PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA ANTAR … · PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA . ANTAR...
Transcript of PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA ANTAR … · PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA . ANTAR...
PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA
ANTAR TAHAP PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI
PADA REMAJA AKHIR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
B. Vivi Ayu Dwi S
NIM : 119114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Berbahagialah orang yang bertahan dalam percobaan, sebab
apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang
dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
(Yakobus 1.12)
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
(Yer 29:11)
“To get a success, your courage must be greater
than your fear.”
The formulas of a success are a hard work and never give up.”
Success is not a final, only an achievement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini penulis persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas Berkat dan
MukjizatNYA yang Luar Biasaaa
Bapak Y. Sukamto dan Ibu M.Sri Warni
Mas Budi Fernando Pakpahan dan Mbak Nines Resiska
Keponakanku yang ganteng dan cantik
Bonifasius Arlanata Mora Pakpahan dan Michaela Ruth
Hermion Pakpahan
Seseorang yang spesial Mas Aquino Armando Adentya
Sahabat-sahabatku yang sudah menjadi temat bertanya dan
berkeluh kesah
HALAMAN PERSEMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA
ANTAR TAHAP PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI
PADA REMAJA AKHIR
Bernadeta Vivi Ayu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dukungan sosial teman
sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir. Status
Identitas terdiri dari status identity diffusion, moratorium, foreclosure, dan
achievement. Subjek penelitian terdiri dari 199 mahasiswa dan pelajar SMA yang
berusia 17-21 tahun pengumpulan data dengan menggunakan metode quota
sampling. Pengumpulan data berbentuk skala. Skala penelitian ini terdiri dari
skala identitas diri dan skala dukungan sosial teman sebaya. Koefisien reliabilitas
pada identitas diri dari yang tinggi hingga terendah adalah identity foreclosure
0,682, identity diffusion 0,656, identity achievement 0,564, dan identity
moratorium 0,458. Pada skala dukungan sosial teman sebaya sebesar 0,909.
Analisis data menggunakan One Way Anova menghasilkan sig sebesar 0,777 (p >
0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dukungan sosial
teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir.
Kata Kunci : remaja akhir, status identitas diri, dukungan sosial teman
sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCES OF PEER’S SOCIAL SUPPORT ON
EACH STAGES SELF IDENTITY STATUS ACHIEVEMENT
IN LATE ADOLESCENCE
Bernadeta Vivi Ayu
ABSTRACT
This research was aimed to know the differences peer’s social support on
eachstages self identity status achievement in late adolescence. Self identity
consisted of status identity achievement, moratorium, diffusion, and foreclosure.
The subjects consisted of 199 adolescence university students and senior high
school students age 17-21 the method was quota sampling. Instruments are scale
of self identity scale and peer social support. Reliability coefficient from the scale
of self identity from the highest to the lowest was identity foreclosure 0,682,
identity diffusion 0,656, identity achievement 0,564, and identity moratorium
0,458. On the peer social support, the scale was 0,909. Analytical process of this
research data was done with one way anova which produce 0,777 (p > 0,05)
probability value or Sig. This Result pointed that there was no difference peer’s
social support on eachstages self identity status achievement in late adolescence.
Keywords : late adolescence, self identity status, peer social support
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria yang telah memberikan segala rahmat dan berkat sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi dari awal hingga akhir sebagai syarat
kelulusan dari fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak-
pihak yang berperan penting dalam membantu, membimbing dan memberi
dukungan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, izinkanlah
penulis dengan kerendahan hati berterimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi tempat bersandar, berkeluh kesah, dan
memohon kekuatan selama proses penulisan skripsi.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si, Kaprodi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Debri Debri Pristinella, M.Si, Dosen pembimbing akademik.
5. Ibu Sylvia Carolina MYM., S. Psi., M.Si, dosen pembimbing skripsi yang
dengan sabar memberikan perhatian, dukungan, bimbingan, kritik, dan
saran yang bermanfaat dalam proses penulisan skripsi.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Psikologi yang telah membantu dan
membimbing penulis selama menjalani studi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
7. Segenap staf Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Ibu Nanik, Pak Gie.
8. Lab. Fakultas Psikologi yang menjadi tempat belajar banyak hal, tempat
berkarya, dan belajar arti kehidupan yang keras dan butuh perjuangan.
Terimakasih Mas Muji dan Mas Doni.
9. Kedua Orang tua yang penulis sayangi dan hormati Y.Sukamto dan M.Sri
Warni. Terimakasih atas doa, bimbingan, semangat, dan dukungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat ................................................................................................ 7
1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 7
2. Manfaat Praktis .............................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 1
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya ............................................................ 8
1.Dukungan Sosial .................................................................................. 8
2.Komponen Dukungan Sosial ............................................................... 9
3.Jenis Dukungan Sosial ....................................................................... 10
4.Sumber Dukungan Sosial .................................................................. 11
5.Teman Sebaya .................................................................................... 12
6.Dukungan Sosial Teman Sebaya ....................................................... 13
B. Identitas Diri ......................................................................................... 14
1.Status Identitas Diri ........................................................................... 17
2.Pencapaian Status Identitas Diri ........................................................ 17
C. Remaja ................................................................................................. 18
1.Definisi Remaja ................................................................................. 18
2.Hakekat Perkembangan Remaja ........................................................ 20
3.Tugas Perkembangan Remaja ........................................................... 23
D. Perbedaan Dukungan Sosial Teman Sebaya Antar Tahap Pencapaian
Status Identitas Diri Pada Remaja Akhir ............................................... 24
E. Hipotesis ................................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 28
A. Jensi Penelitian .................................................................................. 28
B. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 28
C. Definisi Variabel Penelitian............................................................... 29
D. Subjek Penelitian………………………….......................................30
E. Alat Pengumpulan Data…………………………………..…………31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .............................................. 35
1. Validitas ..................................................................................... 35
2. Reliabilitas ................................................................................ 35
3. Seleksi Aitem ............................................................................ 36
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 38
1. Uji Asumsi ................................................................................ 38
2. Uji Hipotesis ............................................................................. 39
H. Persiapan Penelitian ...................................................................... 40
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN .......................................................... 41
A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 41
1.Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 41
2.Data Demografi .............................................................................. 41
B. Analisis Data ........................................................................................ 42
1.Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 42
2. Uji Asumsi Penelitian..................................................................... 47
a.Uji Normalitas ............................................................................ 47
b. Uji Homogenitas ....................................................................... 47
C. Pembahasan ......................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ........................................................... 53
A. Kesimpulan .......................................................................................... 53
B. Saran .................................................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
LAMPIRAN ................................................................................................ xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Status Identitas, Eksxplorasi, Komitmen ........................................... 16
Tabel 2. Skor Item Untuk Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya .................. 32
Tabel 3. Blue Print Dan Sebaran Skala Dukungan Sosial
Sebelum Uji Coba .............................................................................. 32
Tabel 4. Sebaran Item Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebelum Uji Coba ... 33
Tabel 5.Skor Item Untuk Skala Identitas Diri .................................................. 34
Tabel 6. Blue Print dan Rancangan Skala Status Identitas Diri
Sebelum Uji Coba .............................................................................. 34
Tabel 7. Sebaran Item Skala Identitas Diri ...................................................... 35
Tabel 8. Aitem- aitem Skala Status Identitas Diri Setelah Uji Coba ............... 37
Tabel 9. Aitem-aitem Dukungan Sosial Teman Sebaya Setelah Uji Coba ...... 38
Tabel 10. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek ...................................................... 42
Tabel 11. Deskripsi Usia Subjek ...................................................................... 42
Tabel 12. Deskrispsi Pendidikan Subjek .......................................................... 42
Tabel 13. Deskripsi Status Identitas Subjek ..................................................... 43
Tabel 14. Deskripsi Tingkat Dukungan Sosial Teman Sebaya ........................ 43
Tabel 15. Data Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan Status
Identitas ........................................................................................... 44
Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada
Status Identity Diffusion .................................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada
Status Identity Foreclosure .............................................................. 45
Tabel 18. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada
Status Identity Moratorium .............................................................. 46
Tabel 19. Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada
Status Identity Achievement ............................................................. 46
Tabel 20. Hasil uji Normalitas Kolmogorov –Smirnov test ............................. 47
Tabel 21. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas .............................................. 48
Tabel 22. Hasil Uji Coba Anova Satu Jalur (One way) ................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Penelitian .......................................................................... 62
Lampiran 2 : Reliabilitas Variabel ................................................................... 75
Lampiran 3 : Hasil Penelitian ........................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa
(Passer dan Smith, 2008). Karakteristik perkembangan masa remaja adalah
perkembangan transisional yang kuat seperti terjadinya pubertas,
perubahan fisik, peningkatan kemampuan kognitif, dan perubahan
ekspektasi sosial. Masa remaja dipengaruhi kelompok teman sebaya yang
sangat kuat, hal ini disebabkan remaja lebih banyak menghabiskan
waktu diluar rumah bersama teman-temannya (Hotland, 2002).
Pada masa remaja terjadi pergerakan melepaskan diri dari ikatan
orang tua untuk menemukan jati dirinya, proses memisahkan diri ini
diikuti dengan proses mencari dan bergabung dengan teman–teman sebaya
karena merasa senasib. Perasaan senasib inilah yang memuat individu
bergabung dalam kelompok dan menaati norma yang ada dalam
kelompok, walaupun norma dalam kelompok bertentangan dengan norma
yang baik (Monks dkk, 2002).
Kelompok teman sebaya merupakan sumber afeksi, pemahaman,
simpati, panduan moral, tempat bereksperimen, dan setting untuk
mendapatkan otonomi ataupun independensi dari orang tua Buhrmester
(dalam Papalia, 2008). Hubungan yang akrab antara remaja dan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
teman sebaya menjadi salah satu syarat adanya dukungan sosial yang
remaja terima dari kelompok teman sebaya.
Remaja perlu memiliki teman sebaya untuk mendapatkan
dukungan sosial mereka. Dengan penerimaan baik dari teman sebaya,
remaja mencoba berbagai hal baru, mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup,
dan saling mendukung satu sama lain (Cairns dan Neckerman, 1988).
Remaja berusaha untuk diterima oleh suatu kelompok, tetapi hal tersebut
tidaklah mudah.
Kelompok remaja memiliki tuntutan yang harus dipenuhi oleh
setiap remaja (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Remaja bersedia melakukan
berbagai perilaku agar mendapat pengakuan dari kelompok. Remaja
bersedia melakukan apapun agar dapat diterima sebagai anggota
kelompok. Pengucilan membuat remaja mengalami stress, frustasi, dan
kesedihan (Santrock, 2003). Kelompok teman sebaya lebih memberikan
pengaruh dari pada keluarga terhadap sikap, pembicaraan, minat,
penampilan dan perilaku bagi remaja.
Dukungan sosial adalah interaksi antara manusia yang melibatkan
rasa sosial, emosional, instrumental, maupun pertukaran sumber daya
(Bernal dkk, 2003). Dukungan sosial berasal dari berbagai sumber,
termasuk kelompok teman sebaya atau peer group. Cowie dan Wallace
(2000) mengatakan dukungan sosial peer group adalah dukungan sosial
antara teman sebaya. Teman sebaya (peers) adalah anak-anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki tingkat usia dan kematangan yang kurang lebih sama`dengan
individu seusianya (Santrock, 2002).
Dukungan sosial teman sebaya mengurangi tingkat stress, depresi,
dan gangguan kesehatan mental (Gottlieb, 1985 dan Zimet dkk, 1988).
Dukungan sosial membuat individu merasa dicintai, dihargai,dan menjadi
bagian dalam kelompok (Rook dalam Huurre, 2000). Hilman (2002)
mengatakan dukungan sosial teman sebaya terjadi dalam interaksi sehari-
hari pada diri remaja, misalnya melalui hubungan akrab yang dijalin
remaja bersama teman sebayanya melalui suatu perkumpulan di
kehidupan sosialnya dan lingkungan sekolah (La Greca dan Prinstein,
1999). Opini dan nasehat yang di berikan teman sebaya membantu remaja
melihat dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, sehingga
remaja memiliki beberapa alternatif pilihan dalam menentukan kehidupan
di masa depan.
Masalah yang dihadapi oleh remaja terkait dengan tugas
perkembangan yaitu menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam
masyarakat (Hurlock dalam Novita, 2012 dan Feldaman, 1996). Menurut
Meeus dan Dekowi (1999) pada remaja di Belanda menyatakan jika
dukungan dari teman sebaya memberikan pengaruh yang positif terhadap
pengembangan identitas diri.
Remaja yang memiliki sahabat memberikan pengaruh terhadap
explorasi dan komitmen, kedua hal tersebut membantu remaja dalam
pembentukan identitas (Marcia, 1980). Krisis atau explorasi adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
aktivitas bertanya dan memperhitungkan berbagai macam variasi identitas
sebelum membuat keputusan tentang nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan
yang ingin dicapai. Komitmen adalah sikap membuat pilihan identitas
yang sebenarnya dan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan
pilihan tersebut (Pinquart dan Jens, 2013).
Identitas diri (Erikson, 1989) adalah kesadaran individu dalam
menempatkan dan memberikan arti pada diri, agar menjadi sebuah
kesatuan diri yang utuh dan berkesinambungan. Hal tersebut membuat
remaja memiliki keinginan untuk menjadi pribadi yang berarti dan
mendapatkan pengakuan dari lingkungan masyarakat (Erikson dalam
Waterman, 1982). Sebelum mencapai identitas diri, remaja mengalami
sebuah krisis identitas.
Remaja yang gagal mengatasi krisis identitas diriselama masa
dewasa mengalami kekaburan tentang peran diri dalam lingkungan sosial
ataupun masyarakat, sehingga membuat remaja tidak mengetahui konsep
diri (Erikson, 1998). Krisis identitas yang dialami remaja mengahsilkan
status identitas (Honess dan Yardley, 2005), status identitas adalah cara
yang digunakan remaja dalam memilih peran dan nilai-nilai yang dapat
menjelaskan identitas individu (Cobb, 2007). Status identitas yang dimiliki
individu dapat dilihat ketika individu berada pada masa remaja akhir
(Honess dan Yardley, 2005), usia remaja akhir adalah usia saat munculnya
krisis dan komitmen yang semakin kuat pada domain identitas diri
(Marcia, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Marcia (dalam Rice, 1996) mengatakan jika individu yang sudah
melalui masa krisis dan menetapkan komitmen dalam hidupnya, individu
tersebut sudah mencapai identitas dirinya (achieved identity). Remaja yang
sudah mencapai identitas diri dapat dilihat dari komitmen yang dibuat
oleh remaja. Marcia (Bergh dan Erling, 2005) membedakan status
identitas menjadi empat kategori yaitu Identity Achievement, Moratorium,
Foreclosure, dan Diffusion.
Keempat status identitas diri, pencapaian identitas (identity
achievement) adalah status identitas yang utama. Status identitas
selanjutnya adalah identity moratotium, foreclosure, dan diffusion
(Ohnishi, 2001). Identity achievement merupakan status identitas yang
SUDAH mengalami masa krisis dan komitmen, selain itu memberikan
banyak implikasi pada fungsi sosial dan representasi diri (Erikson dalam
Kumru dan Thompson, 2003). Constantinople (1969) menemukan
peningkatan dalam pencapaian status identitas diri terjadi selama empat
tahun kuliah, peningkatan identitas dimuali dari remaja awal (12 tahun)
sampai remaja akhir (18-21 tahun).
Identity Diffusion artinya remaja belum melakukan eksplorasi,
membuat komitmen, dan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi.
Identity Foreclosure, remaja belum melakukan eksplorasi akan tetapi
sudah membuat komitmen, dan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi.
Identity Moratorium, remaja melakukan eksplorasi, komitmen belum jelas
dan mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Identity Achievement,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
remaja sudah melakukan eksplorasi, membuat komitmen yang jelas, dan
mendapatkan dukungan sosial yang rendah.
Hasil penelitian menemukan masa sekolah menengah atas hingga
beberapa tahun terakhir masa kuliah, jumlah individu yang digolongkan ke
dalam identity achievement meningkat. Sementara jumlah individu yang
digolongkan ke dalam identity diffusion menurun, dalam domain religius
dan politik jumlah mahasiswa yang tergolong identity achievement lebih
sedikit beberapa diantaranya memperlihatkan karakteristik Identity
Foreclosure dan Diffusion (Waterman dalam Santrock, 2007).
Pencapaian status identitas diri seorang remaja penting untuk
menetapkan langkah yang kuat dalam menjalani masa remaja agar menjadi
individu yang bertanggung jawab dan memiliki karakter kuat (Purwanti,
2013). Erikson (Chen dan Yao, 2009) mengatakan remaja dengan identitas
diri kuat memiliki kesehatan mental yang positif.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar
tahap pencapaian status identitas diri pada remaja akhir?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status
identitas diri pada remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk
psikologi perkembangan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi bagi
remaja dalam memahami dukungan sosial teman sebaya pada
pencapaian status identitas diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya
1. Dukungan Sosial
Remaja dengan dukungan sosial merasa diperhatikan, bernilai,
dicintai, dan mendapat dorongan ketika memiliki masalah. Dukungan
sosial berasal dari keluarga, teman, dan orang terdekatketika remaja
membutuhkan bantuan (Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley, 1988).
Sarason (dalam Kuntjoro, 2002) menyebutkan bahwa dukungan
sosial adalah suatu keberadaan, kesediaan, dan kepedulian orang lain
yang menyayangi diri kita. Sarason juga berpendapat bahwa dukungan
sosial mencakup dua hal, yaitu :
a. Jumlah dukungan sosial yang tersedia, yaitu persepsi individu
terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu
membutuhkan bantuan.
b. Tingkat kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan
dengan persepsi individu jika kebutuhan terpenuhi.
Menurut Sarafino (2008) dukungan sosial merupakan suatu
kesenangan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang dirasakan
individu dari individu lain. Cohen dan Wills (dalam Maslihah, 2011)
mendefinisikan dukungan sosial sebagai pertolongan yang didapatkan
seseorang dari interaksi dengan orang lain. Dukungan sosial timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
karena persepsi bahwa beberapa orang membantu ketika timbul
masalah, sehingga menaikkan perasaan positif dan harga diri.
Pemberian dan penerimaan dukungan sosial terkait dengan persepsi
tentang ketersediaan (availability) dan ketepatan (adequency)
dukungan sosial bagi seseorang (Valeria, 2014). Dengan demikian,
dukungan sosial tidak hanya diartikan sebagai pemberian bantuan akan
tetapi juga melibatkan persepsi dalam menerima bantuan.
2. Komponen Dukungan Sosial
Weiss (Cutrona dkk, 1994) membagi dukungan sosial ke dalam
enam bagian yang berasal dari hubungan antar individu dengan
individu lain, yaitu: guidance, reliable alliance, attachment,
reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide
nurturance.
1) Reliable alliance, yakni pengetahuan yang individu miliki bahwa
individu dapat mengandalkan bantuan orang lain. Individu yang
menerima bantuan merasa tenang.
2) Guidance (bimbingan), yakni dukungan sosial yang berupa nasehat
dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya.
3) Reassurance of worth, yakni dukungan yang berbentuk pengakuan
dan pengahargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu.
Dukungan ini akan membuat individu merasa dirinya diterima dan
di hargai oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4) Attachment, yakni dukungan yang berupa pengekspresian dari
kasih sayang yang diterima individu dari orang lain. Dukungan ini
membuat individu merasa aman, kedekatan dan intimacy adalah
bentuk dari dukungan attachment .
5) Social Integration, dukungan ini adalah dukungan yang berbentuk
kesamaan minat, perhatian, dan rasa memiliki dalam suatu
kelompok.
6) Opportunity to provide nurturance, dukungan ini berupa perasaan
individu bahwa individu dibutuhkan orang lain.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komponen
dukungan sosial terdiri dari guidance, reliable alliance, attachment
,reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide
nurturance.
3. Jenis Dukungan Sosial
Cohen dan Wills (dalam Sarafino, 1994) membedakan lima
jenis dukungan sosial antara lain:
a. Dukungan emosional, dukungan yang mencakup empati dan
kepedulian. Dukungan ini dapat dilihat dari perhatian yang
diberikan orang lain, dukungan ini memberikan rasa nyaman,
dan perasaan dicintai.
b. Dukungan penghargaan, dukungan ini terjadi melalui
penghargaan individu pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Dukungan instrumental, pada komponen ini dukungan yang
diberikan berupa bantuan langsung yaitu jasa, uang, tempat,
dan waktu.
d. Dukungan informatif, dukungan yang diberikan berupa
pemberian nasehat, petunjuk, saran, informasi, dan umpan
balik pada orang lain.
e. Dukungan jaringan sosial, pada aspek ini dukungan terlihat
dari perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok, saling
berbagi kesenangan dan beraktivitas sosial bersama.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan jika
dukungan sosial teman sebaya terdiri dari dukungan emosional,
penghargaan, informasi, dan instrumental.
4. Sumber Dukungan Sosial
Sumber dukungan sosial dapat individu peroleh dari lingkungan
sekitar, akan tetapi sumber dukungan sosial tersebut dapat memberikan
efek positif bagi penerimanya. Dengan adanya pemahaman tersebut,
seseorang akan tahu kepada siapa individu memberikan dukungan
sosial yang sesuai dengan situasi dan keinginannya.
Goetlieb (1983) menyebutkan ada dua jenis hubungan dukungan
sosial, yaitu
a. Hubungan profesional, yakni dukungan yang bersumber dari
orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu.
Misalnya konselor, psikiater, psikolog, dokter, dan pengacara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Hubungan non profesional, yakni dukungan yang bersumber
dari orang-orang terdekat seperti teman, keluarga dan orang
tua.
5. Teman Sebaya
Teman sebaya (peers) adalah anak atau remaja dengan tingkat usia
atau tingkat kedewasaan yang sama (Santrok, 2003). Moorish
(Sihotang, 2009) mengatakan kelompok teman sebaya adalah
kelompok yang terdiri dari beberapa individu dan memiliki persamaan,
persamaan yang utama adalah usia dan status sosialnya. Pada masa
remaja, seseorang melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua.
Remaja melakukan proses sosialisasi dengan dunia yang lebih luas
seperti teman sebaya.
Teman sebaya memberikan pengaruh yang kuat terhadap
kehidupan remaja, sehingga dapat menggantikan peran orang tua.
Furman dan Buhrmester (dalam Santrock, 2003) remaja lebih
mengandalkan teman sebaya dari pada orang tua dalam memenuhi
kebutuhan kebersamaan, harga diri dan keakraban. Maka dari itu,
remaja menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan teman
sebayanya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kelompok teman sebaya
adalah sekumpulan individu yang memiliki persamaan usia, status
sosial, dan mengenal satu dengan yang lain. Kehadiran teman sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menggantikan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan seperti
kebersamaan, harga diri, dan keakraban.
6. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Dukungan sosial dari teman sebaya dapat memberikan pengaruh
terhadap perkembangan remaja dan memahami diri untuk mencapai
identitas diri yang jelas (Coates, 1985 ; Dubow, 1991 ; Slavin dan
Rainer, 1990). Menurut hasil penelitian menemukan jika komposisi
jaringan sosial berubah sesuai dengan perkembangan usia anak, jika
anak yang berusia lebih dari 10 tahun akan lebih banyak mendapatkan
dukungan dari teman sebaya (Degirmanciogiu, 1998 dan Levitt, 1993).
Cohen, Kay, Wills (Sarafino, 1994) dukungan sosial teman
sebaya adalah bantuan dari teman sebaya yang individu rasakan
berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informatif, dukungan jaringan sosial dan dukungan penghargaan.
Dukungan sosial teman sebaya adalah bantuan yang diberikan
individu dengan individu yang lain, bantuan yang diberikan dapat
berupa materi ataupun non materi. Taylor (2009) mendefinisikan
dukungan sosial adalah informasi yang diberikan orang yang dicintai
dalam bentuk perhatian.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan dukungan sosial teman
sebaya adalah dukungan atau bantuan berupa materi atau non materi
yang diberikan oleh teman sebaya kepada individu lain, sehingga
inidvidu yang mendapat bantuan merasa dicintai dan dihargai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dukungan yang diterima oleh individu berupa dukungan emosional,
instrumental, informatif, jaringan sosial,dan penghargaan.
B. Identitas Diri
1. Status Identitas Diri
Marcia (Santrock, 2003) status identitas digunakan untuk
mendeskripsikan posisi seseorang dalam perkembangan identitas diri.
Status identitas diri adalah cara yang digunakan remaja dalam memilih
peran dan nilai-nilai yang dapat menjelaskan identitas individu (Cobb,
2007). Marcia (1983) mengidentifikasikan bahwa eksplorasi dan
komitmen adalah dua dimensi dasar dalam mendefinisikan status
individu dalam mencapai identitas diri.
Menurut Marcia (dalam Papalia, Olds dan Feldman, 2009) terdapat
empat status identitas, yaitu :
a. Penyebaran Identitas (identity diffusion)
Status identitas yang ditandai dengan ketiadaan komitmen
dan kurangnya pertimbangan serius terhadap berbagai
alternatif. Selain itu, remaja tidak mampu membuat keputusan
mengenai pekerjaan dan ideologi (Santrock, 2003).
Ciri-ciri individu yang berada pada status identity
diffusionadalah tidak menjadi dirinya sendiri, dan menjadi apa
saja yang di inginkan oleh orang lain (Kroger dan Marcia,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Penundaan Identitas (identity foreclosure)
Remaja tidak menghabiskan waktu untuk
mempertimbangkan berbagai alternatif (yang tidak pernah
berada dalam krisis) dan berkomitmen dalam menjalani
rencana orang lain untuk hidupnya sendiri.
Status ini terjadi ketika orang tua menyerahkan komitmen
pada remaja, orang tua menerapkan pola asuh otoriter sehingga
remaja tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi diri,
pekerjaan, dan ideologi (Santrock, 2003).
Orang-orang yang mencapai identity foreclosure memiliki
kerapuhan, kesulitan dalam mempertimbangkan alternatif,
menjaga sikap untuk membela diri dan mampu menolak
informasi yang salah (Kroger dan Marcia, 2011).
c. Penundaan Identitas (identity moratorium)
Status identitas yang digambarkan Marcia yaitu saat
seseorang mempertimbangkan berbagai alternatif (dalam krisis)
dan akan menjalankan komitmen.
Ciri-ciri individu yang mencapai status identitas ini adalah
melibatkan orang lain dalam masalah yang sedang dihadapi,
melupakan hal-hal yang sensitif, dan memiliki banyak masalah
(Kroger dan Marcia, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Pencapaian identitas (identity achievement)
Status yang digambarkan Marcia dengan adanya komitmen
dalam menjalani berbagai pilihan yang dibuat setelah memalui
masa krisis, dan mulai mengeksplorasi pilihan-pilihan.
Ciri-ciri individu yang mencapai status identitas ini adalah
solid, mementingkan kehidupan masa depan, fleksibel dalam
berbagai hal, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan
(Kroger dan Marcia, 2011).
Tabel 1
Status Identitas, Ekxplorasi, Komitmen
Keempat status identitas diatas bukan merupakan suatu tahapan
yang harus dilalui oleh remaja, seorang remaja tidak harus mencapai
identity diffusion lalu mencapai identity foreclosure atau seorang
remaja tidak harus mengalami urutan diffusion, foreclosure,
moratorium, dan achievment. Remaja dapat mengubah status
identitasnya dari satu identitas ke identitas lainnya, banyak individu
yang sudah dewasa awal masih berada dalam status identitas
foreclosure atau diffusion (Kroger dalam Papalia, 2008) yang sudah
dewasa awal masih berada dalam status identitas foreclosure atau
diffusion (Kroger dalam Papalia, 2008).
Faktor
Status Identitas
Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement
Explorasi Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
Komitmen Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Pencapaian Status Identitas Diri
Marcia (Ginanjar dan Yunita, 2002) pencapaian identitas diri
adalah seseorang yang sudah mencapai identitas diri yang matang dan
dapat dilihat dari adanya komitmen yang telah dibuat. Proses
pencapaian identitas diawali dengan eksplorasi yang dimulai pada
masa remaja, pada tahap perkembangan selanjutnya remaja sudah
memiliki suatu komitmen yang menandakan dimilikinya suatu status
identitas tertentu. Seringkali diantara masa eksplorasi dan
pembentukan komitmen terjadi peristiwa yang tidak diharapkan,
sehingga seseorang harus meneruskan kembali apa yang sudah
dibentuknya.
Pencapaian status identitas diri adalah sebuah proses seorang
remaja yang mengembangkan suatu identitas personal yang unik dan
dapat membedakan diri sendiri dengan orang lain (Josselson dalam
Agnes, 2008). Pencapaian status identitas diri merupakan suatu hal
yang penting, hal ini disebabkan seseorang yang sudah mencapai
identitas diri dapat mengetahui siapa dirinya dan ingin menjadi apa di
masa depan (Agnes, 2008).
Menurut Adams (Waterman,2007) dalam Eomeis (Extended
Objective Measure of Ego Identity Status) menyebutkan terdapat 2 hal
yang mencakup identitas yaitu identitas intrapersonal dan ideologis.
Identitas ideologis terdiri dari pekerjaan, agama, politik, nilai-nilai
gaya hidup (berhubungan dengan pandangan gaya hidup seseorang),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan identitas personal terdiri dari pertemanan, pacaran, peran gender,
dan rekreasi. Peneliti hanya mencakup 3 domain yaitu agama, nilai-nilai
gaya hidup, dan pertemanan. Hal ini terkait dengan tugas
perkembangan pada diri remaja.
C. Remaja
1. Definisi Remaja
Penggolongan remaja menurut Thornburg (dalam Dariyo, 2004)
terbagi kedalah tiga tahap yaitu remaja awal (usia 13-14 tahun), remaja
tengah (usia 15-17 tahun), dan remaja akhir (usia 17-21 tahun). Pada
masa remaja awal, umumnya individu berada di bangku Sekolah
Menengah Pertama. Remaja tengah, berada di jenjang sekolah tingkat
kedua atau SMA dan remaja akhir berada dalam jenjang pendidikan
sekolah menengah atas hingga lulus SMA sampai perguruan tinggi.
Pada masa remaja, kelompok teman sebaya memiliki peran
yang penting dalam perkembangan remaja baik secara emosional
maupun secara sosial. Buhrmester (Papalia, 2008) mengatakan
kelompok teman sebaya merupakan sumber afeksi, simpati,
pemahaman panduan moral, tempat bereksperimen, dan setting
untuk mendapatkan otonomi dan independensi dari orang tua. Piaget
(Ali, 2009) remaja adalah usia individu yang terintegrasi ke dalam
masyarakat dewasa, anak tidak merasa dirinya berada di bawah tingkat
orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Istilah adolescent atau remaja berasal dari bahasa Latin
adolescere yang berarti “ tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Dalam budaya Amerika, periode remaja dipandang sebagai masa
“Strom dan Stress”, frustasi, penderitaan, konflik, krisis penyesuaian,
mimpi, melamun tentang cinta, dan perasaan teralinesasi (tersisihkan)
dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, dalam
Yusuf, 2011).
Remaja (adolescent) diartikan sebagai perubahan perkembangan
antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mengakibatkan
perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, 2014). Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan jika remaja sudah tidak termasuk
golongan anank-anak, akan tetapi belum dapat diterima secara penuh
untuk memasuki golongan dewasa. Masa remaja merupakan segmen
kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan
merupakan masa transisi yang diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan remaja adalah suatu
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang ditandai
dengan perkembangan fungsi seksual, proses berfikir abstrak dan
kemandirian dengan batasan usia antara 12-21 tahun. Peneliti
mengambil subjek penelitian dengan rentang usia 17-21 tahun atau
yang disebut dengan masa remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Hakekat Perkembangan Remaja
Perkembangan (development) adalah suatu pola pergerakan dan
perubahan yang dimulai pada waktu konsepsi dan berlanjut sepanjang
siklus kehidupan pada remaja. Perkembangan yang dialami mencakup
pertumbuhan, walaupun juga mencakup penurunan.
Proses dari perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi
proses perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Proses
perubahan tersebut adalah
a. Proses Biologis
Proses biologis (biological processes) mencakup
perubahan-perubahan yang melibatkan fisik individu tersebut.
Gen yang orang tua wariskan pada anak, seperti perkembangan
otak, pertambahan tinggi badan, berat badan, keterampilan
motorik, dan perubahan hormonal. Perubahan tersebut
merefleksikan proses perkembangan biologis dalam proses
perkembangan remaja. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh
individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua
bagiannya.
Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan
dua ciri, yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.
Ciri-ciri seks primer pada remaja pria ditandai dengan
pertumbuhan testis, setelah testis tumbuh, penis mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat
semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut,
memungkinkan remaja pria mengalami “mimpi basah”. Pada
remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai
dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium. Pada masa
inilah, untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami
“menarche”, peristiwa “ menarche” diikuti oleh menstruasi
yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan.
Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja pria adalah
tumbuh rambut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan atau
ketiak, terjadi perubahan suara, tumbuh kumis, dan tumbuh
jakun. Sedangkan pada wanita tumbuh rambut pubik atau bulu
kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah
dada, dan bertambah besarnya pinggul (Yusuf, 2011).
b. Proses Kognitif
Proses kognitif (cognitive processes) meliputi perubahan
dalam pikiran, inteligensi dan bahasa individu. Perubahan
tersebut dapat terlihat dari aktifitas menghafal rumus
matematika, menghafal materi perkuliahan, dan membayangkan
kehidupan kedepan.
Menurut Piaget masa remaja sudah mencapai tahap oprasi
formal, remaja sudah dapat berpikir logis tentang berbagai
gagasan yang abstrak. Proses pertumbuhan otak mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kesempurnaan, dan berat otak sudah menyamai orang dewasa
(Yusuf, 2011).
c. Proses Sosial-Emosional
Proses sosial-emosional (socio-emotional processes)
meliputi perubahan hubungan individu dengan manusa lain, hal
ini juga berkaitan dengan emosi, keperibadian, dan peran dari
konteks sosial perkembangan. Masa remaja merupakan puncak
emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi.
Pertumbuhan fisik terutama organ-organ seksual
mempengaruhi berkembangannya emosi atau perasaan dan
dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, misalnya
perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan dengan
lawan jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya
menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat
terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial,emosinya bersifat
negatif dan temperamental, sedangkan remaja akhir sudah
mampu mengendalikan emosinya.
Pada masa remaja perkembangan sosial ditandai dengan
berkembangnya “social cognition”, yaitu kemampuan untuk
memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong remaja untuk
menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman
sebaya, baik melalui jalinan persahabatan atau percintaan. Pada
masa ini berkembang juga sikap “conformity”, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat,
nilai, kebiasaan, kegemaran (hobby) atau keinginan orang lain
(teman sebaya) (Yusuf, 2011).
3. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Havinghurst (Mukhtar dkk, 2001) mengatakan terdapat 10
perkembangan yang harus dilalui oleh remaja, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya,
baik laki-laki maupun perempuan.
b. Mencapai peran jenis kelamin sebagai laki-laki atau
perempuan.
c. Menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan dengan
efektif.
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari rasa
ketergantungan pada orang tua maupun orang dewasa lainnya.
e. Mencapai kemandirian secara ekonomi pada masa yang akan
datang.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan pekerjaan
tertentu.
g. Menyiapkan kesiapan diri untuk menghadapi pernikahan dan
keluarga.
h. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual sebagai
warga masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
i. Menginginkan dan melakukan tindakantindakan yang secara
sosial bertanggung jawab.
j. Memilih seperangkat system tata nilai dan tata krama yang
menuntun perilakunya.
D. Perbedaan Dukungan Sosial Teman Sebaya Berdasarkan Pencapaian
Identitas Diri pada Remaja Akhir
Masa remaja adalah masa transisi untuk menjauh dari orang tua
dan mendekati teman sebaya untuk memperoleh dukungan sosial (Slavin
dan Berndt, 1990). Sumber dukungan emosional yang utama pada remaja
adalah teman sebaya, remaja merasa nyaman dengan bersama orang yang
melewati perubahan dan perkembangan yang sama (Jackie dalam Papalia,
2011). Peran orang tua akan sedikit berkurang ketika remaja memilih
untuk mengembangkan diri dengan teman sebaya, teman sebaya memiliki
peran sebagai media dalam menunjukkan sesuatu yang benar atau pun
salah.
Menurut Hall dan Lindzey (1985) dengan bersama teman sebaya
remaja merasakan kehadiran seseorang yang mengerti dan memahami
dirinya, sehingga remaja menaruh kepercayaan yang besar pada teman.
Rogacion (1982) menegaskan remaja lebih senang ketika membicarakan
suatu masalah atau hal-hal tertentu bersama dengan teman sebaya. Cowie
dan Wallace (2000) mengatakan bahwa dukungan sosial peer group
merupakan dukungan sosial yang bersumber dari teman sebaya, mereka
secara spontan menawarkan bantuan kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dukungan sosial yang berasal dari teman sebaya dapat membuat
remaja memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang belum
pernah remaja lakukan, remaja belajar untuk mengambil peran baru dalam
kehidupannya (Tarakanita, 2001). Remaja yang mampu menjalankan
peran sosial di masyarakat adalah remaja yang sudah berhasil membentuk
identitas diri. Marcia (Papalia, 2009) membangun teori identitas terukur
melalui metode wawancara dan menemukan empat tipe status identitas,
yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan
identity achievement. Perbedaan keempat status identitas tersebut terletak
pada ada tidaknya eksplorasi dan komitmen.
Eksplorasi dan komitmen merupakan tolak ukur dalam
menempatkan individu ke masing-masing status identitas diri. Identity
diffusion menunjukkan tidak adanya komitmen dan eksplorasi, identity
foreclosure menunjukkan adanya komitmen tanpa melalui eksplorasi,
identity moratorium menunjukkan adanya eksplorasi akan tetapi belum
memiliki komitmen, dan identity achievement menunjukkan adanya
eksplorasi dan sudah memiliki komitmen.
Dukungan sosial teman sebaya dapat mempengaruhi pencapaian
status identitas moratorium atau achievement (Marcia, 1966). Teman
sebaya menawarkan alternatif sudut pandang dan pengalaman baru untuk
mendorong eksplorasi. Teman sebaya dapat memberikan dampak pada
pencapaian identitas diffusion atau foreclosure. Misalnya, individu yang
mencapai status foreclosure akan lebih memilih teman yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
toleransi terhadap keberagaman dan mencerminkan nilai –nilai yang mirip
dengan diri sendiri (Bosma dan Kunnen, 2001).
Remaja yang berada pada status identity diffusion mendapat
dukungan sosial yang tinggi. Mereka tidak menjadi dirinya sendiri,
menjadi apa saja yang diinginkan oleh orang lain, dan tidak mampu
membuat keputusan mengenai pekerjaan dan ideologi sehingga remaja
dengan status identity foreclosure mendapat dukungan sosial yang tinggi.
Remaja pada status identitas ini tidak memiliki kesempatan untuk
mengeksplorasi diri, mengalami kerapuhan, kesulitan dalam
mempertimbangkan alternatif dan menolak informasi yang salah. Remaja
yang berada dalam identity moratorium merupakan remaja yang
melibatkan orang lain dalam masalah yang sedang dihadapi, sering
melupakan hal-hal yang sensitif, memiliki banyak masalah dengan
demikian remaja yang mencapai status identity moratorium mendapatkan
dukungan sosial yang tinggi. Remaja yang berada dalam status identity
achievement merupakan remaja yang sangat solid, mementingkan
kehidupan masa depan, fleksibel, dan tidak mudah terpengaruh oleh
tekanan. Remaja tersebut mendapat dukungan sosial teman sebaya yang
rendah.
Remaja yang mencapai status identitas tertentu memperlihatkan
dukungan sosial teman sebaya yang diterimanya tinggi atau rendah, hal
ini dikarenakan seseorang yang sudah menapai status identitas tertentu
memperoleh informasi untuk membandikan diri dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya
perbedaan dukungan sosial teman sebaya dilihat berdasarkan pencapaian
status identitas diri.
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan hipotesis atau
jawaban sementara bahwa: terdapat perbedaandukungan sosial teman
sebaya pada tahap pencapaian status identitas diri pada remaja.
Identity Diffusion
Identity
Foreclosure
Identity
Moratorium
Identity
Achievment
Dukungan sosial
rendah
Dukungan sosial
tinggi
Dukungan sosial
tinggi
Dukungan sosial
tinggi
Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Penelitian ini menggunakan metode komparatif yaitu suatu analisis
untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok atau lebih
(Siregar,2015).
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dukungan sosial
teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja
akhir.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah :
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan oleh variabel lain (Hasan, 2004). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Dukungan Sosial Teman Sebaya.
2. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab bagi variabel lain (Hasan, 2004). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Status identitas Diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Definisi Variabel Penelitian
Batasan atau definisi operasional dari variabel-variabel penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Dalam penelitian ini dukungan sosial teman sebaya diukur dengan
menggunakan skala dukungan sosial teman sebaya yang disusun oleh
Weiss (Cutrona dkk, 1994). Semakin tinggi skor total dari skala
dukungan sosial teman sebaya maka semakin tinggi pula dukungan
sosial yang diterima oleh remaja dan begitu juga sebaliknya.
2. Identitas Diri
Dalam penelitian ini identitas diri diukur dengan menggunakan
skala identitas diri yang disusun berdasarkan teori James Marcia
(dalam Papalia dkk, 2009). Dengan empat jenis status identitas yaitu
identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, identity
achievment (Adams dalam Waterman, 2007).
Penempatan masing-masing subjek ke dalam empat status identitas
yakni identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium,
identity achievment adalah dengan mengolah Z score. Z score berguna
untuk membandingkan posisi seseorang dengan orang lain dalam suatu
kelompok (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Z = (X-M)/SD
Keterangan : Z = Z Score
X= Skor subjek
M=Mean kelompok subjek
SD=Standar Deviasi Kelompok
Pertama, memisahkan aitem berdasarkan status identitas
berdasarkan delapan domain identitas diri (Adams dalam Waterman,
2007). Kedua, menghitung Z score pada setiap remaja akhir
berdasarkan masing-masing status identitas diri (James Marcia dalam
Papalia dkk, 2009). Ketiga, membandingkan hasil Z score dari keempat
status identitas untuk masing-masing remaja akhir. Kelima,
mengkategorikan remaja akhir pada status yang memiliki nilai Z score
paling tinggi. Setelah pengkategorian subjek ke masing-masing status
identitas, kemudian dilihat perbedaan dukungan sosial teman sebaya
menggunakan uji Brown-Forsythe dan Welch.
D. Subjek Penelitian
1. Metode Pengumpulan Sampel
Sampel merupakan sumber data yang penting untuk mendukung
penelitian, adapun teknik pengambilan sampel dengan cara non
random sampling yang artinya tidak semua populasi memiliki
kesempatan untuk digunakan sebagai sampel. Pangambilan sampel
penelitian menggunakan metode pengambilan sampel kuota (quota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sample), yaitu peneliti menentukan jumlah sampel, (Crocker dan
Algina dalam Azwar, 2012) memberikan saran jumlah sampel sebesar
200 orang sebagai jumlah sampel yang sudah cukup memadai.
Selanjutnya data dikumpulkan dengan cara menghubungi sujek
penelitian tanpa menghiraukan asal sampel (Taniredja dan
Mustadifah, 2011).
Subjek penelitian adalah 199 remaja laki-laki dan perempuan
berusia 17-21 tahun. Pada masa remaja seseorang akan lebih banyak
menghabiskan waktu dengan teman sebaya dari pada orang tua
(Grotevant dan Cooper, 1986), sehingga remaja mendapatkan
dukungan sosial teman sebaya sebagai pengganti dukungan dari orang
tua.
E. Alat Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data adalah skala sebagai berikut :
a. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Skala ini disusun peneliti berdasarkan teori Weiss (Cutrona
dkk, 1994) yang membagi dukungan sosial ke dalam enam bagian
dari hubungan antar individu, yaitu : guidance, reliable alliance,
attachment, reassurance of worth, social integration, dan
opportunity to provide nurturance.
Skala dukungan sosial teman sebaya berisi dua pernyataan
favorable dan unfavorable. Subjek dihadapkan pada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pernyataan dan diminta memilih satu pernyataan yang sesuai
dengan keadaan diri subjek. Terdapat empat pilihan respon
jawaban dalam pernyataan favorable yaitu SS (Sangat Setuju) = 4,
S (Setuju) = 3, TS (Tidak setuju) = 2, dan STS (Sangat Tidak
Setuju) = 1. Untuk pernyataan unfavorable empat pilihan respon
jawaban yaitu SS (Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, TS (Tidak
setuju) = 3, dan STS (Sangat Tidak Setuju) = 4. Pada skala ini
tidak disediakan pilihan respon jawaban N (netral), agar subjek
memilih respon sesuai dengan dirinya.
Tabel 2
Skor Item Untuk Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Respon Skor
Favorable Unfavorable
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
Tabel 3
Blue Print Dan Sebaran Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Sebelum Uji Coba
No
Aspek
Dukungan
Sosial
Jenis Item Jumlah
Item Bobot
Favorable Unfavorable
1. Reliable alliance 5 5 10 16,67%
2. Guidance 5 5 10 16,67%
3. Reassurance of
worth 5 5 10 16,67%
4. Attachment 5 5 10 16,67%
5. Social
integration 5 5 10 16,67%
6.
Opportunity to
provide
nurturance
5 5 10 16,67%
Jumlah 30 30 60 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4
Sebaran Item Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebelum Uji
Coba
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Reliable alliance 6,7,17,14,28 4,*9,*22,33,18 10
2. Guidance 21,23,27,46,57 19,20,31,38,39 10
3. Reassurance of
worth15,*32,35,43,*55 10,24,*49,51,*58 10
4. Attachment 41,*42,45,50,59 53,48,52,54,37 10
5. Social
integration25,*30,36,*56,29 60,5,26,34,40 10
6.
Opportunity to
provide
nurturance
2,*8,*12,*16,44 1,3,11,13,47 10
Jumlah 60
*aitem-aitem yang gugur setelah uji coba
b. Skala status identitas
Skala ini dibuat oleh peneliti berdasarkan teori James Marcia
tentang status identitas diri yang terdiri dari identity diffusion,
identity foreclosure, identity moratorium, identity achievment
(Papalia, Olds, Feldman, 2009). Pada masing-masing pilihan
jawaban dapat menunjukkan keempat status identitas diri yang
diungkap.
Skala status identitas diri berisi pernyataan mengenai status
identitas diri yang terdiri dari ketiga domain identitas diri yaitu
agama, filosofi gaya hidup, dan pertemanan. Skala identitas diri
berisi satu pernyataan yaitu favorable. Peneliti tidak menyediakan
pernyataan unfavorable karena dapat mengarahkan subjek pada
satu status identitas tertentu. Subjek dihadapkan pada beberapa
pernyataan yang memiliki empat pilihan respon jawaban, subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diminta untuk memilih respon jawaban yang sesuai dengan diri
subjek.
Skala ini terdiri dari empat pilihan respon jawaban, subjek
diminta memilih respon jawaban yang sesuai dengan diri subjek.
Empat pilihan respon jawaban yang disediakan yaitu SS (Sangat
Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak setuju) = 2, dan STS (
Sangat Tidak Setuju) = 1.
Tabel 5
Skor Item Untuk Skala Identitas Diri
Respon Skor
Favorable
SS (Sangat Setuju) 4
S (Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Tabel 6
Blue Print dan Rancangan Skala Status Identitas Diri Sebelum
Uji Coba
No Domain Jenis Item Jumlah
item Bobot
Favorable
1. Agama 20 20 33,3 %
2. Filosofi Gaya Hidup 20 20 33,3 %
3. Pertemanan 20 20 33,3 %
Jumlah 60 60 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 7
Sebaran Item Skala Identitas Diri
*aitem-aitem yang gugur setelah uji coba
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas penelitian adalah validitas isi, yaitu pengujian isi
skala dengan analisis rasional atau professional judgment. Validitas isi
yaitu melihat sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2009).
Pengujian validitas dilakukan oleh professional judgmen yaitu dosen
pembimbing.
2. Reliabilitas
Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah
reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror
pengukuran yang kecil (Azwar, 2013). Reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas ( ) yang berada dalam rentang angka 0 sampai
Nomer Aitem
Status
Identitas Agama Pertemanan Gaya Hidup Jumlah
Identity
Diffusion *1,*3,21,23,59 *17,*22,29,42,60 *4,*6,9,15,37 15
Identity
Foreclosure 14,16,*31,*45,55 11,36,*50,52,57 28,32,*34,56,58 15
Identity
Moratorium *10,*12,27,35,41 *25,*44,46,48,54 *20,24,30,39,53 15
Identity
Achievement 5,7,19,*47,*51 *2,8,*33,38,40 *13,18,26,43,49 15
TOTAL 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1,00, koefisien reliabilitas dikatakan tinggi apabila mendekati angka
1,00. Apabila koefisien reliabilitas mendekati angka 0 berarti semakin
rendahnya reliabilitas (Azwar, 2013).
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
koefisien reliabilitas Alpha-Cronbach, dengan bantuan SPSS 22 for
windows. Dari hasil penghitungan didapatkan hasil koefisien
reliabilitas skala dukungan sosial teman sebaya adalah 0,909
Pada pengujian skala status identitas didapatkan koefisien
Alpha-Cronbach adalah sebagai berikut
1. Identity Diffusion : 0,656untuk 9 item
2. Identity Foreclosure : 0,682 untuk 11 item
3. Identity Moratorium : 0,458 untuk 10 item
4. Identity Achievment :0,564 untuk 10 item
3. Seleksi item
Seleksi item dilakukan untuk mengkoreksi apakah item-item yang
ditulis pada kenyataannya sudah berfungsi dengan baik untuk
mengukur suatu atribut (Azwar, 1999). Apabila terdapat aitem yang
tidak sesuai dengan syarat, maka tidak dapat disertakan dalam skala
penelitian. Seleksi item dilakukan dengan cara memilih item
berdasarkan koefisien korelasi item total.
a. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi item total
menggunakan batasan rix ≥ 0,30, semua aitem yang mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan. Peneliti menggunakan daya diskriminasi 0,30.
Pada hasil uji coba skala dukungan sosial teman sebaya
menunjukkan dari 60 aitem yang diujikan terdapat 58 aitem yang
baik dan 12 aitem yang kurang baik. Besarnya koefisien korelasi
aitem total berkisar antara -0,131 – 0,789. Berikut adalah daftar
spesifikasi aitem skala dukungan sosial teman sebaya setelah diuji
cobakan :
Tabel 8
Aitem-aitem Dukungan Sosial Teman Sebaya Setelah Uji Coba
No Aspek Nomer Aitem Jumlah
1 Reliable alliance F 4,8,34,48,44 8
UF 13,45,27
2 Reassurance of worth F 1,15,22,47,36 10
UF 20,24,41,16,12
3 Social integration F 37,2,10 6
UF 9,33,25
4 Guidance F 6,17,23,21 9
UF 18,43,31,26,30
5 Attachment F 7,38,32 8
UF 35,28,5,29,42
6 Opportunity to provide
nurturance
F 40,46
7
UF 39,19,11,14,13
TOTAL 48
b. Skala Status Identitas
Peneliti menggunakan daya diskriminasi 0,25 untuk
memperoleh jumlah aitem yang diinginkan. Menurut (Azwar, 2013)
apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi
jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menurunkan batas kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah
aitem yang diinginkan dapat tercapai.
Penghitungan koefisien korelasi aitem total menggunakan
bantuan SPSS 20 for windows, uji coba dalam penelitian melibatkan
50 subjek remaja akhir untuk skala identitas diri. Hasil dari
pengukuran menunjukkan bahwa dari 60 aitem yang diujikan
terdapat 30 aitem baik dan 30 aitem yang tidak baik. Besarnya
koefisien korelasi aitem total berkisar antara –0,007 - 0,668.
Berikut adalah daftar spesifikasi aitem skala identitas diri setelah
diuji cobakan :
Tabel 9
Aitem- aitem Skala Status Identitas Diri Setelah Uji Coba
G. Teknis Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengecek apakah data
penelitian yang didapatkan berasal dari populasi yang sebarannya
Nomer Aitem
Status
Identitas Agama Pertemanan Gaya Hidup Jumlah
Identity
Diffusion 5,9,36 23,37,39 22,24,26 9
Identity
Foreclosure 31,14,33 25,30,20,11 29,32,27,16 11
Identity
Moratorium 3,17,1 13,18,28 12,34,40,15 10
Identity
Achievement 5,35,21 7,10,2 6,38,8,4 10
TOTAL 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
normal (Santoso, 2010). Apabila taraf signifikansinya p > 0,05
maka dapat disimpulkan jika data memiliki sebaran data yang
normal, akan tetapi jika p < 0,05 maka sebaran datanya tidak
normal. Peneliti menguji normalitas data dengan menggunakan uji
one-sample kolmogorov-smirnov test (Santoso, 2010), pengujian
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22 for Windows.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek
yang diteliti mempunyai varian yang sama (Siregar, 2014.), jika p
> 0,05 maka varian tersebut homogen atau sama (Santoso, 2010).
Uji homogenitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22for
Windows, melalui Levene’s Test for Equality of Variance.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
Anova, yaitu salah satu uji komparatif digunakan untuk menguji
perbedaan data lebih dari dua kelompok (Suyantoro, 2014). Uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan Anova Satu Jalur melalui
program SPSS versi 22 for Windows. Pengujian dilakukan dengan
melihat taraf signifikansi, hipotesis diterima bila memiliki taraf
signifikansi p < 0,05 yang artinya ada perbedaan dukungan sosial
teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada remaja
akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
H. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba
terhadap alat ukur. Peneliti melakukan uji coba untuk melihat validitas dan
reliabilitas dari alat ukur penelitian. Penelitian ini menggunakan dua alat
ukur, yaitu skala identitas diri (skala A) dan skala dukungan sosial teman
sebaya (skala B). Skala identitas diri terdiri dari 60 aitem dan skala
dukungan sosial teman sebaya terdiri dari 60 aitem.
Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 18 dan 19 November
2015, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subjek uji coba alat ukur
sebanyak 60 mahasiswa universitas sanata dharma yogyakarta. Pengisian
skala dilakukan langsung oleh masing-masing subjek yang berada di
lingkungan kampus, skala yang sudah selesai diisi langsung dikumpulkan
kembali kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian di lakukan pada tanggal 8-10 Desember 2015, 12 dan 14
Januari 2016 di lingkungan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan subjek mahasiswa dari berbagai fakultas sejumlah 140 dan di
SMAN 1 Pakem dengan subjek pelajar kelas XI yang berjumlah 59
pelajar.
Pengambilan data (penyebaran skala), menggunakan dua cara.
Pertama peneliti menyebarkan skala di Universitas Sanata Dharma
dengan cara membagikan skala kepada mahasiswa yang peneliti temui,
dan di SMAN 1 Pakem pada masing-masing kelas dengan waktu
kurang lebih tiga puluh menit (satu jam pelajaran).
2. Data Demografi
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja dengan
rentang usia 17-21 tahun, terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa
berjumlah 199 subjek. Subjek penelitian terdiri dari perempuan
berjumlah 96 dan laki-laki berjumlah 103 yang terdiri dari S1 143 dan
SMA 56, data demografi subjek dapat dilihat pada tabel di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 10
Deskripsi Jenis Kelamin Subjek
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Perempuan 96 48,2%
Laki-laki 103 51,8%
Total 199 100%
Tabel 11
Deskripsi Usia Subjek
Usia Jumlah Presentase (%)
17 64 32,2 %
18 25 12,6 %
19 47 23,6 %
20 40 20,1 %
21 23 11,6 %
Total 199 100,0 %
Tabel 12
Deskrispsi Pendidikan Subjek
Pendidikan Jumlah Presentase (%)
S1 143 71,9 %
SMA 56 28,1 %
Total 199 100,0 %
B. Analisis Data
1. Deskripsi Data Penelitian
a. Data subjek penelitian berdasarkan Status Identitas Diri Menurut
James Marcia
Penempatan subjek kedalam masing-masing status identitas
diri dilihat berdasarkan nilai Z score yang paling tinggi, dengan
dasar bahwa status identitas diri tidak stabil hingga akhir
kehidupan (Santrock, 2007), artinya ketika remaja mencapai salah
satu dari keempat status identitas diri, bukan berarti status identitas
diri selamanya dimiliki oleh remaja akan tetapi dapat berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menjadi status identitas yang lain (Novilia, 2012). Dari hasil
penghitungan maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 13
Deskripsi Status Identitas Subjek
Status Identitas Frekuensi Presentase (%)
Identity diffusion 27 13,6 %
Identity foreclosure 74 37,2 %
Identity moratorium 40 20,1 %
Identity achievment 58 29,1 %
Total 199 100%
Subjek penelitian berjumlah 199 orang yang merupakan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Siswa SMA Kelas XII.
Dari tabel di atas dapat dilihat subjek yang masuk dalam status
Identity diffusion berjumlah 27 orang (13,6%), identity foreclosure
berjumlah 74 orang (37,2%), identity moratorium berjumlah 40
orang (20,1%), dan identity achievment berjumlah 58 orang
(29,1%).
b. Deskripsi Tingkat Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek
Tabel 14
Deskripsi tingkat dukungan sosial teman sebaya
Variabel
Min Maks Mean
H E H E H E Std.
Dev
Dukungan
Sosial 48 119 192 160 120 137,93
8,3
2
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa skor
rata-rata atau mean empirik subjek lebih besar daripada skor rata-
rata atau mean hipotetik subjek. Hasil tersebut menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang
tinggi dengan skor (137,93 > 120).
c. Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan Status
Identitas
Tabel 15
Data Dukungan Sosial Teman Sebaya Subjek berdasarkan
Status Identitas
Status
Identitas N Mean
Std.Deviatio
n Min Max
Diffusion 27 138,78 10,13 121 160
Foreclosure 74 138,27 7,51 120 156
Moratorium 40 138,05 7,66 121 158
Achievement 58 137,02 8,94 119 157
Total 199 137,93 8,32 119 160
Dukungan sosial teman sebaya subjek berdasarkan status
identitas didapatkan nilai rata-rata (mean) sebesar 137,93. Skor
minimum yaitu 119 dan skor maxsimum yaitu 159. Berdasarkan
nilai rata-rata (mean) dari skala dukungan sosial teman sebaya dan
kategori status identitas pada masing-masing subjek, dapat
disimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dari yang paling
tinggi hingga yang paling rendah berdasarkan status identititas
adalah diffusion (138,78), foreclosure (138,27), moratorium
(138,05) dan achievement (137,02).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
d. Analisis Deskriptif Pada Masing-masing Status Identitas
Tabel 16
Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity
Diffusion
Domain N Mean
Hipotetik Empirik
Agama 27 7,5 7,67
Teman 27 7,5 5,52
Gaya Hidup 27 7,5 6,11
Hasil analisis deskriptif tiga domain status identity diffusion
menunjukkan mean terbesar pada domain agama dengan skor 7,67.
Tabel 17
Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity
Foreclosure
Domain N Mean
Hipotetik Empirik
Agama 74 7.5 9,43
Teman 74 7.5 9,79
Gaya Hidup 74 7.5 11,29
Hasil analisis deskriptif tiga domain pada status identity
foreclosure menunjukkan jika mean terbesar pada domain gaya
hidup dengan skor 11,29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 18
Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity
Moratorium
Domain N Mean
Hipotetik Empirik
Agama 40 7.5 9,40
Teman 40 7.5 7,40
Gaya Hidup 40 7.5 8,80
Selanjutnya, hasil analisis deskriptif dari tiga domain pada
status identity morarotium berdasarkan nilai mean empirik yang
terbesar adalah pada domain agama yaitu sebesar 9,40.
Tabel 19
Hasil Analisis Deskriptif Tiap Domain Pada Status Identity
Achievment
Domain N Mean
Hipotetik Empirik
Agama 58 7.5 9,29
Teman 58 7.5 10,00
Gaya Hidup 58 7.5 10,20
Hasil analisis deskriptif yang terakhir terhadap tiga domain
dalam status identity achievement yang memiliki nilai mean
empirik tertinggi adalah domain gaya hidup dengan skor 10,20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Uji Asumsi Penelitian
Uji asumsi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang
tidak menyimpang dari tujuan penelitian (Santoso, 2010), pada
penelitian ini uji asumsi dilakukan melalui uji normalitas dan
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji one-
sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan SPSS versi 22
for Windows, hasil dari uji normalitas status identitas melalui
Kolmogorov –Smirnov Test menunjukkan nilai dari Asymp.Sig.(2-
tailed) atau nilai probabilitas sebesar 0,200 (p = 0,200) sehingga
distribusi skor variabel status identitas dinyatakan normal karena p
> 0,05.
Tabel 20
Hasil uji Normalitas kolmogorov –Smirnovtest
Variabel KS-test Asymp. Sig.
(2-tailed) Sebaran
Status Identitas Diri 0,055 0,200 Normal
Dukungan Sosial
Teman Sebaya 0,056 0,200 Normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22
for Windows, melalui Levene’s Test for Equality of Variance. Jika
p > 0,05 (Santoso, 2010) maka varian tersebut homogen atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sama. Pada penelitian ini menunjukkan hasil nilai Sig (nilai p)
sebesar 0,406, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan varian karena p > 0,05.
Tabel 21
Hasil Penghitungan Uji Homogenitas
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,073 3 195 ,105
c. Uji Hipotesis
Hipotesis alternatif (Hi) dalam penelitian ini adalah ada
perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian
status identitas diri pada remaja akhir. Remaja yang mencapai
status identitas diffusion, foreclosure, dan moratorium
mendapatkan dukungan sosial teman sebaya yang tinggi,
sedangkan remaja yang mencapai status identitas diri achievment
mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Uji hipotesis dilakukan
dengan menggunakan Anova Satu jalur melalui program SPSS
versi 22 for Windows, pengujian dilakukan dengan melihat nilai
dari Signifikansi (Sig), hipotesis diterima bila memiliki taraf
signifikansi p < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 22
Hasil Uji Anova Satu Jalur (Oneway)
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Between
Groups 76,871 3 25,624 ,367 ,777
Within
Groups 13626,144 195 69,878
Total 13703,015 198
Hasil dari penghitungan Anova Satu Jalur didapatkan nilai
sig sebesar 0,777 (p > 0,05), hal tersebut mengartikan jika
hipotesis ditolak atau dengan kata lain tidak ada perbedaan
dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status
identitas diri pada remaja akhir.
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan signifikansi (Sig) sebesar 0,777,
maka hipotesis nol (Ho) diterima artinya tidak ada perbedaan dukungan
sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status identitas diri pada
remaja akhir.
Tidak adanya perbedaan tingkat dukungan sosial teman sebaya
antar tahap pencapaian status identitas diri disebabkan remaja pada saat
ini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan
kemajuan teknologi dan komunikasi (Mawardah dan Adiyanti, 2014).
Menurut survei yang dilakukan menemukan bahwa 97% remaja
menggunakan internet paling tidak satu kali dalam seminggu (Raskauskas
dan Stolz, 2007), maka dari itu internet menjadi media favorit kaum muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan dapat mempengaruhi pencapaian status identitas diri (Fadhal dan
Nurhajati, 2012). Tidak adanya dukungan sosial dalam pencapaian status
identitas diri di sebabkan media menjadi aspek lain dalam kehidupan
remaja, media menjadi pengganti dukungan teman sebaya dan pengalaman
pribadi (Hall dalam Fadhal dan Nurhajati, 2012) yang dapat memberikan
pengaruh terhadap terbentuknya identitas diri yang jelas.
Proses pencapaian status identitas diri dapat dilakukan dengan
interaksi terhadap lingkungan. Lingkungan yang dimaksud bukan hanya
mencakup keluarga, teman sebaya, sekolah ataupun masyarakat yang ada
dilingkungan sekitar, akan tetapi mencakup penggunaan teknologi
(internet) yang dapat mendukung pencapaian identitas (Maharani, 2012).
Identitas diri yang ditampilkan didunia offline misalnya pada lingkungan
kantor atau sekolah seringkali dibatasi oleh norma-norma sosial (Brenman
dan Pettit dalam Maharani, 2012). Apabila remaja melakukan
penyimpangan norma sosial, remaja mendapatkan hukuman yang
menjadikan remaja menutup diri (Bargh, McKenna dan Fitzsimons, 2002).
Sebaliknya apabila di dunia online, individu yang menutup diri akan
membuka dirinya yang sebenarnya (Zhao, Grasmuck dalam Martini,
2008). Dengan adanya perkembangan internet yang pesat maka dapat
menimbulkan lingkungan teknologi yang dapat menjadi media dalam
pembentukan identitas (Bargh, McKenna dan Fitzsimons, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil analisis deskriptif pada masing-masing status identitas diri
dalam melihat domain yang memiliki nilai mean empirik tertinggi pada
masing-masing status identitas menunjukkan hasil pada domain filosofi
gaya hidup memiliki nilai mean tertinggi pada dua status identitas diri
yaitu Identity Achievment dan Identity Foreclosure. Ketika remaja menjadi
bagian dalam suatu kelompok sebaya, maka identitas diri remaja akan
mulai terbentuk (Thornburg, 1982). Hal ini disebabkan kelompok teman
sebaya merupakan referensi utama pada diri remaja dalam melakukan
persepsi dan sikap yang berkaitan dengan filosofi gaya hidup (Papalia dan
Olds, 2001).
Ketiga domain pada status Identity Moratorium dan Diffusion
domain agama memiliki nilai mean tertinggi pada diri subjek. Pada masa
remaja akhir, remaja sudah mulai stabil dan memiliki pemikiran yang
matang dalam hal agama. Perkembangan kognitif yang dialami membuat
remaja mentransformasikan keyakinan yang dianutnya (Yusuf dalam
Novilia, 2012). Remaja mulai bertanya akan kebenaran agama yang
diyakininya (Desmita, 2007), hal tersebutlah yang menyebabkan domain
agama pada status Identity Moratorium dan Diffusion memiliki nilai mean
yang tinggi.
Mean empirik tingkat dukungan sosial teman sebaya subjek
sebesar 137,93 lebih besar dari skor rata-rata atau mean hipotetik yaitu
120. Dari hasil ini menunjukkan bahwa subjek memiliki dukungan sosial
yang tinggi walaupun tidak ada perbedaan secara signifikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pencapaian status identitas diri. Tingginya dukungan sosial teman sebaya
disebabkan karena usia subjek penelitian ini adalah berkisar antara 17-22
tahun, subjek yang diambil merupakan remaja akhir yang masih aktif
berada di lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status
identitas diri pada remaja akhir. Hal tersebut dilihat dari hasil signifikansi
sebesar 0,777, maka hipotesis nol (Ho) diterima yang artinya tidak ada
perbedaan dukungan sosial teman sebaya antar tahap pencapaian status
identitas diri pada remaja akhir.
B. Saran
1. Bagi Remaja
Remaja diharapkan mampu mencapai status identitas diri
sebagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh diri sendiri
tanpa tergantung pada dukungan sosial teman sebaya, dukungan teman
sebaya tidak menjamin individu mampu mencapai status identitas diri
karena pencapaian status identitas diri dipengaruhi oleh berbagai
faktor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya agar memasukkan domain lain dalam
identitas diri yang belum dimasukkan dalam penelitian, selain itu
melakukan penelitian dengan subjek yang nerbeda misalnya remaja
awal atau remaja tengah. Peneliti selanjutnya hendaknya juga lebih
memperhatikan rentang usia subjek, misalnya siswa kelas 1 SMA
sampai mahasiswa perguruan tinggi semester 8.
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam
penelitian. Keterbatasan penelitian adalah hanya memasukkan 3 domain
yaitu agama, nilai-nilai gaya hidup, dan pertemanan dari 8 domain
identitas diri yaitu pekerjaan, agama, politik, nilai-nilai gaya hidup,
pertemanan, pacaran, peran gender, dan rekreasi. Selain itu, penelitian ini
kurang memiliki rentang usia subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Y. (2008). Pencapaian Identitas Diri Pada Remaja yang Memiliki Ibu Tiri.
Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ali,M & Asrori,M. (2009). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik).
Jakarta : Bumi Aksara.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset.
. (2009). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke 3.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset.
. (2011). Sikap dan Perilaku dalam : Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. (2nd) Ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Bargh, J. A., Mc Kenna, K.Y dan Fitzsimons, G, M. (2002). Can You See The
Real Me? Activation and Expression of The “True Self” on The Internet.
Journal of Social Issues,33-48.
Bergh, S., & Erling, A. (2005). Adolescent Identity Formation : A Swedish study
of identity status using the EOM-EIS-II. Adolescence, 377-96. Diunduh
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16114599
Bernal, G., Molina, M. M. M., dan Rio, M. R. S. (2003). Development of a Brief
Scale for Social Support : Reliability and Validity in Puerto Rico.
International Journal of Clinical and Health Psychology, 3, 251-264.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Bosman, H. A., dan Kunnen, E. S. (2001). Determinants and mechanisms in ego
identity development: A review and synthesis. Developmental Review, 21,
39‐66.
Cairns, R.B, dan Neckerman. (1988). Social network and aggressive behavior :
peer support or peer rejection?. Developmental Psychology Journal, 24,
815-823.
Chen,K & Yao,G. (2009). Investigating Adolescent Health-Related Quality of
Life : From a Self-Identity Perspective. Springer.
Cobb, N. J. (2007). Adolescence: Continutity, Change, and Diversity. New york:
Mc Graw Hill.
Cowie, H. dan Wallace, P. (2000). Peer Support in Action : From by Standing to
Standing. London : Sage Publication.
Cutrona,C. E. (1994). Perceived parental social support & academic
achievement.An Attachment Theory Perspective. Journal Of Personality
and Social Psychology.
Dariyo, Agoes.(2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Yogyakarta.
Erikson, E. H. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia; Bunga Rampai 1.
Penerjemah, Agus Cremers. Jakarta: PT.Gramedia.
Fadhal, S dan Nurhajati, L. (2012). Identifikasi Identitas Kaum Muda di Tengah
Media Digital (Studi Aktivitas Kaum Muda Indonesia di Youtube). Jurnal
AL-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial. 176-200.
Feldman B., Alto P., CA. (1996). Identity,sexuality and the self in late
adolescence. Journal of Analytical Psychology, 491-507.
Ginanjar, S. A dan Yunita, S. B. (2001). Perkembangan Statusi Identitas Diri Pada
Penderita HIV/AIDA. Jurnal Sosial. 28-42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gottlieb, B. H. (1983). Assessing and strengthening the impact of social support
on mental health. Social Work, 30, 293-300.
Grotevant, H dan Cooper, C. (1986). Individuation in Family Relationship.
Human Development. 29, 82-100.
Hall, C. S dan Lindzey, G. (1993). Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Psikologi
Kepribadian I. Yogyakarta : Kanisius.
Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta : Bumi Aksara.
Hilman. (2002). Kemandirian remaja yang tinggal dipanti asuhan ditinjau dari
persepsi pelayanan sosial dan dukungan sosial. Tesis. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Hotlan, T., Satriana, S & Kurnia, A. (2002). Pengelompokan Remaja Putri
berdasarkan Gaya Hidup dan Persepsi tentang Kecantikan dalam
Iklan. Jurnal Penelitian Mahasiswa.
Huurre, T. (2000). Psychological Development and Social Support Among
Adolescents With Visual Impairment. University Of Tampere.
Kartono, Gulo. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Kroger, J dan Marcia, J. E. (2011). The Identity Statuses: Origins, Meanings, and
Interpretations dalam S. J. Schwartz et al. (eds.) Handbook of Identity
Theory and Research. 31-53. Diunduh dari related
:www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/97814
41979872-c1.pdf?SGWID=0-0-45-1152951-p174061064 kroger and
marcia 2011 tanggal 10 September 2015.
Kumru, A dan Thompson , A. R. (2003). Ego Identity Status And Self-Monitoring
Behavior In Adolescents. Journal of Adolescent Research. 18,481-495.
Kuntjoro, H. Z. S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. Diunduh dari
http://www.psychoshare.com/file-625/psikologi-lansia/dukungan-sosial-
pada-lansia.html Diakses tgl 4 Januari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
La Greca, A. M & Prinstein, M. J. (1999). Peer Group dalam W. K. Silverman &
T. H. Ollendick (Eds), Developmental Issues In The Clinical Treatment of
Children. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
Maharani, F. K. (2012). Gambaran identitas diri remaja yang ditampilkan melalui
Account Facebook. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Marcia, J. E. (1966). Development and validation of ego‐identity status. Journal
of Personality and Social Psychology, 35, 118‐133.
Marcia, J. E. (1980). Identity in Adolescents. In J. Adelson (Ed), Handbook of
Adolescrnts Psychology. New York, NY: Wiley.
Marcia, J. E. (1993). Ego Identity. A Handbook for Psychological Research.New
York : Springer.
Maslihah, S. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian
Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa SMPIT
Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip. Semarang.
Mawardah, M dan Adiyanti, MG. (2014). Regulasi Emosi dan Kelompo k Teman
Sebaya Pelaku Cyber Bullying. Jurnal Psikologi, 41, 60-73.
Meeus, W dan Dekowi, M. (1999). Identity Development, parental and peer
support in adolescence : result of a national dutch survey. Journal in
Adolescence. 30,58-65.
Mönks, F .J ., Knoers, A. M. P, dan Haditono, S. R. (2002). Psikologi
Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Mukhtar., Ardiyanti, dan Sulistiyaningsih. (2001). Konsep Diri Remaja. Jakarta:
PT Rakasta Semesta.
Novilia, A. (2012). Perbedaan Kemandirian Pada Remaja Akhir Di Indonesia
Dilihat Dari Status Identitas James Marcia. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Novita, I. (2012). Gambaran Identitas Diri Pada Remaja yang Mengalami
Kecanduan Internet. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara.
Ohnishi, H., Ibrahim, F.A., dan Owen, S. V. (2001). Factor-Analytic Structures in
The English and Japanese Versions of the Objective Measure of Ego-
Identity Status (OMEIS). Current Psychology : Development, Learning,
Personality, Social. Springer. 20, 250-259.
Papalia., Olds., dan Feldman. (2001). Human Development (8nd) Ed. New York:
McGraw-Hill.
(2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Grup.
(2009). Human Development (10nd) Ed :
Perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika.
Passer, M W., dan Smith, R. E. (2008). Psychology: The Science of Mind and
Behavior. New York: McGraw-Hill.
Pinquart, M & Jens, P. (2013). Identity Development in German Adolescents with
and without Visual Impairments. Journal of Visual Impairment &
Blindness.
Purwanti, F. (2013). Identitas Diri Remaja Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2
Pemalang Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Developmental and Clinical
Psychology.
Quigley, R. (2004). Positive Peer Groups "Helping Others" meets Primary
Development Needs. Reclaiming Children and Youth. 13, 134-137.
Raskauskas, J dan Stoltz, A. D. (2007). Involvement In Tradhitional and Electric
Bullying Among Adolescents. Developmental Psychology .43, 564-575.
Rice, F. P., dan Dolgin, K. G. (2008). The Adolescent : Development,
Relationships, and Culture. New York: Pearson.
Santoso, A. (2010). Statistik Untuk Psikologi : dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development. (8nd) Ed. New York : The
McGraw-Hill Companies, Inc.
(2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.
(2007). Remaja. (11nd) . Jakarta : Erlangga.
Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology : Biopsychological Interaction.
New York : John Wiley dan Sons, Inc.
Sarafino, E. P. (2008). Health Psychology : Biopsychological Interaction. New
York: John Wiley dan Sons, inc.
Sihotang, A. (2009). Hubungan antara Konformitas Terhadap Kelompok Teman
Sebaya Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja. Skripsi. Universitas
Diponegoro, Semarang. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/11128/
pada tanggal 24 November 2015.
Siregar, S. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuatitatif : Dilengkapi
dengan perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17.Jakarta : Bumi
Aksara.
Slavin Williams, R. C., and Berndt, T. J. (1990). Friendship and peer relations.
Dalam Feldman, S. S., and Elliott, G. R. (eds) At the Threshold: The
Developing Adolescent. Harvard University Press,Cambridge.
Suyantoro, S., Fl (Ed). (2014). Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian
Menggunakan SPSS. Semarang : Wahana Komputer.
Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif, Bandung :
Alfabeta.
Tarakanita, I. (2001). Hubungan status identitas etnik dengan konsep diri
mahasiswa. Jurnal Psikologi,01-14.
Taylor, S. E. (2009). Health psychology (7nd) Ed. New York : McGraw-Hill.
Thornburg, H. D. (1982). Development in adolescent (2nd) edition. California :
Wadsworth, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Valeria, S. (2014). Peran Dukungan Sosial Orang Tua-Teman Sebaya Terhadap
Engagement-Disengagement Coping Pada Remaja Akhir. Skripsi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Waterman, A, S. (1982). Identity Development From Adolescence To Adulth : An
Extension Of Theory and A review of Research. Developmental
Psychology.
Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anakdan Remaja. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Zebua, A.S dan Nurdjayadi, R.D. (2001). Hubungan antara Konformitas dan
Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan: Phronesis. 3,6 -10.
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G. dan Farley, G. K. (1988). The
Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal of
Personality Assessment,30-41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN I
SKALA PENELITIAN
SKALA IDENTITAS DIRI (SKALA A)
SKALA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA
(SKALA B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera, perkenalkan teman-teman nama saya Bernadeta Vivi dari
fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini,
saya mohon kesediaan teman-teman untuk membantu penelitian skripsi (tugas
akhir) yang sedang saya kerjakan.Maka saya mohon kepada teman-teman sekalian
untuk meluangkan waktu dan kesediaannya untuk memberikan tanggapan
terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Skala ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu skala A dan skala B, dalam skala ini pertanyaan yang
disusun seputar dengan kehidupan sehari-hari.
Skala ini bersifat rahasia, identitas dan jawaban teman-teman akan
dirahasiakan dan benar-benar digunakan sebagai data dalam penelitian. Oleh
sebab itu, saya mengharapkan teman-teman untuk menjawab sesuai keadaan
yang sebenarnya.Tidak ada jawaban yang benar atau salah, setiap pertanyaan
yang dipilih tidak mempengaruhi penilaian baik dan buruk pada diri teman-
teman. Saya membutuhkan jawaban yang sejujur-jujurnya tanpa dipengaruhi dan
didiskusikan dengan teman lain.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan teman-
teman untuk mengisi skala penelitian ini. Selamat mengerjakan.
Hormat saya,
Bernadeta Vivi
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala tanpa
berada di bawah tekanan pihak manapun, akan tetapi saya bersedia dengan
sukarela untuk membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Saya juga
mengijinkan bahwa jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data dalam
penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta,
(.............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
IDENTITAS
Inisial :
Jenis Kelamin : P / L *
Usia : tahun
Pendidikan : S1 / SMA / SMK *
*coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGERJAAN – SKALA A
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada dengan seksama. Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan
yang tiap pernyataan diikuti oleh 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu :
SS : Sangat Setujua
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Silahkan teman-teman memilih jawaban yang teman-teman setujui, alami, dan
rasakan.
Contoh cara pengisian
Pernyataan SS S TS STS
Saya merasa diri saya
berharga
X
Ketika teman-teman keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda
silang (X), maka teman-teman dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi
tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai :
Contoh Koreksi
Pernyataan SS S TS STS
Saya merasa diri saya
berharga
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Mohon pastikan agar setiap pernyataan dibaca dengan hati-hati sampai
teman-teman memahaminya dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan SS S TS STS
1. Dalam memperdalam ilmu agama, saya mengikuti
setiap kegiatan yang terkait dengan agama saya.
2. Saya menegur sahabat saya yang melakukan
kesalahan, karena saya menyayangi sahabat saya.
3. Saya mencari tahu ajaran agama lain, tetapi saya
tidak bermaksud untuk pindah agama.
4. Saya meluangkan waktu untuk sekedar pergi ke
mall atau cafe bersama orang tua atau teman dekat
setiap minggunya.
5. Saya menjalankan setiap perintah dan larangan
dalam agama, meskipun saya tidak meyakini
kebenarannya.
6. Meluangkan waktu ke mall atau cafe adalah hal
yang wajib dilakukan.
7. Sahabat saya adalah orang-orang yang sudah saya
kenal sejak lama, dan sudah saling mengetahui
rahasia diri masing-masing.
8. Saya memiliki hari khusus untuk pergi ke mall
atau cafe bersama dengan orang tua atau teman
dekat.
9. Saya menerima setiap ajaran agama, walaupun
saya tidak meyakini ajaran tersebut sama sekali.
10. Saya memiliki sahabat setelah saya berelasi
dengan banyak orang, karena saya merasa cocok
dengannya.
11. Dalam memilih sababat, saya mengikuti perintah
orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Pernyataan SS S TS STS
12. Saya mengikuti ajakan teman yang
sedang nongkrong di kafe atau mall,
walaupun saya tidak menyukainya.
13. Saya bergaul dengan orang banyak,
namun saya belum menemukan
seorang sahabat.
14. Orang tua saya adalah orang yang
memilihkan agama untuk saya.
15. Saat ada waktu luang saya membaca
majalah yang terkait dengan tempat
nongkrong anak muda.
16. Saat akan pergi ke mall atau cafe, saya
bersama teman dekat atau orang tua.
17. Saya bertanya kepada teman saya yang
berbeda gama, tentang tata cara
beribadah yang mereka lakukan.
18. Saya berusaha mencari seorang
sahabat, dengan bergaul bersama orang
banyak.
19. Saya menjalankan ibadah, jika
diingatkan oleh orang tua saya.
20. Orang tua adalah sosok orang yang
menentukan siapa teman yang cocok
untuk saya.
21. Agama yang saya anut saat ini adalah
pilihan saya sendiri bukan pilihan dari
orang tua.
22. Dalam mengikuti kegiatan sosial, saya
menunggu ajakan teman dekat atau
orang tua.
23. Saya tidak mencari seorang sahabat
karena saya tidak membutuhkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Pernyataan SS S TS STS
24. Kegiatan sosial yang akan saya lakukan
ditentukan oleh orang tua.
25. Sebelum memilih sahabat, saya bertanya kepada
orang tua.
26. Saya tetap pergi ke mall atau cafe, walaupun
memiliki banyak tugas sekolah.
27. Saya menjalankan kegiatan sosial bersama dengan
teman dekat atau orang tua.
28. Saya menjalin relasi dengan orang banyak, akan
tetapi saya belum memiliki sahabat.
29. Saya pergi ke cafe atau mall sesuai dengan
keputusan orang tua atau teman dekat.
30. Saya mengiyakan perintah orang tua dalam
memilih sahabat.
31. Saya pergi ke tempat ibadah yang sama setiap
harinya.
32. Sebelum saya pergi nongkrong, saya mencari
referensi tempat nongkrong dengan googling
melalui internet.
33. Saya akan tetap menjalankan perintah agama yang
saya yakini, walaupun banyak orang yang tidak
suka.
34. Saya memiliki waktu khusus untuk pergi ke mall
atau cafe.
35. Saya mengetahui hal apa yang membuat saya
yakin dan percaya terhadap agama yang saya
anut.
36. Saya membaca ayat-ayat suci, walaupun tidak
memahaminya.
37. Saya tidak memiliki keinginan untuk mencari
sahabat karena takut dikecewakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pernyataan SS S TS STS
38. Saya menyadari jika nongkrong
dengan orang tua atau teman di
mall atau cafe perlu dilakukan.
39. Saya tidak berusaha mengenal
teman sekelas saya lebih dalam.
40. Saya akan menghabiskan waktu
dengan nongkrong di cafe atau
mall,walaupun tidak
menginginkannya.
Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang
terlewatkan.
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PETUNJUK PENGERJAAN – SKALA B
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada dengan seksama. Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan
yang tiap pernyataan diikuti oleh 4 (empat) pilihan jawaban, yaitu :
SS : Sangat Setujua
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Silahkan teman-teman memilih jawaban yang teman-teman setujui, alami, dan
rasakan.
Contoh cara pengisian
Pernyataan SS S TS STS
Saya merasa diri saya
berharga
X
Ketika teman-teman keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda
silang (X), maka teman-teman dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi
tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang lebih sesuai :
Contoh Koreksi
Pernyataan SS S TS STS
Saya merasa diri saya
berharga
X X
Mohon pastikan agar setiap pernyataan dibaca dengan hati-hati sampai
teman-teman memahaminya dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No Pernyataan SS S TS STS
1. Teman saya menghargai
kemampuan yang saya miliki.
2. Saya membantu teman saya
yang sedang mengalami
kesulitan belajar.
3. Teman saya tidak peduli
dengan pendapat yang saya
utarakan.
4. Teman saya akan membantu
saya, tanpa saya minta.
5. Saat bersama dengan teman-
teman, diri saya merasa was-
was.
6. Tanpa saya minta, teman saya
akan akan memberikan
penyelesaian masalah yang
saya hadapi.
7. Saya merasa disayangi oleh
teman saya.
8. Teman saya akan membantu
saya dalam menyelesaikan
masalah
9. Saya tidak peduli dengan
masalah yang sedang dihadapi
oleh teman saya.
10. Saat teman saya merasa
bahagia, Saya juga merasa
bahagia.
11. Teman-teman saya cuek
dengan keberadaan diri saya.
12. Saya dipandang sebelah mata
oleh teman saya.
13. Saya merasa panik ketika
menghadapi masalah sendirian.
14. Teman saya merasa gelisah
ketika bercerita dengan saya.
15. Teman saya mengakui
kemampuan yang saya miliki.
16. Teman saya menganggap saya
sebagai orang yang bodoh.
17. Saya mendengarkan apa yang
dikatakan teman saya jika itu
adalah hal yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Pernyataan SS S TS STS
18. Saya mengandalkan
kemampuan diri saya, dalam
menyelesaikan masalah.
19. Teman saya dapat
menyelesaikan masalahnya
sendirian, tanpa bantuan dari
saya.
20. Teman saya meremehkan
pekerjaan yang saya kerjakan.
21. Teman saya memberikan
solusi, saat saya menghadapi
permasalahan dengan orang tua
atau teman dekat.
22. Teman saya mengatakan jika
saya adalah orang yang pintar.
23. Saya menerima nasehat dari
teman saya, saat saya
melakukan kesalahan.
24. Teman saya tidak
memperdulikan keberadaan diri
saya, saat berkumpul bersama.
25. Saya mengerjakan tugas
sekolah sendirian, tanpa
bersama dengan teman-teman.
26. Teman saya tidak memberikan
nasehat kepada saya, saat saya
mempunyai masalah.
27. Saya mengandalkan diri saya,
ketika kesulitan mengerjakan
tugas.
28. Saya merasa gelisah jika
sedang bersama dengan teman-
teman.
29. Saya merasa takut saat bersama
dengan teman saya.
30. Saya mengandalkan diri
sendiri, ketika menyelesaikan
tugas sekolah.
31. Saya tidak mendengarkan apa
yang teman saya katakan.
32. Saya menganggap teman saya
sebagai figure orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Pernyataan SS S TS STS
33. Teman saya mengajari saya
dalam memahami pelajaran,
agar saya mendapat nilai yang
memuaskan.
34. Ketika saya memiliki masalah,
saya akan meminta bantuan
teman saya.
35. Saya merasa teman saya tidak
menyukai diri saya.
36. Saya merasa diterima oleh
teman saya.
37. Saya senang melakukan
kegiatan bersama dengan
teman-teman.
38. Saya merasa aman saat berada
disamping teman-teman saya.
39. Teman saya lebih sering
menceritakan masalahnya
dengan orang lain dari pada
dengan saya.
40. Saat mendapatkan masalah,
teman saya meminta bantuan
kepada saya.
41. Teman saya meragukan
kemampuan yang saya miliki.
42. Teman-teman saya tidak
mengetahui rahasia diri saya.
43. Saya jarang menerima
informasi yang penting dari
teman saya.
44. Saya percaya jika teman saya
peduli dengan keberadaan diri
saya ditengah-tengah mereka.
45. Teman saya tidak peduli
dengan masalah yang saya
hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Pernyataan SS S TS STS
46. Saya merasa dibutuhkan oleh
teman-teman saya.
47. Teman saya memuji pekerjaan
yang saya lakukan.
48. Dalam menghadapi masalah,
saya membutuhkan bantuan
dari teman saya.
Periksa kembali semua jawaban, jangan sampai ada nomor yang
terlewatkan.
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 2
RELIABILITAS VARIABEL
Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya
Reliabilitas Masing-masing Status Identitas Diri
Hasil Zscore Status Identitas Diri
Deskripsi Sebaran Status Identitas Diri
Analisis Deskriptif Domain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Sosial Teman Sebaya
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 199 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 199 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,909 ,914 48
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2,945 1,940 3,357 1,417 1,731 ,101 48
Item Variances ,301 ,135 ,583 ,448 4,313 ,009 48
Inter-Item
Covariances ,052 -,117 ,255 ,371 -2,184 ,002 48
Inter-Item
Correlations ,181 -,411 ,748 1,160 -1,819 ,028 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DS1 138,21 127,824 ,391 . ,908
DS2 138,16 127,429 ,408 . ,908
DS3 138,44 124,935 ,556 . ,906
DS4 138,46 126,542 ,378 . ,908
DS5 138,34 124,014 ,553 . ,906
DS6 138,64 128,394 ,214 . ,910
DS7 138,13 123,437 ,617 . ,905
DS8 138,22 126,052 ,556 . ,906
DS9 138,03 123,585 ,578 . ,905
DS10 138,03 126,742 ,383 . ,908
DS11 138,30 122,727 ,620 . ,905
DS12 138,35 124,713 ,481 . ,907
DS13 139,03 129,928 ,073 . ,913
DS14 138,38 127,852 ,335 . ,908
DS15 138,26 128,727 ,289 . ,909
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DS16 138,23 124,966 ,522 . ,906
DS17 138,10 127,632 ,326 . ,908
DS18 139,36 132,988 -,119 . ,913
DS19 138,78 127,928 ,237 . ,910
DS20 138,38 123,702 ,635 . ,905
DS21 138,29 126,710 ,462 . ,907
DS22 138,58 129,154 ,166 . ,910
DS23 138,22 127,877 ,367 . ,908
DS24 138,26 122,646 ,648 . ,905
DS25 138,53 126,412 ,346 . ,908
DS26 138,34 123,770 ,595 . ,905
DS27 138,90 127,834 ,240 . ,910
DS28 138,29 124,672 ,573 . ,906
DS29 138,22 123,668 ,645 . ,905
DS30 138,85 127,917 ,221 . ,910
DS31 138,27 123,429 ,656 . ,905
DS32 138,96 127,418 ,288 . ,909
DS33 139,44 136,379 -,395 . ,916
DS34 138,36 126,574 ,454 . ,907
DS35 138,35 123,096 ,670 . ,905
DS36 138,27 125,540 ,554 . ,906
DS37 138,09 127,416 ,366 . ,908
DS38 138,23 124,479 ,602 . ,905
DS39 138,61 126,875 ,336 . ,908
DS40 138,42 129,547 ,251 . ,909
DS41 138,44 125,156 ,636 . ,906
DS42 139,02 126,606 ,285 . ,909
DS43 138,51 127,039 ,412 . ,908
DS44 138,25 127,189 ,442 . ,907
DS45 138,35 123,803 ,700 . ,905
DS46 138,38 128,175 ,385 . ,908
DS47 138,44 128,358 ,356 . ,908
DS48 138,29 128,581 ,270 . ,909
Hasil Uji Reliabilitas Status Identitas Diri
Status Identitas Diri Identity Diffusion
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 199 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 199 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,643 ,663 9
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2,112 1,477 2,739 1,261 1,854 ,162 9
Item Variances ,467 ,291 ,749 ,458 2,574 ,026 9
Inter-Item
Covariances ,078 -,026 ,253 ,279 -9,684 ,003 9
Inter-Item
Correlations ,180 -,072 ,509 ,582 -7,027 ,018 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
I5 16,51 7,968 ,287 ,179 ,625
I9 16,59 7,698 ,284 ,181 ,630
I22 16,77 7,964 ,422 ,267 ,594
I23 17,53 8,533 ,314 ,276 ,619
I24 17,16 8,183 ,424 ,266 ,598
I26 16,93 7,833 ,292 ,122 ,625
I36 16,27 8,651 ,182 ,130 ,647
I37 17,30 7,737 ,503 ,448 ,577
I39 16,98 8,328 ,289 ,245 ,623
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Status Identitas Diri Identity Foreclosure
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 199 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 199 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,677 ,685 11
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2,560 2,055 3,322 1,266 1,616 ,193 11
Item Variances ,493 ,308 ,669 ,361 2,172 ,015 11
Inter-Item
Covariances ,079 -,058 ,292 ,350 -5,044 ,005 11
Inter-Item
Correlations ,165 -,112 ,519 ,631 -4,642 ,020 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
I11 25,96 11,650 ,320 ,339 ,657
I14 25,34 12,630 ,150 ,152 ,689
I16 25,25 12,146 ,288 ,319 ,662
I20 26,11 11,549 ,441 ,416 ,635
I25 26,09 11,658 ,449 ,404 ,635
I27 25,18 12,429 ,347 ,274 ,654
I29 26,08 11,791 ,418 ,239 ,640
I30 25,86 11,798 ,434 ,341 ,638
I31 25,50 12,251 ,250 ,133 ,669
I32 25,40 11,484 ,350 ,289 ,651
I33 24,84 12,893 ,195 ,202 ,675
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Status Identitas Diri Identity Moratorium
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 199 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 199 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,451 ,457 10
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2,542 1,955 3,226 1,271 1,650 ,280 10
Item Variances ,431 ,318 ,632 ,314 1,987 ,009 10
Inter-Item
Covariances ,033 -,060 ,269 ,329 -4,515 ,004 10
Inter-Item
Correlations ,078 -,140 ,597 ,738 -4,260 ,024 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
I1 22,20 6,966 -,043 ,079 ,499
I3 22,28 6,597 ,074 ,166 ,460
I12 23,39 6,159 ,260 ,272 ,400
I13 23,34 6,144 ,178 ,390 ,425
I15 23,08 6,009 ,220 ,120 ,409
I17 22,43 6,236 ,249 ,250 ,404
I18 22,27 6,217 ,252 ,160 ,403
I28 23,38 6,490 ,108 ,381 ,449
I34 22,97 5,732 ,234 ,173 ,403
I40 23,47 5,806 ,311 ,321 ,376
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Status Identitas Diri Identity Achievement
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 199 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 199 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,567 ,556 10
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2,839 2,035 3,457 1,422 1,699 ,225 10
Item Variances ,498 ,280 ,640 ,360 2,289 ,020 10
Inter-Item
Covariances ,058 -,088 ,336 ,423 -3,831 ,007 10
Inter-Item
Correlations ,111 -,138 ,550 ,688 -4,000 ,023 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
I2 25,06 9,451 ,116 ,119 ,571
I4 25,68 7,874 ,403 ,248 ,496
I5 25,90 8,990 ,129 ,070 ,576
I6 26,36 7,827 ,382 ,436 ,501
I7 25,33 8,384 ,327 ,163 ,521
I8 26,16 7,920 ,406 ,226 ,496
I10 25,16 9,388 ,141 ,128 ,565
I21 25,34 9,196 ,072 ,096 ,593
I35 24,93 9,476 ,130 ,125 ,567
I38 25,60 7,907 ,394 ,357 ,499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil Pengkategorian Status Identitas
Zscore_Dif Zscore_Fore Zscore_Mor Zscore_Ach Kategori Status
-7,47 -5,09 -7,47 -7 2
-8,5 -8,03 -7,75 -7,84 3
-8,69 -7,94 -7,7 -7,84 3
-8,32 -7,75 -7,37 -7,94 3
-8,32 -7,47 -7,47 -7,28 4
-7,68 -7,75 -7,84 -7,75 1
-7,75 -6,9 -7,09 -6,81 4
-8,13 -7,37 -7,28 -7,19 4
-8,32 -7 -7,47 -7,28 2
-7,13 -7,47 -8,13 -7,37 1
-8,41 -7,47 -7,56 -7,19 4
-8,03 -7,56 -7,66 -7,66 2
-8,22 -7,47 -7,47 -7,28 4
-8,22 -7,56 -7,56 -7 4
-7,32 -7,47 -7,75 -7,47 1
-8,6 -7,75 -7,75 -7,19 4
-8,41 -7 -6,81 -7,66 3
-8,03 -7,19 -7,56 -7,09 4
-8,03 -7,28 -7,75 -6,81 4
-7,84 -7,94 -7,66 -7,28 4
-7,22 -7,66 -7,75 -7,28 1
-8,32 -7,66 -7,75 -7,37 4
-8,32 -7,19 -7,47 -7,28 2
-8,41 -7,47 -7,28 -7,66 3
-7,07 -7,66 -7,66 -7,75 1
-8,88 -7,75 -7,94 -7,47 4
-8,41 -8,32 -7,19 -7,66 3
-8,03 -7,75 -7,66 -6,9 4
-8,22 -7,19 -7,94 -7,09 4
-8,22 -7,56 -7,84 -7,47 3
-7,75 -7,19 -7,56 -7,37 2
-6,84 -7,56 -7,84 -7,56 1
-7,84 -6,62 -7,66 -6,71 2
-8,22 -7,28 -7,47 -7,66 2
-8,03 -7,47 -7,75 -7,28 4
-8,6 -7,28 -8,13 -7,56 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
-8,32 -7,28 -7,75 -8,13 2
-7,66 -6,53 -7,19 -7,28 2
-8,13 -7,47 -7,28 -7,37 3
-8,22 -7,28 -7,47 -7,19 4
-8,32 -7,09 -7 -7,37 3
-8,32 -7,37 -7,47 -7,19 4
-8,69 -7,84 -7,84 -7,37 4
-7,22 -7,56 -7,66 -7,56 1
-8,03 -7,56 -7,84 -7,75 2
-9,16 -7,94 -8,03 -7,75 4
-8,22 -7 -7,56 -7,28 2
-8,13 -6,9 -7,56 -7,56 2
-8,32 -8,03 -7,75 -7,37 4
-7,94 -7,28 -7,37 -7,09 3
-7,32 -6,71 -7,19 -6,71 1
-8,32 -7,56 -7,56 -7,37 4
-8,41 -7,37 -7,84 -7,66 2
-8,32 -7,19 -7,28 -7,09 4
-8,32 -7,28 -7,56 -7,37 2
-7,47 -7,94 -7,84 -8 1
-8,32 -7,09 -7 -7,37 3
-8,41 -7,66 -7,37 -7,19 4
-8,22 -7,19 -7,66 -7,37 2
-8,22 -7,66 -7,56 -7,66 3
-8,5 -7,66 -7,56 -7,47 4
-8,03 -7,66 -7,47 -7,84 3
-8,41 -7,75 -7,75 -7,66 4
-8,41 -7,37 -7,19 -7,56 3
-7,94 -7,28 -7,75 -7,37 2
-8,5 -7,28 -7,28 -6,9 4
-7,19 -7,56 -7,66 -8,22 4
-7,75 -7,47 -7,28 -7,66 3
-8,41 -7,94 -7,66 -7 4
-7 -7,19 -7,66 -8,32 1
-8,22 -7,47 -7,37 -7,66 3
-7,84 -7,28 -7,37 -7,66 2
-8,69 -7,47 -8,03 -7,37 4
-7,32 -7,56 -7,66 -7,56 1
-6,81 -7,19 -7,37 -8,6 1
-8,03 -7,66 -7,94 -7,75 2
-8,32 -7,66 -7,75 -7,47 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
-8,03 -7,47 -7,19 -7,56 3
-8,22 -7,47 -7,09 -7,75 3
-8,22 -7,66 -7,94 -7,47 4
-7,37 -7,47 -7,66 -8,37 1
-8,69 -7,66 -7,47 -7,84 3
-7,03 -7,37 -7,66 -7,37 1
-8,22 -7,28 -7,84 -7,84 2
-8,32 -7,66 -6,56 -7,56 3
-7,22 -7,47 -7,56 -7,47 1
-6,94 -7,66 -7,56 -7,56 1
-7,94 -7,47 -7,75 -7,66 2
-8,6 -7,75 -7,56 -7,37 4
-7,32 -7,37 -7,75 -7,37 1
-8,13 -7,56 -8,03 -7,47 4
-7,28 -7,37 -7,47 -8,03 1
-8,32 -6,56 -7,66 -7,56 2
-8,32 -7,19 -7,66 -7,47 2
-7,28 -7,66 -7,47 -7,94 1
-8,03 -7,75 -7 -7,37 3
-7,75 -6,9 -7,56 -7,09 2
-8,03 -7,47 -7,66 -7,37 4
-8,03 -7,28 -7,19 -7,75 3
-8,22 -7,19 -7,66 -7,66 2
-8,5 -7,47 -7,75 -7,66 2
-7 -7,28 -7,37 -8,5 1
-8,5 -7,19 -7,56 -7,47 2
-8,22 -7,66 -7,84 -7,75 2
-6,37 -7,09 -7,09 -7,28 1
-6,41 -7,56 -7,56 -7,56 1
-8,13 -7,47 -7,66 -7,75 2
-7,75 -6,53 -6,81 -7,09 2
-7,94 -6,37 -7,37 -7,66 2
-8,13 -7,75 -7,84 -7,84 2
-8,5 -7,66 -7,84 -7,28 4
-8,13 -7,56 -7,37 -7,56 3
-8,13 -6,9 -7,56 -6,71 4
-8,5 -7,47 -7,09 -7,84 3
-7 -7,47 -7,19 -8,03 1
-8,03 -7,09 -7,84 -7,56 2
-8,03 -7,47 -7,37 -6,71 4
-8,22 -6,81 -7,56 -7,37 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
-8,13 -6,81 -7,66 -7,19 2
-8,41 -6,71 -7,84 -7,56 2
-8,5 -7,75 -7,66 -7,19 4
-8,79 -7,09 -8,03 -7,37 2
-6,9 -7,37 -7,56 -8,6 1
-8,03 -7,56 -7,37 -7,56 3
-7,94 -7,19 -7,75 -6,71 4
-8,03 -7 -7,47 -7,47 2
-7,94 -7,37 -7,66 -6,9 4
-8,69 -7,09 -7,84 -7,47 2
-8,32 -6,9 -7,66 -6,71 4
-8,69 -7,19 -7,94 -7,84 2
-8,69 -7,56 -7,28 -7,66 3
-8,79 -7,28 -8,32 -7,84 2
-8,69 -6,37 -7,94 -7,37 2
-8,22 -7,47 -7,28 -7,47 3
-8,13 -7,37 -7,66 -7,09 4
-8,03 -7,28 -7,75 -6,71 4
-8,22 -7,66 -7,28 -7,47 4
-6,22 -7 -7,66 -7 1
-8,22 -7,28 -7,66 -6,62 4
-8,03 -7,19 -7,66 -7,84 2
-8,79 -7,94 -7,94 -7,47 4
-8,5 -6,62 -7,19 -7 2
-7,94 -7,37 -7,56 -6,9 4
-7,94 -7,37 -6,6 -7,9 3
-8,5 -8,22 -6,66 -7,66 3
-8,5 -7 -7,28 -7,37 2
-8,5 -7,94 -7,66 -7,84 3
-8,13 -6,81 -6,9 -7,09 2
-7,84 -6,81 -7,56 -7,09 2
-7,94 -7,28 -7,19 -7,56 3
-8,22 -7 -7,66 -6,71 4
-8,5 -6,71 -7,94 -7,19 2
-8,22 -7,19 -7,56 -7,37 2
-7,75 -7,19 -7,47 -7,28 2
-7,94 -7,09 -7,56 -7,19 2
-8,22 -7 -7,75 -7,09 2
-8,41 -7,66 -8,13 -7,84 2
-8,41 -7,47 -7,84 -7,28 4
-6,66 -7,28 -7,19 -7,19 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
-6,9 -6,71 -6,43 -6,81 2
-8,32 -7,28 -7,84 -7,19 4
-8,41 -7,09 -7,75 -7,19 2
-8,32 -7,19 -7,47 -7,28 2
-8,22 -7 -7,75 -7,47 2
-8,13 -7,28 -7,09 -7,28 3
-6,84 -7,75 -7,75 -7,66 1
-8,13 -7,66 -7,56 -7,47 4
-8,88 -8,13 -7,37 -8,03 3
-8,69 -8,22 -8,03 -7,94 4
-8,5 -7,75 -7,37 -7,66 3
-8,22 -7,37 -7,47 -7,56 2
-8,32 -7,47 -7,75 -7,66 2
-8,32 -7,47 -7,66 -7,75 2
-8,03 -7,47 -7,66 -7 4
-8,13 -7,47 -7 -7,56 3
-8,13 -6,9 -7,47 -7 2
-8,13 -6,81 -7,56 -7,09 2
-8,22 -6,53 -7,75 -6,71 2
-8,03 -6,34 -7,47 -7 2
-7,84 -7,37 -7,28 -7 4
-8,22 -7,56 -7 -7,94 3
-8,22 -7,09 -7,28 -7,47 2
-8,03 -7,47 -7,47 -7,28 4
-8,03 -6,9 -6,62 -7,37 3
-7,75 -7,28 -7,56 -6,9 4
-7,84 -6,71 -7,19 -8,71 2
-8,41 -7,66 -7,75 -7,75 2
-8,22 -7,56 -7,75 -7,37 4
-8,13 -7,37 -7,75 -7,09 4
-7,75 -7,9 -6,9 -7,28 3
-8,5 -6,62 -7,84 -7,09 2
-8,41 -6,62 -7,56 -7,19 2
-8,03 -7,47 -7,84 -7,75 2
-8,41 -7,19 -7,08 -7,1 3
-8,22 -7,19 -7,37 -7,28 2
-7,94 -6,37 -7,66 -7,37 2
-8,13 -7,56 -7,28 -7,75 3
-8,13 -7,66 -7,84 -7,28 4
-8,13 -7,56 -7,84 -7,66 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Total_DS 199 119,00 160,00 137,9296 8,31908
Valid N (listwise) 199
Oneway
Analisi Deskripsi Domain
Status identitas diffusion
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
diff_agama 27 7,6667 1,64083 ,31578
diff_teman 27 5,5185 1,62600 ,31292
diff_gayahidup 27 6,1111 1,60128 ,30817
One-Sample Test
Test Value = 0
t Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
diff_agama 24,279 26 ,000 7,66667 7,0176 8,3158
diff_teman 17,635 26 ,000 5,51852 4,8753 6,1617
diff_gayahidup 19,831 26 ,000 6,11111 5,4777 6,7446
Descriptives
Total_DS
N Mean Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Diffusion 27 138,7778 10,12739 1,94902 134,7715 142,7840 121,00 160,00
Foreclosure 74 138,2703 7,50762 ,87274 136,5309 140,0096 120,00 156,00
Moratorium 40 138,0500 7,65925 1,21103 135,6005 140,4995 121,00 158,00
Achievment 58 137,0172 8,94131 1,17405 134,6662 139,3682 119,00 157,00
Total 199 137,9296 8,31908 ,58972 136,7667 139,0926 119,00 160,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Status identitas foreclosure
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
fore_agama 74 9,4324 1,41500 ,16449
fore_teman 74 9,7973 1,80547 ,20988
fore_gayahidup 74 11,2973 1,76519 ,20520
One-Sample Test
Test Value = 0
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
fore_agama 57,343 73 ,000 9,43243 9,1046 9,7603
fore_teman 46,680 73 ,000 9,79730 9,3790 10,2156
fore_gayahidup 55,055 73 ,000 11,29730 10,8883 11,7063
Status identitas Moratorium
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Mor_Agama 40 9,4000 1,23621 ,19546
Mor_Teman 40 7,4000 1,70670 ,26985
Mor_GH 40 8,8000 1,80028 ,28465
One-Sample Test
Test Value = 0
t Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Mor_Agama 48,091 39 ,000 9,40000 9,0046 9,7954
Mor_Teman 27,422 39 ,000 7,40000 6,8542 7,9458
Mor_GH 30,915 39 ,000 8,80000 8,2242 9,3758
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Status identitas Achievment
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
aCH_Agama 58 9,2931 1,24264 ,16317
aCH_Teman 58 10,0000 1,10818 ,14551
aCH_GH 58 10,2069 2,07541 ,27251
One-Sample Test
Test Value = 0
t Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
aCH_Agama 56,955 57 ,000 9,29310 8,9664 9,6198
aCH_Teman 68,723 57 ,000 10,00000 9,7086 10,2914
aCH_GH 37,455 57 ,000 10,20690 9,6612 10,7526
Deskripsi Status Identitas Subjek
Status_iden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Diffusion 27 13,6 13,6 13,6
Foreclosure 74 37,2 37,2 50,8
Moratorium 40 20,1 20,1 70,9
Achievment 58 29,1 29,1 100,0
Total 199 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN
Analisis Uji Normalitas
Analisis Uji Homogenitas
Hasil Uji One Way Anava
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
UJI NORMALITAS Dukungan Sosial Teman Sebaya
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Total_DS 199 137,9296 8,31908 119,00 160,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total_DS
N 199
Normal Parametersa,b Mean 137,9296
Std. Deviation 8,31908
Most Extreme Differences Absolute ,056
Positive ,046
Negative -,056
Test Statistic ,056
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
UJI NORMALITAS Status Identitas Diri
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Total_I 199 106,2261 10,60894 81,00 140,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total_I
N 199
Normal Parametersa,b Mean 106,2261
Std. Deviation 10,60894
Most Extreme Differences Absolute ,055
Positive ,055
Negative -,045
Test Statistic ,055
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil Uji ANOVA dan Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Total_DS
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,073 3 195 ,105
ANOVA
Total_DS
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 76,871 3 25,624 ,367 ,777
Within Groups 13626,144 195 69,878 Total 13703,015 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI