Perang Iklan Provider GSM

download Perang Iklan Provider GSM

of 3

Transcript of Perang Iklan Provider GSM

"Perang Iklan Provider GSM".

Tujuan iklan adalah suatu strategi pemasaran untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen. Citra negatif iklan terhadap bisnis adalah kegiatan tipu menipu yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntuungan tanpa memperhatikan norma dan nilai moral. Contohnya adalah XL yang meluncurkan paket priority 150 atau 300. Fungsi iklan : a. Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar. Yang ditekankan disini adalah iklan berfungsi membeberkan dan mengambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Konsumen lebih tahu tentang produk, kegunaan, kelebihanya dan kemudahanya. Jika iklan tidak memberikan informasi yang sebenar benarnya maka akan merugikan perusahaan itu sendiri. Disinilah letak tanggung jawab moral baik bintang iklan, perusahaan iklan maupun produsen. Misalnya : iklan perbankan, obat obatan. b. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum. Dalam hal ini fungsi iklan mrip sebagai propaganda politik yang berusaha mempengaruhi massa pemilih. Model iklan yang ditampilkan biasanya persuasif, manipulatif, tedensius. Selama tidak ada penelitian tandingan yang independen dan objektif, produsen biro iklan jenis ini masih bisa merasa aman. Misalnya : iklan sabun, shampo, oli dan pasta gigi. Beberapa persoalan etis : a) Pola konsumsi manusia modern sesunguhnya adalah pilihan iklan. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk kepada pada kemauan iklan, khususnya iklan manipulatif dan persuasif yang tidak rasional. Sejak kecil konsumen terpukau oleh iklan yamg mempengaruhinya untuk membeli apa yang diiklankan, entah dengan memaksa orang tuanya, memaksa suami atau istri, atau dengan tindakan jahat seperti mencuri dan membunuh ibu kandung untuk membeli honda bebek. b) Menciptakan manusia modern menjadi konsumtif. c) Iklan dapat membentuk atau menciptakan identitas atau citra diri manusia.

d) Iklan mengrongrong rasa keadilan masyrakat, iklan yang menampilkan serba mewah sangat bertentangan dengan kenyataan sosial yang ada. Makna etis menipu dalam iklan Iklan pembentuk citra sebuah produk atau bahkan sebuah perusahaan ditengah masyarakat. Iklan yang membuat pernyataan yang salah atau tidak benar oleh pembuat iklan dan produsen barang tersebut, dengan maksud memperdaya atau mengecoh konsumen adalah bentuk sebuah tipuan dan arena itu dinilai sebagai iklan yangtidak etis dan etika. Menipu adalah memberi pernyataan yang salah secara sengaja dengan maksud memperdaya orang lain diantaranya : Pernyataan yang sengaja dengan maksud memperdaya orang lain. Pernyataan yang salah itu berkaitan dengan janji pihak yang dituju untuk mengatakan apa adanya. Pernyataan salah itu diberikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenaran.

Sesuai judul "Perang Iklan Provider GSM". iklan yang dimaksud disini adalah antara "Yang katanya" Provider Nomor 1 dengan Provider Nomor 3 di Indonesia. Pertama kali melihat iklan dari kedua provider tersebut yang tertangkap dalam pikiran kita adalah ini suatu lelucon yang menarik dan membuat kita kadang tersenyum melihatnya. Namun, akhir-akhir ini kita merasa semakin risih melihat kedua iklan tersebut. Bagaimana tidak? Perang iklan yang mereka buat justru akan menjatuhkan kredibilitas mereka masing-masing sebagai provider terkemuka di Indonesia.

Contoh iklan : Iklan yang menghadirkan pelawak Sule (OVJ) dengan produk "Yang katanya" Provider Nomor 1 yang sangat menohok selebritis cilik Baim di iklan "Yang katanya" Provider Nomor 3. Perhatikan kata-katanya di akhir iklan Saya kapok dibohongi anak kecil mulu atau di iklan lainnya (yang tanpa Sule) dengan kalimat Makanya, jangan mau dibohongi anak kecil (beberapa orang pemuda dengan background lapangan futsal) atau engga ada sulap-sulapan deh di sini mah (iklan "Yang katanya" Provider Nomor 1 di dalam ruangan). Yang paling menohok mungkin iklan yang baru-baru ini ditayangkan. Masih menampilkan Sule yang didampingi oleh kelompok musik pemenang Indonesia Mencari Bakat (IMB), Klantink, tampilan awal langsung

menggunakan kalimat Ngapain sih pake cek-cek 123? kelamaan, lalu di sesi akhir iklan tersebut langsung menghadirkan seorang anak kecil berbaju biru, yang merepresentasikan Baim di iklan "Yang katanya" Provider Nomor 3, dengan mengucapkan kalimat Ternyata Kartu A* paling murah ya, Om Sule. Dan yang terbaru iklan sule di bagian akhir ditanya oleh Rianti C, "emang siapa sich yang pake jam malam?" trus sule menjawab dengan gaya mengejeknya, "Ssstt.. Tar ada yang marah" lalu dikuti tawa oleh seluruh anggota klantink. Saya memang bukan ahli dalam iklan jadi saya tidak mengetahui salah atau benar dan etis atau tidaknya iklan yang mereka buat dan tayangkan.

Jika melihat perkembangan perang iklan ini, memang bukan pertama kalinya di iklan ada perang seperti ini. Dulu itu perang iklan provider itu antara GSM dengan CDMA. Tetapi sekarang antar GSM pun berperang untuk mendapatkan pelanggan terbanyak dan saling meng-klaim siapa yang lebih banyak menggunakan apa.