Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu...
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
238 -
download
3
Transcript of Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu...
Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas
Untuk Anak Usia 5-7 Tahun.
Elianda Mardi L3404100122
•
Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia, 5% faktor kendaraan, 3% faktor jalan, dan 1% faktor lingkungan
•
2006
14322007
1225
2008
12502009
1358
•
Pihak kepolisian mempunyai program yang biasa disebut Dikmas Lantas (pendidikan masyarakat dalam berlalu lintas)
•
kegiatan anak sepulang dari sekolah adalah 70% anak memilih menonton TV, 20% anak memilih bermain game (playstation, komputer, dll), dan 12% anak memilih bermain di luar rumah.
•
Angka kecelakaan lalu lintas yang semakin naik tiap tahunnya, meskipun pihak kepolisian telah melakukan sosialisasi langsung terhadap pengguna jalan raya.
•
Program dikmas lantas (untuk anak usia sekolah) yang dibuat oleh pihak kepolisian masih belum mampu menjangkau target secara keseluruhan/luas.
•
Dari pihak sekolah, hanya sedikit sekolah yang memasukkan pendidikan lalu lintas ke dalam program pembelajaran mereka.
•
Tayangan film animasi anak lebih banyak berisikan hal yang bersifat negatif. Berdasarkan laporan dari KIDIA (Kritis Media untuk Anak) hanya 37% film animasi anak yang layak dikonsumsi oleh anak-anak
•
Merancang film animasi pembelajaran tertib lalu lintas (rambu-rambu lalu lintas) dengan menggunakan media televisi yang dapat menjangkau target audience secara luas.
•
Media pembelajaran
tersebut
mengajarkan
kepada
anak arti
dan
kegunaan
rambu
lalu
lintas.
•
“bagaimana merancang film animasi edukasi anak, sebagai media pembelajaran tata tertib (rambu-rambu) lalu lintas yang baik? “
•
Subjek perancangan ini adalah tentang pengajaran rambu-rambu lalu lintas.
•
Target audience adalah
anak
usia
5-7 tahun.
•
Perancangan
yang dimaksud
berupa
media film animasi edukasi, sebagai
sarana
pembelajaran
rambu-rambu
lalu
lintas.
•
Dikmas Lantas mempunyai arti segala kegiatan yang meliputi segala usaha untuk menumbuhkan pengertian, dukungan, dan pengikutsertaan masyarakat aktif dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas.
•
Kegiatan dari Dikmas Lantas ini antara lain :-
Pameran lalu lintas
-
Mengadakan perlombaan sayembara-
Taman lalu lintas
-
Kunjungan ke sekolah-sekolah
•
Terdapat 2 faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya karakter anak-anak, yaitu faktor keturunan dan lingkungan.
•
Dalam teori piaget tentang perkembangan anak dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :- Sensormotor ( 0-2 tahun)- Preoperational Period ( 2-7 tahun)- Concrete Operational Period (7-11 tahun)- Formal operational period (11-15 tahun)
•
Perkembangan moral anak
Awal masa anak-anak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut dengan ”
moralitas melalui paksaan”
•
Komunikasi terhadap anak-anak
Anak-anak cenderung lebih senang dengan sesuatu yang bersifat fullcolor dan ceria, biasanya didapat dari buku-buku bergambar yang penuh warna, film kartun, serta lagu-lagu yang bernuansa senang dan penuh tawa.
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan agar suatu produk / jasa dapat sukses membidik pasar anak adalah sebagai berikut :- Attention- Seberapa jauh suatu konsep dapat dengan mudah
dimengerti oleh anak-anak.- Involvment
•
Disiplin pada anak-anak
Dalam pemikiran anak-anak kata disiplin dapat diartikan sebagai hukuman.
Unsur-unsur disiplin antara lain
:- Peraturan-
Hukuman
-
Penghargaan-
Konsistensi
•
Kata animasi diambil dari kata animation yang berasal dari kata dasar “to animate” yang dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan”
•
Jenis-jenis
animasi-
Animasi gambar diam (stop motion animation)
-
Animasi tradisional-
Animasi komputer
•
Tehnik film animasi
Film animasi
dwi-matra
(Flat animation/2D), Film animasi sel, Penggambaran
langsung
pada
film
Film animasi
tri-matra
(Object Animation), Film animasi boneka, Film animasi
model, Film animasi
potongan, Film animasi
bayangan, Film animasi kolase
•
Prinsip
dasar
film animasi
-
Pengaturan
waktu
(Timing)- Gerakan pelengkap (Secondary action)-
Gerakan
melambat
( slow in and slow out )
-
Antisipasi
(Anticipation)-
Gerakan
penutup
sebelum
diam
(Follow through
and overlapping action)-
Gerak
berkelanjutan
(Straight ahead action and
pose to-pose)-
Gerakan
melengkung
(Arcs)
-
Melebih-lebihkan
(Exaggeration)-
Mengkerut
dan
merenggang
(Squash and stretch)
-
Penempatan di bidang gambar (Staging)-
Daya
tarik
karakter
(Appeal)
- Gambar sempurna (Solid drawing)
•
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan sebuah karakter dalam film animasi, yaitu :-
Visualisasi karakter
-
Bahasa tubuh- Mimik
•
Geografis : SurabayaSejauh ini kampanye tertib lalu lintas yang dilakukan polda jatim khususnya di kota surabaya banyak menjadi contoh bagi daerah lain yang mempunyai permasalahan yang sama tentang ketertiban lalu lintas.
•
Usia : 5-7 tahunPada tahap ini anak sudah mulai percaya pada sesuatu dengan melihat dan mengerti apa alasannya.
•
Strata sosial : seluruh strata sosial
Pendidikan seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat dengan strata sosial menengah ke bawah.
•
Pendidikan orang tua : minimal SMUOrang tua yang mempunyai pendidikan cukup tinggi cenderung akan memikirkan yang terbaik untuk anaknya.
•
Karakteristik audience
karakteristik yang terdapat dalam tahap praoperasional menurut Papalia dkk adalah meliputi fungsi simbiolik, yaitu sebagai berikut :-
Fungsi simbiolik
-
Pemahaman terhadap identitas -
Pemahaman terhadap sebab dan akibat
-
Kemampuan untuk membuat klasifikasi -
Pemahaman terhadap angka
- Empati-
Teori akal
•
Aktifitas
Menurut Johnson dan Roopnarine. Pada dasarnya aktivitas anak usia 5-7 tahun, baik laki-laki atau perempuan, adalah :-
Aktivitas anak usia 5-6 tahun adalah bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.
-
Bermain adalah aktifitas selain sekolah.-
Rekreasi bersama keluarga diwaktu libur.
-
Senang memiliki teman bermain.-
Senang bermain dengan benda-benda sekitar.
•
Interest
Interest sebagaimana sesuai dengan teori Steinberg (1995), Hughes (1995), dan Piaget (1966) adalah : - Selalu ingin tahu- Mainan- Permainan- Berkhayal-
Warna-warna cerah
•Fenomena :
Angka kecelakaan lalu lintas yang bertambah naik tiap tahunnya,
meskipun telah dilakukan sosialisasi tentang tertib lalu lintas.
Masalah :
Sisi kepolisian :
Perilaku orang dewasa yang sulit untuk berubah menjadi tertib berlalu
lintas meskipun pihak kepolisian telah melakukan sosialisasi
Program polisi kunjungan ke sekolah belum mampu menjangkau ke
banyak sekolah, sehingga materi pendidikan berlalu lintas tidak secara
rutin diberikan.
Sisi sekolah :
Tidak diberikannya pelajaran berlalu lintas di sekolah
Untuk mendapatkan pendidikan berlalu lintas langsung dari pihak
kepolisian membutuhkan biaya yang besar
Sisi media :
Media belajar lalu lintas (taman lalu lintas) tidak dapat menjangkau
target audience secara luas.
•Dibutuhkan
Media yang dapat menjangkau ke banyak target audience
Tanpa biaya yang mahal
Fokus terhadap materi pendidikan berlalu lintas yang baik
•Karakteristik target segmen
(tahap praoperational)
Anak mampu untuk menggunakan simbol‐simbol atau hal‐hal
yang mewakili aktivitas mental. Dengan memiliki simbol dari
benda‐benda, akan membantu anak mengingat dan berpikir
tentang benda‐benda tersebut tanpa harus ada kehadiran
benda‐benda tersebut secara nyata.
Anak mengerti bahwa setiap kejadian memiliki penyebab (sebab
akibat)
Mulai tumbuh kembang kesadaran tentang baik‐buruk‐jahat
Cenderung lepas kontrol bercerita yang mengkhayal.
Menarik perhatian teman dengan tingkahnya yang lucu.
J.A.Comenius (1592‐1671) mengatakan bahwa anak‐anak tidak
boleh dianggap sebagai orang dewasa yang bertubuh kecil.
Dalam bukunya, didactica magna, ia menganjurkan agar
pengajaran dapat menarik perhatian anak. Anak‐anak harus
dapat mengamati, menyelidiki, dan mengalaminya sendiri.
Dari hasil poling yang dilakukan oleh 100 anak sekolah dasar kelas 1
tentang kegiatan mereka sehari‐hari di rumah, 70 anak lebih banyak
menonton TV dari pada kegiatan yang lain.
Dari 70 anak tersebut 67 anak memilih film kartun sebagai tontonannya.
Dari hasil poling yang berbeda, yang dilakukan oleh 50 anak sekolah
dasar kelas 1 didapatkan 35 anak memilih film bergaya animasi 2D, dan
32 anak memilih cerita dengan seri petualangan.
Petualangan Teka‐Teki Lalu Lintas
Bermain sambil belajar
Animasi petualangan
Televisi pendidikan lalu lintas
•
PetualanganSelain tema cerita yang paling banyak dipilih target audience. Unsur pendidikan lalu lintas yang terkandung dalam film tersebut bukan semata-mata gambaran imajinasi anak, tetapi hal yang bersifat nyata yang dialami atau akan dialami oleh target audience.
•
Teka-tekiSecara visual rambu-rambu lalu lintas terlihat seperti suatu tanda teka-teki. Untuk dapat aman dalam perjalanan seseorang harus mengerti tanda (teka-teki) lalu lintas.
•
Lalu lintasArea cerita berhubungan dengan lalu lintas yang masih terdapat rambu-rambu, dan masih dalam kondisi nyata yang dialami atau akan dialami target audience.
•
Sasaran ceritaBerusaha memasukkan hal yang bersifat positif ke dalam pemikiran anak, yang juga bertujuan untuk membentuk karakter positif anak saat mereka tumbuh dewasa.
•
Jenis ceritaBerdasarkan poling terhadap target audience, mereka lebih banyak memilih jenis cerita yang diangkat dalam bentuk petualangan sambil belajar.
•
Penerapan ilmu lalu lintas ke dalam ceritaJenis rambu-rambu lalu lintas ada 2 macam, antara lain rambu yang terpasang di badan jalan yaitu rambu-rambu yang pada umumnya terpasang pada tiang dan peletakkannya terdapat di pinggir jalan atau trotoar
dan rambu yang
terdapat pada marka jalan yaitu rambu yang peletakkannya terdapat di atas dan biasanya digambar di atas jalan raya
•
Konsep warnaAnak usia 5-7 tahun lebih menyukai warna yang cerah, pada usia tersebut anak sudah mampu mengelompokkan benda sesuai dengan warna, dan mampu untuk menyerasikan warna-
warna yang ada.
•
Konsep humorLelucon yang diaplikasikan pada film ini melibatkan kesalahan gerak, perilaku para tokoh, dan efek suara.
•
Tehnik dan style visualDari hasil acuan film animasi favorit audience maka didapatkan tema cerita yang sederhana tetapi disajikan dari sudut pandang anak kecil seperti film upin dan ipin, tampilan visual environment yang variatif dan ceria seperti dalam film spongebob squarpants. Sedangkan acuan untuk film doraemon, terdapat bermacam-macam alat yang berbeda tiap episode, yang membuat film tersebut mempunyai jalan cerita tersendiri tiap episodenya.
•
Waktu penayangan
Apabila melihat dari tabel jadwal acara 4 stasiun TV favorit anak di atas. Pada umumnya program tayangan anak diletakkan pada pagi hari dan sore hari.
hasil kuisioner jam menonton TV anak-anak antara pukul 13.00 –
16.00 setelah pulang sekolah.
program tayangan anak pada masing-masing televisi untuk sesi ke-2 dimulai pukul 15.00.
untuk waktu penayangan film edukasi rambu-rambu lalu lintas ini akan ditayangkan pada pukul 14.30.
•
Materi bentuk rambu-rambu lalu lintas dalam perancangan film ini mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 17 tahun 1991.
•
beberapa rambu-rambu yang dipakai oleh pihak kepolisian untuk diajarkan ke anak-anak usia antara 5-7 tahun, antara lain :
Petualangan
teka‐teki lalu
lintas
Petualangan teka‐teki lalu lintas
Perjalanan
|
1 orang atau lebih
Membutuhkan pemikiran
|
Otak yang pintar
|
(brain)
Aturan
|
Perlu dipatuhi
|
untuk keselamatan
Brian slametJalan
bersama
•
Jalan bersamaPemakaian kata jalan bersama menggantikan kata petualangan.
•
BrianKata brian dipakai sebagai nama salah satu tokoh karakter film ini. Brian merupakan tokoh karakter yang cerdas, dan selalu dapat memecahkan masalah.
•
SlametNama slamet berasal dari bahasa jawa yang berarti selamat. Nama tersebut dipakai oleh salah satu tokoh dalam film animasi ini, yang mempunyai karakter pemberani tetapi tidak pernah berfikir dalam melakukan tindakan.
•
Slamettermasuk anak yang pemberani dan tidak mudah menyerah, tetapi dia juga anak yang ceroboh, anak yang suka menolong dan setia kawan, dia juga selalu beruntung apabila terkena musibah.