PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR … · pengembangan aplikasi penggunaan radioisotop...
Transcript of PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR … · pengembangan aplikasi penggunaan radioisotop...
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
NOMOR 9 TAHUN 2006
TENTANG
PELAKSANAAN PROTOKOL TAMBAHAN PADA SISTEM
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN BAHAN NUKLIR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
Menimbang : a. bahwa Indonesia telah menandatangani Perjanjian dengan
Badan Tenaga Atom Internasional untuk Penerapan Seifgards
dalam Hubungannya dengan Perjanjian Mengenai Pencegahan
Penyebaran Senjata-senjata Nuklir (Agreement between the
Republic of Indonesia and the International Atomic Energy Agency
for the Application of Safeguards in Connection with the Treaty on the
Non-Proliferation of Nuclear Weapons), dan untuk memperkuat
efektivitas dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan seifgards,
Indonesia telah menandatangani Protokol Tambahan Pada
Perjanjian dengan Badan Tenaga Atom Internasional (Additional
Protocol to the Agreement between the Republic of Indonesia and the
International Atomic Energy Agency for the Application of
Safeguards); b. bahwa untuk melaksanakan pengawasan, terhadap lalu lintas
barang nuklir dan nonnuklir yang masuk dan ke luar Indonesia
perlu dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana terdapat
dalam Protokol Tambahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, dan huruf b, dipandang perlu menetapkan Peraturan
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Pelaksanaan
- 2 -
Protokol Tambahan Pada Sistem Pertanggungjawaban dan
Pengendalian Bahan Nuklir ;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1978 tentang Pengesahan
Perjanjian Mengenai Pencegahan Penyebaran Senjata-Senjata
Nuklir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1978
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3129); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3676); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005; 5. Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01-rev.2/K-OTK/V-04
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Tenaga
Nuklir; 6. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 2
Tahun 2005 tentang Sistem Pertanggungjawaban dan
Pengendalian Bahan Nuklir ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
TENTANG PELAKSANAAN PROTOKOL TAMBAHAN PADA
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN
BAHAN NUKLIR.
- 3 -
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini yang
dimaksud dengan:
1. Bahan nuklir adalah bahan yang dapat menghasilkan reaksi
pembelahan berantai atau bahan yang dapat diubah menjadi
bahan yang dapat menghasilkan reaksi pembelahan berantai.
2. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang berhubungan
dengan daur bahan bakar nuklir, selanjutnya disingkat Litbang
daur bahan nuklir adalah semua kegiatan yang secara khusus
berhubungan dengan setiap aspek pengembangan sistem atau
proses kegiatan yang meliputi:
a. konversi bahan nuklir;
b. pengayaan bahan nuklir;
c. fabrikasi bahan bakar nuklir;
d. reaktor nuklir;
e. perangkat kritis; dan/atau
f. pengolahan ulang bahan bakar nuklir.
3. Pengolahan limbah radioaktif tingkat sedang atau tinggi adalah
pengolahan limbah yang mengandung plutonium (Pu),
uranium (U) pengayaan tinggi atau uranium-233, kecuali
pembungkusan-ulang atau pengkondisian yang tidak
melibatkan pemisahan elemen, untuk penyimpanan atau
pembuangan tetapi tidak termasuk kegiatan yang berhubungan
dengan penelitian ilmiah dasar atau teoritis, penelitian, dan
pengembangan aplikasi penggunaan radioisotop di bidang
industri, kesehatan, hidrologi, pertanian, efek lingkungan, dan
kesehatan, serta peningkatan perawatan.
4. Fasilitas adalah instalasi nuklir atau setiap lokasi yang biasa
menggunakan bahan nuklir dalam jumlah yang lebih besar dari
1 (satu) kg efektif.
- 4 -
5. Bahan sumber, adalah:
a. uranium yang mengandung campuran isotop yang terjadi di
alam;
b. uranium deplesi yang mengandung isotop 235;
c. thorium;
d. uranium atau thorium seperti tersebut pada huruf a, huruf b,
dan huruf c dalam bentuk logam, paduan logam, senyawa
kimia, atau konsentrat;
e. bahan-bahan lain yang mengandung satu atau lebih dari
bahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
c, dan huruf d dalam konsentrasi yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir; dan/atau
f. bahan selain yang dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, dan huruf e yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Pengawas Tenaga Nuklir.
6. Instalasi Nuklir adalah :
a. reaktor nuklir;
b. fasilitas yang digunakan untuk pemurnian, konversi,
pengayaan bahan nuklir, fabrikasi bahan bakar nuklir,
dan/atau pengolahan ulang bahan nuklir bekas; dan/atau
c. fasilitas yang digunakan untuk menyimpan bahan bakar
nuklir dan bahan nuklir bekas.
7. Kilogram Efektif adalah satuan khusus yang digunakan dalam
pengendalian bahan nuklir.
8. Lokasi di Luar Fasilitas (Location Outside Facilities), selanjutnya
disingkat LOF adalah setiap instalasi atau lokasi bukan fasilitas
dimana bahan nuklir biasa digunakan, yang jumlahnya sama
dengan atau lebih kecil dari 1 (satu) kg efektif.
9. Tapak (Site) adalah daerah yang dinyatakan dalam informasi
desain untuk fasilitas, termasuk:
a. fasilitas yang telah ditutup;
b. Lokasi di Luar Fasilitas (Location Outside Facilities); dan
- 5 -
c. instalasi yang berdekatan dengan fasilitas yang meliputi hot
cell, atau instalasi pengolahan limbah dan gedung-gedung
yang berkaitan dengan kegiatan pada lampiran I.
10. Fasilitas atau LOF terdekomisioning adalah instalasi atau lokasi
yang bahan sisa dan peralatan utamanya telah dipindahkan
atau tidak dioperasikan, sehingga tidak dapat digunakan untuk
menyimpan, menangani, mengolah, atau menggunakan bahan
nuklir.
11. Fasilitas atau LOF yang telah ditutup adalah instalasi atau
lokasi yang telah diberhentikan operasinya dan bahan nuklir
telah dipindahkan tetapi belum terdekomisioning.
12. Uranium Pengayaan Tinggi (High Enriched Uranium) yang
selanjutnya disingkat HEU adalah uranium yang mengandung
20% (duapuluh persen) atau lebih isotop U-235.
13. Pengambilan Cuplikan (sampling) lingkungan lokasi khusus
adalah pengumpulan cuplikan lingkungan meliputi udara, air,
tumbuh-tumbuhan, tanah, usapan, yang berada di dan sekitar
fasilitas yang ditentukan oleh Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir untuk menyimpulkan bahwa tidak ada bahan atau
kegiatan nuklir yang tak terdeklarasi di lokasi tersebut.
14. Pengambilan Cuplikan (sampling) Lingkungan Luas adalah
pengumpulan cuplikan lingkungan meliputi udara, air,
tumbuh-tumbuhan, tanah, usapan, di seluruh lokasi yang
ditentukan oleh Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir, untuk
menyimpulkan bahwa tidak ada bahan atau kegiatan nuklir
yang tidak terdeklarasi di lokasi tersebut.
15. Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir adalah orang
perseorangan atau badan hukum yang bertanggung jawab
dalam pengoperasian instalasi nuklir atau Fasilitas Nuklir.
16. Pengusaha Instalasi Nonnuklir adalah orang perseorangan atau
badan hukum yang bertanggung jawab dalam pengoperasian
instalasi nonnuklir yang terkait baik langsung maupun tidak
- 6 -
langsung dengan daur bahan bakar nuklir.
17. International Atomic Energy Agency yang selanjutnya disingkat
IAEA adalah Badan Tenaga Atom Internasional.
18. Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disingkat
BAPETEN adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasan tenaga nuklir sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 2
(1) Peraturan Kepala BAPETEN ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya perubahan pemanfaatan bahan nuklir.
(2) Peraturan Kepala BAPETEN ini mengatur persyaratan dan
tanggung jawab Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir
dan/atau Pengusaha Instalasi Nonnuklir dalam melaksanakan
Protokol Tambahan.
Pasal 3
(1) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan/atau Pengusaha
Instalasi Nonnuklir bertanggung jawab mematuhi persyaratan
protokol tambahan seifgards di fasilitas dan lokasi di luar
fasilitas.
(2) Untuk mematuhi persyaratan protokol tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas
Nuklir dan Pengusaha Instalasi Nonnuklir dapat menunjuk
penanggung jawab pelaksana.
(3) Penunjukan penanggung jawab pelaksana sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus diberitahukan kepada Kepala
BAPETEN.
- 7 -
Pasal 4
(1) Kepala BAPETEN dapat menyetujui Inspektur IAEA untuk
melaksanakan verifikasi informasi yang telah dideklarasikan,
pada saat pelaksanaan inspeksi di fasilitas.
(2) Kepala BAPETEN menunjuk Inspektur Keselamatan Nuklir
untuk mendampingi Inspektur IAEA, selama melaksanakan
kegiatan inspeksi atau verifikasi informasi di fasilitas.
(3) Akses informasi dan lokasi Litbang daur bahan bakar nuklir
wajib diberikan kepada Inspektur Keselamatan Nuklir
BAPETEN dan Inspektur IAEA, selama kegiatan inspeksi atau
verifikasi informasi di fasilitas.
BAB II
PELAPORAN DAN WAKTU PELAPORAN
Bagian Kesatu Pelaporan
Pasal 5
(1) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pengusaha
Instalasi Nonnuklir wajib menyampaikan deklarasi atas fasilitas,
instalasi nuklir, dan/atau kegiatannya kepada Kepala
BAPETEN.
(2) Deklarasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berisi
tentang:
a. uraian umum dan keterangan tentang lokasi Litbang daur
bahan bakar nuklir yang tidak menggunakan bahan nuklir,
yang:
1. dibiayai oleh pemerintah;
2. secara khusus dikuasai, dikendalikan, atau dilaksanakan
oleh pemerintah, atau atas nama pemerintah.
b. penjelasan kegiatan operasional yang berhubungan dengan
Sistem Pertanggungjawaban dan Pengendalian Bahan
Nuklir, selanjutnya disingkat SPPBN, di fasilitas dan LOF
- 8 -
yang biasa menggunakan bahan nuklir;
c. uraian umum tentang setiap gedung di masing-masing tapak
fasilitas nuklir, termasuk penggunaan, isi, dan denah tapak;
d. uraian tentang skala operasi untuk setiap lokasi dalam
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Peraturan
Kepala BAPETEN ini ;
e. penjelasan :
1. lokasi;
2. status operasi; dan
3. perkiraan kapasitas produksi pertahun :
a) kegiatan penambangan dan pengkonsentrasian
uranium dan pengkonsentrasian thorium; dan
b) jumlah produksi seluruh dan masing-masing lokasi
penambangan dan instalasi pengkonsentrasian
sebagaimana dimaksud pada huruf a).
f. penjelasan tentang bahan sumber yang belum mencapai
komposisi dan kemurnian yang sesuai untuk fabrikasi bahan
bakar atau pengayaan isotop, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. jumlah, komposisi kimia, penggunaan bahan sumber
untuk kegiatan nuklir atau nonnuklir, untuk setiap
lokasi dengan jumlah bahan nuklir melebihi 1 (satu) ton
uranium atau thorium;
2. jumlah, komposisi kimia, dan negara tujuan untuk setiap
ekspor bahan sumber, khususnya untuk maksud
penggunaan nonnuklir dalam jumlah melebihi :
a) 10 (sepuluh) ton uranium atau dalam hal ekspor
uranium secara berturut-turut ke negara yang sama,
masing-masing kurang dari 10 (sepuluh) ton, tetapi
melebihi jumlah seluruhnya 10 (sepuluh) ton untuk
setahun;
- 9 -
b) 20 (dua puluh) ton thorium, atau dalam hal ekspor
thorium secara berturut-turut ke negara yang sama,
masing-masing kurang dari 20 (dua puluh) ton
thorium, tetapi melebihi jumlah seluruhnya 20 (dua
puluh) ton untuk setahun; dan
3. jumlah, komposisi kimia, lokasi sekarang, dan
penggunaan setiap impor bahan sumber, khususnya
untuk maksud penggunaan nonnuklir dalam jumlah
yang melebihi :
a) 10 (sepuluh) ton uranium, atau impor uranium
secara berturut, masing-masing kurang dari 10
(sepuluh) ton, tetapi secara keseluruhan melebihi 10
(sepuluh) ton untuk setahun; dan
b) 20 (dua puluh) ton thorium, atau impor thorium
secara berturut-turut masing- masing kurang dari
20 (dua puluh) ton, tetapi secara keseluruhan
melebihi 20 (dua puluh) ton untuk setahun;
g. penjelasan :
1. jumlah, penggunaan, dan lokasi bahan nuklir yang
dibebaskan dari Seifgards atau SPPBN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 Peraturan Kepala BAPETEN
Nomor 2 Tahun 2005 tentang Sistem
Pertanggungjawaban dan Pengendalian Bahan Nuklir;
2. jumlah dan penggunaan di setiap lokasi, bahan nuklir
yang dibebaskan dari SPPBN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 huruf b Peraturan Kepala BAPETEN
Nomor 2 Tahun 2005, tetapi belum dalam bentuk akhir
penggunaan nonnuklir, yang jumlahnya melebihi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 2 Tahun 2005; dan
3. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 tidak
memerlukan pembukuan bahan nuklir yang rinci;
- 10 -
h. penjelasan lokasi atau pengolahan lebih lanjut limbah tingkat
sedang atau tinggi yang mengandung Pu, HEU, atau U-233
yang tidak dikenakan Seifgards atau SPPBN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 Peraturan Kepala BAPETEN
Nomor 2 Tahun 2005.
i. penjelasan peralatan khusus dan bahan nonnuklir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam Peraturan ini, yaitu untuk :
1. ekspor, meliputi :
a) identitas;
b) jumlah;
c) lokasi penggunaan di negara tujuan; dan
d) tanggal atau tanggal yang diperkirakan pelaksanaan
ekspor.
2. impor, berisi konfirmasi tentang barang atau peralatan
yang diimpor, meliputi :
a) identitas;
b) jumlah;
c) lokasi penggunaan di Indonesia;
d) tanggal impor; dan
e) negara asal.
j. rencana umum pengembangan daur bahan bakar nuklir
untuk periode 10 (sepuluh) tahun berturut-turut, termasuk
Litbang yang terkait dengan daur bahan bakar nuklir yang
telah terencana, apabila telah disetujui oleh Pimpinan
Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pimpinan Instalansi
Nonnuklir.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f tidak
berlaku bagi bahan sumber yang dimaksudkan untuk
penggunaan nonnuklir ketika bahan sumber itu sudah dalam
bentuk penggunaan akhir.
- 11 -
(4) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pengusaha
Instalasi Nonnuklir wajib menyampaikan deklarasi dan
informasi tentang :
a. uraian umum dan keterangan tentang lokasi kegiatan
Litbang daur bahan bakar nuklir, yang tidak menggunakan
bahan nuklir, yang:
1. khusus berhubungan dengan pengayaan, pengolahan-
ulang bahan bakar nuklir, atau pengolahan limbah
radioaktif tingkat sedang dan tinggi ; dan
2. tidak dibiayai, dikuasai, dikendalikan, atau dilakukan
oleh pemerintah;
b. uraian umum kegiatan dan identitas orang atau badan
hukum yang melakukan kegiatan pada lokasi di luar tapak
yang berkaitan secara fungsional dengan kegiatan di dalam
tapak.
(5) Kepala BAPETEN dapat meminta penjelasan lebih lanjut atas
deklarasi dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (4) selama berkaitan dengan tujuan SPPBN.
(6) Penyusunan dan format deklarasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) akan diatur dalam Peraturan Kepala BAPETEN
tersendiri.
Bagian Kedua
Waktu Pelaporan
Pasal 6
(1) Deklarasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a
sampai dengan huruf e, huruf f angka 1, angka 2, dan angka 3,
huruf g, huruf h, huruf j, dan Pasal 5 ayat (4) huruf a wajib
disampaikan kepada Kepala BAPETEN.
(2) Untuk setiap tahun berikutnya, deklarasi dengan atau tanpa
perubahan wajib disampaikan kepada Kepala BAPETEN, paling
- 12 -
lama tanggal 15 April.
(3) Informasi triwulan mengenai kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf i angka 1 dan angka 2 wajib
disampaikan kepada Kepala BAPETEN, paling lama 30
(tigapuluh) hari setelah akhir triwulan.
(4) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pengusaha
Instalasi Nonnuklir wajib menyampaikan informasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf h dalam
waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sebelum proses
berikutnya dilaksanakan selain menyampaikan deklarasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(5) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian deklarasi diatur
dalam Peraturan Kepala BAPETEN tersendiri.
BAB III AKSES
Pasal 7
(1) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pengusaha
Instalasi Nonnuklir wajib memberikan akses kepada Inspektur
IAEA yang didampingi oleh Inspektur Keselamatan Nuklir
BAPETEN pada setiap :
a. tempat di tapak fasilitas dan lokasi untuk kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf e
sampai dengan huruf h;
b. lokasi untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2) huruf a sampai dengan huruf d, dan huruf i angka 2
atau untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (4); dan
c. lokasi di dalam fasilitas atau LOF terdekomisioning.
(2) Akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperlukan untuk
dapat:
a. meyakinkan bahwa tidak ada kegiatan nuklir yang tidak
- 13 -
terdeklarasi;
b. melakukan pengambilan cuplikan (sampling) lingkungan
lokasi khusus, untuk memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan kebenaran dan kelengkapan deklarasi;
dan
c. untuk memastikan status fasilitas dan LOF terdekomisioning
untuk kegiatan pertanggungjawaban dan pengendalian
bahan nuklir.
Pasal 8
(1) Dalam hal lokasi akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) huruf b dan huruf c, Kepala BAPETEN menyampaikan
pemberitahuan akses IAEA kepada Pengusaha Instalasi atau
Fasilitas Nuklir dan Pengusaha Instalasi Nonnuklir paling
singkat 24 (dua puluh empat) jam sebelum melakukan akses.
(2) Kepala BAPETEN menyampaikan pemberitahuan akses IAEA
kepada Pengusaha Instalasi Nuklir dan Pengusaha Instalasi
Nonnuklir untuk pelaksanaan verifikasi informasi desain,
inspeksi rutin, atau inspeksi ad hoc fasilitas ke setiap tempat di
dalam tapak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf a, dilakukan paling singkat 2 (dua) jam, tetapi dalam
keadaan luar biasa dapat kurang dari 2 (dua) jam.
(3) Akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus
diberitahukan terlebih dahulu secara tertulis dan dengan
menyebutkan alasan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
selama akses.
(4) Akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) hanya
dapat dilakukan selama jam kerja, kecuali dapat ditentukan lain
apabila Pengusaha Instalasi dan/atau Fasilitas Nuklir
menyetujuinya.
(5) Inspektur IAEA dan Inspektur Keselamatan Nuklir dapat
melakukan inspeksi mendadak ke fasilitas tanpa pemberitahuan
- 14 -
terlebih dahulu.
Pasal 9
(1) Kegiatan yang dilaksanakan selama akses sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 adalah :
a. pengamatan visual;
b. pengambilan cuplikan lingkungan;
c. penggunaan peralatan deteksi radiasi dan peralatan
pengukuran;
d. penggunaan segel;
e. penghitungan item (item counting) bahan nuklir;
f. analisis tidak merusak; dan/atau
g. pencocokan catatan.
(2) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir harus mengizinkan
Inspektur IAEA didampingi oleh Inspektur Keselamatan Nuklir
BAPETEN untuk melaksanakan pengambilan cuplikan
lingkungan.
BAB IV
KERAHASIAAN
Pasal 10
(1) Pengusaha Instalasi atau Fasilitas Nuklir dan Pengusaha
Instalasi Nonnuklir harus menjaga kerahasiaan semua akses
dan informasi yang termuat dalam deklarasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(2) Dalam melaksanakan akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7, Inspektur IAEA dan Inspektur Keselamatan Nuklir
BAPETEN terikat untuk:
a. tidak menyebarkan informasi proliferasi sensitif, memenuhi
persyaratan yang berkaitan dengan proteksi fisik atau
keselamatan; atau
b. melindungi informasi komersial atau kepemilikan yang
- 15 -
sensitif.
BAB V
PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Kepala BAPETEN ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 November 2006
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
ttd
SUKARMAN AMINJOYO
LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
NOMOR 9 TAHUN 2006
TENTANG
PELAKSANAAN PROTOKOL TAMBAHAN PADA SISTEM
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN BAHAN NUKLIR
- 17 -
DAFTAR KOMPONEN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 5 AYAT (2) HURUF d
1. Pabrik tabung rotor sentrifugal atau perakitan sentrifugal gas
Tabung rotor sentrifugal adalah silinder berdinding tipis sebagaimana dimaksud
dalam Bagian E angka 1 huruf a angka 2) Lampiran II.
Sentrifugal gas adalah pemusing sebagaimana dimaksud dalam catatan
pendahuluan Bagian E angka 1 Lampiran II.
2. Pabrik barrier difusi (diffusion barrier)
barrier difusi adalah filter berpori halus sebagaimana dimaksud dalam Bagian E
angka 3 huruf a Lampiran II.
3. Pabrik atau perakitan sistem berbasis laser (laser-based system)
Sistem berbasis laser adalah gabungan sistem, peralatan, dan komponen
sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 7 Lampiran II.
4. Pabrik atau perakitan separator isotop elektromagnetik
Separator isotop elektromagnetik adalah sistem, peralatan, dan komponen
sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 9 huruf a, yang mengandung
sumber ion sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 9 huruf a angka 1).
5. Pabrik atau perakitan peralatan ekstraksi atau kolom
Peralatan ekstraksi atau kolom adalah sistem, peralatan, dan komponen
sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 6 huruf a, huruf b, huruf c, huruf e,
huruf f, huruf g, dan huruf h Lampiran II.
6. Pabrik nozel pemisah aerodinamik (aerodynamic separator nozzles) atau tabung
vorteks (vortex tubes)
Nozel pemisah aerodinamik atau tabung vorteks adalah nozel pemisah dan tabung
vorteks sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 1 huruf a dan huruf b
Lampiran II.
7. Pabrik atau perakitan sistem pembangkit plasma uranium
Sistem pembangkit plasma uranium adalah sistem yang digunakan untuk
pembangkit plasma uranium sebagaimana dimaksud dalam Bagian E angka 8
huruf c Lampiran II.
- 18 -
8. Pabrik tabung zirkonium
Tabung zirkonium adalah tabung sebagaimana dimaksud dalam Bagian A angka 6
Lampiran II.
9. Pabrik atau up grading air berat atau deutrium
Air berat atau deutrium adalah deutrium, air berat (deutrium oksida) dan senyawa
deutrium lain yang perbandingan antara atom deutrium dan hidrogen melebihi
1:5000.
10. Pabrik grafit derajat nuklir
Grafit adalah grafit yang mempunyai tingkat kemurnian lebih baik daripada 5 ppm
ekivalen boron dan dengan kerapatan lebih besar daripada 1,5 g/cm3.
11. Pabrik flask untuk bahan bakar teriradiasi
Flask untuk bahan bakar teriradiasi adalah bejana untuk pengangkutan dan/atau
penyimpanan bahan bakar teriradiasi yang memberikan proteksi radiasi, kimia,
dan panas, serta memindahkan panas peluruhan (decay heat) selama penanganan,
pengangkutan, dan penyimpanan.
12. Pabrik batang kendali reaktor
Batang kendali reaktor adalah peralatan sebagaimana dimaksud dalam Bagian A
angka 4 Lampiran II.
13. Pabrik bejana dan tangki pengaman kekritisan (criticality safe tanks and vessels)
Bejana dan tangki pengaman kekritisan adalah peralatan sebagaimana dimaksud
dalam Bagian C angka 2 dan angka 4 Lampiran II.
14. Pabrik mesin pemotong elemen bahan bakar teriradiasi
Mesin pemotong elemen bahan bakar teriradiasi adalah peralatan sebagaimana
dimaksud dalam Bagian C angka 1 Lampiran II.
15. Konstruksi Hot-cell
Hot-cell adalah suatu ruang (cell) atau beberapa cell yang saling berhubungan
dengan volume total minimum sebesar 6 m3 dengan perisai beton yang tebalnya
sama dengan atau lebih besar dari ekivalen 0,5 m beton, dengan kerapatan 3,2
g/cm3 atau lebih, dilengkapi dengan pengoperasian jarak jauh.
LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
NOMOR 9 TAHUN 2006
TENTANG
PELAKSANAAN PROTOKOL TAMBAHAN PADA SISTEM
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN BAHAN NUKLIR
- 20 -
DAFTAR PERALATAN KHUSUS DAN BAHAN NONNUKLIR UNTUK
LAPORAN EKSPOR DAN IMPOR SESUAI DENGAN
PASAL 5 AYAT (2) HURUF i
A. Reaktor dan peralatannya
1. Reaktor nuklir
Reaktor nuklir mampu beroperasi dengan mempertahankan reaksi fisi berantai
yang terkendali secara berkelanjutan, tidak termasuk reaktor dengan energi nol,
yang didefinisikan sebagai reaktor dengan maksimum laju produksi plutonium
tidak melebihi 100 g pertahun.
Reaktor Nuklir pada dasarnya mencakup peralatan yang berada di dalam atau
yang melekat pada bejana reaktor, peralatan kendali daya dalam teras, serta
komponen yang biasanya berisi atau kontak langsung dengan atau
mengendalikan pendingin primer dalam teras reaktor.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk mengecualikan reaktor yang dapat
dimodifikasi untuk menghasilkan plutonium lebih dari 100 g per tahun secara
signifikan. Reaktor yang didesain untuk beroperasi secara terus menerus pada
tingkat daya tertentu tanpa memperhatikan kapasitas produksi plutoniumnya,
yang bukan merupakan reaktor energi nol.
2. Bejana Tekan Reaktor (Reactor pressure vessels)
Bejana metal sebagai suatu unit yang lengkap atau bagian dari major shop-
fabricated, yang secara khusus didesain untuk mengungkung teras reaktor nuklir
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan dapat mempertahankan tekanan
operasi pendingin utama.
Plat atas dari bejana tekan reaktor sebagaimana dimaksud dalam angka 2 ini
merupakan bagian utama dari bejana tekan. Bagian dalam reaktor, antara lain
kolom penyangga, plat teras dan bejana internal lainnya, tabung pipa batang
kendali, perisai panas, baffel, plat kisi teras, dan alat difusi, biasanya dipasok
oleh pemasok reaktor. Dalam beberapa hal komponen penyangga internal
tertentu termasuk dalam fabrikasi bejana tekan. Peralatan-peralatan tersebut
sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan keandalan operasi reaktor.
- 21 -
3. Mesin pengisian (charging) dan pengeluaran (discharging) bahan bakar
reaktor
Peralatan manipulasi yang didesain atau dipersiapkan khusus untuk
memasukkan atau memindahkan bahan bakar reaktor sebagaimana dimaksud
dalam angka 1.
4. Batang kendali reaktor
Batang kendali yang didesain atau dipersiapkan khusus untuk mengendalikan
laju reaksi dalam reaktor nuklir sebagaimana dimaksud dalam angka 1.
Bahan ini mencakup, bahan pendukung, atau struktur suspensi, apabila
pasokannya terpisah, tidak termasuk bahan penyerap netron.
5. Tabung tekan reaktor
Tabung yang didesain atau dipersiapkan khusus untuk mengungkung elemen
bahan bakar dan pendingin primer dalam reaktor sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 dengan tekanan operasi tidak lebih dari 5,1 MPa (740 psi).
6. Tabung Zirkonium
Tabung yang terbuat dari logam zirkonium dan campurannya, dengan berat
tidak melebihi 500 kg dalam satu periode 12 (duabelas) bulan, yang didesain
atau dipersiapkan khusus untuk reaktor sebagaimana dimaksud dalam angka 1,
dimana perbandingan berat antara hafnium dan zirkonium tidak melebihi 1 :
500.
7. Pompa pendingin primer
Pompa yang didesain atau dipersiapkan khusus untuk sirkulasi pendingin
primer pada reaktor nuklir sebagaimana dimaksud dalam angka 1.
Pompa yang didesain atau dipersiapkan secara khusus meliputi sistem seal atau
beberapa seal untuk mencegah kebocoran pada pendingin primer, pompa
dengan penggerak tabung tertutup (canned-driven pumps), dan pompa dengan
sistem massa inersia. Definisi ini termasuk pompa yang disertifikasi dengan
NC-1 atau standar lain yang setara.
- 22 -
B. Bahan nonnuklir untuk reaktor
1. Deuterium dan air berat
Deuterium, air berat (deuterium oksida), dan senyawa deuterium lainnya
dengan perbandingan atom deuterium dan hidrogennya melebihi 1:5000 dan
digunakan untuk reaktor nuklir sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dan
beratnya tidak melebihi 200 kg atom deutrium untuk setiap negara penerima
dalam jangka waktu 12 (duabelas) bulan.
2. Grafit
Grafit yang mempunyai tingkat kemurnian lebih daripada 5 ppm ekivalen
boron, dan densitasnya lebih besar dari 1,5 g/cm3 dan beratnya tidak
melebihi 3 x 104 kg (30 ton) untuk setiap negara penerima dalam jangka
waktu 12 (duabelas) bulan.
C. Instalasi untuk proses ulang elemen bakar terirradiasi dan peralatan yang
didesain dan dipersiapkan khusus untuk itu
Proses ulang bahan bakar terirradiasi memisahkan plutonium dan uranium
dari produk fisi radioaktif dan elemen transuranik lainnya. Proses teknik yang
berbeda dapat mencapai pemisahan ini. Namun demikian, selama bertahun-tahun
Purex telah menjadi proses yang paling umum digunakan dan diterima. Purex
melibatkan pelarutan bahan bakar nuklir terirradiasi dalam asam nitrat, dilanjutkan
dengan pemisahan uranium, plutonium, dan produk fisi dengan cara
mengekstraksi larutan dengan menggunakan campuran tributil fosfat dalam suatu
larutan organik.
Fasilitas Purex mempunyai fungsi proses yang sama satu dengan lainnya,
termasuk pemotongan elemen bahan bakar terirradiasi, pelarutan bahan bakar,
ekstraksi bahan pelarut, dan penyimpanan cairan. Di fasilitas Purex terdapat
peralatan untuk denitrasi termal (thermal denitration) dari uranium nitrat, konversi
dari plutonium nitrat menjadi oksida atau logam, dan penanganan larutan limbah
produk fisi menjadi suatu bentuk yang sesuai untuk penyimpanan dalam jangka
waktu lama atau pembuangan (disposal). Namun demikian, tipe khusus dan
konfigurasi peralatan yang menjalankan fungsi ini dapat berlainan antara fasilitas-
fasilitas Purex, termasuk tipe dan kuantitas bahan bakar nuklir terirradiasi yang
- 23 -
akan diproses dan susunan bahan yang diolah ulang, serta filosofi keselamatan
serta perawatan yang tergabung menjadi desain fasilitas.
Instalasi untuk memproses ulang elemen bakar nuklir terirradiasi termasuk
peralatan dan komponen yang biasanya langsung berhubungan dan secara
langsung mengendalikan bahan bakar yang diirradiasi, bahan nuklir utama, dan
alur pemrosesan produk fisi.
Proses ini termasuk seluruh sistem untuk konversi plutonium dan produksi
logam plutonium, dapat diidentifikasi dengan pengukuran untuk menghindari
kekritisan misalnya melalui geometri, paparan radiasi misalnya dengan pemberian
penahan, dan bahaya toksisitas dengan pengungkung.
Jenis-jenis peralatan yang dianggap termasuk dalam pengertian “dan
peralatan yang didesain dan dipersiapkan khusus” untuk proses ulang elemen
bahan bakar teriiradiasi termasuk:
1. Mesin pemotong elemen bahan bakar terirradiasi
Peralatan ini memotong kelongsong (cladding) bahan bakar untuk
mengumpulkan bahan nuklir terirradiasi menjadi larutan. Mesin pemotong
logam yang didesain paling banyak digunakan, walaupun peralatan canggih
lain seperti laser dapat digunakan.
Peralatan yang dioperasikan dari jarak jauh yang didesain atau disiapkan
secara khusus untuk digunakan di dalam instalasi proses ulang seperti
dijelaskan di atas dan dimaksudkan untuk memotong, mencacah, atau
menggunting perangkat bundel (bundles) atau batang bahan bakar nuklir
terirradiasi.
2. Alat Pelarut (dissolvers)
Pelarut biasanya melarutkan bahan bakar yang telah dipotong. Dalam bejana
pengaman kekritisan ini, bahan nuklir yang terradiasi dilarutkan dalam asam
nitrat dan sisanya dipindahkan dari alur proses.
Tangki pengaman kekritisan (misalnya berdiameter kecil, melingkar atau tangki
datar) didesain atau dipersiapkan khusus untuk digunakan dalam instalasi
proses ulang yang dimaksudkan untuk melarutkan bahan bakar nuklir
terirradiasi dan dapat menahan larutan sangat panas, sangat korosif, dan yang
dapat diisi dan dirawat dari jarak jauh.
- 24 -
3. Ekstraktor bahan pelarut (solvent extractors) dan alat pengekstraksi bahan
pelarut
Ekstraktor pelarut menampung baik larutan bahan bakar yang terirradiasi dari
pelarut maupun larutan organik yang memisahkan uranium, plutonium, dan
produk fisi. Peralatan ekstraksi pelarut biasanya didesain untuk memenuhi
parameter pengoperasian yang ketat, misalnya masa pengoperasian yang lama
tanpa persyaratan perawatan atau kemampuan penyesuaian pada penggantian
secara mudah (easy replacement), kesederhanaan pengoperasian dan
pengendalian, dan fleksibilitas untuk variasi dalam kondisi pemrosesan.
Ekstraktor bahan pelarut yang didesain atau disiapkan secara khusus misalnya
kolom terbungkus atau kolom pulsa, bak pengendap campuran (mixer settlers)
atau pengontak sentrifugal (centrifugal contractors) untuk digunakan di dalam
instalasi untuk proses ulang bahan bakar terirradiasi. Ekstraktor bahan pelarut
harus tahan terhadap efek korosif asam nitrat. Ekstraktor bahan pelarut
biasanya dibuat dengan standar yang sangat tinggi, termasuk pengelasan dan
pemeriksaan secara khusus dan jaminan kualitas dan teknik kendali kualitas,
baja tahan karat (stainless steel) berkarbon rendah, titanium, zirkonium atau
bahan berkualitas tinggi lainnya.
4. Bejana penampung atau penyimpan bahan kimia
Tiga alur utama proses alir cairan yang berasal dari tahap ekstraksi zat pelarut.
Tangki penampung atau penyimpan digunakan pada pemrosesan lebih lanjut
dari ketiga aliran tersebut:
a. Larutan uranium nitrat murni dipekatkan dengan evaporasi dan dilakukan
proses denitrasi dimana larutan tersebut diubah menjadi uranium oksida.
Oksida ini digunakan kembali dalam daur bahan bakar nuklir;
b. Larutan produk fisi radioaktif biasanya dipekatkan dengan evaporasi dan
disimpan dalam bentuk konsentrat cairan. Konsentrat ini kemudian dapat
dievaporasi dan diubah kedalam bentuk yang sesuai untuk penyimpanan
atau pembuangan; dan
c. Larutan plutonium nitrat murni pekat dan disimpan untuk menunda
pengalihannya menuju proses lebih lanjut. Secara khusus, tangki
penampung atau penyimpan larutan plutonium didesain untuk mencegah
- 25 -
timbulnya masalah kekritisan yang berasal dari perubahan konsentrasi dan
bentuk aliran ini;
Bejana penampung atau penyimpan khusus didesain atau dipersiapkan untuk
penggunaan di instalasi pemrosesan ulang bahan bakar teriradiasi. Bejana
penampung atau penyimpan harus tahan terhadap efek korosi asam nitrat.
Bejana penampung atau penyimpan biasanya dibuat dari bahan seperti baja
stenlis (stainless steel) karbon rendah, titanium atau zirkonium, atau bahan
berkualitas tinggi lainnya. Bejana penampung atau penyimpan dapat didesain
untuk operasi dan perawatan jarak jauh dan dapat memiliki fitur-fitur di bawah
ini untuk mengendalikan kekritisan nuklir:
a. dinding atau struktur internal dengan ekivalen boron paling sedikit 2%;
b. diameter maksimum 175 mm untuk tangki silinder; atau
c. lebar maksimum 75 mm untuk tangki berbentuk lingkaran atau lempengan.
5. Sistem konversi plutonium nitrat menjadi oksida
Pada hampir seluruh fasilitas pemrosesan ulang, proses akhir ini melibatkan
perubahan larutan plutonium nitrat menjadi plutonium dioksida. Fungsi utama
yang terdapat dalam proses ini adalah: penyimpanan dan pengaturan umpan
proses, pengendapan pemisahan padat/cair, kalsinasi, penanganan produk,
ventilasi, pengelolaan limbah, dan pengendalian proses.
Sistem lengkap didesain atau dipersiapkan khusus untuk konversi plutonium
nitrat menjadi plutonium oksida, secara khusus diubah untuk mencegah
kekritisan dan efek radiasi dan meminimisasi bahaya toksisitas.
6. Sistem produksi plutonium oksida menjadi metal
Proses ini, yang berkaitan dengan fasilitas pemrosesan ulang, melibatkan
fluorinasi plutonium dioksida, biasanya disertai dengan hidrogen fluorida yang
sangat korosif, untuk menghasilkan plutonium fluorida yang kemudian
dikurangi dengan menggunakan kalsium logam dengan pemurnian tinggi
untuk menghasilkan plutonium metalik dan sisa kalsium fluorida. Fungsi
utama yang terdapat dalam proses ini ini adalah: fluorinasi (misalnya yang
menggunakan peralatan yang difabrikasi atau ditempeli metal berharga),
pengurangan metal (misalnya penggunaan pelebur keramik), pemulihan sisa,
penanganan produk, ventilasi, pengelolaan limbah, dan kendali proses.
- 26 -
Sistem lengkap didesain atau dipersiapkan khusus untuk produksi plutonium
metal, khususnya yang diadaptasikan untuk mencegah kekritisan dan efek
radiasi dan untuk meminimisasi bahaya toksisitas.
D. Fasilitas untuk fabrikasi elemen bahan bakar nuklir
Fasilitas untuk fabrikasi elemen bahan bakar nuklir meliputi peralatan:
1. yang biasanya kontak langsung dengan, atau memproses secara langsung, atau
mengendalikan terhadap alur produksi bahan nuklir; atau
2. yang mengungkung bahan nuklir didalam kelongsongnya.
E. Fasilitas untuk pemisahan isotop uranium dan peralatannya, yang khusus
didesain atau dipersiapkan untuk itu, selain instrumen analitik.
Jenis-jenis peralatan yang dianggap sama dengan pengertian “peralatan, yang
khusus didesain atau dipersiapkan, selain instrumen analitik “ untuk pemisahan
isotop uranium meliputi:
1. Sentrifugal gas, perangkat, dan komponen yang khusus didesain atau
dipersiapkan untuk penggunaan pada sentrifugal gas
Sentrifugal gas umumnya terdiri dari silinder berdinding tipis berdiameter
antara 75 mm dan 400 mm ditempatkan pada lingkungan hampa udara dan
diputar dengan kecepatan tinggi 300 m/detik atau lebih dengan sumbu utama
vertikal. Untuk mencapai kecepatan tinggi, bahan konstruksi untuk komponen
berotasi harus mempunyai kekuatan tinggi terhadap perbandingan densitas dan
rangkaian rotor, demikian juga komponen individualnya harus dibuat dengan
toleransi terdekat untuk meminimisasi ketidakseimbangan. Jika dibandingkan
dengan sentrifugal lain, sentrifugal gas untuk pengayaan uranium dibedakan
dengan membuat penghalang berbentuk piringan (disc) dan pengaturan tabung
stasioner didalam ruang rotor untuk pemasukan dan pengekstrasian gas UF6
dan mempunyai sekurang-kurangnya 3 (tiga) saluran terpisah yang 2 (dua)
diantaranya dihubungkan dengan sekop yang terpasang dari poros rotor
menuju batas luar ruang rotor. Didalam lingkungan hampa udara, sentrifugal
gas juga berisi sejumlah peralatan kekritisan yang tidak berotasi dan meskipun
bagian-bagian tersebut didesain secara khusus, tidaklah sulit baik untuk
memfabrikasi bagian-bagian tersebut atau yang terfabrikasi dari bahan-bahan
- 27 -
unik. Bagaimananapun fasilitas sentrifugal memerlukan sejumlah besar
komponen-komponen ini, sehingga secara kuantitas dapat memberikan indikasi
penting penggunaan akhir.
a. Komponen berotasi
1) Perangkat rotor
Silinder berdinding tipis atau sejumlah silinder berdinding tipis yang
terhubung satu sama lain, dibuat dari satu atau lebih bahan yang kuat
dengan rasio densitas tinggi. Jika terhubung satu dengan lainnya, silinder
digabungkan bersama dengan alat penyambung (bellow) yang fleksibel
atau cincin (ring) sebagaimana dimaksud dalam angka 3) subbagian ini.
Pada rotor dipasangi penghalang (baffel) internal dan penutup pada
ujungnya, sebagaimana dimaksud dalam angka 4) dan angka 5)
subbagian ini, jika dalam bentuk akhir. Namun demikian, perangkat
rotor utuh dapat dikirim dalam rangkaian bagian per bagian.
2) Tabung rotor
Secara khusus didesain atau dipersiapkan silinder berdinding tipis
dengan ketebalan 12 mm atau kurang, berdiameter antara 75 mm dan 400
mm, dan dibuat dari satu atau lebih bahan yang kuat dengan rasio
densitas tinggi.
3) Ring atau bellow
Komponen-komponen yang secara khusus didesain atau dipersiapkan
untuk memberikan penunjang terhadap tabung rotor atau untuk
menggabungkan bersama-sama sejumlah tabung rotor. Bellow
merupakan silinder pendek dinding berketebalan 3 mm atau kurang,
berdiameter antara 75 mm dan 400 mm, memiliki lilitan, dan dibuat dari
sebuah bahan yang kuat dengan rasio densitas tinggi.
4) Penghalang (baffel)
Komponen berbentuk piringan berdiameter antara 75 mm dan 400 mm
secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk ditempelkan didalam
tabung rotor sentrifugal untuk mengisolasi ruang pelepasan dari ruang
pemisah utama dan dalam hal-hal tertentu untuk membantu sirkulasi gas
- 28 -
UF6 didalam ruang pemisah utama tabung rotor, dan dibuat dari bahan
yang kuat dengan rasio densitas yang tinggi.
5) Penutup bagian atas atau bawah (Top caps atau Bottom caps)
Komponen berbentuk kepingan berdiameter antara 75 mm dan 400
secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk menutup ujung tabung
rotor, yang didalamnya berisi UF6, dan dalam hal-hal tertentu
dipergunakan untuk menopang, menahan, atau mengungkung bagian
yang tergabung dalam elemen bantalan (bearing) bagian atas atau untuk
membawa elemen motor berotasi dan bantalan bagian bawah, serta
dibuat dari bahan yang kuat dengan rasio densitas yang tinggi.
Bahan-bahan yang digunakan untuk komponen berotasi sentrifugal adalah:
1. Baja maraging yang memiliki kuat daya rentang akhir 2,05 x 109 N/m2 atau
lebih;
2. Campuran alumunium yang memiliki daya rentang akhir 0,46 x 109 N/m2
atau lebih; dan
3. Bahan filamen yang sesuai untuk penggunaan didalam struktur komposit
dan memiliki modulus spesifik 12,3 x 106 m atau lebih dan daya rentang
akhir spesifik 0,3 x 106 m atau lebih (modulus spesifik adalah modulus
Young dalam N/m2 dibagi dengan berat spesifik dalam N/m3; Daya
Rentang Akhir Spesifik adalah daya rentang akhir dalam N/m2 dibagi berat
spesifik dalam N/m3).
b. Komponen Statis
1) Bantalan (Bearings) bersuspensi magnetik
Perangkat bearing yang secara khusus didesain atau dipersiapkan yang
terdiri dari magnet anular tersuspensi didalam wadah (housing) yang
berisi media peredam (damping). Wadah tersebut dibuat dari bahan yang
tahan terhadap UF6. Pasangan magnet dengan kutub atau magnet kedua
yang terpasang pada bagian atas sebagaimana dimaksud dalam huruf a
angka 5). Magnet tersebut dapat berbentuk lingkaran dengan sambungan
antara diameter luar dan dalam lebih kecil atau sama dengan 1,6:1.
Bentuk magnet tersebut memiliki permeabilitas awal :
a) 0,15 H/m (120.000 dalam satuan CGS) atau lebih;
- 29 -
b) remanen 98,5% atau lebih; atau
c) produk energi lebih besar daripada 80 kJ/m3.
Disamping sifat bahan yang biasa, dipersyaratkan bahwa:
a) deviasi poros magnetik dari poros geometrikal dibatasi pada toleransi
sangat rendah (lebih rendah dari 0,1 mm); atau
b) secara khusus diperlukan homogenitas bahan magnet.
2) Bearings atau peredam
Bearings yang secara khusus didesain atau dipersiapkan yang mencakup
rakitan pivot atau cawan yang dilekatkan pada peredam. Biasanya pivot
berupa poros baja dengan bentuk hemisfer pada satu ujungnya dengan
peralatan tambahan pada penutup bagian bawah pada ujung yang lain
sebagaimana dimaksud dalam huruf a angka 5. Poros tersebut juga
dilekatkan dengan “bearing” hidrodinamik. Cawan berbentuk pelet
dengan lekukan setengah bola pada satu permukaan. Komponen-
komponen ini tersedia secara terpisah dengan peredam.
3) Pompa molekular
Silinder yang secara khusus didesain atau dipersiapkan yang memiliki:
a) mesin di bagian dalam atau alur spiral extruded; dan
b) bor terbuat dari mesin secara internal.
Ukurannya adalah sebagai berikut:
a) diameter dalam 75 mm hingga 400 mm; dan
b) tebal dinding 10 mm atau lebih, dengan panjang sama dengan atau
lebih besar dari diameter.
Alur tersebut di atas berbentuk siku-siku dengan potongan melintang
dengan kedalaman 2 mm atau lebih.
4) Stator motor
Stator berbentuk lingkaran yang secara khusus didesain dan dipersiapkan
untuk motor AC histeresis (atau reluktansi) multifase kecepatan tinggi
untuk pengoperasian sinkron dalam hampa udara dengan:
a) frekuensi 600 – 2000 Hz; dan
b) daya 50 – 1000 VA.
- 30 -
Stator terdiri dari lilitan multifase pada inti besi berlapis-lapis meliputi
lapisan tipis dengan tebal 2,0 mm atau lebih.
5) Wadah atau penerima sentrifugal (centrifuges housing/recipients)
Komponen yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk
memuat rakitan tabung rotor dengan sentrifugal gas. Wadah tersebut
terdiri atas silinder kokoh dengan ketebalan dinding kurang dari atau
sama dengan 30 mm dengan ketelitian mesin untuk menempatkan
bearing dengan satu atau lebih (flang) untuk bantalan. Ujung tersebut
sejajar satu dengan lainnya dan tegak lurus dengan poros silinder
longitudinal dalam kisaran 0,05 derajat atau kurang. Wadah sentrifugal
dapat berbentuk susunan sarang lebah untuk mengakomodasi beberapa
tabung rotor. Wadah tersebut dibuat dari atau dilindungi dengan bahan
yang tahan terhadap korosi UF6.
6) Scoops
Tabung yang didesain atau dipersiapkan secara khusus dengan ukuran
diameter dalam kurang dari atau sama dengan 12 mm untuk ekstraksi
gas UF6 dari dalam tabung rotor dengan gerakan tabung Pivot (yaitu
dengan celah menghadap kedalam aliran gas melingkar dalam tabung
rotor, misalnya dengan membengkokkan ujung tabung yang disusun
secara radial) dan mampu ditempatkan pada sistem ekstraksi gas pusat.
Tabung dibuat dari atau diproteksi dengan bahan yang tahan terhadap
korosi UF6.
2. Sistem, peralatan dan komponen bantu yang didesain atau dipersiapkan
untuk fasilitas pengkayaan sentrifugal gas
Sistem, peralatan, dan komponen bantu untuk instalasi pengayaan sentrifugal
gas merupakan sistem instalasi yang diperlukan untuk :
a. mengumpan UF6 kedalam sentrifugal;
b. menghubungkan masing-masing sentrifugal satu dengan lainnya untuk
membentuk aliran (atau tingkatan) untuk memperoleh pengayaan lebih
tinggi yang progresif ; dan
- 31 -
c. mengekstraksi produk dan ikutan UF6 dari sentrifugal, bersamaan dengan
peralatan yang diperlukan untuk menggerakkan sentrifugal atau
mengendalikan instalasi.
Biasanya UF6 diuapkan dari padatan yang menggunaan bejana tekan (otoklaf)
yang dipanaskan dan didistribusikan dalam bentuk gas ke sentrifugal melalui
pipa header pada kaskada (cascade). Produk dan buangan aliran gas UF6 dari
sentrifugal juga dilewatkan melalui pipa header pada cascade ke perangkap
(penampung) dingin beroperasi pada sekitar 2030K (-700C)] dimana gas tersebut
dikondesasikan untuk kemudian ditransfer kedalam kontener yang sesuai
untuk dipindahkan atau disimpan. Mengingat suatu instalasi pengayaan terdiri
atas ribuan sentrifugal yang disusun dalam bentuk cascade dengan pipa cascade
berkilo-kilo meter, tergabung dengan ribuan las dengan sejumlah pengulangan
tata letak yang penting. Peralatan, komponen, dan sistem pemipaan difabrikasi
untuk kevakuman yang sangat tinggi dan kebersihan standar.
b. Sistem umpan/produk dan sistem penarikan buangan
Sistem proses yang dirancang atau dipersiapkan secara khusus mencakup:
1) umpan bejana tekan (stations) digunakan untuk melewatkan UF6 menuju
cascade sentrifugal pada tekanan maksimum 100kPa dan pada kecepatan
1 kg/jam atau lebih;
2) perangkap dingin (desublimer) digunakan untuk memindahkan UF6 dari
cascade pada tekanan maksimum 3 kPa. Desublimer tersebut mampu
mendinginkan hingga 2030K (-700 C) dan memanaskan sampai 3430K (700
C); dan
3) stasiun produk dan buangan digunakan untuk menangkap UF6 menuju
kontener.
Instalasi, peralatan, dan pipa ini seluruhnya terbuat dari atau dilapisi dengan
bahan yang tahan terhadap UF6 dan difabrikasi untuk kevakuman yang
sangat tinggi dan kebersihan standar.
c. Sistem Pemipaan Header Mesin
Sistem pemipaan dan sistem header dirancang khusus untuk menangani UF6
dalam sentrifugal kaskada. Jaringan pipa biasanya terdiri atas sistem 3 (tiga)
header dengan masing-masing sentrifugal dihubungkan ke masing-masing
- 32 -
header. Sehingga ada sejumlah pengulangan penting dalam bentuknya. Ini
semua terbuat dari bahan yang tahan terhadap UF6 dan difabrikasi untuk
kevakuman yang sangat tinggi dan kebersihan standar.
d. Spektrometer Massa UF6/Sumber Ion
Spektrometer massa quadrupole atau magnit yang dirancang khusus mampu
melakukan penanganan sampel umpan produk maupun buangan dari aliran
gas UF6, dan semuanya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) unit resolusi untuk satuan massa atom lebih besar dari 320;
2) sumber-sumber ion dikonstruksi dari atau dilapisi dengan nikrom, atau
monel atau nikel;
3) sumber penembak elektron untuk ionisasi; dan
4) mempunyai sistem kolektor yang sesuai dengan analisis isotop.
e. Penukar Frekuensi
Penukar frekuensi yang dikenal sebagai konverter atau inventor, khususnya
dirancang atau disiapkan untuk menyuplai stator motor sebagaimana
dimaksud dalam bagian E angka 1 huruf b angka 4) atau bagian-bagian,
komponen, dan subrakitan dari penukar frekuensi yang semuanya
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) frekuensi multifase antara 600 Hz sampai dengan 2000 Hz;
2) kestabilan tinggi dengan pengendalian frekuensi lebih dari 0,1%;
3) distorsi harmoni yang rendah (kurang dari 2%); dan
4) mempunyai efisiensi lebih dari 80%.
Peralatan sebagaimana dimaksud dalam bagian ini yang mengalami kontak
langsung dengan proses gas UF6 atau yang mengendalikan sentrifugal dan
lintasan gas dari sentrifugal ke sentrifugal lain dan dari kaskada ke kaskada
lain.
Bahan yang tahan terhadap korosi UF6 antara lain adalah stainless steel,
alumunium, campuran alumunium, nikel atau campuran yang mengandung
60% atau lebih nikel.
- 33 -
3. Perangkat dan komponen yang didesain atau dipersiapkan secara khusus
untuk penggunaan pengayaan difusi gas
Dalam metode difusi gas dengan pemisahan isotop uranium, perakitan
teknologi utama adalah suatu barrier difusi gas yang berpori khusus, penukar
panas untuk mendinginkan gas (yang dipanaskan oleh proses kompresi), segel
katup, katup pengendali, dan pipa. Kebanyakan teknologi difusi gas yang
menggunakan uranium heksafluorida (UF6), semua peralatan, pipa-pipa, dan
permukaan instrumen yang kontak dengan gas, terbuat dari bahan yang stabil
bila kontak UF6. Suatu instalasi difusi gas membutuhkan sejumlah besar dari
rakitan bagian-bagian ini, sehingga jumlah tersebut dapat memberikan suatu
indikasi yang penting dari penggunaan terakhir.
a. Barrier Difusi Gas (gaseous diffusion barriers)
1) Filter berpori halus yang dirancang atau disiapkan khusus dengan
ukuran pori 100-1000 Angstrom, ketebalan 5 mm atau kurang, dan untuk
bentuk pipa atau tabung berdiameter 25 mm atau kurang terbuat dari
bahan metal, polimer atau keramik yang tahan terhadap korosi UF6; dan
2) Campuran atau serbuk yang disiapkan khusus untuk pabrik filter.
Beberapa campuran atau serbuk mengandung nikel atau campuran
logam yang mengandung 60% atau lebih nikel, alumunium oksida atau
polimer hidrokarbon fluorinat yang tahan terhadap UF6 yang
mempunyai kemurnian 99,9% atau lebih, ukuran partikel kurang dari 10
mikron dan derajat homogenitas ukuran partikel yang tinggi, yang
disiapkan khusus untuk pabrik barrier atau penghalang difusi gas.
b. Rumah Difuser (Diffuser housing)
Bejana silinder yang diberi segel yang disiapkan atau dirancang khusus
mempunyai diameter lebih besar dari 300 mm dan panjangnya lebih besar
dari 900 mm atau bejana persegi panjang dengan ukuran yang sebanding
yang mempunyai sebuah sambungan masuk dan 2 (dua) sambungan keluar
yang semuanya berdiameter lebih besar daripada 50 mm, untuk memuat
barrier difusi gas, yang terbuat dari atau dilapisi bahan tahan UF6 dan
dirancang untuk instalasi horizontal atau vertikal.
- 34 -
c. Kompresor dan blower gas
Kompresor atau blower gas khusus aksial, sentrifugal atau positive
displacement dengan kapasitas volume isapan UF6 1 m3/menit atau lebih,
dengan tekanan buangan kompresor sampai dengan beberapa ratus kPa,
didesain untuk operasi jangka panjang dalam lingkungan UF6 dengan atau
tanpa motor listrik dengan daya yang sesuai, seperti perakitan terpisah
kompresor dan blower gas. Kompresor dan blower gas ini mempunyai rasio
tekanan antara 2:1 dan 6:1 dan dibuat dengan bahan yang tahan terhadap
UF6.
d. Rotary shaft seals
Segel vakum yang didesain atau dipersiapkan khusus, dengan umpan segel
dan sambungan pembuangan segel, untuk menyegel penggerak yang
menghubungkan rotor kompresor atau blower gas dengan motor penggerak
untuk menjamin segel menutupi kebocoran udara ke dalam ruang dalam
dari kompresor atau blower gas yang diisi dengan UF6. Segel seperti itu
secara normal didesain untuk gas penyangga (buffer) dengan laju kebocoran
kurang dari 1000 cm3/menit.
e. Penukar Panas untuk Pendingin UF6
Penukar panas yang didesain atau dipersiapkan khusus dari bahan yang
tahan terhadap UF6 (kecuali stainless steel) atau dengan tembaga atau
kombinasi dari kedua logam tersebut, dan dimaksudkan untuk mengubah
laju kebocoran tekanan kurang dari 10 Pa per jam pada perbedaan tekanan
100 kPa.
4. Sistem, peralatan, dan komponen bantu yang didesain dan disiapkan khusus
untuk digunakan dalam pengkayaan difusi gas
Sistem, peralatan, dan komponen bantu untuk instalasi pengayaan difusi gas
adalah sistem instalasi yang diperlukan untuk umpan UF6 ke perakitan difusi
gas, yang menghubungkan masing-masing perakitan individu untuk
membentuk stage pengayaan yang makin lama makin tinggi dan untuk
mengekstraksi produksi dan buangan UF6 dari aliran difusi. Konsekuensi yang
serius akan timbul karena bagian inert yang tinggi dari aliran difusi, gangguan
- 35 -
dalam operasi, dan khususnya shut-down. Oleh karena itu, perawatan vakum
yang tepat dan tetap dalam semua sistem teknologi, perlindungan otomatis dari
kecelakaan, dan pengaturan otomatis aliran gas yang tepat adalah hal yang
penting dalam instalasi difusi gas. Semua hal tersebut akan menyebabkan
keperluan akan sejumlah sistem ukur, sistem pengatur, dan sistem kendali.
UF6 diuapkan dari silinder dalam otoklaf dan didistribusikan dalam bentuk gas
ke titik masuk melalui pipa kaskada. Produk UF6 dalam bentuk aliran gas
mengalir dari titik luar yang dilewati oleh jalur pipa kaskada baik ke pemisah
atau perangkap dingin atau ke pusat kompresi dimana gas UF6 dicairkan untuk
ditransfer ke kontener yang sesuai untuk transportasi atau penyimpanan.
Mengingat instalasi pengayaan difusi gas terdiri dari sejumlah besar perakitan
difusi gas yang disusun dalam kaskada, terdapat beberapa kilometer pipa
kaskada, yang tergabung dengan ribuan las dengan sejumlah penting
pengulangan tata letak. Peralatan, sistem, dan komponen pemipaan difabrikasi
dengan kevakuman yang sangat tinggi dan standar kebersihan.
a. Sistem umpan/produk dan sistem penarikan buangan
Sistem yang didesain dan disiapkan khusus untuk operasi pada tekanan 300
kPa atau kurang, meliputi:
1) Feed autoclave (sistem) yang digunakan untuk melewatkan UF6 ke
kaskada difusi gas;
2) Desublimer atau perangkap atau pemisah dingin yang digunakan untuk
mengeluarkan UF6 dari kaskada difusi;
3) Stasiun (bagian) pencairan dimana gas UF6 dari kaskada dikompresikan
dan didinginkan untuk membentuk UF6 cair; dan
4) Stasiun (bagian) produk atau buangan yang digunakan untuk
mentransfer UF6 ke kontener.
b. Sistem Pemipaan Header
Sistem pemipaan dan sistem header yang didesain dan disiapkan khusus
untuk menangani UF6 dalam kaskada difusi dalam bentuk gas. Jaringan
pemipaan ini umumnya adalah sistem header ganda yang menghubungkan
setiap sel dengan setiap header.
- 36 -
c. Sistem Vakum
1) Pipa vakum besar, header vakum dan pipa vakum yang didesain dan
disiapkan khusus dengan kapasitas pengisapan 5 m3/menit atau lebih;
dan
2) Pompa vakum yang secara khusus didesain untuk operasi dalam
bantalan UF6 yang terbuat dari atau dilapisi dengan alumunium, nikel
atau campuran logam dengan kandungan lebih dari 60% nikel. Pompa
berbentuk rotasi atau positive displacement dan segel fluorokarbon dan
keberadaan cairan khusus.
d. Katup Penutup dan Katup Kendali Khusus
Katup penghentian manual atau otomatis dan katup “bellows” kendali yang
didesain dan disiapkan khusus dari bahan tahan UF6 ukuran dengan
diameter 40 sampai dengan 1500 mm untuk instalasi dalam sistem utama
dan sistem bantu dari instalasi pengayaan difusi gas.
e. Spektrometer Massa UF6/Sumber Ion
Spektrometer magnetik atau massa “quadrapole” yang didesain dan
disiapkan khusus dengan kemampuan pengambilan cuplikan umpan
langsung, produk atau buangan dari aliran gas UF6 dan mempunyai semua
karakteristik sebagai berikut:
1) resolusi untuk satuan massa atom yang lebih besar dari 320;
2) sumber ion yang terbuat dari atau dilapisi dengan nikrom atau monel
atau lapisan nikel;
3) sumber penembakan elektron ionisasi; dan
4) sistem pengumpul yang sesuai untuk analisis isotop.
Peralatan diatas baik kontak langsung dengan gas proses UF6 maupun secara
langsung mengendalikan aliran didalam kaskada. Seluruh permukaan yang
menerima kontak dengan gas proses yang secara keseluruhan dibuat dari
atau dilapisi dengan bahan tahan UF6. Untuk penggunaan bagian-bagian
yang berhubungan dengan peralatan difusi gas, bahan yang tahan terhadap
korosi UF6 meliputi stainless steel, alumunium, campuran alumunium,
alumunium oksida, nikel atau campuran yang mengandung 60% atau lebih
nikel dan polimer hidrokarbon terfluorinasi utuh yang tahan terhadap UF6.
- 37 -
5. Sistem, peralatan, dan komponen yang didesain dan disiapkan khusus untuk
digunakan dalam fasilitas pengkayaan aerodinamik
Dalam proses pengayaan aerodinamik, campuran gas UF6 dan gas ringan
seperti hidrogen atau helium, dikompresikan dan kemudian dilewatkan melalui
unsur pemisah dimana pemisahan isotop dikerjakan dengan pembangkitan
gaya sentrifugal tinggi melebih geometri dinding kurva. Dua proses tipe
tersebut telah berhasil dikembangkan: proses pemisahan nozel dan proses pipa
vorteks. Untuk kedua proses komponen utama dari tahap pemisahan meliputi
bejana silinder yang berisi elemen pemisahan khusus seperti pipa nozel atau
pipa vorteks, kompresor gas dan penukar panas untuk mengeluarkan panas
kompresi. Sebuah pabrik aerodinamik memerlukan sejumlah tahap, sehingga
kuantitasnya dapat memberikan indikasi yang penting dari pemakaian akhir.
Karena proses aerodinamik menggunakan UF6, semua peralatan, pipa saluran
dan permukaan instrumentasi yang kontak dengan gas harus terbuat dari bahan
sisa stabil yang berhubungan dengan UF6.
Peralatan pada bagian ini baik yang kontak langsung dengan gas proses UF6
maupun yang secara langsung mengendalikan aliran didalam kaskade. Seluruh
permukaan yang kontak dengan gas proses seluruhnya terbuat dari atau
diproteksi dengan bahan yang tahan terhadap UF6. Untuk penggunaan bagian-
bagian yang berhubungan dengan peralatan pengayaan aerodinamik, bahan
yang tahan terhadap korosi yang disebabkan oleh UF6 meliputi tembaga,
stainless steel, alumunium, campuran alumunium, nikel atau campuran yang
mengandung 60% atau lebih nikel dan polimer hidrokarbon terfluorinasi utuh
yang tahan terhadap UF6.
a. Nozel Pemisah
Nozel pemisah yang didesain dan disiapkan khusus dan pemasangannya,
nozel pemisah terdiri dari pemotong, saluran berbentuk kurva dengan
radius kurva kurang dari 1 mm (sebanding dengan 0,1 sampai dengan 0,5
mm), tahan terhadap korosi dari UF6 dan didalam nozel terdapat mata pisau
yang akan memisahkan gas yang mengalir melalui nozel menjadi 2 (dua)
fraksi.
- 38 -
b. Tabung Vorteks
Pipa vorteks yang didesain dan disiapkan khusus dan pemasangannya,
tabung vorteks berbentuk silinder atau oval, terbuat dari atau diproteksi
dengan bahan yang tahan terhadap korosi UF6 dengan diameter antara 0,5
cm sampai 4 cm, perbandingan panjang dengan diameter 20:1 atau kurang
dengan 1 (satu) atau lebih masukan tangensial, yang dapat dilengkapi
dengan tambahan tipe nozel pada salah satu atau kedua ujungnya.
Gas umpan masuk tabung vorteks secara tangensial pada salah satu ujung
atau melalui putaran kipas angin atau pada posisi tangensial sepanjang
keliling pipa.
c. Kompresor dan Blower Gas
Kompresor gas yang didesain dan disiapkan khusus secara aksial,
sentrifugal atau positive displacement yang terbuat dari atau dilindungi
dengan bahan yang tahan terhadap korosi UF6 dengan kapasitas volume
isapan UF6 2 m3/menit atau lebih campuran UF6 atau gas pembawa, seperti
hidrogen atau helium.
Kompresor dan blower gas ini mempunyai perbandingan tekanan antara 1,2
: 1 dan 6 : 1.
d. Rotary Shaft Seals
Rotary Shaft Seals yang didesain atau disiapkan khusus, dengan segel umpan
dan sambungan pembuangan segel, untuk menyegel poros yang terhubung
dengan rotor kompresor atau rotor blower gas dengan motor penggerak
untuk menjamin penyegelan yang dapat menghindari kebocoran keluarnya
gas proses atau kebocoran masuknya udara atau gas ke dalam ruang
kompresor atau blower gas yang berisi campuran gas UF6 atau gas
pembawa.
e. Penukar Panas untuk Pendinginan Gas
Penukar panas yang didesain atau dipersiapkan secara khusus terbuat dari
atau dilindungi dengan menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi
UF6.
- 39 -
f. Wadah Elemen Pemisah (Separation Element Housing)
Wadah elemen yang didesain atau dipersiapkan secara khusus, yang terbuat
dari atau dilindungi dengan menggunakan bahan yang tahan terhadap
korosi UF6, untuk memuat pipa vorteks atau pipa pemisah.
Wadah ini dapat berbentuk bejana silinder dengan diameter lebih besar dari
300 mm dan panjang lebih dari 900 mm, atau berbentuk bejana persegi
panjang dengan dimensi sebanding dan mungkin didesain untuk instalasi
horizontal atau vertikal.
g. Sistem Pengumpan/Produk dan Sistem Penarikan Buangan/Ikutan
Peralatan atau sistem proses untuk instalasi pengayaan yang didesain atau
dipersiapkan secara khusus terbuat dari atau dilindungi dengan
menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi UF6 dan terdiri dari :
1) otoklaf pengumpan, oven atau sistem yang digunakan untuk melewatkan
UF6 ke proses pengayaan;
2) desublimer atau jebakan dingin yang digunakan untuk memindahkan
UF6 dari proses pengayaan agar terjadi pemindahan berturut-turut
selama pemanasan;
3) stasiun atau bagian pemadatan atau pencairan yang digunakan untuk
memindahkan UF6 dari proses pengayaan dengan cara memadatkan dan
mengubah UF6 menjadi bentuk padat atau cair; dan
4) stasiun produk atau buangan/ikutan yang digunakan untuk transfer UF6
ke kontener.
h. Sistem Pemipaan Header
Sistem pemipaan header yang didesain atau dipersiapkan secara khusus
terbuat dari atau dilindungi dengan menggunakan bahan yang tahan
terhadap korosi UF6 untuk menangani UF6 dengan kaskada aerodinamik.
Jaringan pemipaan ini umumnya memiliki desain dengan header ganda
dengan setiap tahap atau kelompok tahap dihubungkan ke setiap header.
i. Sistem Vakum dan Pompa
1) Sistem vakum yang didesain atau dipersiapkan secara khusus
mempunyai kapasitas pengisapan sebesar 5 m3/menit atau lebih terdiri
- 40 -
dari pipa vakum (manifolds), header vakum, dan pompa vakum yang
didesain untuk penggunaan penghubung UF6 yang ada di atmosfer; dan
2) Pompa vakum khususnya didesain atau dipersiapkan untuk penggunaan
bearing UF6 yang ada di atmosfer dan terbuat dari atau dilindungi dengan
menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi UF6. Pompa ini bisa
menggunakan segel fluorokarbon dan cairan kerja khusus.
j. Katup Penutup dan Katup Kendali Khusus
Katup bellows kendali dan katup penutup manual atau otomatis yang
didesain atau dipersiapkan secara khusus terbuat dari atau dilindungi
dengan menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi UF6 dengan
diameter 40 mm hingga 1500 mm untuk instalasi di sistem instalasi
pengayaan aerodinamik utama atau bantu.
k. Sumber Ion /Spektrometer Massa UF6
Spektrometer massa quadrupole atau magnetik yang didesain atau
dipersiapkan secara khusus dapat membawa cuplikan pengumpan secara
langsung, produk atau buangan/ikutan dari aliran gas UF6 dan mempunyai
karakteristik di bawah ini:
1) resolusi unit untuk massa lebih besar dari 320;
2) sumber ion yang terbentuk dari atau dilapisi dengan plat nikel, monel,
atau nikrom;
3) sumber penembak elektron untuk ionisasi; dan
4) sistem pengumpul yang sesuai untuk analisis isotopik.
l. Sistem Pemisah Gas Pembawa atau UF6
Sistem proses didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk memisahkan
UF6 dari gas pembawa seperti hidrogen atau helium.
Sistem ini didesain untuk mengurangi kandungan UF6 dalam gas pembawa
hingga 1 ppm atau kurang dan dapat menggabungkan peralatan seperti:
1) penukar panas cryogenic dan cryoseparator dengan kemampuan suhu –120 0C atau kurang;
2) unit pendingin cryogenic dengan kemampuan suhu –120 0C atau kurang;
3) unit-unit pipa pemisah atau tabung pusaran untuk memisahkan UF6 dari
gas pembawa; atau
- 41 -
4) jebakan dingin UF6 dengan kemampuan suhu –20 0C atau kurang.
6. Komponen, Peralatan, dan Sistem yang Didesain atau Dipersiapkan secara
Khusus untuk Digunakan dalam Fasilitas Pengkayaan Penukar Ion atau
Penukar Kimia
Perbedaan massa yang mencolok diantara isotop uranium menyebabkan
sedikit perubahan kesetimbangan reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk pemisahan isotop. Dua proses yang telah berhasil dikembangkan
yaitu penukar kimia cair – cair dan penukar ion padat - cair.
Pada proses penukar kimia cair – cair, fasa cair immiscible berupa air dan organik
secara bolak-balik dihubungkan agar memberikan efek beribu-ribu tahap
pemisahan secara kaskada. Fasa air terdiri dari uranium klorida dalam larutan
asam klorida. Fasa organik terdiri dari suatu ekstraktan yang mengandung
uranium klorida dalam pelarut organik. Penghubung yang digunakan dalam
kaskada pemisahan dapat merupakan kolom penukar cair-cair seperti kolom
pulsa dengan lapisan penyaring atau penghubung sentrifugal cairan. Konvern
kimia seperti oksidasi dan reduksi diperlukan pada kedua akhir kaskada
pemisahan sebagai persyaratan refluks di setiap akhir. Tujuan desain yang
utama adalah untuk mencegah kontaminasi aliranproses oleh ion logam
tertentu. Oleh karena itu digunakan kolom plastik, lapisan plastik termasuk
penggunaan plimer fluorokarbon atau lapisan kaca.
Pada proses penukar ion padat – cair, pengayaan dilaksanakan dengan
adsorpsi/desorpsi uranium pada suatu resin penukar ion atau adsorben yang
bekerja sangat cepat dan khusus. Larutan uranium dalam asam hidroklorat dan
senyawa kimia lain dialirkan melalui kolom pengayaan silinder yang
mengandung kumpulan lapisan adsorben. Untuk proses terus menerus, sistem
refluks diperlukan untuk melepaskan uranium dari adsorben ke dalam aliran
cair sehingga produk dan buangan/ikatan dapat dikumpulkan. Proses ini
dilaksanakan dengan penggunaan senyawa kimia pengoksidasi atau pereduksi
yang sesuai sehingga terregenerasi secara parsial diantara kolom-kolom
pemisah isotopiknya sendiri. Adanya larutan asam hidroklorat pekat panas
- 42 -
dalam proses membutuhkan peralatan yang terbuat dari atau dilapisi dengan
bahan tahan korosi khusus.
a. Kolom Penukar Cair – Cair (Penukar Kimia)
Kolom penukar cair – cair bolak-balik yang mempunyai masukan daya
mekanis misalnya kolom pulsa dengan lapisan penyaring, kolom lapisan
timbal balik, dan kolom dengan pencampur turbin internal, didesain atau
dipersiapkan secara khusus untuk pengayaan uranium dengan
menggunakan proses penukar kimia. Agar tahan korosi terhadap larutan
asam hidroklorat pekat, kolom ini dan bagian dalamnya terbuat dari atau
dilindungi oleh bahan plastik yang sesuai seperti polimer fluorokarbon atau
kaca. Kolom didesain untuk waktu tinggal tahapan (stage residence time)
yang singkat yaitu 30 (tigapuluh) detik atau kurang.
b. Penghubung Sentrifugal Cair – Cair (Penukar Kimia)
Penghubung sentrifugal cair – cair didesain atau dipersiapkan secara khusus
untuk pengayaan uranium dengan menggunakan proses penukar kimia.
Penghubung tersebut menggunakan perputaran atau rotasi untuk mencapai
dispersi aliran air dan organik kemudian gaya sentrifugal untuk
memisahkan fasanya. Agar tahan korosi terhadap larutan asam hidroklorat
pekat, penghubung dibuat dari atau dilapisi dengan bahan plastik seperti
polimer fluorokarbon yang sesuai atau dilapisi kaca. Waktu tinggal tahapan
(stage residence time) dari penghubung sentrifugal didesain untuk waktu yang
singkat yaitu 30 (tigapuluh) detik atau kurang dari itu.
c. Sistem dan Peralatan Reduksi Uranium (Penukar Kimia)
1) Sel reduksi eletrokimia didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk
menurunkan uranium dari satu tingkat valensi ke tingkat lain untuk
pengayaan uranium dengan menggunakan proses penukar kimia. Bahan
sel yang berhubungan dengan larutan proses harus tahan korosi
terhadap larutan asam klorida pekat.
Kompartemen katoda sel harus didesain untuk mencegah reoksidasi
uranium ke tingkat valensi yang lebih tinggi. Untuk menjaga uranium
dalam kompartemen katoda, sel harus mempunyai membran diafragma
- 43 -
yang terbuat dari bahan penukar kation khusus. Katoda terdiri atas
konduktor padat yang sesuai seperti grafit.
2) Sistem aliran didesain atau dipersiapkan secara khusus di akhir produk
untuk membawa U4+ keluar dari aliran organik, mengatur konsentrasi
asam dan mengumpan sel produksi reduksi eletrokimia.
Sistem ini terdiri dari peralatan ekstraksi bahan pelarut untuk
melepaskan U4+ dari aliran organik ke larutan air, evaporasi, dan atau
peralatan lain untuk melakukan pengaturan dan pengendalian pH
larutan dan pompa atau sarana pemindah lain untuk pengumpan sel
reduksi elektrokimia. Tujuan desain yang utama adalah untuk
menghindari kontaminasi aliran air oleh ion logam tertentu. Akibatnya
pada bagian-bagian yang berhubungan dengan aliran proses, sistem
tersusun dari peralatan yang terbuat dari atau dilindungi dengan bahan
yang sesuai seperti kaca, polimer fluorokarbon, polifenil sulfat, polieter
sulfron, dan resin impregnated grafit.
d. Sistem Penyiapan Umpan (Penukar Kimia)
Sistem untuk memproduksi larutan pengumpan uranium klorida dengan
kemurnian tinggi yang didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk
instalasi pemisah isotop uranium dengan penukar kimia.
Sistem ini terdiri dari pelarutan, ekstraksi pelarut, dan atau peralatan
penukar ion untuk purifikasi dan sel elektrolitik untuk mereduksi uranium
U6+, U4+, atau U3+. Sistem ini memproduksi larutan uranium klorida yang
hanya memiliki sedikit bagian per juta impuritas logam seperti kromium,
besi, vanadium, molibdenum, dan bivalensi lainnya atau multivalensi kation
yang lebih tinggi. Bahan konstruksi untuk bagian sistem pemrosesan U3+
kemurnian tinggi meliputi kaca, fluorokarbon polimer, polifenil sulfat atau
polieter sulfon berlapis plastik dan resin impregnated grafit.
e. Sistem Oksidasi Uranium (Penukar Kimia)
Sistem yang didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk oksidasi U3+
menjadi U4+ untuk pengembalian kaskada pemisah isotop uranium dalam
proses pengayaan penukar kimia.
- 44 -
Sistem ini dapat merupakan gabungan peralatan seperti :
1) peralatan untuk menghubungkan gas klor dan oksigen dengan efluen
cair dari peralatan pemisah isotop dan mengekstraksi hasil U4+ menjadi
aliran organik yang kembali dari produk akhir kaskada; dan
2) peralatan yang memisahkan air dari asam klorida pekat sehingga air dan
asam klorida digunakan kembali kedalam proses pada lokasi yang tepat.
f. Resin/Adsorben Penukar Ion Reaksi Cepat (Penukar Ion)
Alat ini secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk pengayaan uranium
yang menggunakan proses penukar ion termasuk resin makroretikular
berpori dan atau struktur pelikular dimana kelompok penukar kimia aktif
terbatas pada lapisan permukaan struktur penyangga berpori tidak aktif dan
struktur gabungan lainnya dalam bentuk yang sesuai, termasuk partikel atau
serat. Resin/adsorben penukar ion berdiameter 0,2 mm atau kurang dan
harus secara kimiawi tahan terhadap larutan asam klorida pekat dan secara
fisik cukup kuat, sehingga dengan demikian tidak menurunkan kolom
penukar. Resin/adsorben secara khusus didesain untuk mencapai kinetik
penukar isotop uranium sangat cepat dengan waktu paruh kecepatan
penukar ion kurang dari 10 (sepuluh) detik dan mampu beroperasi pada
kisaran suhu 100 0C sampai 200 0C.
g. Kolom Penukar Ion (Penukar Ion)
Kolom silinder berdiameter lebih besar daripada 1000 mm untuk mewadahi
dan menyangga resin/adsorben penukar ion terbungkus secara khusus
didesain atau dipersiapkan untuk pengayaan uranium yang menggunakan
proses penukar ion. Kolom-kolom ini dibuat dari atau dilindungi dengan
menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi larutan asam klorida pekat,
seperti titanium atau plastik fluorokarbon dan mampu beroperasi pada suhu
dalam kisaran 100 0C sampai 200 0C dan tekanan diatas 0,7 Mpa.
- 45 -
h. Sistem Refluks Penukar Ion (Penukar Ion)
1) sistem reduksi kimia atau elektrokimia yang secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk regenerasi zat pereduksi kimiawi yang digunakan
dalam kaskada pengayaan uranium penukar ion; dan
2) Sistem oksidasi kimiawi atau elektrokimiawi yang secara khusus
didesain atau dipersiapkan untuk regenerasi zat pengoksidasi kimia yang
digunakan dalam kaskada pengayaan uranium penukar ion.
Proses pengayaan penukar ion dapat menggunakan titanium trivalensi (Ti3+)
sebagai kation pereduksi yang sistem reduksinya akan menghasilkan
kembali Ti3+ dengan cara mereduksi Ti4+.
Proses tersebut dapat menggunakan besi trivalensi (Fe3+) sebagai oksidan
dimana sistem pengoksidasi akan menghasilkan kembali Fe3+ dengan cara
mengoksidasi Fe2+.
7. Sistem, Peralatan, dan Komponen yang secara Khusus Didesain atau
Dipersiapkan untuk Penggunaan dalam Fasilitas Pengkayaan Berbasis Laser
Sistem untuk proses pengayaan yang menggunakan laser dibedakan menjadi 2
(dua) kategori, yaitu:
a. sistem yang menggunakan uap uranium atomik sebagai media proses; dan
b. sistem yang menggunakan uap senyawa uranium sebagai media proses.
Nomenklatur yang umum untuk proses tersebut meliputi:
a. kategori pertama adalah pemisah isotop laser uap atomik (atomic vapor laser
isotope separation disingkat AVLIS atau SILVA);
b. kategori kedua adalah pemisah isotop laser molekular (molecular laser isotope
separation disingkat MLIS or MOLIS); dan
c. reaksi kimia dengan aktivasi laser isotop selektif (chemical reaction by isotope
selective laser activation disingkat CRISLA).
Sistem, peralatan, dan komponen untuk cakupan fasilitas pengayaan laser
terdiri dari:
a. peralatan untuk pengumpan uap uranium-logam, untuk foto-ionisasi selektif
atau peralatan untuk pengumpan uap senyawa uranium, untuk foto-
pemisahan atau aktivasi kimiawi;
- 46 -
b. peralatan untuk mengumpulkan logam uranium diperkaya dan deplesi
menjadi produk dan buangan/ikutan dalam kategori pertama dan peralatan
untuk mengumpulkan senyawa terpisah atau direaksikan sebagai produk
dan bahan tak terpakai sebagai buangan/ikutan dalam kategori kedua;
c. sistem laser proses untuk secara selektif menghasilkan uranium-235; dan
d. peralatan persiapan pengumpan dan konversi produk.
Kompleksitas spektroskopi atom dan senyawa uranium memerlukan
penggabungan sejumlah teknologi laser yang ada.
Beberapa peralatan dalam bagian ini mengalami kontak langsung dengan uap,
cairan logam uranium, atau dengan gas proses yang berisi UF6 atau campuran
UF6 dan gas lainnya. Semua permukaan yang kontak langsung dengan uranium
atau UF6 secara keseluruhan dibuat dari atau dilindungi dengan bahan tahan
korosi. Untuk keperluan bagian ini yang berkaitan dengan peralatan pengayaan
berbasis laser, bahan-bahan yang tahan terhadap korosi dengan uap atau cairan
logam uranium atau campuran logam uranium meliputi grafit berlapis itrium
dan tantalum, dan bahan yang tahan terhadap korosi UF6 meliputi tembaga,
stainless steel, alumunium, campuran logam alumunium, nikel atau campuran
logam yang mengandung nikel 60% atau lebih dan polimer hidrokarbon
terfluorinasi utuh yang tahan terhadap UF6.
a. Sistem Penguapan Uranium (AVLIS)
Sistem yang secara khusus didesain dan dipersiapkan yang berisi lempengan
daya tinggi atau mesin berkas elektron pencacah dengan daya target lebih
dari 2,5 kW/cm;
b. Sistem Penanganan Logam Uranium Cair (AVLIS)
Sistem penanganan logam cair yang secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk uranium atau campuran logam uranium leleh, yang
terdiri dari peralatan pelebur logam dan pendingin untuk peleburan logam.
Pelebur logam dan bagian lain sistem ini yang mendapat kontak langsung
dengan uranium atau campuran logam uranium yang meleleh dibuat dari
atau dilindungi dengan menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi
dan panas. Bahan tersebut meliputi tantalum, grafit berlapis itrium, grafit
berlapis oksida tanah jarang atau campurannya.
- 47 -
c. Perangkat Pengumpul Produk dan Buangan/Ikutan Logam Uranium
(AVLIS)
Alat ini secara khusus didesain dan dipersiapkan untuk logam uranium
dalam bentuk cair atau padat.
Komponen untuk rakitan ini dibuat dari atau dilindungi dengan
menggunakan bahan yang tahan terhadap panas dan korosi uap atau cairan
logam uranium seperti grafit berlapis itrium atau tantalum dan dapat
meliputi pipa, katup, fitting, gutters, feed-through, penukar panas dan pelat
pengumpul untuk metoda pemisah magnetik, elektrostatik atau metode
pemisah yang lain.
d. Housing Modul Pemisah (AVLIS)
Bejana silinder atau persegi panjang yang secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk mewadahi sumber uap logam uranium, mesin berkas
elektron, dan pengumpul produk dan buangan/ikutan.
Wadah ini memiliki keragaman ports untuk feed-throughs listrik dan air,
jendela berkas laser, penghubung pompa vakum, dan diagnostik dan
pemantauan instrumentasi. Peralatan tersebut memiliki pembuka dan
penutup untuk mempermudah pembaharuan ulang komponen internal.
e. Nozel Ekspansi Supersonik (MLIS)
Nozel ekspansi supersonik yang didesain dan dipersiapkan khusus untuk
campuran pendingin UF6 dan gas pembawa sebesar 150 K atau kurang dan
yang tahan terhadap korosi UF6.
f. Pengumpul Produk Uranium Pentafluorida (MLIS)
Alat ini terdiri dari pengumpul bertipe siklon dengan filter atau
kombinasinya dan yang tahan terhadap korosi lingkungan UF5/UF6.
g. Kompresor Gas UF6/Gas Pembawa
Kompresor yang didesain dan dipersiapkan secara khusus untuk campuran
UF6/gas pembawa didesain untuk operasi jangka panjang di dalam
lingkungan UF6. Komponen kompresor ini yang kontak dengan gas proses
dibuat dari atau dilindungi dengan menggunakan bahan yang tahan
terhadap korosi UF6.
- 48 -
h. Rotary Shaft Seals (MLIS)
Rotary shaft seals dengan feed segel dan penghubung pembuang segel untuk
menyegel shaft yang menghubungkan rotor kompresor dengan motor
penggerak sehingga menjamin segel yang andal terhadap kebocoran-luar gas
proses, kebocoran-dalam udara, atau gas segel ke dalam ruangan dalam
kompresor yang diisi dengancampuran UF6/ gas pembawa.
i. Sistem Fluorinasi (MLIS)
Sistem untuk memfluorinasi UF5 (padat) menjadi UF6 (gas). Sistem ini
didesain untuk memfluorinasi serbuk UF5 menjadi UF6 untuk pengumpulan
berikutnya dalam kontener produk atau untuk peralihan sebagai feed untuk
unit-unit MLIS untuk pengayaan tambahan. Dalam satu pendekatan, reaksi
fluorinasi dapat dilaksanakan dalam sistem pemisah isotop untuk
mereaksikan dan memperbaiki secara langsung pengumpul produk. Pada
pendekatan yang lain, serbuk UF5 dapat dipindahkan/dialihkan dari
pengumpul produk ke dalam bejana reaksi yang sesuai, seperti reaktor
fluidisasi, reaktor sekrup, atau menara api, untuk fluorinasi. Pada kedua
pendekatan tersebut, digunakan peralatan untuk penyimpanan dan
pengalihan gas fluor atau senyawa fluorinasi lain yang sesuai dan untuk
pengumpulan dan pengalihan UF6.
j. Spektrometer Massa UF6/Sumber Ion (MLIS)
Spektrometer massa magnetik atau quadrupole yang secara khusus didesain
dan dipersiapkan, yang mampu mengambil cuplikan feed on-line, produk
atau buangan/ikutan dari aliran gas UF6 dan memiliki karakteristik:
1) resolusi unit untuk massa lebih besar dari 320;
2) sumber ion yang dikonstruksi dari atau dilapisi dengan nikrom, monel
atau pelat nikel;
3) sumber ionisasi penembak elektron; dan
4) sistem pengumpul yang sesuai untuk analisis isotopik.
k. Sistem Pengumpan/Produk Sistem Penarikan Buangan/Ikutan (MLIS)
Sistem atau peralatan proses yang khusus didesain atau dipersiapkan untuk
fasilitas pengayaan, yang dibuat dari atau dilindungi oleh bahan yang tahan
terhadap korosi UF6 termasuk:
- 49 -
1) otoklaf feed, oven atau sistem yang digunakan untuk proses pengayaan;
2) desublimer atau jebakan dingin yang digunakan untuk memindahkan
UF6 dari proses pengayaan untuk pengalihan berikutnya setelah
pemanasan;
3) stasiun solidifikasi atau liquifaksi yang digunakan untuk memindahkan
UF6 dari proses pengayaan dengan memampatkan dan mengonversi UF6
menjadi bentuk cair atau padat; dan
4) produk atau buangan/ikutan yang digunakan untuk mengalihkan UF6 ke
dalam kontener.
l. Sistem Pemisah Gas UF6/ Gas Pembawa (MLIS)
Sistem proses yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk
pemisahan UF6 dari gas pembawa. Gas pembawa tersebut dapat berupa
nitrogen, argon atau gas lainnya.
Sistem ini dapat menggabungkan peralatan seperti:
1) penukar panas kriogenik atau pemisah krio yang bertahan pada suhu
–120 0C atau kurang;
2) unit pendingin kriogenik yang bertahan pada suhu –120 0C atau kurang;
atau
3) jebakan dingin UF6 yang bertahan pada suhu –20 0C atau kurang.
m. Sistem Laser (AVLIS, MLIS dan CRISLA)
Laser atau sistem laser yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk
pemisahan isotop uranium.
Sistem laser untuk proses AVLIS biasanya terdiri dari 2 (dua) buah laser
yaitu laser uap tembaga dan laser dye. Sistem laser untuk MLIS
biasanyaterdiri dari CO2 atau laser excimer dan sel optikal multi lintasan
dengan cermin berputar pada kedua ujungnya. Laser atau sistem laser untuk
kedua proses memerlukan stabiliser spektrum frekuensi untuk operasi
diluar jangka waktu yang ditetapkan.
- 50 -
8. Sistem, Peralatan, dan Komponen yang secara Khusus Didesain dan
Dipersiapkan untuk Penggunaan dalam Fasilitas Pengkayaan Pemisah
Plasma
Pada Proses pemisahan plasma, plasma ion uranium melintasi pengatur medan
listrik menuju frekuensi resonansi ion U-235 sehingga mempunyai daya serap
yang dikehendaki dan diameter orbit corkscrew-like meningkat. Ion dengan
lintasan berdiameter besar ditangkap untuk menghasilkan pengayaan produksi
U-235. Plasma yang dibuat dengan penguapan uranium ionisasi ditampung
dalam ruang hampa udara dengan medan magnet tinggi yang dihasilkan oleh
magnet superkonduktor. Sistem teknologi utama proses ini termasuk sistem
pembangkit plasma uranium, modul pemisah dengan magnet superkonduktor
dan sistem pemindah logam untuk pengumpul produk dan buangan/ikutan.
a. Antena dan Sumber Daya Gelombang Mikro
Antena dan sumber daya gelombang mikro yang didesain atau dipersiapkan
secara khusus untuk menghasilkan atau mempercepat ion dan mempunyai
frekuensi lebih besar dari 30 GHz dan luaran daya rata-rata 50 kW untuk
produksi isotop.
b. Pemantik Eksitasi Ion
Pemantik eksitasi ion yang didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk
frekuensi lebih besar dari 100 kHZ dan mampu untuk menangani daya rata-
rata lebih dari 40 kW.
c. Sistem Pembangkit Plasma Uranium
Sistem pembangkit plasma uranium cair yang didesain atau dipersiapkan
secara khusus untuk pembangkit uranium plasma, yang dapat terdiri dari
strip daya tinggi atau scanning electronbeam gun yang memberikan daya pada
target lebih dari 2,5 kW/cm.
d. Sistem Penanganan Logam Uranium Cair
Sistem penanganan logam uranium cair yang didesain atau dipersiapkan
secara khusus untuk uranium atau campuran logam uranium cair yang
terdiri dari peralatan pelebur logam dan pendingin alat pelebur logam.
Pelebur logam dan bagian lain dari sistem ini yang kontak dengan uranium
atau campuran logam uranium cair yang dibuat atau dilindungi dengan
- 51 -
bahan yang tahan panas dan korosi. Bahan yang sesuai meliputi tantalum,
grafit yang dilapisi Itrium, grafit yang dilapisi oksida tanah jarang lain atau
campurannya.
e. Perangkat Pengumpul Produk dan Buangan/Ikutan Logam Uranium
Perangkat pengumpul produk dan buangan/ikutan logam uranium dalam
bentuk padat yang didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk logam
uranium dalam bentuk padat. Rakitan pengumpul dibuat atau diproteksi
oleh bahan yang tahan panas dan korosi uap logam uranium, seperti grafit
yang dilapisi Itrium atau tantalum.
f. Housing Modul Pemisah
Tabung silinder yang didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk
penggunaan dalam instalasi pengayaan pemisah plasma untuk menampung
sumber plasma uranium, pemantik yang dijalankan frekuensi radio dan
pengumpul produk dan buangan/ikutan.
Housing ini mempunyai port ganda untuk feed-throughs elektrik, sambungan
pompa difusi, instrumentasi diagnostik dan pemantau. Alat-alat tersebut
mempunyai kemampuan membuka dan menutup untuk memperbaharui
komponen dalam dan dibuat dari bahan non magnetik seperti stainless steel.
9. Sistem, Peralatan, dan Komponen yang secara Khusus Didesain dan
Dipersiapkan untuk Penggunaan dalam Fasilitas Pengayaan Elektromagnetik
Pada proses elektromagnet, ion logam uranium diproduksi oleh bahan garam
khususnya UCl4 yang dipercepat dan dilalui medan magnet yang mempunyai
efek ion dengan isotop yang berbeda mengikuti lintasan yang berbeda.
Komponen utama pemisah isotop elektromagnet meliputi pemisah berkas ion
isotop, magnet, sumber ion dengan sistem percepatan dan sistem pengumpulan
ion terpisah. Sistem bantu untuk proses ini termasuk sistem catu daya magnet,
sistem sumber daya tegangan tinggi sumber ion, sistem hampa udara, dan
sistem penanganan kimia untuk produk dan pembersihan komponen atau
siklus ulang.
- 52 -
a. Pemisah Isotop Elektromagnet
Pemisah isotop elektromagnet yang didesain atau dipersiapkan secara
khusus untuk pemisahan isotop uranium, peralatan dan komponen,
meliputi:
1) Sumber Ion
Sumber ion tunggal atau ganda yang terdiri dari sumber uap, peralatan
ionisasi, dan pemercepat berkas yang dibuat dari bahan seperti grafit,
stainless steel atau tembaga, dan dapat menyediakan berkas arus ion total
50 mA atau lebih besar.
2) Pengumpul Ion
Pelat pengumpul ion terdiri dari 2 (dua) atau lebih slits atau pockets.
Didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk pengumpulan berkas
ion uranium deplesi dan diperkaya, yang terbuat dari bahan seperti grafit
atau stainless steel.
3) Housing Vakum
Housing vakum didesain atau dipersiapkan secara khusus untuk pemisah
elektromagnet yang terbuat dari bahan nonmagnet seperti stainless steel
dan didesain untuk operasi pada tekanan 0,1 Pa atau kurang.
Housing didesain secara khusus untuk wadah sumber ion pelat
pengumpul dan sambungan air pendingin dan mempunyai sambungan
dengan pompa difusi dan pembuka dan penutup untuk pemindahan dan
pemasangan kembali komponen-komponen tersebut.
4) Lempeng Kutub Magnet
Lempeng kutub magnet yang secara khusus didesain atau dipersiapkan
memiliki diameter lebih besar dari 2 m yang digunakan untuk
mempertahankan medan magnet konstan didalam pemisah isotop
elektromagnetik dan untuk mengalihkan medan magnet diantara
pemisah yang berdekatan.
b. Catu Daya Tegangan Tinggi
Catu daya tegangan tinggi yang secara khusus didesain atau dipersiapkan
untuk sumber ion yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) mampu melakukan operasi terus-menerus;
- 53 -
2) tegangan keluaran sebesar 20000 V atau lebih;
3) arus keluaran 1 A atau lebih; dan
4) pengaturan tegangan lebih dari 0,01% dengan jangka waktu lebih dari 8
(delapan) jam.
c. Catu Daya Magnet
Catu daya arus magnet langsung daya tinggi yang secara khusus didesain
atau dipersiapkan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) mampu secara terus-menerus menghasilkan keluaran arus sebesar 500 A
atau lebih pada tegangan 100 V atau lebih; dan
2) pengaturan tegangan atau arus lebih dari 0,01% dengan jangka waktu
lebih dari 8 (delapan) jam.
F. Fasilitas untuk Produksi Air Berat, Deutrium dan Senyawa Deutrium, serta
Peralatan yang Didesain atau Dipersiapkan secara khusus untuk Kegiatan
tersebut
Air berat dapat dihasilkan dari berbagai macam proses. Namun demikian, 2 (dua)
proses yang telah dibuktikan untuk digunakan secara komersial adalah proses
penukaran air hidrogen sulfida (proses GS) dan proses penukaran amonia-
hidrogen.
Proses GS didasarkan pada penukaran hidrogen dan deutrium diantara air dan
hidrogen sulfida didalam rangkaian menara yang dioperasikan dengan kondisi
dingin pada bagian atas dan kondisi panas di bagian bawah. Air mengalir ke
bawah menara pada saat gas hidrogen sulfida bersirkulasi dari bawah ke atas
menara. Rangkaian penampang berlubang digunakan untuk meningkatkan
percampuran antara gas dengan air. Deutrium bermigrasi menuju air pada suhu
rendah dan hidrogen sulfida pada suhu tinggi. Gas atau air yang diperkaya dalam
deutrium dipindahkan dari menara tahap pertama pada persimpangan bagian
yang panas dan dingin dan proses diulangi dalam menara tahap berikutnya.
Produk tahap akhir, air yang diperkaya lebih dari 30% dalam deutrium dikirimkan
ke unit destilasi untuk menghasilkan air berat untuk reaktor yaitu 99,75% deutrium
oksida.
- 54 -
Proses penukar amonia-hidrogen dapat mengekstraksi deutrium dari gas sintetis
melalui kontak dengan amonia cair dalam katalis. Gas sintetis diumpankan
kedalam menara penukar dan konverter amonia. Di dalam menara, gas mengalir
dari bawah ke atas sementara amonia cair mengalir dari atas ke bawah. Deutrium
diperoleh dari hidrogen didalam gas sintetis dan terkonsentrasi dalam amonia.
Amonia kemudian mengalir kedalam kraker amonia pada bagian bawah menara
sementara gas mengalir kedalam konverter amonia pada bagian atas. Pengayaan
lebih lanjut terjadi didalam tahap berikutnya dan air berat untuk reaktor
dihasilkan melalui penyulingan akhir. Pengumpanan gas sintetis dapat diberikan
oleh fasilitas amona sehingga pada gilirannya dapat dikonstruksi yang
berhubungan fasilitas penukar air berat amonia hidrogen. Proses penukar amonia-
hidrogen dapat juga menggunakan air biasa sebagai sumber feed deutrium.
Banyak peralatan kunci untuk fasilitas pemroduksi air berat yang menggunakan
GS atau proses penukar amonia-hidrogen biasa untuk beberapa segmen industri
kimia dan petroleum. Hal ini khususnya untuk fasilitas kecil yang menggunakan
proses GS. Namun demikian, beberapa peralatan tersedia off-the-shelf. Proses GS
dan amonia-hidrogen memerlukan penanganan cairan yang mudah terbakar,
korosif, dan beracun dengan kuantitas besar pada tekanan yang meningkat.
Dengan demikian dalam menetapkan standar desain dan operasi untuk fasilitas
dan peralatan yang menggunakan proses ini, diperlukan kecermatan pada
pemilihan dan spesifikasi bahan yang diperlukan untuk menjamin kemampuan
operasi jangka panjang dengan faktor keselamatan dan keandalan yang tinggi.
Pilihan skala merupakan fungsi ekonomi dan kebutuhan primer. Oleh karena itu,
banyak peralatan yang dipersiapkan sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Pada akhirnya, patut dicatat bahwa dalam proses penukar GS dan amonia-
hidrogen, peralatan yang secara individual tidak secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk produksi air berat dapat dirakit kedalam sistem yang secara
khusus didesain dan dipersiapkan untuk menghasilkan air berat. Sistem produksi
katalis yang digunakan didalam proses penukar amonia-hidrogen dan sistem
penyulingan air digunakan untuk konsentrasi akhir air berat pada salah satu
proses yang merupakan contoh sistem tersebut.
- 55 -
Peralatan yang secara khusus didesain dan dipersiapkan untuk menghasilkan air
berat yang menggunakan baik proses penukar air hidrogen sulfida ataupun proses
penukar amonia-hidrogen meliputi:
1. Menara Penukar Air Hidrogen Sulfida
Menara penukar difabrikasi dari baja karbon tempaan seperti ASTM A516
dengan diameter 6 m sampai 9 m, mampu beroperasi pada tekanan yang lebih
besar dari atau sama dengan 2 Mpa dan dengan toleransi korosi 6 mm atau
lebih, yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk produk air berat
yang menggunakan proses penukar air hidrogen sulfida.
2. Blower dan Kompresor
Blower atau kompresor tahapan tunggal, sentrifugal lowhead (0,2 Mpa) untuk
sirkulasi gas hidrogen sulfida (yaitu gas yang mengandung lebih dari 70% H2S)
yang secara khusus didesain dan dipersiapkan untuk produksi air berat
menggunakan proses penukar air hidrogen sulfida. Blower atau kompresor ini
memiliki kapasitas lintas-simpan yang lebih besar atau sama dengan 56
m3/detik pada saat beroperasi pada tekanan hisap yang lebih besar atau sama
dengan 1,8 Mpa dan memiliki segel–segel yang didesain untuk operasi H2S
basah.
3. Menara Penukar Amonia Hidrogen
Menara penukar amonia-hidrogen dengan ketinggian lebih besar dari atau sama
35 mm dengan diameter 1,5 m sampai 2,5 m yang mampu beroperasi pada
tekanan yang lebih besar dari 15 Mpa yang secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk produksi air berat yang menggunakan proses penukar
amonia-hidrogen. Menara ini juga memiliki paling tidak 1 (satu) aksial planar
pembuka dengan diameter yang sama dengan bagian silindris yang dapat
disisipi atau ditarik melalui bagian dalam menara.
4. Bagian Dalam Menara dan Pompa Tahapan
Bagian dalam menara dan pompa tahapan yang secara khusus didesain atau
dipersiapkan untuk menara untuk produksi air yang memanfaatkan proses
penukar amonia-hidrogen. Bagian dalam menara mencakup pula penghubung
bertahap yang secara khusus didesain untuk meningkatkan kontak intensif
dengan gas/cairan. Pompa tahapan mencakup pompa yang dapat terendam
- 56 -
yang didesain untuk sirkulasi amonia didalam tahapan internal yang
berhubungan dengan menara tahapan.
5. Kraker Amonia
Kraker amonia dengan tekanan pengoperasi yang lebih besar dari atau sama
dengan 3 Mpa yang didesain atau dipersiapkan untuk produksi air berat yang
menggunakan proses penukar amonia-hidrogen.
6. Penganalisis Penyerap Infra Merah
Penganalisis Penyerap Infra Merah yang memiliki kemampuan analisis rasio
hidrogen/deutrium secara on-line dengan konsentrasi deutrium sama dengan
atau lebih besar dari 90%.
7. Pembakar Katalitik
Pembakar katalitik untuk konversi gas deutrium diperkaya menjadi air berat
yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk produksi air berat yang
menggunakan proses penukar amonia-hidrogen.
G. Fasilitas untuk Konversi Uranium dan Peralatan yang Didesain atau
Dipersiapkan untuk Kegiatan tersebut
Fasilitas dan sistem konversi uranium dapat melakukan 1 (satu) atau lebih
transformasi dari 1 (satu) senyawa kimia uranium menjadi senyawa yang lain,
termasuk konversi:
a. konsentrat bijih uranium menjadi UO3;
b. UO3 menjadi UO2+;
c. uranium oksida menjadi UF4 atau UF6;
d. UF4 menjadi UF6;
e. UF6 menjadi UF4;
f. UF4 menjadi logam uranium; dan
g. uranium fluorida menjadi UO2.
Banyak peralatan kunci untuk fasilitas konversi uranium umum digunakan pada
beberapa segmen industri proses kimia. Sebagai contoh, jenis peralatan yang
digunakan dalam proses ini dapat mencakup:
a. tungku pembakaran;
b. kilns rotasi;
c. reaktor bed fluidisasi;
- 57 -
d. reaktor menara api;
e. sentrifugal cair;
f. kolom penyulingan; dan
g. kolom ekstraksi cair-cair.
Namun demikian, beberapa peralatan tersedia off-the-shelf; banyak dari peralatan
tersebut akan dipersiapkan sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi pelanggan.
Dalam beberapa contoh, pertimbangan desain dan konstruksi khusus diperlukan
untuk mengakomodasi sifat korosi beberapa zat kimia yang ditangani seperti HF,
F2, CIF3, dan uranium fluorida. Pada akhirnya, patut dicatat bahwa dalam semua
proses konversi uranium, peralatan yang secara individual tidak secara khusus
didesain atau dipersiapkan untuk konversi uranium dapat dirakit menjadi sistem
yang secara khusus didesain atau dipersiapkan untuk penggunaan konversi
uranium.
1. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi
Konsentrat Bijih Uranium Menjadi UO3
Konversi konsentrat bijih uranium menjadi UO3 dapat dilakukan pertama
dengan melarutkan bijih dalam asam nitrat dan mengekstraksi nitrat uranil
dengan menggunakan pelarut seperti tributil fosfat. Kemudian, nitrat uranil
dikonversi menjadi UO3 baik melalui konsentrasi dan denitrasi atau dengan
netralisasi dengan amonia bergas untuk menghasilkan amonia diuranat
dengan filter, pengeringan, dan kalsinasi berikutnya.
2. Sistem yang secara Khusus atau Dipersiapkan untuk Konversi UO3 menjadi
UF6
Konversi UO3 menjadi UF6 dapat dilakukan secara langsung dengan fluorinasi.
Proses tersebut memerlukan sumber gas fluor atau klorin trifluorida.
3. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi UO3
menjadi UO2
Konversi UO3 menjadi UO2 dapat dilakukan melalui reduksi UO3 dengan gas
atau hidrogen amonia cracked.
4. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi UO2
menjadi UF4
- 58 -
Konversi UO2 menjadi UF4 dapat dilakukan dengan mereaksikan UO2 dengan
gas fluorida (HF) pada suhu 300 sampai 500 0C.
5. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi UF4
menjadi UF6
Konversi UF4 menjadi UF6 dilakukan melalui reaksi eksotermik dengan gas
fluor di dalam reaktor menara. UF6 dikondensasi dari gas efluen panas dengan
melewati aliran efluen melalui jebakan dingin yang didinginkan sampai –10 0C.
Proses tersebut memerlukan sumber gas fluor.
6. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi UF4
menjadi Logam Uranium
Konversi UF4 menjadi logam uranium dilakukan melalui reduksi dengan
magnesium dalam jumlah besar atau kalsium dalam jumlah kecil. Reaksi
dilakukan pada temperatur diatas titik lebur uranium yaitu 1130 0C.
7. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untuk Konversi UF6
menjadi UO2
Konversi UF6 menjadi UO2 dapat dilakukan dengan 1 (satu) dan 3 (tiga) proses.
Pertama kali, UF6 direduksi dan dihidrolisa menjadi UO2 dengan
menggunakan gas dan uap hidrogen. Kedua, UF6 dihidrolisa dengan
melarutkannya di dalam air, ditambahkan amonia untuk mengendapkan
amonium diuranat, dan diuranat tersebut direduksi menjadi UO2 dengan
hidrogen pada suhu 820 0C.
Pada proses ketiga, gas UF6, CO2, dan NH3 dilarutkan dalam air, untuk
mengendapkan amonia uranil karbonat. Amonia uranil karbonat dicampur
dengan uap dan gas hidrogen pada suhu 500-600 0C untuk memperoleh UO2.
Konversi UF6 menjadi UO2 kerap dilakukan sebagai tahapan awal fabrikasi
bahan bakar.
8. Sistem yang secara Khusus Didesain atau Dipersiapkan untukKonversi UF6
menjadi UF4
Konversi UF6 menjadi UF4 dilakukan melalui reduksi dengan hidrogen.