PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP...

117
PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient) ILHAM ALKAF PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436H

Transcript of PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP...

Page 1: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN

KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013

(Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)

ILHAM ALKAF

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1436H

Page 2: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN

KABUPATEN CILACAP PERIODE 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)

ILHAM ALKAF

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1436H

Page 3: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten
Page 4: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, April 2015

Ilham Alkaf

Page 5: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Ilham Alkaf

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 28 Mei 1991

Alamat : Jl. Ir. H Juanda Sandratek No. 106 RT 003 RW 01

Kel. Rempoa Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten

No Telephone : 085693450039

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1998-2004 SD N 02 Bumireja

2004-2007 SMP N 1 Kedungreja

2007-2010 SMA N 1 Kedungreja

Page 6: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

RINGKASAN

ILHAM ALKAF, Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten

Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share, dan

Loqation Quetient). Di bawah bimbingan Siti Rochaeni dan Achmad Tjachja

Nugraha.

Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten penyumbang pembentuk PDRB

Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Sektor pertanian sebagai penyumbang

terbesar pertama dalam pembentuk PDRB Kabupaten Cilacap tanpa migas. Pada

tahun 2012 enampuluh persen dan limapuluh tujuh persen pada tahun 2013 penduduk

angkatan kerja di Kabupaten Cilacap bekerja di sektor pertanian. Pertumbuhan sektor

pertanian dari tahun 2002-2013 selalu mengalami peningkatan. Menjadikan sektor

pertanian sebagai sektor penting dalam perekonomian Kabupaten Cilacap. Sehingga

penting untuk mengetahui peran sub sektor dalam sektor pertanian terhadap

perekonomian Kabupaten Cilacap

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis posisi tiap sub sektor pertanian

dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. 2) Menganalisis

pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun

2002-2013. 3) Menganalisis sub sektor apakah yang menjadi sub sektor pertanian

basis dan non basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap tahun 2002-

2013.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap adalah

salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian dipilih secara

sengaja dengan pertimbangan sebuah ketimpangan yang terjadi di Kabupaten

Cilacap, yaitu menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah selama tahun

2011-2013 Kabupaten Cilacap menjadi penyumbang kedua terbesar setelah

Kabupaten Semarang dalam penyumbang pembentuk perekonomian Provinsi Jawa

Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap juga menjadi Kabupaten

Ketiga termiskin di Provinsi Jawa Tengah

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa PDRB

Kabupaten Cilacap periode 2002-2013 dan PDRB Provinsi Jawa Tengah periode

2002-2013. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi tiap sub sektor

dalam sektor pertanian dala perekonomian Kabupaten Cilacap adalah analisis

Tipologi Klassen. Alat analisis untuk mengetahui pertumbuhan tiap sub sektor dalam

sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap adalah analisis Shift

Share. Untuk mengetahui sub sektor basis di Kabupatn Cilacap digunakan alata

analisis Loqation Quetient.

Posisi sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun

2002-2013 adalah: 1) Sub sektor tanaman bahan makanan berada di posisi sub sektor

tertinggal. 2) Sub sektor tanaman perkebunan berada di posisi sub sektor potensional

atau masih dapat dikembangkan. 3) Sub sektor peternakan berada di posisi sub sektor

Page 7: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

ii

tertinggal 4) Sub sektor kehutanan berada di posisi sub sektor tertinggal. 5) Sub

sektor perikanan berada di posisi sub sektor tertinggal

Pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten

Cilacap yaitu: 1) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan yang cepat atau yang

mendapat nilai positif berdasar komponen pertumbuhan proporsional (Pp) yaitu sub

sektor tanaman perkebunan dan sub sektor peternakan. Dan sub sektor yang

mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ditingkat Provinsi

Jawa Tengah yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor kehutanan, dan

sub sektor perikanan. 2) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan wilayah (Pw)

dengan daya saing yang baik atau kompetitif dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi

Jawa Tengah ada dua sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan dan sub sektor

kehutanan. Sedangkan ketiga sub sektor lainnya, yaitu sub sektor tanaman bahan

makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan tidak memiliki daya saing

yang baik atau tidak kompetitif jika dibanding dengan wilayah-wilayah lain di

Provinsi Jawa Tengah.

Sub sektor yang menjadi sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten

Cilacap, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor kehutanan.

Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor

perikanan adalah sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap.

Page 8: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Sektor Pertanian Terhadap

Perekonomian Kabupaten Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi

Klassen, Shift Share, dan Loqation Quetient)” Shalawat beriring salam selalu

tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

menyampaikan ajaran islam sebagai penyejuk hati dan penyelamat umat manusia dari

belenggu kebodohan.

Penulis banyak mendapatkan bantuan, baik berupa materil dan moral yang

sangat berarti dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu dan Ayah, kedua orang tua saya tercinta yang selama ini tidak pernah

berhenti memberikan kasih sayang, do’a, semangat, motivasi serta segala upaya

dalam memberikan dukungan kepada penulis

2. Kedua Kakak Penulis yang selalu memberikan dukungan, do’a, semangat, dan

motivasi.

3. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

iv

4. Ibu Dr. Ir. Elpawati, MP, selaku ketua program studi Sosial Ekonomi

Pertanian/Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Akhmad Mahbubi, SP, MM, selaku sekretaris prodi Sosial Ekonomi

Pertanian/Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Ir. Siti Rochaeni, M. Si dan Bapak Achmad Tjachja Nugraha, SP, MP selaku

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

masukan, solusi dan dukungan kepada penulis selama proses pelaksanaan

penelitian dan penulisan skripsi.

7. Bapak Dr. Ujang Maman, M.Si dan Ibu Rahmi Purnomowati, SP, M.Si selaku

dosen penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran yang bermanfaat

demi kesempurnan penulisan skripsi.

8. Seluruh dosen Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat

disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat atas ilmu dan pelajaran

dalam perkuliahan atau di luar perkuliahan.

9. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dan Badan Pusat Statistik (BPS)

Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan dalam penyediaan data

dan informasi yang berguna dalam penulisan skripsi ini.

10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Cilacap yang

telah memberikan bantuan dalam penyediaan data dan informasi yang berguna

dalam penulisan skripsi ini.

11. Sahabat perjuangan, Adrian, Fahmi, Hendrik, Isan, Ricky Ade, Alam, Sofyanto,

Tirto, Andika, Adit, Riki Purbaya, Reza, atas semangat dan informasi selama

penelitian hingga penulisan skripsi serta sebagai teman diskusi.

Page 10: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

v

12. Teman-teman Agribisnis angkatan 2010 yang telah banyak membantu saya

melewati masa-masa perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini mungkin masih banyak

kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata, penulis

mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memenuhi apa yang

diharapkan oleh semua pihak.

Jakarta, April 2015

Penulis

Page 11: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

DAFTAR ISI

RINGKASAN ...................................................................................................... i

KATA PENGANTARAN ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

1.5. Ruang Lingkup ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Otonomi Daerah ............................................................................... 7

2.2 Perencanaan Pembangunan ............................................................. 9

2.2.1. Pembangunan Ekonomi ....................................................... 11

2.2.2. Pembangunan Pertanian ....................................................... 11

2.2.3. Sektor Unggulan .................................................................. 12

2.3 Definisi Sektor dan Sub Sektor Pertanian ....................................... 12

2.4 Hubungan Antara Pertanian dan Perekonomian ............................. 14

2.5 Teori Ekonomi Basis ...................................................................... 17

2.6 Pendapatan Regional ....................................................................... 18

2.7 Pertumbuhan Ekonomian Regional ................................................ 19

2.8 Pembangunan Daerah ..................................................................... 21

Page 12: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

vii

2.9 PDRB .............................................................................................. 23

2.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24

2.11 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27

BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 29

3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 29

3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 29

3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 30

3.4 Metode Analisis .............................................................................. 31

3.1.1 .. Analisis Tipologi Klassen .................................................... 31

3.1.2 .. Analisis S-S (Shift-Share) .................................................... 33

3.1.3 .. Analisis LQ (Loqation Quetient) ......................................... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP ............................ 40

4.1. Letak Geografis ................................................................................. 40

4.2. Topografi ........................................................................................... 40

4.3. Demografi.......................................................................................... 42

4.4. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha Dari

Mata Pencarian Utama ...................................................................... 43

4.5. Pemanfaatan Lahan ........................................................................... 45

4.6. Keadaan Ekonomi ............................................................................. 47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 49

5.1. Hasil Penelitian ................................................................................. 49

5.1.1 Klarifikasi Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian

Kabupaten Cilacap ................................................................. 52

5.1.2 Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap ........ 55

5.1.2.1 Perubahan Indikator Kegiatan Ekonomi ..................... 55

Page 13: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

viii

5.1.2.2 Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi ............................ 56

5.1.2.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

Kabupaten Cilacap ...................................................... 58

5.1.3 Sub Sektor Basis Kabupaten Cilacap ..................................... 61

5.2. Pembahasan Per Sub Sektor Pertanian

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ............................................... 64

5.2.1. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 66

5.2.2. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 68

5.2.3. Analisis Sub Sektor Perkebunan

Kabupaten Cilacap Tahunan 2002-2013 ................................ 70

5.2.4. Analisis Sub Sektor Kehutanan

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ................................... 72

5.2.5. Analisis Sub Sektor Perikanan

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................... 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 74

6.1. Kesimpulan ................................................................................... 76

6.2. Saran .............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80

LAMPIRAN ......................................................................................................... 82

Page 14: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian Tempat ............... 41

Tabel 2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........... 42

Tabel 3. Matapencaharian Penduduk Kabupaten Cilacap Menurut Lapangan

Usaha .................................................................................................... 43

Tabel 4. Rumah Tangga Usaha Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun 2003

dan 2013 ............................................................................................... 45

Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ..... 46

Tabel 6. PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cilacap Tahun

2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ........................................ 48

Tabel 7. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten

Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ................ 46

Tabel 8. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Provinsi

Jawa Tengah Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ....... 46

Tabel 9. Rata-rata Laju Pertumbuhan dan Rata-rata Kontribusi Sub Sektor

Pertanian Dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten

Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ............... 48

Tabel 10. Perubahan Pendapatan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 56

Tabel 11. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 57

Tabel 12. Pertumbuhan Regional Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 59

Tabel 13. Pertumbuhan Proporsional Sub Sektor Pertanian

Kabupaten CilacapTahun 2002-2013 ................................................... 60

Tabel 14. Pertumbuhan Pangsa Wilayah Sub Sektor Pertanian

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 .................................................. 61

Tabel 15. Nilai LQ Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kabupaten Cilacap Dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2013 ..... 63

Page 15: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

x

Tabel 16. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten

Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 ................ 64

Tabel 17. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten

Cilacap Tahun 2002-2013 .................................................................... 67

Tabel 18. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 70

Tabel 19. Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 72

Tabel 20. Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 74

Tabel 21. Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 .................................................................................. 75

Page 16: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tingkat Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2002-2013 .............. 6

Gambar 2. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 28

Gambar 3. Matriks Tipologi Klassen ................................................................. 33

Gambar 4. Penduduk Menurut Lapangan Usaha ............................................... 44

Gambar 5. Matriks Tipologi Klassen Klasifikasi Sub Sektor dalam Sektor Pertanian

Dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga

Konstan 2000 .................................................................................. 54

Gambar 6. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 66

Gambar 7. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan

Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 69

Gambar 8. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Peternakan

Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 71

Gambar 9. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Kehutanan

Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 73

Gambar 10. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Perikanan

Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013 ........................................ 75

Page 17: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Kabupaten Cilacap Skala 1:100.000 ..................................... 82

Lampiran 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Tahun 2001-2005 ................................................... 83

Lampiran 3. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Tahun 2005-2009 ................................................... 84

Lampiran 4. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013 .................... 85

Lampiran 5. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2001-2005 ......... 86

Lampiran 6. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009 ......... 87

Lampiran 7. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013 ......... 88

Lampiran 8. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001-2005 .... 89

Lampiran 9. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008 .... 91

Lampiran 10. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012 .... 93

Lampiran 11. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013 .... 95

Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2001-2005......... 96

Lampiran 13. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009......... 97

Page 18: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

xiii

Lampiran 14. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-2013......... 98

Lampiran 15. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2013 .... 99

Lampiran 16. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah ..................................100

Page 19: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal dengan kekayaan hayatinya yang melimpah, hal ini pun

memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk memperoleh pendapatan dari

pemanfaatan kekayaan hayati tersebut. Akan tetapi kekayaan hayati yang dimiliki

Indonesia dalam hal ini keadaan geografis justru cenderung menyulitkan pemerataan

pembangunan perekonomian daerah di Indonesia. Dengan dikeluarkannya UU RI No.

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU RI No. 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah member keleluasaan bagi

pemerintah daerah untuk mengelola perekonomiannya secara penuh. Otonomi daerah

ini memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk mengatur dan

melaksanakan program-program pembangunan daerahnya, akan tetapi juga

mengharuskan kesiapan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan segala kebijakan

yang kini sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sendiri.

Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Indonesia memiliki 29 Kabupaten dan

6 kota yang juga telah menjadi daerah otonom, dengan beragamnya keadaan geografis

di Provinsi Jawa Tengah, otonomi daerah akan memberi keuntungan bagi daerah-

daerah di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2011-2013 ada tiga daerah yang menjadi

penyumbang terbesar pembentuk PDRB Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang,

Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kudus.

Page 20: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

2

Kabupaten Cilacap menjadi daerah otonom pada tahun 1999, Otonomi terhitung

aktif pada tanggal 1 Januari tahun 2001. Menurut data BPS Provinsi Jawa Tengah,

Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten kedua penyumbang terbesar pembentuk PDRB

Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap juga

menempati posisi ketiga sebagai Kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Tengah.

Menurut data BPS Kabupaten Cilacap jumlah pekerja di Kabupaten Cilacap pada

tahun 2013 sebanyak 955.310 orang. Limapuluh tujuh persen jumlah pekerja yang ada

di Kabupaten Cilacap bekerja disektor pertanian dengan jumlah 546.888 jiwa, diikuti

sektor jasa, sektor perdagangan, lainnya, sektor industri, sektor angkutan dan

komunikasi. Dengan demikian sektor pertanian masih menjadi sektor utama sebagai

sektor yang banyak menyerap tenaga kerja penduduk Kabupaten Cilacap.(data

terlampir)

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cilacap dari tahun

2002-2013 selalu mengalami peningkatan, dan sektor pertanian berada di peringkat

ketiga sebagai sektor terbesar penyumpang perekonomian Kabupaten Cilacap dibawah

sektor industri pengolahan, sektor perdagangan hotel dan restoran, jika dihitung

dengan migas. Dan akan menjadi sektor penyumbang pertama dalam perekonomian

Kabupaten Cilacap jika dihitung tanpa migas (data terlampir). Kondisi ini

mengidentifikasikan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang berpotensi besar

dalam menyumbang PDRB dan sangat berpotensi untuk pengembangan Wilayah dan

pengembangan ekonomi daerah Kabupaten Cilacap.

Page 21: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

3

Pembangunan sektor pertanian menjadi hal yang terpenting dalam pembangunan

perekonomian Kabupaten Cilacap. Ada beberapa hal yang membuat pembangunan

sektor pertanian menjadi penting di Kabupaten Cilacap, diantaranya potensi

sumberdaya alam yang besar dan beragam Kabupaten Cilacap terdiri dari 24

Kecamatan dengan karakteristik dan kondisi geografis yang berbeda, sehingga

memungkinkan keberagaman komoditas yang dihasilkan. Selain itu Sektor pertanian

selalu mengalami peningkatan dari tahun 2002-2013.

Data-data diatas dapat menunjukan bahwa sektor pertanian adalah sektor penting

dalam perekonomian dan dalam usaha pengembangan wilayah Kabupaten Cilacap.

Akan tetapi, potensi sektor pertanian belum dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Dengan kondisi-kondisi tersebut diatas maka perlu diadakan penelitian agar dapat

diketahui bagaimana peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten

Cilacap. Data-data tersebut diatas menjadi dasar penulis untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten

Cilacap Periode 2002-2013 (Dengan Pendekatan Tipologi Klassen, Shift Share,

dan Loqation Quetient)”.

Page 22: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

4

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana posisi setiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten

Cilacap tahun 2002-2013 ?

2. Bagaimana pertumbuhan setiap sub sektor pertanian terhadap PDRB di daerah

Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 ?

3. Sub sektor pertanian apa yang menjadi sub sektor basis dan non basis di

Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 ?

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis posisi tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten

Cilacap tahun 2002-2013.

2. Menganalisis pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian

Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013.

3. Menganalisis sub sektor apakah yang menjadi sub sektor pertanian basis dan non

basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013.

Page 23: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

5

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat baagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Cilacap, diharapkan hasil

penelitian dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk perencanaan

pembangunan daerah.

2. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan suatu proses pembelajaran dalam

penerapan antara teori dan praktik yang dituangkan dalam suatu karya ilmiah.

3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta

menjadi referensi penelitian berikutnya dengan topik yang serupa.

Page 24: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

6

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cilacap yang merupakan salah satu

Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Objek penelitian adalah semua sub sektor

pertanian yang terdiri dari tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan,

peternakan, kehutanan, dan perikanan yang diamati selama dua belas tahun, yaitu

dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2013. Kurun waktu selama dua belas tahun

ini dilandasi oleh tahun awal setelah penetapan otonomi daerah yang dialami

oleh wilayah kota administratif Cilacap menjadi bagian Kabupaten Cilacap pada

tahun 2001 dan peningkatan yang dialami oleh sektor pertanian dalam PDRB

Kabupaten Cilacap selama kurun waktu tahun 2002-2013 seperti terlihat pada

Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Tingkat Pertumbuhan Sektor Pertanian Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian dalam PDRB atas dasar harga konstan

2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Page 25: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Otonomi Daerah

Menurut Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan

daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas

wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ditetapkannya otonomi daerah berarti telah memindahkan sebagian besar

kewenangan yang tadinya berada di pemerintah pusat diserahkan kepada daerah

otonom, sehingga pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon

tuntutan masyarakat daerah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Karena

kewenangan membuat kebijakan (Perda) sepenuhnya menjadi wewenang daerah

otonom, maka dengan otonomi daerah pelaksanaan tugas umum pemerintah dan

pembangunan akan dapat berjalan lebih cepat dan lebih berkualitas. Keberhasilan

pelaksanaan otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan keuangan

daerah, sumber daya manusia yang dimiliki daerah, serta kemampuan daerah

Page 26: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

8

untuk mengembangkan segenap potensi yang ada di daerah otonom (Soenarto,

dalam Lusminah 2008:12).

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah otonom memiliki hak dan

kewajiban. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.

2. Memilih pemimpin daerah.

3. Mengelola kekayaan daerah.

4. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.

5. Mendapat bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

lainnya yang berada di daerah.

6. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.

7. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan.

Kewajiban yang harus dilakukan daerah dalam penyelenggaraan otonomi adalah:

1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan

nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengembangkan kehidupan demokrasi.

4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan.

5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.

6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.

Page 27: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

9

7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.

8. Mengembangkan sistem jaminan sosial.

9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.

10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.

11. Melestarikan lingkungan hidup undang-undang.

Otonomi daerah memberikan kesempatan yang luas kepada daerah,

khususnya kabupaten atau kota dalam melaksanakan program-program

pembangunannya. Otonomi daerah juga menuntut kesiapan daerah otonom untuk

mempertanggungjawabkan segala urusan yang tadinya adalah tanggung jawab

pemerintah pusat dan kini bergeser menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Semua aspek dalam daerah harus memiliki kesiapan dalam melaksanakan

otonomi daerah ini, bukan hanya sumberdaya manusia dalam pemerintahan saja,

melainkan juga sumberdaya alam yang dimiliki, masyarakat yang harus siap

menghadapi otonomi daerah ini. Dalam otonomi daerah diharapkan segala

potensi yang ada di daerah mampu dioptimalkan dengan baik.

2.2 Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan yaitu suatu usaha pemerintah untuk

mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang untuk

mempengaruhi secara langsung serta mengendalikan pertumbuhan variabel-

variabel ekonomi yang penting (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja,

investasi, tabungan, eksport-import, dan lain sebagainya) suatu negara dalam

rangka mencapai keputusan pendahuluan mengenai tujuan-tujuan pembangunan.

Page 28: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

10

Rencana bisa bersifat komperhensif (multi-sektor), bisa bersifat parsial (lokal).

Rencana yang bersifat komperhensif targetnya semua aspek penting yang

menyangkut perekonomian nasional, sedangkan yang bersifat parsial meliputi

sebagian dari ekonomi nasional, seperti sektor pertanian, perindustrian, sektor

pemerintahan, sektor swasta dan lain sebagainya (Suryana 2000). Menurut

Arsyad (2004) Untuk mencapai keberhasilan sebuah pembangunan yang tepat,

dan untuk menghindari kesulitan yang mungkin timbul dalam proses

pelaksanannya, maka pemerintah harus menetapkan kebijakan yang meliputi:

a. Penyelidikan potensi pembangunan, survei sumberdaya nasional,

penelitian ilmiah, penelitian pasar.

b. Penyediaan prasarana yang memadai (air, listrik, transportasi, dan

telekomunikasi) baik oleh badan usaha negara atau swasta.

c. Penyediaan fasilitas latihan khusus dan juga pendidikan umum yang

memadai untuk menyediakan keterampilan yang diperlukan.

d. Perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, khususnya

peraturan yang berkaitan dengan hak atas tanah, perusahaan, dan transaksi

ekonomi.

e. Bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik.

f. Menemukan dan membantu pengusaha yang potensional, baik dalam

negeri maupun luar negeri.

g. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik swasta

maupun negeri.

Page 29: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

11

2.2.1. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan

pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

panjang (Suryana, 2000). Menurut Todaro (2000) ada tiga nilai pokok untuk

mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu:

1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya (basic needs)

2. Meningkatnya rasa harga diri (self-esteem) masyarakat sebagai manusia.

3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih (freedom from

servitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.

2.2.2. Pembangunan Pertanian

Menurut Kamaludin (1998) pembangunan pertanian dapat diartikan

sebagai bentuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,

memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta mengisi dan

memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut

dilaksanakan dengan pertanian yang maju, efisien, dan tangguh sehingga

makin mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan

Page 30: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

12

mutu dan derajat pengolahan produksi dan menunjang pembangunan

wilayah. Pembangunan pertanian haruslah mengedepankan potensi wilayah

dan kemampuan masyarakatnya. Pembangunan pertanian harus mampu

memanfaatkan secara maksimal keunggulan sumberdaya daerah dan dapat

berkelanjutan, maka kebijaksanaan pembangunan pertanian harus dirancang

dalam perspektif ekonomi wilayah.

2.2.3. Sektor Unggulan

Sektor unggulan adalah sektor yang salah satunya dipengaruhi oleh

keberadaan anugerah (endowment factor). Selanjutya faktor ini berkembang

lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan

ekonomi. Keberadaan sektor unggulan, maka akan mempermudah

pemerintah dalam mengalokasikan dana yang tepat, sehingga kemajuan

perekonomian akan tercapai. Menurut Tarigan (2005) Kriteria sebuah sektor

dikatakan sektor unggulan adalah sebagai berikkut:

1. Sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang tinggi.

2. Sektor tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif

besar.

3. Sektor tersebut memiliki keterkaitan antara sektor yang tinggi baik ke

depan maupun ke belakang.

4. Sektor tersebut mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.

Page 31: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

13

2.3 Definisi Sektor dan Sub Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiataan atau usaha untuk mengadakan suatu ekosistem

buatan yang bertujuan untuk menyediakan bahan makanan bagi manusia. Pada

mulanya pertanian di tanah air dilakukan sebagai usaha untuk menghasilkan

keperluan sehari-hari petani dari tanah tempatnya berpijak, pertanian seperti itu

disebut pertanian gurem dan hidup dalam suatu perekonomian tertutup

(Nasoetion, 2005).

Pertanian merupakan suatu macam produksi khusus yang didasarkan atas

proses pertumbuhan tanaman dan ternak. Dapat dikatakan bahwa pertanian

merupakan suatu industri biologi, oleh karena pertanian berproduksi dengan

menggunakan sumber daya alam secara langsung, pertanian juga disebut industri

primer. Tanaman merupakan pabrik primer pertanian, sedangkan ternak

merupakan pabrik sekunder pertanian Pertanian juga adalah suatu kegiatan

biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia termasuk sandang,

pangan, papan. Produksi tersebut dapat dikonsumsi langsung maupun jadi bahan

antara untuk proses lebih lanjut. Sub pertanian yaitu semua kegiatan yang

meliputi penyediaan komoditi tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan,

kehutanan, dan perikanan. Semua kegiatan penyediaan bahan makanan,

perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (Statistik Pertanian, 2009).

Sub sektor dari sektor pertanian mencangkup :

1. Tanaman bahan makanan ialah tanaman yang menjadi bahan pokok atau

utama dalam pola konsumsi manusia seperti beras, jagung, gandum.

Page 32: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

14

2. Tanaman perkebunan seperti tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan

sebagai pelengkap dari pola konsumsi manusia.

3. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon)

dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).

4. Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua

hewan vertebrata kecuali ikan dan amfibi) atau serangga (misalnya lebah).

5. Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibi dan semua

non-vertebrata air).

Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama

untuk kepentingan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan

kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumberdaya alam

juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Adapun yang dimaksud dengan

rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu

orang anggota rumah tangga melakukan kagiatan yang menghasilkan produk

pertanian dangan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual atau ditukar

untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan atas risiko sendiri. Kegiatan

dimaksud meliputu bertani, berkebun, beternak ikan dikolam, keramba maupun

tambak, menjadi nelayan, dan mengusahakan ternak atau unggas. (Statistik

Pertanian, 2009).

Page 33: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

15

2.4 Hubungan antara Pertanian dan Perekonomian

Sektor pertanian menjadi sebuah sektor penting dalam sebuah negara yang

dapat menjadi sektor penyumbang perekonomian, terutama pada sebuah negara

agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor

pertanian. Sehingga sudah menjadi kewajaran apabila sektor pertanian

mendapatkan perhatian dominan di negara-negara yang sebagian besar

penduduknya menggantungkan hidup pada sektor ini. Diperlukan setidaknya tiga

unsur pelengkap untuk membentuk suatu strategi pembangunan ekonomi

berlandaskan prioritas pertanian dan ketenagakerjaan (Todaro, 2003):

1. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian

teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk

meningkatkan produktivitas para petani kecil.

2. Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang

dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada

upaya pembinaan ketenagakerjaan.

3. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat

karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan

menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.

Dalam sebuah negara berkembang pertanian merupakan suatu sektor ekonomi

yang sangat potensional kontribusinya terhadap pertumbuhan dan perkembangan

ekonomi nasional, yaitu (Tambunan, 2001):

Page 34: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

16

1. Ekstansi dari sektor-sektor ekonomi nonpertanian sangat tergantung pada

produk-produk dari sektor pertanian, bukan saja untuk kelangsungan

pertumbuhan suplai makanan, tetapi juga untuk penyediaan bahan-bahan

baku untuk keperluan kegiatan produksi disektor-sektor non pertanian

tersebut, terutama industri pengolahan. Seperti industri-industri makanan

dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-barang dari kulit, dan

farmasi. Hal ini disebut sebagai kontribusi produk.

2. Karena kuatnya bias agraris dari sektor ekonomi selama tahap-tahap awal

pembangunan, maka populasi di sektor pertanian (daerah pedesaan)

membentuk suatu bagian yang sangat besar dari pasar (permintaan)

domestik terhadap produk-produk dari industri dan sektor-sektor lain di

dalam negeri, baik untuk barang-barang produsen maupun barang-barang

konsumen. Hal ini disebut kontribusi pasar.

3. Karena relatif pentingnya pertanian (dilihat dari sumbangan outputnya

terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan andilnya

terhadap penyerapan tenaga kerja) tanpa bisa dihindari menurun dengan

pertumbuhan atau semakin tingginya tingkat pembangunan ekonomi,

sektor ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam

perekonomian. Jadi, pembangunan ekonomi melibatkan transfer surplus

modal dari sektor pertanian ke sektor-sektor nonpertanian. Dalam proses

pembangunan ekonomi jangka panjang terjadi perpindahan surplus tenaga

kerja dari pertanian (pedesaan) ke industri dan sektor-sektor nonpertanian

lainnya (perkotaan). Hal ini disebut kontribusi faktor-faktor produksi.

Page 35: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

17

4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi

surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber devisa),

baik lewat ekspor hasil-hasil pertanian atau peningkatan produksi

komoditas-komoditas pertanian menggantikan impor (substitusi impor).

Hal ini disebut kontribusi devisa.

Secara konseptual maupun empiris sektor pertanian cukup layak untuk

dijadikan sebagai sektor andalan dalam perekonomian terutama sebagai sektor

andalan dalam pemerataan tingkat pendapatan masyarakat yang sebagian besar

bekerja pada sektor pertanian, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai

keunggulan kompetitif yang terbukti mampu menghadapi gangguan dari luar.

Keunggulan kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal.

2.5 Teori Ekonomi Basis

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan lebih banyak ditentukan oleh jenis

keuntungan lokasi (comperative advantage) dan dapat digunakan oleh daerah

tersebut sebagai kekuatan ekspor. Keuntungan lokasi umumnya berbeda setiap

wilayah hal ini tergantung pada keadaan geografis daerah setempat (Fachrurrazzy,

2009:33). Aktivitas perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor

kegiatan, yaitu aktivitas basis dan nonbasis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang

berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar batas wilayah perekonomian yang

bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis adalah kegiatan berorientasi lokal

Page 36: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

18

yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat dalam batas

wilayah perekonomian yang bersangkutan (Tarigan, 2007).

Aktivitas basis memiliki peranan sebagai penggerak utama (primer mover)

dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke

wilayah lain akan semakin maju petumbuhan wilayah tersebut, dan begitu pula

sebaliknya. Setiap peerubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan

efek ganda (multiplier effect) dalam perekonomian regional (Adisasmita,

2005)Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian

daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif (Competitive Advantage) yang

cukup tinggi. Sedangkan sektor nonbasis adalah sektor-sektor lainnya yang

kurang potensional tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau service

industries (Sjafrizal, 2008).

Inti dari Model Ekonomi Basis (Economic Base Model) menunjukan bahwa

arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut.

Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah ditentukan teknik yang

digunakan adalah kuosien lokasi (Location Quotient = LQ). LQ digunakan untuk

mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan

(Leading Sector).

2.6 Pendapatan Regional

Informasi hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai dapat dimanfaatkan

sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi pembangunan. Untuk dapat

mengukur seberapa jauh keberhasilan pembangunan, khususnya di bidang

Page 37: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

19

ekonomi salah satu alat yang dapat dipakai sebagai indikator pertumbuhan

ekonomi di suatu wilayah adalah melalui penyajian angka-angka pendapatan

regional. Pendapatan regional didefinisikan sebagai nilai produksi barang-barang

dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam suatu wilayah

selama satuan tahun (Sukirno, 1985). Menururt Tarigan, pendapatan regional

adalah tingkat pendapatan masyarakat pada suatu wilayah analisis. Tingkat

pendapatan regional dapat diukur dari total pendapatan wilayah ataupun

pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut.

Pertumbuhan pendapatan regional merupakan salah satu indikator yang

menggambarkan makin meningkatnya kegiatan ekonomi yang terjadi pada daerah

tersebut. Demikian juga yang terjadi dengan Kabupaten Cilacap berdasarkan data

PDRB Kabupaten Cilacap Periode 2002-2013 menunjukan bahwa sektor

pertanian menempati urutan ketiga setelah sektor Industri pengolahan dan sektor

perdagangan, hotel & restoran (atas dasar harga berlaku dengan migas), dan

sektor pertanian menempati urutan pertama (atas dasar harga berlaku tanpa

migas). Produk Domestik Regional Bruto merupakan indikator penting untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan daerah yang telah dilaksanakan

dan sekaligus berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa mendatang.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto

yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah dalam jangka

waktu tertentu. Pengertian nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output)

dikurangi dengan biaya antara (intermediate cost). Komponen-komponen nilai

tambah bruto mencangkup komponen-komponen faktor pendapatan (upah dan

Page 38: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

20

gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung

netto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan

kemudian menjumlahkannya atau menghasilkan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB).

2.7 Pertumbuhan Ekonomi Regional

Teori pertumbuhan ekonomi wilayah adalah menganalisis suatu wilayah

sebagai suatu sistem ekonomi terbuka yang berhubungan dengan wilayah-wilayah

lain melalui arus perpindahan faktor-faktor produksi dan pertukaran komoditas.

Pembangunan dalam suatu wilayah akan mempengaruhi pertumbuhan wilayah

lain dalam bentuk permintaan sektor untuk wilayah lain yang akan mendorong

pembangunan wilayah tersebut, atau suatu pembangunan ekonomi dari wilayah

lain akan mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di suatu wilayah serta interrelasi

(Fazhrurrazy, 2009:25).

Pertumbuhan ekonomi dapat dinilai sebagai dampak kebijaksaaan pemerintah,

khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan laju

pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara

tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan yang terjadi dan sebagai

indikator penting bagi daerah untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan

(Sirojuzilam, 2008:18).

Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah peningkatan volume variabel ekonomi

dari suatu sub sistem suatu bangsa atau negara dan juga dapat diartikan sebagai

peningkatan kemakmuran suatau wilayah. Pertumbuhan yang terjadi dapat

Page 39: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

21

ditinjau dari peningkatan produksi sejumlah komoditas yang diperoleh suatu

wilayah.

Pertumbuhan regional dapat terjadi sebagai akibat dari penentu-penentu

endogen atau eksogen, yaitu faktor-faktor yang terdapat didalam daerah yang

bersangkutan atau faktor-faktor di luar daerah, atau kombinasi dari keduanya.

Penentu endogen, meliputi distribusi faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga

kerja, dan modal. Sedangkan penentu eksogen adalah tingkat permintaan dari

daerah lain terhadap komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut (Glasson,

1997).

Perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi daerah semakin meningkat dalam

era otonomi daerah. Hal ini cukup logis, karena dalam era otonomi daerah

masing-masing daerah berlomba-lomba meningkatkan pertumbuhan ekonomi

daerahnya, untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya. Oleh karena itu,

pembahasan tentang struktur dan faktor penentu pertumbuhan daerah akan sangat

penting artinya bagi pemerintah daerah dalam menentukan upaya-upaya yang

dapat dilakukan untuk mendorong perumbuhan ekonomi daerahnya (Sjafrizal,

2008).

Perbedaan pokok antara analisis pertumbuhan perekonomian nasional dan

analisis pertumbuhan daerah adalah bahwa yang menjadi titik berat dalam analisis

tersebut adalah perpindahan faktor (factor movement). Kemungkinan masuk dan

keluarnya arus perpindahan tenaga kerja dan modal menyebabkan terjadinya

perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi regional (Richardson, 2001).

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah akan lebih cepat apabila

Page 40: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

22

memiliki keuntungan absolute kaya akan sumber daya alam dan memiliki

keuntungan komperatif apabila daerah tersebut lebih efisien dari daerah lain

dalam melakukan kegiatan produksi dan perdagangan (Sirojuzilam, 2008).

2.8 Pembangunan Daerah

Menurut Arsyad (1999) permasalahan pokok pembangunan daerah adalah

terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada

kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan

menggunakan potensi sumber daya manusia. Orientasi ini mengarahkan pada

pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses

pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang

peningkatan ekonomi. Sebelum diberlakukannya otonomi daerah, ketimpangan

ekonomi regional di Indonesia disebabkan karena pemerintah pusat menguasai

dan mengendalikan hampir sebagian besar pendapatan daerah yang ditetapkan

sebagai penerimaan negara, termasuk pendapatan dari hasil sumberdaya alam dari

sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan/kelautan. Akibatnya

daerah-daerah yang kaya sumberdaya alam tidak dapat menikmati hasilnya secara

layak.

Pembangunan daerah merupakan bagian internal dan integral dari

pembangunan nasional, jika pembangunan daerah gagal melakukan pembangunan

maka bisa dikatakan pembangunan nasional juga tidak berhasil. Namun harus

tetap diperhatikan untuk tercapainya keberhasilan pembangunan suatu daerah

harus benar-benar memperhatikan kebutuhan, kondisi dan potensi yang dimiliki.

Page 41: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

23

Perbedaan kondisi daerah akan mengakibatkan corak pembangunan yang

diterapkan berbeda pula. Kebijaksanaan yang diterapkan dan berhasil pada suatu

daerah belum tentu memberikan hasil yang sama bagi daerah lainnya. Secara

tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada

Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Untuk daerah, makna pembangunan

yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004)

Dalam pemikiran ekonomi klasik bahwa pembangunan ekonomi di daerah

yang kaya sumber daya alam akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur

dibandingkan di daerah yang miskin sumberdaya alam. Hingga tingkat tertentu,

anggapan ini masih bisa dibenarkan, dalam arti sumber daya alam harus dilihat

sebagai modal awal untuk pembangunan yang selanjutnya harus dikembangkan

terus. Dan untuk itu diperlukan faktor-faktor lain, diantaranya yang sangat

penting adalah teknologi dan sumberdaya manusia (Tambunan, 2001).

Perbedaan tingkat pembangunan yang di dasarkan atas potensi suatu daerah,

berdampak terjadinya perbedaan sektoral dalam pembentukan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Secara hipotesis dapat dirumuskan bahwa semakin besar

peranan potensi sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terhadap

pembentukan atau pertumbuhan PDRB di suatu daerah, maka semakin tinggi laju

pertumbuhan PDRB daerah tersebut.

Page 42: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

24

2.9 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diukur dengan indikator utama

yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (BPS, Kabupaten Cilacap 2012).

PDRB baik atas dasar harga berlaku ataupun atas dasar harga konstan dapat

digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi sebuah

daerah/Kabupaten. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah

seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di

suatu wilayah.

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan

jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan PDRB

atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar

harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui

pertambahan ekonomi dari tahun ke tahun.

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan pendekatan alat analisis Shift Share, Tipologi Klassen,

Loqation Quentient sudah pernah dilakukan, sehingga hasil penelitian yang

pernah dilakukan tersebut dapat dijadikan dasar dan bahan pertimbangan dalam

mengkaji penelitian ini. Beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan

sebagai bahan pertimbangan adalah:

Page 43: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

25

1. Jelita Septina Jamalia tahun 2011, dengan judul studi pengembangan wilayah

kota tangerang selatan melalui pendekatan sektor-sektor unggulan. Dalam

penelitian ini digunakan alat analisis Shift share dan LQ. Tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sektor pertanian adalah sektor

unggulan dalam perekonomian Tangerang Selatan. Perbedaan penelitian

penulis dengan penelitian Jelita Septina Jamalia adalah obyek dalam

penelitian, jika dalam penelitian Jelita Septina Jamalia obyek penelitian

adalah Sektor pembentuk PDRB, sedangkan dalam penelitian penulis obyek

penelitian adalah sub sektor dalam sektor pertanian. Selain itu data time-series

yang digunakan dalam penelitian penulis pun jauh lebih lama, yaitu data time-

series dari tahun 2002-2013. Serta tempat penelitian. Hasil dari penelitian

Jelita Septina Jamalia adalah berdasarkan hasil analisis LQ sektor-sektor

ungguluan di Kota Tangerang Selatan pada periode 2007-2008 adalah sektor

keuangan, sektor persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa, sektor

bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan hotel

dan restoran, dan sektor listrik gas dan air bersih. Berdasarkan analisis shift

share presentase pertumbuhan total PDRB perubahan sektor-sektor ekonomi

di Kota Tangerang Selatan periode 2007-2008 menunjukan peningkatan

kontribusi sebesar 7,24 persen. Presentase terbesar adalah sektor perdagangan,

hotel dan restoran dengan presentase sebesar 14,66 persen. Berdasarkan

pertumbuhan proporsional shift share dihasilkan bahwa sektor perdagangan,

hotel dan restoran memiliki pertumbuhan proporsional yang paling cepat.

Page 44: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

26

Berdasarkan analisis shift share pula dihasilkan pertumbuhan wilayah yang

memiliki daya saing tertinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.

2. Fitria Mega Sari tahun 2012, dengan judul penelitian peran sub sektor

pertanian dalam perekonomian Kabupaten Bogor tahun 2008-2010. Penelitan

Fitria Mega Sari adalah penelitian yang memiliki kesamaan dari segi alat

analisis yang dipergunakan. Perbedaaan penelitian penulis dan penelitian

Fitria Mega Sari adalah pada wilayah penelitian dan data time series yang

dipergunakan data time series pada penelitian Fitria hanya 3 tahun sedangkan

penulis menggunakan data time series 12 tahun. Perbedaan Hasil analisis

Tipologi Klassen menunjukan sub sektor peternakan dan kehutanan sebagai

sub sektor yang potensional atau masih dapat dikembangkan. Dengan

menggunakan analisis shift share sub sektor tanaman bahan pangan dan sub

sektor perikanan mengalami pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan hasil

perhitungan Location Quetient sub sektor basis yaitu sub sektor tanaman

perkebunan dengan nilai LQ sebesar 1,72, sub sektor peternakan dengan nilai

LQ 2,14, dan sub sektor perikanan dengan nilai LQ sebesar 1,64.

3. Hilal Almulaibari tahun 2011, dengan judul analisis potensi pertumbuhan

ekonomi Kota Tegal tahun 2004-2008. Perbedaan penelitian penulis dengan

penelitian Hilal Almulaibari selain wilayah penelitian dan data time series

yang digunakan perbedaan juga terdapat pada sektor ekonomi yang diteliti,

jika pada penelitian sektor ekonomi yang diteliti oleh Hilal Almulaibari

adalah sektor-sektor pembentuk PDRB Kota Tegal pada penelitian Penulis

sektor ekonomi yang diteliti adalah semua sub sektor dalam sektor pertanian.

Page 45: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

27

Berdasarkan analisis LQ Menunjukan bahwa Kota Tegal memiliki sektor

basis yaitu sektor listrik, gas dan air; transportasi dan komunikasi; keuangan;

konstruksi; dan perdagangan. Berdasarkan analisis Shift Share bahwa nilai

proportional positif adalah sektor listrik, gas dan air; sektor konstruksi; sektor

perdagangan; sektor transportasi dan komunikasi; sektor keuangan dan sektor

jasa-jasa. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukan ada tiga sektor yang

menunjukan sektor industri, sektor bangunan dan sektor perdagangan sebagai

sektor potensional.

4. Nudiatulhuda Mangun tahun 2007 dengan judul analisis potensi ekonomi

Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Perbedaan penelitan

penulis dan penelitian Nudiatulhuda Mangun adalah pada obyek penelitian.

Pada penelitan Nudiatulhuda mangun obyek yang diteliti adalah wilayah

Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan dalam

penelitian penulis obyek penelitian adalah sub sektor dalam sektor pertanian.

Perbedaan juga terdapat pada salah satu alat analisis yang digunakan pada

penelitian Nudiatulhuda digunakan alat analisi overlay untuk melihat wilayah

yang memiliki potensi daya saing kompetitif dan komparatif. Hasil analisis

overlay menunjukkan tidak satupun mempunyai potensi daya saing kompetitif

dan komparatif. Hasil analisis Shift Share menunjukkan tidak terdapat

satupun Kabupaten/Kota yang memiliki sektor yang mempunyai keunggulan

kompetitif, tetapi hanya memiliki spesialisasi. Berdasarkan Tipologi Klassen

terdapat 3 Kabupaten/Kota yang termasuk daerah maju tertekan, sedangkan 7

Kabupaten lainnya masuk daerah relatif tertinggal. Sektor perdagangan

Page 46: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

28

merupakan sektor yang banyak dimiliki kabupaten/kota di Sulawesi Tengah

sebagai sektor prioritas untuk dikembangkan.

2.11 Kerangka Pemikiran

Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi dan

letak daerah yang strategis yaitu perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan

Provinsi Jawa Barat. Perekonomian Kabupaten Cilacap dapat ditingkatkan

dengan meningkatkan sembilan sektor yang dimiliki Kabupaten Cilacap.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dengan adanya sektor-sektor

unggulan yang dimiliki Kabupaten Cilacap diantaranya adalah Sektor Pertanian,

yang tiap tahun dari 2002-2013 selalu mengalami peningkatan. Sebuah sektor

dapat bertumbuh dengan baik jika pemerintahan dapat berfokus pada sub sektor

unggulan, sehingga potensi yang dimiliki oleh sub sektor tersebut dapat

dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan analisis yang dapat

memberikan informasi tentang klasifikasi posisi sub sektor dalam sektor

pertanian, pertumbuhan subsektor dalam sektor pertanian, dan subsektor basis

dalam sektor pertanian yang ada di Kabupaten Cilacap sehingga pemerintah dapat

memanfaatkan potensi sub sektor tersebut dengan baik. Secara skematis kerangka

pemikiran dapat dijelaskan pada Gambar 2.

Page 47: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

29

Analisis Location

Quetient

Sektor Pertanian Di

Kabupaten Cilacap

Analisis Shift ShareAnalisis Tipologi

Klassen

Peran Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Cilacap

Sub Sektor Pertanian

Basis dan Non Basis

Pertumbuhan Sub

Sektor Pertanian

Klasifikasi Posisi Sub

Sektor Pertanian

Sub Sektor Pertanian :

1. Sub Sektor Tanaman Pangan

2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

3. Sub Sektor Kehutanan

4. Sub Sektor Peternakan

5. Sub Sektor Perikanan

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Page 48: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Cilacap, yang

merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian

dipilih secara sengaja dengan pertimbangan sebuah ketimpangan yang terjadi di

Kabupaten Cilacap, yaitu menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa

Tengah selama tahun 2002-2013 Kabupaten Cilacap menjadi penyumbang kedua

terbesar setelah Kabupaten Semarang dalam penyumbang pembentuk

perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi pada tahun 2013 Kabupaten

Cilacap juga menjadi Kabupaten Ketiga termiskin di Provinsi Jawa Tengah

dengan angka kemiskinan sebesar 17 persen, ini lebih besar dari angka

kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 16 persen.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yaitu data yang

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data (Kuncoro, Mudrajat; 2001) Adapun data yang

diperlukan dalam penelitian ini yaitu:

1. PDRB Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah periode 2002-2013.

Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dan

Page 49: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

31

Provinsi Jawa Tengah, serta dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Cilacap.

2. Data sekunder lainnya yang masih ada kaitannya dengan tujuan penelitian

ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan

suatu penelitian. Pengumpulan data akan berhasil jika metode yang dipergunakan

juga sesuai. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperlukan

untuk mendapatkan data-data yang obyektif dan lengkap yang akan digunakan

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Metode pengumpulan data

yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan di bahas

dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi yaitu mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, notulen, raport, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006).

Menurut Sugiyono (2011) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah

berlalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Menurut Arikunto (2006) metode dokumentasi memiliki

kelebihan, yaitu metode ini menghemat waktu karena dapat dilihat secara

langsung sekaligus mencatatnya, tidak perlu pengantar orang lain, tidak

menimbulkan kecurigaan, dan dapat mengetahui data yang berlalu. Untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini dipergunakan data-data

sekunder yang akan diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten

Cilacap, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas

Page 50: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

32

Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan, dan Dinas Perikanan Kabupaten

Cilacap.

3.4 Metode Analisis

Untuk menjelaskan permasalahan yang telah ditetapkan, maka digunakan

beberapa metode analisis data, yaitu:

3.4.1 Analisis Tipologi Klassen

Untuk menjawab pertanyaan pertama dipergunakan alat analisis

Tipologi Klassen. Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis

ekonomi regional yang dapat digunakan untuk mengetahui klasifikasi sub

sektor pertanian perekonomian wilayah Kabupaten Cilacap. Analisis

Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sub

sektor pertanian perekonomian di Kabupaten Cilacap dengan memperhatikan

sub sektor pertanian perekonomian Provinsi Jawa Tengah sebagai daerah

referensi.

Analisi Tipologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan

karakteristik yang berbeda sebagai berikut (Sjafrizal, 2008):

1) Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat (developed sector)

(Kuadran I). Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan

sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju

pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi

referensi (s) dan memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)

yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut PDRB daerah

Page 51: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

33

yang menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si>s

dan ski>sk.

2) Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector) (Kuadran II). Kuadran ini

merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB

(si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tertentu

dalam PDRB (si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan

sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s), tetapi

memiliki nilai kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang

menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si<s dan

ski>sk.

3) Sektor potensional atau masih dapat berkembang (developing sector)

(Kuadran III). Kuadran ini merupakan kuadran laju pertumbuhan sektor

tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju

pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi

referensi (s), tetapi memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)

yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB

daerah yang menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan

si>s dan ski<sk.

4) Sektor relatif tertinggal (underdeveloped sector) (Kuadran IV). Kuadran

ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam

PDRB (si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor

tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s) dan sekaligus

memiliki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih kecil

Page 52: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

34

dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang

menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si<s dan

ski<sk.

Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen sebagai berikut:

Kuadran I

Sektor maju dan tumbuh

dengan pesat

si>s dan ski>sk

Kuadran II

Sektor maju tapi tertekan

si<s dan ski>sk

Kuadran III

Sektor potensional atau

masih dapat berkembang

si>s dan ski<sk

Kuadran IV

Sektor relatif tertinggal

si<s dan ski<sk

Gambar 3. Matriks Klasifikasi Tipologi Klassen Sumber: Sjafrizal, 2008

3.4.2 Analisis S-S (Shift Share)

Untuk menjawab pertanyan kedua menggunakan analisis shift share.

Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis

perubahan struktur ekonomi daerah bawah dibandingkan dengan struktur

perekonomian daerah atas. Analisi shift share juga merupakan suatu teknik

membagi atau menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah sebagai

perubahan atau peningkatan nilai suatu variabel/indikator pertumbuhan

perekonomian suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.

Page 53: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

35

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis shift share

Esteban Marquilas. Analisis shift share Esteban Marquilas merupakan modifikasi

dari analisis shift share klasik. Modifikasi tersebut meliputi pendefinisian

kembali kedudukan atau keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dari

teknik shift share dan menciptakan komponen shift share dan menciptakan

komponen shift share yang keempat yaitu pengaruh alokasi (Aij)

Tujuan analisis adalah untuk menentukan kinerja atau produktifitas kerja

perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih

besar (tingkat Kabupaten terhadap Provinsi).

Tiga komponen utama dalam Analisis Shift Share:

1. Pangsa Pertumbuhan Nasional (National Growth Share), yaitu pertumbuhan

(perubahan) variabel ekonomi disuatu wilayah yang disebabkan oleh

pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Pangsa Pertumbuhan Proporsional, yaitu menggambarkan perubahan dalam

suatu sektor lokal yang diakibatkan pertumbuhan atau kemunduran sektor

yang sama ditingkat nasional.

3. Pangsa Lokal (Pergeseran Regional), yaitu pangsa dari pertumbuhan yang

menggambarkan tingkat keunikan (kekhasan) tertentu yang dimiliki oleh

suatu wilayah (lokal) yang bisa menyebabkan variabel ekonomi wilayah dari

suatu sektor.

Dalam menggunakan analisis Shift Share, langkah-langkah yang diperlukan

adalah:

Page 54: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

36

1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini wilayah

yang akan dianalisis adalah wilayah Kabupaten Cilacap.

2. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis. Indikator

kegiatan ekonomi yang digunakan adalah pendapatan dilihat dari nilai PDRB

Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan periode analisis

digunakan dari tahun 2002 dampai dangan tahun 2013.

3. Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis. Sektor Ekonomi yang

akan dianalisis adalah Sektor Pertanian, yang terdiri dari sub-sub sektor yang

akan dianalisis. Sub sektor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sub

sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor

perikanan, sub sektor pekebunan, sub sektor kehutanan.

4. Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung

presentase perubahan PDRB:

% ∆Yij =[(Y’ij-Yij)/ Yij].100%

Keterangan:

∆Yij =Perubahan pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten

Cilacap

Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap

pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2002

Y’ij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap

pada tahun akhir analisis yaitu tahun 2013

5. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi yang terdiri dari:

Page 55: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

37

a. ri

ri = (Y’ij-Yij)/ Yij ;dengan ri adalah rasio pendapatan sektor pertanian

pada wilayah Kabupaten Cilacap.

b. Ri

Ri = (Y’i-Yi)/Yi; dengan Ri adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa

Tengah) dari sektor pertanian, Y’i adalah pendapatan (provinsi) dari

sektor i pada tahun akhir analisis, dan Yi adalah pendapatan

(provinsi) dari sektor i pada tahun dasar analisis.

c. Ra

Ra = (Y’..-Y..)/Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa

Tengah), Y’.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada

tahun akhir analisis, dan Y.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa

Tengah) pada tahun dasar analisis.

6. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah

a. Komponen Pertumbuhan Regional (PR)

PRij = (Ra)Yij

Keterangan:

PRij=Komponen pertumbuhan regional sektor pertanian untuk wilayah

Kabupaten Cilacap

Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap

pada tahun dasar analisis.

b. Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)

Page 56: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

38

PPij= (Ri-Ra)Yij ; dimana PPij adalah komponen pertumbuhan

proprosional sektor pertanian untuk wilayah Kabupaten Cilacap. Dengan

indikator sebagai berikut:

PPij < 0, menunjukan bahwa sektor pertanian pada wilayah

Kabupaten Cilacap pertumbuhannya lambat.

PPij > 0,menunjukan bahwa sektor pertanian pada wilayah

Kabupaten Cilacap pertumbuhannya cepat.

c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)

PPWij = (ri-Ri)Yij Dimana PPWij adalah Komponen pertumbuhan pangsa

wilayah sektor pertanian untuk wilayah Kabupaten Cilacap, dengan

indikator sebagai berikut:

PPWij > 0, berarti sektor pertanian pada wilayah Kabupaten

Cilacap mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan

wilayah lainnya.

PPWij < 0, berarti sektor pertanian pada wilayah Kabupaten

Cilacap mempunyai daya saing yang kurang baik dibandingkan

dengan wilayah lainnya.

d. Presentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan:

%PNij= (PNij)/Yij*100%

%PPij= (PPij)/Yij*100%

%PPWij= (PPWij)/Yij*100%

Page 57: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

39

3.4.3 Analisis LQ (Loqation Quetient)

Untuk menjawab pertanyaan ketiga digunakan alat analisis Loqation

Quetient (LQ). Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk

menentukan kegiatan basis atau non basis, diantaranya adalah teknik

Loqation Quetient (LQ). Pendekatan ini sering digunakan untuk mengukur

basis ekonomi. Dalam teknik LQ pengukuran dari kegiatan ekonomi secara

relatif berdasarkan nilai tambah bruto, analisis LQ juga dapat digunakan

untuk menentukan komoditas basis. Loqation Quetient adalah suatu metode

untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai sebuah sektor di

suatu daerah ( dalam penelitian ini adalah Kabupaten Cilacap) terhadap

sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala Provinsi.

Rumus LQ dapat dituliskan:

LQ =

Keterangan:

Vi(s) =Pendapatan Sub Sektor pertanian pada daerah bawah (Kabupaten

Cilacap)

V(s) =Pendapatan total Sektor Pertanian daerah bawah (Kabupaten

Cilacap)

Vi r = Pendapatan Sub Sektor Pertanian pada daerah atas (Provinsi

Jawa Tengah)

Vr = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah atas (Provinsi Jawa

Tengah)

Page 58: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

40

Jika nilai LQ>1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan

sektor unggulan. Artinya sub sektor pertanian dalam perekonomian

Kabupaten Cilacap dapat memberikan peranan lebih besar dari pada peranan

sub sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. LQ=1

maka sub sektor pertanian dikategorikan sektor tertutup. Karena dianggap

hasilnya hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri,

namun kondisi yang demikian sulit ditemukan dalam sebuah perekonomian

suatu daerah. LQ<1 maka sub sektor pertanian tersebut dikategorikan

sebagai sektor non unggulan, artinya peranan sub sektor pertanian dalam

perekonomian Kabupaten Cilacap Lebih kecil dibanding peranan sub sektor

pertanian dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Metode LQ memiliki

beberapa keunggulan, keunggulan tersebut antara lain: 1) Metode LQ

memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. 2) Metode

LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis

untuk mengetahui trend.Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis

ini bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time-series/trend,

artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan

LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang

berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan (Tarigan, 2005).

Page 59: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB IV

GAMBARAN UMUM KABUPATEN CILACAP

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah.

Luas wilayah Kabupaten Cilacap seluruhnya adalah 225.361Ha (termasuk luas

pulau Nusakambangan11.511Ha) atau sekitar 6,94% dari luas wilayah Jawa

Tengah. Kabupaten Cilacap secara astronomi terletak diantara 108 4’ 30 “-109

30’ 30 “ dan 7 30’ – 745’ 20 “ LS. Kabupaten Cilacap secara administratif

terbagi menjadi 24 kecamatan, yang terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan.

Pada Sebelah Utara Kabupaten Cilacap berbatasan dengan Kabupaten

Banyumas, pada Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, pada

Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, pada Sebelah Timur

berbatasan dengan Kabupaten Kebumen

4.2. Topografi

Topografi daerah Kabupaten Cilacap bervariasi dari dataran rendah sampai

pegunungan. Wilayah Kabupaten Cilacap terletak pada ketinggian mulai dari 0

mdpl (garis pantai) sampai ketinggian 1.146 mdpl (Gunung Bongkok di

Kecamatan Wanareja). Dengan ketinggian wilayah berkisar antara 0-1.146 mdpl.

Perincian ketinggian berdasarkan konsep Wilayah Tanah Usaha (WTU) di

beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Tabel berikut:

Page 60: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

42

Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan Berdasarkan Ketinggian Tempat

Kecamatan Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Tempat (Ha)

0-7

mdp

l

7-25

mdpl

25-100

mdpl

100-

500

mdpl

500-

1000

mdpl

>1000

mdpl

Dayeluhur - 1.175 1.725 9.181 4.425 -

Wanareja - 6.785 3.450 4.225 4.500 100

Majenang - 4.650 1.300 4.756 2.925 225

Cimanggu - 425 3.400 12.369 550 2.050

Karangpucung - - 5.225 5.800 475 -

Sidareja - 9.426 4.175 3.950 - -

Kedungreja - 15.084 - - - -

Gandrungmangu - 10.644 3.125 550 - -

Kawunganten - 27.561 5.325 2.775 - -

Jeruklegi - 4.580 3.775 1.575 - -

Kesugihan 629 5.652 1.050 900 - -

Adipala 1.640 4.356 106 17 - -

Maos 313 5.222 - - - -

Kroya - 5.883 - - - -

Binangun 1.523 3.619 - - - -

Nusawung 2.343 3.783 - - - -

Cilacap Selatan 400 511 - - - -

Cilacap Tengah - 2.215 - - - -

Cilacap Utara - 1.884 - - - -

Sumber: Dinas Pertanian (2014)

Wilayah Cilacap Bagian Barat yang meliputi Kecamatan Dayehluhur,

Wanareja, Majenang, Cimanggung, Cipari, Karangpucung, Sidareja,

Gandrungmangu, Kawunganten, yang wilayahnya mempunyai daerah perbukitan

dan pegunungan sesuai untuk pengembangan tanaman perkebunan dan kehutanan

dengan kepentingan ekonomis maupun ekologis.

Tanaman padi-palawija dan hortikultura sebarannya luas mulai dari dataran

rendah sampai pegunungan, sehingga bisa dikembangkan di semua bagian

wilayah Kabupaten Cilacap. Perikanan laut dan perikanan tambak potensial

Page 61: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

43

dikembangkan di daerah yang dekat dengan wilayah laut seperti Kecamatan

Kesugihan, Adipala, Maos, Binangun, Nusawungu, dan Cilacap Selatan.

4.3. Demografi

Menurut BPS Provinsi Jawa Tengah Pada tahun 2013 Kabupaten Cilacap

adalah Kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Jawa

Tengah setelah Kabupaten Brebes. Dari tahun 2002-2013 jumlah penduduk

Kabupaten Cilacap selalu mengalami peningkatan, dan yang terbesar terjadi pada

tahun 2013, seperti yang terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 2. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan (%)

2002 1.696.765 0,45

2003 1.704.596 0,46

2004 1.709.908 0,31

2005 1.716.232 0,37

2006 1.722.607 0,37

2007 1.730.469 0,46

2008 1.738.603 0,47

2009 1.744.128 0,32

2010 1.748.705 0,26

2011 1.755.268 0,38

2012 1.764.003 0,50

2013 1.798.299 1,94

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (2014)

Page 62: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

44

4.4. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha Dari Mata

Pencahariaan Utamanya

Tingkat penyerapan tenaga kerja adalah salah satu indikator dari keberhasilan

pembangunan suatu wilayah, dengan semakin besar penyerapan tenaga kerja akan

semakin meningkatkan pendapatan per kapita penduduk. Menurut data Badan

Pusat Statistik Kabupaten Cilacap pada tahun 2012 dan tahun 2013 sektor

pertanian menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak seperti yang

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3: Matapencaharian Penduduk Kabupaten Cilacap Menurut

Lapangan Usaha

Lapangan Usaha

Tahun Laju

Pertumbuhan

(%) 2012 2013

Pertanian 556.348 546.888 -1,70

Industri 70.481 74.215 5,30

Perdagangan 99.567 104.698 5,15

Angkutan Komunikasi 23.156 23.560 1,74

Jasa 92.875 95.016 2,31

Lainnya 88.067 110.933 25,96

Jumlah 930.494 955.310 2,67

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (2014)

Pada table diatas dapat dilihat bahwa pada kurun waktu tahun 2012-2013

sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di

Page 63: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

45

Kabupaten Cilacap, akan tetapi tenaga kerja pada sektor ini mengalami

penurunan sebesar 1,70 Persen. Penurunan tenaga kerja yang bekerja dalam

sektor pertanian ini dipengaruhi dengan lambatnya aliran uang yang terjadi pada

sektor pertanian sesuai dengan karakteristik produk pertanian yang bersifat

musiman,yang mengakibatkan aliran uang hanya terjadi pada musim-musim

tertentu saja, misalnya musim panen padi, musim panen palawija, musim panen

kayu perhutanan, dan sebagainya. Namun tidak halnya dengan sektor-sektor lain,

yang mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja. Grafik

perbandingan matapencaharian penduduk Cilacap tahun 2012-2013 dapat dilihat

pada gambar berikut

Gambar 3. Penduduk Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013

Sumber: Tabel 7 (Diolah)

Menurut sensus pertanian tahun 2013 jumlah rumah tangga usaha pertanian selama

sepuluh tahun terakhir yaitu tahun 2003-2013 mengalami penurunan sebesar 24,84

persen. Penurunan jumlah rumah tangga usaha tani terjadi pada sub sektor Hortikultura,

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

Matapencaharian Penduduk Cilacap Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2012-2013

2012

2013

Page 64: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

46

sub sektor perkebunan, sub sektro peternakan, sub sektor perikanan (penurunan hanya

terjadi pada penangkapan ikan), dan sub sektor kehutanan. Sementara jumlah rumah

tangga usaha pertanian justru mengalami peningkatan, yaitu pada sub sektor tanaman

pangan khususnya pada tanaman pangan padi, serta pada sub sektor jasa pertanian.

Seperti terlihat pada table berikut:

Tabel 4: Rumah Tangga Usaha Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun 2003 dan 2013

Sektor/Subsektor

Rumah Tangga Usaha Pertanian

2003 2013 Perubahan

Absolut %

Sektor Pertanian 337.205 243.449 -83.756 -24,84

1. Tanaman Pangan 199.543 200.940 1.397 0,70

Padi 177.516 192.001 14.485 8,16

Palawija 76.599 45.374 -31.225 -40,76

2. Hortikultura 234.018 116.862 -117.156 -50,06

3. Perkebunan 197.160 112.628 -84.532 -42,87

4. Peternakan 252.942 127.029 -125.913 -49,78

5. Perikanan 29.394 25.017 -4.377 -14,89

Budidaya Ikan 18.381 20.094 1.713 9,32

Penangkapan Ikan 11.395 5.195 -6.200 -54,41

6. Kehutanan 110.530 97.473 -13.057 -11,81

7. Jasa Pertanian 6.665 7.419 754 11,31

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap (Sensus Pertanian Kabupaten Cilacap 2013)

4.5. Pemanfaatan Lahan

Dalam bidang pertanian ketersediaan lahan adalah sebuah hal yang sangat

penting untuk menunjang keberhasilan bidang pertanian dalam menghasilkan

produktifitas yang tinggi. Kabupaten Cilacap adalah kabupaten terluas di Provinsi

Jawa Tengah dengan luas wilayah 213.850 Ha tanpa pulau Nusa Kambangan.

Dengan mayoritas tenaga kerja Kabupaten Cilacap yang bekerja disektor

pertanian maka diperlukan luas lahan pertanian yang memungkinkan untuk

Page 65: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

47

mendapatkan produktifitas yang tinggi. Penggunaan lahan di Kabupaten Cilacap

tahun 2013 ada pada tabel berikut.

Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Tah

un

Luas Lahan

Saw

ah

Hutan Perk

ebunan

Lad

ang

Keb

un

Tam

bak

Kolam

Em

pan

g

Rak

yat

Neg

ara

2002 62.261 4.213 41.747 10.084 719 44.877 164 436

2003 62.261 4.213 41.747 10.084 719 44.877 164 436

2004 62.466 4.206 41.747 10.084 719 44.877 164 531

2005 62.466 4.206 41.747 10.084 719 44.877 164 531

2006 63.097 4.206 43.519 9.579 719 45.224 171 563

2007 63.093 4.206 43.519 9.579 719 45.213 171 554

2008 63.093 4.206 43.519 9.579 719 45.213 171 554

2009 63.093 4.208 43.518 9.579 719 45.213 171 609

2010 63.318 4.294 42.823 10.153 284 45.797 151 607

2011 63.963 3.747 40.992 11.921 284 45.397 111 514

2012 64.502 1.536 45.258 12.453 284 43.564 97 356

2013 64.744 1.348 46.375 12.899 284 42.457 6 338

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014

Pada tahun 2002-2013 pemanfaatan lahan di Kabupaten Cilacap mengalami

pertumbuhan yang fluktuatif. Untuk lahan sawah mengalami peningkatan ini

terkait dengan pengalih fungsian lahan yang dimiliki penduduk yang tadinya

berupa lahan pekarangan, kebun, ladang ataupun juga lahan tak tergarap dirubah

menjadi lahan sawah. Lahan kehutanan baik hutan rakyat ataupun hutan negara

mengalami pertumbuhan yang fluktuatif akan tetapi pada tahun 2013 menjadi

puncak tertinggi luas hutan negara, sedangkan hutan rakyat justru mengalami

penurunan luasan, ini terkait dengan kegiatan pengalih fungsian lahan untuk

membuat pemukiman atau tempat tinggal baru oleh warga Cilacap. Lahan ladang

Page 66: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

48

juga mengalami penurunan luas, lahan tersebut dikonfersikan untuk lahan sawah

atau pun untuk lahan non pertanian baik pemukiman ataupun industri. Untuk luas

lahan kebun mengalami pertumbuhan fluktuatif, sempat naik dengan luas yang

cukup besar pada tahun 2010, akan tetapi tahun sesudahnya mengalami penurunan

yang cukup banyak. Untuk lahan pada sektor perikanan justru mengalami

penurunan, khususnya pada lahan tambak, terus mengalami kemerosotan luasan

lahan. Sedangkan untuk lahan kolam atau empang mengalami pertumbuhan

fluktuatif, sempat naik pada tahun 2009 lalu tahun sesudahnya juga mengalami

penurunan yang cukup drastis. Secara garis besar perkembangan luas lahan

pertanian di Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan pada luas lahan sawah,

hutan negara, dan perkebunan. Sedangkan lahan pertanian yang lain mengalami

penurunan, baik lahan yang dikonfersi untuk membuka lahan pertanian baru,

dalam hal ini lahan sawah, ataupun untuk dikonfersikan ke lahan non pertanian.

4.6. Keadaan Ekonomi

Keadaaan ekonomi suatu daerah dapat menunjukan keberhasilan atau

kegagalan pemerintah daerah dalam mengurus dan mengatur daerahnya. Menurun

atau meningkatnya keadaan ekonomi suatu daerah dapat ditunjukan dengan

tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Berdasarkan data BPS Kabupaten Cilacap,

Perekonomian Kabupaten Cilacap berdasarkan PDRB atas harga konstan 2000

Page 67: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

49

tanpa migas, Laju Pertumbuhan Ekonominya mengalami pertumbuhan yang

fluktuatif cenderung meningkat. Seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 6. PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun PDRB Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2002 17.678.237,93 8,96

2003 18.832.659,81 6,53

2004 20.122.240,93 6,85

2005 19.565.231,07 -2,77

2006 20.564.936,13 5,11

2007 21.108.693,92 2,64

2008 22.390.015,92 6,07

2009 22.732.979,33 1,53

2010 23.736.627,80 4,41

2011 24.702.784,39 4,07

2012 25.452.057,81 3,03

2013 26.065.800,51 2,41

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014 (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan ekonomi Kabupaten Cilacap

mengalami perkembangan yang cukup baik pada tahun 2002-2004 ditandai dengan

nilai laju pertumbuhannya yang memiliki nilai positif, yang artinya pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan. Akan tetapi, pada tahun

2005 mengalami penurunaan pendapatan dari sebesar 2,77 persen. Selanjutnya pada

tahun 2006-2013 perekonomian Kabupaten Cilacap tanpa migas selalu mengalami

peningkatan yang beragam ditunjukan dengan nilai laju pertumbuhan yang memiliki

nilai positif.

Page 68: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 berdasarkan atas dasar harga

konstan 2000 menurut lapangan usaha menunjukan bahwa sektor pertanian

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Seperti pada tabel berikut:

Tabel 7. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Cilacap

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013 (Juta Rupiah)

Tahun Lapangan Usaha

Jumlah Tanaman Bahan

Makanan

Tanaman

Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

2002 1.784.975,08 131.183,78 258.688,16 106.404,35 189.481,73

2.470.733,10

2003 1.881.027,27 133.082,79 263.889,03 103.107,15 148.847,61

2.529.953,85

2004 1.929.707,76 141.984,60 276.198,13 104.458,26 131.713,22

2.584.061,97

2005 1.966.454,64 161.919,13 284.199,84 97.091,66 127.287,03

2.636.952,30

2006 2.001.806,25 165.187,26 302.298,32 100.246,34 139.330,55

2.708.868,72

2007 2.049.658,02 167.979,70 315.302,23 100.336,49 154.382,32

2.787.658,76

2008 2.107.594,31 179.826,64 324.343,25 110.205,87 167.613,50

2.889.583,57

2009 2.165.530,60 209.980,71 333.759,75 119.551,39 172.050,31

3.000.872,76

2010 2.220.616,82 263.481,78 337.489,38 120.499,71 178.267,48

3.120.355,17

2011 2.243.753,11 283.288,64 351.905,88 124.845,23 183.704,30

3.187.497,16

2012 2.271.041,72 301.808,22 365.084,84 126.628,82 191.655,96

3.256.219,56

2013 2.300.662,22 316.138,49 384.757,36 128.037,89 197.451,82

3.327.047,78

Rata-

rata 2.076.902,32 204.655,15 316.493,01 111.784.43 165.148,82 2.763.199,30

Sumber: BPS Kabupaten Cilacap 2014

Page 69: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

51

Dari Tabel 7 terlihat sub sektor yang memberikan rata-rata nilai kontribusi

paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap pada periode 2002-2013

adalah sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, tanaman

perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Sejalan dengan PDRB Kabupaten Cilacap,

PDRB Provinsi Jawa Tengah pun mengalami peningkatan setiap tahunnya selama

periode 2002-2013. Seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013

Tah

un

Lapangan Usaha

Jumlah

Tanaman

Bahan

Makanan

Tanaman

Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

2002 19.610.997,42 2.515.998,01 3.249.634,00 595.594,79 1.752.861,86 27.725.086,08

2003 19.575.711,22 2.460.627,43 3.055.450,68 352.329,24 1.713.477,05 27.157.595,62

2004 20.679.734,58 2.634.349,91 3.076.706,09 468.457,78 1.746.988,92 28.606.237,28

2005 21.507.487,27 2.747.119,29 3.292.244,97 693.825,67 1.683.965,05 29.924.642,25

2006 22.120.970,77 2.854.270,38 3.603.302,51 580.320,98 1.843.334,47 31.002.199,11

2007 22.335.544,19 3.041.564,58 4.033.969,27 582.294,07 1.869.325,49 31.862.697,60

2008 23.150.206,55 3.061.080,00 4.155.830,07 555.656,45 1.957.934,78 32.880.707,85

2009 23.912.094,91 3.251.610,00 4.408.535,28 579.230,53 1.949.677,41 34.101.148,13

2010 24.587.491,51 3.147.265,36 4.665.006,67 630.780,66 1.925.881,19 34.956.425,39

2011 24.559.128,85 3.276.056,48 4.905.554,99 652.913,15 2.006.147,09 35.399.800,56

2012 25.427.512,90 3.411.458,95 5.107.200,13 645.799,07 2.120.369,38 36.712.340,43

2013 25.777.283,67 3.559.549,75 5.391.172,08 647.386,14 2.138.565,98 37.513.957,62

Rata

-rata 22.770.346,99 2.996.745,85 4.078.717,23 582.049,04 1.892.377,39 32.320.236,50

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sektor pertanian mengalami penurunan

nilai kontribusi pada tahun 2002 ke tahun 2003 baik sektor pertanian maupun sub

Page 70: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

52

sektor pertanian mengalami penurunan nilai kontribusi, akan tetapi pada tahun-tahun

sesudahnya selalu mengalami peningkatan. Sub sektor tanaman bahan makanan

adalah sub sektor yang selalu mengalami peningkatan nilai kontribusi dari tahun

2003-2013, selain itu sub sektor ini adalah sub sektor yang menjadi sub sektor yang

memiliki nilai rata-rata terbesar dalam nilai kontribusi terhadap PDRB Provinsi Jawa

Tengah. Diikuti oleh sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan juga memiliki

nilai kontribusi yang selalu meningkat dari tahun 2003-2013. Sub sektor yang

memberikan rata-rata nilai kontribusi terbesar ketiga adalah Sub sektor tanaman

perkebunan. Sub sektor ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik pada tahun

2003-2009 ditandai dengan peningkatan nilai kontribusi pada tiap tahunnya, akan

tetapi nilai kontribusi sub sektor tanaman perkebunan mengalami penurunan pada

tahun 2010. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2011-2013 sub sektor tanaman

perkebunan mengalami peningkatan nilai kontribusi. Nilai kontribusi sub sektor

pertanian terbesar keempat ada pada sub sektor perikanan. Sub sektor perikanan

memiliki nilai kontribusi yang fluktiatif cenderung meningkat, pada tahun 2002 ke

tahun 2003 nilai kontribusinya menurun, tapi pada tahun selanjutnya nilai

kontribusinya meningkat, dan kembali menurun pada tahun 2005. Dan kembali

meningkat pada tahun 2006 sampai tahun 2008. Dua tahun selanjutnya, yaitu tahun

2009 dan 2010 kembali menurun nilai kontribusi terhadap perekonomian Provinsi

Jawa Tengah. Selanjunya pada tahun 2011-2013 mengalami peningkatan nilai

kontribusi. Dan sub sektor yang memberikan nilai rata-rata kontribusi paling kecil

adalah sub sektor kehutanan dengan perkembangan nilai kontribusi yang fluktuatif

juga. Mengalami peningkatan pada tahun 2003 sampai tahun 2005, namun kembali

Page 71: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

53

menurun pada tahun 2006, kembali meningkat pada tahun 2007 namun pertumbuhan

negatif kembali terjadi pada tahun 2008. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2009

sampai tahun 2011 meningkat tapi kembali menurun pada tahun 2012, dan sedikit

mengalami peningkatan pada tahun 2013.

5.1.1 Klasifikasi Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Untuk mengatahui klasifikasi pertumbuhan sub sektor pertanian dalam penelitian

ini digunakan alat analisis Tipologi Klassen. Dalam menganalisis klasifikasi

pertumbuhan sub sektor menggunakan analisis Tipologi Klassen digunakan laju

pertumbuhan dan nilai kontribusi baik dari Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa

Tengah.

Tabel 9. Rata-rata Laju Pertumbuhan dan Rata-rata Kontribusi Sub Sektor Pertanian

Dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Cilacap Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013

Lapangan

Usaha

Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Cilacap

Rata-rata

Pertumbuhan

n(S)

Rata-rata

Kontribusi

(Sk)

Rata-rata

Pertumbuhan

n(Si)

Rata-rata

Kontribusi (Ski)

Tanaman Bahan

Makanan 2,83 22.770.346,99 2,34 2.076.902,32

Tanaman

Perkebunan 2,76 2.996.745,85 8,53 204.655,15

Peternakan 5,13 4.078.717,23 3,69 316.493,01

Kehutanan 3,14 582.049,04 1,80 111.784.43

Perikanan 1,77 1.892.377,39 0,83 165.148,82

Sumber: Nilai Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian (BPS Kabupaten

Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2014)

Dari tabel 9 terlihat bahwa sub sektor dari sektor pertanian yang memiliki

kontribusi rata-rata paling besar terhadap PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013

adalah sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor

Page 72: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

54

tanaman perkebunan, sub sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan. Jika dilihat dari

rata-rata pertumbuhan sub sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Cilacap maka

akan didapat Sub sektor tanaman perkebunan yang memiliki nilai rata-rata

pertumbuhan terbesar, diikuti oleh sub sektor peternakan, sub sektor tanaman bahan

makanan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan.

Dari tabel 9 juga dapat dilihat sub sektor yang memiliki rata-rata nilai

kontribusi terbesar di Provinsi Jawa Tengah adalah sub sektor tanaman bahan

makanan, diikuti oleh sub sektor peternakan, sub sektor tanaman perkebunan, sub

sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan. Sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan

sub sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2013 adalah sub

sektor peternakan, diikuti sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor kehutanan, sub

sektor tanaman bahan makanan, dan sub sektor perikanan.

Berdasarkan tabel 9 dapat diklasifikasikan sub sektor dalam sektor pertanian

dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000

dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen untuk menentukan posisi masing-

masing sub sektor dengan membandingkan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor

tingkat Kabupaten Cilacap dengan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor tingkat

Provinsi Jawa Tengah, dan membandingkan rata-rata nilai kontribusi sub sektor

tingkat Kabupaten Cilacap dengan rata-rata nilai kontribusi sub sektor tingkat

Provinsi Jawa Tengah. Seperti terlihat dalam matriks Tipologi Klassen berikut:

Page 73: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

55

Kuadran I

Sub Sektor maju dan tumbuh dengan

pesat

Si>S dan Ski>Sk

Kuadran II

Sub Sektor maju tapi tertekan

Si<S dan Ski>Sk

Kuadran III

Sub Sektor potensional atau masih

dapat berkembang

Si>S dan Ski<Sk

Tanaman Perkebunan

Kuadran IV

Sub Sektor relatif tertinggal

Si<S dan Ski<Sk

Tanaman Bahan Pangan

Peternakan

Kehutanan

Perikanan

Gambar 5. Matriks Tipologi Klassen Klasifikasi Sub Sektor dalam Sektor Pertanian

Dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000

Sumber: Tabel 9 (diolah)

Dari hasil analisis Tipologi Klassen tidak terdapat sub sektor pertanian dalam

PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 yang termasuk dalam klasifikasi sub

sektor yang maju dan pesat, serta dalam klasifikasi sub sektor maju tapi tertekan.

Adalah sub sektor tanaman perkebunan yang termasuk dalam klasifikasi sub sektor

potensional atau masih dapat berkembang. Sedangkan keempat sub sektor pertanian

yang lain berada dalam klasifikasi sub sektor relatif tertinggal yaitu, sub sektor

tanaman bahan makanan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor

perikanan.

Page 74: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

56

5.1.2 Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Untuk mengetahui pertumbuhan sub sektor pertanian di Kabupaten Cilacap

dalam penelitian ini digunakan alat analisis Shift-Share. Analisis ini bertujuan untuk

mengurai pertumbuhan atau perubahan suatu variabel daerah. Dalam analisis Shift-

Share terdapat tiga tahap untuk menjawab sebagai berikut:

5.1.2.1 Perubahan Indikator Kegiatan Ekonomi

Dalam tahapan ini dilakukan perhitungan yang terjadi dalam PDRB Sub Sektor

Pertanian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. Untuk mengetahui perubahan Sub

Sektor dalam PDRB Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dengan menggunakan rumus

berikut:

% ∆Yij =[(Y’ij-Yij)/ Yij].100

Keterangan:

∆Yij =Perubahan pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap

Yij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap pada

tahun dasar analisis yaitu tahun 2002

Y’ij =Pendapatan dari sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap pada tahun

akhir analisis yaitu tahun 2013

Page 75: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

57

Dari hasil perhitungan perubahan pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013 didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 10 . Perubahan Pendapatan Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap Tahun

2002-2013

Lapangan Usaha ∆Yij (%)

Tanaman Bahan Makanan 28,89

Tanaman Perkebunan 140,99

Peternakan 48,73

Kehutanan 20,33

Perikanan 4,21

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

(BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

Pada tabel 10 terlihat bahwa pada tahun 2002-2013 terjadi peningkatan pada

tiap-tiap sub sektor dalam sektor pertanian di Kabupaten Cilacap. Peningkatan terbesar

terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan dengan 140,99%, kemudian sub sektor

peternakan dengan 48,73%, tanaman bahan makanan dengan 28,89%, sub sektor

kehutanan dengan 20,33%, dan yang terkecil sub sektor perikanan dengan 4,20%,

5.1.2.2 Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi

Secara umum seluruh sub sektor pertanian di Kabupaten Cilacap mengalami

peningkatan namun tidak halnya rasio pada setiap sub sektor. Rasio adalah

perbandingan antara dua hal yang saling berhubungan, dalam hal ini rasio yang

dimaksud adalah rasio indikator kegiatan ekonomi sub sektor dalam sektor pertanian di

Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013. Setiap sub sektor dalam sektor pertanian

memiliki rasio yang berbeda-beda baik pada Perekonomian Kabupaten Cilacap

Page 76: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

58

Maupun Perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Dalam menghitung rasio indikator

kegiatan ekomoni ada tiga rasio yang dihitung, yaitu:

d. ri

ri = (Y’ij-Yij)/ Yij ;dengan ri adalah rasio pendapatan sektor pertanian pada

wilayah Kabupaten Cilacap.

e. Ri

Ri = (Y’i-Yi)/Yi; dengan Ri adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) dari

sektor pertanian, Y’i adalah pendapatan (provinsi) dari sub sektor i pada

tahun akhir analisis, dan Yi adalah pendapatan (provinsi) dari sub sektor i

pada tahun dasar analisis.

f. Ra

Ra = (Y’..-Y..)/Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (Provinsi Jawa Tengah),

Y’.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada tahun akhir analisis, dan

Y.. adalah pendapatan (Provinsi Jawa Tengah) pada tahun dasar analisis.

Tabel 11. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Lapangan Usaha Ri Ri Ra

Tanaman Bahan Makanan 0,29 0,31 0,35

Tanaman Perkebunan 1,41 0,41 0,35

Peternakan 0,49 0,66 0,35

Kehutanan 0,20 0,09 0,35

Perikanan 0,04 0,22 0,35

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi

Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Page 77: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

59

Dari tabel 11 menunjukkan nilai ri, Ri, Ra. Seperti yang terlihat didapatkan

rasio pendapatan sektor pertanian pada wilayah Kabupaten Cilacap (ri) terbesar adalah

sub sektor tanaman perkebunan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor perikanan

sub sektor kehutanan dan yang terakhir sub sektor tanaman bahan makanan. Nilai Ri

atau rasio pendapatan tiap sub sektor dalam sektor pertanian di wilayah Provinsi Jawa

Tengah menghasilkan nilai rasio tertinggi berada dalam sub sektor kehutanan,

kemudian sub sektor peternakan, selanjutnya sub sektor tanaman perkebunan, diikuti

sub sektor tanaman bahan makanan, dan yang terakhir sub sektor perikanan. Ra didapat

dari perhitungan selisih antara total PDRB Sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah

tahun akhir analisis dengan total PDRB sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah tahun

dasar/awal analisis dibagi dengan jumlah PDRB sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah

pada tahun dasar/awal analisis. Dari hasil perhitungan didapat nilai Ra sebesar 0,35

yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah

meningkat sebesar 0,35.

5.1.2.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Cilacap

Pertumbuhan sub sektor pertanian wilayah Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh

beberapa komponen pertumbuhan wilayah, yaitu Pertumbuhan Regional (PR),

Pertumbuhan Proporsional (PP) dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW). Jika ketiga

komponen tersebut memiliki nilai positif, maka laju pertumbuhan sub sektor dalam

sektor pertanian di Kabupaten Cilacap memiliki peningkatan.

Page 78: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

60

Pertumbuhan Regional (PR) didapatkan dari rasio pendapatan sektor pertanian

Provinsi Jawa Tengah dikalikan dengan pendapatan sub sektor Pertanian Kabupaten

Cilacap pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2002, dan didapatkan hasil seperti pada

tabel 12 berikut.

Tabel 12. Pertumbuhan Regional Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Lapangan Usaha Prij PRij (%)

Tanaman Bahan Makanan 630.219,57 35,31

Tanaman Perkebunan 46.316,94 35,31

Peternakan 91.334,80 35,31

Kehutanan 37.568,09 35,31

Perikanan 66.900,15 35,31

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi

Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Pada tabel 12 dapat dilihat bahwa pertumbuhan sub sektor pertanian di

Kabupaten Cilacap dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan perekonomian

Provinsi Jawa Tengah. Sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap yang mendapat

pengaruh paling besar dari pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah adalah

sub sektor tanaman bahan makanan, diikuti sub sektor peternakan, sub sektor

perikanan, sub sektor tanaman perkebunan, dan yang terkecil mendapat pengaruh dari

pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah adalah sub sektor kehutanan.

Pertumbuhan Proporsional adalah komponen selanjutnya yang mempengaruhi

pertumbuhan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap. Pertumbuhan Proprosional (PP)

dihasilkan dari selisih antara rasio pendapatan tiap sub sektor dalam sektor pertanian

Provinsi Jawa Tengah (Ri) dan rasio pendapatan Sektor Pertanian Provinsi Jawa

Page 79: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

61

Tengah (Ra) dikalikan pendapatan sub sektor dalam sektor pertanian Kabupaten

Cilacap pada tahun dasar analisis yaitu 2002. Hasil perhitungan pertumbuhan

proporsional (PP) pada tabel berikut.

Tabel 13. Pertumbuhan Proporsional (PP) Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Lapangan Usaha PPij PPij (%)

Keterangan

Pertumbuhan

Tanaman Bahan Makanan -68.969,82 -3,86 Lambat

Tanaman Perkebunan 8.093,70 6,17 Cepat

Peternakan 79.143,03 30,59 Cepat

Kehutanan -28.315,45 -26,61 Lambat

Perikanan -25.206,11 -13,30 Lambat

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi

Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah)

Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa ada tiga sub sektor dalam sektor pertanian di

Kabupaten Cilacap yang memiliki nilai Pertumbuhan Proporsional positif. Dimulai dari

yang memiliki nilai (PP) terbesar yaitu sub sektor peternakan, kemudian sub sektor

tanaman perkebunan. Kedua sub sektor ini memiliki nilai Pertumbuhan Proporsional

sub sektor positif (PPij>0) yang artinya kedua sub sektor ini memiliki tingkat

pertumbuhan yang cepat. Kemudian tiga sub sektor pertanian yang tersisa mendapat

nilai Pertumbuhan Proporsional negatif,yaitu sub sektor tanaman bahan makanan,

kemudian sub sektor kehutanan, dan selanjutnya sub sektor perikanan. Ketiga sub

sektor pertanian ini mendapatkan nilai pertumbuhan proporsional sub sektor pertanian

negatif (PPij<0) yang berarti tingkat pertumbuhan ketiga sub sektor ini adalah lambat.

Komponen ketiga yang mempengaruhi pertumbuhan sub sektor pertanian di

Kabupaten Cilacap adalah Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW). Pertumbuhan Pangsa

Page 80: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

62

Wilayah adalah hasil dari selisih rasio pendapatan sub sektor pertanian di Kabupaten

Cilacap (ri) dan rasio pendapatan sub sektor pertanian di Provinsi Jawa Tengah (Ri)

dikali pendapatan sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap pada tahun dasar analisis

yaitu 2002. Hasil perhitungan pertumbuhan pangsa wilayah dapat dilihat ditabel 14

berikut ini.

Tabel 14. Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) Sub Sektor Pertanian Kabupaten

Cilacap Tahun 2002-2013

Lapangan Usaha PPWij PPWij% Keterangan

Tanaman Bahan Makanan -45.562,60 -2,55 Tidak Kompetitif

Tanaman Perkebunan 130.544,07 99,51 Kompetitif

Peternakan -44.408,63 -17,17 Tidak Kompetitif

Kehutanan 12.380,90 11,64 Kompetitif

Perikanan -33.723,95 -17,80 Tidak Kompetitif

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi

Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa sub sektor dalam sektor pertanian Kabupaten

Cilacap memiliki nilai positif dan nilai negatif. Nilai positif artinya sub sektor tersebut

memiliki daya saing yang baik terhadap sub sektor di wilayah (Kabupaten/Kota) lain di

Provinsi Jawa Tengah (Kompetitif), sedangkan nilai Pertumbuhan Pangsa Wilayah

negatif artinya sub sektor tersebut memiliki daya saing yang kurang baik terhadap sub

sektor dalam sektor pertanian di wilayah (Kabupaten/Kota) lain di Provinsi Jawa

Tengah (Tidak Kompetitif). Sub sektor yang memiliki pertumbuhan wilayah kompetitif

adalah sub sektor tanaman perkebunan dan sub sektor kehutanan.sub sektor yang

memiliki pertumbuhan wilayah tidak kompetitif adalah sub sektor tanaman bahan

makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.

Page 81: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

63

5.1.3 Sub Sektor Basis dan Non Basis Kabupaten Cilacap

Dalam penelitian ini digunakan analisis Loqation Quetient untuk mengetahui

sub sektor basis dan non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap. Loqation

Quetient adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai

sebuah sektor di suatu daerah ( dalam penelitian ini adalah Kabupaten Cilacap)

terhadap sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala Provinsi.

Rumus LQ dapat dituliskan:

LQ =

Keterangan:

Vi(s) = Pendapatan Sub Sektor pertanian pada daerah bawah (Kabupaten Cilacap)

V(s) = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah bawah (Kabupaten Cilacap)

Vi r = Pendapatan Sub Sektor Pertanian pada daerah atas (Provinsi Jawa

Tengah)

Vr = Pendapatan total Sektor Pertanian daerah atas (Provinsi Jawa Tengah)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pendapatan sub sektor pertanian

atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dan pendapatan

sub sektor pertanian atas dasar harga konstan 2000 Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-

2013.

Page 82: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

64

Tabel 15. Nilai LQ Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten

Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2002-2005

Tahun

Lapangan Usaha

Tanaman Bahan

Makanan

Tanaman

Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

2002 1,02 0,59 0,89 2,00 1,21

2003 1,03 0,58 0,93 3,14 0,93

2004 1,03 0,60 0,99 0,98 0,83

2005 1,04 0,67 0,98 1,59 0,86

2006 1,04 0,66 0,96 1,98 0,87

2007 1,05 0,63 0,89 1,97 0,94

2008 1,04 0,67 0,89 2,26 0,97

2009 1,03 0,73 0,86 2,35 1,00

2010 1,01 0,94 0,81 2,14 1,04

2011 1,01 0,96 0,80 2,12 1,02

2012 1,01 1,00 0,81 2,21 1,02

2013 1,01 1,00 0,80 2,23 1,04

Rata-

rata 1,03 0,75 0,88 2,20 0,98

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap dan Provinsi

Jawa Tengah (BPS Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Berdasarkan perhitungan Location Quetient (LQ), sub sektor dalam sektor pertanian

yang termasuk sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap adalah sub

sektor kehutanan dan sub sektor tanaman bahan makanan. Sub sektor dalam sektor

pertanian yang terasuk sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap

adalah sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor

perikanan.

5.2 Pembahasan Per Sub Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Page 83: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

65

Tahap ini dilakukan untuk mengambil kesimpulan dengan menggabungkan

ketiga hasil alat analisis, yaitu analisis Tipologi Klassen, analisis Shift Share, dan

analisis Location Quetient (LQ). Dalam tahap ini akan didapatkan sub sektor mana

yang memiliki peran paling dominan terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap.

Tabel 16. Persentase Nilai Kontribusi Sub Sektor Pertanian Terhadap PDRB

Kabupaten Cilacap Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2002-2013

Tahun

Lapangan Usaha

Jumlah

Tanaman

Bahan

Makanan

Tanaman

Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

2002 72,24% 5,31% 10,47% 4,31% 7,67% 100%

2003 74,35% 5,26% 10,43% 4,08% 5,88% 100%

2004 74,68% 5,49% 10,69% 4,04% 5,10% 100%

2005 74,57% 6,14% 10,78% 3,68% 4,83% 100%

2006 73,90% 6,10% 11,16% 3,70% 5,14% 100%

2007 73,53% 6,03% 11,31% 3,60% 5,54% 100%

2008 72,94% 6,22% 11,22% 3,81% 5,80% 100%

2009 72,16% 7,00% 11,12% 3,98% 5,73% 100%

2010 71,17% 8,44% 10,82% 3,86% 5,71% 100%

2011 70,39% 8,89% 11,04% 3,92% 5,76% 100%

2012 69,74% 9,27% 11,21% 3,89% 5,89% 100%

2013 69,15% 9,50% 11,56% 3,85% 5,93% 100%

Sumber: Nilai Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Cilacap (BPS Kabupaten

Cilacap)

Pada tabel diatas dapat dilihat nilai kontribusi setiap sub sektor dalam sektor

pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan adalah sub sektor yang memiliki

persentase paling basar dalam pembentuk nilai kontribusi sektor pertanian. Akan

tetapi, pada table diatas ditunjukan bahwa setiap tahunnya persentase nilai kontribusi

sub sektor tanaman bahan makanan cenderung mengalami penurunan, yaitu pada

Page 84: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

66

tahun 2005-2013. Sub sektor selanjutnya yang memberikan persentase terbesar dalam

pembentuk nilai kontribusi sektor pertanian adalah sub sektor perkebunan.

Perkembangan nilai kontribusi sub sektor peternakan fluktuatif, menurun pada tahun

2003, kembali mengalami trend positif pada tahun 2004-2007, kembali menurun pada

tiga tahun selanjutnya yaitu tahun 2008-2010. Dan ditiga tahun selanjutnya

mengalami peningkatan persentase nilai kontribusi. Sub sektor tanaman perkebunan

adalah sub sektor ketiga yang memberikan persentase nilai kontribusi terbesar. Pada

tahun 2003 penurunan trend presentase nilai kontribusi terjadi. Lalu pada dua tahun

selanjutnya, yaitu tahun 2004-2005 mengalami peningkatan. Akan tetapi pada dua

tahun selanjutnya juga sub sektor tanaman perkebunan mengalami penurunan

persentase nilai kontribusinya. Selanjutnya pada tahun 2008-2013 selalu mengalami

peningkatan persentase nilai kontribusi. Sub sektor peringkat keempat sebagai sub

sektor yang memberikan persentase nilai kontribusi terbesar adalah sub sektor

perikanan dengan perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2003-2005 mengalami

penurunan, selanjutnya pada tahun 2006 sampai tahun 2008 kembali meningkat.

Akan tetapi pada tahun 2009 dan 2010 kembali menurun, dan selanjutnya pada tahun

2011-2013 kembali mengalami trend positif atau peningkatan. Sub sektor yang

memiliki persentase nilai kontribusi terkecil adalah sub sektor kehutanan. Dengan

presentase nilai kontribusi yang menurun pada tahun 2002-2005. Kembali naik pada

tahun 2006, akan tetapi kembali memiliki trend menurun pada tahun 2007, kembali

naik pada tahun 2008 dan 2009. Dan kembali memiliki trend negatif pada tahun

2010-2013.

Page 85: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

67

5.2.1 Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Dalam peranan pembentuk perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013

Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan memiliki peranan yang cukup besar. Hal

tersebut ditunjukan dengan rata-rata nilai kontribusi sub sektor tanaman bahan

makanan sebesar 72,40%. Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan pada

tahun 2002-2013 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif cenderung mengalami

penurunan, seperti yang terlihat pada Gambar berikut.

Gambar 6. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan dalam PDRB

Kabupaten Cilacap 2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

Meskipun perkembangan kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan

mengalami pertumbuhan yang fluktuatif bahkan cenderung mengalami penurunan, ini

berbanding lurus dengan posisi sub sektor yang diklasifikasikan sebagai sub sektor

72,24

74,35 74,68 74,57 73,90 73,53

72,94 72,16

71,17 70,39

69,74 69,15

66,00

67,00

68,00

69,00

70,00

71,00

72,00

73,00

74,00

75,00

76,00

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Tanaman Bahan Makanan

Page 86: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

68

relatif tertinggal dengan rata-rata laju pertumbuhan sub sektor tanaman bahan

makanan yang sebesar 2,34% dan nilai ini lebih kecil dari rata-rata laju pertumbuhan

sub sektor tanaman bahan makanan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Dari hasil analisis Location Quetient untuk sub sektor tanaman bahan makanan

menunjukan nilai LQ rata-rata sebesar 1,03 (>1) yang menunjukan sub sektor

tanaman bahan makanan merupakan sub sektor unggulan (basis), ini artinya sub

sektor tanaman bahan makanan dapat memenuhi kebutuhan untuk Kabupaten Cilacap

dan dapat melakukan pengiriman ke daerah lain.

Hasil analisis Shift Share sub sektor tanaman bahan makanan nilai komponen

Pp (Pertumbuhan Proporsional) sebesar Rp -68.969,82347 artinya sub sektor ini

adalah sub sektor yang tumbuh dengan lambat jika dibandingkan dengan tingkat

Provinsi Jawa Tengah. Nilai pertumbuhan wilayah sub sektor tanaman bahan

makanan memiliki nilai negatif yang artinya sub sektor tanaman bahan makan adalah

sub sektor yang tidak kompetitif jika dibandingkan sub sektor tanaman bahan

makanan di wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 17. Analisis Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

No Aspek Parameter Keterangan

1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal

2 Pp - Lambat

3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan

4 LQ >1 Sub Sektor Basis

Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)

Page 87: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

69

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sub sektor tanaman bahan

makanan adalah sub sektor relatif tertinggal akan tetapi menjadi sub sektor basis di

Kabupaten Cilacap, dan memiliki pertumbuhan yang lambat dan masih perlu

mendapatkan perhatian untuk dikembangkan sehingga menjadi sub sektor yang

kompetitif dan memiliki pertumbuhan yang cepat.

Kabupaten Cilacap mendapat julukan sebagai salah satu lumbung padi Jawa

Tengah, julukan ini disematkan pada Kabupaten Cilacap karena jumlah produksi padi

di Cilacap yang selalu mengalami surplus, sehingga mampu mengirim padi keluar

daerah Cilacap. Produktifitas padi yang tinggi juga terkait dengan semakin

meningkatnya luas lahan sawah di Kabupaten Cilacap. Akan tetapi untuk ladang dan

kebun luas lahannya justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga

produktifitas tanaman hortikultura dan palawija juga mengalami penurunan.

5.2.2 Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Sub sektor tanaman perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam

perekonomian Kabupaten Cilacap ditunjukan dengan rata-rata kontribusi dari tahun

2002-2013 sebesar 6,97% dengan laju pertumbuhan sebesar 8,53, laju pertumbuhan

ini lebih besar dari laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah. Dari hal itu maka sub

sektor tanaman perkebunan diklasifikasikan sebagai sub sektor potensional.

Page 88: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

70

Gambar 7. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten

Cilacap Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Tanaman Perkebunan dalam PDRB Kabupaten

Cilacap 2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

Berdasarkan analisis shift share nilai komponen pertumbuhan proporsional

(Pp) memiliki nilai positif sebesar Rp 8.093,699066 menunjukan bahwa sub sektor

tanaman perkebunan merupakan sub sektor yang tumbuh cepat jika dibandingkan sub

sektor tanaman perkebunan ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan komponen

pertumbuhan wilayah (Pw) dengan nilai positif sebesar Rp130.544,07 artinya sub

sektor tanaman perkebunan memiliki daya saing didaerah Provinsi Jawa Tengah.

Hasil analisis LQ sub sektor tanaman perkebunan menunjukan nilai rata-rata sebesar

0,75 (<1), berarti sub sektor tanaman perkebunan bukanlah sub sektor basis di

Kabupaten Cilacap.

5,31 5,26 5,49 6,14 6,10 6,03 6,22

7,00

8,44 8,89 9,27 9,50

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ko

ntr

ibu

si (

%)

Tahun

Tanaman Perkebunan

Page 89: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

71

Tabel 18. Analisis Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

No Aspek Parameter Keterangan

1 Tipologi Klassen III Sub Sektor potensional

2 Pp + Cepat

3 Pw + Kompetitif

4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis

Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)

Tanaman perkebunan menunjukan trend peningkatan dalam perkembangan

kontribusinya pada perekonomian Kabupaten Cilacap. Hal ini terkait dengan

pertumbuhan luas lahan perkebunan di Kabupaten Cilacap yang mengalami

peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2011-2013 sehingga produktifitas

hasil tanaman perkebunan pun mengalami peningkatan. Hasil tanaman perkebunan

yang ada di Kabupaten Cilacap diantaranya: kelapa, karet, kopi, kakao, kayu putih,

dan pala. Peningkatan produktifitas tanaman perkebunan juga terkait dengan

tersedianya perusahaan-perusahaan di Kabupaten Cilacap yang bergerak pada bidang

perkebunan. Menurut hasil sensus pertanian Kabupaten Cilacap, pada tahun 2013

terdapat enam perusahan berbadan hukum yang bergerak dibidang pertanian khusus

pada sub sektor perkebunan. Hanya sub sektor perkebunan yang memiliki perusahaan

berbadan hukum di Kabupaten Cilacap.

5.2.3 Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Dari tahun 2002-2013 Sub sektor peternakan memberikan rata-rata kontribusi

sebesar 10,98% dan memiliki laju pertumbuhan sebesar 3,69%, Laju pertumbuhan ini

berada dibawah rata-rata laju pertumbuhan Provinsi. Dari hasil analisis Tipologi

Klassen sub sektor peternakan diklasifikasikan dalam sub sektor relatif tertinggal.

Page 90: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

72

Gambar 8. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Peternakan dalam PDRB Kabupaten Cilacap

2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

Berdasarkan analisis Shift Share sub sektor peternakan memiliki nilai positif

untuk Pertumbuhan Proporsional (Pp) sebesar Rp 79.143,02851 berarti sub sektor

peternakan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan sub sektor peternakan di

Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai komponen Pertumbuhan Wilayah (Pw)

memiliki nilai negatif sebesar Rp -44.408,627, artinya sub sektor peternakan tidak

memiliki daya saing terhadap sub sektor peternakan di Provinsi Jawa Tengah,

sehingga sub sektor ini memerlukan perhatian agar mampu berdaya saing.

Berdasarkan analisis LQ sub sektor peternakan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,88

(<1) artinya sub sektor peternakan bukan menjadi sub sektro basis di Kabupaten

Cilacap.

10,47 10,43

10,69 10,78

11,16 11,31

11,22 11,12

10,82

11,04 11,21

11,56

9,80

10,00

10,20

10,40

10,60

10,80

11,00

11,20

11,40

11,60

11,80

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ko

ntr

ibu

si (

%)

Tahun

Peternakan

Page 91: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

73

Tabel 19. Analisis Sub Sektor Peternakan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

No Aspek Parameter Keterangan

1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal

2 Pp + Cepat

3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan

4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis

Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)

Nilai konribusi sektor peternakan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif ini

terkait dengan keadaan peternakan yang terjadi di Kabupaten Cilacap yang dilakukan

oleh perorangan dengan cara-cara yang masih tradisional. Peternakan yang ada di

Kabupaten Cilacap diantaranya peternakan sapi potong, ayam petelur, ayam

pedaging, kelinci, kambing, dan bebek. Semua peternakan-peternakan ini dimiliki

oleh warga dengan kapasitas usaha yang masih dalam skala usaha kecil dan

menengah. Karena usaha peternakan membutuhkan modal yang cukup besar, maka

kebanyakan warga Cilacap hanya mampu mengelola peternakan dalam skala kecil

dan menengah. Menurut hasil sensus pertanian tahun 2013 terdapat 133.665 warga

Cilacap yang bekerja pada bidang pertanian.

5.2.4 Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Sub sektor kehutanan memiliki rata-rata kontribusi yang paling rendah

diantara lima sub sektor pertanian Kabupaten Cilacap, yaitu sebesar 3,89%. Selain itu

sub sektor kehutanan memiliki rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,80. Laju

pertumbuhan sub sektor kehutanan Kabupaten Cilacap lebih kecil dari laju

pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah. Menurut hasil analisis Tipologi Klassen sub

sektor kehutanan termasuk diklasifikasikan sebagai sub sektor relatif tertinggal.

Page 92: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

74

Gambar 9. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Kehutanan dalam PDRB Kabupaten Cilacap

2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

Berdasarkan hasil analisi Shift Share sub sektor kehutanan memiliki nilai

komponen Pertumbuhan Proporsional (Pp) negatif, yaitu sebesar Rp -28.315,44821

artinya sub sektor ini tumbuh lambat jika dibandingkan sub sektor kehutanan di

Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai untuk komponen Pertumbuhan Wilayah

adalah positif dengan besar nilai Rp 12.380,89872, artinya sub sektor ini memiliki

daya saing terhadap sub sektor kehutanan di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil

analisis LQ sub sektor kehutanan memiliki nilai rata-rata sebesar 2,20 (>1) artinya

sub sektor kehutanan adalah sub sektor basis di Kabupaten Cilacap.

4,31

4,08 4,04

3,68 3,70 3,60

3,81

3,98

3,86 3,92 3,89 3,85

3,20

3,40

3,60

3,80

4,00

4,20

4,40

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ko

ntr

ibu

si (

%)

Tahun

Kehutanan

Page 93: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

75

Tabel 20. Analisis Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

No Aspek Parameter Keterangan

1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal

2 Pp - Lambat

3 Pw + Kompetitif

4 LQ >1 Sub Sektor Basis

Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)

Perkembangan nilai kontribusi sub sektor kehutanan dari tahun 2002-2013

menunjukan trend yang fluktuatif cenderung menurun. Untuk lahan hutan rakyat

memang mengalami penurunan luasan lahan, akan tetapi luas lahan hutan negara

mengalami pertumbuhan yang cenderung meningkat. Akan tetapi nilai kontribusi sub

sektor kehutanan cenderung menurun ini dikarenakan masa panen untuk tanaman

kehutanan yang memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 5-10 tahun. Tanaman

pepohonan yang ditanam di hutan-hutan Kabupaten Cilacap antara lain: jati, mahoni,

dan albasia.

5.2.5 Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

Dari tahun 2002-2013 sub sektor perikanan memberikan nilai kontribusi yang

cukup besar, dengan nilai rata-rata kontribusi sebesar 5,75%. Dengan laju

pertumbuhan sebesar 0,83. Nilai laju pertumbuhan ini lebih kecil dibanding nilai laju

pertumbuhan di Provinsi Jawa Tengah. Menurut hasil analisis Tipologi Klassen sub

sektor perikanan di Kabupaten Cilacap masuk kedalam klasifikasi sub sektor relatif

tertinggal.

Page 94: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

76

Gambar 10. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Perikanan Di Kabupaten Cilacap

Tahun 2002-2013

Sumber: Nilai Kontribusi Sub Sektor Perikanan dalam PDRB Kabupaten Cilacap

2002-2013 (BPS Kabupaten Cilacap, 2014)

`Berdasarkan hasil analis Shift Share nilai komponen pertumbuhan poropsional

(Pp) sebesar Rp -25.206,11125, nilai Pp sub sektor perikanan memiliki nilai negatif ini

artinya sub sektor perikanan adalah sub sektor yang tumbuh lambat. Sementara nilai

Pertumbuhan Wilayah (Pw) sebesar Rp -33.723,94504 nilai ini menunjukan sub sektor

perikanan tidak kompetitif atau perlu dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis LQ

sub sektor perikanan memiliki rata-rata nilai 0,98 (<1), artinya sub sektor perikanan

bukan sub sektor basis di Kabupaten Cilacap

Tabel 21. Analisis Sub Sektor Perikanan Kabupaten Cilacap Tahun 2002-2013

No Aspek Parameter Keterangan

1 Tipologi Klassen IV Sub Sektor Relatif Tertinggal

2 Pp - Lambat

3 Pw - Tidak Kompetitif/Perlu Dikembangkan

4 LQ <1 Sub Sektor Non-Basis

Sumber: Gambar 5, Tabel 12, 14, dan 15 (diolah)

7,67

5,88 5,10 4,83 5,15

5,54 5,80 5,73 5,71 5,76 5,89 5,93

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ko

ntr

ibu

si (

%)

Tahun

Perikanan

Page 95: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

77

Nilai kontribusi sub sektor perikanan mengalami pertumbuhan fluktuatif akan

tetapi tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan hanya pada tahun 2002 ke

tahun 2003 yang mengalami penurunan kontribusi cukup besar. Pertumbuhan yang

fluktuatif ini diakibatkan semakin sedikitnya lahan untuk perikanan berupa tambak

ataupun kolam empang. Keterbatasan modal dan pengetahuan mendasari enggannya

masyarakat menggeluti bidang budidaya perikanan. Selain itu dengan keadaan cuaca

yang cenderung menyulitkan nelayan untuk melaut dan ketidak mampuan nelayan-

nelayan lokal untuk menyediakan alat tangkap ikan yang lebih efisien.

Page 96: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Cilacap tentang peran sub sektor pertanian

dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-2013 dengan pendekatan sub

sektor dalam sektor petanian pembentuk PDRB dapat ditentukan beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Posisi sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap tahun 2002-

2013 adalah:

a) Sub sektor tanaman bahan makanan berada di posisi sub sektor tertinggal

b) Sub sektor tanaman perkebunan berada di posisi sub sektor potensional

atau masih dapat dikembangkan.

c) Sub sektor peternakan berada di posisi sub sektor tertinggal

d) Sub sektor kehutanan berada di posisi sub sektor tertinggal

e) Sub sektor perikanan berada di posisi sub sektor tertinggal

2. Pertumbuhan tiap sub sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Cilacap

yaitu:

a) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan yang cepat atau yang mendapat nilai

positif berdasar komponen pertumbuhan proporsional (Pp) yaitu sub sektor

tanaman perkebunan dan sub sektor peternakan. Dan sub sektor yang

mengalami pertumbuhan lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ditingkat

Page 97: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

80

Provinsi Jawa Tengah yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor

kehutanan, dan sub sektor perikanan.

b) Sub sektor yang mengalami pertumbuhan wilayah (Pw) dengan daya saing

yang baik atau kompetitif dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi Jawa

Tengah ada dua sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan dan sub

sektor kehutanan. Sedangkan ketiga sub sektor lainnya, yaitu sub sektor

tanaman bahan makanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan

tidak memiliki daya saing yang baik atau tidak kompetitif jika dibanding

dengan wilayah-wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah.

3. Sub sektor yang menjadi sub sektor basis dalam perekonomian Kabupaten

Cilacap, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor kehutanan.

Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan, dan sub sektor

perikanan adalah sub sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Cilacap.

4. Jika dilihat berdasarkan hasil ketiga alat analisis diatas menunjukan bahwa tidak

ada sub sektor yang memiliki peran paling dominan dalam perekonomian

Kabupaten Cilacap. Sub sektor tanaman perkebunan adalah sub sektor yang

memungkinkan untuk memenuhi kriteria sebagai sub sektor yang bisa

dikembangkan sebagai sub sektor yang memiliki peranan dominan dalam

perekonomian Kabupaten Cilacap ditunjukan dengan posisi sub sektor tanaman

perkebunan yang berada di sub sektor potensional, dan nilai Pertumbuhan

Proporsional (Pp) dan nilai Pertumbuhan Wilayah (Pw) positif. Meskipun sub

sektor tanaman perkebunan memiliki nilai LQ yaitu 0,75 (<1) yang menunjukan

sub sektor ini bukan sub sektor basis.

Page 98: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

81

6.2.Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah didapat, penulis menyarankan beberapa

hal untuk pihak-pihak terkait,yaitu:

1. Sub sektor tanaman perkebunan adalah sub sektor yang memiliki potensi peran

paling dominan dalam perekonomian Kabupaten Cilacap dengan posisi sub sektor

potensional dan Pertumbuhan Proporsional dan Pertumbuhan Wilayah sub sektor

perkebunan memiliki nilai positif, akan tetapi nilai LQ hanya sebesar 0,75 (<1)

maka perhatian lebih untuk sub sektor ini harus dilakukan untuk meningkatkan

nilai kontribusinya. Dengan menjaga luas lahan perkebunan, dan lebih

menginsentifkan penggunaan bibit unggul untuk tanaman perkebunan dan

penggunaan pupuk yang berkualitas, serta penyampaian teknologi-teknologi baru

untuk menunjang produktifitas sub sektor tanaman perkebunan.

2. Pemerintahan Kabupaten Cilacap harus lebih mengedepankan kebijakan-kebijakan

yang berpihak pada sektor pertanian dan kepentingan petani. Seperti kebijakan

dalam penyediaan saprotan, kebijakan untuk memperketat alih fungsi lahan

pertanian menjadi lahan non pertanian, penyuluhan-penyuluhan dan

pendampingan bagi petani untuk meningkatan pendapatan daerah dari sektor

pertanian.

Page 99: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

Lampiran 1. Peta Kabupaten Cilacap Skala 1:100.000

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Cilacap (2014)

Page 100: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

83

Lampiran 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

2001-2005

Page 101: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

84

Lampiran 3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun

2005-2009

Page 102: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

85

Lampiran 4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Cilacap Tahun 2009-

2013

Page 103: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

86

Lampiran 5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Migas Kabupaten Cilacap

Tahun 2001-2005

Page 104: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

87

Lampiran 6. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Kabupaten

Cilacap Tahun 2005-2009

Page 105: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

88

Lampiran 7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Kabupaten

Cilacap Tahun 2009-2013

Page 106: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

89

Lampiran 8. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2001-2005

Page 107: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

90

Lampiran 8. Lanjutan

PDtRB Jawa Tengah Tahun 2005

Page 108: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

91

Lampiran 9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2004-2008

Page 109: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

92

Lampiran 9. Lanjutan

PDRB Jawa Tengah Tahun 2008

Page 110: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

93

Lampiran 10. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008-2010

Page 111: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

94

Lampiran 10. Lanjutan

PDRB Jawa Tengah Tahun 2010

Page 112: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

95

Lampiran 11. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Minyak Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2011-2013

Page 113: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

96

Lampiran 12. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa

Minyak Kabupaten Cilaap Tahun 2001-2005

Page 114: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

97

Lampiran 13. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa

Migas Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2009

Page 115: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

98

Lampiran 14. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa

Minyak Kabupaten Cilaap Tahun 2009-2013

Page 116: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

99

Lampiran 15. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah Atas Dasar Konstan

2000 Tanpa Migas Tahun 2002-2013

Sumber:PDRB Provinsi Jawa Tengah 2001-2013 (diolah)

Tahun

Lapangan Usaha

Tanaman

Bahan

Makanan

Tanaman

Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

2002 5,67 -2,65 8,69 5,44 0,50

2003 -0,18 -2,20 -5,98 -40,84 -2,25

2004 5,64 7,06 0,70 32,96 1,96

2005 4,00 4,28 7,01 48,11 -3,61

2006 2,85 3,90 9,45 -16,36 9,46

2007 0,97 6,56 11,95 0,34 1,41

2008 3,65 0,64 3,02 -4,57 4,74

2009 3,71 6,22 6,08 4,24 -0,42

2010 2,82 -3,21 5,82 8,90 -1,22

2011 -0,12 3,21 5,82 8,90 -1,22

2012 3,54 4,13 4,11 -1,09 5,69

2013 1,38 4,34 5,56 0,25 0,86

Rata-rata 2,83 2,76 5,13 3,41 1,77

Page 117: PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28991/1/ILHAM... · Nama: Ilham Alkaf. Tempat dan Tanggal ... Kabupaten Cilacap menjadi Kabupaten

100

Lampiran 16. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota di

ProvinsiJawa Tengah Tahun 2011-2013