PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI...
-
Upload
truongmien -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI...
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI PADA SEBELAS LAUNDRY SLEMAN YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Hendra
10.12.5225
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM Y0GYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
DESIGN OF INFORMATION SYSTEM DATA MANAGEMENT TRANSACTION IN SEBELAS LAUNDRY SLEMAN YOGYAKARTA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TRANSAKSI PADA SEBELAS LAUNDRY SLEMAN YOGYAKARTA
Hendra
Anggit Dwi Hartanto Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABTRACT
Currently developments of technological increase especially in the field of
information systems. various of Administration data applications has been
developed according needs and uses. But sebelas laundry still use manual systems
and requires data of administration system.
So the old system should be developed to achieve the appropriate
information systems. Be designed a application of Information Systems to manage
data on sebelas laundry, so administration of the data can be easier, faster and
precise and dependable accuracy.
With this system is expected can help to run the sebelas laundry
management. Stored and management dates can be computerized. So it can be
more effective employee and owner performance.
Keywords: Technology, Information Systems, Computerized, Sebelas laundry.
1
1. Pendahuluan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semangkin pesat
sesuai kebutuhan seiring dengan perkembangan jaman yang lebih modern dan
perkembangan informasi yang sangat pesat. Pengunaan komputer sebagai alat bantu
penyelesaian perkerjaan di bidang teknologi sistem informasi kian marak dan
berkembang di segala bidang. Apalagi saat ini adanya sistem informasi database yang
dapat memberikan pelayanan yang sangat cepat bagi pengguna informasi, sistem
informasi basis data adalah salah satu akibat dari perkembangan teknologi dan
informasi. Pemanfaatan teknologi komputer dapat memberikan kemudahan dalam
pemrosesan data menjadi informasi dalam dunia usaha maupun dunia kerja. Tanpa
menggunakan komputer, suatu pelayanan yang dilakukan akan terasa banyak
membuang waktu dan tenaga. Selain itu komputer juga bisa menyimpan data dalam
jumlah yang besar dengan aman.
Kebanyakan jasa usaha laundry adalah usaha rumahan, sehingga
pengelolaannya dilakukan secara manual dan sederhana, yang artinya setiap ada
konsumen datang semua kejadian di catat pada nota. Proses Pengolahan Data
Transaksi pada laundry umumnya masih dilakukan secara manual. oleh karena itu
dengan bantuan mesin seperti komputer pekerjaan akan lebih mudah.
Sebelas laundry Merupakan sebuah jasa laundry di Sleman Yogyakarta yang
cukup ramai pelangganya yang mempunyai permasalahan yaitu pengolaan data dan
keuangan secara manual sehingga efisiensi dan keamanan data kurang terjamin, maka
dari pada itu diperlukan sebuah media penyimpanan dan pengolahan data dan
keuangan yang sewaktu-waktu bisa diakses kembali dengan cepat dan akurat.
Berdasarkan permasalah pada latar belakang di atas mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian pada Sebelas Laundry dengan judul “ Perancangan Sistem
Informasi Pada Sebelas Laundry Sleman Yogyakarta “.
2
2 Landasan Teori
2.1 Konsep dasar sistem
2.1.1 Pengertian sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian sistem itu di
gunakan.
Sistem adalah : adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi
serta hubungan antar obyek bisa di lihat sebagai satu kesatuan yang di rancang untuk
mencapai suatu tujuan1.
Para ahli pun mendifinisikan sistem dengan pandagan masing masing sistem menurut
Menurut Murdick dan Ross (1993) sistem adalah seperangkat elemen yang
mengabungkan satu dengan yang lain untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi
menurut Scott(1996) sistem terdiri dari unsur-unsur masukan( input) , pengelolahan
(processing) , serta keluaran (output)
Ciri-ciri pokok sistem itu menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi
dalam suatu lingkugan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubugan, dan
mempunyai suatu fungsi atau tujuan utama.
2.1.2 Karakteristik sistem
Untuk memahamin suatu atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistemyang lainya.
2.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk
menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (Abdul Kadir 2002) Sesuai dengan
tujuannya, sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang
membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Namun disadari
bahwa dengan berbagai peran yang dimiliki dalam aktivitas yang dilaksanakannya, setiap
orang berusaha untuk dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya dengan baik.
2.5 Teori Analisis
2.5.1 Analisis Kelemahan Sistem
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah terhadap system lama, apa saja
yang menjadi kendala sehingga memerlukan system yang baru untuk kelancaran aktifitas
yang ada. Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja,
3
informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal analisis
PIECES.
1. Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas yang dijalankan tidak mencapai sasaran.
Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah
jumlah pekerjaan dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalaha jumlah pekerjaan
yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah
keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan
kepada transaksi tersebut.
2. Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap
kemampuan system dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan
untuk menyingkapi peluang dan menangani maslah yang muncul. Informasi juga
dapat merupakan focus dari suatu batasan atau kebijakan. Analisis informasi
memeriksa output system, analisis data dan meneliti yang tersimpan dalam sebuah
system. Permasalahan yang di hadapi meliputi data yang berlebihan dan kekuatan
data.
3. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan penilaian system dalam pengurangan dan keuntungan
yang akan didapatkan dari system yang akan di buat. System ini akan memberikan
penghematan operasional dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
4. Analisis Keamanan
Kinerja dari system perlu dikontrol jika ditemukan kinerja yang dibawah standar.
Control dipasang untuk meningkatkan kinerja system, mencegah atau mendeteksi
kesalahan system, menjamin keamanan data dan mengamankan data dari
kerusakan.
5. Analisis Efisiensi
Analisis efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak,
didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.
6. Analisis Pelayanan
Perkembangan suatu perusahaan dipicu oleh peningkatan pelayanan yang lebih
baik. Peningkatan pelayanan terhadap system yang dibuat akan memberikan
akurasi dalam pengolahan data, kehandalan terhadap konsistensi pengolahan data
serta system yang mudah digunakan.
4
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase
awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa baik bagian-
bagian komponen tersebut berkerja dan berintergrasi untuk mencapai tujuan sistem.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analisis sistem yaitu sebagai berikut :
1. Identify yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand yaitu memehami kerja sistem yang ada
3. Analyze yaitu menganalisi sistem
4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis
3.2.1 Identifikasi Masalah
Tahap pertama adalah identifikasi masalah yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah sistem. Masalah yang didefinisikan dengan perntanyaan yang
diinginkan untuk di pecah oleh analisis. Oleh karena itu pada tahap analisis sistem
langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi
masalah-masalah yang terjadi. Tahapan yang harus dijalankan adalah :
1. Mengidentifikasi penyebab Masalah
Kerap kali yang terjadi dalam sebuah perusahaan adalah menyadari terjadinya
masalah saat perjalanan perusahaan organisasi mulai tidak benar. Suatu masalah
pasri ada penyebab yang mengakibatkan timbulnya masalah tersebut.
Pada Sebelas Laundry pencatatan tanda terima laundry, dan pencatatan laporan
transaksi masih dibuat secara manual yaitu mengunakan nota dan buku. Hal ini
cukup memakan waktu mengigat transaksi yang terjadi begitu banyak dalam sehari,
membuat perkerjaan karyawan lebih lambat. Disisi lain penumpukan buku laporan
dan nota akan membingungkan bagi pemilik laundry saat pengecekan laporan.
2. Mengidentifikasi titik keputusan
Setelah proses identifikasi selesai maka jelas disini masalah yang di alami oleh
Sebelas laundry adalah pada pemborosan biaya karena pencatatan nota, dan
pembuatan laporan yang memakan waktu.
3. Mengidentifikasi personil-personil kunci
Setelah titik penyebab masalah dapat diidentifikasi berserta letak terjadinya, maka
sselanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personel-personel kunci baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan masalah tersebut.
5
3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem
Kelemahan suatu system dapat ditentukan dengan melakukan analisis terhadap
system yang berjalan, untuk menganalisisnya mengunakan analisis PIECES yaitu
analisis kerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Econimy), keamanan
(Control), efisiensi (Efficiency), pelayanan (Service). Analisis tersebut dilakukan untuk
mengetahui masalah yang ada dan diharapkan dapat diberikan solusinya.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistemnya adalah :
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dari system yang di harapkan oleh Sebelas Laundry adalah
sebagai berikut :
a. Sistem harus dapat melakukan input data pelanggan
b. Sistem harus dapat mengolah data transaksi
c. Sistem harus bisa membuat laporan data transaksi
d. Sistem harus bisa membuat laporan data pelanggan
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsioanal menjelaskan kebutuhan yang di butuhkan system agar
dapat berjalan. Kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan perangkat keras,
perangkat lunak, dan kebutuhan pengguna.
a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kebutuhan Hardware
Procesor Intel core i3-370M
VGA nVIDIA GeForce 310M
Hard Disk 320 GB
DVD DVD multi
Keybord, mouse, LCD Standar
b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak adalah suatu sistem atau program yang di gunakan untuk
mengendalikan kekuatan dari sistem kompuer. System yang mengendalikan
komputer atau sering disebut sistem operasi, merupakan program utama dari
sistem pengendali komputer. Untuk sistem operasi ini mengunakan windows 7,
6
sedangkan untuk perangkat lunak yang di gunakan untuk membangun aplikasi
ini adalah Ms Visual Basic 6.0 Ms SQL Server 2000.
c. Kebutuhan Sumberdaya Manusia (Brainware)
Brainware adalah pengguna komputer dalam hal ini penguna sistem. Saat ini
pengunaan komputer tidak sesulit dulu, cukup dengan pelatihan khusus yang di
berikan maka komputer bisa di gunakan. Maka sumber daya Manusia disini
berfungsi sebagai teknisi dari aplikasi yang akan diterapkan.
3.2.4 Analisis Biaya dan manfaat
Analisis biaya dan manfaat sebuah cara analisis ekonomi yang bertujuan untuk
meberikan gambaran kepada penguna apakah manfaat yang di peroleh dari sistem yang
baru lebih besar di bandingkan dengan biaya yang di keluarkan. Pada analisis biaya dan
manfaat ada beberapa metode kuantitatif yang akan di gunakan untuk menentukan
standar kelayakan proyek yaitu:
1. Analisis payback
2. Analisis net present value (NPV)
3. Return on investment (ROI)
Berikut ini adalah rincian biaya:
1. Perangkat Keras
Tabel 3.2 Harga Perangkat Keras
Perangkat Keras Komputer Jumlah Harga
Processor Intel Pentium Dual Core E5800
3.2 GHz
1 6 20.000
Motherboard Intel LGA VARRO G41V-R3
intel Socket LGA
1 340.000
Apecer 2Gb PC 10600 / 1333 Golden
Heatsink DDR3
1 130.000
Harddisk Internal WDC IDE 160Gb 8Mb
3.5Inch Int 3,5 Inch
1 360.000
LCD Monitor AOC 15.6 Inch E1621SWB
LED Size 15 inch
1 610.000
Power PS/2 Keyboard + CBM 553 Mouse 1 70.000
Canon IP 2770 Ink Jet 1 440.000
TOTAL 2.570.000
Sumber : http//www.hargakomputer.net/
7
2. Perangkat Lunak (Software)
Tabel 3.3 Harga Perangkat Lunak
Pelangkat Lunak Harga
Microsoft Windows 7 Home Premium 64-bit 914.000
Ms. SQL Server 2000 550.000
Ms Visual Basic 6.0 739.000
Total 2.203.000
Sumber : http://www.blanjamudah.com
Berikut ini adalah rincian biaya dan manfaat sistem
Table 3.4 Table biaya dan manfaat
Keterangan Tahun Ke-0 Tahun Ke-1 Tahun Ke-2
II. Biaya Pengadaan
1. Biaya Pengadaan perangkat
Lunak
2.203.000
- Biaya Pengadaan Perangkat
keras
2.570.000
Total Biaya Pengadaan 4.773.000
2. Biaya Pengembangan Sistem
a. Biaya Pembuatan
1.000.000
Jumlah Biaya Pengembangan
Sistem
1.000.000
3. Biaya Perawatan SIstem
a. Biaya Perawatan Perangkat
Keras
- 750.000 820.000
b. Biaya Perawatan Perangkat
Lunak
- 500.000 550.000
8
Total Biaya-Biaya 5.773.000 1.250.000 1.370.000
II. Manfaat-Manfaat
1. Keuntugan Berwujud
- Pengurangan Biaya Operasi 1.083.800 1.256.500
- Pengurangan Biaya Proses 800.000 1.000.500
Total keuntungan Berwujud 1.883.800 2.257.000
2. Keuntugan tak berwujud
- Peningkatan pelayanan konsumen 3.500.000 4.018.000
Total keuntugan Tak berwujud 3.500.000 4.018.000
Total Manfaat-Manfaat (TM) 5.383.800 6.275.000
Proceed (Selisih TM dengan TB) (5.773.000) 4.133.800 4.905.000
1. Metode Analisis Payback (PP)
Payback period adalah uji kuantitatif yang di gunakan untuk menghitung jangka
waktu yng diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah
dikeluarkan.
Perhitungan Analisis Payback period adalah sebagai berikut:
Nilai investasi =Rp 5.773.000
Proceed Tahun 1 =Rp 4.133.800 (-)
Rp 1.639.200
Procced Tahun 2 =Rp 4.905.000
PP = 1.639.200
X 12 Bulan
4.905.000
PP = 4.01 bulan
= 4 bulan (0,52 X 30)
= 4 bulan 3 hari
9
Dari hasil perhitungan periode pengembalian investasi tersebut dapat di capai
setelah 1 tahun 4 bulan 3 hari. Dengan demikian untuk waktu berikut perusahaan
akan memperoleh keuntungan dari pengunaan sistem tersebut.
2. Metode Pengembalian investasi (Return Of Investment)
Return on investment (ROI) adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh
(dalam satuan %) selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan
proyek.
Adapun perhitungan (ROI) sistem ini adalah :
Biaya pengadaan sistem tahun 0 = Rp 5.773.000
Biaya pengadaan sistem tahun 1 = Rp 1.250.000
Biaya pengadaan sistem tahun 2 = Rp 1.370.000
Total Biaya = Rp 8.393.000
Sedangkan total keuntungan yang didapat adalah
Total manfaat tahun 1 = Rp 5.383.800
Total manfaat tahun 2 = Rp 6.275.000 (+)
Total Manfaat = Rp 11.658.800
Rumusan ROI adalah :
ROI = Total Biaya – Total Biaya
X 100%
Total Biaya
ROI = 11.658.800 – 8.393.000
X 100%
8.393.000
= 38,91%
ROI > 0 artinya, sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-1
Sebesar 38,91 % dari pengadaan sehingga sistem ini layak digunakan bagi sebelas
laundry.
3. Meode Nilai sekarang Bersih (net present Value)
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode
ini mengunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proses atau arus
dari uang.
Pada penerapan sistem baru ini, perhitungan nilai berdasarkan tingkat suku bunga
diskonto Bank indonesia pada saat itu (5,75%)
10
Proceed - 1 Proceed - 2 Proceed - n
NPV = Nilai Proyek + + +.. ..+
(1+i)1
(1+i)2
(1+i)n
Keterangan :
NPV = net present value
i = Tingkat suka Bank Indonesia
n = Umur Proyek investasi
perhitungan analisis NPV sebagai berikut :
NPV = - 5.773.000+ 4.133.800 + 4.905.000
(1+5,75%)1 (1+5,75%)
2
NPV = - 5.773.000 + 4.133.800 + 4.905.000
1,0575 1,1183
NPV = -5.773.000 + (3909030 + 4386121)
= - 5.773.000 + 8.295.151
= Rp 2.522.151
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntugan yang
diterima sekarang Sebelas Laundry pada tahun ke-1 adalah : Rp 2.811.583 atau
NPV lebih besar dari 0
Table 3.5 Hasil Analisis Kelayakan
No Metode Biaya dan
Manfaat
Nilai Syarat Keputusan
1 Payback period 1 thn 4 bln 3 hr Mak 2 th Layak
2 Return Of Investment 38,91% Lebih besar
dari 0
Layak
3 Net Present Value 2.522.151 Lebih besar
dari 0
Layak
3.3 Pengembangan Sistem
3.3.1 Flowchart dari system yang diusulkan
Flowchart system merupakan diagram alir yang mengambarkan suatu system
peralatan computer yang di gunakan dalam proses pengelolahan data serta hubungan
antar peralatan tersebut. Pada aplikasi system informasi manajemen dapat di gambarkan
flowchart system sebagai berikut:
11
Tabel 3.6 Flowchart
Simbol DFD Keterangan
Menunjukan tentang penyimpanan data/input data
Proses data yaitu menunjukan proses dari operasi
program komputer
Simbol Arus aliran data
Dokumen input/output keybord yaitu untuk menunjukan
proses manual.
Input Manual Mengunakan keyboard
Flowchart system yang diusulkan
User
Input data
User
Data User
User
Pelanggan
Input data
Pelanggan
Pencatatan
Data
Pelanggan
Pelanggan
Pembuatan
lap
dt Pelanggan
Laporan
Pelanggan
Barang
Input data
Barang
Pencatatan
Data Barang
Barang
Pembuatan
lap
dt Barang
Laporan
Barang
Detail_Trans
aksi
Input data
Detail_Trans
aksi
Pencatatan dt
Detail_Trans
aksi
Detail_Tra
nsaksi
Pembuatan
lap dt
Detail_Trans
aksi
Laporan
Detail
Transaksi
Transaksi
Input data
Transaksi
Pencatatan
Data
Transaksi
Transaksi
Pembuatan
lap dt
Transaksi
Laporan
Transaksi
Keranjang
Input data
Keranjang
Pencatatan
Data
keranjang
Gambar 3.1 Flowchart
12
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram adalah suatu model untuk menggambarkan dari mana asal
data akan disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antar
data tersimpan dan proses.
1. Diagram konteks
Karyawan
Sistem Informasi
pengolahan data
Sebelas Laundry
Admin
Laporan Transaksi
Laporan Pelanggan
Laporan Detail Transaksi
Laporan Barang
data keranjang
data transaksi
data pelanggan
data Detail_Transaksi
Lap Nota
dt Keranjang
dt Karyawan
dt Detail_Transaksi
dt Transaksi
dt pelanggan
dt Barang
Gambar 3.2 Diagram Konteks
2. DFD
Admin
3
Transaksi
4
Pelanggan
5
Barang
6
Detail_Tra
nsaksi
Data
Transaksi
Data
PelangganData
Barang
7
Pembuatan
lap Transaksi
10
Pembuatan
lap
Detail_Trans
aksi
9
Pembuatan
lap Barang
8
Pembuatan
lap
Pelanggan
Data Transaksi Data PelangganData Barang
Data Detail
Transaksi
dt Transaksi dt Pelanggan dt Barang dt Detail Transaksi
2
Keranjang
Data
Keranjang
dt Keranjang
1
User
Data User
Karyawan
Admin
Dt User
Data
Detail_transaksi
Gambar 3.3 DFD
13
4.1 Implementasi
4.1.1 Uji Coba Sistem dan Program
Setelah pembuatan sistem informasi pengolahan data Laundry selesai dibuat,
maka perlu dilakukan uji sistem dan uji program. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi
kesalahan yang terjadi pada sistem yang telah dibuat.
4.1.1.1 Uji Coba Sistem
1. Uji White Box
Uji coba white box mengunakan struktur control rancangan untuk memperoleh tase
case. Didasarkan pada pengamatan yang teliti tahap detail prosedur dan jalur logika
yang melewati perangkat lunak diuji dengan memberikan tase case yang menguji
serangkaian kondisi atau loop tertentu
Uji white box dilakukan pada sistem login pada saat menginputkan username dan
password. Apabila user salah mengimputkan username dan password, maka akan
muncul pesan error seperti berikut :
Gambar 4.1 Uji White Box
2. Uji Black Box
Uji coba black box yaitu pengujian spesifikasi suatu fungsi atau modul apakah
sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini dilakukan
pada seluruh modul yang ada.
Tabel 4.1 Uji Black Box
No. Uji Coba Proses yang terjadi Hasil
1 Menu Login Menampilkan Menu login untuk User Sukses
2 Menu Utama Menampilkan menu utama apabila
user berhasil login
Sukses
3 Pelanggan Menampilkan data pelanggan yang
ada dalam database
Sukses
4 Penyerahan Cucian Menampilkan data penyerahan
cucian dari pelanggan
Sukses
5 Ganti Password Menampilkan daftar username dan Sukses
14
password karyawan yang terdaftar
6 Laporan Menampilkan laporan Transaksi,
Harga, Pelanggan, Laundry
Sukses
7 Ubah Data Harga Menampilkan Harga dan jenis
layanan yang ditawarkan
sukses
4.1.1.2 Pengujian Program
Sebelum sistem program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Kesalahan-kesalahan program tersebut yaitu :
1. Syntax Error (Kesalahan Penulisan)
Kesalahan bahasa, yang disebut juga dengan kesalahan penulisan (sintax error).
Yaitu kesalahan didalam penulisan source code program yang tidak sesuai dengan
yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relative mudah di temukan dan diperbaiki,
karena compile akan memberitahukan letak dan sebab kesalahan sewaktu program
dijalankan. Berikut adalah contoh tampilan pada kesalahan bahasa.
Gambar 4.2 Kesalahan bahasa
2. Run Time Error (Kesalahan Waktu Proses)
Kesalahan yang terjadi sewaktu program dijalankan. Kesalahan ini akan
menyebabkan program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena compiler
menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa dijalankan.
Program ini telah terbebas dari kesalahan sewaktu proses (Run Time Error).
Gambar 4.3 Kesalahan Sewaktu Proses
15
3. Logical Error (Kesalahan Logika)
Kesalahan dari logika program yang dibuat. Kesalahan ini seperti sulit ditemukan,
karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahan dan tetap akan didapatkan
hasil dari proses program, tetapi hasil yang di dapatkanya masih salah.
Gambar 4.4 Kesalahan Logika
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada sebelas Laundry, pembuatan program dengan
mengunakan Visual Basic 6 dan SQL Server 2000, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan :
1. Sistem Informasi pengolahan data laundry dapat menjadi solusi yang dapat
digunakan untuk mempermudah pihak laundry dalam :
a. Pengelolaan data transaksi
b. Pengelolaan data pelanggan
c. Pengelolaan data barang
serta dapat menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan.
a. Lapoan data transaksi
b. Laporan data pelanggan
c. Laporan data detail transaksi
d. Laporan data barang
2. Hubungan Visual Basic 6.0 sebagai pembuat interface dan SQL Server 2000
sebagai basisdata dapat menghasilkan program aplikasi yang menarik dan dinamis.
Selain memiliki kelebihan, tak dapat dipungkiri pula bahwa sistem baru itu sendiri juga
mempunyai kelemahan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. Rudyanto 2006. Pemrograman Basis Data mengunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Al Bahra, B. Ladjamudin 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Kusrini 2006. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Sunyoto, Andi 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL. Yogyakarta: Penerbit ANDI