PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjambi.ac.id/4294/1/LIZA AMELIA.pdf ·...
Transcript of PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjambi.ac.id/4294/1/LIZA AMELIA.pdf ·...
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PADA SEKTOR BUDIDAYA IKAN
STUDI DESA KUBU KANDANG KECAMATAN PEMAYUNG
KABUPATEN BATANG HARI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh :
LIZA AMELIA
NIM: SIP.162355
PEMBIMBING:
Dr. IIIy Yanti, M.Ag
Tri Endah Karya Lestiyani, S.IP. M. IP
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Liza Amelia
NIM : SIP.162355
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Syariah
Alamat : Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: “Peran
Pemerintah dalam Peningkatan dan Kesejahteraan Masyarakat pada Sektor
Budidaya Ikan Melalui (Studi Desa Kubu Kandang Kecamatan Pemayung,
Kabupaten Batang Hari) adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung
plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain,
kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang
dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung
jawabkanya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.
Jambi, Juli 2020
ii
Pembimbing I : Dr.Illy Yanti M.Ag
Pembimbing II : Tri Endah Karya Lestiany,S.IP. M. IP
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi-Muara Bulian KM.16 Simp.Sei.Duren Kec.
Jaluko Kab. Muara Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Kepada Yth. Jambi, Juli 2020
Bapak Dekan Syariah
Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka skripsi
saudara Liza Amelia NIM: Sip.162355 yang berjudul Peran Pemerintah dalam
Peningkatan dan Kesejahteraan Masyarakat pada Sektor Budidaya Ikan
(POKDAKAN) Sumber Jaya (Studi Desa Kubu Kandang Kecamatan
Pemayung) Tahun 2020telah di setujui dan dapat di ajukan untuk
dimunaqosahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana (S.1)
dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddi Jambi.
Demikian, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
wssalamu’alaium Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.Illy Yanti M.Ag Tri Endah Karya Lestiany,S.IP. M. IP
NIP.19710227199401 2 001 NIP. 19710706 200701 2 001
iii
iv
MOTTO
ت زعأ ر منكمأ فإن تن مأ سول وأولى ٱلأ ا أطيعوا ٱلله وأطيعوا ٱلر أيها ٱلذين ءامنو ء مأ فى ش ي ىأ
سول أو فردوه إلى ٱلله وٱلر سن تأ لك خيأر وأحأ ءاخر ذ م ٱلأ منون بٱلله وٱلأيوأ ا إن كنتمأ تؤأ ي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama” (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.(Quran Surat An-Nisa Ayat 59)1
1Quran Surat An-Nisa Ayat 59
v
ABSTRAK
Nama Liza Amelia SIP.162355 dengan Judul Peran Pemerintah Desa Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pada Sektor Budidaya Ikan (Studi Desa
Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari) Program
Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) adalah program yang didirikan oleh
pemerintahan desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten Batanghari
sebagai bentuk desentralisasi terhadap pemerintahan pusat yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kubu Kandang dan mengurangi
angka pengangguran terlebih khusus di desa Kubu Kandang tersebut. Dalam
pelaksanaan program ini, ada beberapa peran pemerintah melalui program
POKDAKAN sumber jaya ini yakni: Sebagai pembelajaran dalam bidang
pembudidaya ikan, Sebagai media komunikasi, Wahana kerja sama dalam
bermusyawarah, Menambah keakraban, Mempersatu aspirasi yang murni dan
sehat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran kelompok
budidaya ikan (POKDAKAN) sumber jaya di desa Kubu Kandang. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui peran pemerintah melalui program POKDAKAN
sumber jaya di desa Kubu Kandang. Informan penelitian berjumlah 4 orang, jenis
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian hasil data tersebut
dianalisa secara deskriptif kualitatif. Dari data penelitian yang ada, dapat
disimpulkan bahwa peran pemerintah desa melalui program POKDAKAN sumber
jaya ini sangat membantu dalam mensejahterakan masyarakat dan terbantunya
masyarakat dalam menjalankan program ini. Hal ini bisa dilihat dari aspek
pemerintah desa yang bekerjasama dengan anggota kelompok, memberi izin
kelompok, dan membantu anggota POKDAKAN dalam dengan cara memberikan
pinjaman dana desa untuk memenuhi pakan ikan bagi anggota kelompok.
Kata Kunci: Peran Pemerintah, Program POKDAKAN
iv
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim…
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang Maha Agung,
Maha Tinggi, Maha Adil, dan Maha Penyayang.Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, menjadikan aku manusia
yang senantiasa berpikir, membekaliku dengan ilmu, beriman dan
bersabar dalam menjalani kehidupan ini.Kupersembahkan skirpsi ini
kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Ibundaku Maimunah dan Ayahanandazulkifli. Sebagai tanda
bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta,
yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, Do’a,
dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak
dapat tergantikan, hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan
yang ada didepanku. Ibu, Ayah terimalah bukti kecil ini sebagai kado
keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.
adik ku tercinta Dini sapitri.,tiada yang paling mengharukan saat
kita kumpul bersama. Terimakasih atas do’a dan kebaikan adik selama
ini, terimakasih karena sudah menjadi adik yang paling terbaik,
walaupun kita berjauhan aku selalu mendo’akan yang terbaik untuk adik
disana, semangat melanjutkan kuliahnya Semoga nanti kita bisa
membahagiakan kedua orangtua kita dengan hasil kerja keras kita.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Peran
Pemerintah dalam Peningkatan dan Kesejahteraan Masyarakat pada Sektor
Budidaya Ikan (POKDAKAN) Sumber Jaya (Studi Desa Kubu Kandang
Kecamatan Pemayung)”. Kemudian tidak luput pula sholawat serta salam penulis
sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang banyak memberikan
keteladanan dalam berfikir dan bertindak.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengakui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan daripihak, terutama
bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terima kasih kepada pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi
ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saiduddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag, MH selaku dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saiduddin Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,MA.,M.IR selaku pembantu dekan I, Bapak Dr.
Ruslan Abdul Ghani, SH selaku pembantu dekan II, Dan Bapak Dr. H. Ishak,
viii
SH., M.Hum selaku pembantu dekan III, Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Irmawati Sagala, S.IP.M.SI selaku ketua jurusan dan Bapak Yudi
Armansyah selaku sekretaris jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibuk Illy Yanti, M.Ag, dan Ibuk Tri Endah Lestiyani, S.IP. M. IP Selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II Skripsi Ini.
6.
7. Bapak dan ibu dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas Syariah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Semua pihak terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Namun di samping itu, skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya
di harapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran
maupun saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Jambi, Juli 2020
Penulis
Liza Amelia
SIP.162355
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ...................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
MOTTO............................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah .................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................. 7
C. Tujuan dan kegunaan penelitian ....................................................... 7
D. Batasan Masalah ............................................................................... 8
E. Kerangka Teori .................................................................................. 9
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 18
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ........................................................... 24
B. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 24
C. Sumber Data .................................................................................... 24
D. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 25
E. Teknik analisis data ......................................................................... 26
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 28
G. Jadwal Penelitian ............................................................................. 29
x
BAB III TINJAUAN UMUM
A. Deskripsi Wilayah ............................................................................ 30
B. Deskripsi Program Budidaya Ikan POKDAKAN ............................ 40 .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Peran Program Kelompok Budidaya Ikan (SUMBER JAYA) di Desa
Kubu Kandang................................................................................. 46
B. Kendala Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Di desa Kubu kandang .. 52
C. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program POKDAKAN Sumber
Jaya .................................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 64
B. Saran ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
TABEL I : Kondisi Geografis Desa Kubu Kandang ..................................... 35
TABEL II :Orbitrasi Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa Kubu Kandang .. 35
TABEL III : Jumlah Penduduk Desa Kubu Kandang Tahun 2017-2019 ....... 36
TABEL IV : Pembagian Wilayah Administrasi Desa Kubu Kandang ........... 36
TABEL V : sarana pendidikan di desa Kubu Kandang ................................ 37
TABEL VI : sarana ibadah desa Kubu Kandang ............................................ 37
TABEL VII : sarana olahraga desa Kubu Kandang ......................................... 37
TABEL VIII : jumlah tingkat pendidikan desa Presentase ............................... 38
TABEL IX : jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan .................................. 38
TABEL X : jumlah penduduk berdasarkan agama ....................................... 39
TABEL XI : anggota program POKDAKAN desa Kubu Kandang ............... 44
TABEL XII : Dana BUMdes untuk Pembelian Pakan Ikan ............................ 61
xii
DAFTAR SINGKATAN
POKDAKAN : Program Kelompok Budidaya Ikan
PEMDes : Pemerintah Desa
KJA : Keramba Jaring Apung
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan dan pembangunan adalah merupakan dua konsep yang saling
berkaitan. Sebagai suatu proses pada peningkatan kualitas pada hidup manusia,
dengan konsep pembangunan adalah sebuah konteks yang dimana kebijakan
beroperasi pada tingkat sosial yang ada di daerah, oleh karena itu maka sebuah
kebijakan memerlukan satu dorongan yang bisa membawa pada apa yang kita bisa
untuk melakukan sebuah hal dorongan pada apa yang kita terapkan dengan
berdasarkan mekanisme pembuatan kebijakan yang dimana dibuat langsung oleh
pemerintah untuk meningkatkan kebersamaan bersama pada tingkat sosial yang
sama, dengan pelaksanaan pada penerapan pola membangun rasa tingkat sosial
yang tinggi pada masyarakat sebagaimana mestinya.2
Kebijakan (policy) adalah sebuah instrumen pemerintahan, bukan saja
dalam arti government yang hanya menyangkut aparatur negara, melainkan
governance yang menyentuh pengelolaan pada sumberdaya publik. Kebijakan
pada intinya merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan
yangsecara langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumberdaya alam,
finansial dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk,
masyarakat atau warga negara. Kebijakan merupakan hasil dari adanya sinergi,
2Suharto Edi, 2008, Analisis Kebijakan Publik; Panduan Praktis Mengkaji Masalah
danKebijakan Sosial, (Alfabeta edisi revisi, Bandung), hlm. 1
1
2
kompromi atau bahkan kompetisi antara berbagai gagasan, teori, ideologi, dan
kepentingan-kepentingan yang mewakili sistem politik pada suatu negara.3
Salah satu tugas/peran pemerintah adalah sebagai perumusan pada
kebijakan publik. Dengan suatu kebijakan publik maka dapat dirumuskan secara
sistematik, dan dapat diperlukan sebagai sebuah proses yang sistematis pula.
Meskipun dengan proses itu tidak selalu harus bersifat kaku, pada proses
perumusan kebijakan yang memungkinkan sistem pemerintahan dalam
merumuskan kebijakan menjadi teratur dan memiliki ritme yang jelas. Dalam
proses perumusan kebijakan yang sering pula disebut sebagai lingkaran kebijakan
(policy cycle).4
Dengan terdapat pola keleluasaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat
kepada Pemerinah Daerah yang memberikan kebijakan pada pembagian
kekuasaan yang mutlak untuk dilakukan sebagaimana terdapat pada Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang lebih menekankan pemberian wewenang
seluas-luasnya agar daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan untuk
pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan, dengan
mengutamakan kesejahteraan masyarakat di daerah dalam peningkatan sumber
daya manusia.5
Seiring pada masa reformasi, pemerintah melakukan suatu gerakan dalam
meningkatkan kebebasan kepada rakyatnya untuk melakukan suatu kemandirian
dalam beraktifitas sesuai dengan bidangnya di dalam masa demokrasi ini yang
3Suharto Edi, 2008, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, (Alfabeta, Bandung),
hlm.3 4 Ibid, hlm. 23 5Sarundajang, S.H, Pemerintahan Daerah di Berbagai Negara, (Pustaka Sinar Harapan,
1996), hlm. 69
3
membuat suatu kebijakan berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang mana telah memberikan Otonomi yang luas, nyata, dan
bertanggung jawab, yang diwujudkan dengan pembagian dan pemanfaatan
sumberdaya nasional serta adanya perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
secara proporsional sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan
pemerataan.
Undang-Undang ini mengatur tentang Otonomi Daerah dalam pengelolaan
sumberdaya kelautan, yang mencakup kewenangan sampai dengan 12 mil laut
dari garis pantai pasang surut terendah untuk perairan dangkal, dan 12 mil laut
dari garis pangkal ke laut lepas untuk Daerah Propinsi dan sepertiga dari batas
Propinsi untuk Daerah Kabupaten. Kewenangan Daerah terhadap sumberdaya
kelautan meliputi kewenangan dalam:
a) Eksplorasi, Eksploitasi, Konservasi dan Pengelolaan kekayaan laut
b) Pengaturan kepentingan administratif
c) Pengaturan tata ruang
d) Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah
e) Bantuan penegakan keamanan dan kedaulatan Negara khususnya dilaut.6
Didalam peraturan menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang perikanan pada pasal 17 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur dan
mengembangkan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan dalam
rangka pengembangan pembudidayaan ikan. Maka dengan itu, pemerintah sigap
6Rohmin Dahuri, 2001, Otonomi Pengelolaan Sumberdaya Laut, CIDS, Jakarta, hlm : 45.
4
dalam merespon dan melakukan peningkatan dan pengembangan dalam
pengelolaan sumber potensi perikanan dan pembudidayaan ikan di suatu daerah
tertentu agar terdapat suatu kesamaan yang merata pada tingkat daerah hasil
potensi yang ada.
Disisi lain ketangguhan dan kemampuan manusia untuk menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan dan kesejahteraan masyarakat nelayan
ditentukan oleh perpaduan dari seluruh kondisi dinamik dari semua segi
kehidupan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan manusia dengan
lingkungan hidup adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap lingkungannya
termasuk lingkungan sosial kebijakan atau pengaturan yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat nelayan. Sebagaimana mestinya untuk ditingkatkan dalam
pola pengawasan yang secara terpadu untuk ditingatkan demi kesejahteraan
masyarakat daerah untuk kemajuan dan kebersamaan.
Maka sebagaimana dengan hasil potensi yang dimiliki Bangsa Indonesia
di bidang kelautan sangatlah besar, namun belum ada penggalian yang lebih
dalam terhadap potensi yang ada tersebut, sehingga perlu diadakan penggalian
yang mendalam terhadap potensi di bidang kelautan tersebut. Dengan potensi
yang demikian besar, agar pengembangan perikanan, termasuk nelayan
tradisional, memberikan manfaat bagi pembangunan maka dalam pelaksanaannya
dibutuhkan riset dan penelitian bagi masyarakat lokal untuk dapat memanfaatkan
potensi yang ada tersebut dan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
5
adalah dengan mengeksploitasi biota laut secara efisien baik ikan maupun
tumbuh-tumbuhan tanpa melupakan aspek kelestarian dari kehidupan laut.7
Masyarakat yang berada di daerah Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batanghari mereka sebagian besar hidup sebagai nelayan/pelihara ikan (keramba).
Kehidupan merekapun tergantung dari hasil ikan yang mereka pelihara untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dimana pemerintah sangatlah berperan dalam pembangunan ditingkat
daerah yang belum berkembang dalam sektor pelayanan yang kurang prima untuk
peningkatan kewaspadaan dalam pengawasan yang belum dijangkau atau dicapai,
maka dengan itu pemerintah Daerah harus secara langsung turun untuk melihat
kondisi riil lapangan yang belum sepenuhya ditanggani secara maksimal dalam
mengembangkan daerah yang tertinggal untuk segera ditingkatkan. Seperti hal
desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten Batanghari.
Pada mulanya di Desa Kubu Kandang, ada beberapa orang yang
mempunyai usaha kerambah ikan, yakni sebagai untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, namun setelah ada kunjungan dari gubernur Jambi Bapak Zulkifli
Nurdin, pada tahun 1999 gubernur langsung turun melihat situasi kondisi
kerambah yang ada di Desa Kubu Kandang, dikarenakan terkesan dengan
kegiatan masyarakat di bidang perikanan ini, gubernurpun memberi bantuan
kepada masyarakat desa Kubu Kandang untuk meningkatkan usaha dibidang
perikanan ini, yaitu berupa bantuan 50 unit kerambah/KJA (Keramba Jaring
Apung) dan bibit ikan untuk kebutuhan mayarakat yang memiliki keramba.
7Mubyarto, dkk, Nelayan dan Kemiskinan, (Jakarta, Penerbit Rajawali, 1994), hlm.98
6
Kemudian pemerintah desa Kubu Kandang membentuk organisasi/kepengurusan,
agar masyarakat desa Kubu Kandang lebih giat untuk mengembangkan budidaya
ikan tersebut. Adapun kegiatan ini dikelola bersama oleh masyarakat yang
tergolong dalam program budidaya ikan dan pemerintah desa, setelah hasil panen
di bagi dua, 90% untuk masyarakat pembudidaya ikan tersebut dan 10%
dimasukkan dalam dana desa, gunanya untuk pembagunan desa. Kemudian
pemerintah desa membentuk kelompok menjadi tiga kelompok:Kelompok
pertama diberi nama Sumber Rezeki, jumlah anggota 15 orang dan mempunyai
kerambah 32 unit. Kelompok kedua diberi nama Tangkit Jaya Jumlah anggota 12
orang dan mempunyai kerambah 29 unit. Kelompok ketiga diberi nama Sumber
Jaya jumlah anggota 17 orang dan mempunyai kerambah 54 unit.8
Dengan berjalannya waktu kelompok pertama (Sumber Rezeki) dan
kelompok kedua (Tangkit Jaya) kurang begitu aktif dalam menjalankan program
ini, dikarenakan masalah permodalan dan kematian ikan di kerambah terlalu
tinggi, karena kondisi air sungai Batanghari sudah terkena pencemaran dari
limbah perusahaan yang ada di desa Kubu Kandang tersebut, biaya yang di
keluarkan tidak sedikit satu unit kerambah mengalami kerugian mencapai ±
10.000.000.00 s/d 15.000.000.00.9 Maka dari itu pembudidaya banyak yang
kurang mampu untuk melanjuti usaha tersebut, Hanya yang memiliki modal
tersendirilah yang mampu untuk bertahan dalam budidaya ikan ini. Dari tiga
kelompok pembudidaya ikan tersebut yang bertahan sampai saat ini hanya
kelompok 3 (Sumber Jaya), yang masih aktif berjalan, karena anggota kelompok
8 Observasi peneliti dengan Bapak Zulkifli Ketua POKDAKAN di desa Kubu Kandang,
Minggu 22 Desember 2019 9Ibid
7
tersebutlah yang memiliki modal untuk meneruskan usaha tersebut. Sampai saat
ini kelompok tersebut sudah di bina oleh pemeritah dan juga sudah berbadan
hukum yaitu: Keputusan Kepala Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung
Kabupaten Batanghari Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kelompok
Pembudidaya Ikan Sumber Jaya Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung
Kabupaten Batanghari.
Dari uraian diatas maka penyusun tertarik untuk mengetahuai bagaimana
peningkatan dan kesejahteraan masyarakat melalui Program Kelompok Budidaya
Ikan (POKDAKAN) tersebut, maka untuk itu judul skripsi yang kami angkat
yaitu: “Peran Pemerintah desa dalam meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat pada Sektor Budidaya Ikan (Studi Desa Kubu Kandang
Kecamatan Pemayung)”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kelompok budidaya ikan sumber jaya di desa Kubu
Kandang ?
2. Apa kendala kelompok budidaya ikan sumber jaya di desa Kubu Kandang
?
3. Apa upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui kelompok sumber jaya di desa Kubu
Kandang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk :
8
a. Mengetahui Peran Program Kelompok Budidaya Ikan SUMBER JAYA di
Desa Kubu Kandang.
b. Mengetahui kendala Program Kelompok Budidaya Ikan SUMBER JAYA di
Desa Kubu Kandang
c. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program POKDAKAN.
D. Batasan Masalah
Agar penelitian tepat pada sasaran dan terarah dengan tepat dan benar,
maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, karena keterbatasan
penulis baik pikiran, tenaga, dana, maupun keterbatasan waktu, maka
permasalahan yang diteliti penulis dibatasi pada: Peran Pemerintah desa dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pada Sektor Budidaya Ikan (Studi Desa
Kubu Kandang Kecamatan Pemayung) Penelitian ini hanya dari tahun 2017-2019
E.Kerangka Teori
A. Pemerintahan Desa
Desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik public maupun perdata,
memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat dituntut dan menuntut
di pengadilan. Kepala Desa dengan persetujuan BPD mempunyai wewenang
untuk melakukan perbuatan hukum dan mengadakan perjanjian yang saling
menguntungkan. Desa memiliki sumber pambiayaan berupa pendapatan desa,
bantuan pemerintah dan pemarintah daerah, pendapatan lain-lain yang sah,
sumbangan pihak ketiga dan pinjaman desa. Berdasarkan hak asal-usul desa yang
bersangkutan.
9
Penyelenggaran Pemerintahan Desa dibentuk Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang
didesa bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga pengaturan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, seperti dalam pembuatan dan pelaksanaan
Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, dan Keputusan Kepala
Desa.
Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan subsistem dari sistem
penyelenggaraan pemerintahan sehingga desa memiliki kewenangan untuk
mengatur tugas dan mengurus kepentingan masyarakat. Pemerindah desa dalam
manjalankan tugas dan fungsinya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
dasinkronisasi. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, kepala desa
bertanggung jawab kepada masyarakat melalui BPD dan menyampaikan laporan
mengenai pelaksanaan tugasnya pada Bupati tebusan Camatan.
Kepala desa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai
penanggung jawab utama dalam bidang pembangunan dapat dibantu lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa. Sedangkan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, sekretaris desa, kepala seksi, dan kepala dusun berada di bawah dan
bertanggungjawab kapada sekretaris desa.10
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa dan perangkat desa,
mengadakan pengawasan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas
masing-masing secara berjenjang. Apabila terjadi kekosongan perangkat desa,
maka Kepala Desa atas persetujuasn BPD mengangkat jabatan perangkat desa.
10Erdia Panjaitan, Peran Pemerintah Desa dalam Meningkatakan Kualitas Pelayanan Admnistrasi
kepada Masyarakat. (PERSPEKTIF) 2019.
10
1. Kedudukan Kepala Desa
Kepala desa berkedudukan sebagai berikut :Pemimpin organisasi
Pemerintahan Desa
1) Pemimpin masyarakat desa
2) Hakim perdamaian desa
3) Koodinator dan penggerak pembangunan didesa
4) Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat
menunjukkan kuasa hukumnya.
2. Wenangan Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai wewenang sebagai berikut
1) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa
2) Membina kehidupan masyarakat desa, membina ketentraman dan
ketertiban masyarakat desa
3) Mengadakan kerjasama antar desa untuk kepentingan desa yang diatur
dengan keputusan bersama dan melapor kepada Bupati dengan tembusan Camat
3. Kedudukan dan Fungsi Perangkat Desa
Perangkat desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana yang
membantu Kepala Desa, melakukan pembinaan administrasi dan
memberikan pelayanan teknis administrasi pada seluruh organisasi desa.
3. Konsep Kemampuan Aparat Desa
Istilah “kemampuan” mempunyai banyak makna, Jhonson dalam
(Cece Wijaya,1991:3) berpendapat bahwa “kemampuan adalah prilaku yang
rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi yang
11
diharapkan”. Sementara itu, menurut Kartono (1993:13) bahwa “ kemampuan
adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan keterampilan teknik maupun
sosial yang dianggap melebihi dari anggota biasa”. Lebih lanjut, Syarif
(1991:8)menyebutkan beberapa jenis kemampuan yang antara lain :
kecerdasan, menganalisis, bijaksana mengambil keputusan,
kepemimpinan/kemasyarakatan dan pengetahuan tentang pekerjaan.11
Mengacu pada pengertian dan jenis kemampuan tersebut diatas, maka
dalam suatu organisasi pemerintahan Desa senantiasa perlu memiliki suatu
daya kemampuan, keterampilan, pengetahuan terhadap pekerjaan dalam
mengimplementasikan tugas-tugas dan fungsi masing-masing aparat Desa.
Kemampuan yang penulis maksudkan adalah kemampuan yang dilihat dari
hasil kerjanya atau kemampuan kerjanya.12
Kemampuan kerja seseorang menurut Tjiptoherianto (1993:36)
mengemukakan bahwa “kemampuan kerja yang rendah adalah akibat dari
rendahnya tingkat pendidikan, dan latihan yang dimiliki serta rendahnya
derajat kesehatan”. Sementara itu, menurut Steers dalam (Rasyid,1992:6)
bahwa “kemampuan aparatur pemerintah sebenarnya tidak terlepas dari
pembicaraan tingkat kematangan aparatur yang didalamnya menyangkut
keterampilan yang diperoleh dari pendidikan latihan dan pengalaman”.
Berdasarkan pandangan tersebut jelas bahwa kemampuan seseorang,
dalam hal ini aparat desa dapat dilihat dari tingkat pendidikan aparat, jenis
latihan yang pernah diikuti dan pengalaman yang dimilikinya. Secara
11Ibid, hlm 31 12Ibid,hlm 32
12
konsepsional hal ini diperkuat dari pandangan Steers tersebut sebelumnya
bahwa untuk mengidentifikasi apakah Kegiatan dalam organisasi dapat
mencapai tujuannya salah satunya yang harus mendapat perhatiannya adalah
orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.
Selanjutnya Steers berpendapat bahwa pada kenyataannya anggota
organisasi yang merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang paling
penting dalam pencapaian tujuan organisasi disebabkan orang-orang itulah
yang menggerakkan roda organisasi. Anggota organisasi yang dimaksud
adalah aparat desa yang merupakan faktor yang paling menentukan
keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.13
Pemerintah Desa memiliki peran signifikan dalam pengelolaan proses
sosial di dalam masyarakat. Tugas utama yang harus diemban pemerintahan
desa adalah bagaimana menciptakan kehidupan demokratik, memberikan
pelayanan sosial yang baik sehingga dapat membawa warganya pada
kehidupan yang sejahtera, rasa tentram dan berkeadilan. Guna mewujudkan
tugas tersebut, pemerintah desa dituntut untuk melakukan perubahan, baik dari
segi kepemimpinan, kinerja birokrasi yang berorientasi pada pelayanan yang
berkualitas dan bermakna, sehingga pemerintah desa benar-benar makin
mengarah pada praktek good local governance, bukannya bad governance.
Peluang untuk menciptakan pemerintahan desa yang berorientasi pada
good local governance sebenarnya dalam konteks transisi demokrasi seperti
yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang terbuka cukup lebar. Hal ini
13Ibid, hlm 33
13
setidaknya didukung oleh kondisi sosial pasca otoritarianisme Ordo Baru yang
melahirkan liberalisasi politik yang memungkinkan seluruh elemen
masyarakat didesa secara bebas mengekspresikan gagasan-gagasan politiknya.
Begitu pula dukungan pemerintahan transisi pasca Ordo Baru dengan
membuat regulasi malalui UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian
disempurnakan oleh UU No.32 Tahun 2004 yang sedikit lebih maju
dibandingkan dengan regulasi sebelumnya dimasa Orde Baru yang syarat
dengan menyeragaman dan pengekangan sosial.
Meskipun demikian, adanya perubahan sosial-politik dalam masa
transisi demokrasi ini tidak dengan serta merta dapat merubah dalam sekejap
wacana dan kinerja pemerintahan desa kedalam visi demokratisasi dan good
local governance. Sekalipun stukturnya mengalami perubahan, dimana saat ini
pemerintahan desa tidak lagi bercorak korporatis dan sentralistrik pada
kepemimpinan Kepala Desa, akan tetapi kultur dan tradisi paternalistik yang
memposisikan Kepala Desa sebagai orang kuat dan berpengaruh masih begitu
melekat dengan kuat. Realitas ini memang tidak dapat dilepaskan sebagai
bagian dari proses kontruksi sosial yang begitu mendalam sehingga membuat
daya kognitif warga desa seringkali terasa kesulitan dalam membuat
terobosan-terobosan baru yang sejalan dengan semangat perubahan ketika
berbenturan dengan kebijakan seorang Kepala Desa.
Kondisi ini sedikit banyaknya juga dipengaruhi pula oleh lemahnya
human resources di desa yang populasinya relatif kecil dan sangat terbatas.
Sebab itu [guna mendobrak kebekuan atau stagnasi sosial ini diperlukan
14
terobosan dari kekuatan luar untuk bermitra atau saling bekerjasama dengan
aktor-aktor dan lembaga-lembaga potensial di desa dalam melakukan
perubahan sosial menuju ke arah situasi yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya.14
B. Managemen Organisasi
Manajemen dan organisasi merupakan dua sisi mata uang yang tak
terpisahkan. Keberadaan organisasi merupakan wadah bagi manajemen, tetapi
manajemen pula yang menentukan gerak dan napas organisasi. Artinya organisasi
tidak dapat digerakkan tanpa manajemen dan sebaliknya manajemen hanya dapat
diimplementasikan dalam organisasi.15
Dijelaskan mengenai definisi manajemen, yaitu:”management as being
responsible for the attainmentof objectives, taking place within a structured
organization andwith prescribed roles” (Mullins, 1989:199). Definisi ini
menjelaskan bahwa manajemen mencakup orang yang melaksanakan tanggung
jawab mencapai tujuan dalam suatu struktur organisasi dan peran yang jelas. Itu
artinya, manajemen berkaitan dengan organisasi. Di dalam organisasi ada struktur
yang jelas dengan pembagian tugas dan kewenangan formal sebagai upaya
menggerakkan personil melakukan tugas mencapai tujuan.16
Dalam kajian ini, manajemen adalah seluruh usaha dalam
mendayagunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
adalah muara semua perilaku manajerial. Di sini perilaku individu yang
14Ibid, hlm 34
15Muhammad Rifa’i & Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi, (Bandung, Citapustaka
Media Perintis), hlm. 12 16Ibid
15
melakukan aktivitas secara efektif akan menentukan efektivitas organisasi secara
totalitas”. Drucker menegaskan bahwa manajemen harus memfokuskan kegiatan
atas hasil dan kinerja orgAnisasi. Tugas pertama manajemen adalah
mendefinisikan hasil apa dan kinerja yang diberikan organisasi melalui orang-
orang yang bekerja. Tugas khusus manajemen untuk mengorganisir sumberdaya
dari organisasi bagi pencapaian hasil di luar organisasi.17
Pada dasarnya suatu fungsi adalah jenis aktivitas kerja yang dapat
diidentifikasi dan dibedakan dari pekerjaan lain (Mondy dan Premaux). Di sini
muara proses dan aktivitas manajemen adalah mencapai efektivitas. Karena itu,
fungsi manajemen yang melalui sejumlah proses dan aktivitas dalam organisasi
adalah mempertemukan efektivitas individu manajer dan pekerja, efektivitas
kelompok (unit tugas), dan efektivitas organisasi (totalitas sistem) yang bermuara
kepada pencapaian tujuan akhir organisasi. Setidaknya tujuan yang dicapai adalah
produksi berkualitas tinggi, pelayanan yang baik dan kepuasan kerja pada
pegawai”. Di sini diharapkan benar-benar menyatu tujuan individu, tujuan
kelompok dan tujuan organisasi dalam jangka waktu lama. Jadi berbagai dimensi
yang mendorong pencapaian efektivitas individu, kelompok dan organisasi saling
terkait sebagai suatu kesatuan yang bersifat sistemik. Apalagi konsep organisasi
sebagai sistem sosial memang telah memberikan kontribusi penting bagi
kelangsungan hidup organisasi dalam berbagai jenis dan aktivitasnya untuk
kesejahteraan umat manusia.18
C. Tujuan Managemen Organisasi
17Ibid, hlm. 15 18Ibid, hlm. 16
16
Tujuan utama organizational management dalam perusahaan adalah untuk
mencapai apa yang diiginkan oleh organisasi tersebut dengan cara seefisien
mungkin. Sehingga dalam jangka panjang dapat menjamin profitabilitas
perusahaan. Manajemen organisasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan dalam
suatu bisnis atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang sedang berkembang.
Tanpa adanya manajemen organisasi yang baik bisa menjadi penyebab
kemunduran profibilitas perusahaan hingga berujung pada perpecahan secara
internal.
D. Fungsi Managemen Organisasi
Mengacu dari pengertian organizational management menurut para ahli
maka manajemen organisasi memiliki beberapa fungsi berikut yang harus
diterapkan dalam perusahaan:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Sesungguhnya banyak faktor-faktor lingkungan yang dapat diprediksi
pada manajer, begitu pula sebagian lagi ada juga yang tak dapat diperkirakan
karena informasi yang tidak lengkap dan perubahan begitu cepat di era global saat
ini. Karena itu diperlukan perencanaan sebagai salah satu proses, aktivitas dan
fungsi manajemen yang menentukan tindakan awal organisasi di dalam
memberikan produk dan pelayanannya kepada pelanggan, atau klien yang
membutuhkannya.19
Dengan tegas Ivancevic dan Matesson menjelaskan bahwa perencann
(planning) jika digunakan dengan lebih baik tentu saja membantu manajemen
19Muhammad Rifa’i & Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi, (Bandung, Citapustaka
Media Perintis), hlm. 27
17
dalam mengadaptasi perubahan, kedudukannya semakin sangat penting dalam
masa depan menghasilkan produk dan pelayanan yang dharapkan. Setidaknya ada
tiga alasan utama mengapa perencanaan penting bagi sebuah organisasi,
sebagaimana dijelaskan oleh Ivancevic dan Matesson, yaitu:20
a. Peningkatan kompleksitas organisasi. Setiap saat apalagi dewasa ini
organisasi semakin kompleks (rumit). Bahkan pekerjaan manajer juga
menjadi lebih besar dan lebih canggih dengan saling bergantungnya di
antara berbagai organisasi dengan segala macam dan ragamnya. Adalah
tidak mungkin, sejatinya organisasi akan berkembang jika tidak membuat
rencana atau keputusan tindakan, yang mungkin saja berbentuk: riset dan
pengembangan, produksi, pembiayaan dan pemasaran dapat dirancang
dengan baik ketika saling bergantung dengan faktor lain. Perencanaan
memungkinkan setiap unit dalam organisasi mendefinisikan pekerjaan
yang perlu dilakukan dan cara untuk melaksanakannya. Tanpa cetak biru
sebagaimana dalam perencanaan dengan sasaran, maka perubahan akan
semakin kabur, apalagi dalam meningkatkan pembiayaan akan sering
terjadi kesalahan-kesalahan.
b. Peningkatan perubahan eksternal. Peran utama para manajer adalah selalu
ditempatkan sebagai perintis perubahan. Seorang manajer harus menjadai
seorang inovator dan seorang yang memahami betul perilaku pasar baru,
busnis, dan pengembangan misi. Seroang manajer sukses adalah yang
pandai menangkap perubahan eksternal dengan segala ragam tuntutannya,
20Ibid, hlm.28
18
lalu menuangkannya dalam rencana jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.
c. Perencanaan dan fungsi manajemen lainnya. Perencanaan diperlukan juga
digambarkan oleh hubungannya dengan fungsi manajemen lain.
Sebagaimana diketahui bahwa perencanaan adalah tindakan awal dalam
fungsi manajemen. Itu artinya sebelum seorang manajer akan mengatur
organisasi, atau mengendalikan, maka dia harus membuat rencana. Selain
itu, aktivitas akan terarah dan terrencana dengan adanya renana, sasaran,
dan penentuan sumberdaya.21
Dapat disimpulkan bahwa pengaruh perencanaan terhadap manajemen
adalah digambarkan paling dekat dengan pengawasan. Karena sebuah atau
berbagai rencana yang dibuat, baru akan diketahui dengan pasti keberhasilannya
atau kinerjaanya manakala dilakukan pengawasan. Dan pengawasan tersebut tidak
bisa dijalankan jika tidak ada yang direncanakan oleh manajer suatu organisasi.22
2. Fungsi Pengorganisasian
Dalam hal ini dijelaskan oleh Terry sebagai tokoh manajemen, yaitu:
“Organizing is the establishing of effective behevioral relationship among
persons, so that they may work together efficientlty and gain personal satisfaction
in doing selected tasks under given enviromental conditions for the purpose of
achieving some goal or objective”.
Defenisi di atas memberi arti bahwa pengorganisasian merupakan usaha
penciptaan hubungan tugas yang jelas antar personalia, sehingga dengan demikian
21Ibid, hlm.29 22Ibid
19
setiap orang dapat bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.23
Kutipan di atas memberi arti bahwa fungsi pengorganisasian meliputi
penetapan struktur, pembegian tugas dan wewenang, yang bertujuan untuk
mempelancar alokasi sumberdaya dengan kombinasi yang tepat untuk
mengimplementasikan rencana dalam mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya
Koonzt dan O’Donnel mengemukakan, bahwa konsep pokok yang medasari
fungsi pengorganisasian adalah: “Span ofmanagement and authority”, di mana
menurut mereka “Spanof management is the number of immediate subordinates
reportto a manager”, artinya rentang tugas dan wewenang dibatasi oleh jumlah
bawahan yang melapor pada atasan tertentu.24
Sementara itu, Dale dalam Blanchard yang diterjemahkan oleh Dharma,
mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah sebagai proses multi langkah
yaitu:25
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2) Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
3) Mengkombinasikan pekerjaan dengan cara yang logis dan efisien.
4) Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan bawahan dalam
suatu kesatuan yang harmonis.
23Ibid, hlm. 34 24Ibid, hlm. 35 25Ibid
20
5) Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
3. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Griffin dan Ebert, kepemimpinan (leadership) adalah proses
memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Lindsay dan Patrick dalam membahas “Mutu Total dan
Pembangunan Organisasi” mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu
upaya merealisasikan tujuan perusahaan dengan memadukan kebutuhan para
individu untuk terus tumbuh berkembang dengan tujuan organisasi.26 Perlu
diketahui bahwa para individu merupakan anggota dari perusahaan. Peterson
at.all). mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kreasi yang berkaitan
dengan pemahaman dan penyelesaian atas permasalahan internal dan eksternal
organisasi.27
kepemimpinan merupakan suatu upaya dari seorang pemimpin untuk dapat
merealisasikan tujuan organisasi melalui orang lain dengan cara memberikan
motivasi agar orang lain tersebut mau melaksanakannya, dan untuk itu diperlukan
adanya keseimbangan antara kebutuhan individu para pelaksana dengan tujuan
perusahaan. Lingkup kepemimpinan tidak hanya terbatas pada permasalahan
internal organisasi, melainkan juga mencakup permasalahan eksternal.28
26Ibid, hlm. 41 27 Ibid 28Ibid, hlm. 42
21
Organisasi dijalankan melalui manajemen dan inti dari manajemen adalah
leading (kepemimpinan). Kartono menjelaskan bahwa seorang pemimpin
organisasi memilki fungsi yaitu:29
1. Memprakarsai struktur organisasi
2. Menjaga adanya koordinasi dan integrasi organisasi, supaya semua
beroprasi secara efektif.
3. Merumuskan tujuan institutional atau organisasional dan menentukan
sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Menengahi pertentangan dan konflik-konflik yang muncul dan
mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
5. Megadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan
penyempurnaan dalam organisasi.
4. Fungsi Pengawasan
Berkaitan dengan pengawasan ini, Johnson, dkk mengutip pendapat Henri
Fayol, Mokler, dan Wiener, yang memberikan dasar teori kontrol lebih awal
mengenai risalah ilmu tentang kontrol di atas sistem yang kompleks, informasi
dan komunikasi. Tulisannya berkenanaan dengan sistem dan proses komunikasi,
dan formulasi matematik.Konsep ini berkembang kepada proses yang melibatkan
kelompok orang dan aktivitas manusia dan mesin dalam sistem.
Pengawasan yang efektif haruslah memenuihi tiga kondisi dasar, yaitu:
1) Adanya standar yang menyatakan hasil yang ideal.
29Ibid
22
2) Adanya informasi yang menunjukkan penyimpangan antara hal yang
aktual dengan standar hasil,
3) Tindakan perbaikan terhadap penyimpangan tertentu antara hal yang
diinginkan dan apa yang dicapai.30
E. Efektivitas Organisasi
Organisasi adalah sproduk kebudayaan modern manusia, apalagi
organisasi saat ini diarahkan kepada suatu kepemiilikan sistem kerja yang
memungkinkan tercapainya keinginan, kerjasama dan tujuan manusia dengan
sebaik-baiknya. Karena itu, dalam organisasi selalau semua perangkat ditata
sedemikian rupa untuk mencapai efektivitas (hasil guna) dalam setiap
organisasi.31
Dalam konteks model, efektivitas adalah secara tipikal dimulai dalam
istilah jangka pendek, tujuan antara dan perjalanan jangka panjang. Mengacu
kepada ukuran jangka pendek bahwa efektivitas adalah hasil-hasil atau simpulan
tindakan dalam satu tahun atau kurang dari satu tahun. Johnson (1978)
menjelaskan efektivitas yaitu:”degree of objectiv accomplihsment”. Itu artinya,
efektivitas adalah tingkat pencapaian sasaran”.32
Dalam kriteria penjalanan antara diaplikasikan bila penilaian efektivitas
dari seorang individu, kelompok atau organisasi bagi periode yang lebih panjang,
mungkin saja lima tahun. Kriteria jangka panjang adalah dipahami sebagai masa
depan yang dapat diaplikasikan.33
30Ibid, hlm. 46 31Ibid, hlm. 63 32Ibid, hlm.68 33Ibid
23
F. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil eksplorasi tentang penelitian yang memiliki kesamaan
dengan penelitian yang peneliti lakukan, tetapi peneliti terdahulu menunjukan
ketidaksamaan tema dan fokus kajian dengan penelitian ini. Untuk memberikan
gambaran tentang perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya,
maka akan dipaparkan secara singkat beberapa hasil penelitian terdahulu.
Penelitian yang ditulis oleh Ade Eka Kurniawan,program studi ilmu
pemerintahan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang, 2016 dengan
judul jurnal “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Peningkatan
Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut Kecamatan Sengkep Pesisir Kabupaten
Lingga Tahun 2015)”. Keunikan dalam penelitianini adalah peningkatan
pendapatan Asli desa Lanjut Kecamatan Sengkep Pesisir Kabupaten Lingga dapat
diperoleh melalui Badan usaha milik desa (BUMDes). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kajian deskriptif kualitatif dengan menganalisa dan
meninterprestasi data. Sementara itu, hasil dalam penelitian ini adalah peranan
badan usaha milik desa (BUMDes) dalam peningkatan pendapatan desa sudah
dikatakan meningkat, walaupun dari tahun ke tahun ada mengalami peningkatan
dan penurunan dengan acuan indikator yang menjadi alat ukur dari sebuah
penelitian ini, adapun indikatornya sebagai berikut: peranan BUMDes sebagai
Fasilitator, peranan BUMDes sebagai Mediator, peranan BUMDes sebagai
motivator dan peranan BUMDes sebagai dinamisator.34
34Ade Eka Kurniawan, program studi ilmu pemerintahan, Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang, 20016 dengan judul jurnal “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut Kecamatan Sengkep Pesisir Kabupaten
Lingga Tahun 2015)”.
24
Penelitian yang ditulis olehCahya Kartika, Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,
tahun 2018 dengan judul “Peran Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina
Sawiji Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Mujur Lor
Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap” Dalam penelitian ini, masalah umum yang
dikemukakan adalah bagaimana peran kelompok budidaya ikan (POKDAKAN)
Mina Sawiji dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penelitian menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian termasuk dalam penelitian
kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukan bahwa adanya program pemberdayaan ekonomi yang
dilakukan Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Sawiji telah berperan dalam
memberdayakan ekonomi masyarakat di Desa Mujur Lor yaitu bisa mengelola
potensi kolam yang ada untuk membudidayakan ikan, mendapatkan penghasilan
tambahan, memberikan lapangan pekerjaan tambahan sebagai pembudidyan ikan
dan meningkatkan kemampuan SDM masyarakat desa dalam membudidayakan
ikan. Dan terjalin silaturahmi atau rasa gotong royang yang lebih erat. Kemudian
dianalisis dengan analisis SWOT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di
Pokdakan Mina Sawiji adalah prioritas pertama dilihat dari faktor internal fasilitas
kolam yang luas yaitu dengan memanfaatkan kolam yang ada sehingga
masyarakat bisa mengelolah kolam yang ada dengan membudidayakan ikan.35
35 Cahya Kartika, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto, tahun 2018 dengan judul “Peran Kelompok Pembudidaya Ikan
(Pokdakan) Mina Sawiji Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Mujur Lor
Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap”
25
Penelitian yang ditulis olehBayu Dwi Prasetya, Universitas Negeri
Yogyakarta, tahun 2015 dengan judul “Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
melalui budidaya ikan air tawar di POKDAKAN Mina Lestari di desa Brobot
Bojongsari Purbalingga” Dalam penelitian ini masalah umum yang dikemukakan
adalah bagaimana implementasi kegiatan, faktor pendukung, penghambat dan
dampaknya bagi masyarakat melalui budidaya ikan air tawar di POKDAKAN
mina Lestari di Desa Brobot Bojongsari Purbalingga. Adapun hasil dari penelitian
ini adalah: 1) Proses pemberdayaan yang dilakukan POKDAKAN Mina Lestari
meliputi penyadaran, pengkapasitasan melalui pembinaan pengetahuan dan
ketrampilan, dan pendayaan. 2) implementasi kegiatan kelompok Mina Lestari
meliputi pertemuan rutin, arisan simpan pinjam, membayar wajib kas, pembesaran
ikan, pembibitan, pemanenan, studi banding ke kelompok ikan lain, gotong
royong/kerja bakti dan administrasi kerja. 3) faktor pendorong: anggota memiliki
kemauan untuk maju, memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan, bersedia
terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama dengan anggota
lain. 4) faktor penghambat: cuaaca tidak bisa di prediksi, hama dan penyakit,
karakter sebagian anggota yang egois dan kekurangan dana. 5) Dampak: aspek
ekonomi, menambah penghasilan dan membantu ekonomi keluarga, memberika
motivasi keluarga, membuka lapangan pekerjaan baru.36
Penelitian yang ditulis oleh Nuri Arintha Widiarti, UNESA, tahun 2016
dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi pada kelompok pembudidaya ikan
(POKDAKAN) Mino Tirtorejo di Desa Tanjungrejo Kecematan Yosowilangun
36 Bayu Dwi Prasetya, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2015 dengan judul
“Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar di POKDAKAN Mina
Lestari di desa Brobot Bojongsari Purbalingga”
26
Kabupaten Lumajang” Dalam penelitian ini masalah umum yang dikemukakan
adalah bagaimana pemberdayaan ekonomi masyarakat pada kelompok
pembudidaya ikan (POKDAKAN) Mino Tirtorejo. Adapun hasil dari penelitian
ini adalah: 1) Context menyangkut pembagian tugas dan pengakuan kelompok
Mina Tirtorejo, sistem manajemen keuangan, kinerja organisasi yang dapat dinilai
dalam pertemuan kelompok sudah baik dan pemberian materi pemberdayaan
terkait budidaya ikan. 2) Input ditentui faktor pendukung internal yaitu potensi
sumber daya manusia kelompok dan faktor eksternal berupa bantuan modal dan
teknologi. 3) Process berkaitan penguatan kapasitas kelembagaan dengan
pelatihan yang diwakili ketua, kemitraan yang dijalin oleh kelompok Mino
Tirtorejo. 4) Output menghasilkan peningkatan luas kolam pembudidaya,
mendapatkan pinjaman kredit dari Bank dan akses pasar. 5) Outcome berkaitan
dengan pendapatan pembudidaya ikan gurame.37
Penelitian yang ditulis oleh Abdul Kobit, Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negei Jambi, tahun 2018
dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Budidaya Ikan Nila
Kabupaten Muaro Jambi” penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan
kesimpulan sebagai berikut: 1) pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
budidaya ikan ikan Nila di desa Sungai Duren Kecematan Jambi Luar Kota sudah
cukup efektif, karena dari proses pemberdayaan yang dilakukan ini telah banyak
37Nuri Arintha Widiarti, UNESA, tahun2016, dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi
pada kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) Mino Tirtorejo di Desa Tanjungrejo Kecematan
Yosowilangun Kabupaten Lumajang”.
27
memperbaiki taraf hidup masyarakatnya, mulai dari awalnya hanya mampu
menjadi pekerja harian, tidak memiliki rumah sendiri, tidak mencukupi kebutuhan
ekonomi dan sekolah anak kini mereka memiliki kerambah ikan sendiri, ada juga
yang memiliki rumah sendiri walaupun masih menjadi pekerja harian dan dapat
memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka. 2) kendala yang
dihadapi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui budidaya ikan Nila di
Kabupaten Muaro Jambi, dianataranya: Banyaknya pesaing dengan usaha yang
sejenis, dimana terdapat pengusaha yang sejenis menyebabkan pegusaha yang
baru kesulitan untuk menjual hasil panenya dan keterbatasan modal dan hama
penyakit. 3) Upaya masyarakat dalam mengatasi kendala yang dihadapi selama
budidaya ikan diantaranya: melibatkan pemerintah, dimana peternak budidaya
bekerjasama dengan pemerintah desa dalam memperbaiki ekonomi masyarakat
melalui budidaya ikan nila dan pengembangan keterampilan.38
Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaanya. Persamaan skripsi ini dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam
membahas pokok permasalahan, yaitu program POKDAKAN. Sedangkan,
perbedaan antara skripsi ini dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah pada
peran pemerintah dalam peningkatan dan kesejahteraan masyarakat pada sektor
budidaya ikan melalui program POKDAKAN. Adanya persamaan dan perbedaan
yang terdapat dalam skripsi ini dengan hasil-hasil penelitian sebelumya tentu
membawa konsekuensi pada hasil penelitian yang diperolehnya. Bila pada hasil-
38Abdul Kobit, Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negei Jambi, tahun 2018 dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Berbasis Budidaya Ikan Nila Kabupaten Muaro Jambi
28
hasil penelitian sebelumnya ditujukan untuk memperoleh gambaran/deskripstif
variabel itu sendiri (online shop), maka pada penelitian ini diharapkan untuk
menghasilkan gambaran tentang peran pemerintah dalam meningkatan
kesejahteraan masyarakat pada sektor budidaya ikan program POKDAKAN
Sumber Jaya di desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten
Batanghari.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung
Kabupaten Batanghari. Dan penelitian ini dilakukan dimulai dari bulan Januari s/d
Maret 2020
B. Pendekatan Penelitian
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yuridis emperis
dan jenis Penelitian adalah diskriptif kualitatif yaitu untuk mengetahui atau
menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.39 Sehingga memudahkan
penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui peran
pemerintah desa melalui program kelompok sumber jaya di desa Kubu Kandang
Kecematan Pemayung Kabupaten Batanghari.
C. Sumber Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunkan dua jenis sumber data,
yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian
atau keseluruhan data hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan.40 Adapun
data primer ini berupa Keputusan Kepala Desa Kubu Kandang Kecematan
Pemayung Kabupaten Batanghari Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pembentukan
39 Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm.22 40 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas syariah, Edisi Revisi. (Jambi:
Syariah Press 2012), hlm 45.
29
30
Kelompok Pembudidaya Ikan Sumber Jaya Desa Kubu Kandang Kecematan
Pemayung Kabupaten Batanghari.
Dalam penelitian ini, data primernya diperoleh secara langsung melalui
wawancara dari Kepala desa Kubu Kandang yaitu Bapak Harun, ketua kelompok
POKDAKAN Sumber Jaya yaitu Bapak Zulkifli dan beberapa anggota
POKDAKAN yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara
mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik, karena sudah
diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.41
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam observasi ini, penulis terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Hartinis
Yamin menyatakan bahwa dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa
yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
berpartisipasi aktif dalam aktivitas mereka.42 Penelitian partisipatif ini kemudian
dikhususkan lagi menjadi partisipatif pasif (Passive participation) artinya peneliti
datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan tersebut.
41Ibid, hlm.45 42 Hartinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kualitatif,
(Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009), hlm. 79
31
Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap
objek penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung
Kabupaten Batanghari.
2. Wawancara
Untuk membantu keabsahan observasi yang dilakukan, maka peneliti
menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, seningga dapat
dikontibusikan makna dalam suatu topik tertentu.43 Wawancara tersebut yaitu
mengenai peran program POKDAKAN di desa Kubu Kandang.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi atau
kepustakaan untuk memperkuat kebenaran data yang akan dianalisis. Metode
dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dari dokumen resmi internal berupa
memo, buku, notulen rapat, dan sebagainya.44 Teknik ini bertujuan melengkapi
teknik observasi dan teknik wawancara secara mendalam. Metode ini penulis
gunakan untuk mendapatkan data tentang program POKDAKAN di desa Kubu
Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten batanghari.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut
43Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Jakarta : Alfabeta, 2009)
hlm. 231. 44Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hlm.236.
32
Miles dan Hibermaan analisis data kualitatif adalah suatu proses analisis yang
terdiri dri tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu data reduction,
data display dan conclusion.45
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data reduction adalah merangkum, memilih data-data yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Artinya data-
data umum yang diperoleh selama penelitian di desa Kubu Kandang. Data-data
penelitian dirangkum dan diambil bagian yang pokok supaya dapat memberi
gambaran yang jelas, sehingga mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data
selanjutnya.46
2. Penyajian data atau data display
Penyajian Data (Data Display) adalah pendeskripsian sekumpulan
informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Penyajian data dapat juga berbentuk matriks, grafik,
jaringan, dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir
penelitian kualitatif.Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan
verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati
oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan.47
45 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm. 85 46 Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan (pendekatan kualitatif), (Bandung:
Alfabet,2016), hlm. 338. 47Ibid,hlm. 345.
33
F. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam meneliti maka peneliti membuat
jadwal yang sistematis
NO KEGIATAN
Tahun 2019/2020
Desember Januari Februari Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
X
2 Pembuatan
Proposal
X
3 Perbaikan
Proposal
dan seminar
X
4 Surat izin
Riset
X
5 Pengumpula
n Data
X
6 Pengolahan
data dan
analisis data
X
7 Pembuatan
Laporan
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
X
9 Agenda dan
Ujian
Skripsi
10 Perbaikan
dan
Penjilidan
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah
1. Sejarah Desa Kubu Kandang
Sebelum menjadi desa yang dedikatif Desa Kubu Kandang adalah Desa
tertua dari Simp. Kubu Kandang sebelum di mekarkan dan disahkan, Desa dahulu
Bernama Muaro Sebo terus hilang berubah Menjadi Desa Tanjung dan
dikokohkan Adat pada masanya, Desa Tanjung berubah menjadi Desa Kubu
Kandang pada tahun 1987 dan pemekaran menjadi 2 (dua), yaitu Desa Kubu
Kandang dan Simp. Kubu Kandang dikarenakan pada masa kerajaan itu ada
kepala suku kubu Yang memperebutkan seorang putri raja sehingga pada masa itu
dua Desa yang bernama Tanjung diresmikan menjadi Desa Kubu Kandang.
Sampai pada saat ini terus Desa Kubu Kandang dipimpin oleh Penghulu
Usman Saman pada masa era Belanda Tahun 1952 – 1987 sampai masa Jabatan
beliau berakhir usman saman terkenal dengan kedermawanannya dengan
masyarakat yang ada. Seterusnya habis masa jabatan beliau Desa Kubu Kandang
kembali memiliki penghulu baru yang dipimpin oleh Ismail. B, yang merupakan
Sosok Seorang nan Gagah Berani Penuh ke Wibawaan pada masa Ismail.B, beliau
Jua disegani masyarakat dengan kehalusan bahasa dan kepribadiannya beliau
memimpin Desa Kubu Kandang pada Tahun 1987 – 1995 hingga beliau wafatpun
masih terkenal dengan kepribadiannya yang dekat dengan Masyarakat.
Di Tahun 1995 - 2003 Desa Kubu Kandang yang dahulunya di pimpin
oleh penghulu menjadi kepala Desa, Kepala Desa pertama kali bernama Anang
34
35
Hamzah watak dan sifat beliau tidak ubah seperti para penghulu-penghulu yang
telah lalu namun di balik sikap dan prilaku dermawan beliau, selalu adasikap
relegius yang mengarahkan para tokoh masyarakat untuk ingat akan masjid,
sampai pada saat ini Desa Kubu Kandang di kenal dengan adat dan istiadat yang
kental.
Sepeninggalan beliau masa kepemimpinan Desa Kubu Kandang di pimpin
Oleh Pjs Ansori dengan masa kepemimpinan dari tahun 2003-2005 disinalah letak
dimana berkembangnya Desa Kubu Kandang dengan keadaan penduduk yang
buta huruf berkurang, dengan pendidikan yang mulai membaik kerukunan,
ekonomi dan Lain–lain yang mulai berkembang seiring dengan perubahan zaman
dan Teknologi yang ada. Sepanjang Masa kepemimpinan beliau masyarakat Kubu
Kandang terkenal dengan keramahan dan sifat gotong royong serta solidaritas
terhadap sesama baik dengan muslim maupun non muslim.
Selanjutnya Desa Kubu Kandang beralih kepemimpinan oleh kepala Desa
Musa yang memimpin Desa Kubu Kandang dari Tahun 2006 - 2012 sampai pada
saat ini beliau masih memimpin Desa Kubu Kandang dengan 2 ( Dua ) periode
dari Tahun 2012 - 2018 melanjuti perjuangan dari penghulu dan kepemimpinan
desa masa Sebelumnya dengan arahan dan bimbingan beliau dengan sangat penuh
rasa tanggung jawab dan membimbing baik perangkat desa dan masyarakat pada
umumnya Kepala Desa Musa dapat membawa Desa Kubu Kandang menjadi desa
yang lebih di kenal oleh orang banyak dengan visi misi serta program yang beliau
36
kerjakan terbukti telah nampak hasil yang dapat di nikmati Sampai saat sekarang
ini Perubahan demi Perubahan dapat di lihat dengan Sarana Prasarana yang ada.48
2. Visi dan Misi Desa Kubu Kandang49
a. Visi
Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Kubu Kandang Saat
ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa(RPJM-
Desa), maka untuk pembangunan Desa Kubu Kandang Pada Periode 6 (enam)
tahun ke depan (tahun 2018-2024), disusun visi sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA DENGAN EKONOMI
MAJU DESA YANG SEHAT, ADIL, SEJAHTERA DAN
PEMERINTAHAN YANG BERSIH BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA KEPADA NEGARA DAN TUHAN YANG MAHA ESA”.
Desa Kubu Kandang yang Maju adalah terwujudnya dalam
mewujudkan Masyarakat Desa yang Maju secara ekonomi, pendidikan, kesehatan,
sosial budaya dan politik Dan maju secara dengan hidup yang sehat.
Desa Kubu Kandang yang Adil adalah terwujudnya Desa Kubu
Kandang, yang adil dalam ruang geografis, adil dalam sector ekonomi,
melindungi hak masyarakat miskin, dan berdedikasi dalam politik, ekonomi,
social dan budaya,sekaligus mengurangi kesenjangan antar Dusun Dan RT
Diperlukan strategi dan kebijakan pembangunan yang berbasis Kewilayaan.
48 Profil Desa Kubu Kandang tentang Sejarah Desa, diakses pada tanggal 2 Maret 2020 49 Profil Desa Kubu Kandang tentang Sejarah Desa, diakses pada tanggal 2 Maret 2020
37
Desa Kubu Kandang yang Sejahtera adalah terwujudnya Desa Kubu
Kandang yang Sejatera dilihat dari presfektif ekonomi, social dan budaya yang
dibangun dari etos kerja produktivitas yang tinggi.
Desa Kubu Kandang yang Bersih adalah terwujudnya Desa Kubu
Kandang yang Bersih dari segala tindak KKN, hal ini tidak terlepas dari
kerjasama antara pemerintah desa dengan seluruh lembaga-lembaga yang ada
didesa dalam rangka pegawasan lagsung dalam bidang penyelenggaraan
pemerintah desa.
Desa Kubu Kandang yang Beriman dan Taqwa adalah terwujudnya
Desa Kubu Kandang yang beriman dan bertaqwa dimana martabat kehidupan
manusia harus dibangun dengan nilai-nilai keagamaan, moral, dan nilai seni
seiring dengan nilai-nilai ekonomi yang Semakin produktif
b. Misi50
Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat
sesuatu yang pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi
desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan
kedalam misi agar dapat di opersionalkan/ dikerjakan. Sebagaimana penyusunan
visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan
pertimbangan potensi dan kebutuhan desa Kubu Kandang adalah:
1.Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dengan menjalankan kebijakan
pembangunan ekonomi dengan prinsif-prinsif ekonomi kerakyatan.
50Ibid
38
2. Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis, berakhlak mulia, yang
ditopang oleh kesadaran saling menghormatidan saling mendukung antara
ulama’ dan umaroh
3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusis (SDM) Termasuk sumber
daya Aparatur,
4. Meningkatkan kinerja penyelengaraan Pemerintahan Desa secara
Profesional, Efektif, Efesien, Akuntabel, dan transparan melalui penerapan
reformasi yang berkeadilan
5. Meningkatkan pengalalian potensi sumber Daya Alam (SDA) Sebagai
salah satu sumber daya pembangunan,dengan prinsif berkelanjutan serta
menjaga Kelestarian Lingkungan dan keseimbangan ekonomi.
3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah kebijkan Pembangunan51
a. Strategi Pencapaian
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai enam tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Sedangkan sasaran adalah
hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik dan terukur. Berdasarkan visi, misi
dan isu-isu strategis yang ada, maka tujuan dan sarasan hendak dicapai dalam
kurun waktu enam tahun adalah, sebagai berikut:
1.Bidang Pemerintahan
2.Bidang Ekonomi Rakyat
3 Bidang Pendidikan
51Ibid
39
4.Bidang Agama
5.Bidang Kesehatan
6.Bidang Kesenian
7.Bidang Olah Raga
8. Bidang adat.
b. Letak Geografis
1. Kondisi Umum Desa
Kabupaten Batanghari Secara geografis Desa Kubu Kandang tereletak di
bagian Timur Hari dengan batas wilayah sebagai berikut Utara dengan Desa Kuap
Selatan dengan Desa Tebing Tinggi Timur dengan Desa Simpang Kubu Kandang
Barat dengan Desa Sungai Baung Secara umum Tipologi Desa Kubu Kandang
terdiri dari perkebunan, peternakan, Kerajinan dan industri kecil, Industri sedang
dan besar, Jasa dan perdagangan. 52
Tabel I
Kondisi Geografis Desa Kubu Kandang
No Keterangan Luas
1 Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut (>100 – 500 mdpl)
2 Banyaknya Curah Hujan ...............
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
52 Profil Data Desa Kubu Kandang tentang letak Geografis desa
40
Tabel II
Orbitrasi Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa Kubu Kandang
No Keterangan Jarak
1 Jarak dari Ibu Kota Kecamatan 6 Km
2 Jarak dari Ibu KotaKabupaten 32 KM
3 Jarak dari Ibu Kota Provinsi 40 M
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
c. Demografi Desa Kubu Kandang53
a. Kondisi Demografi Pertumbuhan
Penduduk Desa Kubu Kandang terus mengalami pertumbuhan, dari tahun
2016 Sebanyak 733 jiwa mengalami pertumbuhan sampai dengan tahun 2018
menjadi sebesar 764 jiwa.
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Kubu Kandang
selama 3 tahun terjadi penambahan 31 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 1,3 %.
b. Jumlah Penduduk Desa Tahun 2017- 2019
Tabel III
Jumlah Penduduk Desa Kubu Kandang Tahun 2017-2019
No Desa
Jumlah Penduduk
2017 2018 2019
P L JL P L JL P L JL
1 Kubu
Kandang 355 378 733 354 379 733 359 405 764
Jumlah 733 733 764
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
53Ibid
41
Tabel IV
Pembagian Wilayah Administrasi Desa Kubu Kandang
No Dusun Jumlah RT
1 Dusun I 2 (dua)
2 Dusun II 2 (dua)
Jumlah 4 (empat)
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
c. Sarana dan Prasarana
Tabel V
Sarana Pendidikan di Desa Kubu Kandang
No Keterangan Jumlah
1 Gedung SD 1( SATU ) Unit
2 Gedung Paud 1 ( Satu ) Unit
3 Gedung Madrasah Ibtidaiyah 1 ( Satu ) Unit
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
Tabel VI
Sarana Ibadah Desa Kubu Kandang
No Keterangan Jumlah
1 Masjid 1 ( Satu ) Unit
2 Musolla 1 ( Satu) Unit
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
42
Tabel VII54
Sarana Olaraga Desa Kubu Kandang
No Keterangan Jumlah
1 Sepak Bola 1Perkumpulan
2 Polly Ball 1Perkumpulan
3 Bulu Tangkis 1Perkumpulan
4 Tenis Meja 2Perkumpulan
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
Tabel VIII
JumlahTingkat Pendidikan dan Presentase
NO. TINGKAT
PENDIDIKAN
JUMLAH
PENDUDUK PERSENTASE KETERANGAN
1 Belum Sekolah 19,20
2 Paud/TK 25 1,91
3 SD 76 5,80
4 SLTP 54 4,10
5 SLTA 131 10,00
6 D.II - -
7 D.III 4 0,3
8 S-1 9 0,6
9 S-2 1
JUMLAH 764 100
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
54 Data Desa Kubu Kandang 2 februari 2020
43
d. Pekerjaan
Tabel IX
Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan
NO. PEKERJAAN JUMLAH
PENDUDUK PERSENTASE KETERANGAN
1 TANI 102
2 BURUH 7
3 PEDAGANG 13
4 PNS 4
6 KARYAWAN 49
7 TNI/POLRI -
8 PETERNAK 9
JUMLAH 184
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
e. Agama
Tabel X
Jumlah Penduduk berdasarkan Agama
NO. AGAMA JUMLAH
PENDUDUK PERSENTASE KETERANGAN
1 ISLAM 764 100
2 HINDU - -
3 BUDHA - -
4 KRISTEN - -
5 KONGHUCU - -
JUMLAH 764 100
Sumber Data : Kantor Desa Kubu Kandang
44
f. Struktur Pemerintahan Desa Kubu Kandang55
Gambar I
Struktur Pemerintahan Desa
B. Deskripsi Program Budidaya Ikan POKDAKAN
1. Sejarah Budidaya Ikan POKDAKAN desa Kubu Kandang
Asal mulanya di Desa Kubu Kandang, hanya beberapa orang yang
mempunyai usaha kerambah ikan sebagai mata pencaharian masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup, setelah beberapa tahun berjalan usaha kerambah
ikan masyarakat ini, mendapat kunjungan dari Gubernur Jambi Bapak Zulkifli
Nurdin , Pada tahun 1999 Gubernur langsung turun melihat kerambah yang ada di
Desa Kubu Kandang, di tahun selanjutnya, tahun 2000 gubernur Jambi memberi
bantuan 50 unit kerambah( KJA) 250,000 ribu bibit nila ukuran 8/12 in. Dengan
harga 200 rupiah, pakan 25000 kg, dengan harga 7000 ribu rupiah per kg. Setelah
itu dibentuklah pengurus untuk melanjutkan mandat dari gubernur tersebut, untuk
55Profil Struktur Pemerintahan Desa Kubu Kandang, diakses padatanggal 2 Februari
2020
BPD
KEPALA DESA
SEKRETARIS
DESA
KASI
PEMERINTAHA
N
KASI KESRA
PEMUDA DAN
OLAHRAGA
KAUR
KEUANGAN
DAN
PERENCANAA
N
KAUR
UMUM
KEPALA DUSUN
II
KEPALA DUSUN
I
45
mengelolah kerambah. Dengan cara dikelolah bersama oleh masyarakat Desa
Kubu Kandang, setelah penen hasilnya di bagi 90% untuk masyarakat dan 10%
untuk desa, gunanya untuk pembagunan desa. Setelah itu terbentuklah tiga
kelompok oleh pemerintahan desa. Adapun kelompok tersebut yakni:
1. Kelompok I (satu) Sumber rezeki jumlah Anggota 15 Orang dan
mempunyai kerambah 32 unit.
2. Kelompok II (dua) Tangkit jaya Jumlah Anggota 12 Orang dan
mempunyai kerambah 29 unit.
3. Kelompok III (tiga) Sumber Jaya Jumlah Anggota 17 Orang dan
mempunyai kerambah 54 unit.
2. Azas Pembentukan POKDAKAN56
POKDAKAN Sumber Jaya ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dengan mengutamakan azas gotong royong, musyawarah dan
mufakat.
3. Visi Misi POKDAKAN
a. Visi
Terwujudnya kelompok Sumber Jaya desa Kubu Kandang dengan
meningkatkan ekonomi anggota kelompok tersebut.
b. Misi
Meningkatkan dan mensejahterakan kelompok Sumber Jaya
4. Tujuan berdirinya POKDAKAN57
56Kementeri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
0056250.Ah.01.07. Tahun 2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan
Pokdakan Sumber Jaya, Pasal 5 57Ibid,Pasal 6
46
POKDAKAN Sumber Jaya didirikan bertujuan untuk membantu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota sehingga seluruh anggota
mampu menjadi pembudidaya yang berwawasan agribisnis, terampil, mandiri dan
sejahtera.
5. Fungsi, Peran dan Prinsip58
a. Fungsi
POKDAKAN Sumber Jaya didirikan dengan fungsi sebagai suatu wadah
untuk berkumpul dan membantu anggota kelompok guna mengatasi masalah serta
ketidakberdayaan pembudidaya.
b. Peran
Sebagai penunjang usaha agribisnis mulai dari sarana dan prasarana
produksi sampai pengolahan dan pemasaran hasil usaha terutama pembudidaya
Desa Kubu Kandang.
c. Prinsip
POKDAKAN Sumber Jaya memiliki prinsip bersatu kita mampu, sepakat
kita mendapat, berbuat kita meningkat.
6. Kewajiban Anggota59
Adapun kewajiban anggota POKDAKAN adalah:
1. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
2. Membantu memajukan perkumpulan
3. Menghadiri pertemuan
58Ibid, Pasal 7 59Ibid, Pasal 8
47
4. Memahami dan mau menjalankan kegiatan
5. Secara sadar mensukseskan program kerja
6. Mengamalkan, mentaati dan menjalankan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga
7. Menerima dan menjalankan secara konsekuen
8. Menginformasikan teknologi pertanian kepada masyarakat luas
9. Membayar iuran anggota
10. Hadir secara aktif mengambil bagian dalam rapat
11. Setiap anggota saling bekerjasama
12. Anggota yang tidak sanggup menjalankan secara komitmen bersama dan
tidak bisa bekerjasama untuk kelancaran POKDAKAN akan diberi teguran
13. Melakukan sanksi-sanksi yang diputuskan dalam rapat anggota karena
melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan.
7. Hak-hak anggota60
Anggota POKDAKAN juga memiliki hak yang sama yaitu:
1. Menerima hasil usaha dari usaha bersama
2. Menerima pembinaan dan fasilitas dalam berusaha bersama
3. Mendapatkan hak yang sama
4. Menyatakan pendapat dan memberikan saran dalam rapat anggota
8. Keanggotaan61
Syarat-syarat menjadi anggota POKDAKAN Sumber Jaya untuk
menyatukan anggota pembudidaya yang ada di Desa Kubu Kandang diantaranya:
60Ibid, Pasal 12 61Ibid, Pasal 9
48
1. Berasal dari anggota pembudidaya
2. Mampu memenuhi kewajiban simpanan pokok dan simpanan anggota
3. Mau membayar denda apabila melakukan kelalaian dalam melakukan
kegiatan, rela berkorban, memiliki tekad untuk maju dalam kebersamaan
sehingga mampu menjaga nama baik.
4. Bersedia menghadiri pertemuan
5. Bersedia dan sanggup mematuhi semua aturan kewajiban dan peraturan
POKDAKAN yang telah ditetapkan.
9. Profil POKDAKAN
Kelompok Pembudidaya Ikan dengan nama “Sumber jaya” terbentuk pada
tanggal 16 April 2016 dengan “ Keputusan menteri hukum dan hak asasi manusia
republik indonesia nomor AHU-0056250.AH.01.07.tahun 2016 Tentang
pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan pokdakan sumber jaya”. yang
terletak di Desa Kubu Kandang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.
Kelompok tersebut di isi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pembinaan,
pengelolaan, pembenihan, pembesaran serta penjualan ikan. Data singkat
kelompok sebagai berikut:
49
TABEL XI
Anggota Program POKDAKAN desa Kubu Kandang
Ketua : Zulkifli
Sekretaris : Abdul Kadir, S.Pd.I
Bedahara : Nurdianto
Angota-anggota
1. Harun 5. Juniata
2. Siabu 6. Surip
3. A. Zamubi 7. Usman
4. Ahmad Baki 8. Hendri
5. Ahmad 9. Abun Saputra
6. Musa 10. Hasanusi
7. Mahidin 11. Said Arpandi
Sumber Data: Profil POKDAKAN Sumber Jaya
Berikut struktur organisasi pengurus program budidya ikan POKDAKAN
desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten Batanghari:
50
Gambar II
Struktur Pengurus POKDAKAN Sumber Jaya desa Kubu Kandang62
62 Profil program POKDAKAN Sumber Jaya desa Kubu Kandang
PENGAWAS
1. Abun Saputra 2. Usman
SEKSI PERMODALAN
Hendri
ANGGOTA Harun, Siabu, Zamubi, Ahmad Baki, Ahmad, Mahidin, Juniata,
Surip, Usman, Hendri, Abun Saputra, Hasanusi, Said Arpandi
SEKRETARIS Abdul Kadir
KETUA Zulkifli
II PEMBINA
1. KADES
2. PPL PERIKANAN
3. DINAS PERIKANAN
BENDAHARA
Nurdianto
SEKSI PRODUKSI Ahmad Zarnubi
SEKSI HUMAS Ahmad Baki
SEKSI PEMASARAN
Harun Cik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Peran Program Kelompok Budidaya Ikan (SUMBER JAYA) di Desa
Kubu Kandang
Kegiatan pembudidayaan ikan yang dilakukan oleh Kelompok
Pembudidaya Ikan POKDAKAN sumber jaya di Desa Desa Kubu Kandang ini
telah terbentuk sejak tahun 2003 lalu. POKDAKAN dikenal kelompok
pembudidaya yang membudidayakan ikan sebagai komoditas utamanya.
POKDAKAN memiliki tujuan yang sama bersama dengan anggotanya yaitu
membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya,
meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dalam berorganisasi hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana kita menstrukturkan atau memanejemenkan suatu program-program
yang telah ditetapkan bersama sebelum program dijalankan sebagaimana tujuan
awal dari program yang ingin dilaksanakan. Karena suatu organisasi tidak dapat
digerakkan tanpa manajemen.63 Setelah diimplementasikan barulah kelihatan
bagaimana tingkat keefektifan suatu organisasi tersebut.
Adapun program kelompok budidaya ikan (POKDAKAN) di Desa Kubu
Kandang adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah kebersamaan para
pelaku utama di bidang perikanan dalam upaya yang mencapai pelaku utama
tangguh, yaitu yang Mampu mengambil keputusan dan tindakan secara sendiri,
menghadapi tantangan dan mengatasi kendala yang ada. Adapun peran
63Muhammad Rifa’i & Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi, (Bandung, Citapustaka
Media Perintis), hlm. 12
51
52
POKDAKAN yaitu sebuah organisasi yang didalamnya memiliki tujuan, yakni
sebagai berikut:
1. Sebagai pembelajaran dalam bidang pembudidaya ikan
2. Sebagai media komunikasi
3. Wahana kerja sama dalam bermusyawarah
4.Menambah keakraban
5. Mempersatu aspirasi yang murni dan sehat.
1. Sebagai pembelajaran dalam bidang pembudidaya ikan
POKDAKAN sendiri adalah program untuk membina pembudidaya ikan,
dengan adanya program ini diharapkan bagi masyarakat Kubu Kandang terlebih
bagi anggota yang terlibat dalam program POKDAKAN tersebut. Agar program
ini bisa berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana wawancara
dengan Bapak Zulkifli ketua program POKDAKAN mengatakan:64
“Dengan adonyo program pemerintah ini alhamdulillah masyarakat desa
Kubu Kandang sedikit lebih memahami tentang bagaimana caro
membudidaya ikan yang benar, yang mana pada tahun-tahun sebelumnyo
masyarakat hanya mengandalkan cara-cara tradisional dalam membudidaya
ikan”.
2. Sebagai media komunikasi
Selain menambah wawasan program POKDAKAN juga berperan sebagai
media komunikasi yakni antara pemerintah dengan masyarakatnya, sehingga
pemerintah lebih mengetahui lebih dalam tentang keadaan masyarakatnya.
64Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 6 Maret 2020
53
Sebagaimana yang disampaikan Bapak Zulkifli ketua POKDAKAN mengatakan
dalam wawancaranya:65
“Selain menambah wawasan dengan adanya program ini, kami selaku
anggota program POKDAKAN sangat erat dalam dalam media komunikasi
yang mana kami selalu dipantau oleh pemerintah dan diberikan pelatihan-
pelatihan di berbagai daerah sebagai studi banding, dan itu kami rasakan
beberapa tahun belakangan ini”.
3. Wahana kerja sama dalam bermusyawarah
Program pembudidaya ikan POKDAKAN sangatlah berdampak positif
dalam setiap kegiatannya apalagi dalam masalah kerja sama dengan adanya
program ini masyarakat desa Kubu Kandang bisa saling bekerjasama dan
bermusyawarah demi mendapatkan hasil yang baik untuk mensejahterakan
masyarakat, terlebih pada anggota POKDAKAN sendiri. Sebagaimana yang
disampaikan ketua program POKDAKAN dalam wawancaranya sebagai berikut:
“Dalam menjalankan program ini kami selaku anggota program
POKDAKAN alhamdulillah sejak didirikannya program ini sangat menjadi
wadah yang mana tempat kami bekerjasama dan bermusyawarah bagaimana
untuk meningkatkan kinerja demi meningkatkan kesejahteraan para
kelompok”.66
4. Menambah keakraban
Hal yang didapatkan selain wawasan, kerjasama yang baik dalam program
POKDAKAN ini juga menambah keakraban dalam masyarakat desa Kubu
Kandang, hal ini yang dirasakan oleh anggota kelompok sendiri. Sebagaimana
yang disampaikan oleh Bapak Hendri selaku anggota kelompok sebagai berikut:67
65 Wawancara dengan Bapak Zulkifli Selaku ketua Kelompok budidaya ikan pokdakan
tanggal 6 Maret 2020 66 Wawancara dengan Bapak Zulkifli Selaku ketua Kelompok budidaya ikan
POKDAKAN tanggal 6 Maret 2020 67 Wawancara dengan Bapak Hendri selaku anggota Kelompok budidaya ikan
POKDAKAN tanggal 6 Maret 2020
54
“semenjak adanya program Budidaya ikan (POKDAKAN) ini saya
merasakan bertambahnya keakraban antara satu masyarakat dengan
masyarakat lain, terlebih pada masyarakat yang aktif atau menjadi anggota
kelompok, karena hampir setiap pekan kita mengadakan pertemuan shering
dan lain-lain sehingga bertambahlah keakraban diantara kami”
5. Mempersatu aspirasi yang murni dan sehat.
Program POKDAKAN ini juga menjadi aspirasi bagi masyarakat desa
Kubu Kandang untuk menjadi pembudidaya ikan yang berkelanjutan untuk
mensejahterakan anggota kelompok dan juga masyarakat demi kelangsungan
hidup terlebih lagi pada generasi selanjutnya.
Selain Itu, kelompok menjadi wadah yang efektif dan efesien untuk belajar
Serta bekerjasama dan dapat menjadi teladan bagi lingkungan di
Sekitarnya.Seperti wawancara penulis dengan Ketua umum kelompok
POKDAKAN sebagai berikut:68
“Peran kelompok budidaya ikan di desa Kubu Kandang membuat
kelompok menjadi semakin maju mensejahterakan masyarakat dan
menambah ekonomi dari masyarakat, menambah wawasan dari
pembudidaya, mempermudah informasi kelompok dengan dinas yang
terkait dan sebagai penunjang usaha agribisnis mulai dari sarana dan
prasarana produksi sampai pengolahan dan pemasaran hasil usaha
terutama pembudidaya di desa Kubu Kandang dan fungsi dari kelompok
pembudidaya sumber jaya juga sebagai wadah untuk berkumpul dan
membantu anggota pembudidaya guna untuk mengatasi masalah serta
ketidakberdayaan masyarakat dan sebagai kelas belajar diamana didalam
kelompok itu kita sama sama belajar ada penyuluhan perikanan
memberikan informasi-informasi baru dan kita langsung mencoba di
lapangan dan sebagai wadah kerja sama di mana dalam kelompok itu
semua anggota itu wajib bekerja sama untuk meningkatkan kelompoknya
dan sebagai unit produksi dimana dalam kelompok itu kita akan berusaha
untuk meningkatkan produksi dari setiap permasalahan yang ada
keberhasilan kita bagi disana tujuan nya hanya satu untuk meningkatkan
produksi dan tentunya juga berimbas kepada penghasilan dan pendapatan
nantinya.”
68 Wawancara dengan Bapak Zulkifli Selaku ketua Kelompok budidaya ikan pokdakan
tanggal 6 Maret 2020
55
Dari wawancara di atas, dapat di pahami bahwa peran kelompok budidaya
ikan sumber jaya merupakan juga peran yang dapat menambah perekonomian
masyarakat di Desa Kubu Kandang dan membuat kelompok menjadi lebih
mengerti tentang apa itu arti dari kebersamaan dan dapat meningkatkan pola pikir
di setiap anggota, memajukan kelompok tersebut dengan sama-sama supaya
kelompok tersebut bisa lebih maju dari sebelumnya. Ada banyak juga program
kegiatan yang ada dalam pokdakan sumber jaya yaitu seperti pertemuan rutin
setiap tiga bulan sekali dengan anggota kelompok di hadiri oleh (PPL) penyuluh
perikanan lapangan maksud di didikan perkumpulan adalah: perkumpulan ini
berdiri berdasarkan keinginan dari beberapa anggota untuk menjadi satu kesatuan
yang merupakan suatu wadah terhimpunya anggota agar dapat keluar dari
kesulitan dan ketidakberdayaan pembudidaya di dalam berusaha menuju usaha
agribisnis meningkatkan pendapatan anggota perkumpulan kelompok
pembudidaya agar hidup sejahtera, perkumpulan ini merupakan kerjasama unit
kelas belajar unit produksi dan beberapa unit usaha agar menjadi pembudidaya
yang berwawasan agribisnis dan terampil mandiri dan sejahtera, untuk mencapai
maksud tersebut di atas, maka perkumpulkan menjalankan kegiatan tersebut
dengan tujuan yaitu untuk memantu untuk meningkatkan pendapatan dan
mensejahterakan anggota sehingga seluruh anggota mampu menjadi pembudidaya
yang berwawasan agribisnis, terampil, mandiri dan sejahtera. Di dalam rapat
tersebut juga banyak yang di bahas seperti simpan pinjam untuk usaha kelompok
sumber jaya dan pemasaran, pengolahan, dan hasil panen selama tiga bulan.
Sedangkan program lain yang sifat nya tidak rutin antara lain menambah
56
kerambah di setiap anggota kelompok, dan penambahan anggota baru, pembagian
kerja dalam anggota kelompok sumber jaya berdasarkan kan kepengurusan yang
sudah di bentuk, namun pada kegiatan pemeliharaan kerambah kelompok di
lakukan secara bersama sama.
Dan sekarangpun kelompok POKDAKAN Sumber Jaya di desa Kubu
Kandang masih aktif dan mempunyai anggota yang berjumlah 17 orang dan
jumlah kerambah 54 unit dan semua kerambah dibudidayakan ikan nila, patin,
mas, dan semua ikan kadang sering mati karna penyakit ikan seperti
mengeluarkan darah pada ingsangnya mata membesar kulit ikan juga merah-
merah dan juga penceraman dari air sungai batanghari sering keruh membuat ikan
banyak mati kematian ikan dari umur satu bulan sampai dua bulan kematiannya
juga mencapai 50 / 60 % tiga sampai empat bulan kematian sudah berkurang.
Berikut juga penjelasan tentang berkembangnya kelompok POKDAKAN
Sumber Jaya di Desa Kubu Kandang yang peneliti peroleh dari wawancara
dengan anggota kelompok sumber jaya mengatakan:
“Dalam perkembangan sekarang kelompok pokdakan sumber jaya sudah
lebih jauh membaik walaupun dulu nya mempunyai tiga kelompok tetapi
kelompok sumber rejeki dan tangkit jaya tidak lagi berjalan dan juga
dulunya kelompok itu juga belum berbadan hukum, dan kelompok sumber
jaya pun sekarang masih ada juga yang tidak mengikuti aturan yang sudah
di bentuk tetapi sudah lebih berkurang karna salah satu dari kelompok
sumber jaya selalu memberi motivasi untuk yang anggota yang sering tidak
mengikuti aturan yang sudah di tetapi ketua dan kelompok dan ppl”69
Kemudian penulis memperoleh keterangan tambahan dari Ketua
kelompok kelompok POKDAKAN Sumber Jayamengetakan:
69 Wawancara dengan Bapak Kadir Selaku Anggota Kelompok Pokdakan Sumber Jaya
tanggal 8 Maret 2020
57
“Penduduk di desa kubu kandang di bidang pertanian, sehingga
diperlukan adanya wadah yang menaungi para petani. Dalam kondisi
pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki masyarakat tersebut menjadi
peluang usaha ekonomi sebagai pembudidaya ikan atau di kenal juga
sebagai petani ikan nila salah satunya dengan di bentuk kelompok
pembudidaya ikan Pokdakan sumber jaya yang berlokasi di desa kubu
kandang. Kelompok ini didirikan untuk memberdayakan, serta menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar desa kubu kandang. Kegiatan
usaha ini dilakukan oleh kelompok pembudidaya ikan Pokdakan sumber
jaya dimana sebagian besar anggotanya adalah petani. Kebanyakan anggota
melakukan usaha pembudidaya kerambah.”70
Dari keterangan di atas, di pahami bahwa kelompok pokdakan sumber
jaya adalah salah satu kelompok dari tiga yang berhasil yang mencapai semua
keingianan dari pembudidaya lainnya dan membuat pembudidaya yang ada di
desa Kubu Kandang ingin ikut serta dalam pembuatan kelompok pembudidaya
yang baru.
B. Kendala Kelompok Budidaya Ikan (Sumber jaya) Di desa Kubu kandang
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis, terdapat
beberapa faktor yang menjadi penghambat Pelaksanaan program POKDAKAN di
desa Kubu Kandang. Faktor penghambat tersebut antara lain:
a. Faktor Internal
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan dilapangan ada beberapa yang
menjadi kendala dalam realisasi program POKDAKAN ini, yaitu sebagai berikut:
1) Modal yang terbatas
Modal merupakan salah satu faktor penunjang dari sebuah kegiatan
wirausaha. Kegiatan budidaya ikan pun diperlukan modal yang banyak misalnya
70 Wawancara dengan Bapak zulkifli selaku ketua kelompok pokdakan sumber jaya pada
tanggal 7 Maret 2020
58
untuk pembuatan, penambahan kolam, untuk pembelian telur atau benih, dan juga
untuk pembelian pakan, obat-obatan maupun sarana prasarana penunjang lainnya.
Salah satu yang menjadi penghambat dalam berjalannya program
POKDAKAN ini adalah terbatasnya modal, karena untuk mendirikan dan
mengelola kerambah dalam budidaya ikan sangatlah membutuhkan modal yang
cukup besar, juga untuk memenuhi kebutuhan pokok pakan ikan yang harga nya
juga begitu besar. Sebagaimana wawancara peneliti dengan Bapak Ketua Umum
POKDAKAN sebagai berikut:
“untuk selalu aktif dalam mengelola budidaya ikan sangatlah banyak
hamabatannyo, contohnyo di desa Kubu Kandang ini, sebarnyo sudah 3
kelompok pembudidaya ikan yang terbentuk namun hanya satu kelompok
yang berjalan sampai saat ini, kareno tidak adonyo modal untuk merealisasi
program-program tersebut. Sedangkan bantuan yang diberikan oleh
pemerintahan tidak ada, melainkan awal-awal berdirinya program ini
saja”.71
Ketua program POKDAKAN juga mengatakan dalam Pembuatan
kerambah banyak yang tidak mampu untuk membiayai usaha kerambah tersebut
sedangkan usaha kelompok tersbut sekurang-kurangnya mempunyai tiga unit
kerambah, sedangkan kematian ikannya sangat tinggi 60/70% Kematian ikan di
kerambah karena air sungai Batanghari sering terkena pencemaran seperti air
sungai Batanghari keruh dan pencemaran limbah PT ABP air raksah dari
tambang emas yang ada dari hulu sungai Batanghari. Pemasaran ikan kadang-
kadang susah di karenakan panen selalu barengan dengan kelompok desa lain jadi
ikan di pasaran terlalu banyak harga ikan menjadi menurun karna ikan terlalu
71 Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 21 Maret 2020
59
banyak masuk kepasar itulah yang sering menjadi kendala kelompok Sumber Jaya
desa Kubu kandang.
Sebagaimana wawancara dengan ketua program POKDAKAN sebagai
berikut:
“Faktor utama kendala di kelompok sumber jaya desa Kubu Kandang
adalah di Permodalan karna biaya yang di keluarkan tidak sedikit satu unit
kerambah membutuhkan biaya 9.000.000 sampai 15.000.000 Rupiah,
sedangkan anggota POKDAKAN ini boleh dikatakan masyarakat menengah
kebawah sehingga sulit untuk membuat kerambah tersebut, apalagi pada
saat sekarang ini yang mana semua bahan-bahan untuk pembuatan
kerambah yang amat mahal, kecuali ada bantuan dari pemerintah”.72
2) Penyakit atau hama pada ikan.
Hama atau penyakit pada ikan sangatlah mempengaruhi dalam
merealisasikan program POKDAKAN ini. Berdasarkan wawancara dengan
anggota Pokdakan desa Kubu Kandang, banyak yang mengatakan bahwa hama
merupakan penyakit ikan juga menjadi faktor penghambat majunya
POKDAKAN. Hama atau penyakit ini yang diakibatkan dari aliran air sungai
yang tercemar oleh beberapa pabrik di area desa Kubu Kandang. Sebagai mana
wawancara dengan Bapak Ketua Umum POKDAKAN sebagai berikut:
“berdasarkan wawancara peneliti ketua kelompok pokdakan sumber jaya
juga mengatakan bahwa kelompok pokdakan sumber jaya ini sangat
berperan penting di desa Kubu Kandang ini karna kelompok sumber jaya ini
bisa mencontohkan untuk masyarakat yang belum bergabung seperti contoh
mempermudah hubungan antara pembudidaya satu dan lainya dan membuat
lapangan kerja bagi masyarakat di desa kubu kandang seperti mengurus
kerambah ikut manen dan ikut dalam pemasaran dan masyarakat di upah
dengan satu kali panen satu orang itu di upah dengan uang Rp 100,000 per
orang jumlah anggota panen tiga sampai lima orang ikut bergabung dgn
kelompok, walaupun anggota lain nya sering bertingkah dan sering sekali
72Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 21 Maret 2020
60
tidak mengikuti aturan yang sudah di buat oleh ketua dan di setujui oleh ppl
dan anggota lainya”73
3. Kurangnya partisipasi kelompok POKDAKAN
Agar suatu program berjalan efektif tentu perlunya partisipasi dan
kerjasama antara setiap individu-individu dalam kelompok tersebut. Namun
dalam kenyataan dalam berjalannya POKDAKAN ini banyaknya anggota
kelompok yang kurang memperhatikan dalam program ini. Sehingga kurang
efektifnya program ini. Sebgaimana wawancara dengan Bapak Ketua Umum
POKDAKAN sebagai berikut:
“Dalam program POKDAKAN ini terdiri dari 17 kelompok namun
dalam pelaksanaan program ini yang aktip bekerja tidaklah semuanya,
melainkan beberapa orang saja. Yang lainnya banyak kegiatan lain dan kerja
lain yang tidak bisa aktif dalam program ini, inilah salah satu mengapo
program ini sulit untuk dikembangkan, kareno masyarakatnyo dak begitu
peduli dengan kegiatan ini”.74
Bapak Kadir selaku bendahara POKDAKan menambahkan bahwa kendala
yang sering dialami adalah pengurus dan anggota memiliki pekerjaan utama
masing-masing, sehingga terkadang kurang memperhatikan kondisi kerambah
mereka sendiri. Kondisi irigasi yang belum memenuhi syarat pengairan yang
bagus. Permasalahan tersebut perlu diselesaikan dengan tepat, misalkan dengan
memeriksa kolam budidaya setiap hari agar tidak terjadi permasalahan.
Sebagaimana yang disampaikan Bapak Qadir dalam wawancara sebagai berikut:
“sebagian besar anggota POKDAKAN ini memiliki kerja sebagai
prioritas utama sehingga kurang memperhatikan kerambah ikan, sedangkan
dalam pogram ini sangat dibutuhkan perhatian yang serisu demi tercapainya
73 Wawancara dengan Bapak zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 7 Maret 2020 74Wawancara dengan Bapak zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 21 Maret 2020
61
hasil yang memuaskan. Contohnya anggota kita ini yang kurang
memperhatikan, maka sulit untuk menuai hasil yang baik”.75
4. Kurangnya pemahaman anggota terhadap budidaya ikan
Kemudian yang menjadi kendala dalam program POKDAKAN ini yaitu
pemahaman anggota tentang budidaya ikan air tawar masih rendah dan perawatan
yang kurang maksimal terhadap kerambah budidaya dan ikan yang
dibudidayakan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh ketua program POKDAKAN desa
Kubu Kandang pada wawancara Minggu 22 Maret 2020 sebagai berikut:
“Dalam memelihara ikan anggota program kami ini juga kurang
dalamsegi pemahaman terhadap bagaimana cara memelihara ikan yang baik,
hal ini dikarenakan anggota kelompok kami memang dari masyarakat biasa
yang tidak mendalami pendidikan khusus terhadap ternak ikan ini. Jadi
dalam pemeliharaan ikan ini kami mengandalkan sedikit pemehaman yang
kami ketahui dan mengikuti cara-cara yang telah kami lihat pada kelompok-
kelompok lain, seperti studi banding dan lain-lain”.76
b. Faktor Eksternal
Adapun yang menjadi kendala eksternal pada pelaksanaan POKDAKAN
ini antara lain sebagai berikut:
1. Pemasaran
Disegi eksternalnya yang sering terjadi pada kelompok POKDAKAN ini
adalah tidak stabilnya harga pasaran ikan. Terkadang harga ikan naik dan
terkadang turun, sehingga kadang-kadang waktu pembelian bibit ikan, harga ikan
naik, tetapi ketika waktunya panen ikan harganya jauh menurun. Sehingga
terjadilah depisit, artinya tidak sesuai dana yang dikeluarkan dengan hasil yang
75 Wawancara dengan Bapak Kadir selaku Bendahara kelompok POKDAKAN Sumber
Jaya pada tanggal 22 Maret 2020 76 Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 22 Maret 2020
62
diperoleh. Sebagaimana wawancara dengan ketua POKDAKAN desa Kubu
Kandang sebagai berikut:
“Harga ikan juga mempengaruhi program POKDAKAN kami ini,
soalnya sering yang kami alami ketika kami mau panen ikan kami, setelah
kami panen mau di jual tetapi harganya sangat merosot sehingga modal
yang kami keluarkan untuk modal awal tidak sebanding dengan apa yang
kami peroleh setelah panen, sehingga untuk membeli bibit selanjutnya dana
kami sangatlah kekurangan”.77
Dan juga Bapak Zulkifli mengatakan dalam wawancara pada hari Minggu
Tanggal 22 Maret 2020 sebagai berikut:
“Dalam hal pemasaran harga ikan ini tidak banyak yang kami lakukan
karena sudah ketentuan harga pasar, namun yang miris kadang-kadang
harga ikan yang kami jual sangatlah rendah dibandingkan harga modal
kami, walaupun kadang-kadang ada kenaikan harga ikan setelah kami
panen, dan ada juga yang standar seperti halnya harga modal kami membeli
bibit ikan”.78
2. Faktor alam yang tidak mendukung
Alam adalah faktor yang sangat mempengaruhi dalam program
POKDAKAN ini, karena program ini sangat ketergantungan dengan alam (aliran
air sungai yang tidak tercemar). Jika alamnya sudah tercemar kemungkinan
program ini sulit untuk direaliasikan seperti hal program POKDAKAN di desa
Kubu Kandang ini, yang mana aliran sungai Batangharinya yang sudah tercemar
oleh beberapa pabrik sehingga airnya sudah tidak layak lagi untuk dijadikan
kerambah, jangankan untuk dikomsumsi untuk kerambah ikan saja sudah tidak
77 Wawancara dengan Bapak Qadir selaku Bendahara kelompok POKDAKAN Sumber
Jaya pada tanggal 22 Maret 2020 78Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 21 Maret 2020
63
layak. Sebagaimana wawancara peneliti dengan Ketua POKDAKAN desa Kubu
Kandang sebagai berikut:
“untuk saat ini aliran air sungai Batanghari sudah tidak layak lagi untuk
dijadikan kerambah ikan tawar, karena sudah tercemar oleh beberapa pabrik
dan juga penambang emas yang beraktivitas di aliran sungai Batanghari
dengan terus menerus. Dan apabila ini dipaksakan maka akan berakibatkan
kerugian terhadap kami para anggota yang memiliki kerambah. Namun dari
segi lain, kami tidak ada pilihan lain karena inilah mata pencaharian
kami”.79
3. Pakan
Pakan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ikan karena pakan berfungsi sebagai pemasuk energi untuk
meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam
pakan ikan ini juga menjadi faktor penghambat pertumbuhan ikan. Sebagaimana
yang disampaikan ketua program POKDAKAN desa Kubu Kandang sebagai
berikut:
“Dalam masalah pemerian pakan ikan ini terkadang anggota
POKDAKAN kami ini sering terjadi memberikan pakan ikan yang tidak
sesuai dengan jenis ikannya sehingga dampaknya sendiri kepada ikannya,
terkadang mereka memberi pakan ikan dengan apa saja yang mereka kasih
seperti meracik sendiri makanan-makanan tradisional, dikarenakan kadang-
kadang tidak adanya biaya untuk memenuhi kebutuhan ikan dan kadang-
kadang juga iseng-iseng”.80
79 Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 21 Maret 2020 80 Wawancara dengan Bapak Zulkifli selaku ketua kelompok POKDAKAN Sumber Jaya
pada tanggal 22 Maret 2020
64
C. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program POKDAKAN
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kubu
Kandang melalui POKDAKAN ini ada beberapa hal yang dilakukan pemerinta
desa. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah desa yaitu sebagai berikut:
1. Memberi Arahan
Dalam melaksanakan tugas pemerintah desa, kepala desa bertugas untuk
mengetahui dan menyetujui program POKDAKAN ini, adapun upaya yang
dilakukan kepala desa Kubu Kandang dalam ikut serta mengefektifkan program
POKDAKAN ini yaitu memberikan beberapa arahan tentang POKDAKAN.
Sebagaimana wawancara peneliti dengan kepala desa Kubu Kandang sebagai
berikut:
“Kami selaku kepala desa tidak bisa berbuat banyak tentang program
POKDAKAN ini apalagi dalam masalah pendanaan, soalnya program ini
tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan pemerintah untuk
terbentuknya program ini. Melainkan haruslah ada kerja keras dari anggota
program tersebut dalam mengaktifkan program itu. Namun kami selaku
pemerintah desa hanya bisa memberi arahan bagaimana bagusnya program
ini bisa efektif dan kami juga memantau setiap kinerja dari kelompok ini”.81
2. Memberikan perizinan
Sebagaimana Wawancara dengan Bapak Harun selaku kepala Desa Kubu
Kandang sebagai berikut:
Dalam menjalankan program POKDAKAN ini tentu banyak hal yang
berkaitan dengan sosial dan masyarakat. Dan ini tentunya banyak menjadi
kontroversi dikalangan masyarakat atas dibangunnya program ini. Nah
untuk mempermudah berjalannya program ini, tentunya masyarakat yang
aktif di program ini mengharapakan keamanan dan kenyamanan, dan hal itu
haruslah kenyamanan yang bersifat legal. Oleh karena itu kami selaku
81 Wawancara dengan Bapak Harun selaku kepala Desa Kubu Kandang, tanggal 21 Maret
2020
65
pemerintah desa memberikan perizinan atau membantu dalam membuat
perizinan agar para anggota program ini merasa aman dalam menjalankan
kinerja nya”.82
3. Memberikan bantuan pakan ikan
Demi kesejahteraan masyarakat desa Kubu Kandang melalui program
POKDAKAN dalam hal ini kepala desa Kubu Kandang memberikan bantuan
berupa pembelian pakan ikan dengan menggunakan dan BUMdes, dan
pembayarannya bisa diangsur sesuai kesanggupan anggota kelompok. Agar
masyarakat tidak merasa keberatan dalam membeli pakan ikan, artinya tidak
mengeluarkan dana sekaligus yaitu bisa dicicil.
Sebagaimana wawancara peneliti dengan kepala desa Kubu Kandang
sebagai berikut:
“menimbang masyarakat desa Kubu Kandang yang kesulitan dalam
penyediaan pakan ikan, maka kami selaku pemerintah desa memberikan
sedikit keringanan terhadap masyarakat kami agar tetap dapat menjalankan
program ini yaitu dengan cara membantu masyarakat dengan membeli
pakan ikan dengan menggunakan dana BUMdes yang pembayarannya bisa
dicicil, bisa satu bulan namun bisa juga 3 bulan dan bahkan bisa juga lebih
tergantung kesanggupan dari masyarakat yang menjalankan program
tersebut”.83
Dalam pembelian pakan ikan anggota program POKDAKAN ini mereka
membeli pakan ikan dengan menggunakan dana Badan Usaha Milik Desa
(BUMdes) dengan di catat setiap pembelian pakan, dan dalam pembelian pakan
ini tetulah tidak sama dengan harga toko yang biasanya, melainkan melebihi
sedikit dari harga toko guna untuk meningkatkan perolehan dana BUMdes untuk
82Wawancara dengan Bapak Harun selaku kepala Desa Kubu Kandang, tanggal 21 Maret
2020 83 Wawancara dengan Bapak Harun selaku kepala Desa Kubu Kandang, tanggal 21 Maret
2020
66
kesejahteraan masyarakat dengan bertambahnya dana tersebut. Sebagaimana
wawancara dengan kepala desa Kubu Kandang sebagai berikut:84
“Dalam hal hargo pakan ini, kami telah nyepakati bahwa hargonyo
agak sesisih dikit dengan hargo pasaran, tujuannyo supayo dana yang
dipakai ini biso bertambah, bukan untuk memberatkan anngota
POKDAKAN tetapi biak dana yang dipinjam ini berkembang”.
Adapun jumlah dana BUMdes yang dikeluarkan untuk pembelian pakan
ikan para anggota POKDAKAN bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
84 Wawancara dengan Bapak Harun selaku kepala Desa Kubu Kandang, tanggal 22 Maret
2020
67
TABEL XII
Dana BUMdes untuk Pembelian Pakan Ikan85
Bulan Maret 2019
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
Bulan April 2019
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
85 Data Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) desa Kubu Kandang, dana pembelian pakan anggota POKDAKAN tahun 2019
NO TANGGAL URAIAN JUMLAH SAK HARGA TOKO JUMLAH HARGA PETANI JUMLAH MOBILISASI NETTO1 18/04/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Hendri 35 RP. 300.000 RP. 10.500.000 RP. 305.000 RP. 10.675.000 RP. 125.000
2 18/04/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Zulki fl i 15 RP. 300.000 RP. 4.500.000 RP. 305.000 RP. 4.575.000 RP. 75.000
RP. 50.000
50 RP. 15.000.000 RP. 15.250.000 RP. 200.000Jumlah
68
Bulan Mei 201986
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
Bulan Juni 2019
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
86Ibid
NO TANGGAL URAIAN JUMLAH SAK HARGA TOKO JUMLAH HARGA PETANI JUMLAH MOBILISASI NETTO
1 02/05/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Lucky 23 RP. 300.000 RP. 6.900.000 RP. 305.000 RP. 7.015.000 RP. 115.000
2 17/05/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr - 2 RP. 327.000 RP. 654.000 RP. 332.000 RP. 664.000 RP. 10.000
3 17/05/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Zulki fl i 25 RP. 300.000 RP. 7.500.000 RP. 305.000 RP. 7.625.000 RP. 125.000
RP. 100.000
50 RP. 24.300.000 RP. 15.304.000 RP. 250.000Jumlah
NO TANGGAL URAIAN JUMLAH SAK HARGA TOKO JUMLAH HARGA PETANI JUMLAH MOBILISASI NETTO
1 21/06/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Zulki fl i 20 RP. 220.000 RP. 4.400.000 RP. 225.000 RP. 4.500.000 RP. 100.000
2 21/06/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr - 15 RP. 300.000 RP. 4.500.000 RP. 305.000 RP. 4.575.000 RP. 75.000
3 21/06/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Hendri 5 RP. 220.000 RP. 1.100.000 RP. 225.000 RP. 1.125.000 RP. 25.000
4 26/06/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Usman 2 RP. 300.000 RP. 600.000 RP. 311.000 RP. 622.000 RP. 10.000
RP. 50.000
42 RP. 10.600.000 RP. 10.822.000 RP. 210.000Jumlah
69
Bulan September 201987
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
Bulan Oktober 2019
Sumber Data: BUMdes desa Kubu Kandang
87Ibid
NO TANGGAL URAIAN JUMLAH SAK HARGA TOKO JUMLAH HARGA PETANI JUMLAH MOBILISASI NETTO
1 05/09/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Lucky 20 RP. 300.000 RP. 6.000.000 RP. 305.000 RP. 6.100.000 RP. 100.000
2 05/09/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Zulki fl i 20 RP. 300.000 RP. 6.000.000 RP. 305.000 RP. 6.100.000 RP. 100.000
3 11/09/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Hendri 30 RP. 300.000 RP. 9.000.000 RP. 305.000 RP. 9.150.000 RP. 150.000
4 11/09/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Usman 15 RP. 220.000 RP. 3.300.000 RP. 225.000 RP. 3.375.000 RP. 75.000
RP. 100.000
85 RP. 24.300.000 RP. 24.725.000 RP. 325.000Jumlah
NO TANGGAL URAIAN JUMLAH SAK HARGA TOKO JUMLAH HARGA PETANI JUMLAH MOBILISASI NETTO1 03/10/2019 Pembel ian Pakan Ikan Sdr Lucky 15 RP. 300.000 RP. 4.500.000 RP. 305.000 RP. 4.575.000 RP. 75.000
RP. -
15 RP. 4.500.000 RP. 4.575.000 RP. 75.000Jumlah
70
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis berupaya melakukan berbagai rangkaian peneliti di
desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten Batanghari, maka Penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Adapun peran program POKDAKAN di desa Kubu Kandang Kecematan
Pemayung Kabupaten Batanghari sebagai berikut:
a. Sebagai pembelajaran
b. Sebagai media komunikasi
c. Wahana kerja sama dalam bermusyawarah
d. Menambah keakraban
e. Mempersatu aspirasi yang murni dan sehat.
2. Adapun kendala yang kerap dihadapi oleh pihak masyarakat dalam
menjalankan program POKDAKAN ini sebagai berikut:
a. Kendala dalam Pendanaan (modal)
b. Hama (penyakit ikan)
c. Pemasaran (harga yang tidak menentu)
3. upaya dari pemerintah desa agar program ini bisa mensejahterakan masyarakat
desa Kubu Kandang
a. memberi arahan tentang program POKDAKAN
b. memberi perizinan tentang POKDAKAN
c. memberi bantuan melalui dana BUMdes untuk pembelian pakan ikan
70
71
B. Saran
Berikut merupakan beberapa saran yang diberikan penulis setelah
melakukan penelitian di POKDAKAN Sumber Jaya Desa Kubu Kandang, semoga
dapat dijadikan pertimbangan kedepannya:
1. Semua anggota POKDAKAN sumber jaya sebaiknya terus
mengembangkan usahanya dengan serius dan sungguh sungguh agar
produksi terus meningkat yang berdampak baik bagi ekonomi keluarga.
2. Bagi masyarakat lainya yang tidak memiliki usaha di bidang kerambah
sebaiknya ikut serta dalam program kelompok perikanan supaya
menambah anggota kelompok tersebut.
3. Bagi pemerintah khususnya dinas kelautan dan perikanan harus selalau
mendukung program pokdakan sumber jaya.
4. Diharapkan pemerintahan daerah untuk bisa memperhatikan program
POKDAKAN ini dalam untuk mensejahterakan masyarakat untuk
menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinan di Kabupaten
Batanghari, dengan memberikan bantuan berupa pendanaan/modal, sarana
dan prasarana kerambah untuk meringankan beban dari anggota
POKDAKAN tersebut.
5. Lebih di tingkatkan pembudidayan ikan agar produksi ikan terus
meningkat. Melakukan perubahan konsep dari pembudidaya ikan dengan
cara yang lebih modern dengan air yang mengalir sehingga tidak
tergantung dengan iklim. Mengajak atau mempernbanyak anggota lagi
untuk ikut dalam POKDAKAN agar lebih banyak lagi masyarakat yang
merasakan manfaat dari POKDAKAN.
72
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2018
Suharto Edi, Analisis Kebijakan Publik; Panduan Praktis Mengkaji Masalah
danKebijakan Sosial, Alfabeta edisi revisi, Bandung, 2008
Sarundajang, S.H, Pemerintahan Daerah di Berbagai Negara, Pustaka Sinar
Harapan, 1996
Mubyarto, dkk, Nelayan dan Kemiskinan, Jakarta, Penerbit Rajawali, 1994
Muhammad Rifa’i & Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi, Bandung,
Citapustaka Media Perintis
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas syariah, Edisi Revisi. Jambi: Syariah Press
2012
Hartinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan
Kualitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2008
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
jakarta: Bumi Aksara, 2008
Undang-undang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan pada pasal 17
menyebutkan bahwa pemerintah mengatur dan mengembangkan
penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan dalam rangka
pengembangan pembudidayaan ikan.
Keputusan Kepala Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung Kabupaten
Batanghari Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kelompok
72
73
Pembudidaya Ikan Sumber Jaya Desa Kubu Kandang Kecematan Pemayung
Kabupaten Batanghari.
Lain-Lain
Observasi peneliti dengan Bapak Zulkifli Ketua POKDAKAN di desa Kubu
Kandang, Minggu 22 Desember 2019
Cahya Kartika, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, tahun 2018 dengan judul “Peran
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Sawiji Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya
Kabupaten Cilacap”
Bayu Dwi Prasetya, Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2015 dengan judul
“Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar di
POKDAKAN Mina Lestari di desa Brobot Bojongsari Purbalingga”
Nuri Arintha Widiarti, UNESA, tahun2016, dengan judul “Pemberdayaan
Ekonomi pada kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) Mino Tirtorejo
di Desa Tanjungrejo Kecematan Yosowilangun Kabupaten Lumajang”.
Abdul Kobit, Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negei Jambi, tahun 2018 dengan judul “Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Berbasis Budidaya Ikan Nila Kabupaten Muaro Jambi
Ade Eka Kurniawan, program studi ilmu pemerintahan, Universitas Maritim Raja
Ali Haji, Tanjungpinang, 20016 dengan judul jurnal “Peranan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa
Lanjut Kecamatan Sengkep Pesisir Kabupaten Lingga Tahun 2015)
Profil Desa Kubu Kandang tentang Sejarah Desa, diakses pada tanggal 2 Maret
2020
Data Desa Kubu Kandang 2 februari 2020
Kementeri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
0056250.Ah.01.07. Tahun 2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perkumpulan Pokdakan Sumber Jaya
74
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Liza Amelia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir : Kubu Kandang
Nim : SIP.162355
Alamat : Desa Kubu Kandang
No. Telp/HP : 085217313107
Nama Ayah : Zulkifli
Nama Ibu : Maimunah
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI : I22 Desa Kubu kandang
b. SMP/MTS : Pompes Darussyafiiyah
c. SMA/MA : Pompes Darusyafiiyah
75
INFORMAN PENELITIAN
No Nama Jabatan Jumlah
1 Bapak Zulkifli Ketua POKDAKAN 1
2 Bapak Harun Kepala Desa Kubu Kandang 1
3 Bapak Kadir Bendahara POKDAKAN 1
4 Anggota kelompok
POKDAKAN 3
5
Masyarakat 3
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan Bapak Zulkifli Ketua POKDAKAN desa Kubu Kandang
Wawancara dengan ketua POKDAKAN desa Kubu Kandang
77
Dokumentasi wawancara dengan Bendahara POKDAKAN Bapak Kadir
wawancara dengan anggota POKDAKAN Bapak Hendri
78
Wawancara dengan Kepala Desa Kubu Kandang Bapak Harun
Kerambah program POKDAKAN desa Kubu Kandang