PERBANDINGAN SINTESIS METIL MEFENAMAT OENGAN …repository.unair.ac.id/10344/2/FULLTEXT.pdf ·...
Transcript of PERBANDINGAN SINTESIS METIL MEFENAMAT OENGAN …repository.unair.ac.id/10344/2/FULLTEXT.pdf ·...
SKRIPSI
LiNGGARIJANI W ID JO JO
PERBANDINGAN SINTESIS METIL MEFENAMAT OENGAN METODE ASIL KLORIDA
DAN METODE DIAZO M ETANA
FAKULTAS FARMASI UTSrVERSlTAS AIRLANGGA
1987
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
PERBANDINGAN SINTESIS METIL MEFENAMAT DENGAN METODE ASIL KLORIDA DAN METODE DIAZOMETANA
SKRIPSIDIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI
GELAR SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
1987
k)/rfoleh
LINGGARIJANI WIDJOJO 058210if9if M I L I E.
PSRPUSTAKAAB •M ITBR SITA S A1RLAN0 0 4
S U R A B A Y A
Disetujui oleh Pembimbing
Dra.Ny.TUTUK BUDIATI Drs.HERU WIBOWO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha
Kuasa, berkat ra hmatNya kami dapat raenyusun dan menye-
lesaikan skripsi in i guna melengkapi persyaratan dalara
mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga. Tidak sedikit hambatan dan kesu- karan yang kami alami dalam menyelesaikan tugas akhir
in i , namur. berkat rahmatNya dan ketekunan kami, akhir-
nya semua dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan in i , perkenankanlah kami dengan
hati yang tulus menyampaikan penghargaan yang se t ingg i -
tingginya dan terima kasih kepada :
- Ibu Dra.Ny.Tutuk Budiati, pembimbing dan pendidik ka
mi yang dengan hati tulus telah memberikan dorongan
dan bimbingan mulai dari pem bus-tan proposal, selama
penelitian sampai dengan selesainya skripsi i n i .
- Bapak Drs.Heru Wibowo, pembimbing dan pendidik kami
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, dorong
an dan saran-saran dalam pembuatan proposal, selama penelitian dan penyelesaian skripsi i n i .
- Bapak DR.M.Zainuddin, dosen wall dan pendidik kami
yang dengan sabar telah banyak memberikan bimbingan
dan dorongan semangat selama studi dan sampai dengan
selesainya tugas akhir i n i .
i i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
- Bapak-bapak penguji yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk menguji dan memeriksa naskah in i guna
penyempurnaan sk ips i kami.
- Bapak Drs.G.N.Astika, kepala Laboratorium Sintesis
Farmasi yang telah memberikan fa s i l i ta s laboratorium
dengan baik sehingga penelitian in i dapat terlaksana
dengan lancar dan baik.
- Kepala dan s ta f Laboratorium Instrumental Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga yang telah membantu ka
mi dalam pemeriksaan hasil penelitian in i .
- Para karyawan Laboratorium Sintesis Farmasi Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian i n i .
- Ayah, ibu dan saudara-saudaraku yang tercinta serta
rekan-rekan yang selalu member? dorongan semangat a-
gar penelitian in i dapat berjalan dengan baik.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat
balasan dari Allah Yang Maha Esa >
Dan harapan kami, semoga skripsi yang masih jauh
dari kesempurnaan in i bermanfaat bagi almamater terc in
ta Fakultas Farmasi tmiversitas Airlangga dan bagi per- kerabangan ilmu Kimia, Farmasi dan Kedokteran dimasa
yang akan da tang.
i i i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR ISI
Ha la man
KATA PENGANTAR............... ' ................................................ ..... i i
DAFTAR ISI ......................................................................... ..... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................ v i i
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... v i i i
BAB I . PENDAHULUAN ...................................................... .....1
BAB I I . TINJAUAN PUSTAKA ............................................ .....51.Tinjauan tentang asam mefenamat ........ .....5
1 .1.Tinjauan s i f a t f isika kimia ..................5
1 .2 .Tinjauan farmakologis ......................... .....6
2 .Tinjauan reaksi e s te r i f ik a s i ....................72.1.Metode e s te r i f ik a s i ............................. .....7
2.1.1.Metode e s te r i f ik a s i langsung . . . . 8
2.1.2.Metode a s i l klorida ....................... 8
2 . 1 .3 .Hetode diazometana ........................... .....10
2 . 2 .Tinjauan e s te r i f ik a s i asam mefenamat 13
3 .Uraian..bahan .....................................................lif
3 .1 .T io n i l klorida .............................................li|.
3 .2 .Metanol .....l*f
3 - 3 .Diazometana ...................................................153 • N-metil-N-nit'roso-p-toluenasulfonamid 15if.Tinjauan tentang spektroskopi ..................16
4.1-Spektrofotometer ultra v io le t ........ .....16
4 . 2 .Spektrofotometer infra merah ................17BAB I I I . ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN . . . 21
l.ALAT "212 . BAHAN 21
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR ISI (lanjutan)
Ha la man3 . METODE PENELITIAN .............................................22
3 . l . I d e n t i f ik a s i asara mefenamat ...................22
3 .2 .Metode pembuatan ester ........................... ..24
3.2.1.Metode a s i l klorida ............................. ...2/f
3 .2 .2 .Metode diazometana ............................... ...25
3.3 . Iden t i f ikas i senyav/a hasil s intesis , 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN ..........................................1. 30
l . I d e n t i f ik a s i asm mefenamat ....................... ...30
2 .Pembuatan ester .............................................. ...30
3 .Id en t i f ikas i senyawa hasil s in tes is . . . 32
BAB V . PEMBAHASAN ......................................................................................... .... 3 9
BAB V I .K E S IM F U L A N ............................................................................................. k k
BAB V I I . SARAN .................................................................................................. .... 4 5
RIN G KASAN ................................................................................................................. .... 4 6
D A FTA R PU STAKA ..................................... ........................................................... .....5 1
V
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR TABEL
Tabel Ha la manI . S i fa t - s i f a t fisiko-kimia asam mefenamat 30
I l a . Perbandingan bahan-bahan yang digunakan dan hasil s in tes is pada metode a s i l k lo- r id a ......................................................................... 3 1
l i b . Perbandingan bahan-bahan yang digunakan dan hasil s in tes is pada metode diazome-. tana ....................................................................... 31
I l i a . Kromatografi Lapis Tipis asam mefenamatdan senyawa hasil s in tes is ......................... 32
I l l b . Kromatografi Lapis Tipis asam mefenamatdan senyawa hasil s in tes is ......................... 32
IV • T it ik le leh asam mefenamat dan senyawahasil s in tes is . . . . . . . . . ............................. 33
V . Kelarutan asam mefenamat dam s e n y a w a •hasil s in tes is ................................................ 34
VI . Uji realcsi warna senyawa hasil s in tes is 34
v i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR GAMBAR
Gambar Ha lama n
1. Spektra ultra ’violet.'asam mefenamat . . . . 37
2. Spektra ultra v io le t senyawa hasil s in te s is dengan metode diazometana ................. 37
3* Spektra infra merah asara mefenamat . . . . 38
4. Spektra infra merah senyawa hasil sinter...s is dengan metode diazometana ................. 39
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Sert if ikat analis is asam mefenamat
'• B. Spektra infra .'merah asam mefenamat standard (pustaka)
C. Spektra - infra., merah senyav/a hasil s in tes is dengan metode a s i l klorida
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
PENDAHULUAN
BAB I
Perkembangan obat s in tet ik dewasa in i semakin me-
ningkat, beribu-ribu obat s in tet ik telah kita kenal dan
penelitian serta penemuan obat baru masih terus berkem-
bang. Salah satu obat s in tet ik yang banyak digunakan a-
dalah yang berkhasiat sebagai analgesik.
Obat-obat analgesik dibagi menjadi dua golongan
yaitu golongan analgesik narkotik dan golongan analgesik
non narkotik. Golongan analgesik narkotik digunakan un-
tuk menghilangkan rasa nyeri yang berat, sedangkan go
longan analgesik non narkotik digunakan untuk menghilang
kan rasa nyeri yang ringan dan sedang, misalnya rasa nye
r i pada o to t , pusing-pusing, sakit g ig i , nyeri haid dan
rematik ( 1 , 2 ) . Beberapa obat golongan analgesik non nar
kotik juga bers ifat anti radang (2 ) .
Obat golongan analgesik non narkotik yang paling
tua adalah golongan s a l i s i l a t . Dari golongan in i yang
banyak digunakan adalah asetosal (3 ) . Obat analgesik non
narkotik yang akhir-akhir in i banyak dipakai adalah asam mefenamat atau yang lebih dikenal dengan nama dagangnya
Ponstan, .Asam mefeaamat seperti juga obat analgesik non nar
kotik yang lain bekerja secara perifer , dengan mekanisme
kerja menghambat s in tes is prostaglandin dengan cara meng-
hambat aktiv itas enzim siklooksigenase pada pembentukkan
prostaglandin. Prostaglandin mempunyai kemampuan untuk
1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
2
menghambat sokresi asam lambung dan melindungi lambung
dan usus terhadap kerusakan mukosal dan luka lambung.
Asam mefenamat yang menghilangkan rasa ,nyeri dengan cars menghambat s in tes is prostaglandin menyebabkan sekresi a-
sam lambung tidak dihambat sehingga keasaman lambung me-
ningkat serta pertahanan mukosa lambung menurun sehingga
dapat menyebabkan i r i t a s i pada lambung (if) ,
Dalam usaha meningkatkan potensi, e fekt iv itas dan
mengurangi efek samping, berbagai rancangan obat barn te-
rus ditingkatkan. Salah satu usaha yang banyak dilakukan adalah membuat turunannya, dimaksidkan untuk mendapatkan khasiat yang sama dan mempunyai potensi yeng tinggi ser ta efek samping yang ringan.> Asam mefenamat mempunyai efek samping i r i t a s i pada
lambung, perdarahan pada saluran pencernaan, diare dan
anemia (2 ,5 *6 ) . Oleh karena efek samping yang merugikan
in i maka penggunaan asam mefenamat untuk suatu terapi t i
dak boleh lebih dari tujuh hari ( 6 ) .Da lam usaha mengurangi efek samping asam mefenamat,
telah dilakukan usaha pembuatan senyawa. turunan asam mefenamat, yaitu metil mefenamat. Pemilihan bentuk ester in i disebabkab karena bentuk garam Natrium dari asam mefenamat pada pemberian intra vena menyebabkan i r i t a s i
pada jaringan. Bentuk ester yang d ip i l ih ^dalah bentuk
metil karena gugus metil mempunyai struktur ruang yang r e l a t i f k ec i l sehingga diharapkan akan mempermudah pem
bentukan ester (8 ) .M I M B '
rK R PU STA K A A * "U IT B R S IT A S AlRLANO«Mt"
8 U K A B A V A
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
3
Ada beberapa metode untuk mendapatakn bentuk ester
metil, antara lain yang soring digunakan secara labora-
to r is adalah metode e s te r i f ik a s i langsung, metode a s i l
klorida dan metode diazometana. Dariipenelitian terdahu-
lu telah dilakukan pembuaton metil mefenamat dengan me
tode e s te r i f ik a s i langsung teryata metode tersebut tidak
dapat digunakan untuk pembuatan metil mefenamat karena
reaksinya dapat ba lik . Kemudian dilakukan e s ter i f ik a s i
dengan metode a s i l klorida, teryata hasil yang diperoleh
sedik.it yaitu sekitar 6% - 7% (8 ) . Khusus untuk ester
metil dapat dilakukan e s te r i f ik a s i dengan metode diazo-
raetana. Metode in i banyak dipakai untuk pembuatan ester
metil asam karboksilat, metilasi golongan fenol dan go- lomgan enol karena diazometana merupakan pereksi metila-
s i yang kuat (9 ) . Reaksi asam karboksilat dengan diazo
metana biasanya memberikan hasil yang kuantitatif dan
halangan ruang tidak mempengaruhi reaksi ( 8 ) , sehingga
metode in i sangat cocok untuk pembuatan ester metil dari
asam-asam yang mahal harganya atau senyawa yang mempunyai
halangan ruang yang besar.
Tertarik pada permssalahan di atas maka pada penel i t ia n in i dilakukan usaha pembuatan metil mefenamat de~
ngan metode diazometana dan diharapkan pembuatan metil me-
fenarnat dengan metode in i akan diperoleh hasil yang l e -
bih banyak daripada dengan metode a s i l klorida.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
Ada beberapa kriteria untuk mendapatkan metode yang
baik, yaitu mempunyai tahapan reaksi yang ^edikit, mem-
be'rikan hasil reaksi yang banyak dan hasil yang diharap-
kan dapat dipisahkan dengan sempurna dari hasil samping-
nya {2.5) •
Pada penelitian in i dilakukan perbandingah pembuat
an metil mefenamat dengan metode a s i l klorida dan metode
diazometana untuk dapat menarik k.esimpulan tentang ada-
nya metode yang te rp i l ih untuk pembuatan metil mefenamat.
Tujuan dari penelitian in i adalah pertama, mencari
kemungkinan a l te rn a t i f senyawa turunan asam mefenamat,
yaitu metil mefenamat dan yang kedua mendapatkan metode
pembuatan metil mefenamat yang memberikan hasil reaksi
yang t ingg i .
Sebagai usaha pengembangan hasil penelitian in i ,
nantinya diharapkan dapat dilakukan penelitian lebib
lanjut tentang efek analgesik dan efek samping dari me
t i l mefenamat dan juga pemanfaatan metil mefenamat untuk
bidang formulasi dan analis is kimia.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
BAB II
TINJAUM PUSTAKA
1. Tin.jauan tentang asam mefenamat
1 .1 , ‘ Tin.jauan s i fa t f isika kimia (9,10)
Rumus kimia
Nama kimia
Nama lain
Pemerian
Kelarutan
Identi f ikas i
C15H15N02 BM = 241,3
Asam N -(2 ,3 -x i l i l ) -a n tra n i la t .
Asam 2 - (2 ,3-dimetilfenil)-amino - benzoa t •
Bafameritin-N, Bonabol, Lysalgo,
Mefedolo, Coslan, Parkemed, Ponstel,
Pons t i l , Ponstyl, Pontal, Vialidon,
Tanston, Cl-473, IMF 3355, Ponstan. serbuk mikrokristal putih sampai
abu-abu putih, tak berbau, tak bera
sa .
Air (4:500), eter (1 :130), alkohol
96% ( 1 : 5 5 ), kloroform ( 1 :20 ) dan mudah larut dalam a lk a l i hidroksida.
- t i t i k leleh. 230 - 231°C
- Larutan 5 mg dalam 2 ml asam su l fa t ditarabah 1 tetes larutan 0 , 1
N Kalium dikromat segera terben-
tuk warna biru in ten s i f .- Larutannya dalam eter .atau kloro
form memberikan flouresensi biru
muda di bawah sinar ultra v io l e t .
5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
6
- Larutan 0,002% b/v dalara campuran
metanolrHCl IK (99:1) mengabsorp-
s i dengan panjang gelombang mak-
simum 279 nm dan 350 nm.
Penetapan kadar : larutkan 0,6 gram dalam 100 ml al
kohol anhidrat panas, dinetralkan
terhadap indikator fenol merah
kemudian d i t i t r a s i dengan larutan
NaOH 0 , IN. Tiap ml NaOH 0,1N seta,
ra dengan 0,02^13 g CX5H1 5 N02 *
1 .2 . Tin.jauan farmakologis
Asam mefenamat diperkenalkan pada tahun 1967
sebagai analgesik non narkotik, digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri ringan dan sedang, misalnya
nyeri pada otot , pusing-pusing, nyeri haid dan re -
matik.
Obat analgesik non narkotik bekerja secara pe-
r i f e r dengan mekanisme kerja menghambat sintesis
prostaglandin. Asam mefenamat bekerja dengan cara
menghambat aktivitas siklooksigenase, yaitu suatu
enzim yang berperan dalam pembentukan prostaglandin.
( i f , 11 ) .Asam mefenamat diabsorpsi pada saluran pencer
naan. Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dua
sampai empat jam setelah pemberian per ora l . Kira-
kira 50% dari asam mefenamat diekskresi melalui u-
r ine, setengahnya mengalami metabolisme menjadi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
7
metabolit 3 -hidroksi metil dan sebagian kec i l ada-
lah metabolit 3-karboksil . Sebagian besar asam me
fenamat dikeluarkan dalam bentuk metabolit yang
terkonjugasi ( 9 , 1 2 ) .
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakai-
an asam mefenamat untuk suatu terapi sebaiknya t i -
dak diberikan dalam waktu lebih dari tujuh hari,
karena beberapa efek samping dari asam mefenamat
antara la in : gangguan pada saluran pencernaan, i r i
tas i lambung, perdarahan pada saluran pencernaan,
sakit kepala, sukar tidur, diare, anemia dan i r i t a
s i pada ku l it ( 6 ,9 ) . Efek lain dari pemaka.ian asam
mefenamat in i adalah menghambat kerja kumarin seba-
gai antikoagulan dan asam mefenamat dapat merangsang terjadinya kejang pada ep ilepsi tipe grand mal; un
tuk itu dianjurkan untuk. tidak digunakan pada pen-
derita ep i lepsi ( 6 ) .
2 »_Tin.jauan reaksi e s te r i f ik a s i
2 .1 . Metode e s t e r i f ik s iAda beberapa metode untuk mendapatkan senyawa
ester , yang banyak dipakai terutama dalam pekerjaan
laboratoris adalah metode e s te r i f ik a s i langsung dan
metode a s i l .klorida . Khusus untuk pembuatan ester
metil metode yang sering digunakan adalah metode diazometana.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
8
2.1 .1 Metode e s te r i f ik a s i langsung (13, l*f, 15,16)
Yang dimaksud dengan es ter i f ik a s i langsung a-
dalah reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
dengan adanya sejumlah k ec i l asam sulfat atau asam
hidroklorida kering sebagai kata l is . Reaksi in i di
sebut juga reaksi e s te r i f ik a s i Fisher.
Mekanisme reaksi e s te r i f ik a s i adalah sebagai
berikut (13) :
0II .. R-C-OH H"1OH H ..R-C-OH
OH■R-C-OH.
R'-O*H2°
:0HR-C-OHt
OH +CjH , R-Ct R-C
R'flH,OHI
R-C-^HR'-O-H
R‘ - R'-O:
O-H 11 •• R-C-OR1
Reaksi e s te r i f ik a s i in i berlangsung dapat ba-
l i k . Untuk mencegah hal in i dapat dengan jalan
menggunakan salah satu pereaksi dalam jumlah ber-
le bih atau hasil reaksi merupakan senyawa yang
s ta b i l atau mudah dihilangkan, misalnya berupa gas
yang raudah menguap (13) .
2 .1 .2 Metode a s i l klorida (13,16,17)
Asil klorida merupakan senyawa yang mempunyai
kereaktifan yang t inggi . Suatu asam karboksilat
yang kurang reakti f atau tidak reakti f dapat diubah
mejadi bentuk a s i l kloridanya yang lebih reakti f
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
9
dan selanjutnya dapat diubah menjadi senyawa ester
atau amidanya . Untuk mengubah raenjadi senyawa es
ter, a s i l klorida direaksikan dengan suatu alkohol.
Reaksi e s te r i f ik a s i dengan suatu alkohol berlang-
sung searah.
Mekanisme reaksi e s te r i f ik a s i dari a s i l k lo
rida adalah sebagai berikut:
6: :o: ~ u __ . uR-C-Cl + R'OH F= R-C-Cl
H ^ R '
0« - +R-C-OR' + Cl + H
Pembuatan ester dengan metode a s i l klorida terutama digunakan untuk pembuatan ester dari a l
kohol ters ier , fenol atau asam dengan gugus yang
meruah.
Beberapa metode pembuatan a s i l klorida adalah
sebagai berikut :1. Asam karboksilat direaksikan dengan t io n i l k lo
rida berlebih kemudian kelebihan tionol klorida
dihilangkan (18) atau dengan t i o n i l klorida de
ngan perbandingan molekul yang sesuai, direfluk
hingga tidak dibebaskan lag i gas HC1 (19)*
♦OHUR-C + Cl“ — *
OR'
r:0HM A R-C-Cl IOR'
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
10
Reaksi pembentukan a s i l klorida adalah sebagai
berikut :
0 0 R-C-OH + S0C12 —* R-C-Cl + HCl f + S O J
2. Asam karboksilat direaksikan dengan PCl^/PCl^
berlebih kemudian kelebihan PCl^/PCl^ dihilang-
kan. Reaksi pembentukan a s i l klorida adalah se
bagai berikut :
0 0 » 11 f R-C-OH + PCl^/PCl^ —* R-C-Cl + HCl I + POCl^/
p(oh )5
Beberapa metode pembuatan ester dari a s i l klo
rida adalah sebagai berikut :1. Alkohol absolut dengan jumlah molekul berlebih
ditarabah sed ik it demi sedik it a s i l klorida sam-
b i l diaduk terus menerus. Campuran didiamkan be
bera<pa jam (18) .
2 . Suatu a s i l klorida ditambah alkohol absolut de
ngan perbandingan molekul Jiang sama, kemudian
d ire f luk beberapa jam hingga semua gas HCl d i -
bebaskan (19) .
2 .1 .3 Metode diazometana (13,19,20)Diazometana adalah suatu pereaksi metilasi
yang sangat kuat, banyak diguna.kan untuk mendapat-
kan senyawa metil dari asam karboksilat, golongan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
11
fenol dan golongan enol. Reaksi e s te r i f ik a s i asam
karboksilat dengan diazometana biasanya memberikan
hasil yang kuantitati f , karenamya reaksi in i cocok
untuk pembuatan ester metil dari asam-asam yang
mahal harganya. Adanya pengaruh halangan ruang ti~
dak mempengaruhi reaksi in i .
Mekanisme reaksi e s t e r i f ik a s i asam karboksi
la t deng3n diazometana adalah sebagai berikut(13):
O ' + * 0 _ 0R-C-OH + :CH2-N2 —» CH3 -N2+ + R-C-0: -fR-C-OCH^ + N2t
Pereaksi diazometana harus dibuat baru kare
na diazometana merupakan gas yang tidak s tab i l pa
da suhu kamar, larutannya dalam eter dapat disimpan
beberapa hari pada suhu rendah. Diazometana adalah
suatu gas yang beracun, mud3h meledak pada suhu
di atas lOO C atau dalam permukaan gelas yang ka-
sar, larutan pekatnya dalam eter atau alkohol mu-
dah meledak. Larutannya dalam a ir atau alkohol mu- dah terurai dan larutannya dalam eter terurai 1 am-
bat pada suhu rendah.Beberapa metode pembuatan diazometana yang se
ring digunakan secara laboratoris adalah sebagai
berikut :
1. Larutan KOH dalam a ir ditarabah dengan eter, d i -
reaksikan dengan nitrosometilurea pada suhu 5°C#
Nitrosometilurea bers i fa t tidak s tab i l dan ha-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
12
rus dibuat baru. Nitrosometilurea dibuat dari
metilamin, urea dan asam n i t r i t (19) ;
Reaksi pembentukan diazometana adalah sebagai
berikut :
CHjHHgCl + H2NfC0NH2 ----r CH^NHCOI + NH Cl
ch3nhconh2 + hno2 — > ch3n(no)conh2 + h2o
CH N(N0)C0NH2 + KOH ----> CH2N2 + H2° + KCN0
2. N-metil-N-nitroso-p-toluena-sulfonamida d i la - rutkan dalam eter, didinginkan pada suhu 0°C
kemudian direaksikan dengan larutan KOH dalam
etanol*vLarutan diazometana dalam eter yang
terbentuk d id es t i la s i dalam penangas a ir suhu
60-65°C ( 20) .Reaksi pembentukan diazometana adalah sebagai
berikut :
+ +
Reaksi in i berlangsung sangat cepat dan
sederhana, sehingga metode in i d ip i l ih untuk
pembuatan diazometana secara laboratoris*
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
13
Metode pembuatan ester dengan diazometana
adalah sebagai berikut ( 20 ) :
Asam karboksilat dilarutkan atau disuspensikan
dalam eter atau metanol absolut, kemudian d i-
demi sedik it .larutan diazometana dalam eter
hingga larutan berwarna kuning pucat.
2 *2 * Tin.jauan es te r i f ik a s i asam mefenamat
Asam mefenamat dengan nama kimia asam N-(2,3-
x i l i l ) - a n t r a n i la t merapunyai rumus kimia sebagai berikut :
Bila dit in jau dari struktur ruangnya,. asam mefena
mat merapunyai struktur dengan halangan ruang yang
besar. Dengan demikian untuk membuat bentuk ester
dari asam mefenamat tidak dapat digunakan metode «-
e s te r i f ik a s i langsung. Metode yang dapat digunakan
adalah metode a s i l klorida dan metode diazometana. Reaksi pembentukan ester yang terjadi diharapkan sebagai berikut :
1 , Reaksi pembentukan ester dari a s i l klorida.
dinginkan pada suhu 0°C dan ditambah sedik it -
+ HCl + SO2 +asam mefenamat tioflit klorida
mefenamil klorida m etano l
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
Ik
2. Reaksi pembentukan ester dengan diazometana.
CH. eg™ OI1CH3.0•oh
V M + CH2N2asam mefenafnat
3 . Uraian bahan
3 .1 . Tionil klorida (13)
diazometanaO t O 'm etil m efenam at
+ N2 /
Rumus kimia Nama kimia
Pemerian
Si fat
3.2,. Metanol (13) Rumus kimia
Nama kimia Pemerian
Si fat
s o c i2 .sulfur oksiklorida.
caira^tak berwarna, berasap, bau keras,
t i t ik didih 76°C, ri^° = 1,5X7.
Bila dipanaskan di atas lifO°C terben-
tuk C12 ,S02 dan S2C1 2 _ Terhidrolisa
oleh a ir membentuk S02 dan HCl. Da
pat bercampur dengan benzena, k loro -
form dan karbon tetraklorida. Digu
nakan untuk membuat a s i l k lorida,ya
itu menggantikan gugus -OH atau gugus -SH dengan -Cl.
ch3oh BM = 32,Ok metil alkohol, karbito l .cairan tak berwarna, mudah menguap
20n2°= 1,3292 d " = 0,7915. , 0 ,t i t i k didih 6*f,7uC, t i t i k nyala 12°C,
mudah terbakar, beracun. Dapat cam-
pur dengan a ir , etanol, eter, benze
na, keton dan pelarut organik la in .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
15
3 .3 . Diazometana (10)
Rumus kimia
Nama kimia Pemerian
Si fat
CH2N2 BM = 42,04
azimetilena.
gas berwarna kuning, sangat beracun.
t i t i k le leh 145°C, t i t ik didih 23°C.
Larutan pekatnya dalam eter atau alko
hol mudah meledak. Mudah terurai dengan
adanya a ir atau alkohol. Larutannya da_
lam eter atau dioksan terurai lambat
pada suhu rendah. Diazometana merupa
kan pereaksi yang kuat untuk asam kar
boksilat , enol dan fenol.
3 .4 . N-metil-N-nitroso-p-toluena sulfonamida (10)
Rumus kimia
Nama kimia
Nama lain
Pemerian
Si fat
C8H10N2° 3S BM = 214,25 N-4-dimetil-N-nitroso-benzen sulfonamida p -tb l i l -su l fon i l -m et i l -n itrosoam ida .
d iaza ld . k r is ta l kuning.
t i t i k le leh 62°C. Stabil dalam botol
coklat selama beberapa tahun. Tidak
larut dalamair; larut dalam eter, pe
troleum eter, benzena, kloroform dam
karbon tetraklorida . Bereaksi dengan -
a lk a l i hidroksida membentuk diazome-
tana .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
16
if* Tinjauan tentang spektroskopi
4 .1 . Spektrofotometer ultra v io le t (26,27,'28).
Spektrum ultra v io le t merupakan spektrum elek-
tromagnetik yang mempunyai panjang gelombang antara
200 —if00 nm. Serapan molekul di dalam daerah ultra
v io le t dan ter l ihat dari spektrum bergantung pada
struktur elektronik dari molekul. Penyerapan sejum-
lah energi menyebabkan terjadinya transis i elektron
dari o rb ita l tingkat dasar ke orb ita l yang berener- gi lebih tinggi dalam keadaaa tereksitas i .
Hubungan antara energi yang diserap dalam tran-
s i s i elektronik dan kerapan (V), panjang gelombang
( A ) dan bilangan gelombang ( v ) pancaran yang raeng-
hasilkan transis i dirumuskan sebagai berikut :
AE = hv> = -he. = hVc A
dimana h adalah tetapan Planck, c adalah kecepatan
cahaya, AE adalah energi yang diserap di dalam su-
atu transis i elektronik di dalam satu molekul dari
suatu energi rendah (tingkat dasar) ke tingkat ener ■
gi tinggi (tingkat te rek s ita s i ) . Energi yang diserap bergantung atas perbedaan energi antara tingkat dasar dan tingkat tereksitas i . Semakin kec i l perbeda
an energi, semakin besar panjang gelombang dari s e
ra pan(26).Serapan daerah ultra v io le t terbatas pada s i s -
tim' terkonjugasi. Pada sistim terkonjugasi in i elek
tron yang dimiliki adalah elektron7C . Transisi yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
17
ter jadi adalah transis i TC-%* . Transisi mempu-
nyai energi yang lebih rendah daripada transisi T—*
*q-*, sehingga mempunyai panjang gelombang yang lebih
panjang dibandingkan panjang gelombang yang ditim-
bulkan oleh trans is i <T-*T*.
Senyawa-senyawa jenuh yang mengandung atom he-
tero sepert i oksigen, nitrogen, sulfur atau halogen,
mempunyai elektron tak berikatan (elektron n) . Jika
struktur i tu tidak memiliki elektron 1L, maka elek
tron n in i hanya bisa mengalami transis i T) .
Transisi n— »%* memerlukan energi yang lebih rendah
daripada transis i (T* dan ter jadi pada panjang ge
lombang 200 -if00 nm. Bila struktur itu di samping
elektron n juga memiliki elektron 7T (contoh, senya
wa yang mempunyai gugus karbonil) , maka struktur itu
mengalami transis i 7D-*7t* dan n-*7t*.
if.2 . Spektrofotometer infra merah (26,27,29)Radiasi infra merah merupakan radiasi yang ber
energi r e l a t i f rendah. Pancaran radiasi infra merah
in i mengacu pada bagian spektrum elektromaknetik yang terletak pada panjang gelombang 650 - ifOOO cm” 1
Daerah lebih rendah dari 650 cm” 1 disebut infra me
rah jauh dan daerah lebih tinggi dari ifOOO cm" 1 d i
sebut infra merah dekat.
Dua daerah penting dalam pemeriksaan sebuah
spektrum ialah daerah ifOOO - 1300 cm'^dan daerah
909 - 650 cm- 1 . Daerah ifOOO - 1300 cm*’1 disebut se-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
18
bagai dserah gugus fungsi, kerapan khas gugus-gugus
fungsi yang penting: seperti -OH, -NH dan ~C=0 ter -
letak pada daerah in i dengan pita yang khas. Daerah
909 - 650 cm” *1 menunjukkan pita serapan dari benze-
na yang tersu bst itus i . Bagian tengah spektrum yaitu
1300 - 909 cm”^, biasanya disebut sebagai daerah s i
dik j a r i ; serapan pada daerah in i rumit dan sukar
untuk ditelaah.
Senyawa aromatik.Spektrum senyawa aromatik, ditunjukkan dengan
pita kuat pada daerah 900 - 675 cm- *. Pita ulur
-C=C pada cincin menyerap di daerah 1600-1585 cm~* dan 1500-1400 cm- sebagai pita kembar, tergantung
pada s i f a t dari substitusi pada c incin . Pita ulur
c-H aromatik terletak diantara 3100 - 3000 cm
Pita kombinasi muncul di daerah 2000-1650 cm7*
p ita -p ita in i merupakan c i r i khas bagi tiap subst i -
tuen pada c incin . Sifat dari p ita-pita in i adalah
lemah. Pita serapan yang- dalam spektrum benzena
yang tersubstitusi sering muncul di daerah 710 -
675 cm- 1 .
Gugus alkana dan gugus a l k i l .
Spektrum dari gugus alkana ditunjukkan oleh k
buah getaran, yaitu getaran-getaran ulur dan tekuk
ikatan C-C dan C-H.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
19
Pada senyawa a l i f a t i s pita tekukan C-C ter jad i
pada daerah yang sangat rendah ( di bawah 500 cm"1 )'
sehingga tidak rauncul dalam spektrum. Pita yang d i -
tunjukkan oleh uluran C-C adalah lemah dan muncul
di daerah 1200 - 800 cm ^ .Pemeriksaan hidrokarbon jenuh yang mengandung
gugus metil menunjukkan dua buah pita yang berbeda
pada daerah 2962 'em- 1 dan pada daerah 2872 cm"1 .
Adanya gugus a lk i l dapat ter l ihat dengan munculnya
p ita yang khas dari C-H tekuk_ Bila tidak diganggu
oleh serapan gugus la in , gugus metil dan metilena
dapat diamati pada daerah 1465 -1575 cm"1 . Pita gun-
tingan yang ditimbulkan oleh CH2 biasanya terletak
£ada 1465 cm- 1 , sedangkan pita serapan yang ditim-
bulkan oleh C-H tekuk dari gugus metil terletak pa
da daerah dekat 1375 cm Dengan demikian pita pa
da daerah 1465 cm" 1 digunakan untuk menentukan ada--
nya metilen dan pita pada daerah 1375 cm- 1 digunakan
untuk menentukan adanya gugus metil.
Amina .
Amina primer bila diperiksa dalam larutan encermenunjukkan dua pita serapan lemah,^yaitu pada dae- !'
rah di dekat 3500 cm" 1 dan 3400 cm"1 . Amina sekunder
menunjukkan sebuah pita lemah di daerah 3350-3310
cm"1 . Pita da r i gugus N-H in i seringkali lebih ta-
jam daripada pita -OH. . -----------------M I L I K
i FHRPUSTAKAAH jI 'W ilT B R S lT A S A IR LA N D O **
I U R A B A Y A I
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
20
Getaran tekuk N-H amina aromatik sekunder me-
nyerap di dekat 1 5 1 5 cm"1 , sedangkan getaran ulur
C-N amina aromatik memberikan serapan yang kuat pa
da daerah 1342 - 1266 cmPita serapan gugus metil dan metilena yang ter
taut pada atom nitrogen amina ter l ihat pada daerah
2820 - 2760 cm" 1 dan 1440 - 1340 cm'1 ,
Asam karboksilat.
Spektrum asam karboksilat ditunjukkan oleh a-
danya 4 buah getaran, yaitu getaran ulur 0-H, get£
ran ulur C=0, getaran ulur C-0 dan tekuk 0-H. Pita
ulur 0-H tampak kuat dan lebar pada daerah 3300 -
2500 cm"1, pita ulur C=0 ter l ihat pada daerah 1710 - 1680 cm"1dan adanya pita uluran C-0 muncul
di dekat 1320 - 12 10 cm- 1 , sedangkan pita tekukan
0-H berada pada daerah 1440 - 1395 cm"*1 .
Asam-asam karboksilat berada sebagai dimer akibat kuatnya ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen in i memper
lemah ikatan C=0, sehingga menghasilkan penyerapan
pada kerapan yang lebih rendah daripada monomernya .
Ester.
Ester memiliki dua pita serapan kuat yang d i -
timbulkan oleh uluran C=0 dan C-0. Pita C=0 dari
ester terletak pada daerah 1730 - 1715 cm- 1 , sedang kam pita C=0 dari ester a l i f a t i s jenuh terletak pa
da daerah 1750 - 1735 cm*"1 . Pita ulfor C-0 dari sua-
tu ester aromatik muncul pada daerah 1310 - 1250
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
ALAT, BAHAN. DAN METODE PENELITIAN
A lat .Alat-alat yang digunakan dalam penelitian in i ada
lah sebagai berikut :
- Seperangkat alat- refluk.
- Seperangkat a lat d est i la s i dilengkapi demgan corong
t e t e s .- Electrothermal melting point apparatus.
- Bak kromatografi.
- Spektrofotometer UV-VIS (Shimadzu model 260).
- Spektrofotometer infra merah (Perkin Elmer 735 B).
Bahan«
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian in i
adalah sebagai berikut :
- Asam mefenamat ; PT.Bernofarma (s e r t i f ik a t a-
na l is is pada lampiran I ) .
- T ionil klorida ; p.a (E,Merck).
- Metanol ; p.a (E.Merck).
- Dimetilformamide ; p.a (Ajax).
- N-metil-N-nitroso-p-toluena sulfonamida ; p.a(E.Merck).- Kalium hidroksida ; p.a (E.Merck).
- Natrium hidroksida ; p.a (E.Merck).
7 Eter, aseton, alkohol 96% ; tehnis .
- Kalium bromida untuk spektroskopi.
- Natrium bikarbonat ; p.a (E.Merck).
- Silika gel GF 254-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
22
3 . Metode penelitian
3 .1 . Ident i f ikas i asam mefenamat
Asara mefenamat yang akan digunakan ditentukan
s i f a t f is ik o kimianya, yaitu : penentuan harga Rf,
penentuan t i t i k le leh , reaksi waraa dan serapan pa
da daerah ultra v i o l e t .
Penentuan liarga Rf.
Harga Rf ditentukan secara KLT (Kromatografi
Lapis Tipis) '. Ada dua cara yang digunakan untuk me- nentukan harga Rf secara KLT,:'yaitu :
Cara I (21) :
fase diam : s i l ika gel. GF 254-
fase gerak: n-butanol:ammoniak:air
(100:33:66) pelarut : aseton.
Cara II (22) :
fase diam : s i l ik a gel GF 254-
fase gerak: dioksan: toluena:asam a seta t (2 5 : 90 ; l )
pelarut : kloroform:metanol(3:1 ) penampak noda : uap iodium, sinar UV ( =254nm)
Asam mefenamat dilarutkan dalam pelarut yan,
sesuai kemudian diteteskan pada lempeng kromatogra-
f i dengan menggunakan pipa kapiler . Setelah pelarut kering, lempeng kromatografi dimasukkan ke dalam bak
kromatogra f i yang telah dijenuhkan dengan fase ge
rak dan d ie lu s i sampai batas yang ditentukan, kerau-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
23
dian lempeng diangkat dan dikeringkan. Sebagai penam
pak noda digunakan sinar ultra v io le t (A = 254 nm). Harga Rf = jarak yang ditempuh solut
Jarak yang ditempuh fase gerak
Penentuan t i t ik le leh (20).
Alat yang digunakan adalah Electrothermal melt
ing point apparatus dengan menggunakan pipa kapiler .
Kristal yang akan ditentukan t i t ik lelehnya digerus
halus dan dimasukkan ke dalam kapiler, kemudian pipa
kapiler dimasukkan pada alat dan diamati mulai ter -
jadinya pelelehan sampei semua k r is ta l meleleh.
Reaksi warna,Ada dua cara reaksi warna yang digunakan untuk
id e n t i f ik a s i asam mefenamat:
Cara X (10) :5 mg asam mefenamat dilarutkan ke dalam 2 ml
asam sulfat dan ditambah 1 tetes larutan 0 , 1 N Kali-
um dikromat.
Cara II (21) :10 mg asam mefenamat ditambah 1 tetes larutan *
'hi 5% NaOH, kemudian diencerkan dengan 10 ml a ir dan
diaduk. Larutan tersebut ditambah 1 tetes larutan
10 % cupri su l fa t .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
Penentuan serapan pada daerah ultra v io le t .
0 , 002% b/v asam mefenamat dilarutkan dalam
metanol:HCl IN (99-1 ) , kemudian larutan ditentukan
panjang gelombang maksimumnya dengan spektrofotome
ter UV-VIS.
3 .2 . Metode pembuatan e s te r .
3 .2 .1 . Metode a s i l klorida (8)Ke dalam beker glass dimasukkan 8 gram ( 0,033
mol) asam mefenamat dan 80 ml dimetilformamida, d i -
aduk sampai larut . Larutan tersebut dituang ke da
lam labu alas bulat, kemudian ditamabah 12ml(0,l65
mol) t i o n i l klorida sedikit demi sedikit sarabil d i -
kocok, selama penambahan labu didinginkan. Selan-
jutnya larutan direfluk selama 5 jaw di atas pena-
ngas a i r , Gas hasil reaksi ditarapung dalam a ir de
ngan pipa bengkok. Hasil refluk d idest i las i untuk
menghilangkan kelebihan t io n i l klorida . Kemudian
larutan didinginkan dan ke dalamnya ditambahkan se-
d ik i t -se d ik i t metanol absolut 6 ,3 ml (0,165 mol) sambil dikocok. Setelah semua metanol ditambahkan,
campuran direfluk selama 5 jam di atas penangas a ir .
Selanjutnya campuran didinginkan dan dipindahkan
ke dalam beker glass untuk dinetralkan dengan la
rutan 2% natrium bikarbonat, terbentuk cairan ken- ta l . Cairan kental dipisahkan dan dilarutkan dengan
2 k
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
25
etanol, kemudian ditambah larutan IN NaOH sarapai
terbentuk k r i s t a l . Kristal yang terbe ntuk d irekris -
ta l i s a s i dengan pelarut etanol.
3 .2 .2 . Metode diazometana (19}20)
Diazometana merupakan gas yang tidak s tab i l ,
sehingga harus dibuat baru. Dari beberapa metode pem
buatan diazometana d ip i l ih metode pembuatan diazom^
tana dari N-metil-N-nitroso-p-toluena sulfonamida,
karena reaksinya cepat, sempurna'dan pengerjaanya
mudah serta sederhana. Cara in i sering dipakai un
tuk pembuatan diazometana secara laboratoris ( 9 ) .
Hanya saja kekurangan dari cara in i adalah: gas yang
ter jad i terlarut dalam eter , mudah menguap dan ber-
bahaya. Oleh karena itu pengerjaanya harus dilakukan di dalam lemari asam.
Cara kerja pembuatan ester dari diazometana a- dalah sebagai berikut :
1. Pembuatan diazometana.
Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 5 gram
(0,09mol) KOH, 5 ml air,dan 25 ml alkohol 96% d i - aduk hingga larut . Labu dilengkapi dengan corong
tetes di atasnya dan pendingin l ie b ig 80 cm dan
dua penampung masing-masing beris i 5ml dan 20ml
eter, kedua penampung disusun seri dan didingin-
kan pada suhu 0°C. Corong tetes d i id i dengan la -
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
26
rutan 21,5 g N-metil-N-nitroso-p-toluena sulfon-
amida dalam 125 till eter . Labu dipanaskan di.atas
penangas a ir pada suhu 60-65^C, kemudian cairan
diteteskan sed ik it demi sedik it sehingga jumlah
larutan yang diteteskan seimbang dengan jumlah
cairan yang t e r d e s t i la s i . Setelah semua larutan
habis ditambahkan, segera masukkan sejumlah eter
( + 15 ml) ke dalam corong tetes . Destilasi dihen-
tikan bila larutan yang te rd es t i la s i sudah tidak
berwarna la g i . Larutan gas dalam eter d i id e n t i f i -
kasi dengan cara gas dikenakan asam asetat g la s i -
a l pada batang pengaduk maka akan terjadi kabut
putih. Semua d est i la t ditampung dan dipindahkan
ke dalam corong tetes .
2 . Pembuatan ester .
Ke dalam labu erlenmeyer dimasukkan 3 gram
(0 , 0^3 mol) asam mefenamat dan 80 ml eter, diaduk
hingga terbentuk suspensi, kemudian didinginkan
pada suhu 0°C, Tarabahkan sedikit demi sedikit la
rutan diazometana melalui corong. Penambahan d i -
hentikan bila larutan telah berwarna kuning pucat, tanda diazometana telah berlebih. Selanjutnya pe-
larut eter diuapkan dan k r is ta l yang terbentuk
d ire k r is ta l i sa s i dengan pelarut etanol 96%.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
27
3.3 Ident i f ikas i senyawa hasil s intesis
Senyawa hasil s in tes is ditentukan s i fa t f i s ik o -
kimianya,.yaitu : penentuan harga R f , t i t ik leleh,u,ji
kelarutan, reaksi waraa dan serapan pada daerah ul -
tra v i o l e t . Untuk penentuan struktur dari senyawa ha
s i l s in tes is digunakan metoda spektrofotometri, yaitu
spektrofotometri infra merah.
Penentuan harga Rf.Pemilihan fase diam, fase gerak dan pelarut yang
digunakan untuk iden t i f ikas i senyawa hasil s in tes is
sama dengan fase diam, fase gerak dan pelarut yang
digunakan pada iden t i f ikas i asam mefenamat.
Pembanding (asam mefenamat) dam senyawa hasil
s in tes is dilarutkam pada pelarut yang sesuai. Kemu
dian diteteskan pada lempeng kromatografi, Setelah
pelarut kering, lempeng kromatografi dimasukkan ke
dalam bak kromatografi yang telah dijenuhkan dengan
fase gerak dan dielusikan sampai batas yang ditentu
kan. Kemudian lempeng diangkat dan dikerinigkan. Se
bagai penampak noda digunakan sinar ultra v io let
( X = 254 nm) .
Penentuan t i t i k le leh .
Alat yang digunakan adalah Electrothermal melt
ing point apparatus dengan menggunakan pipa kapiler .
Kristal. yang akan ditentukan t i t i k lelehnya digerus
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
28
halus, dimasukkan ke dalam pipa kap iler . Kemudian pi
pa dimasukkan pada alat dan diamati saat mulai mele-
leh sampai semua k r is ta l meleleh.
Uji kelarutan (23) .1 bagian senyawa hasil s in tes is dilarutkan dalam
bagian volume tertentu pelarut. Pelarut yang diguna-
kan adalah : a ir , alkohol 96%, eter dan kloroform.
Reaksi warna.Uji reaksi warna untuk senyaw hasil s intesis d i
lakukan sama seperti pada u j i reaksi warna untuk i - dent if ikasi asam mefenamat, yaitu sebagai berikut:
Cara I (10) :5 mg senyawa hasil s in tes is dilarutkan dalam 2
ml asam sufat encer dan ditambah 1 tetes larutan 0,1N
kalium dikromat.
Cara II (21) :lo mg senyawa hasil s in tes is ditambah 1 tetes
larutan NaOH kf5%r kemudian diencerkan dengan 10 ml
a ir dan diaduk. Larutan tersebut ditambah 1 tetes la_
rutan CuSO 10 %.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
29
Penentuan serapan pada daerah ultra v io le t .
Pelarut yang digunakan untuk penentuan panjang
gelombang maksimum senyawa hasil s in tes is sama dengan pada penentuan panjang gelombang maksimum asam
mefenamat sebagai perbandingan.
0,002% b/v senyawa hasil s in tes is dilarutkan
dalam pelarut metanol:HCl IN (99 :1) , kemudian larirt an ditentukan panjang gelombang maksimumnya dengan
spektrofotometer UV-VIS,
Penentuan spektra infra merah.
Tehnik penanganan sampel yang d ip i l ih adalah tehnik pelet KBr.
Kadar sampel 1%, sampel dan KBr digerus dalam
mortir sam$>ai halus dan homogen, kemudian campuran ditekan dengan penekan hidrolik , sehingga diperoleh
pelet yang transparan dan pelet dimasukkan pada alat
spektro fotometer infra merah.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
BAB IV
EASIL PENELITIAN
1. Identi f ikas i asam mefenamat
Asam mefenamat yang digunakan d i ident i f ika s i .ber
dasarkan s i fa t fisiko-kimianya. Dari iden t i f ikas i ter
sebut, diperoleh data seperti tercantum pada tabel I .
Tabel-I . S i fa t - s i f a t fisiko-kimia asam mefenamat.
Sifat fisiko-kimia Pustaka Hasil pengamatan
-Kromatografi Lapis Tipis
Cara I flouresensihijau
flouresensihijau
Cara II flouresensibiru
flouresensibiru
-T it ik l e le h 1 230 - 231°C 229 - 230°C-Reaksi warna
a.Dengan K Cr^Or, biru intensi f biru intensif
b.Dengan CuSO endapan co- klat muda
endapan co - klat muda
-Serapan pada daerah UV 279nm, 350nm 219,2nm; 278,4 351nm
2• Pembuatan esterPad a metode a s i l klorida, pembuatan metil mefena_
mat dilakukan dengan cara mengubah asam mefenamat men jadi bentuk a s i l kloridanya, kemudian direaksikan de
ngan metanol. Setelah dilakukan rekr is ta l isa s i dengan
pelarut etanol, diperoleh k r is ta l putih kekuningan.Pada metode diazometana, pembuatan metil mefena
mat dilakukan dengan mereaksikan asam mefenamat dengan
diazometana yang terlarut dalam eter pada suhu 0° c .
30
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
31
Setelah seluruh eter menguap, k r is ta l yang diperoleh
d ire k r is ta l isa s i dengan pelarut etanol, diperoleh kris
ta l putih mengkilat berbentuk pipih.
Perbandingan bahan-bahan yang digunakan dalam r e
aksi dan hasil s in tes is yang diperoleh dari masing-ma-
sing metode tersebut dapat d il ihat pada tabel Ila dan
tabel l i b .
Tabel I la . Perbandingan bahan-bahan yang digunakan dan hasil s in tes is pada pembuatan metil mefenamat dengan
. metode a s i l k lo r id a .No perc Asam mefenamat Tionil klorida Metanol Hasil s intesis
1 8 , 1 1 2 4 g (0,034 mol)
12 ml (0,165 mol)
6 ,5 ml (0,165)
0,5802 g
2 . 8,0054 g 12 ml 6,5 ml 0,4900 g4 (0,033 mol) (0,165 mol) (0,165)
3 8,1617 g ' ( 0,034 mol)
12 ml (0,165 mol)
6 ,5 ml(0,165)
0,5380 g
Tabel l i b . Perbandingan bahan-bahan yang digunakan dan hasil s in tes is pada pembuatan metil mefenamat dengan metode diazometana.
No perc Asam mefenamat E-metil-N-nitroso-p-toluenasulfonamida
KOH Hasil s in tes is (%hasil s in tes is )
1 8,2310 g (0,034 mol)
21,5 g (0 ,1 mol)
5 g 7,6810 g (88,20 %)
2 8,3856 g (0,035 mol)
21,5 g (0 ,1 mol)
5 g 7,7861 g (87,76 %)
3 8,1568' g" ■ (0,034 mol)
. 21,5 g (0,1 mol)
5 s 7,5987 g (88,05 %)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
3 , Ident i f ikas i senyawa hasil s intesis
Pada oenyawa hasil s in tes is dilakukan analisa s i
fat fisiko-kimianya 'untuk menguji terbentuknya ester
metil mefenaraat dan menguji kemurniannya. Analisa s i
fat fisiko-kimia yang dilakukan meliputi: penentuan
harga Rf dengan Kromatografi, Lapis Tipis, penentuan t i
t ik le leh , reaksi warna dan u j i kelarutan.
Untuk menentukan struktur senyawa hasil s in tes is
dilakukan pemeriksaan spektra Infra merah yang diban-
dingakan terhadap senyawa asal yaitu asam mefenamat,
Penentuan harga Rf.
Penentuan harga Rf dilakukan untuk mengetahui ke-
murnian dan kepolaran senyawa hasil s in te s is . Penen
tuan harga Rf dengan kromatografi l^pis t ip is diperoleh h asi l sepert i tercantum pada tabel I l ia dan tabel
I l l b .
Tabel I l i a . Kromatografi Lapis Tipis Asam mefenamat dan senyawa hasil. s in t e s i s . Fase diam: s i l ika gel GF 254) fase gerak: ammoniak:n-butanol:air(100:33:66) , pelarut aseton, penampak noda: sinar UV (A.=254nm).
32
No .perc Asam mefenamat Senyawa hasil s intesismetode a s i l klorida metode diazometana
1 hijau (0,59) ungu (0,87).. hijau (.0 , 87)
2 hijau (0,56) ungu (0,84) hijau (.0,87)
3 hijau (0,56) ungu (0,83) hijau ( 0 , 85 )
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
33
Tabel I l l b . Kromatografi Lapis Tipis Asam mefenamat dan ssnva- wa hasil s in t e s i s . Fase diam: s i l ika gel GF 254, fase gerak: dioksan: toluena:HAc (25 :90 :1 ) , pelarut kloroform:metanol ( 3 :1 ) , penampak noda: uap iodium dan sinar UV (A=254 nra).
No perc Asam mefenama t Senyawa hasil s intesismetode a s i l klorida metode diazometana
1 biru (0,66) b iru ! ' (0 ,64) ungu (0,39)
biru (0,78)
2 biru (0,66) biru (0,64) ungu (0,43)
biru (0,77)
3 biru (0,63) biru (0,61) ungu ( 0 , 40)
biru (0,77)
Penentuan t i t i k le leh .
Pada penentuan t i t i k le leh dengan menggunakan Elec
trothermal melting point apparatus dengan pipa kapiler,
diperoleh hasil sepert i tercantum pada tabel IV.
Tabel IV. T it ik leleh*asara-:mefenama.t... dan .sanya.wa • hasil s in te s is .No perc Asam mefenamat "'Senyawa' 'hasil s in tes is
metode a s i l .k lor ida metode diazometana1 229 - 230°C 111—' 1 1 4 °c 95 - 96°C2 229 - 230°C 115 - 120°C 95 - 96°C
3 229,5-230°C 115 - 120°c 95 ,5-96 ,5°"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
3 k
flfji kelarutan.
Senyawa hasil s in tes is .di-keixtukan-kelarutannya se_ suai; dengan. ketentuan yang tertera. pada Farmakope Indo
nesia ed is i I I I , Hasil u j i kelarutan pads beberapa pelarut tercantum pada tabel V.
Tabel V. Kelarutan asam mefenamat dan senyawa hasil s in te s is .
Pelarut Asam mefenamat Senvawa hasil s jntes ismetode a s i l klorida metode diazometana
Air - - -
Aseton - - +
Etanol - - +
Eter - + +
Kloroform + + +
Keterangan: - : tidak larut
+ : larut sesuai dengan ketentuan latas larutyang tercantum pada Farmakope Indonesia I II :1 bagian senyawa. larut dalam 30 bagian pelarut.
Uji reaksi warna.
Hasil u j i reaksi warna dapat d i l ihat pada tabel VI.
Tabel VI. Uji reaksi warna senyawa hasil s in te s is .
Reaksiwarna
•Asam mefenamat Senyawa hasil s intesismetode a s i l klorida metode diazometana
Cr^Oy
CuSO
biru in tens i fendapan co- klat muda
biru in tens i fendapan coklat muda
biru in ten s i ftidak terbentuk endapan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
35
Penentuan serapan pada daerah ultra v i o l e t ,
■ Pada penentuan serapan pada daerah ultra v io ls t
dengan pelarut metanol:HCl IN (99:1) asam mefenamat
memberikan serapan dengan panjang gelombang naksimun
pada 219,2nm,' 278,4nm dan 351nm (gambar 1 ) .
Untuk senyawa hasil s in tes is dilakukan penentu
an serapan pada daerah ultra v io le t dengan men.^gunakan
pelarut yang sama, yaitu metanol:HCl IN (99 :1 ) . Senya
wa hasil s in tes is dengan metode a s i l klorida tidak dapat ditentukan serapannya karena analisa s i f a t f i s ik o -
kimia terdahulu menunjukkan bahwa senyawa hasil s in te
s is in i tidak murni. Senyawa hasil s in tes is dengan me
tode diazometana menunjukkan serapan dengan panjang
gelombang maksimum pada 219,8nm; 277,Snm dan 353nm
( gambar 2 ) .
Penemtuan struktur dengan spektra infra merah.
Pada penentuan gugus dari asam mefenamat dengan
spektra infra merah diperoleh pita-pita pada daerah (gambar 3 ) : 3250 cm \ 3000-2500 cm \ 1640 cm ",
1575 cm"1, 1500 cm- 1 , 1440 cm-1 , 1260 cm"1 , 780 cm"1 dan 760 cm- 1 . Pita-pita pada daerah tersebut menunjuk
kan adanya gugus: -N-H amina sekunder (3250 cm- 1 ),
-OH (3000-2500 cm- 1 ), i n t i aromatis (1575,1500 cm-1 ),
gugus C=0 karbonil ( I 64O cm-1 ) ; gugus C-OH dari asam karboksilat (1440,1260 cm- 1 ) dan in t i benzena yang
tersubst itusi (780,760 cm-1 ) .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
36
Untuk senyawa hasil s in tes is dengan metode a s i l
klorida tidak dapat ditentukan strukturnya dengan spek
tra infra merah karena senyawa hasil s intesis yang d i -
hasilkan tidak murni, sehingga spektra infra merah
yang diperoleh sukar untuk d ianal isa .
Pada penentuan struktur dengan spektra infra me
rah senyawa hasil s in tes is dengan metode diazometana
menunjukkan pita-pita serapan pada daerah (gambar 4) :
3270 cm’ 1, 2900 cm"1 , 1680 cm"1 , 1580,1500 cm- 1 , 1270-
1230 cm"1 , 780,760 cm” 1 . Pita-pita pada daerah terse-
but menunjukkan adanya gugus: -N-H amina sekunder (3280 cm”1), gugus a l k i l (2900 cm’ 1 ), C=0 karbonil
(1680 cm"1), in t i aromatik (1580,1500 cm"1), C-0 ester
(1270-1230 cm"1 ) dan in t i benzen yang tersubstitusi (780,760 cm"1 ) .
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
37
U
*aco
a*1o
Hi—f m••OON • 4ftC~T wa COrH r-o Oi32 HI£Or*3+>4>s OJ- -+J
Ql.s
Shimadzu model 260.
3
fi<UaC/3
aJ3
*3(UEO(0CO•H■d
■sE<0•HW0>
•P•5<0
W•« cnCNO I
ss to»H c**/—VO
c -CM
X••rH |o§
CO*CD■P<D
CNiH
s Ci•« ••
4» OT•s
■da.
B
a
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
MIC
RO
ME
TE
RS
(pm
)
38
S A M P L E .S P E C TR U M N O ..
03UAC"-
.5*Ucus
■is•wQ
cO
s §(h0)ecna}
jsCOU<Ds
2<M
5au
+3id0)cCO
aJO
C3
US0)t!a,
<otor*
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
MIC
RO
ME
TE
RS
(/im
|
39
cqITS
£
8
•5■JSo0«
bOc<DT3
•rHQ
(0•rfV)<D■P.5w
w<dJS
§
(0*§5SEtdu
<H
aco
a
Ho
<c§-p<usoN(0•H
0)■8-p0)E
C<UT3
O■dcu
oVi
r*Cci
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
BAB V
PEM3AHASAN
Identi f ikas i asam mefenamat yang akan digunakan un
tuk s in tes is menunjukkan s i fa t fisdko-kimia yang sesuai
dengan pustaka (tabel I ) . Pemeriksaan spektra infra merah
asam mefenamat (gambar 1) memberikan hasil yang sesuai
dengan spektra infra merah asam mefenamat standard pus
taka (lampiran B). Dari data spektra tersebut dapat d ia -
n a l is is adanya gugus-gugus penting dari asam mefenamat,
yaitu gugus amina sekunder (pita N-H amina, 3250 cm"1) ;
i n t i aromatik (pita C=:C cincin 1575, 1500 cm'1) dan gugus
karboksilat (pita -OH 3000-2500 cm"1 , pita C=0 1640 cm"1 ,
dan pita C-OH 1440,1260 cm’ 1) .
Pada pembuatan metil mefenamat dengan metode diazo
metana diperoleh k r is ta l pipih, putih mengkilat dengan
prosentase hasi l s in tes is = 87-88%. Untuk menentukan s i
fat fisiko-kimia senyawa hasil s in tes is dilakan perban -
dingan dengan senyawa asalnya yaitu asam mefenamat.
Pada pemeriksaan senyawa hasil s in tec is dengan Kro
matografi Lapis Tipis dengan fase gerak ammoniak:n-buta- n o lra ir (100:33:66) diperoleh satu noda dengan harga Rf=0,87. ( f louresens i h i ja u ) . Untuk asam mefenamat dengan fa
se gerak yang sama diperoleh satu noda dengan harga Rfs
0,56 ( f louresensi h i ja u ) . Bila digunakan fase gerak d i - oksan: toluena: HAc (25:90:1) senyawa hasil s intesis mem-
berikan satu noda dengan harga Rf=0,78 (f louresensi biru) sedangkan asam mefenamat mempunyai harga Rf=0,66 ( f l o u -
39
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
40
resensi b i ru ) . Berdasarkan perbedaan harga Rf in i dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil s in tes is yang terbentuk
adalah senyawa tunggal yang tidak identik dengan asam
mefenamat dan senyawa hasil s in tes is bers ifat lebih non
polar daripada asam mefenamat*
Pada pemeriksaan t i t ik le leh , senyawa hasil s in te
s is meleleh pada suhu 95-96°C, sedangkan t i t ik leleh a-
sam mefenamat adalah 229-230°C. Hasil in i memperkuat ke
simpulan bahwa senyawa hasil s in tes is adalah senyawa
tunggal yang tidak identik dengan asam mefenamat.
Uji kelarutan senyawa hasil s in tes is menunjukkan per
bedaan. Senyawa hasil s in tes is larut dalam aseton, etanol
96%, eter dan kloroform, sedangkan asam mefenamat tidak
larut dalam aseton, etanol 96% dan eter .
Pad a u j i reaksi warna dengan NaOH/CuSO , asam mefe
namat membentuk endapan coklat muda.. Senyawa hasil s in
tes is dengan reaksi warna in i tidak membentuk endapan.
Hal in i disebabkan karena senyawa hasil s intesis tidak
larut dalam NaOH, sedangkan asam mefenamat larut dalam larutan NaOH membentuk garam. Kelarutan imi disebabkan
karena adanya gugus karboksil (COOH). Berdasarkan u j i reaksi warna i n i menunjukkan bahwa-senyawa hasil s in te
s is tidak mengandung gugus karboksil, sehingga tidak la
rut dalam larutan NaOH.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
k l
Pada penentuan serapan pada daerah ultra v io le t
dengan pelarut metamol: HC1 IN (99 :1 ) , senyawa hasil s in
tesis menunjukkan panjang gelombang maksimun 219,8nm;
277,8nm dan 353^m. Panjang gelombang in i tidak jauh ber-
beda dengan asam mefenamat yang mempunyai panjang gelom
bang maksimum 219,2nm; 2 7 8 , dan 351nm. Hal in i dise -
babkan karena pelarut yang digunakan tidak sesuai untuk
senyawa hasil s in tes is sebab ester mudah terurai dengan
adanya asam/basa ,
Untuk menentukan struktur senyawa hasil s intesis
digunakan spektra infra merah dengan membandingkan terha
dap senyawa asalnya yaitu asam mefenamat.Dari data spektra infra merah asam mefenamat dapat
diintepretasikan adanya gugus N-H amina sekunder (3250cm1),
gugus-OH (pita lebar 3000-2500 cm- 1 ), gugus C=0 (1640cm- 1 ),
gugus armmatik (1575,1500 cm"1) )^mgus C-OH karboksilat .(1440, 1260 cm- 1 ) dan in t i benzena tersubstitusi (760,
780 cm- 1 ) .
Penentuan spektra infra merah senyawa hasil s in te
s is menunujkkan adanya gugus N-H amina sekunder (3280cm- 1 ),
gugus a lk i l (2900 cm*1 ), gugus C=0 (1680 cm-1 ), gugus a-
romatik (1575,1500 cm- 1 ), gugus C-0 ester (1270-1220 cm- 1 )
dan intibenzena yang tersubstitusi (780,760 cm-1 ) .
Dari kedua spektra infra merah tersebut dapat disim
pmikan bahwa sebyawa hasil s in tes is mempunyai struktur in
t i yang sama dengan asam mefenamat yaitu adanya gugus ami
na sekunder.dan cincin aromatik.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
42
Beberapa perbedaan menunjukkan bahwa senyawa hasil
s in tes is tidak mempunyai gugus OH. Hal in i dapat ditun-
jukkan dengan tidak tampaknya pita lebar OH pada daerah
3000-2500 cm- 1 . Pada daerah in i tampak pita C-H a lk i l
(2900 cm- 1 ) yang menggantikan pita OH asam mefenamat.
Pita C=0 asam mefenamat berada pada daerah‘ 1640 cm- 1 .
Asam mefenamat dengan adanya ikatan hidrogen berada da
lam bentuk dimer. Ikatan hidrogen in i memperlemah ikatan
C=0 sehingga menghasilkan serapan dengan bilangan gelom
bang yang lebih rendah daripada monomernya . Sedangkan
senyawa hasil s in tes is mempunyai pita ulur C=0 pada
1680 cm- 1 . Senyawa hasil s-in'tesis juga mempunyai pita
C-0 pada daerah 1270-1220 cm- 1 . Pita in i merupakan pita
ulur C-0 dari suatu ester aromatik (25) .
Dari data in i bila dibandingkan terhadap senyawa
asalnya yaitu asm mefenamat dapat disimpulkan bahwa se
nyawa hasil s in tes is merupakan ester dari asam mefenamat.
Sesuai dengan pereaksi yang digunakan yaitu diazometana
yang merupakan pereaksi metilasi dan juga diperkuat de-r
ngan adanya pita a lk i l (2900 cm"1 ) maka dapat disimpul
kan bahwa senyawa yang terbentuk adalah ester metil mete namat.
Pada pembuatan metil mefenamat dengan metode a s i l
klorida diperoleh k r is ta l putih kekuningan. Pemeriksaan
senyawa „hasil .s intesis dengan kromatografi lapis t ip is
dengan fase gerak amraoniak:n-butanol:air (100:33:66) mem
berikan harga Rf 0,76 (f louresensi ungu). Bila digunakan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
43
fase gerak dioksan: toluena: HAc (25:90:1) memberikan dua
noda dengan horga Rf = 0,61 (f louresensi biru) dan Rf-0,3'6
( flouresensi ungu).Dari s i f a t f isika in i menunjukkan bahwa senyawa ha
s i l s in tes is yang diperoleh tidak murni. Dalam penelitian in i pembuatan dengan metode a s i l klorida tidak diperoleh
senyawa metil mefenamat seperti yang diharapkan.
Bila ditinjau dari mekanisme reaksi pembentukan es
ter metil mefenamat dengan metode a s i l klorida melalui
dua tahap reaksi, yaiut reksi pembentukan mefenamil k lo rida dan reaksi pembentukan ester dr.ri a s i l klorida .Asam mefenamat mempunyai gugus dengan halangan ruang yangbesar ( - ) sehingga reaksi asam mefenamat dengan t i o
n i l klorida berlangsung lambat danmefenamil klorida su-
kar terbentuk aehingga reaksi es te r i f ik a s i sukar ter jad i . Hal ini menycbabkan pembuatan metil mefenamat dengan me to de a s i l klorida sukar terbentuk.
Pada penelitian terdahulu, seperti yang telah d ise - but dalam pendahuluan, pembuatan metil mefenamat dengan metode a s i l klorida memberikan hasil s in tes is + 6 %.
Pada penelitian in i tidak diperoleh hasil metil mefenama sehingga perlu ditinjau pembuatan metil mefenamat dengan metode a s i l klorida i n i .
Dengan membandingkan hasil yang didapat pada pembuatan metil mefenamat dengan kedua metode tersebut dapat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
disimpulkan bahwa metode yang terp i l ih untuk pembuatan metiil mefenamat , yang memberikan hasil reaksi yang ting
gi adalah metode diazometana.Sebagai usaha pengembangan;.hasil penelitian in i , d i -
harapkan adanya pemanfaatan metil mefenamat dalam bidang
formulasi dan analis is farmasi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan analis is s i f a t fisiko-kimia dan analisis
struktur senyawa hasil s in tes is dari pembuatan dengan dua
metode yaitu metode a s i l klorida dan metode diazometana,
dapat disimpulkan bahwa :1. Pembuatan metil mefenamat dengan rnetode a s i l klorida
sukar dilakukan.2. Pembuatan metil mefenamat dengan metode diazometana,
memberikan hasil s in tes is murni dengan prosentase ha
s i l s in tes is 88 %.3 . Metode yang te rp i l ih yang memberikan hasil reaksi yang
t inggi adalah metode diazometana.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
BAB VII
SARAN - SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan in i , dapat dikemukakan beberapa so ran :!• Untuk pembuatan metil mefenamat lebih baik digunakan
metode diazometana,2 . Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek
analgesik dan efek samping dari metil mefenamat.
k 5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
RINGKASAN
Dalam usaha mendapatkan metode pembuatan metil mefe-.
namat yang memberikan hasil reaksi yang tinggi, telah d i
lakukan pembuatan metil mefenamat dengan metode a s i l k lo
rida dan metode diazometana.
Pembuatan metil mefenamat dengan metode a s i l k l o r i
da, yaitu dengan mereaksikan asam mefenamat dengan t io n i l
klorida berlebih dan direfluk selama 5 jam. Kemudian ke-
lebihan t i o n i l klorida d id e s t i la s i , selanjutnya campuran
ditambah dengan rnetanol dan direfluk selama 5 jam. Hasil- nya dinetralkan dengan larutan natrium bikarbonat Z% sam-
pai terbentuk cairan kental. Cairan kental dilarutkan da
lam etanol dan ditambah larutan NaOH encer sampai terben
tuk k r is ta l , kemudian d irek r is ta l isa s i dengan pelarut e-
tanol.Pembuatan metil mefenamat dengan metode diazometana,
yaitu dengan mereaksikan asam mefenamat dengan diazometa
na dalam eter sedik it demi sed ik it pada suhu 0°C sampai
diazometana berlebih (larutan telah berw«rna kuning pu-
c a t ) . Setelah semua eter menguap diperoleh kr ista l putih,
kemudian d irekristakisas i dengan pelarut etanol. .Pada pembuatan dengan metode diazometana diperoleh
k r is ta l pipih, putih mengkilat dengan prosentase hasil
s in tes is + 88 %•Dari analisa S i fa t fisiko-kimia senyawa hasil s in te
s is yang meliputi penentuan harga Rf dengan kromatografi
lapis t i p i s , penentuan t i t i k le leh , u j i kelarutan dan
46
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
reaksi warna menunjukkan bahwa senyawa hasil s in te
s is adalah senyawa tunggal yang tidak identik dengan se-
wa asalnya yaitu asam mefenamat dan senyawa hasil s in te
s is lebih bers i fa t non polar daripada asm mefenamat,
Analisa spektra infra merah senyawa hasil s in tes is
bila dibandingkan terhadap senyawa asalnya yaitu asam me
fenamat menunjukkan bahwa senyawa hasil s in tes is merupa
kan senyawa ester dari asam mefenamat. Sesuai dengam pe-
reaksi yang digunakan yaitu diazometana yang merupakan
pereaksi metilasi , maka dapat disimpulkan bahwa senyawa
yang terbentuk adalah estermetil mefenamat.
Pada pembuatan dengan metode a s i l klorida diperoleh
k r is ta l putih kekuningan. Pemeriksaan s i f a t fisiko-kimia
senyawa in i menunjukkan bahwa senyawa hasil s in tes is yang
diperoleh tidak murni, sehingga pemeriksaan struktur de
ngan spektra infra merah tidak dapat dianalisa.
Dengan memhandingkan hasil yang didapat pada pem.bu- atan dengan kedua metode tersebut dapat disimpulkan bah
wa metil me.fenamat tidak dapat dibuat dengan metode a s i l
k lor ida . Pada pembuatan dengan diazometana diperoleh ha
s i l yang murni yaitu metil mefenamat dengan prosentase hasil + 8 8 % .
k?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
DAFTAR- PUiSTAKA
1. Meyers F.ff, Jawetz E, Goldfien A. Rewiew o f Medical
Pharmacology. S ^ ed . California : 'Lange Medical Publi
cations , 1978 : 282.2. Goth A. Medical Pharmacology, Principles and concept.
9* ed . Saint Louis : The CV.Mosby Co,:1978 : 340.
3 . Zubaidi Yusuf, dkk, Analgesik-Antipiretik, Antirematik,
Dan Obat P ira i . Dalam Farmakologi dan Terapi. ed is i 2,
Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI, 1980 : 161-171.
4. Mayes P.A. Metabolisme l ip id , in: Harper H.A, Rodwell
V, W, Mayes P.A, Siokimia (Rewiew o f physiological che
mistry.) 1 7 ^ ed. penterj Martin Muliawan, Jakarta :Pe-
zaerbit Buku Kedokteran E.G.C, I960 : 350,351.
5. Modell W. Drug o f Choice. 1982-1983 ed. Saint Louis : The CV.Mosby Co : 207.
6. Reynold James E.F. Martindale The Extra Pharmacopoiea.
2 8 ^ ed . London : The Pharmaceutical Press, 1982: 263.
7. Kice J.L, E l l io t N, Marvell. Modern Principles o f Or
ganic Chemistry. 2nci ed. New York : Macmillan Publish
ing Co.Inc, 1974 : 82-83, 379, 383-383.8. Kun Widaryati. Pembuatan metil mefenamat secara labora-
t o r i s . Surabaya : Universitas Airlangga, 1986 : 1,3,18, 32-37,' 67- Skripsi.
9. Stecher P. The Merck Index An Encyclopedia o f Chemicals
and Drugs. 9-^ ed..Rahway : Merck & Co.Inc, 1976 : 751.10, Anonim, British Pharmacopoeia. London : Her Majesty's
Stationary o f f i c e , 1973 : 280-281.
46
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
49
11. Grollman A.G. et a l . Pharmacology and Thetapeutics,
7th ed. Philadelphia : Lea & Febiger, 1970 ; 96-97.
12. Gilman A.G. et a l Goodman and Gilman’ s The Pharmacolo-
lan Publishing Co, 1985 : 698.13. Fressenden R.J, Fressenden J,S . Kimia Organik. penterj
Aloysius Hadjana Pudjaatmaka Ph.D. J i l i d 2. ed is i 2,
Jakarta. : .Pe.nerbit Erlangga, 1984 : 89-91,- 109-111, 118-120.
r d14. Fieser L.F.and Fieser M. Organic Chemistry, 3 ed.
New York : Reinhold Publishing Co, 1956 : 174-176.
15* Royals E.E. Advanced Organic Chemistry. New York : Pren
t ice Hall Inc, 1954 : 600, 602-604*
16. Noller C.R, Chemistry Of Organic Compounds, London :
WB Saunders Co, Maruzen Co Ltd, 1965 : 166, 468- 469.1 r A-177 Hendrikson J.B. et a l . Organic Chemistry. 3 ed. To
kyo : Mc.Graw H il l , Kogahusha Ltd, 1970 : 502 -503.
18. Kametani Tetsuji , Terumi H, Chu V.L, Mastaka I , K^ii-
chiro F. Studies on Syntheses o f Heterocyclic Compounds. A Simple Syntheses o f l,3-Benzoxaain-4-ones from Sa li -
c y c l i c Acid. J.Chem,Pharm.Bull. 25 (10) ; 2735-2738.19. Horning E.C. Organic Syntheses C ollect ive . A Revised
Edition o f annual vol 20-29. New York : John Wiley Sc
thg ica l Basis o f Therapeutics. 7 ed. New York : Macmil-
Sons Inc, 1955 : 165-167, 244-248, 461-463, 714-715.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
50
20. VogeltA .I . A Text Book o f Practical Organic Chejnistryt hincluding Q ualitati f Organics Analysis. 4 ed'. London:
English Language Book Society & Longmans, Green 8c .Co
Ltdj 1978 : 289-293, 389-390, 649.2 1 . , Clarke E.G.C. Isolation and Identi f icat ion o f Drug in
Pharmaceutical, Body Fluids and Post Mortem Material.
1st ed. London : The Pharmaceutical Press, 1971 :38,
399, 744.22. Clarke E.G.C. Iso la t ion and Identi f icat ion o f Drug in
Pharmaceutical, Body Fluids and Post Mortem Material.
2nc* ed. London . The Pharmaceutical Press, .1956 : 727.
23. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope In
donesia. ed is i I I I . Jakarta, 1979 * Lampiran XXX.
24. John Mitchell J.R. et al.Organic Analysis vol 11. New
York : Inte'rscience Publishers, Inc, 1954 : 19-70.
25. Stanley H.Pine, James B Hendrikson, Cram D.J, Hammondt hG.S. Organic Chemistry. 4 ed. Japan : Me Graw Hill
International Book Co, 1981 : 701.26. S i lverste in , Bassler and Morril l . Penyidikan Spektro-
fotometrik Senyawa Organik. penter j , Drs.J.Hartomo, Dra.
Anny Victor Purba . Msc. ed is i 4. Jakarta : Penerbit Er
langga, 1986 : 95-169, 305-319.
27. Dr.Hardjono Sastrohamidjojo. Spektrokopi. ed is i I . Yog
Jakarta : Liberty, 1985 : 22-26, 72-75, 116-123,' 162.
28. Drs. Soemadi, Drs.Muh.Mulja, Drs.Siswandono, DR.Purwanto.
Paket B UV-VIS Spektrofotometer. Surabaya Fakultas
' Farmasi Universitas Airlangga, 1986 : 1-14.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
51
29. DP.Fasich, Drs.B.Soekarjo, Drs.Achmad Fuad. Paket C
Infra Red Spektro fotometer. Surabaya : Fakultas Far
masi .Universitas Airlangga, 1986 : 1-13-
30. Macek K. Pharmaceutical application on Thim Layer and
Paper Chromatography. Amsterdam : Elsevier Publishing
■ Company, 1972 ; 32-35-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO
LAMPIRAN A.5*
VuHflN CO RP O RA TI O N
49*6. OAEBANG-DONG. DONGJAK-KU. SEOUL. KOREA C. P. Q. BOX 1139 CABLE' YUHAN SEOUL TELEX'K26268. PHONE- 015-0101-8
C E R TIFIC A TE O F ANALYSIS
The undersigned hereby certifies the following da ta to be a true
specification o f the ob ta ined results of tests and assays.
Products M efenam ic A cid BP 80
(C o d e No. : R - 2 5 9 4 7 3 )
Testing Dote: M a r c h 4 , 198 7
Manuf. Date: F e b r u a r y 2 4 , 198 7
l o t No.: 7020 Expiry Date:
Analytical Tests Specifications •-.Results
1. D escription A v h i . c e co g r e i s h - v h i c e c r y s e a l l i n e p o w d e r o d o u r l e s s
2. Solubility Passes P a sse s
3. Identification Passes P a sses
4. Light absorption 0 .6 9 -0 .7 4 (about 279nm) 0 . 726
0 .5 6 -0 .6 0 (about 350nm) 0 .6 0 0
5. Copper N ot m ore than 20 ppm P a sse s
6. Loss on dryin g N ot m ore than 0 .5 % 0 .0 1 Z
7. Sulfatcd ash N ot more than 0 .1 % 0 .0 1 %
8. Related substances Passes P a sse s
9. C hloride N ot m ore than 0 .071% P a sse s
10. H eavy metals N ot more than 20 ppm P a sse s
11. A rsen ic N ot more than 2ppm P a sse s
12. A ssay N ot less than 99% 9 9 .8 9 X
13. Bulk density
1 4 . 2 , 3 - d i m e c h y l a n i l i n e
(o n the anhydrous basis)
1 . 4 - 1 . 9 m l / g 1.68 ral/g P a s s e s
Y . N. Le<
48M anagerQ uality Assurance Dept.
(at 279nm)
(at 350nm)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN SINTESIS METIL ... LINGGARIJANI WIDJOJO