Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
-
Upload
farid-yuristiawan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
-
7/23/2019 Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
1/5
2.1 PERAWATAN SKELING AND ROOT PLANING PADA
PERIODONTITIS
Skeling adalah proses dimana plak dan kalkulus dihilangkan dari
permukaan supragingiva dan subgingiva gigi. Root planing merupakan proses
menghilangkan kalkulus pada sementum dikeluarkan dari akar gigi untuk
menghasilkan permukaan yang halus dan bersih.1
2.1.1 Jenis-Jenis Skeling
Skeling merupakan prosedur untuk menghilangkan semua deposit kalkulus,
bukan hanya yang terlihat pada permukaan gigi tetapi juga subgingiva.
Deposit kalkulus harus dihilangkan secara sempurna dari permukaan gigi
bukan hanya bersih tetapi juga halus.7
2.1.1.1 Skeling Supragingia ! Skeling K"r"nal
Secara ringkas, skeler yang digunakan untuk skeling supragingiva /
skeling koronal adalah chisel, sickle skeler, hoe skeler, curet dan modifikasi dari
alatalat di atas. Semua alatalat ini dapat diperoleh dengan bermacammacam
ukuran dari yang paling kecil sampai ke yang terbesar, namun alatalat ini
umumnya terbatas untuk membersihkan deposit yang kasar dan banyak, dan
kebanyakan alatalat ini dipergunakan untuk daerah supragingiva atau koronal.
!plikasi daerah supragingiva yang tidak dalam dapat digunakan untuk menekan
gingiva supaya tepi dari kalkulus dapat terkait, tetapi penggunaan dari alatalat
supragingiva ini hanya terbatas pada keadaan tersebut kecuali pada hoe skeling,
kuret yang besar, dan chisel pada poket yang besar. !latalat ini dapat
dimasukkan ke dalam jarak yang berbedabeda, namun ia hanya cocok untuk
deposit yang kasar, dan selalu ada bahaya kerusakan akar bila digunakan secara
subgingiva.7
2.1.1.2 Skeling Su#gingia
Skeling subgingiva merupakan teknik pembersihan permukaan akar. "ada
daerah dimana terdapat kalkulus subgingiva dengan jumlah yang besar atau
-
7/23/2019 Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
2/5
kecil, akan mempengaruhi kebersihan. #eknik ini juga didesain untuk meratakan
dan mengerik permukaan akar supaya menjadi bersih dan licin sehingga tidak
didapati adanya kekasaran dan benda asing. Selama instrumentasi, terdapat efek
samping tambahan dan ketidaksengajaan operator. $arena blade kuret yang
offside digunakan untuk scaling subgingiva, beberapa gingiva lining akan
hilang sementara dari permukaan akar yang dira%at.7
2.2 INDEKS $ANG DIG%NAKAN
Dua indikator status periodontal yang digunakan untuk penilaian ini, yaitu&
1. Oral hygine index '()*+
. Papilla bleeding index '"-*+
. Probing depth '"D+. Clinical attachment loss '0!+
2.2.1 Oral Hygiene Indeks&O'I(
Diukur dengan mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi
oleh food impaksi atau kalkulus. 2ntuk pemeriksaan ()*, 3reene and
4ermilion menetapkan bah%a indeks yang digunakan adalah gigi
posteror dan gigi anterior.
Rahang atas & gigi 5 kanan kiri permukaan bukal
gigi 1 kanan permukaan lingual
Rahang ba%ah & gigi 5 kanan kiri permukaan lingual
gigi 1 kiri permukaan labial
"emeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/
insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/ gingival.
a. Debris indeks 'D*+
$riteria&
6& tidak ada debris maupun stain
1& debris lunak menutupi tidak lebih 1/ permukaan gigi& debris lunak menutupi lebih 1/ sampai dengan / permukaan gigi
& debris lunak menutupi lenih / permukaan gigi
DI=Jumlah nilai DI
Jumlah gigi yang diperiksa
b. 0alculus *ndeks '0*+
$riteria&
6& tidak ada kalkulus
1& supragingival kalkulus tidak lebih 1/ permukaan gigi
& supragingival kalkulus menutupi lebih 1/ sampai dengan tidaklebih / permukaan gigi dan sedikit subgingival kalkulus
-
7/23/2019 Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
3/5
& supragingival kalkulus menutupi lebih / permukaan gigi
CI=Jumlahnilai CI
Jumlah gigi yang diperiksa
()*S D* 8 0*#ingkat kebersihan mulut secara klinis pada ()*S menurut 9)( dapat
dikategorikan sebagai berikut&
6,6 : 1, baik
1, : ,6 sedang
,1 : 5,6 buruk
2.2.2 Papilla Bleeding Index &P)I(
Papilla bleeding index digunakan sebagai indikator yang
sensitif untuk mengetahui inflamasi gingiva pada pasien individual.
"-* dapat digunakan untuk mengetahui tingkat peradangan gingiva,
berikut gambar beberapa tingkatan "-*&
3rade/tingkatan "-*&
3rade atau skor 6 & tidak ada perdarahan
3ingiva normal, tidak ada perdarahan saat probing.
3rade atau skor 1 &Point 'titik+
Dapat diamati terjadi perubahan berupa titik yang terjadi 66
detik setelah probing sulkus mesial dan distal dengan probe
periodontal.
3rade atau skor &Line/Point 'garis atau titik+
Suatu perdarahan berbetuk garis yang jelas atau beberapa titik
perdarahan menjadi jelas pada marginal gingival.
3rade atau skor & segitiga
Segitiga interdental menjadi lebih kurang ditutupi oleh darah.
3rade atau skor & tetesan
"erdarahan yang merembes/berlebih. Segera setelah probing
darah mengalir ke daerah interdental untuk menyelubungi
bagian dari gigi atau gingiva.
"rosedur klinis "-*&
;enggunakan probe periodontal dengan tekanan jari yang
ringan, perdarahan diprovokasi dengan menyapukan probe ke sulkus
-
7/23/2019 Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
4/5
dari dasar papilla ke ujungnya sepanjang aspek mesial dan distal gigi.
Setelah 66 detik, ketika gigi telah diprobe seluruhnya, intensitas
perdarahan diskorkan dalam beberapa tingkatan tersebut dan tertulis
dalam chart. -erdarah saat probing menunjukkan bah%a ujung probe
mempenetrasi epitelium poket dan mencapai jaringan vaskular dari
jaringan ikat subepitel.
2.2.* ProbingDepth&PD(
$edalaman poket adalah jarak antara dasar poket dan marginal
gingiva. "emeriksaan poket periodontal harus mempertimbangkan&
keberadaan dan distribusi pada semua permukaan gigi, kedalaman
poket, batas perlekatan pada akar gigi, dan tipe poket 'supraboni atau
infaboni
-
7/23/2019 Perawatan Skeling and Root Planing Pada Periodontitis
5/5
$edalaman penetrasi probe dari apeks jaringan ikat kejunctional
epithelium adalah = 6. mm. 3aya tekan pada probe yang dapat
ditoleransi dan akurat adalah 6.7> ?. #eknik probing yang benar
adalah probe dimasukkan pararel dengan aksis vertikal gigi dan
@bergerakA secara sirkumferensial mengelilingi permukaan setiap
gigi untuk mendeteksi daerah dengan penetrasi terdalam.1
Bika terdapat banyak kalkulus, biasanya sulit untuk mengukur
kedalaman poket karena kalkulus menghalangi masuknya probe.
;aka dilakukan pembuangan kalkulus terlebih dahulu dengan
gross scalingsebelum dilakukan pengukuran poket.
2.2.+ ClinicalAttachmentLoss&,AL(
0! didefinisikan sebagai jarak antara 0CB ke lokasi ujung probe
periodontal diinsersikan. $edalaman probing berbeda pada tiap
permukaan gigi.