PERANCANGAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH …repository.unissula.ac.id/14880/2/Daftar Isi.pdf ·...
Transcript of PERANCANGAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH …repository.unissula.ac.id/14880/2/Daftar Isi.pdf ·...
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR
BAWAH SIMPANG TIDAK SEBIDANG (FLY OVER)
PERMATA HIJAU JAKARTA SELATAN
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Program Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Islam Sultan Agung
Disusun Oleh :
FARIS YASIRAHMAN WIBOWO
30201700201
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil vi
MOTTO
ٱ ٱ
ٱ ٱ ٱ
“ALLAH menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu,
dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan
ALLAH atas petunjuk- NYA yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur”
(Q.S AL BAQARAH : 185)
“Keberhasilan yang kita capai dengan pengorbanan dan tawakal akan terasa lebih nikmat,
barang siapa menyenagkan orang tuanya, sesungguhnya ia telah menyenangkan ALLAH
dan barang siapa yang membuat kedua orang tunya marah, maka sesungguhnya ia telah
membuat ALLAH murka”
( HR BUKHARI )
“Barang siapa menempuh jalan untk mencari ilmu maka ALLAH akan memudahkan
jalan ke surga”
( HR MUSLIM )
“Jangan pernah merisukan masa depan kita karena ia pasti datang, Namun risaukanlah
sudah berapa baik kita mempersiapkan diri kita, sehingga masa depan akan datang
dengan kualitas yang lebih baik”
( Mario Teguh )
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis bias menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul Perancangan Struktur Atas dan Struktur Bawah Simpang Tidak Sebidang
(Fly Over) Permata Hijau Jakarta Selatan ini tepat pada waktunya. Laporan Tugas
Akhir ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan kasih saying, dukungan moril
dan materil, serta motivasi dan do’anya.
2. Saudara – saudara yang tidak pernah patah semangat untuk selalu
memberikan do’a dan dukungannya.
3. Bapak Ari Sentani, ST., MSc. Selaku ketua program studi Teknik Sipil
Universitas Islam Sultan Agung
4. Bapak Ir. H. Rachmat Mudiyono, MT.,Ph.D selaku dosen pembimbing I
yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan
Tugas Akhir ini.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Antonius, MT selaku dosen pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan Tugas Akhir
ini.
6. Bapak M Rusli Ahyar, ST., M.Eng selaku dosen pembanding yang juga
memberikan kritikan dan saran serta masukan kepada penulis.
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yaitu ALLAH
SWT, karena berkat karunia, rahmat,dan ridho – Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Struktur Atas dan Struktur
Bawah Simpang Tidak Sebidang (Fly Over) Permata Hijau Jakata Selatan” sesuai
dengan waktunya.
Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini, tidak lupa penulis terlepas dari
pihak – pihak yang telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan Proposal ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini, yaitu
kepada:
1. Allah SWT yang memberikan karunia dan kasih saying – Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini sesuai
dengan waktunya dan dengan baik.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan kasih saying, dukungan
moril dan materil, serta motivasi dan do’anya.
3. Saudara – saudara yang tidak pernah patah semangat untuk selalu
memberikan do’a dan dukungannya.
4. Bapak Ari Sentani, ST., MSc. Selaku ketua program studi Teknik Sipil
Universitas Islam Sultan Agung
5. Bapak Ir. H. Rachmat Mudiyono, MT.,Ph.D selaku dosen pembimbing
I yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan
laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Prof. Dr. Ir. Antonius, MT selaku dosen pembimbing II yang
selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan
Tugas Akhir ini.
7. Bapak M Rusli Ahyar, ST., M.Eng selaku dosen pembanding yang
juga memberikan kritikan dan saran serta masukan kepada penulis.
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil ix
8. Seluruh staf administrasi Fakultas Teknik – Jurusan Teknik Sipil
Universitas Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam
administrasi laporan Tugas Akhir.
9. Teman – teman tercinta yang senantiasa memberikan do’a dan
semangat dalam menyelesaikan lapran Tugas Akhir ini.
10. Pihak – pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap dengan selesainya laporan Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat dan memberikan ilmu kepada penulis dan pihak – pihak yang
membaca pada umumnya. Penulis berharap kritik dan saran yang dapat
membangun pada tingkat kesempurnaan yang lebih baik.
Semarang, 06 Maret 2019
Penulis
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR…………………………...iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI…………………………………………..iv
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………v
MOTTO………………………………………………………………………….vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………................vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x
DAFTAR TABEL…………………………………………………..……........xxv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...xxxvi
ABSTRAK……………………………………………………………………..xlvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
I.1 Latar Belakang…………………………………………………………………1
I.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...2
I.3 Pembatasan Masalah……………………………………………………...……2
I.4 Sistematika Penulisan………………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………4
II.1 Pengertian Jembatan……………………………….........……………………4
II.2 Bagian – Bagian Konstruksi Jembatan…………………................………...5
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xi
II.2.1 Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)…………………………….5
II.2.1 Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures)……………………………5
II.3 Kriteria Perencanaan Jembatan……………………………………………….6
II.3.1 Pemilihan Lokasi Jembatan……………………………………………….6
II.3.2 Bahan Konstruksi Jembatan………………………………………………6
II.3.3 Pemilihan Konstruksi Jembatan…………………………………………..7
II.3.4 Pemilihan Konstruksi Bawah Jembatan…………………………………..7
II.4 Teori Mengenai Klasifikasi Jembatan Menurut Struktur……………………..8
II.4.1 Jembatan Balok Gelagar Biasa……………………………………………8
II.4.2 Jembatan Balok Pelat Girder……………………………………………...8
II.4.3 Jembatan Balok Monolit Beton Bertulang………………………………..9
II.4.4 Jembatan Gelagar Komposit………………………………………………9
II.4.5 Jembatan Rangka Batang………………………………………………..10
II.4.6 Jembatan Gantung……………………………………………………….11
II.4.7 Jembatan Balok Beton Prategang (Prestress)…………………………...12
II.4.7.1 Prestressed Concrete - U Girder…………………………………….13
II.4.8 Jembatan Tipe Lain..........................................................................13
II.5 Teori Mengenai Klasifikasi Jembatan Menurut Kelas Muatan....................13
II.6 Bagian Bagian Jembatan………………………………………………….…14
II.6.1 Bangunan Atas.................................................................................14
II.6.2 Pelat Lantai Kendaraan…………………………………………………..14
II.6.3 Tiang Sandaran…………………………………………………………..18
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xii
II.6.4 Gelagar Melintang (Diafragma)…………………………………………21
II.6.5 Gelagar Induk (PCU Girder)…………………………………………….24
II.6.5.1 Perancangan PCU Girder……………………………………………24
II.6.5.1.1 Gaya Prategang (Jacking Force)………………………………...24
II.6.5.1.2 Konsep Beton Prategang………………………………………...25
II.6.5.1.3 Tahap Pembebanan……………………………………………...26
II.6.5.1.4 Pemeriksaan Tegangan………………………………………….27
II.6.5.2 Kemampuan Layan Dan Lendutan...............................................37
II.6.5.3 Perencanaan Terhadap Geser.......................................................38
II.6.5.4 Perencanaan Terhadap Puntir......................................................40
II.7 Tanah……………………………………………………………………......41
II. 7.1 Karakteristik Statik Tanah………………………………………………42
II.7.2 Penyelidikan Tanah……………………………………………………...45
II.7.2.1 Standar Penetration Test (SPT)……………………………….........45
II.8 Pondasi Tiang Bor (Bored Pile)……………………………………………..46
II.8.1 Kapasitas Dukung Pondasi Bored Pile………………………………….50
II.8.1.1 Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal Berdasarkan Data Uji
Standart Penetration Test (SPT)…………………………………….51
II.8.1.1.1 Kapasitas Dukung Tiang Tunggal Metode Reese & Wright
(1997)……………………………………………………………51
II.8.1.1.2 Kapasitas Dukung Tiang Tunggal Metode Meyerhoff…………..54
II.8.1.2 Kapasitas Dukung Kelompok Tiang………………………………...56
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xiii
II.8.1.3 Kapasitas Dukung Ijin Tiang (Qa)……………………………….....61
II.8.2 Penurunan Pondasi Bored Pile……………………………………….....62
BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN…………………………………..64
III.1 Pendahuluan………………………………………………………………...64
III.2 Metodologi Tugas Akhir………………………………………….………...65
III.3 Tahap Penentuan Dan Pengumpulan Data………………………………….66
III.4 Tahap Perancangan………………………………………………………....67
III.5 Tahap Metoda Pelaksanaan……………………………………………...….67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….69
IV.1 Perancangan Struktur Atas……………………...........................................69
IV.1.1 Perancangan Jembatan PCI Girder…………………………...…..…….69
IV.1.1.1 Data Jembatan………………………………………………………69
IV.1.1.1.1 Spesific Gravity…………………………………………………69
IV.1.1.1.2 Dimensi Balok Prestress……………………………………….70
IV.1.1.1.3 Beton……………………………………………………………71
IV.1.1.1.4 Baja Prategang……………………………..…………………...72
IV.1.1.1.5 Baja Tulangan…………………………………………………..73
IV.1.1.2 Penentuan Lebar Efektif Pelat Lantai………………………….…...73
IV.1.1.3 Section Propeties Balok Prategang…………………………………75
IV.1.1.4 Section Propeties Balok Prategang (Balok+Plat)…………….........78
IV.1.1.5 Pembebanan Balok Prategang………………………………………81
IV.1.1.5.1 Berat Sendiri (Ms)……………………………………………....81
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xiv
IV.1.1.5.1.1 Berat Balok Prategang……………………………….……..81
IV.1.1.5.1.2 Berat Deckslab……………………………………….........83
IV.1.1.5.1.3 Berat Diafragma………………………………………..…..84
IV.1.1.5.1.4 Beban Pelat Lantai…………………………………..…...…87
IV.1.1.5.1.5 Beban Trotoar Dan Parapet……………………….………..89
IV.1.1.5.2 Beban Mati Tambahan (MA)…………………………………...91
IV.1.1.5.2.1 Beban Aspal………………………………………….……91
IV.1.1.5.2.2 Beban Genangan Air………………………………….…..93
IV.1.1.5.3 Beban Lajur………………………………………………....…95
IV.1.1.5.4 Beban Pejalan Kaki (TP)……………………….....................99
IV.1.1.5.5 Gaya Rem…………………………………………………......99
IV.1.1.5.6 Beban Angin………………………………..........................102
IV.1.1.5.6.1 Beban Angin Pada Struktur……………………………....102
IV.1.1.5.6.2 Beban Angin Pada Kendaraan………………………….....104
IV.1.1.5.7 Beban Gempa…………………………………………….……106
IV.1.1.5.8 Beban Temperatur……………………………………….…….108
IV.1.1.5.9 Beban Kombinasi……………………………………………...110
IV.1.1.6 Gaya Prategang, Eksentrisitas, Dan Jumlah Tendon…….………..119
IV.1.1.6.1 Perhitungan Selubung Tendon Prategang.………………..…...120
IV.1.1.6.2 Eksentrisitas Tendon…………………………………….…….124
IV.1.1.6.2.1 Posisi Tendon Di Tumpuan……………………………….124
IV.1.1.6.2.2 Posisi Tendon Di Tengah Bentang……………….……….125
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xv
IV.1.1.6.2.3 Lintasan Inti Tendon………………………………………126
IV.1.1.6.2.4 Sudut Angkur……………………………………….……..128
IV.1.1.6.2.5 Letak Dan Trace Kabel……………………………………129
IV.1.1.6.3 Pemakaian Angkur…………………………………………….131
IV.1.1.7 Kehilangan Tegangan (Loss Of Prestress)…………………...…,,,132
IV.1.1.7.1 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel…….………......132
IV.1.1.7.2 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran…………….……133
IV.1.1.7.3 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis (Elastic
Shortening)………………………………………………….....134
IV.1.1.7.4 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Susut………………..135
IV.1.1.7.5 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Rangkak……..….…..136
IV.1.1.7.6 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja………………....138
IV.1.1.8 Tegangan Yang Terjadi Pada Penampang Balok…….……………140
IV.1.1.8.1 Keadaan Awal (Saat Transfer)…..............…………………....140
IV.1.1.8.2 Keadaan Setelah Kehilangan Tegangan……………………….142
IV.1.1.8.3 Keadaan Setelah Plat Lantai Selesai Dicor (Beton Muda)…....143
IV.1.1.8.4 Keadaan Setelah Plat Dan Balok Menjadi
Komposit……………………………………..………………..144
IV.1.1.9 Tegangan Yang Terjadi Pada Balok Komposit……….…………..146
IV.1.1.9.1 Tegangan Akibat Berat Sendiri (MS)………..........................146
IV.1.1.9.2 Tegangan Akibat Beban Mati Tambahan (MA)…….………...147
IV.1.1.9.3 Tegangan Akibat Susut Dan Rangkak (SR)………….………..148
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xvi
IV.1.1.9.3.1 Tegangan Akibat Susut Beton……………………...……..148
IV.1.1.9.3.2 Tegangan Akibat Rangkak………………..…………….…151
IV.1.1.9.3.3 Superposisi Tegangan Susut Dan Rangkak……………….155
IV.1.1.9.4 Tegangan Akibat Prategang…………………………………...155
IV.1.1.9.5 Tegangan Akibat Beban Lajur “D” (TD)……………………..156
IV.1.1.9.6 Tegangan Akibat Pejalan Kaki (TP)…………………………..158
IV.1.1.9.7 Tegangan Akibat Gaya Rem (TB)……………………..……...159
IV.1.1.9.8 Tegangan Akibat Beban Angin (EW)………………….……...160
IV.1.1.9.9 Tegangan Akibat Beban Gempa (EQ)………………………...162
IV.1.1.9.10 Tegangan Akibat Pengaruh Temperatur (ET)………………..165
IV.1.1.10 Kontrol Tegangan Akibat Kombinasi
Pembebanan……………………………………………..……….167
IV.1.1.11 Perhitungan Sengkang……………………………………..…….178
IV.1.1.11.1 Jumlah Sengkang Yang Digunakan……………….……..…..181
IV.1.1.12 Tinjauan Terhadap Geser……………………………………..….182
IV.1.1.12.1 Jarak Sengkang Yang Digunakan…………...…………….....189
IV.1.1.13 Perhitungan Penghubung Geser (Shear Connector)…………….191
IV.1.1.14 Lendutan PCI Girder……………………………………………196
IV.1.1.14.1 Lendutan Pada Balok Prestress Sebelum Komposit………...196
IV.1.1.14.1.1 Lendutan Pada Keadaan Awal (Transfer)…………….….196
IV.1.1.14.1.2 Lendutan Saat Kehilangan Tegangan…………………....197
IV.1.1.14.1.3 Lendutan Setelah Plat Selesai Dicor (Beton Muda)……..197
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xvii
IV.1.1.14.1.4 Lendutan Setelah Plat Dan Balok Menjadi Komposit…...198
IV.1.1.14.2 Lendutan Pada Balok Prestress Setelah
Komposit…………………………………………………….199
IV.1.1.14.2.1 Lendutan Akibat Berat Sendiri (MS)………………….…199
IV.1.1.14.2.2 Lendutan Akibat Beban Mati Tambahan (MA)………….200
IV.1.1.14.2.3 Lendutan Akibat Prestress (PR)…………………………200
IV.1.1.14.3 Lendutan Akibat Susut Dan Rangkak (SR)…………….……200
IV.1.1.14.3.1 Lendutan Akibat Susut……………………………….…..200
IV.1.1.14.3.2 Lendutan Akibat Rangkak……………………………….201
IV.1.1.14.4 Lendutan Akibat Beban Lajur “D” (TD)………………........201
IV.1.1.14.5 Lendutan Akibat Gaya Rem (TB)……………………………202
IV.1.1.14.6 Lendutan Akibat Beban Pejalan Kaki (TP)………………….202
IV.1.1.14.7 Lendutan Akibat Pengaruh Temperatur (ET)………...……..202
IV.1.1.14.8 Lendutan Akibat Beban Angin (EW)……………………,,,,..203
IV.1.1.14.8.1 Lendutan Akibat Beban Angin Struktur (EWs)….………203
IV.1.1.14.8.2 Lendutan Akibat Beban Angin Kendaraan (EWl)......….203
IV.1.1.14.9 Lendutan Akibat Beban Gempa (EQ)………….……………203
IV.1.1.15 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Beban………………….204
IV.1.2 Perancangan Jembatan Box Girder…………………………………...211
IV.1.2.1 Beton………………………………………………………………212
IV.1.2.2 Baja Prategang…………………………………………………….212
IV.1.2.3 Dimensi Box Girder Prestress…………………………………….214
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xviii
IV.1.2.4 Section Properties Box Girder Prestress…………………………215
IV.1.2.5 Perancangan Box Girder Tahap Balance Cantilever……………..219
IV.1.2.5.1 Pembebanan Box Girder………………………………………219
IV.1.2.5.2 Gaya Prategang, Eksentrisitas, Dan Jumlah Tendon………….221
IV.1.2.5.2.1 Perhitungan Selubung Tendon Prategang…………………223
IV.1.2.5.2.2 Eksentrisitas Tendon………………………………………227
IV.1.2.5.2.2.1 Posisi Tendon Di Tumpuan…………………………...227
IV.1.2.5.2.2.2 Posisi Tendon Di Tengah Bentang……………………229
IV.1.2.5.2.2.3 Lintasan Inti Tendon…………………………………..230
IV.1.2.5.2.2.4 Sudut Angkur………………………………………….232
IV.1.2.5.2.2.5 Letak Dan Trace Kabel………………………………..234
IV.1.2.5.2.3 Pemakaian Angkur………………………………………...239
IV.1.2.5.3 Kehilangan Tegangan (Loss Of Prestress)…………...……….241
IV.1.2.5.3.1 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel…………….241
IV.1.2.5.3.2 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran……………..243
IV.1.2.5.3.3 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis
(Elastic Shortening)……………………………………….246
IV.1.2.5.3.4 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Susut……………248
IV.1.2.5.3.5 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Rangkak………...249
IV.1.2.5.3.6 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja……………..251
IV.1.2.6 Perancangan Box Girder Tahap Statis Tak Tentu…………………255
IV.1.2.6.1 Pembebanan Box Girder………………………………………255
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xix
IV.1.2.6.1.1 Berat Sendiri (MS)………………………………………...255
IV.1.2.6.1.1.1 Berat Balok Prategang………………………………...255
IV.1.2.6.1.1.2 Berat Trotoar Dan Parapet…………………………….256
IV.1.2.6.1.2 Beban Mati Tambahan (MA)……………………………..258
IV.1.2.6.1.2.1 Beban Aspal…………………………………………...258
IV.1.2.6.1.2.2 Beban Genangan Air…………………………………..259
IV.1.2.6.1.3 Beban Lajur………………………………………………..261
IV.1.2.6.1.4 Beban Pejalan Kaki (TP)………………………………….263
IV.1.2.6.1.5 Gaya Rem………………………………………………….264
IV.1.2.6.1.6 Beban Angin………………………………………………267
IV.1.2.6.1.6.1 Beban Angin Pada Struktur…………………………...268
IV.1.2.6.1.6.2 Beban Angin Pada Kendaraan………………………...270
IV.1.2.6.1.7 Beban Gempa……………………………………………...272
IV.1.2.6.1.8 Beban Temperatur…………………………………………276
IV.1.2.6.1.7 Beban Kombinasi………………………………………….278
IV.1.2.6.2 Gaya Prategang, Eksentrisitas, Dan Jumlah Tendon………….288
IV.1.2.6.2.1 Perhitungan Selubung Tendon Prategang…………………293
IV.1.2.6.2.2 Eksentrisitas Tendon………………………………………296
IV.1.2.6.2.2.1 Posisi Tendon Di Tumpuan…………………………...296
IV.1.2.6.2.2.2 Posisi Tendon 3/8 L Dari Ujung………………………297
IV.1.2.6.2.2.3 Posisi Tendon 3/4 L Dari Ujung………………………298
IV.1.2.6.2.2.4 Posisi Tendon Di Tumpuan Tengah…………………..301
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xx
IV.1.2.6.2.2.5 Lintasan Inti Tendon…………………………………..302
IV.1.2.6.2.2.6 Sudut Angkur………………………………………….307
IV.1.2.6.2.2.7 Letak Dan Trace Kabel………………………………..309
IV.1.2.6.2.3 Pemakaian Angkur………………………………………...322
IV.1.2.6.3 Kehilangan Tegangan (Loss Of Prestress)…………...……….323
IV.1.2.6.3.1 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel…………….323
IV.1.2.6.3.2 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran……………...326
IV.1.2.6.3.3 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis
(Elastic Shortening)……………………………………….329
IV.1.2.6.3.4 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Susut……………332
IV.1.2.6.3.5 Kehilangan Tegangan Akibat Pengaruh Rangkak………...334
IV.1.2.6.3.6 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja…………….336
IV.1.2.6.4 Tegangan Yang Terjadi Akibat Gaya Prestress……………....341
IV.1.2.6.4.1 Keadaan Awal (Saat Transfer)…………………………….341
IV.1.2.6.4.2 Keadaan Setelah Loss Of Prestress………………………..343
IV.1.2.6.5 Tegangan Pada Box Girder Akibat Beban…………………….345
IV.1.2.6.5.1 Tegangan Akibat Berat Sendiri (MS)……………………..345
IV.1.2.6.5.2 Tegangan Akibat Beban Mati Tambahan (MA)…………..347
IV.1.2.6.5.3 Tegangan Akibat Susut Dan Rangkak (SR)………………349
IV.1.2.6.5.3.1 Tegangan Akibat Susut Beton………………………...349
IV.1.2.6.5.3.2 Tegangan Akibat Rangkak Beton……………………..352
IV.1.2.6.5.3.3 Superposisi Tegangan Akibat Susut Dan Rangkak…..355
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxi
IV.1.2.6.5.4 Tegangan Akibat Prategang (PR)…………………………356
IV.1.2.6.5.5 Tegangan Akibat Beban Lajur (TD)………………………358
IV.1.2.6.5.6 Tegangan Akibat Beban Pejalan Kaki (TP)……………….360
IV.1.2.6.5.7 Tegangan Akibat Gaya Rem (TB)………………………...361
IV.1.2.6.5.8 Tegangan Akibat Beban Angin (EW)……………………..363
IV.1.2.6.5.9 Tegangan Akibat Beban Gempa (EQ)…………………….366
IV.1.2.6.5.10 Tegangan Akibat Pengaruh Temperatur (ET)……………368
IV.1.2.6.6 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan………..372
IV.1.2.6.7 Momen Statis Penampang Balok……………………………...383
IV.1.2.6.8 Perhitungan Sengkang Untuk Bursting Force………………...385
IV.1.2.6.9 Jumlah Sengkang Yang Digunakan Untuk Bursting Force…..388
IV.1.2.6.10 Tinjauan Terhadap Geser…………………………………….389
IV.1.2.6.10.1 Tinjauan Terhadap Geser Di Atas Garis Netral…………393
IV.1.2.6.10.2 Tinjauan Terhadap Geser Di Bawah Garis Netral………396
IV.1.2.6.10.3 Jarak Sengkang Yang Digunakan………………………..399
IV.1.2.6.11 Lendutan Jembatan Box Girder……………………………..402
IV.1.2.6.11.1 Lendutan Akibat Berat Sendiri (MS)……………………402
IV.1.2.6.11.2 Lendutan Akibat Beban Mati Tambahan (MA)…………403
IV.1.2.6.11.3 Lendutan Akibat Susut…………………………………..404
IV.1.2.6.11.4 Lendutan Akibat Rangkak……………………………….404
IV.1.2.6.11.5 Superposisi Lendutan Akibat Susut Dan Rangkak………406
IV.1.2.6.11.6 Lendutan Akibat Prategang (PR)………………………...406
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxii
IV.1.2.6.11.7 Lendutan Akibat Beban Lajur (TD)……………………...407
IV.1.2.6.11.8 Lendutan Akibat Gaya Rem (TB)………………………..408
IV.1.2.6.11.9 Lendutan Akibat Beban Pejalan Kaki (TP)……………...409
IV.1.2.6.11.10 Lendutan Akibat Beban Temperatur……………………410
IV.1.2.6.11.11 Lendutan Akibat Beban Angin Struktur (EWs)………...411
IV.1.2.6.11.12 Lendutan Akibat Beban Angin Kendaraan (Ewl)………412
IV.1.2.6.11.13 Lendutan Akibat Beban Gempa………………………...413
IV.1.2.6.11 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Beban……………...415
IV.3 Perancangan Struktur Bawah……………………………………………...424
IV.3.1 Data Struktur Atas……………………………………………………..424
IV.3.1.1 Data Jembatan……………………………………………………..424
IV.3.1.2 Spesific Gravity……………………………………………………424
IV.3.2 Data Struktur Bawah (Pier)…………………………………………...425
IV.3.3 Analisis Beban Kerja……………………………………………….....427
IV.3.3.1 Berat Sendiri (MS)………………………………………………..427
IV.3.3.1.1 Berat Sendiri Struktur Atas……………………………………427
IV.3.3.1.2 Berat Sendiri Struktur Bawah…………………………………428
IV.3.3.1.2.1 Berat Pierhead…………………………………………….428
IV.3.3.1.2.2 Berat Kolom Pier (Pier Wall)…………………………….429
IV.3.3.1.2.3 Berat Pilecap………………………………………………430
IV.3.3.1.2.4 Total berat Struktur Bawah………………………………..431
IV.3.3.1.3 Total Akibat Berat Sendiri (MS)………………………………431
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxiii
IV.3.3.2 Beban Mati Tambahan (MA)……………………………………...432
IV.3.3.3 Beban Lajur (TD)………………………………………………….433
IV.3.3.4 Beban Pejalan Kaki (TP)………………………………………….434
IV.3.3.5 Gaya Rem (TB)……………………………………………………435
IV.3.3.6 Beban Angin (EW)………………………………………………..438
IV.3.3.6.1 Beban Angin Arah Y (Melintang)…………………………….438
IV.3.3.6.1.1 Beban Angin Pada Struktur……………………………….439
IV.3.3.6.1.2 Beban Angin Pada Kendaraan…………………………….442
IV.3.3.6.2 Beban Angin Arah X (Memanjang)…………………………..444
IV.3.3.6.3 Beban Angin Vertikal…………………………………………445
IV.3.3.7 Beban Gempa (EQ)……………………………………………….446
IV.3.3.7.1 Beban Gempa Arah X (Memanjang)………………………….446
IV.3.3.8.1 Beban Gempa Arah Y (Melintang)……………………………450
IV.3.4 Kombinasi Pembebanan……………………………………………….452
IV.3.5 Kontrol Stabilitas Guling……………………………………………...461
IV.3.5.1 Stabilitas Guling Arah Memanjang……………………………….461
IV.3.5.2 Stabilitas Guling Arah Melintang…………………………………462
IV.3.6 Kontrol Stabilitas Geser……………………………………………….464
IV.3.6.1 Stabilitas Geser Arah Memanjang Jembatan……………………...464
IV.3.6.2 Stabilitas Geser Arah Melintang Jembatan………………………..465
IV.3.7 Kombinasi Pembebanan Ultimit………………………………………466
IV.3.7.1 Kombinasi Beban Ultimit Pilecap………………………………..466
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxiv
IV.3.7.2 Kombinasi Beban Ultimit Pier Wall……………………………...475
IV.3.8 Tinjauan Pier Arah Memanjang Jembatan……………………………484
IV.3.8.1 Kontrol Stabilitas Pier…………………………………………….485
IV.3.8.1.1 Pengaruh Berat Struktur……………………………………….485
IV.3.8.1.2 Pengaruh P – Delta…………………………………………….486
IV.3.8.1.3 Pengaruh Buckling…………………………………………….487
IV.3.8.2 Pembesian/Penulangan Kolom Pier………………………………490
IV.3.8.3 Tulangan Geser Kolom Pier (Arah Memanjang Jembatan)………495
IV.3.9 Tinjauan Pier Arah Melintang Jembatan……………………………..499
IV.3.9.1 Analisis Kekuatan Pier Arah Melintang Jembatan……………….499
IV.3.9.1.1 Pengaruh P – Delta…………………………………………….500
IV.3.9.1.2 Pengaruh Buckling…………………………………………….501
IV.3.9.2 Tinjauan Geser Kolom Pier (Arah Melintang Jembatan)…………502
IV.3.10 Tinjauan Pier Head…………………………………………………..506
IV.3.10.1 Pembesian / Penulangan Pier Head……………………………...507
IV.3.10.1.1 Tulangan Lentur Pier Head………………………………….507
IV.3.10.1.2 Tulangan Geser Pier Head…………………………………...509
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….512
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………xlvii
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Bahan Konstruksi Jembatan…………………………………………...6
Tabel II.2 Nilai Sudut Geser Dalam (φ) Beberapa Jenis Tanah...........................43
Tabel II.3 Nilai Poisson’s Ratio (µ) Beberapa Jenis Tanah……………………..44
Tabel II.4 Hubungan Secara Pendekatan Cu dengan N-SPT untuk lempung…..52
Tabel II.5 Pemilihan Parameter Tahanan Sisi Tiang……………………………56
Tabel II.6 Nilai Indeks Kompresi (Cc)……………………………………….....63
Tabel II.7 Nilai Angka Pori (e)………………………………………………….63
Tabel IV.1 Dimensi Balok Pretress……………………………………………..70
Tabel IV.2 Perhitungan Section Properties……………………………………...76
Tabel IV.3 Perhitungan Momen Inersia…………………………………………77
Tabel IV.4 Perhitungan Section Properties (Balok + Plat)……………………...79
Tabel IV.5 Perhitungan Momen Inersia (Balok + Plat)…………………………80
Tabel IV.6 Momen Akibat Beban Temperatur………………………………...109
Tabel IV.7 Perhitungan Kombinasi Pembebanan PCI Girder
Kombinasi Kuat I - V……................................................................110
Tabel IV.8 Perhitungan Kombinasi Pembebanan PCI Girder
Kombinasi Ekstrem I - II…………………………………………...112
Tabel IV.9 Perhitungan Kombinasi Pembebanan PCI Girder
Kombinasi Daya Layan I - IV……………………………………...116
Tabel IV.10 Perhitungan Jarak Tendon Tumpuan……………………………..125
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxvi
Tabel IV.11 Perhitungan Jarak Tendon Tengah Bentang……………………...126
Tabel IV.12 Posisi Lintasan Inti Tendon………………………………………127
Tabel IV.13 Perhitungan Sudut Angkur………………………………………..129
Tabel IV.14 Posisi Masing - Masing Kabel Tendon…………………………...129
Tabel IV.15 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel (Jack Friction)…...132
Tabel IV.16 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran……………………..134
Tabel IV.17 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis………………135
Tabel IV.18 Kehilangan Tegangan Akibat Susut………………………………136
Tabel IV.19 Kehilangan Tegangan Akibat Rangkak…………………………..137
Tabel IV.20 Perhitungan Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja………138
Tabel IV.21 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja…………………….138
Tabel IV.22 Total Kehilangan Tegangan………………………………………138
Tabel IV.23 Tegangan Akibat Rangkak Beton………………………………...154
Tabel IV.24 Tegangan Akibat Susut dan Rangkak Beton……………………..155
Tabel IV.25 Tegangan Akibat Pengaruh Temperatur………………………….165
Tabel IV.26 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan…………...168
Tabel IV.27 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan
Kuat I – III………………………………………………………...170
Tabel IV.28 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan
Kuat IV – V………………………………………………………..172
Tabel IV.29 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan
Ekstrem I – II……………………………………………………..174
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxvii
Tabel IV.30 Kontrol Tegangan Terhadap Kombinasi Pembebanan
Daya Layan I – IV………………………………………………...175
Tabel IV.31 Perhitungan Sengkang Arah Vertikal…………………………….180
Tabel IV.32 Perhitungan Sengkang Arah Horisontal…………………………..180
Tabel IV.33 Jumlah Sengkang Yang Digunakan Untuk Bursting Force………181
Tabel IV.34 Tinjauan Geser Di Atas Garis Netral……………………………..185
Tabel IV.35 Tinjauan Geser Di Bawah Garis Netral…………………………..187
Tabel IV.36 Jarak Sengkang Yang Digunakan………………………………...189
Tabel IV.37 Perhitungan Jarak Shear Connector………………………………194
Tabel IV.38 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat I…………………..205
Tabel IV.34 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat II………………….205
Tabel IV.35 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat III…………………206
Tabel IV.36 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat IV………………...206
Tabel IV.37 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat V………………….207
Tabel IV.38 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Ekstrem I……………….207
Tabel IV.39 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Ekstrem II……………...208
Tabel IV.40 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan I…………...208
Tabel IV.41 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan II………….209
Tabel IV.42 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan III…………209
Tabel IV.43 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan IV…………210
Tabel IV.44 Dimensi Box Girder………………………………………………214
Tabel IV.45 Section Properties Box Girder……………………………………215
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxviii
Tabel IV.46 Perhitungan Momen Inersia………………………………………218
Tabel IV.47 Perhitungan Jarak Tendon Tumpuan……………………………..228
Tabel IV.48 Perhitungan Jarak Tendon Tengah Bentang……………………...229
Tabel IV.49 Posisi Lintasan Inti Tendon………………………………………231
Tabel IV.50 Perhitungan Sudut Angkur………………………………………..233
Tabel IV.51 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z0, Z1 – Z6)………………234
Tabel IV.52 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z7 – Z12)…………………235
Tabel IV.53 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z13 – Z18)………………..236
Tabel IV.54 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z19 – Z24)………………..238
Tabel IV.55 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel (Jack Friction)…...242
Tabel IV.56 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran……………………..245
Tabel IV.57 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis………………247
Tabel IV.58 Kehilangan Tegangan Akibat Susut………………………………248
Tabel IV.59 Kehilangan Tegangan Akibat Rangkak…………………………..251
Tabel IV.60 Perhitungan Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja………252
Tabel IV.61 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja…………………….253
Tabel IV.62 Total Kehilangan Tegangan………………………………………253
Tabel IV.63 Momen Akibat Beban Temperatur……………………………….277
Tabel IV.64 Perhitungan Kombinasi Pembebanan Kuat I - III
Pada Box Girder………………………………………………….279
Tabel IV.65 Perhitungan Kombinasi Pembebanan Kuat IV - V
Pada Box Girder………………………………………………….280
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxix
Tabel IV.66 Perhitungan Kombinasi Pembebanan Ekstrem I - II
Pada Box Girder………………………………………………….283
Tabel IV.67 Perhitungan Kombinasi Pembebanan Daya Layan I - IV
Pada Box Girder…………………………………………………..285
Tabel IV.68 Perhitungan Jarak Tendon Tumpuan……………………………..297
Tabel IV.69 Perhitungan Jarak Tendon Pada 3/8 L dari Ujung………………..298
Tabel IV.70 Perhitungan Jarak Tendon 3/4 L Dari Ujung……………………..299
Tabel IV.71 Perhitungan Jarak Tendon 3/4 L Dari Ujung (Tendon Momen
Negatif)…………………………………………………………...300
Tabel IV.72 Perhitungan Jarak Tendon Di Tumpuan Tengah…………………301
Tabel IV.73 Perhitungan Jarak Tendon Di Tumpuan Tengah (Tendon
Momen Negatif)…………………………………………………..302
Tabel IV.74 Posisi Lintasan Inti Tendon………………………………………303
Tabel IV.75 Posisi Lintasan Inti Tendon (Lanjutan)…………………………..304
Tabel IV.76 Perhitungan Sudut Angkur Pada Span 1 ( 0 < L < 3/4 L )……….308
Tabel IV.77 Perhitungan Sudut Angkur Pada Span 1 dan Span 2 (Tumpuan
Tengah)…………………………………………………………...308
Tabel IV.78 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z0, Z1 – Z6)………………309
Tabel IV.79 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z7 – Z12)…………………312
Tabel IV.80 Posisi Masing masing kabel Tendon (Z13 – Z14)………………..314
Tabel IV.81 Posisi Masing masing kabel Tendon Momen
Negatif (Z15 – Z20)………………………………………………319
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxx
Tabel IV.82 Posisi Masing masing kabel Tendon Momen
Negatif (Z21 – Z26)………………………………………………320
Tabel IV.83 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel (Jack Friction)…...325
Tabel IV.84 Kehilangan Tegangan Akibat Gesekan Kabel (Jack Friction)
Tendon Momen Negatif…………………………………………..325
Tabel IV.85 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran…………………….328
Tabel IV.86 Kehilangan Tegangan Akibat Pengangkuran (Tendon Momen
Negatif)……………………………………………………………329
Tabel IV.87 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis………………330
Tabel IV.88 Kehilangan Tegangan Akibat Perpendekan Elastis (Tendon
Momen Negatif)………………………………………………......331
Tabel IV.89 Kehilangan Tegangan Akibat Susut………………………………332
Tabel IV.90 Kehilangan Tegangan Akibat Susut (Tendon Momen Negatif)….333
Tabel IV.91 Kehilangan Tegangan Akibat Rangkak…………………………..335
Tabel IV.92 Kehilangan Tegangan Akibat Rangkak (Tendon
Momen Negatif)………………………………………………….336
Tabel IV.93 Perhitungan Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja……..337
Tabel IV.94 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja…………………...337
Tabel IV.95 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja (Tendon
Momen Negatif)………………………………………………….338
Tabel IV.96 Kehilangan Tegangan Akibat Relaksasi Baja (Tendon
Momen Negatif)………………………………………………….339
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxi
Tabel IV.97 Total Kehilangan Tegangan………………………………………339
Tabel IV.98 Total Kehilangan Tegangan (Tendon Momen Negatif)………….340
Tabel IV.99 Tegangan Akibat Rangkak………………………………………..355
Tabel IV.100 Tegangan Akibat Rangkak (Momen Negatif)…………………..355
Tabel IV.101 Superposisi Tegangan Akibat Susut Dan Rangkak
(Momen Positif)…………………………………………………355
Tabel IV.102 Superposisi Tegangan Akibat Susut Dan Rangkak
(Momen Negatif)………………………………………………...356
Tabel IV.103 Momen Akibat Beban Temperatur……………………………...370
Tabel IV.104 Kombinasi Pembebanan Untuk Tegangan Ijin………………….373
Tabel IV.105 Kontrol Tegangan Momen Positif dan Negatif Terhadap
Kombinasi Kuat I – III…………………………………………..375
Tabel IV.106 Kontrol Tegangan Momen Positif dan Negatif Terhadap
Kombinasi Kuat IV – V………………………………………….377
Tabel IV.107 Kontrol Tegangan Momen Positif dan Negatif Terhadap
Kombinasi Ekstrem I – II………………………………………..379
Tabel IV.108 Kontrol Tegangan Momen Positif dan Negatif Terhadap
Kombinasi Daya Layan I – IV…………………………………..382
Tabel IV.109 Momen Statis Luasan Bagian Atas (Sxa)………………………...383
Tabel IV.110 Momen Statis Luasan Bagian Bawah (Sxb)……………………...384
Tabel IV.111 Perhitungan Sengkang Arah Vertikal…………………………...386
Tabel IV.112 Perhitungan Sengkang arah Horisontal………………………….387
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxii
Tabel IV.113 Jumlah Sengkang Yang Digunakan Untuk Bursting Force…….388
Tabel IV.114 Tinjauan Geser Di Atas Garis Netral……………………………393
Tabel IV.115 Tinjauan Geser Di Bawah Garis Netral…………………………396
Tabel IV.116 Jarak Sengkang Yang Digunakan……………………………….399
Tabel IV.117 Superposisi Lendutan Akibat Susut dan Rangkak………………406
Tabel IV.118 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat I…………………416
Tabel IV.119 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat II………………...416
Tabel IV.120 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat III………………417
Tabel IV.121 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat IV………………418
Tabel IV.122 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Kuat V………………..418
Tabel IV.123 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Ekstrem I……………...419
Tabel IV.124 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Ekstrem II…………….420
Tabel IV.125 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan I………….420
Tabel IV.126 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan II………...421
Tabel IV.127 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan III………..422
Tabel IV.128 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Daya Layan IV………..422
Tabel IV.129 Dimensi Pier P4…………………………………………………426
Tabel IV.129 Tanah Dasar Pile Cap…………………………………………...427
Tabel IV.130 Total Berat Sendiri Struktur Atas,………………………………427
Tabel IV.131 Berat Pier Head…………………………………………………428
Tabel IV.132 Total Berat Struktur Bawah……………………………………..431
Tabel IV.133 Total Berat Akibat Berat Sendiri………………………………..432
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxiii
Tabel IV.134 Total Berat Akibat Beban Mati Tambahan……………………...432
Tabel IV.135 Distribusi Beban Gempa Pier (Arah Memanjang)……………...449
Tabel IV.136 Distribusi Beban Gempa Pier (Arah Melintang)………………..451
Tabel IV.137 Kombinasi Pembebanan Kuat I…………………………………452
Tabel IV.138 Kombinasi Pembebanan Kuat II………………………………...453
Tabel IV.139 Kombinasi Pembebanan Kuat III………………………………..453
Tabel IV.140 Kombinasi Pembebanan Kuat IV………………………………..454
Tabel IV.141 Kombinasi Pembebanan Kuat V………………………………...455
Tabel IV.142 Kombinasi Pembebanan Ekstrem I……………………………...455
Tabel IV.143 Kombinasi Pembebanan Ekstrem II……………………………..456
Tabel IV.144 Kombinasi Pembebanan Daya Layan I………………………….457
Tabel IV.145 Kombinasi Pembebanan Daya Layan II………………………...458
Tabel IV.146 Kombinasi Pembebanan Daya Layan III………………………..458
Tabel IV.147 Kombinasi Pembebanan Daya Layan IV………………………..459
Tabel IV.148 Rekap Kombinasi Pembebanan Pada Batas Layan……………...460
Tabel IV.149 Kontrol Stabilitas Guling Arah Memanjang Jembatan………….462
Tabel IV.150 Kontrol Stabilitas Guling Arah Melintang Jembatan……………463
Tabel IV.151 Kontrol Stabilitas Geser Arah Memanjang Jembatan…………...465
Tabel IV.152 Kontrol Stabilitas Geser Arah Melintang Jembatan…………….466
Tabel IV.153 Kombinasi Beban Ultimit Kuat I………………………………..466
Tabel IV.154 Kombinasi Beban Ultimit Kuat II……………………………….467
Tabel IV.155 Kombinasi Beban Ultimit Kuat III……………………………...468
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxiv
Tabel IV.156 Kombinasi Beban Ultimit Kuat IV……………………………...468
Tabel IV.157 Kombinasi Beban Ultimit Kuat V………………………………469
Tabel IV.158 Kombinasi Beban Ultimit Ekstrem I……………………………470
Tabel IV.159 Kombinasi Beban Ultimit Ekstrem II…………………………...470
Tabel IV.160 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan I………………………..471
Tabel IV.161 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan II……………………….472
Tabel IV.162 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan III………………………473
Tabel IV.163 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan IV………………………473
Tabel IV.164 Rekap Kombinasi Beban Ultimit………………………………..474
Tabel IV.165 Kombinasi Beban Ultimit Kuat I………………………………..475
Tabel IV.166 Kombinasi Beban Ultimit Kuat II……………………………….475
Tabel IV.167 Kombinasi Beban Ultimit Kuat III……………………………...476
Tabel IV.168 Kombinasi Beban Ultimit Kuat IV……………………………...477
Tabel IV.169 Kombinasi Beban Ultimit Kuat V………………………………478
Tabel IV.170 Kombinasi Beban Ultimit Ekstrem I……………………………478
Tabel IV.171 Kombinasi Beban Ultimit Ekstrem II…………………………...479
Tabel IV.172 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan I………………………..480
Tabel IV.173 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan II……………………….480
Tabel IV.174 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan III………………………481
Tabel IV.175 Kombinasi Beban Ultimit Daya Layan IV………………………482
Tabel IV.176 Rekap Kombinasi Beban Ultimit Pada Pier Wall……………….483
Tabel IV.177 Beban Ultimit Pada Pier Wall…………………………………..485
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxv
Tabel IV.178 Kontrol Efek P – delta Untuk Kombinasi Beban Ultimit……….487
Tabel IV.179 Momen Ultimit Yang Diperbesar (Mu = δs * Mux)…………….490
Tabel IV.180 Tinjauan α Dan β Pada Pembesian Kolom Pier………………...491
Tabel IV.181 Beban Ultimit Pada Pier Wall…………………………………..500
Tabel IV.182 Kontrol Efek P – Delta Untuk Kombinasi Beban Ultimit………501
Tabel IV.183 Momen Dan Gaya Geser Ultimit Pier Head…………………….507
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Jembatan Balok Biasa……………………………………………..8
Gambar II.2 Jembatan Gelagar Pelat Girder.......................................................9
Gambar II.3 Jembatan Balok Beton Monolit.......................................................9
Gambar II.4 Jembatan Komposit Baja-Beton....................................................10
Gambar II.5 Jembatan Gelagar Rangka Batang.................................................11
Gambar II.6 Jembatan Gantung.........................................................................12
Gambar II.7 Jembatan Prategang……………………………………………….12
Gambar II.8 (a) Pelat Lantai Kendaraan; (b) Posisi Pelat Lantai Kendaran……15
Gambar II.9 Diagram Tegangan Terjadi………………………………………..16
Gambar II.10 Ilustrasi Beban Truk……………………………………………..18
Gambar II.11 Diagram Tegangan Terjadi………………………………………19
Gambar II.12 Diagram Tegangan Terjadi………………………………………22
Gambar II.13 Diagram Tegangan………………………………………………29
Gambar II.14 Layout Tendon..............................................................................32
Gambar II.15 Tegangan Pada Serat Bawah Dan Serat atas................................32
Gambar II.16 Pemendekan Beton………………………………………………36
Gambar II.17 Balok Sederhana Dan Balok Kantilever......................................37
Gambar II.18 Split-Spoon Sampler SPT………………………………………..46
Gambar II.19 Diagram Skematis Jenis-Jenis Hammer…………………...........46
Gambar II.20 Tiang Ditinjau Dari Cara Mendukung Bebannya…….................51
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxvii
Gambar II.21 Tahanan Ujung Ultimit Pada Tanah Non-Kohesif………………53
Gambar II.22 Tahanan Selimut Ultimit Pada Tanah Non-Kohesif……………..53
Gambar II.23 Kelompok Tiang…………………………………………………57
Gambar II.24 Beban Sentris Dan Momen Kelompok Tiang…………………...57
Gambar II.25 Jarak Antar Tiang………………………………………………..59
Gambar IV.1 Potongan Melintang Jembatan…………………………………...69
Gambar IV.2 Dimensi Balok Prestress…………………………………………70
Gambar IV.3 Lebar Efektif Pelat Lantai………………………………………..73
Gambar IV.4 Section Properties Balok Prategang……………………………...75
Gambar IV.5 Perhitungan Section Properties (Balok + Plat)…………………..76
Gambar IV.6 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Sendiri PCI Girder…...82
Gambar IV.7 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Deck Slab…………….84
Gambar IV.8 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Difragma……………..86
Gambar IV.9 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Pelat Lantai…………..88
Gambar IV.10 Besar Momen Dan Lintang Akibat Beban Trotoar Dan Parapet.90
Gambar IV.11 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Aspal………………..92
Gambar IV.12 Besar Momen Dan Lintang Akibat Berat Air…………………..94
Gambar IV.13 Besar Momen Dan Lintang Akibat Beban Merata Lajur……….97
Gambar IV.14 Besar Momen Dan Lintang Akibat Beban Terpusat Lajur…….,98
Gambar IV.15 Diagram Gaya yang Bekerja Dari Rem………………………..100
Gambar IV.16 Denah Gaya Rem……………………………………………...101
Gambar IV.17 Denah Pembebanan Beban Angin……………………………..105
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxviii
Gambar IV.18 Pembagian Bidang Beban Temperatur………………………...108
Gambar IV.19 Selubung Tendon……………………………………………...123
Gambar IV.20 Posisi/ Denah Tendon Pada Tumpuan………………………...124
Gambar IV.21 Posisi/ Denah Tendon Pada Tengah Bentang…………………125
Gambar IV.22 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...127
Gambar IV.23 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...128
Gambar IV.24 Posisi Masing – Masing Kabel Tendon……………………….130
Gambar IV.25 Detail Angkur Hidup…………………………………………..131
Gambar IV.26 Detail Angkur Mati……………………………………………131
Gambar IV.27 Diagram Tegangan Saat Transfer……………………………...140
Gambar IV.28 Diagram Tegangan Setelah Kehilangan Tegangan……………142
Gambar IV.29 Diagram Tegangan Plat Dan Balok Menjadi Komposit………144
Gambar IV.30 Tegangan Akibat Berat Sendiri………………………………..146
Gambar IV.31 Tegangan Akibat Susut Beton…………………………………149
Gambar IV.32 Diagram Tegangan Akibat Rangkak Beton…………………...151
Gambar IV.33 Tegangan Akibat Prategang…………………………………...155
Gambar IV.34 Tegangan Akibat Beban Lajur………………………………...156
Gambar IV.35 Tegangan Akibat Beban Pejalan Kaki………………………...158
Gambar IV.36 Tegangan Akibat Gaya Rem…….…………………………….159
Gambar IV.37 Tegangan Akibat Beban Gempa………………………………162
Gambar IV.38 Tegangan Akibat Pengaruh Temperatur……………………....164
Gambar IV.39 Plat Angkur……………………………………………………178
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xxxix
Gambar IV.40 Sengkang Untuk Bursting Force………………………………178
Gambar IV.41 Jumlah Sengkang Yang Digunakan…………………………...181
Gambar IV.42 Tinjauan Terhadap Geser……………………………………...182
Gambar IV.43 Jarak Sengkang Yang Digunakan Tiap Segmen………………190
Gambar IV.44 Potongan Melintang PCI Girder Dengan Sengkang…………..190
Gambar IV.45 Penghubung Geser (Shear Connector)………………………...191
Gambar IV.46 Potongan Melintang Jembatan………………………………...211
Gambar IV.47 Dimensi Box Girder Prestress………………………………...214
Gambar IV.48 Section Properties Box Girder Prestress……………………...215
Gambar IV.49 Besar Momen Akibat Berat Sendiri Box Girder………………219
Gambar IV.50 Selubung Tendon……………………………………………...226
Gambar IV.51 Posisi/ Denah Tendon Pada Tumpuan………………………...227
Gambar IV.52 Posisi/ Denah Tendon pada Tengah Bentang…………………229
Gambar IV.53 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...231
Gambar IV.54 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...232
Gambar IV.55 Posisi Masing – Masing Kabel Tendon……………………….239
Gambar IV.56 Detail Angkur Hidup…………………………………………..240
Gambar IV.57 Detail Angkur Mati……………………………………………240
Gambar IV.58 Analisis Momen Akibat Berat Sendiri Box Girder Dengan
SAP2000………………………………………………………255
Gambar IV.59 Analisis Geser Akibat Berat Sendiri Box Girder Dengan
SAP2000………………………………………………………256
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xl
Gambar IV.60 Analisis Momen Akibat Berat Trotoar dan Parapet Dengan
SAP2000………………………………………………………257
Gambar IV.61 Analisis Geser Akibat Berat Trotoar dan Parapet Dengan
SAP2000………………………………………………………257
Gambar IV.62 Analisis Momen Akibat Berat Aspal Dengan SAP2000………258
Gambar IV.63 Analisis Geser Akibat Berat Aspal Dengan SAP2000………...259
Gambar IV.64 Analisis Momen Akibat Berat Genangan Air Dengan
SAP2000………………………………………………………260
Gambar IV.65 Analisis Geser Akibat Berat Genangan Air Dengan SAP2000..260
Gambar IV.66 Analisis Momen Akibat Beban Merata Dan Terpusat Lajur
Dengan SAP2000……………………………………………...262
Gambar IV.67 Analisis Geser Akibat Beban Merata Dan Terpusat Lajur
Dengan SAP2000……………………………………………...263
Gambar IV.68 Analisis Momen Akibat Beban Pejalan Kaki Dengan
SAP2000………………………………………………………264
Gambar IV.69 Analisis Geser Akibat Beban Pejalan Kaki Dengan
SAP2000………………………………………………………264
Gambar IV.70 Diagram Gaya yang Bekerja Dari Rem………………………..265
Gambar IV.71 Denah Gaya Rem……………………………………………...266
Gambar IV.72 Analisis Momen Akibat Beban Angin Struktur Dengan
SAP2000……………………………………………................270
Gambar IV.73 Analisis Geser Akibat Beban Angin Struktur Dengan
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xli
SAP2000………………………………………………………270
Gambar IV.74 Denah Pembebanan Beban Angin……………………………..271
Gambar IV.75 Analisis Momen Akibat Beban Angin Pada Kendaraan
Dengan SAP2000……………………………………………...271
Gambar IV.76 Analisis Geser Akibat Beban Angin Pada Kendaraan
Dengan SAP2000……………………………………………...272
Gambar IV.77 Analisis Momen Akibat Beban Gempa Dengan SAP2000……275
Gambar IV.78 Analisis Geser Akibat Beban Gempa Dengan SAP2000……...275
Gambar IV.79 Pembagian Bidang Beban Temperatur………………………...276
Gambar IV.80 Layout Trace Tendon Box Girder…………………………….288
Gambar IV.81 Selubung Tendon……………………………………………...295
Gambar IV.82 Posisi/ Denah Tendon Pada Tumpuan………………………...296
Gambar IV.83 Posisi/ Denah Tendon Pada 3/8 L Dari Ujung………………...297
Gambar IV.84 Posisi/ Denah Tendon Pada 3/4 L dari Ujung…………………298
Gambar IV.85 Posisi/ Denah Tendon Pada Tumpuan Tengah………………..301
Gambar IV.86 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...303
Gambar IV.87 Posisi Trace Tendon Box Girder Lapangan
(Statis Tak Tentu).......................................................................306
Gambar IV.88 Ilustrasi Parabola Tendon……………………………………...307
Gambar IV.89 Posisi Masing – Masing Kabel Tendon Utama………………..318
Gambar IV.90 Posisi Masing – Masing Kabel Tendon Momen Negatif……...321
Gambar IV.91 Detail Angkur Hidup…………………………………………..322
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xlii
Gambar IV.92 Detail Angkur Mati……………………………………………322
Gambar IV.93 Diagram Tegangan (Saat Transfer)……………………………341
Gambar IV.94 Diagram Setelah Loss of Prestress…………………………….343
Gambar IV.95 Diagram Tegangan Akibat Berat Sendiri……………………...345
Gambar IV.96 Diagram Tegangan Akibat Berat Sendiri (Momen Negatif)….345
Gambar IV.97 Diagram Tegangan Akibat Beban Mati Tambahan……………346
Gambar IV.98 Diagram Tegangan Akibat Beban Mati Tambahan
(Momen Negatif)………………………………………………347
Gambar IV.99 Diagram Tegangan Akibat Susut Beton……………………….349
Gambar IV.100 Diagram Tegangan Akibat Rangkak Beton………………….352
Gambar IV.101 Diagram Tegangan Akibat Prategang Pada Momen Positif….356
Gambar IV.102 Diagram Tegangan Akibat Prategang Pada Momen Negatif...357
Gambar IV.103 Diagram Tegangan Akibat Beban Lajur Pada Momen Positif.358
Gambar IV.104 Diagram Tegangan Akibat Beban Lajur Pada
Momen Negatif………………………………………………359
Gambar IV.105 Diagram Tegangan Akibat Beban Pejalan Kaki Pada
Momen Positif………………………………………………..360
Gambar IV.106 Diagram Tegangan Akibat Beban Pejalan Kaki Pada
Momen Negatif………………………………………………361
Gambar IV.107 Diagram Tegangan Akibat Gaya Rem Pada Momen Positif…362
Gambar IV.108 Diagram Tegangan Akibat Gaya Rem Pada Momen Negatif..363
Gambar IV.109 Diagram Tegangan Akibat Beban Angin Pada
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xliii
Momen Positif………………………………………………..364
Gambar IV.110 Diagram Tegangan Akibat Beban Angin Pada
Momen Negatif………………………………………………365
Gambar IV.111 Diagram Tegangan Akibat Beban Gempa Pada
Momen Positif……………………………………………….367
Gambar IV.112 Diagram Tegangan Akibat Beban Gempa Pada
Momen Negatif……………………………………………...368
Gambar IV.113 Pembagian Bidang Beban Temperatur……………………….369
Gambar IV.114 Momen Statis Box Girder Prestress…………………………383
Gambar IV.115 Plat Angkur…………………………………………………..385
Gambar IV.116 Sengkang Untuk Bursting Force……………………………..388
Gambar IV.117 Tinjauan Terhadap Geser…………………………………….389
Gambar IV.118 Tulangan Sengkang Yang Digunakan………………………..400
Gambar IV.119 Jarak Sengkang Yang Digunakan……………………………401
Gambar IV.120 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….402
Gambar IV.121 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..402
Gambar IV.122 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….403
Gambar IV.123 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..403
Gambar IV.124 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….403
Gambar IV.125 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..404
Gambar IV.126 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….405
Gambar IV.127 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..405
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xliv
Gambar IV.128 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….406
Gambar IV.129 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..407
Gambar IV.130 Analisis Lendutan Pada Span 2 dengan SAP 2000…………..407
Gambar IV.131 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..408
Gambar IV.132 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….408
Gambar IV.133 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..409
Gambar IV.134 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….409
Gambar IV.135 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..410
Gambar IV.136 Analisis Lendutan Pada Span 2 dengan SAP 2000…………..410
Gambar IV.137 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..411
Gambar IV.138 Analisis Lendutan Pada Span 2 dengan SAP 2000…………..411
Gambar IV.139 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..412
Gambar IV.140 Analisis Lendutan Pada Span 2 dengan SAP 2000…………..412
Gambar IV.141 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..413
Gambar IV.142 Analisis Lendutan Pada Span 2 Dengan SAP 2000………….413
Gambar IV.143 Analisis Lendutan Pada Span 1 Dan 3 Dengan SAP 2000…..414
Gambar IV.144 Potongan Melintang Jembatan……………………………….424
Gambar IV.145 Potongan Melintang Pier P4…………………………………425
Gambar IV.146 Potongan Memanjang Pier P4…………………………….…426
Gambar IV.147 Struktur Atas Jembatan PCI Girder………………………….427
Gambar IV.148 Pembagian Penampang Pier Head P4………………………..428
Gambar IV.149 Penampang Kolom Pier (Pier Wall) P5……………………...429
Faris Yasirahman Wibowo
Jurusan Teknik Sipil xlv
Gambar IV.150 Penampang Pilecap Pier P4………………………………….430
Gambar IV.151 Beban Berat Sendiri Pada Struktur Bawah…………………..431
Gambar IV.152 Beban Mati Tambahan……………………………………….432
Gambar IV.153 Diagram Gaya yang Bekerja dari Rem………………………436
Gambar IV.154 Denah Gaya Rem…………………………………………….436
Gambar IV.155 Beban Angin Arah Melintang………………………………..438
Gambar IV.156 Denah Pembebanan Beban Angin……………………………443
Gambar IV.157 Posisi Beban Angin Arah X (Memanjang)…………………..444
Gambar IV.158 Posisi Beban Gempa Arah Y (Memanjang)………………….446
Gambar IV.159 Posisi Beban Gempa Arah X (Melintang)……………………450
Gambar IV.160 Stabilitas Guling Arah Memanjang Jembatan………………..461
Gambar IV.161 Stabilitas Guling Arah Melintang Jembatan…………………462
Gambar IV.162 Stabilitas Geser Arah Memanjang Jembatan………………...464
Gambar IV.163 Stabilitas Geser Arah Melintang Jembatan…………………..465
Gambar IV.164 Tinjauan Pier Arah Memanjang Jembatan…………………...484
Gambar IV.165 Diagram Interaksi Untuk Menentukan Rasio Tulangan……...493
Gambar IV.166 Analisis Kekuatan Pier Arah Melintang Jembatan…………..499
Gambar IV.167 Tinjauan Pier Head…………………………………………..506