................................... 151
Lampiran 14 Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II .................................. 155
Lampiran 15 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen I .............. 159
Lampiran 16 Analisis Persentase KPS Pretest Kelompok Eksperimen II ............. 161
Lampiran 17 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen I ............. 163
Lampiran 18 Analisis Persentase KPS Posttest Kelompok Eksperimen II ........... 165
Lampiran 19 Analisis N-gain ................................................................................. 167
Lampiran 20 Rubrik Penilaian LKS ...................................................................... 168
Lampiran 21 Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa ( LKS ) .................................. 176
Lampiran 22 Hasil Observasi ................................................................................ 177
Lampiran 23 Uji Normalitas .................................................................................. 179
Lampiran 24 Uji Homogenitas .............................................................................. 184
Lampiran 25 Uji Hipotesis ..................................................................................... 186
Lampiran 26 Uji Referensi .................................................................................... 190
Lampiran 27 Gambar Kegiatan Penelitian ............................................................. 197
Lampiran 27 Surat Permohonan Ijin Penelitian ..................................................... 199
Lampiran 28 Surat Keterangan .............................................................................. 200
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam suatu negara,
karena melalui pendidikan tercipta subjek-subjek (manusia) yang mampu
mengembangkan negaranya, seperti berpikir kritis, kreatif, dan mampu
menyelesaikan masalah. Hal ini senada dengan definisi pendidikan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan yang
menyatakan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1
Jika suatu negara pendidikannya lemah atau buruk dapat dikatakan bahwa
negara tersebut sulit untuk berkembang bahkan dapat dikatakan negara yang
lemah. Sebaliknya, jika negara tersebut memiliki pendidikan yang baik maka
negara tersebut dapat berkembang dan menjadi negara yang kuat.
Hal tersebut tercermin dalam Undang-Undang Republik Indonesia yang
merupakan dasar pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2
Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan dengan berpedoman pada suatu kurikulum.
1Tim Penyusun, Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 2. 2 Ibid., h. 3.
2
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu muatan kurikulum
yang wajib dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan fakta, konsep,
maupun prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.3 Pembelajaran
IPA tidak hanya menyampaikan informasi (fakta) dan pemahaman materi namun
juga memeperhatikan pengembangan kemampuan lain, seperti kemampuan
menggunakan peralatan dan menyelesaikan masalah, bahkan sampai pada
pengembangan sikap, apresiasi, dan minat.4
Namun, saat ini kecenderungan pembelajaran IPA hanya sebagai produk,
dan siswa hanya menghapal teori-teori saja. Hal ini diperparah dengan adanya
anggapan bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit sehingga menurunkan
motivasi belajar peserta didik. Selain itu, pembelajaran IPA yang diterapkan di
lapangan cenderung berorientasi pada tes/nilai, padahal hakikat IPA meliputi
empat unsur utama, yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.5
Melalui pembelajaran IPA dapat dibangun berbagai keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Adapun kekuatan pembelajaran IPA untuk membangun
kemampuan berpikir siswa terletak pada kemampuan merumuskan hipotesis, yang
mengacu dikembangkannya berbagai kemampuan berpikir siswa. Kemampuan
berpikir ini kurang dapat dikembangkan pada pembelajaran IPA tanpa eksperimen
atau praktikum, seperti halnya pembelajaran IPA yang ditemukan di sekolah-
sekolah di Indonesia pada umumnya.6
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
enggan melakukan praktikum karena dianggap menyita waktu dan tenaga. Siswa
sekolah menengah mengalami kesulitan dalam mempelajari beberapa konsep
biologi disebabkan konsep tersebut dipandang abstrak oleh siswa. Hasil penelitian
tentang praktik pembelajaran IPA di beberapa kota menunjukkan bahwa kegiatan
3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 153.
4 Amalia Sapriati, “Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis”, Jurnal
Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004, h. 1-2. 5 Trianto, op. cit., h. 154.
6 Susuwi, et al., Analisis Keterampilan Proses Sains SMA Pada Model Pembelajaran
Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009, h. 3.
3
praktikum yang telah dilaksanakan ternyata kurang menggugah proses berpikir
pada siswa.7
Dalam proses pembelajaran IPA dibutuhkan metode pembelajaran yang
tepat dan mampu mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa, salah
satunya adalah metode eksperimen yang terangkum dalam model pembelajaran
inkuiri. Menurut hasil penelitian Burak Feyzioglu bahwa terdapat hubungan yang
positif antara keterampilan proses sains dengan kegiatan praktikum.8 Metode
eksperimen merupakan metode mengajar yang menerapkan praktek langsung
untuk menguji atau membuktikan suatu konsep. Metode eksperimen ini
merupakan salah satu kegiatan pada model pembelajaran inkuiri. Inkuiri
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengkonstruks sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas
aktif. Aktivitas aktif yang dimaksud adalah peserta didik melakukan penyelidikan
atau eksperimen.
Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, model inkuiri dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur), Guided Inquiry
(Inkuiri Terbimbing), dan Open Inquiry (Inkuiri Terbuka).9 Berdasarkan hasil
observasi penulis terhadap penerapan model inkuiri untuk siswa tingkat
SMP/MTs, inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing yang banyak digunakan
sebagai model pembelajaran. Selain model pembalajaran, bahan ajar juga menjadi
pertimbangan yang penting untuk mengembangkan kemampuan siswa. Dalam
pembelajaran konvensioanal, sering guru menentukan buku teks sebagai satu-
satunya bahan ajar.10
Model pembelajaran inkuiri membutuhkan bahan ajar untuk
memdukung tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS).
7 Nuryany Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), h. 98.
8 Burak Feyzioglu, “An Invvestigation of the Relationship between Science Process Skill
with Effienct Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education”, Journal of
Turkish Science Education, 2009, h. 1. 9 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 121. 10
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010), h. 146.
4
Perbedaan model inkuiri yang diterapkan menyebabkan perbedaan LKS yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Fotosintesis merupakan salah satu konsep IPA khususnya biologi yang
memerlukan proses penemuan dalam mempelajarinya. Hal ini tercantum dalam
standar isi, kompetensi dasar pada konsep fotosintesis ini adalah mendeskrisikan
proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau.11
Namun
pada kenyataanya banyak guru yang mengabaikannya, hanya menerapkan metode
ceramah. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat pada materi fotosintesis
ini adalah inkuiri. Praktikum fotosintesis dipandang sangat sesuai dengan
kurikulum dan materi pelajaran di kelas, namun kurang layak untuk dikerjakan
siswa secara perorangan karena adanya peralatan dan bahan di sekolah, kapasitas
laboratorium, guru pembimbing, dan waktu yang tersedia.12
Melalui pembelajaran
fotosintesis ini mampu melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains
siswa.
Berdasarkan alasan di atas, penulis melakukan penelitian mengenai
pembelajaran fotosintesis dengan membedakan model pembelajaran yang
diterapkan yaitu inkuiri terstruktur dengan inkuiri terbimbing, dengan harapan
mengetahui perbedaan keterampilan proses sains yang akan muncul pada siswa.
Judul dari penelitian ini adalah “Perbedaan keterampilan proses sains antara siswa
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur dengan siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Motivasi siswa untuk belajar IPA biologi masih rendah
2. Kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran dalam pelajaran IPA
3. Kurang tepatnya pemilihan bahan ajar yang sesuai guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan
11
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Indonesia), h. 381
12
Sapriati, op .cit., h. 9.
5
4. Banyak guru yang mengabaikan keterampilan proses sains siswa di dalam
proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini menjadi terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Materi yang diteliti dibatasi pada konsep fotosintesis
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah inkuiri terstruktur dengan
inkuiri terbimbing
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa terhadap
keterampilan proses sains.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti merumuskan masalah
yaitu, “Apakah keterampilan proses sains siswa yang menggunakan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui apakah
keterampilan proses sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri
terstruktur lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis
sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain :
1. Bagi siswa : mampu mengembangkan keterampilan proses sains siswa
melalui model pembelajaran inkuiri
2. Bagi guru : mendorong guru untuk mengembangkan keterampilan proses
siswa melalui model pembelajaran inkuiri
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Keterampilan Proses Sains ( KPS )
a. Pengertiaan Keterampilan Proses Sains
Pembelajaran IPA lebih menekankan pada siswa untuk memahami
suatu konsep atau kejadian alam melalui proses mencari tahu dan berbuat.
Keterampilan siswa dalam mencari tahu dan berbuat ini dikenal dengan
keterampilan proses sains atau keterampilan penyelidikan.1
Keterampilan proses sains berkembang pada saat guru memahami
hakikat belajar IPA, yaitu sebagai proses dan produk. IPA merupakan ilmu
yang mempelajari gejala alam yang memerlukan proses untuk
memahaminya dan menghasilkan produk ilmiah.2 Keterampilan proses
sains dapat dikembangkan melalui pengalaman belajar secara langsung
atau penemuan sendiri. Penemuan merupakan kegiatan inti dari
pembelajaran inkuiri. Dalam pembelajaran inkuiri siswa akan diasah
keterampilan prosesnya, tetapi keterampilan proses tidak dapat
dikembangkan hanya dalam satu kali pembelajaran.
Keterampilan proses melibatkan keterampilan kognitif, manual dan
sosial. Keterampilan kognitif terlibat karena siswa menggunakan pikiran
dalam merumuskan masalah atau menarik kesimpulan. Keterampilan
manual terlibat karena siswa menggunakan alat dan bahan serta
melakukan pengukuran. Keterampilan sosial terlibat karena siswa
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara bekerja sama atau
berkelompok.3
1 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 48. 2 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 141.
3 Nuryani Y. Rustaman, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang, 2005), h. 78.
7
Keterampilan proses sains merupakan kemampuan mendasar yang
dimiliki oleh para ilmuwan yang kemudian terasah dengan adanya
berbagai penyelidikan untuk menemukan suatu fakta dan konsep.4 Senada
dengan Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, bahwa keterampilan proses
sains merupakan bentuk adaptasi dari keterampilan yang digunakan oleh
para ilmuan untuk menyusun pengetahuan, memecahkan suatu masalah,
dan menarik kesimpulan.5
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
proses sains merupakan keterampilan yang dimiliki secara alami oleh
manusia meliputi keterampilan kognitif, manual, dan sosial yang
tercerminkan dalam hakikat pembeljaran IPA yaitu proses dan produk.
Melalui pembelajaran IPA, keterampilan proses sains ini dapat terasah dan
berkembang menjadi seorang ilmuwan.
b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains
Menurut Josephy seperti dikutip oleh Susiwi, dkk., kemampuan-
kemampuan yang dikembangkan dalam kegiatan praktikum, yaitu
perencanaan (menuangkan ide-ide yang dapat diuji dan mendesain
penyelidikan), penampilan (memanipulasi, observasi dan pengumpulan
data), interpretasi (pengolahan data, penarikan kesimpulan dan penerapan
konsep), dan komunikasi (melaporkan dan menerima informasi).6
Keterampilan proses yang dikembangkan dalam kegiatan
praktikum meliputi:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan meupakan keterampilan sains yang
mendasar. Dalam observasi kita dituntut untuk menggunakan seluruh
4 Conny R Semiawan, et al., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT Gramedia,
1992), h. 17 5 Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, “Developing Worksheet Based on Science Process
Skills:Factors Affecting Solubility”, Asia-Pasific Forum on Science and Teaching Vol.10, 2009, h.
2. 6 Susiwi, et al., “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Model
Pembelajaran Praktikum D-Ei-Hd”, Jurnal Pengajaran MIPA Volume 14, 2, 2009, h. 2.
8
indera, untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.
Kegiatan yang berhubungan dengan observasi meliputi penghitungan,
pengukuran, klasifikasi dan hubungan ruang waktu.
b. Pembuatan hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk
menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja
ilmiah, seorang ilmuwan biasanyamembuat hipotesis yang kemudian
diuji melalui eksperimen.
c. Perencanaan penelitian/eksperimen
Eksperimen adalah usaha menguji atau mengetes melalui
penyelidikan praktis. Dalam merencanakan penelitian, kita perlu
menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, objek yang akan
diteliti, factor atau variable yang perlu diperhatikan, kriteria
keberhasilan, cara dan langkah kerja, serta bagaimana mencatat dan
mengolah data untuk menarik kesimpulan.
d. Pengendalian variabel
Variabel adalah factor yang berpengaruh. Pengendalian
variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun
sebenarnya tidak sesulit seperti yang dibayangkan.Yang penting adalah
bagaimana guru melatih peserta didik untuk mengontrol dan
memperlakukan variabel.
e. Interpretasi data
Interpretasi data artinya menafsirkan data yang sudah
didapatkan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan,
pengukuran, eksperimen, dapat dicatat atau disajikan dalah bentuk
table, grafik, histogram atau diagram.
f. Inferensi
Guru melatih peserta didik dalam menyusun suatu kesimpulan
sementara dalam proses penelitian yang dilakukan. Pertama-tama data
dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih dahulu, lalu
dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki
9
sampai suatu waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan
kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu.
g. Peramalan
Para ilmuwan sering membuat ramalan atau prediksi
berdasarkan hasil observasi, pengukuran, atau penelitian yang
memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu.
h. Aplikasi
Guru melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah
dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu
peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki.
i. Komunikasi
Setelah menemukan hasil penelitian, kita dituntut untuk
menyampaikannya kepada orang lain. Bentuk komunikasinya berupa
laporan penelitian, membuat paper, jurnal atau dapat dikomunikasikan
secara lisan. 7
Menurut Nuryani Rustaman, aspek-aspek keterampilan proses
sains terdiri dari observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, mengajukan
pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan
bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi, dan melaksanakan
percobaan.8
Dalam penelitian ini aspek KPS yang diamati oleh peneliti adalah
observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan
alat dan bahan, interpretasi, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.
Pemilihan aspek ini berdasarkan kesesuaian kemungkinan munculnya KPS
dengan kegiatan praktikum.
7 Semiawan, op. cit., h. 17-33.
8 Rustaman, op. cit. h. 86-87.
10
c. Peranan Keterampilan Proses Sains
Trianto menyebutkan beberapa peranan keterampilan proses
sehingga perlu dilatih dalam pengajaran IPA adalah sebagai berikut:9
1) Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan
3) Meningkatkan daya ingat
4) Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan
sesuatu
5) Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains
Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan pengalaman
mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains.
Menurut Hallen seperti dikutip oleh Nuryani sedikitnya terdapat lima
aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan
keterampilan proses sains.
1) Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses
dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.
2) Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok
kecil dan diskusi kelas.
3) Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka
untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk
gagasan mereka.
4) Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang
bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan.
5) Memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan
keterampilan, khususnya ketepatan dalam observasi dan
pengukuran misalnya, atau teknik-teknik yang perlu rinci
dikembangkan dalam berkomunikasi. 10
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa keterampilan proses
sains ini merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh para ilmuwan,
9 Trianto, op. cit., h. 148.
10 Rustaman, op.cit. h. 82.
11
sehingga dengan melatih keterampilan proses sains ini pada siswa dapat
menciptakan siswa yang kritis, terampil, kreatif dan inovatif.
d. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya
Untuk mempermudah dalam membuat instrumen, diperlukan
indikator pada setiap aspek keterampilan proses sains, yaitu:
a. Observasi
Menggunakan sebanyak mungkin indera
Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
b. Klasifikasi
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
Mencari perbedaan dan persamaan
Mengontraskan ciri-ciri
Membandingkan
Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
c. Menafsirkan/Interpretasi
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
Menyimpulkan
d. Meramalkan/Prediksi
Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang
belum diamati
e. Mengajukan Pertanyaan
Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
Bertanya untuk meminta penjelasan
Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
f. Berhipotesis
Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan
dari suatu kejadian
12
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya
dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah
g. Merencanakan Percobaan
Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
Menentukan variabel/faktor penentu
Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan dicatat
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
h. Menggunakan Alat/Bahan
Memakai alat/bahan
Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan
i. Menerapkan Konsep
a) Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi
j. Berkomunikasi
Mengubah bentuk penyajian
Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau diagram
Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Membaca grafik, tabel atau diagram
Mendiskusikan hasil kegiatan, suatu masalah atau suatu
peristiwa
11) Melaksanakan percobaan/eksperimentasi
a) Mengumpulkan data melalui percobaan
b) Membuat pola-pola berdasarkan hasil percobaan11
11
Ibid., h. 86-87
13
d. Pengukuran Keterampilan Proses Sains
Pengukuran keterampilan proses sains tidak seperti pengukuran
pengetahuan konsep pada umumnya. Untuk mengevaluasi keterampilan
proses perlu adanya kajian mengenai karakteristik butir soal keterampilan
proses sains, penyusunan butir soal keterampilan proses sains, dan
pemberian skor butir soal keterampilan proses sains.
Secara umum butir soal keterampilan proses harus mengandung
beberapa karakteristik, yaitu konsep yang sudah dipelajari siswa, informasi
yang harus diolah oleh siswa (gambar, grafik, diagram atau data dalam
tabel), dan satu soal hanya mengandung satu aspek saja.
Secara khusus satiap butir soal keterampilan proses harus
mengandung satu aspek keterampilan proses sains yang akan diukur.
Observasi
Soal pada keterampilan ini harus dari objek atau peristiwa
sesungguhnya.
Interpretasi
Soal menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola
yang harus diinterpretasikan.
Klasifikasi
Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari
atau menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria
tertentu untuk melakukan pengelompokan atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk.
Prediksi
Soal harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan.
Berkomunikasi
Soal harus ada suatu bentuk penyajian tertentu untuk diubah
ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk tabel ke bentuk grafik.
Berhipotesis
Soal mengandung pernyataan atau cara kerja untuk menguji
atau membuktikan suatu kejadian, sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merumuskan dugaan atau jawaban sementara.
Merencanakan percobaan atau penyelidikan
Soal memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh dan menentukan
variabel.
14
Menerapkan konsep atau prinsip
Soal memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa
menyebutkan nama konsepnya.
Mengajukan pertanyaan
Soal harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, tidak
biasa atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya. 12
Penyusunan butir soal keterampilan proses sains menuntut
penguasaan dan pengembangan masing-masing jenis keterampilan proses
sainsnya. Pilih salah satu materi yang dijadikan konteks dalam
mengembangkan keterampilan proses sains. Keterampilan yang akan
diukur disajikan dengan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu
siapkan pertanyaan atau perintah yang dimaksudkan untuk memperoleh
respon atau jawaban yang diharapkan.
Dalam penelitian ini, butir soal keterampilan sains yang digunakan
dalam bentuk essay dengan skor yang berbeda-beda setiap aspeknya
disesuaikan dengan tingkatan kognitif dan kesulitan dari setiap aspek
keterampilan proses sains.
2. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Pengertian Model Inkuiri
Model berarti contoh, acuan atau ragam sesuatu yang akan dibuat
atau yang dihasilkan. Model pembelajaran berarti acuan pembelajaran
yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu secara
sistematis.13
Model merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.14
Model pembelajaran
merupakan pilihan bagi para guru agar proses belajar mengajar di kelas
lebih efektif, efisien, dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
12
Ibid, h. 163. 13
La Iru dan La Ode Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model-
Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2012), h. 6. 14
Rusman, Model-Model Pembejaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 133.
15
Inkuiri merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.15
Siswa dituntut
untuk mencari dan menemukan konsep materi ajar dengan sendiri melalui
kegiatan penyelidikan.
Inkuiri dapat dikatakan sebagai proses discovery yang digunakan
lebih dalam karena proses inkuiri mengandung proses-proses yang lebih
tinggi tingkatannya dan bersifat student centered.16
Proses yang lebih
tinggi tingkatanya seperti merumuskan masalah, merancang eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan
menarik kesimpulan.
Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang
dipertanyakan.17
Menurut Jerome Brumer dalam Trianto, bahwa siswa hendaknya
belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip agar siswa memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen
yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.18
Belajar penemuan merupakan cara belajar yang akan memberikan hasil
yang terbaik. Selain itu, dilihat dari segi kepuasan secara emosional,
sesuatu hasil menemukan sendiri nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil pemberian. Salah satu model pembelajaran penemuan ini
adalah inkuiri.
Salah satu prinsip dari model pembelajaran inkuiri adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruks sendiri
15
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 119. 16
Iru, op. cit., h. 14. 17
Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h.
191. 18
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Surabaya:
Prestasi Pustaka, 2007), h. 26.
16
pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajaran.19
Aktivitas aktif yang dimaksud adalah eksperimen. Eksperimen merupakan
suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menyelidiki dan
membuktikan kebenaran suatu teori. Kegiatan eksperimen ini merupakan
bentuk pelatihan bagi siswa untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu
siswa pun dilatih untuk menjadi seorang ilmuan atau sainstis, sehingga
keterampilan proses sains siswa pun akan berkembang.
Hasil penelitian Schlenker dikutip oleh Trianto, bahwa latihan
inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir
kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis
informasi.20
Keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran inkuiri
yaitu merumuskan masalah atau mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan. Semua keterampilan tersebut merupakan bagian keterampilan
proses sains.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
inkuiri merupakan model pembelajaran yang melibat siswa aktif
menemukan pengetahuan atau pemahaman melalui kegiatan praktikum
atau eksperimen, materi yang disajikan biasanya berupa pengujian suatu
prinsip. Tujuan utama dari inkuiri adalah untuk mengembangkan
keterampilan intelektual, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah
secara ilmiah, dan untuk mengembangkan keterampilan proses sains
siswa.
b. Jenis-Jenis Model Pembelajaran Inkuiri
Menurut Rustaman, dkk. model pembelajaran inkuiri tebagi atas
inkuiri terpimpin (guided inquiry), dan inkuiri bebas atau terbuka (open-
ended inquiry). Perbedaan kedua jenis inkuiri ini hanyalah pada siapa yang
mengajukan pertanyaan dan tujuan dari pembelajaran dan subjek yang
19
Zulfiani, op.cit., h. 119. 20
Trianto, op.cit., h. 136
17
dikenakan model pembelajaran ini.21
Peran guru dalam inkuiri terpimpin
adalah membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan, sedangkan
peran guru dalam inkuiri bebas hanyalah memfasilitasi siswa dalam
melakukan penyelidikan.
Menurut Alan Colburn dikutip oleh Zulfiani, pendekatan inkuiri
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Structured Inquiry (Inkuiri Terstruktur)
Dalam inkuiri terstruktur, siswa akan mengadakan
penyelidikan dan penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan
prosedur yang disediakan guru.
2) Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasarkan
pada pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan
prosedur penyelidikannya.
3) Open Inquiry (Inkuiri Terbuka)
Dalam inkuiri terbuka, siswa melakukan penyelidikan
berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang mereka bentuk. 22
Menurut La Iru dan La Ode, inkuiri dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1) Free inquiry
Siswa memiliki kebebasan dalam menetapkan tujuan isi dan
cara belajar, guru hanya mengawasi pelaksanaannya.
2) Modified free inquiry
Siswa tidak bebas sepenuhnya menetapkan tujuan isi dan cara
belajar, karena dalam beberapa hal siswa mendapatkan pengarahan dan
pengawasan dari guru.
3) Guided inquiry
Kebebasan siswa semakin berkurang, dengan kata lain peran
guru semakin besar.23
21
Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, op. cit., h. 95 22
Zulfiani, op. cit., h. 121.
18
c. Tahapan Pembelajaran Inkuiri
Terdapat lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan
pendekatan inkuiri, yaitu merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa,
menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis,
siswa mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis, menarik kesimpulan atau generalisasi, dan
mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.24
d. Karakteristik Inkuiri
Menurut Hinrichsen dan Jarrett dikutip oleh Zulfiaani, terdapat
empat karakter inkuiri, yaitu:25
1) Koneksi : siswa mengajukan pertanyaan, observasi, dan diskusi
2) Desain : siswa aktif mendiskusikan prosedur, persiapan materi,
menentukan variabel dan melakukan pengukuran
3) Investigasi : siswa melakukan melakukan penelitian, dan
mempresentasikan data
4) Membangun pengetahuan : siswa mengaplikasikan pemahamannya
pada situasi baru
Terdapat beberapa kondisi umum yang merupakan syarat agar
kegiatan ikuiri dapat berjalan dengan baik bagi siswa, yaitu:
1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis
3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi fakta) 26
Adapun dalam sumber lain menyebutkan terdapat enam syarat
yang harus dipenuhi agar pendekatan inkuiri dapat terlaksana, yaitu:
23
Iru, op. cit., h. 15. 24
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 197. 25
Zulfiani, op. cit., h. 122-123. 26
Trianto, op. cit., h. 135
19
1) Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk
diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran
yang menantang siswa/problematik)
2) Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
3) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup
4) Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, dan
berdiskusi
5) Partipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar
6) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan
siswa27
e. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri
Terdapat beberapa keunggulan dalam inkuiri atau metode
eksperimen ini, diantaranya adalah:
1) Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada
hanyamenerima kata guruatau buku saja
2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari
seseorang ilmuwan
3) Metode ini didukung oleh asas-asa didaktik modern, seperti siswa
belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses
atau kejadian, siswa terhindar jauh dari verbalisme, memperkaya
pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis,
mengembangkan sikap berpikir ilmiah, dan hasil belajar akan tahan
lama dan internalisasi. 28
Model inkuiri sering digunakan dalam pembelajaran IPA Biologi,
hal ini didasari dengan pertimbangan sebagai berikut:
27
Sagala, loc.cit. 28
Ibid., h. 221.
20
1) Model pembelajaran ini khusus dirancang hanya untuk mata
pelajaran biologi dan beberapa hasil penelitian telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar
2) Model pembelajaran inkuiri biologi, memiliki prosedur dan
langkah-langkah yang sistematis sehingga mudah diterapkan guru
3) Model pembelajaran biologi dirancang dengan memandukan
ketepatan strategi pembelajaran dengan cara otak bekerja selam
proses pembelajaran29
Menurut Sahin Pekmez dikutip oleh Burak Feyzioglu menyebutkan
alasan para guru memilih model inkuiri, yaitu:
1) Membantu siswa lebih mudah dalam memahami dan belajar
2) Meningkatkan motivasi siswa di kelas
3) Meningkatkan kemampuan manual siswa
4) Membantu mereka menemukan pengetahuannya sendiri
5) Meningkatkan kemampuan observasi siswa
6) Meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
7) Siswa belajar bagaimana melakukan eksperimen30
Selain memiliki keunggulan tersebut, model inkuiri mengandung
beberapa kelemahan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan
dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah
2) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian
3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
peralatan dan bahan mutakhir. 31
29
Made Weda, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 66-67. 30
Burak Feyzioglu, An Investigation of the Relationship between Science Process Skills
with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education, Journal of
Turkish Science Education, 3, 2009, h. 2. 31
Sagala, loc. cit.
21
Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari
metode ini, yaitu:
1) Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang
ingin dicapai sehingga ia mengatahui pertanyaan-pertanyaan yang
perlu dijawab dengan ekspeerimen
2) Hendaknya guru untuk memecahkan masalah dalam eksperimen,
serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu dikontrol
dan hal-hal yang perlu dicatat
3) Bila perlu, guru membantu siswa untuk memperoleh bahan-bahan
yang diperlukan
4) Guru perlu merangsang siswa agar setelah eksperimen berakhir, ia
membanding-bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang
lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau
kekeliruan.32
3. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
a. Pengertian Model Inkuiri Terstruktur
Inkuiri terstruktur merupakan pendekatan dimana guru melibatkan
siswa dalam kegiatan hands-on untuk melakukan penyelidikan sesuai
dengan prosedur dan konsep, akan tetapi guru tidak memberitahukan siswa
alternatif hasil. Siswa menemukan hubungan antara variabel-variabel atau
disamping itu siswa menyimpulkan data yang telah dikumpulkan.33
Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam
menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis
hasil dan kesimpulan dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut
siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan
32
Ibid. 33
Alan Colburn, An Inquiry Primer, California State University.h. 42-43. (http://www.
experientiallearning. ucdavis. edu/module2/el2-60-primer.pdf Diakses Rabu, 16 Juli 2012.
22
hands-on yang telah disusun oleh guru melalui lembar kerja siswa (LKS)
jenis guided worksheet activity.34
Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana
guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan tetapi tidak
memberitahukan ahsil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan
antar variabel ataupun menggeneralisasikan data. Menurut Zulfiani dalam
tingkatan discovery/structured inquiry tindakan utama guru adalah
mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa
mengidentifikasi alternatif hasil.35
Berdasarkan uraian diatas inkuiri terstruktur merupakan salah satu
pendekatan inkuiri yang menyajikan permasalahan, pertanyaan dan
prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah. Masalah dan
pertanyaan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan
jawabannya. Kegiatan pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari
masalah yang diajukan oleh guru, membuat hipotesis, melakukan
penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan, dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Tahap pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terstruktur terdiri
dari empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesis, melakukan
percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan:36
34
Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
Inkuiri Terstruktur terhadap peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah
Siswa Kelas X pada KOnsep Bioteknologi, (Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA) Vol.1, h.28. 35
Zulfiani, , h.121. 36
Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA.Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UPI Bandung.
23
Tabel 2.1 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Fase Perilaku Guru
Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan masalah dituliskan di papan tulis.
Guru membagi siswa dalam kelompok.
Berhipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis.
Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan
memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi
prioritas penyelidikan.
Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
Mengkomunikasikan
Hasil Percobaan
Guru memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan
data yang terkumpul
Membuat
Kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terstruktur
Menurut Suryosubroto dalam Henik Ismawati, ada beberapa
kelebihan pemebelajaran inkuiri terstruktur, antara lain:
1) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda
2) Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapkan
materi pengetahuan
3) Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sehari-hari
4) Memperoleh dan menganalisa informasi menjadi lebih terampil
Model pembelajaran inkuiri terstruktur juga memiliki
kelemahan, diantaranya:
1) Diharuskan adanya persiapan mental
2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar,
misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa
menemukan teori-teori.
3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin
mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan
24
dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai
pembelajaran inkuiri terstruktur ini.37
4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing
Menurut Alan pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu
pembelajaran bersifat investigasi dimana guru hanya memberikan bahan
dan permasalahan untuk diselesaikan. Siswa memutuskan sendiri
bagaimana cara untuk menyelesaikan maslah tersebut.38
Menurut Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari, inkuiri yang dibimbing
oleh guru agar siswa mendapat pemahaman yang mendalam dan
pandangan pribadi melalui berbagai seumber informasi yang luas disebut
inkuiri terbimbing (guided inquiry).39
Melalui kegiatan investigasi yang terdiri dari tahapan kegiatan
ilmiah, yaitu membuat hipotesis, merumuskan masalah, melakukan
eksperimen, menganalisis hasil sampai membuat kesimpulan dan
mengkomunikannya, siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya melalui
kegiatan eksperimen. Hal ini sesuai dengan Zulfiani bahwa salah satu
prinsip utama inkuiri adalah siswa dapat mengkonstruk sendiri
pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam proses
pembelajaran.40
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa model
inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang berfokus dalam
mengkonstruk pengetahuan siswa dengan peranan guru memberikan suatu
permasalahan yang kemudian diselesaikan oleh siswa melalui kegiatan
eksperimen. Model inkuiri terbimbing lebih menuntut siswa untuk aktif
37
Henik Ismawati, “Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-Fisika melalui
Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya”, Skripsi pada
FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2007. 38
Colburn, op. cit., h. 45. 39
Carol C. Kuhlthau, “Guided Inquiry: School Libraries in the 21st Century, School
Libraries Worldwide Volume 16, h. 18. 40
Zulfiani, op. cit., h. 119.
25
dan kritis dari pada model inkuiri terstruktur karena pada model ini siswa
merancang kegiatan sendiri dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
oleh guru.
b. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Trianto, tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
terdiri dari enam fase. Secara ringkas kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran model inkuiri terbimbing dapat dijabarkan sebagai
berikut.41
Tabel 2.2 Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Fase Perilaku Guru
Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah
dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi
siswa dalam kelompok.
Membuat
hipotesis
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis. Guru
membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan
hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.
Merancang
percobaan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing
siswa mennyusun langkah-langkah percobaan.
Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
Mengumpulkan
dan menganalisa
data
Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang
terkumpul
Membuat
kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri Terbimbing
Kelebihan model pembelajaran inkuiri terbi,bing diataranya
sebagai berikut:
41
Trianto, op. cit., h. 141.
26
1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajarann lebih
bermakna
2) Dapat member ruang kepada peserta didik untuk belajar sendiri
dengan cara belajar mereka
3) Model ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku dikarenakan adanya pengalaman
4) Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan kebutuhan
peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya
peserta didik yang memiki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh peserta didik yang mempunyai kemampuan lemah
belajar.42
Kekurangan model pembelajaran inkuiri terbimbing secara umum
tidak jauh berbeda dengan kelemahan dari model pembelajaran inkuiri
terstruktur. Namun, model ini membutuhkan persiapan yang lebih matang
sehingga tidak semua guru dan siswa yang mampu menerapkan
pembelajaran inkuiri terbimbing.
5. Lembar Kerja Siswa ( LKS )
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Menurut Tim Diknas 2004, lembar kegiatan siswa (student
worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Tugas-tugas yang diberikan peserta didik dapat berupa
teoritis maupun praktis. Tugas teoritis misalnya berupa tugas membaca
artikel tertentu, sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium
atau kerja lapangan.43
Menurut Andi Praastowo, LKS merupakan suatu bahan ajar cetak
yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik
42
Sanjaya, op. cit., h. 206. 43
Tim Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum,
2008), h. 13.
27
yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.44
LKS
sebaiknya dibuat sendiri oleh guru karena LKS ini dapat lebih menarik
serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah maupun
lingkungan social budaya peserta didik.
Senada dengan Andi Prastowo, Eli Roheti, dkk. menyatakan bahwa
LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran
yang akan dihadapi.45
Hal tersebut dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh
Fatihiye Karsli, “the worksheet are developed to meet needs in the
learning environment and also used for different puposes according to
researchers needs or aims. Worksheet are also used for teaching science
concepts.”46
Lembar kerja siswa disusun menyesuaikan kebutuhan dan
tujuan dari praktikum yang akan dilakukan, dan LKS dijadikan bahan ajar
dalam konsep IPA.
Di dalam buku Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang
dikeluarkan oleh PPPPTK IPA menyebutkan bahwa LKS IPA harus
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran IPA salah satunya adalah
pendekatan keterampilan proses sains.47
Hal ini bertujuan untuk melatih
dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar cetak yang berisikan
materi dan tugas-tugas yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
memahami suatu konsep tertentu dengan menyesuaikan kondisi
pembelajaran baik kondisi siswa maupun lingkungan sekitar sehingga
tercapai kompetensi yang diharapkan. LKS dalam pembelajaran IPA
44
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2011), h. 204. 45
Eli Rohaeti, et. al., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains
Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX, Artikel Penelitian FMIPA UNY, h. 3. 46
Fathiye Karsli dan Cigdem Sahin, op. cit., h. 3. 47
Poppy Kamalia Devi, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, 2009), h. 32.
28
sering digunakan dalam kegiatan praktikum yang berisikan petunjuk-
petunjuk praktikum serta latihannya. LKS praktikum mampu melatih dan
mengembangkan keterampilan proses sains siswa karena di dalamnya
terdapat petunjuk praktikum yang merupakan tahapan dari pendekatan
keterampilan proses sains.
b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa
Menurut Andi Prastowo, LKS merupakan bahan ajar yang penting,
hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan siswa,
b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan,
c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan
d. Memudahkan pelaksana kegiatan pengajaran kepada peserta
didik.48
Adapun tujuan dari penyusunan LKS menurut Andi Pratowo
adalah sebagai berikut:
a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan,
b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang diberikan,
c. Melatih kemandirian belajar peserta didik, dan
d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik. 49
c. Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, terdapat beberapa
langkah dalam memnyusun lembar kerja siswa (LKS), yaitu:
48
Prastowo, op.cit., h. 205. 49
Ibid., h. 206.
29
1) Menentukan topik
2) Memilih keterampilan proses sains yang ingin dikembang kepada
siswa
3) Membuat draft lembar kerja siswa (LKS) sebagai persiapan
4) Mengkonsultasikan LKS yang telah disusun kepada para ahli
5) Merevisi LKS sesuai dengan saran dari para ahli
6) Mengujicobakan LKS kepada siswa50
Adapun LKS yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tertentu
agar menjadi LKS yang berkualitas baik. Menurut Hendro Darmodjo dan
Jenny R.E. Kaligis dikutip oleh Eli Rohaeti, dkk., syarat-syarat didaktik,
konstruksi dan teknis yang harus terpenuhi antara lain:
a. Syarat didaktik : mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban
atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk
menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi
stimulus melalui media dan kegiatan siswa.
b. Syarat konstruksi : berhubungan dengan penggunaan bahasa,
susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan dalam
LKS.
c. Syarat teknis : menekankan pada tulisan, gambar, dan penampilan
dalam LKS. 51
Menurut Eli, dkk., untuk menilai LKS tersebut baik atau tidak
terdapat beberapa kriteria yang terbagi atas 10 aspek, yaitu:
1) Aspek pendekatan penulisan
2) Aspek kebenaran konsep biologi
3) Aspek kedalaman konsep
4) Aspek keluasan konsep
5) Aspek kejelasan kalimat
6) Aspek kebahasaan
50
Karsli, op. cit., h. 4. 51
Rohaeti, op.cit., h. 5
30
7) Aspek penilaian hasil belajar
8) Aspek kegiatan siswa/percobaan biologi
9) Aspek keterlaksanaan
10) Aspek penampilan fisik52
d. Sistematika Penyusunan Lembar Kerja Siswa
Menurut Germann dikutip oleh Nuryani Rustaman, LKS
hendaknya mencakup beberapa aspek, yaitu tujuan kegiatan, latar
belakang atau dasar teori praktikum, alat dan bahan, cara kerja, cara
perangkaian alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan
konsep, dan pembuatan kesimpulan.53
Sistematika LKS umumnya terdiri dari judul, pengantar, tujuan,
alat bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, dan pertanyaan. Berikut
penjelasan lengkapnya:
1) Pengantar : berisi uraian singkat mengenai materi pelajaran
(konsep-konsep IPA) yang dicakup dalam praktikum
2) Tujuan : memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diungkapkan di pengantar
3) Alat dan bahan : memuat alat dan bahan yang diperlukan pada
praktikum
4) Langkah kegiatan : berisi intruksi untuk melakukan kegiatan
praktikum, dapat berupa langkah kerja yang sistematik ataupun
gambar
5) Tabel pengamatan : berisi tabel-tabel untuk mencatat data hasil
pengamatan selama praktikum
6) Pertanyaan : berisikan pertanyaan yang bertujuan untuk
mengarahkan siswa memahami konsep yang dikembangkan atau
mempeoleh kesimpulan dari praktikum yang dilaksanakan54
52
Ibid., h .9. 53
Nuryani Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka, 2007), h. 28. 54
Devi, loc. cit.
31
Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, dalam LKS berbasis
keterampilan proses sains terdapat beberapa komponen penting yang harus
tercantum dalam LKS tersebut, yaitu:
1) Gambar kartun untuk menarik perhatian siswa yang berisi
informasi tentang praktikum yang akan dilaksanakan
2) Alat dan bahan yang ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga
siswa harus menuliskannya. Selain itu, pertanyaan tentang
rancangan percobaan yang akan dilakukan
3) Menuliskan aktivitas siswa seperti menurumuskan hipotesis
tentang percobaannya, mengidentifikasi variabel-variabel yang
digunakan dalam percobaan, mengobservasi, mencatat data dalam
bentuk tabel dan grafik, menginterpretasikan grafik, dan
membandingkan rumusan hipotesis dengan hasil percobaan
tersebut.55
e. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Poppy Kamalia, dkk. membagi LKS menjadi dua jenis,
yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen. LKS untuk eksperimen
berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang menggunakan
alat-alat dan bahan-bahan. Sedangkan LKS non-eksperimen berupa lembar
kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan
diskusi suatu materi pembelajaran.56
Menurut Andi Prastowo, jenis-jenis LKS berkaitan dengan maksud
dan tujuan dari LKS tersebut, berikut lima macam LKS yang umumnya
digunakan oleh peserta didik:
1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
2) LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan
mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
55
Karsli, loc.cit. 56
Devi, loc.cit.
32
4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan
5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum57
Dikarenakan LKS ini sangat merekat dengan model pembelajaran
inkuiri, sebagian berpendapat bahwa LKS ini terbagi atas LKS inkuiri
terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing.
Lembar kerja siswa (LKS) terstruktur merupakan LKS yang secara
rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS
terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan,
serta langkah kerja praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan
hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum.
Isi dari lembar kerja siswa (LKS) terbimbing tidak serinci LKS
terstruktur. LKS terbimbing hanya mencantumkan judul dan tujuan
praktikum, serta alat dan bahan, tidak ada penjelasan mengenai langkah
kerja praktikum. LKS terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif dan
kreatif dalam kegiatan praktikum terutama dalam merancang percobaan
dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan, tetapi siswa berhak untuk
mendapatkan bimbingan secara lisan dari guru.
6. Konsep Fotosintesis
Salah satu ciri khusus tumbuhan hijau yaitu memiliki kemampuan
dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta dianabolisme di dalam tubuh tumbuhan. Sebagian besar
tumbuhan tinggkat tinggi tergolong organisme autotrof, yaitu makhluk hidup
yang mampu mensintesis senyawa organik sendiri. Senyawa organik dibentuk
oleh tumbuhan hijau merupakan hasil dari proses fotosintesis.58
Fotosintesis merupakan proses anabolisme senyawa anorganik yaitu
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi senyawa organik yaitu
57
Prastowo, op. cit., h. 208-211 58
Djoko Arisworo, Yusa, dan Nana Sutresna, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama, (Bandung: Grafindo, 2007), h. 107.
33
karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) dengan bantuan cahaya matahari.59
Proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki
klorofil. Hal ini dikarenakan klorofil yang berperan dalam menangkap cahaya
dan tempat terjadinya proses fotolisis.
Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada tilakoid (grana)
berlangsung proses fotolisis air (penguraian air), sehingga dihasilkan oksigen
(O2), ATP, dan NADPH2. Sedangkan reaksi gelap terjadi pada stroma
berlangsung proses pembentukan amilum dari ATP dan NADH yang berasal
dari reaksi terang.60
Berikut reaksi kimia dari proses fotosintesis:
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Proses fotosintesis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam
organisme tersebut, seperti kadar klorofil, morfologi daun dan stomata.
Semua faktor tersebut mempengaruhi proses penyerapan cahaya matahari
oleh daun. Semakin banyak kadar klorofil maka semakin cepat proses
fotosintesis berlangsung. Jika pembukaan stomata besar maka semakin
cepat proses fotosintesis.
b) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar
organisme tersebut, seperti suhu, mineral, cahaya matahari, karbon
dioksida dan air.
59
Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas XII Semester1, (Jakarta: Erlangga, 2007),
h. 41. 60
Sumarjito, Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA, (Yogyakarta: Primagama, 2007), h. 10
cahaya
klorofil
34
1) Suhu
Fotosintesis pada umumnya berlangsung pada suhu antara 6°C-
50°C. Jika kurang atau lebih dari suhu tersebut fotosintesis tidak dapat
berlangsung. Hal ini dikarenakan suhu mempengaruhi kerja enzim
pada tumbuhan hijau tersebut.
2) Mineral
Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa bahan
mineral. Mineral-mineral tersebut mempengaruhi pembentukan
klorofil, contoh magnesium (Mg) dan besi (Fe).
3) Cahaya matahari
Cahaya matahari komponen penting dalam proses fotosintesis,
tanpa cahaya matahari proses fotosintesis tersebut tidak dapat
berlangsung karena cahaya berperan dalam mengaktifkan klorofil.
Selain itu, cahaya matahari berpengaruh dalam proses membuka dan
menutupnya stomata, sehingga mempengaruhi kadar karbon dioksida
yang tersedia.
4) Karbon dioksida
Seperti penjelasan di atas, kadar karbon dioksida dipengaruhi
oleh besarnya pembukaan stomata, semakin besar pembukaan stomata
maka semakin besar pula karbon dioksida yang masuk, sebaliknya
semakin kecil pembukaan stomata maka semakin kecil pula karbon
dioksida yang masuk. Kadar karbon dioksida yang tinggi berdampak
semakin cepat proses fotosintesis.
5) Air
Turunnya kadar air di dalam tubuh tumbuhan mempengaruhi
pembukaan stomata menjadi lebih kecil dan hal tersebut
mempengaruhi kadar karbon dioksida yang masuk menjadi sedikit,
sehingga proses fotosintesisnya pun akan menuurun.61
Proses fotosintesis dibuktikan oleh beberapa ilmuan, yaitu Ingenhouz
(1792), Engelman (1822), dan Sachs (1860).
61
Arisworo, op.cit., h. 109-110
35
a) Ingenhouz
Tujuan : membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan oksigen
Objek : tanaman air Hydrilla verticillata
Hasil : tanaman air yang ditutup dengan corong terbalik dan
ditempatkan di bawah sinar matahari, maka timbullah gelembung-
gelembung gas (oksigen)
b) Engelman
Tujuan : membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil
Objek : ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen
Hasil : hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan
oksigen, hal ini terbukti dengan berkerumunnya bakteri oksigen di
sekitar tempat yang terkena sinar
c) Sachs
Tujuan : membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum
Objek : daun yang sebagian ditutup dan larutan iodium
Hasil : daun yang menjadi objek dimasukkan air panas,
kemudian ke alkohol dan ke larutan iodium. Hasilnya adalah daun
yang tidak ditutup berwarna hitam dan yang tertutup tidak berwarna
hitam.62
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Naeli Zakiyah dengan judul pengaruh
pendekatan inkuiri terstruktur tehadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep sistem pernapasan manusia menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat
meningkatkan keterampilan proses sains siswa di MTs. Yasti 1 Cisaat, Sukabumi,
hal ini dibuktikan dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% yang diperoleh hasil
thitung 14,74 dan ttabel 1,99 maka thitung > ttabel.63
62
Sumarjito, op.cit., h. 11 63
Naeli Zakiyah, “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur Tehadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi pada FITK UIN Jakarta,
Jakarta, 2011, h. 60, tidak dipublikasikan.
36
Penelitian yang dilakukan oleh Sandra Dewi dengan judul pengaruh model
pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep sistem pencernaan manusia yang menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran tersebut terhadap keterampilan proses sains siswa di MTs
Tangerang II Pamulang dengan analisis data posttest diperoleh dari hasil thitung
sebesar 24,1509 dan ttabel sebesar 2,02.64
Penelitian yang dilakuakan oleh Rulita Purnaningtyas dengan judul
pengembangan lembar kerja siswa (LKS) IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing
(guided inquiry) dengan tema “asyiknya berolahraga dan berkeringat” guna
mengembangkan keterampilan proses sains siswa SMP N 1 Klaten menunjukkan
bahwa LKS berbasis terbimbing mampu meningkatkan keterampilan proses sains
pada aspek menggunakan alat-alat praktikum (15%), menyusun hipotesis (6%),
melakukan penyelidikan (5%), dan menarik kesimpulan (43%).65
Penelitian yang dilakukan oleh Nurrokhmi Latifatun dengan judul
peningkatan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA terpadu materi
fotosintesis dengan metode percobaan di kelas VIII C SMP N 1 Seyegan
menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses sains pada aspek observasi
(28,58%), klasifikasi (42,85%), prediksi (5,72%), inferensi (2,85%), dan
komunikasi (25,71%).66
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan IPA memiliki tujuan yang cukup kompleks, selain untuk
mengembangkan pengetahuan, siswa pun dapat mengembangkan keterampilan
proses sains. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang berguna dalam
kehidupan nyata, terutama dalam menyelesaikan masalah. Berpikir kritis,
64
Sandra Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia“,Skripsi pada FITK
UIN Jakarta, Jakarta, 2012, h. 61, tidak dipublikasikan. 65
Rulita Purnaningtyas, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dengan Tema “Asyiknya Berolahraga Dan
Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten”, Skripsi
pada FMIPA Universitas Negeri Yogtakarta, 2012, h. 42, tidak dipublikasikan. 66
Nurrokhmi Latifatun, “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam Pembelajaran
IPA Terpadu Materi Fotosintesis Dengan Metode Percobaan Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”,
Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 56, tidak dipublikasikan.
37
sistematis, mandiri, dan interaktif. Dengan mengembangkan keterampilan ini akan
meningkatkan kualitas pemikiran manusia dan manusia akan mengembangkan
negara tempat berpijaknya.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengembangkan
keterampilan proses sains adalah inkuiri, dimana siswa diberikan kesempatan
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang sedang dibangun. Pembelajaran
inkuiri ini tidak hanya menghapal suatu konsep yang sudah ada, siswa memiliki
pengalaman langsung dalam menemukan konsep tersebut.
Berdasarkan jenisnya, model pembelajaran inkuiri terbagi atas inkuiri
terstruktur dan inkuiri terbimbing. Kedua model pembelajaran ini memiliki
perbedaan dalam peranan siswa selama proses pembelajaran. Dikarenakan hal
tersebut memungkinkan adanya keterampilan proses sains yang muncul pada
siswa. Dalam pembelajaran inkuiri dibutuhkan suatu bahan ajar yang berfungsi
sebagai alat bantu untuk memahami konsep yang sedang dipelajari. Media
tersebut adalah lembar kerja siswa (LKS), yang kemudian LKS ini disesuaikan
dengan model pembelajaran yang diterapkan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis model inkuiri
manakah yang lebih tepat untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada
siswa. Instrumen yang dirancang memuat konsep yang diajarkan oleh guru, yaitu
fotosintesis. Oleh karena itu penulis hanya mengukur pengetahuan siswa terhadap
keterampilan proses sains saja.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian
ini adalah “Terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi dari pada siswa
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing”
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang yang
beralamat di Jl. Moh. Toha Km. 3,4 Sangiang, Priuk, Kota Tangerang, di kelas
VIII Semester Genap pada bulan Februari 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design atau
Eksperimental Semu. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh
pengaruh sebab-akibat dari perlakuan yang diberikan. Menurut Davis dikutip oleh
Emzir menyatakan bahwa tujuan penelitan eksperimental adalah untuk
menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.1 Quasi
Experimental Design merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
membandingkan suatu kelompok, tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu
randomisasi.2
Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group
Design.3 Dengan desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kontrol
dibandingkan, tetapi kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui
randomisasi. Dalam penelitian ini, tidak ada yang berperan sebagai kelompok
kontrol, kedua kelompok berperan sebagai kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan yang berbeda dan keduanya diberikan pretest dan posttest.
Meskipun desain ini memiliki sumber ketidakvalidan karena tidak adanya
randomisasi, tetapi kemampuan maupun jumlah sampel yang digunakan hampir
setara. Pretest-posttest yang diberikan berupa soal keterampilan proses sains, hal
ini dikarenakan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains siswa.
Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pertama yaitu LKS inkuiri
1 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 63.
2 Ibid., h. 102.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 116
39
terstruktur, sedangkan kelompok eksperimen kedua yaitu LKS inkuiri terbimbing.
Berikut design yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen 1 T1 X1 T2
Eksperimen 2 T1 X2 T2
Keterangan : X1 : perlakuan berupa pemberian LKS terstruktur
X2 : perlakuan berupa pemberian LKS terbimbing
T1 : tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest)
T2 : tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa/i MTs. Nurul Falah (Yanfa) Tangerang tahun ajaran 2012-2013
yang terdiri dari 15 kelas.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.5 Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas VIII-B MTs.
Nurul Falah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan cara diacak.6 Sehingga didapatkan kelas
VIII-B (kelompok eksperimen I) adalah sampel dengan siswa/i yang diberikan
LKS terstruktur dan kelas VIII-A (kelompok eksperimen II) adalah sampel
dengan siswa/i yang diberikan LKS terbimbing selama proses pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian berupa keterampilan proses sains
siswa yang diperoleh melalui pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest
berupa tes uraian untuk mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 115. 5 Ibid, h. 117
6Ibid., h. 120
40
siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan yaitu penggunaan LKS inkuiri
terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing.
Observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa
pada saat proses pembelajaran. Terdapat dua observer masing-masing
mengobservasi tiga kelompok dalam satu kelas. Berikut sumber data, jenis data,
teknik pengumpulan data, dan instrument penelitian yang diperoleh di lapangan.
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
Penelitian
Siswa Hasil tes KPS siswa Pretest dan posttest Butir soal uraian
Siswa Aktifitas KPS siswa Observasi Lembar observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu tes
keterampilan proses sains (KPS) dan lembar observasi.
1. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Tes yang digunakan berupa tes uraian yang mengacu pada beberapa
apek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS yang diukur dalam
penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi,
penerapan konsep, dan komunikasi. Tes uraian yang diberikan sebanyak 16
soal, masing-masing soal diberi skor 1-4 disesuaikan dengan tingkat
kesukaran dan ranah kognitif setiap soal. Berikut kisi-kisi instrument yang
digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Keterampilan Proses Sains
No. Aspek KPS Indikator RPP Indikator KPS Nomor
Soal
Skor
Max
1 Observasi Mengidentifikasi
reaksi pada
proses
fotosintesis
melalui kegiatan
Menggunakan
sebanyak
mungkin indera
1, 13 2
41
No. Aspek KPS Indikator RPP Indikator KPS Nomor
Soal
Skor
Max
praktikum
2 Berhipotesis Merumuskan
hipotesis melalui
kegiatan
praktikum
Menyadari
bahwa suatu
penjelasan perlu
diuji
kebenarannya
dengan
memperoleh
bukti lebih
banyak atau
melakukan cara
pemecahan
masalah
2, 12 4
3 Merencanakan
percobaan
Menentukan
rancangan
praktikum untuk
menguji hipotesis
Menentukan
alat/bahan/sumb
er yang akan
digunakan
Menentukan apa
yang akan
dilaksanakan
berupa langkah
kerja
Menentukan
variabel/faktor
penentu
3
8
15
1
1
1
4 Menggunakan
alat/bahan
Melakukan
kegiatan
praktikum untuk
memperoleh
informasi
Mengetahui
bagaimana
menggunakan
alat/bahan
Memakai
alat/bahan
4
11
1
1
5 Interpretasi Mendiskusikan
kesimpulan dari
hasil kegiatan
praktikum
Menyimpulkan 5, 9, 16 3
6 Menerapkan
Konsep
Menggambarkan
data empiris dari
hasil kegiatan
praktikum
Menggunakan
konsep pada
pengalaman baru
untuk
menjelaskan
yang sedang
terjadi
Menerapkan
6
14
3
42
No. Aspek KPS Indikator RPP Indikator KPS Nomor
Soal
Skor
Max
konsep yang
telah dipelajari
dalam situasi
baru
7 Berkomunikasi
Mengkomunikasi
kan hasil
kegiatan
praktikum
Mengubah
bentuk
penyajian
Menggambarka
n data empiris
hasil percobaan
atau
pengamatan
dengan grafik
atau tabel atau
diagram
7
10
4
4
2. Lembar Observasi
Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku
individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.7 Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama
melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan
proses sains yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan
observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat
dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur atau instrument dalam melakukan fungsi ukurnya.8
7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 84. 8 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 105
43
Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung
koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Produk Moment9:
rxy =
2222
.
YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
rxy : koefisien antara variabel X dan variabel Y
X : skor tiap item dari responden uji coba variabel X
Y : skor tiap item dari responden uji coba variabel Y
N : jumlah responden
Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Butir Soal
No. Rentang Kriteria
1. 0,8-1,00 Sangat tinggi
2. 0,6-0,79 Tinggi
3. 0,4-0,59 Sedang
4. 0,2-0,39 Rendah
5. 0,0-0,19 Sangat rendah
Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrument
dapat menggunakan Anates versi 4.0. Dengan menggunakan anates 4.0
didapatkan 16 soal yang valid dari 20 soal yang diajukan. Hasil uji validitas
instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.5.
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 72
44
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik
Jumlah soal 20
Jumlah siswa 25
Nomor soal yang valid 1,2,3,4,5,6,7,9,12,13,14,15,16,18,19,20
Jumlah soal yang valid 16
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebagai alat pengambil data
penelitian.10
Menurut Margono, perlunya menghitung reliabilitas karena
dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah
instrumen, yaitu kemantapan, ketepatab dan homogenitas. Oleh karena itu,
instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus alpha11
, sebagai
berikut:
r = [
( )] [ ∑
]
Keterangan :
r : reliabilitas instrumen
k : jumlah soal
∑ : jumlah varian butir
: varian total
Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat di
bawah ini :
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Butir Soal
No. Rentang Kriteria
1. 0,8-1,00 Sangat tinggi
2. 0,6-0,79 Tinggi
10
Sofyan, loc. cit. 11
Arikunto, op.cit., h. 109
45
No. Rentang Kriteria
3. 0,4-0,59 Sedang
4. 0,2-0,39 Rendah
5. 0,0-0,19 Sangat rendah
Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan
menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrument soal KPS
dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik
r hitung 0,86
Kesimpulan Tingkat reliabilitas sangat tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk menyatakan bahwa butir soal
yang mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus:12
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Js: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka
perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat
kesukaran pada tabel berikut ini:
12
Ibid., h. 208
46
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria
1. 0,70 TK 1,00 Mudah
2. 0,30 TK 0,70 Sedang
3. 0,00 TK 0,30 Sukar
Hasil uji taraf kesukaran instrument KPS dengan menggunakan Anates
versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal Nomor Soal
Sangat sukar - -
Sukar - -
Sedang 10 1,2,5,7,9,10,12,13,15,16
Mudah 5 3,4,6,8,14
Sangat mudah 1 11
4. Uji Daya Beda
Daya beda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir
soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:13
D =
Keterangan :
D : daya beda
BA:banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB :banyaknya peserta kelompok bawah
PA :JA
BA= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB:JB
BB= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
13
Ibid, h. 213
47
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda
No. Rentang Nilai D Kriteria
1. D 0,20 Jelek
2. 0,20 D 0,40 Cukup
3. 0,40 D 0,70 Baik
4. 0,70 D 1,00 Baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung
dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil
daya pembeda terendah yaitu -0,004 dengan kategori jelek, sedangkan
tertinggi yaitu 0,707 dengan kategori baik sekali.
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa terdapat perbedaan pada
variabel bebas yaitu LKS yang berdampak langsung terhadap variabel terikat
yaitu keterampilan proses sains pada siswa, bukan dari variabel lain. Pengontrolan
dilakukan guna meyakinkan bahwa hasil data yang didapatkan merupakan
dampak dari perlakuan, sehingga tujuan dari penelitian ini benar-benar tercapai.
Variabel yang dikontrol adalah kegiatan sampel selama penelitian (KBM),
jumlah sampel, dan kesetaraan kemampuan awal sampel pada kedua kelompok.
Peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah
dijadwalkan guna mengatasi variabel lain yang akan mempengaruhi hasil data
dalam penelitian ini.
48
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a) Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan
yaitu liliefors, dengan rumus:14
Lo = F (Zi) – S (Zi)
Keterangan :
Lo : Harga mutlak terbesar
F (Zi) : Peluang angka baku
S (Zi) : Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
2) Tentukan nilai dengan :
Zt = Skor Baku
Xi = Skor Data
= Nilai Rata – rata
S = Simpangan Baku
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel dan sebut dengan F (Zi) dengan aturan, jika Zi > 0, maka F
(Zi) = 0,5 + nilai tabel, dan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai
tabel
4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z1, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z1), maka:
14
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 466
49
5) Hitunglah selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga
mutlaknya
6) Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini
kita namakan Lo
7) Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt.
Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors
8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah
didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari distribusi
normal
Kriteria pengujian:
Jika L hit < L tab, berarti data berdistribusi normal
Jika L hit > L tab, berarti data berdistribusi tidak normal
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara
dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat
keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah
Uji Fisher pada taraf signifikasi 0,05 dengan rumus:
F = S12
S2
2
Keterangan :
F : Uji Fisher
S12 : Varian Terbesar
S22 : Varian terkecil
Adapun langkah–langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
2) Bagi data menjadi kelompok
3) Cari masing–masing kelompok nilai simpangan bakunya
4) Tentukan F hitung, dengan rumus:
50
5) Tentukan Kriteria pengujian
Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima, berarti varians ked’ua
populasi homogen
Jika F Hitung < F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua
populasi tidak homogen
2. Uji Normal Gain (N-gain)
N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan
menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua kelompok
penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus:
pretestskoridealskor
pretestskorposttestskorgainN
Dengan kategorisasi perolehan :
tinggi : N-gain ≥ 0.70
sedang : 0.30 ≤ N-gain < 0.70
rendah : N-gain <0,30
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka
dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan KPS siswa yang
menggunakan LKS terstruktur dengan yang menggunakan LKS terbimbing.
51
Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus uji t. yaitu:
Keterangan :
1X : Rata-rata data kelompok 1
2X : Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2 : Banyaknya data kelompok 2
V1 : Varian data kelompok 1
V2 : Varian data kelompok 2
Dengan db = (N1+N2-2) dan taraf signifikansi α 0,05
Kriteria pengujian:
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
4. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho : µA = µB
Ha : µA > µB
µA = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen I
µB = nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen II
5. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Untuk mengetahui persentase ketercapaian kemampuan keterampilan
proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KPS = ∑
X 100
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
, dimana dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
52
Persentase Keterampilan Proses Sains dikelompokkan dalam lima
kategori.
Tabel 3.11 Kategori Keterampilan Proses Sains
Persentase Kategori
Sangat Tinggi 90% - 100%
Tinggi 75% - 89%
Sedang 55% - 74%
Rendah 31% - 54%
Sangat Rendah < 30%
6. Teknik Analisis Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran
keterampilan proses sains siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Tahapan analisisnya sebagai berikut:
a) Menjumlahkan indikator yang teramati
b) Menghitung persentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam
kelompok, dengan menggunakan rumus:
Persentase =
X 100%
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang terkumpul dalam penelitian terdiri dari pretest keterampilan
proses sains, posttest keterampilan proses sains, n-gain keterampilan proses sains,
hasil penilaian LKS, dan hasil observasi keterampilan proses sains pada saat
pembelajaran berlangsung. Berikut ini data-data yang diperoleh dari kelompok
eksperimen I (LKS inkuiri terstruktur) dan kelompok eksperimen II (LKS inkuiri
terbimbing).
1. Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Hasil perhitungan data pretest pada kelempok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II sebelum diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pretest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Data Pretest
Eksperimen I Eksperimen II
Nilai Terendah 22 27
Nilai Tertinggi 57 55
Rata-rata 39,02 40,77
Median 34,79 36,88
Modus 36,17 46,30
Simpangan Baku 10,65 7,99
Jumlah Siswa 31 31
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil pretest
pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 39,02 dan
40,77. Simpangan baku hasil pretest pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II yaitu 10,65 dan 7,99.
Hasil persentase pretest keterampilan proses sains pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat di bawah ini:
54
Tabel 4.2 Persentase (%) Ketercapaian Pretest Aspek KPS
Aspek KPS Pretest
Eksperimen I Kategori Eksperimen II Kategori
Observasi 59,68 Sedang 53,23 Rendah
Berhipotesis 30,24 Sangat
rendah 27,82
Sangat
rendah
Merencanakan
Percobaan 46,90 Rendah 45,16 Rendah
Menggunakan
Alat dan Bahan 41,94 Rendah 46,24 Rendah
Interpretasi Data 30,82 Sangat
rendah 34,77 Rendah
Menerapkan
Konsep 36,02 Rendah 42,47 Rendah
Berkomunikasi 31,05 Rendah 46,37 Rendah
Rerata 39,52 Rendah 42,29 Rendah
Tabel 4.2 menunjukkan rerata pretest keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I termasuk kategori rendah yaitu 39,52, sedangkan
untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori rendah yaitu 42,29.
Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I
maupun kelompok eksperimen II yaitu observasi secara berurutan masing-
masing sebesar 59,68 dan 53,23. Keterampilan proses sains yang paling
rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah
berhipotesis secara berurutan masing-masing sebesar 30,24 dan 27,82.
2. Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Hasil perhitungan data posttest pada kelempok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II setelah diberikan perlakuan yang berbeda diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Data Posttest
Eksperimen I Eksperimen II
Nilai Terendah 55 51
Nilai Tertinggi 90 80
55
Data Posttest
Eksperimen I Eksperimen II
Rata-rata 77,44 70,42
Median 83,49 73,94
Modus 80,49 80,50
Simpangan Baku 10,17 8,16
Jumlah Siswa 31 31
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil posttest
pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu 77,44 dan
70,42. Simpangan baku hasil posttest pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II yaitu 10,17 dan 8,16.
Hasil perhitungan persentase posttest keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Proses Sains
KPS Posttest
Eksperimen I Kategori Eksperimen II Kategori
Observasi 84,68 Tinggi 67,74 Sedang
Berhipotesis 84,68 Tinggi 69,35 Sedang
Merencanakan
Percobaan 85,11 Tinggi 75,43 Tinggi
Menggunakan
Alat dan Bahan 64,52 Sedang 82,80 Tinggi
Interpertasi Data 64,16 Sedang 58,42 Sedang
Menerapkan
Konsep 86,56 Tinggi 66,13 Sedang
Berkomunikasi 65,73 Sedang 74,60 Sedang
Rata-rata 76,49 Tinggi 70,64 Sedang
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata posttest
keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen I termasuk kategori
tinggi (76,49), sedangkan untuk kelompok eksperimen II termasuk kategori
sedang (70,64). Keterampilan proses sains yang paling tinggi pada kelompok
eksperimen I yaitu menerapkan konsep (86,56), sedangkan kelompok
56
eksperimen II yaitu menggunakan alat dan bahan (82,80). Keterampilan proses
sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I maupun kelompok
eksperimen II adalah interpertasi data.
3. Hasil N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Perhitungan N-gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan proses sains siswa. Hasil perhitungan N-gain pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 N-Gain Keterampilan Proses Sains ( KPS )
Aspek KPS N-Gain
Eksperimen I Kategori Eksperimen II Kategori
Observasi 0,62 Sedang 0,31 Sedang
Berhipotesis 0,78 Tinggi 0,58 Sedang
Merencanakan
Percobaan 0,72 Tinggi 0,55 Sedang
Menggunakan
Alat dan Bahan 0,39 Sedang 0,68 Sedang
Interpretasi
Data 0,48 Sedang 0,36 Sedang
Menerapkan
Konsep 0,79 Tinggi 0,41 Sedang
Berkomunikasi 0,50 Sedang 0,53 Sedang
Rerata 0,61 Sedang 0,49 Sedang
Tabel 4.5 menunjukkan rerata N-gain keterampilan proses sains pada
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II yaitu termasuk kategori
sedang dengan rerata masing-masing 0,61 dan 0,49. Keterampilan proses sains
yang paling tinggi pada kelompok eksperimen I adalah keterampilan proses
sains menerapkan konsep sebesar (0,79), sedangkan pada kelompok
eksperimen II adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan
(0,68). Keterampilan proses sains yang paling rendah pada kelompok
eksperimen I adalah keterampilan proses sains menggunakan alat dan bahan
(0,39), sedangkan pada kelompok eksperimen II adalah keterampilan proses
sains observasi (0,31). Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan
57
kelompok eksperimen I mengalami peningkatan keterampilan proses sains
yang lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II.
4. Hasil Penilaian LKS
Lembar kerja siswa digunakan sebagai bahan ajar yang berisi petunjuk
praktikum yang dilaksanakan dan berguna untuk melatih keterampilan proses
sains siswa. LKS dibuat oleh peneliti dengan mengadaptasi dari tahapan ikuiri,
oleh karena itu disebut juga LKS inkuiri. Kelompok I diberikan LKS inkuiri
terstruktur, sedangkan kelompok II diberikan LKS inkuiri terbimbing.
Dalam pengerjaan LKS, tidak semua tahapan inkuiri diisi oleh siswa,
seperti tahapan mengajukan masalah. Perbedaan antara kedua kelompok ini
adalah nilai maksimum merancang percobaan pada kelompok eksperimen II
lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen I dikarenakan kelompok
eksperimen II dituntut untuk membuat rancangan percobaan sendiri. Selain
itu, kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada tahap melakukan
percobaan sedangkan kelompok eksperimen II dituntut untuk mencatat
langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan.
Hasil penilaian LKS yang dikerjakan siswa pada saat praktikum Sachs
dan praktikum Ingenhousz terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tahapan Kelompok Eksperimen I Kelompok Eksperimen II
Pert. I Pert. II Pert. I Pert. II
Mengajukan masalah - - - -
Membuat hipotesis 100 100 88 100
Merancang
percobaan 100 100 81 93
Melakukan
percobaan - - 83 100
Mengumpulkan dan
menganalisis data 98 72 96 83
Membuat
kesimpulan 72 94 72 72
Rerata 92,5 91,5 84 89,6
58
Berdasarkan Tabel 4.6 kelompok eksperimen I memiliki nilai rerata
lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II. Nilai tertinggi pada kelompok
eksperimen I yaitu membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan nilai
100, sedangkan kelompok eksperimen II yaitu membuat hipotesis dan
melakukan percobaan dengan nilai 100.
5. Hasil Observasi
Observasi dilakukan di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
pada setiap pertemuan. Lembar observasi tersusun atas enam aspek KPS
dengan indikator yang mengacu pada kegiatan praktikum. Hasil observasi ini
berdasarkan pada pengamatan observer dengan memberikan tanda ceklis pada
kolom 1 jika kelompok melakukan aspek KPS sesuai dengan indikator, dan
pada kolom 0 jika kelompok tidak melakukan aspek KPS. Berikut hasil
observasi KPS pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa
Aspek KPS Eksperimen I Eksperimen II
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II
Observasi 62,5 75 95,83 91,67
Membuat
hipotesis 91,67 100 75 100
Merencanakan
percobaan 75 91,67 66,67 100
Menggunakan
alat dan bahan 66,67 83,33 75 93,33
Interpretasi 100 100 100 100
Penerapan
konsep 66,67 100 50 66,67
Komunikasi 83,33 88,89 75 83,33
Rerata 77,98 91,27 76,79 90,71
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rerata KPS siswa setiap
pertemuan menunjukkan peningkatan baik kelompok eksperimen I maupun
kelompok eksperimen II. Namun, rerata KPS siswa di kelompok eksperimen I
59
lebih besar dari pada kelompok eksperimen II, baik pada pertemuan pertama
maupun pertemuan kedua.
Aspek KPS tertinggi pada pertemuan pertama di kelompok eksperimen
I maupun kelompok eksperimen II adalah interpretasi. Pada pertemuan kedua
aspek KPS tertinggi untuk kelompok eksperimen I adalah membuat hipotesis,
interpretasi, dan penerapan konsep, sedangkan pada kelompok II adalah
membuat hipotesis, merencanakan percobaan, dan interpretasi.
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan terhadap empat buah data yaitu data
pretest kelompok eksperimen I dan eksperimen II, dan data posttest
kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Dalam penelitian ini uji
normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak,
dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria
Lhitung < Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data Eksperimen I Eksperimen II
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 31 31 31 31
L hitung 0,1238 0,1148 0,1046 0,1210
L tabel 0,1591 0,1591
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh Lhitung pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II lebih kecil
daripada Ltabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat data tersebut
berdistribusi normal.
60
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian,
langkah selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini,
nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf
signifikansi α = 0.05. Sampel dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel.
Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Data Pretest Posttest
Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen I Ekesperimen II
N 31 31 31 31
S2
113,49 63,68 103,49 66,63
F hitung 1,78 1,55
F tabel 1,84
Kesimpulan Homogen Homogen Homogen Homogen
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Fhitung untuk pretest
maupun posttest memiliki nilai yang lebih kecil dari pada Ftabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki variansi populasi yang
homogen.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji
nomalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa data tersebut berdistribusi
normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan dengan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada hasil pretest
dan posttest siswa dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
Uji hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan (df = n1+n2-2) dengan kriteria sebagai berikut:
thitung < ttabel = Ho diterima
thitung > ttabel = Ho ditolak
61
a. Uji Hipotesis Pretest
Hasil uji t pada pretest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest
Data Uji “t”
Eksperimen I Eksperimen II
Mean 39,02 40,77
t hitung 0,74
t tabel 2,00
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
Berdasarkan Tabel 4.9 untuk data pretest thitung < ttabel, maka
hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I
dengan kelompok eksperimen II.
b. Uji Hipotesis Posttest
Hasil uji t pada posttest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest
Data Uji “t”
Eksperimen I Eksperimen II
Mean 77,44 70,42
t hitung 3,05
t tabel 2,00
Kesimpulan Terdapat perbedaan yang
signifikan
Berdasarkan Tabel 4.10 untuk data posttest thitung > ttabel, maka
hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dengan
kelompok eksperimen II.
62
C. Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data pretest kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara kelompok eksperimen
I yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan kelompok eksperimen
II yaitu yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing, dengan thitung lebih kecil dari
ttabel, yaitu 0,74 < 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I
dan kelompok eksperimen II memiliki keterampilan proses sains awal yang sama.
Setelah diberikan perlakuan, diperoleh skor rata-rata kelompok
eksperimen I lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II (77,44 > 70,42).
Pengujian hipotesis terhadap data posttest kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hal tersebut dibuktikan
dengan thitung lebih besar dari pada ttabel, yaitu 3,046 > 2,00. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan LKS inkuiri terstruktur dengan siswa yang menggunakan LKS
inkuiri terbimbing pada konsep fotosintesis. Hasil ini berbeda dengan hasil
penelitian Nengsih Juanengsih bahwa pembelajaran dengan mengggunakan
inkuiri terstruktur dan inkuiri terbimbing tidak memiliki perbedaan yang
signifikan terhadap kemampuan kerja ilmiah.1
Perbedaan hasil tes keterampilan sains antara kelompok eksperimen I
dengan kelompok eksperimen II ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan
antara kedua kelompok ini. Pada kelompok eksperimen I diberikan LKS inkuiri
terstruktur sebagai media ajar selama proses pembelajaran. Sedangkan kelompok
eksperimen II diberikan LKS inkuiri terbimbing sebagai media ajar selama proses
pembelajaran. Nilai posttest keterampilan proses sains kelompok eksperimen I
lebih besar dari pada kelompok eksperimen II. Hal ini menunjukkan bahwa LKS
inkuiri terstruktur lebih menunjang dalam mengembangkan keterampilan proses
sains untuk siswa tingkatan SMP/MTs.
1 Nengsih Juanengsih, “Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan
Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Kerja Ilmiah
Siswa Kelas X Pada konsep Bioteknologi”, Metamorfosa, 1, 2006, h. 24.
63
Berdasarkan persentase 7 aspek keterampilan proses sains (KPS)
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II terdapat perbedaan pada saat
pretest dan posttest. Persentase rata-rata 7 aspek KPS pretest pada kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 39,52 dengan kategori rendah,
dan 38,47 dengan kategori rendah. Sedangkan persentase rata-rata 7 aspek KPS
posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II, yaitu 76,75
dengan kategori tinggi, dan 70,64 dengan ketegori sedang. Data tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan LKS inkuiri terstruktur dan LKS terbimbing
dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal ini sejalan dengan
penelitian Delthawati, bahwa LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing mampu
meningkatkan keterampilan proses sains siswa.2
Dari ketujuh aspek KPS yang diukur, kemampuan menggunakan alat dan
bahan merupakan aspek yang memiliki perbedaan signifikan antara kelompok
eksperimen I (64,52) dan kelompok eksperimen II (82,80). Hal dikarenakan
kelompok eksperimen II dituntut untuk menyiapkan alat dan bahan sendiri yang
kemudian dicatat di dalam LKS, sedangkan kelompok eksperimen I sudah
disiapkan oleh guru atau peneliti. Data ini didukung dengan hasil penilaian LKS
yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada
tahap melakukan percobaan, sedangkan kelompok eksperimen II memperoleh
nilai 83 pada pertemuan ke-1 dan 100 pada pertemuan ke-2.
Untuk kelompok eksperimen I yang menggunakan LKS inkuiri terstruktur
berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah keterampilan
dalam menerapkan konsep. Hal ini dikarenakan di dalam LKS inkuiri terstruktur
siswa tercantum beberapa pertanyaan untuk menguatkan konsep yang
dipraktikumkan, sedangkan di dalam LKS inkuiri terbimbing tidak tercantum
pertanyaan tersebut. Selain itu, pada kelompok eksperimen I memiliki waktu lebih
lama pada saat diskusi dan penilaian di akhir pembelajaran. Pada saat diskusi dan
penilaian akhir, guru atau peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
konsep fotosintesis yang telah dipraktikumkan. Hal tersebut tidak terjadi pada
2 Delthawati, “Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing
Untuk Program RSBI Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Vol.16, 2010, h.1.
64
kelompok eksperimen II karena pelaksanaan praktikum di kelompok ini lebih
lama sehingga waktu untuk berdiskusi sangat terbatas.
Untuk kelompok eksperimen II yang menggunakan LKS inkuiri
terbimbing berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah
keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Hal ini dikarenakan kelompok
ini dituntut untuk merencanakan percobaan sendiri, memilih alat dan bahan
sendiri tetapi tetap mendapatkan arahan dari guru. Pada saat siswa merencanakan
percobaan, guru memberikan arahan berupa tujuan atau fungsi alat dan bahan
praktikum yang akan digunakan sehingga siswa sudah mengetahui tujuan dan cara
penggunaan alat dan bahan tersebut. Sedangkan kelompok eksperimen I hanya
dituntut untuk menlihat LKS yang sudah tercantum alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum, beserta langkah kerja dari praktikum tersebut. Hal ini
didukung oleh hasil penilaian LKS yang menunjukkan nilai tertinggi pada
kelompok eksperimen II adalah pada tahap melakukan perobaan yang mencapai
nilai 100. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa aspek menggunakan alat
dan bahan untuk kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok
eksperimen I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua.
Adapun hasil posttest KPS terendah pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II adalah kemampuan interpretasi data. Hal ini dikarenakan
siswa hanya menjelaskan hasil dari praktikum dalam membuat kesimpulan.
Dalam menginterpertasikan data diharapkan siswa dapat memberikan jawaban
dari rumusan masalah. Hal ini didukung dengan hasil penilaian LKS pada tahap
membuat kesimpulan kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II
memiliki nilai yang rendah. Namun, hasil posttest ini bertolak belakang dengan
hasil observasi, hal ini dikarenakan observer hanya melihat apakah siswa
menuliskan kesimpulan di dalam LKS atau tidak, sedangkan kebenaran dari isi
kesimpulan terabaikan atau tidak dinilai oleh observer melainkan oleh guru atau
peneliti.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan proses sains pada
siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur lebih tinggi
daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
konsep fotosintesis. Hal ini terlihat dari hasil uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05
dan thitung > ttabel (3,05 > 2,00).
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat dikemukkan saran
sebagai berikut:
1. Guru perlu mempersiapkan secara matang untuk pembelajaran yang
menggunakan model inkuiri terbimbing, hal ini dikarenakan siswa pada
tingkat SMP/MTs. belum terbiasa menerapkan model pembelajaran
tersebut.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini hanyalah keterampilan proses sains,
sebaiknya dilakukan penelitian lain seperti hasil belajar, keterampilan
berpikir kritis dan juga sikap ilmiah.
66
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan, dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran,
Jakarta: PT Prestasi Pusatakaraya, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
_______. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006.
BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Delthawati. Pengembangan LKS Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing
untuk Program RSBI dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.16, 2010
Dewi, Sandra. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pencernaan
Manusia. Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2012.
Tim Diknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum,
2008.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2007.
Feyzioglu, Burak. An Investigation of the Relationship between Science Process
Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in
Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 3, 2009.
Iru, La, dan La Ode Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan
Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo, 2012.
Juanengsih, Nengsih. Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X Pada Konsep Bioteknologi.
Metamorfosa. 1, 2006.
Devi, Poppy Kamalia, et al. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan IPA, 2009.
Latifatun, Nurrokhmi. “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dalam
Pembelajaran IPA Terpadu Materi Fotosintesis dengan Metode Percobaan
Di Kelas VIII C SMP N 1 Seyegan”. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.
67
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press, 2011.
Purnaningtyas, Rulita. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dengan Tema “Asyiknya
Berolahraga dan Berkeringat” Guna Mengembangkan Keterampilan
Proses Sains Siswa SMP N 1 Klaten. Skripsi tidak diterbitkan: FMIPA
Universitas Negeri Yogtakarta.
Rohaeti, Eli, et al. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran
Sains Kimia SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Jurnal Penelitian FMIPA UNY
Rusman. Model-Model Pembeljaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Rustaman, Nuryani, et al. Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005.
_______. Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
_______. Perencanaan dan Disain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010.
Sapriati, Amalia, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis.
Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004.
Semiawan, Conny, et al. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia,
1992.
Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, 2002.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Susuwi, et al. Analisis Keterampilan Proses Sains SMA pada Model Pembelajaran
Praktikum D-Ei-Hd. Jurnal Pengajaran MIPA Vol.14, 2009.
TIM Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
68
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
_______. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Indonesia.
Weda, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
2011.
Zakiyah, Naeli. “Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terstruktur terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia”. Skripsi
tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta. 2011.
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Lampiran 1
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur)
Nama Sekolah : MTs. Nurul Falah
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pelajaran : Fotosintesis
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
C. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
melalui kegiatan praktikum
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan
1. Disiplin (discipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (respect)
3. Tekun (diligence)
70
4. Tanggung jawab (responsibility)
5. Ketelitian (carefulness)
F. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
(karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
1. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
2. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
3. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
G. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)
Metode : Praktikum dan diskusi
H. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Apersepsi:
“Manusia dan hewan
memperoleh nutrisi dengan
cara memakan makhluk
hidup lain, bagaimana
dengan tumbuhan?
Tumbuhan tidak memiliki
mulut dan perut, namun
tumbuhan kaya akan
makanan seperti amilum,
dari manakah asal amilum
tersebut?”
Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
Guru membagi siswa
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membuat
5 menit
71
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
dalam 5 kelompok, setiap
kelompok diberi LKS
inkuiri terstruktur
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
I
N
T
I
Menyajikan
Pertanyaan
atau Masalah
Dengan bantuan LKS, guru
bertanya kepada siswa:
“Apakah tumbuhan dapat
menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya?”
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
dengan
memperhatikan LKS
yang didapat
2 menit
Membuat
Hipotesis
Guru mengarahkan siswa
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Guru menuliskan hipotesis
dari siswa pada papan tulis
Siswa berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
disajikan dalam LKS
Siswa mengajukan
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
5 menit
Merancang
Percobaan
Guru menjelaskan tentang
tujuan percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk menyiapkan alat dan
bahan untuk percobaan
sesuai dengan LKS
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa menyusun alat
dan bahan percobaan
sesuai dengan LKS
4 menit
Melakukan
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai dengan
langkah kerja yang
tercantum dalam LKS
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
melakukan percobaan
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan langkah kerja
yang tercantum dalam
LKS
Siswa bertanya
kepada guru apabila
ada yang tidak
dimengerti
45
menit
Mengumpulkan
dan
Menganalisis
Data
Guru menugaskan siswa
untuk mencatat hasil
percobaan dan menjawab
pertanyaan yang tercantum
dalam LKS
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
10
menit
Membuat
Kesimpulan
Guru menugaskan masing-
masing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
5 menit
72
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
Guru mengarahkan siswa
dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
Secara bergantian
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
P
E
N
U
T
U
P
Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
Guru menginformasikan
materi percobaan untuk
pertemuan selanjutnya
Guru memberikan
apresiasi terhadap
kelompok yang paling baik
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa mendapatkan
apresiasi dari guru
4 menit
I. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur
2. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
J. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
1. Mengidentifi
kasi faktor-
faktor yang
mempengaru
hi proses
fotosintesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap proses
fotosintesis? Jelaskan!
Tanpa cahaya
tumbuhan tidak
dapat
melakukan
fotosintesis,
karena cahaya
berfungsi untuk
mengaktifkan
klorofil, dan di
dalam klorofil
inilah terjadi
penggabungan
air dan karbon
dioksida yang
mengahasilkan
amilum
3
2. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah tumbuhan dapat
menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya? Buatlah
hipotesis dari permasalahan
tersebut!
Tidak,
tumbuhan tidak
dapat
menghasilkan
amilum jika
4
73
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
tidak ada cahaya
3. Menentukan
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Tugas
kelompok
Uraian Sebutkan variabel bebas,
variabel kontrol, dan varibel
terikat pada praktikum
Sachs!
Variabel bebas:
cahaya
Variabel
kontrol: air,
karbon dioksida,
jenis tumbuhan,
suhu
Variabel terikat:
ada atau tidak
adanya amilum
3
4. Melakukan
kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Tugas
kelompok
Uraian Jelaskan langkah kerja dari
praktikum Sachs! Tutup
sebagian daun
dengan
alumunium
selama 24 jam
Rebus daun
dengan air
mendidih
Masukkan
daun ke dalam
alkohol lalu
dipanaskan di
atas air
mendidih
Siram daun
dengan air
lalu tetesi
larutan
iodium
Amati
perubahan
warna pada
daun
5
5. Menggambar
kan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah terdapat perbedaan
warna antara daun yang
terkena cahaya dengan daun
yang tidak terkena cahaya
setelah ditetesi larutan
iodium? Jelaskan!
Iya, daun yang
terkena cahaya
berubah warna
menjari biru,
sedangkan yang
tidak terkena
cahaya tidak
berubah warna.
Hal ini
dikarenakan
3
74
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
daun yang
terkena cahaya
dapat
menghasilkan
amilum melalui
proses
fotosintesis
6. Mendiskusik
an
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Perhatikan data di bawah
ini:
Perlakuan Daun
A
Daun
B
Sebelum
diberi
iodium
Hijau Hijau
Setelah
diberi
iodium
Biru Hijau
Nb:
Daun A: tidak ditutupi
kertas alumunium
Daun B: ditutupi kertas
alumunium
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
Tumbuhan yang
tidak ditutupi
kertas
alumunium
dapat
menghasilkan
amilum,
sedangkan
tumbuhan yang
ditutupi kertas
alumunium
tidak dapat
menghasilkan
amilum. Jadi,
untuk
menghasilkan
amilum
memerlukan
cahaya melalui
proses
fotosintesis
3
7. Mengkomuni
kasikan hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Presentasi 4
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi Praktikan
(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 1 (Inkuiri Terstruktur)
Nama Sekolah : MTs. Nurul Falah
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pelajaran : Fotosintesis
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)
K. Standar Kompetensi :
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
L. Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
M. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
melalui kegiatan percobaan
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
N. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
O. Karakter Siswa Yang Diharapkan
6. Disiplin (discipline)
7. Rasa hormat dan perhatian (respect)
8. Tekun (diligence)
76
9. Tanggung jawab (responsibility)
10. Ketelitian (carefulness)
P. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
(karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
4. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
5. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
6. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
Q. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Inkuiri Terstruktur (Structured Inquiry)
Metode : Praktikum dan diskusi
R. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Apersepsi:
“Mengapa ketika kita
berdiri di bawah
pepohonan udara terasa
lebih segar dibandingkan
kita berdiri jauh dari
pepohonan?”
Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
Guru membagi siswa
dalam 5 kelompok, setiap
kelompok diberi LKS
inkuiri terstruktur
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membuat
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
5 menit
77
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
I
N
T
I
Menyajikan
Pertanyaan atau
Masalah
Dengan bantuan LKS, guru
bertanya kepada siswa:
“Apakah suhu dan
karbondioksida
berpengaruh terhadap laju
fotosintesis pada
tumbuhan?"
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
dengan
memperhatikan LKS
yang didapat
2 menit
Membuat
Hipotesis
Guru mengarahkan siswa
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Guru menuliskan hipotesis
dari siswa pada papan tulis
Siswa berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
telah disajikan dalam
LKS
Siswa mengajukan
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
5 menit
Merancang
Percobaan
Guru menjelaskan tentang
tujuan percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk menyiapkan alat dan
bahan untuk percobaan
sesuai dengan LKS
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa menyusun alat
dan bahan percobaan
sesuai dengan LKS
4 menit
Melakukan
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai dengan
langkah kerja yang
tercantum dalam LKS
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
melakukan percobaan
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan langkah kerja
yang tercantum dalam
LKS
Siswa bertanya
kepada guru apabila
ada yang tidak
dimengerti
45
menit
Mengumpulkan
dan
Menganalisis
Data
Guru menugaskan siswa
untuk mencatat hasil
percobaan dan menjawab
pertanyaan yang tercantum
dalam LKS
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
10
menit
Membuat
Kesimpulan
Guru menugaskan masing-
masing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Guru mengarahkan siswa
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
Secara bergantian
5 menit
78
Kegiatan Structured
Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
P
E
N
U
T
U
P
Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
Guru memberikan
apresiasi terhadap
kelompok yang paling baik
Guru memberikan
informasi akan diadakan
tes formatif pada materi
fotosintesis
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa mendapatkan
apresiasi dari guru
Siswa menerima
informasi dari guru
4 menit
S. Sumber Belajar
8. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terstruktur
9. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
T. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
3. Mengidentifi
kasi faktor-
faktor yang
mempengaru
hi laju
fotosintesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Bagaimana pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis?
Jelaskan!
Bagaimana pengaruh
karbon dioksida terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!
Semakin dekat
dengan suhu
optimum
fotosintesis yaitu
30°C maka
semakin cepat laju
fotosintesis.
Semakin banyak
karbon dioksida
yangdidapat oleh
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya
3
4. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah suhu dan karbon
dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
Iya, suhu dan
karbon dioksida
berpengaruh
terhadap laju
fotosintesis
4
10. Menentu
kan
rancangan
Tugas
kelompok
Uraian Bahan apakah yang
digunakan untuk
menghasilkan karbon
Soda kue
Suhu tinggi dengan
air panas,
3
79
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
dioksida?
Bahan apakah yang
dogunakan untuk
membedakan suhu tinggi
dan suhu rendah?
seedangkan suhu
rendah dengan es
batu
11. Melakuk
an kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Tugas
kelompok
Uraian Sebutkan alat dan bahan
apa saja yang diperlukan
bila kamu ingin
membuktikan bahwa
proses fotosintesis
menghasilkan oksigen!
Hydrilla
verticillata, air,
cahaya, gelas
kimia, dan corong
5
12. Mengga
mbarkan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Amati tabel berikut!
Buatlah grafik batang dari
data di atas!
Perla
kuan
Jumlah
gelembung
pada menit
ke-
Jumla
h
rata-
rata
gelem
bung 1
0
2
0
3
0
Air 1 3 7 3,3
Air+
soda
kue
3 5 8 5,3
4
13. Mendisk
usikan
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Perhatikan data di bawah
ini:
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
Semakin tinggi
suhu di
lingkungan
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya,
dan semakin tinggi
kandungan karbon
dioksida di
lingkungan
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya.
3
14. Mengko
munikasikan
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Presentasi 3
0123456
Jumlah rata-rata
gelembung
Air
Air +sodakue
00.5
11.5
22.5
33.5
4
JumlahGelembung
Gas
Es batu
Es batu +soda kue
Airpanas
Airpanas +soda kue
80
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
hasil
kegiatan
praktikum
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi Praktikan
(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )
Lampiran 2
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing)
Nama Sekolah : MTs. Nurul Falah
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pelajaran : Fotosintesis
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)
U. Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
V. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
W. Indikator
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
melalui kegiatan praktikum
2. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
3. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
4. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
5. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
7. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
X. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
Y. Karakter Siswa Yang Diharapkan
11. Disiplin (discipline)
12. Rasa hormat dan perhatian (respect)
13. Tekun (diligence)
82
14. Tanggung jawab (responsibility)
15. Ketelitian (carefulness)
Z. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
(karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
7. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
8. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
9. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
AA. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode : Praktikum dan diskusi
BB. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Apersepsi:
“Manusia dan hewan
memperoleh nutrisi dengan
cara memakan makhluk
hidup lain, bagaimana
dengan tumbuhan?
Tumbuhan tidak memiliki
mulut dan perut, namun
tumbuhan kaya akan
makanan seperti amilum,
dari manakah asal amilum
tersebut?”
Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
Guru membagi siswa
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membuat
5 menit
83
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
dalam 4 kelompok, setiap
kelompok diberi LKS
inkuiri terbimbing
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
I
N
T
I
Menyajikan
Pertanyaan atau
Masalah
Dengan bantuan LKS, guru
bertanya kepada siswa:
“Apakah tumbuhan dapat
menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya?”
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
dengan
memperhatikan LKS
yang didapat
2 menit
Membuat
Hipotesis
Guru mengarahkan siswa
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Guru menuliskan hipotesis
dari siswa pada papan tulis
Siswa berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
disajikan dalam LKS
Siswa mengajukan
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
5 menit
Merancang
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mencari informasi
mengenai rancangan
percobaan yang akan
dilakukan
Guru mengarahkan dan
mengkonfirmasi rancangan
percobaan yang siswa
ajukan
Guru menugaskan kepada
siswa mencatat rancangan
percobaan ke dalam LKS
dan menugaskan siswa
untuk menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan
rancangan percobaan
setiap kelompok
Siswa mencari
informasi dari
internet, buku, dll.
Siswa mengajukan
rancangan percobaan
yang akan dilakukan
kepada guru
Siswa mencatat
rancangan percobaan
yang sudah disetujui
oleh guru ke dalam
LKS dan siswa
menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan
rancangan percobaan
yang telah dibuat
10
menit
Melakukan
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai dengan
langkah kerja yang telah
dirancang setiap kelompok
dan tercantum dalam LKS
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan langkah kerja
yang telah dirancang
dan tercantum dalam
LKS
Siswa bertanya
kepada guru agar
45
menit
84
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
melakukan percobaan tidak ada kekeliruan
dalam percobaan
tersebut
Mengumpulkan
dan
Menganalisis
Data
Guru menugaskan siswa
untuk mencatat hasil
percobaan dan menjawab
pertanyaan yang tercantum
dalam LKS
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
4 menit
Membuat
Kesimpulan
Guru menugaskan masing-
masing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Guru mengarahkan siswa
dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
Secara bergantian
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
5 menit
P
E
N
U
T
U
P
Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
Guru menginformasikan
materi percobaan untuk
pertemuan selanjutnya
Guru memberikan
apresiasi terhadap
kelompok yang paling baik
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa mendapatkan
apresiasi dari guru
4 menit
CC. Sumber Belajar
15. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing
16. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
DD. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
5. Mengidentifi
kasi faktor-
faktor yang
mempengaru
hi proses
fotosintesis
melalui
Tugas
kelompok
Uraian Bagaimana pengaruh
cahaya terhadap proses
fotosintesis? Jelaskan!
Tanpa cahaya
tumbuhan tidak
dapat
melakukan
fotosintesis,
karena cahaya
berfungsi untuk
3
85
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
kegiatan
praktikum
mengaktifkan
klorofil, dan di
dalam klorofil
inilah terjadi
penggabungan
air dan karbon
dioksida yang
mengahasilkan
amilum
6. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah tumbuhan dapat
menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya? Buatlah
hipotesis dari permasalahan
tersebut!
Tidak,
tumbuhan tidak
dapat
menghasilkan
amilum jika
tidak ada cahaya
4
17. Menentu
kan
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Tugas
kelompok
Uraian Sebutkan variabel bebas,
variabel kontrol, dan varibel
terikat pada praktikum
Sachs!
Variabel bebas:
cahaya
Variabel
kontrol: air,
karbon dioksida,
jenis tumbuhan,
suhu
Variabel terikat:
ada atau tidak
adanya amilum
3
18. Melakuk
an kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Tugas
kelompok
Uraian Jelaskan langkah kerja dari
praktikum Sachs! Tutup
sebagian daun
dengan
alumunium
selama 24 jam
Rebus daun
dengan air
mendidih
Masukkan
daun ke dalam
alkohol lalu
dipanaskan di
atas air
mendidih
Siram daun
dengan air
lalu tetesi
larutan
iodium
5
86
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
Amati
perubahan
warna pada
daun
19. Mengga
mbarkan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah terdapat perbedaan
warna antara daun yang
terkena cahaya dengan daun
yang tidak terkena cahaya
setelah ditetesi larutan
iodium? Jelaskan!
Iya, daun yang
terkena cahaya
berubah warna
menjari biru,
sedangkan yang
tidak terkena
cahaya tidak
berubah warna.
Hal ini
dikarenakan
daun yang
terkena cahaya
dapat
menghasilkan
amilum melalui
proses
fotosintesis
3
20. Mendisk
usikan
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Perhatikan data di bawah
ini:
Perlakuan Daun
A
Daun
B
Sebelum
diberi
iodium
Hijau Hijau
Setelah
diberi
iodium
Biru Hijau
Nb:
Daun A: tidak ditutupi
kertas alumunium
Daun B: ditutupi kertas
alumunium
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
Tumbuhan yang
tidak ditutupi
kertas
alumunium
dapat
menghasilkan
amilum,
sedangkan
tumbuhan yang
ditutupi kertas
alumunium
tidak dapat
menghasilkan
amilum. Jadi,
untuk
menghasilkan
amilum
memerlukan
cahaya melalui
proses
fotosintesis
3
21. Mengko
munikasikan
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Presentasi 4
87
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal
Kunci
Jawaban Skor
hasil
kegiatan
praktikum
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi Praktikan
(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen 2 (Inkuiri Terbimbing)
Nama Sekolah : MTs. Nurul Falah
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pelajaran : Fotosintesis
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2x40 menit (2 jam pelajaran)
EE. Standar Kompetensi
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
FF. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
tumbuhan hijau
GG. Indikator
8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
melalui kegiatan percobaan
9. Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum
10. Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis
11. Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi
12. Menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
13. Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiatan praktikum
14. Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
HH. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2. Siswa mampu merumuskan hipotesis sebelum kegiatan praktikum
3. Siswa mampu merancang praktikum untuk menguji hipotesis
4. Siswa mampu melakasanakan kegiatan praktikum
5. Siswa mampu menggambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum
6. Siswa mampu memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan percobaan
7. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kegiatan percobaan
II. Karakter Siswa Yang Diharapkan
16. Disiplin (discipline)
17. Rasa hormat dan perhatian (respect)
18. Tekun (diligence)
89
19. Tanggung jawab (responsibility)
20. Ketelitian (carefulness)
JJ. Materi Pokok
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan mengolah (mereaksikan)
karbon dioksida dan air menjadi amilum dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari dan klorofil. Berikut reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
(karbon dioksida) (air) (amilum) (oksigen)
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar oksigen, air, dan kandungan
klorofil.
Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi
fotosintesis adalah :
10. Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2
11. Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor
keharusan dalam proses fotosintesis
12. Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat
(amilum)
KK. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Metode : Praktikum dan diskusi
LL. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Apersepsi:
“Mengapa ketika kita
berdiri di bawah
pepohonan udara terasa
lebih segar dibandingkan
kita berdiri jauh dari
pepohonan?”
Guru menyampaikan
tujuan dari pembelajaran
Guru membagi siswa
dalam 4 kelompok, setiap
kelompok diberi LKS
inkuiri terbimbing
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa membuat
kelompok dan
mengambil LKS yang
diberikan oleh guru
4 menit
90
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
I
N
T
I
Menyajikan
Pertanyaan atau
Masalah
Dengan bantuan LKS, guru
bertanya kepada siswa:
“Apakah suhu dan
karbondioksida
berpengaruh terhadap laju
fotosintesis pada
tumbuhan?"
Siswa menanggapi
pertanyaan guru
dengan
memperhatikan LKS
yang didapat
2 menit
Membuat
Hipotesis
Guru mengarahkan siswa
untuk berdiskusi dan
membuat hipotesis
mengenai masalah yang
disajikan dalam LKS
Guru menuliskan hipotesis
dari siswa pada papan tulis
Siswa berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
telah disajikan dalam
LKS
Siswa mengajukan
hipotesis kepada guru
dan menulisnya dalam
LKS
5 menit
Merancang
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mencari informasi
mengenai rancangan
percobaan yang akan
dilakukan
Guru mengarahkan dan
mengkonfirmasi rancangan
percobaan yang siswa
ajukan
Guru menugaskan kepada
siswa mencatat rancangan
percobaan ke dalam LKS
dan menugaskan siswa
untuk menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan
rancangan percobaan
setiap kelompok
Siswa mencari
informasi dari
internet, buku, dll.
Siswa mengajukan
rancangan percobaan
yang akan dilakukan
kepada guru
Siswa mencatat
rancangan percobaan
yang sudah disetujui
oleh guru ke dalam
LKS dan siswa
menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan
rancangan percobaan
yang telah dibuat
10
menit
Melakukan
Percobaan
Guru menugaskan siswa
untuk mulai melakukan
percobaan sesuai dengan
langkah kerja yang telah
dirancang setiap kelompok
dan tercantum dalam LKS
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
melakukan percobaan
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan langkah kerja
yang telah dirancang
dan tercantum dalam
LKS
Siswa bertanya
kepada guru apabila
ada yang tidak
45
menit
91
Kegiatan Guided Inquiry Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
dimengerti
Mengumpulkan
dan
Menganalisis
Data
Guru menugaskan siswa
untuk mencatat hasil
percobaan dan menjawab
pertanyaan yang tercantum
dalam LKS
Siswa melakukan
diskusi kelompok
untuk melengkapi dan
menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam
LKS
5 menit
Membuat
Kesimpulan
Guru menugaskan masing-
masing kelompok untuk
membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Guru mengarahkan siswa
dalam mempresentasikan
hasil percobaan di depan
kelas
Siswa membuat
kesimpulan dari hasil
percobaan dan
mencantumkannya
dalam LKS
Secara bergantian
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil percobaan
5 menit
P
E
N
U
T
U
P
Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari
Guru memberikan
apresiasi terhadap
kelompok yang paling baik
Guru memberikan
informasi akan diadakan
tes formatif pada materi
fotosintesis
Siswa membuat
kesimpulan dari
materi yang telah
dipelajari
Siswa mendapatkan
apresiasi dari guru
Siswa menerima
informasi dari guru
4 menit
MM. Sumber Belajar
22. Lembar Kerja Siswa (LKS) inkuiri terbimbing
23. Buku IPA kelas VIII, Grafindo media pratama
NN. Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
7. Mengidentifi
kasi faktor-
faktor yang
mempengaru
hi laju
fotosintesis
melalui
kegiatan
Tugas
kelompok
Uraian Bagaimana pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis?
Jelaskan!
Semakin dekat
dengan suhu
optimum
fotosintesis yaitu
30°C maka
semakin cepat laju
fotosintesis.
Semakin banyak
3
92
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
praktikum Bagaimana pengaruh
karbon dioksida terhadap
laju fotosintesis? Jelaskan!
karbon dioksida
yangdidapat oleh
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya
8. Merumuskan
hipotesis
melalui
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Apakah suhu dan karbon
dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
Iya, suhu dan
karbon dioksida
berpengaruh
terhadap laju
fotosintesis
4
24. Menentu
kan
rancangan
praktikum
untuk
menguji
hipotesis
Tugas
kelompok
Uraian Bahan apakah yang
digunakan untuk
menghasilkan karbon
dioksida?
Bahan apakah yang
dogunakan untuk
membedakan suhu tinggi
dan suhu rendah?
Soda kue
Suhu tinggi dengan
air panas,
seedangkan suhu
rendah dengan es
batu
3
25. Melakuk
an kegiatan
praktikum
untuk
memperoleh
informasi
Tugas
kelompok
Uraian Sebutkan alat dan bahan
apa saja yang diperlukan
bila kamu ingin
membuktikan bahwa
proses fotosintesis
menghasilkan oksigen!
Hydrilla
verticillata, air,
cahaya, gelas
kimia, dan corong
5
26. Mengga
mbarkan data
empiris dari
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Amati tabel berikut!
Buatlah grafik batang dari
data di atas!
Perla
kuan
Jumlah
gelembung
pada menit
ke-
Jumla
h
rata-
rata
gelem
bung 1
0
2
0
3
0
Air 1 3 7 3,3
Air+
soda
kue
3 5 8 5,3
4
27. Mendisk
usikan
kesimpulan
dari hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Uraian Perhatikan data di bawah
ini:
Semakin tinggi
suhu di
lingkungan
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya,
3
0123456
Jumlahrata-rata
gelembung
Air
Air +sodakue
93
Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Soal Kunci Jawaban Skor
Buatlah kesimpulan
berdasarkan data di atas!
dan semakin tinggi
kandungan karbon
dioksida di
lingkungan
tumbuhan maka
semakin cepat laju
fotosintesisnya.
28. Mengko
munikasikan
hasil
kegiatan
praktikum
Tugas
kelompok
Penilaian
kinerja
Presentasi 3
Tangerang, Februari 2013
Mengetahui,
Guru Bidang Studi Praktikan
(……………………. …… ) ( …….……………….. ….. )
00.5
11.5
22.5
33.5
4
JumlahGelembung
Gas
Es batu
Es batu +soda kue
Air panas
Air panas+ sodakue
Lampiran 3
95
96
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis
1. Apakah tujuan dari penutupan sebagian daun dengan kertas alumunium?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
2. Apakah tujuan dari perendaman daun di alkohol panas?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
3. Apakah tujuan dari pemberian larutan iodium pada daun?
Jawab :
Perlakuan Daun A Daun B
Keadaan mula-mula
Direbus dalam air
Direndam alkohol panas
Ditetesi larutan iodium
3. Didihkan air di gelas menggunakan lilin, lalu rebus kedua daun tersebut secara
bergantian,
4. Isi dua botol kaca dengan alkohol, masukkan kedua daun ke dalam botol yang berbeda,
5. Panaskan kedua botol tersebut di dalam air mendidih, diamkan beberapa menit,
6. Ambil daun menggunakan pinset dan dibilas dengan air bersih lalu letakkan di atas
toples bening
7. Tetesi daun dengan larutan iodium, amati perubahan warnanya.
97
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Apakah faktor yang menyebabkan perbedaan warna pada kedua daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………
5. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan hijau melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan amilum, karbon dioksida dan energi. Dalam suatu
ekosistem terjadi aliran atau transfer energi dari matahari sampai pada manusia. Apakah
terdapat hubungan antara transfer energi dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
.……………………………………………………..………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………….................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
98
99
100
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata
gelembung 10 20 30
Es batu
Es batu + soda kue
Air panas
Air panas + soda kue
6. Apakah tujuan dari pemberian es batu dan air panas pada percobaan ini?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
7. Apakah tujuan dari pemberian soda kue pada percobaan ini?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………
8. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan
alasannya!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
9. Perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung gas paling sedikit? Jelaskan
alasannya!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
10. Buatlah grafik batang dari hasil data di atas!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Taruh keempat perangkat tersebut di depan bohlam secara bersamaan dengan jarak
yang sama
4. Amati gelembung yang dihasilkan oleh keempat perangkat tersebut
101
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………................................................................
102
103
104
Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi
Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum!
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis
Langkah-langkah praktikum :
10.
11.
12.
13.
14.
15.
105
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel!
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
106
107
108
Tahap 4 : Melakukan Percobaan Untuk Memperoleh Informasi
Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah praktikum!
Langkah-langkah praktikum :
16.
17.
18.
19.
20.
109
Tahap 5 : Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Catatlah hasil dari percobaan dalam bentuk tabel!
Tahap 6 : Membuat Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil data di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….............
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Lampiran 5 110
111
112
113
114
KISI-KISI SOAL KETERAMPILAN PROSES SAINS
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
1
Observasi
Mencari
persamaan dan
waktu
Mengidentifikasi
pengaruh karbon
dioksida terhadap proses
fotosintesis
Mengidentifikasi
pengaruh cahaya
terhadap proses
fotosintesis
1, 16 Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta
alasannya!
Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
2
Berhipotesis
Menyadari bahwa
suatu penjelasan
perlu diuji
kebenarannya
dengan memperoleh
Merumuskan hipotesis
mengenai pengaruh
cahaya terhadap proses
fotosintesis
2, 8,
15 Raisa akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum
pada daun. Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah
tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Lampiran 6
115
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
bukti lebih banyak
atau melakukan cara
pemecahan masalah
Merumuskan hipotesis
mengenai pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis
Merumuskan hipotsesis
mengenai pengaruh
karbon dioksida terhadap
laju fotosintesis
Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya
adalah Apakah suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis
pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Alfi akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon
dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan
masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida
berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
3
Merencanakan
percobaan
Menentukan
alat/bahan/sumber
yang akan
digunakan
Menentukan apa
yang akan
dilaksanakan
berupa langkah
kerja
Menentukan
variabel/faktor
penentu
Menyebutkan alat dan
bahan yang digunakan
untuk percobaan
Ingenhousz
Menjelaskan langkah
kerja dari percobaan
Sachs
Menyebutkan variabel
bebas, variabel kontrol,
dan variabel terikat dari
percobaan Sachs
3, 9,
19 Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu
ingin melakukan percobaan untuk mengetahui bahwa proses
fotosintesis menghasilkan oksigen!
Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk
membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses
fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada
daun!
Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat
pada praktikum Sachs!
4 Menggunakan Mengetahui Menjelaskan bahan dan 4, 10,
14 Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa
116
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
alat/bahan alasan mengapa
menggunakan
alat/bahan
Mengetahui
bagaimana
menggunakan
alat/bahan
cara yang digunakan
untuk menguji amilum
Menjelaskan bahan yang
digunakan untuk
meningkatkan karbon
dioksida
Menjelaskan cara untuk
menghilangkan klorofil
pada daun
proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang
digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut? Jelaskan
cara penggunaannya!
Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk
mengetahui pengaruh karbon dioksida terhadap laju
fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan untuk menghasilkan
karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya!
Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus
dihilangkan klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan
klorofil tersebut?
5
Interpretasi Menyimpulkan
Menyimpulkan
pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis
5, 12,
20 Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air panas 5 7 10 7,3
Air dingin 0 4 6 3,3
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan
oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda.
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
117
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
Menyimpulkan
pengaruh cahaya
terhadap proses
fotosintesis
Menyimpulkan
pengaruh suhu dan
karbon dioksida
terhadap laju
fotosintesis
Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya
terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui
proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan Daun A Daun B
Sebelum diberi iodium Hijau Hijau
Setelah diberi iodium Biru Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!Perhatikan tabel
berikut!
Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum
mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang
didapat:
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
0
1
2
3
4
Jumlah Gelembung Gas
Es batu
Es batu + soda kue
Air panas
Air panas + soda kue
118
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
6
Menerapkan
Konsep
Menggunakan
konsep pada
pengalaman baru
untuk
menjelaskan apa
yang sedang
terjadi
Menerapkan
konsep yang telah
dipelajari dalam
situasi baru
Menghubungkan antara
pengaruh proses
fotosintesis dalam
kehidupan sehari-sehari
Menghubungkan antara
proses fotosintesis
dengan transfer energi
dalam ekosistem
Menjelaskan pengaruh
klorofil terhadap proses
fotosintesis
6, 11,
18 Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih
segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan.
Bagaimana pendapat kamu mengenai pernyataan tersebut?
Apakah terdapat hubungan dengan proses fotosintesis?
Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan.
Dalam suatu ekosistem terjadi aliran atau tarnfer energi dari
matahari sampai pada manusia. Apakah terdapat hubungan
antara aliran energi atau tranfer energi tersebut dengan proses
fotosintesis? Jelaskan!
Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil,
sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses
fotosintesis. Apakah jamur tidak melakukan proses
fotosintesis? Jelaskan!
7
Berkomunikasi
Mengubah bentuk
penyajian data
Membuat data empiris
dalam bentuk grafik
garis
7, 13,
17 Amati tabel di bawah ini!
Perlakuan
Jumlah gelembung pada
menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30 40 50
Air panas 3 5 5 7 8 5,6
Air biasa 0 1 2 4 4 2,2
Air dingin 0 1 1 2 3 1,4
Buatlah grafik garis berdasarkan data tersebut!
119
No. KPS Indikator KPS Indikator KPS No.
Soal Soal KPS
Membuat data empiris
dalam bentuk grafik
batang
Membuat data empiris
dalam bentuk tabel
Amati tabel berikut!
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air 1 3 7 3,3
Air + soda kue 3 5 8 5,3
Buatlah grafik batang dari data di atas!
Perhatikan grafik di bawah ini!
Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata
gelembung gas yang dihasilkan Hydrilla selama 30 menit.
Buatlah tabel dari grafik di atas!
0
10
20
30
40
50
60
Jumlah Gelembung Gas
5 cm
10 cm
15 cm
20 cm
Lampiran 7
Uji Validasi Instrumen Tes KPS
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun.
Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji
kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
120
121
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla
selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan
data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar
dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut
terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Amati tabel di bawah ini!
Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata
gelembung 10 20 30 40 50
Air panas 3 5 5 7 8 5,6
Air biasa 0 1 2 4 4 2,2
Air dingin 0 1 1 2 3 1,4
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Seseorang akan melakukan penelitian tentang pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalahnya adalah Apakah suhu
berpengaruh terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan? Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata
gelembung 10 20 30
Air panas 5 7 10 7,3
Air dingin 0 4 6 3,3
122
9. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa
cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak
adanya amilum pada daun!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk mengetahui pengaruh
karbon dioksida terhadap laju fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan
untuk menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaannya! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
11. Matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Dalam suatu
ekosistem terjadi aliran atau transfer energi sampai pada manusia. Apakah
terdapat hubungan antara aliran energi atau transfer energi tersebut dengan
proses fotosintesis? Jelaskan! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap
kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis.
Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan Daun A Daun B
Sebelum diberi iodium Hijau Hijau
Setelah diberi iodium Biru Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Amati tabel berikut!
Perlakuan Jumlah gelembung pada menit ke- Jumlah rata-rata
gelembung 10 20 30
Air 1 3 7 3,3
Air + soda kue 3 5 8 5,3
123
Buatlah grafik garis dari data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
14. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan
klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut?
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat
adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
16. Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
17. Perhatikan grafik di bawah ini!
0
20
40
60
Jumlah Gelembung Gas
5 cm
10 cm
15 cm
20 cm
124
Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah rata-rata gelembung gas yang
dihasilkan Hydrilla selama 30 menit. Buatlah tabel dari grafik di atas! *
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
18. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan
klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur
dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
19. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum
Sachs!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
........................................................................
20. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai
pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan
Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat:
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
0
1
2
3
4
Jumlah Gelembung Gas
Es batu
Es batu + soda kue
Air panas
Air panas + soda kue
125
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 39.12 Simpang Baku= 9.79 KorelasiXY= 0.76 Reliabilitas Tes= 0.86 Butir Soal= 20 Jumlah Subyek= 25 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 3.58 57.14 Sedang 0.513 Signifikan 2 2 2.11 28.57 Sedang 0.610 Sangat Signifikan 3 3 3.12 25.71 Mudah 0.494 Signifikan 4 4 2.45 28.57 Mudah 0.513 Signifikan 5 5 3.83 66.67 Sedang 0.552 Sangat Signifikan 6 6 2.08 28.57 Mudah 0.468 Signifikan 7 7 2.14 32.14 Sedang 0.564 Sangat Signifikan 8 8 1.07 17.86 Sedang 0.160 - 9 9 2.66 34.29 Mudah 0.432 Signifikan 10 10 1.00 14.29 Sangat Mudah -0.004 - 11 11 2.45 38.10 Sedang 0.392 - 12 12 1.84 21.43 Sedang 0.542 Signifikan 13 13 2.08 42.86 Sedang 0.603 Sangat Signifikan 14 14 1.00 14.29 Sangat Mudah 0.449 Signifikan 15 15 6.00 64.29 Sedang 0.707 Sangat Signifikan 16 16 5.77 71.43 Sedang 0.630 Sangat Signifikan 17 17 1.31 23.81 Sukar 0.352 - 18 18 2.12 28.57 Mudah 0.639 Sangat Signifikan 19 19 5.46 61.90 Sedang 0.607 Sangat Signifikan 20 20 3.22 47.62 Sedang 0.551 Sangat Signifikan
Lampiran 8
126
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 39.12 Simpang Baku= 9.79 KorelasiXY= 0.76 Reliabilitas Tes= 0.86 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 15 11 26 2 2 28 21 49 3 3 8 11 19 4 4 25 17 42 5 5 24 14 38 6 6 19 14 33 7 7 30 22 52 8 8 17 15 32 9 9 29 17 46 10 10 25 16 41 11 11 30 21 51 12 12 25 16 41 13 13 24 20 44 14 14 30 21 51 15 15 19 18 37 16 16 21 16 37 17 17 30 22 52 18 18 19 21 40 19 19 18 22 40 20 20 24 21 45 21 21 9 9 18 22 22 16 15 31 23 23 23 17 40 24 24 28 20 48 25 25 13 12 25
127
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 25 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\NIZ\SKRIPSI ANZ\BAB\VALIDASI 2.AUR No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 64.29 Sedang 2 2 57.14 Sedang 3 3 81.43 Mudah 4 4 78.57 Mudah 5 5 52.38 Sedang 6 6 71.43 Mudah 7 7 48.21 Sedang 8 8 44.64 Sedang 9 9 82.86 Mudah 10 10 92.86 Sangat Mudah 11 11 61.90 Sedang 12 12 46.43 Sedang 13 13 57.14 Sedang 14 14 92.86 Sangat Mudah 15 15 42.86 Sedang 16 16 57.14 Sedang 17 17 26.19 Sukar 18 18 80.95 Mudah 19 19 64.29 Sedang 20 20 47.62 Sedang
Lampiran 9
128
Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Nama : …………………
Kelas : ………
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta alasannya!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis dengan melihat kandungan amilum pada daun.
Rumusan masalah yang ia buat adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu ingin
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum. Bahan apakah yang digunakan untuk menguji
kandungan amilum tersebut? Jelaskan cara penggunaannya!
129
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap laju
fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan oleh Hydrilla
selama 30 menit dengan suhu yang berbeda. Buatlah kesimpulan berdasarkan
data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih segar
dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah kejadian tersebut
terdapat hubungan dengan proses fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Amati tabel di bawah ini!
Perlakuan
Jumlah gelembung pada
menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30 40 50
Air panas 3 5 5 7 8 5,6
Air biasa 0 1 2 4 4 2,2
Air dingin 0 1 1 2 3 1,4
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
Jawab :
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air panas 5 7 10 7,3
Air dingin 0 4 6 3,3
130
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk membuktikan bahwa
cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dengan melihat ada atau tidak
adanya amilum pada daun!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya terhadap
kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui proses fotosintesis.
Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan Daun A Daun B
Sebelum diberi iodium Hijau Hijau
Setelah diberi iodium Biru Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Amati tabel berikut!
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air 1 3 7 3,3
Air + soda kue 3 5 8 5,3
Buatlah grafik garis dari data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
131
11. Pada percobaan Sachs, sebelum diuji amilum, daun harus dihilangkan
klorofilnya. Bagaimana cara untuk menghilangkan klorofil tersebut?
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
12. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon dioksida
terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan masalah yang dibuat
adalah Apakah karbon dioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis?
Buatlah hipotesis dari permasalahan tersebut!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
13. Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
14. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, sedangkan
klorofil merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Apakah jamur
dapat melakukan fotosintesis? Jelaskan!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
15. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat pada praktikum
Sachs!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
132
16. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum mengenai
pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan
Hydrilla. Berikut adalah hasil yang didapat:
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Jawab :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
0
1
2
3
4
Jumlah Gelembung Gas
Es batu
Es batu + sodakue
Air panas
133
Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes KPS
No. Soal KPS Jawaban dan Kriteria Skor
1. Amatilah gambar percobaan berikut ini!
A. Air B. Air+soda kue
Jelaskan perbedaan dari kedua perlakuan di atas beserta
alasannya!
Observasi Jawaban : pada gelas B menghasilkan
gelembung gas lebih banyak daripada gelas A,
hal ini terjadi karena gelas B memiliki kadar
karbon dioksida lebih banyak daripada gelas A.
Jawaban dan alasan benar
Jawaban benar, tetapi alasan salah atau tanpa
alasan
Jawaban salah
2
1
0
2. Ada seseorang yang akan melakukan penelitian tentang
pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis dengan melihat
kandungan amilum pada daun. Rumusan masalah yang ia buat
adalah Apakah tumbuhan dapat menghasilkan amilum jika
tidak ada cahaya? Buatlah hipotesis dari permasalahan
tersebut!
Membuat
hipotesis
Jawaban : tidak, tumbuhan tidak dapat
menghasilkan amilum jika tidak ada cahaya.
Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
variabel dengan benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua
4
3
Lampiran 10
134
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya
menyebutkan 1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau
variabel yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak menjawab
2
1
0
3. Sebutkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan bila kamu
ingin membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
oksigen!
Merencanakan
percobaan
Jawaban : Hydrilla verticillata, air, lampu, gelas
kimia, dan corong.
Menyebutkan 5 alat dan bahan yang benar
Menyebutkan 4 alat dan bahan yang benar
Menyebutkan 3 alat dan bahan yang benar
Menyebutkan 2 alat dan bahan yang benar
Menyebutkan 1 alat dan bahan yang benar
Jawaban salah atau tidak menjawab
5
4
3
2
1
0
4. Tujuan dari percobaan Sachs adalah membuktikan bahwa
proses fotosintesis menghasilkan amilum. Bahan apakah yang
digunakan untuk menguji kandungan amilum tersebut?
Menggunakan
alat dan bahan
Jawaban : larutan iodium, dengan cara menetesi
atau merendam daun dengan iodium kemudian
menerawangnya untuk melihat perubahan warna
135
Jelaskan cara penggunaannya! pada daun. Jika terdapat warna biru kehitaman
pada daun maka daun tersebut mengandung
amilum.
Menyebutkan bahan dan cara penggunaanya
Hanya menyebutkan bahan atau cara
penggunaanya
Jawaban salah atau tidak menjawab
2
1
0
5. Andi melakukan praktikum mengenai pengaruh suhu terhadap
laju fotosintesis, dan memperoleh data sbb:
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air panas 5 7 10 7,3
Air dingin 0 4 6 3,3
Tabel ini menunjukkan jumlah gelembung yang dihasilkan
oleh Hydrilla selama 30 menit dengan suhu yang berbeda.
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Interpretasi Jawaban : Air panas menunjukkan suhu
lingkungan yang tinggi, sedangkan air dingin
menunjukkan suhu lingkungan yang rendah.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa suhu
berpengaruh terhadap laju fotosintesis, semakin
tinggi suhu lingkungan maka semakin cepat laju
fotosintesis.
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
3
2
136
hipotesisnya kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak menjawab
1
0
6. Pada saat kita berdiri di bawah pepohonan udara terasa lebih
segar dibandingkan kita berdiri jauh dari pepohonan. Apakah
kejadian tersebut terdapat hubungan dengan proses
fotosintesis? Jelaskan!
Menerapkan
konsep
Jawaban : iya, karena pepohonan menghasilkan
oksigen melalui proses fotosintesis, dan saat kita
berdiri di bawah pepohonan akan terasa segar
karena banyak oksigen yang dihasilkan oleh
pohon tersebut.
Jawaban benar, alasan benar, dan jelas
Jawaban benar tetapi alasan kurang tepat
Jawaban benar tetapi alasan salah
Jawaban salah atau tidak menjawab
3
2
1
0
7. Amati tabel di bawah ini!
Perlakuan
Jumlah gelembung pada
menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30 40 50
Berkomunikasi
0
2
4
6
Jumlah rata-rata gelembung
Air panas
Air biasa
Air dingin
137
Air panas 3 5 5 7 8 5,6
Air biasa 0 1 2 4 4 2,2
Air dingin 0 1 1 2 3 1,4
Buatlah grafik batang berdasarkan data tersebut!
Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
dan variabel Y benar, dan data di grafik
sesuai dengan data di tabel.
Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
dan variabel Y benar, tetapi data di grafik
salah atau tidak sesuai dengan data di tabel
Bentuk grafik benar, tetapi penempatan
variabel X dan variabel Y nya salah
Jawaban salah atau tidak menjawab
4
3
2
0
8. Jelaskan langkah kerja dari praktikum Sachs untuk
membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap proses
fotosintesis dengan melihat ada atau tidak adanya amilum pada
daun!
Merencanakan
percobaan
Jawaban :
Tutup sebagian daun dengan alumunium
selama 24 jam
Rebus daun dengan air mendidih
Masukkan daun ke dalam alkohol lalu
dipanaskan di atas air mendidih
Siram daun dengan air lalu tetesi larutan
138
iodium
Amati perubahan warna pada daun
Menjelaskan 5 langkah kerja dengan benar
Menjelaskan 4 langkah kerja dengan benar
Menjelaskan 3 langkah kerja dengan benar
Menjelaskan 2 langkah kerja dengan benar
Menjelaskan 1 langkah kerja dengan benar
Jawaban salah atau tidak menjawab
5
4
3
2
1
0
9. Dewi sedang melakukan uji coba mengenai pengaruh cahaya
terhadap kemampuan tumbuhan menghasilkan amilum melalui
proses fotosintesis. Berikut data yang diperoleh:
Perlakuan Daun A Daun B
Sebelum diberi iodium Hijau Hijau
Setelah diberi iodium Biru Hijau
Nb: Daun A = tidak ditutupi kertas alumunium
Daun B = ditutupi kertas alumunium
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
Interpretasi Jawaban : tumbuhan yang tidak ditutupi kertas
hitam dapat menghasilkan amilum, sedangkan
tumbuhan yang ditutupi kertas hitam tidak dapat
menghasilkan amilum. Jadi, untuk menghasilkan
amilum memerlukan cahaya melalui proses
fotosintesis
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
4
3
139
hipotesisnya kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak menjawab
2
0
10. Amati tabel berikut!
Perlakuan
Jumlah gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung 10 20 30
Air 1 3 7 3,3
Air + soda kue 3 5 8 5,3
Buatlah grafik garis dari data di atas!
Komunikasi
Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
dan variabel Y benar, dan data di grafik
sesuai dengan data di tabel.
Bentuk grafik benar, penempatan variabel X
dan variabel Y benar, tetapi data di grafik
salah atau tidak sesuai dengan data di tabel
Bentuk grafik benar, tetapi penempatan
variabel X dan variabel Y nya salah
4
3
2
0
0
5
10
10 menit 20 menit 30 menit
Air
Air+sodakue
140
Jawaban salah atau tidak menjawab
11. Seseorang akan melakukan percobaan Ingenhousz untuk
mengetahui pengaruh karbon dioksida terhadap laju
fotosintesis. Bahan apakah yang digunakan untuk
menghasilkan karbon dioksida? Jelaskan penggunaanya!
Menggunakan
alat dan bahan
Jawaban : soda kue. Sebelum Hydrilla
dimasukkan ke dalam gelas, larutkan soda kue
dengan air.
Menjelaskan cara dan penggunaan bahan
dengan benar
Jawaban salah atau tidak menjawab
1
0
12. Seseorang akan melakukan percobaan tentang pengaruh karbon
dioksida terhadap laju fotosintesis pada tumbuhan. Rumusan
masalah yang dibuat adalah Apakah karbon dioksida
berpengaruh terhadap laju fotosintesis? Buatlah hipotesis dari
permasalahan tersebut!
Membuat
hipotesis
Jawaban : Iya, suhu berpengaruh terhadap laju
forosintesis
Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
variabel dengan benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya menyebutkan 2
variabel dengan benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi hipotesisnya hanya
menyebutkan 1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi hipotesisnya salah atau
4
3
2
1
141
variabel yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak menjawab
0
13. Amatilah gambar berikut!
Mengapa terjadi perbedaan warna pada daun tersebut?
Jelaskan!
Observasi Jawaban : bagian daun yang ditutupi kertas
timah tidak terkena cahaya sehingga tidak dapat
menghasilkan amilum, sedangkan daun yang
tidak ditutup kertas timah terkena cahaya
sehingga dapat menghasilkan amilum.
Jawaban dan alasan benar
Jawaban benar tetapi alasan salah atau tanpa
alasan
Jawaban salah
2
1
0
14. Jamur merupakan jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil,
sedangkan klorofil merupakan bahan utama dalam proses
fotosintesis. Apakah jamur dapat melakukan fotosintesis?
Jelaskan!
Menerapkan
konsep
Jawaban : jamur tidak dapat melakukan
fotosintesis karena jamur tidak memliki klorofil,
sedangkan klorofil berfungsi sebagai penangkap
gelombang cahaya dan bertugas untuk
menggabungkan air dengan karbon dioksida
yang akan menghasilkan amilum. Tetapi jamur
tetap mendapatkan nutrisi dengan cara mengisap
142
nutrisi dari makhluk hidup lain (parasit)
Jawaban benar, alasan benar, dan jelas
Jawaban benar tetapi alasannya kurang tepat
Jawaban benar tetapi alasan salah
Jawaban salah atau tidak menjawab
3
2
1
0
15. Sebutkan variabel bebas, variabel kontrol, dan varibel terikat
pada praktikum Sachs!
Merancang
percobaan
Jawaban :
Variabel bebas : cahaya
Variabel kontrol : air, karbon dioksida, jenis
tumbuhan, suhu
Variabel terikat : ada atau tidak adanya amilum
Menjawab ketiga variabel dengan benar
Menjawab dua variabel dengan benar
Menjawab satu variabel dengan benar
Jawaban salah atau tidak menjawab
3
2
1
0
16. Di sekolah, Inggrid dan teman-temannya sedang praktikum
mengenai pengaruh suhu dan karbon dioksida terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla. Berikut adalah hasil yang
didapat:
Interpretasi Jawaban : Semakin tinggi suhu di lingkungan
tumbuhan maka semakin cepat laju
fotosintesisnya, dan semakin tinggi kandungan
karbon dioksida di lingkungan tumbuhan maka
143
Buatlah kesimpulan berdasarkan data di atas!
semakin cepat laju fotosintesisnya.
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
hipotesisnya kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan benar dan
dihubungkan dengan hipotesis, tetapi
hipotesisnya salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak menjawab
3
2
1
0
0
1
2
3
4
Jumlah Gelembung Gas
Es batu
Es batu + soda kue
Air panas
Air panas + soda kue
Lampiran 11
144
Data Skor Preetest Kelompok Eksperimen I
1. Banyaknya data (n) = 31
2. Data pretest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
22 22 22 24 24
25 29 31 31 31
35 35 35 37 37
37 37 41 41 41
43 47 47 47 49
49 53 53 53 53
57
3. Nilai terbesar = 57
4. Nilai terkecil = 22
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 57 – 22
= 35
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
= 6
35
= 5,83
= 6
145
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
kelas F X Fx x
2 Batas nyata
fkb fka Bawah Atas
22 – 27 6 24,5 147 600,25 21,5 27,5 31 6
28 – 33 4 30,5 122 930,25 27,5 33,5 25 10
34 – 39 7 36,5 255,5 1332,25 33,5 39,5 21 17
40 – 45 4 42,5 170 1806,25 39,5 45,5 14 21
46 – 51 5 48,5 242,5 2352,25 45,5 51,5 10 26
52 – 57 5 54,5 272,5 2970,25 51,5 57,5 5 31
Total 31
(N)
1209,5
(∑fx)
Keterangan:
f : Frekuensi yang mengandung median
x : Titik tengah
fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Keterangan:
Mx : Mean
Mx = N
fx
146
∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N : Number of cases
Mx = N
fx
= 31
5,1209
= 39,02
10. Perhitungan nilai median
Keterangan:
Mdn : Median
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N : Number of Cases
fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median
i : Panjang interval kelas
Mdn = if
fx-½N
i
b
= 67
14-15,533,5
= 33,5 + 1,29
= 34,79
11. Perhitungan nilai modus
Keterangan:
Mdn = if
fx-½N
i
b
M0 = iff
f
ba
a
147
M0 : Modus
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i : Panjang interval kelas
M0 = iff
f
ba
a
= 654
45,33
= 33,5 + 2,67
= 36,17
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD = 10,65
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 10,65
2
= 113,49
SD = STDEV ( T4 : T34 )
Lampiran 12
148
Data Skor Pretest Kelompok Eksperimen II
1. Banyaknya data (n) = 31
2. Data pretest siswa kelas eksperimen II (Inkuiri Terbimbing)
27 27 27 29 31
31 35 35 37 39
39 39 39 41 41
41 43 43 43 43
45 45 45 45 45
49 49 53 55 55
55
3. Nilai terbesar = 55
4. Nilai terkecil = 27
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 55 – 27
= 28
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
= 6
28
= 4,67
= 5
149
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
kelas F X Fx x
2 Batas nyata
fkb fka Bawah Atas
27 – 31 6 29 174 841 26,5 31,5 31 6
32 – 36 2 34 68 1156 31,5 36,5 25 8
37 – 41 8 39 312 1521 36,5 41,5 23 16
42 – 46 9 44 396 1936 41,5 46,5 15 25
47 – 51 2 49 98 2401 46,5 51,5 6 27
52 - 56 4 54 216 2916 51,5 56,5 4 31
Total 31
(N)
1264
(∑fx)
Keterangan:
f : Frekuensi yang mengandung median
x : Titik tengah
fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Keterangan:
Mx : Mean
Mx = N
fx
150
∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N : Number of cases
Mx = N
fx
= 31
1264
= 40,77
10. Perhitungan nilai median
Keterangan:
Mdn : Median
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N : Number of Cases
fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median
i : Panjang interval kelas
Mdn = if
fx-½N
i
b
= 68
15-15,536,5
= 36,5 + 0,38
= 36,88
11. Perhitungan nilai modus
Keterangan:
Mdn = if
fx-½N
i
b
M0 = iff
f
ba
a
151
M0 : Modus
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i : Panjang interval kelas
M0 = iff
f
ba
a
= 628
85,41
= 41,5 + 4,8
= 46,3
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD = 7,99
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 7,99
2
= 63,68
SD = STDEV ( T4 : T34 )
Lampiran 13
152
Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen I
1. Banyaknya data (n) = 31
2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
55 55 65 67 67
67 67 69 71 71
73 73 75 76 80
80 80 82 82 82
84 84 84 86 86
88 88 88 90 90
90
3. Nilai terbesar = 90
4. Nilai terkecil = 55
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 90 – 55
= 35
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
= 6
35
= 5,83
= 6
153
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
kelas F X Fx x
2 Batas nyata
fkb fka Bawah Atas
55 – 60 2 57,5 115 3306,25 54,5 60,5 31 2
61 – 66 1 63,5 63,5 4032,25 60,5 66,5 29 3
67 – 72 7 69,5 486,5 4830,25 66,5 72,5 28 10
73 – 78 4 75,5 302 5700,25 72,5 78,5 21 14
79 – 84 9 81,5 733,5 4442,25 78,5 84,5 17 23
85 - 90 8 87,5 700 7656,25 84,5 90,5 8 31
Total 31
(N)
2400,5
(∑fx)
Keterangan:
f : Frekuensi yang mengandung median
x : Titik tengah
fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Keterangan:
Mx : Mean
Mx = N
fx
154
∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N : Number of cases
Mx = N
fx
= 31
5,2400
= 77,44
10. Perhitungan nilai median
Keterangan:
Mdn : Median
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N : Number of Cases
fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median
i : Panjang interval kelas
Mdn = if
fx-½N
i
b
= 69
8-15,578,5
= 78,5 + 4,99
= 83,49
11. Perhitungan nilai modus
Keterangan:
Mdn = if
fx-½N
i
b
M0 = iff
f
ba
a
155
M0 : Modus
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i : Panjang interval kelas
M0 = iff
f
ba
a
= 684
45,78
= 78,5 + 1,99
= 80,49
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD = 10,17
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 10,17
2
= 103,49
SD = STDEV ( T4 : T34 )
Lampiran 14
156
Data Skor Posttest Kelompok Eksperimen II
1. Banyaknya data (n) = 31
2. Data posttest siswa kelas eksperimen I (LKS Inkuiri Terstruktur)
51 55 57 57 61
61 63 67 67 67
69 69 69 71 71
71 71 73 75 75
75 76 76 76 78
78 78 78 80 80
80
3. Nilai terbesar = 80
4. Nilai terkecil = 51
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 80 – 51
= 29
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 (1,491)
= 1 + 4,9203
= 5, 9203
= 6
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
= 6
29
= 4,83
= 5
157
8. Tabel distribusi frekuensi
Interval
kelas F X Fx x
2 Batas nyata
fkb fka Bawah Atas
51 – 55 2 53 106 2809 50,5 55,5 31 2
56 – 60 2 58 116 3364 55,5 60,5 29 4
61 – 65 3 63 189 3969 60,5 65,5 27 7
66 – 70 6 68 408 4624 65,5 70,5 24 13
71- 75 8 73 584 5329 70,5 75,5 18 21
76 – 80 10 78 780 6084 75,5 80,5 10 31
Total 31
(N)
2183
(∑fx)
Keterangan:
f : Frekuensi yang mengandung median
x : Titik tengah
fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval
dengan titik tengah
x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah
fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung
median
fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung
median
9. Perhitungan nilai mean
Rumus mean metode panjang
Keterangan:
Mx : Mean
Mx = N
fx
158
∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing
interval dengan titik tengah
N : Number of cases
Mx = N
fx
= 31
2183
= 70,42
10. Perhitungan nilai median
Keterangan:
Mdn : Median
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N : Number of Cases
fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median
fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median
i : Panjang interval kelas
Mdn = if
fx-½N
i
b
= 58
10-15,570,5
= 70,5 + 3,44
= 73,94
11. Perhitungan nilai modus
Keterangan:
Mdn = if
fx-½N
i
b
M0 = iff
f
ba
a
159
M0 : Modus
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
i : Panjang interval kelas
M0 = iff
f
ba
a
= 508
85,75
= 75,5 + 5
= 80,5
12. Standar deviasi dengan Microsoft Excel
SD = 8,16
13. Varians (S2)
S2
= SD2
= 8,16
2
= 66,63
SD = STDEV ( T4 : T34 )
160
Analisis Presentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen I
Aspek/No.Soal Observasi %
Membuat
Hipotesis %
Merencanakan
Percobaan %
Menggunakan
Alat dan
Bahan % Interpretasi
%
Penerapan
Konsep % Komunikasi
%
Nama 1 13 2 12 3 8 15 4 11 5 9 16 6 14 7 10
A 2 1 75 2 1 37.5 2 0 3 38.46 1 0 33.33 1 1 1 33.33 0 1 16.67 3 2 62.5
B 1 0 25 1 1 25 2 2 3 53.85 1 0 33.33 1 1 1 33.33 0 1 16.67 3 0 37.5
C 2 1 75 0 1 12.5 3 2 3 61.54 1 0 33.33 1 2 0 33.33 1 1 33.33 1 0 12.5
D 1 0 25 2 1 37.5 3 3 3 69.23 1 0 33.33 1 1 0 22.22 0 1 16.67 1 0 12.5
E 2 1 75 1 3 50 3 0 3 46.15 1 1 66.67 1 1 1 33.33 2 1 50.00 3 3 75
F 1 0 25 2 3 62.5 0 3 0 23.08 1 0 33.33 1 0 1 22.22 0 1 16.67 0 0 0
G 1 1 50 1 0 12.5 3 3 2 61.54 1 0 33.33 1 1 0 22.22 0 1 16.67 1 0 12.5
H 1 1 50 2 1 37.5 2 2 0 30.77 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 0 33.33 0 0 0
I 2 1 75 1 1 25 3 2 3 61.54 1 1 66.67 0 1 0 11.11 1 1 33.33 2 1 37.5
J 2 1 75 1 1 25 2 3 3 61.54 1 1 66.67 1 2 1 44.44 2 1 50.00 1 1 25
K 1 1 50 1 0 12.5 3 0 2 38.46 1 0 33.33 0 0 0 0.00 1 1 33.33 3 2 62.5
L 1 1 50 2 1 37.5 4 3 3 76.92 1 1 66.67 1 1 1 33.33 1 1 33.33 1 1 25
M 2 1 75 2 1 37.5 3 3 2 61.54 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 1 50.00 2 2 50
N 1 1 50 3 3 75 4 0 3 53.85 1 1 66.67 1 1 1 33.33 3 1 66.67 3 2 62.5
O 2 1 75 3 1 50 3 3 2 61.54 1 1 66.67 1 2 0 33.33 2 1 50.00 2 2 50
P 2 1 75 1 0 12.5 0 0 0 0.00 1 0 33.33 0 0 0 0.00 0 1 16.67 3 2 62.5
Q 1 1 50 2 1 37.5 3 3 1 53.85 1 1 66.67 1 1 1 33.33 2 1 50.00 1 1 25
R 0 1 25 2 1 37.5 4 3 3 76.92 1 1 66.67 2 1 1 44.44 3 1 66.67 2 1 37.5
S 2 1 75 1 1 25 3 3 3 69.23 1 0 33.33 1 2 1 44.44 2 1 50.00 2 0 25
Lampiran 15
161
T 1 1 50 1 1 25 0 0 0 0.00 0 0 0.00 1 0 0 11.11 2 1 50.00 2 2 50
U 2 1 75 1 1 25 2 2 2 46.15 1 1 66.67 1 1 2 44.44 1 1 33.33 1 1 25
V 2 1 75 1 1 25 2 3 1 46.15 1 0 33.33 1 1 2 44.44 1 1 33.33 0 0 0
W 2 1 75 1 1 25 3 0 2 38.46 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 1 33.33 0 0 0
X 0 1 25 1 1 25 0 0 0 0.00 0 0 0.00 1 2 1 44.44 1 1 33.33 2 0 25
Y 1 1 50 1 1 25 0 0 0 0.00 0 1 33.33 1 1 1 33.33 1 1 33.33 2 0 25
Z 2 1 75 1 0 12.5 3 3 3 69.23 1 0 33.33 1 1 0 22.22 1 1 33.33 1 0 12.5
AA 1 1 50 1 0 12.5 2 0 0 15.38 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 1 33.33 0 0 0
BB 2 1 75 1 1 25 2 2 2 46.15 1 0 33.33 1 1 0 22.22 1 1 33.33 1 2 37.5
CC 2 1 75 1 0 12.5 3 2 3 61.54 1 0 33.33 1 2 1 44.44 1 0 16.67 1 0 12.5
DD 2 1 75 2 1 37.5 3 3 3 69.23 1 1 66.67 1 1 2 44.44 1 1 33.33 3 1 50
EE 2 1 75 2 1 37.5 3 2 3 61.54 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 2 50.00 3 1 50
Rerata : 59.68
30.24
46.90
41.94
30.82
36.02
31.05
162
Analisis Persentase Aspek KPS Pretest Kelompok Eksperimen II
Aspek/No.Soal Observasi %
Membuat
Hipotesis %
Merencanakan
Percobaan %
Menggunakan
Alat dan
Bahan % Interpretasi
%
Penerapan
Konsep % Komunikasi
%
Nama 1 13 2 12 3 8 15 4 11 5 9 16 6 14 7 10
A 2 1 75 1 3 50 4 2 2 61.54 0 0 0 1 1 3 55.56 1 1 33.33 3 2 62.5
B 1 1 50 1 1 25 4 4 3 84.62 2 0 66.67 1 1 1 33.33 2 1 50 3 2 62.5
C 1 1 50 1 1 25 3 3 1 53.85 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 1 33.33 2 3 62.5
D 1 1 50 1 1 25 3 2 2 53.85 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 1 50 2 3 62.5
E 0 1 25 1 1 25 2 0 3 38.46 0 0 0 1 1 0 22.22 2 1 50 1 2 37.5
F 1 1 50 1 1 25 4 2 2 61.54 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 1 50 2 2 50
G 1 1 50 1 1 25 3 0 3 46.15 0 1 33.33 1 1 1 33.33 2 2 66.67 2 3 62.5
H 1 1 50 1 2 37.5 1 0 0 7.692 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 1 33.33 1 1 25
I 1 1 50 1 1 25 4 0 3 53.85 2 1 100 1 1 1 33.33 1 1 33.33 1 1 25
J 1 1 50 1 1 25 3 1 2 46.15 2 1 100 1 1 1 33.33 2 1 50 2 2 50
K 1 1 50 1 1 25 3 2 2 53.85 0 1 33.33 1 1 2 44.44 2 0 33.33 1 1 25
L 1 0 25 1 0 12.5 3 1 1 38.46 2 1 100 1 1 1 33.33 1 1 33.33 0 0 0
M 1 1 50 1 1 25 2 2 3 53.85 2 0 66.67 1 1 0 22.22 1 1 33.33 3 3 75
N 1 1 50 1 1 25 4 1 3 61.54 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 2 50 1 1 25
O 1 1 50 1 1 25 3 2 1 46.15 2 0 66.67 1 1 1 33.33 1 0 16.67 1 3 50
P 1 1 50 1 1 25 2 0 1 23.08 1 1 66.67 1 1 2 44.44 1 2 50 1 1 25
Q 2 1 75 1 0 12.5 0 0 2 15.38 0 0 0 1 1 1 33.33 2 1 50 2 0 25
R 1 1 50 1 1 25 3 1 3 53.85 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 2 50 2 2 50
Lampiran 16
163
S 1 1 50 1 1 25 3 1 2 46.15 1 0 33.33 1 1 1 33.33 1 0 16.67 2 1 37.5
T 2 1 75 2 1 37.5 3 1 3 53.85 1 0 33.33 1 2 1 44.44 1 2 50 2 2 50
U 2 1 75 2 3 62.5 3 1 2 46.15 1 0 33.33 1 1 2 44.44 3 1 66.67 2 3 62.5
V 1 1 50 1 2 37.5 2 1 2 38.46 2 0 66.67 1 1 1 33.33 0 1 16.67 3 3 75
W 1 1 50 1 0 12.5 2 2 2 46.15 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 1 50 3 3 75
X 1 1 50 1 1 25 2 0 2 30.77 1 1 66.67 1 1 1 33.33 1 2 50 2 3 62.5
Y 1 1 50 1 1 25 3 1 3 53.85 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 0 33.33 2 1 37.5
Z 1 1 50 1 1 25 3 0 3 46.15 2 1 100 0 1 1 22.22 1 2 50 2 0 25
AA 1 1 50 1 1 25 2 0 2 30.77 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 1 50 1 0 12.5
BB 2 1 75 1 1 25 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 22.22 2 1 50 2 2 50
CC 2 1 75 1 2 37.5 4 2 2 61.54 2 1 100 1 1 1 33.33 2 1 50 2 3 62.5
DD 1 1 50 1 1 25 2 2 1 38.46 1 0 33.33 1 1 2 44.44 1 0 16.67 1 3 50
EE 1 1 50 2 1 37.5 3 1 3 53.85 1 0 33.33 1 1 2 44.44 2 1 50 3 2 62.5
Rerata : 53.23
27.82
45.16
46.24
34.77
42.47
46.37
164
Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen I
Aspek/No.Soal Observasi %
Membuat
Hipotesis %
Merencanakan
Percobaan %
Menggunakan
Alat dan
Bahan % Interpretasi
%
Penerapan
Konsep % Komunikasi
%
Nama 1 13 2 12 3 8 15 4 11 5 9 16 6 14 7 10
A 2 2 100 3 4 87.5 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 1 3 55.56 3 3 100 4 2 75
B 2 1 75 2 0 25 3 2 3 61.54 1 0 33.33 2 1 2 55.56 2 0 33.33 4 3 87.5
C 2 2 100 3 1 50 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 1 3 66.67 3 3 100 2 1 37.5
D 2 2 100 2 2 50 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 0 44.44 3 3 100 2 1 37.5
E 2 0 50 1 3 50 4 0 3 53.85 1 1 66.67 1 1 2 44.44 2 1 50 3 3 75
F 2 2 100 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 2 66.67 3 3 100 3 4 87.5
G 2 2 100 3 4 87.5 5 5 3 100 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 4 1 62.5
H 2 2 100 4 4 100 5 3 3 84.62 1 1 66.67 2 1 3 66.67 3 3 100 3 2 62.5
I 2 2 100 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 4 3 87.5
J 2 2 100 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 2 66.67 3 3 100 4 1 62.5
K 2 2 100 3 4 87.5 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 3 2 62.5
L 2 2 100 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 4 3 87.5
M 2 2 100 3 4 87.5 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 4 4 100
N 2 2 100 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 1 3 66.67 3 3 100 4 3 87.5
O 2 2 100 3 4 87.5 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 3 3 75
P 2 1 75 3 4 87.5 4 4 3 84.62 0 1 33.33 1 1 3 55.56 3 1 66.67 3 0 37.5
Q 2 1 75 3 2 62.5 4 4 2 76.92 1 1 66.67 2 1 3 66.67 2 3 83.33 2 1 37.5
R 2 1 75 4 4 100 4 4 3 84.62 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 2 83.33 4 3 87.5
S 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 3 100 4 3 87.5
Lampiran 17
165
T 2 1 75 3 4 87.5 3 4 3 76.92 1 1 66.67 2 1 3 66.67 2 2 66.67 2 3 62.5
U 2 1 75 4 3 87.5 4 3 2 69.23 1 1 66.67 2 1 2 55.56 3 3 100 2 0 25
V 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 2 1 3 66.67 3 3 100 3 1 50
W 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 1 3 55.56 2 3 83.33 4 3 87.5
X 2 1 75 3 4 87.5 3 4 3 76.92 1 1 66.67 2 2 3 77.78 3 2 83.33 4 3 87.5
Y 2 1 75 3 2 62.5 4 4 0 61.54 1 1 66.67 2 1 2 55.56 3 3 100 2 2 50
Z 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 1 3 55.56 2 3 83.33 2 2 50
AA 2 1 75 3 4 87.5 3 4 3 76.92 1 1 66.67 1 1 2 44.44 2 3 83.33 2 1 37.5
BB 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 2 3 66.67 2 2 66.67 3 3 75
CC 2 0 50 3 4 87.5 3 4 3 76.92 1 1 66.67 1 1 3 55.56 2 3 83.33 3 1 50
DD 2 1 75 4 2 75 4 4 3 84.62 1 1 66.67 1 1 3 55.56 1 3 66.67 4 1 62.5
EE 2 2 100 3 4 87.5 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 1 3 55.56 1 2 50 3 2 62.5
Rerata : 84.68
84.68
85.11
64.52
64.16
86.56
65.73
166
Analisis Persentase Aspek KPS Posttest Kelompok Eksperimen II
Aspek/No.Soal Observasi %
Membuat
Hipotesis %
Merencanakan
Percobaan %
Menggunakan
Alat dan
Bahan % Interpretasi
%
Penerapan
Konsep % Komunikasi
%
Nama 1 13 2 12 3 8 15 4 11 5 9 16 6 14 7 10
A 2 2 100 1 3 50 4 3 2 69.23 0 1 33.33 1 2 3 66.67 1 2 50 4 3 87.5
B 1 1 50 1 1 25 4 5 3 92.31 2 1 100 1 2 1 44.44 2 2 66.67 4 4 100
C 1 1 50 1 1 25 4 4 1 69.23 2 1 100 2 1 2 55.56 1 2 50 3 4 87.5
D 2 2 100 4 4 100 4 4 3 84.62 1 1 66.67 2 1 1 44.44 2 2 66.67 3 3 75
E 2 0 50 3 4 87.5 3 3 3 69.23 1 1 66.67 3 3 3 100 2 2 66.67 3 2 62.5
F 2 1 75 4 3 87.5 4 2 2 61.54 2 1 100 2 2 2 66.67 3 2 83.33 4 4 100
G 2 1 75 3 4 87.5 3 3 3 69.23 2 1 100 3 3 3 100 2 2 66.67 3 3 75
H 2 1 75 3 2 62.5 4 2 2 61.54 2 1 100 3 3 3 100 2 3 83.33 2 1 37.5
I 1 2 75 4 4 100 5 3 3 84.62 2 1 100 1 0 1 22.22 2 2 66.67 4 3 87.5
J 1 1 50 1 1 25 5 4 3 92.31 2 1 100 1 2 3 66.67 1 2 50 3 1 50
K 1 1 50 4 1 62.5 4 4 2 76.92 1 0 33.33 1 1 1 33.33 2 2 66.67 3 1 50
L 1 0 25 4 1 62.5 5 3 2 76.92 1 1 66.67 1 1 3 55.56 1 2 50 1 1 25
M 2 2 100 4 4 100 4 4 3 84.62 2 1 100 1 1 1 33.33 2 3 83.33 4 3 87.5
N 1 1 50 4 4 100 5 4 3 92.31 2 1 100 1 1 1 33.33 2 2 66.67 4 3 87.5
O 1 1 50 3 2 62.5 3 3 2 61.54 2 1 100 3 3 3 100 1 2 50 3 3 75
P 2 1 75 3 4 87.5 3 3 1 53.85 2 1 100 1 1 2 44.44 2 2 66.67 3 3 75
Q 2 1 75 1 1 25 4 2 2 61.54 2 1 100 2 1 1 44.44 2 2 66.67 2 0 25
R 2 1 75 1 4 62.5 4 4 3 84.62 1 1 66.67 1 1 1 33.33 2 2 66.67 3 3 75
S 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 2 1 100 1 1 1 33.33 2 2 66.67 4 3 87.5
Lampiran 18
167
T 2 2 100 3 3 75 3 3 3 69.23 1 0 33.33 3 3 3 100 2 3 83.33 3 4 87.5
U 1 1 50 4 4 100 3 1 2 46.15 1 1 66.67 1 1 3 55.56 3 2 83.33 4 3 87.5
V 1 1 50 1 4 62.5 4 4 2 76.92 2 1 100 2 1 1 44.44 3 2 83.33 4 4 100
W 1 1 50 1 1 25 5 4 3 92.31 2 0 66.67 1 1 1 33.33 1 2 50 4 3 87.5
X 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 1 1 66.67 1 1 1 33.33 2 2 66.67 4 3 87.5
Y 2 1 75 4 4 100 5 4 3 92.31 2 1 100 1 1 1 33.33 2 2 66.67 4 3 87.5
Z 1 1 50 4 4 100 4 3 3 76.92 2 1 100 0 1 1 22.22 2 3 83.33 3 3 75
AA 2 1 75 3 3 75 4 3 2 69.23 2 1 100 3 3 3 100 2 0 33.33 3 3 75
BB 2 2 100 2 1 37.5 3 3 2 61.54 2 1 100 3 3 3 100 3 1 66.67 3 2 62.5
CC 2 2 100 3 4 87.5 4 5 2 84.62 1 1 66.67 2 2 1 55.56 2 2 66.67 3 4 87.5
DD 1 1 50 1 1 25 4 4 1 69.23 2 1 100 1 1 3 55.56 2 2 66.67 1 3 50
EE 1 1 50 2 2 50 3 3 3 69.23 1 0 33.33 3 3 3 100 2 2 66.67 4 2 75
Rerata : 67.74
69.35
75.43
82.8
58.42
66.13
74.6
Lampiran 19
168
Analisis N-gain
1. KPS Kelompok Eksperimen I
KPS Pretest Postest N-gain Kategori
Observasi 59.68 84.68 0.62 sedang
Berhipotesis 30.24 84.68 0.78 tinggi
Merencanakan Percobaan 46.9 85.11 0.72 tinggi
Menggunakan Alat dan Bahan 41.94 64.52 0.39 sedang
Interpretasi Data 30.82 64.16 0.48 sedang
Menerapkan Konsep 36.02 86.56 0.79 tinggi
Berkomunikasi 31.05 65.73 0.50 sedang
Rata2 0.61 sedang
2. KPS Kelompok Eksperimen II
KPS Pretest Postest N-gain Kategori
Observasi 53.23 67.74 0.31 sedang
Berhipotesis 27.82 69.35 0.58 sedang
Merencanakan Percobaan 45.16 75.43 0.55 sedang
Menggunakan Alat dan Bahan 46.24 82.8 0.68 sedang
Interpretasi Data 34.77 58.42 0.36 sedang
Menerapkan Konsep 42.47 66.13 0.41 sedang
Berkomunikasi 46.36 74.6 0.53 sedang
Rata2 0.49 sedang
Lampiran 20
169
Rubrik LKS Inkuiri Terstruktur
A. Praktikum Sachs
Tahapan Jawaban Kriteria Skor
Membuat
hipotesis
Tumbuhan tidak menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Merancang
percobaan
1. Amilum
2. Cahaya
3. Daun/klorofil
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Mengumpulkan
dan
menganalisis
Perlakuan Daun A Daun B
Keadaan
mula-mula
Hijau,
segar
Hijau,
segar
Direbus
dalam air
Hijau,
layu
Hijau,
layu
Direndam
alkohol
panas
Hijau
pucat,
layu
Hijau
pucat,
layu
Ditetesi
larutan
iodium
Ada
bercak
biru
Tidak ada
bercak
biru
4 kolom tabel terisi benar
3 kolom tabel terisi benar
2 kolom tabel terisi benar
1 kolom tabel terisi benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
1. Agar daun tidak terkena cahaya
2. Untuk menghilangkan klorofil
3. Untuk mengetahui ada atau tidak
adanya amilum pada daun
4. Faktor cahaya. Cahaya merupakan
faktor yang mempengaruhi proses
fotosintesis, karena cahaya
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
170
berfungsi untuk mengaktifkan
klorofil, dan di dalam klorofil
inilah terjadi penggabungan air
dan karbon dioksida yang
mengahasilkan amilum
5. Iya terdapat hubungan antara
transfer energi dengan proses
fotosintesis. Fotosintesis
merupakan transfer energy dari
matahari ke tumbuhan, lalu
tumbuhan dikonsumsi oleh hewan
atau manusia merupakan transfer
energy dari tumbuhan ke hewan
atau manusia. Dapat disimpulkan
bahwa proses fotosintesis
merupakan pelopor adanya
transfer energi dalam suatu
ekosistem
Membuat
kesimpulan
Tumbuhan yang mendapat cahaya
akan menghasilkan amilum,
sedangkan tumbuhan yang tidak
mendapat cahaya tidak dapat
menghasilkan amilum. Hal ini
dikarenakan fungsi cahaya untuk
mengaktifkan klorofil dan di dalam
klorofil inilah terjadi penggabungan
air dengan karbon dioksida dan
membentuk amilum. Jadi, untuk
menghasilkan amilum dalam proses
fotosintesis, tumbuhan memerlukan
cahaya.
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Skor total 19
171
B. Praktikum Ingenhouzs
Tahapan Jawaban Kriteria Skor
Membuat
hipotesis
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Merancang
percobaan
1. Gelembung gas atau oksigen
2. Suhu dan karbon dioksida
3. Tanaman air,cahaya
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Mengumpulkan
dan
menganalisis Perlakuan
Jumlah
gelembung
pada menit ke-
Jumlah
rata-rata
gelembung
10 20 30
Air 0 2 4 2
Air+soda
kue
2 4 5 3,6
Air panas 0 2 3 1,6
Air
panas+soda
kue
1 3 3 2,3
4 kolom tabel terisi benar
3 kolom tabel terisi benar
2 kolom tabel terisi benar
1 kolom tabel terisi benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
1. Untuk membedakan suhu. Es batu untuk
menciptakan suhu rendah, sedangkan air
panas untuk menciptakan suhu tinggi
2. Untuk meningkatkan kadar karbon
dioksida pada air
3. Air + soda kue
4. Air panas
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
172
5. Membuat
kesimpulan
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi
suhu di lingkungan tumbuhan maka
semakin cepat laju fotosintesisnya, dan
semakin tinggi kandungan karbon dioksida
di lingkungan tumbuhan maka semakin
cepat laju fotosintesisnya.
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Skor total 19
0
1
2
3
4Air
Air + sodakueAir panas
Air panas+soda kue
173
Rubrik LKS Inkuiri Terbimbing
C. Praktikum Sachs
Tahapan Jawaban Kriteria Skor
Membuat
hipotesis
Tumbuhan tidak menghasilkan
amilum jika tidak ada cahaya Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Merancang
percobaan
4. Amilum
5. Cahaya
6. Daun/klorofil
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Alat :
1. Kertas alumunium
2. Kaleng
3. Tutup toples bening
4. Pinset
5. Lilin
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
Bahan :
1. Daun
2. Air
3. Alkohol
4. Larutan iodium
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
1. Siapkan dua helai daun, salah satu
daun ditutupi dengan kertas
alumunium
2. Rebus kedua daun ke dalam air
mendidih
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
5
4
3
2
1
174
3. Rebus kedua daun ke dalam
alkohol panas
4. Tetesi kedua daun dengan
betadine
5. Amati perubahan warna pada
kedua daun
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
0
Mengumpulkan
dan
menganalisis
Perlakuan Daun A Daun B
Keadaan
mula-mula
Hijau,
segar
Hijau,
segar
Direbus
dalam air
Hijau,
layu
Hijau,
layu
Direndam
alkohol
panas
Hijau
pucat,
layu
Hijau
pucat,
layu
Ditetesi
larutan
iodium
Ada
bercak
biru
Tidak ada
bercak
biru
4 kolom tabel terisi benar
3 kolom tabel terisi benar
2 kolom tabel terisi benar
1 kolom tabel terisi benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Membuat
kesimpulan
Tumbuhan yang mendapat cahaya
akan menghasilkan amilum,
sedangkan tumbuhan yang tidak
mendapat cahaya tidak dapat
menghasilkan amilum. Hal ini
dikarenakan fungsi cahaya untuk
mengaktifkan klorofil dan di dalam
klorofil inilah terjadi penggabungan
air dengan karbon dioksida dan
membentuk amilum. Jadi, untuk
menghasilkan amilum dalam proses
fotosintesis, tumbuhan memerlukan
cahaya.
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Skor total 28
175
D. Praktikum Ingenhouzs
Tahapan Jawaban Kriteria Skor
Membuat
hipotesis
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, dan hubungan kedua
variabel tersebut benar
Jawaban benar, hipotesisnya
menyebutkan 2 variabel dengan
benar, tetapi hubungan kedua
variabel tersebut salah
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya hanya menyebutkan
1 varibel yang benar
Jawaban benar tetapi
hipotesisnya salah atau variabel
yang disebutkan salah
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Merancang
percobaan
4. Gelembung gas atau oksigen
5. Suhu dan karbon dioksida
6. Tanaman air,cahaya
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Alat :
1. Gelas
2. Corong
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
2
1
0
Bahan :
1. Hydrilla verticillat
2. Air
3. Air panas
4. Soda kue
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
4
3
2
1
0
Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
1. Siapkan 4 gelas dengan berisi air,
air+soda kue, air panas, dan air
panas+soda kue
2. Taruh Hydrilla verticillat ke dalam gelas
3. Tutup dengan corong
4. Taruh di tempat yang terkena cahaya
matahari langsung
5. Amati gelembung yang dikeluarkan oleh
Hydrilla verticillat
5 jawaban benar
4 jawaban benar
3 jawaban benar
2 jawaban benar
1 jawaban benar
Jawaban benar atau tidak
menjawab
5
4
3
2
1
0
Mengumpulkan
dan Perlakuan
Jumlah
gelembung
Jumlah
rata-rata 4 kolom tabel terisi benar
3 kolom tabel terisi benar
4
3
176
menganalisis pada menit ke- gelembung
10 20 30
Air 0 2 4 2
Air+soda
kue
2 4 5 3,6
Air panas 0 2 3 1,6
Air
panas+soda
kue
1 3 3 2,3
2 kolom tabel terisi benar
1 kolom tabel terisi benar
Jawaban salah atau tidak
menjawab
2
1
0
Membuat
kesimpulan
Suhu dan karbon dioksida berpengaruh
terhadap laju fotosintesis. Semakin tinggi
suhu di lingkungan tumbuhan maka
semakin cepat laju fotosintesisnya, dan
semakin tinggi kandungan karbon dioksida
di lingkungan tumbuhan maka semakin
cepat laju fotosintesisnya.
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis yang benar
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
kurang tepat
Menjelaskan hasil data dengan
benar dan dihubungkan dengan
hipotesis, tetapi hipotesisnya
salah atau tanpa hipotesis
Jawaban salah atau tidak
menjawab
3
2
1
0
Skor total 25
177
Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelompok Eksperimen I
Tahapan
Praktikum Sachs Rerata
Praktikum Ingenhousz Rerata
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Membuat hipotesis 4 4 4 4 4 4 100 4 4 4 4 4 4 100
Merancang percobaan 3 3 3 3 3 3 100 3 3 3 3 3 3 100
Mengumpulkan dan menganalisis 8 9 9 9 9 9 98 9 6 6 6 6 6 72
Membuat kesimpulan 2 2 2 2 3 2 72 2 3 3 3 3 3 94
Nilai 89.5 94.7 94.7 94.7 100.0 94.7
94.7 84.2 84.2 84.2 84.2 84.2
Kelompok Eksperimen II
Tahapan
Praktikum Sachs Rerata
Praktikum Ingenhousz Rerata
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Membuat hipotesis 4 4 4 1 4 4 88 4 4 4 4 4 4 100
Merancang percobaan 9 9 8 9 11 12 81 8 8 9 7 9 9 93
Melakukan percobaan 4 4 4 4 4 5 83 5 5 5 5 5 5 100
Mengumpulkan dan menganalisis 4 4 4 4 3 4 96 4 4 2 2 4 4 83
Membuat kesimpulan 2 2 2 2 2 3 72 2 2 2 2 2 3 72
Nilai 82.1 82.1 78.6 71.4 85.7 100.0
92.0 92.0 88.0 80.0 96.0 100.0
Lampiran 21
Lampiran 22
178
Hasil Observasi
Kelompok Eksperimen I
Aspek KPS
Pertemuan I Jumlah Nilai
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Observasi 2 2 4 2 3 2 15 62.5
Membuat hipotesis 2 2 2 2 2 1 11 91.67
Merencanakan percobaan 1 2 1 2 2 1 9 75
Menggunakan alat dan bahan 3 4 4 2 3 4 20 66.67
Interpretasi 1 1 1 1 1 1 6 100
Penerapan konsep 0 1 1 1 1 0 4 66.67
Komunikasi 1 1 2 2 2 2 10 83.33
Jumlah 10 13 15 12 14 11
77.98
Nilai 58.82 76.47 88.24 70.59 82.35 64.71
Aspek KPS
Pertemuan II Jumlah Nilai
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Observasi 2 1 2 1 1 2 9 75
Membuat hipotesis 2 2 2 2 2 2 12 100
Merencanakan percobaan 2 2 2 1 2 2 11 91.67
Menggunakan alat dan bahan 3 4 4 5 5 4 25 83.33
Interpretasi 1 1 1 1 1 1 6 100
Penerapan konsep 1 1 1 1 1 1 6 100
Komunikasi 3 3 3 2 2 3 16 88.89
Jumlah 14 14 15 13 14 15
91.27
Nilai 87.5 87.5 93.75 81.25 87.5 93.75
179
Kelompok Eksperimen II
Aspek KPS
Pertemuan I Jumlah Nilai
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Observasi 4 4 4 4 4 3 23 95.83
Membuat hipotesis 2 1 1 1 2 2 9 75
Merencanakan percobaan 1 1 1 1 2 2 8 66.67
Menggunakan alat dan
bahan 3 2 2 4 3 4 18 75
Interpretasi 1 1 1 1 1 1 6 100
Penerapan konsep 0 0 0 1 1 1 3 50
Komunikasi 1 1 2 1 2 2 9 75
Jumlah 12 10 11 13 15 15
76.79
Nilai 70.59 58.82 64.71 76.47 88.24 88.24
Aspek KPS
Pertemuan II Jumlah Nilai
Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6
Observasi 2 2 2 1 2 2 11 91.67
Membuat hipotesis 2 2 2 2 2 2 12 100
Merencanakan percobaan 2 2 2 2 2 2 12 100
Menggunakan alat dan
bahan 4 5 5 5 4 5 28 93.33
Interpretasi 1 1 1 1 1 1 6 100
Penerapan konsep 0 0 1 1 1 1 4 66.67
Komunikasi 3 2 2 2 3 3 15 83.33
Jumlah 14 14 15 14 15 16
90.71
Nilai 87.5 87.5 93.75 87.5 93.75 100
Lampiran 23
180
UJI NORMALITAS
1. Data Pretest Kelompok Eksperimen I
No. Xi Xi-mean Zi Luas Zi Fzi Fsi [Fzi-Fsi]
1 22 -17.02 -1.60 0.4452 0.0548 0.0323 0.0225
2 22 -17.02 -1.60 0.4452 0.0548 0.0645 0.0097
3 22 -17.02 -1.60 0.4452 0.0548 0.0968 0.0420
4 24 -15.02 -1.41 0.4207 0.0793 0.1290 0.0497
5 24 -15.02 -1.41 0.4207 0.0793 0.1613 0.0820
6 25 -14.02 -1.32 0.4066 0.0934 0.1935 0.1001
7 29 -10.02 -0.94 0.3264 0.1736 0.2258 0.0522
8 31 -8.02 -0.75 0.2734 0.2266 0.2581 0.0315
9 31 -8.02 -0.75 0.2734 0.2266 0.2903 0.0637
10 31 -8.02 -0.75 0.2734 0.2266 0.3226 0.0960
11 35 -4.02 -0.38 0.148 0.352 0.3548 0.0028
12 35 -4.02 -0.38 0.148 0.352 0.3871 0.0351
13 35 -4.02 -0.38 0.148 0.352 0.4194 0.0674
14 37 -2.02 -0.19 0.0754 0.4246 0.4516 0.0270
15 37 -2.02 -0.19 0.0754 0.4246 0.4839 0.0593
16 37 -2.02 -0.19 0.0754 0.4246 0.5161 0.0915
17 37 -2.02 -0.19 0.0754 0.4246 0.5484 0.1238
18 41 1.98 0.19 0.0754 0.5754 0.5806 0.0052
19 41 1.98 0.19 0.0754 0.5754 0.6129 0.0375
20 41 1.98 0.19 0.0754 0.5754 0.6452 0.0698
21 43 3.98 0.37 0.1443 0.6443 0.6774 0.0331
22 47 7.98 0.75 0.2734 0.7734 0.7097 0.0637
23 47 7.98 0.75 0.2734 0.7734 0.7419 0.0315
24 47 7.98 0.75 0.2734 0.7734 0.7742 0.0008
25 49 9.98 0.94 0.3264 0.8264 0.8065 0.0199
26 49 9.98 0.94 0.3264 0.8264 0.8387 0.0123
27 53 13.98 1.31 0.4049 0.9049 0.8710 0.0339
28 53 13.98 1.31 0.4049 0.9049 0.9032 0.0017
29 53 13.98 1.31 0.4049 0.9049 0.9355 0.0306
30 53 13.98 1.31 0.4049 0.9049 0.9677 0.0628
31 57 17.98 1.69 0.4545 0.9545 1.0000 0.0455
181
L hitung : 0.1238
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1238 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen I berdistribusi normal
2. Data Pretest Kelompok Eksperimen II
No. Xi Xi-mean Zi Luas Zi Fzi Fsi [Fzi-Fsi]
1 27 -13.77 -1.72 0.4573 0.0427 0.0323 0.0104
2 27 -13.77 -1.72 0.4573 0.0427 0.0645 0.0218
3 27 -13.77 -1.72 0.4573 0.0427 0.0968 0.0541
4 29 -11.77 -1.47 0.4292 0.0708 0.1290 0.0582
5 31 -9.77 -1.22 0.3888 0.1112 0.1613 0.0501
6 31 -9.77 -1.22 0.3888 0.1112 0.1935 0.0823
7 35 -5.77 -0.72 0.2642 0.2358 0.2258 0.0100
8 35 -5.77 -0.72 0.2642 0.2358 0.2581 0.0223
9 37 -3.77 -0.47 0.1808 0.3192 0.2903 0.0289
10 39 -1.77 -0.22 0.0871 0.4129 0.3226 0.0903
11 39 -1.77 -0.22 0.0871 0.4129 0.3548 0.0581
12 39 -1.77 -0.22 0.0871 0.4129 0.3871 0.0258
13 39 -1.77 -0.22 0.0871 0.4129 0.4194 0.0065
14 41 0.23 0.03 0.012 0.512 0.4516 0.0604
15 41 0.23 0.03 0.012 0.512 0.4839 0.0281
16 41 0.23 0.03 0.012 0.512 0.5161 0.0041
17 43 2.23 0.28 0.1103 0.6103 0.5484 0.0619
18 43 2.23 0.28 0.1103 0.6103 0.5806 0.0297
19 43 2.23 0.28 0.1103 0.6103 0.6129 0.0026
20 43 2.23 0.28 0.1103 0.6103 0.6452 0.0349
21 45 4.23 0.53 0.2019 0.7019 0.6774 0.0245
22 45 4.23 0.53 0.2019 0.7019 0.7097 0.0078
23 45 4.23 0.53 0.2019 0.7019 0.7419 0.0400
24 45 4.23 0.53 0.2019 0.7019 0.7742 0.0723
25 45 4.23 0.53 0.2019 0.7019 0.8065 0.1046
26 49 8.23 1.03 0.3485 0.8485 0.8387 0.0098
27 49 8.23 1.03 0.3485 0.8485 0.8710 0.0225
28 53 12.23 1.53 0.437 0.937 0.9032 0.0338
29 55 14.23 1.78 0.4625 0.9625 0.9355 0.0270
30 55 14.23 1.78 0.4625 0.9625 0.9677 0.0052
31 55 14.23 1.78 0.4625 0.9625 1.0000 0.0375
182
L hitung : 0.1046
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1046 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal
3. Data Posttest Kelompok Eksperimen I
No. Xi Xi-mean Zi Luas Zi Fzi Fsi [Fzi-Fsi]
1 55 -22.44 -2.21 0.4864 0.0136 0.0323 0.0187
2 55 -22.44 -2.21 0.4864 0.0136 0.0645 0.0509
3 65 -12.44 -1.22 0.3888 0.1112 0.0968 0.0144
4 67 -10.44 -1.03 0.3485 0.1515 0.1290 0.0225
5 67 -10.44 -1.03 0.3485 0.1515 0.1613 0.0098
6 67 -10.44 -1.03 0.3485 0.1515 0.1935 0.0420
7 67 -10.44 -1.03 0.3485 0.1515 0.2258 0.0743
8 69 -8.44 -0.83 0.2967 0.2033 0.2581 0.0548
9 71 -6.44 -0.63 0.2357 0.2643 0.2903 0.0260
10 71 -6.44 -0.63 0.2357 0.2643 0.3226 0.0583
11 73 -4.44 -0.44 0.17 0.33 0.3548 0.0248
12 73 -4.44 -0.44 0.17 0.33 0.3871 0.0571
13 75 -2.44 -0.24 0.0948 0.4052 0.4194 0.0142
14 76 -1.44 -0.14 0.0557 0.4443 0.4516 0.0073
15 80 2.56 0.25 0.0987 0.5987 0.4839 0.1148
16 80 2.56 0.25 0.0987 0.5987 0.5161 0.0826
17 80 2.56 0.25 0.0987 0.5987 0.5484 0.0503
18 82 4.56 0.45 0.1736 0.6736 0.5806 0.0930
19 82 4.56 0.45 0.1736 0.6736 0.6129 0.0607
20 82 4.56 0.45 0.1736 0.6736 0.6452 0.0284
21 84 6.56 0.65 0.2422 0.7422 0.6774 0.0648
22 84 6.56 0.65 0.2422 0.7422 0.7097 0.0325
23 84 6.56 0.65 0.2422 0.7422 0.7419 0.0003
24 86 8.56 0.84 0.2996 0.7996 0.7742 0.0254
25 86 8.56 0.84 0.2996 0.7996 0.8065 0.0069
26 88 10.56 1.04 0.3508 0.8508 0.8387 0.0121
27 88 10.56 1.04 0.3508 0.8508 0.8710 0.0202
28 88 10.56 1.04 0.3508 0.8508 0.9032 0.0524
29 90 12.56 1.24 0.3925 0.8925 0.9355 0.0430
30 90 12.56 1.24 0.3925 0.8925 0.9677 0.0752
31 90 12.56 1.24 0.3925 0.8925 1.0000 0.1075
183
L hitung : 0.1148
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1148 < 0.1591
Sehingga data posttest eksperimen I berdistribusi normal
4. Data Posttest Kelompok Eksperimen II
No. Xi Xi-mean Zi Luas Zi Fzi Fsi [Fzi-Fsi]
1 51 -19.42 -2.38 0.4913 0.0087 0.0323 0.0236
2 55 -15.42 -1.89 0.4706 0.0294 0.0645 0.0351
3 57 -13.42 -1.64 0.4495 0.0505 0.0968 0.0463
4 57 -13.42 -1.64 0.4495 0.0505 0.1290 0.0785
5 61 -9.42 -1.15 0.3749 0.1251 0.1613 0.0362
6 61 -9.42 -1.15 0.3749 0.1251 0.1935 0.0684
7 63 -7.42 -0.91 0.3186 0.1814 0.2258 0.0444
8 67 -3.42 -0.42 0.1628 0.3372 0.2581 0.0791
9 67 -3.42 -0.42 0.1628 0.3372 0.2903 0.0469
10 67 -3.42 -0.42 0.1628 0.3372 0.3226 0.0146
11 69 -1.42 -0.17 0.0675 0.4325 0.3548 0.0777
12 69 -1.42 -0.17 0.0675 0.4325 0.3871 0.0454
13 69 -1.42 -0.17 0.0675 0.4325 0.4194 0.0131
14 71 0.58 0.07 0.0279 0.5279 0.4516 0.0763
15 71 0.58 0.07 0.0279 0.5279 0.4839 0.0440
16 71 0.58 0.07 0.0279 0.5279 0.5161 0.0118
17 71 0.58 0.07 0.0279 0.5279 0.5484 0.0205
18 73 2.58 0.32 0.1255 0.6255 0.5806 0.0449
19 75 4.58 0.56 0.2123 0.7123 0.6129 0.0994
20 75 4.58 0.56 0.2123 0.7123 0.6452 0.0671
21 75 4.58 0.56 0.2123 0.7123 0.6774 0.0349
22 76 5.58 0.68 0.2518 0.7518 0.7097 0.0421
23 76 5.58 0.68 0.2518 0.7518 0.7419 0.0099
24 76 5.58 0.68 0.2518 0.7518 0.7742 0.0224
25 78 7.58 0.93 0.3238 0.8238 0.8065 0.0173
26 78 7.58 0.93 0.3238 0.8238 0.8387 0.0149
27 78 7.58 0.93 0.3238 0.8238 0.8710 0.0472
28 78 7.58 0.93 0.3238 0.8238 0.9032 0.0794
29 80 9.58 1.17 0.379 0.879 0.9355 0.0565
30 80 9.58 1.17 0.379 0.879 0.9677 0.0887
31 80 9.58 1.17 0.379 0.879 1.0000 0.1210
184
L hitung : 0.1210
L tabel : 0.886/5.5678 = 0.1591
L hitung < L tabel = 0.1210 < 0.1591
Sehingga data pretest eksperimen II berdistribusi normal
Lampiran 24
185
Uji Homogenitas Data Pretest
Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II
Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II
N 31 31
x 39,02 40,77
SD 10,65 7,99
Varians 113,49 63,68
1. F hitung = 2
2
2
1
S
S =
terkecilvarians
terbesarvarians
= terkecilvarians
terbesarvarians
= 63,68
113,49
= 1,78
2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
db pembilang = n-1
= 31-1
= 30
db penyebut = n-1
= 31-1
= 30
Ftabel adalah 1,84
Fhitung < Ftabel (1,78 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki
varians yang homogen.
186
Uji Homogenitas Data Postest
Kelompok Eksperimen I Dan Kelompok Eksperimen II
Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II
N 31 31
x 77,44 60,42
SD 10,17 8,16
Varians 103,49 66,63
3. F hitung = 2
2
2
1
S
S =
terkecilvarians
terbesarvarians
= terkecilvarians
terbesarvarians
= 66,63
103,49
= 1,55
4. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
db pembilang = n-1
= 31-1
= 30
db penyebut = n-1
= 31-1
= 30
Ftabel adalah 1,84
Fhitung < Ftabel (1,55 < 1,84), sehingga dapat disimpulkan bahwa data postest kedua kelas memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 25
187
Uji Hipotesis
Rumus uji t
Keterangan:
1X : Rata-rata data kelompok 1
2X : Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2 : Banyaknya data kelompok 2
Data Pretest
1. Menentukkan thitung
dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
= 2-1313
1)63,68-13(1)113,49-13(
= 60
0)63,683(30)113,49(
=60
4,19107,3404
=63
1,5315
= 585,88
= 9,412
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
, dimana dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
188
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
=
31
1
31
1 9,412
39,02 - 40,77
=
31
2 9,412
75,1
= 0645,0 9,412
75,1
= )25,0( 9,412
75,1
= 2,353
75,1
= 0,74
2. Menentukkan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 31 + 31 – 2
= 60
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.
thitung < ttabel (0,74 < 2,00), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum
menggunakan model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing dalam
pembelajaran konsep fotosintesis pada kelas eksperimen I dan kelas ekperimen II.
189
Data Posttest
1. Menentukkan thitung
dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
= 2-1331
1)66,63-13(1)103,49-13(
= 60
0)66,633(30)103,49(
=60
9,19987,3104
=60
6,5103
= 06,85
= 9,22
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
=
31
1
31
1 9,22
70,42 - 77,44
=
31
2 9,22
02,7
= 0645,0 9,22
,02,7
= )25,0( 9,22
02,7
= 2,305
02,7
= 3,046
190
2. Menentukkan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 31 + 31 – 2
= 60
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 adalah 2,00.
thitung > ttabel (3,046 > 2,00), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan KPS antara siswa yang menggunakan
model inkuiri terstruktur dengan model inkuiri terbimbing pada materi
fotosintesis.
191
192
193
194
195
196
Lampiran 27
198
199
200