PERANCANGAN FILM “SAVE THE EARTH” BERBASIS...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of PERANCANGAN FILM “SAVE THE EARTH” BERBASIS...
PERANCANGAN FILM “SAVE THE EARTH” BERBASIS ANIMASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN AUTODESK 3DS MAX 2011
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Mustafid Arofata 08.11.2547
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYKARTA
2012
ii
THE DESIGN OF “SAVE THE EARTH” FILM BASED 3D ANIMATION USING AUTODESK 3D STUDIO MAX 2011
PERANCANGAN FILM “SAVE THE EARTH” BERBASIS ANIMASI 3D DENGAN
MENGGUNAKAN AUTODESK 3DS MAX 2011
Mustafid Arofata Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
With the rapid progress in many areas of information technology in today's era also had an impact and positive influence on the development of the film and animation industry. It is now being seen the rise of the concept of 3D animation characterized by emerging film-based 3D animation. The function and purpose of the 3D animation concept itself is not only a means of entertainment, but also can be used as a means of education and learning effective.
The authors raised the title "Save the Earth", based on the issues raised at this
time when rapid information technology, namely global warming. Global warming due to increased concentrations of greenhouse gases resulting from human activity through the greenhouse effect. As living beings and their activities on earth would be much better we realize that the earth must be preserved.
Through this 3D animation film, the author tries to convey a message to an entire
generation that is very important to preserve the earth's environment in order to remain in good health at the time we bequeath to future generations.
Keywords: Animation Industry, Global Warming, 3D Animation
1
1. Pendahuluan Seiring kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang teknologi
informasi pada era saat ini juga membawa dampak dan pengaruh positif terhadap
perkembangan pada industri film dan animasi. Saat ini mulai terlihat bangkitnya
konsep animasi 3D yang ditandai dengan bermunculan film-film berbasis animasi
3D. Fungsi dan tujuan dari konsep animasi 3D itu sendiri tidak hanya sebagai
sarana hiburan, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan dan
pembelajaran yang efektif.
Penulis mengangkat judul “Save the Earth” berdasar pada isu yang sedang
berkembang pada saat ini ketika pesatnya teknologi informasi, yaitu pemanasan
global. Pemanasan global yang terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Sebagai makhluk yang
tinggal dan beraktifitas di bumi ini alangkah lebih baiknya kita sadar bahwa bumi
harus dijaga kelestariannya.
Melalui film animasi 3D ini, penulis mencoba menyampaikan pesan kepada
seluruh generasi bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan agar
bumi tetap dalam keadaan sehat pada saat kita wariskan kepada generasi setelah
kita.
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Multimedia 2.1.1. Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia.
Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya
seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem Multimedia dimulai pada
akhir 1980-an dengan diperkenal¬kannya Hypercard oleh Apple pada tahun
1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak
Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2. Sejak
permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak
melompat ke multimedia. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan
sistem multimedia di pasaran.1
1 M Suyanto, 2005, Multimedia Alat untuk Menigkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Offset, hal 19
2
2.1.2. Definisi Multimedia Multimedia memiliki berbagai pengertian. Dean (1996) menyatakan
bahwa istilah multimedia berasala dari teater, yaitu pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium dipanggung yang mencakup monitor
video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai dari bagian dari
pertunjukan. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band
dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Namun, berbeda dari
pengertian multimedia sebelumnya (multi-media), istilah multimedia dalam hal ini
berarti suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan alat-
alat lain seperti televisi, monitor video dan sistem piringan optic atau sistem
stereo yang di-maksudkan untuk menghasilkan sajian audio visual penuh
(McLeid, 1996). Pengertian kedua mensyaratkan adanya sinkronasi berbagai
media tadi dengan bantuan computer, membedakannya dengan pengertian
multimedia yang memanfaatkan berbagai media yang terpisah dan berdiri
sendiri.2
2.1.3. Fungsi Multimedia Multimedia itu penting karena salah satunya dipakai sebagai alat untuk
bersaing perusahaan. Disamping itu pada abad 21 ini multimedia segera menjadi
ketrampilan dasar yang sama pentingnya dengan ketrampilan membaca.
Sesungguhnya multimedia mengubah hakikat membaca itu sendiri. Multimedia
menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberi dimensi baru pada
kata-kata. Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata dlam aplikasi
multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas cakupan
teks untuk memeriksa suatu topik tertentu secara lebih luas. Multimedia
melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks
melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik,
animasi dan video.3
2.2. Pengertian Animasi 2.2.1. Sejarah Animasi Kata “animasi” itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata
“animation”(dalam bahasa inggris), berasal dari kata dasar “to animate”, dalam
kamus umum Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan” (Wojowasito 1997).
2 Amir Fatah.Sofyan, Agus Purwanto, 2008, Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video Editing, Yogyakarta: Andi Offset, hal 1-2 3 Amir Fatah.Sofyan, Agus Purwanto, Op.cit., hal 21-22
3
Secara umum animasi merupakan kegiatan menghidupkan, menggerakkan
benda mati; suatu benda mati yang diberikan dorongan kekuatan, semangat dan
emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya terkesan hidup.
Sebenarnya sejak zaman dulu, manusia telah mencoba meng-‘animasi’ gerak
gambar binatang mereka, seperti yang oleh para ahli purbakala di Gua Lascaux
Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; Mereka mencoba
untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison, atau kuda
digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan
bertumpuk. (Hallas and Manvell 1973 : 23).4
2.2.2. Teknik Film Animasi Berdasarkan materi atau bahan dasar objek animasi yang dipakai,
secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar, film
animasi dwi-marta (flat animation) dan film animasi tri-marta (object animation).5
Film animasi dwi-matra (flat animation) adalah jenis film animasi yang
seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat digambar diatas
permukaannya. Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah:
1. Film Animasi Sel (Cel Technique)
2. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
3. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)
4. Film Animasi Kolase (Collage Animation)
5. Pengganmbaran Langsung pada Film
Film animasi Tri-matra (Object Animation) secara keseluruhan
menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-
marta, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam film animasi tri-matra. Dengan
memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, watktu,
cahaya dan ruang. Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, ternasuk
dalam jenis film animasi ini adalah:
1. Film Animasi Boneka
2. Film Animasi Model
3. Pixilasi (Pixilation)
4 G. Djalle Zaharuddin, 2007, The Making of 3D Animation Movie using 3DStudio Max, Bandung: Informatika, hal 5 5 Ibid. 9
4
2.2.3. Prinsip-prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan aturan dasar yang memungkinkan
karakter yan diciptakan dapat bergerak dan hidup wajar, dalam arti dapat terima
oleh akal manusia, meskipun karakter tokoh ciptaan merupakan hasil imajinasi
yang tak mungkin dapat diterima secara rasio. Dalam buku “Art of Animation”,
Disney mengeluarkan 12 prinsip animasi yaitu:
1. Pose to Pose
2. Timing
3. Stretch & Squash
4. Anticipation
5. Secondary Action
6. Follow Trough & Over Laping Action
7. Easy in & Easy Out
8. Arch
9. Exaggeration
10. Staging
11. Appeal
12. Personality
2.3. Proses Pembuatan Animasi 3D 2.3.1. Praproduksi
Dalam pembuatan aminasi 3 dimensi proses pra-produksi merupakan
tahapan awal. Karena pada tahapan ini terdapat perancangan dari sebuah ide
atau jalan cerita yang akan dijadikan animasi 3 dimensi dan tahapan ini belum
mencapai proses teknis pemodelan 3 dimensi serta penganimasiannya di
komputer. Proses perancangan dibuat agar alur cerita lebih terstruktur dan
tentunya agar mempermudah dalam pengerjaan modeling dan
penganimasiannya.
2.3.2. Produksi Proses praproduksi adalah tahapan berdasarkan pembuatan praproduksi
dimana didalamnya terdapat proses modeling 3d, pemberian tekstur karakrer,
pemberian warna, serta rendering.
2.3.3. Pascaproduksi Proses akhir pembuatan film animasi 3d yang berisi pemberian suara,
penggabungan scene, editing video sehingga menjadi satu kesatuan film utuh.
5
2.3.4. Perangkat Lunak yang Digunakan
1. Autodesk 3DS Max 2011
2. Adobe Premiere Pro CS3
3. Perancangan
3.1. Pra-produksi 3.1.1. Menentukan Ide Cerita
Ide cerita merupakan tahapan awal dalam pembuatan sebuah animasi.
Ide cerita dapat juga disebut sebuah konsep cerita dari film yang akan dibuat. Ide
cari film animasi ini adalah tentang seorang anak muda yang bernama Vids yang
tersadar akan pentingnya menjaga kelestarian bumi dari bahaya pemanasan
global.
3.1.2. Menentukan Tema Cerita Tema dari sebuah cerita biasa mengerucut pada satu kata. Tema cerita
dalam pembuatan film animasi “Save the Earth” adalah tentang kesadaran.
3.1.3. Menentukan Logline Penulisan logline seperti yang adalah dengan menggunakan kata
“Bagaimana jika?” dan untuk membangun cerita bias ditambahkan satu kata lagi
“Dan kemudian”. Logline dari animasi ini adalah “Bagaimana jika Vids melihat
perbedaan antara suasana pedesaan tempat tinggal neneknya dan suasana kota
dan kemudian tersadar untuk mencegah dampak dari pemanasan global”.
3.1.4. Menentukan Sinopsis Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.
Untuk mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab,
yaitu:
1. Siapakah tokoh utama dalam film tersebut?
Jawab: Vids
2. Apa yang ingin dilakukan oleh tokoh utama?
Jawab: Vids ingin menjadi pemuda yang ikut menjaga kelestarian
lingkungan guna mencepgah dampak dari pemanasan global.
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan
keinginannya?
6
Jawab: Keyakinan diri Vids sendiri dalam mengambil tindakan
pencegahan adalah menjadi suatu hal yang menjadi penghalang dalam
mencegah pemanasan global.
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang
dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, unik?
Jawab: Vids berhasil menunjukkan pada dirinya sendiri bahwa dia dapat
menjadi seseorang yang sadar akan bahaya dari dampak pemanasan
global dengan cara mengambil keputusan berupa salah satu tindakan
nyata dalam mencegah pemanasan global.
5. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti itu?
Jawab: Satu tindakan nyata dalam mencegah pemanasan global sangat
berharga bagi kesehatan bumi.
6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda?
Jawab: Dengan menggunakan sudut pandang ketiga, menggunakan
flashback, tanpa narasi, dialog tokoh. Menggunakan music yang
digunakan untuk menekankan tema dan adegan.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami
perubahan dalam cerita tersebut?
Jawab: Vids yang dulu seorang anak muda yang tidak memperhatikan
lingkungan akhirnya tersadar pentingnya mencegah dampak pemanasan
global.
3.1.5. Diagram Scene Agar cerita yang telah disusun sesuai dengan scenario yang telah dibuat
maka hal yang dilakukan adalah membuat diagram scene. Diagram scene
adalah grfik dan informasi terstruktur mengenai tema cerita, latar belakang,
pembagian babak, titik balik dalam cerita animasi. Menurut Suyanto dan Aryanto
(2006, h. 25) Standar film Hollywood, sebuah cerita didasarkan pasda diagram
scene secara umum terdiri dari 3 (tiga) babak, yaitu awal (25%), tengah (50%),
dan akhir cerita (25%). Berikut ini adalah diagram scene dari film “Save the
Earth”.
DIAGRAM SCENE “Save the Earth”
Oleh: Mustafid Arofata
7
Gambar 3.1 Diagram Scene “Save the Earth”
3.1.6. Perancangan Karakter Proses perancangan karakter adalah proses pembuatan karakter dalam
bentuk sketsa sehingga memudahkan dalam pembuatan karakter dalam bentuk
3 dimensi. Pada film save the earth karakter bernama Vids berumur 20 tahun.
Gambar 3.2 Desain Karakter Vids
8
3.1.7. Naskah Proses pembuatan naskah atau alur cerita adalah penuangan ide-ide
yang dimiliki dalam sebuah cerita. Bahan dasar dari pembuatan naskah adalah
dari sinopsis dan pembuatan karakter. Naskah dibuat oleh penulis cerita secara
terperinci agar mudah divisualisasikan dalam bentuk gambar yang nantinya akan
dibuat dalam storyboard.
3.1.8. Storyboard Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tujuan
penggambaran storyboard yakni, sebagai visualisasi jalannya alur dan skenario
dalam sebuah cerita. Yang terpenting dalam pembuatan storyboard adalah
menterjemahkan script menjadi wujud visual. Storyboard biasanya berisi visual
dari cerita, sound, cara pengambilan gambar, waktu.
3.2. Analisis Kebutuhan Analisis dalam pembuatan film animasi “Save the Earth” ini dilakukan
untuk mempermudah dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara
lengkap. Analisis yang digunakan dalam animasi ini hanya dibatasi pada
kebutuhan perangkat yang digunakan yaitu perangkat keras dan perangkat
lunak.
3.2.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan adalah spesifikasi komputer maupun
perangkat keras pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk membuat animasi 3
dimensi hingga implementasi film yang telah dibuat agar film yang telah dibuat
sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah penjelasan perangkat keras
(hardware) yang digunakan:
Processor : Intel(R) Core2 Duo CPU T6600 @ 2.20GHz
Memory 2048MB RAM
Hard Disk Drive 500GB
VGA NVIDIA GeForce G210M 1266MB
Speakers (High Definition Audio Device)
3.2.2. Perangkat Lunak (Software) Dalam pembuatan film animasi 3 dimensi ini perangkat lunak yang
digunakan meliputi:
9
1. Autodesk 3D Studio Max 2011
Perangkat lunak Autodesk 3D Studio Max adalah software
pemodelan 3D dan animasi. Perangkat lunak ini dipilih karena dapat
menghasilkan karakter realistis dan efek CG yang rapi.
2. Adobe Premiere Pro CS3
Perangkat lunak ini dipilih karena memiliki kemampuan dalam
pengolahan video dan pemberian efek tambahan pada animasi yang
dibuat. Berikut ini adalah peran dari software ini:
a. Mengatur resolusi akhir dari video
b. Pemberian efek transisi
c. Pemberian audio
d. Penyuntingan video
e. Penggabungan dari beberapa scene yang telah dibuat
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Produksi 4.1.1. Modeling
Sebelum melakukan animasi, terlebih dahulu harus dilakukan
modeling. Modeling adalah proses pembentukan model sketsa dalam bentuk
3D dengan software yang telah ditentukan, baik itu modeling karakter
maupun pendukung lain yang diperlukan dalam pembuatan film 3D.
Gambar 4.1. Karakter Vids dalam bentuk 3D
4.1.2. Texturing Texturing adalah proses pemberian warna dan tekstur pada model
yang berupa karakter maupun model pendukung lain yang dibutuhkan pada
10
pembuata film ini. Proses pemberian tekstur pada film ini dengan
menggunakan material editor, uvw unwrap maupun uv map yang tersedia
pada fasilitas texturing di auto desk 3ds max 2011.
Gambar 4.2. Karakter Vids setelah pewarnaan
4.1.3. Animating Proses penganimasian dari objek karakter 3D Vids dengan
menggunakan CAT. Yaitu salah satu fasilitas penganimasian objek yang
tersedia di Autodesk 3ds max 2011. Sistematika pengenimasian karakter
adalah dimulai dari rigging kemudian skinning dan animating. Berikut penulis
akan menjelaskan tentang penganimasian karakter Vids dengan
menggunakan CAT.
Pada command panel buka feature CAT. Create > helpers >
standart > cat object
CAT objects. CATParent > none > kemudian create dibawah
karakter, atau dapat juga l angsung memilih base human untuk karakter
manusia.
Membuat panggul sebagai dasar utama membangun CAT pada
suatu object yang ingin dianimasikan. Object > modify > none > create pelvis
kemudian buat diarea panggul.
Menyelesaikan CAT object untuk semua bagian tubuh seperti tulang
belakang, kaki, tangan dll. Caranya adalah dengan klik objek/pelvis > add
spine/add bone dll. Sehingga terbentuk susunan tubuh yang ingin
11
dianimasikan. Urutan pembuatan CAT pada karakter Vids adalah add pelvis,
add leg, add spine, add arm.
Setelah selesai maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini
Gambar 4.3. Character Rigging
Proses selanjutnya adalah proses skinning. Yaitu proses
penggabungan antara CAT dengan objek yang ingin dianimasikan agar
menyatu dan dapat digerakkan sesuai dengan adegan yang akan dibuat.
Modifier list > Skin.
Gambar 4.4. Skinning karakter Vids
12
Untuk dapat mengedit envelopes yaitu dengan klik model > modify >
skin > envelopes.
Setelah proses skinning apada semua bagian model dan tulang
menyatu maka proses selanjutnya adalah membuat CAT motion. Pada
parameter CAT , CAT motion merupakan proses pengaminasian dari
model yang telah dibuat salah satu proses tersebuat adalah pembuatan
walk cycle yaitu gaya gerak berjalan dari model tersebut.
CAT rig parameter > motion > layer manager > aktifkan CAT motion
layer dan klik play setup/animation mode toggle untuk uji coba pergerakan
dari walk cycle dengan cara geser time slider ke frame yang lain. Namun
dalam penagimasian karakter Vids ini tidak menggunakan path line
sebagai dasar jalannya karakter. Langkah pertama adalah mengaktifkan
Rig karakter kemudian aktifkan autokey time slider lalu geser karakter ke
posisi yang diinginkan.
4.1.4. Lighting dan Rendering Pemberian lighting (pencahayaan) diperlukan agar scene dari
animasi 3d tersebut agar lebih bercahaya dan seperti mendekati nyata.
Sedangkan proses rendering adalah proses akhir dari pembuatan film 3d
sehingga dapat ditentukan output dari ekstensi film yang telah dibuat.
4.2. Pascaproduksi Proses pasca produksi adalah tahapan terakhir dalam pembuatan film.
Pada sub-bab ini akan dijelaskan pengisian audio, serta penggabungan dari
beberapa video film 3d yang ada dengan mengggunakan Adobe Premiere Pro
CS3 agar menjadi satu kesatuan film dengan alur cerita yang utuh sperti yang
telah dirancang dalam storyboard.
4.2.1. Pengisian Audio Proses pengisian suara pada film animasi ini menggunakan Adobe
Premiere Pro CS3. Proses pemberian audio sebagai pendukung visual
animasi.
4.2.2. Penggabungan Video Proses ini adalah proses penggabungan video yang telah diberi
audio sehingga menjadi output satu kesatuan film yang utuh.
13
4.2.3. Rendering Setelah semua proses penggabungan audio dan video selasai
dilakukan maka langkah selanjutnya adalah proses rendering. Proses
rendering dilakukan agar gabungan audio dan video menjadi satu kesatuan
output yang diinginkan.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab
pertama pada pembuatan film animasi “SAVE THE EARTH” berbasis 3D dengan
menggunakan Autodesk 3D Studio Max 2011 penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Proses modeling karakter dan model pendukung lainnya menggunakan
metode low poly modeling. Sebelum proses pemodelan yang dilakukan pada
software autodesk 3ds max 2011 maka diperlukan setting blueprints yang
berupa sketsa karakter.
2. Proses texturing menggunakan compact material editor, uv map, uvw
unwrap. Pada proses texturing dengan compact material editor penulis
memilih untuk menggunakan multi-sub object maka dari itu diperlukan set id
untuk pengelompokan texturing polygon.
3. Proses animating, software Autodesk 3ds max 2011 memiliki fitur terbaru
jika dibandingkan dengan versi sebelumnya terletak pada fasilitas rigging
dan penganimasian karakter yaitu CAT. Pada walk cycle karakter film ini
mengandalkan library yang tersedia pada cat motion autodesk 3ds max
2011.
5.2. Saran Setelah melalui proses yang cukup panjang dalam pemnbuatan film
animasi 3D “Save the Earth” mulai dari proses pra produksi, produksi, hingga
pasca produksi maka dari pengalaman itulah penulis memberikan saran
sehingga dapat dipertimbangkan. Antara lain:
14
1. Sebaiknya dalam proses pemodelan pada software autodesk 3d max 2011
dilakukan dengan metode high poly modeling agar dihasilkan model 3d
dengan kualitas yang baik dan terlihat lebih realistis. Namun juga harus
disertai spesifikasi hardware yang mendukung.
2. Untuk hasil texturing akan lebih baik jika menggunakan slate material editor
jika dibandingkan dengan compact material editor karena pilihan textur yang
lebih komplek dan mendetail. Compact material editor dapat juga disebut
juga classic mode mini material editor.
3. Penganimasian walk cycle karakter dapat juga didapat dengan mengimport
file motion capture clip ke library autodesk 3ds max untuk mendapatkan lebih
banyak variasi gerakan jalan karakter.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aditya. 2009. Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Andal. Yogyakarta: Andi
Suyanto M. 2005. Multimedia Alat untuk Menigkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Andi Offset
Fatah Amir, Purwanto Agus. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video
Editing. Yogyakarta: Andi Offset
G. Djalle Zaharuddin. 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3DStudio Max.
Bandung: Informatika,
Suyanto, Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Penerbit Andi
Sugianto Mikael. 2007. 36 jam Belajar Komputer 3D Studio Max 9. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo