Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

5
CATATAN: PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, PENGENDALIAN, DAN PERAWATAN KELAINAN JARINGAN KERAS GIGI I. Kelainan Jaringan Keras Gigi Berdasarkan Jumlah Gigi 1. Hyperdontia Prognosisnya adalah resopsi akar dan berubahnya urutan erupsi. Pengendalian hyperdontia bergantung pada beberapa faktor, meliputi efek potensial dari gigi tambahan tersebut untuk erupsi normal, posisi dan jumlahnya, dan komplikasi setelah dilakukan intervensi surgical. Hal tersebut dapat menyebabkan resorption akar atau perubahan urutan erupsi. Folikel dari gigi tambahan yang tidak erupsi dapat berkembang menjadi dentigerous cysts. Oleh karena itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan ekstraksi gigi tambahan tersebut. Faktor-faktor tersebut di ataslah yang menentukan diperlukan atau tidaknya ekstraksi atau tetap dalam observasi. 2. Hypodontia / Anodontia

description

Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

Transcript of Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

Page 1: Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

CATATAN:

PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN, PENGENDALIAN, DAN

PERAWATAN KELAINAN JARINGAN KERAS GIGI

I. Kelainan Jaringan Keras Gigi Berdasarkan Jumlah Gigi

1. Hyperdontia

Prognosisnya adalah resopsi akar dan berubahnya urutan erupsi.

Pengendalian hyperdontia bergantung pada beberapa faktor, meliputi efek

potensial dari gigi tambahan tersebut untuk erupsi normal, posisi dan

jumlahnya, dan komplikasi

setelah dilakukan intervensi

surgical. Hal tersebut dapat

menyebabkan resorption akar

atau perubahan urutan erupsi.

Folikel dari gigi tambahan yang

tidak erupsi dapat berkembang

menjadi dentigerous cysts. Oleh karena itu, tindakan yang dapat

dilakukan adalah dengan ekstraksi gigi tambahan tersebut. Faktor-faktor

tersebut di ataslah yang menentukan diperlukan atau tidaknya ekstraksi

atau tetap dalam observasi.

2. Hypodontia / Anodontia

Prognosisnya adalah kelainan bentuk wajah. Hilangnya gigi, maloklusi,

atau kelainan tampak fasial dapat menyebabkan gangguan psikologis

pada pasien. Apabila hypodontia yang terjadi pada level sedang, maka

perubahan yang diharapkan dapat dilakukan dengan perawatan

orthodonti.

Pada beberapa

kasus, tindakan

restorasi,

implant, dan

prosedur prostotik dapat dilakukan.

Page 2: Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

II. Kelainan Jaringan Keras Gigi Berdasarkan Bentuk

1. Makrodontia

Sebagian banyak kasus makrodontia tidak perlu penangangan khusus,

kecuali apabila makrodontia telah menggangu fungsi oklusi, perlu adanya

perawatan orthodontic.

2. Mikrodontia

Mikrodontia bisa diatasi dengan

penanganan restorative atau

prostodontik melalui pembuatan

protesa, biasanya dilakukan

pembentukan kembali struktur gigi

dengan resin komposit

atau crown. Penanganan

ini dilakukan khususnya

apabila bertujuan untuk

memperbaiki estetika

pada gigi anterior.

III.      Kelainan Jaringan Keras Gigi

Berdasarkan Morfologi

1. Odontoma

Pilihan pengobatan terdiri dari ekstraksi

bedah, fenestrasi dan traksi ortodontik

posterior, atau observasi sederhana

dengan kontrol klinis dan radiologis

secara periodik, untuk mengevaluasi

rangkaian gigi ini.

2. Fusi

Perawatan gigi fusi

bervariasi, bergantung pada

lokasi dan perluasannya

antara lain, pemisahan gigi

baik disertai restorasi

alternatif atau fisur silen,

pemisahan disertai

Page 3: Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

pembedahan gigi supernumerari, periodontal, endodonsi, ortodonsi,

pencabutan (ekstraksi) disertai perawatan prostetik.

3. Dens Invaginatus / Dens in Dente

Perawatan yang dianjurkan dalam

mengatasi dens in dente ini adalah

pemakaian sealant atau restorasi pada

area terbuka invaginasi. Hal ini dapat

mencegah keterlibatan pulpa dalam

kelainan ini. Untuk kasus dens in dente

melibatkan pulpa, dapat dilakukan perawatan endodontik. Apabila

kelainan telah terdeteksi sebelum gigi erupsi sempurna, bisa dilakukan

penghilangan jaringan gingiva

untuk memfasilitasi preparasi

kavitas dan restorasi.

4. Concrescence

Tindakan yang dianjurkan dalam

menangani kelainan ini adalah

ekstraksi atau “surgical sectioning”

pada gigi yang berfusi.

5. Dillaceration

Tindakan yang bisa dilakukan adalah

perawatan saluran akar dan ekstraksi, namun

keduanya akan sangat sulit. Dalam proses

ekstraksi seringkali ditemukan kasus

patahnya akar.

Untuk mendiagnosis kelainan ini, diperlukan gambaran radiografi

periapikal. Gambaran akan menampakan

akar yang “dilacerates” di mesial atau di

distal.

6. Talon cusp

Kelainan talon cusp dapat menyebabkan

interferensi oklusal, peningkatkan risiko

karies, dan permasalahan estetika. Selain itu bisa didapati kesuitan bicara,

Page 4: Perawatan Kelainan Jaringan Keras Gigi

iritasi lidah, dan penyakit periodontal. Talon cusp ini bisa dihilangkan

dengan melakukan “selective grinding” secara periodic.