Peran Nazhir Perempuan - bwi.or.id fileMauquf alaih (pihak yang mendapatkan manfaat dari harta...

20
Peran Nazhir Perempuan Wednesday, 15 May 2013 13:13  Unsur Asasi Pelaksanaan Wakaf Pelaksanaan wakaf, secara umum, baik wakaf benda tidak bergerak—seperti toko, dan tanah—maupun wakaf benda bergerak—seperti uang—membutuhkan empat unsur asasi, yaitu: [1] 1. Wakif (orang yang mewakafkan hartanya) 2. Mauquf (harta yang diwakafkan) 3. Mauquf alaih (pihak yang mendapatkan manfaat dari harta wakaf/peruntukan harta benda wakaf). 4. Shighah (ikrar wakaf atau pernyataan pemberian dan penerimaan wakaf).   Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa pelaksanaan wakaf menuntut adanya empat unsur asasi 1 / 20

Transcript of Peran Nazhir Perempuan - bwi.or.id fileMauquf alaih (pihak yang mendapatkan manfaat dari harta...

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Unsur Asasi Pelaksanaan Wakaf

Pelaksanaan wakaf, secara umum, baik wakaf benda tidak bergerak—seperti toko, dantanah—maupun wakaf benda bergerak—seperti uang—membutuhkan empat unsur asasi,yaitu: [1]

1. Wakif (orang yang mewakafkan hartanya)

2. Mauquf (harta yang diwakafkan)

3. Mauquf  alaih (pihak yang mendapatkan manfaat dari harta wakaf/peruntukan harta bendawakaf).

4. Shighah (ikrar wakaf atau pernyataan pemberian dan penerimaan wakaf).

 

 

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa pelaksanaan wakaf menuntut adanya empat unsur asasi

1 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

tersebut. Kalau tidak, wakaf tidak sah.

 

 

Semua ulama fikih sepakat bahwa wakaf tanpa keempat unsur tersebut adalah tidak sah.Namun, ada sebagian ulama fikih yang menyebut keempat unsur asasi wakaf tersebut sebagairukun wakaf. Tetapi ada pula ulama fikih yang menyebut sebagiannya saja sebagai rukunwakaf. Perbedaan pendapat tentang apakah keempat unsur asasi wakaf tersebut disebut rukunwakaf atau tidak disebut rukun wakaf adalah perbedaan istilah saja.

 

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf mengukuhkan kesepakatan ulamabahwa pelaksanaan wakaf menuntut adanya empat unsur asasi tersebut. Kalau tidak, wakaftidak sah.  Namun, undang-undang tersebut menambah unsur-unsur asasi wakaf tersebutsehingga menjadi enam. Dua unsur itu ialah nazhir dan jangka waktu wakaf.

 

5. Nazhir

Semua ulama fikih sepakat bahwa nazhir tidak termasuk unsur asasi wakaf. Nazhir tidaktermasuk unsur yang mewujudkan wakaf karena wakaf sudah dapat terwujud meskipun nazhirtidak ditentukan atau ditunjuk pada saat akad ikrar wakaf dilaksanakan. Nazhir dapat ditunjukkemudian oleh hakim di mahkamah apabila wakif tidak menetapkan nazhirnya.

2 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

6. Jangka waktu wakaf

Semua ahli fikih juga sepakat bahwa jangka waktu wakaf tidak termasuk unsur asasi wakaf.Dengan demikian, jumlah unsur-unsur wakaf menurut fikih hanya empat, sedangkan menurutUndang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 ada enam (Lihat Pasal 6).

 

Nazhir Wakaf

Adanya nazhir (pengelola) dalam pelaksanaan wakaf termasuk salah satu unsur yang membuatwakaf tidak sama dengan infak-infak yang lain. Dalam wakaf terdapat nazhir, sedangkan dalaminfak-infak lain—seperti zakat, hadiah, dan hibah—tidak terdapat nazhir (pengelola).

 

Sebabnya ialah dalam wakaf terdapat aset yang harus terpelihara sebaik mungkin dan selamamungkin. Aset wakaf lepas dari hak milik wakif dan tidak menjadi hak milik mauquf alaih, tetapimenjadi milik Allah Swt. Dengan cara ini, wujud aset wakaf akan aman dari penguasaan oranglain melalui jual beli, sewa-menyewa, hibah, waris, dan lain sebagainya. Tujuan keamanan asetwakaf ialah agar aset wakaf dapat berdaya guna dan memberikan manfaat selama mungkinbagi mauquf alaih.

 

3 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Dari sistem nazhir dalam wakaf ini dapat dipahami pula bahwa Islam memandang peranmanusia dalam pendayagunaan suatu kekayaan sangat penting.

 

Pengertian Nazhir

Dr. Muhammad az-Zuhaili menyebutkan pengertian nazhir dalam syariat Islam sebagai berikut.“Yang melaksanakan pengurusan dan pengelolaan wakaf (nazhir) adalah pihak yangmelaksanakan pengurusan dan pengelolaan, pengaturan, pemeliharaan, penginvestasian hartakekayaan wakaf, baik terdiri atas satu orang atau kelompok, baik orang maupun badan hukum.Dalam fikih, pihak yang melaksanakan pengurusan dan pengelolaan wakaf tersebut dinamakannazhir wakaf.” [2]

 

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf sejalan dengan apa yang dikemukakanDr. Muhammad az-Zuhaili di atas. Pasal 9 menyebutkan bahwa Nazhir meliputi perseorangan,organisasi, atau badan hukum.

 

4 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Tugas Nazhir

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 11 mengemukakan bahwa tugas nazhir adalah:

1. melakukan pengadministrasian harta benda wakaf;

2. mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, danperuntukannya;

3. mengawasi dan melindungi harta benda wakaf;

4. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.

 

Namun, nazhir perlu mengetahui pedoman pengelolaan dan pengembangan harta bendawakaf. Sebab, Pasal 43 menyebutkan bahwa yang menjadi pedoman dalam pengeloaan wakafadalah prinsip syariah. Oleh sebab itu, nazhir profesional harus mempunyai ilmu pengetahuansesuai bidang tugasnya. Nazhir profesional wakaf uang, misalnya, di samping harusmempunyai ilmu pengetahuan di bidang ekonomi, ia harus mengetahui pula manajemenpengelolaan wakaf yang telah dikemukakan para mujtahid dalam buku-buku fikih.

 

5 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Penunjukan Nazhir

Dalam pembahasan fikih dijelaskan bahwa wakif berhak menunjuk nazhir dan boleh menunjukdirinya sendiri atau orang lain. Berikut penjelasannya.

 

1. Wakif menunjuk nazhir wakafnya

Asy-Syirazî mengatakan, ”Pengelolaan wakaf mengikuti ketentuan Wakif.” [3] Dasar hak wakifmenunjuk nazhir wakafnya ialah praktik kenazhiran wakaf pada masa Rasulullah saw dan masasahabat. Pada masa itu, yang menunjuk nazhir adalah wakif sendiri. Asy-Syirâzî menyatakan,“Dasarnya ialah karena para sahabat berwakaf dan menunjuk orang yang menjadi nazhir atasharta wakaf mereka.”[4]

 

Di antara para sahabat Nabi yang mewakafkan hartanya lalu menjadi nazhir atas wakafnyaialah Umar bin Khaththab r.a., Ali bin Abu Thalib r.a., dan Fatimah r.a.

 

Buktinya, Umar r.a. berwakaf sesuai petunjuk Nabi saw dan—sepanjang pengetahuan kami—iatetap menjadi nazhir wakafnya sampai ia wafat. Begitu pula Ali tetap menjadi nazhir wakafnyasampai wafat. Demikian juga Fatimah tetap menjadi nazhir wakafnya sampai wafat. [5]

6 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Penunjukan nazhir oleh wakif sendiri merupakan hak, bukan kewajiban. Buktinya, para fuqahamembahas kemugkinan wakif tidak menunjuk nazhir bagi harta wakafnya, sebagaimana akandijelaskan.

 

2. Wakif dapat menunjuk dirinya sendiri atau orang lain

Sesuai dengan hak wakif untuk menunjuk nazhir wakafnya, maka ada wakif yang menunjukdirinya sendiri maupun menunjuk orang lain sebagai nazhir wakafnya. Wakif boleh menunjukdirinya sendiri menjadi nazhir wakafnya.[6]Wakif juga boleh menunjuk orang lain menjadi nazhir bagi wakafnya.

 

Al-Muthi‘î mengatakan, “Jika wakif boleh menunjuk dirinya sendiri menjadi nazhir wakafnya ataumenunjuk orang lain menjadi nazhir wakafnya, maka penunjukannya tersebut diikuti dandilaksanakan, seperti syarat-syarat lain yang ditentukannya.” [7]

 

3. Wakif dapat menunjuk lebih dari satu orang lain sebagai nazhir

7 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Wakif dapat menunjuk orang lain sebagai nazhir wakafnya. Di antara yang menarik perhatiandalam hal ini ialah:

a. wakif dapat menunjuk lebih dari satu orang sebagai nazhir wakafnya;

b. penolakan calon wakif.

 

Bagaimana jika calon yang dikemukakan wakif tidak memenuhi syarat? Bolehkah hal ituditolak? Jika boleh ditolak, siapa yang layak menjadi penggantinya?

 

Al-Muthi‘î mengatakan, ”Jika wakif menunjuk dua orang anaknya yang paling utama sebagainazhir wakafnya, tetapi ternyata hanya satu orang saja dari anaknya yang mempunyaikeutamaan menjadi nazhir, maka anaknya yang tidak mempunyai keutamaan menjadi nazhirperlu diganti. Yang berwenang menggantinya adalah hakim (di pengadilan). Jadi, nazhirnyatetap dua orang  karena wakif ingin agar nazhir wakafnya terdiri atas dua orang.” [8]

 

Mengapa mereka ditolak? Apa alasannya?

 

8 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Tampaknya para ulama lebih mengutamakan realisasi tujuan wakif ketimbang keinginannya.Realiasi tujuan wakaf memerlukan nazhir yang memiliki kecakapan.

 

Setelah mempelajari kasus wakif yang menunjuk dua orang anaknya tersebut di atas, tampakadanya celah, dalam kajian fikih, bagi pihak pelaksana wakaf dalam Islam untuk mengaturmanajemen Nazhir wakaf agar lebih baik.

 

Secara umum, pandangan ahli fikih tentang hak wakif dalam menunjuk nazhir mendapatperhatian dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf  (Lihat Bab II TentangNazhir).

 

4. Wakif tidak menunjuk nazhir

Jika wakif tidak menggunakan haknya untuk menunjuk dirinya sendiri maupun orang lainmenjadi nazhir wakafnya, siapakah yang menjadi nazhir wakafnya?

 

9 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Asy-Syirâzî menyatakan, “Kalau wakif tidak menunjuk nazhir wakafnya, para ahli fikih mazhabSyafii berbeda pendapat tentang penunjukan nazhir wakafnya. Pertama, diserahkan kepadawakif karena hak melaksanakan tugas pengelolaan wakaf ada pada wakif. Kalau wakif tidakmenunjuk siapa yang menjadi nazhirnya, maka tugas pengelolaannya kembali kepada wakifsendiri. Kedua, diserahkan kepada mauquf alaih karena hasil wakaf yang diberikan kepadanyamenjadi haknya. Jadi, tugas pengelolaannya menjadi haknya juga. Ketiga, diserahkan kepadahakim (qadhi) karena hak mauquf alaih dan hak orang berikutnya terkait dengan hakim.Dengan demikian, hakim lebih berhak daripada yang lain untuk menjadi nazhir.” [9]

 

Pandangan fikih di atas memberikan peluang kepada pengatur perwakafan dalam mengaturpengangkatan nazhir sehingga harta wakaf dapat diserahkan kepada wakif, mauquf alaih,hakim, maupun pihak lain.

 

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf tidak menegaskan siapa yang berhakmenunjuk nazhir. Namun, Pasal 45 ayat (2) menyebutkan bahwa pemberhentian danpenggantian nazhir dilaksanakan Badan Wakaf Indonesia.

 

Bagaimanapun juga, wakif boleh tidak menunjuk nazhir wakafnya.

10 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Syarat-Syarat Nazhir

Tidak semua orang pantas menjadi nazhir wakaf. Dalam kajian fikih, syarat nazhir ada dua,yaitu ‘adâlah (ketakwaan) dan kemampuan.

 

1. ‘Adâlah (ketakwaan)

Para ahli fikih sepakat bahwa nazhir harus ‘adâlah. Arti ‘adâlah di sini ialah ketakwaan. Akantetapi timbul perbedaan pendapat di kalangan ulama fikih tentang tingkatan ‘adâlahyang diperlukan nazhir, apakah ‘adâlahlahiriah atau batiniah.

 

Ada yang berpendapat bahwa ‘adâlah yang harus dipenuhi nazhir ialah ‘adâlah zhâhirah (ketakwaan lahiriah). Di antara pendukung pendapat ini ialah as-Subkî.

 

11 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Syirazy mengatakan, ”Syarat nazhir ialah ‘adâlah batiniah secara mutlak. Demikian kesimpulanal-Adzra‘î. Kesimpulan ini dicapainya setelah melakukan tarjih(perbandingan antara beberapa pendapat dan dalil-dalilnya yang terkuat).”[10]

 

As-Subkî berpendapat lain. Menurutnya, nazhir tidak harus mempunyai ‘adâlah batiniah, tetapicukup lahiriah saja.

 

Pengertian ‘adâlah zhâhirah menurut penjelasan Bakri ialah, “Orang yang tidak dikenal dalampergaulannya sebagai pelaku kefasikan (maksiat) dan tidak pula pelaku yang layak diberipujian.” [11]

 

Menurut Zakaria al-Ansharî, ‘adâlah zhâhirah ialah, ”Orang yang secara lahiriah dikenalsebagai orang yang bertakwa (disiplin).” [12]

 

Ada yang berpendapat bahwa ‘adâlah yang diperlukan pada nazhir ialah ‘adâlah bâthinah (keta

12 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

kwaan batin). Bagaimana cara membuktikannya? Ibnu Hajar al-Haitsamî mengatakan, ”‘Adâlahbatiniah dapat diketahui dari pujian (bahwa kelakuannya benar-benar baik).”[13]Bukti pujian yang paling baik dan kuat ialah dari hakim pengadilan.

 

2. Mempunyai kemampuan yang cukup

Asy-Syîrâzî menyatakan, “Di samping itu nazhir harus mempunyai kemampuan yang cukuptentang tugas yang dipikulnya, baik tugas pengelolaan wakaf secara umum maupun tugaspengelolaan harta wakaf secara khusus dan terbatas.” [14]

 

Arti kemampuan yang cukup ialah mempunyai pengetahuan dan kepandaian tentangtugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.

 

Dasar adanya syarat ini ialah qiyas. “Tugas nazhir disamakan dengan tugas pemegang wasiatdan wali anak yatim. Faktor penyamaan tugas nazhir dengan tugas pemegang wasiat dan walianak yatim ialah keduanya termasuk wilayah (wewenang melakukan tindakan hukum) atasorang lain.” [15]

13 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Sesuai dengan syarat di atas, nazhir harus mempunyai ilmu pengetahuan yangmemungkinkannya melaksanakan tugasnya.Pengetahuan yang diperlukan nazhir ada duabidang, yaitu: [16]

1. Pengetahuan tentang hukum-hukum wakaf, hukum-hukum perwakilan, dan hukum-hukumpemegang wasiat. Sebab, peran nazhir sebagai wakil dari wakif ketika wakif masih hidup dansebagai pemegang wasiat setelah wakif wafat.

2. Pengetahuan tentang tugas yang dipikulnya, sesuai bidang wakaf yang dikelolanya. Nazhirwakaf uang, misalnya, harus mengetahui tugas-tugas tentang pengelolaan wakaf uangterutama investasi. Sebab itu, nazhir wakaf uang perlu mengikuti perkembangan ilmupengetahuan tentang perwakafan uang dan pelayanan wakaf uang kepada masyarakat.

 

Semakin dalam ilmu pengetahuan nazhir dan semakin kuat amanatnya dalam mengelola wakafuang, maka semakin kecil kemungkinan penyelewengannya dan semakin tinggi manfaat yangdapat disumbangkannya kepada masyarakat.

 

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secarazalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS an-Nisâ’: 10).

14 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Syarat pertama, yaitu ‘adâlah, mengandung makna bahwa nazhir harus:

a. Orang Islam

Kedua syarat tersebut di atas mengandung makna bahwa nazhir harus muslim, tanpamempersoalkan jenis kelamin, apakah laki-laki atau perempuan. Syarat ini berlaku pada wakafuntuk orang Islam (mauquf alaihnya orang Islam) atau untuk masjid. Sedangkan Nazhir wakafuntuk nonmuslim boleh dari nonmuslim juga. [17]

 

b. Baligh dan berakal

Karena nazhir bertugas melakukan tindakan hukum mengenai harta, maka mau tidak maunazhir haruslah orang yang sudah baligh. Sebab, anak-anak dipandang belum cakapmelakukan tindakan hukum di bidang harta.

 

c. Amanat, tidak khianat [18]

Adapun syarat kedua, yaitu mempunyai kemampuan yang cukup, mengandung makna bahwanazhir harus mengetahui hukum-hukum dalam Islam, terutama yang berhubungan dengantugasnya.

15 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

Nazhir Wakaf Uang

Syarat-syarat tersebut di atas berlaku juga bagi nazhir wakaf uang. Pengaturan tentang nazhirwakaf uang dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf danPeraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan undang-undang tersebut.

 

Undang-Undang Wakaf menetapkan syarat-syarat nazhir, tetapi lebih menekankan segiamanah (Pasal 10).

 

Nazhir Perempuan

Dari uraian di atas, baik dalam kajian fikih maupun Undang-Undang Wakaf, jelaslah bahwakajian fikih dan Undang-Undang Wakaf sepakat bahwa perempuan dapat dan layak menjadinazhir wakaf, selama memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan bagi nazhir.

 

16 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

Di atas sudah dijelaskan bahwa Fatimah, putri Rasulullah saw, pernah menjadi nazhir wakaf. Diantara para sahabat Nabi yang mewakafkan hartanya lalu menjadi nazhir atas wakafnya ialahUmar bin Khaththab r.a., Ali bin Abu Thalib r.a., dan Fatimah r.a.

 

Umar r.a. berwakaf sesuai petunjuk Nabi saw dan—sepanjang pengetahuan kami—ia tetapmenjadi nazhir wakafnya sampai ia wafat. Begitu pula Ali tetap menjadi nazhir wakafnya sampaiwafat. Demikian juga Fatimah tetap menjadi nazhir wakafnya sampai wafat. [19]

 

Di antara para sahabat Nabi yang mewakafkan hartanya lalu menjadi nazhir atas wakafnyaialah Umar bin Khaththab r.a., Ali bin Abu Thalib r.a., dan Fatimah r.a.

 

Buktinya, Umar r.a. berwakaf sesuai petunjuk Nabi saw dan—sepanjang pengetahuan kami—iatetap menjadi nazhir wakafnya sampai ia wafat. Begitu pula Ali tetap menjadi nazhir wakafnyasampai wafat. Demikian juga Fatimah tetap menjadi nazhir wakafnya sampai wafat. [20]

17 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

 

*) Ditulis oleh Muhammad Anwar Ibrahim,  Dosen PTIQ Jakarta, anggota Komisi Fatwa MajelisUlama Indonesia (MUI) pusat, dan ketua Dewan Pertimbangan Badan wakaf Indonesia2011¬-2013.

 

**) Artikel  dimuat di Jurnal al-Awqaf, Vol. 5, No. 1, Januari 2012.

 

Editor: Nurkaib

 

 

[1] Wahbah az-Zuhailî, al-Fikih al-Islâmî wa Adillatuhu, X, h. 7606.

[2] Muhammad az-Zuhailî, al-Waqf adz-Dzurrî, h. 277.

[3] Asy-Syirâzî, al-Muhadzdzab, XVI, h. 612.

18 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

[4] Ibid.

[5] Al-Mâwardî, al-Hâwî al-Kabîr, VII, h. 511.

[6] Bakrî, I‘ânah ath-Thâlibîn, III, h. 164 .

[7] Al-Muthi‘î, al-Majmû‘, XIV, h. 615.

[8] Ibid., h. 613.

[9] Asy-Syîrâzî, XIV, h. 612.

[10] Ibid., XIV, h. 615.

[11] Bakrî, II, h. 216.

[12] Zakaria Al-Anshary, Hâsyiyah ‘ala al-Jamal, IV, h. 330.

[13] Ibnu Hajar al-Haitsamî, al-Fatâwâ al-Fiqhiyyah al-Kubrâ, II, h. 55.

[14] Asy-Syîrâzî, XIV, h.  615.

19 / 20

Peran Nazhir PerempuanWednesday, 15 May 2013 13:13

[15] Ibid.

[16] Nur binti Hasan Qorut, Nazhir al-Waqf, h. 149.

[17] Zaidah, al-Mufashshal, X, h. 453.

[18] Ibnu ‘Abidin, Hasyiyah, IV, h. 380.

[19] Al-Mâwardî, VII, h. 511.

[20] Ibid.

20 / 20