perbankan-simpanan dari bank lain

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya. Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama bank yaitu bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan dan peradara uang. Penyusun mengambil tema makalah uang, bank dan percetakan uang karena ini menarik untuk dipelajari khususnya di bidang ekonomi yang tidak akan lepas dari istilah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1

description

menjelaskan tentang akuntansi perbankan dengan materi simpanan di bank lain.

Transcript of perbankan-simpanan dari bank lain

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya.Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama bank yaitu bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan dan peradara uang. Penyusun mengambil tema makalah uang, bank dan percetakan uang karena ini menarik untuk dipelajari khususnya di bidang ekonomi yang tidak akan lepas dari istilah tersebut.1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian simpanan dari bank lain?b. Apa yang dimaksud dengan akuntansi simpanan dari bank lain?

c. Apa yang dimaksud dengan giro bank lain?

d. Apa yang dimaksud dengan deposito berjangka bank lain?

e. Apa yang dimaksud dengan sertifikat deposito bank lain?

f. Apa yang dimaksud dengan deposit on call?

g. Apa yang dimaksud dengan interbank call money?1.3 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian simpanan dari bank lain;

b. Menjelaskan akuntansi simpanan dari bank lain;

c. Menjelaskan giro bank lain;

d. Menjelaskan deposito berjangka bank lain;

e. Menjelaskan sertifikat deposito bank lain;

f. Menjelaskan pengertian deposit on call;

g. Menjelaskan pengertian interbank call money.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Simpanan dari Bank Lain

Pengertian simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis. 2.2 Akuntansi Simpanan dari Bank LainPenempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis, yang dimaksud untuk memperoleh penghasilan. Penempatan pada bank lain juga dapat diartikan sebagai penempatan/tagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun luar Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antarbank maupun sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.

Penempatan pada bank lain disajikan di neraca sebesar nilai bruto tagihan bank. Dalam hal bank membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dari penanaman tersebut, maka penyisihan tersebut disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) dari pos penempatan tersebut.

Saldo penempatan pada bank lain dalam valuta asing dan penyisihannya dicatat dalam valutanya, sedangkan untuk keperluan laporan keuangan ke Bank Indonesia dan laporan keuangan publikasi, saldo valuta asing tersebut dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs laporan Bank Indonesia. Hal-hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yaitu jenis dan jumlah penempatan, jenis valuta, jangka waktu dan suku bunga rata-rata. Kegiatan bank yang berkaitan dengan penempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan, dan pendapatan bunga atas penempatan dana serta pembentukan PPAP penempatan pada bank lain.

2.2.1 Jenis penempatan pada bank lain antara lain :a. Giro;

b. Interbank call money;

c. Tabungan;

d. Deposit on call (deposito berjangka harian);

e. Deposito berjangka;

f. Sertifikat deposito;g. Margin deposit;

h. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan;

i. Dana pelunasan obligasi;

j. Lain-lain yang memenuhi kriteria penempatan pada bank lain.

2.2.2 Penempatan Call Money antar Bank (Placement)Penempatan dana dalam bentuk call money pada bank lain pada tanggal kontrak (deal) dicatat pada rekening administratif kelompok kewajiban komitmen fasilitas kredit pada bank lain yang belum ditarik. Rekening administratif kewajiban komitmen tersebut akan terus berkurang atau dinihilkan bersamaan dengan telah ditempatkan dana secara efektif ke bank lain. Transaksi penempatan call money tersebut akan dicatat pada kelompok penempatan pada bank lain sebesar nilai bruto tagihan bank atau yang ditempatkan pada bank lain.

Apabila dalam pelaksanaan penempatan dana tersebut melibatkan broker, maka biaya yang timbul dicatat sebagai beban biaya dalam periode tahun berjalan pada akun fee broker. Bila terdapat diskonto atas penempatan call money pada bank lain dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan akan diamortisasi selama jangka waktu penempatan. Pendapatan ini akan dicatat secara akrual pada kelompok akun tagihan bunga. Selanjutnya pada saat jatuh tempo, bank akan menerima pembayaran sebesar nilai penempatan ditambah dengan tagihan bunga berjalan.

Transaksi yang terjadi berkaitan dengan penempatan call money pada bank lain antara lain transaksi saat terjadi kontrak, transaksi saat pembukuan kontrak, transaksi saat pembayaran fee broker, transaksi saat dilakukan pengakuan pendapatan, dan transaksi saat jatuh tempo. Berikut adalah prosedur akuntansi penempatan call money pada bank lain.

a. Misalkan telah terjadi kontrak penempatan call money dari Bank BRI ke Bank Mandiri sebesar IDR 10.000.000.000 dengan bunga 10% per tahun untuk jangka waktu tujuh hari. Pada tanggal terjadi kontrak (deal date) penempatan call money Bank BRI akan mencatat pada rekening administratif sebagai berikut :

Debit

720-010-20-0301Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik- Money Market-Line10.000.000.000

Kredit721-010-20-0301Kontra Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik- Money Market- Line10.000.000.000

b. Pada tanggal pembukuan (settlement) penempatan call money (value date) dilakukan pembukuan dengan jurnal :

Debit109-010-20-0001Penempatan pada Bank Lain- Call Money10.000.000.000

Kredit157-070-00-0004Kas kliring keluar10.000.000.000

c. Pada saat yang sama dilakukan pengurangan atau penihilan rekening administrasinya dengan jurnal :

Debit721-010-20-0301Kontra Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik- Money Market- Line10.000.000.000

Kredit720-010-20-0301Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik- Money Market- Line10.000.000.000

d. Apabila timbul fee broker, misalkan sebesar Rp 5.000.000 maka dilakukan pembayaran fee broker melalui sarana kliring dan dibukukan dengan jurnal pembukuan :

Debit524-010-00-2101Fee Broker5.000.000

Kredit157-070-00-0004Kas Kliring Keluar5.000.000

e. Pada saat dilakukan akrual bunga secara harian oleh sistem yang besarnya adalah 1/360 hari x Rp 10.000.000.000 x 10% = Rp 2.777.778 akan dilakukan pembukuan dengan jurnal :

Debit157-021-xx-xxxxTagihan Bunga Penempatan pada Bank Lain2.777.778

Kredit400-010-xx-xxxxPendapatan Bunga Penempatan pada Bank Lain2.777.778

f. Pada saat jatuh tempo akan diterima kembali dana penempatan call money dari bank lain dan bunganya sebesar 7/360 hari x Rp10.000.000.000 x 10% = Rp19.444.446 yang dibukukan dengan jurnal :

Debit157-070-00-0005Kas Kliring- Masuk10.019.444.446

Kredit109-010-20-0001Penempatan pada Bank Lain- Call Money10.000.000.000

Kredit157-021-xx-xxxxTagihan Bunga Penempatan pada Bank Lain 19.444.446

2.2.3 Fasilitas Bank Indonesia (FAS BI)Fasilitas Bank Indonesia (FAS BI) adalah fasilitas yang diberikan oleh Bank Indonesia untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, jangka waktu maksimal 1 minggu dan bentuk fisik SBI tidak dikuasai oleh bank tetapi masih menjadi portofolio Bank Indonesia. Transaksi FASBI dengan Bank Indonesia dicatat pada akun penempatan pada BI dalam kelompok penempatan pada bank sebesar nilai SBI yang dibeli setelah dikurangi dengan nilai diskonto. Diskonto atas transaksi FAS BI merupakan selisih kurang antara nilai nominal SBI dengan harga beli SBI yang dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan yang kan diamortisasi selama jangka waktu SBI. Amortisasi pendapatan bunga yang ditangguhkan akan dilakukan setiap hari dan dicatat dalam kelompok akun pendapatan bunga. Sedangkan pada saat jatuh tempoh FAS BI, bank akan menerima kembali pembayaran dana yang ditempatkan sebesar nilai nominal SBI. Transaksi yang terjadi berkaitan dengan penempatan pada Bank Indonesia (SBI) antara lain transaksi pada saat pembalian, transaksi saat dilakuka pengakuan pendapatan (amortisasi) dan transaksi saat jatuh tempo.

a. Misalkan Bank BRI membeli SBI dengan fasilitas FASBI sebesar IDR 10.000.000.000 dengan bunga 10% per tahun untuk jangka waktu 7 hari. Pada tanggal dilakukan transaksi pembelian SBI akan dilakukan pencatatan pembukuan dengan jurnal sebagai berikut :

Debit 115-010-xx-xxxxPenempatan pada BI/FASBI10.000.000.000

Kredit 103-010-10-0001Giro BI 9.980.555.554

Kredit 227-112-xx-xxxxPendapatan bunga yang dtangguhkan-FAS BI

b. Pada saat dilakukanvamortisasi diskonto bunga SBI dilakukan pembukuan selama tujuh hari (1 minggu) yang besarnya adalah 1/360 hari x Rp 10.000.000.000 x 10% = Rp 2.777.778 dan dibukukan dengan jurnal :

Debit 227-112-xx-xxxxPendapatan bunga yang Ditangguhkan-FASBI2.777.778

Kredit 400-02x-xx-xxxxPendapatan bunga- FASBI2.777.778

c. Selanjutnya pada saat jatuh tempo SBI akan dilakukan jurnal pembukuan sebagai berikut:Debit 103-010-10-0001Giro BI10.000.000.000

Kredit 115-010-xx-xxxxPenempatan pada BI-FASBI10.000.000.000

Debit 103-010-10-0001Giro BI10.000.000.000

Kredit 115-010-xx-xxxxPenempatan pada BI-FASBI10.000.000.000

2.2.4 Penempatan Dana pada Bank Lain secara LangsungBagi bank-bank yang tidak mempunyai sarana dealing room, penempatan dana ke bank lain dilakukan secara langsung, misalnya BPD dan BPR. Apabila bank BPD/BPR akan menempatkan kelebihan dananya ke Bank BRI, maka Bank BPD/BPR harus menghubungi Bank BRI. Apabila telah ada kesepakatan, baik mengenai jenis produk, bunga, jangka waktu, dan besarnya dana, maka Bank BPD/BPR akan melimpahkan dananya ke Bank BRI melalui transaksi kliring. Seterimanya pelimpahan dana tersebut, Bank BRI akan membuku sesuai dengan kesepakatan. Transaksi ini oleh Bank BRI akan dicatat sebagai simpanan bank lain dan oleh Bank BPD/BPR akan dicatat sebagai penempatan pada bank lain sebesar jumlah yang ditempatkan, dengan jurnal pembukuan sebagai berikut :

Pembukuan Bank BPRPembukuan di Bank BRI

Debit : Penempatan Dana di Bank BRI

Kredit : Giro pada bank Indonesia/KliringDebit : Giro pada Bank Indonesia/Kliring

Kredit : 206-010-00-0000/ Giro-BPR/206-030-00-0000/Tabungan-BPR/206-050-00-0000/Deposito-BPR/

Selanjutnya setiap menerima bunga dari bank BRI akan dilakukan jurnal pembukuan di kedua bank sebagai berikut :

Pembukuan di Bank BPD/BPRPembukuan di Bank BRI

Debit : Giro pada Bank Indonesia/Kliring

Kredit : Pendapatan Bunga Penempatan Dana pada Bank BRIDebit : 500-020-00-0000 Beban Bunga

Simpanan Bank lain

Kredit : Giro pada Bank Indonesia/Kliring

Pada saat jatuh tempo, bila tidak diperpanjang, dana akan dikembalikan kepada bank BPR dengan jurnal pembukuan sebagai berikut :

Pembukuan di Bank BPD/BPRPembukuan di Bank BRI

Debit : Giro pada Bank Indonesia/Kliring

Kredit : Pendapatan Dana di Bank BRIDebit : 206-010-00-0000/ Giro-BPR/206-030-00-0000/Tabungan-BPR206-050-00-0000/Deposito-BPR

Kredit : Giro pada Bank Indonesia/Kliring

2.3 Giro Bank Lain

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.

Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem dorong dan tarik (push and pull). Suatu cek adalah transaksi tarik menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan terpental dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi dorong pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat terpental, karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari float.Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing di bank lain. Giro pada Bank Indonesia tidak termasuk dalam rekening ini. Transaksi giro pada bank lain dicatat sebesar nilai nominal, sedangkan transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asingnya dan dikonversi ke dalam rupiah berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia pada saat terjadinya transaksi. Pembukaan rekening giro di bank lain dalam negeri pada umumnya dipergunakan untuk menyelesaikan utang piutang berupa pajak, menyelesaikan kewajiban utang-piutang dengan bank-bank di luar negeri (pembayaran impor barang, pengiriman uang ke luar negeri, dll).2.3.1 Prosedur Akuntansi Giro pada Bank Lain di Dalam NegeriBeberapa kantor cabang bank ditunjuk sebagai pengelola rekening kas negara. Rekening kas negara tersebut dipergunakan untuk menampung pendapatan untuk negara, antara lain berupa pajak dan non-pajak. Hasil penerimaan pajak dari bank persepsi tersebut harus dilimpahkan ke rekening kas negara seminggu dua kali, yaitu setiap hari Selasa dan Jumat.2.3.2 Prosedur Akuntansi Giro pada Bank Lain di Luar NegeriPembukaan rekening giro pada bank lain di luar negeri (NOSTRO) dimaksudkan untuk menyelesaikan transaksi hutang piutang dengan pihak-pihak lain diluar negeri, antara lain penyelesaian transaksi perdagangan internasional, pembayaran transfer ke luar negeri dan sebagainya. Untuk membahas tentang prosedur akuntansi giro pada bank lain diluar negeri maka dibahas pula tentang perdagangan internasional dan transfer ke luar negeri.Pada perdagangan internasional, setiap terjadi transaksi perdagangan selalu melibatkan pihak bank dalam pembayarannya. Transaksi perdangan internasional transaksi impor dan transaksi ekspor. Transaksi impor adalah kegiatan memasukan barangh atau jasa ke dalam daerah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan transaksi ekspor adalah kegiatan pengiriman barang atau jasa keluar wilayah pabean Indonesia sesuai perundang-ndangan yang berlaku. Cara-cara pembayaran perdagangan internasional yang lazim dipergunakan pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Pembayaran tanpa L/C (later of credit)

a. Advance Payment adalah pembayaran yang dilakukan pembeli sebelum barang dikirimkan atau dikapalkan, baik untuk seluruh nilai barang (full payment) maupun untuk sebagian nilai barang (partial payment), hal ini berarti buyer memberikan kredit terhadap seller. Pembayaran dimuka dapat dilakukan melalui bank devisa atau langsung kepada seller, caranya dapat dilakukan melalui transfer, payment order,chek, weseel dan sebagainya.b. Open Account adalah suatu cara pembayara yang dilakukan oleh buyer kepada seller suaru waktu tertentu setelah barang dikapalkan. Hal ini berarti seller memberikan kredit kepada buyer.c. Collection (Inkasso) adalah cara pembayaran yang dilakukan oelh buyer setelah buyer menerima tagihan dari seller. Pembayaran dilakukan setelah seller mengirimkan tagihan berupa dokumen terhaap buyer. Collection dibagi menjadi jenis, yaitu :

1. Documentary Collection : penagihan dilakukan dengan mengirimkan seluruh dokumen baik komersial dokumen maupun financial dokumen.

2. Clean/Bill Collection : penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan financial dokumen.

3. Cash Against Document : penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan komersial dokumen.d. Consignment (Konsinyasi) adalah mengekspor barang yang belum terjual. Sampai saat barang dijaual oleh importir, hak atas barang tersebut masih ada pada eksportir. Sedangkanpembayaran dari barang tersebut baru dilakukan setelah barang gtersenut tersebut terjual.

2. Pembayaran menggunakan L/C (later of credit)

a. Payment (Pembayaran) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan oleh bank pembayar (paying bank) diluar neger yang ditunjuk oleh bank pembuka L/C di dalam negeri (opening bank) pada saat eksportir menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C (kredit documenter) tersebut.b. Negotiation (Negosiasi) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan oleh bank diluar negeri (negotiating bank) yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu. Atas penyerahan dokumen-dokumen dari eksportir. Pembayaran kepada aksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C kepada negotiating bank (bank yang melakukan negosiasi).c. Acceptance (Akseptasi) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan dengan cara mengaksep wesel berjangka oleh bank dari luar negeri. Dengan wesel berjangka yang telah diakseptasi tersebut, eksportir dapat menggunakannya untuk mendapatkan pendanaan kembali (refinancing) dengan cara mendiskontokan ke pasar uang atau kebanknya. Pada saat jatuh tempo wesel tersebakan ditagihkan oleh pemegang wesel ke bank yang melakukan akseptasi sejumlah nominal nilai wesel. Pada saat melakukan pembayaran tersebut, bank yang mengakseptasikan wesel melakukan penagihan ke bank di dalam negeri. Diterimanya dokumen penagihan, bank dlam negeri memerintahkan bank korespondennya diluar negeri agar memindahkan dananya sejumlah tertentu atas beban rekeningnya (nostro) untuk kepentingan bank yang mengakseptasi wesel tersebut.2.3.3 Prosedur Akuntansi Transaksi Ekspor Bill Collection

Collection adalah penagihan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen akspor ke opening bank. Sedangkan opening bank adalah bank yang menerbitkan L/C. ada dua cara colletion, yaitu collection dokumen atas dasar sight L/C dan collection dokumen atas dasar usance L/C

a. Dokumen penagihan atas dasar sight L/C.Apabila bank didalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank diluar negeri atas hasil ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden diluar negeri harus dilakukan pencatatan atas outgoing collection pada memorandum. Maksud pencatatan tersebut adalah untuk memonitor penyelesaian outgoing collection tersebut.

b. Collection dokumen atas dasar unsance L/CApabila bank didalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank diluar negeri atas hasil ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden diluar negeri harus dilakukan pencatatan atas outging collection pada rekening memorandum. Maksud pencatatan ini adalah untuk memonitor penyelesaian outging collection tersebut.

2.4 Deposito Berjangka Bank Lain

Pengertian deposito adalah sejenis produk investasi atau tabungan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan lebih besar daripada produk tabungan biasa namun uang yang telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai deposito berjangka.

Oleh karena itu, bila seseorang memiliki investasi dalam bentukdeposito berjangka, investasi tersebut akan aman dari penurunan nilai pokok, walaupun suku bunga bergerak naik turun. Fluktuasi suku bunga bank hanya akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang diterima, tidak pada penurunan atau kenaikan nilai pokok uang yang sudah diinvestasikan.Tabungan deposito juga dapat berfungsi sebagai alat investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan menginvestasikan uang dalam deposito berjangka, seseorang mempunyai pilihan jatuh tempo dalam waktu satu, tiga, enam, dua belas bulan atau dua puluh empat bulan. Seseorang akan dikenakan denda (penalty) dengan tidak mendapat hasil apapun apabila seseorang tersebut mencairkan dana deposito sebelum jatuh tempo. Adapun jenis pinalti yang ada biasanya :a. Pertama,pinalti dihitung sekian persen dari bunga sebelum pajak;b. Kedua,pinalti dihitung sekian persen dari bunga setelah pajak;c. Ketiga,pinalti dihitung sekian persen dari nominal deposito.Keuntungan deposito bisa dilihat dari pihak bank atau pihak nasabah. Keuntungan Bank yang menggunakan deposito yaitu :1. Pertama,sebagai salah satu sumber dana utama bagi bank yang relatif mudah didapat dari masyarakat.2. Kedua,mengingat masa jatuh temponya sudah ditentukan pada saat awal, maka bank dapat mengalokasikan dana tersebut secara optimal.

3. Ketiga,deposito berjangka dapat dipergunakan oleh bank sebagai sarana pemasaran untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk lainnya.Sedangkan keuntungan bagi masyarakat yang menyimpan dananya dalam bentuk deposito, yaitu :1. Tingkat bunga relatif lebih tinggi. Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.2. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjualbelikan secara bebas.

3. Tempat penyimpanan dana yang aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Sedangkan prosedur pembukaan rekening deposito tergantung sistem yang berlaku di setiap bank. Namun, yang terpenting adalah ketika seseorang datang ke bank maka pejabat bank akan menjelaskan hal-hal berikut :1. Jumlah minimal untuk dana yang di-depositokan Rp 1 juta atau sesuai dengan ketentuan yang dimiliki setiap bank;

2. Besarnya bunga yang diberikan;3. Cara pembayaran bunga;4. Cara pencairan deposito;5. Perpanjangan Deposito secara otomatis atau Automatic Roll-Over (ARO).Jika nasabah bersedia dengan ketentuan di atas, maka bank akan memberikan formulir pembukaan rekening deposito yang harus diisi. Kemudian, formulir tersebut diserahkan beserta Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti pengenal kepada bagian deposito. Bagian deposito selanjutnya akan menginput data dan membuat nota penyetoran berbentuk deposito kepada calon deposan untuk dilaksanakan pembayaran deposito di bagian cash and teller yang kemudian membukukannya pada rekening nasabah untuk diteruskan kepada kuasa kas. Bagian kas mengembalikan lembaran nota tersebut setelah divalidasi ke bagian deposito yang akan menyiapkan satu bilyet deposito yang terdiri atas 3 lembar (rangkap) yang dicetak dari sistem aplikasi. Dalam bilyet harus selalu dibubuhi oleh materai dan stempel bank yang bersangkutan. Bilyet deposito terdiri atas 3 lembar, yaitu :a. Pertama,lembar asli diberikan kepada deposan;

b. Kedua,lembar kedua berfungsi sebagai pengawasan intern;

c. Terakhir, lembar ketiga merupakan arsip pada bagian deposanPerlu diketahui, bunga deposito dapat diambil oleh nasabah dengan cara :a. Pertama,bunga diambil sendiri atau pembayaran tunai. Prosedur pembayaran bunga secara tunai adalah sebagai berikut :1. Nasabah menyerahkan bilyet deposito asli dan tanda pengenal. Selanjutnya Petugas bagian deposito mengambil kuitansi bunga deposito yang telah disiapkan sebelumnya untuk ditanda-tangani deposan.2. Setelah ditanda-tangani, kemudian petugas mengambil kartu deposito dan mencocokan tanda-tangan dengan yang ada di kartu deposito. Dari sana kemudian akan dimintakan persetujuan dari pejabat bank berwenang untuk melakukan pembayaran bunga deposito kepada nasabah. Bila sudah disetujui, Bilyet deposito dikembalikan kemudian bank akan melakukan pembayaran bunga kepada nasabah.b. Kedua, bunga dipindahkan ke tabungan. Maksudnya, bila ada deposan menginginkan agar bunganya dipindahkan ke dalam rekening tabungan, maka petugas bank bagian deposito membuat suatu rekening nota rangkap empat untuk pemindahan bunga tersebut. Rekening nota terdiri dari rangkap empat yaitu nota asli untuk bangian tabungan dan salinan notanya untuk pembukuan, bagian deposito, dan untuk pengawasan intern.c. Ketiga,bunga dipindahkan ke rekening giro. Prosedurnya hampir sama dengan pemindahan ke rekening tabungan. Hanya yang berbeda adalah posnya yang satu tabungan dan yang lain pos rekening giro.d. Keempat,bunga ditransfer ke bank lain. Di sini petugas bagian deposito membuat suatu nota lalu-lintas giro. Nota ini ditujukan kepada bank yang telah ditunjuk oleh deposan untuk menerima pemindahan bunga deposito tersebut.Suku bunga deposito adalah jika bank membutuhkan likuiditas yang relatif besar maka semakin lama jangka waktu deposito maka suku bunganya semakin tinggi. Sebaliknya, dalam kondisi perekonomian yang stabil, maka tingkat suku bunga akan semakin kecil dengan jangka waktu semakin lama. Deposito dijamin pemerintah bila suku bunga deposito tidak melebihi dari 150% dari tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Adapun rumus dari penghitungan bunga deposito sebagai berikut :

Bunga Deposito = Nominal uang yang didepositokan x tingkat bunga x hari bunga di bagi 365 hariDengan demikian, bila seseorang berniat menggunakan uang tersebut dalam jangka pendek sebaiknya seseorang membuka tabungan. Karena dengan membuka tabungan, dana sewaktu-waktu dapat diambil tanpa harus dikenakan denda. Namun, perlu diketahui bahwa suku bunga tabungan yang diberikan biasanya lebih kecil darisuku bunga deposito bank. Walaupun demikian, dari pada menyimpan uang dibawah bantal, tentu menyimpan uang di bank akan lebih aman sesuai dengan pilihan jangka waktu yang diperlukan.Uang yang disimpan di Bank, yang memenuhi persyaratan pemerintah, adalah seratus persen dijamin pemerintah dari resiko kegagalan bayar. Skema garansi tersebut masih diberlakukan oleh pemerintah untuk jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Seseorang tidak perlu khawatir akan kehilangan uang yang sudah disimpan bila bank tersebut ditutup atau diambil alih. Pemerintah akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa uang tersebut akan dibayarkan kembali sesuai dengan jumlah yang sudah disimpan.Deposito berjangka juga tersedia dalam beberapa mata uang asing. Jangan menyimpan uang seluruhnya dalam bentuk tabungan deposito rupiah. Simpan sebagian dalam bentuk rupiah untuk keperluan mendadak dan bukalah deposito dalam mata uang US Dolar untuk keperluan jangka panjang. Seseorang mungkin khawatir akan fluktuasi nilai tukar mata uang pada deposio USD tersebut, tetapi bila seseorang terlalu konservatif, uang yang ditanamkan tidak akan cukup untuk mengimbangi laju inflasi. Seseorang akan kehilangan kemampuan daya beli akibat nilai tukar uang tersebut sangat rendah. Jika seseorang memerlukan uang dalam bentuk US dollar dimasa yag akan datang, maka sebaiknya menyimpan uang dalam US dollar.Investasi atau tabungan deposito relatif aman dan konservatif. Walau bagaimanapun, seseorang seharusnya tidak berinvestasi hanya dalam bentuk deposito saja dalam portfolio investasi tersebut. Diversifikasikanlah portfolio investasi yang sudah dimiliki. Jika seseorang cenderung konservatif, tetaplah pada porsi deposito berjangka yang lebih besar dan sebagian kecil lainnya dalam instrumen obligasi dansaham. Bank menempatkan deposito berjangka di bank lain, karena bank tersebut mempunyai kelebihan dana. Kelebihan dana (idle fund) dapat ditempatkan dalam bentuk secondary reserve, yaitu penempatan dana dengan tujuan untuk memelihara likuiditas sekaligus mendapatkan pendapatan.Perlakuan Akuntansinya, yaitu :a. Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam perjanjian antara bank dengan bank deposan.b. Deposito bank lain disajikan sebesar nilai nominal.c. Bank akan memberikan bunga sesuai perjanjian antara bank dan bank deposan.

2.5 Sertifikat Deposito Bank Lain

Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito, namun berbeda prinsipnya. Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor. Sebagai pertukaran peminjaman uang institusi untuk masa waktu yang ditentukan, investor mendapatkan hasil berupa suku bunga yang cukup tinggi.

Sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagi pihak perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak umum.Sertifikat Deposito bank merupakan simpanan bank dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah-tangankan. Bunga Sertifikat deposito dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara nominal sertifikat deposito dan nilai tunai yang dibayar oleh pembeli.Perlakuan Akuntansinya, yaitu :

a. Sertifikat Deposito dinilai sebesar nilai nominal yang tercantum dalam sertifikat.b. Selisih antara jumlah tunai yang diterima dan nilai nominal (diskonto) dinilai sebagai bunga dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito.c. Setoran sertifikat deposito yang diterima tunai oleh bank diakui sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka (diskonto). Setoran melalui kliring diakui setelah kliring efektif sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka. Perbedaan Sertifikat Deposito dengan Deposito

1. Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka;2. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, sedang deposito diterbitkan atas nama. Jadi pemegang sertifikat deposito siapapun dia, dapat mencairkan dana dalam sertifikat deposito tersebut;3. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan;4. Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.Keuntungan :1. Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi di tempat lain;2. Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa;3. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara bebas;4. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Kerugian :1. Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah tertentu;

2. Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan mudah.2.6 Deposit On Call

Deposito On Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah uang dalam jumlah uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposito on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama. Pencarian bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Namun, sebelumnya sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC-nya. Besarnya bunga DOC biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

Simpanan yang berada dalam bank selama deposan membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh para nasabah.

Simpanan dalam mata uang Rupiah ataupun Dollar Amerika. Merupakan produk penempatan dana untuk jangka waktu 1 minggu. Berbeda dengan deposito pada umumnya, Deposito on Call memungkinkan nasabah melakukan pencairan dana setiap saat setelah dana tersebut mengendap setidaknya 3 (tiga) hari. Konfirmasi pencairan selambat-lambatnya dilakukan 2 (dua) hari sebelum pencairan. Bunga berjalan tetap dibayarkan sehingga sangat menguntungkan. Persyaratan menjadi nasabah Deposito on Call :

a. Mengisi formulir permohonan pembukaan rekening deposito berjangka;b. Mengisi dokumen : Untuk peroranganMengisi identitas diri (KTP/SIM/PKIMS) Badan hukum

Akte pendirian atau anggaran dasar dan perubahannya, SIUP-TDP, NPWP, SKDU, Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan/ Berita Negara RI, KTP/SIM/Paspor Pengurus.

Setoran penempatan deposito minimum sebesar Rp 100.000.000 atau USD 10.000*Deposit on call merupakan penempatan deposito jangka pendek yang dilakukan antar bank. Bagi bank yang menerima merupakan kewajiban jangka pendek.Perlakuan Akuntansinya, yaitu :

a. Deposit on call disajikan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam perjanjian. b. Bank penerima akan memberi bunga sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian.c. Bunga akan dibayar pada saat jatuh tempo.2.7 Interbank Call Money

Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia setia hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money atau call money. Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day call money dimana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money dimana masa pelunasannya 2 hari.Call money atau dalam bahasa Indonesia juga disebut "pinjaman singkat",adalah sebuah kontrak pinjaman yang secara otomatis diperbarui setiap hari kecuali pemberi pinjaman atau peminjam menyatakan pengharapan pengembalian uang dalam waktu dekat. Dalam istilah keuangan atau perbankan, pinjaman singkat (Bahasa Inggris: callmoney), adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari) antar bank. Call Money merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia setia hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money atau callm oney.Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day call money (overnigh) dimana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call Money dimana masa pelunasannya 2 hari. Lebih jelasnya, call money adalah instrumen bank dalam mengatasi kekurangan atau kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara. Bagi bank yang menempatkan, pinjaman singkat merupakan aktiva bank, sedangkan bagi bank yang menerima penempatan, pinjaman singkat merupakan kewajiban (utang atau pasiva). Pinjaman singkat dibukukan dalam rekening antar bank.Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas call money antara lain :

a. Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.b. Besarnya pinjaman callmoney tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.c. Instrument pinjaman dapat berupa promes.Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa. Interbank Call money merupakan pinjaman antar bank jangka pendek. Interbank call money terjadi karena adanya kelebihan dana bank sehingga perlu meminjamkannya kepada bank lain yang membutuhkan dana cepat. Interbank call money yang digolongkan pada simpanan dari bank lain mempunyai jangka waktu sampai dengan 90 hari.Perlakuan Akuntansinya, yaitu :a. Interbank call money tanpa diskonto disajikan sebesar nilai nominal, dan interbank call money dengan diskonto disajikan sebesar nilai nominal dengan diskonto sebagai pengurang.

b. Interbank call money dari bank bermasalah tetap disajikan dalam akun interbank call money.c. Bunga berdasarkan kesepakatan antar bank.BAB III

PEMBAHASAN3.1 Pelaksanaan Observasi

Kami melakukan observasi pada :

Hari/Tanggal: Rabu, 25 Februari 2015

Tempat: Bank Syariah Bukopin Alamat

: Ruko Gateway A5-6, Jalan Raya Waru Sidoarjo.

Narasumber: Dian I. (Back Office Pendanaan)

3.2 Hasil Observasi

Dari hasil observasi yang kita lakukan, dari beberapa jenis simpanan dari bank lain yang ada pada Bank Syariah Bukopin yaitu giro saja.

Giro iBGiro iB adalah Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya.

1. Akad Giro iBAkad yang digunakan adalah akad wadiah yad dhamanah, yang berarti bank dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah.2. Manfaat

a. Keamanan dana terjamin

b. Dapat dicairkan sewaktu-waktu

c. Dapat digunakan sebagai referensi bankd. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan\

e. Dapat ditarik dan disetor di seluruh outlet Bank Syariah Bukopin dan Bank Bukopinf. Real Time Online

3. Fasilitasa. Buku cek atau bilyet girob. Pengiriman laporan rekening koran tiap bulan dalam bentuk statement.

c. Bank sesuai kebijakannya dapat memberikan bonus yang tidak diperjanjikan di awal4. Persyaratan dan Ketentuana. Diperuntukan bagi perorangan dan badan usahab. Mengisi Aplikasi Pembukaan Rekeningc. Menyerahkan fotokopi Kartu Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor)d. Khusus badan hukum, menyerahkan fotokopi dokumen yang terkait dengan identitas usaha : SIUP, NPWP, Akta pendirian, Ijin usaha, dlle. Setoran awal :

Perorangan & Koperasi Rp1.000.000,-

Yayasan & Perusahaan Rp2.000.000,-

Fungsi adanya simpanan dari bank lain yaitu :

1. Memudahkan masyarakat dalam bertransaksi baik penarikan ataupun pembayaran setiap saat.2. Memfasilitasi bank lain untuk mempermudah nasabah yang ingin bertransaksi namun sulit untuk menjangkau bank yang bersangkutanSalah satu bank yang melakukan simpanan ke Bank Syariah Bukopin adalah BPR (Bank Pengkreditan Rakyat)BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil observasi yang telah dilakukan bahwa dari beberapa jenis simpanan dari bank lain yang telah disebutkan, di Bank Syariah Bukpin hanya terdapat giro saja dan salah satu bank yang melakukan simpanan ke Bank Syariah Bukopin adalah BPR (Bank Pengkreditan Rakyat).

4.2 Kritik dan Saran

Penulis mengharap kepada siapa saja yang membaca makalah ini. Khususnya mahasiswa UNESA, agar setelah membaca, di harap dapat lebih memahami tentang simpanan dari bank lain. Pentingnya pemahaman ini agar mahasiswa UNESA terutama Mahasiswa Fakultas Ekonomi dapat mengerti tentang simpanan dari bank lain yang ada di Bank Syariah Bukopin. Kritik ataupun saran yang sifatnya membangun, yang bertujuan untuk memperbaiki isi makalah ini, dengan senang hati penulis menerima kritik atau saran tersebut.DAFTAR PUSTAKATaswan. 2013. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah Edisi III. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.www.syariahbukopin.co.id (diakses pada tanggal 23 Februari 2015)

Jaljayo, Zia. 2014. Akuntansi Penempatan Pada Bank Lain. [online]. http://ziajaljayo.blogspot.com/2012/02/akuntansi-penempatan-pada-bank-lain.html (diakses pada tanggal 23 Februari 2015)Langgur, Efan. 2012. Mengenal Deposito. [online].http://efantslanggur.blogspot.com/2012/11/mengenal-deposito_6.html (diakses pada tanggal 23 Februari 2015)

LAMPIRANDokumentasi Observasi di Bank Syariah Bukopin24